manisnya permen masih terasa di lidah – yohanes chandra ekajaya

1
Manisnya Permen Masih Terasa Di Lidah Yohanes Chandra Ekajaya Yohanes Chandra Ekajaya - Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal. Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.” Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya. Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan. Saya pun pernah bertanya padanya, „Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?‟ Sambil tersenyum anak itu menjawab, „Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.‟” Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan. Yohanes Chandra Ekajaya, Johanes Chandra Ekajaya, Chandra Ekajaya, Chandra, Ekajaya, Yohanes Ekajaya, Chandra Ekajaya,, Yohanes Chandra Ekajaya, Johanes Chandra Ekajaya, Chandra Ekajaya, Chandra, Ekajaya, Yohanes Ekajaya, Chandra Ekajaya,

Upload: p-chandra-ekajaya

Post on 24-Jan-2017

102 views

Category:

Lifestyle


0 download

TRANSCRIPT

Manisnya Permen Masih Terasa Di Lidah – Yohanes

Chandra Ekajaya

Yohanes Chandra Ekajaya - Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang

pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki

tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan

di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki

tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata,

“Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh

beruntung ya, Pak.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada

sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak

saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya

melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan

permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.

Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap

hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia

mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah

sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.

Saya pun pernah bertanya padanya, „Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus

kami?‟ Sambil tersenyum anak itu menjawab, „Manisnya permen masih terasa di mulut saya,

Pak.‟”

Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang Pencipta.

Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang

yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan

ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada

kita pula, bahkan berkelimpahan.

Yohanes Chandra Ekajaya, Johanes Chandra Ekajaya, Chandra Ekajaya, Chandra, Ekajaya, Yohanes

Ekajaya, Chandra Ekajaya,, Yohanes Chandra Ekajaya, Johanes Chandra Ekajaya, Chandra Ekajaya,

Chandra, Ekajaya, Yohanes Ekajaya, Chandra Ekajaya,