layout daerah-2

2
52 D A E R A H ENJADI kota terbesar ke tiga di Indo- nesia, dan memiliki posisi yang sangat strategis, Kota Medan, memang memi- liki potensi yang menjanjikan. Tak heran, ibu kota Provinsi Sumatera Utara terse- but semakin dilirik para investor, termasuk investor prop- erti. Tengok saja, dalam lima tahun belakangan ini, kota medan terlihat sibuk dengan beragam pembangunan KOTA MEDAN: PEMKOT MENGEMBANGKAN WATERFRONT CITY MENUNGGU KEBERANIAN “SALAH SATU ALTERNATIF YANG LAYAK DIPERTIMBANGKAN ADALAH PENGEMBANGAN KOTA TEPI PANTAI (WATERFRONT CITY) DI WILAYAH MEDAN UTARA KHUSUSNYA DI BELAWAN”-RUSMIN LAWIN.

Upload: rusmin-lawin

Post on 13-Apr-2017

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

52 D A E R A H

enjadi kota terbesar ke tiga di indo­nesia, dan memiliki posisi yang sangat stra tegis, Kota Medan, memang memi­liki potensi yang menjanjikan. Tak heran, ibu kota Provinsi Sumatera Utara terse­

but semakin dilirik para investor, termasuk investor prop­erti. Tengok saja, dalam lima tahun belakangan ini, kota medan terlihat sibuk dengan beragam pembangun an

Kota Medan:

Pemkot mengembangkan Waterfront City

Menunggu Keberanian

“Salah Satu alternatif yang layaK dipertiMbangKan adalah pengeMbangan Kota tepi pantai (waterfront city) di wilayah Medan utara KhuSuSnya di belawan”-ruSMin lawin.

D A E R A H 53

mega proyek baru, mulai dari proyek perumahan, su­perblok, komersial area, hotel, hingga apartemen.

Ya, ‘ada gula ada semut’. jamaknya kota­kota besar dan kawasan berkembang lainnya, persoalan akan ke­terbatasan lahan di masa datang juga mulai mengan­cam. Luas wilayah Kota Medan yang mencapai 265,10 km2, diprediksi tidak akan mampu menampung lon­jakan peduduk di masa datang. di 2013 saja, jumlah pen duduk Kota Medan sudah mencapai 2.122.804 jiwa, dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 0,26% per tahun.

Rusmin Lawin, Praktisi Properti menngungkapkan, ke terbatasan lahan permukiman akibat lonjakan per­tum buhan penduduk menuntut Pemerintah Kota (Pem kot) Medan untuk memberikan perhatian terha­dap arah pengembangan wilayah kota di masa menda­tang. “Salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan ada lah pengembangan kota tepi pantai (waterfront city) di wilayah Medan Utara khususnya di Belawan,” ujar nya kepada indonesia HOUSinG di jakarta beberapa waktu lalu.

Karena itu Rusmin yang juga Sektetaris jenderal Fe­derasi Real estate dunia (FiaBCi) Regional asia Pacific ini mengusulkan pengembangan waterfront city di Bela­wan untuk menggerakkan pembangunan Kota Medan, sekaligus sebagai stimulus untuk mendorong pertum­buhan ekonomi masyarakat.

“Saya kira Walikota Medan harus berani menjawab aspirasi dan kebutuhan masyarakat Medan Utara yang sudah jauh tertinggal dari wilayah lain dari aspek pem­bangunan,” imbuhnya.

Kota Pelabuhan bertaraf InternasIonalMelihat potensi dan tantangan yang di miliki Kota

Medan kedapan, rasanya pendapat Rusmin sangat ma­suk akal. Betapa tidak. Berkaca dari kota­kota besar lain­nya, termasuk ibu Kota jakarta, Makassar, Balikpapan dan Bali, keterbatasan lahan mulai diantisipasi de ngan mereklamasi garis pantai kota. dengan kata lain, reklam­asi dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuh an la­han perkotaan menjadi kemutlakan karena semakin sem pitnya wilayah kota.

“Pemkot dalam hal ini Walikota Medan dzulmi eldin harus berani meneruskan impian dari pendahulunya seperti Bachtiar jafar dan abdillah yang pernah bercita­cita mengubah Medan Utara sebagai kota pelabuhan berkelas international. Bahkan kedua walikota itu sudah memiliki konsep yang jelas terkait rencana pengem­

bangan di Medan Utara,” terangnya.Lebih lanjut Ketua asosiasi Pengusaha indonesia

(a pindo) Kota Medan ini menambahkan, percepatan pembangunan kota di tepi pantai perlu direalisasikan menyusul perpindahan pelabuhan utama dari Belawan di Medan Utara ke Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara.

dia menyebutkan, tidak ada kota pelabuhan di du­nia yang tidak maju. Sebut saja kawasan Victoria, Hong­kong dan Sydney Harbor di australia. namun semuanya tergantung pada visi dan keberanian Pemkot Medan untuk merealisasikan kota masa depan tersebut.

Pemerintah pusat menegaskan pembangunan Pela­buh an Kuala Tanjung bisa segera dimulai karena izin kon sesi dari departemen Perhubungan yang selama ini mengganjal akan dikeluarkan. Pelabuhan ini berdeka­tan dengan PT inalum dan nantinya akan terhubung de ngan jalur kereta api. Pemerintah menyiapkan Kuala Tanjung sebagai hub port indonesia.

Kota bandaraSelain konsep Medan sebagai kota pelabuhan, Rus­

min Lawin juga mengusulkan perlunya mempertim­bangkan pengembangan wilayah­wilayah di radius 30 kilometer dari Bandara Kualanamu sebagai aero City (Ko ta Bandar Udara). “airport merupakan mesin per­tum buhan ekonomi yang utama. Oleh karena itu, un­tuk konteks Sumatera Utara, konsep pengembangan Kua lanamu sebagai kota bandara harus kita dukung se­penuhnya,” ungkap dia.

ia juga mengatakan, Kota Lubukpakam diperkirakan akan menjadi kota yang paling banyak mendapatkan manfaat ekonomi dari konsep pengembangan kota ban dara tersebut. Supaya efek ekonominya lebih luas, pemerintah provinsi sebaiknya mendorong terciptanya super koridor baru yakni Belawan­Kualanamu­Kuala Tan jung. “Bayangkan daerah­daerah yang akan dilewati ko ridor itu akan berkembang pesat. Koridor ini akan mem bawa Sumatra Utara pada lompatan ekonomi 10 ta hun ke depan,” pungkasnya.