market brief: ubi kayu, ubi jalar &...

32
2013 MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo [HS 0714 Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and similar roots and tubers with high starch or inulin content, fresh, chilled, frozen or dried, whether or not sliced or in the form of pellets; sago pith] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Upload: vonga

Post on 12-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

2013

MARKET BRIEF: Ubi Kayu,

Ubi Jalar & Talas

Atase Perdagangan Tokyo [HS 0714 Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and

similar roots and tubers with high starch or inulin content, fresh, chilled,

frozen or dried, whether or not sliced or in the form of pellets; sago pith]

[KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Page 2: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

1

Daftar Isi

Kata Pengantar 2

Peta Jepang 3

I. Pendahuluan 4

1.1 Pemilihan Produk 4

1.2 Profil Jepang 7

II. Potensi Pasar Jepang 9

2.1 Ekspor Impor Produk HS 0714 Jepang - Dunia 9

2.2 Potensi Pasar Produk HS 0714 di Jepang 14

2.3 Kebijakan Impor Produk HS 0714 di Jepang 15

2.4 Saluran Distribusi Produk HS 0714 di Jepang 18

2.5 Hambatan Lainnya 19

III. Peluang dan Strategi 21

3.1 Peluang 21

3.2 Strategi 22

IV. Informasi Penting 27

Referensi 31

Page 3: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

2

Kata Pengantar

Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang

berjudul "Market Brief HS 0714 Ubi Kayu, Ubi Jalar, dan Talas" telah selesai

disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk ubi kayu, ubi

jalar (satsuma imo), dan talas (sato imo) di Jepang dengan mengacu pada

"Outline Market Brief" yang telah ditetapkan.

Adapun latar belakang dibuatnya laporan ini adalah adanya dinamika

perkembangan pasar dimana tingkat persaingan dengan negara-negara

pemasok menjadi semakin kompetitif. Oleh karena itu, agar Indonesia dapat

meningkatkan daya saing terutama dalam hal ekspor produk pertanian ke Jepang,

maka diperlukan informasi terkini terkait kondisi riil produk HS 0714 yang

potensial bagi peningkatan ekspor non migas Indonesia.

Semoga laporan market brief produk HS 0714 ini dapat bermanfaat bagi

pelaku usaha, eksportir pemula, pemangku kepentingan serta pihak terkait

terutama dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan

terkait peningkatan ekspor khususnya produk pertanian ke pasar Jepang.

Tokyo, Pebruari 2013

Page 4: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

3

PETA JEPANG

Page 5: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Produk

Produk HS 0714, seperti ubi jalar (dalam bahasa Jepang: satsuma imo,

atau kansho) dan talas, khususnya talas Jepang (dalam bahasa Jepang: sato

imo) sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang. Diperkirakan

masyarakat Jepang mengkonsumsi lebih dari 1 juta ton ubi jalar per tahunnya.

Definisi HS 0714 dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 adalah "Ubi kayu,

arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, ubi jalar serta akar-akaran dan

bonggol-bonggolan semacam itu yang mengandung banyak pati atau inulin,

segar, dingin, beku atau dikeringkan, dalam bentuk irisan maupun tidak atau

dalam bentuk pelet; empulur sagu." Produk turunan HS 0714 berdasarkan Buku

Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 dapat dilihat dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Komoditi Turunan HS 0714

HS Code Deskripsi Description

0714.10 Ubi Kayu (cassava) Manioc (cassava)

0714.20 Ubi Jalar Sweet Potatoes

0714.30 Ubi Rambat (Dioscorea spp.) Yams (Dioscorea spp.)

0714.40 Talas (Colocasia spp.) Taro (Colocasia spp.)

0714.50 Yautia (Xanthosoma spp.) Yautia (Xanthosoma spp.)

0714.90 Lain-lain Other

Ubi rambat (genus: Dioscorea) tidak dibahas dalam laporan ini karena

Indonesia belum banyak memproduksi produk ini, bahkan sebaliknya menjadi

negara tujuan ekspor Jepang. Sementara itu, Yautia (genus: Xanthosoma) adalah

sejenis talas yang memiliki sub-famili yang sama dengan talas genus Colocasia

yaitu sub-famili Aroideae. Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal

Page 6: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

5

Gambar 1.1 Ubi kayu

dengan sebutan talas Belitung atau Kimpul, banyak diproduksi di Indonesia.

Sampai dengan tahun 2012, Jepang tidak tercatat mengimpor produk Yautia (HS

0714.50) ini. Ada kemungkinan bahwa impor produk Yautia ini dimasukkan dalam

statistik HS 0714.90, namun karena data yang ada tidak dapat digunakan untuk

menganalisa Yautia secara khusus, sementara itu Indonesia hanya pernah

tercatat mengekspor produk HS 0714.90 ke Jepang pada tahun 2006 dan produk

yang diekspor tersebut adalah produk talas Jepang (genus Colocasia), maka

laporan ini tidak akan membahas lebih lanjut tentang Yautia.

Produk yang menjadi cakupan laporan ini adalah ubi kayu, ubi jalar, dan talas.

(1) Ubi kayu (Cassava, spesies: Manihot Esculenta.

Gambar 1.1). Indonesia merupakan negara

produsen ubi kayu terbesar ketiga di dunia

setelah Nigeria dan Brasil. Menurut data dari

Kementerian Pertanian, Indonesia sudah

mampu memproduksi ubi kayu sebanyak lebih

dari 20 juta ton per tahun sejak tahun 2008.

Ubi kayu yang dikenal juga dengan sebutan ketela pohon atau singkong ini,

hanya bertahan beberapa hari setelah dipanen, sehingga untuk diekspor perlu

lebih dahulu diproses, misalnya menjadi pelet, atau pati. Jepang tidak

memproduksi ubi kayu, sehingga kebutuhan akan ubi kayu ini bergantung

sepenuhnya pada impor. Ubi kayu, selain sebagai bahan pangan untuk

manusia, juga digunakan untuk makanan hewan, sebagai komponen perekat,

bahan campuran untuk kertas dan tekstil, dan juga di bidang farmasi. Ubi kayu

digunakan juga sebagai bahan untuk produksi ethanol. New Energy and

Page 7: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

6

Industrial Technology Development Organization (NEDO), lembaga

pemerintah Jepang, sudah mulai melakukan penelitian dan kerja sama

dengan Thailand untuk memproduksi ethanol dari ampas ubi kayu yang

merupakan sampah dari proses pembuatan pati.

(2) Ubi jalar (satsuma imo, spesies: Ipomoea

Batatas. Gambar 1.2). Indonesia merupakan

negara produsen ubi jalar terbesar keempat di

dunia setelah China, Uganda, dan Nigeria.

Menurut data dari Kementerian Pertanian,

Indonesia memproduksi ubi jalar sebanyak

lebih dari 2 juta ton per tahun sejak tahun 2009. Jepang juga adalah produsen

ubi jalar, dengan jumlah produksi sekitar 860 ribu ton per tahun. Di Jepang,

ubi jalar inilah yang dipakai untuk masakan yaki imo (ubi bakar). Selain itu, ubi

jalar juga digunakan untuk bahan pembuatan pati/starch, bahan pembuat

minuman keras Imo Shōchū, dan makanan hewan.

(3) Talas (Taro, genus: Colocasia. Gambar 1.3).

Indonesia merupakan negara produsen talas.

Talas merupakan makanan pokok pengganti

beras di Mentawai (Propinsi Sumatra Barat)

dan Sorong (Propinsi Papua Barat). Talas

yang dikenal di Indonesia adalah talas dengan

spesies Colocasia esculenta dan

spesies Colocasia gigantia. Jumlah produksi talas di Indonesia belum tercatat

Gambar 1.2 Ubi jalar

Gambar 1.3 Talas

Page 8: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

7

secara tingkat nasional, namun pada tahun 2008, Bogor yang merupakan

sentra produksi talas sudah mampu memproduksi lebih dari 57 ribu ton per

tahun. Jepang juga merupakan negara produsen talas dengan kemampuan

lebih dari 150 ribu ton per tahun. Talas Jepang (sato imo) merupakan salah

satu variasi dari 125 variasi dari spesies Colocasia esculenta yang ada di

dunia. Bibit talas Jepang (sato imo) ini sudah masuk ke Indonesia. Pada tahun

2006, Indonesia pernah mengekspor talas Jepang sebanyak 25 ton ke

Jepang. Namun Trade Statistics of Japan tidak mencatat adanya impor talas

Jepang dari Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 yang lalu.

Analisa mengenai produk ubi kayu, ubi jalar (satsuma imo), dan talas

Jepang (sato imo) di pasar Jepang akan disampaikan pada Bab II.

1.2 Profil Jepang

Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai

negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo

merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat

dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan

sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan

perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen.

Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of

Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors).

Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang

yang berpenduduk 126 juta (menurut sensus tahun 2012) ini adalah sebesar

377.959 2km . Jepang memiliki 6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu

Page 9: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

8

Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di

kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat

Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut:

utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut

Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea.

Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang.

Jepang memiliki mata uang Yen (¥). Kegiatan ekonomi utama Jepang

adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan

perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, sehingga

Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Kota-kota

perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah

kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun.

Page 10: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

9

BAB II

POTENSI PASAR JEPANG

2.1 Ekspor Impor Produk HS 0714 Jepang - Dunia

Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 0714 ke

berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.1, negara

tujuan utama ekspor produk HS 0714 adalah Chinese Taipei (59,48%), Amerika

Serikat (27,48%), Singapura (6,51%), Hongkong (5,96%), dan China (0,14%).

Indonesia juga merupakan tujuan ekspor Jepang dan berada di peringkat ke-9

dunia dan peringkat ke-4 ASEAN dengan pangsa pasar sebesar (0,04%). Pada

Tabel 2.1 ini terlihat bahwa ekspor HS 0714 Jepang mengalami penurunan

19,23% pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010.

Tabel 2.1 Ekspor HS 0714 Jepang ke Dunia Periode 2007-2011

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Pangsa (%)

2011

PERUB (%)

11-10

1

2

3

4

5

6

7

9

18

WORLD

Chinese Taipei

Amerika Serikat

Singapura

Hongkong

China

ASEAN

Thailand

Malaysia

Indonesia

Vietnam

16.657

13.429

2.528

31

588

32

23

0

7

11

21.057

16.482

3,633

42

755

35

56

0

5

14

20.422

14.448

4.425

497

987

17

25

0

0

7

24.594

16.112

4.689

2.152

1.481

17

87

0

8

2

19.865

11.816

5.461

1.293

1.184

28

26

19

8

0

100

59,48

27,49

6,51

5,96

0,14

0,13

0,09

0,04

0

-19,23

-26,66

16,46

-39,91

-20,05

64.70

-70,11

0

Sumber: ITC

Page 11: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

10

Tabel 2.2 Impor HS 0714 Jepang dari Dunia Periode 2007-2011

(dalam juta US$)

Rank Negara asal

impor

2007 2008 2009 2010 2011 Pangsa (%)

2011

PERUB (%)

11-10

1

2

3

4

5

12

14

WORLD

China

Thailand

Vietnam

Indonesia

Brasil

ASEAN

Myanmar

Filipina

72,395

65,284

4,969

1,476

0,422

0,050

0

0,099

71,636

59,141

9,321

2,616

0,428

0

0

0,069

67,783

58,352

5,283

3,616

0,370

0,052

0

0,037

90,047

82,150

4,404

2,714

0,704

0

0,005

0

120,147

104,898

9,157

3,972

1,999

0,036

0

0

100

87,30

7,62

3,30

1,66

0,03

0

0

33,42

27,69

1,08

46,35

183,94

Sumber: ITC

Dibanding dengan nilai ekspor HS 0714 Jepang ke dunia, nilai impor

Jepang dari dunia jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi

dalam negeri Jepang tidak dapat mencukupi jumlah yang dikonsumsi di dalam

negeri Jepang. Dari Tabel 2.2, dapat dilihat bahwa total impor HS 0714 Jepang

pada tahun 2011 adalah sebesar US$ 120,147 juta. Lima negara utama

pengekspor HS 0714 ke Jepang adalah China (87,30%), Thailand (7,62%),

Vietnam (3,30%), Indonesia (1,66%), dan Brasil (0,03%).

Tabel 2.3 menunjukkan impor HS 0714.10 ubi kayu Jepang dari dunia. Total

impor ubi kayu pada tahun 2011 adalah sebesar US$ 8,933 juta, dan seluruhnya

berasal dari Thailand. Jumlah impor pada tahun 2011 meningkat sampai 110,83%

dibanding tahun sebelumnya. Ekspor ubi kayu Indonesia ke Jepang terhenti di

tahun 2008, walaupun Indonesia tercatat sebagai negara pengekspor ke Jepang

peringkat kedua pada tahun 2008 itu.

Page 12: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

11

Tabel 2.4 menunjukkan impor HS 0714.20 ubi jalar (satsuma imo) Jepang

dari dunia. Total impor ubi jalar pada tahun 2011 adalah sebesar US$ 14,338 juta.

Jumlah impor pada tahun 2011 meningkat 48,66% dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2011, hanya 4 negara yang menjadi pengekspor ubi jalar ke Jepang,

yaitu China (66,42%), Vietnam (19,38%), Indonesia (13,94%), dan Brasil (0,25%).

Jumlah ekspor ubi jalar Indonesia ke Jepang pada tahun 2011 meningkat

183,95% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2.3 Impor HS 0714.10 Ubi Kayu Jepang dari Dunia Periode 2007-2011

(dalam ribu US$)

Rank Negara asal

impor

2007 2008 2009 2010 2011 Pangsa (%)

2011

PERUB (%)

11-10

1

2

3

4

WORLD

Thailand

Indonesia

Filipina

Vietnam

5.145

4.947

113

84

0

9.165

9.014

115

38

0

5.141

5.137

0

0

4

4.237

4.233

0

0

3

8.933

8.933

0

0

0

100

100

0

0

0

110,83

111,03

Sumber: ITC

Tabel 2.4 Impor HS 0714.20 Ubi Jalar (Satsuma Imo) Jepang dari Dunia Periode 2007-2011

(dalam ribu US$)

Rank Negara asal

impor

2007 2008 2009 2010 2011 Pangsa (%)

2011

PERUB (%)

11-10

1

2

3

4

5

WORLD

China

Vietnam

Indonesia

Brasil

Chinese Taipei

6.014

4.391

1.263

309

26

23

7.931

5.478

2.119

313

0

18

8.178

4.428

3.360

370

0

19

9.645

6.960

1.981

704

0

0

14.338

9.524

2.779

1.999

36

0

100

66,42

19,38

13,94

0.25

0

48,66

37,09

40,28

183,95

Sumber: ITC

Page 13: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

12

Tabel 2.5 Impor HS 0714.90 Lain-Lain Jepang dari Dunia Periode 2007-2011

(dalam ribu US$)

Rank Negara asal

impor

2007 2008 2009 2010 2011 Pangsa (%)

2011

PERUB (%)

11-10

1

2

3

4

5

WORLD

China

Vietnam

Thailand

Chinese Taipei

Korea Selatan

61.237

60.893

213

22

2

22

54.540

53.663

497

306

11

15

54.464

53.923

251

146

14

7

76.165

75.190

730

170

9

0

96.876

95.375

1.194

225

25

21

100

98,45

1,23

0,23

0,02

0,02

27,19

26,84

63,56

32,35

177,78

Sumber: ITC

Berdasarkan data dari International Trade Center maupun Trade Statistics

of Japan, produk HS 0714 lainnya termasuk talas Jepang (sato imo) yang masuk

ke Jepang antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dimasukkan dalam HS

0714.90, sehingga sulit untuk mendapatkan data talas secara khusus. Tabel 2.5

menunjukkan impor HS 0714.90 lain-lain Jepang dari dunia. Jumlah impor tahun

2011 meningkat 27,19% dibanding tahun sebelumnya. China memegang hampir

seluruh pangsa pasar untuk HS 0714.90 ini. Indonesia tidak termasuk sebagai

negara pengekspor HS 0714.90.

Tabel 2.6 memperlihatkan data impor produk talas secara khusus pada

tahun 2012. Total impor talas sebesar 6.154,510 juta JPY atau sekitar US$ 77 juta.

Dari Tabel 2.6 ini dapat terlihat bahwa pada tahun 2012, negara pengekspor talas

ke Jepang hanya China, Chinese Taipei, dan Tonga. Indonesia tercatat pernah

sekali mengekspor talas ke Jepang, yaitu pada tahun 2006 sebanyak 25 ton (1

container 40 feet) dengan nilai invoice sekitar US$14.000.

Page 14: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

13

Tabel 2.6 Impor HS 0714.40 Talas Jepang dari Dunia Tahun 2012

Rank Negara asal impor Nilai Impor (dalam juta Yen)

Kuantitas (dalam ton)

1 2 3

WORLD China Chinese Taipei Tonga

6.154,510 6.145,254

8,181 1,075

47.069,637 47.032,973

32,364 4,300

Sumber: Trade Statistics of Japan

Gambar 1.2 menunjukkan lima negara pengekspor terbesar ke Jepang

dari kawasan ASEAN untuk produk HS 0714 secara keseluruhan. Dari Tabel 2.2,

dapat terlihat bahwa Indonesia berada di urutan ke-3 di antara negara anggota

ASEAN lainnya. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3, Thailand berada di urutan

pertama karena dapat memegang seluruh pangsa pasar impor untuk ubi kayu,

yaitu sebesar US$ 8,933 juta.

Gambar 2.1 Lima negara pengekspor terbesar ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk HS 0714

(dalam juta US$)

Page 15: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

14

Sumber: ITC (diolah)

2.2 Potensi Pasar Ekspor HS 0714 ke Jepang

Perbedaan nilai ekspor dan impor produk HS 0714 Jepang dengan dunia

selama 5 tahun (lihat Tabel 2.1 dan Tabel 2.2) mengindikasikan potensi pasar

ekspor produk HS 0714 ke Jepang. Dari Tabel 2.2, dapat terlihat bahwa total

impor produk HS 0714 secara umum mengalami peningkatan, yang memberikan

indikasi potensi pasar yang baik untuk produk HS 0714 ini.

Tabel 2.7 memperlihatkan lebih rinci potensi ekspor Indonesia untuk

produk HS 0714. Dengan kapasitas ekspor ubi kayu Indonesia ke dunia sebesar

US$ 29,530 juta, dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 8,933 juta, maka

terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 8,933 juta untuk

mengekspor ubi kayu ke Jepang. Ubi jalar, yang merupakan andalan ekspor

Indonesia ke Jepang untuk produk HS 0714 ini juga masih memiliki potensi

sebesar US$ 4,342 juta. Sementara itu, walau belum ada data yang dapat

digunakan untuk menghitung potensi ekspor dari Indonesia ke Jepang, namun

bila melihat keberadaan market impor Jepang untuk talas Jepang (sato imo) yang

sebesar sekitar US$ 77 juta dengan total kuantitas lebih dari 47 ribu ton pada

tahun 2012 (lihat Tabel 2.6), maka dapat dikatakan bahwa talas Jepang (sato

imo) merupakan market yang potensial yang perlu digarap.

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia mereguk

pasar/share yang lebih besar untuk produk HS 0714 di Jepang masih sangat

terbuka.

Page 16: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

15

Tabel 2.7 Potensi Ekspor HS 0714 Indonesia ke Jepang tahun 2011

HS code Produk Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke

Dunia Impor Jpn dr

Dunia

Potensi Perdagangan

Ina

0714.10 Ubi kayu 0 29,530 8,933 8,933

0714.20 Ubi jalar 1,999 6,341 14,338 4,342

0714.90 Lain-lain

(termasuk talas)

0 1,355 96,876 1,355

Sumber: ITC (Satuan: juta US$)

2.3 Kebijakan Impor HS 0714 di Jepang

Untuk impor produk HS 0714, regulasi yang berlaku di Jepang adalah

Plant Protection Act, Food Sanitation Act dan Custom Law.

Berdasarkan Plant Protection Act, produk yang masuk ke Jepang harus

disertai dengan Phytosanitary Certificate dengan format yang sesuai dengan

ketetapan International Plant Protection Convention dari negara asal yang

menyatakan bahwa produk tersebut tidak mengandung bakteri penyakit dan

hama. Bila pemeriksaan oleh karantina Jepang menemukan adanya bakteri

penyakit atau hama pada produk, maka pengimpor bertanggung-jawab untuk

memusnahkan produk tersebut. Selain itu, tidak boleh ada tanah yang

melekat pada produk impor HS 0714. Khusus untuk produk talas, pada

Phytosanitary Certificate juga harus disertakan pernyataan bahwa tanah lahan

produksi juga sudah diinspeksi dan tidak bermasalah, terutama tidak

ditemukan adanya hama banana burrowing dematode pada lahan produksi.

Berdasarkan Food Sanitation Law, produk impor tidak boleh melebihi

batas standar residu komponen kimia yang ditetapkan oleh Ministry of Health,

Page 17: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

16

Labour and Welfare di Jepang. Untuk produk HS 0714, ada lebih dari 100

komponen kimia yang diatur batas standar residunya. List komponen kimia ini

dapat dilihat pada database milik The Japan Food Chemical Research

Foundation. Batas standar residu komponen kimia untuk masing-masing produk

turunan HS 0714 umumnya sama, namun ada juga yang berbeda. Sebagai

contoh, batas maksimum residu untuk bahan kimia bromide. Untuk ubi kayu,

nilainya adalah 40 ppm, sementara untuk ubi jalar 60 ppm, dan talas 50 ppm.

Karena itu perlu untuk mengecek standar residu sesuai dengan produk

turunannya.

Selain sanitasi, kebijakan impor lainnya yang perlu mendapat perhatian

adalah tarif bea masuk untuk impor HS 0714 ini. Tabel 2.8 menunjukkan tarif bea

masuk yang berlaku untuk produk HS 0714 dari Indonesia. Produk HS 0714 telah

dimasukkan dalam perjanjian ekonomi bilateral Indonesia dan Jepang (Indonesia

- Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), sehingga dalam beberapa

tahun ke depan, hampir seluruh turunan HS 0714 ini menjadi bebas tarif bea

masuk. Pengekspor perlu menyertakan certificate of origin dengan format IJEPA

yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Selain kebijakan impor yang berlaku, untuk penjualan di dalam negeri

Jepang berlaku JAS Law yang mengatur standarisasi label yang mewajibkan

penulisan negara asal impor dari produk HS 0714 yang dijual.

Page 18: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

17

Tabel 2.8 Tarif bea masuk produk HS 0714 Jepang dari Indonesia

HS Number Description Tariff Note

0714

- Manioc (cassava):

- - Frozen:

0714.10.310.6

- - - For feeding purposes (The imports under this item are to be used as materials for fodder and feeds under the supervision of the Customs)

free

0714.10.390.2 - - - Other

5,5%

IJEPA B10

- - Other: 2014: 4,4%, 2015: 3,3%, 2016: 2,2%

- - - Pellets of flour or meal: 2017:1,1%, 2018: free

0714.10.110.2

- - - - For feeding purposes (The imports under this item are to be used as materials for fodder and feeds under the supervision of the Customs)

free

0714.10.190.5 - - - - Other

15% IJEPA X - - - Other:

0714.10.210.4

- - - - For feeding purposes (The imports under this item are to be used as materials for fodder and feeds under the supervision of the Customs)

free

0714.10.290.0 - - - - Other 2,3% IJEPA B7 2014:1,1%, 2015: free

- Sweet potatoes:

0714.20.100.3 - - Frozen 7,5% IJEPA B15 2014: 6,8%, 2015: 6%,

2016: 5,3%, 2017:4,5%, 2018: 3,8%,

2019: 3%, 2020: 2,3%, 2021: 1,5%,

2022: 0,8%, 2023: free

0714.20.200.5 - - Other 8% IJEPA B15 2014: 7,2%, 2015: 6,4%,

2016: 5,6%, 2017:4,8%, 2018: 4%,

2019: 3,2%, 2020: 2,4%, 2021: 1,6%,

2022: 0,8%, 2023: free

- Yams (Dioscorea spp.):

0714.30.100.0 - - Frozen

5,5% IJEPA B10 2014: 4,4%, 2015: 3,3%,

2016: 2,2%, 2017:1,1%, 2018: free

0714.30.000.2 - - Other 2,3% IJEPA B7 2014:1,1%, 2015: free

- Taro (Colocasia spp.):

0714.40.100.4 - - Frozen 2,5% IJEPA B7 2014:1,3%, 2015: free

0714.40.200.+ - - Other 2,3% IJEPA B7 2014:1,1%, 2015: free

- Yautia (Xanthosoma spp.):

0714.50.100.1 - - Frozen

5,5% IJEPA B10 2014: 4,4%, 2015: 3,3%,

2016: 2,2%, 2017:1,1%, 2018: free

0714.50.200.3 - - Other 2,3% IJEPA B7 2014:1,1%, 2015: free

- Other:

0714.90.100.3 - - Frozen

5,5%

IJEPA B10

2014: 4,4%, 2015: 3,3%, 2016: 2,2%

2017:1,1%, 2018: free

0714.90.200.5 - - Other 2,3% IJEPA B7 2014:1,1%, 2015: free

Sumber: World Tariff (diolah)

Page 19: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

18

2.4 Saluran Distribusi Produk HS 0714 di Jepang

Gambar 2.2 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 0714 dari petani,

lalu diekspor dan sampai ke tangan konsumen.

Produk HS 0714 ini banyak yang diekspor dalam bentuk frozen food atau

bentuk lainnya, sehingga perlu melalui perusahaan yang mengadakan

pembekuan produk atau pengolahan lainnya. Produk HS 0714 selain sebagai

bahan makanan bagi manusia, juga digunakan untuk makanan ternak, bahan

dasar industri, baik industri makanan maupun lainnya, sehingga produk HS 0714

memiliki berbagai saluran distribusi sebelum sampai ke tangan konsumen.

Gambar 2.2 Saluran distribusi produk HS 0714 dari luar negeri

Regional Depot Primary Wholesaler

Importer

Farmer

Exporter

Food Processing Company Local Broker

Farmer

Retailers, Mass Merchandisers, Restaurants

Consumers

Secondary Wholesaler Industry

Page 20: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

19

2.5 Hambatan Lainnya

Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor HS 0714 ke

Jepang adalah sebagai berikut.

(a) Tarif bea masuk. Walaupun hampir seluruh turunan HS 0714 akan menjadi

bebas tarif bea masuk, namun dibanding dengan negara pesaing yaitu

Thailand, ada beberapa turunan HS 0714 ini yang pada saat ini nilai tarif bea

masuknya masih lebih tinggi. Misalnya, produk HS 0714.10.290 (ubi kayu,

lainnya), Indonesia masih dikenakan tarif bea masuk 2,9% dan baru

dibebaskan pada tahun 2015, sementara Thailand sudah bebas tarif bea

masuk.

(b) Kontrol kualitas. Untuk produk HS 0714.10 ubi kayu, pada tahun 2007, produk

"cassava chips", dan pada tahun 2008 produk "frozen boiled cassava" dari

Indonesia terdeteksi memiliki kandungan hydrogen cyanide melebihi batas 1

ppm. Ubi kayu memang mudah rusak dan akan mengeluarkan asam sianida

yang bersifat racun bagi manusia, sehingga perlu sekali kontrol kualitas yang

baik sebelum masuk ke tahap pengolahan.

(c) Pandangan negatif terhadap produk luar negeri. Sebagai bahan pangan yang

dikonsumsi langsung oleh manusia, ada kecenderungan masyarakat Jepang

untuk memilih produk dalam negeri, karena seringkali muncul berita tentang

makanan yang bermasalah, terutama dari China. Hal ini sedikit banyak juga

mempengaruhi pandangan masyarakat Jepang terhadap produk impor HS

0714 dari Indonesia.

Page 21: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

20

(d) Keterbatasan bibit. Keterbatasan bibit merupakan masalah yang

menyebabkan kurang berkembangnya penanaman talas Jepang di Indonesia.

Pengadaan bibit talas Jepang (sato imo) ini mungkin memerlukan

keterlibatan langsung Kementerian Pertanian untuk mengusahakannya.

(e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara

produsen/pengusaha produk HS 0714 di Indonesia dengan importir Jepang

karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan

hal ini dapat menghambat proses transaksi.

(f) Pemasaran dan promosi. Masih sangat sedikit promosi produk HS 0714 ini

kepada masyarakat Jepang. Pengusaha produk HS 0714 perlu ikut dalam

pameran-pameran dagang di Jepang.

Page 22: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

21

BAB III

PELUANG DAN STRATEGI

3.1 Peluang

a. Bentuk Kerjasama

Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang,

Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari

Jepang untuk mengembangkan produksi HS 0714 ubi kayu, ubi jalar (satsuma

imo) dan talas Jepang (sato imo) di Indonesia.

b. Peningkatan Nilai Ekspor

Sebagaimana data yang terlihat pada Tabel 2.2, nilai ekspor Indonesia

untuk produk ubi jalar selama 3 tahun belakangan ini meningkat tajam.Sebagai

contoh, pada tahun 2007, mantan presiden perusahaan Toyota, Mr. Katsuaki

WATANABE mengatakan bahwa Toyota group melalui perusahaan Toyota Bio

Indonesia akan terus meningkatkan produksi ubi jalar di Indonesia untuk diekspor

ke Jepang, terutama daerah Kagoshima. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan-perusahaan di Jepang pun melihat potensi Indonesia untuk produk

ubi jalar ini.

c. Hubungan bilateral Jepang dengan negara pesaing

Sejak tahun 2012, hubungan bilateral Jepang dengan China tidaklah baik.

Kondisi ini sedikit banyak menimbulkan keengganan dari

perusahaan-perusahaan Jepang untuk bertransaksi dengan China. China adalah

negara utama pengekspor ubi jalar (satsuma imo) dan talas Jepang (sato imo) ke

Page 23: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

22

Jepang. Kondisi ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk lebih

mereguk pasar/share yang lebih besar dengan meningkatkan ekspor ubi jalar

(satsuma imo), dan juga kembali mengekspor talas Jepang (sato imo).

d. Tarif bea masuk

Melalui perjanjian kerjasama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka

IJEPA, hampir seluruh produk turunan HS 0714 akan menjadi bebas tarif bea

masuk. Sebagai contoh, untuk produk HS 0714 yang menjadi andalan ekspor

Indonesia ke Jepang saat ini, yaitu HS 0714.20.100 (ubi jalar, frozen). Produk dari

Indonesia saat ini dikenakan tarif bea masuk sebesar 7,5 % dan akan bebas tarif

bea masuk pada tahun 2023 (lihat Tabel 2.8). Untuk produk turunan ini, produk

dari negara pesaing terbesar, yaitu China dikenakan tarif bea masuk sebesar

12%. Kemudian, untuk produk HS 0714.40.100 (talas, frozen), produk dari China

dikenakan tarif bea masuk sebesar 10%, sedangkan bila Indonesia kembali

mengekspor talas Jepang ke Jepang, hanya dikenakan tarif bea masuk sebesar

2,3% dan akan bebas tarif bea masuk pada tahun 2015. Lebih rendahnya nilai

tarif bea masuk tentunya memberikan peluang yang lebih baik untuk Indonesia.

3.2 Strategi

Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan

peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi

dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan atau kembali mendapatkan

pangsa pasar untuk HS 0714 khususnya ubi kayu, ubi jalar, dan talas di Jepang.

Page 24: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

23

a. Berpartisipasi dalam pelatihan. Petani produk HS 0714 kiranya dapat proaktif

mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas produk. Petani Indonesia juga perlu mengusahakan lahan organik

sehingga dapat juga mereguk market pangan organik di Jepang untuk produk

HS 0714 ini.

b. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran yang terkait

produk HS 0714 dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha

produk HS 0714 di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi

mengikuti pameran sehingga keberadaan produk HS 0714 dari Indonesia

dapat semakin dikenal di Jepang. Walaupun ekspor produk ubi kayu terhenti

sejak tahun 2009 dan ekspor talas Jepang tidak berlanjut lagi sejak tahun

2007, pameran dagang dapat menjadi kesempatan yang baik untuk memulai

kembali ekspor ke Jepang. Pameran dagang juga dapat menjadi ajang yang

baik untuk uji-coba rasa dari produk Indonesia dengan selera orang Jepang.

c. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS

0714 di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan

dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta

informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 0714 ini, maupun

untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang.

d. Memperhatikan kebutuhan pasar. Produk HS 0714 selain sebagai bahan

pangan manusia, juga digunakan sebagai bahan makanan ternak, bahan

dasar industri, seperti kertas, bahkan untuk pembuatan ethanol. Kualitas

yang diharapkan tentunya akan berbeda. Pengusaha di Indonesia perlu

memperhatikan kebutuhan pasar yang ada sehingga dapat mendayagunakan

Page 25: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

24

produk HS 0714 dari berbagai macam kualitas yang tersedia di Indonesia.

e. Mengusahakan sertifikasi HACCP. Perusahaan-perusahaan besar di Jepang

umumnya mensyaratkan pengolah produk HS 0714 memiliki sertifikat

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) yang berhubungan

dengan keamanan pangan. Perusahaan pengolah produk HS 0714 perlu

mengusahakan sertifikasi HACCP ini supaya produk Indonesia dapat masuk

ke supermarket yang besar di Jepang.

f. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Bila berhasil

bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk HS 0714 di

Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga

tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang

tersebut. Untuk itu pengusaha di Indonesia perlu juga berhati-hati dengan

perubahan regulasi impor. Pengusaha di Indonesia perlu terus mengupdate

regulasi impor untuk produk HS 0714 di Jepang ini. Melalui hubungan yang

baik dengan pembeli dari Jepang, pengusaha Indonesia dapat meminta

bantuan pembeli dari Jepang untuk memberikan informasi seandainya ada

perubahan regulasi dan sebagainya.

g. Membuka diri terhadap investor Jepang. Petani, pengolah dan pengusaha

produk HS 0714 di Indonesia perlu berani untuk membuka diri kepada

investor Jepang. Tentunya tetap perlu berhati-hati dan tidak sembarangan

menekan kontrak perjanjian. Investor Jepang yang baik akan membantu

peningkatan kualitas dan kuantitas produksi produk HS 0714 di Indonesia.

Keberadaan investor Jepang juga akan membantu pemasaran produk HS

0714 ini ke negeri Jepang itu sendiri.

Page 26: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

25

h. Membina kerjasama dengan peneliti produk HS 0714. Perlu terus diupayakan

penelitian yang dapat menghasilkan bibit yang tahan hama dan penyakit,

sehingga kualitas dan kuantitas produk dapat meningkat. Selain penelitian

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, juga perlu diupayakan

penelitian pendayagunaan yang baru untuk produk HS 0714 ini. Sebagai

contoh, penelitian penggunaan ampas ubi kayu untuk pembuatan ethanol

sebagaimana terlihat dalam Gambar 3.1. Keberhasilan penelitian ini akan

menjadikan ampas ubi kayu sebagai produk yang memiliki harga jual.

Pendayagunaan ubi kayu yang sudah rusak dan mengandung asam sianida

dapat menjadi sebuah tema penelitian yang hasilnya akan menjadikan ubi

kayu yang sudah rusak pun tetap dapat menjadi produk yang memiliki harga

jual.

Gambar 3.1 Proses pengolahan Bio-ethanol dari ampas ubi kayu

Sumber: NEDO

Perkebunan Ubi Kayu

Ubi Kayu

Pati

Produk Tapioka

Produk makanan,

industri

a m p a s

Cassava Pulp

Proses Ekstraksi Cassava Pulp

Flow Produksi Ethanol

Pemurnian Ethanol

Proses Pengendapan

Ethanol

Bahan: Ampas Cassava

Proses Pencairan

Ampas

Proses Penghancuran

Ampas

Proses Fermentasi

Ethanol

Page 27: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

26

i. Mengembangkan business model di dalam negeri yang saling menguntungkan.

Untuk produk talas Jepang, saat ini ketersediaan bibit talas Jepang masih

sangat terbatas dan dikuasai hanya oleh beberapa pengusaha.

Pengusaha/petani yang ingin ikut memproduksi talas Jepang perlu membeli

bibit dari pengusaha-pengusaha tersebut dengan harga yang relatif tidak

murah. Perlu keberanian pengusaha-pengusaha yang sudah memiliki bibit

talas Jepang ini untuk merangkul petani/pengusaha lain dengan business

model yang bisa saling menguntungkan sehingga produksi talas Jepang di

Indonesia dapat berkembang dan dapat melayani permintaan pasar Jepang

dalam jumlah besar.

Page 28: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

27

BAB IV INFORMASI PENTING

1. Perwakilan Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang di Jakarta

Duta Besar: Mr. Yoshinori Katori

Jl. M.H. Thamrin Kav.24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone: (021) 3192-4308

Fax: (021) 3192-5460

Website: www.id.emb-japan.go.jp

Kantor Konsuler Jepang di Makassar

Kepala Kantor Konsuler: Mr. Shingo Higashimoto

Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, Indonesia

Phone: (0411) 871-030, 872-323

Fax: (0411) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya

Konsul Jenderal: Mr. Noboru Nomura

Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Indonesia

Phone : (031) 503-0008

Fax : (031) 503-0037, 502-3007

Website : www.surabaya.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar

Konsul Jenderal: Mr. Minoru Shirota

Jl. Raya Puputan No.170, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia

Phone : (0361) 227-628

Fax : (0361) 265-066

Website : www.denpasar.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang di Medan

Konsul Jenderal: Mr. Yūji Hamada

Wisma BII, 5th floor

Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Phone : (061) 457-5193

Fax : (061) 457-4560

Website : www.medan.id.emb-japan.go.jp

Page 29: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

28

2. Kamar Dagang Jepang

The Tokyo Chamber of Commerce & Industry

Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan

Phone: +81-3-3283-7523

Fax: +81-3-3216-6497

Website: www.tokyo-cci.or.jp

3. Asosiasi Terkait Produk HS 0714 di Jepang

Japan Root and Tuber Crops Development Association

Vip Akasaka 303,

6-10-41, Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052, Japan

Phone: +81-3-3588-1040

Fax: +81-3-3588-1225

Website: www.disclo-koeki.org/07a/00955/index.html

Japan Specialty Agriculture Products Association

Sankaido Bld. 3rd Floor

1-9-13, Akasaka, Minato-ku, Tokyo-107-0052, Japan

Phone: +81-3-3584-6845

Fax: +81-3-3584-1757

Webiste: www.jsapa.or.jp

4. Daftar Pameran Terkait Produk HS 0714 di Jepang

Agri Food Expo

Website: www.exhibitiontech.com/afx

Phone: +81-3-5775-2856

FOODEX

Website: www3.jma.or.jp/foodex

Phone: +81-3-3434-3453

Gourmet & Dining Style Show

Website: www.gourmetdiningstyleshow.com

Phone: +81-3-3843-9850

Page 30: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

29

International Hotel & Restaurant Show

Website: www.jma.or.jp/hcj

Phone: +81-3-3434-1377

International Food Expo UTAGE in Osaka

Website: www.shokuhaku.gr.jp

Phone: +81-6-7688-0377

Supermarket Trade Show

Website: www.smts.jp

Phone: +81-3-5209-1056

The World Food and Beverage Great Expo

Website: www.fabex.jp

Phone: +81-3-3271-4816

5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo

Duta Besar: Bpk. Muhammad Lutfi

Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi

5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan

Phone: +81-3-3441-4201

Fax: +81-3-3447-1697

E-mail: [email protected]

Website: kbritokyo.jp

KJRI Osaka

Konsul Jenderal: Bpk. Ibnu Hadi

Resona Senba Building 6th Floor

4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan

Phone: +81-6-6252-9826

Fax: +81-6-6252-9872

E-mail: [email protected]

Website: www.indonesia-osaka.org

Page 31: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

30

ITPC Osaka

Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick

Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro

ITM 4-J-8, Asia and Pacific Trade Center

2-1-10, Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan

Phone: +81-6-6615-5350

Fax: +81-6-6615-5351

Website: www.itpc.or.jp

Page 32: MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talasdjpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/researchcorner/... · Talas spesies Xanthosoma sagitifolium yang dikenal [Market Brief Atdag

[Market Brief Atdag Tokyo 2/2013]

31

REFERENSI

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun

2012.

International Trade Center. http://www.trademap.org

Japan Customs, January 2013, http://www.customs.go.jp

Japanese Society of Root and Tuber Crops. http://www.jrt.gr.jp

JETRO, Handbook for Agricultural and Fishery Products Import Regulations 2009,

published on February 2010 by Japan External Trade Organization.

The Japan Food Chemical Research Foundation. http://www.ffcr.or.jp

Trade Statistics of Japan, Ministry of Finance, January 2013,

http://www.customs.go.jp/toukei/info/index_e.htm

Wargiono, J., and D.M. Barrett (eds.). Budidaya Ubikayu, P.T. Gramedia

Publishers, Jakarta, Indonesia, 1987.

World Tariff. http://worldtariff.com