materi penetasan dan fedlot
DESCRIPTION
materi penetasan dan fedlotTRANSCRIPT
SIFAT FUNGSIONAL TELUR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yakni merupakan bahan pangan hasil ternak
unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna dan
begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah.
Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan
daya tahan serta kesukaan konsumen selain itu, pemanfaatan telur sebagai bahan pangan tidak
hanya melalui pola konsumsi langsung tetapi juga digunakan dalam berbagai produk olahan
pangan, misalnya kue, saus, puding, mayonaise, cake, salad, dan lain-lain.
Telur dapat berfungsi untuk meningkatkan volume dan memperbaiki kecerahan dan memberi
warna kilap pada produk olahan pangan, mengandung nutrisi, dan membentuk tekstur yang halus
pada adonan. Selain itu, dalam pengolahan pangan, protein putih telur memberikan sifat sebagai
pembentukan busa dan juga mampu mengikat berbagai bahan dasar panggan lain seperti terigu,
jagung dan lainnya yang digunakan.
Pemanfaatan telur sebagai bahan olahan pagan membutuhkan sifat fungsional yang optimal
sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal pula. Oleh karena itu
disusunlah makalah ini untuk mengetahui sifat-sifat fungsional seperti mengenai daya busa putih
telur, daya koagulasi putih telur, daya emulsi kuning telur, dan daya koagulasi putih dan kuning
telur telur sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan telur dalam berbagai produk olahan
pangan
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa:
1. Mengetahui sifat-sifat fungsional telur
2. Mengetahui produk olahan pangan yang dapat dioptimalkan dengan pemanfaatan sifat
fungsional telur.
BAB II ISI
Telur adalah bahan pangan protein hewani yang memiliki banyak sifat fungsional yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai produk olahan pagan. Berikut ini adalah beberapa sifat fungsional
telur yang diperoleh dari beberapa artikel:
1. Kaya Nutrisi
Telur adalah makanan yang mengandung semua nutrisi kecuali vitamin C, tetapi memiliki
kandungan protein yang tinggi.
2. Emulsifikasi
Kuning telur mengandung agen pengemulsi, lesitin, yang bertindak menstabilkan emulsi antara
minyak dan air. Hal ini mencegah campuran minyak dan air dari pemisahan. Lecithin menarik
partikel minyak dan air dan membentuk lapisan tipis di sekitar mereka untuk menjaga mereka
dari menyebar. Ketika membuat mayones, yang licithin telur mengelilingi partikel minyak,
mencegah mereka dari bergabung dan pemakaian minyak. Saus mentega, seperti saus Holland
misalnya, emulsi mentega dalam kombinasi dengan air atau cuka, distabilkan dengan licithin
telur. Dalam pembuatan kue disusun dengan menggunakan metode creaming, kualitas
pengemulsi telur sangat penting untuk memastikan tekstur ringan. Ketika kocok telur
ditambahkan ke mentega krim dan gula, gula larut dalam telur dan telur licithin menstabilkan
emulsi mentega dan air. Udara di dalam emulsi ini. Ketika dipanaskan, udara mengembang untuk
memberikan tekstur yang lebih ringan saat dipanggang.
3. Kemampuan Berbusa
Buih adalah bentuk dispersi koloida gas dalam cairan. Apabila putih telur dikocok maka
gelembung udara akan terperangkap dalam albumen cair dan membentuk busa. Semakin banyak
udara yang terperangkap, busa yang terbentuk semakin kaku dan kehilangan sifat alirnya.
Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan ovomusin (bagian dari komponen putih telur).
Kemudian dari hasil penelitian Siregar (2012) lama penyimpanan telur ayam ras dapat
mengakibatkan meningkatnya daya buih hingga minggu ke-3, baik pada telur yang tidak
dipasteurisasi, pasteurisasi dengan menggunakan water bath maupun pasteurisasi dengan
menggunakan inkubator. Daya buih tertinggi terdapat pada metode pasteurisasi dengan
menggunakan inkubator dengan lama penyimpanan 3 minggu.
4. Telur Sebagai koagulasi
Koagulasi merupakan sifat koloid yang bereaksi membentuk gumpalan zat dari cair menjadi
semi padat. Reaksi koagulasi koloid bergabung dengan partikel-partikel koloid secara bersama
membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Koagulasi pada telur ditandai dengan kelarutan
atau berubahnya bentuk cairan (sol) menjadi padat (gel). Perubahan struktur molekul ini dapat
disebabkan oleh pengaruh panas, mekanik, asam, basa, garam, dan perekasi garam lain seperti
urea. Koagulasi karena pengaruh panas disebabkan pemanasan pada suhu 60-70 0C. Sifat
koagulasi ini dimiliki oleh putih dan kuning telur.
5. Kontrol Kristalisasi
Penambahan albumen ke dalam larutan gula dapat mencegah terbentuknya gula (kristal).
Keberadaan albumen tersebut mencegah penguapan, sehingga mencegah inversi sukrosa
berlebihan. Sifat telur yang demikian, dapat dimanfaatkan dalam pembuatan gula-gula.
Penambahan telur ini memberiakan rasa di mulut manis, halus serta selalu basah
6. Telur sebagai pemberi warna
Sifat ini hanya dimiliki oleh kuning telur. Pigmen kuning pada telur adalah xantofil, lutein, beta
karoten dan kriptoxantin. Sifat ini banyak dimanfaatkan pada industri pembuatan es krim,
custard.
7. Telur sebagai penjernih
Penjernihan merupakan tahap terakhir dalam pembuatan wine yang berperan penting dalam
kualitas wine yang dihasilkan. Warna, flavor dan aroma merupakan indikator dalam tahap
penjernihan. Kejernihan merupakan salah satu kriteria kualitas yang diperlukan pada produk
wine. Adanya partikel-partikel pada suspensi tidak hanya mempengaruhi penampilan wine saja,
tetapi juga mempengaruhi aroma. Senyawa penjernih pada pembuatan wine digunakan untuk
memperbaiki kejernihan, warna, flavor dan stabilitas fisik.
Berdasarkan sifat-sifat fungsional telur, berikut ini ada beberapa hasil olahan telur, yakni:
1. Telur sebagai bahan utama: sarikaya, martabak telur, omelet, acar telur, custard,telur asin,
pindang telur, egg rings, eggurt/ yogurt telur, telur asap(egg jerky), the telur.
2. Telur sebagai bahan campuran: cakes, pie, waffles, bolu, mayonnaise dan lain-lain.
Telur merupakan sumber zat gizi yang baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak maupun
dewasa yang aktif. Selain sebagai sumber pangan yang bisa dikonsumsi langsung, telur juga
digunakan sebagai ingredient dalam pengolahan produk pangan, seperti produk bakery. Sebutir
telur sebagai ingredient pangan mempunyai fungsi dalam pembentukan struktur, pembentukan
busa , koagulasi , pengemulsi serta pengental.
Dalam pengolahan pangan. Protein putih telur memberikan sifar pembentukan busa (foaming)
karena mampu memerangkap udara yang masuk dalam matriks protein. Protein telur juga
mampu merubah bentuk fisik telur yang cair menjadi lebih padat dan mengikat berbagai
ingredients pangan lainnya. Sifat gelasi atau pelekatan kuat dari protein memberikan
kekompakan antar ingredients.
Sifat fungsional dalam pengolahan, didasarkan pada sifat kimia protein telur sebagai molekul
yang berbentuk lipatan 3 dimensi. Struktur lipatan 3 dimensi ini yang memberikan sifat
fungsional. Perlakuan fisik selama pengolahan, seperti pemanasan dan pengocokan dapat
menyebabkan struktur lipatan 3 dimensi protein telur terganggu dan terbuka lipatamya. sesama
protein. Ketika protein telur dipanaskan lipatanya akan terbuka dan memanjang sehingga
permukaanya menjadi lebih luas. Fenomena ini disebut denaturasi protein. Dalam kondisi ini,
asam-asam amino menjadi mudah berikatan dengan protein telur lainnya sehingga terbentuk
ikatan baru antar protein yang berbeda. Hal ini menyebabkan protein telur menyatu dan
menggumpal (koagulasi).
Koagulasi merupakan penggumpalan protein yang terjadi akibat adanya perlakuan panas atau
perubahan pH yang mendekati titik isoelektris protein tersebut. Titik isoelektris sendiri diartikan
sebagai nilai pH dimana muatan pada protein samadengan nol. Pada titik ini, protein akan
berkurang kelarutannya dan cenderung berikatan dengan protein lain. Hal ini yang menyebabkan
tekstur telur yang matang lebih kaku dan padat.
Pengocokan juga dapat membuka lipatan 3 dimensi protein telur. Asam amino yang menyukai
air akan berikatan dengan air yang terdapat dalam telur. Ikatan baru antar protein dan air
menyebakan perubahan struktur Lipatan protein menghasilkan jaringan protein baru yang
memerangkap udara. Putih telur mengandung protein utama yaitu albumin yang bersifat larut air.
Albumin bersifat penstabil antara air dan udara dalam system pangan karena struktur globularnya
dapat membentuk struktur yang kaku saat dikocok. Pengocokan yang kuat menyebakan
terjadinya denaturasi secara sempurna dan putih telur menjadi kaku karena kehilangan sifat
elastisitasnya. Apabila pengocokan dihentikan hingga terbentuk busa lembut maka sifat
elastisitas tetap ada.
Terbentuknya busa (foam) sangat dibutuhkan untuk pengembangan saat pengocokan, udara
masuk dan protein telur membentuk struktur lapisan tipis disekitar udara tersebut sehingga
terbentuk busa. (Murwani,2010)
Selain protein, lemak pada kuning telur memberikan sifat pengemulsi., yaitu membentuk
suspense yang stabil antara dua jenis cairan yang kurang dapat bercampur.
Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas
permukaan (surface-active agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface
tension) antara udara-cairan dan cairan-cairan yang terdapat dalam suatu sistem makanan.
Komponen telur didominasi oleh molekul lipoprotein dengan jumlah komponen fosfolipid yang
besar. Lipoprotein dan fosfolipid mempunyai mempunyai gugus polar san non polar sehingga
komponen dalam bahan yang bersifat polar dan tidak polar dapat terdispersi secara homogen
BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari berbagai referensi artikel, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Telur adalah pakan protein hewani yang kaya nutrisi yang baik untuk tubuh.
2. Telur memiliki beberapa sifat fungsional yakni sebagai bahan pakan kaya nutrisi, sebagai
koagulasi (cairan menjadi padat/gel), pembusa/pembuih (ditentukan oleh kandungan ovomusin),
pemberi warna (xantofil, lutein, beta karoten dan kriptoxantin pada yolk), kontrol kristalisasi
(mencegah terbentuknya gula/kristal), dan sebagai pengemulsi makanan (agen pengemulsi,
lesitin pada yolk).
3. Pemanfaatan telur sebagai bahan utama yakni pada: sarikaya, martabak telur, omelet, acar telur,
custard,telur asin, pindang telur, egg rings, eggurt/ yogurt telur, telur asap(egg jerky), the telur.
4. Telur sebagai bahan campuran: cakes, pie, waffles, bolu, mayonnaise dan lain-lain.
ANIMAL HUSBANDRY UNIVERSITY OF LAMPUNG
Berbagi informasi mengenai perkuliahan Jurusan Peternakan Universitas Lampung
Beranda
Powered by Translate
Senin, 25 November 2013
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
EVALUASI KELAYAKAN USAHA PENYEDIAAN AYAM LAYER ISA BROWN PADA
PETERNAKAN CAHAYA GEMILANG SEJAHTERA
(Tugas Manajemen Usaha Ternak Unggas)
Oleh
Kelompok 1
Nia Yuliyanti 1114141054
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayam ras petelur merupakan satu jenis ternak unggas utama yang dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia. Kebutuhan konsumsi telur dalam negeri sebagian besar dipenuhi dari telur
ayam ras. Telur ayam merupakan salah satu komoditas unggulan dalam bidang peternakan.
Kandungan gizi yang terdapat di dalam telur ayam lebih tinggi dibandingkan dengan bahan
makanan sejenis dan harga telur ayam pun relatif terjangkau sehingga telur ayam banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, terutama anak-anak karena telur ayam mengandung sumber
protein, vitamin, energi, mineral dan zat gizi lainnya, selain itu telur ayam juga digunakan setiap
harinya.Permintaan telur ayam selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tingginya
angka konsumsi telur ayam memberi peluang yang sangat bagus untuk dijalani dan bisa
mendatangkan keuntungan yang besar, resiko usahanya pun kecil, untuk memulai usaha ini
tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, pemeliharaannya juga tidak begitu sulit, selain itu
tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan tidak memerlukan waktu yang begitu lama
untuk setiap kali panen.
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam petelur, namun kurang sukses
dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mendirikan usaha tidak
memperhatikan konsep-konsep dasar dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan
usaha, oleh karena itu dalam upaya meningkatkan produktivitas telur maka dibuatlah suatu
bidang usaha yang bergerak dibidang perunggasan terutama sebagai penyedia ayam petelur fase
layer serta evaluasi kelayakan usaha untuk mengetahui apakah renana usaha yang disusun sudah
layak dilaksanakan atau tidak. Penyediaan ayam petelur fase layer ini sangat membantu
peternakan unggas petelur sebagai penyedia ayam siap bertelur sehingga rotasi produksi telur
dapat berlangsung kontinu.
B. Rencana Usaha
Rencana usaha peternakan ini adalah penyediaan ayam petelur fase layer yakni ayam petelur
yang dipelihara sejak doc sampai berumur 20 minggu kemudian dipasarkan. Jenis ayam petelur
yang disediakan adalah ayam petelur strain Isa Brown. Alasan menggunakan Strain Isa Brown
dikarenakan produksi telur strain Isa Brown tinggi, yaitu 300butir/ tahun. Kulit telurnya
berwarna coklat dengan ukuran besar, yaitu dapat mencapai berat sekitar 60 g. Ayam betina
dewasa dapat mencapai berat sekitar 2,3-3,0 kg. Bulu ayam jantan berwarna merah dengan
hiasan berwarna kuning, sedangkan ayam betina berwarna merah.
Pakan yang akan digunakan adalah 521 berbebtuk crumble untuk ayam umur 0-6 minggu atau
fase starter dan pakan 522 berbentuk pellet untuk ayam fase grower yakni umur 6-20 minggu.
Jumlah ternak unggas Isa Brown yang diproduksi adalah 15 ST atau 6000 ekor dengan
pemeliharaan dari umur 0-20 minggu tiap satu kali produksi. Pemeliharaan menggunakan
kandang beralas litter, litter kandang menggunakan sekam dengan ketebalan 10 cm.
Rencana usaha ini akan dilaksanakan selama 5 tahun dengan tiap tahunnya 2 kali produksi
sehingga selama 5 tahun dilakukan 10 kali produksi. Perkandangan dan tanah menyewa dengan
modal usaha berasal dari pinjaman bank sebesar 50% dengan tingkat suku bunga 2% per bulan
dan modal sendiri sebesar 50%.
II. HARGA INPUT DAN OUTPUT
A. OUTPUT
1. Kebutuhan kandang dan Peralatan Kandang
Nama Barang
Kapasitas
(ekor)
Jumlah
Harga Satuan
(Rp)
Total Harga (Rp)
Penyusutan /thn
Total (Rp)
Sewa Kandang
6000 1 10000000
10000000
sewa 1000000
Chick F. tray
50 120 10000 1200000
10% 120000
Hang. Feeder
25 240 21800 5232000
10% 523200
Tempat minum
20 300 20400 6120000
10% 612000
Gasolek 1000 6 700000 4200000
10% 420000
Tabung Gas
3000 2 1000000
2000000
10% 200000
Chick guard
1000 6 55000 330000
10% 33000
Tower Air 2 900000 1800000
10% 180000
Selang air 1 100000 100000
30% 30000
Boklam 30 8000 240000
35% 84000
Kabel listrik
60 5000 300000
30% 90000
Tirai Plastik
1 750000 750000
20% 150000
Timbangan 1 120000 120000
20% 24000
Total/tahun (Rp) 3466200
Total per Produksi (1 tahun 2 kali Produksi) 1733100
2. Kebutuhan Ransum
Penggunaan Ransum:
a) Fase starter 1-6 minggu menggunakan pakan 521b) Fase Grower 6-20 minggu menggunakan pakan 522
Pakan Keb Kg/15 SKHarga
(Rp)/KgTotal (Rp)
521 6888 6850 47182800
522 34356 6900 237056400
Total/Produksi (Rp) 284239200
3. Sanitasi, Vaksinasi dan obat obatan
JenisSatuan
JumlahHarga Satuan
(Rp)Total (Rp)
DOC ekor 6000 60003600000
0
Desinfektan Paket 1 7000 7000
Vaksin ND Paket 10 19200 192000
Vaksin Gumboro Paket 10 22000 220000
VitastressSachet 30 3000 90000
VitachickSachet 30 2500 75000
Total (Rp)/produksi3658400
0
4. Lain lain
Lain lain JumlahHarga Satuan
(Rp)Total (Rp)
Sekam (Karung) 120 1000 120000
Kardus Bekas (alas litter) 70 500 35000
Total (Rp)/produksi 155000
Total Output
Rincian SatuanTotal Harga
(Rp)
A. Biaya Investasi
Peralatan Kandang 1 set 1733100
B. Biaya Operasional
Pakan 521 & 522 284239200
Doc, Vaksinasi, Sanitasi & Obat 1 set 36584000
Tenaga KerjaRp.400000,00 @ 4 bulan 1600000
Transportasi 100000
C. Lain lain 155000
Total Outpul/produksi 324411300
B. Input
Diasumsikan mortalitas 2 % sehingga,
Jumlah panen = 6000 ekor - (6000 ekor x 2%)
= 5880 ekor
Penerimaan SatuanJumlah
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
Penjualan Pullet Ekor 5880 60000
352800000
Feces + sekam Karung 120 15000 1800000
Total penerimaan per produksi (Rp)3546000
00
III. BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasional adalah total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan usaha
atau proses produksi baik secara teknis maupun non teknis selama proses produksi berlangsung.
Diasumsikan dalam 1 tahun terjadi 2 kali produksi dengan waktu produksi 20 minggu (5 bulan)
per produksi dengan selang produksi berikutnya untuk sanitasi kandang 1 bulan. Adapun rincian
biaya operasional dalam usaha penyediaan pullet ayam petelur umur 20 minggu ini adalah
sebagai berikut:
a) DOC
Harga per ekor DOC strain Isa Brown adalah Rp.6000,00 per ekor, sehingga untuk
pemeliharaan ternak 15 ST dibutuhkan:
Pemeliharaan 15 ST
=15 x 400 ekor
= 6000 ekor DOC
Total harga pembelian DOC
= Rp.6000,00 x 6000 ekor
=Rp.36.000.000,00
b) Pakan
Fase starter 1-6 minggu menggunakan pakan 521
Fase Grower 6-20 minggu menggunakan pakan 522
Paka
n
Keb Kg/15
SK
Harga
(Rp)/KgTotal (Rp)
521 6888 6850 47182800
522 34356 6900 237056400
Total/Produksi (Rp) 284239200
c) Tenaga Kerja
Untuk pemeliharaan 6000 ekor ayam diperlukan tenaga kerja sebanyak 1 orang dengan gaji
Rp.400.000/bulan, Sehingga biaya untuk gaji pekerja yang harus dikeluarkan selama 4
bulan/periode x Rp.400.000 = Rp.1.600.000
d) Kandang
Biaya operasional kandang dan peralatannya disajikan dalam tabel berikut ini:
Nama Barang
Kapasitas
(ekor)
Jumlah
Harga Satuan
(Rp)
Total Harga (Rp)
Penyusutan /thn
Total (Rp)
Sewa Kandang
6000 1 10000000
10000000
sewa 1000000
Chick F. tray
50 120 10000 1200000
10% 120000
Hang. Feeder
25 240 21800 5232000
10% 523200
Tempat minum
20 300 20400 6120000
10% 612000
Gasolek 1000 6 700000 4200000
10% 420000
Tabung Gas
3000 2 1000000
2000000
10% 200000
Chick guard
1000 6 55000 330000
10% 33000
Tower Air 2 900000 1800000
10% 180000
Selang air 1 100000 100000
30% 30000
Boklam 30 8000 240000
35% 84000
Kabel listrik
60 5000 300000
30% 90000
Tirai Plastik
1 750000 750000
20% 150000
Timbangan 1 120000 120000
20% 24000
Total/tahun (Rp) 3466200
Total per Produksi (1 tahun 2 kali Produksi) 1733100
e) Transportasi
Total biaya yang digunakan untulk pengadan peralatan perkandangan dan pakan diasumsikan
sebesar Rp. 100.000 per 1 kali produksi.
f) Suku Bunga
Pinjaman bank sebesar 50 % dari output= 50% x Rp. 324.411.300,00 =Rp.162.205.650,00
Selama setahun dilakukan 2 kali produksi sehingga dengan tingkat suku bunga 2% per bulan
maka besarnya pembayaran bunga tiap satu kali produksi sebesar:
= 2% x 6 bulan x Rp.162.205.650,00
= Rp. 19.464.678,00
g) Biaya Vaksin, Multifitamin dan Desinfektan
JenisSatuan
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
Desinfektan Paket 1 7000 7000
Vaksin ND Paket 10 19200 192000
Vaksin Gumboro Paket 10 22000 220000
VitastressSachet 30 3000 90000
VitachickSachet 30 2500 75000
Total (Rp)/produksi 584000
h) Lain lain
Lain lain Jumlah Harga SatuanTotal (Rp)
Sekam (Karung) 120 1000 120000
Kardus Bekas (alas litter) 70 500 35000
Total (Rp)/produksi 155000
Jadi, Total Biaya Operasional tiap 1 kali produksi pada usaha ini adalah:
= DOC + Pakan+ Tenaga Kerja + Kandang & peralatan + Transportasi + Suku Bunga+ Biaya
Vaksin, Multifitamin dan Desinfektan + lain lain
= Rp.36.000.000,00 + Rp. 284.239.200,00 + Rp.1.600.000,00 + Rp.1.733.100,00 + Rp.
100.000,00 + Rp. 19.284.678,00 + Rp. 584.000,00 + Rp.155.000,00
= Rp. 343.875.978,00
IV. HASIL USAHA
Penghasilan dari usaha peternakan ini disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Diasumsikan mortalitas 2 % sehingga,
Jumlah panen = 6000 ekor - (6000 ekor x 2%)
= 5880 ekor
PenerimaanSatuan
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
Penjualan Pullet Ekor 5880 600003528000
00
Feces + sekamKarung 120 15000 1800000
Total Input/produksi (Rp)3546000
00
Rincian SatuanTotal Harga
(Rp)
A. Biaya Investasi
Peralatan Kandang 1 set 1733100
B. Biaya Operasional
Pakan 521 & 522 284239200
Doc, Vaksinasi, Sanitasi & Obat 1 set 36584000
Tenaga KerjaRp.400000,00 @ 4 bulan 1600000
Transportasi 100000
C. Lain lain 155000
Total Outpul/produksi (Rp) 324411300
Peminjaman 50% X Output = 50% x Rp. 324.411.300,00 = Rp.162.205.650,00
Suku bunga / produksi = 2% x 6 bulan x Rp.162.205.650,00
= Rp. 19.464.678,00
Keuntungan kotor = Rp. 354.600.000,00 – Rp. 324.411.300,00
= Rp. 30.188.700,00
Keuntungan bersih = Keuntungan kotor – Suku Bunga
= Rp. 30.188.700,00 – Rp. 19.464.678,00
= Rp. 10.724.022,00
Pelaksanaan usaha selama 5 tahun, tiap tahun memproduksi 2 kali, sehingga jumlah produksi
selama 5 tahun adalah 5 x 2 = 10 kali Produksi.
Pendapatan selama 5 tahun = 10 kali x Rp. 10.724.022,00 = Rp. 107.240.220,00
Keuntungan bersih 5 tahun = Pendapatan – Peminjaman Bank
= Rp. 107.240.220,00–Rp. Rp.162.205.650,00
= Rp.- 54 965.430,00
V. EVALUASI USAHA
A. Kriteria Discounted
Kriteria Discounted mengacu pada apa yang akan diperoleh dikemudian hari dan berapa nilainya
sekarang.
1. Benefit per Cost
Kelayakan usaha ini didasarkan pada keuntungan dan biaya dengan ukuran tingkat suku bunga
yang berlaku. Bila nilai B/C bernilai > 1 maka usaha layak untuk diteruskan. Bila B/C ratio
bernilai = 1 maka akan tercapai break event point artinya usaha layak untuk dapat diteruskan
atau tidak diteruskan. Tetapi B/C ratio bernilai < 1 maka usaha tidak layak untuk diteruskan,
karena hanya akan mendatangkan kerugian.
Rumus B/C ratio = Keuntungan/ Total Biaya dengan tingkat suku bunga
= Rp. 10.724.022,00 / Rp.343.875.978,00
= 0,311857259
Berdasarkan perhitungan B/C ratio, diketahui bahwa nilai B/C ratio < 1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa usaha ini TIDAK layak untuk diteruskan karena hanya akan mendatangkan
kerugian.
2. Profit Rate
Profit rate adalah keuntungan absolut yang diperoleh dari selisih total penerimaan (Revenue)
dengan total Cost. Bila nilai yang diperoleh positif maka investasi diteruskan, sedangkan bila
negatif maka investasi ditolak.
∏ = TR – TC
= Rp. 354.600.000,00 – Rp. 324.411.300,00
= Rp. 30.188.700,00
Berdasarkan perhitungan Profit rate dihasilkan nilai positif (+) sehingga investasi DITERIMA.
B. Kriteria Undisconted
1. Margin Efficiyency Capital (MEC)
Margin Efficiyency Capital (MEC) merupakan perbandingan antara keuntungan yang diharapkan
dengan tingkat bunga yang berlaku. Berdasarkan data maka MEC dapat dihitung sebagai berikut:
%Keuntungan = (Rp.10.724.022,00/ Rp.321.411.300,00) × 100 %
= 3,305687%
%Tingkat bunga/produksi = 2% X 6 bulan = 12%
MEC = %keuntungan/%tingkat suku bunga
= 3,305687% / 12% = 0,2754739
Dari perhitungan dapat diketahui nilai MEC < 1, maka investasi TIDAK dapat diteruskan.
2. Ranking by Infestion
Ranking by Infestion merupakan selisih antara keuntungan kotor dengan biaya operasional dan
biaya pemeliharaan. Berdasarkan data diatas maka Ranking by Infestion (RBI) dapat diketahui
sebagai berikut:
RBI = Rp. 354.600.000,00 – Rp. 321.411.300,00
= Rp. 30.188.700,00
3. Pay Back Periode
Pay Back Periode merupakan waktu pelunasan investasi oleh net benefit per periode produksi.
Berdasarkan data diatas maka. Diketahui besarnya Pay Back Periode adalah = Peminjaman
bank/penghasilan bersih
= Rp.162.205.650,00/Rp. 10.724.022,00
= 15
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa Pay Back Periode untuk pelunasan
investasi oleh net benefit adalah 15 kali produksi atau 7,5 tahun usaha, sehingga bila jangka
waktu usaha 5 tahun belum dapat melunasi seluruh pinjaman bank.
4. Penerimaan Impas (Break Even Point)
Suatu alat pengukur usaha dimana pada suatu titik waktu tertentu terdapat keseimbangan antara
biaya usaha keseluruhan dengan penerimaan usaha.
Diketahui C = Rp. 324.411.300,00
I = Rp. 354.600.000,00
V = Biaya operasional
PI = C : (I-V/I)
= Rp. 324.411.300,00/ (1 – (Rp. 343.875.978,00/ Rp. 354.600.000,00))
= Rp. 324.411.300,00/ (1 – 0,9697574)
= Rp. 324.411.300,00/ 0,0302426
= Rp. 10.726.968.574,00
Jadi total penerimaan yang harus diperoleh sampai mencapai titik impas adalah Rp. 10.726.968.574,00
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil asumsi dan perhitungan analisis usaha, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Analisis berdasarkan kriteria Discounted diperoleh nilai B/C ratio < 1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa usaha ini tidak layak untuk diteruskan karena hanya akan mendatangkan
kerugian sedangkan Profit rate dihasilkan nilai positif (+) sehingga investasi diterima.
2. Analisis berdasarkan kriteria Undiscounted diperoleh diketahui nilai MEC < 1, maka investasi
TIDAK dapat diteruskan, nilai Ranking by Infestion positif artinya investasi diterima, Pay Back
Periode untuk pelunasan investasi oleh net benefit adalah 15 kali produksi atau 7,5 tahun usaha,
Break Even Point atau penerimaan yang harus diperoleh sampai mencapai titik impas adalah Rp.
10.726.968.574,00
3. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha baik pada kriteria Discounted maupun Undiscounted
maka apabila usaha ini mengandalkan 50% modal pada pinjaman di bank dengan bunga 2% per
bulan maka usaha tidak layak diteruskan. Namun apabila tidak memperhitungkan tingka bunga
atau modal sendiri maka usaha ini layak diteruskan karena cukup menguntungkan.
Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.40.00
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
ال�م� ة� ع�ل�يك�م الس� م� ح ك�ات�ه� الله� و�ر� ب�ر� و�Hi,, kawan... terima kasih sudah mengunjungi blog saya..
semoga bisa bermanfaat dan menjalin silahturahmi yang baik...!!
ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح ال�م� و�ر� و�ع�ل�يك�م الس�
ABOUT ME
Nia Yuliyanti
semangat,,!!!! menjadi yg terbaik dari semua yang baik,,, jika orang lain bisa, maka aku pasti bisa.!!!
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Total Tayangan Laman
88569
Digital clock
Daily Calendar�ا �ه�ا ي ي
� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن
� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال
�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ
� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل
� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت
� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ
� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل
� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت
� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
Cari Blog Ini
Share It
My Butterfly
Aku akan terbang dengan membawa keindahan dunia
Mari Bersyukur yukkks....
Allah telah memerintahkan syukur di beberapa tempat dalam Al Qur'an. Seperti dalam firman-Nya;
ت�عب�د�ون� �ي�اه� إ ك�نت�م إ�ن الل�ه� ة� ن�عم� وا ك�ر� و�اش
"Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. An Nahl: 114)
ون� ر� ت�كف� و�ال� ل�ي وا ك�ر� و�اش ك�م �ذك�ر أ ون�ي اذك�ر� ف�
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah: 152)
ع�ون� ج� ت�ر �ل�يه� إ ل�ه� وا ك�ر� و�اش و�اعب�د�وه� ق� ز الر1 الل�ه� ند� ع� ابت�غ�وا ف�
"Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 17)
Allah telah menggabungkan syukur dengan iman. Dia mengabarkan tidak ada alasan untuk mengadzab hamba-Nya jika mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
ا ع�ل�يم3 ا اك�ر3 ش� الل�ه� و�ك�ان� نت�م �م� آ و� ت�م ك�ر ش� إ�ن ب�ع�ذ�اب�ك�م الل�ه� ع�ل� ي�ف ا م�
"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nisa': 147) Maksudnya: jika kalian melaksanakan dan memenuhi tujuan diciptakannya kalian, yaitu syukur dan iman, bagaimana Aku (Allah) akan menyiksamu?
mawar putih
cintailah duniamu dengan cinta yang putih, jagalah keindahannya dengan menjaganya tetap putih :)
me
peternakan 2011
ceprat-cepret
My Best Friends-))) kita untuk selamanya!!!!
untuk aku dan kamuAl Qur'an Surat An Nisa Ayat 36
�ى ب �ق�ر� ار ذي ال �ج� ين و�ال اك �م�س� �ام�ى و�ال �ت �ي �ى و�ال ب �ق�ر� ذي ال - و�ب انا ح�س� �ن إ د�ي �و�ال ال - و�ب �ئا ي ه ش� � ب �وا رك �ش� � ت Bه� و�ال � الل �د�وا و�اع�ب- - ف�خ�ورا �اال ت �ان� م�خ� �حب� م�ن ك � ي Bه� ال ن� الل �م� إ �ك �م�ان �ي �ت� أ �ك يل و�م�ا م�ل ب �ن الس� الج�نب و�اب �ب و�الص�احب ب ن �ج� ار ال �ج� و�ال
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"
Arsip Blog
▼ 2013 (42) o ▼ November (18)
PENGARUH PENGOLAHAN KARBOHIDRAT SISTEM KANDANG POSTAL INI DIAGRAM BAB V. HORMON-HORMON REPRODUKSI SIFAT FUNGSIONAL TELUR ANALISIS KELAYAKAN USAHA EVALUASI KUALITAS SPERMA SEJARAH IB DAN KOLEKSI SEMEN EVALUASI KUALITAS SPERMA GANGGUAN / PENYAKIT REPRODUKSI PENGOLAHAN PROTEIN LAPORAN PEMBUATAN YOGHURT PENETASAN TELUR DI HATCHERY Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur TATA LETAK RUANG DI HATCHERY SISTEM KANDANG CLOSE HOUSE PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS PENETASAN TELUR TRADISIONAL CONTOH REKORDING SAPI PERAH
o ► Oktober (1) o ► Juni (1) o ► Mei (1) o ► April (20) o ► Januari (1)
► 2012 (42)
Entri Populer
METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID/LEMAK ESTRUS DAN SIKLUS ESTRUS ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI MAMALIA BETINA SOSIOLOGI PERTANIAN MENGENAI LEMBAGA SOSIAL kebutuhan nutrisi sapi potong FISIOLOGI LAKTASI, PERKEMBANGAN KELENJAR SUSU, MASTITIS,
HISTOLOGI & SITOLOGI KELENJAR SUSU PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS TABEL PERBEDAAN LEMBAGA DAN ORGANISASI SOSIAL OOGENESIS-DASAR REPRODUKSI TERNAK LAPORAN PEMBUATAN YOGHURT
Ada kesalahan di dalam gadget ini
LMFAOAda kesalahan di dalam gadget ini
PDF ManPTK. Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.
PENETASAN TELUR TRADISIONAL
PENETASAN TELUR TRADISIONAL
1. Alat Tetas dengan Menggunakan Panas Matahari dan Gabah
Alat ini sebenarnya sudah lama diterapkan oleh masyarakat Bali untuk menetaskan telur itik.
Matahari merupakan sumber panas yang murah dan di Indonesia hampir selalu tersedia setiap
saat. Penetasan telur dengan sumber panas matahari biasanya menggunakan bahan penahan
panas atau penyimpan panas berupa gabah, sekam padi ataupun serbuk gergaji.
Jumlah telur tetas yang mampu ditetaskan selama periode penetasan bisa lebih dari 1000 butir,
tergantung besarnya alat yang dipakai. Persentase penetasan memang boleh dikatakan kecil,
hanya berkisar antara 60-70%. Hal ini dipengaruhi faktor tidak terkontrolnya suhu dan
kelembaban udara sehingga kemungkinan besar terserang infeksi jamur atau bakteri dan hanya
tergantung pada sinar matahari. Ruangan tempat penetasan diusahakan berventilasi dan
bercahaya cukup. Pada prinsipnya pengoperasian alat ini sepenuhnya menggunakan tenaga
matahari. Sekam hanya dipakai menyimpan dan menyebarkan panas secara merata pada telur
tetas.
Adapun cara kerjanya adalah seperti berikut.
a. Membersihkan telur yang lulus seleksi untuk ditetaskan satu persatu dengan lap basah.
b. Menjemur telur tersebut di panas matahari selama 1-2 jam dengan suhu maksimum pada telur
mencapai 39° C.
c. Secara paralel jemur juga gabah yang akan dipakai selama 3 jam. Penjemuran sebaiknya
dilakukan pada jam 08.00-11.00. Pemanasan gabah pada hari pertama dilaksanakan satu kali
saja, sedang untuk hari kedua dan seterusnya dilakukan dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan
15.00 dengan lama pemanasan 1-2 jam. Penjemuran gabah menggunakan karung agar mudah
diangkat kembali. Agar diperoleh panas merata, tiap karung diisi 2 kg gabah dan harus dibolak-
balik.Untuk 170 telur perlu 1,5-2 kg gabah.
d. Jika pemanasan sudah cukup, telur dan gabah dimasukkan dan disusun dengan rapi dalam
keranjang. Lapisan bawah keranjang diletakkan gabah dengan ketebalan kira-kira melebihi tinggi
telur dan telur disusun tegak diatas gabah. Diatas telur diletakkan kain atau karung lalu ditutup
kembali dengan gabah setebal peletakan gabah dibagian dasar. Kegiatan peletakan gabah telur
diulang ulang hingga keranjang penuh.
e. Keranjang pengeraman ditutup dengan tutup keranjang. Letakkan keranjang ini dalam kotak
pemeraman yang dasarnya telah diisi gabah.
f. Isi sela-sela keranjang dengan gabah sampai penuh setinggi keranjang.
g. Pada hari kedua, semua telur diperiksa dan gabah dipanaskan. Susun gabah pada keranjang dan
masukkan dalam kotak pemeraman.
h. Pada hari ketiga sampai keenam telur tidak perlu diperiksa, tetapi telur tersebut dibalik balik 3
kali sehari dengan keranjang dan gabah baru, kegiatan ini dilakukan sampai hari keenam belas.
i. Setelah kematangan dalam keranjang tercapai telur dipindahkan pada rak penetasan.
j. Pada rak telur ditaruh pada gabah dan ditutupi kain atau karung dan lakukan juga pembalikan
sampai telur menetas.
2. Mesin Tetas Tradisonal Lampu Minyak
Mesin tetas lampu minyak lebih baik dibanding alat tetas konvensional yang hanya
menggunakan tenaga sinar matahari. Presentase telur tetas yang dapat menetas lebih besar, yaitu
mencapai 70-80%. Jumlah telur tetas yang dapat ditetaskan oleh mesin tetas ini tergantung dari
ukuran mesin dan ukuran telur tetasnya. Semakin besar ukuran mesin dan semakin kecil ukuran
telur tetas maka akan semakin banyak telur yang dapat ditetaskan. Mesin tetas lampu minyak ini
dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, itik dan puyuh (Paimin, 2006).
Mesin tetas lampu minyak merupakan salah satu alat penetasan buatan yang dirancang
menggunakan lampu minyak sebagai sumber panas untuk ruangan didalam mesin tetas.
Presentase telur tetas yang dapat menetas lebih besar, yaitu mencapai 70-80%. Jumlah telur
tetas yang dapat ditetaskan oleh mesin tetas ini tergantung dari ukuran mesin dan ukuran telur
tetasnya. Jadi untuk mesin tetas ini dapat dirancang sendiri sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan dalam menetaskan telur yang dikehendaki.
Mesin tetas lampu minyak dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe lampu bawah dan lampu
samping. Mesin tetas dengan pemanas lampu minyak tanah samping dilengkapi dengan pipa
penyalur udara panas ke dalam mesin tetas sehingga ruang penetasan menjadi panas. Sementara
yang menggunakan lampu bawah, pipa penyalur tidak diperlukan karena panas langsung
menyebar ke mesin tetas.
a. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan mesin tetas lampu minyak ini diantaranya ialah
papan tripleks, kayu reng, kayu kaso, kawat, kaca, paku, termoregulator, seng datar, engsel pintu
kecil, grendel dan lem. Kayu reng dan kaayu kaso untuk pembuatan kerangka mesin tetas. Kawat
digunakan untuk pembuatan rak tempat telur tetas dan rak penampungan anak tetas yang baru
menetas.
Termerogulator sebagai pengontrol suhu dalam ruang mesin tetas dan seng datar untuk
pembuatan pipa pemanas.
Pada pengoperasian mesin tetas ini nantinya diperlukan lampu minyak. Lampu minyak yang
dipilih sebaiknya menggunakan semprong karena nyala apinya bagus, apinya mudah dibesarkan
atau dikecilkan, mudah dibersihkan dan mudah dilakukan penambahan bahan bakar.
b. Cara Pembuatan Mesin Tetas
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas ini adalah pada kotak atau peti mesin
jangan sampai terdapat kebocoran atau bagian yang tidak tertutup rapat. Mesin yang bocor dapat
berakibat suhu didalam kotak atau peti tidak dapat dipertahankan pada kondisi yang dibutuhkan
telur tetas saat pengoperasiannnya. Hal ini terjadi akibat panas yang ada didalam ruang mesin
tetas akan menerobos ke luar melalui bagian yang bocor. Secara umum mesin tetas ini terdiri dari
beberapa bagian, yaitu pipa seng, termoregulator, peti atau kotak, pintu mesin tetas, rak tempat
telur, rak penampungan anak tetas dan bak air.
c. Cara Kerja Mesin Tetas
Cara kerja mesin tetas ini diawali dengan pemanasan mesin dari lampu minyak. Perlu
diperhatikan, semprong lampu minyak harus hampir seluruhnya masuk ke dalam pipa seng
sehingga panas akan menyebar ke mesin. Panas tersebut akan menaikkan suhu udara dalam
mesin tetas. Pada saat itu pipa seng tempat lampu minyak tersebut dan pintu mesin tetas harus
dalam keadaan tertutup. Setelah yakin suhu ruang dalam mesin tetas sudah naik akibat
pemanasan tersebut dan suhu sudah sesuai dengan yang ditentukan, maka termoregulator bisa
langsung diatur. Setelah naik turunnya suhu berjalan dengan baik dan termoregulator sudah
berfungsi dengan baik, selanjutnya pemasukan telur tetas diatur pada rak telur.
Bersamaan dengan pemasukan rak telur tersebut dapat dimasukkan bak air dan rak
penampungan anak tetas. Rak telur maupun rak penampungan diusahakan dapat keluar masuk
dengan mudah sehingga pembalikkan telur dapat dilakukan dengan mudah. Mengingat incubator
ini sangat sederhana, maka sebelum telur-telur disusun dalam egg tray (rak telur) sebaiknya telur
diberi tanda agar memudahkan mengingatnya . Misalnya bagian bawah diberi tanda "A" dan
bagian atasnya diberi tanda "B".
Langkah pelaksanaan penetasan telur :
a. Telur yang sudah bersih diletakan pada rak telur dengan sudut 60 derajat, dengan bagian yang
tumpul (rongga udara) di bagian atas, kemudian rak telur dimasukan ke dalam incubator dan
pintu incubator ditutup.
b. Pertahankan suhu agar konstan (90-103 ° F), dengan kelembaban 55-80%, dan incubator harus
diamati minimal tiga kali sehari dan selama tiga hari pertama dan tiga hari terakhir incubator
tidak boleh dibuka, karena periode ini merupakan periode kritis . Periode kritis pertama (tiga hari
pertama) disebabkan karena perkembangan embrio yang cepat dan besar, disamping konsentrasi
bahan padat dan perubahan material kimiawi juga puncak produksi asam laktat dicapai pada hari
keempat. Sedangkan periode kritis kedua disebabkan oleh karena embrio telah sempurna dan
pergerakan dari embrio untuk mendapatkan posisi yang normal dalam pemecahan krabang telur.
c. Pemutaran telur dilakukan pada hari ke-3 s/d hari ke-17 dan pada itik pada hari ke-3 s/d hari ke-
25 minimal 2-3 kali sehari, lebih sering lebih baik, dan selania pemutaran telur ini adalah untuk
menyeragamkan suhu pada pemutaran telur dan mencegah agar embrio yang berkembang tidak
menempel pada membran sel . Untuk memudahkan pengontrolan suhu dan kelembaban,
termometer dan hygrometer agar diletakan persis dibelakang kaca pintu mesin tetas . Setelah
memasuki masa kritis ke-2 (tiga hari terakhir) telur tidak perlu/jangan dibalik, dan alat pembalik
agar dikeluarkan dari rak telur, namun telur tetap dalam posisi miring ( 60 ° ) dengan bagian
yang tumpul/rongga udara ada dibagian atas.
d. Ventilasi diatur agar udara dalam incubator dapat selalu berganti dengan udara yang segar.
e. Peneropongan telur (candling) selama penetasan biasanya dilakukan sebanyak 3 kali. Kegunaan
peneropongan ini adalah untuk mengeluarkan telur yang infertile dan embrio yang mati dalam
penetasan setelah dilakukan peneropongan . Telur yang infertil dan embrio yang mati akan
menghasilan gas berbau dan merugikan dalam mesin tetas.
Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.02.00
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
ال�م� ة� ع�ل�يك�م الس� م� ح ك�ات�ه� الله� و�ر� ب�ر� و�Hi,, kawan... terima kasih sudah mengunjungi blog saya..
semoga bisa bermanfaat dan menjalin silahturahmi yang baik...!!
ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح ال�م� و�ر� و�ع�ل�يك�م الس�
ABOUT ME
Nia Yuliyanti
semangat,,!!!! menjadi yg terbaik dari semua yang baik,,, jika orang lain bisa, maka aku pasti bisa.!!!
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Total Tayangan Laman
88573
Digital clock
Daily Calendar�ا �ه�ا ي ي
� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن
� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال
�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ
� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل
� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت
� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ
� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل
� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت
� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).
Cari Blog Ini
Share It
My Butterfly
Aku akan terbang dengan membawa keindahan dunia
Mari Bersyukur yukkks....
Allah telah memerintahkan syukur di beberapa tempat dalam Al Qur'an. Seperti dalam firman-Nya;
ت�عب�د�ون� �ي�اه� إ ك�نت�م إ�ن الل�ه� ة� ن�عم� وا ك�ر� و�اش
"Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. An Nahl: 114)
ون� ر� ت�كف� و�ال� ل�ي وا ك�ر� و�اش ك�م �ذك�ر أ ون�ي اذك�ر� ف�
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah: 152)
ع�ون� ج� ت�ر �ل�يه� إ ل�ه� وا ك�ر� و�اش و�اعب�د�وه� ق� ز الر1 الل�ه� ند� ع� ابت�غ�وا ف�
"Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 17)
Allah telah menggabungkan syukur dengan iman. Dia mengabarkan tidak ada alasan untuk mengadzab hamba-Nya jika mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
ا ع�ل�يم3 ا اك�ر3 ش� الل�ه� و�ك�ان� نت�م �م� آ و� ت�م ك�ر ش� إ�ن ب�ع�ذ�اب�ك�م الل�ه� ع�ل� ي�ف ا م�
"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nisa': 147) Maksudnya: jika
kalian melaksanakan dan memenuhi tujuan diciptakannya kalian, yaitu syukur dan iman, bagaimana Aku (Allah) akan menyiksamu?
mawar putih
cintailah duniamu dengan cinta yang putih, jagalah keindahannya dengan menjaganya tetap putih :)
me
peternakan 2011
ceprat-cepret
My Best Friends-))) kita untuk selamanya!!!!
untuk aku dan kamuAl Qur'an Surat An Nisa Ayat 36
�ى ب �ق�ر� ار ذي ال �ج� ين و�ال اك �م�س� �ام�ى و�ال �ت �ي �ى و�ال ب �ق�ر� ذي ال - و�ب انا ح�س� �ن إ د�ي �و�ال ال - و�ب �ئا ي ه ش� � ب �وا رك �ش� � ت Bه� و�ال � الل �د�وا و�اع�ب- - ف�خ�ورا �اال ت �ان� م�خ� �حب� م�ن ك � ي Bه� ال ن� الل �م� إ �ك �م�ان �ي �ت� أ �ك يل و�م�ا م�ل ب �ن الس� الج�نب و�اب �ب و�الص�احب ب ن �ج� ار ال �ج� و�ال
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"
Arsip Blog
Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur
Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur
Telur
Ayam
Telur
Kalkun
Telur itik Telur Puyuh
Lama Waktu 21 hari 25-26 hari 28 hari 18 hari
Mulai pemutaran Hari ke 4-
18
Hari ke-4 Hari ke 2 - 14
Frekuensi
Pemutaran
2-6
kali/hari
3-5
kali/hari
6-8 jam
sekali
4x sehari
Berat Telur 40-60gr 70-80gr 60-70gr 10gr
Suhu penetasan 380C 29-370C 380-390C 370C
Prosese
Peneropongan
3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
Hentikan
pemutaran
18 hari 25 hari 26-27 hari 15-17hari
Kelembapan
penetasan
60-70%
Umur max 6 hari 5 hari 5 hari 5 hari
ditetaskan
Persamaan penetasan antara telur ayam kampung, ayam kalkun, puyuh dan itik secara umum
sama yakni perlakuaan yang harus dilakukan saat sebelum proses penetasan seperti penyeleksian
telur bentuk telur, kebersihan kulit telur dari kotoran dengan menggunakan desinfektan, besar
kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan
telur. Menyiapkan mesin tetas baik dari segi kebersihan maupun suhu yang diperlukan serta
sirkulasi udara. Waktu peneropongan telur rata-rata sama yakni mulai hari ke-3.
Perbedaan penetasan antara telur ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik terletak pada lama
waktu penetasan yakni pada ayam kampung, ayam kalkun, puyuh, dan itik serta suhu yang
dibutuhkan pada ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik. Pemutaran telur tetas masing-
masing telur dihentikan dalam waktu yang berbeda yakni pada ayam kampong, ayam kalkun,
puyuh, dan itik.
PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG
Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung
1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk
dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard,
kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas
Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-
telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio
mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat
dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak
seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak
mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa perlu
pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.
2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak
memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk
dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari
ke 18 , telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur
akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat
tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang
lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4
hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain
suhu yang tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa
ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.
3. Masa Menetas
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, dan cukup
dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah
menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan
ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang
perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama
dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu ruangan perlahan-
lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan
cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-
bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.
PENETASAN TELUR ITIK
Hari ke-1
Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas).
Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming
terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan
pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu
setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan
dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian
seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang
ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur
tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan
telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu (38°C)
dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-4
Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3. Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian.
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ½ bagian, Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ¾ bagian,
Hari ke-7
Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio
(hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada
salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang
laba-laba semakin jelas.Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
Pembalikan telur harian, Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah
air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup
atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang
terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
Pembalikan telur harian. Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan
air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup
dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat
hitam semua.
Hari ke-22 sampai ke-25
Pembalikan telur harian. Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak.
Hari ke-26 sampai ke-27
Pembalikan telur dihentikan. Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan
(dengan semburan yang paling halus). Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam
hari
Hari ke-28
Telur-telur sudah banyak yang menetas. Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau
ruangan lebih longgar. Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering
atau kering seluruhnya, Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29. Dan setelah
semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses
penetasan berikutnya
Menetaskan Telur Ayam Kalkun Dengan Mesin Tetas
1. Panaskan mesin tetas paling tidak 24 jam sebelum telur masuk mesin.
2. Isi bagian bawah mesin dengan air secukupnya untuk memperoleh kelembaban yang sesuai.
3. Letakkan 2 buah thermometer dalam incubator. Pastikan keduanya berada pada posisi setengah
tinggi telur(kira-kira 1 inchi). Anda bisa memakai gelas plastik yang dipotong untuk
menempatkan termometer
4. Letakkan sepotong kain di dalam air dan tempelkan salah satu ujungnya menyentuh salah satu
ujung termometer. Termometer ini disebut thermometer basah, yang akan menjadi patokan kasar
tentang kelembaban didalam mesin, jika kain telah basah sepenuhnya sampai ke termometer.
5. Pastikan suhu stabil pada posisi 99 derajat F/ 37 derajat C, dan Termometer basah berada pada
suhu antara 85-100 derajat F / sekitar 29-37 derajat C.
6. Tandai telur di kedua sisinya (misal dengan “X” dan “O”) dalam posisi telur berbaring. Ini
adalah tanda untuk pembalikan telur, Hingga anda bisa membalik telur tepat 180 derajat.
7. Letakkan telur dalam mesin secara perlahan. Tempatkan telur dengan tanda yang sama berada
diatas. Selama 25 hari: putar telur sebanyak 3-5 kali sehari. Ini untuk mencegah agar isi telur
tidak menempel pada kulitnya.
8. Hari ke 25, hentikan memutar telur. Agar anakan kalkun dapat merubah posisinya dalam posisi
siap menetas. Dalam jangka waktu sekitar 28 hari mereka akan segera menetas. Saat sudah ada
kalkun yang menetas, mereka kemungkinan akan memutar telur lain yang belum menetas.
Putarlah telur yang belum menetas sesuai dengan tanda pada telur lain.
Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.22.00
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: P
PENETASAN TELUR DI HATCHERY
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Teknologi Penetasan Unggas
Lokasi hatchery harus dipilih ditempat yang sejuk dan tenang. Hatchery harus dijaga dengan
biosecurity yang ketat agar proses produksi dapat optimum. Bioseurity yang dilakukan sebelum
memasuki lokasi breeding farm yang terdiri dari unit hatchery dan unit farm harus terlebih
dahulu dilakukan penyemprotan atau shower dengan menggunakan desinfektan terhadap orang,
barang maupun kendaraan yang masuk melalui pos security. Penyemprotan menggunakan
desinfektan ini dilakukan untuk mencegah penyakit dari luar masuk ke area hatchery
Prinsip sanitasi dalam unit hatchery terdiri dari 3S yakni sebelum, sedang, dan sesudah proses
pekerjaan harus higienis atau tersanitasi dengan baik. Sanitasi yang dilakukan sebelum
memasuki gedung unit hatchery dilakukan penyemprotan dan pergantian pakaian. Sedangkan
barang- barang didesinfeksi dikotak bagian luar. Pakaian bekas akan dimasukkan didalam
gentong berisi air desinfektan yang berfungsi membebas hamakan pakaian agar aman digunakan
kembali. Selain itu, saat akan mendekati/ memasuki gedung harus dilakukan pencelupan kaki
(dipping) di bak yang telah disediakan. Bak tersebut berisi air desinfektan untuk membersihkan
kaki dari kotoran ataupun kontaminasi hama selama perjalanan menuju gedung.
Gedung hatchery merupakan tempat terakhir proses produksi di breeding farm. Gedung ini
terdiri dari ruang terminal, colling room, setter room, hatcher room , wash room, ruang pull
chick, ruang administrasi, dan ruang distribusi. Penempatan ruangan ini menggunakan one way
system sehingga arah angin diatur dari arah yang bersih ke arah yang kotor. Setiap ruangan harus
tersedia kran air, stop kontak listrik, saluran air untuk drainase, alarm juga diperlukan untuk
memperingatkan jika ada sesuatu yang berbahaya.
Berikut ini adalah ruang-ruang yang terdapat di hatchery:
1) Ruang terminal
Ruang ini berfungsi sebagai tempat penerimaan telur dari farm serta tempat penyeleksian telur.
Ruang ini dilengkapi dengan lemari fumigasi telur tetas dan exhaust fan. Menurut Ihan (2012)
fungsi dari exhaust fan adalah untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar,
dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan. Seleksi telur tetas
dilakukan berdasarkan bobot yakni bobot 46—60 gram, telur yang tidak retak, tidak pecah,
bersih, kulit halus, dan tidak bertotol totol. Telur yang terlalu kecil bobotnya ≤ 46 gram akan
menghasilkan bobot DOC yang rendah yakni ≤ 37 gram, sedangkan telur yang terlalu besar akan
menghasilkan double yolk. Sebagaimana menurut Made (2012), bobot telur yang tidak seragam
juga akan menurunkan daya tetas karena pemerataan panas, sirkulasi udara dan perkembangan
embrio menjadi tidak seragam.
Telur yang telah diseleksi diletakkan ke tray setter yang berkapasitas 54 butir dan disusun pada
kereta setter yang memiliki kapasitas 32 deret. Kontrol egg tray dan boks telur dikontrol dengan
buku kontrol, egg tray yang dikirim ke farm dicelupkan dengan desinfektan terlebih dahulu.
2) Cooling room
Biosekurity yang dilakukan di rungan ini adalah dengan menyediakan bakcuci tangan didekat
pintu masuk yang berisi air desinfektan. Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan telur tetas
selama ± 24 jam sampai menunggu terpenuhinya kuota telur yang diinginkan dan jadwal setting
yang direncanakan. Suhu ruangan ini memiliki suhu rata-rata 18,30 C dengan kelembaban 70—
80% . Ruangan ini dilengkapi dengan termometer untuk mengukur suhu ruangan, higrometer
untuk mengukur kelembaban, ac untuk meratakan hawa dingin, dangan cerobong plastiknya.
Selama telur tetas berada disini emrio akan dorman. Menurut Bagus (2011) telur yang dorman
adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami telur sebagai tanggapan atas suatu keadaan
yang tidak mendukung pertumbuhan normal, keadaan ini dilakukan untuk mencegah
pertumbuhan dini embrio telur sebelum dimasukkan ke mesin setter.
3) Setter room
Ruangan ini dilengkapi dengan exhaus fan untuk sirkulasi udara. Tekanan dalam ruangan setter
harus positif artinya udara bersih dan masuk lebih besar dari udara yang keluar. Fumigasi
ruangan setter dengan menggunakan pembersihkan dengan mengeluarkan PK 250 gram dan
formalin 500 cc selama 15—20 menit. Semua rak, egg bag, dan kereta setter dikeluarkan
kemudian digosok dengan desinfektan. Menurut Santi (2013), penggunaan Formaldehyde secara
luas diperusahaan penetasan telur, karena selain mudah dilakukan, juga mempunyai daya basmi
terhadap mikroba yang tinggi.
4) Hatcher room
Ruang hatcher ditempati dengan beberapa dengan mesin hatcher dengan kapasitas 90.000 butir
telur tetas dan dilengkapi dengan exhaus fan. Tekanan harus negarif artinya udara yang kotor
keluar lebih besar daripada udara yang masuk. Mesin hatcher dan baki setelah panen dicuci
dengan air bertekanan tinggi kemudian disemprot larutan air dan formalin 20cc/liter kemudian
difumingasi dengan PK 250 gram dan formalin 500 cc selama 15—20 menit.
5) Pull chick room
Kebutukan ruang segar pada ruang pull chick harus sesuai jumlah panen doc/panen dan jumlah
pekerja dengan. Ruangan ini dilengkapi dengan evaporating cooler yang menghembuskan udara
bersih dan dacting evaporating yang menyedot udara kotor dan bulu agar tidak menyebar, pada
dinding ruang pull chick dipasang cooling pad. Menurut Kurtini (2011), ruangan pull chick
berfungsi sebagai tempat pelaksanaan seleksi doc, pemotongan paruh, vaksinasi marek,
pengemasan doc kedalam boks, dan penyimpanan sementara sampai doc dikirim ke pelanggan.
Ventilasi ruang ini harus lancar dengan suhu optimum 22 0C dengan Rh 60%.
6) Ruang administrasi
Ruang administrasi dilengkapi dengan komputer yang dilengkapi dengan program-program yang
disesuaikan dengan status kerja mesin yang ada. Menurut Kurtini (2011) ruang administrasi
penetasan adalah ruang khusus bagian administrasi proses penetasan, pencatatan telur, anak
ayam, barang-barang dan kepegawaian, dll.
7) Ruang maintenance
Ruang ini merupakan ruang untuk perawatan dan penggerak mesin-mesin yang ada di unit
hatchery. Menurut Kurtini (2011) ruang ini selain untuk menyimpan boks yang belum
digunakan, juga untuk menyimpan suku cadang mesin.
Hal- hal yang harus diperhatikan selama pross penetasan yakni:
Sebelum dimasukkan kedalam mesin setter telur harus di masukkan ke dalam ruang pre-heating
untuk mencegah kondensasi dan mencegah penurunan suhu yang terlalu tinggi, penyimpanan di
cooling room selama 6—18 jam. Penempatan telur pada mesin setter disesuaikan dengan kode
kandang, perencanaan, kode setting dan tanggal setting. Tetur disusun merata dan waktu
dimesin setter 19 hari dengan suhu 99,5—99,8 oF dengan kelembaban 85 %.
Apabila ada telur yang pecah dimasukkan ke ember khusus berisi larutan desinfektan. Emutaran
dengan 45 0 kekiri kekanan membentuk sudut 90 0 cper jamnya. Turning dilakukan secara
otomatis dalam mesin seter agar panas merata dan mencegah pelekatan embrio dikerabang telur.
Transfer telur dilaksanakan 19 hari setelah di setter. Lama telur tetas di hatcher selama 2 hari
dengan suhu 98,5—99 oF dan kelembaban 85— 90 %.
Sebelum dimasukkan ke hather dilakukan candling untuk memisahkan telur fertil dan infertil
dengan menggunkan meja kaca yang dibawahnya dilengkapi dengan lampu. Telur yang fertil
diletakkan pada baki hatcher dan yang infertil pada tray khusus.
Saat telur mulai menetas diberi formalin 800cc/mesin agar DOC yangdihasilkan lebih kuning
dan lebih menarik, kegiatan pullchick dilakukan pada hari 21 dan pengeluaran DOC saat kondisi
5 % masih basah bulu leher, karena apabila terlalu lama di hatcher, DOC akan menglami
dehidrasi, kerdil dan abnormal. Kemudian tray yang berisi DOC yang sudah menetas di bawa ke
ruang panen dan dipindakkan ke boks.
Sisa penetasan berupa kerabang telur, telur yang tidak menetas dibawa ke tempat pembuangan
limbah. Setelah semua kegiatan selesai semua peralatan dibersihkan. DOC yang menetas
diseleksi diruang packing. Seleksi DOC dilakukan berdasarkan kelincahan, bobot tubuh dan
mata jernih. DOC dengan kualitas jelek seperti kepala kecil, paruh pendek, tidak punya sayap,
mata satu, dan kerdil, di caling dan tidak layak jual. DOC yang layak jual dipacking dan dikemas
dengan 2 kemasan. Kemasan pertama menggunakan baki plastik berisi 85 ekor yang dipasarkan
ke mitra peternak komersil sedangkan packing karton boks berisi 100 ekor ditamah 2 ekor untuk
resiko transportasi. Boks kardus berbentuk trapesium dengan sekat pemisah yang membagi
menjadi 4 ruangan.
Apabila dilakukan sexing, maka dilakukan pemisahan jantan dengan betina. DOC jantan bulu
penutup sama panjang dengan bulu primeris sedangkan betina bulu penutup lebih panjang
dibandingkan bulu primer.
Packing diberi label pada kemasan boks untuk memberi keterangan DOC yang berisi tanggal
DOC menetas, jumlah atau isi kemasan, jaminan bobot atau grad DOC, nama perusahaan dan
galur.
Dari ruangan packing doc dibawa keruangan distribusi. Mobil chick fan harus sudah dibersihkan
dan fumigasi dengan tripel dosis, dilengkapi sekat pembatas dan harus memiliki ventilasi.
Fungsi sekat pembatas untuk menghindari goncangan terlalu besar saat pengangkutan dan
ventilasi untuk ketersediaan oksigen.
B. Perkembangan Embrio Ayam
Telur fertil memperlihatkan perkembangan pembuluh darah. Perkembangan embrio terdiri dari 3
periode, yakni:
1) Periode Pertama, Pertumbuhan Organ Dalam
Periode ini berlangsung pada umur 1—5 hari, dengan perkembangan sebagai berikut:
Hari pertama: pembesaran embrio, menurut Kurtini (2011), pada umur ini embrio belum
terlihat jelas, terjadi perkembangan area pellucida dan area opaca vitellina pada germ spot,
muncul primitive streak dengan poros memanjang dari tubuh embrio, sistem saluran syaraf
sebagai alur syaraf, usus depan, kelompk darah dalam area opaca veitellina serta muncul sel-sel
primordial seks.
Hari kedua: jantung mulai berdenyut (30 jam setelah inkubasi), pembuluh darah mulai tampak,
cairan amnion mulai tumbuh dengan fungsinya untuk menjaga embrio dari goncangan,
penguapan dan kehancuran.
Hari ketiga: paruh, kaki, sayap mulai terbentuk begitu pula alantois mulai berfungsi untuk
proses dan mengeluaran sisa metabolisme embrio
Hari keempat: calon lidah mulai terbentuk. Menurut Kurtini (2011), pada umur ini sistem
vasculer jelas dan mata sudah mulai terlihat dan tampak sebagai bintik gelap yang terletak di
sebelah kanan jantung. Dengan mikroskop otaknnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu otak depan,
tengah dan otak belakang.
Hari kelima: organ reproduksi mulai terbentuk, dengan mikroskop amnion dan allantois sudah
terlihat, proventriculus dan gizzard terbentuk, ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga
tampak seperti huruf C.
2) Periode II, Pertumbuhan Jaringan Luar
Periode ini berlangsung pada umur 6 sampai 14 hari, perkembangan embrio yang terjadi adalah:
Hari ke-6: paruh mulai tumbuh, mata nampak menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang,
dan jantung sudah membesar
Hari ke-7: paruh sudah tampak seperti bintik gelap pada dasar mata, otak dan leher mulai
terbentuk, ceca mulai berkembng jari terbentuk dan vicera, gerakan tubuh jelas terlihat
Hari ke-8: bulu mulai tumbuh, ceca berfungsi, mata embrio sudah terlihat jelas
Hari ke-9: bentuk tubuh seperti burung, allantois di sekitar embrio, amnion dan yolk, lipatan
dan pembuluh darahnya sudah bertambah serta jari kakinya ulai terbentuk.
Hari ke-10: paruh mulai mengeras, sayap sempurna, dan folikel bulu embrio mulai terbentuk.
Hari ke-11: embrio sudah tampak seperti ayam, embrio semakin besar sehingga yolk semakin
menyusut, paruh sudah jelas terlihat, dinding abdominal dan intestinal terlihat.
Hari ke-12: embrio semakin besar dan yolk semakin kecil, mata kanan mulai embuka sedikit,
telinga mulai tampak, jari kaki mulai terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu
bagian bawah.
Hari ke-13: kaki mulai tumbuh dan ukuran allantois mencapai maksimum
Hari ke 14: Aggota tubuh ayam telah lengkap, bulu hampir menuup seluruh tubuh embrio.
3) Periode III, Pertumbuhan Membesaran Embio
Periode ini berlangsung pada umur 15 sampai 21 hari, perkembangan embrio yang terjadi adalah:
Hari ke-15: kaki dan cakar mulai mengeras, kepala sudah mengarah ke bagian tumpul dari telur
Hari ke-16: allantois lengkap menghilang, sisik, cakar, dan paruh mengeras dan bertanduk.
Hari ke-17: paruh menghadap keruang udara, Cairan amnion mulai menghilang dan habis pada
hari ke-19
Hari ke-18: cairan amnion menghilang, yolk sac siap memasuki tubuh, jari kaki, sayap, dan
bulu berkembang dengan baik
Hari ke-19: kuning telur masuk keruang embrio dan ruang udara dipecah oleh embrio dengan
paruhnya
Hari ke-20: kuning telur masuk semua ke dalam perut embrio. Embrio memenuhi ruang telur
dan kulit telur retak
Hari ke-21: anak ayam menetas, ayam suda membuka kulit telurnya meskipun belum
seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya dibutuhkan waktu 12-18 jam untuk dapat keluar dari kulit
telurnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari vidio penetasan dan dari beberapa literatur, maka dapat
dismpulkan bahwa:
1. Lokasi hatchery harus dipilih ditempat yang sejuk dan tenang. Hatchery harus dijaga dengan
biosecurity yang ketat dengan prinsip sanitasi 3S yakni sebelum, sedang, dan sesudah proses
pekerjaan harus higienis atau tersanitasi dengan baik agar proses produksi dapat optimum.
2. Gedung ini terdiri dari ruang terminal yakni tempat penerimaan telur, colling room yakni tempat
menyimpan telur tetas sementara, setter room dan hatcher room yakni ruang
inkubasi/penetasan telur, wash room, ruang pull chick atau penanganan DOC, ruang
administrasi, dan ruang distribusi.
3. Perkembangan embrio terdiri dari 3 periode, yakni:
Periode I pertumbuhan organ dalam, periode ini berlangsung pada umur 1—5 hari.
Periode II pertumbuhan jaringan luar, periode ini berlangsung pada umur 6 sampai 14 hari
Periode III pertumbuhan membesaran embio, periode ini berlangsung pada umur 15 sampai 21
hari
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah:
1. Sebelum melakukan penetasan, maka perlu diadakan pemilihan lokasi yang tepat, biosecurity
yang ketat untuk menunjang produksi yang maksimum
2. Perlunya pemahaman mengenai ruang, perlengkapan, dan fungsi dalam hatchery dan tahapan
pelaksanaan yang harus dilakukan serta perlakuan kusus yang harus diperhatikan.
3. Selain itu perlu pengetahuan mengenai penanganan DOC dan perkembangan embrio yang terjadi
selama proses penetasan.