mardiana febiyeansyah jurusan komunikasi dan...

109
RESPON MASYARAKAT TERHADAP FILM MERAH PUTIH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I ) Oleh : Mardiana Febiyeansyah NIM:108051000064 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2012 M

Upload: nguyenbao

Post on 04-Apr-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

RESPON MASYARAKAT TERHADAP FILM MERAH PUTIH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sarjana Komunikasi Islam

(S. Kom. I )

Oleh :

Mardiana Febiyeansyah

NIM:108051000064

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012 M

Page 2: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

RBSPON MASYARAKAT TERIIADAP FILM MERAH PUTIH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S. Kom. I)

O leh :

Mardiana Febiyeansyah

NIM:108051000064

Di Bawah Bimbinsan

JURUSAI'.{ KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012N.I'

1973072s 200701 2

\i*

Page 3: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

PENGESAHAN PAIIITIA UJIAN

Skripsi berjudul "RESPON MASYARAKAT TERIIADAP FILM MERAHPUTrH', telah di ujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah danIlmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana S.Kom.I Pada JurusanKomunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta^ 12 November 20L2

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota

,-) a)/AY-

---'

Drs. Jumroni. M.Si19630515 199203 | 006

Anggota

Pembimbing

Penguji II

4DNununs Khairivah. l1{A.

NIP : 19730725 200701 2 018

97t08r6

Dr. Fatlnawati. MAt9760917 2001t22 002

Page 4: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hariterbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat, 12 November 2012

Mardiana Febiyeansyah

Page 5: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

i

ABSTRAK

Mardiana Febiyeansyah

Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih

Indonesia merupakan negara maritim sekaligus negara kepulauan dengan

keberagaman agama, suku, dan budaya. Berbagai permasalahan masyarakat pun

kerap timbul akibat terjadinya selisih paham antar suku maupun pemeluk agama.

Seperti konflik Poso, penyerangan terhadap pengikut Ahmadiyah di Lombok, dan

berbagai permasalahan lainnya. Hal tersebut menggambarkan semakin rumitnya

permasalahan sosial dalam bangsa yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika

ini. Oleh karena itu, Film Merah Putih hadir sebagai penyegar di tengah-tengah

masyarakat untuk meningkatkan rasa persatuan kesatuan bangsa Indonesia. Hal

ini dikarenakan film merupakan bagian dari komunikasi massa yang memiliki

fungsi selain memberikan informasi juga sebagai media hiburan. Film mampu

mempersuasif penonton melalui isi cerita yang disajikan, sehingga penonton dapat

memberikan respon atas apa yang mereka pahami dan rasakan dari film tersebut.

Melihat dari tujuan Film Merah Putih, maka pertanyaan yang diangkat

adalah Bagaimana Respons Kognitif, Afektif, dan Konatif Masyarakat terhadap

Film Merah Putih? Bagaimana Respon Kognitif, Afektif, dan Konatif Masyarakat

terhadap Film Merah Putih berdasarkan jenis kelaminnya? Bagimana Respon

Kognitif, Afektif, dan Konatif Masyarakat terhadap Film Merah Putih berdasarkan

tingkat pendidikannya?

Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif eksperimen, yakni

dengan menetapkan 60 remaja berusia 15-24 tahun di Jl. H. Guneng, Pamulang

Barat sebagai responden dalam penelitian. Responden dituntut untuk menonton

Film Merah Putih dahulu sebelum mengisi angket pernyataan. Kemudian data

yang diperoleh diolah melalui rumus-rumus statistik, dimulai dengan menghitung

score rata-rata, standar deviasi, hingga chi-square kuadrat atau table chi-square

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin

dan tingkat pendidikan.

Teori yang digunakan adalah Stimulus Respon atau S-O-R. Pada dasarnya,

S-O-R merupakan sebuah prinsip belajar sederhana, di mana efek merupakan

reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam hal ini film memberikan stimulus kepada

khalayak untuk mendapatkan sebuah efek (respon). Unsur penting dalam model S-

O-R menurut Dennis Mc Quail adalah pesan (stimulus), komunikan (organism),

dan efek (respon).

Berdasarkan data yang diperoleh, respon kognitif mendapatkan skor

tertinggi dengan skor rata-rata sebesar 255.7, respon tertinggi kedua terdapat pada

respon afektif dengan skor rata-rata 251.5, dan respon konatif dengan skor rata-

rata 238.3. Berdasarkan tabulasi silang dan analisis Chi-Square yang

membandingkan respon skala kognitif, afektif, dan konatif berdasarkan jenis

kelamin dan tingkat pendidikan, didapati bahwa tidak adanya hubungan jenis

kelamin dan tingkat pendidikan dengan respon masyarakat terhadap Film Merah

Putih. Melihat hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Film Merah Putih mampu

mendistribusikan informasi yang terdapat dalam film tersebut dengan baik.

Page 6: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Tidak ada kata yang pantas untuk memulai

kata pengantar ini selain puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan berbagai nikmat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul, “Respon Masyarakat Terhadap Film Merah

Putih”. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada suri tauladan

umat manusia yaitu Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para

sahabatnya serta semua para pengikutnya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentunya banyak sekali bantuan yang

penulis peroleh dari berbagai pihak. Baik berupa dukungan materiil, maupun non

materiil. Untuk itu penulis dengan tulus menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta pembantu dekan dan jajarannya.

2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah banyak

membantu penulis.

Page 7: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

iii

3. Umi Musyarofah, MA. selaku Sekretaris JurusanKomunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yangtelah banyak membantu penulis.

4. Nunung Khoiriyah, MA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan waktu, pikiran, tenaga, serta kesabarannya dalam

membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas

segala ilmu yang telah diajarkan kepada penulis.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang

telah membantu penulis dalam menemukan referensi-referensi untuk

skripsi ini.

7. Ayahanda Anwarsyah Malewa, ibunda Yeyet Patonah, adikku

Mahardika Dendiyeansyah, terima kasih atas segala dukungan dan

motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

8. Tante Rohayati dan Om Duriat Setia yang telah memberikan motivasi

positive kepada Penulis.

9. Orang-orang yang turut membantu dan memberi kontribusi positive

kepada Penulis selama proses penyusunan, Argha, Citra, Ali, Reni,

Yudha, David, Patia, dan Acoh.

10. Bapak Zaini selaku ketua RT 003/005 beserta remaja Jl. H. Guneng

yang telah memberikan waktu mereka untuk membantu penulis dalam

menjalankan penelitian.

Page 8: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

iv

11. Sahabat-sahabat terbaik Frans, Shinta, Ria, Zyfam & Partner, YOC,

Best Five, Boys & Girls Kelas Istimewa (salam bebek!) dan KKN

Revolution. Terima kasih atas segala waktu yang telah kita lewati

bersama. Canda tawa, tangis haru yang telah kalian berikan sangat

berarti untuk penulis.

12. Dan pihak-pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas segala bentuk bantuannya.

Sekali lagi, penulis ucapkan terima kasih kepada semuanya.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua. Amin ya

Rabbal alamin.

Jakarta, 12 November 2012

Mardiana Febiyeansyah

Page 9: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5

D. Kajian Pustaka ................................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian ........................................................................ 7

F. Variabel Penelitian ........................................................................... 13

G. Definisi Operasional ........................................................................ 14

H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Stimulus Respons ............................................................................. 17

1. Pengertian Respons dan Stimulus .................................................... 17

2. Proses Terbentuknya Stimulus Respons .......................................... 20

3. Faktor Terbentuknya Respons ......................................................... 24

4. Macam-macam Respons .................................................................. 26

B. FILM ................................................................................................ 27

1. Definisi Film .................................................................................... 27

2. Perfilman di Indonesia ..................................................................... 29

3. Karakter Film ................................................................................... 30

Page 10: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

vi

4. Jenis-jenis Film ................................................................................ 31

5. Unsur-unsur Film ............................................................................. 32

C. Nasionalisme .................................................................................... 33

1. Pengertian Nasionalisme .................................................................. 33

2. Nasionalisme Pancasila .................................................................... 36

BAB III GAMBARAN UMUM FILM MERAH PUTIH

A. Sinopsis Film Merah Putih ............................................................... 37

B. Balik Layar Film Merah Putih ......................................................... 40

1. Pemeran Film Merah Putih .............................................................. 42

2. Kru Film Merah Putih ...................................................................... 44

C. Profil Sutradara Film Merah Putih “Yadi Sugandi” ........................ 46

1. Film Hasil Besutan Yadi Sugandi .................................................... 46

2. Film Merah Putih di Mata Yadi Sugandi ......................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden ......................................................................... 52

B. Respon Masyarakat (Remaja Jl. H. Guneng) terhadap Film Merah

Putih .......................................................................................................... 54

1. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala

Kognitif ............................................................................................... 55

2. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala

Afektif ................................................................................................. 57

3. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala

Konatif ................................................................................................ 60

C. Perbandingan Rata-rata Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif

Masyarakat terhadap Film Merah Putih .................................................... 64

D. Analisis Chi-Square Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih

dalam mengetahui Hipotesis dan Keputusan dari Hasil Penelitian .......... 65

1. Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif

Responden terhadap Film Merah Putih berdasarkan Jenis Kelamin .. 65

Page 11: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

vii

2. Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif dan Konatif

Responden terhadap Film Merah Putih berdasarkan Tingkat

Pendidikan ........................................................................................... 68

E. Film Merah Putih Menurut Masyarakat berdasarkan Hasil

Wawancara ................................................................................................ 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 72

B. Saran-saran ....................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 52

Tabel 2 Kareakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................ 53

Tabel 3 Pembagian Skor Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif ............... 54

Tabel 4 Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih Skala Kognitif .......... 55

Tabel 5 Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih Skala Afektif ............ 58

Tabel 6 Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih Skala Konatif............ 60

Tabel 7 Perbandingan Skor Rata-rata Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif

terhadap Film Merah Putih ................................................................... 64

Tabel 8 Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 66

Tabel 9 Analisis Chi-Square Hitung berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 67

Tabel 10 Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkanTingkat Pendidikan ............... 68

Tabel 11 Analisis Chi-Square Hitung berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 69

Page 13: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Terbentuknya Stimulus-Respons ........................................... 22

Gambar 2 Poster Film Merah Putih ................................................................... 37

Gambar 3 Foto Yadi Sugandi ............................................................................ 46

Page 14: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku, di sanalah aku berdiri,

jadi pandu ibuku....”, kutipan lagu tersebut merupakan penggalan lirik lagu

kebangsaan Indonesia karya W.R. Supratman. Lagu yang berjudul Indonesia Raya

ini diciptakan sebagai wujud rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia

sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.

Sebagai bangsa yang besar dan memiliki keberagaman budaya, mempelajari dan

menghargai sejarah perjuangan sangat berperan penting dalam menjaga persatuan

dan kesatuan Indonesia. Sejarah kemerdekaan menjadi bukti akan kekuatan rasa

nasionalisme yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi seperti sekarang

ini.

Keberagaman budaya dan agama di Indonesia menjadikan Indonesia

berbeda dengan negara lainnya. Indonesia merupakan negara maritim sekaligus

negara kepulauan yang memiliki 33 provinsi, 399 kabupaten, dan 98 kota dengan

budaya yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Tidak jarang keberagaman budaya

tersebut menjadi faktor pemicu terjadinya selisih paham antar suku.

Tidak hanya budaya, keragaman agama pun menghiasi bangsa Indonesia.

Berdasarkan data yang didapat pada situs resmi sensus penduduk Indonesia

tercatat pada tahun dari 240.271.522 penduduk Indonesia sebanyak 85,1%

pemeluk agama Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4%

Page 15: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

2

Buddha.1 Seperti halnya dengan budaya, permasalahan yang terjadi dalam

masyarakat sering dikatkan dengan permasalahan antar agama.

Besarnya peran budaya dan agama di Indonesia menjadi perhatian khusus

bagi pemerintah. Berbagai permasalahan masyarakat timbul akibat terjadinya

selisih paham antar suku maupun pemeluk agama. Sebagai contoh kasus

pembakaran gereja di Halmahera pada 14-15 Agustus 2002, konflik Poso pada

Desember 2003, penyerangan terhadap Huriah Kristen Batak Protestan (HKPB)

dan penyerangan terhadap rumah-rumah pengikut Ahmadiyah di Lombok pada

September 2002. Beberapa kasus tersebut sangat bertentangan dengan semboyan

bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu

jua). Frase jawa kuno ini merupakan gambaran akan makna nasionalisme, di mana

keragaman budaya, ras, suku bangsa, bahasa, agama, dan kepercayaan menjadi

pribadi bangsa Indonesia yang patut untuk dibanggakan.

Namun melihat realita yang ada di Indonesia sekarang ini, konflik antar

agama dan suku kerap kali terjadi, seolah-olah memperlihatkan masyarakat

Indonesia sudah mulai melupakan makna dari Bhinneka Tunggal Ika dan sejarah

panjang yang telah diukir oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia. Hal ini

berakibat pada munculnya wacana mengenai lunturnya rasa nasionalisme

masyarakat Indonesia di berbagai media massa.

Di Indonesia media massa berperan sebagai sarana penyedia layanan

informasi dan kontrol sosial. Berbagai informasi dapat dengan mudah diakses

melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, internet, cetak, maupun film.

1 Telaah "Indonesia". The World Factbook. CIA. 19 Maret

2009.https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html. Diakses pada 22

Maret 2009.

Page 16: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

3

Kebutuhan masyarakat terhadap informasi semakin meningkat tiap harinya. Hal

ini menjadi tantangan bagi media massa sebagai media transformasi yang dapat

meredam konflik yang kerap terjadi di masyarakat sekarang ini.

Peran media massa seperti pisau bermata dua yang dapat berperan positif

sekaligus negatif. Film merupakan salah satu dari bentuk media massa yang

mendapat perhatian cukup banyak dari masyarakat. Sebagai sarana hiburan, film

mampu menjadi sarana pembelajaran untuk masyarakat. Dengan film informasi

mengenai sejarah dapat terlihat, tempat-tempat yang tidak diketahui diperlihatkan,

bahkan masa yang akan datang pun dapat tersaji dalam sebuah film melalui

imajinasi dari pekerja film.

Melihat betapa besarnya peran sebuah film, Yadi Sugandi sebagai ahli

sinematografi menyajikan sebuah film yang berjudul Merah Putih. Film yang

bergenre perang ini diharapkan dapat menjadi pencerahan baru bagi bangsa

Indonesia. Film ini menggambarkan perjuangan para pahlawan pada masa

penjajahan Belanda. Tidak hanya situasi peperangan saja yang disajikan dalam

film ini, namun rasa nasionalisme yang tinggi dibalut dengan toleransi beragama

yang ada di film ini menjadi sebuah tayangan yang layak untuk disaksikan

masyarakat Indonesia.

Kesuksesan sebuah film tidak hanya dapat dilihat seberapa banyak

khalayak menonton film tersebut, akan tetapi terletak pada apakah film tersebut

mampu membangkitkan emosi para penonton atau tidak. Untuk mengetahui

bagaimana sebuah prosentase kesuksesan film mampu atau tidak dalam

membangkitkan emosi, pengetahuan, hingga mendorong penonton untuk

Page 17: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

4

melakukan suatu hal dapat diketahui melalui respon yang ditunjukkan oleh

penonton. Respon merupakan reaksi yang muncul dari suatu masalah terhadap

khalayak. Dan penelitian ini khalayaknya adalah remaja di Pamulang Barat,

tepatnya di Jl. H. Guneng. Bagi peneliti, remaja Jl. H. Guneng merupakan

perwakilan dari remaja Indonesia dengan latar belakang kehidupan yang

bervariasi dan bagian dari penerus bangsa yang kelak mampu memberikan

kontribusi positif bagi Indonesia.

Berkaitan dengan permasalahan yang telah diuraikan, maka judul dari

penelitian ini adalah “Respon Masyarakat Terhadap Film Merah Putih”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, Penulis membatasi masalah hanya pada respon

masyarakat, khususnya remaja Jl. H. Guneng, Pamulang Barat terhadap Film

Merah Putih dalam hal meningkatkan sikap nasionalisme dan toleransi

beragama remaja Jl. H. Guneng, Pamulang Barat. Remaja difokuskan hanya

yang berusia 15 – 24 tahun dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi. Hal ini berdasarkan batasan remaja yang

ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan bahwa

usia 15-24 tahun sebagai usia pemuda (youth).2 Sedangkan Film Merah Putih

difokuskan pada film Merah Putih bagian pertama yang telah diputar di

bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 13 Agustus 2009.

2 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja,(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), h. 10

Page 18: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

5

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan-

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Respons Kognitif, Afektif, dan Konatif Remaja Jl. H.

Guneng, Pamulang Barat terhadap Film Merah Putih?

2. Bagaimana Respon Kognitif, Afektif, dan Konatif Remaja Jl. H.

Guneng, Pamulang Barat terhadap Film Merah Putih berdasarkan

jenis kelaminnya?

3. Bagimana Respon Kognitif, Afektif, dan Konatif Remaja Jl. H.

Guneng, Pamulang Barat terhadap Film Merah Putih berdasarkan

tingkat pendidikannya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui respon remaja Jl. H. Guneng, Pamulang Barat

terhadap Film Merah Putih, baik respon kognitif, afektif, dan konatif.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara respon kognitif,

afektif, dan konatif remaja Jl. H. Guneng terhadap Film Merah Putih

berdasarkan jenis kelamin.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara Respon Kognitif,

afektif, dan konatif remaja Jl. H. Guneng terhadap Film Merah Putih

berdasarkan latar belakang pendidikan.

Page 19: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

6

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah

keilmuan, khususnya ilmu komunikasi dalam penyampaian pesan yang

efektif dan mendapatkan respon yang baik dari komunikannya.

b. Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

masukan terhadap praktisi media dan pemerhati media massa, terutama

yang berkaitan dengan respon masyarakat terkait dengan ketertarikkan

terhadap perfilman Indonesia.

Sebagai wadah pengevaluasian diri dalam menyikapi

permasalahan sosial yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, serta

sebagai indikator nyata untuk mengetahui bagaimana para remaja

menyikapi nasionalisme dan toleransi beragama itu sendiri.

D. Kajian Pustaka

Setelah Penulis melakukan pengamatan di Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama, Penulis menemukan

beberapa penelitian mengenai respon, baik respon mengenai acara televisi,

radio, cetak, maupun program majelis ta’lim. Untuk penelitian respon

mengenai film, penulis juga menemukan beberapa di antaranya, seperti:

1. Respon SMK Islamiyah Ciputat Terhadap Film Nagabonar Jadi 2,

yang disusun oleh Ela Nurlaila pada tahun 2008.

Page 20: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

7

2. Respon Mahasiswa Jurusan Komunikas dan Penyiaran Islam

Terhadap Film The Message The Story Of Islam, yang disusun oleh

Kardiansyah pada tahun 2009.

3. Respon Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2008 terhadap Film Tanah Air Beta, yang disusun oleh Disya

Ramasari Rahayu pada tahun 2011.

Melihat dari beberapa judul penelitian di atas, dapat terlihat jelas

bahwa penelitian yang Penulis angkat memiliki perbedaan dari penelitian

sebelumnya. Perbedaan dapat jelas terlihat dari responden dan judul film yang

diteliti.

Pada penelitian Ela Nurlaila objek dalam penelitiannya adalah siswa/i

SMK Islamiyah Ciputat dengan Film Nagabonar Jadi 2 sebagai subjek

penelitian. Begitupun dengan penilitian Kardiansyah yang menjadikan

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai objek penelitiannya dan

Film The Message The Story Of Islam sebagai subjek dalam penelitiannya.

Hal yang sama pun terjadi dengan Disya Ramasari Rahayu yang menjadikan

Film Tanah Air Beta sebagai subjek penelitiannya.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Penulis sangat yakin bahwa

penelitian yang penulis lakukan belum pernah ada sebelumnya.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan

Page 21: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

8

Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif

kuasi ekperimen, di mana Penulis mengajak remaja Jl. H. Guneng,

Pamulang Barat, untuk menonton Film Merah Putih. Setelah itu Penulis

memberikan angket dalam bentuk kuesioner tertutup kepada responden.

Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian

yang lebih menekankan pada data yang dapat dihitung untuk

menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.3

2. Subjek dan Objek

Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah respon masyarakat

Jl. H. Guneng, Pamulang Barat yang dikhususkan untuk remaja awal yang

berusia 15-24 tahun. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

film Trilogi Merdeka bagian pertama yang berjudul Merah Putih.

3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang

akan diteliti.4 Populasi dalam penelitian ini adalah remaja Jl. H. Guneng

RT 003/RW 05 Kel. Pamulang Barat yang berusia antara 15 – 24 tahun.

Dalam hal ini populasi remaja berusia 15 – 24 tahun berjumlah 119 orang

berdasarkan KK. Melihat jumlah populasi remaja yang ada, maka penulis

mengambil responden sebanyak 50% dari populasi remaja yang ada, yakni

3 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN JakPress,

2006), h. 36 4 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial Dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosda Karya, 2004) h. 57

Page 22: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

9

59,5 yang dibulatkan menjadi 60 responden sebagai sampel. Jumlah

tersebut diasumsikan telah tersebar secara efektif.

Populasi seperti yang telah dikemukakan oleh Dergibson Siagian

dan Sugiarti, bahwa populasi merupakan himpunan semua elemen yang

menjadi pusat perhatian penelitian; sampel adalah himpunan bagian dari

populasi atau elemen populasi.5

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-

cara tertentu serta memiliki karakteristik tertentu yang jelas dan lengkap

serta dianggap bisa mewakili populasi. Karena populasi dalam penelitian

adalah remaja Jl. H. Guneng RT 003/RW 05 Kel. Pamulang Barat Kec.

Pamulang, Tangerang Selatan, maka dalam hal ini jumlah populasinya

sebanyak 119 orang. Namun, ada pun penempatan sampel berdasarkan

penjelasan di atas dan pra penelitian sebanyak 60 orang dari 119 orang

yang pernah menonton film tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini,

maka Penulis melakukan pengumpulan data primer berupa data-data yang

diperoleh dari hasil lapangan atau di lokasi penelitian. Untuk memperoleh

data yang empiris, Penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

5 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

Rineka Cipta 1993), cet. ke-2, h. 38

Page 23: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

10

Penulis menggunakan angket yang berisikan daftar pernyataan

yang diberikan kepada Remaja Jl. H. Guneng, Pamulang Barat sebagai

sampel penelitian. Ada pun alasan penggunaan kuesioner sebagai

instrumen utama dalam pengumpulan data ini karena data bersifat

kuantitatif dan analisa datanya dilandasi pada hasil kuesioner.

Pada penelitian ini, Penulis memilih 60 remaja sebagai responden.

Data diperoleh dengan menggunakan Skala Likert, yakni dengan jenis

angket tertutup yang terdiri dari 30 butir pernyataan.

b. Observasi

Teknik ini merupakan teknik pengamatan dan pencatatan dengan

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki oleh panca indera.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang

gambaran umum tentang objek penelitian.

c. Dokumentasi

Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen berupa buku-buku,

buletin, rekaman, majalah atau koran, telusuran website, dan bahan info

lainnya yang berkaitan dengan Film Merah Putih.

5. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh melalui angket atau kuesioner, kemudian

diproses melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

Page 24: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

11

1. Editing, yakni memeriksa jawaban-jawaban responden untuk

diteliti dan dirumuskan pengelompokkannya baik respons afektif,

kognitif, maupun konatif.

2. Tabulating, yakni memindahkan hasil angket ke dalam tabel,

kemudian hasil dipersentasikan.

3. Analisa dan interpretasi data, yakni merubah data kuantitatif hasil

perolehan angket menjadi bentuk kata-kata.

Penelitian ini menggunakan pernyataan secara terstruktur atau

sistematis kepada banyak orang untuk kemudian seluruh jawaban yang

diperoleh dicatat, diolah, dan analisis dengan menggunakan analisa statistik

dengan menghitung score rata-rata (mean), untuk menentukan kategori dari

setiap skala penelitian :

x = ∑fi.xi

∑fi

Keterangan:

x adalah score rata-rata atau mean

fi adalah Frekuensi pengamatan

xi adalah Pengamatan6

Sedangkan untuk menentukan skala respon responden terhadap Film

Merah Putih menggunakan Standart Deviasi :

6 Yusuf Wibisono, Metode Statistik, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005),

h. 203

Page 25: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

12

SD = √∑ x2

N

Keterangan :

SD adalah Standar Deviasi

∑x2 adalah Jumlah deviasi dari rata-rata kuadrat

N adalah Jumlah Individu7

Dengan penghitungan tingkat responden terhadap 3 Skala, baik

kognitif, afektif maupun konatif, berikut persamaannya :

Tinggi = X + stdDev

Sedang = X

Rendah = X – stdDev

Hipotesis adalah kesimpulan sementara terhadap masalah penilitia

yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.8 Untuk menguji

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan persamaan Chi-Square atau Chi-

Kuadrat (X2), dengan hipotesisnya sebagai berikut:

1. Dengan Ho, maka tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan

respon masyarakat terhadap Film Merah Putih. Atau Ha, maka ada

7 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h. 179

8 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h. 75

Page 26: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

13

hubungan antara jenis kelamin dengan respon masyarakat terhadap

Film Merah Putih.

2. Dengan Ho, maka tidak ada hubungan antara latar belakang

pendidikan dengan respon masyarakat terhadap Film Merah Putih.

Atau Ha, maka ada hubungan antara latar belakang pendidikan

dengan respon masyarakat terhadap Film Merah Putih.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan persamaan chi-square sebagai

berikut:

X2

= ∑(fo-fh)2

fh

Keterangan:

X2 adalah Chi-Kuadrat

Fo adalah frekuensi yag diperoleh dari (diobservasi dalam) sampel

Fh adalah frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai

pencerminan ferekuensi yang diharapkan dalam populasi9

F. Variabel Penelitian

Berdasarkan teori yang diangkat dalam penelitian ini, maka ditetapkan

terdapat 2 (dua) variabel, yakni variabel terpengaruh (variabel dependent) dan

variabel pengaruh (variabel independent). Dalam hal ini yang menjadi variabel

terpengaruh adalah respon masyarakat (remaja Jl. H. Guneng yang berusia 15-

24 tahun), sedangkan variabel pengaruh adalah Film Merah Putih.

9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: PT. Kencana, 2007), h.

186

Page 27: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

14

G. Devinisi Operasional

Definisi operasional menggambarkan bagaimana operasi atau kegiatan

harus dilakukan untuk mendapatkan data yang menunjukkan konsep yang

dimaksud. Definisi ini digunakan dalam penelitian karena dapat

menghubungkan konsep atau konstruk yang diteliti dengan empirik.10

Dalam

penelitian ini, definisi operasional dari variabel penelitian adalah variabel

independent. Variabel mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel

bebas (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas (Y)11

.

Bagan Variabel

Film Merah Putih merupakan film yang

bergenre perang dengan latar belakang

masa kemerdekaan, memberikan

penyegaran kepada khalayak untuk lebih

cinta tanah air.

Respon Kognitif

Respon Afektif

Respon Konatif Film Merah Putih dapat dijadikan

sebagai pengingat untuk masyarakat

akan betapa pentingnya toleransi

beragama, serta mengamalkan nilai-nilai

pancasila.

10

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 29 11

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

Rineke Cipta 1993), cet. ke-2, h. 97

Page 28: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

15

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini,

maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan sebagi gambaran

umum penulisan skripsi ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan

penulis dalam menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh

dari berbagai sumber, seperti buku referensi maupun hasil telusuran

internet yang menjadi landasan dalam penulisan skripsi ini, di

antaranya teori-teori seputar respon dan komunikasi massa.

BAB III : GAMBARAN UMUM FILM MERAH PUTIH

Bab ini membahas tentang sinopsis Film Merah Putih,

pemain film dan tokoh-tokoh dalam film tersebut, profil sutradara,

dan profil pemeran utama dalam Film Merah Putih. Selain itu, bab

ini juga membahas mengenai Undang-undang akan kebebasan

beragama di Indonesia.

Page 29: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

16

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil temua data dan analisa data, yakni

respons remaja Jl. H. Guneng, Pamulang Barat, baik respon

kognitif, afektif, maupun respon konatif.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penulisan dan saran yang

diharapkan dapat berguna bagi seluruh masyarakat, khususnya para

remaja di Indonesia.

Page 30: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Stimulus Respons

1. Pengertian Respons dan Stimulus

Respon adalah aksi reaksi yang muncul dari suatu masalah

terhadap khalayak. Dalam kamus lengkap psikologi, respons

(response) merupakan satu jawaban, khususnya satu jawaban bagi

pertanyaan tes atau satu kuesioner; sembarang tingkah laku, baik yang

jelas kelihatan atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi atau

tersamar.1 Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, respons

diartikan sebagai tanggapan, reaksi, atau pun jawaban.2

Menurut Ahmad Subandi, respons berperan sebagai umpan

balik (feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar

dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.3 Sedangkan

menurut Jalaudin Rakhmat, respons adalah suatu kegiatan (activity)

dari orgaisme itu, bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif,

setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat

juga disebut respons.4

Secara umum respons atau tanggapan dapat diartikan sebagai

hasil atau kesan yang didapat dari sebuah pengamatan. Adapun dalam

1 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), h. 432.

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 746 3 Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, (Jakarta: UT, 1999), Cet. Ke-1, h. 43

4 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), h.

51

Page 31: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

18

hal ini yang dimaksud dengan tanggapan adalah pengamatan tentang

subjek, peristiwa-peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan.

Segala sesuatu yang pernah kita alami akan selalu

meninggalkan jejak atau kesan dalam pikiran kita. Kesan atau jejak

itulah yang dapat timbul kembali dan berperan sebagai sebuah

tanggapan atau biasa disebut sebagai respons. Secara umum tanggapan

atau respons merupakan bayangan atau kesan dari apa yang telah kita

amati dan kenali. Selama tanggapan-tanggapan itu berada dalam

bawah sadar, maka disebut dengan tanggapan latent, sedangkan

tanggapan-tanggapan yang berada dalam kesadaran disebut dengan

tanggapan aktual.5

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Stellen M Caffe,

respon dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan

keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu.

Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang

dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap,

dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul

apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap

sesuatu.

5 Alisuf Sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2006),

h. 60.

Page 32: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

19

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata

yang meliputi tindakan atau perbuatan.6

Dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, efek kognitif

membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak

dalam memahami sebuah informasi dalam mengembangkan

kemampuan kognitifnya. Film merupakan salah satu bentuk media

massa yang dipercaya mampu memberikan informasi kepada khalayak

secara efektif.

Menurut Mc Luhan, media massa merupakan perpanjangan alat

indera kita.7 Misalnya, masyarakat pada umumnya tidak pernah tahu

ataupun melihat keindahan menara Eiffel, namun setelah menonton

film Eiffell I’m In Love, khalayak dapat melihat dan mengetahui

keberadaan menara dengan sejutan keindahan yang berada di Paris

tersebut.

Elvinaro Ardianto bersama rekan-rekannya dalam bukunya

juga memaparkan mengenai efek afektif dan behavioral. Efek afektif

memiliki tujuan yang tidak hanya sekedar memberi informasi kepada

khalayak, akan tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan turut

merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan

sebagainya. Misalnya, tidak jarang banyak khalayak yang merasa

6 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), h.

218. 7 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 53

Page 33: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

20

jengkel dengan kelakuan pemeran antagonis yang selalu menindas

yang lemah dalam sebuah sinetron.

Efek konatif merupakan efek yang timbul pada diri khalayak

dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. Misalnya, setelah

menonton film laskar pelangi, para anak-anak dan remaja menjadi

lebih rajin untuk belajar dan membentuk cita-cita mereka.

Sedangkan kata stimulus memiliki beberapa arti, diantaranya

stimulus merupakan perangsang organism bagian tubuh atau reseptor

lain untuk menjadi aktif.8 Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan,

stimulus dalam bahasa latin merupakan pengobar atau pendorong

semangat, perangsang, serta sengatan. Sedangkan dalam dunia

psikologi, stimulus diartikan sebagai fenomena dalam lingkungan

fisik, baik berupa benda maupun energi yang dapat membangkitkan

respon pada diri suatu organisme.9

2. Proses Terbentuknya Stimulus – Respons

Teori Stimulus – Respons atau biasa dikenal dengan Teori S-O-

R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula

berasal dari bidang keilmuan psikologi yang muncul pada tahun 1930-

an, yang kemudian diangkat menjadi teori komunikasi juga. Hal ini

dikarenakan objek material psikologi dan komunikasi yang sama,

8 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1091 9 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. 1, h. 1068

Page 34: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

21

yakni manusia yang meliputi komponen-komponen sikap, opini,

perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.10

Teori ini pada dasarnya merupakan sebuah prinsip belajar

sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu.

Dalam teori ini dapat menggambarkan seseorang yang mampu

menjelaskan suatu hubungan antara pesan dalam media dengan reaksi

audience.11

Dalam stimulus – response, efek yang ditimbulkan merupakan

reaksi khusus terhadap stimulus tertentu, sehingga seseorang dapat

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan yang

timbul sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator.

McQuail mengutarakan elemen-elemen utama dalam teori ini

adalah:12

a. Pesan (stimulus)

b. Seorang penerima atau receiver

c. Efek (respons)

Dalam masyarakat massa, prinsip S-O-R mengansumsikan

bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media, yang kemudian

didistribusikan secara sistematis dalam skala yang luas. Sehingga

secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar

10

Onong Uchyana Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2005), h. 254 11

M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 277 12

M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 277

Page 35: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

22

individu, bukan ditujukan kepada orang per orang. Kemudian sejumlah

besar individu itu akan merespons informasi tersebut.

Prinsip teori stimulus respons ini merupakan prisip dasar dari

teori jarum suntik hipodermik, teori yang menjelaskan proses

terjadinya efek media massa yang memiliki pengaruh kuat terhadap

khalayak. Penggunaan teknologi telematika dimaksudkan untuk

mereproduksi dan mendistribusi pesan informasi dengan

memaksimalkan jumlah penerima dan respons oleh audience,

sekaligus meningkatkan respons audience.

Dalam bukunya yang berjudul “Sikap Manusia, Perubahan,

serta Pengukurannya”, Prof. Dr. Mar’at mengutip pendapat Hovland

dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru

terdapat tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian, dan

penerimaan.13

Gambar 1.1

Dapat dilihat bahwa perubahan sikap pada individu tergantung

pada proses pesan informasi tersebut disampaikan, Gambar di atas

menggambarkan bahwa Stimulus yang diberikan kepada komunikan

memiliki 2 (dua) kemungkinan, yaitu pesan diterima atau ditolak.

13

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya, 2003), h. 254-255

STIMULUS

ORGANISME

Perhatian

Pengertian

Penerimaan

RESPONS

(Perubahan Sikap)

Page 36: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

23

Sebuah pesan informasi berlangsung ketika adanya perhatian

dari komunikan, yang kemudian komunikan akan mengerti dari isi

pesan informasi tersebut. Kemampuan komunikan dalam memberikan

makna terhadap isi pesan inilah terjadi proses menerima atau menolak

yang kemudian terjadilah kesediaan komunikan untuk merubah sikap.

Dalam teori stimulus respon dalam prosesnya tidak ditujukan

kepada komunikan yang bersifat individu, akan tetapi ditujukan dalam

jumlah yang lebih besar seperti masyarakat atau komunitas. Oleh

karena itu, penggunaan teknologi merupakan keharusan dalam

mendistribusikan pesan informasi, sedangkan individu yang tidak

terjangkau oleh terpaan pesan diasumsikan tidak akan terpengaruh oleh

isi pesan.

Respons merupakan timbal balik dari apa yang

dikomunikasikan terhadap khalayak yang terlibat dalam proses

komunikasi. Proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan

efisien apabila terdapat unsur-unsur komunikasi di dalamnya.

Model komunikasi yang ditampilkan oleh Philip Kotler dalam

bukunya yang berjudul Marketing Management, mengangkat

paradigma Harold Lasswel “Who says what in which channel to whom

with what effect” dimana unsur-unsur komunikasi adalah:

a) Sender, yakni komunikator yang menyampaikan pesan

kepada khalayak.

Page 37: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

24

b) Encoding, yakni proses pengalihan pikiran dalam bentuk

lambang atau symbol.

c) Message, yakni pesan yang berupa serangkaian lambang

bermakna yang disampaikan komunikator.

d) Media, merupakan tempat atau wadah berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.

e) Decoding, merupakan proses dimana komunikan

menetapkan makna dalam lambang yang disampaikan

komunikator kepadanya.

f) Response, adalah tanggapan atau seperangkat reaksi kepada

komunikator setelah diterpa pesan.

g) Feedback, adalah umpan balik atau tanggapan komunikan

apabila tersampaikan pesan kepada komunikator.

h) Noise, merupakan gangguan tak terencana yang terjadi

dalam proses komunikasi. Hal ini terjadi ketika komunikan

menerima pesan lain yang berbeda dengan pesan yang

disampaikan oleh komunikator.

3. Faktor terbentuknya Respons

Respons dapat terbentuk karena adanya faktor pendorong

dalam proses komunikasi. Tidak semua stimulus mendapatkan respon,

hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian atau perhatian lebih

terhadap minat khalayak. Dengan demikian sebuah respons dapat

Page 38: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

25

terbentuk tidak hanya pada stimulus yang diberikan akan tetapi

keadaan setiap individu juga mempengaruhi.

Stimulus akan mendapatkan respons dari individu berdasarkan

beberapa faktor , yaitu 14

:

a). Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu

manusia, yang terdiri atas unsur rohani dan jasmani. Kedua unsur

tersebut sangat mempengaruhi tiap individu dalam memberi tanggapan

dari sebuah stimulus. Jika salah satu unsur tersebut mengalami

gangguan atau tidak dalam kondisi yang baik maka tanggapan yang

akan diterima oleh individu tersebut akan berbeda.

b). Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan

sekitar. Faktor ini biasanya berupa benda-benda perangsang dari suatu

stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya, menyatakan bahwa

faktor psikis berhubungan dengan objek akan menimbulkan stimulus,

dan stimulus akan mengenai alat indera.

Stimulus dapat disadari oleh individu jika suatu stimulus cukup

kuat untuk dapat ditanggapi. stimulus mempunyai batas minimal agar

stimulus tersebut dapat ditanggapi. Batas minimal tersebut biasa

disebut ambang absolut sebelah bawah atau ambang stimulus. Jika

stimulus kurang dari batasan tersebut maka individu tersebut tidak

akan menyadari stimulus tersebut.

14

Bimo walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta : UGM,1996), h.55

Page 39: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

26

4. Macam-macam Respons

Respons atau yang biasa disebut dengan tanggapan menurut

Agus Sujanto, ada bermacam-macam menurut media penerimanya,

yaitu 15

:

a). Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu :

1. Tanggapan Auditif, yakni tanggapan terhadap apa-apa yang

telah didengarnya, baik berupa suara, ketukan dan lain-lain.

2. Tanggapan Visual, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang

dilihat.

3. Tanggapan Perasa, yaitu tanggapan dari sesuatu yang

dialami individu.

b). Tanggapan menurut terjadinya, yaitu :

1. Tanggapan ingatan, yakni tanggapan terhadap sesuatu yang

diingat.

2. Tanggapan fantasi, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang

dibayangkan.

3. Tanggapan pikiran, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang

dipikirkan.

c). Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu :

15

Agus Sujanto. Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hal. 31-32

Page 40: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

27

1. Tanggapan Benda, yaitu tanggapan terhadap benda yang

menghampirinya atau berada didekatnya.

2. Tanggapan kata-kata, yaitu tanggapan terhadap kata-kata

yang didengar arau dilihatnya.

B. Film

1. Definisi Film

Secara umum, film memiliki beberapa makna, diantaranya

selaput halus; selaput tipis yang dibuat dari seluloit untuk tempat

gambar negatif atau untuk tempat gambar positif yang akan diputar

dalam bioskop; lakon dalam gambar hidup.16

Dalam buku Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, gambar

bergerak atau yang biasa disebut dengan film merupakan bentuk

dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia.17

Situs

wikipedia.org memaparkan mengenai definisi film, yakni gambaran

hidup yang sering disebut movie (semula plesetan untuk berpindah

gambar). Film secara kolektif disebut sinema.

Gambar hidup atau biasa disebut film adalah bentuk seni,

bentuk populer dari hiburan dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan

rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu)

16

Save M. Dagun. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. 1, h. 258 17

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 143

Page 41: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

28

dengan kamera atau dengan animasi.18

Film telah lebih dulu menjadi

media hiburan dibandingkan siaran radio dan televisi.

Film memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

mempengaruhi audience-nya. Hal ini dikarenakan proses penyajian

dan penayangan film tersebut yang berbeda dengan sinetron yang

kerap diputar pada layar televisi. Pemutaran film dalam bioskop

menuntut penonton untuk duduk di sebuah auditorium gelap dan

dihadapkan dengan layar lebar tanpa gangguan dalam proses

pemutaran film tersebut.

Efek dari film dapat berupa peniruan yang diakibatkan oleh

anggapan bahwa apa yang dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan

oleh setiap orang. Melihat dari itulah betapa pentingnya sebuah film

dikemas secara baik. Pesan moral menjadi unsur utama dalam sebuah

film yang harus dikedepankan. Film bukan hanya sebagai media

hiburan, melainkan sebagai medium komunikasi yang ampuh untuk

pendidikan dan sarana informatif.

Apabila ditelusuri lebih dalam, film merupakan dokumen

kehidupan sosial sebuah komunitas. Film memilki realitas kelompok

masyarakat pendukungnya itu, baik realitas dalam bentuk imajinasi

ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukkan jejak-jejak

yang ditinggalkan, cara menghadapi masa kini, dan keinginan manusia

terhadap masa yang akan dating kepada khalayak.

18

Telaah situs http://www.wikipedia.org.com/

Page 42: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

29

Seiring dengan perkembangan sekarang ini, film dapat

digunakan sebagai alat propaganda. Hal ini dikarenakan film dianggap

memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas

yang hebat.

2. Perfilman di Indonesia

Dalam buku komunikasi Massa karya Elvinaro bersama rekan-

rekannya dipaparkan bahwa Lady Van Java merupakan film pertama

yang diputar di Indonesia. Film ini diproduksi oleh David di Bandung

pada tahun 1926. Setelah film pertama diputar, judul-judul film

lainnya pun mulai bermunculan. Pada tahun 1927-an Krueger

Corporation memproduksi film yang berjudul Eulis Atjih, hingga tahun

1930 masyarakat disuguhi film Lutung Kasarung, Si Conat dan Pareh.

Film-film tersebut merupakan film bisu karya orang-orang Belanda

dan Cina.

Sedangkan untuk film bicara yang pertama diputar di Indonesia

adalah Terang Bulan yang dibintangi oleh Roekiah da R. Mochtar

yang naskahnya berasal dari seorang penulis Indonesia, Saerun.19

Tahun 1941 pada saat perang Asia Timur, perusahaan

perfilman yang dipegang oleh Belanda dan Cina berpindah tangan

kepada pemerintah Jepang. Di tangan jepang dunia perfilman

19

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 144

Page 43: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

30

berkembang dengan memproduksi film feature dan film dokumenter.

Jepang memanfaatkan film sebagai media informasi dan propaganda.

Pada tanggal 6 Oktober, di saat Indonesia telah

memproklamirkan kemerdekaannya, maka perusahaan perfilman milik

Jepang yang bernama Nippon Eiga Sha tersebut diserahkan secara

resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia yang dilakukan oleh

Ishimoto dari pihak Pemerintah Militer Jepang kepada R.M. Soetarto

perwakilan dari Indonesia.

Film merupakan salah satu bentuk media massa yang memiliki

fungsi informatif, edukatif, bahkan persuasif. Sejalan dengan misi

perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media

hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk

pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character

building.20

3. Karakteristik Film

Secara teknis film mengkombinasikan fotografi, stereo,

grafik, digital, komputer, dan teknologi dalam perfilman. Maka

menjadi hal yang penting bagi khalayak untuk mengetahui

karakteristik film itu sendiri.

a. Film menggunakan unsur gambar sebagai sarana utama untuk

menyampaikan informasi.

20

Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 145

Page 44: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

31

b. Film memiliki keterbatasan waktu. Pada umumnya, film

memiliki durasi waktu antara 80 sampai 120 menit.

c. Layar yang luas/lebar. Berbeda dengan televisi, media film

memilki layar yang berukuran besar.

d. Pengambilan gambar dalam film adalah pengambilan jarak

jauh atau extreme long shoot, biasa disebut dengan

pengambilan pemandangan menyeluruh.

e. Konsentrasi penuh dalam menikmati film pastilah berbeda bila

dibandingkan apabila khalayak menonton acara di televisi.

4. Jenis-jenis Film

Dalam perkembangannya film berkembang menjadi beberapa

macam. Hal tersebut berhubungan dengan maksud film tersebut dibuat.

Namun pada dasarnya, film dapat dikelompokkan kedalam dua pembagian

besar, yakni film teatrikal dan non teatrikal. Pendapat lain menyebutnya

Film Fiksi dan Non Fiksi.

Film Teatrikal adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang

dikarang, dan dimainkan oleh aktor/aktris. Film teatrikal umumnya

bersifat komersial, yaitu dipertunjukan di bioskop dengan harga karcis

tertentu atau ditayangkan di televisi dengan dukungan sponsor iklan

tertentu.

Page 45: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

32

Film Teatrikal mempunyai sejumlah kategori (genre) yaitu, film

drama, film komedi, film action, film musical, dan sebagainya.21

Sedangkan film non teatrikal adalah jenis film yang mengambil kenyataan

sebagai objeknya. Film non teatrikal juga memiliki sejumlah genre meski

kebanyakan bukan untuk tujuan komersial.

Dalam proses pembuatannya, film non teatrikal membutuhkan

proses pemikiran dan teknis. Proses pemikiran berupa pencarian ide,

gagasan atau cerita yang akan dibuat. Sedangkan proses teknis berkaitan

dengan keterampilan Artistik untuk mewujudkan segala ide, gagasan atau

cerita menjadi film yang siap ditonton. Oleh karena itu, film cerita dapat

dipandang sebagai penyebaran nilai-nilai.

5. Unsur-unsur Film

Terdapat beberapa hal yang menjadi unsur utama dalam sebuah

film, diantaranya adalah:

a. Title (judul)

b. Crident title (Produser, Crew, Artis, dan lain-lain)

c. Tema film (inti cerita dalam sebuah film yang ingin

disampaikan)

d. Intrik (usaha penguatan karakter pemain untuk mencapai

tujuan)

e. Klimaks (benturan antar kepentingan)

21

Dwi Lutfiana, Respons Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Jurusan

Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film Laskar Pelangi, (Jakarta : Fak.Dakwah Dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h. 26-27

Page 46: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

33

f. Plot (alur cerita)

g. Suspen atau keterangan (masalah yang terkatung-katung)

h. Million setting (latar belakang terjadinya peristiwa, masa

waktu, bagian kota, perlengkapan aksesoris dan gaya pakaian

yang disesuaikan dengan isi cerita)

i. Sinopsis (ringkasan atau gambaran dengan cepat kepada orang

yang berkepentingan)

j. Trailer (bagian film yang menarik)

k. Karakter (karakteristik pelaku dalam film)

C. Nasionalisme

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri dan

saling membutuhkan satu sama lain. Namun hidup bersama dalam kelompok-

kelompok masyarakat bukanlah hal yang mudah, kesadaran dan rasa

persaudaraan menjadi hal terpenting bagi setiap individu agar tetap bisa hidup

berdampingan.

1. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. DR.

Badri Yatim dalam bukunya yang berjudul Soekarno, Islam, dan

Nasionalisme mengutip mengenai definisi bangsa dari sisi antropologis –

sosiologis, dan politis. Menurut antropologis serta sosiologis, bangsa

adalah suatu masyarakat yang merupakan suatu persekutuan-hidup yang

berdiri sendiri dan masing-masing anggotanya merasa satu kesatuan ras,

Page 47: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

34

bahasa, agama, sejarah dan adat istiadat. Sedangkan bangsa berdasarkan

politis adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka

tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi

baik ke luar maupun ke dalam.22

Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi

kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu

bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan

maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan

masyarakat, bangsa dan negaranya.

Mengenai definisi dari nasonalisme, banyak rumusan yang

dikemukakan, diantaranya adalah23

:

1. Huszer dan Stevenson

Nasionalisme adalah yang menentukan bangsa mempunyai rasa

cinta secara alami kepada tanah airnya.

2. L. Stoddard

Nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan,

dianut oleh sejumlah besar manusia perseorangan sehingga mereka

membentuk suatu kebangsaan. Nasionalisme adalah rasa

kebersamaan segolongan sebagai suatu bangsa.

22

Badri Yatim. Soekarno, Islam, dan Nasionalisme. (Jakarta:Logos Wacana Ilmu). Hal 57-58 23

Badri Yatim. Soekarno, Islam, dan Nasionalisme. (Jakarta:Logos Wacana Ilmu). Hal 58-59

Page 48: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

35

Dari sekian banyak definisi yang dipaparkan, terdapat unsur-unsur

yang disepakati bersama, yaitu adalah kemauan untuk bersatu dalam

bidang politik dalam suatu negara kebangsaan (nasional). Jadi

nasionalisme itu telah terbentuk pada saat suatu bangsa memiliki cita-cita

yang sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan.

Soekarno sebagai seorang intelektual Indonesia yang aktif

berpolitik sejak masa mudanya, memiliki konsep nasionalisme sendiri.

Pada tanggal 1 Juni 1945, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi

bangsa Indonesia. Soekarno mendefinisikan nasonalisme terdiri dari rasa

ingin bersatu, persatuan perangai dan nasib serta persatuan antara orang

dan tempat.

Jadi Nasionalisme dapat diartikan:

a. Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang

meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai

bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas

mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.

b. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan

tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan

sekaligus menghormati bangsa lain.

Page 49: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

36

2. Nasionalisme Pancasila

Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau

paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya

yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa

Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang memiliki tujuan,

diantaranya:

a. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

b. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;

c. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak

merasa rendah diri;

d. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama

manusia dan sesama bangsa;

e. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

f. Mengembangkan sikap tenggang rasa;

g. Tidak semena-mena terhadap orang lain;

h. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;

i. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;

j. Berani membela kebenaran dan keadilan;

k. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat

manusia; dan

l. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama

dengan bangsa lain.

Page 50: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

37

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM MERAH PUTIH

A. SINOPSIS FILM MERAH PUTIH

Gambar 2. Poster Film Merah Putih

Film Merah Putih menggambarkan dengan jelas nilai-nilai toleransi

dan kebersamaan yang menjadi nilai-nilai dasar untuk karakter bangsa

Indonesia. Hashim Djojohadikusumo sebagai produser eksekutif Film Merah

Putih menjelaskan bahwa meskipun Merah Putih merupakan karya film fiksi,

namun film ini terinspirasi dari kehidupan yang sesungguhnya. Film ini

mengangkat kisah dari para kadet pemberani yang dibunuh di Lengkong. Di

Page 51: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

38

mana pada saat itu semua lelaki dan perempuan berjuang dengan seluruh jiwa

dan raga mereka untuk persatuan dan kemerdekaan Indonesia yang terjadi

antara tahun 1945 sampai 1948.

Film Merah Putih merupakan film bergenre ‘kemerdekaan’ yang

menceritakan kehidupan 5 (lima) pria di Sekolah Tentara Rakyat setelah

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1947. Mereka adalah Amir

(Lukman Sardi), Marius (Darius), Tomas (Donny Alamsyah), Soerono (Zumi

Zola) dan Dayan (Rifnu Wikana). Mereka berasal dari latar belakang yang

berbeda, baik secara agama, budaya, dan tingkat sosial. Namun, mereka

memiliki satu tujuan, yaitu menjadi pejuang kemerdekaan.

Kehidupan di pemusatan latihan tentara yang keras, membuat mereka

harus belajar banyak mengenai dunia militer yang sebenarnya. Salah satunya

adalah tidak membuat keonaran dan kesalahan yang bodoh, karena apabila

terjadi kesalahan sekecil apa pun akan mempengaruhi sekitar, dan mereka

akan dihukum. Awalnya perbedaan latar belakang suku, agama dan ras

membuat kehidupan di sekolah tentara berjalan tidak mulus, terutama antara

Tomas dan Marius.

Tomas berasal dari keluarga peternak ayam yang bersuku Manado dan

beragama Kristen, sedangkan Marius adalah kaum atas asal Batavia. Alasan

mereka untuk bergabung dan masuk ke dalam sekolah tentara pun berbeda,

Tomas memiliki niat yang kuat, karena dia ingin membalas dendam atas

ayahnya yang dibunuh tentara Belanda. Sedangkan Marius memiliki keinginan

Page 52: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

39

untuk menunjukkan kepada dunia bahwa dia mampu memberikan

kemerdekaan kepada bumi pertiwi.

Di tengah kesenjangan yang terjadi antara Tomas dan Marius, hadir

tokoh Amir yang berlatar belakang seorang guru yang memiliki keinginan

untuk mengabdi lebih dalam kepada bumi pertiwi. Setelah mendapatkan restu

dari istrinya yang bernama Melati, Amir masuk ke dalam sekolah tentara

republik. Dengan pembawaannya yang tenang dan bijaksana membuat Amir

menjadi sosok yang berbeda di antara tentara yang lainnya.

Soerono adalah sahabat dari Marius. Soerono memiliki seorang adik

yang bernama Senja. Soerono dan Senja memiliki masa lalu yang cukup

menyedihkan. Orang tua mereka difitnah sebagai sekutu pembela Belanda

pada saat itu, yang kemudian orang tua mereka dibunuh secara kejam oleh

massa. Akhirnya Soerono pun bertekad untuk masuk ke sekolah tentara, untuk

membuktikan pada Indonesia bahwa keluarganya bukanlah seorang

penghianat, dan dia mampu memberikan kemerdekaan pada tanah air.

Saat itu Jepang sudah menyerah, namun Belanda berniat ingin

‘mencaplok’ Indonesia kembali melalui agresi militernya. Bersama Amir,

Soerono, serta Dayan, Tomas dan Marius akhirnya menenggelamkan sejenak

pertentangan yang terjadi di antara mereka. Bersama tentara lainnya, mereka

ditugaskan untuk memaksa Belanda mundur melalui pertempuran yang cukup

menegangkan, di mana ‘hidup atau mati’ menjadi taruhannya.

Agresi Militer Belanda diluncurkan dengan menyerang para pejuang

Indonesia di propinsi Jawa Tengah. Agresi itu dipimpin oleh Van Mook yang

Page 53: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40

berkebangsaan Belanda, bersama pasukannya Van Mook menyerang membabi

buta disegala penjuru. Sungguh ironis, kelompok pejuang Indonesia masih

terlibat konflik pribadi. Dan moment tersebut di manfaatkan oleh Belanda

sebagai misi pemecahan kekuatan para pejuang Indonesia.

Karena terdesak oleh gempuran yang bertubi-tubi, akhirnya para

pejuang kemerdekaan bersatu untuk melawan dan berjuang hingga titik darah

penghabisan. Teknik lama dalam bergerilya kembali digalakkan. Mereka

berikrar untuk menunjukkan sebagai anak Bangsa Indonesia yang

sesungguhnya dengan melepaskan rasa egoisme mengenai perbedaan. Seperti

yang kita ketahui, negara Indonesia tercinta terdiri berbagai kelas sosial,

perbedaan suku, daerah, agama dan karakteristik. Akhirnya mereka bersatu

karena perbedaan itu dan menghasilkan sebuah harapan, yakni

mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

B. BALIK LAYAR FILM MERAH PUTIH

Proses pembuatan film Merah Putih tidak mudah, sebab harus melalui

beberapa proses casting secara bertahap dan para pemain harus mengikuti

pelatihan militer untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proses pembuatan

Film Merah Putih banyak menampilkan adegan di luar ruangan sehingga

membutuhkan daya tahan yang prima, terutama saat syuting di daerah

Bandungan yang berhawa sangat dingin.

Merah Putih adalah film yang menggambarkan kisah perjuangan para

pahlawan saat tahun 1947 silam melawan Belanda yang melancarkan agresi

Page 54: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

41

dipimpin Van Mook dan menyerang jantung kota Jawa Tengah. Oleh karena

itu,sebagian besar adegan diambil di Semarang, di antaranya di Gedung

Lawang Sewu, daerah Bandungan, lereng Gunung Ungaran, kawasan

Tinjomoyo dan Candi Baru Semarang.

Merah Putih merupakan film perang pertama Indonesia yang bergaya

Hollywood Blockbuster. Film yang diproduksi oleh PT. Media Desa

bekerjasama dengan Margate House ini turut melibatkan ahli perfilman

internasional. Film Merah Putih ini memiliki nuansa yang berbeda dengan

yang film lain dan yang terpenting menunjukkan semangat perjuangan serta

toleransi beragama di Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

Indonesia.

Tidak hanya menyajikan tayangan yang bernuansa action, Film Merah

Putih yang diproduksi oleh Margate House dan Media Desa ini juga

menampilkan adegan percintaan dan komedi yang dibalut dalam nuansa

nasionalis dan toleransi. Alur cerita yang sederhana namun penuh dengan

makna ini memberikan penyegaran dan rasa yang berbeda dalam dunia

perfilman Indonesia.

Dalam sebuah artikel di media on-line Darius Sinatrya, pemeran

Marius dalam Film Merah Putih ini melontarkan pernyataan rasa bangga dan

kecewanya. “Saya bangga dan kecewa untuk film ini. Bangga karena

akhirnya ada film yang bisa membangkitkan rasa nasionalis lewat film perang

dan sejarah. Film ini juga yang bergenre beda seperti kebanyakan film

sekarang. Tapi saya kecewa kenapa ide awal untuk membuat film ini justru

Page 55: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

42

datang dari orang diluar bangsa Indonesia. Ternyata mereka lebih peduli

daripada kita,” ujar Darius dihadapan para wartawan.1

Kesuksesan sebuah film tidak terlepas dari peran pemain serta kru

yang terlibat di dalamnya. Maka kerja sama yang solid dalam sebuah tim

produksi sangat berperan besar untuk hasil yang mereka ciptakan.

1. Pemeran Film Merah Putih

Lukman Sardi yang berperan sebagai Amir, seorang muslim dan

berprofesi sebagai guru. Namun, jauh dalam lubuk hatinya terdapat tekad

untuk menjadi seorang prajurit dalam merebut kemerdekaan. Hingga pada

akhirnya Amir mendapat kesempatan untuk menjadi prajurit, dan di tengah

gencatan agresi Amir diangkat menjadi Kapten dikarenakan pembawaannya

yang tenang dan dapat berpikir secara logis. Lukman Sardi merupakan aktor

yang sudah tidak diragukan lagi profesionalitasnya dalam dunia akting. Laskar

Pelangi, Quickie Ekspress, 9 Naga, dan GIE merupakan beberapa film yang

pernah Lukman Sardi bintangi.

Donny Alamsyah yang pernah membintangi Fiksi, 9 Naga, GIE, dan

The Raid berperan sebagai Tomas berasal dari keluarga peternak ayam yang

bersuku Manado dan beragama Kristen. Rasa cinta kepada keluarganya

membawakan kebencian yang sangat mendalam pada pihak Belanda.

Meskipun Donny Alamsyah termasuk dalam pendatang baru dalam dunia

perfilman, namun kualitas akting Donny sangat memukau dan ini terbukti di

1 http://www.21cineplex.com/slowmotion/press-screening-film-merah-putih-bukan-

hanya-adegan-perang,906.htm, diakses pada tanggal 1 April 2012, pkl. 10.40 WIB

Page 56: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

43

mana wajah Donny mulai memenuhi beberapa film Indonesia dengan kualitas

tinggi.

Teuku Rifnu Wikana yang juga pendatang baru dalam dunia perfilman

ini berperan sebagai Dayandi yang berasal dari Bali dan beragama Hindu.

Rifnu sangat tertarik dengan tema yang ingin diangkat film ini, yaitu

nasionalisme, persatuan, persahabatan, dan toleransi agama untuk bersama-

sama berjuang merebut kemerdekaan. Dalam Film Merah Putih karakter yang

dibangun oleh Rifnu adalah sosok pendiam, patuh, setia kawan, dan memiliki

semangat yang tinggi untuk memerdekakan bumi pertiwi.

Darius Sinathrya yang berperan sebagai Marius, kaum atas asal

Batavia, dan beragama Kristen. Berbeda dengan Tomas peran Marius sebagai

seorang Kristen yang tidak terlalu taat, keras kepala, serta berasal dari kaum

terdidik. Saat Indonesia dalam masa wajib militer mengharuskan Marius yang

berkarakter manja ini menjadi seorang tentara yang memiliki mental kuat dan

peduli dengan sesama.

Zumi Zola berperan sebagai Soerono yang ditunjuk untuk menjadi

seorang Kapten dan memimpin para tentara baru. Namun saat terjadi serangan

mendadak yang dilakukan Belanda ke markas tentara Indonesia Kapten

Soerono tertembak dan akhirnya meninggal dunia. Pada film Merah Putih ini,

Zumi Zola mendapat peran yang cukup penting. Walaupun hanya tampil

sampai pertengahan film, namun peran Kapten Soerono sangat mempengaruhi

alur cerita dan hubungan antar tokoh dalam film ini.

Page 57: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

44

Rahayu Saraswati berperan sebagai Senja, adik kandung dari kapten

Soerono. Melihat kematian kakaknya langsung ditangan tentara Belanda

membuat dirinya dendam dan benci terhadap tentara Belanda. Karena

kebenciannya tersebut membuat Senja bergabung dalam kelompok yang

dipimpin Sersan Amir untuk ikut serta dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Film Merah Putih ini merupakan film perdana yang dibintangi oleh Rahayu

Saraswati.

Astri Nurdin, berperan sebagai Melati istri dari Amir (Lukman Sardi).

Salah satu wajah baru di dunia perfilman Indonesia. Melati adalah seorang

istri yang sabar dan sangat menghormati suaminya. Walaupun dalam keadaan

mengandung Melati rela ditinggal oleh suaminya untuk berperang. Astri

Nurdin sangat senang saat mendapatkan tawaran film ini. Menurutnya Film ini

sangat bagus dan sangat baik dalam menghidupkan rasa Nasionalisme.

Rudy Wowor berperan sebagai Dutch Major Van Gaartner, pemimpin

bangsa Belanda saat melakukan agresi di pulau Jawa dan sekitarnya. Karakter

yang dibangun dalam film ini adalah sikap penguasa, kejam, dan besarnya

keinginan untuk menguasai bangsa Indonesia.

2. Kru Film Merah Putih

Kelebihan yang dimiliki Film Merah Putih yang membuat film ini

berbeda dengan film-film nasional lainnya adalah film ini mempunyai kualitas

serta gaya yang setaraf dengan film Hollywood. Pasalnya, Film Merah Putih

ini melibatkan para Crew Film Internasional yang sudah mempunyai nama

Page 58: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

45

besar di dunia perfilman internasional Hollywood. Lihat saja daftar kru yang

terlibat di antaranya:

1) Koordinator Special Effect yang berasal dari Inggris, Adam Howarth

yang pernah menjadi koordinator special effect dalam Film Saving

Private Ryan dan Black Hawk Down.

2) Koordinator Pemeran Pengganti yang dipegang oleh Rocky McDonald

yang pernah bermain dalam Film Mission Impossible II dan The Quiet

American.

3) Make Up dan Visual Effect Artist dipegang oleh Rob Trenton yang

pernah ikut terlibat dalam pembuatan Film Batman-The Dark Knight.

4) Ahli Persenjataan dipegang oleh John Bowring yang pernah terlibat

dalam pembuatan beberapa film terkenal, seperti Crocodile Dundee II,

The Matrix, The Thin Red Line, Australia, dan X-Men Origins :

Wolverine.

5) Asisten Sutradara Film Merah Putih dipegang oleh Mark Knight yang

aktif terlibat dalam pembuatan Film December Boys dan Beautiful.

Sangat disayangkan ide dan konsep cerita Film Merah Putih ini justru

berasal dari seorang warga sekaligus sutradara asal Amerika yag tertarik

dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Yadi Sugandi mendapatkan limpahan

ide dan konsep cerita untuk diproduksi setelah sutradara asal Amerika tersebut

harus kembali ke negara asalnya.

Page 59: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

46

C. PROFIL SUTRADARA FILM MERAH PUTIH “YADI SUGANDI”

Gambar 3. Foto Yadi Sugandi

1. Film hasil besutan Yadi Sugandi

Yadi Sugandi merupakan pembuat film dan penata gambar terbaik

yang telah berpengalaman menangani beberapa film terbaik karya anak bangsa

Indonesia. Bagi Yadi Sugandi, film seperti darah dalam hidupnya. Hidupnya

seperti sudah dikontrak dengan film. Dengan film Yadi Sugandi dapat melihat

realita kehidupan dari sisi yang berbeda.

Keterlibatan Yadi Sugandi dalam Film Merah Putih dan menjadi

seorang sutradara merupakan pengalaman pertamanya setelah bertahun-tahun

berperan sebagai DOP. Tentu saja hal ini memberikan kesan tersendiri bagi

Yadi Sugandi yang memulai awal kariernya sebagai fotografer nikahan. Awal

mula Yadi Sugandi tidak pernah bercita-cita untuk masuk dalam dunia

cinematografi, bahkan hobinya pun membaca komik. Namun, saat mulai

beranjak dewasa Yadi Sugandi mulai tergerak untuk mencari uang sendiri.

Keinginannya untuk hidup madirilah yang membuat Yadi Sugadi untuk duduk

Page 60: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

47

manis di depan ruang mayat RS Carolus. Pada saat itu Yadi Sugandi kerja

paruh waktu menyediaka jasa foto jenazah demi mendapatkan uang.

Melihat peristiwa di atas sangat jelas menggambarkan perjalanan

panjang Yadi Sugandi untuk menjadi cinematografi professional hingga saat

ini. Tidak sedikit hasil besutan Yadi Sugandi yang dapat dinikmati khalayak,

sebut saja Laskar Pelangi, Under The Tree, Tiga Hari Untuk Selamanya,

Minggu Pagi Di Victoria Park, Petualangan Sherina, The Photograph,

Kuldesak, Jakarta Undercover, dan Eliana.

2. Film Merah Putih di mata Yadi Sugandi

Setelah puluhan tahun menjadi seorang Director of Photography

(DOP), kini untuk pertama kalinya Yadi Sugandi menjadi seorang sutradara.

Tentu saja terdapat perbedaan antara menjadi DOP dengan Sutradara, dalam

wawancara terbuka dalam sebuah media, Yadi Sugandi mengaku bahwa

menjadi sutradara lebih menguras batin sedangkan DOP lebih menguras

tenaga dan fisik. Hal ini dikarenakan seorang sutradara harus mampu

mendalami setiap adegan dan scene.

Menurut Yadi, kisah film ini merentang di seluruh kepulauan

Indonesia. Sebuah saga tentang perjuangan pribadi, pertumpahan darah, cinta,

benci, dan perang sipil yang terkait dengan isu-isu sensitif soal moral pada

masa pertumpahan darah. Menyentuh kepada konflik dan persatuan, agama

dan moralitas, keberanian sejati dan tantangan sikap moral diantara kejahatan.

Film ini memiliki faktor-faktor drama, aksi, roman, komedi, dan tragedi.

Page 61: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

48

Merah Putih mengangkat kisah tentang persatuan yang telah berhasil menuju

kemerdekaan, ini menjadi tantangan terbesar Yadi Sugandi bersama rekan-

rekannya untuk dapat menampilkan peristiwa sejarah yang besar itu dengan

baik dan layak.

Dalam produksinya, Film Merah Putih melakukan pengambilan

gambar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Jogyakarta, lalu di kaki

Gunung Ungaran untuk barak tentara, bekas kebun binatang di Semarang,

Sentul dan juga Depok. Menurut Yadi Sugadi, beberapa lokasi tersebut

merupakan lokasi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik untuk Film

Merah Putih ini. Selain itu, Yadi Sugandi juga ingin menggambarkan bahwa

perang yang terjadi di film ini juga mengalami perpindahan tempat. Yadi

Sugandi menjelaskan bahwa dalam film ini menceritakan perjalanan panjang

para prajurit Indonesia jadi, vegetasinya harus berbeda antara gunung dan

dataran rendah.2

Selain beban dan medan syuting yang sangat berat, tugas Yadi Sugandi

untuk memompa semangat para kru dan pemain juga menjadi tantangan

tersendiri bagi Yadi Sugandi. Dalam sehari Yadi Sugandi harus menggerakkan

sekitar 400-an orang di lokasi syuting. Namun, hal ini tidak menjadi hambatan

besar bagi Yadi Sugandi, karena sebagian besar kru dan pemain tidak pulang

dan selalu di lokasi setiap saat, maka rasa kekeluargaan pun dapat mudah

tumbuh dan menyatu satu sama lain.

2 http://www.21cineplex.com/exclusive/yadi-sugandi-berharap-merah-putih-melegenda-

seperti-bendera-indonesia,76.htm

Page 62: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

49

Tidak hanya menjaga stabilitas, beban dan medan syuting yang berat,

sebagai seorang sutradara Yadi Sugandi mengaku ada kalanya rasa menyerah

di lokasi syuting terjadi saat pengambilan gambar. Beliau menyebutnya

dengan scene keramat. Dalam Film Merah Putih, scene keramat itu terjadi

pada saat scene pesta rakyat, dikarenakan pada saat pengambilan gambar

tersebut hujan terus mengguyur lokasi syuting, sehingga sempat timbul rasa

lelah dan pesimis dalam menyelesaikan scene tersebut.

Bukan Yadi Sugandi namanya kalau dalam setiap karyanya tidak

memiliki kualitas visualisasi yang membanggakan. Dalam Film Merah Putih

ini pun memiliki kualitas visual efek dan sinematografi yang sangat

memuaskan. Namun, dalam film ini Yadi Sugandi lebih fokus pada

dramaturgi dan bagaimana agar ceritanya sampai. Karena sudah ada DOP-nya

sendiri jadi masalah efek visual maupun sinematografi sudah ada bagian yang

mengurusnya.

Film Merah Putih merupakan bagian pertama dari konsep trilogi

merdeka yang diangkat oleh Yadi Sugandi dan rekan-rekannya. Dalam sebuah

wawancara singkat dengan media massa, Yadi Sugadi memaparkan alasannya

mengapa Beliau membentuk konsep trilogi merdeka ini. Yadi Sugandi lebih

sepakat apabila menyebut trilogi merdeka ini sebagai pre-sekuel, pasalnya

Film Merah Putih merupakan sebuah film yang menggambarkan perjalanan

panjang. Film Merah Putih mengisahkan perjuangan para kader dalam

merebut kemerdekaan mulai dari Jawa yang kemudian mereka dikejar

Page 63: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

50

Belanda, lalu mereka menyebrang dan mengejar musuh sampai ke Bali, dan

diakhiri ketika mereka memenangkan peperangan di Bali.

Kualitas sebuah film dapat terlihat seberapa besar antusiasme khalayak

memberikan apresiasi terhadap sebuah film. Begitupun dengan Film Merah

Putih yang banyak menuai penilaian dari beberapa kalangan, dalam sebuah

media massa pesan yang terkandung dalam Film Merah Putih sempat dituding

sebagai bermuatan politis karena dibuat bertepatan dengan pemilu presiden.

Namun, Yadi Sugandi menegaskan bahwa tidak sedikitpun Film Merah Putih

ini diproduksi untuk kepentingan politik. Yadi Sugandi hanya ingin mencoba

mengangkat rasa nasionalisme, rasa persahabatan dan rasa persaudaraan dalam

Film Merah Putih melalui peran dan karakter yang dimainkan oleh para

pemain film tersebut.

Yadi Sugandi merupakan sutradara yang cermat dan memilki

perencanaan yang sangat detail dalam semua karyanya, dapat terlihat dari

pemilihan waktu pemutaran perdana Film Merah Putih di bulan Agustus 2009

yang lalu. Hal ini memang sengaja agar momentum tepat dengan hari

kemerdekaan.

Sudah cukup lama Film Merah Putih diputar dan ditayangkan baik di

layar bioskop maupun layar kaca televisi, namun perjalanan Merah Putih

masih terus berlangsung hingga saat ini. Film Merah Putih hingga saat ini

telah meraih sukses box office, penghargaan di dalam negeri sampai berbagai

festival dan pasar film internasional di Los Angeles, Cannes, Pusan, Berlin,

Hong Kong, Amsterdam, Sydney dan Moscow. Film Merah Putih

Page 64: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

51

mendapatkan pujian dari beberapa kalangan dan pengamat film. Namun Yadi

Sugandi belum merasa puas, terkadang Yadi Sugandi merasakan ada saja

bagian yang kurang ataupun merasa kurang pas untuk scene tersebut.

Page 65: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden

Dalam bab ini membahas mengenai hasil analisa data dengan

menggunakan prosedur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Data-

data yang diperoleh seputar identitas responden, berupa data jenis kelamin,

tingkat pendidikan, dan hasil pernyataan responden seputar Film Merah Putih.

Data tersebut kemudian diolah untuk menganilisa respon masyarakat

berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap Film Merah Putih

dalam 3 (tiga) skala respon, yakni kognitif, afektif, dan konatif. Dari data yang

didapat sebanyak 60 responden (remaja berusia 15-24 tahun), dibagi

berdasarkan jenis kelamin. Adapun frekuensi jumlah responden sebagai

berikut:

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin F Fr

1 Perempuan 33 55%

2 Laki-laki 27 45%

Jumlah 60 100%

Page 66: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

53

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 33 orang (55%), sedangkan jumlah

responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 27 orang (45%). Melihat data

tersebut, didapati jumlah respon perempuan lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah responden laki-laki. Jumlah tersebut sudah mewakili dari

jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Tidak hanya data berdasarkan jenis kelamin, data berdasarkan tingkat

pendidikan pun disajikan dalam bab ini. Adapun karakteristik responden

berdasarkan tingkat pendidikan dalam data tersebut adalah tingkat pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi. Data tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tabel 2 di atas, terdapat responden dengan tingkat

pendidikan SMA berjumlah 34 orang (56,67%), dan responden dengan tingkat

pendidikan Perguruan Tinggi berjumlah 26 orang (43,33%). Data tersebut

No. Tingkat Pendidikan F Fr

1 SMA 34 56,67%

2 Perguruan Tinggi 26 43.33%

Jumlah 60 100%

Page 67: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

54

telah memenuhi jumlah responden yang dibutuhkan, yakni 60 orang remaja

dengan usia 15 – 24 tahun.

B. Respon Masyarakat (Remaja Jl. H. Guneng) terhadap Film Merah

Putih

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini

menggunakan skala likert dalam angket yang telah digunakan sebagai alat

penelitian. Adapun penentuan skor berdasarkan pernyataan positif dan negatif,

sebagai berikut:

Tabel 3

Pembagian Skor Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 poin STS (Sangat Tidak Setuju) = 5 poin

TS (Tidak Setuju) 2 poin TS (Tidak Setuju) = 4 poin

RR (Ragu-ragu) 3 poin RR (Ragu-ragu) = 3 poin

S (Setuju) 4 poin S (Setuju) = 2 poin

SS (Sangat Setuju) 5 poin. SS (Sangat Setuju) = 1 poin.

Setiap jawaban yang dipilih responden akan dikalikan dengan besar

poin berdasarkan pilihan dari pernyataan pada angket.

Page 68: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

55

Dalam hal ini respon terhadap Film Merah Putih dikategorikan sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe, yaitu:

1. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala Kognitif

Respon Kognitif merupakan respon yang berkaitan erat dengan

pengetahuan, keterampilan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu hal.

Respon ini muncul dikarenakan adanya perubahan terhadap persepsi atau

pemahaman khalayak. Dari data yang terkumpul, respon masyarakat terhadap

Film Merah Putih dapat terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4

Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih Skala Kognitif

No. Pernyataan Skala Kognitif Nilai Rangking

1 Sebuah film harus memilki cerita yang

kuat dan mengandung pesan moral 270 II

2 Film merupakan media komunikasi yang

efektif dalam menyampaikan sebuah pesan 244 IX

3 Film Merah Putih merupakan Film Trilogi

Kemerdekaan dengan menggambarkan 5

pejuang Indonesia, yaitu Amir, Tomas,

Dayan, Marius, dan Soerono

271 I

4 Film Merah Putih menceritakan

perjuangan para pejuang dari berbagai

kalangan dalam meraih kemerdekaan

254 VII

5 Dengan Film Merah Putih saya

mengetahui suasana kehidupan rakyat

Indonesia pada masa penjajahan Belanda

257 V

6 Film Merah Putih mengajarkan arti

nasionalisme (cinta tanah air) melalui

perjuangan, tumpah darah para kader pada

masa perjuangan

263 III

7 Film Merah Putih menggambarkan secara

nyata bahwa sikap toleransi beragama 250 VIII

Page 69: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

56

yang kuat di antara pahlawan yang

membawa Indonesia pada masa

kemerdekaan

8 Bangsa Belanda pada saat menjajah

Indonesia memiliki persenjataan yang

lengkap, seharusnya bangsa Belanda

mampu mengalahkan Amir dan

pasukannya.

232 X

9 Film Merah Putih mengingatkan kita

dengan istilah “JAS MERAH” (Jangan

Sekali-kali Melupakan Sejarah)

258

IV

10 Film Merah Putih mengajarkan bahwa

kekerasan wajib dilakukan dalam

mencapai sebuah tujuan

256 VI

JUMLAH 2557 10

Skor Rata-Rata 255,7

Standar Deviasi 33,01

Berdasarkan tabel 4, dapat terlihat yang mendapatkan respon skala

kognitif tertinggi pada pernyataan “Film Merah Putih merupakan Film Trilogi

Kemerdekaan dengan menggambarkan 5 pejuang Indonesia, yaitu Amir,

Tomas, Dayan, Marius, dan Soerono”. Hal ini membuktikan bahwa responden

telah menonton film Merah Putih secara baik dan seksama. Responden dapat

tahu dengan jelas siapa saja yang bermain di Film Merah Putih.

Pernyataan tertinggi yang kedua yang mendapatkan respon cukup baik

adalah pada pernyataan responden setuju bahwa sebuah film haruslah

memiliki cerita yang kuat dan mengandung pesan moral. Hal ini memang

benar apabila melihat dari fungsi film yang merupakan salah satu bagian dari

komunikasi massa yang memiliki fungsi seperti apa yang dipaparkan oleh

Page 70: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

57

Harold D. Lasswell yakni sebagai surveillance of the environment (fungsi

pengawasan).1 Film sebagai penyampai informasi diharapkan mampu

mendidik serta memberikan informasi kepada khalayak dengan baik, sesuai

dengan moral yang berlaku.

Secara keseluruhan pernyataan yang terdapat dalam tabel 3

menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan informasi yang diperoleh

masyarakat melalui Film Merah Putih. Dalam hal ini skor rata-rata dari

pernyataan kognitif sebesar 255,7 dengan standar deviasi 33,01 dengan

tingkatan responden sebagai berikut:

Tinggi = x > 288,71

Sedang = 222,69 < x < 166,23

Rendah = x < 222,69

2. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala Afektif

Respon Afektif merupakan respon yang berkaitan dengan perasaan

atau berhubungan dengan emosi, sikap, dan penilaian seseorang terhadap

sesuatu. Respon ini terjadi dikarenakan adanya perubahan terhadap yang

disenangi khalayak terhadap sesuatu hal. Berdasarkan data yang didapat,

respon afektif masyarakat terhadap Film Merah Putih dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

1 Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2007). H. 64

Page 71: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

58

Tabel 5

Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih Skala Afektif

No. Pernyataan Skala Afektif Nilai Rangking

1 Saya suka dengan film Merah Putih 248 VII

2 Saya merasa bangga saat para pejuang

saling melindungi satu sama lain tanpa

memandang perbedaan agama dalam

Film Merah Putih

264 IV

3 Saya merasa miris saat menyaksikan

keluarga Tomas yang dibunuh secara

kejam oleh Van Mook 250 V

4 Saya merasa tersentuh dengan sikap

Melati (istri Amir) dalam memberikan

dukungan kepada suaminya 226 IX

5 Saya merasa takjub dengan sikap para

pahlawan yang tidak lupa untuk

beribadah meskipun dalam keadaan

genting

271 II

6 Saya merasa jengkel dengan sikap Marius

di awal film yang memandang sebelah

mata kaum bawah 233 VIII

7 Peran Amir yang tidak peka terhadap

keadaan istrinya yang sedang

mengandung membuat saya gemas 218 X

8 Saya sangat suka dengan sosok prajurit

Dayan yang tenang dalam bersikap dan

rasa toleransi yang tinggi kepada teman-

temannya meski berbeda agama

249 VI

9 Saya merasa merinding saat lagu-lagu

kebangsaan Indonesia, seperti Indonesia

Raya diputar dalam Film Merah Putih 291 I

10 Dentuman suara bom dan senjata api

yang menghiasi Film Merah Putih

membuat saya merasakan seolah-olah

tengah berada di medan perang

265 III

JUMLAH 2515 10

Skor Rata-Rata 251,5

Standar Deviasi 32,47

Page 72: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

59

Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa pernyataan yang

mendapat respon tertinggi terdapat pada pernyataan ”Saya merasa merinding

saat lagu-lagu kebangsaan Indonesia, seperti Indonesia Raya diputar dalam

Film Merah Putih”. Hal ini sejalan dengan L. Stoddard mengenai definisi

nasionalisme, yakni suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan yang dianut

oleh sejumlah individu sehingga mereka terbentuk dalam suatu kebangsaan.2

Terkait dengan teori tersebut, pernyataan mengenai adanya rasa merinding

ketika mendengar lantunan lagu Indonesia Raya merupakan salah satu wujud

sikap bahwa adanya rasa kebersamaan yang tumbuh di dalam responden

melalui lagu Indonesia Raya.

Suara (audio) merupakan salah satu unsur dari film yang memiliki

peran penting dalam mendukung proses penyampaian informasi cerita dari

sebuah film. Dalam hal ini, lagu-lagu yang menjadi musik pengiring dalam

Film Merah Putih mampu menstimulus responden sehingga menimbulkan

respon afektif yang cukup baik.

Selain musik, pengemasan isi cerita memiliki peran yang sangat

penting. Hal ini berhubungan dengan apa yang digambarkan dalam film

tersebut (visual). Pesan toleransi antarumat beragam serta ketaatan beribadah

menjadi bagian yang cukup menarik dalam film ini, terbukti dengan

pernyataan “Saya merasa takjub dengan sikap para pahlawan yang tidak lupa

untuk beribadah meskipun dalam keadaan genting” yang mendapatkan

peringkat kedua dalam pernyataan berskala afektif ini.

2 Badri Yatim. Soekarno, Islam dan Nasionalisme. (Jakarta:Logos Wacana Ilmu, 1999). H

59

Page 73: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

60

Secara keseluruhan, respon yang berhubungan dengan emosi, sikap,

dan penilaian responden terhadap Film Merah Putih mendapatkan skor rata-

rata 251,5 dan standar deviasi 32,47dengan tingkatan responden sebagai

berikut:

Tinggi = x > 283,97

Sedang = 219,03 < x < 283,97

Rendah = x < 219,03

3. Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala Konatif

Respon Konatif (perilaku) merupakan respon yang berhubungan

dengan dorongan dan perilaku nyata khalayak, yakni meliputi tindakan atau

kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang telah didapat,

respon konatif masyarakat terhadap Film Merah Putih dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 6

Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam Skala Konatif

No. Pernyataan Skala Konatif Nilai Rangking

1 Saya mengikuti perkembangan film di

Indonesia 231 VIII

2 Saya mengikuti alur cerita Film Merah

Putih 237 VII

3 Saya patut mencontoh perjuangan para

pahlawan, dengan cara mempertahankan

dan menjaga warisan budaya Indonesia

249 II

4 Saya harus lebih menghargai dan

menghormati pendapat orang lain sebagai

wujud toleransi yang menjadi cermin

253 I

Page 74: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

61

bangsa Indonesia

5 Film Merah Putih mengajak penontonnya

untuk lebih peduli dengan Indonesia dan

berperan aktif dalam pembangunan

bangsa

221 X

6 Sebagai penerus bangsa Indonesia, saya

akan memompa semangat nasionalisme

dengan ikut serta dalam acara-acara

nasional, seperti memperingati 17

Agustus, Upacara Bendera, dll

237 VI

7 Film Merah Putih meningkatkan motivasi

saya untuk lebih mempelajari sejarah

Bangsa Indonesia 238 V

8 Film Merah Putih mendorong saya untuk

mempelajari sejarah perkembangan

Indonesia, khusunya pada masa

perjuangan.

228 IX

9 Film ini menginspirasi Saya untuk

menjadi penerus bangsa yang bangga

akan produksi dalam negeri 243 IV

10 Film Merah Putih membuat Saya ingin

belajar untuk menggunakan senjata api 248 III

JUMLAH 2383 10

Skor Rata-Rata 238,3

Standar Deviasi 30,76

Berdasarkan table skala konatif di atas, pernyataan yang mendapatkan

skor tertinggi adalah pernyataan no. 4 yang berbunyi “Saya harus lebih

menghargai dan menghormati pendapat orang lain sebagai wujud toleransi

yang menjadi cermin bangsa Indonesia”. Sesuai dengan fungsi film, yakni

fungsi informatif, edukatif, serta persuasif, Film Merah Putih mampu memberi

dorongan kepada masyarakat terutama pada remaja untuk lebih menghargai

dan menghormati pendapat orang lain.

Page 75: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

62

Seperti yang dikutip Drs. Elvinaro dan kawan-kawan dalam bukunya

yang berjudul Komunikasi Massa:Suatu Pengantar, bahwa selain sebagai

media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk

pembinaan generasi muda dalam rangka Nation and Character Building.3

Selanjutnya, pernyataan yang mendapatkan skor tertinggi terdapat

pada pernyataan negative, yakni “Film Merah Putih membuat Saya ingin

belajar untuk menggunakan senjata api”, pada pernyataan ini sebagian

responden menyatakan untuk tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat pada saat ini mampu membedakan mana yang layak untuk ditiru,

dan mana yang tidak layak untuk ditiru. Bila dikaitkan dengan teori stimulus

respon yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka pernyataan no. 10 pada

table di atas membuktikan bahwa stimulus yang diberikan kepada komunikan

memiliki 2 (dua) kemungkinan, yaitu pesan diterima atau ditolak. Kemampuan

komunikan dalam memberikan makna terhadap isi pesan menjadi proses

menerima atau menolak kesediaan komunikan untuk merubah sikap.

Secara keseluruhan, respon yang berhubungan dengan dorongan dan

perilaku ini mendapatkan skor rata-rata sebesar 238,3 dengan standar deviasi

30,76, sehingga mendapatkan tingkatan responden sebagai berikut:

Tinggi = x > 269,03

Sedang = 207,54 < x < 269,03

Rendah = x < 207,54

3 Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. (Bandung : Simbiosa

Rekatama Media, 2007). H. 145

Page 76: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

63

Seperti pada bab sebelumnya yang membahas mengenai Teori S-O-R

apabila dikaitkan dengan hasil yang telah diuraikan pada table 4, 5, dan 6

mengenai respon masyarakat terhadap Film Merah Putih dalam 3 (tiga) skala

respon, membuktikan bahwa Film Merah Putih mampu memberikan stimulus

kepada responden untuk mendapatkan sebuah efek (respon). Respon yang

didapat pun cukup baik, melihat persaingan skor yang didapat pada skala

kognitif, afektif, dan konatif. Film Merah Putih melalui cerita, penokohan,

serta kekuatan visualisasi dan audio, mampu menjadi stimulus yang baik bagi

responden.

Melihat dari cerita yang disajikan, sangat terlihat bahwa Film Merah

Putih mengemas ceritanya dengan menggunakan prinsipnya nasionalisme

Pancasila yang menanamankan pandangan kecintaan Indonesia terhadap

bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sesuai

dengan tujuan dari nasionalisme pancasila yang di antaranya Menempatkan

persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; Mengakui persamaan derajat,

persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; dan

Mengembangkan sikap tenggang rasa; dalam Film Merah Putih pesan-pesan

tersebut disampaikan dengan baik dan menarik.

Page 77: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

64

C. Perbandingan Rata-Rata Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif

Masyarakat terhadap Film Merah Putih

Dari perhitungan skor rata-rata respon pada skala kognitif, afektif, dan

konatif di atas, maka dapat terlihat perbandingannya secara keseluruhan

seperti pada table di bawah ini:

Tabel 7

Perbandingan Skor Rata-Rata Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif

terhadap Film Merah Putih

No. Respon Skor Rata-rata Ranking

1 Kognitif 255,7 I

2 Afektif 251,5 II

3 Konatif 238,3 III

Pada table 7 di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata dari 3 (tiga)

skala respon yang mendapatkan skor tertinggi adalah respon dengan skala

kognitif dengan skor rata-rata sebesar 255,7, serta skor terendah pada skala

konatif dengan skor rata-rata sebesar 238,3. Hasil ini menggambarkan bahwa

responden merasa cukup dengan informasi yang terdapat dalam Film Merah

Putih, baik dari segi pengetahuan mengenai sejarah kemerdekaan dan pesan

moral.

Tidak hanya gambaran mengenai keadaan pada masa kemerdekaan

yang dapat dinikmati oleh responden, melainkan suara-suara khas perang

Page 78: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

65

disajikan dalam film ini dan mampu menstimulus responden dalam

memberikan respon. Dapat dilihat dengan keberadaan respon skala afektif

yang menempati posisi ke dua. Tidak hanya mampu memberikan informasi

dan membuat perasaan khalayak larut saat menyaksikan Film Merah Putih,

film ini mampu memompa semangat responden untuk lebih menjaga sejarah,

budaya, dan semangat cinta tanah air melalui film tersebut.

D. Analisis Chi-Square Respon Masyarakat terhadap Film Merah Putih

dalam mengetahui Hipotesis dan Keputusan dari Hasil Penelitian

Dalam pengujian ini, hipotesis yang digunakan adalah jika:

Ho, maka tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan respon

masyarakat. Ha, maka ada hubungan antara jenis kelamin dengan respon

masyarakat.

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Chi-Square

Hitung dan Chi-Square Tabel, yaitu:

Jika Chi-Square Hitung < Chi- Square Tabel, maka Ho diterima

Jika Chi-Square Hitung > Chi- Square Tabel, maka Ho ditolak

1. Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkan Jenis Kelamin

Di bawah ini merupakan table perbandingan antara respon skala

kognitif, afektif, dan konatif berdasarkan jenis kelamin:

Page 79: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

66

Tabel 8

Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis

Kelamin Kognitif Afektif Konatif Jumlah

1 Perempuan 1399 (18,8%) 1396 (18,7%) 1290 (17,3%) 4085 (54,80%)

2 Laki-laki 1158 (15,5%) 1119 (15%) 1093 (14,7%) 3370 (45,20%)

Total 2557 (34,3%) 2515 (33,7%) 2383 (32%) 7455 (100%)

Tabel 8 di atas menggambarkan tabulasi silang antara jenis kelamin

dengan tiga respon dalam skala kognitif, afektif, dan konatif. Berdasarkan

hasil di atas dapat dilihat bahwa respon kognitif mendapat skor tertinggi,

dengan 2557 (34,3%) dengan kriteria responden laki-laki sebanyak 1158

respon (15,5%) dan responeden perempuan sebanyak 1399 respon (18,8%).

Sedangkan skor terendah terdapat pada respon skala konatif dengan total skor

2383 (32%) dengan kriteria responden laki-laki sebanyak 1093 respon

(14,7%) dan responden perempuan sebanyak 1290 respon (17,3%).

Secara keseluruhan dari table di atas dapat dilihat bahwa respon dari

responden perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan responden laki-laki

terhadap Film Merah Putih. Dengan kriteria responden perempuan sebanyak

4085 respon (54,80%) dan laki-laki sebanyak 3370 respon (45,20%).

Table berikut merupakan table analisis Chi-Square Hitung Respon

Masyarakat terhadap Film Merah Putih berdasarkan Jenis Kelamin:

Page 80: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

67

Tabel 9

Analisis Chi-Square Hitung berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis

Kelamin

Jenis

Respon Fo fh fo-fh (fo-fh)

2 (fo-fh)

2: fh

1 Laki-laki

Kognitif 1399 1401.12 -2.1 4.41 0.003

Afektif 1396 1378.11 17.9 320.41 0.23

Konatif 1290 1305.8 -15.8 249.64 0.19

2 Perempuan

Kognitif 1158 1155.9 2.1 4.41 0.003

Afektif 1119 1136.9 -17.9 320.41 0.28

Konatif 1093 1077.22 15.8 249.64 0.23

TOTAL 7455 0 0.936

χ2 Hitung = ∑ (fo-fh)

2 = 0.936

fh

χ2 α. db = 5 % x [(r-1)(c-1)]

= 5 % x [(2-1)(3-1)]

= 5 % x 2

= 5.99

Melihat dari output di atas, didapatkan Chi-Square hitung adalah

0.936, sedangkan Chi-Square table dapat dilihat pada table Chi-Square.

Dengan α = 0,05 (5%), db = 2, didapati Chi-Square table sebesar 5.99. Oleh

karena itu, χ2 hitung < χ

2 α. db, dibaca Chi-Square hitung lebih kecil dari nilai

Chi-Square table. Oleh karena itu, Ho diterima. Dengan kata lain tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan respon masyarakat terhadap Film

Merah Putih, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari output di atas jenis

kelamin tidak mempengaruhi respon masyarakat terhadap film tersebut.

Page 81: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

68

2. Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di bawah ini merupakan tabel perbandingan antara respon skala

kognitif, afektif, dan konatif berdasarkan tingkat pendidikan:

Tabel 10

Perbandingan Respon Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Responden

terhadap Film Merah Putih berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Kognitif Afektif Konatif Jumlah

1 SMA 1465

(19.7%)

1393

(18.7%)

1343

(18.%) 4201 (56.4%)

2 Perguruan Tinggi 1092

(14.6%)

1122

(15%)

1040

(14%) 3254 (43.6%)

JUMLAH 2557

(34.3%)

2515

(33.7%)

2383

(32%) 7455 (100%)

Tabel di atas menggambarkan tabulasi silang antara tingkat pendidikan

dalam 3 (tiga) skala respon, yaitu respon kognitif, afektif, dan konatif.

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa respon kognitif memiliki skor

tertinggi dengan jumlah sebesar 2557 (34.3%) dengan kriteria responden

tingkat pendidikan SMA sebanyak 1465 respon (19.7%) dan responden

tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 1092 respon (14.6%).

Sedangkan yang mendapat skor terendah adalah respon skala konatif dengan

skor 2383 (32%) dengan kriteria responden SMA sebanyak 1343 respon

(18%) dan responden tingkat perguruan tinggi sebanyak 1040 respon (14%).

Page 82: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

69

Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan

tingkat pendidikan SMA merespon lebih tinggi dari pada responden dengan

tingkat pendidikan Perguruan Tinggi terhadap Film Merah Putih dengan

kriteria responden SMA 4201 respon (56.4%) dan responden Perguruan

Tinggi 3254 respon (43.6%).

Tabel 9

Analisis Chi-Square Hitung berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat

Pendidikan

Jenis

Respon Fo Fh fo-fh (fo-fh)

2 (fo-fh)

2: fh

1 SMA

Kognitif 1465 1440.90 24.1 580.81 0.40

Afektif 1393 1417.24 -24.24 587.58 0.41

Konatif 1343 1342.85 0.15 0.02 0.00001

2 Perguruan

Tinggi

Kognitif 1092 1116.1 -24.1 580.81 0.52

Afektif 1122 1097.76 24.24 587.58 0.53

Konatif 1040 1040.15 -0.15 0.02 0.00002

TOTAL 7455 0 1.86003

= 1.86

χ2 Hitung = ∑ (fo-fh)

2 = 1.86003 dibulatkan menjadi 1.86

fh

χ2 α. db = 5 % x [(r-1)(c-1)]

= 5 % x [(2-1)(3-1)]

= 5 % x 2

= 5.99

Dari output yang didapat pada Chi-Square hitung adalah 1.86,

sedangkan untuk Chi-Square table dapat dihitung dengan menggunakan table

Chi-Square, yaitu α = 0.05 (5%), db = 2. Sehingga didapati pada Chi-Square

Page 83: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

70

table adalah 5.99. Oleh karena itu didapatkan hasil χ2 hitung < χ

2 α. db (Chi-

Square hitung lebih kecil dari nilai Chi-Square table) dengan nilai 1.86 < 5.99

, maka Ho diterima.

Sama halnya dengan Analisis Chi-Square hitung berdasarkan jenis

kelamin, dalam hal ini juga membuktikan bahwa tidak adanya hubungan

antara tingkat pendidikan dengan respon masyarakat terhadap Film Merah

Putih. Dapat disimpulkan bahwa dari output di atas bahwa tingkat pendidikan

dan jenis kelamin tidak cukup mempengaruhi respon masyarakat terhadap

Film Merah Putih.

E. Film Merah Putih Menurut Masyarakat Berdasarkan Hasil

Wawancara

Selain data yang diperoleh dari lapangan melalui angket pertanyaan,

guna mempertegas hasil penelitian ini juga melakukan wawancara singkat

dengan beberapa Remaja Jl. H. Guneng yang dipilih dan dianggap dapat

mewakili dari apa yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam tahap ini

Penulis hanya memilih 4 responden, yakni dua perempuan dan dua laki-laki

yang di mana masing-masing mewakili dari siswa SMA dan Perguruan

Tinggi. 4 responden yang dipilih adalah Mega dan Aji (pelajar SMA), serta

Lina dan Jaka (mahasiswa Perguruan Tinggi).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 4 (empat)

responden sebagai perwakilan untuk mempertegas hasil penelitian ini.

Didapati hasil bahwa reponden pada dasarnya menyukai film Merah Putih

Page 84: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

71

berdasarkan latar belakang cerita ini diangkat. Film Merah Putih mampu

meberikan kesan tersendiri bagi setiap khalayak yang menontonnya.

Baik responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, film yang

bergenre kemerdekaan atau peperangan ini sangat layak untuk dinikmati.

Pesan yang disamapaikan dalam film ini terasa sangat natural, menyentuh, dan

mengandung nilai moal yang sangat tinggi. Tidak hanya nilai percintaan yang

ditonjolkan, namun nilai toleransi beragama dan persahabatan disajikan secara

baik dalam film ini.

Selain isi cerita yang menarik perhatian responden saat menyaksikan

film Merah Putih adalah pemain dalam film ini. Baik aktor dan aktris yang

bermain di film ini mampu memainkan karakter mereka masing-masing,

sehingga sangat jelas terlihat dalam film in betapa kuatnya karakter dari setiap

pemainnya. Para pemain berperan secara professional dengan totalitas.

Menurut responden, pemain film merah putih mampu menghidupkan cerita

dan membuat film ini terlihat lebih natural.

Hal terpenting yang menarik perhatian responden baik berdasarkan

jenis kelamin maupun tingkat pendidikan adalah pengemasan Film Merah

Putih yang berbeda dari film nasional lainnya. Dari segi visualisasi dan audio

yang disajikan menjadikan film ini memiliki kualitas yang tinggi. Kecermatan

dalam penggunaan efek visual dan audio menjadi daya tarik tersendiri dalam

film merah putih ini. Tidak jarang responden mengaku terpukau dengan

gambar dan suara dalam setiap adegan film merah putih.

Page 85: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Respon Masyarakat terhadap

Film Merah Putih yang telah selesai dilakukan oleh Penulis, maka Penulis

menyimpulkan beberapa poin kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini.

Di antaranya sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, Penulis mendapatkan respon positif seputar Film Merah

Putih. Di mana film yang bergenre perang dengan latar belakang masa

kemerdekaan RI mendapatkan perhatian lebih di kalangan masyarakat,

khususnya para remaja yang mulai aktif mengikuti perkembangan

perfilman di Indonesia. Hasil analisa lapangan membuktikan bahwa Film

Merah Putih mampu memberikan informasi dengan cara yang menarik dan

informatif. Selain pengetahuan mengenai sejarah, responden juga dapat

mengambil nilai-nilai sosial di dalamnya, seperti nilai toleransi beragama

hingga rasa cinta tanah air.

Hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan skor rata-rata ketiga

skala respon, dengan perolehan respon kognitif yang mendapatkan

peringkat pertama, respon afektif pada peringkat ke dua, dan respon

konatif menempati peringkat ke tiga.

Page 86: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

73

2. Berdasarkan hasil uji analisis Chi-Square, terlihat bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara respon kognitif, afektif, dan konatif

masyarakat (remaja) berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dibuktikan dengan

diterimanya Ho yang menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara jenis

kelamin dengan respon masyarakat terhadap Film Merah Putih.

3. Berdasarkan hasil uji analisis Chi-Square, terlihat bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara respon kognitif, afektif, dan konatif

masyarakat (remaja) berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini dibuktikan

dengan diterimanya Ho yang menjelaskan bahwa tidak ada hubungan

antara tingkat pendidikan dengan respon masyarakat terhadap Film Merah

Putih.

B. Saran-saran

Dari proses dan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk para akademisi, khususnya mahasiswa yang bidang

Komunikasi dan Penyiaran cobalah untuk memahami ilmu

komunikasi lebih dalam lagi yang disertai pendalaman ilmu akhlak

dan soaial, sehingga mampu mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat menjadi sebuah karya yang mampu menjadi panutan

masyarakat serta mampu membangun bangsa Indonesia menjadi

lebih baik.

Page 87: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

74

2. Untuk remaja Indonesia, cobalah untuk lebih membuka mata agar

lebih peduli dengan sejarah yang telah diukir dengan darah

pengorbanan para pejuang. Jaga dan lestarikan warisan dan budaya

nenek moyang. Bangunlah sikap kritis terhadap informasi yang

disajikan.

3. Untuk para praktisi media, khusunya para penggiat di dunia

perfilman. Untuk selalu lebih selektif dalam mengemas sebuah

cerita, jangan hanya memikirkan bagaimana film itu laku

dipasaran, namun pikirkan juga apakah film tersebut layak untuk

disajikan kepada masyarakat. karena film pada saat ini tidak

berperan sebagai media hiburan saja, melainkan mampu

mengedukasi serta mempersuasif khalayak yang menontonnya.

Page 88: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:

Rineka Cipta, 1993). Cet. Ke-2

Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008)

Bungin, M Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008)

Chaplin, JP. Kamus Lengkap Psikologi. (Jakarta: Rajawali Pers, 2006)

Dagun, Save M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara, 1997) Cet. Ke-I

Effendi, Onong Uchyana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti, 2005)

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunukasi (Jakarta: PT. Kencana,

2007)

Lutfiana, Dwi. Respons Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan

KPI terhadap Film Laskar Pelangi. (Jakarta: FDK UIN Syarif

Hidayatullah, 2009)

Nuruddin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007)

Rakhmat,Jalaludin. Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999)

Sabri, Alisuf. Psikologi Umum dan Perkembangan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

2006)

Salam, Syamsir dan Jaenal Arifin. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: UIN

Jakpress, 2006)

Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007). Edisi Revisi

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Soail Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: Rosdakarya,

2004)

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004)

Subandi, Ahmad. Psikologi Sosial. (Jakarta: UT, 1999) Cet. Ke-1

Sujanto, Agus. Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1988)

Page 89: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: UGM, 1996)

Yatim, Badri. Soekarno, Islam dan Nasionalisme. (Jakarta: Logos Wacana

Ilmu,1999)

B. Referensi Website

http://www.wikipedia.org.com/

http://www.21cineplex.com/slowmotion/press-screening-film-merah-

putih.906.htm

http://www.21cineplex.com/exclusive/yadi-sugandi.76.htm

Page 90: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Daftar Kuesioner

Pendahuluan

Assalammu’alaikum wr. wb

Dengan ini Saya mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, di bawah ini:

Nama : Mardiana Febiyeansyah

Jurusan/ Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam/ IX

Tujuan : Untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Respon Masyarakat

Terhadap Film Merah Putih”, penelitian ini dalam rangka penulisan

karya ilmiah (skripsi).

Sehubungan dengan itu, Saya mohon kepada masyarakat khususnya remaja di Jl. H.

Guneng, Pamulang-Barat kiranya berkenan mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

yang saya ajukan dengan sebenar-benarnya.

Atas perhatiannya Saya ucapkan terima kasih.

Wassalammu’alaikum wr. wb

Jakarta, Juli 2012

(Mardiana Febiyeansyah)

I. Pada bagian ini Anda diminta untuk menuliskan beberapa informasi mengenai diri Anda.

1. Nama :

2. Usia : (tahun)

3. Jenis Kelamin : lingkari salah satunya

a. Laki-laki b. Perempuan

4. Profesi :

5. Pendidikan : lingkari salah satunya

a. SMA b. Perguruan Tinggi

Page 91: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

II. Pada bagian ini Anda diharuskan menjawab atau mengisi, mohon untuk membaca dan

memahami secara baik dari setiap butir pertanyaan. Berikan tanda ceklist (v) pada setiap

pertanyaan yang sesuai dengan pendapat Anda dengan jujur dan benar.

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Respon Kognitif (Pengetahuan)

No

Pertanyaan

Pernyataan

SS S R TS STS

1 Sebuah film harus memilki cerita yang

kuat dan mengandung pesan moral

2 Film merupakan media komunikasi yang

efektif dalam menyampaikan sebuah

pesan

3 Film Merah Putih merupakan Film

Trilogi Kemerdekaan dengan

menggambarkan 5 pejuang Indonesia,

yaitu Amir, Tomas, Dayan, Marius, dan

Soerono

4 Film Merah Putih menceritakan

perjuangan para pahlawan dari berbagai

kalangan dalam meraih kemerdekaan

5 Dengan Film Merah Putih saya

mengetahui suasana kehidupan rakyat

Indonesia pada masa penjajahan Belanda

6 Film Merah Putih mengajarkan arti

nasionalisme (cinta tanah air) melalui

perjuangan, tumpah darah para kader

pada masa perjuangan

7 Film Merah Putih menggambarkan

secara nyata bahwa sikap toleransi

beragama yang kuat di antara pahlawan

yang membawa Indonesia pada masa

kemerdekaan

8 Bangsa Belanda pada saat menjajah

Indonesia memiliki persenjataan yang

lengkap, seharusnya bangsa Belanda

mampu mengalahkan Amir dan

Page 92: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

pasukannya.

9 Film Merah Putih mengingatkan kita

dengan istilah “JAS MERAH” (Jangan

Sekali-kali Melupakan Sejarah)

10 Film Merah Putih mengajarkan bahwa

kekerasan wajib dilakukan dalam

mencapai sebuah tujuan

Respon Afektif (Perasaan)

No

Pertanyaan

Pernyataan

SS S R TS STS

1 Saya suka dengan film Merah Putih

2 Saya merasa bangga saat para pejuang

saling melindungi satu sama lain tanpa

memandang perbedaan agama dalam

Film Merah Putih

3 Saya merasa miris saat menyaksikan

keluarga Tomas yang dibunuh secara

kejam oleh Van Mook

4 Saya merasa tersentuh dengan sikap

Melati (istri Amir) dalam memberikan

dukungan kepada suaminya

5 Saya merasa takjub dengan sikap para

pahlawan yang tidak lupa untuk

beribadah meskipun dalam keadaan

genting

6 Saya merasa jengkel dengan sikap

Marius di awal film yang memandang

sebelah mata kaum bawah

7 Peran Amir yang tidak peka terhadap

keadaan istrinya yang sedang

mengandung membuat saya gemas

8 Saya sangat suka dengan sosok prajurit

Dayan yang tenang dalam bersikap dan

rasa toleransi yang tinggi kepada teman-

temannya meski berbeda agama

9 Saya merasa merinding saat lagu-lagu

kebangsaan Indonesia, seperti Indonesia

Raya diputar dalam Film Merah Putih

10 Dentuman suara bom dan senjata api

yang menghiasi Film Merah Putih

membuat saya merasakan seolah-olah

tengah berada di medan perang

Page 93: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Respon Behavioral (Tingkah Laku)

No

Pertanyaan

Pernyataan

SS S R TS STS

1 Saya mengikuti perkembangan film di

Indonesia

2 Saya mengikuti alur cerita Film Merah

Putih

3 Saya patut mencontoh perjuangan para

pahlawan, dengan cara mempertahankan

dan menjaga warisan budaya Indonesia

4 Saya harus lebih menghargai dan

menghormati pendapat orang lain

sebagai wujud toleransi yang menjadi

cermin bangsa Indonesia

5 Film Merah Putih mengajak

penontonnya untuk lebih peduli dengan

Indonesia dan berperan aktif dalam

pembangunan bangsa

6 Sebagai penerus bangsa Indonesia, saya

akan memompa semangat nasionalisme

dengan ikut serta dalam acara-acara

nasional, seperti memperingati 17

Agustus, Upacara Bendera, dll

7 Film Merah Putih meningkatkan

motivasi saya untuk lebih mempelajari

sejarah Bangsa Indonesia

8 Film Merah Putih mendorong saya untuk

mempelajari sejarah perkembangan

Indonesia, khusunya pada masa

perjuangan.

9 Film ini menginspirasi Saya untuk

menjadi penerus bangsa yang bangga

akan produksi dalam negeri

10 Film Merah Putih membuat Saya ingin

belajar untuk menggunakan senjata api

Terima Kasih

Page 94: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam Skala Kognitif

No. Jenis Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48

2 Perempuan 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

3 Perempuan 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 44

4 Perempuan 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40

5 Perempuan 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42

6 Perempuan 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 42

7 Perempuan 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

8 Perempuan 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 39

9 Perempuan 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 40

10 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

11 Perempuan 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

12 Perempuan 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 43

13 Perempuan 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 45

14 Perempuan 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

15 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

16 Perempuan 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42

17 Perempuan 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 47

18 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38

19 Perempuan 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48

20 Perempuan 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

21 Perempuan 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

22 Perempuan 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

23 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

24 Perempuan 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

25 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

26 Perempuan 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

27 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

28 Perempuan 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45

29 Perempuan 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 41

30 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

31 Perempuan 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 43

32 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

33 Perempuan 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 45

34 Laki-laki 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 44

35 Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

36 Laki-laki 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 42

37 Laki-laki 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 42

38 Laki-laki 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 44

39 Laki-laki 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 43

Page 95: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Laki-laki 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 41

41 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 39

42 Laki-laki 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 44

43 Laki-laki 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

44 Laki-laki 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42

45 Laki-laki 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46

46 Laki-laki 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44

47 Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

48 Laki-laki 5 5 4 4 4 5 4 3 4 3 41

49 Laki-laki 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

50 Laki-laki 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44

51 Laki-laki 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43

52 Laki-laki 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 45

53 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

54 Laki-laki 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43

55 Laki-laki 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42

56 Laki-laki 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 42

57 Laki-laki 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 44

58 Laki-laki 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 41

59 Laki-laki 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 45

60 Laki-laki 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

Jumlah Item 270 244 271 254 257 265 250 232 258 256 2557

Page 96: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam Skala Afektif

No. Jenis Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 Perempuan 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 44

2 Perempuan 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 39

3 Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40

4 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

5 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

6 Perempuan 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 41

7 Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 39

8 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

9 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

10 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

11 Perempuan 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

12 Perempuan 4 4 5 3 5 4 3 4 5 4 41

13 Perempuan 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42

14 Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

15 Perempuan 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

16 Perempuan 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43

17 Perempuan 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

18 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

19 Perempuan 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 44

20 Perempuan 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44

21 Perempuan 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

22 Perempuan 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

23 Perempuan 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 42

24 Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

25 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

26 Perempuan 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

27 Perempuan 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43

28 Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40

29 Perempuan 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

30 Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

31 Perempuan 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

32 Perempuan 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

33 Perempuan 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

34 Laki-laki 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 41

35 Laki-laki 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 38

36 Laki-laki 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

37 Laki-laki 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 40

38 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

39 Laki-laki 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

Page 97: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Laki-laki 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 42

41 Laki-laki 3 4 4 3 5 4 3 5 5 5 41

42 Laki-laki 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36

43 Laki-laki 5 4 4 3 5 4 3 4 5 5 42

44 Laki-laki 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 40

45 Laki-laki 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

46 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

47 Laki-laki 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

48 Laki-laki 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

49 Laki-laki 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 38

50 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

51 Laki-laki 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

52 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

53 Laki-laki 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 40

54 Laki-laki 3 4 4 3 5 4 3 5 5 5 41

55 Laki-laki 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

56 Laki-laki 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

57 Laki-laki 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

58 Laki-laki 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 42

59 Laki-laki 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

60 Laki-laki 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44

Jumlah Item 248 264 250 226 271 233 218 249 291 265 2515

Page 98: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam Skala Konatif

No. Jenis Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 Perempuan 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 39

2 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

3 Perempuan 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

4 Perempuan 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

5 Perempuan 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 36

6 Perempuan 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37

7 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

8 Perempuan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37

9 Perempuan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

10 Perempuan 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 41

11 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

13 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

14 Perempuan 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42

15 Perempuan 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

16 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

17 Perempuan 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

18 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

20 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

21 Perempuan 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

22 Perempuan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

23 Perempuan 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37

24 Perempuan 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

25 Perempuan 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

26 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

27 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

28 Perempuan 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42

29 Perempuan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37

30 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

31 Perempuan 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

32 Perempuan 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

33 Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

34 Laki-laki 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43

35 Laki-laki 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36

36 Laki-laki 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 44

37 Laki-laki 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

38 Laki-laki 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 41

39 Laki-laki 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

Page 99: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Laki-laki 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38

41 Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 36

42 Laki-laki 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

43 Laki-laki 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44

44 Laki-laki 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 40

45 Laki-laki 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

46 Laki-laki 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

47 Laki-laki 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43

48 Laki-laki 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 44

49 Laki-laki 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 41

50 Laki-laki 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38

51 Laki-laki 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

52 Laki-laki 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 40

53 Laki-laki 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

54 Laki-laki 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

55 Laki-laki 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44

56 Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 36

57 Laki-laki 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

58 Laki-laki 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

59 Laki-laki 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36

60 Laki-laki 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

Jumlah Item 231 235 249 253 221 237 238 228 243 248 2383

Page 100: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dalam Skala Kognitif

No. Tingkat Pendidikan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 SMA 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48

2 SMA 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

3 SMA 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 44

4 SMA 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 42

5 SMA 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

6 SMA 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 39

7 SMA 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 40

8 SMA 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 43

9 SMA 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 45

10 SMA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38

11 SMA 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48

12 SMA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

13 SMA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

14 SMA 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

15 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

16 SMA 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 45

17 SMA 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 43

18 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

19 SMA 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 45

20 SMA 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 42

21 SMA 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 42

22 SMA 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 44

23 SMA 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 43

24 SMA 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 44

25 SMA 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

26 SMA 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46

27 SMA 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44

28 SMA 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

29 SMA 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 45

30 SMA 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

31 SMA 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43

32 SMA 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42

33 SMA 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 44

34 SMA 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 41

35 Perguruan Tinggi 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 46

36 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44

37 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42

38 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40

39 Perguruan Tinggi 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42

Page 101: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

41 Perguruan Tinggi 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44

42 Perguruan Tinggi 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

43 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

44 Perguruan Tinggi 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 47

45 Perguruan Tinggi 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

46 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

47 Perguruan Tinggi 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43

48 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

49 Perguruan Tinggi 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 41

50 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

51 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 44

52 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

53 Perguruan Tinggi 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 41

54 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 39

55 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42

56 Perguruan Tinggi 5 5 4 4 4 5 4 3 4 3 41

57 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43

58 Perguruan Tinggi 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 42

59 Perguruan Tinggi 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 45

60 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45

Jumlah Item 270 244 271 254 257 265 250 232 258 256 2557

Page 102: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dalam Skala Afektif

No. Tingkat Pendidikan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 39

2 SMA 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40

3 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

4 SMA 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 41

5 SMA 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 39

6 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

7 SMA 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 44

8 SMA 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 38

9 SMA 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

10 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 40

11 SMA 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 38

12 SMA 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

13 SMA 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

14 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

15 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

16 SMA 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43

17 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

18 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

19 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

20 SMA 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 43

21 SMA 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36

22 SMA 5 4 4 3 5 4 3 4 5 5 42

23 SMA 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 40

24 SMA 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 42

25 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

26 SMA 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

27 SMA 4 4 4 3 5 4 3 4 5 5 41

28 SMA 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

29 SMA 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

30 SMA 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

31 SMA 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 40

32 SMA 3 4 4 3 5 4 3 5 5 5 41

33 SMA 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

34 SMA 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 42

35 Perguruan Tinggi 3 4 4 3 5 4 3 5 5 5 41

36 Perguruan Tinggi 4 4 5 3 5 4 3 4 5 4 41

37 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42

38 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 44

39 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

Page 103: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

41 Perguruan Tinggi 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

42 Perguruan Tinggi 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

43 Perguruan Tinggi 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

44 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44

45 Perguruan Tinggi 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

46 Perguruan Tinggi 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

47 Perguruan Tinggi 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 42

48 Perguruan Tinggi 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

49 Perguruan Tinggi 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40

50 Perguruan Tinggi 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 46

51 Perguruan Tinggi 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 44

52 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 41

53 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

54 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

55 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

56 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44

57 Perguruan Tinggi 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 43

58 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

59 Perguruan Tinggi 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 45

60 Perguruan Tinggi 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

Jumlah Item 248 264 250 226 271 233 218 249 291 265 2515

Page 104: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Hasil Angket Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam Skala Konatif

No. Jenis Kelamin P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah

1 SMA 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 39

2 SMA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

3 SMA 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 36

4 SMA 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37

5 SMA 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44

6 SMA 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 40

7 SMA 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

8 SMA 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

9 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

10 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

11 SMA 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

12 SMA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

13 SMA 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

14 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

15 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

16 SMA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

17 SMA 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

18 SMA 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

19 SMA 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37

20 SMA 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

21 SMA 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

22 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

23 SMA 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

24 SMA 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

25 SMA 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42

26 SMA 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

27 SMA 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43

28 SMA 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36

29 SMA 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 44

30 SMA 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

31 SMA 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 41

32 SMA 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

33 SMA 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38

34 SMA 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 36

35 Perguruan tinggi 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42

36 Perguruan tinggi 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37

37 Perguruan tinggi 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

38 Perguruan tinggi 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

39 Perguruan tinggi 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43

Page 105: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

40 Perguruan tinggi 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 44

41 Perguruan tinggi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

42 Perguruan tinggi 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42

43 Perguruan tinggi 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37

44 Perguruan tinggi 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 41

45 Perguruan tinggi 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38

46 Perguruan tinggi 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

47 Perguruan tinggi 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 40

48 Perguruan tinggi 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

49 Perguruan tinggi 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

50 Perguruan tinggi 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37

51 Perguruan tinggi 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

52 Perguruan tinggi 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 41

53 Perguruan tinggi 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44

54 Perguruan tinggi 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 36

55 Perguruan tinggi 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

56 Perguruan tinggi 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

57 Perguruan tinggi 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

58 Perguruan tinggi 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39

59 Perguruan tinggi 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36

60 Perguruan tinggi 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43

Jumlah Item 231 235 249 253 221 237 238 228 243 248 2383

Page 106: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah Anda sudah menonton FilmMerah Putih?

Jawab: Sudah

2. Bagaimana pendapat Anda tentang film tersebut?

Jawab: Menarik, cukup keren untuk ukuran film nasional di Indonesia.

3. Apa yang membuat Anda tertarik menonton film tersebut? Apakah karena

ceritanya, pemainnya, atau ada alasan lain?

Jawab: Karena apa ya, kalau dilihat dari segi pemainnya udah pasti

berkualitas, tapi yang lebih membuat saya menonton film ini karena ceritanya.

Film merah putih punya isi dan alur cerita yang beda dibandingkan film lain.

Perang-perangan, perjuangan, beda banget sekali sama film-film nasional

yang sering beredar belakangan ini.

4. Kelebihan dan kekurangan Film Merah Putih menurut Anda sebagai penonton

apa?

Jawab: Kelebihan mungkin dari ceritanya yang mengangkat kisah perjuangan,

kelemahannya mungkin karena ini film dengan durasi singkat, jadi berasa

nanggung dan kurang mendetail aja.

Pamulang, 8 November 2012

Lina

Page 107: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah Anda sudah menonton FilmMerah Putih?

Jawab: Iya, udahlah.

2. Bagaimana pendapat Anda tentang film tersebut?

Jawab: Menegangkan. Dari awal sampai akhir dari setiap adegan bikin mata

melek.

3. Apa yang membuat Anda tertarik menonton film tersebut? Apakah karena

ceritanya, pemainnya, atau ada alasan lain?

Jawab: Pertama saya nonton film ini karena diajak teman. Tapi setelah

menonton film ini, memang benar film ini keren dan unik. Mengangkat

sejarah ke dalam film dengan tampilandan suara yang keren.

4. Kelebihan dan kekurangan Film Merah Putih menurut Anda sebagai penonton

apa?

Jawab: Kelebihannya dari visualisasinya, efek yang digunain benar-benar

seperti dalam keadaan perang. Audio yang digunain juga mendukung banget.

Kekurangan? Saya tidak menemukan tuh.

Pamulang, 8 November 2012

Jaka

Page 108: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah Anda sudah menonton FilmMerah Putih?

Jawab: Pastinya udah donk

2. Bagaimana pendapat Anda tentang film tersebut?

Jawab: Keren dan mantap, pesan moralnya banyak. Layak untuk ditonton.

3. Apa yang membuat Anda tertarik menonton film tersebut? Apakah karena

ceritanya, pemainnya, atau ada alasan lain?

Jawab: Yang pasti karena pemain dan Alur Ceritanya. Selain itu efek suara

ledakan dan tampilan suasana perangnya udah kaya Film Hollywood. Keren

dah pokoknya..

4. Kelebihan dan kekurangan Film Merah Putih menurut Anda sebagai penonton

apa?

Jawab: Kelebihannya Pemain Filmnya bagus-bagus, Ceritanya bagus, terus

dikemas di sebuah Fillm yang bagus juga. Kekurangannya apaan ya? Bingung

klo ditanya kekurangannya.

Pamulang, 8 November 2012

Aji

Page 109: Mardiana Febiyeansyah JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44173/1/MARDIANA...Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada . Skripsi

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah Anda sudah menonton FilmMerah Putih?

Jawab: Sudah

2. Bagaimana pendapat Anda tentang film tersebut?

Jawab: Bagus, beda dari film-film Indonesia yang lain.

3. Apa yang membuat Anda tertarik menonton film tersebut? Apakah karena

ceritanya, pemainnya, atau ada alasan lain?

Jawab: Ceritanya bagus, pemain-pemainnya juga bagus jadi filmnya enak buat

ditonton.

4. Kelebihan dan kekurangan Film Merah Putih menurut Anda sebagai penonton

apa?

Jawab: Kelebihan mungkin dari segi cerita dan pemilihan tokoh-tokohnya.

Kekurangannya karena film ini film berseri jadi suka ga sabar nunggu

kelanjutan filmnya.

Pamulang, 8 November 2012

Mega