makalah ilmiah ideologis

Upload: mohammad-edwar-sopan

Post on 04-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAH AIR MINERAL ISLAM IDEOLOGIS

TRANSCRIPT

MAKALAH ILMIAH

ANALISA PRODUK AIR MINERAL DENGAN UJI PH, TDS, DAN DUAL RECIPITATOR

Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pilihan Teknologi Membran yang dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. H. M. Hatta Dahlan M.Eng

Oleh:Mohammad Edwar Sopan (03121003077)

UNIVERSITAS SRIWIJAYAINDRALAYA2014

1

ABSTRAKSeiring dengan meningkatnya daya usaha dan kebutuhan di masyarakat terhadap produk kemasan air mineral, di dalam karya ilmiah ini disuguhkan penjelasan secara padat, mengenai hasil analisis uji sistem elektroda dari beberapa contoh produk air mineral yang diujikan pada kelas laboratorium sederhana mata kuliah semester enam Teknologi Membran, Universitas Sriwijaya. Hasil uji dari penulisan karya tulis ilmiah ini akan menjadikan bahan literatur terhadap bidang ilmu teknik kimia kepada para tokoh akademik atau masyarakat yang memiliki daya tarik terhadap perkembangan teknologi secara ilmiah di bidang produk air mineral. Metode penggunaan alat elektrolisa memberikan data yang presentatif terkait manfaat dan kemurnian yang terkandung dari setiap produk.

ABSTRAK iDAFTAR ISIii1. PENDAHULUAN 12. LATAR BELAKANG33. ANALISA DATA84. PEMBAHASAN95. KESIMPULAN 10DAFTAR PUSTAKA 11

ii

1PendahuluanKemajuan teknologi industri berkembang dengan cepatnya hingga mencangkup di berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini tidak hanya memberikan dampak manfaat dalam daya kemajuan dan kemudahan manusia melakukan aktifitas, juga mampu menciptakan suasana persaingan untuk menjadi produsen dan menciptakan peluang kerja dari fenomena perkembangan teknologi. Puncak kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh manusia terjadi pada momen revolusi industri, antara tahun 1750 Masehi hingga 1850 Masehi telah terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Namun halnya sebuah dua mata pisau, kemajuan teknologi ini menawarkan peluang yang sama untuk menumbuhkan para penggunanya berlaku negatif, tidak sesuai dengan pemanfaatan teknologi sebagaimana seharusnya.Sungguh men-cengang-kan didapati bahwa sejalannya dengan kemajuan industri sejak era keemasannya sampai pada saat ini, penyalahgunaan fungsi teknologi justru lebih unggul daripada pemanfaatannya. Dikutip dari seorang pakar Sosiolog Dave Parrack di majalah Magforwomen edisi Mei 2014 mengatakan, Pengguna smartphone seringkali tak menyadari bahwa dirinya membuang banyak waktu untuk sekadar bermain-main dengan tekhologi canggih yang dimilikinya. Banyak waktu yang mereka buang demi membuka akun media sosial, chatting, maupun bermain game. Ketika sesorang sibuk dengan hal tersebut, tanpa disadari semakin banyak waktu yang terlewati dengan sia-sia. Jauh sebelumnya salah satu contoh nyata tercatat, film porno yang memiliki dampak sangat buruk terhadap moral manusia kali pertama dibuat dan mulai diproduksi tak lama setelah proyektor gambar diciptakan pada tahun 1895, oleh Eugne Pirou dan Albert Kirchner di Perancis. Kemajuan teknologi industri yang kian merangkak naik justru diibaratkan layaknya sebuah trampolin yang memantulkan taraf moral bagi para pelanggannya ke arah yang berlawanan dengan peningkatan teknologi industri dunia.Kedekatan manusia dan teknologi yang menciptakan banyak cabang perindustrian menyentuh hingga pada aspek yang paling menonjol di bidang kebergantungan manusia sehari-hari yakni air minum. Pengkategorian air minum yang terkonsumsi sehari-hari oleh manusia dapat berasal dari air bersih yang direbus sampai mendidih, air minum isi ulang, atau bahkan air minum dalam kemasan. Industri air minum dalam kemasan (AMDK) diperkirakan terus cemerlang setiap tahunnya seiring dengan peningkatan konsumsi air kemasan dalam negeri. Data dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) menunjukkan data investasi pada sektor industri air minum dalam kemasan memang terus tumbuh. Pada tahun 2010, investasi sektor ini mencapai sekitar Rp.1,4 triliun dan naik 10% menjadi Rp.1,56 triliun pada tahun berikutnya. Pengkonsumsian air minum kemasan ini akan terus meningkat berdampingan dengan padatnya waktu yang dihabiskan manusia pada jam kerja atau di luar rumah. Persaingan di industri air minum dalam kemasan begitu ketatnya, tidak hanya banyak bermunculan perusahaan baru, para kompetitor yang memanfaatkan keberagaman teknologi di bidang air minum juga bersaing dengan usaha isi air ulang dan jenis minuman lain. Peranan teknologi dalam industri air minum kemasan sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan suatu perusahaan mengingat air minum merupakan kebutuhan dasar dari manusia yang tidak dapat digantikan.

2. LATAR BELAKANGAir minum merupakan air yang dapat langsung dikonsumsi oleh manusia tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya, mengandung jumlah mineral yang mencukupi, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa (tawar). Air minum yang biasa digunakan adalah air minum yang berasal dari air tanah, mata air, dan air permukaan yang selama dalam proses perjalanan menembus lapisan-lapisan tanah sehingga terjadi filtrasi atau penyaringan partikel-partikel yang tersuspensi di dalamnya. Air dalam tanah mengandung banyak bakteri patogen dalam jumlah yang relatif kecil jika dibandingkan dengan air permukaan karena air tanah mempunyai kontak langsung dengan kontaminan-kontaminan yang mungkin mencemari air tanah. Dengan kata lain kualitas air tanah umumnya lebih baik dibandingkan dengan air permukaan. Air minum yang layak untuk dikonsumsi harus memenuhi syarat fisik air minum, kimia, mikrobiologis dan radio aktif. Persyaratan-persyaratan tersebut diuraikan sebagai berikut:1. Persyaratan fisik air minum, yang dapat di rasakan melalui penciuman, penglihatan dan indra perasa: Air harus jernih tidak keruh Tidak berwarna Rasanya tawar Temperature normal (20-26 Oc) Tidak mengandung padatan2. Persyaratan kimia, antara lain: PH netral Tdk mengandung bahan kimia beracun Tdk mengandung garam dan ion-ion logam Kesadahan rendah Tidak mengandung bahan organik

3. Persyaratan mikrobioligis Tidak mengandung bakteri pathogen Tidak mengandung baklteri non pathogen4. Persyaratan radio aktifPersyaratan mutu air minum juga diatur dalam SNI 01-3553-1996, seperti dalam tabel berikut: NoKriteria UjiSatuanPersyaratan

1.Keadaan:a. Baub. Rasac. Warna--Unit Pt.CoTidak berbauNormalMaks 5

2.pH-6,5-8,5

3.Kekeruhan NTUMaks 5

4.Kesadahan sebagai CaCO3Mg/LMaks 150

5.Zat padat terlarutMg/LMaks 500

6.Nitrat Organik sebagai angka KMnO4Mg/LMaks 1,0

7.Nitrat sebagai NO3Mg/LMaks 45

8.Nitrat sebagai NO2Mg/LMaks 0,005

9.Ammonia (NH4)Mg/LMaks 0,15

10.SulfatMg/LMaks 200

11.Khlorida (C1)Mg/LMaks 250

12.Flourida (F)Mg/LMaks 1

13.Sianida (CN)Mg/LMaks 0,05

14.Besi (Fe)Mg/LMaks 0,3

15.Mangan (Mn)Mg/LMaks 0,05

16.Khlor bebasMg/LMaks 0,1

17.Cemaran logam berat:a. Timbal (Pb)b. Tembaga (Cu).c. Kadmium (Cd)d. Raksa (Hg)Mg/LMg/LMg/LMg/LMaks 0,005Maks 0,5Maks 0,005Maks 0,001

18.Cemaran Arsen (As)Mg/LMaks 0,05

NoKriteria UjiSatuanPersyaratan

19.Cemaran mikrobaa. Angka lempeng total awalb. Angka lempeng total akhirc. Bakteri bentuk coli

d. Clotridium perfringese. SalmonellaKoloni/mLKoloni/mLAPM/100mLKoloni/mL--Maks 1,0 x102Maks 1,0x103