manajemen resiko lampiran

Upload: debi-herdiana-putra-sgd

Post on 02-Mar-2016

365 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

1. UJIAN INI BERSIFAT OPEN BOOK DAN TAKE HOME2. HASIL UJIAN 2 AKAN DIGABUNG DENGAN TUGAS DAN UJIAN 1 SEHINGGA MENJADI NILAI AKHIR SEMENTARA (NAA)3. MAHASISWA YANG TIDAK LULUS PADA NAA DIPERSILAHKAN UNTUK MENGIKUTI UJIAN 3 PADA 27 DESEMBER 2013 DENGAN MAKSIMUM NILAI ADALAH C4. JAWABAN UJIAN 2 DIKUMPULKAN DALAM KERTAS HVS UKURAN A4 DENGAN TULISAN TANGAN SELAMBAT-LAMBATNYA PADA HARI SENIN 23 DESEMBER PUKUL 12.00 KE RUANG LAB FISIKA5. KETERLAMBATAN AKAN DIBERIKAN SANKSI BERUPA PENGURANGAN NILAI UJIAN 2 SESUAI DENGAN LAMA KETERLAMBATAN6. PENGUMPULAN BOLEH DILAKUKAN SECARA KOLEKTIF ATAU PERORANGAN7. APABILA ADA JAWABAN YANG SAMA (BISA DIKATEGORIKAN MENCONTEK) MAKA PADA NOMOR TERSEBUT POINT NILAI MENJADI NOL.

TRANSCRIPT

  • Kwartir Nasional Kebijakan Manajemen Resiko

    19

    LAMPIRAN B

    CONTOH PENERAPAN KONSEKUENSI

    KATEGORI RESIKO MAYOR

    KONSEKUENSI Aktivitas Kaum Muda

    Manajemen Aset/Properti Finansial/Asuransi

    Sumber Daya Manusia (SDM)

    Kesehatan Kerja, Keselamatan dan

    Kesejahteraan Korporasi/Strategis Teknologi Informasi

    Katastropik

    Ketidak mampuan untuk menyelenggarakan program kaum muda.

    Kejadian negatif yang secara permanen merusak reputasi Gerakan Pramuka.

    Kehilangan permanen dari bangunan utama atau kehilangan fungsi utama di dalam bangunan utama (misalnya kwartir cabang, perkemahan dan/atau aset-aset komersial).

    Kehilangan permanen dari perlengkapan aset yang utama.

    Fungsi yang tidak mencukupi menyebabkan kegagalan signifikan pada satu atau lebih pelayanan organisasi yang utama.

    Kehilangan pendapatan permanen dari bisnis kwartir cabang..

    Kehilangan sumber daya manusia dalam skala besar (relawan dan/atau staf) yang berakibat pada ketidakmampuan memberikan atau mempertahankan pelayanan utama.

    Mungkin dapat menyebabkan kematian atau kehilangan total dari satu atau lebih dari fungsi tubuh (misalnya kehilangan penglihatan atau kehilangan kaki).

    Ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban legal saat ini dan masa yang akan datang.

    Kehilangan data bisnis utama secara permanen, dan/atau fasilitas komunikasi.

    Mayor

    Kejadian besar dengan implikasi keamanan, finansial, atau politik yang signifikan

    Kejadian yang secara signifikan merusak reputasi Gerakan Pramuka

    Kehilangan sementara dari bangunan utama atau kehilangan permanen dari bangunan nomor 2 .

    Kehilangan sementara dari perlengkapan aset yang utama.

    Fungsi yang tidak memenuhi menyebabkan kerusakan pada pelayanan utama.

    Kehilangan cadangan modal.

    Kehilangan sebagian sumber daya manusia) yang berakibat pada penurunan besar pelayanan utama.

    Ketidakmampuan merekrut relawan dan staf yang mencukupi untuk mempertahankan dan mengokohkan kekuatan.

    Mungkin menyebabkan luka serius, kehilangan bagian-bagian tubuh secara permanen, atau sakit parah

    Ketidakmampuan memenuhi peraturan pemerintah atau standar industri

    Ketidakmampuan untuk memperluas Program Kepramukaan.

    Kehilangan sebagian data bisnis utama, gangguan jangka panjang, pada fasilitas komoutasi dan komunikasi.

    Sedang

    Kejadian dengan implikasi keamanan, finansial, atau politik pada tingkat yang patut diperhitungkan

    Kejadian yang merusak reputasi Gerakan Pramuka

    Kehilangan sementara dari bangunan kedua.

    Kerusakan dari perlengkapan aset yang utama.

    Ketidakmampuan untuk mempertahankan dana rutin menyebabkan berkurangnya kualitas pelayanan utama.

    Kehilangan SDM dalam jangka pendek.

    Mungkin menyebabkan kecelakaan yang dilaporkan dengan konsekuensi jangka lebih panjang.

    Kesulitan dalam memenuhi peraturan pemerintah atau standar industri.

    Kesulitan untuk memperluas Program Kepramukaan.

    Kerusakan sebagian data bisnis, gangguan jangka menengah pada fasilitas komoutasi dan komunikasi.

  • Kwartir Nasional Kebijakan Manajemen Resiko

    20

    KONSEKUENSI Aktivitas Kaum Muda

    Manajemen Aset/Properti Finansial/Asuransi

    Sumber Daya Manusia (SDM)

    Kesehatan Kerja, Keselamatan dan

    Kesejahteraan Korporasi/Strategis Teknologi Informasi

    Minor

    Kecelakaan yang dapat direspon dengan mudah melalui sumber daya yang ada.

    Kejadian yang mungkin memiliki dampak pada reputasi Gerakan Pramuka pada tingkat kwartir

    Kehilangan sementara dari bangunan bangunan minor.

    Ketiadaan perlengkapan minor.

    Pengurangan dana untuk satu atau lebih aktivitas utama atau program bisnis.

    Ketiadaan SDM jangka pendek atau dalam skala minor menyebabkan beberapa ketidaknyamanan secara individual dan Gerakan Pramuka.

    Mungkin menyebabkan luka atau sakit ringan.

    Kesulitan dalam mencapai rencana dan tujuan strategis Gerakan Pramuka.

    Kehilangan sebagian data bisnis bukan utama, gangguan jangka pendek pada fasilitas komoutasi dan komunikasi.

    Tidak Signifikan

    Kejadian yang memiliki dampak kecil pada operasi atau dapat ditangani dengan proses formal.

    Kehilangan fungsi di dalam bangunan minor.

    Kerusakan dari peralatan minor.

    Gangguan minor pada satu atau lebih program.

    Kekurangan SDM dengan dampak yang dapat diabaikan pada Gerakan Pramuka.

    Efek sangat kecil pada kesehatan dan keselamatan perorangan yang mungkin memerlukan tindakan pertolongan pertama.

    Kesulitan dalam mencapai tujuan jangka pendek.

    Kerusakan minor pada sebagian data bisnis non-utama, masalah sekuen, dan reset peralatan.

    Jakarta, 28 November 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

  • Kwartir Nasional Kebijakan Manajemen Resiko

    21

    LAMPIRAN C (Perangkat 1, 2 dan 3) Pengukuran Resiko Perangkat 1 Bahaya & Skenario Bahaya. AKTIVITAS/SITUASI : .......................(contoh: KEGIATAN PANJAT TEBING)

    BAHAYA/RESIKO. SKENARIO BAHAYA/RESIKO.

    1. BATU JATUH. LUKA DI KEPALA ATAU BADAN. 2. TERPELESET. KAKI TERKILIR. 3. TERGORES BATU. LUKA LECET. 4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12. 13.

    14. 15.

    Metoda ini dirancang untuk mengidentifikasi resiko/bahaya dalam suatu kegiatan dan akibat yang ditimbulkan termasuk efek psikologis. Identifikasi bahaya/resiko secara lengkap oleh tim untuk meningkatkan obyektifitas penilaian.

  • Kwartir Nasional Kebijakan Manajemen Resiko

    22

    Pengukuran Resiko Perangkat 2 KEMUNCULAN, AKIBAT & PROBABILITAS TINGKAT RESIKO. [ data diambil dari Perangkat 1: ] AKTIVITAS/SITUASI: ...........................(contoh: KEGIATAN PANJAT TEBING)

    RELATIVE (!) TINGKAT RESIKO.

    E = EXPOSURE. Seberapa sering kemunculan bahaya atau resiko tersebut?

    C = AKIBAT.

    Seberapa besar akibatnya?

    P = PROBABILITAS.

    Sejauh apa kemungkinan akibat dari kemunculan resiko itu akan terjadi?

    NO

    0,5 = 1 = 2 = 3 = 6 = 10 =

    Sangat Jarang. Jarang. Kadang-kadang. Sekali-kali muncul atau terjadi. Secara teratur. Konstan.

    1 = 2 = 3 = 4 = 5 =

    Kecil, hanya perlu P3K Terluka dan tidak bisa aktif beberapa hari. Serius, bisa mengakibatkan cacat. Sangat serius bisa mengakibatkan kematian. Bencana, kemungkinan meninggal lebih dari satu orang atau sangat cepat.

    0,1 = Sulit diperkirakan. 0,2 = Jarang. 0,5 = Tidak Cenderung. 1 = Cenderung. 3 = Mungkin. 6 = Hampir Pasti. 10 = Pasti Terjadi.

    R = NILAI AKHIR RESIKO

    R = E * C * P

    1 = R < 20 : Resiko sangat rendah. 2 = 20 < R < 70 : Resiko Rendah. 3 = 70 < R < 200 : Resiko Menengah. ------------------------------------------------ 4 = 200 < R < 400 : Resiko Tinggi. 5 = R > 400 : Sangat Beresiko Tinggi.

    1. 2 2 0,1 0,4 SANGAT RENDAH. 2. 3 2 1 6 SANGAT RENDAH. 3. 3 1 3 9 SANGAT RENDAH. 4.

    5. 6.

    7.

    8.

    9.

    10. 11.

    12.

    13.

    14. 15.

  • Kwartir Nasional Kebijakan Manajemen Resiko

    23

    Pengukuran Resiko. Perangkat 3 Penilaian Resiko Spesifik. AKTIVITAS/SITUASI : .....................(contoh: KEGIATAN PANJAT TEBING)

    Jakarta, 28 November 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

    No. BAHAYA/RESIKO &

    R = NILAI AKHIR RESIKO.

    Subjective: Environment

    Objective: Human

    Rekomendasi: Melakukan tindakan atau langkah-langkah untuk mengurangi resiko terhadap kemungkinan yang akan terjadi, contohnya: Menunda kegiatan akibat cuaca buruk. Setiap peserta harus memiliki pakaian pelindung, jaket, jas hujan.

    1 0,4 E MEMERIKSA KERAPUHAN BEBATUAN, SEBELUM MEMANJAT. 2 6 H MENGGUNAKAN SEPATU KHUSUS PANJAT TEBING. 3 9 H BERHATI-HATI DALAM SETIAP PERGERAKAN. 4

    5

    6

    7

    8

    9

    10