manajemen pakan

6
Manajemen Pakan Pakan yang diberikan di UPT fakultas peternakan UGM terdiri dari hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang diberikan berupa polar dan ampas tahu, sedangkan hijauan yang diberikan berupa rumput raja Thailand. Frekuensi dan proporsi pemberian untuk sapi laktasi dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 5 kg dan hijauan 18 kg, untuk sapi kering dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 4 kg dan hijauan 18 kg, untuk sapi dara dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 4 kg dan hijauan 12 kg, untuk sapi pedet dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 1,5 kg dan hijauan 5 kg, dan untuk sapi pejantan dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 5 kg dan hijauan 18 kg. Pakan yang diberikan di UPT Pakem terdiri dari hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang diberikan berupa bekatul, bungkil ketela, bungkil kelapa, kapur putih, kulit kacang, bungkil kedelai dan garam, sedangkan hijauan yang diberikan berupa rumput gajah. Frekuensi dan proporsi pemberian untuk sapi laktasi dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 8 kg dan hijauan menyesuaikan kebutuhan sapi, untuk sapi kering dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 2 kg dan hijauan menyesuaikan kebutuhan sapi, untuk sapi dara dua kali

Upload: fajar-eka-ramadhan

Post on 29-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Pakan

Manajemen Pakan

Pakan yang diberikan di UPT fakultas peternakan UGM terdiri dari

hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang diberikan berupa polar dan ampas

tahu, sedangkan hijauan yang diberikan berupa rumput raja Thailand.

Frekuensi dan proporsi pemberian untuk sapi laktasi dua kali sehari yang

terdiri dari konsentrat 5 kg dan hijauan 18 kg, untuk sapi kering dua kali

sehari yang terdiri dari konsentrat 4 kg dan hijauan 18 kg, untuk sapi dara

dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 4 kg dan hijauan 12 kg, untuk sapi

pedet dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 1,5 kg dan hijauan 5 kg, dan

untuk sapi pejantan dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 5 kg dan

hijauan 18 kg. Pakan yang diberikan di UPT Pakem terdiri dari hijauan dan

konsentrat. Konsentrat yang diberikan berupa bekatul, bungkil ketela, bungkil

kelapa, kapur putih, kulit kacang, bungkil kedelai dan garam, sedangkan

hijauan yang diberikan berupa rumput gajah. Frekuensi dan proporsi

pemberian untuk sapi laktasi dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 8 kg

dan hijauan menyesuaikan kebutuhan sapi, untuk sapi kering dua kali sehari

yang terdiri dari konsentrat 2 kg dan hijauan menyesuaikan kebutuhan sapi,

untuk sapi dara dua kali sehari yang terdiri dari konsentrat 2 kg dan hijauan

menyesuaikan kebutuhan sapi, dan untuk sapi pedet dua kali sehari yang

terdiri dari konsentrat 1 kg dan hijauan menyesuaikan kebutuhan sapi. Pakan

yang diberikan di LHM terdiri dari hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang

diberikan berupa bekatul, ampas tahu, roti kering afkir, starbio, vitamin dan

mineral, serta tepung ikan, sedangkan hijauan yang diberikan berupa jerami

padi fermentasi dan kadang-kadang diberikn rumput. Frekuensi dan proporsi

pemberian untuk sapi laktasi, kering, dara, dan pedet dua kali sehari yang

terdiri dari konsentrat 3 kg dan hijauan adlibitum atau pakan habis diberi

pakan lagi.

Page 2: Manajemen Pakan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui

manajemen pakan yang ada di tiap peternakan berbeda pada bahan pakan

konsentrat dan hijauan yang diberikan. Menurut Cool (2011), sapi perah

induk yang berkemampuan tinggi dalam memproduksi susu, membutuhkan

pasokan zat-zat gizi yang relatif lebih banyak. Apabila kualitas pakan rendah,

maka jumlah pakan yang harus diberikan harus lebih banyak. Agar jumlah

yang relatif banyak itu mampu dikonsumsi sapai perah, pemberian pakan

harus lebih ditingkatkan. Para peternak umumnya memberikan kosentrat

kepada sapi perah induk memproduksi susu hanya 2 kali dalam sehari

semalam yaitu sebelum para peternak melakukan proses pemerahan susu

sapi di pagi hari dan sore hari, pemberian kosentrat ini harus ditingkatkan

minimal 3 kali dalam sehari semalam sedangkan hijauan (rumput-rumputan)

paling banyak 3 kali dalam sehari semalam, pemberiannya dimulai pada

sekitar 1,5-2 jam setelah pemberian kosentrat dan proses pemerahan susu.

Pemberian hijauan sesering mungkin dilakukan secara bertahap dalam

jumlah sedikit demi sedikit. Sebagai suatu informasi dapat dikemukakan

bahwa suplementasi kosentrat sebanyak 2,5 kg/ekor/hari dan pemberian

pakan dalam 3 kali sehari semalam dapat meningkat kemampuan

bereproduksi susu rata-rata harian 3 liter/ekor/hari. Takaran kosentrat yang

diberikan pada sapi sebelum diperah antara lain sebagai berikut:

o  Dedek Katul           : 1 Piring Besar

o  Polar                      : 1 Piring Tanggung

o Cipro                      : 1½ Piring Tanggung

o Garam                    : 2 Genggam

o Air    : 3 Bak Tanggung

Semua takaran di atas dicampur menjadi satu kemudian diaduk baru

diberikan kepada sapi perah, harga 1 Kosentrat berkisar antara Rp

150.000,00 untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak selama 10 hari. Disini

Page 3: Manajemen Pakan

menurut salah satu dari informan saya menyatakan kalau salah satu bahan

kosentrat yang disebut polar terbuat dari kacang hijau yang dicampur dengan

tepung. Sedangkan pada anaka sapi perah atau pedet dikasih makan berupa

susu yang dicampur dengan pelet.

Cool E. 2011. Manajemen Pakan yang Terdapat Dalam Sapi Perah Desa Pungging. Diakses melalui http://dhigdha.blogspot.com/2011/12/manajemen-pakan-yang-terdapat-dalam.html pada tanggal 25 april 2013.

Menurut Prasetya (2006), rendahnya produksi susu disebabkan oleh

beberapa faktor penentu dalam usaha peternakan yaitu pemuliaan dan

reproduksi, penyediaan dan pemberian pakan, pemeliharaan ternak,

penyediaan sarana dan prasarana, serta pencegahan penyakit dan

pengobatan. Menurut Prof Hartutik, manajemen pakan memiliki proporsi

sebesar tujuh puluh persen dalam produktivitas susu, dan sisanya adalah

breeding dan manajemen kandang. Dalam rangka meningkatkan efisiensi

manajamen pemeliharaan ternak khususnya pemberian pakan, perlu

dilakukan strategi pemberian pakan yang meliputi penyediaan bahan pakan,

penyusunan ransum, penyajian pakan dan peran kelembagaan yang terkait.

Penyediaan bahan pakan sapi perah harus mempertimbangkan faktor

palatabilitas, nilai nutrisi, ketersediaan dan tidak bersaing dengan kebutuhan

manusia, serta harga terjangkau. Sapi perah hendaknya diberi dua kelompok

pakan yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat. Pakan hijauan merupakan

pakan utama ruminansia karena melalui fermentasi di dalam rumen oleh

mikroba, serta dapat menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup

pokok. Sementara pakan konsentrat adalah campuran bahan pakan yang

kaya energi dan protein, yang berguna untuk meningkatkan kuantitas dan

kualitas susu sapi perah laktasi.

Page 4: Manajemen Pakan

Penyusunan ransum bagi sapi perah haruslah seimbang dalam arti

ransum yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan proporsi semua

kebutuhan nutrian sapi perah dalam keadaan layak 24 jam. Salah satu

strategi yang dapat dilakukan adalah memperhatikan tingkat degaradasi

pakan di dalam rumen. Dalam hal penyajian pakan pada sapi perah,

beberapa strategi yang dilakukan diantaranya adalah pemberian pakan cara

hijauan dan konsentrat secara bersamaan, menghindari penggilingan pakan

hijauan yang terlalu halus, dan frekuensi pemberian pakan yang sering.

Strategi terakhir dalam manajemen pakan ternak adalah peningkatan peran

kelembagaan. Strategi ini melibatkan banyak stakeholder seperti KUD, pihak

swasta, pemerintah, perguruan tinggi dan balai penelitian terkait yang

melakukan dukungan terhadap perbaikan manajemen pemberian pakan sapi

perah rakyat. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan di antaranya

meningkatkan pembinaan kepada peternak, mengupayakan harga susu yang

layak, memfasilitasi pemberian kredit lunak, dan menciptakan peralatan

teknologi tepat guna bagi peningkatan produksi susu.

Prasetya. 2006. Strategi Manajemen Pakan untuk Meningkatkan Produksi

Susu Sapi Perah. Diakses melalui

http://prasetya.ub.ac.id/berita/Strategi-Manajemen-Pakan-untuk-

Meningkatkan-Produksi-Susu-Sapi-Perah-9097-id.html pada 25 april

2013.