lovoz
TRANSCRIPT
I. Pendahuluan
1.1 Sejarah Pendirian
Sejarah berdirinya Lovoz ialah dimulai dengan seorang gadis yang ingin memulai usaha di bidang kuliner. Berawal dari sana, ia mendapat informasi bahwa biji salak, bisa diolah menjadi bubuk kopi. Dia pun mulai mencari kejelasan dan mencoba mengolah biji salak menjadi kopi. Tetapi, dia berpikir bahwa mengolah kopi biasa pasti tidak akan memunculkan keunikan produknya. Setelah melewati beberapa waktu, dia mempunyai ide untuk mengolah biji kopi salak itu menjadi ‘Zalacca ice bubble coffee’.
I.2 Visi dan MisiVisi1. Menjaadi salah satu coffee shop terunik di Kota Malang2. Mampu membuka lapangan kerja baru bagi warga Kota Malang dan
sekitarnya
Misi
1. Membuat konsep coffee shop yang unik2. Mengutamakan kepuasan konsumen3. Berinovasi secara kreatif
II. ASPEK PEMASARAN2.1 Gambaran Umum Pasar (STP)
Setiap perusahaan yang menjalankan usaha, tentunya memiliki target dan segmentasi pasar.
Serta memposisikan diri perusahaan di lingkungan pasar agar usaha yang dijalankan dapat
bertahan dan mampu bersaing dengan kompetitor. Target konsumen yang tepat akan mampu
menancapkan tujuan perusahaan agar terus berusaha untuk melayani konsumen dengan
pelayanan yang terbaik.
Segmentasi sendiri merupakan kegiatan dalam berbisnis untuk memilih pasar sasaran,
mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan
komunikasi, mendesain produk serta menganalisis perilaku konsumen. cara ini ialah agar
pebisnis dapat mengelompokkan pasar agar bisa menemukan targetan kosumen dari produk
yang dihasilkan.
Lovoz sendiri memilih kelompok konsumen dengan usia antara reaja-dewasa.karena
di jaman saat ini, kalangan remaja pun gaya hidupnya mulai mencoba bersantai di coffee
shop sambil menikmati kopi bersama teman-temannya. Zalacca ice bubble coffee sendiri bisa
dinikmati oleh semua kalangan karena rasanya yang unik.
Positioning dari Lovoz sendiri ialah sebagai coffee shop yang menghadirkan menu
minuman kopi yang unik dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Kopi yang berasal dari biji buah
salak memang sudah ada, tetapi, produk tersebut dijual secara mentaha. Disini, Lovoz
menawarkan kopi biji salak yang telah diolah menjadi kopi segar dengan rasa enak yang
unik. Dengan positioning ‘drink coffee, feels like bubbles’ para konsumen Lovoz akan
merasakan rasa nyaman ketika sedang berada di kayangan ketika meminum Zalacca ice
bubble coffee.
2.2 Permintaan
Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi
kenaikan x % pertahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Petumbuhan penduduk kota
Malang pun setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 3,9% per tahun (pirac).
Tahun Perkiraan permintaan (dalam unit)
2013 550
2014 600
2015 650
2.3 Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan pesaing Kapasitas Produksi per tahun (dalam unit)
Coffee break 16.000
Vosco 14.000
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang.
Tahun Perkiraan penawaran (dalam unit)
2013 528
2014 550
2015 625
2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Tahun Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan
Pangsa Pasar
(E= Dx100%/C)
2013 550 528 22 2000 2
2014 600 550 150 4000 2
2015 650 625 25 6000 2
2.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
2.5.1 Product
Produk yang ditawarkan oleh Lovoz ialah Zalacca ice bubble coffee. Yaitu biji salak
yang diolah menjadi minuman kopi yang unik untuk donokmati. Selain itu, zalacca ice
bubble coffee bisa dinikmati dengan berbagai jenis topping untuk memanjakan lidah
konsumen. kualitas yangg ditawarkan tidak kalah dengan kopi yang biasanya dijual di resto
coffee shop yang dijual oleh usaha sejenis. Kemasan yang digunakan ialah plastik sebagai
wadah untuk konsumen membawa zalacca ice bubble coffee.
2.5.2 Price
Harga yang dipatok untuk zalacca ice bubble coffee ialah Rp 8.000.
2.5.3 Promotion
Strategi yang dilakukan oleh Lovoz agar produk zalacca ice bubble coffee dapat
dikenal luas oleh masyarakat ialah dengan cara advertising (iklan) dan Public Relation.
Advertising dilakukan karena target konsumen Lovoz sendiri ialah kelompok remaja-dewasa
yang sangat peka terhadap perkembangan media publikasi sehingga promosi yang dilakukan
dengan menggunakan media cetak maupun elektronik mampu meningkatkan popoularitas
dari Zalacca ice bubble coffee.
Sedangkan public relation dibutuhkan untuk membangun citra Lovoz sendiri dimata
konsumen, bukan mempromosikan produk secara langsung. Sehingga, dengan metode
promosi seperti ini, selain produk Lovoz yang dikenal masyarakat, produsen penghasil
minuman kopi pun dapat dikenal oleh masyarakat melalui image yang dibangun.
2.5.4 Place
Untuk tempat, Lovoz membuka gerai di daerah dekat kampus atau mall. Karena
tempat tersebut dekat dengan target pasar kami yaitu kelompok remaja-dewasa. Tempatnya
didesain sehingga konsumen bisa menikmati zalacca ice bubble coffee di gerai kami.
2.5.5 People
Sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh Lovoz ialah orang-orang yang
bertanggung jawab, berkomitmen, kreatif inovatif dan berani mengambil resiko. Ketika
kriteria ini dapat dipenuh oleh sumber daya manusianya, kualitas produk dan kuantitas
penjualan ice bubble coffee pun akan meningkat.
2.5.6 Process
Proses produksi yang baik dan proses pelayanan publik merupakan hal yang harus
ditampilkan oleh Lovoz kepada konsumen. Proses pembuatan zalacca ice bubble coffee
dilakukan secara baik, teliti dan higienis. Sehingga, produk yang dihasilkan tidak akan
mengecewakan konsumen. Proses pelayanan yang dilakukan oleh Lovoz kepada
konsumennya ialah dengan selalu mengutamakan kepuasan konsumen. karena, konsumen
merupakan raja bagi bisnis kami.
2.5.7 Physical Evidence
Fasilitas pendukung yang dapat dilihat langsung oleh konsumen ialah gerai yang
menarik dan ceria. Gerai dibuat dengan pewarnaan yang menarik perhatia mata sehingga
mengundang pembeli untuk datang ke gerai kami. Warna dari gerai tersebut juga
memberikan efek ‘santai’ kepada konsumen sehingga konsumen semakin tertarik untuk
membeli produk kami.
3. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1 Aspek Organisasi
Nama Perusahaan / Usaha : Lovoz
Nama Pemilik / Pimpinan : Mulyani
Alamat kantor dan tempat usaha : Malang
Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )
Struktur Organisasi :
STRUKTUR ORGANISASI ALFHEIM COMPANY
Struktur organisasi dalam Lovoz adalah yang pertama yaitu Owner. Owner sendiri
bertugas menghandle dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan mulai dari
pemilihan bahan dasar, bahan baku produksi sampai dengan pemasaran. Direktur juga
bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing divisi seperti
marketing, SDM, Produksi, dan Quality Control. Direktur juga mengambil
keputusan atas dasar pertimbangan oleh seluruh penanggung jawab tiap divisi,
keputusan yang diambil perusahaan demi kelancaran bisnis tidak sepihak dan benar-
benar disetujui.
Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas
(A)
Jumlah
(B)
Gaji / Bulan
(C)
Total
(BxC)
Owner Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap divisi
1 2.500.000 2.500.000
Staf
Div. Pemasaran
Bertanggung jawab atas segala kegiatan pemasaran
1 2.000.000 2.000.000
Div. Produksi Bertanggung jawab atas segala
1 2.000.000 2.000.000
Mulyani sebagai Owner
PEMASARAN PRODUKSI SDM QUALITY CONTROL
kegiatan produksi
Div. SDM Bertanggung jawab atas segala kegiatan sumber daya manusia
1 2.000.000 2.000.000
Div. Quality control
Bertanggung jawab atas kualitas produk
1 2.000.000 2.000.000
Penjaga stand Bertugas melayani konsumen beserta menjual produk
5 650.000 3.250.000
Total Gaji / Bulan 13.750.000
3.2 Perijinan
Pada dasarnya usaha kami merupakan usaha mikro kecil menengah. Jika dilihat secara fisik dan bangunan usaha kami memang tergolong kecil tapi tentang perijinan Surat Ijin tempat usaha kami sudah mendaftar. Sedangkan pabrik yang kita miliki sudah terdaftar pada data kelurahan yaitu pajak bumi bangunan atau PBB untuk bangunan usaha atau industri. Sedangkan pada badan usaha kerja yang kami bentuk adalah waralaba. Atau perseroan terbuka. Hal ini memungkinkan jika perusahaan ini berkembang maka tak ayal jika ada investor asing atau domestik ikut bekerja sama. Tentang masalah perijinan produk kami sendiri sudah diatur dalam bab sebelumnya.
4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN( Dalam Mingguan )1 2 3 4
1. Survey Pasar √ √ √2. Menyusun Rencana Usaha √3. Perijinan √4. Survai tempat usaha √5. Survai Mesin / Peralatan √6. Pemasangan Sarana Penunjang √7. Mencari tempat kerja √8. Uji Coba Produksi √ √ √ √9. Operasional √
Dalam rancangan usaha ini kami memerlukan waktu 1 bulan. Oleh kerena itu kami setiap minggu selalu membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan. Survey pasar kami
lakukan hampir dua hari sekali dalam jangka waktu tiga minggu. Hal ini kami upayakan guna mengetahui struktur dan mekanisme serta pesaing yang ada di pasar. Uji coba produksi sebenarnya sudah kami lakukan jauh-jauh hari sbebelum rancangan bisnis ini terbentuk. Karena menemukan inovasi baru dalam komoditas ini maka baru muncul ide untuk mengembangkannya ke ranah bisnis.
Selain dua rangkaian kegiatan diatas kami melakukan menyusun rencana usaha, perijinan, survey tempat susaha, dll. Kami lakukan seiring produk kami produksi dan pengujian organoleptik. Rangkaian hal tersebut berjalan dengan syarat-syarat yang sudah terlengkapi. Hal ini kami anggap sebagai hal teknis.
3.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun
Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah unit
Harga Jumlah harga
Berkakas untuk Olah Bahan Maspion 6 50,000 300,000Kompor Gas Quantum 2 400,000 800,000Alat Penyimpanan Tupperware 9 90,000 810,000Kulkas Panasonic 1 1,340,00 1,340,000Total Inventaris Kantor 3,250,000
4. ASPEK PRODUKSI
4.1. Produk
A. Dimensi Produk
Produk yang ditawarkan oleh Lovoz adalah sebuah produk minuman yang
terbuat dari biji salak. Biji salak yang biasanya terbuang dengan percuma, kami olah
menjadi produk yang bisa dikonsumsi. Memang mengkonsumsi biji salak belum
terllau dikenal oleh masyarakat luas, oleh karena itu, Lovoz mengenalkan biji salak
yang diolah menjadi kopi sebagai alternatif biji kopi.
Seberapa baik suatu produk tentu harus sesuai dengan spesifikasi dan
kelonggaran yang disyaratkan oleh rancangan itu. Tiap produk mempunyai unsur
yang sama-sama menggambarkan kecocokan penggunanya. Parameter-parameter ini
biasanya dinamakan ciri-ciri kualitas, yaitu:
1. Fisik, panjang, berat, voltase, dan kekentalan
2. Indera, penampilan, rasa, dan warna: Pada dasarnya biji buah salak tidak bisa
dikonsumsi. Tapi karena melewati proses pemasakan, biji salak tersebut bisa
dinikmati oleh konsumen. penampilan dari produk kami sendiri dibuat
sessederhana mungkin supaya konsumen mudah membawanya kemanapun.
3. Orientasi waktu: zalacca ice bubble cffee tidak menggunakan bahan pengawet, jadi
ontong’s ring tidak bisa tahan lama sampai berhari-hari
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang ditawarkan dari produk Lovoz ini ialah menyajikan minuman
kopi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan tidak mengurangi nilai
kesehatan dari salak.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi
lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi
dalam 3 golongan, yaitu:
Bahan baku dan suku cadang: biji salak
Barang modal: kompor gas, penggorengan (alat-alat memasak), kulkas, dsb
Perlengkapan dan jasa bisnis: cream, susu, ketan hitam
4.2. Proses Produksi
Sangrai biji salak
Tumbuk biji salak
seduh
tambahkan cramer, gula, bubble
Penyajian & penambahan es
Untuk menghasilkan zalacca ice bubble coffee proses yang dilakukan pertama
kali ialah proses sangrai biji salak. Setelah disangrai, biji salak ditumbuk dan
diseduh. Kemudian ditambahkan creamer, gula dan bubble yang berasal dari ketan
hitam. Lalu tambahkan es dan zalacca ice bubble coffee pun siap disajikan.
4.3. Kapasitas Produksi
Untuk perencanaan strategis Lovoz pada produk zalacca ice bubble coffee,
proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan
rencana produksinya adalah sebagai berikut:
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
2013 528
2014 550
2015 625
4.4. Tanah dan Bangunan
Lovoz memiliki satu gerai yang digunakan untuk tempat produksi dari
zaalacca ice bubble coffee. Gerai ini dibuat denga gaya yang unik sehingga konsumen
mendapatkan kesan ‘santai’ saat menggunjungi gerai Lovoz.
4.5 Pemasangan Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik -
2. Pemasangan instalasi air (PAM) -
3. Pemasangan instalasi telepon -
4. Pemasangan instalasi internet -
5. Dan lain-lain -
Total biaya pemasangan sarana penunjang: -
4.6 Mesin Peralatan
Nama
Mesin/Peralatan
Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
Kompor Quantum 2 Rp.400.000,- Rp.800.000,-
Gas LPG 2 Rp 13.000,- Rp 26.000,-
blender - 1 Rp 170.000,- Rp 170.000,-
4.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Nama Bahan
Baku
Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
Biji salak - 1 kg Rp.12.000,- Rp.12.000,-
Ketan hitam 1 kg Rp.8.000,- Rp.8.000,-
Tepung tapioka - 1kg Rp.3.000 Rp.3.000,-
creamer - Rp.20.000,- Rp.20.000,-
gula - 1 kg Rp.9.000,- Rp.9.000,-
4.8 Tenaga Kerja Produksi
Jenis Kegiatan Tarif/Upah
Perhari
Jumlah Tenaga
Kerja
Jumlah hari
kerja/tahun
Jumlah (Rp)
Produksi Rp.10.000,- 5 240 Rp.12.000.000,-
Penjaga Stand Rp.10.000,- 3 240 Rp.7.200.000,-
4.9 Biaya Umum Usaha/Pabrik
Jenis Baya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya Tahun
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 32.000,-
2. Suku cadang, bahan bakar, oli dsb -
3. Rekening, air, listrik, telepon Rp 2.400.000,-
4. Pemeliharaan bangunan Rp. 3.000.000,-
Total biaya umum usaha/pabrik
pertahun
Rp 5.432.000,-
5. ASPEK KEUANGAN
5.1. Strategi Sumber Pendanaan UsahaPendanaan pertama dalam proses trial and error adalah mandiri. Kami menggunakan dana mandiri karena belum adanya kesiapan dan masih melakukan riset untuk membuat zalacca ice bubble coffee yang enak. Setelah itu Lovoz mencari sumber dana lewat kredit UMKM, karena pemerintah sendiri telah menyiapkan danabagi pengusaha UMKM untuk meningktkan taraf hidup dan perekonomian mereka. Sumber pendanaan Lovoz setelah produk sesuai dengan kriteria perusahaan dan telah diuji oleh BPOM adalah dengan melakukan peminjaman ke bank BNI karena memiliki bunga yang rendah dan proses yang tidak memberatkan produsen sehingga dapat memuaskan pelanggan.
5.2. Proyeksi Keuangan
A. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri 100% 0 Rp 175.000
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)a. Sewa Tempat 1 300.000 300.000
b. Bangunan - -
c. Mesin/Peralatan 1 @Rp 400.000 Rp 400.000
d. Peralatan Kantor - - -
e. Alat angkut - - -
f. Infrastruktur berkakas utk bahan kompor gas alat penyimpanan kulkas
6291
Rp 50.000Rp 400.000Rp 90.000Rp 1.340.000
Rp 300.000Rp 800.000Rp 810.000Rp 1.340.000
g. Biaya pra operasi - - -
Jumlah Rp 3.450.000
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)a. Bahan Baku 1 kg Rp 12.000 Rp 12.000
b. Persediaan Bahan
50.000
c. Produk dalam proses - -
d. Piutang - -
e. Uang Kas - Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Jumlah Rp 2.062.000
D. Analisa Biaya Tetap
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji 5 Rp 300.000 Rp 1.500.000
b. Penyusutan - - -
c. Bunga Pinjaman
d. Biaya Pemasaran Rp 2.503.000
e. Biaya Lainnya Rp 750.000
Jumlah Rp 4.753.000
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)a. Upah 5 Rp 3.00.000 Rp 1.500.000
b. Biaya Bahan 5 Rp 100.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 2.000.000
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian Tahun
1 2 3 4 5a. Sumber dana (in flow)
Rp 100.000.000 Rp 95.000.000 Rp 90.000.000 Rp 85.000.000 Rp 80.000.000
b. Penggunaan dana (out flow)
Rp 75.000.000 Rp 47.250.000 Rp 47.250.000 Rp 47.250.000 Rp 47.250.000
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
Rp 25.000.000 Rp 47.750.000 Rp 42.750.000 Rp 37.750.000 Rp 32.750.000
d. Keadaan
Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
kas awale. Keadaan kas akhir (c + d)
Rp 30.000.000 Rp 52.750.000 Rp 47.750.000 Rp 42.750.000 Rp 37.750.000
5.3. Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang
akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang
sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam
simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi,
dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa
metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
A. Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap
uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period
(PBP) Method.
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti
dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini
umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko
tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali
secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
B. Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian
modal pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan
nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang
yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n),
di mana: i = bunga tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
-C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau
hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai
uang, sedangkan dalam PI adalah indeks
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan
NPV, yaitu sebagai berikut:
- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP
3. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga
yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-
hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai
sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank
yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai
sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus
menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error.
Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui
sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)
5.4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel,
yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume
penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian
akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada
pos biaya variabel.
- Biaya variabel,
adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap,
adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan
atau produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa. Kopi biji salak. Online: http://adekrawie.wordpress.com/ . Di akses
pada : 20 Maret 2012
Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun Masyarakat Intrepreneur Indonesia). PT Elex media Komputindo Gramedia.Jakarta.