laporan4_e1_eka legya franita_ip addres, cidr,vlsm
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
1/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 0
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1
Arif Riyanto ( 11520241001 )
Zein Syahida kusuma putra ( 11520241002 )
Muhammad Rasyid ( 11520241016)
Eka Legya Franita ( 11520241018 )
2012
Blogger :
thezeins.blogspot.com
ShadowRasyid.blogspot.com
Blogger Kelompok :
Zierraku.blogspot.com
Jaringan Komputer
IP addres, CIDR dan VLSM
UNIVERSITA NEGRIYOGYAKARTA
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
2/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 1
I. Identitas Mata kuliahNama Matakuliah : Jaringan Komputer.
Jumlah SKS : 2 SKS
Dosen Penganpu : Dr. Eko Marpanaji.
II.Tujuana. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan.
b. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM.
c. Memahami teknik penggunaan subnet mask.
III.Study KasusBermula dari sebuah tugas yang diberikan dari dosen, para mahasiswa dibagi
menjadi beberapa kelompok dalam mengerjakan tugas tersebut. Masing masing
anggota kelompok menggunakan dua komputer, agar antar anggota kelompok dapat
berkomunikasi dan sharing data untuk dapat mengerjakan tugas dengan cepat maka
tiap anggota kelompok dihubungkan dengan menggunakan jaringan komputer. Untuk
menghitung IP addres tiap komputer para mahasiswa mengunakan konsep perhitungan
CIDR dan VLSM.Menghitung IP addres dengan menggunakan CIDR dan VLSM bertujuan untuk
membantu dalam pembagian IP addres. Metode yang digunakan dalam perhitungan CIDR
menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang
notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode
CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini
memudahkan dan lebih efektif.
Dari proses tersebut dapat kita ketahui bahwa perhitungan dengan CIDR dan
VLSMsangat membantu dalam pembagian IP addres sesuai dengan kebutuhan kita.
Dengan menghitung menggunakan CIDR dan VSLM dapat kita rasakan beberapa
pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan data hasil pekerjaan selesai dengan
akurat. Selain itu perhitungan dengan menggunaan CIDR dan VLSM cukup mudah.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
3/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 2
IV.Dasar TeoriA.CIDR
Classless Inter-Domain Routing adalah sebuah cara alternatif untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagaisupernetting. CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang
asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut
meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat
IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat
terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna
alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga
menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah
disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-
alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara
yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan,
dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk
alamat IP kelas B
B.VLSMVlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm
dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik
subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam
subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah
host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen
jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan
lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus
http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IPhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supernetting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supernetting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supernetting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Routinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Routinghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supernetting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP -
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
4/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 3
dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host
terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap,
subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa
subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang
sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting.
Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask
yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Contoh :
Penerapan VLSM
130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, makadidapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dan seterusnya.sampai dengan..
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai16 diambil dari hasilperhitungansubnet
pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi
sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
5/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 4
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24 Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24 Dst sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu130.20.32.0
kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada
Network ID yang kita ubah juga menjadi8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27 Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
V. Alat dan Bahan
a. Software Simulasi Cisco Paket Tracert 5.3
VI. Skenario Praktik
Uji coba teknik subnetting dengan konsep VLSM
VII. Langkah Kerja
a. Buka aplikasi Cisco paket tracert 5.3
b. Klik icon end devices pada menu dibagian kiri bawah untuk menambahkan
beberapakomputer.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
6/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 5
c. Kemudian pilih devices yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk
ditambahkan dengan cara drag and drop pada lembar kerja.
d. Misalkan kita pilihpc, klik icon pc kemudian drag and drop pada worksheetatau
lembar kerja dan buat seperti gambar dibawah ini.
e. Sesuaikan pemasangan ip address dengan gambar diatas. Kemudian uji koneksi
antarkelima PC tersebut. Jika pengaturan ip address tersebut sesuai dengan
gambar diatas maka kelima PC tersebut tidak akan bisa terkoneksi karena
kelimanya berbeda subnet.Hal tersebut telah mensimulasikan teknik subnetting
VLSM sesuai dengan scenario diatas.
f. Selesai.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
7/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 6
PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING
1. [Pendalaman teknik CIDR] Hitunglah subnetdari 210.103.45.0/28! Buatlah simulasipadapaket tracertdimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer !
210.103.45.0 = 11010010. 1100111. 101101.0
28 = 255.255.255.240 = 11111111.11111111.11111111.11110000
Menghitung Jumlah subnet = = 16
Menghitung jumlah host per subnet
-2 =
-2 = 14 Blok subnet Class C = 256 240 = 16
No. Subnet Host awal Host ahir Broadcast
1 210.103.45.0 210.103.45.1 210.103.45.14 210.103.45.15
2. 210.103.45.16 210.103.45.17 210.103.45.30 210.103.45.313. 210.103.45.32 210.103.45.33 210.103.45.46 210.103.45.474. 210.103.45.48 210.103.45.49 210.103.45.62 210.103.45.635. 210.103.45.64 210.103.45.65 210.103.45.78 210.103.45.796. 210.103.45.80 210.103.45.81 210.103.45.94 210.103.45.957. 210.103.45.96 210.103.45.97 210.103.45.110 210.103.45.1118. 210.103.45.112 210.103.45.113 210.103.45.126 210.103.45.1279. 210.103.45.128 210.103.45.129 210.103.45.142 210.103.45.14310. 210.103.45.144 210.103.45.145 210.103.45.158 210.103.45.15911. 210.103.45.160 210.103.45.161 210.103.45.174 210.103.45.17512. 210.103.45.176 210.103.45.177 210.103.45.190 210.103.45.19113. 210.103.45.192 210.103.45.193 210.103.45.206 210.103.45.20714. 210.103.45.208 210.103.45.209 210.103.45.222 210.103.45.223
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
8/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 7
15. 210.103.45.224 210.103.45.225 210.103.45.238 210.103.45.23916. 210.103.45.240 210.103.45.241 210.103.45.354 210.103.45.255
Gambar dibawah ini merupakan pembuktian bahwa tidak terjadi koneksi antar subnet dalam
subnetwork yang berbeda.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
9/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 8
Gambar dibawah ini merupakan pembuktian bahwa terjadi koneksi antar subnet dalam suatu
subnetwork yang sama
b. [Teknik VLSM] Misalkan ada sebuah perusahaan terbagi dalam 5 buah divisi yaitu A, B, C, D
dan E. Divisi A terdiri dari 300 komputer, divisi B terdiri dari 250 komputer, divisi C terdiri
dari 200 komputer, divisi D terdiri dari 140 komputer, dan divisi E terdiri dari 140 komputer.
Setting ip address 5 buah komputer dengannetwork atau nomor jaringan awal adalah
172.200.0.0. Bagaimana hasilnya dansertakan perhitungannya secara detail? Buatlah simulasi
padapaket tracertdimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
10/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 9
TEKNIK VLSM
1. DIVISI ATerdiri dari 300 komputer mengunakan /23
11111111.11111111.11111110.00000000
Subnet mask 255.255.254.0
IP =
= 512
Host 2 = 5122
= 510
Range IP 172.200.0.1 172.200.0.255
172.200.1.0 172.200.1.254
172.200.0.1 172.200.1.254 => range IP
Net ID 172.200.0.0Broadcast 172.200.1.255
2. DIVISI BTerdiri dari 250 komputer mengunakan /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask 255.255.255.0
IP =
= 256
Host 2 = 2562
= 254
Range IP 172.200.2.1 172.200.2.254 => range IP
Net ID 172.200.2.0
Broadcast 172.200.2.255
3. DIVISI CTerdiri dari 200 komputer mengunakan /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask 255.255.255.0
IP
=
= 256
Host 2 = 2562
= 254
Range IP 172.200.3.1 172.200.3.254 => range IP
Net ID 172.200.3.0
Broadcast 172.200.3.255
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
11/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 10
4. DIVISI DTerdiri dari 140 komputer mengunakan /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask 255.255.255.0
IP =
= 256
Host 2 = 2562
= 254
Range IP 172.200.4.1 172.200.4.254 => range IP
Net ID 172.200.4.0
Broadcast 172.200.4.255
5. DIVISI ETerdiri dari 140 komputer mengunakan /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask 255.255.255.0
IP =
= 256
Host 2 = 2562
= 254
Range IP 172.200.5.1 172.200.5.254 => range IP
Net ID 172.200.5.0
Broadcast 172.200.5.255
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
12/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 11
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
13/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 12
Dari perhitungan tersebut maka diperoleh tabel sebagai berikut :
Subnet
#1 #2 #3 #4 #5
172.200.0.0 172.200.2.0 172.200.3.0 172.200.4.0 172.200.5.0
Host Pertama 172.200.0.1 172.200.2.1 172.200.3.1 172.200.4.1 172.200.5.1
Host Terakhir 172.200.1.254 172.200.2.254 172.200.3.254 172.200.4.254 172.200.5.254
Broadcast 172.200.1.255 172.200.2.255 172.200.3.255 172.200.4.255 172.200.5.255
Maksimal Host 510 254 254 254 254
Kebutuhan 300 250 200 140 140
Tersisa 210 4 54 114 114
Divisi A B C D E
Netmask 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
14/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 13
KESIMPULAN
IP address (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan kepada perangkat
jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP dimana protocol TCP/IP digunakan untuk
meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN dan internet. CIDR
Classless Inter-Domain Routing atau CIDR merupakan suatu cara untuk mengalokasikan IP
address dan routing paket Internet Protokol. CIDR diperkenalkanpada tahun 1993 untuk
menggantikan arsitektur addressing sebelumnya di internet.Tujuannya untuk memperlambat
pertumbuhan tabel-tabel rounting pada router yangmelalui internet.CIDR - Classless Inter-
Domain Routing. CIDR juga disebut supernetting. Iniadalah skema pengalamatan IP yang
menggantikan sistem lama berdasarkan kelas A,B, dan C. VLSM juga diartikan sebagai beberapa
metode penciptaan alamat sehinggapenggunaan ruang IP lebih efisien. Yang pertama dari
metode ini disebut Variable-Length Subnet Masking (VLSM). Subnetting telah lama menjadi
cara untuk lebihmemanfaatkan ruang alamat. Subnet membagi satu jaringan ke beberapa bagian.
Halini dilakukan dengan mengambil bit dari bagian host dari alamat untuk digunakandalam
penciptaan jaringan "sub". Misalnya, mengambil kelas B jaringan 147.208.0.0.Mask jaringan
default adalah 255.255.0.0, dan dua oktet mengandung bagian host
alamat. Untuk menggunakan ruang alamat ini lebih efisien, kita bisa mengambilsemua
delapan bit dari octet ketiga untuk subnet.Menggunakan variable-length subnet masks (VLSM)meningkatkan padasubnet masking. VLSM mirip dengan subnet masking terdahulu karena
jugamemungkinkan jaringan untuk dibagi ke beberapa bagian. Perbedaan utama antarakeduanya
adalah bahwa VLSM memungkinkan subnet yang berbeda untuk memilikisubnet mask dengan
panjang yang berbeda. Untuk contoh di atas, sebuah departemendengan 20 server dapat
dialokasikan subnet mask 27 bit. Hal ini memungkinkansubnet untuk memiliki hingga 30 host
yang dapat digunakan di atasnya.
-
8/2/2019 Laporan4_E1_Eka Legya Franita_IP Addres, CIDR,VLSM
15/15
P E N D I D I K A N T E K N I K I N F O R M A T I K A A N G K A T A N 2 0 1 1 Page 14
DAFTAR PUSTAKA
http://thekiralover.wordpress.com/2010/04/19/vlsm/
Domlowad : 18 Mei 2011 , Jam 16.00.
http://rizal-chelma.blogspot.com/2010/10/cidr-dan-vlsm.html
Domlowad : 19 Mei 2011 , Jam 15.00.
Jobdhhet jaringan komputer UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
http://thekiralover.wordpress.com/2010/04/19/vlsm/http://thekiralover.wordpress.com/2010/04/19/vlsm/http://rizal-chelma.blogspot.com/2010/10/cidr-dan-vlsm.htmlhttp://rizal-chelma.blogspot.com/2010/10/cidr-dan-vlsm.htmlhttp://rizal-chelma.blogspot.com/2010/10/cidr-dan-vlsm.htmlhttp://thekiralover.wordpress.com/2010/04/19/vlsm/