makalah orto 4
DESCRIPTION
makalah ortoTRANSCRIPT
MAKALAH ORTODONSIA IV
KELOMPOK 10
ALAT ORTHODONTIK LEPASAN
Disusun oleh :
Michael Ho Ruii
Nahdah Afifah
Novaria
Fendy Rizkyawan
Dicky Fajar P. N.
Jessica Bintang
Happy Maharani Putri
Wahyuke Hestianti T.
Adipa Eza Putra
Puput Kendarwati
Wulaningsih Trisna
Allyza Hidayatie
Amalia Fahma R.
Leksman Raj S.
Ng, Pui Yen
Phoon, Jing Ying
Siti Jawariah I.
BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
RETAINER
Perawatan ortodontik hanya bias memberikan manfaat kepada pasien jika gerakan
gigi yang dicapai tetap stabil setelah perawatan. Sebuah periode retensi selalu diperlukan
setelah perawatan aktif. Dalam beberapa situasi, oklusi yang telah dikoreksi akan
memberikan retensi sendirinya (misalnya gigi insicivus yang dikoreksi, sebelumnya berada di
oklusi lingual, yang memiliki overbite yang baik dan positif) tetapi biasanya periode retensi
harus dipertimbangkan.
Tujuan dari fase retensi adalah untuk memastikan bahwa gerakan gigi yang telah
dilakukan dikekalkan sementara serabut periodontal dan tulang alveolar sekitarnya
mereorganisasi. Perawatan biasanya bertujuan untuk mencapai hasil yang stabil, tetapi hasil
kerja. Little et al. (1988) telah menunjukkan bahwa crowding adalah suatu kondisi progresif
yang dapat meningkat secara terus menerus sepanjang hidup tanpa factor predisposisi yang
bias teridentifikasi. Hal ini bias dilihat terutama di segmen labial bawah dan, walaupun lebar
inter kaninus bawah belum ditambah melalui perawatan, crowding gigi insisivus bawah dapat
terus meningkat. Pasien harus dibuat sadar tentang kemungkinan ini dan waspada terhadap
kenyataan bahwa, walaupun perawatan ortodontik dapat menyelaraskan gigi insisivus bawah,
retensi permanen akan diperlukan jika keselarasan gigi insisivus bawah yang sempurna ingin
dijamin tanpa batas.
Pada saat waktu retensi cenderung meningkat dan lebih banyak kasus sedang
dipertimbangkan untuk retensi permanen, mungkin akan ditanya apakah ekstraksi diperlukan
dan apakah perawatan tidak bisa terbatas pada keselarasan non-ekstraksidan retensi
permanen. Bagaimanapun, kami menganggap bahwa perawatan harus didasarkan pada
prinsip pembebasan crowding dan bahwa gigi harus ditempatkan dalam posisi yang stabil
sebelum retensi dimulai. Tidak baik secara fisiologis untuk menahan gigi dalam posisi yang
tidak stabil.
Retainer yang bisa dilepas memiliki peran yang penting dalam semua bentuk
perawatan ortodontik dan dapat digunakan setelah perawatan orthodontik yang menggunakan
alat yang bias dilepas, tetap maupun fungsional.
JENIS-JENIS RETAINER
Converted appliance
Alat ortodontik lepasan, selain bisa digunakan saat perawatan, dapat juga digunakan
sebagai retainer dengan menonaktifkan beberapa spring dan penambahan akrilik kuring
dingin untuk membuatnya menjadi pasif dan untuk mengunci beberapa skrup. Alat tersebut
bisa digunakan siang dan malam hari selama 2-3 bulan sebelumnya, apabila diperlukan dapat
digunakan selama 6 bulan hanya pada malam hari saja. Tipe retainer ini bisa digunakan untuk
mengoleksi lingual crossbite pada masa gigi bercampur dan secara berkala dengan menahan
bagian atas alat ortodontik lepasan menggunakan spring atau skrup. Apabila terdapat gigi
molar yang sudah dilakukan kaping harus dihilangkan dahulu sebelum alat tersebut diubah
menjadi retainer. Apabila overbite gigi incisivus yang dikoreksi sebesar 2 mm atau lebih,
prognosis stabilitasnya baik, tapi jika overbite menurun,alat tersebut harus diubah menjadi
retainer dengan metode yang akan dijelaskan dibawah ini.
“ U” Loop Labial Bow Retainer (Hawley)
Alat orto pada umumnya memiliki klamer adam di atas molar pertama dan "U" loop
labial bow berlawanan arah terhadap gigi seri. Kontak akrilik pada permukaan palatal dari
semua gigi sampai di sekitar arkus. Ketika fitting retainer ini berkontak pada labial bow gigi
seri terutama aspek dari gigi seri yang mungkin telah berpindah posisi pada awal pengobatan.
Akrilik akan berkontak dengan gigi seri sebagai upaya yang dilakukan untuk mengoreksi
rotasi yang ada sebelumnya. Dalam kasus seperti ini, akrilik mungkin perlu dipangkas
berdekatan dengan bagian gigi yang paling sering berpindah.
Labial Bow dengan Akrilik
Labial bow terkadang sudah dibuat secara akurat, dengan kawat berbentuk agar sesuai
dengan kontur labial gigi insisivus dengan tepat. Dengan ini, kepuasan akan didapatkan
dengan penambahan akrilik untuk labial bow. Modifikasi ini memungkinkan lebih akurat
daripada yang bisa dicapai dengan labial bow sendiri dan membantu untuk memastikan
bahwa rotasi yang benar dapat dipertahankan. Untuk hasil estetika yang lebih baik akrilik
yang digunakan dapat menjadi bagian dari dentin.
Retainer Begg
Retainer ini, yang dirancang untuk teknik Begg, menghindari klamer pada gigi molar
dengan cara menggunakan sebuah continous bow dengan adjustment loops yang bagian
distalnya timbul sampai gigi molar rahang atas (Gambar 11.3). Alat ini mempunyai
keuntungan bahwa ketiadaan klamer molar memberikan penyesuaian oklusal yang lebih baik
tetapi untuk alasan yang sama, retensi alat yang baik mungkin sulit dicapai.
Retainer berbentuk Vakum
Perkembangan dari material yang baru memungkinkan retainer bentuk vakum dapat
dibuat. Retainer ini tidak terlihat mencolok dan sangat bagus untuk menahan rotasi atau
posisi apical gigi insisivus. Pemakaian alat pada lengkung gigi secara penuh, akan mencegah
menetapnya oklusi bukal dan akan menutup sisa ruang akibat ekstrasi. Retainer yang
memanjang hanya dari kaninus ke kaninus memungkinkan adanya kemajuan secara spontan
pada segmen bukal tetapi juga mempunyai resiko pada inhalasi.
Retainer Bonded
Teknik etsa asam ikatan langsung memungkinkan kelompok gigi akan terikat
bersama-sama pada lingual atau palatal sisi. Pengikut komersial yang tersedia dan sangat
cocok untuk memegang dua gigi seri tengah atas bersama-sama atau mempertahankan posisi
gigi anterior lebih rendah bila terikat dengan gigi taring yang lebih rendah. Perangkat ini
kurang memuaskan dalam mengendalikan beberapa rotasi dan mereka dapat, pada
kesempatan, mengakibatkan dekalsifikasi atau bahkan karies jika satu sisi menjadi tak terikat
sementara sisa-sisa lainnya melekat erat.
Jika mungkin lebih baik untuk menggunakan custom-made pengikut terikat dengan
kawat multi-fleksibel disesuaikan dengan permukaan palatal dari gigi yang harus
dipertahankan. Template plastik fleksibel dapat dibuat pada mesin vakum-membentuk
sebagai bantuan dalam lokasi yang benar dari kawat dalam teknik ikatan tidak langsung.
Ikatan tersebut harus dilakukan di bawah bendungan karet untuk memastikan lahan kering
(jauh lebih sulit untuk mencapai pada lingual dari permukaan labial) dan untuk menjaga
terhadap inhalasi disengaja. Kimia atau agen cahaya sembuh dapat digunakan untuk obligasi
pengikut ini. Setelah ini telah dicapai kesan harus diambil untuk punggawa dilepas salah satu
dari 'U' loop atau jenis vakum terbentuk, sebagai telah sesuai, sebagai perlindungan
tambahan.
Pengikut berikat dapat dibiarkan in situ selama bertahun-tahun tetapi pasien harus dilihat dari
waktu ke waktu dan diberikan instruksi-hati untuk kembali harus setiap bagian menjadi
tanda-tanda tak terikat atau acara gigi mobilitas atau kambuh. Ada bukti bahwa pengikut ini,
seperti jembatan terikat, sangat kecil kemungkinannya untuk menderita kegagalan obligasi
ketika hanya dua gigi yang terikat.
Retainer Periodontal
Non-metalic fibre strips secara komersial dapat digunakan untuk splinting. Non metallic fibre
strips bertujuan untuk menstabilkan gigi yang goyah karena penyakit periodontal yang
parah. Material ini dapat digunakan untuk retensi ortodontik. Non metallic fibre strips
cenderung untuk membentang secara vertical dan keluar batas di atas tepi gingiva pada
pasien muda, khususnya pada insisivus bawah. Karena alasan ini, kawat multistrand biasanya
lebih disukai.
Retensi
Retensi dapat dibagi ke dalam tiga jangka waktu ; retensi jangka pendek,retensi
jangka sedang/standar dan retensi jangka panjang.
Retensi Jangka Pendek
Alat ortodontik lepasan dapat digunakan sebagai retainer,spring atau sekrup
ortodontik dibuat bersifat pasif. Hal ini dimaksutkan untuk mengkoreksi overjet yang relaps.
Alat tersebut dipakai hanya saat malam hari selama 3-6 bulan.
Retensi Standar
Retensi standar akan melibatkan pemasangan retainer custom-built yang akan dipakai selama
6 bulan penuh, dilanjutkan 6 bulan lagi pemakaian di waktu malam hari, sehingga total
retensi selama 12 bulan.
Ketika retensi standar diperlukan, hal ini jarang tepat digunakan sebagai alat
penggerak (removable appliance) yang terakhir. Sebuah alat dengan spring fleksibel, seperti
spring apron atau retraktor Robert, tidak cocok untuk dirubah menjadi retainer karena spring
tidak siap dibuat menjadi pasif dan akan mudah mengalami perubahan bentuk. Tujuan
pembuatan retainer biasanya lebih baik untuk retensi standar.
Retensi jangka panjang
Retensi jangka panjang dibutuhkan untuk mengoreksi rotasi, menutup diastema sentral, dan
juga apabila stabilitas pengurangan overjet diragukan, kemungkinan diakibatkan oleh bentuk
bibir atas atau proklinasi segmen bibir bawah. Retensi jangka panjang juga diperlukan untuk
kombinasi perawatan kompleks dengan alat cekat sekaligus fungsional.
Ketika retensi jangka panjang diperlukan untuk pasien remaja, lebih baik
penggunaannya diteruskan hingga pertumbuhannya selesai, akan tetapi faktor penentunya
tetaplah harus didasarkan pada respon klinisnya dibandingkan usia pasien.
Saat gigi secara klinis terasa kokoh dan pasien merasa retainer tidak terlalu
mengekang kencang, bahkan ketika digunakan kembali setelah dilepas selama sehari atau dua
hari, pemakaian retainer dapat dikurangi menjadi tiga kali (malam) selama satu minggu.
Kemudian, apabila tidak dijumpai masalah, pemakaian retainer dapat dikurangi hingga satu
atau dua hari (malam) sebelum akhirnya dihentikan penggunaannya. Meskipun begitu,
pengecekan ulang penggunaan retainer tetap perlu dilakukan dari waktu ke waktu untuk
memastikan tidak ada pergerakan gigi. Ortodontis yang bijaksana tidak akan pernah
menyuruh pasiennya untuk membuang retainernya.
Beberapa pasien dewasa memerlukan retensi yang permanen, tetapi maksud seperti
ini harus benar-benar diterangkan secara jelas pada pasien pada permulaan perawatan.
METODE PERAWATAN
Alat Lepasan
Pada akhir perawatan alat lepasan dapat terdapat sisa ruang pencabutan. Selama fase
pertumbuhan pasien, potensi untuk penutupan ruang secara spontan baik, tetapi retainer
konvensional mungkin memiliki kelemahan untuk mencegah penutupan ruang sementara
retainer berfungsi untuk mempertahankan posisi gigi dikoreksi. Kebutuhan untuk
menggenggam gigi membuat sulit untuk merancang sebuah retainer yang akan
memungkinkan melanjutkan penutupan ruang danseiring berjalannya waktu retensi selesai,
potensi untuk penutupan mungkin telah hilang sehingga dibutuhkan space maintainer. Sebuah
kompromi harus dicapai antara kedua persyaratan yang bertentangan dan diperlukan
penilaian yang hati-hati. Dalam kasus di mana ruang sisa diharapkan mungkin bijaksana
untuk memungkinkan beberapa penutupan spontan terjadi setelah ekstraksi awal sebelum
dimulainya perawatan aktif. Dalam kasus meragukan, terbentuk vakum retainet yang hanya
mempertahankan segmen labial dapat berguna untuk mempertahankan berkurangnya overjet,
sementara gigi bukal dibiarkan bebas untuk bergerak maju dan menutup ruang sisa.
Alat Fungsional
Setelah terapi alat fungsional dengan tipe Andresen atau tipe activator, retensi
mengikuti banyak aturan yang sama seperti untuk peralatan single arch removable. Lama
pemakaian dapat dikurangi secara bertahap, itu s sering diperlukan untuk memangkas akrilik
untuk memungkinkan gigi bukal untuk mencapai ke kelas I intercuspation. Setiap jenis alat
fungsional dapat menghasilkan beberapa proklinasi dari segmen labial yang lebih rendah
sehingga keselarasan segmen labial bawah harus diamati dengan cermat selama fase retensi
karena gigi mungkin dalam posisi tidak stabil. Sangat mungkin bahwa kecenderungan untuk
relaps akan tetap namun retensi yang lama dipertahankan
Alat Cekat
Retainer lepasan biasanya digunakan dalam rahang atas dan bawah selepas memakai
fixed appliances. Fixed appliances selalu terkait dengan perawatan untuk maloklusi yang
berat dengan masalah lokal yang penting. Ada dua tipe pergerakan gigi yang selalu terjadinya
rotasi dan spacing waktu pasca perawatan. Gigi yang telah rotasi membutuhkan retensi yang
teliti dan waktu yang lama selepas perawatan.
Waktu dilakukan perawatan yang kompleks, de-rotasi biasanya dilakukan lebih awal
supaya fixed appliances tersebut akan menahan rotasi untuk satu tahun atau lebih sebelum
removable retainer dipasang pada pasien. Ini akan membantu mengurangkan relaps pada
pasca perawatan. Bila koreksi malposisi dan rotasi dilakukan pada gigi yang utama, maka
jangka waktu perawatan tersebut adalah semakin pendek dan mempunyai kemungkinan lebih
tinggi untuk relaps.
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menstabilisasi rotasi selepas memakai
fixed appliances. Removable “U” loop retainer tidak begitu efektif untuk menahan rotasi
selepas dilakukan perawatan fixed appliances. Walaupun dicantumkan dengan labial bow
yang membengkok di mesial dan distal untuk merotasikan gigi, masih tidak efektif dalam
mengkontrol rotasi dan desain yang paling memuaskan adalah labial bow dengan penutup
akrilik yang menempel dengan kuat pada permukaan labial gigi. Satu lagi alternatif adalah
dengan mengunakan vaccum-formed semi-rigid split yang diperbuat oleh plastik bening. Ini
lebih efektif berbanding labial bow yang konvensional karena ini akan member kontak yang
lebih rapat dengan seluruh mahkota gigi tersebut. Ada juga kerugiannya apabila disebut
permukaan oklusal gigi tersebutakan ditutup karena akan mencegah ‘setting in’ gigi posterior
atas dan bawah bila dibutuhkan. Prioritas diberikan pada awal bulan supaya rotasi yang
dirawat dapat ditahan. Salah satu keuntungan vaccum-formed retainer adalah tidak lagi
membutuhkan ‘U” loop retainer. Pembedahan juga dapat dilakukan supaya membantu
stabilisasi rotasi yang telah dirawat tetapi kalau dibutuhkan pembedahan untuk lebih daripada
satu atau dua gigi, pasian akan menjadi takut terutama pada pasien anak.
Ruang yang telah menutup akan memberikan masalah retensi. Stabilitas pada
penutupan area post-ekstraksi dapat diperkuatkan apa bila gigi akar paralel dan relasi
intercuspid yang baik antara gigi posterior rahang atas dan rahang bawah tercapai pada
perawatan terakhir. Ruang mid-line rahang atas adalah paling sulit untuk dijaga agak tidak
menjadi relaps. Inikarena vacuum-formed retainers tidak dapat menutup spasi dengan rapat
tanpa kegunaan formasirentensi yang lain. Salah dua teknik yang lain yang dapat
meningkatkan retensi pada kasus rotasi dan spasi tertutup adalah melakukan pembedahan dan
acid etched bonded retaining wires. Freknektomi dapat dilakukan untuk keinginan
mengontrol diastema. Perawatan freknektomi yang dilakukan sebelum perawatan orthodontic
telah menunjukkan bahwa akan berguna dalam penutupan spasi dengan alat orthodontic
cekat. Pembedahan gingiva juga sangat berguna dalam reshaping kontur gingiva demi
meningkatkan estetik. Kompresi tissue pada mid-line adalah factor yang poten dalam
menyebabkan relaps spasi pada mid-line dan pada kasus tersebut direkomendasi untuk
melakukan gingiva reshaping, memotong frenulum yang lebih, dan juga sectioning transeptal
fiber. Formasi retensi yang lain dibutuhkan walaupun telah melakukan prosedur yang telah
disebutkan tadi.
Salah satu kelemahan fixed retainer yaitu perawatan tersebut harus ditanggung jawab
oleh dokter gigi dan hal ini dapat memberatkan dokter gigi jika terlalu banyak pasien yang
melakukan perawatan ini. Removable retainer menjadi lebih wajar karena hanya
membutuhkan asistensi dari profesi apabila terjadinya kerusakan. Meskipun demikian,
tingkat urgensi kerusakan adalah tidak sama dengan ke kelonggaran retainer.
Retensi itu penting. Orthodontis yang lebih berpengalaman akan lebih memperhatikan
tentang retensi. Hanya beberapa pasien mengeluhkan keausan alat retainer baik fixed atau
removable tetapi hamper semua pasien kecewa dengan kondisi kekambuhan bahkan kadang
kala meliputi gerakan gigi yang sangat kecil. Faktor-faktor yang memungkinkan relaps harus
dijelaskan kepada pasien dan memperingatkan mereka bahwa relaps bertingkatan yang sangat
kecil harus sanggup disangka meskipun telah melakukan postoperative care dengan hati-hati
pada awal perawatan orthodontis.
Kehilangan Gigi dan Gigi Abnormal
Kehilangan lateral atas
Tidakadanya insisivus lateralis atas dapat diduga ketika tidak adanya gigi sulung atau
jika pelepasan gigi tertunda. Jika gigi permenan tidak tumbuh maka harus melakukan
pemeriksaan radiografi. Ketika kedua incicivus lateralis atas hilang secara kongenital dan ada
crowding, pencabutan interseptif harus dilakukan pada gigi sulung lateralis atas dan gigi
sulung taring untuk mendorong pertumbuhan gigi permanen taring, sehingga dapat kontak
dengan gigi insisivus centralis. Hasil kurang memuaskan apabila hanya satu gigi insisivus
latralis yang hilang. Rencana perawatan termasuk prostetik gigi insisivus lateralis yang hilang
pada tahap akhir disebabkan kemungkinan pergeseran garis pusat gigi. Pasien lebih tua yang
kehilangan gigi insisivus lateralis membutuhlan alat cekat. Dengan adanya crowding dan gigi
taring yang cenderung ke distal, kadang-kadang dapat menggerakkan gigi taring ke mesial
dengan alat lepasan sehingga mendapat kontak dengan gigi insisivus centralis.
Insisor lateral atas berbentuk peg
Insisor lateral atas yang berbentuk peg mempunyai ciri-ciri yang kurang menarik dan
susah untuk direstorasi. Usaha untuk menggerakkan gigi posterior ke depan untuk menutupi
ruang boleh menyebabkan ketidakpuasan pada bukal intereuspation. Apabila keadaan gigi
yang berjejal cukup, pencabutan gigi insisor lateral yang berbentuk peg dapat
dipertimbangkan, namun alat removal hanya sesuai untuk mengkoresi gigi kaninus yang
inklinasi dalam keadaan distal dan boleh digerakkan dengan tipping ke arah sentral.
Kehilangan gigi insisivus bawah
Gigi insisivus sentralis bawah kadang-kadang tidak ada, dengan gigi insisivus desidui
dipertahankan. Dengan tidak adanya crowding yang jelas, biasanya dianjurkan untuk
mempertahankan gigi insisivus desidui sampai saat mereka memuaskan direstorasi atau
diganti dengan baik. Dimana ada crowding kadang-kadang bisa untuk mengekstraksi gigi
insisivus desidui dan kemudian kaninus desidui untuk mendorong gerakan maju segmen
bukal rendah dan membantu penutupan ruang.
Kehilangan gigi premolar kedua
Premolar kedua biasanya tidak ada pada beberapa orang. Secara normal, gigi ini dapat
terlihat pada usia antara 9 sampai 10 tahun, sehingga untuk tindakan interseptif dalam
pencabutannya dapat dipertimbangkan. Pada kasus lengkung rahang bawah dengan gigi
geligi yang crowding, pencabutan dini pada gigi kaninus desidui dan gigi desidui molar
pertama dapat dipertimbangkan karena pergerakan maju dari molar kedua desidui dan molar
pertama bawah. Saat tidak adanya gigi pada satu sisi saja, pertimbangan harus dapat
diimbangi dengan pencabutan gigi permanen pada sisi satunya, yang memungkinkan untuk
gigi premolar pertama bawah. Ketidakberadaan gigi geligi yang hilang karena adanya
crowding pada satu sisi dapat diterima dengan perubahan garis sentralnya, walaupun hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan kepuasan interkuspal pada sisi bukal. Pada beberapa kasus
tidak tumbuhnya gigi premolar dua bawah bersamaan dengan pengunaan alat cekat dapat
menjadi salah satu indikasinya.
Pada lengkung gigi atas, kehilangan gigi premolar kedua secara kongenital terkadang
dapat diatasi dengan alat lepasan dengan cara gigi molar dua desidui dipertahankan pada
posisinya sampai pada waktu yang ditentukan sampai dibutuhkannya ruang. Gigi molar dua
desidui atas kemudian diekstraksi dan alat lepasan digunakan untuk meretrak gigi premolar
pertama dan kaninus. Hal ini akan memberikan sisa ruang yang lebih sedikit daripada
pencabutan gigi premolar pertama dan akan lebih terlihat hasil yang lebih memuaskan yang
berupa terdapat kontak diantara gigi premolar pertama dan gigi molar pertama dibandingkan
kontak antara kaninus dan premolar kedua. Apabila ruang yang dibutuhkan besar karena
terdapat gigi berjejal dan besarnya overjet, gaya ekstraoral dibutuhkan untuk menjaga
penjangkaran selama retraksi premolar dan kaninus.
KEHILANGAN GIGI ANTERIOR AKIBAT TRAUMA
Lepasnya gigi anterior sentralis sudah biasa dan jika tidak memungkinkan untuk dapat
memasang kembali gigi tersebut ke dalam soketnya, dapat dengan memasang alat space
maintainer lepasan sesegera mungkin. Untuk mengembalikan ruang tersebut dapat digunakan
gigi tiruan. Taji dengan berbahan stainless steel yang diletakkan di mesial insisivus juga
mencegah gigi geligi yang keluar dari lengkungnya. Saat ruang dipertahankan, tindakan dapat
dilakukan mengenai pengelolaan jangka panjang dari kasus ini.
Terkadang ketika kedua gigi insisivus sentral hilang atau atau mengalami trauma, kita
dapat mempertimbangkan gigi insisivus lateral sebelum gigi insisivus sentral dipasang
mahkota gigi. Langkah tersebut berada dalam lingkup perawatan alat ortodontik lepasan dan
membutuhkan tindakan alat ortodontik cekat. Kehilangan gigi insisivus bawah karena trauma,
kecuali terdapat crowding yang ringan dan inklinasi gigi ke distal pada gigi kaninus bawah,
membutuhkan kedua perawatan alat ortodontik lepasan dan gigi tiruan.
Saat terdapat gigi geligi yang crowding ruang dari gigi insisivus yang lepas dapat
diregangkan kembali dengan baik, namun kemungkinan hasil yang kurang memuaskan pada
hubungan segmen bukalnya karena diskrepansi jumlah gigi dalam tiap lengkung.
Gigi non-vital
Gigi non-vital dapat digerakkan secara ortodontik, dengan saluran akan yang terisi
dengan baik dan panjang akar yang cukup. Pasien dan orang tua pasien harus diingatkan
bahwa kemungkinan gigi bergerak secara berlebihan dan terjadi resorbsi selama perawatan.
Gunakan tekanan yang ringan, pemeriksaan pergerakan gigi harus dilakukan secara teratur
dan pemeriksaan radiograf jika perlu.
Ekstraksi dalam keadaan terpaksa
Kebutuhan untuk ekstraksi gigi karena karies telah semakin berkurang pada beberapa
tahun terakhir ini. Namun, gigi molar pertama masih sering menjadi masalah hingga sekarang
karena adanya karies ataupun hipoplasi.
Apabila semua gigi premolar dan molar kedua yang belom erupsi ada, ekstrasi dini
gigi molar bawah pertama dapat memberi hasil yang bagus pada kasus gigi berjejal.
Biasanya, ekstrasi seperti itu, akan memerlukan suatu kompensasi yaitu ekstrasi dari gigi
molar atas pertama untuk mencegah erupsi berlebih dari gigi molar atas pertama, yang dapat
mengganggu penutupan ruang di lengkung bawah. Pada periode gigi geligi yang sudah
matang, ekstraksi dari gigi molar pertama bawah akan selalu membutuhkan penggunaan alat
ortodontik cekat untuk mendapat penutupan ruang dan deratan gigi yang bagus.
Pada lengkung gigi atas pergerakan terbatas dari gigi geligi dapat dicapai dengan
ekstraksi dari gigi molar pertama atas, hal tersebut tidak memberikan ruang yang cukup
apabila ingin mengurangi besar overjet. Pada kasus kelas I, pergerakan pada gigi premolar ke
ruang bekas pencabutan gigi molar pertama akan memberikan ruang untuk pergerakan gigi
kaninus.
Apabila gigi molar pertama atas harus dicabut sebelum dicabutnya gigi molar kedua,
maka akan sangat sulit menyediakan retensi yang baik. Masalah akan timbul apabila gigi
molar pertama pada salah satu sisi diekstraksi dan gigi premolar diretraksi untuk merawat
gigi yang crowding, tetapi gigi molar pada sisi satunya menjadi gigi penjangkar sementara.
Pada kasus tersebut dibutuhkan alat ortodontik baru dengan komponen clasp pada gigi
premolar dan gigi molar kedua, sedangkan gigi molar pertama pada sisi yang lain dilakukan
ekstraksi. Hal ini akan menyebabkan pergerakan dari gigi geligi, tetapi pada kasus tersebut
perawatan akan lebih lama. Pada kasus gigi crowding yang khas atau pada kasus
pengurangan overjet yang sangat besar akan lebih mudah untuk mencabut gigi molar pertama
atas, hal ini akan menyebabkan penutupan ruang dengan spontan dan pencabutan tahap lanjut
pada tahap akhir perawatan.
Perubahan centre-line
Pergeseran garis tengah mungkin terjadi bersamaan dengan kehilangan gigi desidui
awal secara unilateral, baik terjadi secara spontan ataupun karena hasil dari ekstraksi yang
dipaksa. Kehilangan gigi permanen secara unilateral, contohnya gigi molar pertama, mungkin
juga memproduksi pergeseran garis tengah. Hal ini lebih sering terlihat pada lengkung gigi
atas, tetapi juga signifikan pada lengkung gigi bawah. Mempertahankan posisi garis tengah
yang benar pada lengkung gigi bawah merupakan suatu hal yang penting jika ingin mencapai
hubungan antar tonjol bukal yang memuaskan pada akhir perawatan. Keseimbangan ekstraksi
seharusnya dipertimbangkan, khususnya pada lengkung gigi bawah, jika ada elemen yang
crowding. Pada lengkung gigi atas, koreksi barisan garis tengah tidak dapat dicapai dengan
alat removable.
GIGI BERJEJAL SATU SISI/UNILATERAL
Terkadang,gigi berjejal terdapat pada salah satu sisi saja dari lengkung gigi. Jika hal
tersebut berhubungan dengan pergeseran garis median,maka ekstraksi unilateral dapat
memperparah pergeseran garis median terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa
tumbuh kembang. Ekstraksi unilateral dapat dipertimbangkan pada individu yang sudah
memiliki periode gigi geligi permanen dan pada individu dewasa.
Jika terdapat gigi berjejal satu sisi/unilateral tetapi tidak terdapat pergeseran garis
median,maka ekstraksi gigi premolar dapat dipertimbangkan pada sisi yang berjejal. Banyak
contoh kasus, namun, perawatan terbaik yang dapat dilakukan yait ekstraksi premolar1 pada
sisi yang sama dengan crowding, premolar 2 pada sisi berlawanan dan menggunakan alat orto
cekat (full fixed appliances), spesialis menyarankan mungkin sebaiknya di beberapa kasus
dimana ekstraksi unilateral sedang dipertimbangkan.
Prosedur laboratorium
Alat lepasan hanya dapat sedikit menggerakkan gigi. Bentuknya simpel dan sering
dianggap desain serta konstruksinya memerlukan sedikit pemikiran saja. Hal ini tidaklah
benar – terutama karena alat lepasan adaptasinya rendah. Aksi alat cekat, contohnya, dapat
mengubah secara total dengan mengubah tipe atau bentuk archwire, dengan menambahkan
pengait, rantai penguat, dan pelengkap lain, atau menggunakan karet intra atau intermaksilar.
Alat lepasan, berdasarkan perbedaannya, didesain untuk menerima sedikit tugas yang
spesifik dan dibuat di laboratorium hingga selesai. Perlunya mengubah aksi alat lepasan akan
sering memerlukan pengembalian ke laboratorium – hal itu memerlukan biaya dan pertemuan
lebih lanjut, yang dapat membuat pasien menjadi tidak nyaman. Hal yang paling penting
ialah setiap alat didesain seefektif mungkin dan sedapat mungkin bebas dari masalah, dan hal
ini menunjukkan adanya hubungan kerja yang baik antara laboran dengan dokter.
Design
Alat harus di desain dengan ideal saat pasien masih di kursi. Hal ini memungkinkan
gigi untuk diinspeksi untuk kesesuaian dalam menggenggam gigi dan memungkinkan gigi
untuk diperiksa oklusi dan posisi perlekatan otot berada. Untuk merancang sebuah alat dari
gambar cermin yang disajikan oleh impresi membawa risiko yang jelas. Cara terbaik adalah
dengan menggunakan bentuk desain standar yang disetujui bersama laboratorium. Idealnya,
ini harus memungkinkan resep yang akan ditulis dan desain yang akan diambil. Hal ini
masuk akal untuk mengadopsi urutan rutin untuk desain. Sebagai contoh, seseorang mungkin
dimulai dengan menentukan kawat aktif yang spesifik sebelum perawatan spring aktif.
Selanjutnya akan ada tambahan seperti sekrup atau gigi palsu dan akhirnya setiap adaptasi
atau ekstensi diperlukan untuk baseplate. Dimensi kawat biasanya harus dimulai kecuali
mereka dengan standar yang diterima oleh dokter dan laboratorium.
Alat harus didesain untuk melaksanakan sejumlah tugas dan retensi harus dirancang
sesuai tugas ini. Embrasure biasanya cukup untuk menerima satu kawat namun jarang sukup
untuk menerima dua kawat, dan alat ini adalah desain terbaik untuk menghindari
permasalahan ini.
Cetakan model kerja harus diperpanjang untuk memperlihatkan semua gigi yang akan
mengenai alat, untuk memperlihatkan palatum, untuk menyediakan kedalaman sulcus yang
baik dan untuk memperlihatkan perlekatan otot-otot. Cetakan yang terdapat udara yang
terjebak di dalamnya, yang telah berubah ukuran atau yang telah lepas dari alat cetak, harus
dicetak ulang. Untuk menghindari risiko infeksi silang, disarankan cetakan untuk disiram
sebentar di bawah air mengalir sesegera mungkin setelah dilepas dari mulut untuk kemudian
diberi desinfektan dengan pencelupan selama 10 menitke dalam larutan hipoklorit. Hal ini
sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di lab.
Laboratorium
Secara ideal, laboratorium harus berdekatan dengan tempatnya yang dilakukan
perawatan supaya ini akan meninkatkan komunikasi antara dua pihak dan mengurangkan
kesalahfahaman. Walaupun situasi ini tidak biasa dilakukan, tetapi masih penting untuk
menjalinkan hubungan yang baik dengan laboratorium supaya nama baik akan diberi kepada
laboratorium dan cadangan-cadangan yang membantu deiberi oleh kedua pihak. Operator
atau dokternya, harus mempunyai keyakinan terhadap tekniker dan mengetahui bahawa hasil
kawatnya yang dibuat dengan pembengkokkan yang minimal dan ujungnya disolder tanpa
didinginkan
Cetakan yang akan dikirimkan ke lab harus disimpan di dalam kantung rapat
polythene yang lembab dan harus dipastikan dalam keadaan yang baik sehingga tidak terjadi
distorsi dan kerusakan waktu transit. Jika cetakan itu digunakan untuk model kerja tetapi
tidak akan langsung digunakan akan lebih masuk akal jika langsung mengerjakan model
tersebut.
Laboratorium harus memulangkan model kerja bersama dengan alat sehingga dapat
disimpan di dalam model box yang punya pasien dan dapat digunakan waktu terjadi
kerusakan. Alat yang telah rusak dapat digantikan pada model untuk pekerjaan penggantian
klamer atau perbaikan akrilik jika alat yang mengalami kerusakan masih pas di dalam mulut
pasien.
Konstruksi Alat
Pada masa lalu, alat lepasan dibuat dengan wax sepenuhnya. Kemudian ia diflask,
direbus, dipack dan heat-cured sama seperti metode untuk gigi tiruan lengkap. Hari ini, alat
lepasan sering dibuat dengan menggunakan resin akrilik cold-cured yang telah
diformulasikan secara khusus untuk penggunaan ortodontik.
Model perlu diperiksa dan apabila perlu dilakukan trimming untuk membolehkan
arrowhead clasps untuk berada pada undercut. Kemudian, pada area palatal diwarnai dengan
mould seal dan dibiarkan kering. Komponen wire - clasps dan springs- ditempatkan di tempat
yang sesuai pada model kemudian ditutupi dengan wax yang mengalir dengan mencairkan
wax pada pisau wax, setelah itu ditempatkan di bagian yang tidak terbenam pada baseplate.
Wax ini bertujuan untuk menghalang akrilik daripada meluas ke bagian yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh, pada posterior base plate, akrilik seharusnya tidak menutupi
clasps wire pada bagian embrasure.
Akrilik yang digunakan untuk base plate terbuat dari bubuk polimer dan cairan
monomer dimana masing-masing menggunakan plastik kecil botol ' puffer ' untuk bubuk dan
botol penetes untuk cairan. Campuran yang dihasilkan memiliki konsistensi seperti gel yang
tidak mengalir tetapi bisa dipotong dengan pisau. Jika model diletakkan datar akan ada
kecenderungan untuk akrilik memperluas pada palatum semasa konstruksi. Hal ini dihindari
dengan meletakkan model pada suatu sudut semasa konstruksi sambil diputar setelah setiap
bagian selesai. Untuk alat heat-cured, bagian palatum harus setebal selembar malam
baseplate. Akrilik bias diperluas untuk membentuk bite plane anterior atau posterior
mengikuti dimensi.
Model yang telah selesai kemudian dimasukkan ke dalam pressure flask yang
mengandungi air hangat dan ditinggal untuk diproses. Selanjutnya, alat dapat dilepas dari
model, ditrim , dihalus dan dipoleskan.
Sekrup
Saat ini baseplate pada alat orthodontik dibuat dengan teknik heat curing dan
pemasangan skrup harus dilakukan. Dikatakan bahwa bagian terbuka dari sekrup perlu
ditutupi dengan gips plaster sehingga wax (dan oleh karena itu, kemudian, akrilik) tidak
mengalir ke bagian ini selama konstruksi dan menghalangi perputaran. Saat ini, sekrup
biasanya disertakan dengan bagian dari plastik, yang melindungi bagian terbuka. Untuk
membantu posisi yang akurat dari spring kecil yang sisa dapat dipotong pada model plaster
untuk tempat sekrup atau mungkin sekrup untuk sementara waktu ditempatkan di tempat
yang diolesi oleh wax yang masih lengket. Selain itu, beberapa teknisi hanya akan
mendukung sekrup di bagian langit-langit mulut untuk baseplate akrilik akan dibuat. Bagian
dari plastik pada skrup dapat dihilangkan. Beberapa sekrup menggabungkan penanda arah,
yang menunjukkan kepada pasien arah di mana sekrup harus diaktifkan.
Sekrup secara keseluruhan pada awalnya terbuat dari logam. Saat ini, beberapa busur
dibuat dengan blok plastik pada bagian uliran dari sekrup. Elastisitas pada bagian plastik
yang memungkinkan sekrup untuk menerima sedikit gesekan sehingga menjadi lebih baik
pada proses tindakan tersebut.
Gigi Tiruan
Dari waktu ke waktu mungkin perlu untuk memasukkan gigi palsu sebagai alat
removable atau retainer. Ini merupakan cara terbaik mempertahankan ruang, yang nantinya
kemudian akan dikembalikan dengan jembatan atau prostesis lainnya. Hal ini juga membuat
alat bisa lebih diterima pasien. Masalah teknis adalah bahwa resin ortodontik cold cured
merupakan Bis GMA yang tidak berikatan baik dengan gigi palsu dan gigi lain. Jika gigi
yang kasar dan sejumlah kecil disembuhkan secara konvensional dengan akrilik resin dingin
yang tergabung antara gigi dan adhesi pelat dasar akan jauh lebih baik.
Konstruksi Klamer
Akurasi dalam membengkokkan kawat memerlukan latihan. Hal ini penting karena
tiap bengkokan harus yang benar pada tahap awal pembuatannya. Dalam pengoreksian
substansinya, yang pasti dibuat dengan membengkokkan, dengan cara kerja lebih
menguatkan kawat dan membuat menjadi tumpu untuk mematahkannya, selama
penggunaannya. Adam klamer adalah klamer yang paling ideal dibuat dengan klamer
berdiameter 0,7 mm dan terbuat dari bahan kawat stainless steel untuk gigi molar. Tang
universal sangat cocok untuk pembuatan Adam klamer. Selain itu, sepasamg tang ringan
(Ormco ABZ 0411 atau 6A61) juga dapat digunakan. Berikut adalah tahap-tahapnya :
1. Tetapkan pegangan dari klamer dengan menekuk kawat sedikit di luar sudut siku-siku di
setiap akhir lekukan. Setelah lekukan pertama dibuat, kawat dapat dicobakan pada gigi
sebelum lekukan kedua dibuat sehingga ujungnya dapat ditempatkan untuk mencengkeram
gigi secara benar dan membentuk undercut pada sudut mesial maupun distal.
2. Ujung dari kawat dibengkokkan hingga membentuk kepala panah, yang mulanya dibuat
pada dataran yang sama dengan bengkokkan sebelumnya. Setiap kepala panah dibengkokkan
pada tiga tahap. Bengkokkan pertama dibuat membentuk sudut 900. Bengkokkan kedua paling
baik dibuat pada ujung tang untuk membentuk kepala panah yang adekuat. Kepala panah
kemudian harus sedikit dijepit sehingga sisi-sisinya parallel.
3. Kepala panah (arrowheads) sekarang harus membungkuk ke sudut sekitar 45o ke bridge
supaya clasp dapat memposisikan dengan benar terhadap gigi
4. Lengan luar arrowheads harus digenggam dengan tang sekitar setengah jalan sepanjang
panjangnya dan membungkuk melalui sekitar 90o sehingga ujung bebas akan beristirahat di
lubang di dinding ketika clasp diposisikan dengan benar. Hal ini harus dilakukan untuk setiap
sisi clasp. Kepala panah (arrowheads) harus diposisikan di sekitar 45o terhadap sumbu
panjang gigi.
5. Rapihkan ujung bawah setiap ujung kawat dipaskan ke embrasur sehingga akan tercapai
profil yang serendah mungkin dan tidak menyebabkan trauma pada gigi antagonis. Biasanya
hal ini membutuhkan sedikit perbaikan ke arah lateral dan pada bagian palatal pada titik
kontak, kedua ujung kawat harus melewati papila palatal sebelum ditekuk sedikit menjauhi
dari model gips. Ujung kawat harus sejajar dengan model gips dan harus tidak saling
berkontak kurang lebih 1 cm. Akhiran dari kawat harus dipotong dan dibengkokkan pada
model. Hal ini akan menjamin ujung kawat akan sepenuhnya tertanam dalam akrilik
Reparasi
Rusaknya alat ortodontik dapat berakibat ketidaknyamanan bagi semua pihak yang
terlibat dan jika hal ini terus terjadi dapat menyebabkan semakin lamanya perawatan
ortodontik. Menurut Kerr (1984) , bahwa kerusakan alat paling sering disebabkan karena
akrilik yang tidak memenuhi syarat atau karena kecerobohan pasien dalam merawat alat. Di
banyak instansi,alat ortodontik harus dikembalikan ke laboratorium untuk segera
diperbaika,tetapi perbaikan/reparasi minor dapat langsung dikerjakan tanpa harus masuk
laboratorium.
Perbaikan dan modifikasi akrilik
Fraktur minor pada tepi dasar plat akrilik kemungkinan tak tertekuk. Semua yang
diperlukan untuk menghaluskan sisi yang tajam dengan batu polising yang cocok sehingga ini
nyaman kembali pada lidah. Fraktur mayor akrilik akan membutuhkan alat untuk
mengembalikan posisi ke model kerja (setelah ini di lakukan perawatan dengan pengisian
cetakan (mould seal)) sebelum di perbaiki. Area yang berdekatan dengan kerusakan
seharusnya di potong dan di kasarkan sehingga akrilik yg berjauhan memungkinkan
ditambahkan sebelum kuring dan finishing. Perbaikan biasanya dikembalikan ke
laboratorium. Namun, disusun kembali seperti alat semula, menggunakan lem cyanoacrylate,
untuk kecocokannya di cek dalam mulut. Hal ini akan menghindari waktu dan keterlibatan
ekspansi dalam menyusun perbaikan, hanya untuk menutupi bahwa alat tidak cocok karena
telah dilepas dr mulut selama bbera waktu sebelum atau setelah kerusakan.
Ketika alat yang bersatu dengan sekrup telah diputar, maka alat tidak akan sesuai
dengan model. Pada kasus ini, sekrup perlu diputar kembali menjadi 0 (dan jumlah putaran
dicatat) sebelum alat dapat dipasangkan pada model. Setelah diperbaiki, sekrup dapat dibuka
(diputar) kembali sebelum alat dipasangkan ulang pada mulut.
Fraktur kawat
Kadang-kadang memungkinkan untuk dilakukan perbaikan dengan soldering Adam
klamer jika terdapat fraktur pada ujung, walaupun hal ini jarang terjadi untuk dilakukan,
kecuali jika kawat sudah diperbaiki berkal-kali selama pembuatannya. Ujung dari kawat
tersebut harus sering dibersihkan dengan solder. Usaha untuk memperbaiki klamer yang
patah ini merupakan hal yang jarang dilakukan dan pemindahannya biasanya lebih praktis.
Ada waktunya juga bila suatu klamer yang patah karena kawatnya melebihi
embrassurenya dan mungkin terpotong untuk mendapatkan satu ujung yang dapan dijepit
tutup dengan tang supaya tiada ujung yang tajam masih ada. Ujungnya itu dapat disesuaikan
untuk memberikan retensi. Prosedur ini adalah berguna di mana retensi daripada kawat yang
lain adalah cukup bagus dan untuk alat yang tidak akan dipakai lama.
Spring yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dengan mudah. Sisa spring
dipotong dan yang reses dibor ke dalam fitting surface baseplate akrilik. Spring penggantian
dibengkok dan ditanamkan ke dalam spase dengan menggunakan sedikit cold-cure acrylic.
Dalam kasus palatal finger spring, adanya guard wire dapat membantu dalam pemegangan
spring yang baru pada tempatnya waktu prosedur tersebut.
Instruksi dalam Penggunaan Alat Lepasan
Tentang alat lepasan
Alat lepasan terdiri dari plat akrilik yang menutupi langit mulut dan menggabungkan kawat
dan spring untuk pergerakan gigi.
Kesulitan awal ( initial difficulties)
Pakar ortodontik akan mengajarkan cara yang benar untuk memakai dan melepas alat orto.
Anda harus belajar cara untuk memakai dan melepas alat sebelum meninggalkan ruangan
bedah. Pada mulanya, merasa seolah-olah besar. Anda bakal menghasilkan banyak saliva,
susah untuk menelan dan bercakap. Namun, kesulitan ini akan beransur pulih.
Jam pakai
Anda harus memakai brace Anda sepanjang waktu - kecuali untuk alasan berikut:
1. Pembersihan
Alat Anda harus dilepas setelah makan untuk membersihkan. Ia dapat
dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi setelah anda telah
membersihkan gigi anda. Atau anda dapat menggunakan sikat kuku dengan air sabun
hangat. Beri perhatian khusus pada fitting surface. Jika anda berada di luar dan tidak
memiliki sikat gigi, mencuci brace di bawah keran air dingin dan bilas mulut anda.
Pembersih yang seperti “Retainer-bride” lebih efektif dalam membersihkan sisa-sisa
makanan yang susah dibersihkan menggunakan sikat gigi. Jangan menaruhkan alat
lepasan pada air panas atau bahan bleaching
2. Gigi palsu saat Olahraga dan bermain instrumen musik tiup
Jika retainer yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut harus dimasukkan ke
dalam wadah plastik kaku yang kecil. Jika Anda memasukkannya ke dalam saku
Anda maka dengan mudah dapat rusak atau bengkok. Menggantinya di mulut Anda
segera setelah Anda selesai olahraga atau latihan musik. Kawat gigi sering rusak atau
hilang saat mereka keluar dari mulut.
3. Akhir perawatan
Ketika gigi geligi pada posisi di lengkung yang benar, tidak diperlukan untuk
menggunakan alat ortodontik setiap saat. Beritahu kepada Ortodontis bahwa sudah
mencapai tahap ini.
4. Makan
Alat harus digunakan ketika makan. Pada awalnya akan sedikit kesulitan,
tetapi lama-kelamaan akan cepat beradaptasi. Hindari mengunyah permen karet atau
makan lengket yang lain karena dapat merusak alat.
5. Masalah
Apabila brace anda rusak, tidak pas, sakit, atau selalu terlepas, tolong hubungi
orthodontis secepatnya.
6. Penggantian
Jika alat lepasan harus diganti karena ketidakteraturan dalam penggunaannya.
Ingat! Saat alat lepasan tidak digunakan, maka gigi geligi tidak akan bergerak.
Sehingga proses pergerakan gigi yang sudah terjadi dapat relaps. Jika anda tidak
menggunakan alat lepasan sesuai dengan instruksi dokter, maka orthodontis berhak
untuk menghentikan perawatan yang sedang berjalan.