makalah studi islam

Upload: ilham-inzide-corp

Post on 14-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kajian ayat dan hadits tentang pertanian

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sektor pertanian sangat berperan penting terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Sudah sejak lama sektor pertanian menjadi sektor vital dalam pembangunan umat manusia. Karena tidak hanya sebagai sumber pendapatan petani melainkan juga sebagai sumber pendapatan Negara dan sebagai penanggung jawab ketersediaan pangan bagi umat manusia. Sektor pertanian ini sudah digalakkan semenjak jaman Rasulullah SAW. Daratan Madinah yang semula subur semakin dikembangkan industri di bidang pertaniannya. Bahkan itu terjadi walaupun di masa perang.

Kepentingan bidang pertanian pada pandangan Islam dapat dilihat dari banyaknya ayat al-Quran yang menyebutkan mengenai hasil tanaman dan buah- buahan yang beragam. Kegiatan pertanian dari aspek aqidah dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah. Hal ini kerena tanda kebesaran Allah SWT. dapat dilihat dengan jelas dalam proses kejadian tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Melakukan usaha pertanian lebih membuat seseorang itu memahami hakikat sebenarnya tawakal kepada Allah SWT. dan beriman kepada kekuasaan-Nya.

Begitu mulianya profesi dibidang pertanian ini lah yang melatar belakangi makalah ini dibuat yang membahas tentang kajian ayat dan hadits Al-Quran tentang pertanian itu sendiri. Karena, Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Yaitu Khalifah yang turun temurun dan berkelanjutan untuk melestarikan alam. Alangkah mulianya jika manusia andil peran dalam pelestarian alam. Untuk melestarikan alam ini tentu yang diperlukan Pangan bagi seluruh makhluk., dan profesi dibidang pertanian inilah yang menjamin pangan bagi seluruh makhluk Allah.B. Rumusan Masalah

1. kajian ayat Q.S. Al An'aam ayat 99.2. Kajian Hadits Riwayat Al Bukhari-Muslim.C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep pertanian dalam islam.

2. Untuk mengetahui pandangan islam tentang profesi di bidang pertanian.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Ayat

Dalam Islam, kegiatan pertanian merupakan salah satu daripada pekerjaan yang mulia dan amat digalakkan. Kepentingannya tidak dapat dinafikan lagi apabila hasil industri ini turut menyumbang kepada hasil makanan negara selain merupakan sumber pendapatan petani.

Banyaknya ayat al-Quran yang menyebutkan mengenai hasil tanaman dan buah-buahan yang pelbagai menunjukkan betapa pentingnya bidang pertanian pada pandangan Islam. Antaranya Allah berfirman dalam surah Al An'aam ayat 99 yang bermaksud :

Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu segala jenis tumbuh-tumbuhan, kemudian Kami keluarkan daripadanya tanaman yang menghijau, Kami keluarkan pula dari tanaman itu butir-butir (buah-buan) yang bergugus-gugus; dan dari pohon-pohon tamar (kurma), dari mayang-mayangnya (Kami keluarkan) tandan-tandan buah yang mudah dicapai dan dipetik; dan (Kami jadikan) kebun-kebun dari anggur dan zaitun serta delima, yang bersamaan (bentuk, rupa dan rasanya) dan yang tidak bersamaan. Perhatikanlah kamu kepada buahnya apabila ia berbuah, dan ketika masaknya. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda (yang menunjukkan kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang beriman.

Ayat ini masih mengenai lanjutan bukti-bukti kemahakuasaan Allah Swt. Ayat-ayat yang lalu mengarahkan manusia agar memandang sekelilingnya, supaya ia dapat sampai pada kesimpulan bahwa Allah Swt Maha Esa dan kehadiran hari kiamat adalah keniscayaan. Yang dipaparkan untuk diamati pada ayat-ayat yang lalu adalah hal-hal yang terbentang di bumi, seperti pertumbuhan biji dan benih, atau yang berkaitan dengan langit seperti matahari dan bulan serta dampak peredarannya yang menghasilkan antara lain malam dan siang, selanjutnya dipaparkan juga tentang manusia, asal usul dan kehadirannya di bumi. Nah, ayat ini menguraikan kumpulan hal-hal yang disebut di atas, bermula dengan menegaskan bahwa Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.

Untuk lebih menjelaskan kekuasaan-Nya ditegaskan lebih jauh bahwa, Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Dalam mengomentari tentang ayat ini, para pakat tafsir mengemukakan bahwa ayat tentang tumbuh-tumbuhan ini menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh berkembang melalui beberapa fase, hingga sampai pada fase kematangannya. Pada saat fase kematangannya ini, suatu jenis buah mengandung komposisi zat gula, minyak, protein, berbagai zat karbohidrat dan zat tepung. Semua itu terbentuk atas bantuan cahaya matahari yang masuk melalui klorofil, yang pada umumnya terdapat pada bagian pohon yang mengolah komposisi zat-zat tadi untuk didistribusikan kebagian-bagian pohon yang lain, termasuk biji dan buah.

Lebih dari itu, ayat ini menerangkan bahwa air hujan adalah sumber air bersih satu-satunya bagi tanah. Sedangkan matahari adalah sumber semua kehidupan. Tetapi, hanya tumbuh-tumbuhan yang dapat menyimpan daya matahari itu dengan perantaraan klorofil, untuk kemudian menyerahkannya kepada manusia dan hewan dalam bentuk bahan makanan organic yang dibentuknya.Dari penjelasan ini dapat diambil pemahaman bahwa Allah Swt memberikan gambaran :

1. Tentang proses tumbuh-tumbuhan sebagai gambaran bagi manusia untuk berusaha itu harus butuh proses.

2. Dan dalam proses tersebut tentunya manusia butuh berinteraksi dengan manusia lain (baik berupa berekonomi) untuk mencapai tanaman yang bagus dan baik.

3. Kemudian dari proses tumbuhan yang membagi-bagikan zat-zat yang di dapat oleh bagian dari tumbuhan kepada buah dan bijinya itu, menggambarkan kepada manusia untuk selalu berbagi dengan sesame.

4. Perlunya cahaya matahari dan air hujan dalam hal bercocok tanam.

5. Pemahaman bagi manusia tentang Maha Kuasanya Allah Swt.

Dari aspek akidah kegiatan pertanian dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah SWT. Tanda-tanda kebesaran Allah dapat dilihat dengan jelas dalam proses kejadian tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Apabila seseorang itu melakukan usaha pertanian, ia akan membuat seseorang itu lebih memahami hakikat sebenarnya dari konsep tawakal dan beriman kepada kekuasaan-Nya. Yang memberikan hasil tetap datangnya dari Allah SWT.

B. Kajian Hadits

Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.(HR. Imam Muslim haditsno.1552(10)).Hadits di atas menjelaskan bagaimana islam memberi penghormatan juga kemuliaan kepada siapapun yang memakmurkan tanah Allah SWT, karena sejatinya Allah SWT memang menyediakan tanah-tanah itu untuk mengdukung kehidupan makhluk-makhluk yang diciptakannya. Bahkan Allah SWT memberikan penghargaan berupa status sedekah terhadap kegiatan menanam tersebut. Kata sedekah dalam hadits tersebut juga menambah makna spiritualis pada kegiatan menanam, selaras dengan isyarat Allah SWT saat menghadirkan ayat-ayat tentang pertanian maupun perkebunan yang ada dalam Al-Quran.

Dalam sistem pangan, kita mengenal tiga subsistem yakni, produksi, komsumsi, dan distribusi. Penyelesaian kritis pangan, mesti menyentuh persoalan pada tiga subsistem tersebut. Pada bidang produksi misalnya, selain terpenuhinya perangkat pendukung produksi seperti lahan, benih, pupuk, dan perangkat lainnya, dibutuhkan daya panggil untuk memotivasi kegiatan produksi. Hadits di atas adalah satu dari sekian hadits lain yang berbicara tentang pertanian. Ia memuat motivasi bertanam, salah satu hal mendasar dalam kegiatan pertanian sehingga hadits tersebut sering disebut dipermulaan, saat berbicara seputar tema islam dan pertanian.Dalam literatur sejarah islam, kaum ansar adalah contoh suatu kaum yang tersohor sebagai ahli pertanian, dan Rasulullah tidak pernah memerintahkan mereka untuk meninggalkan profesi tersebut. Rasulullah justru memerintahkan mereka memakmurkan dan menjadikan dunia pertanian dan perkebunan sebagai alat perekat antara kaum ansar dan kaum muhajirin. Dalam hadits, ditemui sejumlah hadits yang berbicara tentang hukum pertanian, perdagangan (industri) pertanian, irigasi, juga menghidupkan tanah yang mati. Semua itu adalah bukti perhatian islam terhadap dunia pertanian, yang bukan saja menghasilkan pangan untuk kehidupan, tetapi juga penyediaan lapangan kerja, suatu investasi yang murah.BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Quran dan hadits telah mengemukakan kepada kita tentang paradigma islam dalam bidang pertanian, yang menunjukkan besarnya perhatian islam terhadap dunia pertanian karena menyangkut kebutuhan primer makhluk Allah SWT dalam melangsungkan kehidupan, termasuk diantaranya hadits tentang keutamaan bercocok tanam. Tentunya sekarang kita mengetahui bahwa profesi di bidang pertanian dalam pandangan islam adalah profesi yang amat mulia karena bercocok tanam merupakan hasil dari tangan sendiri sebagaimana sabda Nabi Muhammad Solallahualaihi wasallam: Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih baik dari orang yang memakan dari hasil usaha tangannya, dan adalah Nabi Dawud alaihi salam makan dari hasil tangannya sendiri.Juga profesi dibidang pertanian dapat menolong umat manusia serta binatang karena tidak ada kebutuhan paling pokok melainkan makanan dan itu berasal dari tumbuhan.

Semoga apa yang kita sedang pelajari saat ini dapat kita amalkan setelah menjadi sarjana nanti. Karena,profesi dibidang pertanian ini amat mulia dan tidaklah menjadi sia-sia pekerjaan ini melainkan apa-apa yang ditanam menjadi sedekah sesuai sabda Rasulullah SAW:

Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman tersebut bagi penanamnya menjadi sedekah, apa yang dicuri dari tanamannya tersebut bagi penanamnya menjadi sedekah, dan tidaklah seseorang merampas tanamannya melainkan bagi penanamnya menjadi sedekah. (HR Muslim).B. Saran

Sebaiknyanya pertanian dan petani di Indonesia lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah agar tidak terjadi lagi krisis pangan di kemudian hari, seperti yang sedang berlangsung saat ini.

Serta masyarakat Indonesia terutama yang muslim seharusnya sudah mulai terbiasa untuk bercocok tanam karena dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri, serta mendapat ganjaran dan pahal dari Allah SWT.

Jangan lupa pula teknologi yang menunjang di sektor pertanian. Karena dengan adanya teknologi yang menunjang di sektor pertanian ini maka akan semakin menaikkan taraf hidup para petani. Serta dengan teknologi ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan untuk gagal panen

DAFTAR PUSTAKAhttp://bemjagribisnisuin.blogspot.com/2009/03/pertanian-dalam-perspektif-islam.

http://rahmatzoom.blogspot.com/2012/12/ayat-dan-hadits-tentang-lingkungan-hidup.htmlhttp://abuabdilbarr.wordpress.com/2007/12/07/anjuran-islam-untuk-bercocok-tanam-2/https://www.academia.edu/5477327/Profesi_Di_Bidang_Pertanian_Dalam_Perspektif_Islam1