manusia kegelisahan dan harapan

23
MANUSIA KEGELISAHAN DAN HARAPAN 2.1 KEGELISAHAN Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya),tidak sabar lagi (menanti),cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan perasahan,khawati, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisah. Kegelisan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan (ancienty) yang cukup lama aka menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan selalu menunjukan kepada suasana negatif atau ketidak sempurnaan, tetapi mempunyai harapan. Dikatakan negatif atau ketidaksempurnaan karena menyentuh nilai –nilai kemanusiaan yang menimbulkan kerugian. Kegelisahan menunjukan kepada suasana positif dan optimis karena masih ada harapan bebas dari kegelisahan, yang mendorong manusia mencari kesempurnaan dan mendorong manusia supaya kreatif. Tragedi dunia modern tidak sedikit menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat rasa individualistis dan egoisme,persaingan dalam hidup, kadaan yang tidak stabil, dan seterusnya.

Upload: irvan-haq-dzul-karoma

Post on 19-Jun-2015

2.243 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sebab-sebab orang gelisah........ Keterasingan..... Kesepian....

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

MANUSIA KEGELISAHAN DAN HARAPAN

2.1 KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di

hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya),tidak sabar lagi

(menanti),cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan perasahan,khawati,

cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang

menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.

Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisah. Kegelisan ini,

apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan

penyakit. Kegelisahan (ancienty) yang cukup lama aka menghilangkan kemampuan

untuk merasa bahagia.

Kegelisahan selalu menunjukan kepada suasana negatif atau ketidak sempurnaan,

tetapi mempunyai harapan. Dikatakan negatif atau ketidaksempurnaan karena

menyentuh nilai –nilai kemanusiaan yang menimbulkan kerugian. Kegelisahan

menunjukan kepada suasana positif dan optimis karena masih ada harapan bebas dari

kegelisahan, yang mendorong manusia mencari kesempurnaan dan mendorong manusia

supaya kreatif.

Tragedi dunia modern tidak sedikit menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin

akibat kebutuhan hidup yang meningkat rasa individualistis dan egoisme,persaingan

dalam hidup, kadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kegelisahan dalam konteks

budaya dapatlah dikatakan sebagai akibat adanya insting manusia untuk berbudaya,yaitu

sebagai upaya mencari “kesempurnaan“. atau, dari segi batin manusia, gelisah sebagai

akibat dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang, sekaligus

membuat orang lain menjadi korbannya.

Penyebeb kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk

membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan

mereka gelisah. Mereka sendiri tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya

kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam

menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian

sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisan murni, yaitu merasa gelisah tanpa

mengetahui apa kegelisahannya, seolah-olah tanpa sebab.

Page 2: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

Ini berbeda dengan kegelisahan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan

sehari-hari, seperti kegelisahan karena anaknya sampaimalam belum pulang, orang tua

yang sakit keras, istrinya yang sedang melahirkan, diasingkan oleh orang-orang

sekitarnya, melakukan perbuatan dosa yang ditentang nuraninya, dan sebagainya.

Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati

dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan

ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan,

kegembiraan dalam kehidupan manusia. Persaan seseorang yang sedang gelisah, ialah

hatinya tidak tenteram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dan sebagainya.

Perasaan cemas menurut Sigmun Freud ada tiga macam, yaitu:

1.Kecemasan obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti

anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras, dan sebagainya.

2.Kecemasan neurotik (saraf). Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari

naluri. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasatakut yang irasional

semacam fobia, rasa gugup, dan sebagainya.

3.Kecemasan moral. Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki,

dendam, hasud, marah, rendah diri, dan sebagainya.

Uraian tentang penderitaan disini dianalogikan dengan perasaan gelisah

(kegelisahan hati) sebagai akibat kecemasan moral. Untuk mengatasi kegelisahan ini

(dalam ajaran islam), manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, takwa, dan

amal shaleh. Seperti difirmankan : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh

kesah lagi kikir, apabila ditempa kesusahan, ia berkeluh kesah, tetapi bila ia

mendapatkan kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

mereka yang tetap mengrjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia

bagian tertentu bagi orang miskin (yang tidak dapat meminta), dan orang-orang yang

mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap adzab Tuhannya.’’

Hanya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan, maka hati gelisah manusia

akan hilang. Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan vertikal

dengan Tuhan, tetepi juga melalui hubungan horizontal dengan sesame manusia

sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan sendiri.

Tentang kecemasan ini Sigmund freud membedakan menjadi tiga macam:

kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neurotic, dan kecemasan moral

Page 3: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

2.2 Sebab-sebab orang gelisah

Selanjutnya bila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada

hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari sesuatu

ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Secara lentur, kegelisahan bisa dikatakan sebagai rasa tidak tenteram, rasa selalu

khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan semacamnya. Yang jelas

kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia.

Dari penjelasan diatas kita dapat memahami bahwa kegelisahan merupakan bagian

hidup manusia. Tiap manusia dengan tidak mempedulikan latar belakang dan

kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative

ringan atau berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia

memiliki hati dan perasaan.

Sebagai fenomena yang universal, artinya mampu mendera manusia yang

manapun juga, kegelisahan itu bisa muncul lantaran faktorpenyebab yang berbeda-beda.

Dengan meminjam teori Sigmund Freud, kendatipunia secara khusus berbicara tentang

kecemasan, kita bisa melihat adanya tiga macam kegelisahan (baca: kecemasan), yaitu

obyektif, neurotik, dan moral. Yang pertama obyektif, bersumber pada sesuatu kekuatan

yang ada diluar diri manusia. Kegelisahan semacam ini bisa muncul dari antisipasi

seseorang, dengan berdasar kepada pengalaman perasaannya, terhadap kemungkinan

adanya bahaya yang mengganggu dirinya.

Yang kedua atau neurotic, dalam satu dan lain kasus lebih disebabkan

kepribadianoleh bisikan naluri seseorang. Kegelisaan semacam ini bisa saja muncul

akibat munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan,

mumcul rasa takut yang irrasional atau yang biasa disebut fobia, dan kecenderungan

seseorang untuk selalu gugup atau tergagap dalam menyikapi sesuatu persoalan yang

dihadapi. Dan kegelisahan moral biasanya diakibatkan oleh munculnya perasaan

bersalah satu malu yang sebenarnya dikendalikan oleh hati nuraninya. Jadi, kegelisahan

moral lebih bersumber pada struktur kepribadian seseorang.

Upaya mengidentifikasiakn adanya berbagai macam kegelisahan atau kecemasan

seperti disebut di atas tidaklah semata-mata menjadi kapasitas dunia keilmuan, yang

dalam konteks ini diwakili oleh pemikiran Freud, dokter Australia yang gema

pengaruhnya mampu menembus disiplin-disiplin psikologi, psikiatri, sosiologi,

antropologi, bahkan filsafat. Akan dengan cara bertutur yang berbeda upaya identifikasi

Page 4: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

tersebut sudah pula dilakukan oleh para seniman. Ini boleh jadi lantaran kegelisahan,

termaksuk kecemasan didalamnya, boleh dibilang fenomen yang paling lengket dalam

diri seniman.

Seniman memandang alam berbeda dengan pandangan seseorang yang bukan

seniman. Kadang-kadang satu hal yang sepele menurut orang biasa, tetapi lewat garapan

imajinasi seorang seniman sesuatu tadi menjadi lebih berarti. Namun demikian satu hal

tidak bisa dipungkiri bahwa setiap seniman adalah seorang pencari yang tak pernah

ketemu, atau seperti seseorang pejalan yang tak pernah sampai. Dalam pencarian itu ia

gelisah mencari dan terus mencari. Ia mencari kedalam alam fisik, dan terutama

kedalam alam rohani. Ia merambah waktu dan jaman. Dan ia membuka simpul-simpul

kerahasiaan. Seperti manusia umumnya, seniman pun ditengah pencariaannya merasa

gelisah. Merasa adanya ketidaktenangan ditengah pencariaannya selalu merasa gelisah.

Merasa adanya ketidaktenangan ditenga ketenangan yang dicarinya. Ini bisa dimengerti

mengingat seniman bagaimanapun adalah bagian dari masyarakat yang juga

memikirkan situasi masyarakat sekitarnya.

Kesabaran amat penting guna mencar ketentraman batin. Sabar diperlukan dalam

menghadapi berbagai cobaan serta hal-hal yang tidak menyenangkan. Untuk

memperoleh sifat sabar itu diperlukan latihan dan pembiasaan, serta perlu dukungan

permohonan Allah.

Freud, sebagaimana disinggung diatas, melihat kondisi obyektif yang ada disekitar

manusia bisa menjadi penyebab kegelisahannya. Dalam dunia seni dan sastra,suatu

kondisi obyektif tidak hanya berpengaruh terhadap pesan-pesan yang ingin disampaikan

seseorang melaui karya-karya seni dan sastranya. Akan tetapi lebih luas dari itu bahkan

kondisi-kodisi tertentu ikut berpengaruh terhadap proses kreatifitas sang seniman.

2.2.1 Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing.

Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan

dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-

hal yanga berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang

lain.

Page 5: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atua lama

orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar

yang berbeda satu sama lain.

Terasingan atau keterasingan adalah merupakan bagian hidup manusia. Lama atau

sebentar orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan atau hidup dalam

pengasingan,yang pernah dialami oleh para pejuang kemerdekaan, yang kemudian

ditangkap oleh kaum kolonialis serta dibuang ke tempat pengasingan. Hal ini banyak

dialami pejuang-pejuang kemerdekaan kita

Sebab-sebab keterasingan

Kesimpulan orang hidup dalam keterasingan , pertama karena sifat-sifat/sikap

yang tidak dapat diterima, dan kedua karena perbuatannya. Jadi, keduanya juga karena

perbuatan, hanya berbeda sifatnya.

Bila kita simpulkan, kedua sebab hidup keterasingan itu bersumber pada:

1.Perbuatan yang tidak diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu antara lain : mencuri,

bersikap angkuh, sombong atau kaku.

2.Sikap rendah diri

Sikap yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah, dan suka

berkelahi. Sikap seperti itu juga menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang

segan berkawan denagn orang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi kontak fisik.

Umumnya orang tidak senang akan konflik fisik, karenahal itu merupakan perbuatan

anak kecil.

Sikap rendah diri menurut alex gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini

menganggap atau dirinya merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang

laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain.sikap ini juga disebut sikap

minder. Jadi bukan orang lain yang memandang dirinya rendah, tetapi justru dirinya

sendiri, tetapi juga tidak baik bagi masarakat. Sikap rendah diri itu ada sebab-sebabnya,

mungkin cacat fisik, mungkin karena social-ekonominya, mungkin juga rendah

pendidikan, mungkin pula karena kesalahan perbuatannya.

Kekurangan pada diri seseorang dapat juga menempatkannya dalam keterasingan.

Dalam hal ini, bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing. Melainkan dirinya

sendiri karena karena ketidakmampuannya. Ketidakmampuan itu berpengaruh pada

nama baik atau harga diari atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan

disini meliputi rendahnya tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan bahasa ilmu

Page 6: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

pengetahuan. Hal inin disebabkan taraf pendidikan yang belum sampai pada taraf

tertentu yang di hadapi kini. Dengan demikian, orang yang bersangkutan mampu

menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu, dia merasa

gelisah dan terasing.,

2.2.3 Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi.artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang

dan kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tidak ada apa-apa, dan

sebagainya, kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi.

Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian

hidup manusia. Lama atau sebentar, perasaan ini tergantung kepada mental orang dan

kasus penyebabnya.

Sebab-sebab terjadinya kesepian

Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasipun dapat

mengakibatkan kesepian. Yang bersangkutan tidak mau diganggu, ia lebih senang

dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

Bila kita perhatikan sepintas lalu mungkin keterasingan dan kesepian serupa, tapi

sebenarnya tidak sama, tetapi ada hubungannya. Beda antara kedua hanya terletak pada

sebab akibat. Kesepian itu akibat dari keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,

keras kepala, sehingga di jauhi kawan-kawan sepergaulan. Karena kawan-kawan

menjauhi, maka orang yang dijauhi atau orang yang bersikap sombong dan sebagainya

itu hidupterasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga akibatnya kesepian.

Sebaliknya, orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, disengaja menjauhi

pergaulan ramai, kebalikan dari orang yang sombong. Orang yang bersikap rendah diri,

pemalu ,minder, merasa dirnuya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu

lebih suka mnyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

Hidup dalam keterasingan yang akibatnya kesepian pada hakikatnya disebabkan

karena orang itu juga takut kehilangan hak-haknya, kecuali Pangeran Sidharta yang

mencari kebenaran hidup.

Hidup kesepian akibat takut kehilangan Hak Kenamaan

Nama baik merupakan harapan setiap orang. Bahkan orang tak takut mati demi

menjaga nama baik. Meskipun sudah berhati-hati menjaganya mungkin juga orang

Page 7: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

masih berbuat salah, sehingga cemar nama baiknya. Untuk ini seringkali yang

bersangkutan terpaksa hidup mengasingkan diri, akibatnya kesepian.

Kesepian dapat melanda siapa saja,tidak peduli miskin atau kaya. Kebetulan hal

ini terjadi dalam lingkungan keluarga kaya,yang sudah pasti ada factor penyebab

terjadinya kesepian yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaannya.

Dalam kehidupan manusia, kesepian tidak selalu mengubah jalan kehidupan

manusia kea rah yang negatif, yang merugikan, ataupun yang menyengsarakan. Bahkan,

dapat sebaliknya, membuat manusia tenang dan betah tinggal dirumah sendiri. Ketengan

di rumah sendiri bebas dari hiruk-pikuk manusia dapat mendorong manusia menjadi

kreatif dan mencipta dan berkarya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

2.2.4 Ketidak pastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya)

atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu

semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi, ketidakkonsentrasian itu

disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap orang

pernah mengalaminya, misalnya ketika anak kecil ditinggalakn ibunya, ia menangis

kebingungan. Kebingungan itu menunjukkan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam

yang kehilangan induknya.

Ketidakpastian masih member harapan kepada arang yang mengalaminya karena

ketidakpastian itu dia berusaha mencari kesempurnaan supaya bebas dari kegelisahan.

Budi darma(1981) member contoh pelukis terkenal Leonardo da vinci (1452-1519)

yang selalu gelisah, melukis wanita cantik yang bernama “medusa” sebagai manusia

gelisah. Namun, anehnya, Leonardo da vinci sendiri tidak tahu bahwa wanita cantik

gelisah bernama medusa itu”menakutkan dan menjijikan”. Leonardo da vinci terus

berusaha mencari kesempatan melalui lukisannya, sehingga dia di pandang sebagai

pelukis besar karena kegelisahannya.

Sebab-sebab Terjadinya ketidakpastian

Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, logis

ataupun mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan-

rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru.

Kalau toh ia dapat berpikir baik, akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.

Page 8: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi phobis delusi, gerakan-gerakan gemetar

(buyuten), kehilangan pengertian (sparis), kehilangan kemampuan untuk menangkap

sesuatu (agnesis). Menurut Siti Maechati dalam bukunya Kesehatan Mental ada

beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu adalah:

1.obsesi

Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu

yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-

sebabnya tidak diketahui oleh penderita. Misalnya: selalu berpikiran ada orang yang

ingin menjatuhkan dia.

2.phobie

Ialah rasa takut yang tidak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau

kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat

berpikir. Pikirannya tidak pasti, tidak menentu.

3.kompulsi

Ialah adanya keragu-raguanyang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan,

sehingga ada dorongan yang tak disadari untk selalu melakukan perbuatan-prerbuatan

yang serupa berulang kali(neurose)

4.histeria

Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,pengalaman

pahit yang menekan, kelemahan syaraf tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari

sikap orang lain.

5.delusi

Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan

palsu.tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar keyakinan dan tidak sesuai

dengan pengalaman.

Delusi ini ada tiga macam,yakni:

a.Delusi persekusi :menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.

b.Delusi keagungan :menganggap dirinya orang penting atau orang besar.orang seperti

ini biaasanya gila hormat. Menganggap orang disekitarnya sebagai orang-orang yang

tidak penting. Akhirnya semua orang menjahui juga.jadi, hamper sama dengan delisi

persekusi.yang jelas akibatnya sama,ialah dijahui semua orang.

.Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat

menyebabkan buyutan atau dikenal dengan namadelirium tremens, hilangnya kesadaran

Page 9: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

dan ingatannya sama sekali, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesutau yang belum

pernah terjadi.

6.halusinasi

Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.seperti [para prewangan

(medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi.dengan sugesti diri orang

dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya oleh orang mabuk atau pemakai

obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan

terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini Nampak dalam perbuatan-

perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatannya itu, tetapi tidak dapat

menahan rangsangan khayalan sendiri).

7.keadaan emosi

Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya ia sampai

pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah,

nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi\lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu

gembira dank arena itu dilepaskan di dalam gerakan-gerakan lari-larian,nyanyian,

ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupakesedihan menekan, tidak bernafsu,

tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu

bahasa, termenung, menyendiri, jelas kepada kita orang yang demikian itu tidak

mungkin dapat berpikir dengan tenang, dan dengan baik.

Untuk mengatasi atau untuk menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu dicari

penyebabnya, andaikata telah diketahui penyebabnya tetap masih sakit, penderita perlu

diajak pergi atau pergi sendiri ke psikolog.

Orang yang sombong, angkuh dan sebagainya telah menderita atau kena musibah

mungkin akan menyadari kesombongannya atau keangkuhannya. Tetapi kesepian

karena gangguan mental harus pergi ke psikolog, tidak ada jalan lain atau perbuatan lain

yang dapat menyembuhkannya.

6. MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya penyakit ini dapat menyerang siapa

saja, darin golongan apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut,

daerah operasionalnya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang

rasa takut, atau orang yang mempunyai obat penangkal takut tidak akan dijemahnya.

Umpamanya orang yang tidak pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak

Page 10: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

akan takut dituntut. Begitu pula orang yang kaya, pasti tidak akan takut kelaparan, dan

sebagainya. Tetapi walaupun benar,kaya, pandai, jujur, dan sebagainya.pasti akan

terlanda perasaan gelisah.

Betapapun siapnya seorang mahasiswa, pasti masih akan merasa gelisah bila akan

menghadapi ujian. Apalagi bila ujian sudah akan diumumkan hasilnya, betapapun ia

tahu akan lulus, namun perasaan gelisah tetap menghantuinya.

Tentu merupakan kebahagiaan yang tak terhingga nilainya. Mengapa, sebab

gelisah merupakan siksaan bagi yang mengalaminya. Duduk tak tenang, makanpun tak

enak, tidur tak lelap, sungguh merupakan siksaan yang sulit dilukiskan dengan kata-

kata.

Jawaban yang paling tepat adalah kita kembali pada “iman”. Sebagai oran yang

beriman kita kembalikan kepada tuhan, sebab sudah pasti hanya kepada-NYA semua

perkara kita kembalikan.

2.3 MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang

mempunyai harapan atau keinginan itu hati.putus harapan berarti putus asa.

Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai

harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang tidak

mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan lagi.

Menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan

dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berkata,

berpikir, bercinta, mempunyai keturunan, dan sebagainya.

Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah

pangan, sandang, dan papan.sedangkan kebutuhan rohani ialah meliputi kebahagian,

kesejahteraan, kepuasan hiburan dan sebagainya.

Dalam mencukupi kebutuhan itu, baik kebutuhan kodrat maupun kebutuhan hidup

manusia tak dapat mencapai sendiri, melainkan harus dengan bantuan orang lain.

Berdasarkan dorongan kebutuhan kodrat dan kebutuhan hidup itu, maka orang

mengharapkan agar kebutuhan hidup itu terpenuhi.sehubungan dengan kebutuhan-

kebutuhan manusia itu, Abraham maslow mengatagorikan kebutuhan manusia menjadi

lama macam. Lima kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia.lima macam

harapan itu ialah:

Page 11: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

1) harapan untuk memperoleh kelangsunmgan hidup(survival).

2) harapan untuk memperoleh keamanan(safety).

3) harapan untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan di

cintai(boliving and love).

4) harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.

5) harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita(self actualization).

Khusus mengenai kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :

1.Kebutuhan organic individu:

a.Kebutuhan organik individu bernilai positif:

a.Makan dan minum

b.Istirahat dan tidur

c.Sex

d.Keseimbangan suhu

e.Buang hajat

f.Bernafas

b.Kebutuhan organic individu bernilai negative:

a.Makan dan minum tidak lezat

b.Istirahat dan tudur terganggu

c.Kegagalan sex

d.Ketidak seimbangan suhu

e.Kesulitan buang hajat

f.Bernafas sesak

2.Kebutuhan psikologi individu:

a. Kebutuhan Psikologi individu bernilai positif :

b.Pengendoran ketegangan dan bersantai

c.Kemesraan dan bercinta

d.Kepuasan altruistic:kesempatan berbuat baik

e.Kepuasan ego

f.Kehormatan

g.Kepuasan dan kebanggaan mencxapai tujuan

Page 12: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

2.3.1 KEPERCAAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan

kebenaran. Kapercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan keyakinan atau

pengakuan akan kebenaran.

Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil

penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain, kebenaran pengetahuan yang

didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu tidak percaya.

Kekeliruan adalah bukan obyek etika dank arena kekeliruan orang tidak dianggap

buruk, lain halnya berdusta atau bihing adalah tindakan yang etis yang buruk. Jelas

kebenaran atau tindakan itu timbul dari manusia.

Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya kepercayaan itu dapat

dibedakan

1.Kepercayaan pada diri sendiri.

2.kepercayaan kepada orang lain

3.kepercayaan kepada pemerintahan

4.kepercayaan kepada tuhan

2.3.2 MANUSIA DAN HARAPAN

Kita ingat akan ibarat demikian, “manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati

sebelum ajal”, artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau

harapan itu tak cita-cita atau harapan. Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dimiliki oleh

siapapun dan dari golongan apapun.

Bila kita tinjau dari wujudnya dapat dikatakan tidak terhingga, namun bila dilihat

dari tujuannya hanya ada satu, ialah hidup bahagia. Bahagia dunia dan akhirat.

Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan itu

sebagai berikut:

1.Harapan seperti apa yang baik

2.Bagaimana cara mencapai harapan itu

3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai

Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-

anaknya bagar menjadi dokter, insinyur, pendek kata mendapatkan jabatan atau pangkat

yang tinggi. Menurut dugaaan bahwa semua pangkat, jabatan yang tinggi mampu

memberikan kebahagiaan. Padahal belum tentu demikian. Justru orang yang

Page 13: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

berpangkat, kaya, kelihatan terpandang hatinya gundah, pikirannya kusut dan bingung.

Sebliknya orang yang hidupnya serba sederhana kalau tidak mau dikatakan kekurangan

hatinya selalu bahagia, tenang, damau. Mengapa demikian?

Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya di dunia saja, namun juga di

akhirat, bahkan kehidupan disana lebih abadi. Maka sudah selayaknya “harapan” untuk

hidup bahagia di kedua tempat itu sudah kita niati.

Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya, cenderung mudah sekali

terseret ke jalan yang kurang baik. Sering orang yang seperti itu kurang

memperhitungkan dari aturan permainan dalammendapatkan kekayaan itu. Tidak jarang

klalu “menghalalkan cara”. Pegangan seperti itu mulai dilaksanakan sejak yang

bersangkutan duduk dibangku pendidikan. Dilanjutkan pada saat mencari jabatan atau

pekerjaan, dan disempurnakan pada waktu sudah menduduki suatu jabatan.

Akjirnya bila sudah kaya, semata-semata semuanya itu hanya untuk memuaskan

kehendaknya, memuaskan hawa nafsunya. Karena kepuasan dilandasi hawa nafsu, maka

selanya tidak akan merasa puas. Dan akhirnya tidak akan dapat merasakan bahagia.

Tidak aneh orang itu nantinya akan melakukan hal-hal yang tidak terpuji, asal

kehendaknya terpenuhi.

Ia menyadari sepenuhnya bahwa apa yang ada pada dirinya hanyalah titipan

Tuhan. Banyak atau sedikitnya tidak dirisaukannya sehingga ia akan ikhlas

mengeluarkannya, untuk kepentingan-kepentingan yang disenangi Tuhan; seperti

membayar zakat, berkorban, membantu pembangunan masjid, memelihara anak yatim,

dan sebagainya.

Seandainya harapan belum berhasil atau belum tercapai ia akan tetap bersabar

tanpa mengurangi usahanya; sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah nasibnya, bila

ia sendiri tidak mau berusaha pada perubahan itu. Tidak ada kaumus putus asa, sebab

tahun putus asa adalah perbuatan orang-orang yang ingkar pada Tuhan. Bila harapannya

berhasil maka ia akan meningkatkan rasa syukurnya namun bila belum berhasil maka ia

akan tetap bersabar dan bertawakal.

Berharap agar hari esok lebih baik daripada hari ini memang hak dan kewajiban

kita. Namun kita harus selalu sadar bahwa harapan tak selamanya menjadi

kenyataan.Yang penting marilah kita selalu ingat pesan Nabi Muhammad saw. :

“Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya; dan

berusahalah untuk urusan akhiratamu seolah-olah kamu akan mati esok pagi”.

Page 14: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegelisahan artinya perasaan perasahan,khawati, cemas atau takut dan jijik. Rasa

gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah

itu dihantui rasa khawatir atau takut. Yang jelas kegelisahan berkaitan dengan rasa yang

berkembang dalam diri manusia. Penyebeb kegelisahan dapat pula dikatakan akibat

mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan.

3.2 Saran

Menulis membutuhkan pola fikir yang kreatif dimana mata analisis penulisnya

harus tertuju pada teori dan realita, pada cita dan fakta. Tidak lupa pula penulis

memohon maaf apabila ada kesalahan, baik dalam pembahasan atau penulisan yang

tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia (EYD) dan penulis berharap

adanya tegur sapa yang semuanya bersifat kritik membangun dari pembaca demi

sempurnanya karya tulis ini.

Page 15: Manusia Kegelisahan Dan Harapan

DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo, Rohiman. 2000. Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al Qur'an dan Al hadist. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Widyasiswoyo, Supartono. 1993. Ilmu Budaya Dasar. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Muhammad, Abdulkadir. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra

Aditya Bhakti

Widhagdo, Djoko dkk. 2008. Imu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Munandar Soelaiman MS, IR, M. 1992. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT Eresco