makna garis lengkung dan lingkaran ornamen dayak kenyah...
TRANSCRIPT
Makna Garis Lengkung dan Lingkaran Ornamen Dayak
Kenyah: Sebuah Kajian Teori Simbol dari Perspektif F.W.
Dillistone
TESIS
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
Frenky Vinsentius Latuihmallo
752016205
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
Kata Pengantar Puji dan Syukur Penuis Panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, tidak terasa perjalanan
pendidikan di kampus little Indonesia telah mencapai titik akhir. Penulis merasa seperti baru
saja mendaftar, mengikuti perkuliahan, ternyata penulis juga telah mengikuti ujian tesis
yang telah menghantarkan penulis pada ujung pendidikan selama kurang lebih satu tahun
di kampus Universitas Kristen Satya Wacana. Perjalanan yang panjang dan melelahkan
berlalu begitu cepat tanpa bisa ditunda atau diperlambat laju pergerakannya. Kehidupan
pergumulan dan perjuangan pikiran serta rohani berjalan dengan lancar dan cepat, di setiap
babak memiliki beban dan kesannya tersendiri.
Penulis banyak berterima kasih kepada Kedua orang Tua, saudara dan istris serta anak
terkasih. Terima kasih atas semua kasih sayang yang tiada pernah putus-putusnya kalian
berikan kepada penulis. Terima kasih atas semua doa yang tiada pernah putus-putusnya
kalian naikkan kepada penulis. Penulis hanya mampu berterima kasih tanpa berharap
dengan apa menggantikan kebaikan kalian semua.
Penulis juga berterima kasih kepada Pdt. Yusak B. Setyawan dan Pdt. Rama Tulus P. yang
telah sabar membimbing penulis. Di tengah-tengah kebodohan penulis, di tengah-tengah
kebandelan penulis, di tengah-tengah ‘kemepetan’ penulis, terima kasih pak telah
menyediakan waktu untuk berbagi pandangan, memberikan masukan dan kritikan, hingga
tesis boleh rampung dengan berbagai kecacatan yang ada. Terima kasih juga kepada. Secara
khusus penulis ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Majelis Sinode GPIB
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan studi pascarsarjana..
Penulis juga mengucapkan berjuta-juta terima kasih kepada kelima belas teman
seperjalanan dalam menapaki tangga kehidupan selama satu tahun. Untuk Ino ‘teman satu
kamar’ (semangat terus kawan sampai garis akhir). Untuk Candra ‘gamers tua’ (semangat
juga kawan sampai titik darah penghabisan). Untuk bung Emile (sukses terus untukmu
bung). Untuk Ika (lanjutkan perjuangan sawitmu). Untuk Sergio ‚kawan seperjuangan
bimbingan dan ujian tesis‛ (banyak kisah yang terukir selama proses bimbingan). Untuk
Kak Rina (terima kasih atas traktirannya dan kata-kata yang menancap tepat di jantung).
Untuk Hendra (no comment!). Untuk Kak lany (hmmm, susah diungkapkan dengan kata-
kata). Untuk bang Liat (terima kasih sudah jadi ketua kelas yang sabar). Untuk Kak Peggy
‘Mesem’ (teruslah menampilkan sosok ibu-ibu zaman ‘now’). Untuk Kak Pinkan (teruslah
membagikan senyuman yang penuh keceriaan dan ketulusan). Untuk kak Chika (kakak
bertemu besar yang sangat baik dan perhatian, selalulah menjadi kakak yang cerewet
namun perhatian; terima kasih atas berbagai cerita yang telah dibagi dan berbagi). Untuk
Yanres dan Yokanan (selamat bagi kalian berdua).
Terakhir penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing bayangan
penulis namun selalu terlihat dan selalu hadir. Dosen pembimbing yang setia membimbing
penulis dalam berbagai hal baik dalam hidup ini. Harus diakui dosen pembimbing sangat
teologis walaupun sedikit menempuh pendidikan teologi. Dia yang selalu memberikan
warna tersendiri dalam kehidupan pribadi dan kehidupan yang dijalani bersama. Terima
kasih ini khusus penulis ucapkan kepada istri terkasih Juniarsih.
Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan pengetikan dalam kata pengantar ini dan
penulis meminta maaf juga kalau ada beberapa pihak yang mungkin terlewatkan oleh
penulis. Percayalah tidak tertulis bukan tidak berarti. Semua pihak yang dekat maupun
yang tidak dekat dengan penulis pun telah memberikan warna tersendiri dalam kehidupan
penulis. Terima kasih untuk semua pihak yang telah menguatkan penulis untuk terus
menapaki tangga kehidupan. Tangga kehidupan masih panjang, marilah kita melewatinya
dengan proses perenungunan yang dalam, agar dalam setiap penapakan kaki bukanlah
kecewa yang didapat melaikan kesukacitaan yang besar.
Pastori Hosiana Muara Pangean
Februari 2018
ABSTRAK
Alam memberikan inspirasi dan menjadi sumber utama manusia dalam
mengeskpresikan daya imajinasinya. Manusia menggunakan panca inderanya untuk melihat
dan menentukan pilihan terhadap benda-benda yang ada di alam, yang akan dipergunakan
sebagai sebuah ornamen atau lebih dari itu sebagai simbol. Benda-benda tersebut dekat
dengan kehidupan manusia karena memiliki nilai estetika dan maknanya memberi dampak
yang positif. Benda tersebut dituangkan dalam sebuah karya seperti seni ukir dan kerajinan
tangan. Garis lengkung dan lingkaran mengambil bentuk dari alam yaitu tanaman pakis, akar-
akaran yang menjulur, melengkung dan melingkar, yang menunjukkan pergerakan yang
dinamis dan aktif. Suku Dayak Kenyah mengggunakan motif ini sebagai motif dasar dalam
ornamen yang dipadukan dengan unsur manusia dan beberapa hewan seperti burung enggang,
harimau, anjing. Unsur-unsur tersebut disatukan dan menjadi sebuah ornamen khas suku
Dayak Kenyah, yang membedakannya dengan suku Dayak lainnya. Ornamen tersebut
memiliki makna yang berdampak pada kehidupan masyarakat karena telah menjadi simbol
orang Dayak. Simbol menghubungkan unsur-unsur yang ada untuk mengungkapkan makna
yang tersembunyi dibalik ornamen. F.W. Dillistone menyatakan simbol mencocokkan dan
menempatkan benda-benda atau objek yang berbeda untuk menemukan titik temu yang akan
menjadi makna baru dan mengembangkan makna yang sudah ada. Dillistone tidak
menyinggung onamen, namun ornamen dapat menjadi sebuah simbol yang menyatukan dan
mengikat manusia karena ada daya kekuatan simbol di dalam ornamen. Daya kekuatan
simbol mendorong manusia untuk menggunakan kebebasannya secara bertanggungjawab
dalam merefleksikan dirinya. Daya kekuatan simbol garis lengkung dan lingkaran
membangun sebuah kesadaran tentang bagaimana eksistensi manusia dalam kehidupan dalam
sebuah keutuhan dan keterikatan dengan Tuhan.
Kata Kunci : Makna Garis lengkung dan Lingkaran, Ornamen Dayak Kenyah, Teori Simbol,
Kalimantan Utara
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 3
1.2. Perumusan Masalah......................................................................................... 8
1.3. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 8
1.4. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 9
1.5. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 9
1.6. Metode Penelitian ............................................................................................ 9
1.7. Sistematika Penulisan .................................................................................... 10
Bab II PANDANGAN TEOLOGI KRISTEN TENTANG MESIAS NIRKEKERASAN 11
2.1. Pendahuluan ...................................................................................................... 11
2.2. Definisi Mesias .................................................................................................. 11
2.3. Macam-macam Konsep Mesias dalam Kekristenan ......................................... 21
2.3.1. Konsep Mesias dalam Perjanjian Lama ...................................................... 14
2.3.2. Konsep Mesias dalam Perjanjian Baru ....................................................... 18
2.3. Mesias Nirkekerasan ......................................................................................... 21
2.3.1. Latar Belakang Sosial-Politik Mesias Nirkekerasan ................................. 21
2.3.2. Yesus dan Mesias Nirkekerasan ................................................................. 23
2.3.3. Nirkekerasan dan Gereja ............................................................................ 28
2.4. Penutup .............................................................................................................. 30
Bab IIIHasil Penilitian : Suruhan dan Mesias dalam Perspektif Orang Dayak Pesaguan di
DUSUN Pengancing .......................................................................................... 33
3.1. Pendahuluan ...................................................................................................... 33
3.2. Dayak Pesaguan di Pengancing......................................................................... 33
3.2.1. Letak Geografis .......................................................................................... 35
3.2.2. Mata Pencaharian, Pendidikan dan Agama ................................................ 35
3.3. Suruhan dalam Perspektif Orang Dayak Pesaguan di Pengancing ................... 36
3.4. Mesias dalam Perspektif Orang Dayak Pesaguan di Pengancing ..................... 38
3.5. Suruhan dan Mesias dalam Perpektif Orang Dayak Pesaguan di Pengancing . 40
3.6. Analisa Data ...................................................................................................... 42
3.7. Penutup .............................................................................................................. 45
BAB IV . KAJIAN KONSEP MESIAS NIRKEKERASAN TERHADAP SURUHAN 47
4.1. Pendahuluan ...................................................................................................... 47
4.2. Mesias Nirkekerasan Sebagai Identitas ............................................................. 47
4.3. Pemahaman Iman GPIB terhadap Suruhan dan Mesias Nirkekerasan ............. 51
4.4. Suruhan Adalah Mesias Nirkekerasan .............................................................. 54
4.5. Penutup .............................................................................................................. 56
Bab V Penutup .............................................................................................................. 57
Daftar pustaka .............................................................................................................. 59