Mempersiapkan Perawat internasional Perencanaan Darurat dan Tanggap

AbstrakPendidikan berbasis kompetensi menyediakan infrastruktur internasional bagi perawat untuk belajar tentang kesiapan dan tanggap darurat . Koalisi Keperawatan Internasional untuk Mass Casualty Pendidikan ( INCMCE ) telah mengembangkan kompetensi untuk semua perawat , serta modul online untuk memenuhi kompetensi-kompetensi . Selain itu, sumber informasi lainnya tentang kurikulum yang tersedia yang berkisar dari kelas tatap muka , modul berbasis web , dan jurnal elektronik , untuk melengkapi bahan pra-paket . Penulis artikel ini menjelaskan kompetensi yang dibutuhkan untuk kesiapsiagaan darurat diidentifikasi oleh Columbia University , Universitas Vanderbilt , dan Koalisi Keperawatan Internasional untuk Pendidikan Casualty Misa , serta berbagai sumber daya kurikulum untuk perencanaan darurat dan respon dan juga proses untuk mempersiapkan perawat untuk tanggap darurat . Contoh " Best Practices " internasional memiliki program yang memberikan contoh strategi pendidikan yang inovatif untuk mempersiapkan perawat untuk tanggap darurat disajikan . Penulis menyimpulkan bahwa sementara sumber daya kurikulum tersedia secara luas , clearinghouse terpusat yang lebih baik dapat dibuat tersedia untuk kedua fakultas dan mahasiswa .

Kata kunci: pendidikan berbasis kompetensi, manajemen bencana, tanggap bencana, tanggap darurat, perencanaan darurat, pendidikan keperawatan internasional, pendidikan keperawatan

Perawat saat ini dihadapkan dengan tantangan menanggapi bencana alam, buatan manusia, dan teknologi. Di Amerika Serikat, isi bencana termasuk dalam Dewan Licensure Ujian Nasional (N-CLEX) (Dewan Nasional Dewan Negara Keperawatan, 2006), tetapi sedikit waktu yang dihabiskan dalam mengajar atau belajar konten ini selama program pendidikan keperawatan dasar. Pendidikan di master atau tingkat doktoral tarif tidak lebih baik.

Koalisi Keperawatan Internasional untuk Mass Casualty Pendidikan berkolaborasi dengan Liga Nasional untuk Keperawatan untuk survei Dekan atau Direksi Amerika Serikat (AS) sekolah keperawatan untuk kurikulum kesiapsiagaan darurat (Weiner, Irwin, Trangenstein, & Gordon, 2005). Hasil menunjukkan bahwa ada kurangnya konten kesiapsiagaan darurat dalam kurikulum, dengan hanya empat sampai lima jam dari konten kesiapsiagaan bencana diajarkan di seluruh Amerika Serikat selama tahun akademik 2000-2001 melalui tahun 2002-2003.Mahasiswa keperawatan bukan satu-satunya yang kurang dalam penguasaan konten kesiapsiagaan darurat . Dalam survei afore disebutkan , 74 % dari responden merasa fakultas yang sama sekali tidak siap atau kurang siap untuk mengajar konten kesiapsiagaan bencana ( Weiner , Irwin , Trangenstein , & Gordon , 2005 ) . Temuan serupa telah disampaikan oleh para peneliti di Jepang dalam kaitannya dengan fakultas dan kebutuhan belajar siswa ( Yamamoto , 2005) .

Perawat berlatih dihadapkan dengan kekurangan pembelajaran semacam ini . Cacar , misalnya, dianggap diberantas selama dekade tujuh puluhan , jadi " baby-boomer " lulusan tidak pernah diajarkan bagaimana memberikan vaksinasi cacar . Dengan ancaman saat ini bioterorisme , subjek cacar lagi muncul , dengan lembaga kesehatan masyarakat mengembangkan rencana menyerukan ribuan relawan untuk memvaksinasi massal penduduk terhadap penyakit. Mungkin tidak ada contoh yang lebih baik ada dari upaya tanggap baru-baru ini di Amerika Serikat dalam menanggapi Badai

Katrina . Sementara rencana tanggap darurat banyak yang dipersiapkan , ketidakmampuan untuk melaksanakan rencana tersebut dalam hubungannya dengan respon yang terkoordinasi menyebabkan matinya usaha perencanaan tersebut .

Semua faktor ini berkontribusi terhadap perlunya kurikulum ditingkatkan untuk perawat dalam perencanaan dan tanggap darurat . Artikel ini akan menjelaskan beberapa solusi yang mungkin untuk digunakan oleh dosen dan mahasiswa saat mereka mempersiapkan diri untuk tanggap bencana yang efektif . Penulis artikel ini menjelaskan kompetensi yang dibutuhkan untuk kesiapsiagaan darurat diidentifikasi oleh Columbia University , Universitas Vanderbilt , dan INCMCE tersebut , serta berbagai sumber daya kurikulum untuk perencanaan darurat dan respon dan juga proses untuk mempersiapkan perawat untuk tanggap darurat . Contoh " Best Practices " internasional memiliki program yang memberikan contoh strategi pendidikan yang inovatif untuk mempersiapkan perawat untuk tanggap darurat disajikan . Penulis menyimpulkan bahwa sementara sumber daya kurikulum tersedia secara luas , clearinghouse terpusat yang lebih baik dapat dibuat tersedia untuk kedua fakultas dan mahasiswa .

Berbasis Kompetensi Belajar dalam Perencanaan Darurat dan Tanggap

Publik saat ini berteriak-teriak untuk hasil untuk melayani sebagai ukuran untuk investasi mereka. Pada saat yang sama, kuliah di perguruan tinggi terus meningkat pada tingkat 2-3% lebih dari tingkat inflasi (Ehrenberg, 2001). Akibatnya, pendidikan berbasis kompetensi telah menjadi metode populer untuk memastikan bahwa satu set standar kriteria terpenuhi. Upaya pendidikan dalam perencanaan dan tanggap darurat tidak terkecuali. Bagian berikut ini akan menggambarkan kompetensi yang dikembangkan oleh Universitas Columbia, Universitas Vanderbilt, dan INCMCE tersebut.

Columbia University

Dr Kristine Gebbie , dari Columbia Center untuk Kebijakan Kesehatan , telah memberikan kepemimpinan yang paling terlihat di bidang kompetensi untuk perencanaan dan tanggap darurat . Dia memimpin kelompok yang menghasilkan Toolkit Kompetensi -to - Kurikulum , sumber daya dirancang untuk membantu mereka yang terlibat dalam mendidik tenaga kerja kesehatan masyarakat ( Columbia University , 2002a ) . Dokumen ini merupakan hasil dari banyak dialog selama beberapa tahun dan mulai dengan dasar-dasar kompetensi , termasuk definisi kompetensi sebagai " tindakan yang diamati dalam pelaksanaan pekerjaan seseorang " (halaman 7 ) . Kompetensi ini menggambarkan : a) tingkat yang dapat diterima kinerja , b ) keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan c ) kondisi sebenarnya di mana pekerjaan dilaksanakan hari ini) . Salah satu cara untuk menggunakan kompetensi adalah untuk menentukan apa jenis tertentu dari peserta didik perlu mengetahui ( sebagai perawat atau dokter ) . Metode lain adalah untuk menjelaskan suatu daerah program seperti pengendalian flu burung , dengan penggambaran peran anggota dalam tim . Selanjutnya , " inti " kompetensi juga dapat digambarkan bahwa memotong di semua peran . Dr Gebbie menggambarkan ini sebagai " lintas sektoral " ( 2002, hal . 11 ) , atau kompetensi yang melampaui batas-batas disiplin ilmu tertentu dalam kesehatan masyarakat dan membantu untuk menyatukan praktek kesehatan masyarakat .

Kompetensi inti untuk semua petugas kesehatan masyarakat pertama kali dikembangkan oleh Dr Gebbie dan stafnya pada tahun 2002 ( Columbia University , 2002b ) dengan proses yang dijelaskan oleh Gebbie dan Merrill ( 2002) . Setelah penggambaran kompetensi inti , ia ditetapkan lebih lanjut kompetensi peran untuk administrator / pemimpin , profesional , dan teknis / staf pendukung . Gebbie juga mengembangkan kompetensi untuk pekerja rumah sakit dan pemimpin ( Columbia University , 2003) . Masing-masing dokumen kompetensi dapat ditemukan di situs web dari Columbia Center untuk Kebijakan Kesehatan ( Columbia University , 2002b ) .

Vanderbilt University dan Koalisi Keperawatan Internasional untuk Mass Casualty Pendidikan

INCMCE pertama bertemu pada musim semi 2001 di Vanderbilt University dengan sponsor dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (US DHHS ) ( INCMCE , nd ) . Koalisi ini dirancang untuk memiliki perwakilan organisasi dari sekolah keperawatan , instansi pemerintah , organisasi khusus keperawatan , dan lembaga akreditasi keperawatan . Pada awal perkembangan INCMCE tersebut , representasi internasional terbatas , tetapi sekarang telah berkembang menjadi sepuluh anggota non AS. Individu yang tertarik dalam pendidikan massal korban diminta untuk mengirimkan curriculum vitae sehingga keahlian mereka baik dalam perencanaan darurat atau respon dapat digunakan bila diperlukan .Salah satu kegiatan awal INCMCE ini adalah untuk mengembangkan kompetensi untuk semua perawat , terlepas dari tingkat pendidikan mereka . Dr Joan Stanley (2005 ) memimpin Satuan Tugas dan menggambarkan proses yang digunakan oleh kelompok untuk mengembangkan kompetensi . The Essentials Pendidikan Baccalaureate untuk Profesional Praktek Keperawatan ( American Association of Colleges of Nursing [ AACN ] , 1998) menyediakan kerangka untuk mengatur kompetensi . Namun, seperti Dr Stanley (2005 ) mencatat , ada konsensus umum bahwa semua RNS saat izin praktik dan semua perawat dididik dari sekarang harus memiliki beberapa tingkat dasar pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan peristiwa korban massal .

Daftar yang dihasilkan memiliki enam puluh empat kompetensi dan dapat ditemukan di INCMCE ( 2003) situs . Sementara filosofis mencatat bahwa semua perawat harus menguasai seluruh daftar kompetensi , anggota INCMCE telah mengakui bahwa beberapa kompetensi dapat dianggap sangat dasar , atau " inti " untuk tim interdisipliner . Mengetahui bahwa fakultas keperawatan biasanya mengajarkan kurikulum penuh, Satgas Kompetensi juga menggambarkan cara untuk mengintegrasikan konten korban massal ke dalam kurikulum yang sudah ada ( Stanley , 2005) . Selain itu, INCMCE telah mengarahkan pengembangan kompetensi bagi perawat praktek maju ( dalam hubungannya dengan Organisasi Nasional Perawat Fakultas Praktisi ) . Kompetensi ini akan menentukan triase - tingkat yang lebih tinggi , diagnosis , pengobatan dan kemampuan yang berada dalam lingkup keperawatan praktek lanjutan .Penting untuk dicatat bahwa kompetensi INCMCE didasarkan pada judul kategoris Essentials ( AACN , 1998) dokumen , sehingga mengakibatkan daftar lagi kompetensi daripada yang dikembangkan di Columbia . Namun demikian , kesamaan dalam beberapa keterampilan dasar yang dapat diajarkan selama kegiatan kesiapsiagaan interdisipliner . Keterampilan ini cenderung menguntungkan perawat terlepas dari tempat mereka bekerja , sehingga mentransfer keterampilan set ke berbagai instansi . Tabel mengidentifikasi barang-barang yang dianggap " dasar " kompetensi oleh INCMCE tersebut . Daftar ini lebih mirip dengan kompetensi Columbia . Keuntungan pendidikan interdisipliner adalah bahwa tim dapat mempersiapkan dan belajar bersama , sehingga

menghasilkan kinerja tim halus ketika krisis yang sebenarnya terjadi . Bagaimanapun , semua kompetensi belum divalidasi selama " hidup " event . Misalnya , orang bisa menilai apakah kompetensi tersebut benar-benar dibutuhkan oleh mereka yang menanggapi Badai Katrina acara dan / atau apakah kompetensi tambahan juga diperlukan . Hanya kemudian bisa kesenjangan diidentifikasi untuk kurikulum masa depan .

Tabel . " Tingkat Dasar " kompetensi diidentifikasi oleh INCMCE yangMelindungi diri dan orang lain dari bahayaBerpartisipasi dalam multidisiplin , respon yang terkoordinasiBerkomunikasi secara profesional , mengakui bahwa pernyataan publik akan dibuat oleh staf ditugaskan untuk peran ituKenali situasi bencana dan potensi untuk acara korban massaMencari informasi tambahan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengelola acaraMengenali peran dan keterbatasan dalam upaya tanggap bencanaMenghadapi tantangan yang terjadi dalam situasi bencana , termasuk integrasi kesiapan pribadi dan keluargaTentukan secara relatif terhadap respon penanggulangan bencana (seperti perintah insiden , penilaian adegan , karantina , triase , sistem manajemen darurat )Diskusikan isu-isu etika yang terkait dengan peristiwa massal korban (seperti penolakan perawatan , melaporkan untuk bekerja , alokasi sumber daya , meninggalkan tempat kejadian , hak asasi manusia , kerahasiaan , persyaratan pelaporan )Jelaskan masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan peristiwa korban massal (seperti makanan, tempat tinggal , kontaminasi , paparan , pemeliharaan populasi kebutuhan khusus , perlindungan pengungsi )

Tak satu pun dari kompetensi mempromosikan bahwa perawat dididik dalam isolasi . Bahkan , pendidikan tim lebih disukai , dan itu tim respon yang diminta (bukan individu yang tertarik dalam relawan ) selama respon Katrina . Perawat didesak untuk bergabung dengan tim lokal Medis Cadangan Korps atau melayani sebagai anggota dari sebuah tim yang telah dilatih bersama sebagai satu unit . Perlu dicatat , meskipun, bahwa salah satu keterbatasan latihan tim telah kurangnya sumber daya kurikulum yang memadai dirancang untuk digunakan oleh tim .

Sumber Kurikulum Perencanaan Darurat dan Tanggap

Berbagai sumber daya kurikulum yang tersedia untuk membantu perawat dan anggota tim lainnya meningkatkan keterampilan kesiapsiagaan darurat mereka. Ini termasuk modul online, materi pra -paket , dan jurnal elektronik.

Modul online

Kompetensi INCMCE dibagi dan ditempatkan dalam kotak kurikulum yang berfungsi sebagai cetak biru untuk pengembangan modul secara online ( INCMCE , 2006a , 2006b ) . Kepemimpinan untuk pengembangan secara online diberikan oleh Dr Elizabeth Weiner , seorang pengembang multimedia dan Direktur Associate INCMCE tersebut . Pendanaan untuk empat dari enam modul telah diterima dari Badan Kesehatan Penelitian dan Kualitas ( AHRQ ) dan dari Sumber Daya Kesehatan dan Administrasi ( HRS ) bioterorisme dan Program Pengembangan Kurikulum .

Aspek unik dari modul-modul online adalah bahwa ketika semua selesai , sebagian besar kompetensi INCMCE akan terpenuhi . ( Pengecualian adalah mereka yang membutuhkan kompetensi demonstrasi kembali keterampilan . ) Selain itu , pembangunan telah menggunakan " Bagaimana Orang Belajar " kerangka kerja , sebuah proses yang dihasilkan dari review nasional literatur oleh Research Council Amerika dalam memahami bagaimana orang-orang terbaik belajar ( Dewan Riset Nasional , 1999) . Sebagai modul ini selesai , mereka dibuat tersedia secara gratis di situs INCMCE ( 2006b ) . Sumber-sumber lain federal juga telah digunakan untuk merangsang pengembangan bahan pembelajaran dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat bagi perawat .

Center of Excellence

The Centers for Kesiapan Kesehatan Masyarakat ( CPHP ) dimulai pada tahun 2000 untuk memperkuat terorisme dan kesiapsiagaan darurat dengan menghubungkan keahlian akademik dengan kebutuhan badan kesehatan negara bagian dan lokal di AS . Program ini telah berkembang menjadi 52 CPHPs yang berfungsi sebagai sumber daya nasional yang penting untuk pengembangan , pengiriman , dan evaluasi pendidikan kesiapsiagaan (US DHHS , 2006a ) . Fokus utama dari pusat-pusat kegiatan program CPHP pada penyampaian pendidikan , pelatihan , dan penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan kesiapsiagaan darurat meningkatkan dan respon . Contoh kegiatan meliputi: kursus, program train-the - trainer , konferensi, lokakarya pengembangan kurikulum kesiapsiagaan darurat, magang , dan latihan / latihan . Untuk memaksimalkan penyebaran materi pendidikan , US Centers for Disease Control dan Pencegahan ( CDC ) telah berkolaborasi dengan Asosiasi Sekolah Kesehatan Masyarakat ( ASPH ) untuk mengembangkan online CPHP Resource Center (US DHHS , 2006b ) . Situs ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian berdasarkan jenis material, penonton (seperti perawat ) , topik , institusi , dan / atau kata kunci . Sebagai contoh, pencarian untuk semua jenis bahan , ditargetkan untuk perawat di semua topik dan lembaga , kembali 419 sumber daya. Beberapa sumber daya yang benar-benar link ke sumber daya itu sendiri , yang lain meminta user untuk menghubungi berasal Center untuk informasi lebih lanjut.

Bahan pra-paket

Perawat yang bekerja dalam infrastruktur dari angkatan bersenjata telah biasanya memiliki pengalaman lebih dari perawat sipil dalam tanggap darurat . Mereka juga memiliki akses yang lebih besar untuk buku pegangan dan bahan sumber daya lainnya yang menggambarkan algoritma yang akan digunakan berdasarkan pada situasi .

Dr Tener Veenema ( 2003) menyunting buku yang paling komprehensif untuk pendidikan bencana bagi perawat . Selain itu, ia menggunakan struktur bab untuk mengatur materi kurikuler dalam format garis besar isi dengan mengembangkan program PowerPoint yang dapat disesuaikan oleh fakultas ( Veenema , 2005) . Memanggil kurikulumnya " Siap RN , " dia juga menambahkan pendamping , buku berukuran tas yang dipasarkan melalui Images logis .

Jurnal Elektronik

Dua jurnal utama dalam perencanaan dan tanggap darurat bagi pekerja perawatan kesehatan baik dimulai sebagai jurnal cetak tetapi baru-baru dikonversi ke jurnal elektronik untuk akses yang lebih

mudah di seluruh dunia . Manajemen Bencana dan Tanggap merupakan jurnal resmi dari US Nurses Association Darurat ( ENA ) . Jurnal ini dipublikasikan secara triwulanan dan berfokus pada manajemen perawatan kesehatan isu yang terkait dengan bencana alam atau buatan manusia , seperti senjata pemusnah massal , angin topan , senjata biologis , dan keadaan darurat kesehatan masyarakat ( ENA , 2006) . Pada penulisan artikel ini , jurnal terbuka untuk umum di masa percobaan gratis .

Jurnal kedua memiliki lebih banyak pengaruh internasional. The Journal of pra-rumah sakit dan Bencana Kedokteran merupakan jurnal medis resmi dari Asosiasi Dunia untuk Bencana dan Darurat Kedokteran ( WADEM ) dan Nordic Society for Medicine Bencana ( WADEM , 2006) . Sebuah fitur tambahan dari jurnal adalah bahwa semua referensi yang digunakan oleh penulis ditempatkan di sebuah rumah kliring referensi . Namun, rumah kliring masih dalam konstruksi sampai dengan penulisan artikel ini , di mana saat itu masih berisi kutipan tua . WADEM sebagai organisasi terdiri dari anggota individu. Selama World Congress 2005 , kelompok pertama yang terdiri dari subspesialisasi perawat diselenggarakan ( Andress , 2005) .

Terlepas dari pilihan bahan kurikuler , adalah mungkin untuk merancang kegiatan belajar dalam berbagai cara . Bahan didaktik pra- ditugaskan bisa membentuk dasar dari meja atau latihan penuh. Kompetensi kemudian dapat diamati " dalam aksi " dan kelemahan yang diidentifikasi . Materi pembelajaran online dapat diberikan melalui modul diidentifikasi . A " keterampilan maraton " dengan return demonstrasi keterampilan yang dipilih akan melengkapi paket.

Mendidik Perawat Relawan untuk Tanggap DaruratMendidik relawan perawat menciptakan set sendiri tantangan yang unik . Dalam beberapa situasi , perawat hanya muncul di tempat kejadian dan mengharapkan untuk menerima " on-the -job " pendidikan , atau " just-in -time " bahan pembelajaran . Meskipun mungkin ada bahan perbaikan penting untuk digunakan di tempat , relawan didorong untuk mendaftar melalui tim terorganisir dan kegiatan belajar yang lengkap sebelum peristiwa darurat . Proses pra-pendaftaran juga memungkinkan untuk credentialing sebelum respon acara , sehingga memastikan lingkup yang tepat dari praktek dan klarifikasi kewajiban hukum . Sistem Darurat Pendaftaran Advance Relawan Profesional Kesehatan ( Esar - VHP ) adalah salah satu negara mekanisme yang dapat digunakan untuk mendaftar relawan kesehatan mereka ( HRS , 2006) . Masyarakat lokal lainnya mengorganisir sebagai unit medis Cadangan Corps , dan dapat memberikan kegiatan pendidikan sebelum acara darurat (Medical Cadangan Corps , 2006) . (2006 ) pasal Peterson menjelaskan pendaftaran terlebih dahulu profesional kesehatan relawan tersedia dalam September 30, 2006 Ojin topik .Salah satu manfaat dari persiapan yang lebih baik untuk kejadian darurat telah ditingkatkan koordinasi antara sektor berbasis rumah sakit kesehatan masyarakat dan . Sebelum " anthrax takut , " pelaporan antara departemen kesehatan masyarakat dan rumah sakit telah diisolasi untuk isu-isu spesifik penyakit . Banyak dana federal dibuat tersedia untuk memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat , sistem yang sebelum " anthax takut " telah diizinkan untuk membusuk ke titik bahwa beberapa departemen kesehatan setempat bahkan tidak memiliki mesin fax . Tanggapan sekarang dapat dikirim secara elektronik dan banyak database telah dirancang untuk respon lokal yang mengumpulkan data yang dapat berguna bagi kesehatan masyarakat dan pemimpin rumah sakit . Pemimpin di kedua sektor telah belajar untuk secara konsisten mengelola kejadian darurat , dengan menggunakan sistem manajemen insiden nasional standar .

Internasional " Best Practices " dalam Mendidik Perawat Perencanaan Darurat dan Tanggap

Sejumlah sekolah yang berbeda saat ini menawarkan program kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana . Sebuah artikel terbaru oleh Veenema (2006 ) daftar sekolah-sekolah dan rincian program mereka , termasuk alamat web untuk 20 sekolah . Dua program di luar Amerika Serikat layak pengakuan tambahan untuk upaya mereka dalam pendidikan bencana . Program-program ini telah dipresentasikan di berbagai pertemuan internasional , termasuk Dewan Perawat Internasional .The University of Glamorgan ( di Wales ) telah berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain di Inggris untuk menawarkan kurikulum yang komprehensif disampaikan dalam fashion online menggunakan WebCT ( University of Glamorgan , 2006) . Pelatihan bertahan hidup ditawarkan selama musim panas bersama dengan simulasi . Penempatan klinis yang ditemukan di seluruh dunia dalam situasi bencana dan darurat sehingga siswa dipersiapkan dalam acara-acara kehidupan nyata daripada hanya dalam pengalaman simulasi . Seorang Master adalah di bidang ilmu bantuan perawatan kesehatan bencana ditawarkan , serta sertifikat pascasarjana atau diploma pascasarjana . Program ini adalah model setelah University of Ulster Program , yang merupakan program akademik pertama yang tersedia untuk perawat dalam keperawatan bencana .

Universitas Hyogo telah ditunjuk sebagai Century Center of Excellence ke-21 di negara mereka dari Jepang ( Yamamoto , 2004) . Fokus mereka pusat keperawatan bencana dalam masyarakat di mana-mana berfokus pada mempersiapkan untuk bencana , periode segera setelah bencana , dan pertengahan sampai konsekuensi jangka panjang dari bencana . Berdasarkan pengalaman mereka menyusul gempa besar Hanshin - Awaji pada tahun 1995 , fakultas membagi kebutuhan pusat mereka ke dalam empat area . Daerah-daerah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat , keperawatan, pendidikan ( untuk spesialis , peneliti , dan masyarakat ) , dan jaringan manusia dan sistem informasi . Tujuan mereka adalah untuk mengembangkan kemampuan perawatan diri masyarakat dan individu untuk menumbuhkan dan memulihkan diri dari dampak bencana . Pusat untuk usaha mereka adalah fokus penelitian menangani pengembangan basis informasi , pembentukan jaringan dukungan keperawatan di seluruh Asia dan dunia , dan pengembangan strategi perawatan yang meliputi Pendidikan / Pelatihan Proyek Pengembangan Program . Lima tahun ini proyek menjanjikan untuk memindahkan masalah pendidikan dan penelitian maju yang penting bagi komunitas keperawatan internasional.

Sebuah upaya kolaborasi tambahan yang manfaat diskusi sebagai " Best Practice " model Master Eropa di Kedokteran Bencana ( EMDM , 2006) , meskipun sebagian dari siswa yang berpartisipasi adalah dokter . The University of Eastern Piedmont School of Medicine , Novara , Italia , dan Free University of Brussels School of Medicine , Brussels , Belgia , bersama-sama adalah universitas pendiri dan benar-benar memberikan gelar. Universitas asosiasi termasuk Pusat Pengajaran & Penelitian di Bencana Kedokteran dan Traumatologi ( Linkoping , Swedia ) , Centre Hospitalier Universitaire Vaudois ( Lausanne , Swiss ) , International Emergency Medicine dan Bencana Kedokteran Bagian , Harvard Medical School ( Boston , Massachusetts , Amerika Serikat Amerika [ AS] ) , Yale New Haven Pusat Kesiapsiagaan Darurat dan Tanggap Bencana ( New Haven , Connecticut , Amerika Serikat ) , dan Universitas Vanderbilt Sekolah Keperawatan dan Pusat Nasional Kesiapan Darurat ( Nashville , Tennessee , Amerika Serikat ) . Didaktik konten disajikan dalam format online selama tiga bulan sebelum dua minggu tinggal di tempat - kursus . Live -in tempat

berlangsung di suatu lokasi di Italia, di mana latihan interaktif berujung pada bor berbasis masyarakat . Tahun ini menandai edisi keenam tentu saja , dan konten keperawatan disajikan untuk pertama kalinya selama tahun 2006 . Siswa hadir dari seluruh dunia dan memiliki kesempatan unik untuk lebih memahami rekan-rekan global mereka dalam penanggulangan bencana.

KesimpulanPembelajaran berbasis kompetensi menyediakan infrastruktur yang menjadi dasar kegiatan pendidikan bagi perawat dalam perencanaan dan tanggap darurat. Sejumlah kompetensi yang berbeda ada untuk digunakan tergantung pada harapan peran bagi peserta didik yang dimaksudkan. Setelah memilih kompetensi yang sesuai, berbagai sumber belajar baru-baru ini dikembangkan yang tersedia untuk digunakan oleh mereka yang gigih dalam mencari sumber daya yang sebenarnya sendiri bukan hanya kutipan. Sebuah tantangan besar akan mengintegrasikan, daripada menambah, konten tambahan ke dalam kurikulum keperawatan sudah penuh. Pengembangan fakultas ini penting karena mereka juga perlu memiliki keyakinan dalam basis pengetahuan mereka dalam rangka untuk memberikan kepemimpinan akademik serta sangat dibutuhkan pengawasan siswa dalam menanggapi acara lokal.Sebuah sumber daya yang lebih terpusat untuk sumber belajar akan sangat membantu untuk kedua fakultas dan mahasiswa . Contoh terbaru adalah melalui Perawat Nasional Darurat Kesiapan Initiative (US Department of Homeland Security , 2005) . Melalui kolaborasi dari George Washington University dan George Mason University, Department of Homeland Security telah mendanai upaya untuk memusatkan sumber daya online untuk perawat . Sumber daya ini diatur sesuai dengan jenis pekerjaan perawat ( rumah sakit , rumah sakit / rumah kesehatan, sekolah , kesehatan masyarakat , rumah jompo, kesehatan kerja , dan rawat jalan ) . Menjaga sumber daya saat ini akan membutuhkan dana lanjutan . Upaya untuk berkolaborasi , nasional dan internasional , dalam upaya belajar lainnya juga baru-baru mendapatkan momentum . Meskipun upaya ini memang membutuhkan dana serta waktu personil , mereka juga memberikan gambaran yang lebih komprehensif kemungkinan upaya respon global . Setelah semua, itu adalah selama masa bencana yang kita semua paling tahu kebutuhan manusia , terlepas dari pengaruh politik . Kita semua harus melakukan yang terbaik untuk siap untuk menanggapi .