makalah herlin aidilla
TRANSCRIPT
MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN
HUTAN RAWA AIR TAWAR
NAMA : HERLIN AIDILA
NPM : 116511938
KELAS : 6A BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2013/2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Populasi, Komunitas, Ekosistem
A. Populasi
B. Komunitas
C. Ekosistem
2. Klimatologis dan Edaphis hutan rawa air tawar
A. Klimatologis hutan rawa air tawar
B. Edaphis hutan rawa air tawar
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Ekosistem
Hutan Rawa Air Tawar”.
Makalah ini berisikan tentang pengertian Populasi, Ekosistem, Komunitas
dengan penciri khas masing-masing dan Ekosistem Hutan rawa air tawar, dilihat
dari asfek Klimatologis dan Adaphis. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang ekosistem hutan rawa air tawar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penulisan makalah ini dari awal sampai akhir.semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin
Pekanbaru, 3 Mei 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu tatanan dan kesatuan yang secara utuh danmenyeluruh
di antara segenap komponen lingkungan hidup. Komponen ini saling berinteraksi
dan pada akhirnya membentuk kesatuan yang teratur dan dinamis.Dengan
demikian, dalam ekosistem bisa saja terjadi suatu perubahan,
suatuketidakseimbangan baik itu besar maupun kecil yang faktor pemicunya bisa
sajaoleh manusia atau alam.Wilayar riparian adalah mintakat peralihan antara
sungai dengan daratan.Wilayah ini memiliki karakter yang khas, karena
perpaduan lingkungan perairandan daratan. Salah satunya, komunitas tumbuhan
pada mintakat ini dicirikan olehtetumbuhan yang beradaptasi dengan perairan,
yakni jenis-jenis tumbuh hidrofilik yang di kenal sebagai vegetasi riparian.
Perkataan riparian berasal dari bahasalatin ripa yang berarti “tepian sungai”.
(Wikipedia,2011).
Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal
seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan
fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan
global.Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu
kawasanyang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat
bertumbuhnya berjuta tanaman.Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di
seluruh dunia. Kita dapatmenemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah
beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan,di pulau kecil maupun
di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,
terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang
cukup luas.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya
alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat
diambilmanfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada
lahanhutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal
seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan
fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan
global.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dan krateristik populasi.
Untuk mengetahui pengertian dan karekteristik komunitas.
Untuk mengetahui pengertian dan krateristik ekosistem.
Untuk mengetahui aspek klimatologis ekosistem hutan rawa air tawar.
Untuk mengetahui aspek edaphis ekosistem huatan rawa air tawar.
1.3 Rumusan Masalah
Apakah pengertian dan krakteristik populasi ?
Apakah pengertian dan krakteristik komunitas ?
Apakah pengertian dan krateristik ekosistem ?
Bagaimanakah aspek klimatologis ekosistem rawa air tawar ?
Bagaimanakah aspek adaphis ekosistem rawa air tawar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. POPULASI
1. Pengertian Populasi
Pengertian dan definisi populasi diartikan sebagai kumpulan individu-
individu sejenis pada suatu daerah tertentu. Istilah Populasi termasuk kata serapan
dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Inggris “Population”. Arti kata
ini dipakai menjelaskan : populasi manusia, populasi kerbau, populasi ayam,
populasi orang utan, populasi pohon meranti, dan sebagainya. Populasi manusia
sering akrab dengan sebutan penduduk.
Krebs (2001) populasi adalah sekelompok organisme sejenis yang
menempati ruang tertentu pada waktu tertentu. Tarumingkeng (1994), Populasi
adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies (atau
kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang
bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang
tertentu. Smith (1990) mendefinisikan populasi sebagai kelompok organisme
spesies yang sama yang mengalami interbreeding.
Jadi dari pengertian populasi diatas dapat disimpulkan .
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
2. Karakteristik Populasi
Kepadatan
Kepadatan populasi ialah besarnya populasi dalam hubungannya dengan suatu
unit atau satuan ruangan. Perlu diingat bahwa perhitungan jumlah terlalu
mementingkan arti organisme kecil, sedangkan biomassa terlalu membesarkan arti
organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks yang lebih
baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem. Faktor yang
mempengaruhi kepadatan adalah
Natalitas
Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kepadatan populasi
adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui
kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan.
Fertilitas nyata (realized fertility)
Kelahiran maksimum (kelahiran fisiologis): produksi maksimum dari individu-
individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal (tidak ada faktor lingkungan
yang membatasi reproduksi, hanya dibatasi oleh faktor fisiologi individu sendiri).
Laju kelahiran
Laju kelahiran adalah jumlah organisme yang dihasilkan individu betina per unit
waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang sedang
dipelajari. Laju kelahiran populasi disebut angka kelahiran kotor (crude natality).
Laju kelahiran individu disebut laju kelahiran spesifik (specific natality) karena
setiap individu akan mempunyai angka kelahiran yang berbeda. Dalam
perhitungan laju kelahiran, harus dibedakan antara Nn dengan N.
Mortalitas (Kematian)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode
waktu tertentu.
Kurva Kehidupan
Di dalam populasi yang penting dipelajari bukan angka kematian, tetapi
bagaimana populasi tersebut dapat menghindari kematian (survival). Jika angka
kematian dilambangkan dengan M, maka laju kehidupan populasi (survival rate) =
1 – M. Angka kehidupan atau laju kehidupan organisme secara umum
digambarkan dalam bentuk kurva kehidupan.
Ada tiga tipe kurva kehidupan yaitu (a) kurva cembung, (b) kurva cekung, (c)
kurva diagonal.
Tiga tipe kurva kehidupan adalah :
(a) Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada
waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju
kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang.
(b) Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada
waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat
populasi mulai berumur tua.
(c) Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju
kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang mempunyai
laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan.
Distribusi umur
Individu di dalam populasi mencakup berbagai tingkat umur. Proporsi
individu dalam setiap kelompok umur disebut distribusi umur. Keadaan distribusi
umur berpengaruh terhadap tingkat kematian dan kelahiran. Rasio dari kelompok-
kelompok umur dari populasi menentukan status reproduktif yang sedang
berlangsung dari populasi tersebut, sehingga menentukan pertumbuhan populasi
untuk waktu berikutnya.
Dari distribusi umur dapat diramalkan tingkat kelahiran dan kematian
sehingga dapat diperkirakan keadaan populasi masa yang akan datang, karena
distribusi umur sangat besar pengaruhnya perhadap pertumbuhan populasi dan
dinamika populasi. (a) Populasi yang berkembang dengan cepat, sebagian besar
individu muda, (b) Populasi stasioner memiliki pembagian kelas umur lebih
merata, (c) Populasi menurun, sebagian besar individunya berusia tua.
Pembagian umur organisme
Piramida umur. Umur di dalam populasi dapat digambarkan dalam bentuk
piramida yang disebut dengan piramida umur populasi. Suatu model yang
menggambarkan perbandingan geometri dari perbedaan kelompok umur di dalam
suatu populasi.
(a) Piramida Bentuk Segitiga. Piramida ini menunjukkan persentase individu
muda di dalam populasi tinggi. Di dalam populasi di mana kelompok umur
individu muda tinggi biasanya laju kelahiran tinggi dan dapat saja pertumbuhan
populasi eksponensial, seperti pada populasi ragi, Paramaecium dan
sebagainya.Pada keadaan seperti ini setiap perubahan (regenerasi) akan lebih
banyak dari pendahulunya dan akan memberikan dasar piramida umur yang lebar.
(b) Piramida Bentuk Genta. Menunjukkan proporsi yang seimbang dari individu-
individu muda sampai tua. Selanjutnya laju pertumbuhan populasi konstan dan
stabil. Fase kelompok umur sebelum reproduksi dan reproduksi menjadi seimbang
berbeda sedikit saja dan kelompok umur populasi memberikan strukutur bentu
genta atau lonceng.
(c) Piramida Bentuk Kendi. Menunjukkan persentase yang rendah untuk individu-
individu muda dan proporsi besar pada fase setelah reproduksi. Hal ini dapat
terjadi jika laju kelahiran secara drastis diturunkan, maka jumlah individu
sebelum reproduksi menjadi lebih kecil dan lebih rendah dari kelompok pos
reproduksi.
Distribusi populasi
Kemampuan untuk menyebar merupakan salah satu siklus hidup yang sangat
penting dalam organisme, merupakan proses ekologis yang menghasilkan aliran
gen (gen flow) diantara populasi lokal dan membantu untuk menghindari
terjadinya inbreeding. Penyebaran individu dalam populasi dapat dibatasi oleh
halangan geofrafis, dan berpengaruh terhadap komposisi komunitas.
Distribusi Spasial
Di alam penyebaran secara acak jarang terjadi, penyebaran secara acak akan
terjadi jika lingkungan homogen. Penyebaran individu di dalam populasi seragam
terjadi bilamana terjadi persaingan yang keras diantara individu-individu di dalam
populasi sehingga timbul kompetisi (pertentangan) yang positif, yang mendorong
pembagian ruang hidup yang sama. Penyebaran individu menggerombol umum
terjadi di alam, individu-individu dalam populasi menunjukkan derajad
pengelompokan karena adanya kebutuhan yang bersamaan akan faktor-faktor
lingkungan.
Gambar 1. Populasi Rasau yang terdapat GSBB
3. Faktor-faktor yang merubah populasi
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu.
Kadangkala perubahan ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya
perubahan curah hujan bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara
populasi lainnya terjadi penurunan. Atau munculnya penyakit-penyakit baru
secara tajam dapat menurunkan populasi suatu spesies tanaman atau hewan.
Sebagai contoh peralatan berat dan mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke
dalam atmosfer, yang bercampur dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan
asam. Di beberapa wilayah yang menerima hujan asam dalam jumlah besar
populasi ikan menurun secara tajam.
4. Penyebaran Populasi
Di dalam populasi, ada tiga pola penyebaran secara umum, yaitu
1. Acak
2. Teratur dan
3. Berkelompok.
Penyebaran populasi dalam suatu ekosistem dapat terjadi melalui tiga pola yaitu
(Umar, 2011) :
1. Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat
lainnya dan tinggal secara permanen.
2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan
tinggal secara permanen.
3. Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah ke
daerah populasi lainnya secara periodik.
Sedangakan faktor-faktor yang berperan dalam penyebarannya antara lain:
1. Suhu
2. Kelembaban
3. Cahaya
4. Struktur tanah dan nutrient
5. Kimia air, pH, dan salinitas
6. Aliran air, O2, dsb.
Faktor-faktor yang dapat mengontrol populasi
1. Ukuran populasi ada yang tergantung pada interaksi dua kekuatan dasar.
Salah satunya adalah tingkat di mana populasi akan tumbuh di bawah
kondisi ideal.
2. Efek gabungan dari semua faktor lingkungan kurang-ideal yang
membatasi pertumbuhan
Faktor pembatas populasi dapat mencakup
1. kurang nya pasokan pangan
2. pemangsa
3. persaingan dengan organisme dari spesies yang sama atau berbeda
4. iklim
5. penyakit.
B. KOMUNITAS
Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari
kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari
yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values (Kertajaya Hermawan, 2008).
1. Karakteritis Komunitas
Kualitatif seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas
menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan
organisme.
Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi
kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran
suatuspesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan
sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh,atau persatuan luas/volume,
atau persatuan penangkapan
Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung
menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah
dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari
modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.
Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut
klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis.
Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner
oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan
lingkungannya.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Suksesi primer yaitu bila ekosistem yang mengalami gangguan yang berat
sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total,
menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal danakhirnya
terjadilah habitat baru.
2. Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi
primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal
pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total,
masih ada komunitas yang tersisa.
Gambar 2. Komunitas yang terdapat GSKBB
Gambar 3. Komunitas yang terdapat GSKBB
2. Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di
sungai, di parit atau dikolam
2. Komunitas terestrial yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di
hutan, di padangrumput, di padang pasir.
Dalam analisa komunitas, dikenal istilah keanekaragaman spesies. Ada tujuh
faktor yang mempengaruhi keanekaragaman spesies, yaitu :
1. Heterogenitas habitat
2. Kompetisis
3. Ekologi lingkunga
4. Predasi
5. Stabilitas lingkungan
6. Habitat yang produktif
7. Waktu
C. EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses
interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada
mulanya diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebuah ekosistem
adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk
dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara,
nutrien dan energi.
1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen
sebagai berikut.
a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan
bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi
sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme
lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah,
air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-
bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
Gambar 4. Ekosistem Rawa Air Tawar yang terdapat tumbuhan Rasau di GSKBB
Gambar 5. Ekosistem Rawa Air Tawar yang terdapat tumbuhan Cucup di GSKBB
2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan
ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik)
yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi,
sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan
suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat
di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan
menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang
hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air)
cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif
banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi
dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi
perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan
tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering
terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit.
Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung
hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,
burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada
musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran
kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman
di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum,
liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang
pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki
rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan
insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau
yang memberi efek pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan
para aliran energi dan nutrien yang mengalir pada sistem:
1. Matahari
2. Bahan-bahan abiotik
3. Produsen
4. Konsumen Pertama
5. Konsumen Kedua
6. Pengurai
Terdapat tiga hal pokok yang saling terkait dan ikut mempengaruhi lajunya
perkembangan ekosistem, yakni
1) ketersediaan sumber daya,
2) faktor pembatas fisik
3) kemampuan dari organismenya. Khusus mengenai ketersediaan sumber daya,
dalam hal ini makanan/energi diberikan penekanan tersendiri karena dapat
mengarah pada kesempatan kenaikkan biomassa.
D. Klimatologis dan Edaphis Rawa Air Tawar
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim,mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan
antaraiklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan
interpretasidari data-data yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya,orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi
statistik (Tjasyono, 2004)
Edaphis (Penyeimbang Alam) merupakan pembentukan tempat-tempat
hidupalami bagi satwa yang hidup di sekitarnya. Manfaat Edaphis adalah
manfaatdalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh
dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena
lingkungandemikian memang sangat mendukung.Ketinggian tempat merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap kondisiiklim, baik dari segi suhu, kelembaban
udara maupun curah hujan, yang selanjutnya mempengaruhi vegetasi yang ada.
Masing-masing zona ketinggiantempat memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
baik dari segi floristik,komposisi maupun struktur.
Faktor- faktor pendukung Klimatologis dan Edaphis Ekosistem Rawa Air tawar
antara lain :
1) Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan
udara, angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi
perseberan tumbuhan (flora) di permukaan bumi.
Curah HujanHutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang
atau berkisar antara 2000 – 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui
padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan
hutanhujan tropis.
Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap
bulannyamencapai (0 – kurang dari 800 m dpl.). Suhu ini juga
mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat didalamnya.
Udara Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga
berperansebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh
polatekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan
sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan
anginselalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting
karenatransfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan
lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Udara di
atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon
dioksida(CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan
penyusunudara terbesar di atmosfer bumi (Wirakusuma, 2003).
Gambar 7. Iklim yang terdapat di GSKBB
Gambar 8. Iklim yang terdapat di GSKBB
Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara
global, karena sinar mataharimenentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yangdibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berfotosintesis(Chantalakhana, 2002).
Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan,
menyebarkan sporadan biji tumbuhan. Beberapa serangga hama tumbuhan
dapat diterbangkanoleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban
berperan menjagaorganisme agar tidak kehilangan air karena penguapan.
Beberapamikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-
tempat yanglembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-
tempatkering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.
Kelembabanudara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan
panas dariternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi
kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana,
2002).Selanjutnya Chantalakhana, 2002 menyatakan Kelembaban
biasanyadiekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity =
RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam
volume udaraterhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur
dan tekananyang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi,
evaporasi terjadisecara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan
demikianmempengaruhi keseimbangan termal ternak.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan
dalam pertumbuhan, per-kecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan
danmanusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,
misalnyatransportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur
abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut
dan pelapuk (Chantalakhana, 2002).
Gambar 9. Air yang terdapat di GSKBB
2) Faktor-faktor Edhapis
Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu
daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta
keadaantanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk
lingkunganyang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah
perbukitan berbeda dengan di daerah datar. Organisme yang hidup di
daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga
mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup. Kawasan ini memiliki
topografi landai hingga berbukit.
Keadaan tanah
Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan
dataranrendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk
tajuk berlapis-lapis (layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas
rata-rataadalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya),
rapat,dan hijau sepanjang tahun.
Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini
a. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan
menonjoldi atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai
“sembulan”(emergent ). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-
kadangmenggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini
bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar
batanghingga 4,5 m.
b. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 – 36 m.
c. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini
tersusunoleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan
pertumbuhannya,atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.Kanopi hutan
banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit
(termasuk anggrek), bromeliad, lumut,serta lumut kerak, yang hidup
melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan
rapat,membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya.
Tetumbuhan dilapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab
kurangnyacahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga
orang danhewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.Ada dua lapisan
tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak danlapisan vegetasi
penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya,sehingga hanya jenis-
jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup di
sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau
mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapikehidupan yang
tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan
organisme pengurai ( dekomposer ) lainnya tumbuh
berlimpahruah.Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu
yang rebah,segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi.
Pemakansemut raksasa juga hidup di sini. Pada saat-saat tertentu ketika
tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang
tumbang,misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera
diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk
sejenis rimbayang rapat.
Flora dan Fauna
Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-
tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai
kisarantoleransi yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang
berlainan.Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh:
jumlah dan variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti
nutrien danfaktor fisik, misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum,
dan batastoleransi tumbuhan terhadap faktor atau sejumlah faktor
lingkungantersebut.Hubungan tumbuh-tumbuhan dengan udara atmosfir
pada umumnya berkaitan dengan gas CO2, O2, dan angin. Tumbuh-
tumbuhan berperanan penting dalam siklus karbon yang berhubungan
dengan ketersediaan CO2dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi
makhluk hidup. Gerakanudara sebagai angin mempunyai peranan ekologis
dapat menguntungkanmaupun merugikan, misalnya terhadap penyebaran
serbuk sari, spora atau biji-bijian. Sebaliknya jika kecepatan angin terlalu
besar dapat menyebabkan penurunan berbagai proses metabolisme,
tumbuhan menjadilayu atau mati (Kartasapoetra).Flora maupun fauna pada
hutan ini terpengaruh iklim, namun kaya akankeanekaragaman jenis baik
flora maupun fauna, memiliki strata tajuk yanglengkap serta memiliki
variasi yang tinggi berdasarkan perbedaan tempat tumbuh.
Gambar 10. Fauna yang terdapat di GSKBB “ Ikan Selais”
Gambar 11. Fauna yang terdapat di GSKBB “Ikan Baung”
Gambar 12. Fauna yang terdapat di GSKBB “ Burung Pipit”
Gambar 13. Flora yang terdapat di GSKBB “ Tumbuhan Rasau”
Gambar 14. Flora yang terdapat di GSKBB “Tumbuhan Cucup”
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara
sesamanya.
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain
lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi
yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest
atau values.
Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem
tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity.
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim,mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan
antaraiklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan
interpretasidari data-data yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam
pengerjaannya,orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi
statistik .
Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :
• Tanah
• Curah Hujan
• Angin
• Cahaya matahari
• Temperatur
• Lengas udara
Edaphis (Penyeimbang Alam) merupakan pembentukan tempat-
tempat hidupalami bagi satwa yang hidup di sekitarnya. Manfaat
Edaphisadalah manfaatdalam kaitan dengan tempat hidup binatang.
Faktor-faktor Edhapis
Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu
daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta
keadaantanah disuatu daerah.
Keadaan tanah
Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan
dataranrendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk
tajuk berlapis-lapis (layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas
rata-rataadalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya),
rapat,dan hijau sepanjang tahun.
Flora dan Fauna
Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu
tumbuh-tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai
kisarantoleransi yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang
berlainan.
DAFTAR PUSTAKA
http://gskbb.blogspot.com/2012_06_01_archive.html#
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-komunitas.html
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-populasi.html
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-ekosistem.html
http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2013/04/makalah-ekosistem-rawa.html
http://ekotum116bekosistemrawaairtawar.blogspot.com/2014/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/ekosistem-air-tawar-daratan-dan-
mikroba.html
http://bagas-redland.blogspot.com/2010/07/makalah-biologi-ekosistem-air-tawar-
dan.html