manajemen global

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalau kita cermati, tidak ada satu negarapun di dunia ini yang memiliki sumber daya alam yang dimilikinya dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Negara   Negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris; Jerman misalnya, walaupun dapat dikatakan sebagai Negara Maju (Developed Country), ketika industrinya membutuhkan Bahan Bakar, maka harus mengimpor bahan bakar minyak (BBM) ke Negara- Negara penghasil minyak, Arab Saudi, Irak dan lain sebagainya. Sebaliknya Negara- Negara Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan rumah tangga seperti Televisi, Mobil, mereka harus mendatangkan barang- barang tersebut dari Negara-Negara Barat yakni Jerman, Amerika Serikat dan lain-lain. Kondisi seperti ini sering dikenal dengan Interdependency (saling ketergantungan), maka situasi ini akan mendorong terjadinya kegiatan Bisnis Internasional (International Business) diantara mereka. Menjalankan bisinis global tentu tidaklah mudah. Selain harus berhadapan dengan lingkungan dan kondisi (baik itu sosial politik, ekonomi, maupun budaya) suatu negara, para pelaku bisnis juga harus menerima resiko dari keterbukaan bisnisnya. Salah satu tantangan yang muncul dari keterbukaan ini adalah ancaman terorisme. Tantangan yang lainnya adalah ketergantunagan ekonomi pada negara-negara yang melakukan perdagangan. Namun, terlepas dari semua itu, tantangan terbesar yang harus dihadapi para manajer adalah mengenai perbedaan kebudayaan, mencakup di dalamnya perbedaan adat istiadat, tradisi, sejarah, agama dan kepercayaan, dan norma sosial. Menjalankan usaha di lingkungan seperti itu tentu akan sangat rumit. Pada akhirnya, kesuksesan manajemen di lingkungan global seperti saat ini akan membutuhkan perhatian dan pemahaman yang luar biasa. Para manajer dari setiap negara harus berhati-hati terhadap keputusan dan tindakannya yang akan dinilai tidak hanya oleh orang yang setuju dengannya, namun yang paling penting adalah oleh orang-orang yang tidak setuju dengannya. Mereka harus menyesuaikan gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemen yang dilakukannya untuk mengatasi perbedaan pandangan. Mereka akan melakukan hal tersebut sembari tetap fokus pada efisiensi dan efektifitas semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Upload: zeppin-persia

Post on 12-Oct-2015

923 views

Category:

Documents


90 download

DESCRIPTION

global marketing

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKalau kita cermati, tidak ada satu negarapun di dunia ini yang memiliki sumber daya alam yang dimilikinya dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Negara Negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris; Jerman misalnya, walaupun dapat dikatakan sebagai Negara Maju (Developed Country), ketika industrinya membutuhkan Bahan Bakar, maka harus mengimpor bahan bakar minyak (BBM) ke Negara- Negara penghasil minyak, Arab Saudi, Irak dan lain sebagainya. Sebaliknya Negara- Negara Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan rumah tangga seperti Televisi, Mobil, mereka harus mendatangkan barang-barang tersebut dari Negara-Negara Barat yakni Jerman, Amerika Serikat dan lain-lain. Kondisi seperti ini sering dikenal dengan Interdependency (saling ketergantungan), maka situasi ini akan mendorong terjadinya kegiatan Bisnis Internasional (International Business) diantara mereka.Menjalankan bisinis global tentu tidaklah mudah. Selain harus berhadapan dengan lingkungan dan kondisi (baik itu sosial politik, ekonomi, maupun budaya) suatu negara, para pelaku bisnis juga harus menerima resiko dari keterbukaan bisnisnya. Salah satu tantangan yang muncul dari keterbukaan ini adalah ancaman terorisme. Tantangan yang lainnya adalah ketergantunagan ekonomi pada negara-negara yang melakukan perdagangan. Namun, terlepas dari semua itu, tantangan terbesar yang harus dihadapi para manajer adalah mengenai perbedaan kebudayaan, mencakup di dalamnya perbedaan adat istiadat, tradisi, sejarah, agama dan kepercayaan, dan norma sosial. Menjalankan usaha di lingkungan seperti itu tentu akan sangat rumit.Pada akhirnya, kesuksesan manajemen di lingkungan global seperti saat ini akan membutuhkan perhatian dan pemahaman yang luar biasa. Para manajer dari setiap negara harus berhati-hati terhadap keputusan dan tindakannya yang akan dinilai tidak hanya oleh orang yang setuju dengannya, namun yang paling penting adalah oleh orang-orang yang tidak setuju dengannya. Mereka harus menyesuaikan gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemen yang dilakukannya untuk mengatasi perbedaan pandangan. Mereka akan melakukan hal tersebut sembari tetap fokus pada efisiensi dan efektifitas semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

1.2 Tujuan MakalahTujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam menyusun managemen global dalam menghadapi persaingan global

1.3 Rumusan MasalahAdapun Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Bagaimana wawasan Bisnis Global ?2. Apa saja Dimensi bisnis global ?3. Bagaimana Perencanaan Bisnis Global (CIO dan eksekutif lainya; Manajemen sumberdaya perusahaan ?4. Bagaiamana Mengelolah teknologi Informasi ?5. Bagaimana Manajemen SumberDaya Manusia Dalam TI6. Bagaimana Mengelolah Layanan Pemakai ?7. Bagaimana keterlibatan dan tata kelolah manajemen8. Bagaimana Tantangan budaya, politik, dan geoekonomi?9. Bagaimana strategi Bisnis /TI Global ?

BAB IIPEMBAHASAN

A. Wawasan Bisnis GlobalDimanapun perusahaan berlokasi, perusahaan di seluruh dunia mengembangkan berbagai model baru untuk beroperasi secara kompetitif dalam ekonomi digital. Model-model ini terstruktur, tetapi lincah, global tetapi local; dan berfokus untuk memaksimalkan pengembalian yang disesuaikan dengan resiko dari asset pengetahuan maupun teknologi.Bisnis global memberikan dampak yang sangat berarti terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. Dampak yang ditimbulkan oleh bisnis global diantaranya adalah :1. Perusahaan asing dapat masuk dengan mudah kesebuah negara dan ikut serta mengendalikan perekonomian negara yang bersangkutan.2. Perusahaan lokal (dalam negeri) yang tidak kompetitif akan bangkrut karena ketatnya persaingan.3. Konsumen mempunyai banyak pilihan produk yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan mewujudkan loyalitas pada produk dan perusahaan tertentu.4. Timbulnya nasionalisme terhadap produk lokal dan anti globalisasi.

Faktor-faktor yang mendorong bisnis global meliputi : Market driver : aspek perilaku konsumen, saluran distribusi dan sifat pemasaran bisnis yang bersangkutan. Perubahan dalam market driver adalah : Pendapatan perkapita, Perubahan gaya hidup, Arus wisatawan mancanegara yang semakin meningkat, Mulainya perilaku organisasi yang seperti pelanggan global, Pertumbuhan saluran distribusi yang semakin menglobal, dan Berkembangnya merek global. Cost driver : aspek ekonomi dunia bisnis dan perubahan yang terjadi meliputi : Tekanan untuk mencapai skala ekonomi, Inovasi teknologi yang smakin cepat , Kemajuan transportasi, Munculnya NIC (Newly Industry Countries), dan Peningkatan biaya pengembangan terhadap umur produk dipasar. Government driver : tindakan atau kebijakan pemerintah, meliputi : Pengurangan hambatan tarif, Pengurangan hambatan non tarif, Pembentukan blok-blok perdagangan, seperti pasar tunggal Eropa, AFTA, dan Berkurangnya peran pemerintah produsen dan pelanggan. Competitive driver : tindakan pesaing sehubungan dengan perubahan yang terjadi, meliputi : Tingkat perdagangan dunia yang semakin meningkat, Semakin banyak negara yang membuka kunci persaingan, munculnya jepang sebagai pemimpin, Perusahaan yang dimiliki asing semakin meningkat, Munculnya pesaing baru yang menjadi pesaing global.Tersebarnya fasilitas produksi di berbagai negara dan Meningkatnya aliansi strategis global

Berbagai dimensi dasar dari pekerjaan mengelola teknologi informasi global. Perhatikan bahwa semua aktivitas global harus disesuaikan untuk memperhitungkan tantangan budaya, politik, dan geoekonomi yang ada dalam masyarakat bisnis internasional. Mengembangkan strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global harus merupakan langkah awal dalam manajemen teknologi informasi global (global information technology management). Begitu hal tersebut dilakukan, pemakai akhir dan para manajer SI dapat berpindah ke pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung strategi bisnis/TI; hardware, software, dan standar teknologi berbasis Internet untuk mendukung berbagai aplikasi itu, metoda manajemen sumber daya data untuk menyediakan database yang dibutuhkan; serta akhirnya proyek pengembangan system yang menghasilkan system informasi global yang diminta.

B. Dimensi Bisnis GlobalDalam menghadapi persaingan global yang semakin terbuka, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti pertumbuhan penduduk, tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dan tanatangan gaya hidup serta kecendrungan-kecendrungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lainnya.Supaya dapat memenangkan persaingan tersebut setiap bangsa dan negara harus mempunyai keunggulan bersaing. Negara-ngara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia secara nyata. Sumber daya ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif.Bisnis global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari negara yang berbeda. Defenisi perusahaan global dapat ditandai berdasarkan 3 dimensi berikut :1. Struktural : jumlah negara tempat perusahaan tersebut beroperasi dan keanekaragaman kewarganegaraan pemilik dan manajer puncaknya.2. Kinerja : meliputi aspek pendapatan, penjualan dan aset. Perusahaan menunjukkan komitmen sumberdaya perusahaan yang diarahkan bagi operasinya diluar negeri dan sejumlah penghargaan atas komitmen tersebut.3. Perilaku : karakteristik perilaku manajemen puncak sangat menentukan perkembangan perusahaan dengan skala global. Pola pikir geosentris (menerima persamaan dan perbedaan antara kebijakan domestik dan asing) dan wawasan manajemen yang berskala global akan mendorong perusahaan jadi semakin global.

Gambar 1. Dimensi - dimensi utama manajemen Teknologi Informasi TeknologiGambar 1. mengilustrasikan berbagai dimensi dasar dari pekerjaan mengelola teknologi informasi global yang akan kita bahas dalam bagian ini. Semua aktivitas global harus disesuaikan untuk memperhitungkan tantangan budaya, politik, dan geekonomi yang ada dalam masyarakat bisnis internasional. Dalam melakukan manajemen TI global (Gambar 1), langkah awal yang harus diperhitungkan yaitu tantangan budaya (bahasa, agama, kebiasaan, gaya bekerja, hubungan bisnis), politik (regulasi berbeda antarnegara), dan geoekonomi (perbedaan lokasi, biaya hidup dan tenaga kerja antarnegara) yang sedang terjadi di masyarakat internasional. Selanjutnya dilakukan pengembangan strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan portofolio aplikasi bisnis (hardware, software dan teknologi berbasis internet), metode manajemen data yang baik yang pada akhirnya pengembangan sistem yang ada menghasilkan sistem informasi global yang sesuai tujuan perusahaan.C. Perencanaan Bisnis GlobalProses perencanaan ini mengarah pada pengembangan model strategi dan bisnis untuk berbagai aplikasi, proses, produk, dan layanan baru. Kemudian perusahaan dapat mengembangkan strategi TI dan arsitektur TI yang mendukung pembangunan dan implementasi aplikasi bisnis mereka yang baru saja direncanakan.Direktur TI (Chief Information Officer - CIO) mengawasi semua penggunaan teknologi informasi dalam banyak perusahaan, dan menyesuaikannya dengan tujuan strategis bisnis. Jadi, semua layanan komputer tradisional, teknologi internet, layanan jaringan telekomunikasi, dan teknologi SI lainnya yang mendukung jasa adalah tanggung jawab CIO. Selain itu, CIO tidak mengarahkan aktivitas layanan informasi rutin. Sebagai gantinya, CIO berkonsentrasi pada perencanaan dan strategi bisnis/TI. Mereka juga bekerja denga CEO dan para eksekutif puncak lainnya untuk mengembangkan penggunaan yang strategis atas teknologi informasi dalam e-business dan e-commerce yang membantu membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam pasar.Baik CEO maupun CIO perusahaan harus mengelola pengembangan strategi pelengkap dalam bisnis dan TI untuk memenuhi nilai pelanggan dan visi nilai bisnis mereka. Proses adaptasi bersama ini diperlukan karena teknologi informasi cepat berubah, tetapi merupakan komponen penting dalam banyak usaha bisnis yang strategis. Proses perencanaan bisnis/TI memiliki tiga kompenen utama : Pengembangan strategi. Mengembangkan berbagai strategi bisnis yang mendukung visi bisnis perusahaan. Contohnya, menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem e-business inovatif yang berfokus pada nilai pelanggan dan bisnis. Manajemen sumber daya. Mengembangkan berbagai rencana strategi untuk mengelola atau melakukan outsourcing atas sumber daya TI perusahaan, termasuk personel SI, hardware, software, data, dan sumber daya jaringan. Arsitektur teknologi. Membuat pilihan TI strategis yang mencerminkan artistektur teknologi informasi yang didesain untukmendukung usaha bisnis/TI perusahaan.Arsitektur TI yang dibuat oleh proses perencanaan strategis bisnis/TI adalah desain konseptual, atau cetak biru, yang meliputi komponen utama berikut ini :1. Platform teknologi. Internet, intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya, sistem komputer, software sistem, serta software aplikasi perusahaan terintegrasi memberikan infrastruktur, atau platform, untuk komputasi dan komunikasi yang mendukung penggunaan strategis teknologi informasi bagi e-business, e-commerce, dan aplikasi bisnis/TI lainnya.2. Sumber daya data. Banyak jenis database operasional dan khusus, termasuk gudang data dan database internet/intranet yang menyimpan dan memberikan data serta informasi untuk proses bisnis dan dukungan keputusan.3. Arsitektur aplikasi. Aplikasi bisnis dari teknologi informasi didesain sebagai arsitektur terintegrasi atau portofolio dari sistem perusahaan yang mendukung usaha bisnis strategis, serta proses lintas fungsi bisnis. Contohnya, arsitektur aplikasi harus meliputi dukungan untuk ERP terintegrasi dan aplikasi CRM.4. Organisasi TI. Struktur organisasi dari fungsi SI dalam perusahaan dan penyebaran para pakar SI didesain untuk memenuhi strategi yang berubah dari bisnis. Bentuk dari organisasi TI bergantung pada filosofi manajerial dan strategi bisnis/TI yang dibentuk selama proses perencanaan strategis.

D. Mengelola Teknologi InformasiTeknologi Informasi adalah komponen penting dalam keberhasilan bisnis perusahaan. Akan tetapi, teknologi informasi juga merupakan sumber daya bisnis penting yang harus dikelola dengan benar. Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam memastikan keberhasilan atau yang memberi kontribusi pada kegagalan usaha bisnis strategis perusahaan. Oleh karena itu, mengelola sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan adalah tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI, serta praktisi bisnis. Ilustrasi salah satu pendekatan untuk mengelola teknologi informasi dalam perusahaan besar dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Pendekatan manajerial memiliki tiga komponen utama : Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis/TI. Dipimpin oleh CEO dan CIO (Chief Information Officer), proposal dikembangkan oleh para manajer bisnis dan pakar TI untuk menggunakan TI agar dapat mendukung prioritas strategis bisnis perusahaan. Proses perencanaan bisnis/TI sesuai dengan tujuan bisnis strategis TI. Proses tersebut juga meliputi evaluasi proyek bisnis/TI yang diajukan. Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI baru. Ini adalah tanggung jawab utama dari CIO dan CTO (Chief Technology Officer). Area manajemen TI ini melibatkan pengelolaan proses pengembangan sistem informasi dan implementasinya, serta tanggung jawab penelitian ke dalam penggunaan bisnis yang strategis atas teknologi informasi baru. Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI. CIO dan para manajer TI berbagi tanggung jawab untuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang biasanya diatur dalam berbagai tim proyek serta subunit organisasi lainnya. Selain itu, mereka bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software, database, jaringan telekomunikasi, dan sumber daya TI lainnya, yang harus diperoleh, dioperasikan, dimonitor, dan dipelihara.E. Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam TI Keberhasilan atau kegagalan dari organisasi layanan informasi terutama terletak pada kualitas orang-orangnya. Banyak perusahaan yang menggunakan computer merekrut, melatih, dan melatih kembali persobel SI yang berkualifikasi sebagai salah satu tantangan mereka. Mengelola fungsi layanan informasi melibatkan manajemen dari personel manajerial, teknis, dan administratif. Salah satu pekerjaan yang paling penting dari para manajer layanan informasi adalah untuk merekrut personel yang berkualifikasi dan untuk mengembangkan,mengatur, serta mengarahkan kemampuan kinerja yang ada saat ini. Para karyawan harus secara terus-menerus dilatih untuk dapat mengejar perkembangan terakhir dalam bidang yang bergerak cepat dan sangat berbau teknis.F. Mengelola Layanan Pemakai Banyak perusahaan telah merespons dengan membuat fungsi-fungsi layanan pemakai (user service), atau layanan klien, untuk mendukung serta mengelola komputasi pemakai akhir dan kelompok kerja. Layanan pemakai akhir memberi baik peluang maupun masalah bagi para manajer unit bisnis.Kebanyakan organisasi masih membuat dan menegakkan kebijakan untuk perolehan hardware serta software oleh para pemakai akhir dan unit bisnis. Hal ini memastikan kesesuaian mereka dengan standar perusahaan untuk hardware, software, dan konektivitas jaringan. Hal lain yang juga penting adalah pengembangan aplikasi dengan keamanan dan pengendalian kualitas yang memadai untuk menyebarkan kinerja yang benar dan menjaga integritas jaringan serta database perusahaan dan departemenG. Keterlibatan dan Tata Kelola Manajemen Keterlibatan tingkat manajerial dan pemakai akhir (management and end user involvement) yang ekstensif dan berarti, adalah bahan utama dari kinerja sistem informasi yang berkualitas tinggi. Melibatkan para manajer bisnis dalam keterbukaan dari fungsi SI dan praktisi bisnis dalam pengembangan aplikasi SI, seharusnya akan membentuk respons dari manajemen atas berbagai tantangan dalam meningkatkan nilai bisnis teknologi informasi.Melibatkan para manajer dalam manajemen TI (dari CEO hingga para manajer unit bisnis) membutuhkan pengembangan struktur tata kelola (governance structures) seperti dewan eksekutif dan komite pelaksana yang mendorong keterlibatan aktif mereka dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan bisnis TI. Jadi, banyak organisasi memiliki kebijakan yang mensyaratkan para manajer terlibat dalam keputusan TI yang dapat mempengaruhi unit bisnis mereka. Hal ini membantu para manajer untuk menghindari masalah kinerja SI dalam unit bisnis dan proyek pengembangan mereka. Melalui tingkat keterlibatan yang tinggi ini, para manajer dapat meningkatkan nilai bisnis strategis dari teknologi informasi

H. Tantangan Budaya, Politik dan GeoekonomiBisnis seperti biasanya tidak cukup bagus dalam operasi global. Hal yang sama juga benar untuk manajemen teknologi e-bussiness global. Terdapat terlau banyak kenyataan budaya, politik, dan geoekonomi (geografis dan ekonomi) yang harus dihadapi agar dapat berhasil dalam pasar global. Manajemen teknologi informasi global harus berfokus pada pengembangan strategi teknologi informasi bisnis global dan mengelola portofolio apliaksi e-business global, teknologi Internet, standar, database, dan proyek pengembangan system. Akan tetapi para manajer juga harus mencapai hal itu menggunakan perspektif dan metode yang memperhitungkan perbedaan budaya, politik, dan geoekonomi yang ada ketika melakukan bisnis secara internasional.1. Tantangan PolitikContoh: banyaknya negara mempunyai regulasi peraturan atau pelarangan transfer data seperti data personel dari dan ke negaranya. Ada yang melarang impor hardware dan software. Ada yang menetapkan undang-undang menyangkut local content. Pengenaan pajak yang tinggi, atau melarang impor hardware dan software.2. Tantangan GeoekonomiMerupakan pengaruh geografi terhadap realitas ekonomi dari aktfitas bisnis internasional. Jauhnya jarak fisik yang terlibat masih merupakan masalah utama, bahkan dalam era telekomunikasi Internet dan perjalanan dengan pesawat jet. Misal perbedaan kualitas, telepon., perbedaan zona waktu, perbedaan biaya tenaga kerja.3. Tantangan KulturalTermasuk disini adalah perbedaan bahasa, agama, cultural interests, adat, kebiasaaan, prilaku sosial.dan filosofi politik. Tentu saja, para manajer TI global harus dilatih dan menajamkan pemahaman atas perberdaan budaya sebelum mereka dikirim ke luar negari atau dibawa ke Negara asal perusahaan. Tantangan budaya lainnya meliputi berbagai perbedaan dalam gaya kerja dan hubungan bisnis.I. Strategi Bisnis dan Teknolog iInformasi GlobalBisnis/perusahaan global, Adalah suatu bisnis yang dikendalikan melalui strategi global sehingga semua aktivitasnya direncanakan dan diimplementasikan dalam konteks sistem mendunia. Sedangkan Teknologi Informasi Global, Adalah pemanfaatan berbagai bentuk TI untuk mendukung operasi dan manajemen dari bisnis global. Contoh bisnis/perusahaan global adalah IBM dan MicrosoftBanyak perusahaan bergeser menuju strategi lintas negara (transnational strategies) yang mengintegrasikan aktivitas bisnis/TI global melalui kerja sama dekat dan saling ketergantungan antara anak perusahaan di seluruh dunia dengan kantor pusat perusahaan. Bisnis bergeser menjauh dari (1) strategi multinasional dengan anak perusahaan di luar negeri beroperasi secara mandiri; (2) strategi internasional dengan anak perusahaan mandiri tetapi bergantung pada kantor pusat untuk berbagi proses, produk, dan ide baru; atau (3) strategi global, dengan operasi perusahaan di seluruh dunia dikelola secara intensif oleh kantor pusat. Strategi bisnis global 1. Strategi mutlinasional: Subsidiari asing beroperasi secara otonomi2. Strategi internasional: Subsidiari asing beroperasi secara otonomi, namun tergantung pada pusat untuk inovasi baru. Strategi internasional terdiri dari karatersitik bisnis dan karateristik Teknologi Informasi.Karateristik Bisinis terdiri dari Operasi otonom, Spesifik wilayah, Integrasi vertikal, Pelanggan spesifik, Produksi dikontrol pusat dan Segmentasi pelanggan menurut wilayah. Sedangkan Karatersitik Teknologi Informasi terdiri dari Standalone sistem, Desentralisasi tanpa standar, Sangat tergantung pada interface, Multiple sistem, tingginya redudansi dan duplikasi dalam layanan dan operasi, dan Kurangnya keseragaman sistem dan data3. Strategi global: Operasi di seluruh dunia dikelola oleh pusatnya.Strategi global terdiri dari karatersitik bisnis dan karateristik Teknologi Informasi.Karateristik Bisinis terdiri dari Global sourcing, Multiregional, Integrasi horizontal, Transparansi dalam pelanggan dan produksi dan Regionalisasi bidang. Sedangkan Karakteristik Teknologi Informasi terdiri dari Desentralisasi regional, Tergantung pada interface. Konsolidasi dalam sebagian aplikasi-aplikasi dan pemanfaatan sistem-sistem yang berlaku umum, Mengurangi duplikasi operasi dan Sebagian TI standar di seluruh dunia4. Strategi transnasional: Pengintegrasian kegiatan bisnis global melalui kerjasama dan interdependensi antara pusat, operasi dan subsidiari internasional, serta pemanfaatan TI global.Strategi Transnasional terdiri dari karatersitik bisnis dan karateristik Teknologi Informasi.Karateristik Bisinis terdiri dari Karakteristik bisnis, Operasi virtual melalui alinasi global, Pasar dunia dengan penyesuaian lebih luas, Layanan order dan layanan pelanggan secara global, Transparansi dalam produksi, Global sourcing dan logistik dan Pengelolaan sumberdaya secara dinamis. Sedangkan Karateristik Teknologi Informasi terdiri dari Konsolidasi secara logical, terdistribusi secara fisik, terhubung dalam jaringan, Sumber daya global bersama, Sistem-sistem terintegrasi, Apliaksi internet, intranet dan ekstranet dan Kebijaksanaan dan standar TI secara transnasional

BAB IIIPENUTUP

Pentingnya perusahaan dalam memasuki manajemen global perlu beberapa tindakan perusahaan untuk mengambil kebijaka-kebijakan dan keputusan yang tepat. Hal yang utama dalam memasuki pasar global yaitu dengan memperbaiki sistem informasi teknologi baik itu dengan penguatan sistem aplikasi dan software dalam menjamin kelayakan informasi dalam manajemen global. beberapa Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya