lp lansia dg gout

20
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA DENGAN GOUT A. Gout 1. Pengertian Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hiperurisemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Gout adalah penyakit metebo lik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005). Artritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristal asam urat di daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut. Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan 1

Upload: indah-ramadhan

Post on 24-Nov-2015

753 views

Category:

Documents


196 download

DESCRIPTION

KEPERAWATAN GERONTIK

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA DENGAN GOUT

A. Gout1. PengertianArtritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hiperurisemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal.Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat yangnyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah.(Merkie, Carrie.2005).Artritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristal asam urat didaerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut. Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi

2. Klasifikasi Gouta. Gout primerMerupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat penurunan ekresi asam uratb. Gout sekunderDisebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat yang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.3. Etiologi Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu,dilihat dari penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yang hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:a. Pembentukan asam urat yang berlebih.1) Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.2) Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karena penyakit lain, seperti leukemia, terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis, polisitemia vera dan mielofibrosis.b. Kurang asam urat melalui ginjal.1) Gout primer renal terjadi karena ekskresi asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat. Penyebab tidak diketahui2) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.

4. PatofisiologiBanyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.a. Presipitasi kristal monosodium urat.Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.b. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

c. FagositosisKristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.d. Kerusakan lisosom Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukan kristal membran lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.e. Kerusakan sel Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.

Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.Hiperurecemia merupakan hasil :Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.Menurunnya ekskresi asam urat.Kombinasi keduanya.Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh tubuh, penumpukan ini disebuttofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal.Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout.Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.

5. Manifestasi Klinis Secara klinis ditandai dengan adnya artritis,tofi dan batu ginjal. Yang penting diketahui bahwa asm urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga,siku,lutut,dorsum pedis,dekat tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan sebagainya.Pada telinga misalnya karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup angin,kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum pedis,kalkaneus karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang meradang termasuk sel-sel raksasa.Serangan sering kali terjadi pada malam hari. Biasanya sehari sebelumnya pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali.Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari sebelah dalam,disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan dan nyeri ,nyeri sekali bila sentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.Tofi merupakan penimbunan asm urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia,tulang rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis akut pertama.Manifestasi klinis yang sering muncul, antara lai:a. Nyeritulang sendib. Kemerahan dan bengkak pada tulang sendic. Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telingad. Peningkatan suhu tubuh.Gangguan akut :1. Nyeri hebat2. Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang3. Sakit kepala4. DemamGangguan kronis :1. Serangan akut2. Hiperurisemia yang tidak diobati3. Terdapat nyeri dan pegal4. Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi (penumpukan monosodium urat dalam jaringan)

Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:a. Mikrotrofi dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosisb. Nefrolitiasis karena endapan asam uratc. Pielonefritis kronisd. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensiTidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah tanpa adanya riwayat gout yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.

6. Penatalaksanaana. Penatalaksanaan serangan akutObat yang diberikan pada serangan akut antara lain: 1) Kolkisin, merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan serangan arthritis gout maupun pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui diantaranya sakit perut , diare, mual atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap Kristal urat dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5 0,6 mg per jam sampai nyeri, mual atau diare hilang. Kontraindikasi pemberian oral jika terdapat inflamammatory bowel disease.2) OAINSSemua jenis OAINS dapat diberikan yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosisi awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam. Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikus aktif, gangguan fungsi ginjal, dan riwayat alergi terhadap OAINS.

3) Kortikosteroid Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jika sendi yang terserangmonoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40 mg intraartikular.4) Analgesic diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat hiperurisemia. Tirah baring merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang.b. Penatalaksanaan periode antara1) Diet dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet rendah purin.2) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, deuretik, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.3) Kolkisin secara teratur4) Penurunan kadar asam urat seruma) Obat urikosurik, bekerja menghambat reabsorbsi tubulus terhadap asam urat yang telah difiltrasi dan mengurangi peyimpanannyab) Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan produksi asam urat dan meningkatkan pembentukan xantin serta hipoxantin dengan cara menghambatenzim xantin oksidase.

7. Pemeriksaan penunjangPada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( > 6mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8mg% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan kadar asam urat ini akan lebih tepatlagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dengan led meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam).Disamping ini pemeriksaan tersebut,pemeriksaan cairan tofi juga penting untuk menegakkan diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan kental sekali sehingga sukar diaspirasi. Diagnosis dapat dipastikan bila ditemukan gambarankristal asam urat ( berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik.8. Asuhan Keperawatana. Pengkajian1. IdentitasNama, umur (sekitar 50 tahunan), alamat, agama, jenis kelamin (biasanya 95% penderita gout adalah pria), dll2. Keluhan UtamaPada umumnya klien merasakan nyeri yang luar biasa pada sendi ibu jari kaki (sendi lain)3. Riwayat Penyakit SekarangP (Provokatif):Kaji penyebab nyeriQ (Quality / qualitas):Kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klienR (Region):Kaji bagian persendian yang terasa nyeri (biasanya pada pangkal ibu jari)S (Saverity):`Apakah mengganggu aktivitas motorik ?T (Time):Kaji kapan keluhan nyeri dirasakan ? (Biasanya terjadi pada malam hari)4. Riwayat Penyakit DahuluTanyakan pada klien apakah menderita penyakit ginjal ?5. Riwayat Penyakit KeluargaTanyakan apakah pernah ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita klien sekarang ini.6. Pengkajian Psikososial dan SpiritualPsikologi:Biasanya klien mengalami peningkatan stressSosial:Cenderung menarik diri dari lingkunganSpiritual:Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan ibadah menurut agamanya7. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari1)Kebutuhan nutrisia) Makan:Kaji frekuensi, jenis, komposisi (pantangan makanan kaya protein)b) Minum:Kaji frekuensi, jenis (pantangan alkohol)2)Kebutuhan eliminasia) BAK: kaji frekuensi, jumlah, warna, baub) BAB: kaji frekuensi, jumlah, warna, bau3) Kebutuhan aktivitasBiasanya klien kurang / tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari hari secara mandiri akibat nyeri dan pembengkakan

2.Pemeriksaan FisikKeadaan umum :a) Tingkat kesadaranb) GCSc) TTVPeningkatan penginderaan1) Sistem integumentKulit tampak merah atau keunguan, kencang, licin, serta teraba hangat2) Sistem penginderaanMata:Kaji penglihatan, bentuk, visus, warna sklera, gerakan bola mataHidung:Kaji bentuk hidung, terdapat gangguan penciuman atau tidakTelinga:Kaji pendengaran, terdapat gangguan pendengaran atau tidak, biasanya terdapat tofi pada telinga3) Sistem kardiovaskulerInspeksi:Apakah ada pembesaran vena jugularisPalpasi:Kaji frekuensi nadi (takhikardi)Auskultasi:Apakah suara jantung normal S1+ S2tunggal / ada suara tambahan4) Sistem penceranaanInspeksi:Kaji bentuk abdomen, ada tidaknya pembesaran pada abdomenPalpasi:Apakah ada nyeri tekan pada abdomenPerkusi:Apakah kembung / tidakAuskultasi:Apakah ada peningkatan bising usus5) Sistem muskuluskeletalBiasanya terjadi pembengkakan yang mendadak (pada ibu jari) dan nyeri yang luar biasa serta juga dapat terbentuk kristal di sendi-sendi perifer, deformitas (pembesaran sendi)6) Sistem perkemihan7) Hampir 20% penderita gout memiliki batu ginjalPemeriksaan diasnostik.Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanju, terlhat erosi tulang seperti lubang-lubang kecil (punch out).

b. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera kimia (penimbunan Kristal asam urat pada membran synovial)2. Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi tulang.3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian4. Perubahan pola tidur berhubungan dengan nyeri5. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan dan perawatan penyakit gout berhubungan dengan kurang paparan terhadap sumber informasi

c. Intervensi KeperawatanDiagnosa 1: Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakitTujuan keperawatan: Nyeri berkurang, hilang, teratasi.Kriteria hasil:oKlien melaporkan penelusuran nyeri.omenunjukan perilaku yang lebiih rileks.omemperagakan keterampilan reduksi nyeri.oSkala nyeri 0 1 atau teratasi.

INTERVENSIINTERVENSIRASIONAL

MANDIRIKaji lokasi, intensitas,an tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang baru. Kaji nyeri dengan skala0 4.

Bantu klien dalammengidentifikasi factor pencetus.Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri nonfamakologi dan non invasif.

Ajarkan relaksasi: teknik terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri.

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

Tingkatkan pengetahuaantentang penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan berlangsung.Hindarkan klien meminum alcohol, kafein, dan obat diuretik.

KOLABORASI Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian alopurinolNyeri merupakan respon subjektif yangbdapat dikaji dengan menggunakan skala nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya di atas tingkat cedera.

Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan peradangan pada sendi.

Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan farmakologi lain menunjukan keefektifan dalam mengurangi nyeri.

Akan melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri.

Mengalikan perhatian klien terhadap nyeri ke hal yang menyenangkan.

Pengetahuan tersebut membatu mengurangi nyeri dan dapat menbatu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik

Pemakaian alkohol, kafein, dan obat-obatan diuretikakan menambah peningkatan kadar asam urat dalam serum.

Alopurinol menghambat biosentesis asam urat sehingga menurunkan kadar asam urat serum.

Diagnosa 2: Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan dan perawatan penyakit gout berhubungan dengan kurang paparan terhadap sumber informasiBatasan karakteristik :1) Memverbalisasikan adanya masalah2) Ketidakakuratan mengikuti instruksi3) Perilaku tidak sesuai.Tujuan:1) Menggungkapkan pengetahuan tentang penyakit2) Berpartisipasi dalam peningkatan pengetahuanIntervensi :TINDAKANRASIONAL

Teaching : Dieases Process1. Mengobservasi kesiapan klien untuk mendengarkan2. Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya.3. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien tentang proses penyakit yang sfesifik.4. Jelaskan fatofisiologi terjadinya.

5. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat.6. Identifikasi kemungkinan penyebab penyakit yang diderita klien.7. Diskusikan gaya hidup yang diperlukan untuk mencegah komplikasi.8. Diskusikan pilihan terapi serta penaganannya.9. Instruksikan klien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada perawat yang jaga.1. Memudahkan klien dalam menerima informasi2. Dapat menjelaskan informasi sesuai tingkat pengetahuan klien3. Dapat melakukan pendidikan kesehatan seuai dengan tingkat pengetahuan klien4. Klien memahami dan menilai hal-hal yang tidak boleh dilakukan.5. Klien dapat mengidentifikasi terjadinya penyakit serta penagnana lebih dini6. Klien lebih waspada terhadap factor-faktor penyebab terjadinya penyakit yang dialami.7. Mengurangi resiko terjadinya kembali dalam lingkungan keluarganya sendiri.8. Klien lebih nyaman dalam menerima terapi yang diberikan9. Klien lebih mudah memahami tanda dan gejala yang diberikan oleh pendidik

DAFTAR PUSTAKA

1. Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI : Jakarta2. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius3. Nugroho, wahjudi. 2002. Keperawatan Gerontik. EGC : Jakarta4. Pranarka, kris. 2010. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) Edisi ke 4. Balai penerbit fakultas kedokteran universitas Indonesia: Jakarta5. Prof .dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2000. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi ke 3. Balai penerbit FKUI: Jakarta6. R. Maryam,S, Fatma, M.dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Salemba medika : Jakarta7. http://ged3kert4.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-dengan-diagnosa-gout.html. Di unduh tanggal 18 Februari 2014.

1