pembiayaan murabahah
TRANSCRIPT
PEMBIAYAAN MURABAHAHSTAIN PeKALONGAN 2015PERBANKAN SYARIAH
PENGERTIAN MURABAHAH• Bai’ al-murabahah menurut Az-Zuhaili adalah
Jual-beli berdasarkan harga pokok dengan tambahan keuntungan, maksudnya jual beli dimana penjual menginformasikan kepada pembeli secara jelas modal yang dikeluarkannya untuk mendapatkan komoditas yang dijual itu dengan tambahan keuntungan.
• Menurut ahli hukum Hanafi, jual beli adalah pemindahan milik (oleh penjual) atas suatu barang yang diperolehnya dengan akad pertama berdasarkan harga pertama ditambah keuntungan.
PENGERTIAN MURABAHAH:• Menurut Al-Hattab, murabahah adalah:
penjualan terhadap suatu barang dengan harga sebesar harga pembeliannya semula dengan tambahan keuntungan yang disepakati kedua pihak.
• Menurut Wahyu Wiryono, murabahah adalah jual beli suatu barang di mana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli.
PENGERTIAN MURABAHAH:•Murabahah dalam Teknis Perbankan
adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual-beli yang disepakati bersama
Pengertian Akad Murabahah• Murabahah adalah transaksi penjualan
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli.
• Yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya.
PENGERTIAN MURABAHAHMURABAHAH adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. (PSAK No. 59: paragraph 52)
MURABAHAH adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli.(PSAK No. 102 )
MURABAHAH adalah suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan.
Dasar Syariah – Al Quran• “Hai orang-orang yang beriman!,janganlah kamu
saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu...” (QS 4:29)
• ”Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu...”
(QS: 5)• ”Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba.” (QS.2:275)• ”dan jika (orang yang berutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan.” (QS.2:280).
• ” ...dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa...” (QS 5:2)
• ” Hai orang yang beriman!, Jika kamu melakukan transaksi utang piutang untuk jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah...” (QS 2:282)
Dasar Syariah – As Sunnah• Dari Abu Sa‘id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban)
• Rasulullah saw bersabda, ” Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah dari Shuhaib)
• ” Allah mengasihi orang yang memberikan kemudahan bila ia menjual dan membeli serta di dalam menagih haknya” (Dari Abu Hurairah)
• ” orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya selama ia (suka) menolong saudaranya.” (HR Muslim)
• ”Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sangsi kepadanya” (HR Abu Dawud, Ibn Majah, dan Ahmad)
• “Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman.” (HR Bukhari & Muslim)
• ”Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahannya” (HR Al Bukhari)
DASAR HUKUM :•Pasal 9 dan 10 Peraturan Bank Indonesia
No. 7/46/PBI/2005•Peraturan Bank Indonesia No.
8/3/PBI/2006;•Peraturan Bank Indonesia No.
10/PBI/2008;
Rukun Akad Murabahah:•Aqid adalah orang yang berakad;•Ma’uqud ‘Alaih adalah benda-benda yang
diakadkan;•Maudhu’ al-’Aqd adalah tujuan atau
maksud pokok mengadakan akad;•Shighat al-’Aqd adalah ijab dan Qabul.
Rukun Transaksi Murabahah
1. Transaktor (Pihak yg
bertransaksi)2. Objek
Murabahah 3. Ijab & Kabul
Barang yg diperjualbelika
n
Penjual &
Pembeli
Pihak yg bertransaksi
Syarat Akad Murabahah:•Syarat Umum :syarat yang wajib
sempurna wujudnya dalam setiap akad.•Syarat yang bersifat khusus, yaitu syarat-
syarat yang wujudnya wajib ada dalam sebagian akad (syarat idhafi/tambahan).
Syarat Umum Akad :•Kedua orang yg melakukan akad Cakap
bertindak;•Yang dijadikan obyek akad dapat
menerima hukumnya.
Syarat-Syarat murabahah, antara lain: Penjual memberitahu biaya modal/harga pokok kepada
nasabah.Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan.Kontrak harus bebas riba.Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat
atas barang sesudah pembelian.Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan
dengan pembelian, misalnya: jika pembelian dilakukan secara utang. Jadi di sini terlihat adanya unsur keterbukaan.
SYARAT PENYALURAN:MURABAHAH (1), berdasarkan Pasal 9 PBI No. 7/46/PBI/2005:• Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan
perjanjian jual beli barang.• Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah
kepada Bank ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank dan nasabah;
• Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya;
• Dalam hal Bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang, maka Akad Murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik Bank;
SYARAT PENYALURAN:MURABAHAH (2)
• Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka atau urbun saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah;▫ dalam hal uang muka, jika nasabah menolak untuk
membeli barang setelah membayar uang muka, maka biaya riil Bank harus dibayar dari uang muka tersebut dan bank harus mengembalikan kelebihan uang muka kepada nasabah. Namun jika nilai uang muka kurang dari nilai kerugian yang harus ditanggung oleh Bank, maka Bank dapat meminta lagi pembayaran sisa kerugiannya kepada nasabah;
▫ dalam hal urbun, jika nasabah batal membeli barang, maka urbun yang telah dibayarkan nasabah menjadi milik Bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh Bank akibat pembatalan tersebut, dan jika urbun tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
SYARAT PENYALURAN:MURABAHAH (3)• Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan
agunan tambahan selain barang yang dibiayai Bank;• Kesepakatan marjin harus ditentukan satu kali pada
awal Akad dan tidak berubah selama periode Akad;▫ Bank dapat memberikan potongan dari total kewajiban
pembayaran hanya kepada nasabah yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilannya dengan tepat waktu dan/atau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran.
▫ Besar potongan Murabahah kepada nasabah tidak boleh diperjanjikan dalam Akad dan diserahkan kepada kebijakan Bank.
• Angsuran pembiayaan selama periode Akad harus dilakukan secara proporsional.
Ketentuan Syariah1. Pelaku
a. ada penjual dan pembelib. cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan), c. akad anak kecil dianggap sah, apabila seizin walinya
2. Obyek Jual Beli harus memenuhi:d. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil
manfaatnya. e. Barang dimiliki oleh penjual.f. Barang dapat diserahkan tanpa tergantung dengan
kejadian tertentu dimasa depan.g. Barang dapat diketahui kuantitasnya dengan jelas h. Barang dapat diketahui kualitasnya dengan jelas i. Harga barang tersebut jelas. g. Barang secara fisik ada ditangan penjual
Ijab-Kabul• Ijab kabul dapat dilakukan secara lisan atau
tertulis.• ekspresi saling ridha/rela antara penjual dan
pembeli terhadap barang yang dan jual dan harganya. Apabila salah satu dari mereka ada unsur terpaksa (ikrah) atau ada unsur penipuan (tadlis) atau ada ketidaksesuaian (gharar) obyek akad maka jual beli menjadi tidak sah karena prinsip saling ridha/rela tidak terpenuhi. Dalam hal terjadi ketidaksesuaian obyek akad, pelaku boleh memilih untuk membatalkan akad atau melanjutkannya. Dalam hal terjadi paksaan apabila bertujuan untuk kepentingan umum dibolehkan.
MURABAHAH
PENGADAAN
PEMBAYARAN
PESANAN
TANPA PESANAN
TUNAI
TANGGUH
klasifikasi MENGIKAT
TIDAK MENGIKAT
1. Murabahah tanpa pesananBank bertindak sebagai penjual barang yang diperolehnya tanpa adanya pesanan terlebih dahulu dari nasabah
2. Murabahah berdasarkan pesanan
NASABAH(pemesan
)
Membeli
Setelah
Lanjutan…:
BANK
BARANG
Skema MurabahahBagan Proses Pembiayaan Murabahah
3a. Akad Murabahah
4. Bayar
kewajiban
BANK
NASABAH
SUPLIER PENJUAL
2. Beli Barang tunai
1. Negosiasi & Persyaratan
3c. Kirim Barang
3b. Serah terima
barang
Aplikasi MurabahahAntara lain :•Pembiayaan Rumah•Pembiayaan Mobil•Pengadaan Barang•Pembelian Barang Dagangan
AKAD MURABAHAH•Spesifikasi barang.• Jumlah barang yg akan dibeli.•Harga beli barang (Bank kpd Supplier).•Harga jual barang (Bank kpd nasabah).• Jangka waktu pelunasan barang.•Cara pelunasan (sekaligus lunas atau
diangsur).•Besarnya uang muka yg disediakan
Nasabah.
CONTOH SOALMURABAHAH DGN PELUNASAN PADA AKHIR PERIODEHarga beli : Rp. 50.000.000,-Harga jual : Rp. 62.000.000,-Laba : Rp. 12.000.000,-Jangka waktu : 3 bulanCicilan : Rp. 4.000.000,-/bln (labanya saja)Pelunasan : Rp. 54.000.000,-/bln (di akhir bulan ke 3)
MURABAHAH DGN PELUNASAN DIANGSURHarga beli : Rp. 50.000.000,-Harga jual : Rp. 60.000.000,-Laba : Rp. 10.000.000,-Jangka waktu : 12 bulanCicilan : Rp. 5.000.000,-/bln (pokok + laba)
1. Murabahah (secara cicilan/angsuran)
2. Murabahah (secara lumpsum diakhir)
3. Murabahah (secara tunai)
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Rp
Rp
PELUNASAN AWAL• Pada prinsipnya yg terkait antara Bank dan
Nasabah adalah kesepakatan. Harga jual yg akan dibayar sekaligus lunas atau diangsur.
• Bila Nasabah ingin melakukan pelunasan awal, maka jumlah yg dilunasi adalah sebesar sisa Harga jual yg belum lunas.
• Potongan Harga (Muqasah) diberikan sesuai kebijakan intern Bank (tidak wajib/tidak mutlak).(Jika harga jual telah ditetapkan dan pembeli berniat melunasinya, maka penjual tetap berhak menerima sebesar harga jual)
Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.
3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.
Akuntansi Bank Syariah
30
No Jurnal Debet Kredit1. Pada saat bank syariah menerima uang muka dari
nasabah pembeli sebesar Rp5 juta.Db. Kas/Rekening NasabahKr. Uang Muka (Urbun)
5.000.000-
-5.000.000
2. Pada saat pembelian kendaraan pesanan nasabah sebesar Rp30 juta.Db. Persediaan - KendaraanKr. Kas
30.000.000-
-30.000.000
Ilustrasi Jurnal Sederhana Transaksi Murabahah
Akuntansi Bank Syariah
31
3. Pada saat penyerahan kendaraan kepada pembeli dan disepakati margin keuntungan untuk bank sebesar Rp2 juta.Db. Piutang MurabahahDb. Uang Muka (Urbun)Kr. PersediaanKr. Margin Ditangguhkan
27.000.000 5.000.000-
--30.000.000 2.000.000
4. Pada saat pelunasan dan pengakuan pendapatan margin murabahah.Db. Kas/Rekening NasabahKr. Piutang MurabahahDb. Margin DitangguhkanKr. Pendapatan Margin Murabahah
27.000.000 -2.000.000
-27.000.000- 2.000.000
No Jurnal Debet Kredit
Akuntansi Untuk Penjual• Pada saat perolehan, aset murabahah diakui
sebagai persediaan sebesar biaya perolehan Dr. Aset Murabahah xxx
Cr. Kas xxx• Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah
pesanan mengikat, akan ditanggung penjualDr. Beban xxx
Cr. Aset Murabahah xxx • Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah
pesanan tidak mengikatDr. Kerugian xxx
Cr. Aset Murabahah xxx
Akuntansi Untuk Penjual• Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah,
maka :(a) akan menjadi pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika
terjadi sebelum akad murabahah, Jurnal:Dr. Aset Murabahah (net) xxx Cr. Kas xxx
(b) menjadi kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli; Dr. Kas xxx Cr. Utang xxx
(c) menjadi tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan seusai akad menjadi hak penjual.Dr. Kas xxx Cr. Keuntungan Murabahah xxx
(d) pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akadDr. Kas xxxCr. Pendapatan Operasional lain xxx
Akuntansi Untuk Penjual• Kewajiban penjual kepada pembeli atas
pengembalian potongan tersebut akan tereliminasi pada saat :
(a) dilakukan pembayaran kepada pembeli, Jurnal: Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx(b) akan dipindahkan sebagai dana kebajikan jika
pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual : Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxxDr. Dana kebajikan – kas xxx
Cr. Dana Kebajikan- Pendapatan denda xxx
Akuntansi Untuk Penjual• Pada saat akad murabahah, piutang
diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (sama dengan akuntansi konvensional,)
Dr. Beban Piutang tak tertagih xxx Cr. Penyisihan piutang tak tertagih
xxx
Akuntansi Untuk Penjual
• Keuntungan murabahah diakui: (a) pada saat terjadinya akad murabahah jika
dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan dapat langsung diakui. Jurnal:
Dr. Kas xxx Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Keuntungan xxx
Akuntansi Untuk Penjual(b) namun apabila lebih dari satu periode, maka:
(1)keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko penagihannya kecil, jurnal sama dengan butir a.
(2)diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah, jurnal:
• Pada saat penjualan kredit dilakukan: Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Keuntungan tangguhan xxx• Pada saat penerimaan angsuran : Dr. Kas xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Dr. Keuntungan tangguhan xxx Cr. Keuntungan Murabahah xxx(3)keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih, dicatat
dengan cara yang sama pada point (2) hanya saja jurnal pengakuan keuntungan saat penerimaan angsuran dibuat saat seluruh piutang telah selesai ditagih.
Akuntansi Untuk PenjualPotongan pelunasan piutang murabahah diberikan pada saat pelunasan, diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah dan dapat dilakukan dengan cara:
(a) Diberikan pada saat pelunasan, jurnal:Dr. Kas xxxDr. Keuntungan Ditangguhkan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Keuntungan murabahah xxx
(net setelah dikurangi potongan pelunasan)(b) Memberikan setelah pelunasan (penjual menerima
pelunasan dan membayarkan potongan kepada pembeli). Jurnal:
Pada saat penerimaan piutang dari pembeli:Dr. Kas xxxDr. Keuntungan Ditangguhkan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Keuntungan murabahah xxxPada saat pengembalian kepada pembeli:Dr. Keuntungan murabahah xxx Cr. Kas xxx
Akuntansi Untuk Penjual•Jika potongan diberikan karena adanya
penurunan kemampuan pembayaran pembeli diakui sebagai beban.
Dr. Kas xxxDr. Keuntungan Ditangguhkan xxx Dr Beban xxx
Cr. Piutang Murabahah xxx
Cr. Keuntungan Murabahah xxx
Akuntansi Untuk Penjual• Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam
melakukan kewajibannya, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan. Dr. Dana Kebajikan-Kas xxx Cr. Dana Kebajikan- Pendapatan denda xxx
UrbunBank dapat meminta uang muka pembelian
(urbun) kepada nasabah setelah akad murabahah disepakati. Dalam murabahah urbun harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok.
Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran).
Urbun (uang muka)Pengakuan dan pengukuran Urbun adalah sebagai berikut:urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterimapada saat barang jadi dibeli oleh nasabah maka urbun diakui sebagai pembayaran piutangjika barang batal dibeli oleh nasabah maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh bank. Atas urbun tersebut di atas, bank syariah akan membuat pencatatan, yakni:
pada saat menerima urbun, jurnal yang dibuatTgl Kas/ rekening nasabah xxx
Kewajiban lain- uang muka murabahah xxx
pada saat dibeli nasabahTgl piutang murabahah xxx
Margin murabahah xxxAktiva murabahah xxx
Tgl kewajiban lain- uang muka xxxMurabahah (urbun)
Piutang murabahah xxx
jika nasabah batal membeli barang maka bank akan mencatat pengembalian urbun setelah dipotong biaya administrasi:
Tgl Kewajiban lain – uang muka xxxMurabahah (urbun)
Pendapatan operasional xxxKas/ rekening nasabah xxx
Urbun murabahah di akui sebagai bagian dari kewajiban/ utang di neraca, apabila sudah terjadi akad murabahah maka utang tersebut akan menjadi nol dan piutang murabahah akan dikurangi sebesar urbun tersebut
Akuntansi Untuk Penjual• Penyajian Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan: saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.
• Pengungkapan Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan
transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:(a) harga perolehan aset murabahah(b) janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan;
dan(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.
101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Akuntansi Untuk Pembeli • Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah
diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai.Dr. Aset xxx
Cr. Kas xxx
• Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai hutang murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan), aset dicatat sebesar biaya perolehan tunai dan selisih antara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan.Dr. Aset xxxDr. Beban Murabahah Tangguhan xxx Cr. Utang murabahah xxx
Akuntansi Untuk Pembeli •Jika ada uang muka Dr. Uang muka xxx Cr. Kas xxx Dr. Aset xxx Dr. Beban Murabahah Tangguhan xxx Cr. Uang Muka
xxx Cr Utang Murabahah xxx•Potongan uang muka akibat pembeli batal
membeli barang diakui sebagai kerugian.Dr. Kas xxx
Dr. Kerugian xxx Cr. Uang Muka xxx
Akuntansi Pembeli• Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional
sesuai dengan porsi pelunasan utang murabahah. Dr. Utang murabahah xxx
Cr. Kas xxx Dr. Beban xxx Cr. Beban Murabahah Tangguhan xxx
Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah, diperlakukan sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.Jurnal Diskon pembelian yg diterima setelah akad Murabahah
Dr. Kas xxx Cr. Beban Murabahah Tangguhan xxxJurnal potongan pelunasan dan potongan hutang murabahah:
Dr. Utang Murabahah xxx Dr. Beban xxx (alokasi Bank- potongan)
Cr. Kas xxx Cr. Beban Murabahah Tangguhan xxx
Akuntansi Pembeli •Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalam
melakukan kewajiban sesuai dengan akad diakui sebagai kerugian.
Dr. Kerugian xxx Cr. Kas/Utang xxx
Akuntansi Pembeli • Penyajian Beban murabahah tangguhan disajikan
sebagai pengurang (contra account) utang murabahah.
• Pengungkapan Pembeli mengungkapkan hal-hal yang
terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:
(a) nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi murabahah;
(b) jangka waktu murabahah tangguh(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
APLIKASI PENYALURAN DANA BERDASARKAN PRINSIP JUAL-BELI (MURABAHAH) DAN
AKUNTANSINYA
•Murabahah bisa dilakukan oleh perusahaan trading yang melakukan aktivitas bisnisnya dengan cara membeli barang, kemudian menjual kembali tanpa melakukan perubahan barang tersebut. Bank syariah dapat mengadopsi transaksi ini, kaitannya dengan kebutuhan nasabah untuk memiliki barang tertentu, tetapi tidak cukup memiliki dana, sehingga bank syariah bisa memenuhi kebutuhan nasabah dengan skim Bai’ al-murabahah.
Cara penentuan Angsuran dalam Bai’ Al murabahah Dalam Bai’ al-murabahah, syariah memlperbolehkan bank
untuk mengambil keuntungan/laba atas transaksi tersebut. Dalam menentukan keuntungan ada beberapa cara, yakni sebagai berikut:
a) Bank menentukan keuntungan dari jumlah dana yang dipinjam oleh nasabah untuk membeli barang ke bank tersebut sebesar yang disepakati ke dua belah pihak, misalnya 20% dari pokok pinjaman. Apabila yang ditambahkan adalah 2 x keuntungan per tahun (20%) maka hasilnya sama dengan 40%.
• Rumus harga jual (cara pertama):Harga jual =
harga pokok aktiva murabahah/ jumlah pembiayaan + (markup/laba x n tahun)
b) Atas dasar dana yang dipinjam oleh nasabah, bank syariah menerapkan keuntungan transaksi missal 20%, kemudian kalau dibayar satu atau dua tahun maka untuk menstabilkan daya beli yang tersebut bank syariah dapat menambahkan sejumlan 2x inflasi dua tahun yang akan datang
Rumus harga jual (cara kedua): Harga jual =
c) Dalam penentuan harga jual bank, bank dapat menerapkan metode penetapan harga jual berdasarkan cost plus markup. Dengan metode cost plus, harga jual dapat dihitung dengan rumus:
• Rumus harga jual (cara ketiga) Harga jual =
harga pokok aset murabahah/jumlah pembiayaan + (inflasi x n ) tahun + markup/ laba sekali
harga pokok aset murabahah/jumlah pembiayaan + cost recovery + markup / laba sekali
• Cost recovery adalah bagian dari estimasi biaya operasi bank syariah yang dibebankan kepada harga pokok aktiva murabahah/pembiayaan. Rumus perhitungan cost recovery:
Cost recovery =
• Markup/laba ditentukan sekian persen dari harga pokok aktiva murabahah/ pembiayaan, misalnya 10%. Untuk menghitung margin murabahah maka kita dapat menghitung dengan rumus:
• Margin murabahah =
(harga pokok aset murabahah atau pembiayaan/estimasi total pembiayaan) x estimasi biaya operasi 1 tahun
(cost recovery + markup)/ harga pokok aktiva murabahah
CONTOH TRANSAKSI MURABAHAH
• Tuan Ali berminat untuk memiliki sebuah mobil untuk kepentingan usaha antar jemput anak sekolah. Mobil tersebut mempunyai harga perolehan (harga beli + biaya balik nama dan biaya lain-lain) sebesar Rp. 150.000.000,00. Pada saat ini Tuan Ali hanya memiliki dana Rp. 50.000.000,00 untuk mengatasi kekurangan dana tersebut Tuan Ali menghubungi bank syariah untuk mendapatkan pemecahan masalah akibat kekurangan dana tersebut, bank syariah menawarkan solusi dengan akad bai al-murabahah, yakni
• Dengan cara pertama, bank syariah menetapkan dengan tingkat laba atas penjualan yang disepakati sebesar 10%, apabila dibayar dalam jangka dua tahun maka bank syariah akan menambahkan keuntungan lagi sebesar 10%, sehingga margin selama dua tahun = 20%.
• Jawaban :
• Berikut ini perhitungan angsuran per bulan oleh bank syariah.Harga pokok Mobil Rp. 150.000.000,00Dibayar nasabah (uang muka) Rp. 50.000.000,00 Dibayar oleh bank Rp. 100.000.000,00
• Margin laba bank = 2 x 10% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00
• Harga jual bank = Rp. 100.000.000, 00 + Rp. 20.000.000,00 = Rp. 120.000.000,00
• Perhitungan Angsuran:Harga pokok = Rp. 150.000.000,00Margin Murabahah = Rp. 20.000.000,00Harga jual bank = Rp. 170.000.000,00Pembayaran pertama = Rp. 50.000.000,00Sisa angsuran = Rp. 120.000.000,00
Angsuran per bulan = Rp. 120.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00 perbulan24 bulan
Perhitungan dan Perlakuan Akuntansi menurut PSAK No. 59 dan PAPSI.
Pada tanggal 2 Januari, bank syariah membeli mobil dari supplier secara tunai Rp. 150.000.000,00 jurnalnya yaitu sebagai berikut.
2 Januari 2015Persediaan brg dagangan / aset murabahah 150.000.000
Kas/ rekening supplier 150.000.000
• Dengan transaksi ini maka asset bank syariah akan bertambah Rp. 150.000.000 pada persediaan barang dagangan, tetapi disisi lain aset kas bank syariah akan berkurang juga Rp. 150.000.000 atau hutang bank kepada supplier bertambah.
3 Januari 2015Penyerahan barang mobil kepada Tn. Ali, dengan harga jual Rp. 170.000.000,00 maka jurnalnya adalah
Piutang murabahah Tn. Ali 170.000.000Persediaan brg dagangan/aset Murabahah 150.000.000Margin murabahah 20.000.000
Dengan penyerahan mobil kepada Tn. Ali maka asset mobil akan berpindah ke Tn ali sebesar harga perolehan mobil, kemudian bank syariah akan mengakui adanya piutang murabahah kepada Tn. Ali dan juga mengakui adanya keuntungan murabahah yang ditangguhkan sebesar Rp. 20.000.000, untuk jangka waktu 2 tahun.
• Pencatatan uang muka dari Tuan Ali, jurnalnya:
Kas/ rekening Tuan Ali Rp. 50.000.000 Kewajiban lain-uang muka murabahah (Urbun) Rp. 50.000.000
Pada saat barang murabahah jadi dibeli Tuan Ali jurnalnya:
Kewajiban lain –uang muka Murabahah (Urbun) Rp. 50.000.000Piutang Murabahah tuan Ali Rp. 50.000.000
Pengakuan:Pada 31 desember 2015, pengakuan keuntungan murabahah yang performing dengan kategori kolektibilas lancar per 1 tahun:
12 / 24 x Rp. 20.000.000 = Rp. 10.000.000,00
waktunya dari 1 januari s.d 31 Desember 2016 = 12 bulan, apabila pembayaran dilakukan setiap akhir tahun maka adjustment yang harus dilakukan:
31 Desember 2015Piutang murabahah jatuh tempo Rp. 60.000.000
Piutang murabahah Rp. 60.000.00
Margin murabahah Rp. 10.000.000Pendapatan margin murabahah Rp. 10.000.000
Total pembayaran angsuran selama 1 tahun :(Rp 5.000.000,00 per bulan x 12 bulan – Rp. 60.000.0000) jurnalnya:
Kas / rekening Rp. 60.000.000Piutang murabahah Tn. Ali Rp.60.000.000
• Apabila Tn Ali membayar angsuran setiap bulan maka jurnalnya:Kas/ rekening Tuan Ali Rp. 5.000.000
Piutang murabahah Tn. Ali Rp. 5.000.000
Margin murabahah yang ditangguhkan Rp. 833.333Pendapatan margin Murabahah Rp. 833.333
• Penyajian:Pada akhir tahun bank syariah akan membuat laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dan neraca.
laporan laba rugiPada laporan keuangan ini, bank syariah akan mengakui pendapatan yang
berasal dari “pendapatan margin murabahah” sebesar RP. 10.000.000 yaitu keuntungan selama 1 tahun pertama (th. 2015)
neraca Di neraca bank syariah akan melaporkan asetnya: 1. Piutang murabahah jatuh templo sebesar Rp. 60.000.000 berasal dari
(Rp. 170.000.000 – Rp. 50.000.000 – Rp. 60.000.000) keterangannya:• Rp. 50.000.000 adalah pembayaran pertama Tn. Ali dan • Rp. 60.000.000 adalah pembayaran selama 1 tahun.
2. sedangkan kas bank syariah akan = Rp. (150.000.000 harga pokok aktiva) + Rp. 50.000.000 (urbun) + Rp.
60.000.000 (angsuran) = Rp. (40.000.000).
Margin murabahah ditangguhkan
Margin murabahah ditangguhkan akan bersaldo:= Rp. 20.000.000 – Rp. 10.000.000 (yang telah diakui tahun 2015) = Rp. 10.000.000 rekening ini disajikan sebagai pos piutang murabahah.
Laba ditahan Laba yang ditahan akan bertambah sebesar keuntungan yang diakui tahun
2015 sebagai pendapatan margin murabahah sebesar Rp. 10.000.000. berikut ini persamaan akuntansinya menjadi :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
1. KAS - 150.000.000 - -
+ 50.000.000 - -
+ 60.000.000 - -
2. PIUTANG
MURABAHAH + 170.000.000 - -
- 50.000.000 - -
- 60.000.000 - -
3.PENDAPATAN MARGIN
MURABAHAH DITANGGUHKAN
- 20.000.0000 - -
+ 10.000.0000 - -
4. PENDAPATAN MARGIN
MURABAHAH (LABA DITAHAN) - RP. 10.000.000
TOTAL = Rp. 10.000.000 0 RP. 10.000.000
THE END OF PRESENTATIONThank you for your attention
Moh.Isro’i Emqa, S.Ag.,MM.Marketing ManagerKoperasi jasa Keuangan SyariahBaitu Maal Wat Tamwil (BMT) BahteraTelp. 0285-423134Email: [email protected]
Konsultan & Trainer serta MotivatorKoperasi Syariah & BMTSetono Gang VI/33 Setono PekalonganPhone 0858 6919 1991/0813 2680 1991
64