manajemen organisasi

18
BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 1 MANAJEMEN ORGANISASI https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ PENDAHULUAN Istilah ―manajemen‖ seringkali menimbulkan tanggapan yang campur aduk, apalagi di lingkungan organisasi nirlaba. Soalnya istilah-istilah tersebut menimbulkan kesan sebagai suatu kumpulan pejabat organisasi perusahaan atau pabrik (karena istilah ini memang berasal dari sana)yang menentang para pekerja mereka, padahal organisasi nirlaba justru sangat tertarik untuk mengorganisir kaum buruh. Seringkali istilah manajemen memang diartikan sebagai sekelompok orang pimpinan dalam ―manajemen‖ . Kita seringkali mendengar seseorang di sebuah perubahan atau pabrik mengatakan: ―Pihak manajemen sudah memutuskan...‖, ―Saya sudah melaporkan kepada pihak manajemen‖ dan sebagainya. Kelompok(pimpinan) manajemen ini memang sering dianggap sebagai biang keladi semua ketidakberesan yang terjadi dalam suatu organisasi, atau bahkan ketidakberesan yang terjadi di tengah masyarakat luas. Tidak heran jika banyak manajer yang sering tak mau dikenali sebagai manajer. Lebih dari itu, istilah manajemen terlalu sering dikaitkan dengan sebuah perusahaan yang sekedar mencari untung.(Terj: Roem Topatimasang, P3M, 1988) Penggalan paragraf diatas menunjukkan bahwa sebetulnya istilah ―manajemen‖ masih bias. Ada semacam anggapan bahwa manajemen organisasi adalah tidak sama antara masing-masing organisasi, provit dan non-provit. Dalam organisasi provit, hal ini lebih dikenal dengan istilah Public Relations(PR). PENGERTIAN MANAJEMEN Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manusmanège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Peranci. Definisi Manajemen menurut para ahli sebagai berikut : 1. Mary Parker Follet, Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done through people) Definisi di atas dapat diartikan bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai

Upload: educational-technology

Post on 08-Aug-2015

66 views

Category:

Leadership & Management


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 1

MANAJEMEN ORGANISASI

https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/

PENDAHULUAN

Istilah ―manajemen‖ seringkali menimbulkan tanggapan yang campur aduk, apalagi di lingkungan organisasi nirlaba. Soalnya istilah-istilah tersebut menimbulkan kesan sebagai suatu kumpulan pejabat organisasi perusahaan atau pabrik (karena istilah ini memang berasal dari sana)yang menentang para pekerja mereka, padahal organisasi nirlaba justru sangat tertarik untuk mengorganisir kaum buruh. Seringkali istilah manajemen memang diartikan sebagai sekelompok orang pimpinan dalam ―manajemen‖ . Kita seringkali mendengar seseorang di sebuah perubahan atau pabrik mengatakan: ―Pihak manajemen sudah memutuskan...‖, ―Saya sudah melaporkan kepada pihak manajemen‖ dan sebagainya. Kelompok(pimpinan) manajemen ini memang sering dianggap sebagai biang keladi semua ketidakberesan yang terjadi dalam suatu organisasi, atau bahkan ketidakberesan yang terjadi di tengah masyarakat luas. Tidak heran jika banyak manajer yang sering tak mau dikenali sebagai manajer. Lebih dari itu, istilah manajemen terlalu sering dikaitkan dengan sebuah perusahaan yang sekedar mencari untung.(Terj: Roem Topatimasang, P3M, 1988)

Penggalan paragraf diatas menunjukkan bahwa sebetulnya istilah ―manajemen‖ masih bias. Ada semacam anggapan bahwa manajemen organisasi adalah tidak sama antara masing-masing organisasi, provit dan non-provit. Dalam organisasi provit, hal ini lebih dikenal dengan istilah Public Relations(PR).

PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manusmanège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Peranci. Definisi Manajemen menurut para ahli sebagai berikut : 1. Mary Parker Follet, Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan

melalui orang-orang (The art of getting things done through people) Definisi di atas dapat diartikan bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai

Page 2: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 2

tugas yang mungkin diperlukan, atau diartikan dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri

2. Robert Kresther, Manajemen adalah proses kerja dengan melalui orang lain untuk mencapai tujuan

3. George Terry, Manajemen adalah kemampuan menyuruh orang dan bekerja guna mencapai tujuan

4. James A.F.Stoner, Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya organisasi unruk mencapai tujuan yang ditetapkan

5. Luther M Gulick, Manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, profesi. Karena manajemen dipandang suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.

6. Stoner Manajemen adalah : Proses Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

FUNGSI - FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI Menurut George R.Terry - Perencanaan (Planning); - Pengorganisasian (Organizing); - Penggerakan (Actuating); - Pengawasan (Controlling). Menurut Luther M. Gulick yang disadur oleh Dr. BN.Silalai - Perencanaan (Planning); - Mengorganisir (Organizing); - Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing); - Mengarahkan (Directing); - Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating); - Melaporkan (Reporting); - Menyusun Anggaran (Budgeting). Menurut Henry Fayol - Perencanaan (Planning); - Mengorganisir (Organizing); - Memerintah (Commanding); - Mengkoordinir (Coordinating); - Mengawasi (Controlling).

Page 3: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 3

Menurut Koontz dan O. Donnel - Perencanaan (Planning); - Mengorganisir (Organizing); - Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing); - Mengarahkan (Directing); - Mengawasi (Controlling).

5 Fungsi Manajemen dan Pembahasannya Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu :

1. Planning ( fungsi perencanaan ) 2. Organizing ( fungsi pengorganisasian) 3. Actuating ( Menggerakkan) 4. Directing ( pengarahan ) 5. Controlling ( pengendalian )

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para manajer didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada. 1. Planning (Fungsi Perencanaan) Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning. Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan

Menetapkan arah tujuan serta target bisnis Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut Menentukan sumber daya yang dibutuhkan Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target

bisnis Pembagian perencanaan Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa jenjang:

Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka

Page 4: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 4

panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.

Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab. perencanaan level ini berada pada manajemen menengah

Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana

Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal berikut:

Mempunyai tujuan yang jelas Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap

bagian Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan

dengan efektif serta berdaya guna

Manfaat dari Planning Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan

terorrganisasi ke arah tujuan yang sama Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi Memudahkan pengawasan Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas

Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil

keputusan akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai berikut:

1) What. Seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.

2) Why. Seorang manajer harus menjawab, mangapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Manajer harus bisa memberi alasan yang disertai hasil analisisnya.

3) Where. Seorang manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan. contohnya, mengapa memilih lokasi dekat konsumen? Tentunya keputusan pemilihan tempat itu harus dapat dipertanggungjawabkan manajer dilihat dari aspek ekonomis, sosial, dan teknis.

4) When. Seorang manajer atau pengambil keputusan harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.

5) Who. Seorang manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu

Page 5: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 5

pekerjaan, bukan orang lain. Manajer harus memberi alasan tersebut dengan memperhatikan asas ―the right man on the right place‖.

6) How. Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan. Seorang manajer tidak selalu harus melaksanakan suatu pekerjaan seorang diri. Pekerjaan tersebut dapat pula dilimpahkan kepada stafnya.

Syarat-syarat perencanaan Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Memiliki tujuang yang jelas. 2) Bersifat sederhana (simple), dalam arti tidak muluk-muluk Sehingga tidak

terlalu sulit dalam pelaksanaannya. 3) Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan. 4) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai perkembangan yang

ada. 5) Memiliki keseimbangan, yaitu keselarasan tanggung jawab dan tujuan

tiap bagian dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan.

6) Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna.

Manfaat perencanaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:

1) Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat

dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama. 2) Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat

akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. 3) Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan

dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan. 4) Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya

manusia dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan.

Page 6: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 6

Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan

pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian) Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta

menetepkan prosedur yang dibutuhkan Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis

kewenangan serta tanggung-jawab Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan

tenaga kerja Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.

Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:

Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan

Beberapa manfaat organizing antara lain Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan

kondisi perusahaan Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk

mencapai tujuan Dan ini beberapa fungsi dari organizing

Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen pelaksana

Ada pembagian tugas yg jelas Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan

semua aktivitas. 3. Actuating (Fungsi Pelaksanaan)

Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Banyak orang mengambil kesimpulan bahwa fungsi manajemen pelaksanaan merupakan fungsi yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia. Pimpinan organisasi harus dapat member motivasi sehingga setiap orang mau bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan.

Untuk menggerakkan orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab seperti kata pepatah, ―rambut sama hitam tetapi jalan pikiran berbeda-beda‖. Maksudnya, seseorang tidak bisa menebak secara pasti apa yang menjadi kemauan dan keinginan orang lain.

Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya Motivation and Personality, orang dapat digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut ini:

Page 7: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 7

a) Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat fisik, seperti kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan.

b) Kebutuhan keamanan dan keselamatan Setiap orang membutuhkan rasa aman dan selamat di tempat kediamannya atau di tempat kerja.

c) Kebutuhan sosial Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti kebutuhan dapat diterima di lingkungannya, kebutuhan ingin dihargai, kebutuhan perasaan bahwa dirinya dinamis dan mempunyai kesempatan untuk maju, kebutuhan untuk ikut berpartisipasi melibatkan diri, dan kebutuhan untuk diperlakukan secara adil.

d) Kebutuhan akan prestise (harga diri) Prestise timbul akibat prestasi. Oleh karena itu, seseorang mempunyai keinginan untuk mengembangkan dirinya.

e) Kebutuhan aktualisasi diri Setiap orang memiliki harapan atau cita-cita. Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kemampuan kerja demi mewujudkan cita-citanya.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa orang-orang mau bekerja jika lima kebutuhan tersebut terpenuhi. Untuk mengerahkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Ada tiga gaya kepemimpinan yang dikenal secara umum dalam berbagai bentuk organisai, yaitu otoriter, demokratis, dan bebas.

a. Otoriter Pemimpin yang otoriter adalah pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan. Pemimpin tersebut tidak meminta masukan pada waktu mengambil keputusan. Pemimpin seperti ini menganggap bawahan hanya sebatas melaksanakan pekerjaan dan bukan sebagai rekan sekerja. Pemimpin otoriter menganggap hubungan antara pimpinan dan bawahan adalah layaknya hubungan antara majikan dan buruh.

b. Demokratis Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang mengakomodasikan pendapat bawahan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin seperti ini menganggap dirinya dan bawahannya adalah satu tim. Pemimpin yang demokratis akan selalu mendengar keluhan bawahan.

c. Bebas Pemimpin bergaya bebas akan menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahan. Dia hanya memberi arahan dan nasihat dalam pengambilan keputusan.

Page 8: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 8

4. Directing (Fungsi Pengarahan) Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan: Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan

memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

5. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang

berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya: Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target

mengikuti indikator yang sudah ditetapkan Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang

ditemukan Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan

yang ditetapkan Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal

ini diperhatikan: Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa

mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa

menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.

Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan

Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.

Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan

dan sifat dari perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana perusahaan.

Page 9: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 9

FUNGSI OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN

Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut

tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya.

Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi :

1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah

2. Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan

3. Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi

4. Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan

5. Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Page 10: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 10

UNSUR- UNSUR MANAJEMEN Unsur-unsur yang terkandung dalam Manajemen : 1. Adanya kemampuan mempengaruhi 2. Sekelompok orang selalu bawahan 3. Malakukan pekerjaan 4. Tujuan organisasi 5. Kerjasama antara bawahan dengan pimpinan 6. Terbatasnya sumberdaya

Unsur-unsur Manajemen sebagai berikut :

1. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

2. Money (uang) Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3. Materials (bahan) Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

4. Machines (mesin) Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan

mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

5. Methods (metode) Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata

cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang

Page 11: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 11

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

6. Market (pasar) Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila

barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan PILAR –PILAR DALAM FUNGSI MANAJEMEN Dalam Fungsi Pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.

a. Empat pilar dalam fungsi pengorganisasian : 1) Pilar Pertama :

Pembagian kerja (division of work) adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut

2) Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan ( Departmentalization) adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu

3) Pilar Ketiga : Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy) adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.

4) Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination) adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif

b. Pengertian dari kontribusi dan kompensasi Kontribusi adalah apa yang dapat diberikan oleh individu bagi

organisasi atau perusahaan Contoh dari kontribusi individu bagi organisasi :

Page 12: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 12

1) Usaha 2) Kemampuan 3) Keahlian 4) Loyalitas 5) Waktu 6) Kompetensi

Kompensasi adalah apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau

perusahaan bagi individu Contoh kompensasi dari organisasi :

1) Upah 2) Kepastian dan Keamanan Kerja 3) Benefit 4) Peluang Karir 5) Status 6) Peluang Promosi

c. Kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi

orang atau merubah orang atau situasi.

1) Pernyataan tersebut ada benarnya juga, karena dalam kenyataanya memang tidak jarang bahwa orang-orang yang mempunyai posisi/ mempunyai posisi yang kuat mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi orang lain. Beda halnya dengan orang-orang yang tidak mempunyai posisi yang kuat dalam suatu organisasi pastinya juga sulit atau tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi orang lain.

2) Pengertian sentralisasi dan sentraliasi a) Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah

kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

b) Sentraliasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)

Staffing atau manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian

dari fungsi pengorganisasian yang berupaya untuk mendapatkan orang-orang dalam organisasi yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perubahan yang dihadapi oleh organisasi.

a. MSDM menjadi fungsi yang semakin penting dalam suatu organisasi karena Fungsi perasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (dasar ) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Sehingga dengan MSDM yang baik akan maka akan mendpatkan orang-orang yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Tahapan-tahapa proses manajemen SDM :

Page 13: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 13

1) Langkah pertama: Representasi dan Refleksi dari Rencana Strategis Perusahaan

2) Langkah Kedua: Analisa dari Kualifikasi Tugas yang akan diemban oleh Tenaga Kerja.

3) Langkah Ketiga: Analisa Ketersediaan Tenaga Kerja 4) Langkah Keempat: Melakukan Tindakan Inisiatif 5) Langkah Kelima: Evaluasi dan Modifikasi Tindakan

MOTIVASI DALAM MANAJEMEN

Motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami oleh para manajer karena motivasi merupakan pendorong mengapa individu atau sumber daya manusia dalam organisasi berperilaku dan bersikap dengan pola tertentu.

1. Teori motivasi kebutuhan (content/needs theory of motivasion) diusung

oleh maslow, aldelfer, hezberg dan mcclelland

a. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori ―klasik‖ Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami ―koreksi‖. Penyempurnaan atau ―koreksi‖ tersebut terutama diarahkan pada konsep ―hierarki kebutuhan ― yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah ―hierarki‖ dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya

b. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi) Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat Menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

c. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”) Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang ―lebih tinggi‖ semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

d. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Page 14: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 14

Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.

2. Manajer sebaiknya menggunakan positive reinforcement karena Untuk membangkitkan gairah dalam Perusahaan, diperlukan upaya manajer dalam memberi penguatan terhadap bentuk-bentuk tingkah laku pekerja yang dinilai positif. Cara memberikan penguatan ini dapat berbentuk kata-kata pujian, gerakan anggota tubuh yang menyatakan setuju, senyuman, dan bentuk-bentuk gerakan lain yang dapat menyenangkan pekerja/karyawan. Faktor kepemimpinan tidak diragukan lagi tingkat kepentingannya dalam fungsi pengarahan dari keseluruhan fungsi-fungsi manajemen organisasi.

a. Perbedaan manajer dan pemimpin adalah

Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi

Pemimpin adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

b. Perbedaan pemimpin dan kepemimpinan adalah

Pemimpin adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah dari padanya, dalam berpikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organizasional.

3. Fungsi Controlling.

Mengapa perusahaan memerlukan Fungsi controlling ? Karena berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, dan apabila tidak dapat dicapai, maka dicari faktor penyebabnya sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action). Tahap-tahap dalam proses pengawasan a. Tahap Penetapan Standar

Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu : 1) Standar phisik 2) standar moneter 3) standar waktu

b. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Page 15: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 15

Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.

c. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.

d. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.

e. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.

MANAJER SEBAGAI PELAKSANA MANAJEMEN Peran Manajer dalam Organisasi Sebagaimana halnya kita telah sering mendengar kata manajemen, maka kita pun tidak asing lagi dengan kata "manajer". Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen. Artinya, manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi. Dalam setiap organisasi bisnis, para manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional, sebagaimana telah diterangkan pada bab sebelumnya. Tugas manajer-atau istilah apa pun sebagai padanannya-adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien melalui serangkaian kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasional. Keahlian-keahlian Manajemen Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills) yang diperlukan oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi, khususnya organisasi bisnis. Keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai berikut:

Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.

Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills), yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Di antara contoh keahlian ini adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang, dan lain

Page 16: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 16

sebagainya.

Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.

Keahlian dalamn pengambilan keputusan (decision making skills), yaitu keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.

Beberapa keahlian lain saat ini juga menjadi keahlian yang diperlukan dalam manajemen atau pengelolaan bisnis, terutama jika dikaitkan dengan persaingan bisnis global. Di antara keahlian tersebut adalah:

o Keahlian dalam manajemen global (global management skills), yaitu keahlian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan di negara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.

o Keahlian dalam hat teknologi (technological skills), yaitu keahlian manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.

Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya. Terlebih jika dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan. Tingkatan-tingkatan Manajemen Pada praktiknya, sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus berbagai keahlian manajemen tersebut. Pada praktiknya berbagai keahlian tersebut diperlukan dalam kegiatan bisnis berdasarkar peran dan tugas masing-masing orang dalam sebuah organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen atau hierarki manajemen. Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Nickels McHugh and McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut meliputi:

Manajemen Tingkat Puncak atau Top Management, yang biasanya terdiri dari direktur, utama, presiden direktur, atau wakil direktur. Untuk manajemen tingkat ini, keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.

Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Management, yang biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini, keahlian yang diperlukan di antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga teknikal.

Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama atau Supervisory or First-Lme Management, yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya. Di antara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah

Page 17: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 17

keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan teknikal.

Manajemen Nonsupervisi atau Non-Supervisory Management, yang biasanya terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang terutama perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.

Dalam sebuah organisasi, posisi dari setiap tingkatan manajemen dapat dilihat

dalam bagan organisasi sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar diatas. Contoh dari manajemen tingkat puncak, misalnya, untuk posisi direktur dan wakil direktur. Sebagai manajer tingkat puncak yang jumlahnya paling sedikit di sebuah organisasi, seorang manajer tingkat puncak bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya organisasi. Untuk manajer tingkat menengah biasanya ditempati oleh para manajer bagian operasional dari mulai pemasaran, personalia, produksi, dan keuangan. Masing-masing manajer pada tingkat menengah inilah yang paling bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perusahaan yang terkait dengan bagian operasional tersebut. Untuk manajer tingkat pertama atau supervisi biasanya bertugas sebagai pembantu manajer operasional untuk mengawasi para tenaga teknis atau buruh agar pekerjaan yang dibebankan kepadanya tidak terbengkalai, dan apa yang telah direncanakan di setiap bagian operasional dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Adapun bagi manajemen nonsupervisi biasanya ditempati oleh para pekerja teknis atau buruh yang bertugas menjalankan kegiatan-kegiatan implementatif sebagaimana telah ditugaskan oleh manajer tingkat puncak melalui manajer tingkat menengah dan supervisor.

Pada praktiknya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya sangat bersifat relatif, dan tergantung kepada budaya organisasi bisnis yang dijalankan. Jika budaya perusahaan yang dikembangkan

cenderung terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh personel di perusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian manajemen sebagaimana diterangkan di atas. Bahkan sulit untuk dibedakan keahlian mana yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen. Perbedaan pada tingkat manajemen hanya bisa dilihat pada saat masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Namun, sekiranya budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung tertutup dan bersifat top-down policy, maka bisa jadi jenis-jenis keahlian tersebut akan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER

Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan, terutama untuk jangka panjang. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of managers), terutama dalam hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada

Page 18: Manajemen organisasi

BAHRUR ROSYIDI DURAISY | MANAJEMEN ORGANISASI 18

umumnya. Etika berkenaan dengan pendapat tentang benar dan salah, lebih khusus,

dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Etika ini merupakan sistem ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dalam hidupnya. Penentuan etika benar dan salah adalah sulit, karena dalam kenyataannya standar-standar moral berubah setiap waktu. Kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat yang sama mungkin mempunyai gagasan-gagasan tentang benar dan salah yang saling bertentangan. Bagaimanapun juga, etika para manajer akan sangat mempengaruhi keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan organisasi. Tentunya etika manajer harus mendasarkan diri pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat.

Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah

etika, yaitu : (1) hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan, (4) tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA

Handayaningrat, Soewarno. 1993. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: CV. Haji Mas Agung Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Hasanuddin Rahman Daeng Naja, 2004Manajemen Fit & Proper Test.Pustaka Widya

Tama. Yokyakarta Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi Aksara:

Jakarta), 2005, hal. 37 Rahmat, Definisi Manajemen, disalin dari website: http://blog.re.or.id/definisi-

manajemen.htm Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8 Usman, Husaini. (2009). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara Yamin, Martinis dan Maisah. (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada

Yayat M. Herujito, Dasar Dasar Manajemen, Grasindo