membangun kesadaran jalur rempah sebagai … · 2020. 10. 2. · madiun 1948, di/tii, apra, andi...
TRANSCRIPT
MEMBANGUN KESADARAN JALUR REMPAH
SEBAGAI OUTSTANDING UNIVERSAL VALUE
MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH
YANG KONTEKSTUAL
BUDIANA SETIAWAN
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN
BALITBANG DAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan akan mengajukan Jalur Rempah sebagai nominasi Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO, sesuai dengan World Heritage Convention (Konvensi Warisan Dunia) tahun 1972 tentang Protection of the World Cultural and Natural Heritage.
o Pengajuan tersebut ditargetkan dapat dilakukan pada 2024, dan pada tahun ini targetnya adalah masuk ke dalam Tentative List dari UNESCO.
o Sebagai nominasi Warisan Budaya Dunia ke UNESCO,
sejarah rempah-rempah harus menjadi outstanding universal
value (nilai-nilai universal yang luar biasa). Diharapkan
masyarakat mempunyai pemahaman yang baik mengenai
sejarah jalur rempah.
o Eksistensi Jalur Rempah harus diinternalisasikan kepada
para peserta didik, agar mempunyai pemahaman sejarah
Jalur Rempah yang baik.
o Perlu membangun narasi yang baik dan kuat mengenai
sejarah Jalur Rempah, yang kemudian diinternalisasikan
melalui pembelajaran sejarah.
Saat ini belum tersusun narasi Jalur Rempah secaranasional. Narasi nasional baru dapat disusun dengan merajutbenang merah narasi lokal-narasi lokal.
Idealnya, Sejarah Jalur Rempah dimasukkan ke dalam salahsatu Kompetensi Dasar (KD. Tetapi saat ini belummemungkinkan, karena:
- Upaya penelitian Jalur Rempah masih terus berjalan, belumada kesepakatan data keras yang dapat digunakan sebagaireferensi untuk membangun narasi Jalur Rempah.
- Narasi Jalur Rempah berbeda-beda antara satu daerahdengan daerah lainnya, sehingga menjadi kesulitantersendiri untuk menentukan “benang merah” yang akandigunakan untuk merajut narasi-narasi yang berbeda-bedatersebut.
Pembelajaran sejarah Jalur Rempah lebih ditekankan sebagai
Muatan Pembelajaran, dan diintegrasikan ke dalam KD yang
relevan.
Dalam Muatan Pembelajaran, bahan ajar sejarah Jalur Rempah
disampaikan secara kontekstual, disesuaikan dengan potensi
sejarah lokal yang dimiliki daerah-daerah tersebut. Penyusunan
bahan ajar sejarah lokal yang kontekstula dilakukan secara
interaktif dengan bekerja sama antara guru sejarah, sejarawan, dan
komunitas sejarah setempat.
Pembelajaran sejarah Jalur Rempah dengan cara living history,
seperti: Lawatan Sejarah (misal: pelabuhan kuno, situs tanaman
penghasil rempah-rempah), Kunjungan ke Museum, dan lain-lain.
KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN
SEJARAH TINGKAT SMA/ SEDERAJAT
Kelas 10
3.1. Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam sejarah
3.2. Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
3.3. Manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu).
3.4. Masyarakat Pra aksara
3.5. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia
3.6. Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
3.7. Masuknya agama dan kebudayaan Islam
3.8. Kerajaan Islam di Nusantara
KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN
SEJARAH TINGKAT SMA/ SEDERAJAT (Lanjutan)
Kelas 11
3.1. Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia.
3.2. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa
3.3. Dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, politik masa penjajahan bangsa Eropa.
3.4. Nilai-nilai Sumpah Pemuda
3.5. Pendudukan Jepang
3.6. Peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
3.7.Proklamasi kemerdekaan
3.8. Pembentukan pemerintahan pertama RI pada awal kemerdekaan
3.9. Perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator dan tokoh-tokoh lainnya
di sekitar proklamasi.
3.10. Strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman sekutu dan Belanda.
KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN
SEJARAH TINGKAT SMA/ SEDERAJAT (Lanjutan)
Kelas 12.3.1. Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa: PKI
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI3.2. perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara
dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965.3.3. Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal3.4. Kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin 3.5. Kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru.3.6. Kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi3.7. Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia.3.8. Peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia, seperti: KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok. ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting.3.9. Kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan reformasi).
PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
JALUR REMPAH
Sumber-Sumber Sejarah Lokal:
Manuskrip/ naskah
Arsip
Prasasti
Diary/ Catatan Perjalanan
Kontrak
Undang-Undang
Kendala Penyusunan Sejarah Lokal Jalur Rempah
Banyak nama tempat/ pusat niaga yang disebutkan dalam sumber-sumber
sejarah, sekarang sudah tidak diketahui karena perubahan fungsi dan
perubahan geografis.
Untuk memperkaya konten, dapat dimasukkan juga sejarah maritim agar konteks
jalur rempah lebih komplek.
SEJARAH LOKAL
BANTEN
o Situs: Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, Istana Kaibon,
kanal-kanal kuno, Benteng Speelwijk, Wihara Avalokitesvara, Kolam
Tasik Ardi
o Politik: Pusat Pemerintahan Kesultanan Banten (1526-1832)
o Ekonomi: Pelabuhan Pabean, Pelabuhan Karangantu, Mata uang
Banten
o Sosial-Budaya:
- Masjid Agung Banten & Wihara Awalokitesvara menunjukkan
komunitas dari agama yang berbeda dapat hidup berdampingan.
- Kolam Tasik Ardi untuk kepentingan pengairan sawah →
Kesejahteraan masyarakat
SEJARAH LOKAL SULAWESI
SELATAN
o Situs: Benteng Sumbo Opu, Istana Tamalate dan Balla Lompoa, Benteng
Fort Rotterdam
o Politik:
- Pusat pemerintahan Kerajaan Gowa-Tallo (dua kerajaan yang menjadi
satu). Pada tahun 1605 berubah menjadi Kesultanan Gowa.
- Mendukung rakyat Maluku melawan monopoli perdagangan oleh VOC.
o Ekonomi: Pelabuhan Tallo, Pelabuhan Sumba Opu, komoditas
perdagangan beras, kayu hitam, damar
o Sosial-Budaya:
- Kedatangan Islam menyebabkan Kerajaan Gowa berubah menjadi
Kesultanan Gowa, setelah raja Daeng Manrabbia memeluk Islam dan
berganti gelar menjadi Sultan Alauddin.
INTEGRASI SEJARAH JALUR REMPAH
KE DALAM MATA PELAJARAN LAIN
Jalur Rempah dapat diinternalisasikan melalui mata pelajaran-mata pelajaran lain, seperti: Prakarya, Geografi, Seni Budaya, Fisika, Biologi, dan lain-lain.
Prakarya → Tata Boga: jenis-jenis rempah disebutkan dalam prasasti, seperti: mirica (merica), kamal/ kamalagi (asam), kamiri (kemiri), lawangga (wijen), trikatuka (tiga rempah: lada hitam, cabe jawa, dan jahe), dan lain-lain.
Geografi: peta-peta kuno, diperbandingkan dengan peta sekarang.
Biologi: jenis-jenis tanaman rempah yang tumbuh di pulau karang, pulau vulkanik, pulau besar, dan lain-lain.
Fisika: bentuk kapal berdasarkan relief, daya muat kapal,
TERIMA KASIH, TEURIMONG GEUNASEH, MAULIATE,
EGHEMO KASIH, MAKASEH, SAOHAGÖLÖ,
TERIME KASEH, MATUR NUWUN, RUTAM NUWUS,
MATOR SEKELANGKONG, MATUR SUKSMA,
TIBA TEING, TAMPI ASIH, TARIMA KASIH, MAKASEH,
MAKASE, MAKAPULU SAMA’, ODU’OLO, TINATAUAN,
TARIMA KASI’, TARIMA KASIH, KURRU SUMANGA’,
KURRU SUMANGE; SUKUR DOFU-DOFU,
SUKUR DOFU, DANGKE