metode perhitungan marjin pada produk murabahah …
TRANSCRIPT
i
METODE PERHITUNGAN MARJIN PADA PRODUK
MURABAHAH DI BANK MANDIRI
SYARIAH JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan Akuntansi
DONY WIJAYA PUTRA
NIM: SES.130242
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku ayahanda.... dan
ibunda.... yang sangat aku hormati dan sangat kucintai yang telah melahirkan,
membesarkan serta mendidik aku dengan penuh kasih sayang. Karena berkat
do’a dan petuahmu aku dapat menghadapi kenyataan hidup, berkat dorongan
kasih dan tetesan keringatmu membangkitkan semangatku untuk terus
memperjuangkan cita-citaku.
Buat keluarga besarku dan sahabat-sahabat seperjuangan yang telah
banyak membantu, memberikan motivasi sehingga dapat menyelesiakan skripsi
ini. Semoga Kebaikan dan keikhlasan kalian semua mendapat pahala dari Allah
SWT Amin Ya Rabbal ’Alamin...
vi
MOTTO
مْ نَّكُ رِمَ جْ يَ وَلََ طِ ۖ سْ قِ لْ ا بِ ءَ ا دَ هَ شُ لَّهِ لِ نَ ي مِ ا وَّ َ ق وا ونُ وا كُ نُ مَ آ نَ ي لَّذِ ا ا هَ ي ُّ أَ ا يَلَّهَ ۚ ل ا وا قُ ت َّ وَا وَىٰ ۖ قْ ت َّ ل لِ رَبُ ْ ق أَ وَ هُ وا لُ دِ عْ ا وا ۚ لُ دِ عْ َ ت لََّ أَ ىٰ لَ عَ وْمٍ َ ق نُ آ نَ شَ
ونَ لُ مَ عْ َ ت ا مَ بِ رٌ ي بِ خَ لَّهَ ل ا نَّ إِ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan
adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.1.
1Q.S. Al-Maidah, (8), 8
vii
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk membahas tentang:“Analisis Metode Perhitungan
Marjin pada Produk Murabahah di Bank Mandiri Syariah Jambi”. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi, sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan
analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan analisis triangulasi
untuk mengecek keabsahan data penelitian. Penelitian ini sebagai berikut: siklus
perhitungan marjin pada produk Murabahah di Bank Syariah Mandiri diantaranya
melalui menentukan mitra/ anggota/ mitra usaha, menganalisa kelayakan melalui
Account Officer, menganalisa unit support (administrasi pembiayaan, legal),
persetujuan komite pembiayaan, dilanjutkan Account Officer, mitra usaha meneria
persetujuan, dilanjutkan dengan unit support (administrasi pembayaran) dan
dilanjutkan dengan perhitungan margin pembiayaan Murabahah. Prosedur
pembiayaan pada bank Syariah Mandiri telah dilakukan dengan baik karena
menerapkan sistem pembiayaan yang sesuai dengan tuntunan Syariah, efektif,
efisien, berjalan sesuai dengan program kerja organisasi serta terciptanya
pencapaian hasil yang diharapkan Bank Syariah Mandiri. Metode perhitungan
margin keuntungan pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri Jambi
menggunakan metode Annuitas dan metode Flat. Di Bank Syariah Mandiri Jambi
besarnya prosentase margin berbeda-beda tergantung pada besarnya pembiayaan
yang diajukan nasabah. Perhitungan margin (keuntungan) pembiayaan
murabahah dan metode penentuan margin yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri menurut analisa penulis sudah baik dan sesuai dengan tuntunan Syariah.
Kata Kunci: Metode Perhitungan Marjin, Produk Murabahah dan Bank Mandiri
Syariah
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta tidak lupa pula iringan shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen pembimbing I dan Dosen
Pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr.Subhan, M.Ag selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr.Rafidah,SE,.M.EI, bpk Dr.Novi Mubyarto,SE,.ME dan Dr.Halimah
Djafar,M,FIL.I selaku Wakil Dekan I, II dan III di Bidang Akdemik
Kemahasiswaan dan Kerjasama di lingkungan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam di UIN STS Jambi.
4. Bpk Dr.Sucipto,S.Ag, selaku Ketua jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam di UIN STS Jambi.
5. Bapak dan Ibu selaku pembimbing I bpk Dr.Sucipto,S.Ag.,MA dan Dosen
Pembimbing 2. Ibu Anzu Elvia Zahara,SE.ME.Sy yang telah banyak
ix
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan hingga skripsi
ini bisa diselesaikan dengan baik.
6. Dosen-dosen serta karyawan-karyawati Jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini tidak luput dari kekhilafan
dan kekeliruan oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Mei 2018
Penulis
Dony Wijaya Putra
NIM: SES.130242
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Batasan Masalah ................................................................................ 5
E. Kerangka Teori .................................................................................. 5
1. Metode Perhitungan Marjin ......................................................... 5
2. Produk Murabahah ....................................................................... 8
3. Bank Syariah ............................................................................... 12
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 16
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 20
B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 21
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 22
D. Teknik Analisis Data ........................................................................ 25
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................. 28
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 29
xi
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perbankan Syariah Mandiri Jambi ....................................... 30
B. Dasar Berdirinya Bank Syariah Mandiri Jambi ................................ 31
C. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Jambi ...................................... 34
D. Perkembangan Bank Syariah Mandiri Jambi ................................... 34
E. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Jambi ............................ 36
F. Produk-Produk Bank Syariah Mandiri Jambi ................................... 40
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Metode Perhitungan Marjin Pada Produk Murabahah
di Bank Mandiri Syariah Jambi........................................................ 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 70
B. Saran-Saran ....................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umat islam dengan ideologi keislamannya, senantiasa berupaya
menerjemahkan nilai-nilai syariah ke dalam semua aspek kehidupannyatidak
terkecuali dalam aktivitas ekonomi (muamalat) yang diyakini dapat membawa
kepada keadilan dan kesejahteraan (mashlahat).
Eksistensi lembaga keuangan syariah khususnya sektor perbankan menempati
posisi yang strategis dalam menghubungkan antara pemilik dana dengan pihak
yang membutuhkan dana. Seperti yang dapat dilihat sekarang ini, perbankan
syariah dapat mengambil hati masyarakat dengan banyaknya produk-produk yang
ditawarkannya.
Menurut Undang-Undang No 10 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kridit
atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.2
Bank Islam merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan
yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari
bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulasi yang nonproduktif seperti perjudian
(maysir), bebas dari hah-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), berprinsip
2Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi,
(Yogyakarta, BPFE, 2011), hlm. 45
2
2
keadilan, dan hanya membiayai kegiatan yang halal. Bank Islam sering
disamakan dengan Bank tanpa bunga.3
Dalam perkembangannya Bank Syariah mempunyai banyak produk,
diantaranya Mudharabah, Musyarakah, Muzara’ah, Musaqah dan produk produk
lain. Sama halnya dengan Bank Mandiri Syariah yang ada di Jambi pun juga
menawarkan produk-produk tersebut. Namun yang perlu digaris bawahi ialah
produk yang paling diminati di Bank Syariah Jambi ialah produk Murabahah.
Pembiayaan dengan menggunakan akad Murabahah merupakan pembiayaan
yang paling diminati oleh nasabah, terkait dengan besarnya minat nasabah
terhadap akad Murabahah ini Bank Syariah Mandiri juga mempermudah
nasabahnya untuk memperoleh informasi lebih banyak tentang akad Murabahah.
Pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri dimana nasabah dapat
mengetahui jumlah ansuran perbulan yang harus dibayar jika menggunakan akad
Murabahah.
Semakin diminati oleh masyarakat maka segala sistem yang ditawarkan dari
produk tersebut juga lebih disempurnakan. Mulai dari sistem perencanaan,
pengorganisasian, penerapan dan juga kontrol yang dilakukan dari produk ini juga
semakin disempurnakan.
Perhitungan marjin keuntungan antara bank dengan nasabah, tentu saja bank
Syariah mempunyai pedoman dalam menentukan marjin yang digunakan dalam
akad Murabahah.
3Abdullah, Strategi Pemasaran Perbankan Syariah, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 22
3
3
Kemudian muncul pertanyaan baru, kenapa produk murabahah ini begitu
diminati oleh banyak orang? Pertanyaan kedua yang muncul dalam kasus ini ialah
apakah Bank juga memperoleh keuntungan yang banyak dalam produk yang
mereka tawarkan tersebut?
Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba
untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan
dengan “Analisis Metode Perhitungan Marjin pada Produk Murabahah di
Bank Mandiri Syariah Pusat Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana metode perhitungan marjin pada produk Murabahah di Bank
Mandiri Syariah Pusat Jambi?
2. Bagaimana alur perhitungan Marjin pada Produk Murabahah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui
kegiatan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui metode perhitungan marjin pada produk Murabahah di
Bank Mandiri Syariah Jambi.
2. Untuk mengetahui alur perhitungan Marjin pada Produk Murabahah.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini merupakan pemusatan fokus masalah
kepada intisari penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah penelitian harus
4
4
dilakukan dengan cara eksplisit sebelum melakukan observasi/pengamatan. Pada
penelitian ini penulis hanya memfokuskan penelitian di Bank Syariah Mandiri
cabang Jambi dengan pembahasan mengenai metode perhitungan marjin pada
produk Murabahah khususnya pada pembiayaan produk dengan menggunakan
metode Anuitas yaitu pembiayaan kendaraan roda empat (mobil) dan pembiayaan
modal usaha, sedangkan untuk penggunaan metode Flat pada pembiayaan
anggunan rumah.
E. Kerangka Teori
1. Metode Perhitungan Marjin
Marjin ialah kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari
memegang aset yang mengalami peningkatan nilai selama satu periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan. Keuntungan juga bisa diperoleh dari
pemindahan saling ketergantuangan insidental yang sah dan yang tidak saling
tergantung, kecuali transfer yang tidak saling tergantung dengan pemegang
saham atau pemegang rekening investasi tidak terbatas dengan setara
denganya.4Bank Syariah menetapkan margin keuntungan terhadap produk-
produk pembiayaan yang berbasis Natural Certaintly Contract yaitu akad
bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah
(amount) maupun waktu (timing).
Penetapan nilai margin ialah penetapan keuntungan dari harga jual
sejumlah tertentu dangan mempertimbangkan keuntungan yang akan diambil,
4 Jusmaliani. Dkk, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 78
5
5
biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi timbulnya kemacetan dan
jangka waktu pengembalian.5 Secara teknis yang dimaksud dengan margin
keuntungan adalah prosentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan
margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan
360 hari; perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka satahun
ditetapkan 12 bulan. Pada umumnya, nasabah pembiayaan melakukan
pembayaran secara angsuran. Tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan
atau sewa.
Sedangkan rasio margin keuntungan merupakan ukuran kemampuan
manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya
dengan penjualan. Makin rendah biaya operasi per rupiah penjualan, makin
tinggi margin yang diperoleh. Rasio margin keuntungan dapat pula
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menetapkan harga jual suatu
produk, relatif terhadap biaya- biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk tersebut.6 Margin keuntungan adalah nilai keuntungan yang tetapkan
oleh perusahaan berdasarkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Penetapan margin keuntungan merupakan salah satu manajemen risiko dari
perusahaan agar penjualannya tidak mengalami kerugian.
5Aulia Pohan, Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasi di Indonesia, (Rajawali
Press, Jakarta, 2008), hlm. 23 6Abdul Halim dan Hanafi Mamduh, Analisis Laporan Keuangan. 4th ed, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2009), hlm. 53-54
6
6
Analisis Fiqih dan Keuangan memberikan definisi terkait margin
keuntungan yang diterapkan di bank syariah, yakni persentasi tertentu yang
ditetapkan per tahun perhitungan margin keuntungan secara harian, maka
jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari; perhitungan margin
keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.7 Namun,
kebanyakan nasabah Bank dan Margin Keuntungan Pembiayaan Murabahah
Fakta: Nasabah bank syariah masih menganggap bahwa margin keuntungan
dalam pembiayaan murabahah sama dengan bunga bank konvensional (riba).
Jika margin keuntungan ditetapkan tanpa memerhatikan hak-hak si
pembeli maka margin keuntungan tidak akan ada bedanya dengan riba. Dalam
UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “akad murabahah” adalah akad pembiayaan suatu barang
dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.8 Dalam
transaksi murabahah di bank Syariah, penetapan margin keuntungan untuk
pembiayaan Murabahah tersebut kerap kali tidak disepakati bersama dengan
nasabah bank.
2. Produk Murabahah
7Abu Muhammad Dwiono Koesen, Selamat Tinggal Bank Konvensional, (Jakarta: Tifa
Publishing House, 2012), hlm. 78 8Ahmad Roziq, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syariah, (Jakarta: Trasmedia, 2012),
hlm. 33
7
7
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntuhan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. (PSAK 102
paragraf 5), maka transaksi Murabahah tidak harus dalam bentuk pembayan
tangguh (kridit), melainkan dapat juga dalam bentuk tunai setelah menerima
barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima barang ataupun
ditangguhkan dengan membayar sekaligus dikemuadian hari. (PSAK 102
paragraf 8).9
Transaksi murabahah tidak harus dalam bentuk pembayaran tangguh
(kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk tunai setelah menerima barang,
ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima barang, ataupun
ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari (PSAK 102
paragraf 8).10
Menetapkan atau memperhitungkan besaran margin itu sendiri tidak
tidak diatur secara spesifik dalam al- Quran dan sunnah. Dalam al-Fiqh al-
Islamy wa Adilatuha, juz V, hlm. 3939 ditegaskan bahwa: “Metode
pengakuan keuntungan dalam akad Murabahah tidak diatur dalam dalil
khusus baik berupa ayat al-Quran maupun sunnah, karenanya metode
pengakuan keuntungan murabahah termasuk maskut anha (tidak diatur dalam
9Ahmad Roziq dan Mufti Mubarok, Buku Cerdas Investasi&Transaksi Syariah, (Jakarta:
Dinar media, 2012), hlm. 11-12 10
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, BPFE,
Yogyakarta, 2011), hlm. 54
8
8
fiqih), sehingga dalilnya dikembalikan pada prinsip/pokok sebagai hukum
aslah dalam muamalat, yaitu boleh (mubah) sepanjang ada dalil Syari’i yang
melarang, serta sejalan dengan maslahat dan urf (kebiasaan) yang sah.11
Suatu contoh transaksi Murabahah dengan margin yang telah ditetapkan,
bank membeli sebuah mobil seharga Rp 100.000.000,- dan kemudian
menjualnya kepada nasabah dengan harga yang sudah dinaikkan sebersar Rp
120.000.000,- dimana pembayaran dilakukan lewat angsuran, maka dari
bentuk contoh transaksi di atas akan terlihat bahwa bank Syariah hanya
sekedar menggantikan tingkat suku bunga dengan tingkat laba dari harga yang
sudah dinaikkan. Bahkan, perbedaan antara keduanya bisa lenyap apabila
tidak ada kecermatan yang memadai dari petugas pelaksana maupun pihak-
pihak berwenang yang menetapkan nilai margin dalam pembiayaan
murabahah pada bank syariah.12
Maka dari itu, dalam menetapkan margin
keuntungan di bank Syariah diperlukan kecermatan dari pihak-pihak yang
berwenang, metode penetapan margin yang jelas, dan sosialisasi kepada
nasabah bank atau masyarakat agar bank Syariah dapat benar-benar terbebas
dari riba serta nasabah tidak lagi menganggap margin keuntungan dalam
pembiayaan murabahah sama dengan bunga (riba).
11
Arifin, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, (Jakarta,
Al- Fabet, 2010), hlm. 22
12
Andi Soemitra, Bank Dan Lembaga keuangan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group,
2010), hlm. 51-52
9
9
Tingkat Margin Keuntungan Pembiayaan Murabahah merupakan salah
satu bentuk dari manajemen risiko suatu perusahaan. Hal ini berlaku pula
untuk bank Syariah. Penetapan margin keuntungan di bank Syariah juga
bertujuan untuk antisipasi timbulnya wanprestasi atau kemacetan dari nasabah
dan guna menghindari kerugian. Fatwa mengenai penetapan margin
keuntungan dalam pembiayaan murabahah di bank Syariah dalam fatwa DSN
MUI Nomor 84 diketahui bahwa ada dua jenis metode perhitungan margin
keuntungan pembiayaan murabahah yang dilakukan dengan mengangsur,
berikut fatwanya: “Pengakuan keuntungan al-tamwil bi al-murabahah
(pembiayaan murabahah) dalam bisnis yang dilakukan oleh Lembaga
Keuangan Syariah, boleh dilakukan secara proposional (thariqah al-hisab ‘ala
kamil al-mablagh/thariqah mubasyirah) dan secara anuitas (thariqah al-hisab
al-tanazuliyyah/thariqah al-tanaqishiyyah) selama sesuai dengan urf
(kebiasaan) yang berlaku di kalangan lembaga keuangan Syariah.13
Perhitungan dan margin Murabahah dalam penetapan perhitungan margin
murabahah terdapat rumus yang berkaitan yaitu: Menentukan Harga Jual
Bank Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + ( Jangka Waktu x Cost Recovery
) + Margin Menentukan Cost Recovery (CR) = (Nilai Pembiayaan)/(Total
Pembiayaan) X Estimasi Biaya Operasi 1 th. Menentukan margin = Presentasi
x Pembiayaan Bank Adapun contoh soal mengenai perhitungan akad
13
Anwar Syamsuddin, Hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Teori Akad Dalam Fiqih
Muamalat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 63-64
10
10
Murabahah yaitu: Seorang bernama Ibu Rohana mengajukan pembiayaan
pada sebuah Bank X dengan rincian sebagai berikut : Akad yang digunakan
merupakan akad murabahah, guna membeli sebuah unit mobil dengan harga
mobil tersebut Rp. 150.000.000-, dan bank tersebut memberikan pembiayaan
sebesar Rp. 120.000.000-, dengan pembayaran uang muka sebesar Rp.
30.000.000-, dalam jangka waktu 2 tahun. Dalam bank tersebut total
pembiayaan yang menggunakan akad murabahah mencapai Rp.
5.000.000.000-, maka perhitungan dan penentuan margin dari transaksi
tersebut yaiyu: Cost Recovery = (Nilai Pembiayaan)/(Total Pembiayaan) X
Estimasi Biaya Operasi 1 th = 120.000.000/5.000.000.000 x 200.000.000 =
4.800.000 Margin = Prosentase x pembiayaan bank = 10% x 120.000.000 =
12.000.000 Harga Jual Bank = Harga Beli Bank+(Jangka Waktu x Cost
Recovery)+Margin = 120.000.000 + ( 2 x 4.800.000 ) + 12.000.000 =
141.600.000.14
Berdasakan metode perhitungan marjin tersebut maka dapat
diketahui bahwa pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah memiliki
kepraktisan dan lebih mudah dipahami oleh nasabah.
14
Abu Muhammad Dwiono Koesen, Selamat Tinggal Bank Konvensional, (Jakarta: Tifa Publishing House, 2012), hlm. 89-90
11
11
3. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan salah satu Bank Islami adalah Bank yang yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah.15
Bank Syariah
adalah suatu system perbankan yang dikembangkan berdasarkan prinsip
Syariah. Prinsip Syariah adalah prinsip hokum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang Syariah.16
Bank Syariah yang merupakan gabungan antara Bank komersil dan Bank
investasi, menawarkan serangkaian produk pelayanan bagi para pelanggan,
selain itu motivasi utama aktivitas Bank Syariah tolong menolong dan
kemitraan, tetapi dalam operasionalnya tidak boleh mengesampingkan
orientasi untuk mencari keuntungan, motif mencari keuntungan tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Bank Syariah dalam operasionalnya harus
selalu menjalankan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Tidak boleh melakukan, terlibat, mendukung, menfalitasi, membiayai
dan sebagaimana dalam aktivitas yang di larang agama.
b. Selalu berusaha menghindari transaksi yang bathil yaitu: maisir
(perjudian) bai‟al-Ihktiar, bay najasy, tadlis (penipuan) dan riba.‟
c. Selalu berusaha menjalankan ekonomi Islam‟ yaitu:
15
Andi Soemitra, Bank Dan Lembaga keuangan Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 61.
16Abu Muhammad Dwiono Koesen, Selamat Tinggal Bank Konvensional, (Jakarta: Tifa
Publishing House, 2012), hlm. 39.
12
12
1) Memerangi kebodohan
2) Memerangi kemiskinan
3) Memerangi kebatilan
4) Memerangi kedzaliman
5) Memerangi ketidakadialan
d. Menjalankan asas dan prinsip transaksi sebagai berikut:
1) Ukhuwah (persaudaraan), saling tolong menolong (ta‟awun),
menjunjung tinggi kebersamaan, saling mengenal (ta‟aruf), saling
memahami (tafahum), saling menjamin (takaful), saling bersinergi
dan beralisinasi (tahaluf).
2) Keadilan, menempatkan sesuai dengan porsi, fungsi dan
profesinya dalam kerangka Islam.
3) Masalahah (kemaslahatan), pemanfaatan yang di peroleh harus
mencakup keuntungan dunia dan akhirat, kepatuhan terhadap
Syariah, halal dan baik, serta dalam rangka mencapai maqashid
Syariah yaitu memelihara addin, al‟aql, an nafs, al maal dan an
nasl.
4) Tawazun (keseimbangan): keseimbangan dunia akherat, materil
maupun spiritual, privat dan public, sektor keuangan dan sector rill
dalam perekonomian, bisnis dan sosial, kemenfaatan dan
pelestarian. Keuntungan tidak hanya untuk pemegang saham
(stockholder) melainkan untuk semua pihak (stakeholder).
13
13
5) Universalisme dalam operasionalnya tidak membedakan suku,
agama, ras, golongan sesuai dengan semangat Islam rahmatan lil
alamin.
e. Memenuhi karateristik sebagai berikut ;
1) Implementasi transaksi harus sesuai dengan paradikma,
(berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridho).
2) Kebebasan transaksi asalkan halal dan baik.
3) Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan pengukur nilai
4) Tidak mengandung unsure „‟magrib‟‟ (maisir, gharar, dan riba)
5) Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value Of
money).
6) Perjanjian (akad) harus jelas dan benar demi keuntungan semua
pihak serta tidak boleh merugikan pihak lain dan berdampak
negative pada lingkungan.
7) Tidak ada kolusi dan mengandung unsure suap menyuap (risywah)
8) Transaksi non bisnis akad tabbaru, zakat, infaq, shadaqah, waqaf,
hibah, bonus dan aktivitas non bisnis lainnya sepanjang tidak
melanggar ajaran Islam.
14
14
9) Selalu berusaha menjalankan ajaran Islam secara kaffah kapanpun
dan dalam keadaan yang bagaimanapun.17
Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip
Syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang
menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan
kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis
untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada
hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas
proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip
saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan
produktivitas.18
Kegiatan Bank Syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat
berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah
didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana
sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan
besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini
prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.
17
Ahmad Roziq dan Mufti Mubarok, Buku Cerdas Investasi&Transaksi Syariah, (Jakarta: Dinar media, 2012), hlm. 37-39.
18Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009),
hlm. 67-68.
15
15
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).19
Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus
berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan
penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah,
bunga bank adalah riba. Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah
ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga
masyarakat nonmuslim.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang memiliki
persamaan ataupun perbedaaan dengan hasil penelitian yang akan dilaksanakan,
yaitu sebagai berikut:
No Nama/Tahun Judul penelitian Hasil Penelitian
1. Muhammad
Yusuf, 2011
Analisis penerapan
pembiayaan Murabahah
Berdasarkan pesanan dan
Setiap nasabah yag ingin melakukan
pembiayaabn di bank Syariah harus
mengikuti prosedur pembiayaan yang
19
Arifin, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, (Jakarta, Al- Fabet, 2010), hlm. 39.
16
16
tanpa pesanan serta
kesesuain dengan PSAK
102 di Binus Businus
Review Volt.4 No. 1 Mei
2013
berlaku berdasarkan prinsip Syariah.
Bank Syariah dalam melaksanakan
pembiayaan Murabahah hanya
menerapkan Murabahah berdasarkan
pesanan saja. Sedangkan pada PSAK
No. 102 Murabahah dapat dilakukan
berdasarkan pesanan atau tanpa
pesanan.
2.
Ika
Desmaniar
Triwulandari,
2010
Analisis Penetapan Margi
n Keuntungan
Pembiayaan Murabahah d
an Nisbah Bagi Hasil Pem
biayaan Mudharabah
sesuai dengan Ketentuan
Syariah pada PT Bank M
uamalat Cabang Malang
penelitian menunjukan bahwa biaya
overhead signifikan terhadap
pendapatan margin murabahah dengan
nilai koefisien regresi negatif, profit
target signifikan terhadap pendapatan
margin murabahah, dan volume
pembiayaan murabahah tidak signifikan
terhadap pendapatan margin murabahah
sehingga tereliminasi secara otomatis.
Dan hasil pengujian secara parsial (uji t)
menunjukan bahwa salah satu variabel
independen yaitu volume pembiayaan
murabahah tidak signifikan terhadap
pendapatan margin murabahah,
sedangkan hasil pengujian secara
simultan (uji f) menunjukan bahwa
semua variabel signifkan terhadap
17
17
3.
Fauzul Hanif,
2010
Metode Perhitungan
Penentuan Harga Jual
Pada Pembiayaan
Murabahah di
Perbankan Syariah
(Studi pada PT Bank
Syariah Mandiri
pendapatan margin murabahah, adapun
nilai koefisien determinasi sebesar
0,698% berarti variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen
adalah sebesar 69,8% dan sisanya
30,2% dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diteliti.
Salah satu produk yang dikeluarkan oleh
perbankan syariah adalah produk
pembiayaan. Produk pembiayaan
tersebut menggunakan akad murabahah.
Profit yang didapatkan dari akad
murabahah adalah dari margin
keuntungan. Praktik murabahah dan
perhi-tungan penentuan harga jual pada
pembiayaan konsumtif dimana praktik
pembiayaan konsumtif menggunakan
akad murabahah wal wakalah.
Kemudian metode penentuan harga jual
pada pembiayaan konsumtif ini
menggunakan metode annuitas.
4. Hasanatun
Hafidhoh,
2013
Bunga Bank pada Bank
Konvensional dengan
Margin Murabahah Bank
Syariah dalam Hukum
Islam
Memahami bunga pada Bank
Konvensional dengan margin
murabahah pada Bank Syariah
merupakan hal yang harus kita ketahui.
Komponen-penentu margin murabahah
pada Bank Syariah ini adalah COF,
overhead cost, cadangan risiko kredit
18
18
macet serta spread margin atau yang
biasa ada pada bunga dalam Bank
Konvensional. Tetapi walaupun begitu
dalam fatwa DSN No. 84 telah
dinyatakan bahwa ada dua jenis metode
perhitungan margin keuntungan
pembiayaan murabahah yang dilakukan
dengan angsuran yakni secara
proporsional dan secara anuitas.
5. Fidyah, 2017 Analisis Pendapatan
Margin Murabahah pada
Bank Muamalat Indonesia
Perkembangan yang dialami perbankan
syariah sangatlah baik berdasarkan data
statistik BI, bahwa pembiayaan
murabahah memiliki nilai tertinggi yaitu
sebesar 54,2%. Dari fakta dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan
murabahah mendominasi dalam
perbankan syriah karena pembiayaan
yang ideal yaitu mudharabah dan
musyarakah masih sulit dan masih
terdapat aspek kehati-hatian untuk
menerapkan ke masyarakat. Pendapatan
margin murabahah selalu mengalami
peningkatan, hal ini tidak sejalan dengan
teori bahwa prinsip utama bank syariah
adalah prinsip bagi hasil. Besarnya
pendapatan margin murabahah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
biaya overhead, volume pembiayaan ,
19
19
dan profit target.
1
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu
penelitian yang menggambarkan karakteristik suatu masyarakat atau suatu
kelompok orang tertentu, penelitian yang menggambarkan penggunaan fasilitas
masyarakat, penelitian yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai
pendapat, sikap, atau bertingkah laku tertentu, penelitian yang berusaha untuk
melakukan semacam ramalan dan penelitian yang mencari hubungan antara dua
variabel atau lebih.
Sedangkan penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan apa-
apa yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat,
menganalisis, dan mengimperprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini
terjadi atau ada. Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah aspek yang
sangat penting dalam suatu penelitian, pendekatan yang sesuai dengan tujuan
penelitian akan mendukung kemudahan bagi peneliti yang akan mendukung
kemudahan bagi peneliti dalam menjalankan proses penelitian yang akan
dijalankan. Sementara desain dalam penelitian ini bersifat emergent, evolving, dan
developing karena penelitian dijelaskan melalui gambaran, umum yang bersifat
sementara, apa yang akan dapat diteliti dan bersifat fleksibel serta masih
mengalami perubahan.
2
2
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Data dalam sebuah penelitiaan merupakan bahan pokok yang akan diolah
dan dianalisis untuk menjawab masalah-masalah dalam penelitian. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumber utamanya.20
Adapun yang menjadi data primer dalam penelitian ini
ialah segala jenis data-data yang di dapat langsung dari bank mandiri syariah
jambi mengenai metode perhitungan margin pada produk murabahah di bank
mandiri syariah jambi.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau
pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap
dokumentasi pribadi, resmi kelembagaan, reverensi atau literature laporan
yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian. Data-data
seperti ini di peroleh dari dokumen-dokumen atau buku-buku dari bank
mandiri syariah jambi.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini ialah segala jenis pencatatan pada bank
mandiri syariah jambi yang menampakan analisis perhitungan margin produk
murabahah pada bank mandiri syariah jambi.
20
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM, 2007), hlm. 182
3
3
C. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode atau pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi
motif, kepercayaan, perhatian, prilaku tidak sadar, kebiasaan dan
sebagainya.21
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yalg diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan
dicatat secara sistematis, dapat dikontrol keandalannya (reliabilitasnya) dan
kesahihannya (validitasnya).
Observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan
pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.
Metode observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap
objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya
dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk memperoleh data primer, dimana hasil data tersebut akan
menjawab permasalahan-permasalahan yang di ajukan dalam penelitian.
2. Wawancara
21
Lexy J Moleong, Methodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004),
175
4
4
Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawab-
jawaban responden di catat atau direkam dengan alat perekam.22
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan
kepada para responden. Interviuw atau wawancara merupakan alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk
dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung
dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber
informasi (interviewee).
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan pembicaraan santai
dalam berbagai situasi, dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan
informasi dan penjelasan yang utuh, mendalam, terperinci dan lengkap.
Wawancara yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara
lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan
secara tuntas dilengkapi dengan instrumen.
Wawancara memerlukan syarat penting yakni terjadinya hubungan yang
baik dan demokratis antara responden dengan penanya (Im good, you ure
good). Fungsi wawancara (interview) dalam penelitian adalah: mendapatkan
informasi langsung dari responden (metode primer), mendapatkan informasi,
22
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya: 2011), hlm. 67-68
5
5
ketika metode lain tidak dapat dipakai (metode sukunder) dan menguji
kebenaran dari metode kuesioner atau observasi (metode Kreteria).
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih saling bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan. Adapun data hasil
wawancara dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan penelitian sehingga dapat menjawab rumusan masalah
yang diajukan oleh peneliti dan akan diajukan kepada responden
penelitian.Wawancara dilakukan oleh peneliti melalui Tanya-jawab antara
peneliti dengan subjek penelitian, hal ini tentunya untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai
penguatan data observasi dan wawancara, karena dokumentasi adalah satu
kesatuan dengan data observasi dan wawancara yang dilakukan sebelumnya.23
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui
dokumentasi dari dokumen-dokumen resmi bank mandiri syariah yang
berhubungan dengan segala pencatatan mengenai margin pada produk
murabahah.
23
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskripstif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2013), 119
6
6
D. Teknik Analisis Data
Setelah selesai penelitian ini, maka dilakukan pengolahan data dari hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang di peroleh terlebih dahulu
diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui segi
kualitatif, dengan teknik:
1. Analisis Domain
Analisis domain adalah langkah analisis pertama yang dilakukan setelah
peneliti melalui suatu proses dari terjun keobjek penelitian yang berupa situasi
sosial dan kemudian pelaksanaan observasi partisipan, pencatatan hasil
observasi, dan wawancara, serta melakukan observasi deskriptif. odel analisis
etnografis dalam penelitian kualitatif menurut Spradley meliputi analisis
domain, analisis taksonomis, analisis komponen, dan analisis tema. Analisis
domain bersifat universal yaitu mencakup: jenis, ruang, sebab akibat, rasional,
lokasi kegiatan, cara ketujuan, fungsi, urutan dan atribut.24
Jadi Analisis
domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum
dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti. Ada enam tahap yang
dilakukan dalam analisis domain yaitu:
a. Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan
hubungan semantik yang tersedia.
b. Menyiapkan lembar analisis domain.
24
Burhan Mungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 205
7
7
c. Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk
memulainya.
d. Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan
semantik dari catatan lapangan.
e. Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik
habis.
f. Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).25
2. Analisis Taksonomi
Setelah melakukan analisis domain yang masih bersifat umum, peneliti
mencari bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan atau dijelaskan
menjadi lebih rinci. Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga
ditemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka
selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan
sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data di
lapangan. Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang
terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Tujuh langkah yang
dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu :
a. Memilih salah satu domain untuk dianalisis.
b. Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang
digunakan untuk domain itu.
25
Burhan Mungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 359
8
8
c. Mencari tambahan istilah bagian.
d. Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat
dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis.
e. Membentuk taksonomi sementara.
f. Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah
dilakukan.
g. Membangun taksonomi secara lengkap.26
3. Analisis Komponensial
Analisis komponensial yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain
bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki perbedaan
atau yang kontras, data dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi
yang selektif. Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan
dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang
memiliki berbedaan atau yang kontras. Ada delapan langkah dalam analisi
komponen ini yaitu :
a. Memilih domain yang akan dianalisis
b. Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan
c. Menyiapkan lembar paradigma
d. Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki dua nilai
e. Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu
f. Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada
26
Ibid., hlm. 359
9
9
g. Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data
h. Menyiapkan paradigma lengkap.27
E. Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber dalam penelitian ini dapat dicapai dengan jalan yaitu sebagai berikut:
1. Membandingkan hasil pengamatan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan orang secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang diakatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang lain.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang
berkaitan.28
Sementara itu, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian
kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 221
28Lexy J Moleong, Methodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm.
332
10
10
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.29
H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan setiap babnya terdiri
dari sub-sub masing-masing bab membahas permasalahan tersendiri tetapi saling
berkaitan antara satu bab dengan bab berikutnya. Adapun sistematika pembahasan
adalah:
BAB I: Bab ini membahas tentang pendahuluan mencakupi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
teori dan tinjauan pustaka.
BAB II: Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan
penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, dan
tekhnik analisis data.
BAB III: Bab ini membahas mengenai gambaran umum mengenai Bank Mandiri
Syariah Pusat Jambi mulai dari sejarah, keadaan organisasi, keadaan
pegawai, nasabah dan sarana prasarana.
BAB IV:Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang akan diteliti oleh penulis
mengenai metode perhitungan marjin pada produk Murabahah di Bank
Mandiri Syariah Pusat Jambi.
BAB V: Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.
29
Burhan Mungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 360
11
11
28
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Bank Syari’ah Mandiri Jambi
Secara historis, lahirnya undang-undang Nomor 10 tahun 1998, tentang
perubahan atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, pada
bulan November 1998 telah memberikan peluang yang sangat baik bagi
tumbuhnya bank-bank syari‟ah di Indonesia. Undang-undang tersebut
memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka
cabang khusus syari‟ah. PT Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank dagang negara dan PT. Mahkota prestasi
berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara, mulai dari langkah-
langkah menuju merger sampai pada akhirnya memiliki konversi menjadi bank
syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat
bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke
dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 juli 1999, rencana perubahan
PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah
Sakinah ) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (persero).30
PT. Bank Mandiri (persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan
melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah,
sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (persero) untuk membentuk unit
syariah. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang nama PT. Bank
30
Dokumentasi Sejarah Bank Syariah Mandiri cabang Jambi, 9 April 2018
29
29
Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan akta Notaris: Ny.
Machrani M.S. SH, No.29 pada tanggal 19 mei 1999. Kemudian melalui akta No.
23 tanggal 8 september 1999 melalui Notaris Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah
Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25
oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha
konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prisip syariah kepada PT. Bank
Susila Bakti. Selanjutnya dengan surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia No. 1/1/KEP. DGS/1999 tanggal 25 oktober 1999, Bank Indonesia
telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank
Syari‟ah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999
merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri.31
B. Dasar Berdirinya Bank Syariah Mandiri Jambi
Berdasarkan hasil studi kelayakan dari pihak Bank Syariah Mandiri, bahwa
kota Jambi merupakan wilayah yang sangat berpotensi menjadi pusat bisnis di era
pasar global karena posisinya yang cukup strategis yang menghubungkan lintas
tengah dan lintas Sumatra, sehingga akses wilayah jambi menjadi mudah, baik
dari kota-kota utama di Sumatera, maupun ke pusat-pusat perdagangan
internasional khususnya Malaisya dan Singapura karena posisinya sebagai
wilayah belakang segitiga pertumbuhan SIJORI (Singapura, Johor, Riau). Di
31
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, dasar berdirinya Bank Syariah, 9 April 2018
30
30
samping itu jambi juga mamiliki potensi sumber daya alam yang potensial
meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan
pertambangan.32
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pihak bank Syariah mandiri
mengambil kesimpulan bahwa jambi merupakan salah satu artenatif lokasi kantor
cabang yang memiliki masyarakat yang mayoritas beragama islam, yang sangat
membutuhkan lembaga keuangan dengan prinsip syariah sehingga dapat menjadi
alternatif lain dalam menjauhi kegiatan bank konvensional yang menggunakan
system bunga. Maka didirikan kantor pusat PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)
yang terletak di JL. M.H Thamrin Nomor 5 Jakarta sampai saat ini telah berdiri
55 kantor cabang, 14 kantor pembantu dan 34 kantor Kas. Salah satu kantor
cabangnya adalah yang terletak di JL. Dr. Sutomo Jambi, dan yang
melatarbelakangi berdirinya Bank Syariah Madiri (BSM) di Jambi adalah karena
studi kelayakan. Bank Syariah Mandiri Jambi berdiri dan mulai beroperasi pada 2
februari 2003, tepatnya pada hari senin yang diresmikan oleh Bapak Gubernur
Propinsi Jambi Zulkifli Nurdin. Dengan jumlah pemimpin 2 orang dan 10 orang
pegawai yang telah mengikuti training yang dilaksanakan di bank Syari‟ah
mandiri pusat, Jakarta.33
32
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, dasar berdirinya Bank Syariah Mandiri, 9 April 2018
33Dokumentasi Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Dasar berdirinya Bank Syariah Mandiri
Jambi, 9 April 2018
31
31
Pertama, merupakan upaya dalam memenuhi tuntutan masyarakat propinsi
jambi yang notabenenya adalah mayoritas muslim, berdasarkan dokumen
perbankan syariah propinsi Jambi, dimana hasil penelitian yang dilakukan oleh
bank Indonesia dan universitas jambi pada bulan nopember 2001 dilakukan di
lima daerah tingkat II, masing-masing Kerinci, bungo-tebo, Sarolangun-bangko,
Tanjung Jabung Barat dan Kota Jambi yang lalu menunjukkan jumlah persentase
yang cukub besar akan kehadiran perbankan syariah. Maka dengan
dikembangkannya perbankan yang dioperasikan berdasarkan prinsip syariah,
diharapkan mobilisasi dana dan potensi ekonomi masyarakat muslim, khususnya
provinsi jambi dapat di optimalkan, yang pada gilirannya akan semakin
meningkatkan peran sektor perbankan secara keseluruhan karena bank
konvensional tidak dapat melayani kebutuhan mereka.
Kedua, dilandasi oleh konsep seperti yang telah disebutkan diatas, selain dari
upaya memperluas jaringan dan menambah serta meningkatkan asset perusahaan,
juga bersumber dari fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang menetapkan
bahwa sebelum adanya perbankan syariah, maka bank konvensioanal hukumnya
boleh berdasarkan darurat, namun setelah adanya perbankan syariah apakah
perbankan konvensional masih dapat di tolerir, untuk itulah hadirnya perbankan
syariah seperti bank syariah mandiri ini yaitu sebagai lembaga perbankan
alternative bagi kaum muslim khususnya, yang ragu akan status hukumnya bank
32
32
konvensional.34
Selain itu, Kota Jambi memiliki masyarakat yang mayoritas
beragama Islam, yang sangat membutuhkan suatu lembaga keuangan dengan
prinsip syariah sehingga dapat menjadi alternatif lain dalam menjauhi bank
konvensional yang menggunakan sistem bunga.
C. Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri Jambi
1. Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.
2. Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan
pada segmen UMKM.
c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerja yang sehat.
d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang
sehat.35
D. Perkembangan Bank Syari’ah Mandiri Jambi
34
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Dasar Berdirinya Bank Syariah Mandiri Jambi, 9 April 2018
35Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Jambi,
9 April 2018
33
33
Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi mengalami kemajuan yang sangat
pesat sehingga sampai saat ini telah mamiliki nasabah yang tidak sedikit, jumlah
karyawan yang bekerja juga telah meningkat. Pada bulan juli tahun 2007, bank
Syari‟ah Mandiri Cabang Jambi bekerja sama dengan IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Telanaipura Jambi dan Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Jambi juga
membuka kantor Kas Sipin Ujung pada tanggal 17 Desember 2007 serta
membuka kantor cabang pembantu Jambi Jelutung, kantor cabang pembantu
Muaro Bungo, dan kantor cabang pembantu Sorolangun.36
Dalam upaya mengantisipasi perkembangan sistem perbankan syari‟ah yang
dapat berkembang pesat di kemudian hari, pengelolaan dana di bank syari‟ah
agar tetap dapat beroperasi dengan efektif dan evisien. Meskipun leabilitas bank
syari‟ah tidak terkait dengan bunga, nemun demikian tetap diperlukan usaha-
usaha untuk mengoptimalkan struktur asset dan leabilitas sedemikian rupa
sehingga diharapkan struktur pembiayaan dan pendanaan bank tidak mengharap
pada kondisi yang dapat membawa bank pada krisis likuiditas jika terjadi
gejolak.37
Pengelolaan dana dibank Syari‟ah Mandiri akan mencakup fungsi-fungsi
Asset Liability Management dan bidang-bidang yang mencakup kegiatan Foreign
36
Dokumentasi Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Perkembangan Bank Syariah Mandiri Jambi, 9 April 2018
37
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Perkembangan Bank Syariah Mandiri Jambi, 9 April 2018
34
34
Exchange dan Money Market berdasarkan ketentuan syari‟ah dan pemerintah
yang berlaku serta memelihara kepentingan bank secara berkesinambungan.
Dalam dunia perbankan peranan Asset Liability Managemen dalam
menetapkan strategi bank syari‟ah khususnya yang berkaitan dengan strategi
pembiayaan dan pendanaan merupakan hal yang penting mengingat antara lain:
1. Kondisi pasar sangat beragam dan merupakan dampak nyata dari
perkembangan pasar yang didukung oleh kemajuan teknologi sehingga
menimbulkan persaingan di sektor industri jasa keuangan.
2. Perkembangan pasar yang beragam menimbulkan kebutuhan pasar terhadap
produk-produk baru yang inovatif dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
industri jasa keuangan, khususnya produk-produk perbankan syari‟ah.
3. Kondisi pasar yang terus berkembang sering disertai perubahan-perubahan
ketentuan/peraturan dari otoritas meneter sehingga diperlukan pengelolaan
resiko yang baik, up to date serta berkelanjutan. Keberadaan dan pengelolaan
dana Bank Syari‟ah Mandiri adalah sama dengan keberadaan dan Mandiri
tidak melaksanakan kontrak-kontrak yang bertentangan dengan ketentuan
syari‟ah.38
fungsi pengelolaan dana dibank konvensional. Kecuali bahwa
Bank Syari‟ah
E. Struktur Organisasi Bank Syari’ah Mandiri Jambi
38Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Perkembangan Bank Syariah
Mandiri Jambi, 10 April 2018
35
35
Suatu badan organisasi, baik dibawah naungan langsung pemerintah maupun
swasta, besar maupun kecil semuanya tidak terlepas dari struktur keorganisasian
maju mundurnya suatu organisasi sangat ditentukan oleh pengurus, dan setiap
anggota bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing dalam rangka untuk
memajukan sebuah organisasian yang dipimpin atau yang dikelolanya.
Dalam melaksanakan tugasnya baik pimpinan maupun karyawan perlu
menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai anggota dan pengelola bank.
Dengan demikian setiap yang mendapat tugas semestinya dapat menjalankan
tugas dengan sebaik-baiknya, begitu pula dengan tindakan yang sewenang-
wenang harus ditindak serta berusaha menciptakan suatu tatanan kerja yang
demokratis didalam menjalankan tugas yang diemban pada fungsinya sesuai
dengan jajaran struktur organisasi Bank Syari‟ah Mandiri Mandiri cabang Jambi
Dengan demikian tugas masing-masing pelaksana pendidikan adalah
melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap terlaksananya proses perbankan.
Bank syariah mandiri Jambi merupakan suatu lembaga perbankan yang
berbentuk formal di dalamnya terdapat pimpinan dan karyanan dan. Agar Bank
syariah mandiri cabang jambi terus dapat melaksanakan proses perbankan yang
baik dan lancar untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu adanya suatu
organisasi, dengan organisasi yang mantap Bank syariah mandiri cabang jambi
akan dapat melakukan pembagian tugas yang merata kepada semua pihak.
Sebagai suatu lembaga perusahaan yang bergerak di bidang perbankan
tentunya Bank Syari‟ah Mandiri memiliki sruktur organisasi. Hal ini dilakukan
36
36
dalam rangkan efesiensi dan peningkatan kualitas pelayanan nasabah. Bagan
struktur organisasi kepengurusan Bank Syari‟ah Mandiri Jambi tersebut dapat
dilihat dari tugas dan dan tanggung jawab masing-masing bagian, yakni:
1. Kepala Cabang, yang bertugas memimpin, mengendalikan, mengelola,
mengawasi mengendalikan, mengembangkan kegiatan dalam
mendayagunakan sarana organisasi cabang untuk mencapai tingkat serta
volume aktivitas pemasaran, operasional dan layanan cabang yang efektif dan
efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan secara prudent.
2. Marketing Manager, bertugas memastikan tercapainya target-target
pembiayaan, dana dan Fee Based Income cabang yang telah ditetapkan kantor
pusat.
3. Accounting Officer, bertugas merealisasikan target pembiayaan dan Fee
Based Income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.
4. Funding Officer (FO), bertugas merealisasikan target pendanaan dan Fee
Based Income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.
5. Pelaksana Marketing Support (PMS), yaitu mewujudkan tercapainya
pelaksanaan kegiatan administrasi pendanaan dan pembiayaan.
6. Offiser Gadai, bertugas mengelola, mengawasi/mengendalikan kegiatan dan
mendayagunakan sarana organisasi outlate gadai emas BSM untuk mencapai
tingkat serta volume aktifitas pemasaran, operasional dan layanan GEB yang
efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan secara prudent.
37
37
7. Operation Manager, bertugas memastikan aktifitas operasional cabang
terkelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target bidang operasional
cabang tercapai sesuai ketetapan kantor pusat.
8. Customer Service Officer (CSO), bertugas mengelola kegiatan operasional
dan pelayanan nasabah sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.
9. Customer Service Representative (CSR), bertugas melaksanakan kegiatan
operasional dan pelayanan nasabah sesuai dengan ketentuan dan standar
pelayanan.
10. Head Teller, bertugas mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi,
kegiatan operasional/pelayanan transaksi teller dan memastikan keamanan
serta efektifitas kegiatan cash management cabang.
11. Teller, betugas melayani kegiatan penetoran dan penarikan uang tunai (rupiah
dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non tunai dan surat-surat berharga
dan kegiatan kas lainnya serta terselanggaranya layanan di bagian kas secara
benar, cepat dan sesuai dengan standar pelayanan Bank.
12. Back Office Officer (BOO), bertugas memastikan proses sumber daya insani,
admin pembiayaan dan trade service, domestic dan clearing, GA/logis,
pelaporan keuangan dan perpajakan serta penggunaan IT telah dilaksanakan
dengan tepat waktu dan sesuai ketentuan.
13. Pelaksana Administrasi Pembiayaan dan Trade Service, bertugas memenuhi
komitmen Bank dan memelihara dokumen pencairan maupun legal yang
berkaitan dengan pencairan pembiayaan, transaksi ekspor/impor dan SKBDN.
38
38
14. Pelaksana Domestic dan Clearing (D & C), bertugas memastikan kecepatan
dan kebenaran pelayanan transfer, inkaso, kliring dan aktifitas D& C lainnya
untuk memenuhi kepuasan nasabah.
15. Pelaksana Accounting, bertugas melakukan pengendalian mutu terhadap
laporan keuangan kepada pihak lainnya, serta ketentuan perpajakan.
16. IT Coordinator, bertugas mengelola, memonitoring dan melakukan sosialisasi
penggunaan teknologi informasi dalam mendukung operasional outlet
diseluruh wilayah cabang terkait.
17. Pelaksana SDI & GA, bertugas memenuhi kebutuhan pegawai sesuai kondisi
cabang dan terlaksananya pengembangan karir pegawai sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan pegawai yang bersangkutan dan penyediaan
kebutuhan sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kegiatan opersional
dan marketing cabang.39
F. Produk-produk Bank Syari’ah Mandiri Jambi
Adapun produk-produk yang ditawarkan Bank Syari‟ah Mandiri Jambi
kepada masyarakat luas terbagi menjadi dua, yaitu pendanaan dan jasa:
1. Produk Pendanaan
a. Tabungan
1. Tabungan Bank Syari‟ah Mandiri Simpatik adalah simpanan dalam
mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya
39
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
39
39
dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang
disepakati.
2. Tabungan Bank Syari‟ah Mandiri adalah simpanan yang penarikannya
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
a). Tabungan Bank Syari‟ah Mandiri Dollar adalah simpanan dalam
mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan
setiap saat atau sesuai ketentuan Bank Syari‟ah Mandiri dengan
menggunakan slip penarikan.
b). Tabungan Mabrur Bank Syari‟ah Mandiri adalah simpanan
investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk
merencanakan ibadah haji dan umrah.
c). Tabungan Kurban Bank Syari‟ah Mandiri adalah simpanan
investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk
merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
d). Bank Syari‟ah Mandiri Investa Cendikia adalah jenis tabungan ini
bertujuan untuk mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin
bagi orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan anak-
anaknya. Selain itu, tabungan investa Cendikia juga memberikan
perlindungan asuransi, sehingga kelangsungan biaya pendidikan
buah hati lebih terjamin.40
40
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk-produk Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
40
40
b. Deposito
1. Deposito Bank Syari‟ah Mandiri adalah produk invetasi berjangka
yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan.
2. Deposito Bank Syari‟ah Valas adalah produk investasi berjangka
yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.41
c. Giro
1. Giro Bank Syari‟ah Mandiri EURO adalah sarana penyimpanan dana
dalam mata uang Euro yang disediakan bagi nasabah perorangan atau
perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yaddhamanah.
2. Giro Bank Syari‟ah Mandiri adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau
alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanh.
3. Giro Bank Syari‟ah Mandiri Valas adalah simpanan dalam mata
dollar amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan
prinsip wadiah yad adh-dhamanh.
41
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk-produk Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
41
41
4. Giro Bank Syari‟ah Mandiri Singapure Dollar adalah simpanan dalam
mata dollar singapure yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet, giro, atau alat perintah bayar
lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.42
d. Obligasi
Obligasi Bank Syari‟ah Mandiri adalah surat berharga jangka
panjang berdasar prinsip syari‟ah yang mewajibkan emiten (bank
syari‟ah mandiri) untuk membayar pendapatan bagi hasil/kupon dan
membayar kembali dana obligasi syari‟ah pada saat jatuh tempo.43
2. Pembiayaan
a. Pembiayaan Griya Bank Syari‟ah Mandiri adalah pembiayaan jangka
pendek, menengah atau jangka panjang untuk membiayai pembelian
rumah tinggal (komsumtif), baik baru maupun bekas, dilingkungan
developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
b. Gadai Emas Bank Syari‟ah Mandiri merupakan produk pembiayaan atas
dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternative memperoleh
uang tunai dengan cepat.
42
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk-produk Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
43Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk-produk Bank Syariah Mandiri
Jambi, 10 April 2018
42
42
c. Mudharabah Bank Syari‟ah Mandiri adalah pembiayaan dimana seluruh
modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank, dengan
keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
d. Musyarakah Bank Syari‟ah Mandiri adalah pembiayaan khusus untuk
model kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha
nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
e. Murabahah Bank Syari‟ah Mandiri adalah pembiayaan berdasarkan akad
jual beli antara bank dan nasabah misalnya jual beli rumah dan
kendaraan, Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya
kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan
margin yang disepakati .
f. Talangan Haji Bank Syari‟ah Mandiri merupakan pinjaman dana talangan
dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk
memperoleh kursi haji pada saat pelunasan BPIH.
g. Ba‟I Al-istishna‟ Bank Syari‟ah Mandiri adalah pembiayaan jual beli
yang dilakukan antara bank dan nasabah dimana penjual (pihak bank)
membuat barang yang dipesan oleh nasabah.
h. Qard adalah perjanjian pinjaman, dimana pemberi pinjaman (kreditor)
memberikan pinjaman kepada pihak lain dengan ketentuan penerima
pinjaman akan mengembalikan pinjaman tersebut pada waktu yang telah
ditentukan dengan jumlah yang sama ketika pinjaman itu diberikan.
43
43
i. Ijarah Muntahiya Bitamlik adalah perjanjian sewa yang memberikan
kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang akan disewa dengan
imbalan uang sewa sesuai sesuai dengan persetujuan dan setelah masa
sewa berakhir maka barang dikembalikan kepada pemilik, namun
penyewa dapat juga memiliki barang yang disewa dengan pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain.
j. Hawalah adalah akad pemindahan nasabah kepada bank untuk membantu
nasabah mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya
dan bank mendapat imbalan atas jasa pemindahan piutang tersebut.
k. Salam adalah pembiayaan jual beli dimana pembeli memberikan uang
terlebih dahulu terhadap barang yang dibeli yang telah disebutkan
spesifikasinya dengan pengantaran kemudian.44
3. Jasa
a. Jasa Produk
1. Kartu/ATM Bank Syari‟ah Mandiri merupakan sarana untuk
melakukan transaksi pada ATM Syari‟ah Mandiri. Meskipun ATM ini
merupakan produk kerjasama dengan bank konvensional, nasabah
tidak perlu cemas akan terkena pengaruh bunga (riba), karena PT.
Bank Syari‟ah Mandiri telah mengatur kerjasama dengan PT. Bank
44
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
44
44
Mandiri untuk menyediakan dana yang mencukupi dan tidak
mengambil bunga atau saja giro penempatan cadangan dana di PT.
Bank Mandiri.
2. Bank Syari‟ah Mandiri B-Payer merupakan layanan bank dalam
menerima pembayaran tagihan pelanggan.
3. Bank Syari‟ah Mandiri SMS Banking merupakan produk layanan
perbankan berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan
melakukan berbagai transaksi perbankan.
4. Jual Beli Valuta Asing adalah pertukaran mata uang rupiah dengan
mata uang asing atau mata uang aing dengan mata uang asing lainnya
yang dilakukan oleh Bank Syari‟ah Mandiri dengan nasabah.
5. Bank Syari‟ah Mandiri Elektronik Payroll adalah pembayaran gaji
karyawan institusi melalui teknologi terkini Bank Syari‟ah Mandiri
secara mudah, aman dan fleksibel.
6. SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) merupakan janji
tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang
mengikat Bank Syari‟ah Mandiri sebagai bank pembuka untuk
membayar kepada penerima atau Order nya atau menerima dan
membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau
member kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima, atau untuk menegoisasi wesel-wesel yang ditarik oleh
45
45
penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus Bank
Syari‟ah Mandiri dengan Bank Syari‟ah Mandiri)
7. Bank Syari‟ah Mandiri Letter Of Credit merupakanjanji tertulis
berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat
Bank Syari‟ah Mandiri sebagai bank pembuka untuk membayar
kepada penerima atau Order nya atau menerima dan membayar wesel
pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau member kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau
untuk menegoisasi wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas
penyerahan dokumen.
8. Bank Syari‟ah Mandiri SUMCH (Saudi Umrah & Haji Card) adalah
kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan Riyal.45
b. Jasa Operasional
1. Transfer Lintas Negara Bank Syari‟ah Mandiri Western Union adalah
jasa layanan pengirimsn dan penerimaan uang lintas negara dalam
sekejap.
2. Setoran Kliring merupakan penagihan warkat bank lain dimana lokasi
bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
45
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
46
46
3. Inkaso merupakan penagihan warkat bank lain dimana bank
tertariknya berada pada wilayah kliring atau berada di luar negri,
hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
4. Bank Syari‟ah Mandiri Intercity Clearing merupakan jasa penagihan
warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank diluar wilayah kliring
dengan cepat sehingga sehingga nasabah dapat menerima dana hasil
tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
5. Bank Syari‟ah Mandiri RTGS (Real Time Gross Seetlement)
merupakan jasa transfer uang valuta rupiah antar bank, baik dalam
satu kota maupun dalam kota maupun dalam kota yang berbeda secara
real time.
6. Transfer Dalam Kota merupakan jasa pemindahan dana antar bank
dalam satu wilayah kliring lokal.
7. Transfer Valas Bank Syari‟ah Mandiri terdiri dari transfer keluar
(pengiriman valas dari nasabah bank syari‟ah mandiri kenasabah bank
lain dalam maupun luar negeri) dan transfer masuk (pengiriman valas
dari nasabah bank syari‟ah mandiri).
8. Pajak Online Bank Syari‟ah Mandiri memberikan kemudahan kepada
wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak secara otomatis dengan
mendebet rekening atau secara tunai.
9. Pajak Import Bank Syari‟ah Mandiri memberikan kemudahan kepada
Importer untuk membayar pajak barang dalam rangka import secara
47
47
on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang
kantor bea dan cukai.
10. Referensi Bank merupakan surat keterangan yang diterbitkan oleh
Bank Syari‟ah Mandiri atas dasar permintaan dari nasabah untuk
tujuan tertentu.46
46
Dokumentasi, Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi, Produk Bank Syariah Mandiri Jambi, 10 April 2018
28
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Metode Perhitungan Marjin pada Produk Murabahah di Bank Mandiri
Syariah Pusat Jambi
Aplikasinya produk pembiayaan menggunakan akad murabahah ini
biasanya digunakan untuk membiayai pembiayaan berjangka seperti untuk
pembiayaan kepemilikan rumah, kendaraan dan lain sebagainya. Namun sedikit
nasabah yang mengetahui akan hal tersebut melainkan dari pihak bank sendiri
yang memilihkan akad yang sesuai untuk pembiayaan tersebut. Setiap bank
mempunyai aturan tersendiri mengenai hal tersebut, seperti halnya dalam
prosedur pengajuan pembiayaan Dalam aplikasinya produk pembiayaan
menggunakan akad murābahah ini biasanya digunakan untuk membiayai
pembiayaan berjangka seperti untuk pembiayaan kepemilikan rumah, kendaraan
dan lain sebagainya. Namun sedikit nasabah yang mengetahui akan hal tersebut
melainkan dari pihak bank sendiri yang memilihkan akad yang sesuai untuk
pembiayaan tersebut. Setiap bank mempunyai aturan tersendiri mengenai hal
tersebut, seperti halnya dalam prosedur pengajuan pembiayaan.
1. Metode Perhitungan Marjin Menggunakan Metode Annuitas
Dalam sebuah lembaga atau perusahaan profit oriented, keuntungan
menjadi hal yang penting untuk keberlangsungan kegiatan usaha yang
dijalankan. Tidak terkecuali Bank Syariah, dimana Bank Syariah
29
29
mendapatkan keuntungan terbesar adalah dari aktivitas pembiayaan yang
dilakukan. Namun, jelas berbeda mekanisme pembiayaan serta cara penetapan
keuntungan yang dilakukan antara bank konvensional dengan Bank Syariah.
Selain itu bank syariah juga harus memberikan bagi hasil kepada dana pihak
ketiga. Maka dalam bagian ini akan dibahas tentang bagaimana menetapkan
margin atau tingkat keuntungan dari pembiayaan yang dilakukan sehingga
bank syariah tetap dapat memperoleh return yang maksimal. Dengan
demikian, bank Syariah dapat memberikan dana pihak ketiga karena semakin
tinggi keuntungan yang diperoleh bank, semakin tinggi pula bagi hasil yang
diberikan kepada dana pihak ketiga, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai bank Syariah
Mandiri Jambi selaku Service Manager dan pengamatan penelitin di Bank
Syariah Mandiri Jambi. Metode perhitungan margin keuntungan pembiayaan
murābaḥah di Bank Syariah Mandiri Jambi menggunakan metode Annuitas
dan metode Flat. Besarnya prosentase margin ditentukan berdasarkan
rekomendasi, usul dan saran dari tim dari Bank Syariah. Dalam menentukan
besarnya prosentase margin, tim mempertimbangkan beberapa hal seperti
melihat pada Bi ret pada periode tertentu agar margin di BSM Jambi dapat
bersaing dengan bank Syariah dan bank konvensional lain. Selain itu tim bank
Syariah juga mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank
30
30
agar jumlah margin tersebut dapat menutupi jumlah biaya yang sudah
dikeluarkan bank.
Angsuran pokok merupakan pembayaran angsuran yang dilakukan
secara bertahap yang nilainya belum mencakup margin atau keuntungan yang
diperoleh pihak bank. Untuk menetapkan harga jual yang dikeluarkan bank,
Bank Syariah Mandiri menggunakan teknik mark-up pricing, yaitu dengan
menambahkan biaya produksi komoditas yang bersangkutan. Di Bank Syariah
Mandiri Jambi besarnya prosentase margin berbeda-beda tergantung pada
besarnya plafon pembiayaan yang diajukan nasabah. Berikut ini keadaan
besarnya plafon pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Jambi dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1:
Keadaan Besarnya Plafon Pembiayaan
Besarnya Pembiayaan Besarnya Prosentase Margin
(Pertahun)
10.000.000 – 50.000.000 21,5 %
51.000.000 – 100.000.000 19,5 %
101.000.000 – 200.000.000 17,5 %
Adapun rumus sederhana untuk mengetahui total angsuran, pokok
pembiayaan dan margin keuntungan yaitu sebagai berikut: jumlah angsuran =
pokok + margin keuntungan pokok = plafon/jangka waktu margin keuntungan
= plafon x prosentase margin. Dari proses perhitungan margin keuntungan di
31
31
atas, simulasi proses perhitungan margin keuntungan pembiayaan murabahah
di Bank Syarian Mandiri Jambi adalah sebagai berikut:
Seorang nasabah melakukan negoisasi dengan Bank Sariah untuk
memperoleh fasilitas murabahah dengan pesanan untuk pembelian mobil
kantor dengan rincian harga barang Rp150 juta, Uang muka Rp15 juta (10%
dari harga barang), Pembiayaan oleh bank Rp135 juta, Margin Rp27 juta
(20% dr pembiayaan bank), Harga jual Rp177 juta (harga barang + margin),
Jumlah bulan angsuran 24 bulan dan Biaya administrasi 1% dari pembiayaan
oleh bank. Maka cara pehitungan angsuran perbulan Rumus perhitungan
angsuran:
Angsuran perbulan = Jumlah piutang - Uang Muka : Jangka Waktu Ansuran.
Angsuran perbulan = Rp. 177.000.000 – Rp. 15.000.000 : 24
= R.p 6.500.000
Sedangkan cara menghitung marjin yang dijelaskan oleh salah satu
pegawai Bank Syariah Mandiri Jambi berdasarkan data di atas adalah sebagai
berikut:
Pendapatan Marjin = Total Marjin/Total Piutang Bersih x 100 %
= Rp. 27.000.000/Rp.177.000.000 x 100%
= Rp. 15,25423
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pendapatan margin perbulan sebesar Rp 1.029.000,- (6.500.000 x 15,25432%)
32
32
Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan salah satu customer cervis
di Bank Syariah Mandiri Jambi menambahkan keterangan dengan
memberikan contoh sebagai berikut: Salah satu nasabah melakukan
pembiayaan Murabahah untuk mengembangkan usaha kopinya, yaitu ibu Nur
Aini, pembiayaan tersebut sebesar Rp. 120.000.000 dengan jangka waktu 3
tahun, maka perhitungan margin keuntungan pembiayaan Murabahah yaitu
sebagai berikut:
Pembiyaan diketahui :
Plafon : Rp. 120.000.000
Jangka waktu : 3 tahun.
Margin : 17,5% per tahun
Maka Perhitungannya adalah:
Pokok Ansuran = Plafon : Jangka Waktu
= Rp. 120.000.000 : 3 tahun
= Rp. 40.000.000/tahun
= Rp. 3.300.000/bulan
Margin Keuntungan = Plafon x Prosentase Margin
= Rp. 120.000.000 x 17,5%
= Rp. 21.000.000/tahun
= Rp. 1.750.000/bulan
Jumlah Angsuran = Pokok + Margin Keuntungan
= Rp. 3.300.000 + Rp. 1.750.000
33
33
= Rp. 5.050.000/bulan
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa untuk pokok ansuran
pembiayaan dalam jangka 3 tahun maka pokok ansuran sebesar Rp. 3.300.000
dengan jangka waktu pembayaran 1 bulan. Sedangkan untuk marjin
keuntungan diperoleh keuntungan sebesar Rp.1.750.000 setiap bulanya.
Untuk jumlah ansuran yang dibebankan oleh Bank Syaraiah Mandiri jambi
kepada nasab dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp. 120.000.000 dengan
jangka waktu 3 tahun, maka jumlah ansuran yag dibenabkan sebesar Rp.
5.050.000/bulan.Dari analisis pembiyaan tersebut, maka dapat disimpulkan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2:
Hasil Analisis Pembiayaan
Bulan Angsuran
Pokok
Angsuran
Margin
Total
Angsuran Sisa Angsuran
1 3.300.000 1.750.000 5.050.000 114.950.000
2 3.300.000 1.750.000 5.050.000 109.900.000
3 3.300.000 1.750.000 5.050.000 104.850.000
4 3.300.000 1.750.000 5.050.000 99.800.000
5 3.300.000 1.750.000 5.050.000 94.750.000
6 3.300.000 1.750.000 5.050.000 89.700.000
Nasabah setiap bulannya membayar angsuran sebesar Rp. 5.050.000
dengan jumlah pokok dan marginnya tetap. Selain itu, perhitungan annuitas
34
34
adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan pembayaran angsuran
harga pokok dan margin keuntungan secara tetap. Perhitungan ini akan
menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin membesar dan
margin keuntungan yang semakin menurun. Perhitungan saldo pokok
berfungsi untuk mengetahui saldo akhir bulan maupun saldo awal bulan pada
perhitungan pembiayaan murabahah dengan menggunakan metode tarif
annuitas. Pada perhitungan saldo pokok setiap awal bulan memiliki
perbedaan, hal ini disebabkan karena pokok pinjaman dan angsuran pokok
setiap bulan juga memiliki nominal yang berbeda.
Tabel 4.3:
Hasil Analisis Pembiayaan
Bulan Angsuran
Pokok
Angsuran
Margin
Total
Angsuran Sisa Angsuran
1 2.525.000 2.525.000 5.050.000 114.950.000
2 3.030.000 2.020.000 5.050.000 109.900.000
3 3.535.000 1.515.000 5.050.000 104.850.000
4 4.040.000 1.010.000 5.050.000 99.800.000
Nasabah membayar angsuran sebesar Rp. 5.050.000 tiap bulannya,
dengan jumlah pokok angsuran dan margin berbeda. Metode tarif efektif
anuitas merupakan metode yang nominal angsuran bunga setiap periode atau
setiap bulannya menurun, sedangkan angsuran pokok akan meningkat,
35
35
sehingga angsuran pokok dan bunga bila dijumlah setiap periode adalah sama
besarnya.
2. Metode Perhitungan Marjin Menggunakan Metode Tarif Flat
Perhitungan total pembiayaan murabahah merupakan jumlah keseluruhan
pembiayaan yang terdiri dari jumlah permohonan pembiayaan atau pokok
pembiayaan yang ditambah dengan margin atau keuntungan yang diperoleh
bank. Untuk mengetahui besarnya jumlah pembiayaan atau maksimum
pembiayaan tersebut dengan melakukan perhitungan seperti pada kasusu yang
dijelaskan oleh salah satu pegawaiu di Bank Syariah Mandiri Jambi yaitu
sebagai berikut:
Salah satu nasabah mengajukan permohonan pembiayaan murabahah kepada
Bank Syariah Mandiri untuk melakukan pembelian rumah, karena nasabah
tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan bank maka telah
dilaksanakan akad pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan disepakati selama
3 tahun dengan margin tarif flat sebesar 6.10%. Harga jual rumah tersebut
sebesar Rp.97.000.000,- dan urbun atau uang muka yang telah dibayar
nasabah sebesar Rp.20.000.000,-,sehingga jumlah permohonan pembiayaan
yang diajukan sebesar Rp.77.000.000,- dari kasus tersebut maka perhitungan
marjin dengan menggunakan tarif Flat melalui tahap-tahap sebagai berikut:
36
36
a. Perhitungan Margin Pembiayaan dengan Menggunakan Tarif Flat
Untuk menghitung jumlah margin tarif flat selama 3 tahun dari
pembiyaan rumah maka dilakukan dengan menggunakan rumus margin
tarif flat sebagai berikut:
Total Margin = Pokok Pembiayaan × Jangka Waktu × Margin Flat
= Rp 77.000.000 × 3 × 6.10%
= Rp 14.091.000,-
Berdasarkan perhitungan diatas total margin yang diperoleh pihak
bank selama jangka waktu pembiayaan sebesar Rp. 14.091.000,-
sedangkan margin atau keuntungan yang diperoleh bank setiap bulannya
adalah:
Margin Perbulan = Besar Pokok Margin Jangka Waktu
= Rp 14.091.000 36 bulan
= Rp 391.416,6667
= Rp 391.417,-
b. Perhitungan Total Pembiayaan dengan Menggunakan Tarif Flat
Perhitungan total pembiayaan murabahah merupakan jumlah
keseluruhan pembiayaan yang terdiri dari jumlah permohonan pembiayaan
atau pokok pembiayaan yang ditambah dengan margin atau keuntungan
yang diperoleh bank. Untuk mengetahui besarnya jumlah pembiayaan atau
maksimum pembiayaan tersebut dengan melakukan perhitungan sebagai
37
37
berikut:
Jumlah Pembiayaan = Pokok Pembiayaan + Pokok Margin
= Rp 77.000.000 + 14.091.000
= Rp 91.091.000,-
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, diketahui nominal jumlah
pembiayaan sebesar Rp 91.091.000
c. Perhitungan Angsuran Bulanandengan Menggunakan Tarif Flat
Angsuran adalah pembayaran yang dilakukan secara bertahap dan
nilainya ditetapkan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Ketika
nasabah melakukan pembiayaan, hal yang seharusnya diketahui adalah
jumlah angsuran yang harus dibayar setiap bulan. Cara menghitung
angsuran tersebut adalah:
Angsuran perbulan = Maksimum Pembiayaan Jangka Waktu
Pembiayaan
= Rp 91.091.000 36 bulan
= Rp 2.530.305,556
= Rp 2.530.306,-
Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, diketahui jumlah
angsuran yang harus dibayar perbulan sebesar Rp 2.530.306,- sampai
tanggal jatuh tempo jangka waktu pembiayaan.
38
38
d. Perhitungan Pokok Angsuran Bulanan dengan Menggunakan Tarif
Flat
Pokok Angsuran dapat diketahui dengan cara menghitung angsuran
tarif flat dikurangi dengan margin tarif flat perbulan, perhitungannya dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Pokok Angsuran = Angsuran Tarif Flat - Margin Tarif Flat Perbulan
= Rp 2.530.306 - Rp 391.417
= Rp 2.138.899,-
Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, diketahui pokok
angsuran tarifflat selama jangka waktu pembiayaan sebesar Rp
2.138.899,-selanjutnya contoh yang diberikan oleh pihak bank Syariah
Mandiri dengan pembiayaan murabahah yang menggunakan tarif flat
dapat dilihat melalui:
Pembiayaan : Rp 77.000.000,-
Jangka waktu : 36 bulan Margin tarif flat: 6.10%
39
39
Tabel 4 :
Perhitungan Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri Jambi
dengan Metode Tarif Flat
Bulan
Saldo awal bulan /
Sisa pokok
Pokok
Angsuran
Margin
Flat
Angsuran /
Bulan
Saldo
Bulan Akhir
1 77,000,000 2,138,889 391,417 2,530,306 74,861,111
2 74,861,111 2,138,889 391,417 2,530,306 72,722,222
3 72,722,222 2,138,889 391,417 2,530,306 70,583,333
4 70,583,333 2,138,889 391,417 2,530,306 68,444,444
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pokok angsuran
memiliki nominal yang tetap sampai tanggal jatuh tempo pembiayaan
yaitu sebesar Rp 2.138.889,-. Sama halnya dengan Margin tarif flat yang
memiliki nominal yang tetap atau sama sebesar Rp 391.417,-, sedangkan
anguran setiap bulan yang merupakan penjumlahan pokok angsuran
dengan margin flat perbulan juga memiliki nominal yang sama setiap
bulan tanpa adanya perubahan yaitu sebesar Rp 2.530.306,-.
Setelah penulis mengadakan analisis terhadap prosedur pembiayaan
murabahah terdapat perbedaan antara Bank Syariah dengan lembaga
keuangan yang lain yaitu terletak pada salah satu prosedur pembiayaan
murabahah, jika pada lembaga keuangan yang lain setelah melakukan
akad murabahah maka mitra tersebut harus membayar uang muka
pembiayaan murabahah, sedangkan di Bank Syariah Mandiri terkadang
40
40
mitra tidak membayar uang muka terlebih dahulu setelah melakukan
akad murabahah walaupun terkadang mitra tidak membayar uang muka
Bank Syariah Mandiri. masih memberikan pembiayaan kepada mitra
tersebut. Berkaitan dengan prosedur pembiayaan murabahah ini yang
harus diperhatikan yaitu tentang masalah pembiayaan yang kurang
lancar bahkan macet. Penyebab dari hal tersebut bisa dikarenakan
pemberian pembiayaan yang agak cukup lama dan analisa yang kurang
tepat. Adapun mitra yang bermasalah dalam pembayaran angsuran dapat
disebabkan karena mitra tersebut bangkrut dan terlibat banyak hutang.
Perhitungan margin (keuntungan) pembiayaan murabahah dan
metode penentuan margin yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
menurut analisa penulis sudah baik dan sesuai dengan tuntunan Syariah
serta menerapkan sistem dagang yang dilakukan oleh Rasulallah SAW,
dimana sebelum terjadinya kesepakatan antara mitra dengan Bank
Syariah Mandiri atas dasar negosiasi, dalam menentukan harga jual
terlebih dahulu dijelaskan kepada mitra berapa harga belinya kemudian
ditambah biaya yang dikeluarkan serta ditambah keuntungan yang akan
diperoleh oleh Bank Syariah Mandiri. Sehingga terjadi kesepakatan
harga yang selanjutnya melakukan transaksi jual beli secara baik dan
benar serta maslahat yang sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
oleh Bank Syariah Mandiri.
41
41
B. Alur Perhitungan Marjin pada Produk Murabahah
Syariat Islam telah mengajarkan tata cara atau perilaku terhadap umat manusia didalam
melakukan aktivitas hidupnya. Baik tata cara yang berkenaan dengan manusia sebagai homo-
sosiologis, homo-religius maupun homo ekonomis. Dengan adanya tata cara tersebut diharapkan
akan menciptakan perilaku umat tidak menyimpang dari garis-garis yang telah ditentukan,
sehingga terciptalah kedamaian dan ketentraman, juga saling menghargai.
Selain dituntut untuk mematuhi aturan aturan syariah, Bank Syariah juga
diharapkan mampu memberikan bagi hasil kepada dana pihak ketiga minimal
sama dengan, atau bahkan lebih besar, dari pada suku bunga yang berlaku di bank
konvensional serta menetapkan margin keuntungan pembiayaan yang lebih
rendah daripada suku bunga kredit bank konvensional.
Bank Syariah menetapkan margin keuntungan terhadap produk-produk
pembiayaan yang berbasis Natural Certaintly Contract yaitu akad bisnis yang
memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah (amount) maupun
waktu (timing), seperti pembiayaan Murabahah ijārah, ijārah muntahia bit
tamlīk, salam dan istishnā. Secara teknis yang dimaksud dengan margin
keuntungan adalah prosentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan
margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360
hari, perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka satahun ditetapkan 12
bulan. Seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu pegawai Bank Syariah
Mandiri Jambi memberikan keterangan sebagai berikut:
”Pada umumnya, nasabah pembiayaan melakukan pembayaran secara
angsuran, tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa
42
42
berdasarkan akad murābaḥah, salam, istishnā dan atau ijārah disebut
sebagai piutang, besarnya piutang tergantung pada plafond pembiayaan,
yakni jumlah pembiayaan (harga beli ditambah harga pokok) yang
tercantum didalam perjanjian pembiayaan”
Prosedur untuk melakukan siklus pembiayaan murabahah yang dilaksanakan
oleh Bank Syariah Mandiri Jambi adalah harus menjadi mitra muamalah terlebih
dahulu apabila akan mengajukan pembiayaan murabahah, adapun syarat-syarat
menjadi mitra muamalah diantaranya mengisi formulir, foto copy KTP/identitas
lainnya, membuka rekening simpanan. Adapun jenis-jenis simpanan yang ada
pada Bank Syariah Mandiri Jambi diantaranya tabungan As-Salam (Tassalam),
tabungan Hari Raya (Tahara), tabungan Qurban dan Aqiqah, tabungan pelajar
(Tallar) dan tabungan berjangka atau Deposito. Seperti hasil wawancara penulis
dengan salah satupegawai Bank Syariah Mandiri yang juga memberikan
keterangan sebagai berikut:
Siklus pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh Bank Syariah
Mandiri Jambi untuk pertama kalinya ialah jika ada nasabah yang menjadi
mitra harus mengajukan pembiayaan murabahah sesuai dengan peraturan
yang telah ditentukan, seperti mengisi formulir, foto copy KTP/identitas
lainnya, membuka rekening simpanan, dan tahap yang terakhir yaitu
melakukan tahap perhitungan marjin atau keuntungan dari produk
Murabahah.
Adapun siklus perhitungan marjin pada produk Murabahah di Bank Syariah
Mandiri Jambi secara umum dijelaskan oleh pegawai dan data dokumentasi dari
bank Syariah yaitu sebagai berikut:
1. Mitra/ Anggota/ Mitra Usaha
43
43
a. Menyampaikan tujuan meminta bantuan untuk membelikan barang/alat
produksi/mesin yang dibutuhkan. Kegunaan barang tersebut dalam usaha
bisnisnya sertasumber dana dan cara untuk melunasi pembelian barang
tersebut.
b. Menyerahkan data-data: legalitas keuangan (minimal 3 bulan terakhir).
Data jaminan dan hubungan hukum mitra usaha dengan jaminan serta
persyaratan lainnya yang diperlukan.
c. Melampirkan informasi barang/ alat produksi/ mesin yang dibutuhkan
yaitu tipe, jumlah, warna, dan ukuran serta penjual/supplier barang
tersebut.
2. Account Officer
a. Menganalisis kelayakan bisnis mitra usaha, historis usaha mitrausaha baik
dari segi kualitatif dan kuantitatif.
b. Jika mitra usaha tidak mempunyai usulan/ calon supplier, account officer
berhak untuk mencarikan supplier
3. Unit Support (Administrasi Pembiayaan, Legal)
a. Menganalisis mitra usaha dan supplier dari segi yuridis, kelengkapan
dokumentasi perusahaan dalam bidang hukum, dan kelayakan jaminan
yang diajukan oleh mitra usaha.
b. Hasil analisis disampaikan kepada account officer. Selanjutnya
berdasarkan informasi tersebut dan analisis kualitatif/kuantitatif account
officer akan mempresentasikannya kepada komite.
44
44
4. Komite Pembiayaan
a. Bila permintaan Mitra usaha dianggap tidak layak, maka seluruh
permintaaan ini dapat dianggap tidak layak untuk mendapatkan fasilitas
murabahah. Seluruh dokumen harus dikembalikan pada mitra usaha, dan
accountofficer menyampaikan surat penolakan kepada mitra usaha.
b. Bila permintaan usaha dianggap layak serta memenuhi kriteria, komite
akan memberikan persetujuan khususnya menyangkut: harga beli barang
dari supplier, harga jual pada mitra usaha, jangka waktu pelunasan barang,
besarnya uang muka yang harus diserahkan oleh mitra usaha, penunjukan
supplier/ penjual barang dan jaminan bila diperlukan, dan Persyaratan
lainnya.
5. Account Officer
a. Berdasarkan persetujuan komite, surat persetujuan murabahah
disampaikan kepada mitra usaha.
b. Meminta surat pernyataan sanggup dari supplier untuk memastikan bahwa
supplier sanggup untuk menyediakan barang sesuai kriteria yang
disampaikan account officer pada saat melakukan konfirmasi tersedianya
barang.
6. Mitra Usaha
a. Setelah menerima surat persetujuan murabahah, mitra usaha menyatakan
persetujuannya atas seluruh persyaratan yang diajukan termasuk
45
45
melengkapi seluruh dokumen yang diminta dan Mitra usaha setuju
membayar uang muka.
b. Bank
akan mengeluarkan tanda terima uang muka murabahah.
7. Unit Support (Administrasi Pembayaran)
a. Setelah menerima uang muka murabahah, bagian administrasi
pembiayaan dapat mengeluarkan surat pemesanan barang pada supplier,
supplier menerima surat pemesanan barang dan menyatalan barang
tersedia dan siap dikirim pada mitra usaha.
b. Bagian administrasi pembiayaan mempersiapkan akad murabahah, yaitu
akad jual beli antara Bank mandiri syariah dan supplier untuk membeli
barang yang dimaksud. Dilanjutkan dengan akad murabahah antara pihak
Bank Syariah Mandiri Jambi dengan mitra usaha. Pada saat ini dapat
sekaligus dilakukan pengikatan jaminan (bila perlu) dapat berupa barang
yang diperjualbelikan ataupun jaminan lainnya.
c. Supplier mengeluarkan surat permohonan realisasi murabahah kepada
Bank Syariah Mandiri Jambi meminta pelunasan harga beli barang.
d. Bagian administrasi pembiayaan dapat melakukan intruksi pembayaran
harga beli barang langsung pada rekening supplier atau melalui cek atau
instrument lainnya sesuai pernyataan supplier dalam surat permohonan
relisasi murabahah.
46
46
e. Setelah menerima pembayaran, supplier akan menyerahkan tanda terima
uang oleh supplier.
f. Supplier mengirimkan barang pada mitra usaha dengan melampirkan surat
pengiriman barang pada mitra usaha.
g. Setelah barang diterima oleh mitra usaha, maka mitra usaha wajib untuk
menyerahkan pada Bank Mandiri Syariah tanda terima barang oleh mitra
usaha.
h. Mitra usaha setelah menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, selanjutnya sesuai ketentuan dalam persetujuan murabahah
pelunasan harga jual barang kepada Bank Syariah Mandiri Jambi
dilaksanakan oleh mitra usaha sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati.
i. Pelunasan dapat dilakukan dengan cara sekaligus ataupun diangsur.
8. Perhitungan Margin Pembiayaan Murabahah
Ada beberapa cara untuk menghitung margin keuntungan berdasarkan
pengakuan angsuran harga jual. Adapun beberapa cara penghitungannya
adalah sebagai berikut:
b. Mark-up Pricing. Mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan
me-markup biaya produksi komoditas yang bersangkutan
c. Target-Return Pricing. Target-Return Pricing adalah harga jual produk
yang bertujuan mendapatkan tingkat return atas besarnya modal yang
47
47
diinvestasikan. Dalam bahasan keuangan dikenal dengan return on
investment (ROI). Dalam hal ini perusahaan akan menentukan berapa
return yang akan diharapkan atas modal yang diinvestasikan.
d. Received-Value Pricing. Received-Value Pricing adalah penentuan harga
dengan tidak menggunakan variabel harga sebagai harga jual. Harga jual
didasarkan pada harga produk pesaing dimana perusahaan melakukan
penambahan atau perbaikan unit untuk meningkatkan kepuasan pembeli.
e. Value Pricing. Value Pricing adalah kebijakan harga yang kompetitif atas
barang yang berkualitas tinggi. Dengan ungkapan ono rego ono rupo,
artinya: barang yang baik pasti harganya mahal.
Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli/harga pokok dan
angsuran margin keuntungan. Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan
menggunakan empat metode, yaitu:
a. Metode Margin Keuntungan Menurun. Margin Keuntungan Menurun
adalah perhitungan margin keuntungan yang semakin menurun sesuai
dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat adanya cicilan/angsuran
harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) yang
dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.
b. Margin keuntungan rata-rata. Margin keuntungan rata-rata adalah margin
keuntungan menurun yang perhitungannya secara tetap dan jumlah
angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) dibayar nasabah tetap
setiap bulan.
48
48
c. Margin keuntungan flat. Margin keuntungan flat adalah perhitungan
margin keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap
dari satu periode ke periode lainnya, walaupun baki debetnya menurun
sebagai akibat dari adanya angsuran pokok. Flate rate yang merupakan
perhitungan bunga kredit yang tetap setiap periode, sehingga jumlah
angsurannya sama setiap periode. Flate rate adalah pembebanan bunga
setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, pokok pinjaman dibayar sama
sehingga angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit tersebut lunas.
Perhitungan bunga dengan flate rate didasarkan pada perhitungan bunga
secara prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit.
Dengan demikian untuk menentukan angsuran pokok dan bunga sangat
sederhana. Praktek di bank bila menggunakan flate rate umumnya akan
menentukan tingkat suku bunga lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan effective rate.
d. Margin keuntungan annuitas. Margin keuntungan annuitas adalah margin
keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara annuitas. Perhitungan
annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan dengan pembayaran
angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap. Perhitungan
ini akan menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin
membesar dan margin keuntungan yang semakin menurun.Effective rate
atau metode anuitas adalah sistem pembayaran yang dilakukan pada setiap
selang waktu yang teratur dalam jumlah yang sama atau tetap. Dengan
49
49
metode ini nominal angsuran bunga setiap periode atau bulan akan
menurun, sedangkan angsuran pokok akan meningkat. Efektif
membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar uang,
sehingga bunga bunga dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga
pasar uang pada tahun tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih
tinggi atau lebih rendah dari tahun yang bersangkutan. Pada akhirnya hal
ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti, dapat diketahui
bahwa metode perhitungan margin keuntungan pembiayaan Murabahah yang
diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri Jambi ditentukan pada saat rapat
dengan pengurus, dewan Syariah dan pengelola. Metode perhitungan margin
keuntungan pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Mandiri Jambi
menggunakan metode Annuitas dan metode Flat. Di Bank Syariah Mandiri
Jambi besarnya prosentase margin berbeda-beda tergantung pada besarnya
pembiayaan yang diajukan nasabah.
Dengan demikian prosedur pembiayaan pada bank Syariah Mandiri telah
dilakukan dengan baik karena menerapkan sistem pembiayaan yang sesuai
dengan tuntunan Syariah, efektif, efisien, berjalan sesuai dengan program
kerja organisasi serta terciptanya pencapaian hasil yang diharapkan Bank
Syariah Mandiri dengan tetap mempertahankan kaidah untuk saling
menguntungkan kedua belah pihak antara mitra dengan Bank Syariah
Mandiri.
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Siklus perhitungan marjin pada produk Murabahah di Bank Syariah Mandiri
diantaranya melalui menentukan mitra/ anggota/ mitra usaha, menganalisa
kelayakan melalui Account Officer, menganalisa unit support (administrasi
pembiayaan, legal), persetujuan komite pembiayaan, dilanjutkan Account
Officer, mitra usaha meneria persetujuan, dilanjutkan dengan unit support
(administrasi pembayaran) dan dilanjutkan dengan perhitungan margin
pembiayaan Murabahah. Prosedur pembiayaan pada bank Syariah Mandiri
telah dilakukan dengan baik karena menerapkan sistem pembiayaan yang
sesuai dengan tuntunan Syariah, efektif, efisien, berjalan sesuai dengan
program kerja organisasi serta terciptanya pencapaian hasil yang diharapkan
Bank Syariah Mandiri.
2. Metode perhitungan margin keuntungan pembiayaan Murabahah di Bank
Syariah Mandiri Jambi menggunakan metode Annuitas dan metode Flat. Di
Bank Syariah Mandiri Jambi besarnya prosentase margin berbeda-beda
tergantung pada besarnya pembiayaan yang diajukan nasabah. Perhitungan
margin (keuntungan) pembiayaan murabahah dan metode penentuan margin
29
29
yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri menurut analisa penulis sudah
baik dan sesuai dengan tuntunan Syariah.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran
yang berhubungan dengan perhitungan margin pembiayaan murabahah Adapun
saran dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bank Syariah Mandiri harus memperkenalkan produk bank Syariah yang
dimiliki kepada calon nasabah dan terus meningkatkan promosi yang
berhubungan dengan produk pembiayaan.
2. Bank Syariah Mandiri harus menjelaskan dengan rinci metode yang
digunakan pihak bank kepada nasabah, mengenai perhitungan margin
pembiayaan murabahah dan pada saat nasabah akan melakukan pelunasan
sebelum tanggal jatuh tempo pembiayaan.
3. Sebelum mengajukan pembiayaan kepada pihak bank, nasabah harus
mengetahui kelebihan dan kekurangan bank tersebut. Nasabah harus
mengetahui produk bank terkait dengan pembiayaan dan nasabah juga harus
membandingkan tarif margin beberapa bank.
4. Bank Syariah Mandiri harus terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah
dan kerjasama tim agar menjadi bank yang terbaik serta unggul dalam
layanan maupun kinerja.
28
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Hanafi Mamduh, Analisis Laporan Keuangan. 4th ed, Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2009
A. Djazuli, Fiqh Siyasah: Implementas Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu
Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009
Ahmad Roziq, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syariah, Jakarta: Trasmedia,
2012
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Zikrul
Hakin, 2008
Andi Soemitra, Bank dan Lembaga keuangan Syariah, Jakarta: Prenada Media
Group, 2010
Andrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, Bandung: Alfabeta, 2011
Badri Khaeruman, Islam dan Pemberdayaan Umat, Bandung: Pustaka Setia, 2005
Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, Bandung: Alfabeta, 2016
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Ekonomi Islam, Kedudukan Harta, Hak Milik, Jual
Beli, Bunga Bank, Riba’, Musyarakah, Ijarah, Mudayanan, Koperasi,
Asuransi, Etika Bisnis, Jakarta: Rajawali Press, 2014
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosda Karya: 2011
Jusmaliani. Dkk, Bisnis Berbasis Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013
Lexy J Moleong, Methodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2004
29
29
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani Press, 2009
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: GP Press Group,
2013
Munawaroh, Panduan Memahami Metodologi Penelitian, Jawa Timur, Anggota
IKAPI, 2013
Neneng Nurhasanah dan M.Hum, Mudharabah dalam Teori dan Prtaktik, Bandung:
Refika Aditama, 2015
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM,
2007
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2010
Trisadini P.Usanti dan Abd. Shomad, Transaksi Bank Syariah, Jakarta: Bumi Aksara,
2013
1