makalah nuklir
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini semua kebutuhan hidup manusia dipasok oleh energi
khususnya energi listrik, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga
industri-industri utama negara yang menentukan kekuatan ekonomi
negara. Kebutuhan energi adalah masalah utama yang dihadapi oleh
beberapa negara. Negara indonesia adalah negara dengan jumlah
penduduk besar. Secara tidak langsung kebutuhan energi listrik semakin
hari semakin bertambah hanya dari kebutuhan rumah tangga. Belum lagi
jika indonesia ingin menjadi negara industri, maka harga listrik harus
murah dan dalam jumlah yang besar. Semakin besar jumlah energi dan
semakin murahnya harga energi maka secara tidak langsung industri-
industri di indonesia akan cepat berkembang, dan mampu bersaing secara
regional. Semakin banyak kebutuhan energi yang dibutuhkan negara,
tetapi faktanya energi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan yang
terus-menerus. Karena menipisnya persediaan sumber energi tidak dapat
diperbaharui, serta naiknya harga bahan bakar fosil, maka energi alternatif
ramah lingkungan yang hemat tidak bisa lagi digunakan untuk memenuhi
segala kebutuhan energi, sehingga energi yang murah dan hemat seperti
energi nuklir akan menjadi salah satu solusi.
Nuklir merupakan salah satu produk hasil penerapan prinsip
radiokimia dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat pertama kali
mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan
diHiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian
dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih dapat dirasakan sampaisekarang.Di samping sebagai
senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan
bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat
manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah
dipergunakan secara luas dalamberbagai bidang antara lain bidang
industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan
alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang
merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini
sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk
Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir
digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman
dan tidak mencemari lingkungan.
1.1 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ?
2. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ?
3. Bagaimana proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi
listrik di dalam PLTN?
4. Bagaimana dampak positif dan negative dari Pembangkit Listrik Tenaga
Nukir ?
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diata, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
b. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
c. Untuk mengetahui proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk
menghasilkan energy listrik dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
d. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negative yang ditimbulkan
akibat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat penulisan makalah ini yaitu :
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir
b. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir
c. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk
menghasilkan energy listrik dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
d. Mahasiswa dapat mengetahui dampak positif dan dampak negative yang
ditimbulkan akibat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya
thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai
sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah
Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi
untuk memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi
listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk
menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai
sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan
energi panas yang sangat besar.Daya sebuah PLTN berkisar antara 40
Mwe sampai mencapai 2000 MWe, dan untuk PLTN yang dibangun pada
tahun 2005 mempunyai sebaran daya dari 600 MWe sampai 1200 MWe.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Namun
pada beberapa pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor yang
terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis reaktor yang berbahan
bakar seperti Uranium dan Plutonium.
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik
lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Yang
membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas
yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir,
sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar
fosil seperti batubara atau minyak bumi. Uap bertekanan tinggi pada
PLTU digunakan untuk memutar turbin. Tenaga gerak putar turbin ini
kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator.
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan
bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi
pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan tenaga panas (termal) dalam
jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2 sampai 3 buah neutron.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara
terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang
menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti
CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235
setara dengan 2650 batu bara. Oleh karena itu PLTN merupakan
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang
dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas
dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa
disimpan dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Komponen-komponen utama Reaktor Nuklir :
1. Tangki reactor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari
logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. Fungsi dari tangki
adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor
lainnya dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang
berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak
keluar dari sistem reaktor.
2. Teras reactor
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan
bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan
bakar reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang
tahan panas dan tahan korosi.
3. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan
penting untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari
isotop alam seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat
membelah apabila bereaksi dengan neutron.
4. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang
berlebihan pada teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin
untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau
gas.
5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron
yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau
diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan
elemen kendali yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau
menyerap neutron. Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan
operasi reaktor (shut down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.
6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron
cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai
kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya
reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk
moderator adalah air atau grafit.
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi inti berantai
terkendali, baik pembelahan inti (fisi) ataupun penggabungan inti (fusi).
Reaksi yang terjadi pada reaktor nuklir masih didasarkan pada terjadinya
reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah) oleh tembakan partikel
neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan Thorium,
sedangkan neutron bisa dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir ini
akan menghasilkan energi panas dalam jumlah cukup besar. Pada reaktor
daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan
uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-
generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor
penelitian, panas yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke
lingkungan.
Untuk memproses energi nuklir ini, reaktor nuklir terbagi menjadi dua
jenis :
1) Reaktor fisi, yang membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari
isotop fissil uranium dan plutonium, selain itu reactor fisi terbagi menjadi
3 bagian yaitu: Reaktor thermal, Reaktor cepat, Reaktor subkritis.
2) Reaktor fusi, menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar
dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan
tingkat keamanan yang lebih baik. Namun demikian, saat ini masih
terdapat kendala-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang
menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik.
2. 3 Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik
dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu:
air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang
dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap.
Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik
konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan
bakar fosil seperti : batu bara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran
bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur
dioksida (S02) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung
logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan teremisikan ke udara dan
berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bias menimbulkan hujan
asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN panas yang
akan digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi
pembelahan inti bahan fisi (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai
pemindah panas biasa digunakan air yang disalurkan secara terus menerus
selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan
bakar uranium ini tidak melepaskan partikel sperti C02, S02, atau Nox,
juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat
yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit
listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian LTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk
padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi
PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari. Reaktor daya
dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor daya
hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang
kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap
menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka
reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga
ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan
energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut:
a. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi
dalam bentuk panas yang sangat besar.
b. Hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
c. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik). Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai
untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.
2. 4 Dampak Positif dan dampak Negatif Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir
Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari perpecahan dua inti atom
yang tidak stabil memecah menjadi dua inti atom yang lebih kecil. Akibat
dari reaksi ini adalah dilepaskan sinar gamma dalam bentuk energi panas
(dikenal dengan istilah reaksi fisi ). Masyarakat pertama kali mengenal
tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan
Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya
akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih
dapat dirasakan sampai sekarang.Akibat yang ditimbulkan oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ada yang bersifat positif dan
ada yang bersifat negative, berikut dampak dari Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir :
a. Dampak positif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Harga minyak mentah di pasar internasional yang bersifat
fluktuatif agaknya membuat penghuni dunia tersentak. Wajar, karena dari
waktu ke waktu, kebutuhan akan kuantitas minyak sebagai sumber energi
selalu meningkat. Sekitar 50% kebutuhan energi dunia bersumber dari
bahan bakar minyak. Sisanya, disuplai dari. batu bara dan gas alam,
Sementara energi surya, angin dan sebagainya, hanya memberikan
kontribusi yang sedikit.
Beberapa tahun mendatang, energi tak terbarukan itu pun
dipastikan akan habis. Mungkin, penghematan dapat menjadi alternatif
agar stok minyak dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Namun, sampai kapan harus terus berhemat. Apalagi, seiring dengan me-
ningkatnya teknologi dan industrialisasi, sangat mustahil, jika seruan ber-
hemat BBM dapat dilaksanakan semaksimal mungkin.Justru sebaliknya,
kandungan minyak di perut bumi akan terus dieksploitasi guna menjawab
kebutuhan energi industri dan rumah tangga. Karena itu, sudah saatnya
perlu ada implementasi kebijakan yang revolusioner ke arah inovasi energi
nonmigas.
Dalam konteks ini, energi nuklir menjadi alternatif yang harus
diperhitungkan. Laporan World Nuclear Association 2005 berjudul The
New Economics of Nuclear Power, menyimpulkan bahwa nuklir adalah
alternatif terbaik menjawab persoalan semakin langkanya minyak sebagai
sumber energi.
Biayanya jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi berbahan
bakar lain. Di Spanyol, biaya produksi listrik yang dihasilkan pembangkit
nuklir turun hingga 29% selama 1995-2001. Ongkos bahan bakar energi
listrik nuklir juga lebih rendah dibandingkan dengan biaya listrik berbahan
batu bara, minyak, dan gas yang kadang menyebabkan masalah logistik,
serta pencemaran.
Sementara nuklir, dengan bahan baku uranium dipastikan akan
lebih mudah diangkut dan murah biaya. Volume yang diperlukan lebih
kecil dari pada batu bara dan minyak. Satu kilogram uranium alam dapat
menghasilkan 20.000 kali lebih banyak energi ketimbang jumlah batu bara
yang sama. Dengan nuklir, maka diperkirakan peran batu bara dapat ber-
kurang menjadi 91 juta ton pada 2025, dengan pangsa listrik nuklir yang
memadai yaitu 20%. Meski demikian, dengan segala keunggulannya,
energi nuklir seolah tenggelam karena banyak masyarakat dunia yang
masih phobia terhadap tragedi meledaknya reaktor Chernobyl Ukraina
pada 26 April 1986. Mohammad Ridwan, Mantan Kepala Badan
Pengawas Teknologi Nuklir, dalam presentasinya pada acara diskusi
panel tentang Pembangunan PLTN.di Indonesia di Jakarta beberapa waktu
lalu, mengatakan tidak perlu tragedi tersebut menjadi penghambat dalam
mengimplementasikan energi nuklir.
Menurut dia, tragedi tersebut terjadi karena desain reaktor
Chernobyl tidak stabil pada daya rendah. Sementara daya reaktor bisa naik
cepat tanpa bisa dikendalikan. Di Indonesia, jarang sekali masyarakat yang
tahu kontribusi positif nuklir bagi kesejahteraan manusia. Nuklir menjadi
momok senjata yang menakutkan. Padahal, Indonesia tidak pernah
berminat membangun infrastruktur senjata nuklir untuk berperang. Selain
hal datas maka dengan PLTN secara bertahap pembebasan
karbondioksida ke atmosfer, yang menjadi menyebab pemanasan global,
dapat dibatasi. Selain itu dapat pula dikurangi emisi gas SO2, VHC, dan
Nox sehingga membantu mengurangi hujan asam dan pembatas emisi gas
rumah kaca.
b. Dampak Negatif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam
keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir
ini ada dua. Pertama, radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio
aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang
terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik
melalui udara, air, maupun media lainnya.
Keduanya, baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan
mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya.
Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh
bila tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi
akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-
molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri,
mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya. Pada
prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel.
Pertama, sel akan mati. Kedua, terjadi penggandaan sel, pada akhirnya
dapat menimbulkan kanker, dan ketiga, kerusakan dapat timbul pada sel
telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat. Selain itu, juga
menimbulkan luka bakar dan peningkatan jumlah penderita kanker
(thyroid dan cardiovascular) sebanyak 30-50% di Ukrania, radang
pernapasan, dan terhambatnya saluran pernapasan, juga masalah psikologi
dan stres yang diakibatkan dari kebocoran radiasi.
Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu
dipertimbangkan. Pertama, kesalahan manusia (human error) yang bisa
menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan
berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup. Kedua, salah satu
yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang
sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan
senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium.
Ketiga, limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada
genetika. Di samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif
yang sangat berbahaya bagi manusia.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit
daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor
nuklir sebagai sumber panasnya.
b) Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit
listrik lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU). Yang membedakan antara dua jenis pembangkit
listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN
mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU
mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil
seperti batubara atau minyak bumi. Perbedaan PLTN dengan
pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang digunakan
untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium.
c) Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi
listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut : Bahan bakar nuklir
melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk
panas yang sangat besar, Hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan
untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun
sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan, Uap
air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga
dihasilkan energi gerak (kinetik). Energi kinetik dari turbin ini
selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan
arus listrik.
d) Dampak Positif dan dampak negative Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir ( PLTN) yaitu
1) Dampak Positif
Dapat digunakan sebagai energy alternative
pengganti minyak dengan harga yang lebih murah.
Selain itu dapat pula mengurangi emisi gas SO2,
VHC, dan Nox sehingga membantu mengurangi
hujan asam dan pembatas emisi gas rumah kaca.
2) Dampak Negatif
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan
mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang
diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua. Pertama,
radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radio
aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau
tubuh manusia. Kedua, radiasi tak langsung. Radiasi
tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat
makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif,
baik melalui udara, air, maupun media lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwardojo, dkk. 2009. Mengenal Reaktor Nuklir dan Manfaatnya. Jakarta :Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Diseminasi Iptek Nuklir.
Sagala, F.P., dkk. 2003. Model Atom, Uranium dan Prospeknya sebagai EnergiMasa Depan. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional PusatDiseminasi Iptek Nuklir.
http://futuremyworld.blogspot.com/2009/11/nuklir.html