mekanisme penyusunan statuta perguruan tinggi...

42
Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan Permenristekdikti No. 16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Tata Cara Penyusunan Statuta PTS Oleh Prof. Dr. Johannes Gunawan, SH., LL.M Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Direktorat Pengembangan Kelembagaan Juli 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Upload: phamhanh

Post on 03-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Mekanisme Penyusunan StatutaPerguruan Tinggi SwastaBerdasarkan Permenristekdikti No. 16 Tahun 2018 TentangPedoman Tata Cara Penyusunan Statuta PTS

OlehProf. Dr. Johannes Gunawan, SH., LL.M

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiDirektorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan DiktiDirektorat Pengembangan KelembagaanJuli 2018

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 2: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan formal yang mengembanmisi mencari, menemukan, dan menyebarluaskan kebenaran ilmiahmelalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian, serta pengabdiankepada masyarakat;

Misi mencari, menemukan, dan menyebarluaskan kebenaran ilmiahdapat diwujudkan apabila perguruan tinggi dikelola berdasarkansuatu tata kelola perguruan tinggi yang baik (good universitygovernance – al: checks and balances);

Agar tata kelola perguruan tinggi dapat dijalankan dengan baik, makaorganisasi dan mekanisme pengelolaan perguruan tinggi tersebutperlu diatur dalam peraturan yang disebut Statuta Perguruan Tinggi;

Statuta Perguruan Tinggi adalah peraturan dasar PengelolaanPerguruan Tinggi yang digunakan sebagai landasan penyusunanperaturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi (Pasal 1angka 16 PP. No. 4 Tahun 2014)

Latar Belakang

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 3: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang PendidikanTinggi;

Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan PengelolaanPerguruan Tinggi;

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi No. 16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Tata CaraPenyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta.

Dasar Hukum

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 4: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

No Jenis Masalah Penyebab Masalah PenyelesaianMasalah

1 PenaatanPeraturanPerundang-undangan

Kesadaran HukumBadan Penyelenggaradan PimpinanPerguruan Tinggi

Komitmen BadanPenyelenggara dan Pimpinan PTS

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

Pengaturan Tata Kelola Penyusunan Statuta

3 Prinsip Nirlaba Motif Pendirian dan Pengelolaan

Reorientasi BadanPenyelenggara dan Perguruan Tinggi

4 OtonomiPerguruan Tinggi

Pemahaman tentangHakekat PerguruanTinggi

Reorientasi HakekatPerguruan Tinggi

Anatomi Masalah PTS

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

PengaturanTata Kelola

PenyusunanStatuta

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 5: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

No Jenis Masalah Penyebab Masalah PenyelesaianMasalah

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

PengaturanTata Kelola

PenyusunanStatuta

Aras Badan Penyelenggara (Yayasan)a. Tidak memahami Tata Kelola Perguruan Tinggi Konflik;b. Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan berasal dari kalangan non

pendidikan;c. Anggapan bahwa Yayasan milik organ Yayasan; d. Tidak memandang perlu Statuta PTS;

Aras Perguruan Tinggia. Pimpinan tidak berpengalaman mengelola Perguruan Tinggi;b. Tidak ada pelatihan manajemen Perguruan Tinggi;c. Tidak memandang perlu Statuta PTS;d. Tidak menaati Statuta PTS.

Anatomi Masalah Tata Kelola PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 6: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Hubungan Jenis Pendidikan, Program Pendidikan, dan Program StudiBerdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

No JenisPendidikan

Program Pendidikan

Program Studi

1 Akademik a. Program Sarjanab. Program Magisterc. Program Doktor

a. Program Studi ….b. Program Studi ….c. Program Studi ….

2 Vokasi a. Program Diploma Satub. Program Diploma Duac. Program Diploma Tigad. Program Diploma Empate. Program Magister Terapanf. Program Doktor Terapan

a. Program Studi ….b. Program Studi ….c. Program Studi ….d. Program Studi ….e. Program Studi ….f. Program Studi ….

3 Profesi a. Program Profesib. Program Spesialis

a. Program Studi ….b. Program Studi ….

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 7: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Pasal Pengaturan

Pasal 1Angka 17

Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan danpembelajaran yang memiliki kurikulum dan metodepembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikanakademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi

Pasal 33 ayat (4)

Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelolayang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi

Program StudiBerdasarkan UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Jurusan; Departemen; atau Bagian.

Page 8: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

PengaturanHal Lain

Pasal 1 ayat (3) Permenristekdikti No. 16 Tahun 2018:Statuta PTS ditetapkan oleh badan penyelenggara dalam peraturan badan penyelenggara.

STATUTAPerguruan Tinggi

Swasta

PengaturanTridharma

Di PTS

PengaturanPengelolaan

PTS

Ditetapkan oleh

BadanPenye-

lenggara

Pemetaan Pengaturan Dalam Statuta PTS (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pasal 1 ayat (1) Permenristekdikti No 16 Tahun 2018: Setiap perguruan tinggi swasta wajib memiliki statuta

Page 9: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Pemetaan Pengaturan Dalam Statuta PTS (2)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PengaturanTridharma

Di PTS

a. penyelenggaraan pendidikan;b. penyelenggaraan penelitian; danc. penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan per-uu-an.

PengaturanPengelolaan

PTS

Paling sedikit:a. otonomi perguruan tinggi swasta; b. pola pengelolaan perguruan tinggi swasta; c. tata kelola perguruan tinggi swasta; dan d. akuntabilitas publik perguruan tinggi swasta,

yang ditetapkan oleh badan penyelenggara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan

PengaturanHal Lain

Paling sedikit:a. ketentuan lain; b. ketentuan peralihan; dan c. ketentuan penutup.

Page 10: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di PTS wajibdidasarkan pada Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti).

Standar Dikti tersebut menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012Tentang Pendidikan Tinggi terdiri atas:

(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri

atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasionalpendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standarpengabdian kepada masyarakat.

(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dannonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 11: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

StandarDikti

SN DiktiPermenristek-

diktiNo.44 Tahun

2015

StandarDikti

Ditetapkanperguruan

tinggi

Standar Nasional Pendidikan

Standar KompetensiLulusan

Standar Isi Pbelajaran

Standar Proses Pembelajaran

Standar PenilaianPembelajaran

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran

Standar PengelolaanPembelajaran

Standar PembiayaanPembelajaran

Standar NasionalPenelitian

Standar HasilPenelitian

Standar Isi Penelitian

Standar Proses Penelitian

Standar Penilaian Penelitian

Standar Peneliti

Standar Sarpras Penelitian

Standar Pengelolaan Penelitian

Standar Pendanaan & PembiayaanPenelitian

Standar NasionalPKM

Standar Hasil PKM

Standar Isi PKM

Standar Proses PKM

Standar Penilaian PKM

Standar Pelaksana PKM

Standar Sarpras PKM

Standar Pengelolaan PKM

Standar Pendanaan & Pembiayaan PKM

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Akademik

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Non-Akademik

SN Dikti (Standar Minimal)

Standar Dikti(Melampaui SN Dikti)

Permenris-tekdikti No. 44 Tahun2015

DitetapkanPerguruan Tinggi

+ +

dan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (2)

Page 12: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Berdasarkan Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana diuraikan di atas, pengaturanTridharma Perguruan Tinggi di PTS antara lain meliputi pengaturan tentang:

1. Pengaturan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi memuat antara lain:

a. jenis pendidikan, program pendidikan, dan program studi yang diselenggarakan oleh PTS, sesuai dengan bentuk PTS;

b. kurikulum pendidikan tinggi yang disusun berbasis kompetensi;

c. penyelenggaraan pembelajaran (metode, bentuk, jumlah sks, dan mekanisme pembelajaran);

d. penilaian hasil belajar (bentuk, mekanisme, dan tata cara penilaian);

e. administrasi penyelenggaraan pendidikan tinggi (penerimaan mahasiswa, registrasi, administrasi perkuliahan, ujian, yudisium, wisuda, dan lain-lain);

f. kalender akademik;

g. bahasa pengantar; dan

h. hal lain tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (3)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 13: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Berdasarkan Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana diuraikan di atas, pengaturanTridharma Perguruan Tinggi di PTS antara lain meliputi pengaturan tentang:

2. Pengaturan Penyelenggaraan Penelitian memuat antara lain:a. arah dan peta jalan penelitian yang diselenggarakan oleh PTS; b. keterlibatan sivitas akademika dan tenaga kependidikan; c. publikasi hasil penelitian; d. pemanfaatan hasil penelitian; e. Hak Kekayaan Intelektual (HKI); dan f. hal lain tentang penyelenggaraan penelitian.

3. Pengaturan Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat memuat antaralain: a. arah dan peta jalan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan

oleh PTS; b. keterlibatan sivitas akademika dan tenaga kependidikan; c. publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat; d. pemanfaatan hasil pengabdian kepada masyarakat; dan e. hal lain tentang penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (4)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 14: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Berdasarkan Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana diuraikan di atas, pengaturanTridharma Perguruan Tinggi di PTS antara lain meliputi pengaturan tentang:

4. Pengaturan Etika Akademik dan Kode Etik memuat antara lain: a. etika akademik yang berlaku bagi sivitas akademika PTS; dan b. kode etik yang berlaku bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan di

lingkungan PTS.

5. Pengaturan Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan memuat antara lain: a. tata cara pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,

dan otonomi keilmuan di PTS sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan; dan

b. tanggung jawab PTS dan sivitas akademika dalam pelaksanaan kebebasanakademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (5)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 15: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Berdasarkan Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana diuraikan di atas, pengaturanTridharma Perguruan Tinggi di PTS antara lain meliputi pengaturan tentang:

6. Pengaturan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) memuat antara lain: a. kebijakan SPMI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. kedudukan SPMI dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM

Dikti) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. hal lain tentang SPMI.

7. Pengaturan Gelar dan Penghargaan memuat antara lain: a. persyaratan pemberian dan penggunaan gelar akademik, vokasi, atau

profesi; b. tata cara pemberian gelar akademik, vokasi, atau profesi; c. persyaratan pemberian penghargaan di bidang akademik dan non-akademik;

dan d. bentuk, kriteria, dan prosedur pemberian penghargaan di bidang akademik

dan non-akademik.

Pengaturan Tridharma Perguruan Tinggi Di PTS (6)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 16: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Berdasarkan Pasal 21 PP No 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan PendidikanTinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, pengaturan pengelolaan perguruantinggi (termasuk PTS) wajib memuat antara lain pengaturan mengenai:

otonomi Perguruan Tinggi;

pola Pengelolaan Perguruan Tinggi;

tata kelola Perguruan Tinggi; dan

akuntabilitas publik.

1. Pengaturan Otonomi Perguruan Tinggi, yaitu kemandirian mengelola sendirilembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, memuat antara lain: o Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi, yaitu:

a. akuntabilitas;b. transparansi;c. Nirlaba;d. penjaminan mutu; dan e. efektivitas dan efisiensi.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 17: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

o Ruang Lingkup Otonomi Perguruan Tinggi, yaitu:a. otonomi di bidang akademik, yang meliputi penetapan norma dan

kebijakan operasional serta pelaksanaan: 1. pendidikan; 2. penelitian; dan 3. pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

b. otonomi di bidang nonakademik yang meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan: 1. organisasi; 2. keuangan; 3. kemahasiswaan; 4. ketenagaan; dan 5. sarana prasarana; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan Pasal 26 PP No 4 Tahun 2014 otonomi pengelolaan pada PTS diaturoleh Badan Penyelenggara sesuai dengan ketentuan peraturan per-uu-an.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (2)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 18: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

2. Pengaturan Pola Pengelolaan PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggaramengacu pada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

a. Pola Pengelolaan sarana dan prasarana1) status kepemilikan sarana dan prasarana PTS; 2) pengelolaan sarana dan prasarana PTS (perencanaan, pengadaan,

pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan); 3) pendayagunaan sarana dan prasarana PTS; 4) tata cara/SOP pengelolaan sarana dan prasarana PTS; dan 5) hal lain tentang pengelolaan sarana dan prasarana PTS.

b. Pola Pengelolaan Anggaran1) asas dan prinsip pengelolaan anggaran PTS; 2) sistem dan mekanisme perencanaan anggaran PTS; 3) sistem dan mekanisme penggunaan anggaran PTS; 4) sistem akuntansi dan pelaporan anggaran PTS; 5) audit pengelolaan anggaran PTS; dan 6) hal lain tentang pengelolaan anggaran.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (3)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 19: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

2. Pengaturan Pola Pengelolaan PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggaramengacu pada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

c. Pola Pengelolaan Kerja Sama1) tujuan, asas, dan prinsip kerja sama bidang akademik dan non-akademik

dalam rangka pengembangan PTS; 2) bentuk dan mekanisme kerja sama bidang akademik dan non-akademik

sesuai dengan peraturan perundang- undangan; dan 3) hal lain tentang kerja sama.

d. Pola Pengelolaan Pendanaan dan Kekayaan

1) sumber penerimaan yang diperoleh PTS; 2) pendanaan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh PTS; 3) jenis kekayaan yang dikelola oleh PTS; 4) pemanfaatan kekayaan yang dikelola oleh PTS; dan 5) hal lain tentang pendanaan dan kekayaan.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (4)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 20: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

2. Pengaturan Pola Pengelolaan PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggaramengacu pada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

e. Bentuk dan tata cara penetapan peraturan1) bentuk peraturan di PTS; 2) tata urutan peraturan di PTS; 3) tata cara/mekanisme penyusunan peraturan di PTS; dan 4) hal lain tentang bentuk dan tata cara penetapan peraturan di PTS.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (5)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 21: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacupada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

a. Identitas PTS1) nama PTS dan nama badan penyelenggara sesuai dengan nama yang

tertera dalam Keputusan Menteri tentang izinpenyelenggaraan/pendirian PTS atau Keputusan Menteri tentangperubahan izin penyelenggaraan/pendirian PTS;

2) tempat kedudukan PTS sesuai dengan tempat kedudukan PTS yang tertera dalam Keputusan Menteri tentang izinpenyelenggaraan/pendirian PTS atau Keputusan Menteri tentangperubahan izin penyelenggaraan/pendirian PTS;

3) nama dan tempat kedudukan Badan Penyelenggara sesuai dengan namadan tempat kedudukan Badan Penyelenggara yang tercantum dalam aktanotaris dan/atau akta notaris perubahan yang telah mendapatpengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, atau pejabatlain sesuai dengan bentuk Badan Penyelenggara;

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (6)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 22: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacupada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

a. Identitas PTS4) tanggal, bulan, dan tahun pendirian PTS sesuai dengan tanggal, bulan,

dan tahun yang tertera pada Keputusan Menteri tentang izinpenyelenggaraan/pendirian PTS dan/atau Keputusan Menteri tentangperubahan izin penyelenggaraan/pendirian PTS, sejak didirikan sampaidengan penetapan Statuta PTS;

5) tanggal, bulan, dan tahun pendirian Badan Penyelenggara sesuai dengantanggal, bulan, dan tahun yang tertera pada akta notaris dan/atau aktanotaris perubahan yang telah mendapat pengesahan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia atau pejabat lain sesuai dengan bentukBadan Penyelenggara, sejak didirikan sampai dengan penetapan StatutaPTS;

6) Riwayat singkat pendirian PTS sejak didirikan sampai dengan penetapanStatuta PTS;

7) tanggal hari jadi (dies natalis) PTS;

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (7)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 23: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacupada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

a. Identitas PTS8) lambang:

a) deskripsi mengenai bentuk lambang PTS; b) warna lambang disertai dengan kode warna dan jenis huruf; c) uraian mengenai makna lambang PTS; d) gambar lambang PTS; dan e) hal lain tentang lambang.

9) Bendera PTS: a) deskripsi mengenai bentuk dan ukuran bendera PTS dan bendera

fakultas/jurusan; b) warna bendera disertai dengan kode warna; c) gambar bendera PTS dan bendera fakultas/jurusan; dan d) hal lain tentang bendera.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (8)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 24: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacupada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

a. Identitas PTS10) himne dan mars:

uraian tentang himne dan mars PTS meliputi judul, pencipta, tandabirama, lirik, dan not balok/partitur himne dan mars PTS.

11) busana akademik yang digunakan oleh pimpinan PTS, senat PTS, wisudawan, dan mahasiswa serta busana almamater;

12) hal lain tentang identitas;

b. Visi, Misi, dan Tujuan PTS Visi, misi, dan tujuan PTS: 1) visi merupakan arah dan cita-cita yang hendak dicapai di masa depan

yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih memenuhi harapan PTS; 2) misi merupakan pernyataan mengenai tanggungjawab PTS yang harus

diwujudkan dalam kurun waktu tertentu untuk merealisasikan visi PTS di masa depan; dan

3) tujuan yang ingin dicapai oleh PTS dalam jangka waktu tertentu.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (9)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 25: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacupada PP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

c. Pengaturan Unsur Organisasi PTSPengaturan unsur organisasi PTS menurut Pasal 28 PP No. 4 Tahun 2014 paling sedikit memuat pengaturan mengenai 5 (lima) unsur, yaitu: 1) penyusun kebijakan; 2) pelaksana akademik; 3) pengawas dan penjaminan mutu; 4) penunjang akademik atau sumber belajar; dan 5) pelaksana administrasi atau tata usaha.

d. Pengaturan Nama dan Susunan Organ PTSPengaturan nama organ PTS memuat antara lain pengaturan tentang namaorgan PTS yang berfungsi menjalankan 5 (lima) unsur dalam huruf c di atasyang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara, kecuali nama pemimpin unsurpelaksana akademik, yaitu rektor untuk universitas dan institut, ketua untuksekolah tinggi, dan direktur untuk politeknik, akademi, dan akademikomunitas.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (10)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 26: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacu padaPP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

e. Pengaturan Nama dan Jumlah Unit Organisasi PTS

Pengaturan jenis, nama, dan jumlah unit organisasi PTS, selain namapemimpin yang dimaksud pada huruf d, ditetapkan oleh Badan Penyelenggarasesuai dengan kebutuhan PTS;

f. Pengaturan Fungsi, Wewenang, dan Tanggung Jawab Organ/Unit OrganisasiPTSPengaturan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab organ/unit organisasi PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara sesuai dengan kebutuhan PTS;

g. Pengaturan Masa Jabatan Pimpinan dan Anggota Organ serta Pimpinan Unit Organisasi PTS;Pengaturan masa jabatan pimpinan dan anggota organ/pimpinan unit organisasi PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara sesuai dengankebutuhan PTS, dan prinsip- prinsip pengelolaan perguruan tinggi yang baik(good university governance)

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (11)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 27: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacu padaPP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

h. Pengaturan Persyaratan Pimpinan dan Anggota Organ serta Pimpinan Unit Organisasi PTSPengaturan persyaratan untuk menduduki jabatan pimpinan dan anggotaorgan serta pimpinan unit organisasi PTS ditetapkan oleh BadanPenyelenggara sesuai dengan kebutuhan PTS dan ketentuan peraturanperundang- undangan.

i. Pengaturan Tata Cara Pengangkatan dan Penetapan Pimpinan Organ sertaPimpinan Unit Organisasi PTS.Pengangkatan dan penetapan pimpinan organ dan pimpinan unit organisasiPTS kurang tepat menggunakan cara pemilihan melalui pemungutan suara, melainkan lebih tepat menggunakan cara seleksi.

Pengaturan pengangkatan dan penetapan pemimpin PTS (Rektor/ Ketua/Direktur) sebagai berikut:

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (12)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 28: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacu padaPP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

Pengaturan pengangkatan dan penetapan pemimpin PTS (Rektor/ Ketua/Direktur) sebagai berikut:

1) Senat Perguruan Tinggi melakukan seleksi calon pemimpin PTS (Rektor/Ketua/Direktur) dari kalangan dosen PTS, yang paling mampumemimpin PTS untuk mencapai visi dan target pengembangan PTS selama 5 (lima) tahun sebagaimana tercantum dalam Renstra yang telahditetapkan oleh Badan Penyelenggara;

2) Hasil seleksi calon pemimpin PTS (Rektor/Ketua/Direktur) diusulkan olehSenat Perguruan Tinggi kepada Badan Penyelenggara;

3) Berdasarkan usul Senat Perguruan Tinggi tersebut, Badan Penyelenggaramengangkat dan menetapkan pemimpin PTS (Rektor/Ketua/ Direktur).

Pengangkatan dan penetapan pimpinan unit organisasi PTS di bawahRektor/Ketua/Direktur dilakukan oleh Pengurus Badan Penyelenggaradan/atau pemimpin PTS.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (13)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 29: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Meraih Hak/Kekuasaan

SelectionSeleksi

ElectionPemilihan

Pengantar

Dari Election (Pemilihan) ke Selection (Seleksi)

Lembaga Politik Lembaga Pendidikan

Diberi Kewajiban/Tugas

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 30: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacu padaPP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

j. Pengaturan Dosen dan Tenaga KependidikanPengaturan dosen dan tenaga kependidikan PTS memuat antara lain mengenai:

1) status dosen dan tenaga kependidikan; 2) perjanjian kerja antara Badan Penyelenggara dengan dosen dan tenaga

kependidikan; 3) persyaratan, tata cara pengangkatan, pengembangan karir, pembinaan, dan

pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan; 4) hak, kewajiban, dan sanksi bagi dosen dan tenaga kependidikan; 5) jenjang jabatan akademik dosen; 6) tata cara kenaikan pangkat dan jabatan akademik dosen; 7) jenis jabatan tenaga kependidikan; 8) tata cara kenaikan pangkat tenaga kependidikan; 9) sistem remunerasi dosen dan tenaga kependidikan, dan

10) hal lain tentang dosen dan tenaga kependidikan PTS.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (14)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 31: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

3. Pengaturan Tata Kelola PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara mengacu padaPP No 4 Tahun 2014, dapat memuat antara lain:

k. Pengaturan Mahasiswa dan AlumniPengaturan mahasiswa dan alumni memuat antara lain mengenai: 1) Mahasiswa:

a) persyaratan menjadi mahasiswa; b) hak, kewajiban, serta sanksi bagi mahasiswa; c) kegiatan intra dan ekstra kurikuler mahasiswa; d) organisasi kemahasiswaan pada PTS (aras universitas/ institut/sekolah

tinggi/politeknik/akademi, aras fakultas, dan aras unit pengelolaprogram studi); dan

e) hal lain tentang mahasiswa. 2) Alumni:

a) hubungan PTS dengan alumni dan organisasi alumni; b) organisasi alumni (sebutan nama, singkatan, dan tujuan alumni); dan c) hal lain tentang alumni.

Pengaturan Pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta (15)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 32: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Pengaturan akuntabilitas publik dari PTS telah diatur di dalam Pasal 33 PP No. 4 Tahun 2014. Pasal tersebut menentukan bahwa akuntabilitas publik PTS diwujudkanmelalui pemenuhan atas: a. kewajiban untuk menjalankan visi dan misi Pendidikan Tinggi nasional sesuai izin

PTS dan izin program studi pada PTS yang ditetapkan oleh Menteri;

b. target kinerja yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri dan StandarPendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, melalui penerapanSistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti).

Pemenuhan ketiga hal di atas disampaikan kepada Badan Penyelenggara dalambentuk laporan tahunan PTS yang disusun oleh pemimpin PTS.

Ringkasan laporan tahunan PTS wajib diumumkan setiap tahun kepada masyarakat.

Pengaturan Akuntabilitas Publik PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 33: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

1. Ketentuan lain

1) dasar perubahan statuta PTS; 2) keterlibatan pemimpin PTS, Senat PTS, dan Badan Penyelenggara dalam

proses perubahan statuta PTS; dan 3) tata cara pengambilan keputusan perubahan statuta PTS;

2. Ketentuan peralihan

1) waktu penyesuaian peraturan yang telah ada pada statuta PTS setelahditetapkan oleh Badan Penyelenggara; dan

2) hal lain tentang ketentuan peralihan.

3. Ketentuan penutup

1) tanggal mulai berlaku Peraturan Badan Penyelenggara tentang Statuta PTS; dan

2) hal lain tentang ketentuan penutup.

Pengaturan Hal Lain PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 34: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Pengaturan akuntabilitas publik dari PTS telah diatur di dalam Pasal 33 PP No. 4 Tahun 2014. Pasal tersebut menentukan bahwa akuntabilitas publik PTS diwujudkanmelalui pemenuhan atas: a. kewajiban untuk menjalankan visi dan misi Pendidikan Tinggi nasional sesuai izin

PTS dan izin program studi pada PTS yang ditetapkan oleh Menteri;

b. target kinerja yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri dan StandarPendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, melalui penerapanSistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti).

Pemenuhan ketiga hal di atas disampaikan kepada Badan Penyelenggara dalambentuk laporan tahunan PTS yang disusun oleh pemimpin PTS.

Ringkasan laporan tahunan PTS wajib diumumkan setiap tahun kepada masyarakat.

Pengaturan Akuntabilitas Publik PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 35: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Proses Penyusunan Statuta PTS (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Statuta perguruan tinggi swasta dapat disusun dan ditetapkan melalui salah satumodel proses sebagai berikut:Penyusunan Statuta PTS dilakukan oleh pemimpin PTS (Rektor/Ketua/Direktur), melalui tahap sebagai berikut: 1. Pemimpin PTS membentuk Tim Penyusun Rancangan Statuta PTS yang terdiri

atas: a. wakil unsur PTS (pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan); b. wakil unsur Senat PTS;c. wakil unsur Badan Penyelenggara.

2. Tim Penyusun Rancangan Statuta PTS melakukan kegiatan sebagaimanadiuraikan sebagai berikut: a. Menetapkan organ pokok PTS yang akan diatur dalam Statuta

Pengaturan organ pengelola PTS di dalam Statuta PTS dapat dilakukan dengancara mengatur semua organ/unit PTS secara rinci dan lengkap di dalamStatuta PTS, mulai dari pimpinan PTS sampai dengan unit terkecil di PTS.

Page 36: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Proses Penyusunan Statuta PTS (2)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

b. Merumuskan Kewenangan Badan Penyelenggara dan PTSDi dalam PTS terdapat berbagai kewenangan yang digunakan untukmengelola PTS sebagai berikut:

Kewenangan dalam pengelolaan PTS dapat dibagi dalam: a. bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. bidang non-akademik; atauc. pembagian urusan lain sesuai kebijakan Badan Penyelenggara.

Page 37: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kewenangan Badan Penyelenggara dan PTS meliputi kewenangan dalam menjalankan URUSAN sbb:

(Kerjakan pada Lembar Kerja Nomor 3)

Berbagai urusan di dalam PTS dapat dikelompokkan sbb:

Bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

Bidang non-akademik; atau

pembagian urusan lain sesuai kebijakan Badan Penyelenggara.

Contoh urusan Bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat sebagai berikut:

o Kurikulum; o Proses Pembelajaran; o Penilaian Pendidikan; o Lulusan; o Penelitian Ilmiaho Publikasi Karya Ilmiah; o Pengabdian Kepada Masyarakat;

Proses Penyusunan Statuta PTS (3)

Page 38: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh urusan Bidang non-akademik sebagai berikut:

o Pendidik (Dosen/Instruktur); o Tenaga Kependidikan; o Mahasiswa dan Kemahasiswaan; o Prasarana dan Sarana; o Keuangan dan Kekayaan; o Kesejahteraan; o Kerja sama; o Sistem Informasi dan Komunikasi.

Contoh urusan lain sebagai berikut:

o Organisasi alumni;o Koperasi;

Proses Penyusunan Statuta PTS (4)

Page 39: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Proses Penyusunan Statuta PTS (5)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

c. Menyusun Peta Bisnis Proses PTSContoh bagan hubungan antara organ pokok, urusan PTS, kewenangan, dan urutan pelaksanaan wewenang, dapat dilihat sebagai berikut:

Page 40: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Proses Penyusunan Statuta PTS (6)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

d. Menuangkan Isi Bagan ke dalam Statuta PTS dalam bentuk Pasal- Pasal

Setelah bagan hubungan antara organ pokok, urusan PTS, macamkewenangan, dan urutan pelaksanaan wewenang selesai disusun, Tim Penyusun Rancangan Statuta PTS menuangkannya dalam bentuk pasal-pasal di dalam Statuta PTS. Ketika menuangkan isi bagan menjadi pasal-pasal di dalam Statuta PTS, Tim dapat meminta bantuan dari ahli hukum.

Dengan menggunakan model proses penyusunan Rancangan Statuta PTS yang membagi habis urusan PTS kepada organ pokok sesuai dengankewenangan masing-masing, konflik kewenangan di antara organ pokokPTS dapat dikurangi atau bahkan dapat ditiadakan.

e. Rancangan Statuta PTS yang telah disusun disampaikan kepada senatPTS oleh pemimpin PTS untuk memperoleh pertimbangan;

f. Setelah memperoleh pertimbangan Senat PTS, Rancangan Statuta PTS dilampiri pertimbangan Senat PTS, disampaikan kepada BadanPenyelenggara oleh pemimpin PTS;

Page 41: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Proses Penyusunan Statuta PTS (7)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

g. Rancangan Statuta PTS yang diusulkan oleh pemimpin PTS dibahas olehBadan Penyelenggara bersama dengan pimpinan PTS, dibantu oleh Tim Penyusun Rancangan Statuta PTS;

h. Rancangan Statuta PTS yang telah dibahas dan disepakati oleh BadanPenyelenggara dan pimpinan PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggaradalam Peraturan Badan Penyelenggara tentang Statuta PTS.

i. Apabila kesepakatan belum tercapai, Badan Penyelenggara meminta agar hal-hal yang belum disepakati dikaji kembali oleh Tim PenyusunRancangan Statuta PTS, kemudian hasil kajian Tim disampaikan kepadaPemimpin PTS, untuk dimintakan pertimbangan Senat PTS oleh PemimpinPTS. Hasil kajian Tim disertai pertimbangan Senat PTS disampaikan olehPemimpin PTS kepada Badan Penyelenggara;

j. Peraturan Badan Penyelenggara tentang Statuta PTS berlaku sejakditetapkan oleh Badan Penyelenggara; dan

k. Peraturan Badan Penyelenggara tentang Statuta PTS yang telah ditetapkanoleh Badan Penyelenggara diunggah ke dalam Pangkalan Data PendidikanTinggi (PD Dikti).

Page 42: Mekanisme Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swastalldikti12.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/02... · Reorientasi Hakekat Perguruan Tinggi Anatomi Masalah PTS 2 Tata

Terima Kasih

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi