lp edh

Upload: maria-avin-fjl

Post on 09-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aaaaaa

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 lp edh

    1/7

    1. Pengertian Epidural Hematom

    Beberapa pengertian mengenai epidural hematoma (EDH) sebagai berikut:

    a. Epidural hematom adalah salah satu akibat yang ditimbulkan dari sebuah trauma kepala

    (Greenberg et al, !!).

    b. Epidural hematom adalah hematom"perdarahan yang terletak antara durameter dan tubula

    interna"lapisan ba#ah tengkorak, dan sering ter$adi pada lobus temporal dan paretal

    (%melt&er'Bare, !!1).

    . Epidural hematom sebagai keadaan neurologist yang bersiat emergeny dan biasanya

    berhubungan dengan linear raktur yang memutuskan arteri yang lebih besar, sehingga

    menimbulkan perdarahan (*nderson, !!+).

    . Etiologi

    Epidural hematom ter$adi karena laserasi atau robekan pembuluh darah yang ada

    diantara durameter dan tulang tengkorak akibat benturan yang menyebabkan raktur

    tengkorak seperti keelakaan kendaraan dan trauma (apardi, !!-). Perdarahan biasanya

    bersumber dari robeknya arteri meningia media (paling sering), ena diploia (karena

    raktur kalaria), ena emmisaria, dan sinus enosus duralis (Ba$amal, 1///).

    0. anda Dan Ge$ala

    anda dan ge$ala yang biasanya di$umpai pada orang yang menderita epidural

    hematom diantaranya adalah mengalami penurunan kesadaran sampai koma seara

    mendadak dalam kurun #aktu beberapa $am hingga 12 hari, adanya suatu keadaan 3luid

    interal4 yaitu diantara #aktu ter$adinya trauma kepala dan #aktu ter$adinya koma terdapat

    #aktu dimana kesadaran penderita adalah baik, tekanan darah yang semakin bertambah

    tinggi, nadi semakin bertambah lambat, sakit kepala yang hebat, hemiparesis, dilatasi pupil

    yang ipsilateral, keluarnya darah yang berampur 5%% dari hidung (rinorea) dan telinga

    (othorea), susah biara, mual, pernaasan dangkal dan epat kemudian irregular, suhu

    meningka, unduskopi dapat memperlihatkan papil edema (setelah 6 $am ke$adian), dan oto

    rontgen menun$ukan garis raktur yang $alannya melintang dengan $alan arteri meningea

    media atau salah satu abangnya (Greenberg et al, !!).

    -. Patoisiologi

    Epidural hematom seara khas timbul sebagai akibat dari sebuah luka atau trauma

    atau raktur pada kepala yang menyebabkan laserasi pada pembuluh darah arteri, khususnya

    arteri meningea media dimana arteri ini berada diantara durameter dan tengkorak daerah

    temporal. 7usaknya arteri menyebabkan perdarahan yang memenuhi epidural. *pabila

    perdarahan terus mendesak durameter, maka darah akan memotong atau men$auhkan daerah

  • 5/19/2018 lp edh

    2/7

    durameter dengan tengkorak, hal ini akan memperluas hematoma. Perluasan hematom akan

    menekan hemiser otak diba#ahanya yaitu lobus temporal ke dalam dan ke ba#ah. %eiring

    terbentuknya hematom maka akan memberikan eek yang ukup berat yakni isi otak akan

    mengalami herniasi. Herniasi menyebabkan penekanan sara yang ada diba#ahnya seperti

    medulla oblongata yang menyebabkan ter$adinya penurunan hingga hilangnya kesadaran.

    Pada bagian ini terdapat nerus okulomotor yang menekan sara sehingga menyebabkan

    peningkatan 89, akibatnya ter$adi penekanan sara yang ada diotak (apardi, !!- dan

    phee et al, !!6).

    +. Path#ay

    6. Pemeriksaan Penun$ang

    enurut Doengoes (!!-), pemeriksaan penun$ang yang biasa dilakukan pada kasus epidural

    hematom yaitu sebagai berikut:

    1) 5 %an : untuk mengidentiikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran entrikuler

    pergeseran otak. 5 %an merupakan pilihan primer dalam hal mengealuasi trauma

    kepala. %ebuah epidural hematom memiliki batas yang kasar dan penampakan yang

  • 5/19/2018 lp edh

    3/7

    bikoneks pada 5 %an dan 78. ampakan biasanya merupakan lesi bikoneks

    dengan densitas tinggi yang homogen, tetapi mingkin $uga tampok sebagai ndensitas

    yang heterogen akibat dari penampuran antara darah yang menggumpal dan tidak

    menggumpal.

    ) 78 : memberikan oto berbagai kelainan parenkim otak dengan lebih $elas karena

    mampu melakukan penitraan dari berbagai posisi apalagi dalam penitraan hematom

    dan edera batang otak.

    0) *ngiograi serebral : untuk menun$ukan kelainan sirkulasi serebral seperti pergeseran

    $aringan otak karena edema dan trauma.

    -) EEG : untuk memperlihatkan gelombang patologis.

    +) %inar ; : untuk mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (raktur), pergeseran

    struktur dari garis tengah (karena perdarahan"edema), dan adanya ragmen tulang.

    6) B*E7 (brain auditory eoked respons) : untuk menentukan ungsi korteks dan batang

    otak.

    perasi yang dilakukan adalah eakuasi hematom untuk menghentikan sumber

    perdarahan sedangkan tulang kepala dikembalikan. ika saat operasi tidak didapatkan adanya

    edema serebri sebaliknya tulang tidak dikembalikan (Ba$amal, 1///).

    b. erapi edikamentosa.

    erapi medikamentosa dapat dilakukan dengan ara sebagai berikut:

    1) mengeleasikan kepala pasien 0!o setelah memastikan tidak ada edera spinal atau

    posisikan trendelenburg terbalik untuk mengurangi 89.

    ) Berikan de?ametason (pemberian a#al dengan dosis 1! mg kemudian dilan$utkan

    dengan dosis - mg setiap 6 $am).

    0) Berikan manitol !@ untuk mengatasi edema serebri.

    -) Berikan barbiturat untuk mengatasi 89 yang meninggi.

  • 5/19/2018 lp edh

    4/7

    =. Pengka$ian

    1) *ktiitas istirahat

    Aemah, lelah, hilang keseimbangan, kaku, perubahan kesadaran, letargi, hemiparesis,

    tetraplegi, dan kehilangan tonus otot.

    ) %irkulasi

    Perubahan tekanan darah (hipertensi), bradikardi. akilardi yang diselingi bradikardi.

    0) 8ntegritas ego

    Perubahan tingkah laku"kepribadian, emas, delirium, bingung, dan depresi.

    -) Eliminasi

    8nkontinensia kemih atau usus.

    +) eurosensori

    9ehilangan kesadaran sementara, amnesia ke$adian, ertigo, sinkop, hilang pendengaran, baal

    ekstremitas, gangguan penglihatan dan pengeapan, peniuman, perubahan pupil, releks

    tendon lemah dan tak ada.

    6) utrisi

    ual, muntah (muntah proyektil).

  • 5/19/2018 lp edh

    5/7

    D**7 P%*9*

    Ba$amal. *.H. (1///). Epidural Hematom (EDH F Epidural Hematom).

    Doengoes, .E. (!!). 7enana *suhan 9epera#atan: Pedoman untuk Perenanaan dan

    Pendokumentasian Pera#atan Pasien, Edisi 0. akarta: EG5.

    Heardman. (!11). Diagnosa 9epera#atan. akarta. EG5.

    apardi. (!!). 5edera 9epala. akarta: P Bhauna 8lmu Populer.

    ohnson, eridian aas, ' %ue oorhead. (!!!). ursing >utame 5lasiiation. osby.

    Philadelphia.

    5loskey ' Gloria Bulehek. (1//6). ursing 8nterention 5lasiiation. osby. %*.

    %melt&er ' Bare. (!!1). 9epera#atan edikal Bedah. Edisi = ol.1. *lih Bahasa : *gung

    #aluyo. akarta. EG5.

    Greenberg, D. *., ihael . *., dan 7oger P. %. (!!). 8ntraranial Hemorrhage, 5linial

    eurology, +th edition. nited %tates o *meria: Aange edial Books, Gra#2Hill,.

    Prie, D.D. (!!0). Epidural Hematoma. ###.emediine.om

    Phee, %. ., dan illiam .G. (!!6). asular erritories and 5linial eatures in

    8shemi %troke, Pathophysiology o Disease *n 8ntrodution to 5linial ediine, +th

    edition. nited %tates o *meria: Aange edial Books, Gra#2Hill,.

  • 5/19/2018 lp edh

    6/7

    D8*G>%* >5 85

    7isiko

    gangguan

    perusi

    $aringan otak

    %etelah dilakukan tindakan kepera#atan 0?- $am

    diharapkan perusi $aringan serebral pasien adekuat

    dengan kriteria hasil:

    1. normal

    . rine output dan intake normal

    0. otorik baik

    9eterangan:

    1: tidak pernah menun$ukan

    : $arang menun$ukan

    0:kadang2kadang menun$ukan

    -: sering menun$ukan

    +: konsisten menun$ukan

    1. onitor

    klien

    . Berikan posisi

    semi o#ler

    0. Pertahankan tirah

    baring

    -. Ealuasi keadaan

    pupil

    +. 9a$i peningkatan

    rigiditas, regangan,

    dan serangan ke$ang.

    yeri *kut b.d

    agen in$uri

    isik

    %etelah dilakukan tindakan kepera#atan 0?- $am

    diharapkan pasien dapat mengontrol nyeri dengan

    kriteria hasil:

    1.rekuensi nyeri berkurang

    . normal

    0.enggunakan non analgetik-.enggunakan analgetik

    9eterangan:

    1F konsisten

    F sering

    0F kadang2kadang

    -F $arang

    +F tidak pernah

    1. 9a$i nyeri dengan

    ormat PI7%.

    . kontrol lingkungan

    yang dapat

    berkontribusi

    terhadap nyeri sepertisuhu, suara, dan

    ahaya.

    0. *$arkan pasien

    teknik non

    armakologis seperti

    naas dalam.

    -. 9olaborasikan

    pemberian

    armakologik untuk

    mengurangi nyeri.

    Hambatan

    mobilitas isik

    b.d kelemahan

    neuromuskular

    %etelah dilakukan tindakan kepera#atan 0?- $am

    diharapkan pasien tidak mengalami gangguan

    mobilitas isik dengan kriteria sebagai berikut:

    1. Dapat melakukan mobilisasi sendiri

    . idak tergantung

    1.bah posisi klien

    setiap $am sekali.

    .Bantu klien

    melakukan rentang

    gerak.

  • 5/19/2018 lp edh

    7/7

    0. idak ter$adi dekubitus

    9eterangan :

    1 : idak pernah dilakukan

    : $arang dilakukan0 : 9adang2kadang dilakukan

    - : sering dilakukan

    + : selalu dilakukan

    0.Berikan masase.

    -.Periksa kemampuan

    dan keadaan seara

    ungsional padakerusakan yang

    ter$adi.