makalah serumen

4
Fisiologi Serumen Definisi: Campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut Produksi Serumen Serumen dihasilkan oleh kelenjar seruminosa yang terdapat di dinding superior dan bagian 1/3 luar bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Serumen bercampur dengan minyak yang dihasilkan oleh kel.sebasea membentuk serumen sebenarnya. Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung Komposisi Serumen: Komponen utama dari Serumen: shed layers of skin → 60% dari serumen terdiri dari keratin, 12-20% saturated and unsaturated long chain fatty acids, alcohols, squalene, dan 6-9% cholesterol Tipe Serumen Serumen tipe lunak dan tipe keras Selain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe lunak dan serumen tipe kering Perbedaan/ Tipe Lunak Keras Usia Anak-anak Dewasa Karakterist ik Basah dan Lengket Kering dan Bersisik Korneosit Banyak Tidak ada Klinis Sering menimbulkan sumbatan

Upload: normanprabowo

Post on 02-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

makalah serumen

TRANSCRIPT

Fisiologi Serumen

Definisi:Campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut

Produksi SerumenSerumen dihasilkan oleh kelenjar seruminosa yang terdapat di dinding superior dan bagian 1/3 luar bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Serumen bercampur dengan minyak yang dihasilkan oleh kel.sebasea membentuk serumen sebenarnya. Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung

Komposisi Serumen:Komponen utama dari Serumen: shed layers of skin 60% dari serumen terdiri dari keratin, 12-20% saturated and unsaturated long chain fatty acids, alcohols, squalene, dan 6-9% cholesterol

Tipe Serumen Serumen tipe lunak dan tipe kerasSelain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe lunak dan serumen tipe kering

Perbedaan/TipeLunakKeras

UsiaAnak-anakDewasa

KarakteristikBasah dan LengketKering dan Bersisik

KorneositBanyakTidak ada

KlinisSering menimbulkan sumbatan

Korneosit: adalah sel metabolik yang aktif dari stratum korneum. Korneosit terbentuk dari keratinosit dalam proses yang disebut kornifikasi. Korneosit aktif secara metabolisme dan akhirnya akan dibuang dari tubuh ketika korneosit baru dihasilkan di bawah mereka

Tipe Basah dan Tipe kering

Ras OrientalRas Non-Oriental

KeringBasah

berkeping-kepingDapat menjadi kering/basah

berwarna kuning emas Coklat

berkeratin skuamosa (rice-brawn wax)

Fungsi Serumen

1. Pembersihan Pembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses yang disebut conveyor belt process, hasil dari migrasi epitel ditambahdengan gerakan seperti rahang (jaw movement ). Sel-sel terbentuk ditengah membran timpani yang bermigrasi kearah luar dari umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan bergerak keluar dari kanalis akustikus eksternus. Serumen pada kanalis akustikus eksternus jugamembawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut keluar

2. Lubrikasi

Lubrikasi mencegah terjadinya desikasi, gatal, dan terbakarnya kulitkanalis akustikus eksternus yang disebut asteatosis. Zat lubrikasi diperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi sebum oleh kelenjar sebasea. Pada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandung kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yang banyak, dan alcohol

3. Anti bakteri dan anti fungalMenurunkan kemampuan hidup bakteri (ex: haemophilus influenzae, staphylococcus aureus dan escherichia colli). Jamur yang biasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat dengan signifikan oleh serumen manusia. Kemampuan anti mikroba dikarenakan adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relatif rendah pada serumen (biasanya 6 pada manusia normal)

Proses Penumpukan Serumen

Penumpukan serumen mungkin disebabkan ketidakmampuan pemisahan korneosit

Hipotesis: impaksi serumen bukan karenaoverproduksi dari kelenjar seruminosa, tetapi karena ketidakmampuankorneosit di stratum korneum untuk terpisah-pisah

Proses normalnya adalah korneosit terpisah satu sama lain sejalan dengan migrasi stratum korneum ke lateral dari bagian profunda ke jaringan ikat superfisial di kanalis akustikus eksternus bagian dalam. Ketidakmampuan korneosit ini dikarenakan adanya komponen yang hilang keratinocyte attachment-destroying substance(KADS). Menurut teori KADS ini akan membantu sel-sel terpecah dan menjadi bagian yang kecil dan terdeskuamasi

Bila tidak ada KADS --> sel tidak akan terpecah dan akan mencapai bagian superfisial namun dengan bentuk yang utuh --> Hasilnya akan terbentuk akumulasi dan bersatu dengan serumen yang membentuk massa sumbatan

Faktor lain yang mempengaruhi adalah steroid sulfatase yaitu enzimarylsulfatase-C yang normalnya terdapat di sel epithelial, fibroblast, danleukosit. Enzim ini diketahui dapat membantu proses deskuamasi sel epidermal