makalah mengenai sampah

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang asri adalah idaman setiap orang. Lingkungan yang sehat adalah hak setiap insan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini rela tempat hidupnya dikotori (dicemari). Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan jika tidak diimbangi dengan perilaku yang ramah lingkungan. Gaya hidup yang tidak bersahabat dengan alam, sehingga akan menimbulkan banyak sampah dengan begitu pencemaran pun tidak terhindarkan. Sampah merupakan masalah yang tidak akan ada habisnya karena selama kehidupan ini masih ada, sampah akan terus diproduksi Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Dari data Kementerian Lingkuangan Hidup (KLH) 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, dimana komposisi sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan produksi sampah perorang yaitu 800 gram per hari dan dengan 220 juta jumlah penduduk maka 1

Upload: retno-ramadhani

Post on 04-Aug-2015

370 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mengenai Sampah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan yang asri adalah idaman setiap orang. Lingkungan yang sehat adalah hak

setiap insan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini rela tempat hidupnya dikotori

(dicemari). Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan jika tidak diimbangi dengan perilaku

yang ramah lingkungan. Gaya hidup yang tidak bersahabat dengan alam, sehingga akan

menimbulkan banyak sampah dengan begitu pencemaran pun tidak terhindarkan. Sampah

merupakan masalah yang tidak akan ada habisnya karena selama kehidupan ini masih ada,

sampah akan terus diproduksi

Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat

telah meningkatkan jumlah sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.

Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi

serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga

memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.

Dari data Kementerian Lingkuangan Hidup (KLH) 2007 menunjukkan, volume

timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara

42 juta kilogram, dimana komposisi sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton.

Berdasarkan produksi sampah perorang yaitu 800 gram per hari dan dengan 220 juta jumlah

penduduk maka diperkirakan jumlah timbunan sampah nasional mencapai 176 ribu ton per

hari. Di Samarinda, produksi sampah mengalami peningkatan tajam. Data Dinas Kebersihan

dan Pertanaman (DKP) kota Samarinda mencatat, awal 2010 produksi sampah yang

dihasilkan warga Samarinda dalam kisaran 875 meter kubik per hari, tetapi memasuki Maret

2010 jumlahnya meningkat sebanyak 875 meter kubik menjadi 960 meter kubik.

Berdasarkan data di atas, dapat dibayangkan dampak yang dapat ditimbulkan bagi

kehidupan apabila permasalahan ini tidak mendapat penanganan yang tepat dan serius baik

dari pemerintah maupun masyarakat.

1

Page 2: Makalah Mengenai Sampah

1.2 Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami

tentang bebagai macam sampah dan cara pengelolaan sampah yang benar.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1) memahami tentang pengertian sampah

2) mengetahui sumber-sumber sampah

3) dapat membedakan berbagai jenis sampah

4) mampu menjelaskan tentang pengelolaan dan penanggulangan sampah

5) memahami konsep 3R dan 5R serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Rumusan Masalah

1. Pengertian sampah adalah ?

2. Dari mana sampah berasal (sumber sampah) dan apa saja jenisnya ?

3. Bagaimana cara pengelolaan sampah (dari pengumpul sampai dengan TPA) ?

4. Jelaskan tentang konsep 3R dan 5R ?

2

Page 3: Makalah Mengenai Sampah

BAB II

DASAR TEORI

Sampah akan terus diproduksi dan tidak pernah berhenti selama manusia tetap ada.

Sampah sendiri merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas manusia dan

volumenya berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Apabila tidak ditangani secara efektif

dan efisien, eksistensi sampah di alam tentu akan berbalik menghancurkan kehidupan

disekitarnya. Karena itu perlu adanya penanganan serius serta kerjasama dari berbagai pihak.

Dan hal tersebut dapat dimulai dengan pengenalan berbagai macam sampah dan sumbernya

sehingga sampah dapat dikelola dengan baik dan dapat mengurangi dampak negatif terhadap

lingkungan.

BAB III

3

Page 4: Makalah Mengenai Sampah

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan, tidak diperlukan, dan tidak

digunakan lagi setelah berakhirnya suatu proses. Pada saat ini sampah dikalangan masyarakat

sangatlah memprihatinkan karena masyarakat sering kali membuang sampah tidak pada

tempatnya, seperti di sungai atau di belakang rumah dengan tidak memikirkan akibatnya.

Jika diurai lebih rinci, sampah dibagi sebagai berikut:

1. Human Erecta

Human erecta merupakan istilah bagi bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh

manusia sebagai hasil pencernaan. Tinja (faeces) dan air seni (urine) adalah hasilnya.

Sampah manusia ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menjadi vektor penyakit

yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

2. Sewage

Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik termasuk dalam sewage. Limbah cair

rumah tangga umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan, seperti sisa air mandi,

bekas cucian, dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara khusus

sebelum dilepas ke alam bebas agar lebih aman. Namun, tidak jarang limbah berbahaya

ini disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyaringan.

3. Refuse

Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah

tangga. Refuse inilah yang populer disebut sampah dalam pengertian sehari-hari. Sampah

ini dibagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish (sampah tidak mudah lapuk dan

tidak lapuk).

4. Industrial Waste

Industrial waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan-bahan

buangan dari sisa-sisa proses industri.

3.2 Sumber dan Jenis Sampah

4

Page 5: Makalah Mengenai Sampah

A. Sumber Sampah

Dalam kehidupan manusia, sebagian besar jumlah sampah berasal dari aktivitas

industri, seperti konsumsi, pertambangan, dan manufaktur. Seiring waktu berjalan, hampir

semua produk industri akan menjadi sampah. Berdasarkan sumbernya sampah dibagi menjadi:

1. Sampah dari Pemukiman

Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan

rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,

seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan

liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan

pemukiman.

2. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa

berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu,

triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, batu bata, ubin, besi, baja, kaca, dan

kaleng.

3. Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran

Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional,

warung, dan pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik

termasuk sampah makanan dari restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan,

kantor pemerintah, dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat-alat tulis (bolpoint, pensil,

spidol, dan sebagainya), kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, klise

film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus

dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya

dan beracun.

4. Sampah dari Industri

Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan

kimia/potongan bahan), perlakuan, dan pengemasan produk. Sampah industri berupa bahan

kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang karena

dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan apabila tidak ditangani secara

khusus.

B. Jenis Sampah

5

Page 6: Makalah Mengenai Sampah

1. Sampah Organik

Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai

secara alamiah/biologis. Sampah organik dapat membusuk dan dapat dimanfaatkan sebagai

pupuk, yaitu pupuk kompos yang berguna untuk petani sebagai pupuk tanamannya.

Melihat proses penghancurannya oleh jasad-jasad mikroba, maka sampah organik terdiri

atas sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah-buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun,

dan sampah yang mudah busuk lainnya.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik ialah sampah yang tidak dapat membusuk/terurai, tetapi dapat

juga dimanfaatkan untuk didaur ulang kembali sebagai bahan baku. Terdiri dari bahan-

bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan

penanganan lebih lanjut dan membutuhkan kurun waktu yang lebih lama untuk dapat

terurai. Proses ini disebabkan oleh tingkat penguraian (degradibilitas) tiap bahan berbeda.

Berikut urutan tingkat kemudahan sampah dalam penguraiannya.

No

.

Komponen Sampah Degradibilitas (%)

1. Selulosa dari kertas Koran 90

2. Hemiselulosa 70

3. Karbohidrat 70

4. Selulosa dari kertas bungkus 50

5. Bambu 50

6. Lemak 50

7. Protein 50

8. Ranting 5

9. Lignin 0

10. Plastik 0

Sumber : Sudrajat dkk., 1987 dalam Sudrajat, R.,2006

Contoh sampah dari zat anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam, kaleng, kertas, plastik, kaca dan lain-lain.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)

6

Page 7: Makalah Mengenai Sampah

Sampah B3 yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.

Misalnya, bahan kimia beracun dan bahan buangan/ limbah dari industri. Jika tidak

ditangani secara tepat, maka sampah B3 dapat menimbulkan berbagai macam penyakit

bagi makhluk hidup yang terkontaminasi limbah ini.

3.3 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas

berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas

keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah

sebagai sumber daya.

Pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan paradigma lama, dimulai dari

proses pengumpulan, pengangkutan, dan diakhiri dengan pembuangan akhir/pengolahan.

Source reduction (reduksi mulai dari sumbernya) atau pemilahan sampah tidak pernah

berjalan dengan baik. Meskipun telah ada upaya pengomposan dan daur ulang, tetapi masih

terbatas.

A. Pengumpulan

Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat asalnya sampai ke

tempat pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya. Pada tahapan ini

digunakan sarana bantuan berupa tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak

dorong, maupun tempat pembuangan sementara (TPS). Untuk melakukan pengumpulan

(tanpa pemilahan), umumnya melibatkan sejumlah tenaga yang mengumpulkan sampah

setiap periode waktu tertentu.

B. Pengangkutan

Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana bantuan berupa

alat transportasi tertentu menuju ke tempat pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahapan

ini juga melibatkan tenaga yang pada periode waktu tertentu mengangkut sampah dari

tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Tempat penampungan sampah sementara ada berbagai jenis mulai dari bangunan

permanen, bangunan semi permanen, sampai dengan bentuk transfer depo yang

merupakan tempat pembuangan sementara yang dilengkapi dengan landasan untuk

gerobak sampah maupun truk dalam melakukan bongkar muat kontainer. Selanjutnya dari

7

Page 8: Makalah Mengenai Sampah

TPS sampah diangkut dengan truk/dump truk ke tempat pengolahan sampah dan/atau

TPA.

C. Pembuangan Akhir/Pengolahan

Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami pemprosesan

baik secara fisik, kimia, maupun biologis sedemikian hingga tuntas penyelesaian seluruh

proses. Ada dua proses pembuangan akhir, yakni: open dumping (penimbunan secara

terbuka) dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada sistem open dumping,

sampah ditimbun di areal tertentu tanpa membutuhkan tanah penutup. Sedangkan pada

cara sanitary landfill, sampah ditimbun secara berselang-seling antara lapisan sampah

dan lapisan tanah sebagai penutup.

Sampah yang telah ditimbun pada tempat pembuangan akhir (TPA) dapat

mengalami proses lanjutan. Teknologi yang digunakan dalam proses lanjutan yang umum

digunakan adalah:

1. Teknologi pembakaran (incinerator)

Dengan cara ini dihasilkan produk samping berupa logam bekas dan uap yang dapat

dikonversikan menjadi energi listrik. Keuntungan lain dari penggunaan teknologi ini

adalah dapat mengurangi volume sampah ± 75%-80% dari sumber sampah tanpa

proses pemilahan. Namun, dibalik itu semua ternyata teknologi pembakaran

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan yaitu memungkinkanya terjadi proses

dekomposisi bahan organik secara anaerobik menjadi gas metana (CH4) dan karbon

dioksida (CO2) yang dapat menimbulkan pencemaran udara.

2. Teknologi composting yang menghasilkan kompos untuk digunakan sebagi pupuk.

3. Teknologi daur ulang yang dapat menghasilkan sampah potensial, seperti kertas,

plastik, logam, dan kaca/gelas yang memiliki nilai ekonomi.

3.4 Konsep 3R dan 5R

Persoalan sampah tak akan tuntas bila tidak dimulai dari sumbernya. Ada beberapa

program mengenai cara penanganan terhadap sampah dengan tujuan untuk mengurangi

jumlahnya yang setiap hari semakin bertambah dan tidak dapat dihindari keberadaannya.

Selama ini kita mengenal program 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Ternyata 3R

saja belum cukup. Kini ada dua R lagi yang harus ditambahkan yakni replace dan rethink.

8

Page 9: Makalah Mengenai Sampah

Di bawah ini akan dibahas mengenai konsep penanganan samapah, yaitu konsep 3R

(reduce, reuse, dan recycle) dan konsep 5R (reduce, reuse, recycle, replace, dan rethink).

1. Konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle)

a. Reduce

Reduce adalah upaya mengurangi volume sampah. Sebagai contoh, seringkali kita

menggunakan lebih dari satu buah plastik untuk membungkus barang yang dibeli.

Alangkah lebih baik jika kita hanya menggunakan satu buah plastik untuk

membungkusnya, mengingat sifat plastik yang sangat sukar terurai sehingga dapat

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

b. Reuse

Reuse adalah upaya menggunakan kembali sampah tanpa perubahan bentuk untuk

kegiatan lain yang bermanfaat. Misalnya, menggunakan kembali botol bekas yang

aman digunakan untuk menyimpan air minum.

c. Recycle

Recycle adalah upaya mendaur ulang sampah menjadi benda lain yang lebih

bermanfaat. Misalnya, dengan kreatifitas sampah kemasan sabun cuci dapat diubah

menjadi barang-barang yang bernilai ekonomi seperti kotak pensil dan tas, selain itu

koran bekas yang tidak terpakai lagi dapat diubah menjadi kertas daur ulang yang

dapat digunakan kembali.

2. Konsep 5R (reduce, reuse, recycle, replace, dan rethink)

Pada dasarnaya konsep 3R dan 5R sama-sama bertujuan untuk mengatasi masalah sampah

yang makin bertambah. Yang menjadi perbedaan adalah dengan menambahkan replace

dan rethink ke dalam konsep 3R. Berikut akan dipaparkan sedikit mengenai replace dan

rethink.

a. Replace

Replace yaitu mulai mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah

lingkungan dengan barang yang dapat didaur ulang. Misalnya mengganti sendok

plastik dengan sendok aluminium.

b. Rethink

Rethink yakni memikirkan kembali keputusan kita dalam membeli atau menggunakan

barang. Pada saat berbelanja, sebaiknya memilih barang yang tidak boros kemasan dan

ramah lingkungan seperti barang yang dikemas karton.

9

Page 10: Makalah Mengenai Sampah

Konsep 5R ini memang tidak mudah diterapkan karena menyangkut pola pikir

dan budaya. Oleh sebab itu program 5R ini perlu sosialisasi secara massif dan disertai

dengan perangkat kebijakan yang memungkinkan semua orang peduli sampah sejak

dari sumbernya.

Selain dapat menjaga kelestarian lingkunagn hidup, apabila masalah mengenai sampah

yang sedang kita hadapi ini mendapat perhatian yang serius dari seluruh pihak, maka bukan

hal yang mustahil jika sampah menjadi sesuatu yang dapat meningkatakn mutu kehidupan.

10

Page 11: Makalah Mengenai Sampah

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah bahwa sampah merupakan

material sisa yang sudah tidak diperlukan, tidak dibutuhkan dan tidak dipergunakan lagi

setelah berakhirnya suatu proses. Sumber dan jenis sampah terdiri atas sampah organik dan

anorganik. Sebagian besar jumlah sampah berasal dari aktivitas industri, seperti konsumsi,

pertambangan, dan manufaktur. Untuk itu kita perlu menerapkan konsep 3R atau 5R dalam

kehidupan kita guna mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Konsep 3R dan 5R ini

memang tidak mudah diterapkan karena menyangkut pola pikir dan budaya.

Penelitian membuktikan bahwa menumpuk sampah ternyata juga tidak tepat. Apabila

sampah kita biarkan terus-menerus menumpuk maka sampah itu akan menghasilkan gas

metana yang dua kali lebih berbahaya dibandingkan karbon dioksida. Karena itu sangat tepat

bila sampah dikurangi sejak di sumbernya. Mari sukseskan program 5R, tidak terlalu sulit jika

kita mau.

4.2 Saran

Kita harus membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan kita menjadi bersih

dan nyaman untuk ditinggali serta dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Sampah yang didaur ulang bisa menjadi barang yang sangat berguna bagi masyarakat dan

bernilai ekonomi. Untuk itu kami mengharapkan agar kita memiliki rasa cinta terhadap

lingkungan demi kelestarian lingkungan dan kelangsungan generasi masa depan.

11