lp febris mahbub

26
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN FEBRIS LAPORAN KOMPREHENSIF 2 oleh Mahbub Rahmadani NIM 122310101003

Upload: bubub-fullkasus

Post on 22-Sep-2015

95 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

LP tentang febris pada anak

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN FEBRISLAPORAN KOMPREHENSIF 2oleh

Mahbub RahmadaniNIM 122310101003PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015LAPORAN PENDAHULUAN

JUDUL: FEBRISOleh: Mahbub Rahmadani NIM 122310101003

1. Kasus (diagnosa medis)

Febris / Demam 2. Proses terjadinya masalah (pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda & gejala, penanganan)2.1 PengertianDemam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus (Corwin, 2009).Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38C atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000).

Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8C (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Wong, 2003).

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :

1. Demam septik

Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

2. Demam remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

3. Demam intermiten

Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4. Demam kontinyu

Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.Tipe DemamCiri-ciri

Demam septikMalam hari suhu naik sekali, pagi hari turun hingga diatas normal, sering disertai menggigil dan berkeringat

Demam remittenSuhu badan dapat turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai normal. Perbedaan suhu mungkin mencapai 2 derajat namun perbedaannya tidak sebesar demam septik.

Demam intermitenSuhu badan turun menjadi normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam terjadi dua hari sekali disebut tertiana dan apabila terjadi 2 hari bebas demam diantara 2 serangan demam disebut kuartana.

Demam kontinyuVariasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia

5. Demam siklik

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap inveksi bakterial.2.2 EtiologiDemam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat berhubungandengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain (Julia, 2000).Menurut Guyton (2000), demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otaksendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakitbakteri, tumor otakatau dehidrasi.Sedangkan menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2000 bahwa etiologi febris,diantaranya:a.Suhu lingkungan;b.Adanya infeksi;c.Pneumonia;d. Malaria;e. Otitis media;f.Imunisasi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.2.3 Tanda dan GejalaTanda dan gejala terjadinya febris adalah:

a.Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8C - 40C);b. Kulit kemerahan;c.Hangat pada sentuhan;d.Peningkatan frekuensi pernapasan;e.Menggigil;f.Dehidrasi;g.Kehilangan nafsu makan.

Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 C-40C, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Carpenito, 2000).2.4 PatofisiologiDemam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point(Julia, 2000). Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas tentara tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan sifat-sifat demam dapatberupa menggigil atau krisis/flush. Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan, zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru. Krisis/flush.Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal (Guyton, 1997).2.5 Penatalaksanaana. Secara Fisik

Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.

1.Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan;

2.Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan;3.Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak;

4. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya;5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang;6.Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak, lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan);

7.Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.

b. Obat-obatan Antipiretik

Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik:

1.Bayi 6 12 bulan : -1 sendok the sirup parasetamol;2.Anak 1 6 tahun : - parasetamol 500 mg atau 1-1 sendokteh sirup parasetamol;3.Anak 6 12 tahun : -1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup parasetamol.Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam. Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari.

Pada umumnya dosis ini dapat ditoleransi dengan baik. Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar. Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal. Turunan asam propionat seperti ibu profen juga bekerja menekan pembentukan prostaglandin. Obat ini bersifat antipiretik, analgetik dan antiinflamasi. Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin. Efek samping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemia aplastik. Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen). Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam. Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin. Mempunyai efek antipiretik, analgetik dan antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplastik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan. Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat. Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik. Efek sampingnya berupa dispepsia dan anemia hemolitik. Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.2.6 Pemeriksaan penunjangSebelum meningkat ke pemeriksaan-pemeriksaan yang mutakhir, yang siap tersedia untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau limfangiografi.

2.7 KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi pada klien Febris atau Demam yaitu:a.Dehidrasi : demam penguapan cairan tubuh;b.Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayakan otak;

c. Takikardi;d. Insufisiensi jantung;e. Insufisiensi pulmonal.3. a. Pohon masalah

b. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikajiData Penyebab Masalah

DS: keluarga klien mengatakan suhu tubuh anaknya sangat panas dan sempat kejang sebelum dibawa ke rumah sakitDO:

a) Klien tampak gelisahb) Klien menangis tidak seperti biasanyac) Suhu tubuh klien mencapai 39 derajat selsius peroral dan 39,5 derajat selsius peranald) Kelelahan

e) Kejang dengan Nadi >120x/menitHipertermi

DS:Keluarga klien mengatakan anaknya banyak mengeluarkan keringat dan sempat mual namun tidak sampai muntahDO:

a) Peningkatan keringatb) Dehidrasi

c) Penurunan turgor kulitd) Membran mukosa kering

e) Konjungtiva anemisResiko defisit volume cairan

DS : Keluarga klien mengatakan anaknya hanya bisa minum susu formula sajaDS :

a) Klien nampak lemahb) BB turun

c) Mual dan muntah

d) Lingkar lengan atas kurang dari normal 1

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DS:Keluarga klien mengatakan klien kurang bersemangat dan semua aktifitas klien harus dibantu keluargaDO:

a) Klien tampak lesu dan tidak bersemangatb) Klien malas untuk mengubah posisi tubuh

Intoleransi aktifitas

DS: Keluarga klien mengatakan tidak tahu harus melakukan apa terhadap kondisi anaknyaDO: a) Keluarga klien nampak bingung

b) Keluarga klien cemasKurang pengetahuan

4. Diagnosis keperawatan (minimal 5 diagnosa keperawatan)a) Hipertermi berhubungan proses infeksi, proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh klien yang meningkatb) Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang kurang dan diaphoresis, faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan (hipermetabolik seperti peningkatan evaporasi atau penguapan) ditandai dengan penurunan turgor kulit dan memberan mukosa yang keringc) Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan input makanan berkurang ditandai dengan klien hanya bisa minum susu formula saja tanapa asupan gizi yang laind) Resiko intoleransi aktifitas berhubungan dengan peningkatan metabolik tubuh dan kelemahan yang dialami klien ditandai dengan klien malas dan sulit untuk bergerak merubah posisi tidur kliene) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi keluarga klien terhadap anak yang rewel ditandai dengan keluarga klien bingung harus melakukan apa terhadap anaknya ketika anaknya kejang dan demam

5. Rencana tindakan keperawatan (masing-masing diagnosa minimal 5 rencana tindakan)NoDiagnosa KeperawatanRencana Keperawatan

Tujuan dan Kriteria hasil (NOC)Intervensi (NIC)

1Hipertermi b/d proses infeksi, proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh klien yang meningkat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.x 24 jam menujukan temperatur dalan batas normal dengan kriteria:

Suhu tubuh stabil 36,50-37,50c Termoregulasi dbn Nadi