pengaruh pembiayaan murabahah dan pembiayaan …

131
i PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP LABA BERSIH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2018 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: ANISSA ABDA NIM. 11150850000051 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H/2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

i

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN

MUDHARABAH TERHADAP LABA BERSIH SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2012-2018

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

ANISSA ABDA

NIM. 11150850000051

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440H/2020

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

ii

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN

MUDHARABAH TERHADAP LABA BERSIH SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2012-2018

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Skripsi Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh:

Anissa Abda

NIM. 11150850000051

Dibawah Bimbingan

Pembimbing,

UMIYATI SE.I., M.Si

NIDN. 2020047903

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440H/2020

Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 20 Januari 2020 Telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Anissa Abda

2. NIM : 1115085000051

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Laba Bersih Serta Implikasinya Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Januari 2020

1. Yuke Rahmawati, M.A (________________)

NIP.197509032007012023

2. Ay Maryani, SE., M.Si (________________)

NIDN. 2019057902 Penguji Ahli

3. Umiyati, SE.I, M.Si (________________)

NIDN. 2020047903 Pembimbing

Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Rabu, 10 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa/i:

1. Nama : Anissa Abda

2. NIM : 11150850000051

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Laba Bersih Serta Implikasinya Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa/I tersebut telah dinyatakan LULUS dengan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pad Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitan Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2019

1. Ahmad Tibrizi Soni Wicaksono, SE, ME (________________)

NIDN. 2013079002 Dosen Penguji I

2. Fitri Damayanti, M.Si (________________)

NIP. 198107312006042003 Dosen Penguji II

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anissa Abda

Nomor Induk Mahasiswa : 11150850000051

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa menyebutkan pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ilmiah ini.

Apabila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian

pernyataan saya buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 15 Oktober 2019

Yang Menyatakan,

(Anissa Abda)

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Anissa Abda

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Lengkap : Jalan Sunan Gunung Jati Gg. Mair Rt 02/05 No. 82c,

Paninggilan, Ciledug, Tangerang.

Agama : Islam

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1. Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. SMK Negeri 45 Jakarta

3. MTS Negeri 32 Jakarta

4. MI Al-Husna Tangerang

5. RA Al-Husna Tangerang

Pengalaman Organisasi

1. 2018-2019 : Bendahara Umum HMJ Perbankan Syariah

2. 2017-2018 : Anggota Biro Project Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. 2016-2017 : Anggota Departemen Minat dan Bakat HMJ Perbankan

Syariah

4. 2016-2017 : Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

vii

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Abdul Choir

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Mei 1968

Ibu : Syafridah Lubis

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 05 Mei 1968

Kakak : Alifikram Mughofir

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juni 1994

Anak ke : 2 dari 2 Bersaudara

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

viii

ABSTRACT

This research analyze the effect of murabaha financing and mudharabah

financing on net income and its implications for the profitability of islamic

commercial banks. the type of data used in this study is panel data that is annual

data from 2012 to 2018 and uses a sample of 6 sharia commercial banks with a

purposive sampling technique as the sampling technique used. The method of

analysis used in this study is path analysis using eviews 9.5. the results of this

study indicate that murabaha financing directly affects the return on equity or

indirectly through net income. Whereas mudharabah financing does not directly

influence return on equity or indirectly through net income.

Keynote : Murabahah, Mudharabah, Net Income, ROE

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pengaruh dari

Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih

serta implikasinya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yaitu data tahunan dari tahun

2012 sampai tahun 2018 dan menggunakan sampel 6 Bank Umum Syariah dengan

teknik Purposive Sampling sebagai teknik pengambilan sampel yang digunakan.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path

Analysis) menggunakan program Eviews 9,5. Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh secara langsung terhadap Return On

Equity (ROE) maupun tidak langsung melalui Laba Bersih. Sedangkan

pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh secara langsung terhadap Return On

Equity (ROE) maupun tidak langsung melalui Laba Bersih.

Kata Kunci: Murabahah, Mudharabah, Laba Bersih, ROE

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim.

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan beribu-ribu

rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan lancar dan baik. Shalawat serta salah

semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

menuntun umatnya dari zaman Jahiliyah hingga zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelarsarjana pada Program Sarjana Ekonomi Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Laba Bersih

Serta Implikasinya Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia

Periode 2012-2018”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

keberhasilan dari skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan bantuan semangat dan motivasi. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan hidayahnya dalam

melancarkan penulis untuk myelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kedua orang tua saya. Ayah dan mama yang sudah mendidik dan

mebesarkan penulis dengan sangat baik. Yang selalu memberi semangat

dan nasehat kepada penulis untuk tidak menyerah dalam menyusun

penelitian ini. Yang selalu mengingatkan untuk tidak melupakan ibadah

dan berdoa. Yang selalu memberikan kritik yang membangun kepada

penulis ketika penulis lalai. Yang selalu mencukupi kebutuhan material

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xi

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.,

selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

kesempatan menyelesaikan skripsi kepada peneliti.

4. Ibu Umiyati, SEI., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan arahan,

masukan dan evaluasi sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini

dengan baik. Semoga segala kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., M.B.A dan Ibu Yuke Rahmawati,

M.A selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan wawasan serta arahan dalam menyelesaikan penelitian

ini.

6. Ibu Santi Yustini, SE., M.Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah menjadi penasehat terbaik dari awal kuliah hingga selesai.

7. Seluruh dosen-dosen Perbankan Syariah yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya satu per satu, terimakasih atas ilmu dan wawasan

yang telah diberikan. Semoga segala kebaikannya dibalas oleh Allah

8. Sahabat-sahabat group Pewaris Sejarah seperti Lizein, Rahmad, Miftah,

Nae, Ayu, Teteh, Fiqi, Om, Mahatir, Karin, Alysha, Sule, Halid yang

telah mewarnai masa perkuliahan penulis hingga penuh dengan suka dan

duka.

9. Serta seluruh pihak yang telah membantu dari masa perkuliahan hingga

skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh

karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

sangat penulis harapkan demi pencapaian yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 November 2019

Anissa Abda

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 12

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 12

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 13

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................................................... 14

G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 27

A. Landasan Teori ....................................................................................... 27

1. Kinerja Perbankan Syariah................................................................... 27

2. Analisis Laporan Keuangan ................................................................. 30

3. Profitabilitas ........................................................................................ 31

4. Laba bersih .......................................................................................... 32

5. Pembiayaan Murabahah ....................................................................... 34

6. Pembiayaan Mudharabah ..................................................................... 37

7. Bank Syariah ....................................................................................... 39

B. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 46

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xiii

C. Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian ................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 54

A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 54

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 56

C. Sumber Data ........................................................................................... 56

D. Teknik Pengumpulan data ....................................................................... 57

E. Definisi Operasionalisasi Variabel .......................................................... 57

F. Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 61

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 70

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 70

B. Analaisis Data Deskriptif ........................................................................ 71

C. Hail Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 76

1) Hasil Uji Stasionerit as Data ................................................................ 76

2) Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 77

3) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur 1..................... 78

4) Menguji dan Memaknai Sub-Struktur 1 ............................................... 80

5) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur 2..................... 82

6) Menguji dan Memaknai Sub-Struktur 2 ............................................... 84

7) Perhitungan Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung .......... 87

D. Pembahasan ............................................................................................ 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 95

A. Kesimpulan ............................................................................................. 95

B. Saran ....................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97

LAMPIRAN ................................................................................................... 106

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Return On Equity pada Bank Umum Syariah …………3

Tabel 1.2 Tunjauan Kajian Terdahulu ……………………………………………3

Tabel 2.1 Kriteria Penetapan Peringkat Faktor Return On Equity (ROE) ……... 31

Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ……………………41

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ………………………………………………..…. 53

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel ………………………………………… 54

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ……………………………………………………. 55

Tabel 3.4 Operasional Penelitian ………………………………………………..58

Tabel 4.1 Tabel Deskriptif Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah ……..71

Tabel 4.2 Tabel Deskriptif Pembiayaan Mudharabah Bank Umum Syariah …....72

Tabel 4.3 Tabel Deskriptif Laba Bersih Bank Umum Syariah ……………...…..73

Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Return On Equity (ROE) Bank Umum Syariah …....74

Tabel 4.5 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) …………….…………… 75

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Sub-Struktur 1 …………………………...76

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Sub-Struktur 2 …………………………...77

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Sub-Struktur 1 …………………..……...77

Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas Sub-Struktur 2 …………………..……...77

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Sub-Struktur 1 ………………..…………......78

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Sub-Struktur 2 ………………..…………......78

Tabel 4.12 Hasil Uji Chow Sub-Struktur 1 ………………..……………...…......78

Tabel 4.13 Hasil Common Effect Model Sub-Struktur 1…..……..…………......79

Tabel 4.14 Koefisien Jalur untuk persamaan Sub-Struktur 1 ………………….. 80

Tabel 4.15 Hasil Uji Chow Sub-Struktur 2 ………………..……………...…......82

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xv

Tabel 4.16 Hasil Common Effect Model Sub-Struktur 2 ……..……..………......83

Tabel 4.17 Koefisien Jalur untuk persamaan Sub-Struktur 2 ………………….. 80

Tabel 4.18 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, Pengaruh Total dan

Pengaruh Simultan X1 dan X2 terhadap Y dan Z ……………………………… 87

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 1.1 Perbandingan Market Share Perbankan Syariah di Indonesia …...… 2

Gambar 1.2 Pertumbuhan Laba Bersih Bank Umum Syariah 2012-2018 …......... 4

Gambar 1.3 Jenis Penggunaan Produk Pembiayaan Bank Umum Syariah …...… 6

Gambar 1.4 Perkembangan Pembiayaan dengan Akad Murabahah pada Bank

Umum Syariah 2012-2018 …................................................................................. 7

Gambar 1.5 Perkembangan Pembiayaan dengan Akad Murabahah pada Bank

Umum Syariah 2012-2018 …................................................................................. 8

Gambar 2.1 Bagan Proses Murabahah …............................................................. 34

Gambar 2.2 Bagan Proses Murabahah …............................................................. 37

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ……………………………………….……… 46

Gambar 3.1 Substruktur-1 ……………………………………………………… 66

Gambar 3.1 Substruktur-1 ……………………………………………………… 67

Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas Sub-Struktur 1 …….......................................... 77

Grafik 4.2 Hasil Uji Normalitas Sub-Struktur 2 ….............................................. 77

Gambar 4.1 Sub –Struktur 1 ………...………………………………………….. 81

Gambar 4.2 Model Jalur Path Struktur 1 ……………………..………………... 83

Gambar 4.3 Sub-Struktur 2 ……………………………………………..……… 85

Gambar 4.4 Model Jalur Path Dtruktur 2 ……………………………………… 87

Gambar 4.5 Diagram Jalur Persamaan Sub-Struktur 1 dan 2 ………………..… 88

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu yang dapat mendukung perekonomian di Negara Indonesia

adalah bidang perdagangan dan bisnis. Banyaknya sektor perdagangan dan

bisnis menyebabkan para pebisnis untuk berfikir inovatif terhadap usahanya,

sehingga dibutuhkan modal yang cukup besar untuk kemajuan usaha suatu

perusahaan. Kebutuhan modal yang cukup besar tidak memungkinkan

pelaku usaha mendanai modal yang dibutuhkan bagi usahanya secara

keseluruhan, oleh karena itu para pelaku usaha mencari tambahan modalnya

dengan meminjam di lembaga keuangan.

Sebagai salah satu lembaga keuangan, perbankan merupakan tonggak

bagi perekonomian di Indonesia karena memiliki peranan yang sangat

penting. Dengan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi atau

perantara dalam sektor keuangan untuk menghimpun dana dari masyarakat

yang kelebihan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkan sehingga masyarakat sepakat bahwa bank

menjadi salah satu lembaga yang dipercaya untuk mengelola dana agar lebih

produktif.

Bank terbagi menjadi dua jenis, yaitu Bank Syariah yang sistem

operasionalnya menggunakan sistem bagi hasil dan Bank Konvensional

yang sistem operasionalnya menggunakan sistem bunga (riba). Menurut

Umam (2011) setelah banyaknya kritik terhadap Perbankan Konvensional

karena karakteristiknya yang masih terdapat unsur riba, judi (maysir),

ketidakpastian (gharar), dan bathil maka perbankan syariah menjadi sebuah

alternatif bagi praktek perbankan sehingga pertumbuhannya semakin

meningkat. Selain itu, pertumbuhan perbankan syariah saat ini mulai

diminati oleh masyarakat karena karakteristik perbankan syariah yang

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang ber-etika,

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

2

mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam

berproduksi.

Namun, menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS) dalam pernyataan resminya pada situs

www.cnbcindonesia.com tahun 2019 mengatakan bahwa saat ini kinerja

perbankan syariah masih melambat dan masih sulit melawan perbankan

konvensional. Menurut Bapak Harnovinsah selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Mercu Buana dalam pertemuan para pakar ekonomi

syariah dari Universitas Sains Malaysia dan Universitas Mercu Buana di

Jakarta pada bulan September 2019 mengatakan bahwa perbankan syariah

sudah beroperasi hampir 30 tahun di tanah air, tapi market share nya masih

rendah hanya 5.9%. hal ini disebabkan karena kurang sosialisasinya kepada

masyarakat di Indonesia dan lambatnya kinerja keuangan perbankan syariah.

Gambar 1.1

Perbandingan Market Share Perbankan Syariah di Indonesia

(presentase)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK Maret 2019

Adapun jumlah Perbankan Syariah di Indonesia menurut OJK adalah

198 yang terdiri dari 14 Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Usaha Syariah

(UUS) dan 164 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Keberadaan

Perbankan Syariah yang salah satunya yaitu Bank Umum Syariah (BUS)

64.62

32.86

2.52

Bank Umum Syariah

Unit Usaha Syariah

BPRS

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

3

diharapkan dapat mendorong dan mempercepat kemakmuran ekonomi

masyarakat melalui kegiatan perbankan, pembiayaan, dan investasi sesuai

kaidah Islam. Sehingga, munculnya bank-bank syariah baru dapat

menimbulkan persaingan sehat antar bank syariah dalam peningkatan

pelayanan jasa maupun peningkatan kinerja bank itu sendiri

Menurut Haq (2015) Salah satu indikator yang digunakan untuk

mengukur kinerja suatu Bank baik atau tidak ialah dengan melihat nilai

profitabilitasnya. Pada umumnya, rasio profitabilitas yang sering digunakan

oleh bank untuk mengetahui kinerja keuangannya adalah Return On Asset

(ROA) dan Return On Equity (ROE). ROA merupakan rasio untuk menilai

seberapa besar kemampuan bank dalam mengelola asset untuk

menghasilkan laba. Sementara ROE merupakan rasio untuk melihat

seberapa besar kemampuan bank dalam mengelola modal untuk

menghasilkan laba bersih. Beberapa literatur menjelaskan bahwa ROA lebih

menggambarkan tingkat profitabilitas sebuah bank, khususnya bank syariah.

Namun umumnya para stakeholder lebih melihat ROE untuk memprediksi

tingkat pengembalian yang akan diperoleh karena ROE menggambarkan

return dari jumlah modal dan ekuitas suatu bank, semakin tinggi ROE maka

tingkat pengembalian investasi pun semakin besar, hal ini memungkinkan

para pemegang modal untuk meningkatkan investasi di industry perbankan.

(Dewi dan Mohammad, 2017).

Tabel 1.1

Perkembangan Return On Equity pada Bank Umum Syariah

Periode ROE%

2012 24,06

2013 17,24

2014 5,85

2015 4.17

2016 5,25

2017 5,45

2018 10,35

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2018

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

4

Dari data statistik yang tercantum pada tabel 1.1 menunjukkan

perkembangan Return On Equity (ROE) yang mengalami fluktuatif. Pada

tahun 2012 hingga 2015 nilai ROE mengalami penurunan yaitu dari 24,06%

hingga menjadi 4,17% walaupun setelahnya mengalami peningkatan

kembali hingga tahun 2018 nilai ROE menjadi 10,35%. Sementara itu,

menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tahun 2011 yang

menyatakan batas aman tingkat ROE yaitu minimal 13% dengan kriteria

nilai cukup baik, tetapi dalam tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa tingkat

ROE pada tahun 2014-2018 hanya mencapai kurang dari 13% yang dapat

dinyatakan berada pada kodisi kurang baik bahkan bisa dikatakan tidak baik.

Lemahnya kondisi ekonomi di Indonesia menjadi salah satu penyebab

menurunnya tingkat laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertanam dalam ekuitas. Apabila tidak segera diambil sebuah tindakan dalam

fenomena ini, maka akan berpengaruh terhadap permodalan bank dan

kinerja bank dalam mengelola dana. ROE akan cenderung mengurangi akses

bank untuk mendapatkan modal baru yang mungkin diperlukan apabila nilai

ROE relatif lebih rendah dibandingkan dengan bank lain dan berdampak

langsung pada perluasan dan usaha bank dalam mempertahankan posisi

kompetitif dipasar.

Sesuai teori yang dijelaskan oleh Syamsudin (2011) yang mengatakan

bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba, maka salah satu indikator pencapaian kinerja bank yang baik juga

harus memperhatikan laba bersih yang diperoleh. Karena salah satu tujuan

didirikannya suatu Bank Umum Syariah adalah untuk memperoleh laba atau

profit. Laba merupakan pengembalian modal yang diperoleh perusahaan dari

hasil investasi yang dibuat dari suatu periode fiskal. Laba yang dihasilkan

dapat mencerminkan efektifitas operasional perusahaan dalam menjalankan

kinerjanya.

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

5

Gambar 1.2

Pertumbuhan laba bersih Bank Umum Syariah 2012-2018

(dalam miliar rupiah)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2018

Dari data statistik menunjukan perkembangan laba bersih yang

diperoleh Bank Umum Syariah mengalami fluktuatif. Pada tahun 2012

hingga 2015 mengalami penurunan dengan laba bersih yang diperoleh

sebesar 1,8 triliun hingga 635 miliar walaupun setelahnya mengalami

peningkatan hingga tahun 2018 sebesar 2,8 triliun. Perolehan tersebut

diduga mendukung penjelasan diatas bahwa salah satu faktor yang

menyebabkan peningkatan ROE adalah meningkatnya laba bersih yang

diperoleh, berlaku juga sebaliknya bahwa salah satu faktor yang

menyebabkan penurunan ROE adalah menurunnya laba bersih yang

diperoleh.

Untuk memperoleh laba, setiap perusahaan termasuk bank syariah

dituntut untuk melakukan kegiatan operasional. Sesuai dengan salah satu

peran bank syariah sebagai lembaga intermediasi, Pertumbuhan laba pada

Bank Umum Syariah dapat dilihat dari besarnya dana yang disalurkan

kepada masyarakat melalui pembiayaan dan besarnya tingkat keuntungan

yang diperoleh bank dari pembiayaan atau produk-produk yang disalurkan

oleh Bank Umum Syariah.

1800 1600

702 635

952 987

2806

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

6

Seperti bank konvensional, bank syariah juga memberikan jasa-jasa

pembiayaan. Pembiayaan di bank syariah dibedakan berdasarkan jenisnya,

dan terdapat tiga jenis pembiayaan yang merupakan ciri khas dari bank

syariah, pertama; pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dengan

menggunakan akad mudharabah dan musyarakah, kedua; pembiayaan

dengan prinsip jual beli dengan menggunakan akad murabahah, salam,dan

istishna‟, dan yang ketiga; menggunakan prinsip sewa dengan menggunakan

akad ijarahdan ijarah muntahiyah bitamlik (IMBT).

Menurut Sarwono selaku kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Regional 2 Jawa Barat pada www.sindonews.com 2018 lalu mengatakan

bahwa salah satu yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan perbankan

syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional karena belum

memiliki produk yang inovatif dan berbeda dengan konvensional. Beliau

juga mengatakan duplikasi sistem perbankan syariah mengakibatkan harus

bersaing secara ketat dengan perbankan konvensional. Penyaluran dana pada

bank syariah salah satu kelemahan yang memicu perbankan syariah saat ini

ialah hanya memfokuskan kepada fungsi sebagai bank komersial biasa, tidak

memkasimal kan fungsi sebagai bank investasi.

Gambar 1.3

Jenis Penggunaan Produk Pembiayaan Bank Umum Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK Maret 2019

Investasi 23%

Modal Kerja 33%

Konsumsi 44%

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

7

Dapat dilihat bahwa penggunaan dana dalam bentuk pembiayaan

paling banyak digunbakan dalam bentuk kegiatan konsumtif sebesar 44%,

lalu di ikuti dengan kegiatan permodalan kerja sebesar 33% dan kegiatan

investasi sebesar 23%. Orientasi penyaluran pembiayaan bank syariah juga

bisa disebut orientasi berjangka pendek yaitu menyalurkan pembiayaan

konsumtif jangka pendek yaitu terbanyak pada sektor Rumah tangga sebesar

41.90%, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran 10.23%, Kontruksi

8.31%, industry pengolahan 7.75% dan perantara keuangan 5.61%.

Salah satu produk yang dominan dalam kegiatan penyaluran

pembiayaan adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli menggunakan akad

murabahah. Hal tersebut dibuktikan hasil snapshot perbankan syariah di

Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018

pembiayaan murabahah berkisar 51,77%, musyarakah 36,86%,

mudharabah 5,27%, dan ijarah 3,18%.

Pembiayaan murabahah merupakan jasa pembiayaan dengan

mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Sedangkan pola

pelayannya dengan memakai jenis pembelian berdasarkan pesanan. Pada

perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang atau asset yang

dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari pemasok

barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan

menambah suatu mark-up atau keuntungan. Dengan kata lain, penjualan

barang oleh bank kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus profit.

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

8

Gambar 1.4

Perkembangan Pembiayaan dengan akad Murabahah pada Bank

Umum Syariah 2012-2018

(dalam miliar rupiah)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2018

Dari data statistik yang tercantum pada gambar diatas menunjukkan

perkembangan pembiayaan dengan akad murabahah pada Bank Umum

Syariah selama periode 2012-2018 yang menggambarkan bahwa

pembiayaan dengan akad murabahah mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun selama periode tersebut dan tetap menjadi produk unggulan dalam

bank syariah yang masih berjalan sampai saat ini. Fenomena ini

menunjukkan bahwa minat masyarakat dalam menggunakan produk

pembiayaan dengan akad murabahah ini banyak di minati setiap tahunnya

cukup masuk akal kiranya, ketika masyarakat lebih memilih produk

pembiayaan murabahah, sebab produk ini lebih mudah diterapkan karena

tidak rumit dan mirip dengan produk pembiayaan yang sudah lama dikenal

masyarakat di bank-bank konvensional. Maka lebih dari separuh pendapatan

(profitabilitas) yang dicatat oleh bank-bank syariah sebagian besar berasal

dari pembiayaan murabahah.

Selain dengan sistem jual beli, produk pembiayaan yang ditawarkan

oleh bank syariah juga ada dengan menggunakan prinsip bagi hasil. Salah

satu akad yang banyak dikenal masyarakat dalam prinsip bagi hasil ini

adalah akad mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah kerjasama antara

seorang partner yang memberikan uang kepada partner lain untuk

88909 90746 91867 93642

110063 114494 118134

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

9

diinvestasikan ke perusahaan komersial. Pihak bank (shahibul maal)

berkewajiban memberikan dana 100% kepada nasabah (mudharib) dan

mudharib hanya mengelola usaha yang sudah ditentukan oleh pihak

shahibul maal. Pembagian keuntungan akan dibagikan berdasarkan

kesepakatan pada awal kontrak, sedangkan jika terjadi kerugian akan

ditanggung oleh pemilik modal. Pengelola juga bertanggung jawab apabila

kerugian itu disebabkan oleh pengelola. (Rivai, 2012).

Gambar 1.5

Perkembangan Pembiayaan dengan akad Mudharabah pada Bank

Umum Syariah 2012-2018

(dalam miliar rupiah)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2018

Dari data statistik yang dicantumkan oleh gambar diatas menjelaskan

bahwa selama periode 2012-2018 pembiayaan dengan akad mudharabah

pada Bank Umum Syariah mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Fenomena ini menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap produk bank

syariah dengan akad mudharabah menurun setiap tahunnya selama periode

tersebut berbanding terbalik dengan pembiayaan dengan akad murabahah.

Fenomena ini menggambarkan bahwa operasi bank syariah belum

sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Imama

(2014) berdirinya perbankan syariah bertujuan untuk memperkenalkan suatu

sistem untuk menggantikan mekanisme bunga dalam transaksi perbankan,

yaitu transaksi berbasis profit and lost sharing atau lebih dikenal di

9409 8897 8754 8431 8099

7050

5889

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

10

Indonesia dengan sistem bagi hasil.hal ini dibuktikan dengan Undang-

Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, melalui pasal 6 huruf 1 yang

penjelasannyatidak menggunakan istilah bank islam atau bank syariah,

melainkan hanya menyebutkan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan

prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah.

Bank syariah seharusnya memperbesar pangsa produk bagi hasil

karena identik dengan perbedaan antara bank syariah dengan bank

konvensional. Menurut Perwataatmadja (2002) dalam Muklis (2018) secara

teoritis pembiayaan dalam bentuk kerja sama seperti pembiayaan dengan

akad mudharabah mempunyai dampak langsung kepada pertumbuhan

ekonomi berupa tumbuhnya peluang usaha baru, kesempatan kerja baru, dan

peningkatan pendapatan penduduk. bukan hanya terfokus pada produk jual

beli.

Menurut pandangan Abdullah Saeed melihat bahwa bank syariah

dalam merealisasikan sistem bagi hasil, sebagaimana dijabarkan dalam teori,

ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam sistem perbankan

syariah yang menginginkan pihak bank mempunyai hak untuk turut

menanggung beban resiko dari pembiayaan tersebut. Realitas ini mendorong

bank syariah menempuh jalan dengan membatasi fleksibilitas konsep

mudharabah tersebut dari sistem bagi hasil dan mencoba

mentransformasikannya ke dalam mekanisme pembiayaan bebas resiko.

(Saeed, 2008)

Oleh karena itu, tinggi rendahnya penawaran bank dan minat nasabah

untuk menggunakan produk pembiayaan dengan akad murabahah dan

mudharabah di bank syariah tentunya akan memberikan dampak bagi

pendapatan bank syariah serta besar kecilnya perolehan laba pada bank itu

sendiri. Dari laba tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur apakah kinerja

bank syariah tersebut baik atau tidak dilihat dari tingkat profitabilitasnya

seperti yang sudah dijelaskan pada beberapa teori bahwa profitabilitas yaitu

kemampuan bank dalam memperoleh laba dengan menggunakan salah satu

rasio yaitu ROE (Return on Equity).

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

11

Ada beberapa penelitian yang membahas tentang variabel penelitian

ini. Seperti penelitian Novi Fadhilah (2015) yang menyatakan bahwa secara

simultan pembiayaan dengan akad murabahah dan mudharabah memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri, tetapi

secara parsial pembiayaan dengan akad mudharabah tidak berpengaruh

terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri. Berbanding terbalik dengan

penelitian Ima Fatmawati dkk (2016) yang menyatakan bahwa secara parsial

pembiayaan dengan akad mudharabah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Laba bersih di Bank Umum Syariah. Penelitian lainnya yaitu

penelitian Yeni Susi Rahayu dkk (2016) yang menyatakan bahwa

pembiayaan dengan akad mudharabah memiliki pengaruh positif terhadap

Profitabilitas (ROE). Pada penelitan Purnama Putra (2018) dan Kurniawan

(2015) yang menyatakan bahwa pembiayaan dengan akad murabahah

memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas (ROE). Sedangkan

menurut Reinnisa (2015) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas (ROE).

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian untuk membuktikan tentang adanya pengaruh atau

tidak pada setiap variabel independen yang penulis gunakan terhadap

peningkatan profitabilitas bank umum syariah di Indonesia sehingga dapat

bersaing di pangsa pasar perbankan di Indonesia. Karena Profitabilitas bank

itu menjadi indikator penting apakah kinerja keuangan bank syariah tersebut

baik atau tidak dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Selain itu,

adanya Research Gap penelitian terdahulu membuat penulis ingin

melakukan pengujian kembali terhadap variabel-variabel tersebut dengan

objek dan metode yang berbeda dengan sebelumnya.

Penulis memilih Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2018.

Hal ini dikarenakan terkait dengan kelengkapan data yang akan penulis

peroleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan dan Website masing-masing Bank yang ada di Bank Umum

Syariah dan juga sekaligus memberikan hasil penelitian yang ter-update.

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

12

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin menuangkan penelitian

ini dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan

Mudharabah terhadap Laba Bersih serta implikasinya terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2018”

B. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Melambatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dengan

market share di perbankan Indonesia hanya mencapai 5.9% pada kuartal

I (satu) tahun 2019 yang menyebabkan kalah bersaing dengan perbankan

konvensional.

2. Kurang inovatifnya bank syariah dalam menghasilkan produk sehingga

harus bersaing secara ketat dengan bank konvensional.

3. Lemahnya perkembangan bank syariah karena hanya mendominasi

produk penyaluran dana dalam kegiatan konsumtif yang berorientasi

jangka pendek dibanding kegiatan produktif dalam investasi yang

berorientasi jangka panjang.

4. Tingkat ROE dengan hasil dibawah 13% pada 5 tahun terakhir yang

dinyatakan dalam posisi kurang baik bahkan bisa dikatakan tidak baik

pada tahun 2015 yang berdampak pada permodalan bank dan

pengelolaan dana bank yang kurang baik.

C. Pembatasan Masalah

1. Data yang digunakan dalam penelitian adalah Annual Report atau

laporan tahunan Bank Umum Syariah tahun 2012-2018

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable

pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, laba bersih dan

Profitabilitas.

3. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan tingkat rasio

Return On Equity (ROE)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

13

1. Apakah Pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah memiliki

pengaruh langsung terhadap Return On Equity (ROE) Bank Umum

Syariah periode 2012-2018?

2. Apakah pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah memiliki

pengaruh tidak langsung terhadap Return On Equity (ROE) Bank Umum

Syariah periode 2012-2018 melalui laba bersih?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut?

1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh langsung pembiayaan

murabahah dan pembiayaan mudharabah terhadap Return On Equity

(ROE) Bank Umum Syariah periode 2012-2018.

2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh tidak langsung pembiayaan

murabahah dan pembiayaan mudharabah terhadap Return On Equity

(ROE) Bank Umum Syariah periode 2012-2018 melalui laba bersih.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan serta memperluas ilmu

pengetahuan tentang pengaruh pembiayaan murabahah dan

mudharabah terhadap laba bersih serta implikasinya terhadap

Profitabilitas bank syariah.

b. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan

untuk menambah informasi dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai kinerja bank syariah sehingga dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di perusahaan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan pihak manajemen

dalam rangka peningkatan profitabilitas.

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

14

c.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Profitabilitas Bank Syariah

sudah pernah dilakukan sebelumnya. Hasil dari penelitian terdahulu akan

digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini.

Secara ringkas, hasil penelitian terdahulu dirangkum dalam tabel dibawah

ini:

Tabel 1.2

Tinjauan Kajian Terdahulu

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Purnama

Putra (Jurnal

Organisasi

dan

Manajemen,

Vol. 14 No. 2,

September

2018)

Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

Murabahah dan

Ijarah terhadap

Profitabilitas 4

Bank Umum

Syariah Periode

2013-2016

Variabel

Independen:

Murabahah dan

Mudharabah

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROE)

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel Ijarah dan

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 4

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

Pembiayaan

Mudharabah

tidak

berpengaruh

terhadap

tingkat

profitabilitas,

pembiayaan

Musyarakah

berpengaruh

negatif

terhadap

profitabilitas,

pembiayaan

Murabahah

dan Ijarah

berpengaruh

positif

terhadap

profitabilitas,

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

15

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

dan secara

simultan

seluruh

variabel

independen

berpengaruh

positif

terhadap

profitabilitas

2 Dewi Wulan

Sari dan

Mohamad

Yusak

Anshori

(Accounting

and

Management

Journal, Vol

1, No. 1, Juli

2017)

Pengaruh

pembiayaan

Murabahah,

Istishna,

Mudharabah, dan

musyarakah

terhadap

Profitabilitas

(Studi Pada Bank

Syariah di

Indonesia periode

Maret 2015-

Agustus 2016)

Variabel

Independen:

Murabahah,

Mudharabah

variabel dependen:

Profitabilitas (ROE)

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel Istishna

dan Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 4

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

Murabahah

dan

Mudharabah

berpengaruh

negative dan

positif

terhadap

ROE,

sedangkan

Musyarakah

dan Istishna

tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

ROE.

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

16

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

3 Novi Fadhila

(Jurnal Riset

Akuntansi dan

Bisnis Vol. 15

No. 1, Maret

2015)

Analisis

Pembiayaan

Mudharabah dan

Murabahah

terhadap Laba

Bank Syariah

Mandiri

Variabel

Independen:

Mudharabah dan

Murabahah

Variabel Dependen:

Laba

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu hanya

menggunakan 1

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

Mudharabah

tidak

berpengaruh

terhadap laba

Bank Syariah

Mandiri,

sedangkan

Murabahah

Berpengaruh

positif

terhadap

Laba Bank

Syariah

Mandiri

4 Russely Inti

Dwi Permata,

et al. (Jurnal

Analisis Pengaruh

Pembiayaan

Mudharabah dan

Variabel

Independen:

Mudharabah

Variabel

Independen:

penelitian

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

17

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Administrasi

Bisnis Vol. 12

No. 1, Juli

2014)

Musyarakah

terhadap Tingkat

Profitabilitas

(Return On

Equity) studi pada

Bank Umum

Syariah yang

terdaftar di Bank

Indonesia Periode

2009-2012)

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROE)

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

terdahulu

menggunakan

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 5

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

signifikan

negatif

terhadap

ROE,

pembiayaan

Musyarakah

berpengaruh

positif

terhadap

ROE.

Sedangkan

secara

simultan,

kedua

variabel

tersebut

berpengaruh

yang

signifikan

terhadap

ROE

5 Zaim nur Afif

(JEST Vol. 1

No. 8,

Agustus

2014)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

terhadap Laba

Melalui Variabel

Intervening

Pembiayaan

Variabel

Independen:

Murabahah

Variabel Dependen:

Laba

Teknik

Pengambilan

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu tidak

menggunakan

variabel

Mudharabah

Murabahah

berpengaruh

positif

terhadap laba

maupun

NPF,

sedangkan

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

18

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Bermasalah Bank

Umum Syariah di

Indonesia Periode

2009-2013

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

Teknik Analisis

Data:

Path Analysis

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 5

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

NPF tidak

berpengaruh

terhadap

Laba.

6 Ferdian Arie

Bowo. (Jurnal

studia

Akuntansi dan

Bisnis Vol. 1,

2013-2014)

Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

terhadap

Profitabilitas

Variabel

Independen:

murabahah,

variabel dependen:

Profitabilitas

Objek hanya Bank

Muamalat

Indonesia,

Pembiayaan

murabahah

memiliki

pengaruh

positif

terhadap

profitabilitas

Bank

Muamalat

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

19

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Indonesia

7 Yeni Susi

Rahayu, et al.

(Jurnal

Administrasi

Bisnis, Vol.33

No. 1, April

2016)

Pengaruh

Pembiayaan Bagi

Hasil

Mudharabah dan

Musyarakah

terhadap

Profitabilitas

(Studi pada Bank

Umum Syariah

yang terdaftar

pada Bursa Efek

Indonesia periode

2011-2014)

Variabel

Independen:

Mudharabah

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROE)

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 4

Bank Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh

positif

terhadap

tingkat ROE,

pembiayaan

Musyarakah

berpengaruh

negatif

terhadap

tingkat ROE,

dan secara

simultan

keduanya

berpengaruh

signifikan

terhadap

tingkat ROE.

8 Sutrisni Pengaruh Variabel Variabel baik secara

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

20

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Harisadono

dan Nurul

Fauziah

(Islaminomic

Jurnal Vol. 4,

No. 3, 2013.

ISSN: 2087-

9202)

Pembiayaan

Musyarakah dan

Pembiayaan

Mudharabah

terhadap Laba

Bersih pada Bank

Umum Syariah

Independen:

Mudharabah

Variabel Dependen:

Laba Bersih

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan

seluruh Bank

Syariah,

sedangkan

penelitian

sekarang hanya

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

parsial

maupun

simultan,

kedua

variabel

Musyarakah

dan

Mudharabah

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

variabel laba

bersih

9 Dy Ilham

Satria dan

Haryati

Pengaruh

Pendapatan

Murabahah,

Variabel

Independen:

Murabahah dan

Variabel

Independen:

penelitian

Murabahah

memiliki

pengaruh

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

21

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Saputri

(Jurnal

Visioner &

strategis, Vol

5 No.2,

September

2016)

Mudharabah dan

Musyarakah

terhadap Return

On Equity PT

Bank Syariah

Mandiri

Mudharabah

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROE)

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

terdahulu

menggunakan

variabel

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu hanya

menggunakan 1

Bank Umum

Syariah yaitu Bank

Syariah Mandiri,

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

terhadap

ROE,

sedangkan

mudharabah

dan

musyarakah

tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

ROE

10 Mohammed

T.Abusharbeh

(World

Review of

Business

Credit Risks and

Profitability of

Islamic Bankss:

Evidence From

Indonesia

Variabel

Independen: Profit

and Loss Sharing

Financing

(Mudharabah) dan

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

Profit and

Loss Sharing

Financing

tidak

berpengaruh

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

22

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Research vol.

4 No. 3

Oktober

2014)

Non Profit and Loss

Sharing Financing

(Murabahah)

Variabel Dependen:

Profitabilitas

Teknik Analisis

Data:

Path Analysis

variabel

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu hanya

menggunakan

seluruh Bank

Umum Syariah di

Indonesia,

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

signifikan

terhadap

Profitabilitas

sedangkan

Non Profit

and Loss

Sharing

Financing

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

profitabilitas

11 Febby Angga

Rianti dan

Elmanizar

(Jurnal Pajak,

Akuntansi,

Sistem

Informasi dan

Pengaruh Piutang

Murabahah,

pembiayaan

Mudharabah dan

pembiayaan

Musyarakah

terhadap

Variabel

Independen:

Murabahah dan

Mudharabah

Variabel Dependen:

Profitabilitas (ROE)

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

Musyarakah

Piutang

Murabahah

dan

Pembiayaan

Mudharabah

berpengaruh

positif dan

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

23

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Auditing Vol.

1 No. 1 Juni

2019)

Profitabilitas

Bank Syariah

Variabel

Dependen: ROA,

RBO, NPM

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan

seluruh Bank

Umum Syariah di

Indonesia,

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

Signifikan

tehadap ROE

12 Dr. Sufian

Radwan

Almanaseer

dan Dr. Zaher

Abdelfattah

(European

The Impact of

Financing

Revenues of The

Banks On Their

Profitability: An

Empirical Study

Variabel

Independen:

Murabahah dan

Mudharabah

Variabel Dependen:

Profitabilitas

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel Deffered

Terdapat

pengaruh

antara

variabel

murabahah

dan

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

24

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Journal of

Business and

Management,

Vol.8 No. 12,

2016)

on Local

Jordanian Islamic

Banks.

Sale

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan

Bank Umum

Syariah di

Jordania,

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah di

Indonesia

mudharabah

terhadap

profitabilitas

Bank Syariah

di Jordania.

13 Muklis dan

Siti Fauziah

(Jurnal

Islaminomic,

Vol. 6 No. 2,

Agustus 2015

Mudharabah,

Murabahah dan

Musyarakah

Pengaruhnya

terhadap Laba

Bersih BUS di

Indonesia

Variabel

Independen:

Murabahah dan

Mudharabah

Variabel Dependen:

Laba Bersih

Teknik

Pengambilan

Sampel:

Teknik Purposive

Sampling

Variabel

Independen:

penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

Musyarakah

Objek Penelitian:

penelitian

terdahulu

menggunakan 5

Bank Syariah di

Indonesia,

penelitian

sekarang

menggunakan 6

Bank Syariah

Secara

parsial,

terdapat

pengaruh

antara

pembiayaan

murabahah

terhadap laba

bersih BUD

di Indonesia,

sedangkan

pembiayaan

mudharabah

dan

musyarakah

tidak terdapat

pengaruh

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

25

No. Penelitian

(Tahun) Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Persamaan Perbedaan

Alat Penelitian:

Penelitian

terdahulu

menggunakan

software SPSS,

sedangkan

penelitian

sekarang

menggunakan

Eviews

terhadap laba

bersih BUS

di Indonesia.

Secara

simultas,

terdapat

pengaruh

antara ketiga

variabel

independen

terhadap laba

bersih BUS

di Indonesia.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada pedoman

penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2019, yang mana penulis menggunakan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penilitan, tinjauan penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori terkait dengan variable penelitian, kerangka

pemikiran, hubungan antar variable, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data, dan operasional variable penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

26

Bab ini berisi data tentang analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Perbankan Syariah

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2011) kinerja kauangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu

gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang di analisis

dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai

baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan

prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber

daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan

lingkungan.

Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, bank wajib memelihara tingkat kesehatannya agar kepercayaan

masyarakat terhadap bank dapat terjaga. Kesehatan bank merupakan

cerminan kondisi dan kinerja bank merupakan sarana bagi otoritas

pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap

bank. Selain itu bank juga menjadi kepentingan semua pihak yang

terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan masyarakat pengguna

bank.

Peraturan perundang-undangan yang secara spesifik mengatur

tentang kesehatan bank syariah adalah PBI No. 9/1/PBI/2007. Peraturan

ini sudah tidak berlaku sejak 1 Juli 2014 dan mulai diberlakukan

peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang

sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dalam rangka meningkatkan efektivitas penilaian tingkat

kesehatan bank untuk menghadapi perubahan kompleksitas usaha dan

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

28

profil risiko yang dapat berasal dari bank maupun dari perusahaan anak

bank.

Menurut Kamir (2008) tingkat kesehatan bank adalah kemampuan

suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara

normal dan mampu memenuhi kewajibannya dengan baik dengan cara-

cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. (Husein,

2016)

b. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja sangat berkaitan erat dengan kinerja keuangan

perusahaan. Menurut Hery (2017) pengukuran kinerja (performing

measurement) adalah upaya yang dilakukan untukmengukur tingkat

keberhasilan aktivitas bisnis berdasarkan standar dan kriteria yang telah

ditetapkan, juga bagaimana tingkat pencapaian keberhasilan perusahaan

apakah sudah sesuai dengan target, sehingga penyimpangan yang terjadi

dapat dieliminasi melalui proses perbaikan yang berkesinambungan.

pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan

perbaikan atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian

secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,

menginterpretasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan

pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012) menyatakan bahwa tujuan dari

pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

1. Mengetahui tingkat likuiditas. Yaitu menunjukan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera

diselesaikan pada saat ditagih.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Yaitu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

29

3. Mengetahui tingkat rentabilitas atau yang sering disebut dengan

profitabilitas. Yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu.

4. Mengetahui tingkat stabilitas. Yaitu menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas

hutang-hutangnya tepat pada waktunya.

c. Alat Analisis Kinerja Keuangan

Menurut Jumingan (2017) kinerja keungan dapat dinilai dengan

beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat

dibedakan menjadi:

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau

lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut)

maupun dalam presentase (relative).

2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menujukkan

kenaikan atau penurunan.

3. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik

analisis untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing

aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, merupakan teknik

analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal

kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis

untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan

kas pada suatu periode waktu tertentu.

6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun

laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

30

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8. Analisis Break Event, merupakan teknik analisis untuk mengetahui

tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

2. Analisis Laporan Keuangan

a. Definisi Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan instrumen untuk

mendiagnosa kekuatan dan kelemahan kinerja perusahaan melalui

analisis hubungan-hubungan kuantitatif dari laporan keuangan 22

perusahaan kemudian mengetahui pengaruhnya yang lebih luas.

Penggunaan rasio ini disesuaikan dengan kebutuhan, maksudnya

untuk beberapa situasi tertentu dibutuhkan variabel-variabel laporan

keuangan secara rinci, dan untuk situasi lain penggunaan beberapa

rasio saja sudah cukup.

b. Tahap Analisis Laporan Keuangan

1) Analisis neraca yaitu menghubungkan setiap posdengan aktiva.

2) Analisis laporan rugi laba dengan menghubungkn seluruh pos

dengan pendapatan bersih.

3) Analisis laporan arus kas, metode ini mulai dengan laba bersih

dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk sampai pada

kas yang dihasilkan oleh kegiatan pembiayaan bertanda negatif.

c. Analisis Rasio Keuangan

1) Ukuran Kinerja

a) Rasio profitabilitas, yaitu mengukur efektivitas manajemen

berdasarkan hasil pengembangan yang dihasilkan dari

penjualan dan investasi.

b) Rasio pertumbuhan, yaitu mengukur kemampuan perusahaan

untuk mempertahankan posisi ekonomisnya dalam

pertumbuhan perekonomian dan dalam industri atau pasar

produk tempatnya beroperasi.

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

31

c) Ukuran penilaian (valuation measures), yaitu mengukur

kemampuan manajemen untuk mencapai nilai-nilai pasar yang

melebihi pengeluaran kas.

2) Efesiensi Operasi

a) Manajemen aktiva, mengukur seberapa efektif perusahaan

memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis dalam

kekuasanya.

b) Manajemen biaya, operasi yang efisien mengelola investasi

dengan baik dan mengendalikan biaya dengan efektif.

3) Kebijakan Keuangan

a) Rasio leverage, mengukur sebatas mana total aktiva dibiayai

pemilik jika dibandingkan dengan pembiayaan yang

disediakan kreditur.

b) Rasio likuiditas, mengukur kemempuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban-kewajibanya yang jatuh tempo.

3. Profitabilitas

Menurut Harmono (2009) profitabilitas merupakan suatu kemampuan

yang menggambarkan kinerja fundamental perusahaan yang ditinjau dari

tingkat efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba.

Menurut Rodoni dan Ali (2014) rasio profitabilitas yaitu mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio yang biasa

digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas bank

adalah ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset).

a) Return On Equity (ROE)

Adapun yang digunakan dalam pengukutan profitabilitas adalah

salah satunya Return On Equity yang merupakan indikator untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang

tersedia untuk mendapatkan keuntungan tersisih. Semakin tinggi rasio

ini semakin baik perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas, jadi

informasi ROE yang mengidentifikasi tingkat kemampuan perusahaan

menggunakan modalnya untuk memperoleh pendapatan bersih, akan di

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

32

respon oleh investor, baik secara positif maupun negative. (Harahap,

2015)

Return On Equity adalah ukuran yang lebih penting karena

merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka ( Arifin, 2006).

pengunaan ROE sebagai variabel lebih dikarenakan sampai saat ini bank

syariah menggunakan ROE untuk menentukan tingkat bagi hasil/pada

masa yang akan datang.

ROE yaitu indikator kemampuan perbankan dalam mengelola

modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. ROE dapat

diperoleh dengan cara menghitung rasio antara Laba setelah pajak

dengan total ekuitas (Net Income dibagi total equity).

ROE =

x 100%

Tabel 2.1

Kriteria Penetapan Peringkat Faktor Return On Equity (ROE)

Peringkat Kriteria Penilaian

1 ROE > 23% (Sangat Baik)

2 18% < ROE ≤ 23% (Baik)

3 13% < ROE ≤ 18% (Cukup Baik)

4 8% < ROE ≤ 13% (Kurang Baik)

5 ROE ≤ 8% (Tidak Baik)

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tahun 2011

4. Laba bersih

a. Pengertian

Laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu

periode yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan

kemakmuran awal masih tetap dipertahankan (Jumingan,2009).

Sedangkan menurut lainnya “laba adalah selisih nyata penghasilan

yang diterima perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

33

dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk

memperoleh barang dan jasa tersebut.”

Salah satu hadis Nabi saw. yang perlu dikaji adalah hadis

yang secara tekstual kaitannya dengan pernyataan tentang

keuntungan dalam jual beli, hadis tersebut sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari, sebagai berikut: Dari „Urwah al-

Bariqi. “Bahwasannya Nabi saw. memberinya uang satu dinar untuk

dibelikan kambing. Maka dibelikannya dua ekor kambing dengan uang

satu dinar tersebut, kemudian dijualnya yang seekor dengan harga satu

dinar. Setelah itu ia datang kepada Nabi saw. dengan membawa satu

dinar dan seekor kambing. Kemudian beliau mendoakan semoga jual

belinya mendapat berkah. Dan seandainya uang itu dibelikan tanah,

niscaya mendapat keuntungan pula”.

Hadis diatas seringkali dijadikan patokan oleh para pedagang

untuk mengambil keuntungan yang sebanyak-banyaknya, dengan

meminimalkan modal yang dikeluarkan, sehingga tujuan dari

perdagangan yaitu untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dapat

cepat terwujud. Hadis tentang keuntungan jual beli tidak hanya

dipahami secara tekstual, tetapi bisa dipahami secara kontekstual,

faktor historis pada saat disabdakannya hadis ini sangat membantu

dalam memahami hadis secara benar. Islam tidak memberikan batasan

tertentu terhadap laba atau keuntungan dalam perdagangan, hal ini

diserahkan kepada masing-masing pedagang dan tradisi masyarakat

sekitar, dengan tetap memelihara kaidah-kaidah keadilan dan kebijakan

serta larangan memberikan manfaat terhadap diri sendiri ataupun

terhadap orang lain.

Menurut Harahap (2009), laba adalah kelebihan penghasilan diatas

biaya selama satu periode akuntansi.Sementara pengertian laba yang

dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran

pendapatan dan biaya. Menurut Warren (2005), laba bersih atau

keuntungan bersih yakni (net income atau net profit) merupakan

kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi.

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

34

Menurut Suwardjono (2008), laba adalah imbalan atas upaya

perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan

kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat kegiatan

produksi dan penyerahan barang atau jasa).

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa laba adalah perkiraan antara pendapatan dan beban-beban yang

terjadi pada suatu periode tertentu. Sedangkan laba bersih adalah angka

terakhir dalam perhitungan laba atau rugi dimana untuk mencarinya

laba operasi ditambah pendapatan lain-lain dikurangi dengan beban lain-

lain.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Laba Bersih

Menurut Ekawati (2010) diantara beberapa faktor yang

mempengaruhi jumlah laba yang diterima bank syariah, yaitu:

1) Dana pihak ketiga, dimana semakin besar dana nasabah yang

dihimpun produk bank syariah maka aset yang dimiliki pun akan

semakin besar yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pembiayaan dan salah satu tolak ukur kesehatan bank.

2) Pembiayaan yang disalurkan bank, dimana semakin besar

pembiayaan yang disalurkan bank syariah maka margin bagi

hasil yang diterima pihak bank juga semakin besar, hal ini

merupakan motivasi untuk bank syariah agar mampu menjalankan

pembiayaan yang lancar dan terpercaya.

3) Modal yang dimiliki bank, dimana semakin besar jumlah modal yang

ada maka semakin kuat keuangan bank syariah, semakin banyak

dana yang bisa digunakan untuk penyaluran pembiayaan dan

sebagai salah satu tolak ukur kesehatan bank

5. Pembiayaan Murabahah

Secara bahasa, kata murabahah berasal dari kata (Arab) rabaha,

yurabihu, murabahatan, yang berarti untung atau menguntungkan, seperti

ungkapan “tujaratus rabihah, wa baa‟u asy-syai murabahatan” artinya

perdagangan yang mengntungkan, dan menjual sesuatu barang yang

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

35

memberi keuntungan. Kata murabahah juga berasal dari kata ribhun atau

rubhun yang berarti tumbuh, berkembang dan bertambah.

Menurt Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah,

yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada

pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

Sedangkan menurut PBI No. 7/46/pbi/2005 tentang Akad Penghimpunan

dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah adalah jual beli barang sebesar harga pokok

barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.

Menurut Karim (2006) murabahah yang berasal dari Ribhu

(keuntungan), adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah

keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementa nasabah bertindak

sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah

keuntungan (Margin).

Menurut Zulkifli (2003) transaksi murabahah adalah jenis dimana

bank bertindak selaku penjual disatu sisi, dan disisi lain bertindak selaku

pembeli. Kemudian bank akan menjualnya kembali kepada pembeli

dengan harga beli ditambah margin (Ribhun) yang disepakati

Menurut Ascarya (2015), murabahah adalah suatu bentuk jual beli

tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga

barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang

tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

36

Gambar 2.1

Bagan Proses Murabahah

Sumber: Ascarya (2015)

Rukun akad murabahah ini adalah (1) pelaku akad (2) objek akad (3)

ijab dan qabul. Sedangkan syarat murabahah adalah (1) tingkat

keuntungan dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama (2)

semua biaya yang dikeluarkan penjual dalam rangka memperoleh barang

dimasukkan ke dalam biaya perolehan sedangkan pengeluaran yang

timbul seperti gaji pegawai, sewa tempat, dan lain sebagainya tidak

dapat dimasukkan ke dalam harga untuk suatu transaksi (3) biaya perolehan

dapat ditentukan secara pasti.Jenis murabahah yaitu (1) murabahah dengan

pesanan, jadi bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan

dari nasabah (2) murabahah tanpa pesanan, jenis ini bersifat tidak mengikat.

Jadi ada pesanan atau tidak, bank tetap menyediakan barang (Ascarya,

2015)

Menurut Djamil (2013) rukun Murabahah adalah sama dengan rukun

jual beli pada umumnya, yaitu ada penjual (al-bai‟), pembeli (al-musytari‟),

barang yang dibeli (al-mabi), harga (al-tsaman) dan shigat (ijab-qabul).

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

37

Menurut PBI No. 7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpuanan dan

penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, telah ditetapkan bahwa ketentuan pembiayaan melalui jual

beli murabahah adalah sebagai berikut:

1) Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli

barang

2) Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah kepada bank

ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama

3) Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang terlah disepakati kualifikasinya

4) Dalam hal bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk memberi

barang maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara

prinsip menjadi milik bank.

5) Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka atau urbun

saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah

6) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan

selain barang yang dibiayai bank

7) Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak

berubah selama periode akad

8) Angsuran pembiayaan selama periode akad harus dilakukan secara

proporsional.

6. Pembiayaan Mudharabah

Al-Mudharabah berasal dari kata dharb, artinya memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usahanya.

Secara teknis al-mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shohibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola usaha tersebut

(Muhammad, 2005). Sedangkan menurut Ascarya, (2015) mudharabah

atau penanaman modal adalah penyerahan modal kepada orang yang

berniaga sehingga ia mendapatkan persentase keuntungan.

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

38

Syarat akad pembiayaan mudharabah ini adalah (1) modal harus

berupa uang atau barang yang dinilai, diketahui jumlahnya, harus tunai

atau bukan piutang (2) keuntungan harus dibagi kedua pihak, besar

keuntungan disepakati pada waktu awal kontrak, penyedia dana

menanggung kerugian. Rukun akad pembiayaan ini adalah (1) pelaku

akad (2) objek akad (3) ijab dan qabul (Jayadi dalam Russely, Fransisca dan

Zahroh, 2014).

Jenis pembiayaan mudharabah adalah (1) mudharabah muqayyadah,

jenis usaha akan ditentukan oleh pihak bank (shahibul maal) dan

nasabah hanya mengelolanya (2) mudharabah mutlaqah, jenis usaha boleh

ditentukan oleh pihak nasabah (mudharib), meskipun modal tetap

ditanggung oleh shahibul maal (Sulhan dan siswanto dalam Russely,

Fransisca dan Zahroh, 2014)

Gambar 2.2

Bagan Proses Mudharabah

Sumber: Ascarya (2015)

Teknis pembiayaan mudharabah pada perbankan Indonesia adalah

pembiayaan ditujukan untuk membiayai investasi, modal kerja dan

penyediaan fasilitas. Penghitungan bagi hasil menggunakan metode

revenue sharing, dikarenakan resiko yang ditanggung lebih kecil

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

39

kerugiannya. Pendapatan pemilik modal bergantung pada ketidakpastian

usaha dan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam proses tersebut (Ascarya,

2015).

Nisbah bagi hasil antara pemodal dan pengelola harus disepakati

diawal perjanjian. Besarnya nisbah bagi hasil masing-masing pihak tidak

diatur dalam Syariah, tetapi tergantung kesepakatan kedua belah pihak.

Nisbah bagi hasil bisa dibagi rata 50:50, bisa juga 30:70, 60:40, atau

proporsi lain yang disepakati. Pembagian keuntungan yang tidak

diperbolehkan adalah dengan menentukan alokasi jumlah tertentu untuk

salah satu pihak (Ascarya, 2015).

Keuntungan mudharabah adalah jumlah kelebihan dari modal.

Syarat keuntungan berikut ini harus dipenuhi (1) harus diperuntukkan bagi

kedua pihak dan tidak boleh diisyaratkan hanya untuk satu pihak (2)

bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan

dinyatakan pada waktu kontrak disepakati (3) penyedia dana menanggung

semua kerugian akibat dari mudharabah dan pengelola tidak boleh

menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan

disengaja, kelalaian, atau melanggar kesepakatan (Chalifah, 2015).

7. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Legalitas bank syariah di Indonesia telah dilindungi oleh hukum

sejak dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 yang

kemudian direvisi ke dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998.

Namun, karena dirasa belum spesifik dan kurang mengakomodasi

karakteristik operasional perbankan syariah yang mana di sisi lain

pertumbuhan dan volume usaha bank syariah berkembang cukup pesat

maka disempurnakan lagi sesuai keadaan perbankan yang tertuang

dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2008.

Menurut Undnag-Undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam

Fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

40

keseimbangan („adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),

universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir,riba,

zalim dan objek yang haram.

Menurut Sudarsono (2012) bank syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-

prinsip syariah.

Bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar dengan bank

konvensional jika dilihat dari segi operasionalnya yaitu bank syariah

memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Prinsip dasar

yang digunakan bank syariah yaitu prinsip bagi hasil.

Menurut Ismail (2012) dalam sistem operasional bank syariah,

pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk

transaksi. Bank syariah tidak mengenal sistem bunga yang dibayar

kepada penyimpan dan di bank syariah. Konsep dasar bank syariah

didasarkan pada Al-Quran dan Hadits. Semua produk dan jasa yang

ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Quran dan Hadits

Rasulullah SAW. Oleh karena itu didirikannya lembaga perbankan yang

bebas bunga diharapkan mampu membawa perubahan bagi peningkatan

mutu dan kualitas perekonomian masyarakat Indonesia.

Bank syariah sebagai sebuah lembaga mempunyai mekanisme

dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (Depositor) dan

mempunyai kewajiban (Liability) untuk menawarkan pembiayaan

kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/atau skema

pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam. Pada sisi kewajiban,

terdapat dua kategori utama, yaitu Interest fee current and saving

accountdan Investment accounts yang berdasarkan pada prinsip PLS

(Profit and Loss Sharing) antara pihak bank dengan pihak depositor;

sedangkan pada sisi asset, yang termasuk didalamnya adalah segala

bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip atau standar

syariah seperti mudharabah, musyarakah, istishna, salam dan lain-lain

(Ali,2008).

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

41

b. Tujuan Bank Syariah

Tujuan bank syariah dalam undang-undang No. 21 tahun 2008

pasal 3 adalah untuk menunjangpelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat.

Menurut Sudarsono (2012), bank syariah memiliki beberapa

tujuan, antara lain sebagai berikut:

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara

islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan

perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis

usaha lainnya yang mengandung unsur Gharar (tipuan).

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan

jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak

terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal

dengan pihak yang membutuhkan dana.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin,

yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju

terciptanya kemandirian usaha.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang

berkembang.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas

bank syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi

diakibatkan adanya inflasi.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank

non syariah.

c. Jenis-Jenis Bank Syariah

Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, dan menurut jenisnya

terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

42

Bank Umum Syariah adalah Bank yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Unit Usaha Syariah yang biasa disebut UUS adalah unit kerja dari

kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor

induk dari kantor atau unit yang melaksanakn kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu

bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah

Berdasarkan kepemilikan, jenis bank syariah mencakup Bank

Umum Milik Negara (BUMN), Bank Umum Swasta (BUS), Bank

Campuran, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagaimana

umumnya. Selain itu, ada juga yang berstatus devisa (dapat melayani

valuta asing dan transaksi internasional) dan nondevisa (tidak

memberikan layanan valuta asing dan transaksinya berskala

domestic).(Ikatan Bankir Indonesia,2014)

d. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Menurut Sadi (2015), secara garis besar perbandingan antara bank

syariah dengan bank konvensional dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No. Bank Syariah Bank Konvensional

1. Melakukan invstasi-investasi

yang halal saja

Investasi yang halal dan yang

haram

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual beli atau sewa

Memakai perangkat bunga

3. Profit dan falah oriented Profit oriented

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk kemitraan

Hubungan nasabah dalam

bentuk hubungan kreditur dan

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

43

No. Bank Syariah Bank Konvensional

debitur

5. Penghimpunan dan penyaluran

dana harus sesuai dengan fatwa

Dewan Pengawas Syariah

Tidak terdapat dewan sejenis

e. Sumber Dana Bank Syariah

Arifin (2009) mengatakan bahwa sumber dana bank syariah

terdiri dari:

1) Modal inti (core capital)

Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal dari

para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya

dana modal inti terdiri dari:

a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham.

b) Cadangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang

disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian di

kemudian hari.

c) Laba ditahan yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan

kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham

sendiri diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.

2) Kuasi Ekuitas (mudharabah account)

Bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip

mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik dana (shahib

al maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu

usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri

pengelolaan bisnis sehari-hari. Berdasarkan prinsip ini, bank

menyediakan jasa bagi investor berupa:

a) Rekening investasi umum

Bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari

kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi

berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah (unrestricted

investment account). Dalam hal ini bank bertindak sebagai

mudharib dan nasabah bank bertindak sebagai Shahib al Maal,

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

44

sedang keduanya menyepakati pembagian laba (bila ada) yang

dihasilkan dari penanaman dana tersebut dengan nisbah

tertentu. Dalam hal terjadi kerugian, nasabah menanggung

kerugian tersebut dan bank kehilangan keuntungan.

b) Rekening investasi khusus

Bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah

institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah

korporasi untuk menginvestasikan dan mereka pada unit-unit

usaha atau proyek-proyek tertentu yang mereka setujui atau

mereka kehedaki.

c) Rekening tabungan mudharabah.

Dalam aplikasinya bank syariah melayani tabungan

mudharabah dalam bentuk targeted saving, seperti tabungan

korban, tabungan haji atau tabungan lain yang dimaksudkan

untuk suatu pencapaian target kebutuhan dalam jumlah dan

atau jangka waktu tertentu.

3) Dana titipan (wadi‟ah/non renumerated deposit)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada

bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Menurut Arifin

(2009), dana titipan ini dikembangkan dalam bentuk berikut:

a) Rekening giro wadi‟ah

Dalam hal ini bank menggunakan prinsip wadiah yad

dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagai custodian harus

menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi‟ah.

Dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan

komersial dan bank berhak atas pendapatan yang diperoleh

dari pemanfaatan harta titipan tersebut dalam kegiatan

komersial.

b) Rekening tabungan wadi‟ah

Dalam hal ini nasabah dapat menarik sebagian atau

seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai dengan

perjanjian yang disepakati. Bank menjamin pembayaran

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

45

kembali simpanan mereka. Semua keuntungan atas

pemanfaatan dana tersebut adalah milik bank, tetapi, atas

kehendaknya sendiri, bank dapat memberikan imbalan

keuntungan yang berasal dari sebagian keuntungan bank. Bank

menyediakan buku tabungan dan jasa-jasa yang berkaitan

dengan rekening tersebut.

f. Penggunaan Dana Bank Syariah

Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai

financial intermediary. Sehingga setelah berhasil menghimpun dana

pihak ketiga, bank syariah berkewajiban untuk menyalurkan dana

tersebut untuk pembiayaan. Alokasi penggunaan dana bank syariah

pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting (Muhammad,

2005), yaitu:

1) Aktiva yang menghasilkan (Earning Asset)

Aktiva yang dapat menghasilkan atau earning Asset adalah aset

bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Aset ini

disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri atas:

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(Musyarakah).

c) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al Bai‟)

d) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah dan Ijarah wa

Iqtina)

e) Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya.

1) Aktiva yang tidak menghasilkan (Non Earning Asset)

a) Aktiva dalam bentuk tunai (cash Asset), terdiri dari uang tunai,

cadangan likuiditas (primary reserve) yang harus dipelihara pada

bank sentral, giro pada bank dan item-item tunai lain yang masih

dalam proses penagihan (collections).

b) Pinjaman (qard), merupakan salah satu kegiatan bank syariah

dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan

ajaran Islam.

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

46

c) Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris (premises

dan equipment).

g. Sumber Pendapatan Bank Syariah

Portofolio pembiayaan pada bank komersial menempati porsi

terbesar, pada umumnya sekitar 55%- 60% dari total aktiva. Dari

pembiayaan yang dikeluarkan atau disalurkan bank diharapkan

dapat mendapatkan hasil. Tingkat penghasilan dari pembiayaan

(yield on financing) merupakan tingkat penghasilan tertinggi bagi bank

(Muhammad, 2005). Dengan demikian, sumber pendapatan bank

syariah dapat diperoleh dari:

1) Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah.

2) Keuntungan atas kontrak jual-beli (al bai‟)

3) Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina

4) Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir adalah model konseptual antar variabel yang

merupakan hasil sintesis landasan teori, pustaka dan hasil penelitian

terdahulu yang disusun dalam bentuk paradigm penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh langsung variabel

independen Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Mudharabah terhadap

Profitabilitas (ROE) maupun pengaruh tidak langsung melalui Laba Bersih.

Gambar berikut ini menunjukan kerangka pemikiran model penelitian

mengenai pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel

Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan mudharabah terhadap Profitabilitas

(ROE) melalui Laba bersih.

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

47

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Pembiayaan

Murabahah

(X1)

Pembiayaan

Mudharabah

(X2)

Laba Bersih

(Y)

Profitabilitas

(ROE)

(Z)

ρx1y

ρx2y

ρx1z

ρx2z

ρyz

ρyƐ1

ρzƐ2

Pembiayaan

Murabahah

Pembiayaan

Mudharabah Laba Bersih Profitabilita

s (ROE)

Tingakt Return On Equity (ROE) yang diperoleh Bank Umum Syariah di indonesia

pada 5 tahun terakhir kurang dari 13% yaitu berada dalam kondisi kurang baik

bahkan bisa dikatan tidak baik yang berdampak pada kemungkinan para pemegang

modal untuk berfikir kembali dalam meningkatkan investasi di industri perbankan.

Semakin tinggi ROE maka tingkat pengembalian investasi pun semakin besar. (Dewi

& Mohamad, 2017)

Grand Theory : Kinerja Keuangan

Uji Stasioneritas

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

48

Sub-Struktur1 Sub-Struktur 2

Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Estimasi Model Terpilih

Uji Koef. Detrminasi Uji t Uji F

Analisis Jalur

Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

49

C. Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian

1. Hubungan Antar Variabel dan Uji Hipotesis penelitian model 1

a. Hubungan Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Bersih

Pembiayan Murabahah merupakan salah satu produk yang

digunakan oleh bank syariah dalam menjalankan kegiatan

opersaionalnya. Pengelolaan pembiayaan murabahah yang merupakan

salah satu komponen penyusun asset terbesar pada perbankan syariah

akan menghasilkan pendapatan berupa margin/mark up. Dengan

diperolehnya pendapatan mark up tersebut maka akan mempengaruhi

besarnya laba yang diperoleh bank syariah. (Zaim, 2014). Fenomena ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Novi Fadhila (2015) yang

mengatakan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif

terhadap laba bersih bank syariah. Dan penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Fatmawati et al (2016) menunjukan hasil bahwa

pembiayaan murabahah berpengaruh negatif terhadap laba bersih Bank

Umum Syariah. Sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Pembiayaan Murabahah (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Laba Bersih (Y).

Ha : Pembiayaan Murabahah (X1) berpengaruh signifikan terhadap Laba

Bersih (Y).

b. Hubungan Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih

Pembiyaan mudharabah merupakan jenis pembiayaan yang

berprinsipkan bagi hasil. Pembiayaan yang telah disalurkan oleh bank

kepada nasabah akan menghasilkan pendapatan yang nantinya akan

dilakukan pembagian hasil sesuai kesepakatan yang telah disepakati di

awal akad. Pendapatan yang telah diterima oleh bank dari bagi hasil

akan mempengaruhi besarnya laba bank, begitu pula dengan kerugian

yang dialami oleh bank atas pembiayaan mudharabah ini juga akan

berpengaruh terhadap perubahan laba bersih. (Fatmawati,2016).

Fenomena ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Muhammad

Busthomi Emha (2014) yang mengatakan bahwa pembiayaan

mudharabah berpengaruh signifikan terhadap laba bank syariah. Selain

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

50

itu menurut Sutrisni Harisadono dan Nurul Fauziah (2013) mengatakan

bahwa Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap Laba

bersih Bank Umum Syariah. Sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Pembiayaan Mudharabah (X2) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Laba Bersih (Y)..

Ha : Pembiayaan Mudharabah (X2) berpengaruh signifikan terhadap

Laba Bersih (Y).

c. Hubungan Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Mudharabah

terhadap Laba Bersih

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, menurut Novi

Fadhila (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pembiayaan

Murabahah berpengaruh positif terhadap Laba Bersih.

Menurut Sutrisni Harisadonodan Nurul Fauziah (2013) serta

Muhammad Busthomi Emha (2014) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap laba

bersih. Sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Pembiayaan Murabahah (X1) dan Pembiayaan Mudharabah (X2)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih (Y).

Ha : Pembiayaan Murabahah (X1) dan Pembiayaan Mudharabah (X2)

berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih (Y).

Dari rumusan Hipotesis diatas, maka diketahui persamaan struktural model

1 nilai pengaruh ρ dari variable eksogen terhadap variable endogen

diperoleh dari nilai beta (β) pada analisis yang dilakukan sehingga

membentuk struktur persamaan model 1 seperti dibawah ini:

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ρyƐ1

2. Hubungan Antar Variabel dan Uji Hipotesis Penelitian Model 2

a. Hubungan Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Equity (ROE)

Akad pembiayaan murabahah termasuk dalam akad tijarah

digunakan dalam transaksi yang sifatnya komersil (profit oriented).

Sesuai dengan konsep profitabilitas, bahwa salah satu yang

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

51

mempengaruhi profitabilitas suatu bank adalah pembiayaan yang

disalurkan oleh suatu bank. Jika tingkat pembiayaan murabahah tinggi ,

maka profitabilitas akan mangalami kenaikan.(Harahap,2008). Dalam

penelitian ini menggunakan rasio Return On Equity dalam mengukur

suatu profitabilitas bank. Fenomena ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Yeni Susi Rahayu et al (2016) yang menyatakan bahwa

pembiayaan murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas (ROE). Dan penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh

Dewi Wulan Sari dan Mohamad Yusak Anshori (2017) menyatakan

bahwa pembiayaan murabahah memiliki pengaruh signifikan negatif

terhadap ROE. Sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Pembiayaan Murabahah (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROE (Z)

Ha : Pembiayaan Murabahah (X1) berpengaruh signifikan terhadap ROE

(Z)

b. Hubungan Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Equity (ROE)

Selain pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah juga

dilakukan bertujuan untuk memperoleh keuntungan (Profit Oriented)

pembiayaan tersebut akan menghasilkan laba dari perhitungan bagi

hasilnya. Keuntungan tersebut akan dibagi antara bank dan nasabah

pengelolanya. Keuntungan tersebut akan digunakan untuk

mengembalikan modal yang dialokasikan untuk pembiayaan. Tingkat

pengembalian modal tersebut dapat mengukur tingkat profitabilitas suatu

bank dengan cara memperbandingkan keuntungan/laba dan modal yang

dimilikinya. (Permata et al,2014). Fenomena ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Purnama Putra (2018) yang menyatakan bahwa

pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh positih dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas (ROE). Selain itu, menurut Febby Angga Rianti

dan Elmanizar (2019) menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah

berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROE). Sehingga dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

52

H0 : Pembiayaan Mudharabah (X2) tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE (Z)

Ha : Pembiayaan Mudharabah (X2) berpengaruh signifikan terhadap

ROE (Z)

c. Hubungan Antara Laba Bersih dan Return On Equity (ROE)

Kemampuan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) bagi bank

syariah sangat berdampak dalam meningkatkan pertumbuhan bank

syariah itu sendiri. Karena dalam meningkatkan pertumbuhan bank,

diperlukan adanya suatu komponen yang dapat mendukung tingkat

keberhasilan dalam pencapaiannya, yaitu banyaknya laba yang

diperoleh. Menurut Haq (2015) tingginya profitabilitas (dalam penelitian

ini menggunakan rasio ROE) menunjukan bahwa bank syariah memiliki

kinerja yang baik, terutama dalam menghasilkan laba. Sebaliknya,

rendahnya profitabilitas mengindikasikan bank syariah tidak berkinerja

baik, terlebih dalam hal memperoleh laba.

Menurut Kasmir (2014) hasil pengembalian ekuitas atau Return On

Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan

modal sendiri. Makin tinggi rasio ini makin baik. Artinya, posisi pemilik

perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya. Sehingga dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Laba Bersih (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE (Z)

Ha : Laba Bersih (Y) berpengaruh signifikan terhadap ROE (Z)

d. Hubungan Antara Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah

dan Laba Bersih terhadap Return On Equity (ROE)

Berdasarkan pemaparan diatas, menurut Yeni Susi Rahayu et al

(2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembiayaan murabahah

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROE).

Purnama Putra (2018) yang menyatakan bahwa pembiayaan

mudharabah memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROE)

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

53

Menurut Kasmir (2014) hasil pengembalian ekuitas atau Return On

Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri yang apabila Makin tinggi rasio ini makin

baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula

sebaliknya. Sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Pembiayaan Murabahah (X1), Pembiayaan Mudharabah (X2) dan

Laba Bersih (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE (Z).

Ha : Pembiayaan Murabahah (X1), Pembiayaan Mudharabah (X2) dan

Laba Bersih (Y) berpengaruh signifikan terhadap ROE (Z).

Dari rumusan Hipotesis diatas, maka diketahui persamaan struktural model

2 nilai pengaruh ρ dari variable eksogen terhadap variable endogen

diperoleh dari nilai beta (β) pada analisis yang dilakukan sehingga

membentuk struktur persamaan model 2 seperti dibawah ini:

Y = ρx1z X1 + ρx2z X2 + ρyz Y + ρzƐ2

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017) populasi merupakan wilayah generalisasi

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Sedangkan menurut Sanusi (2011) populasi adalah seluruh

elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk

membuat kesimpulan Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum

Syariah yang terdaftar di situs Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) selama periode penelitian.Berikut ini adalah tabel yang

menggambarkan populasi dalam penelitian:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Nama Perusahaan

1. PT. Bank Aceh Syariah

2. Pt. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3. PT. Bank Muamalat Indonesia

4. PT. Bank Victoria Syariah

5. PT. Bank BRI Syariah

6. PT. Bank Jabar Banten Syariah

7. PT. Bank BNI Syariah

8. PT. Bank Syariah Mandiri

9. PT. Bank Mega Syariah

10. PT. Bank Panin Dubai Syariah

11. PT. Bank Syariah Bukopin

12. PT. BCA Syariah

13. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

14. PT. Maybank Syariah Indonesia

Sumber : Daftar BUS di SPS OJK 2018

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

55

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono,2015). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria khusus sehingga layak

dijadikan sampel (Sugiyono,2015). adapun kriteria khusus yang digunakan

peneliti yaitu sebagai berikut:

1) Merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI)

atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

2) Merupakan Bank Syariah yang sudah berdiri sebagai Bank Umum

Syariah dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan di website

masing-masing BUS sejak 2012-2018

3) Bank Umum Syariah yang memiliki data yang terkait dengan variabel

penelitian selama periode penelitian

4) Bank Umum Syariah yang tidak mengalami kerugian selama periode

penelitian

Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian

ini berjumlah 6 bank. Proses pengambilan sampel disajikan pada tabel 3.2

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Proses Pengambilan Sampel

Sumber: Data diolah

No. Keterangan Jumlah Sampel

Penelitian

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)

14 BUS

2. Bank Syariah yang sudah berdiri sebagai

Bank Umum Syariah dan mempublikasikan

laporan keuangan tahunan di website masing-

masing BUS sejak 2012-2018

11 BUS

3. Bank Umum Syariah yang memiliki data

yang terkait dengan variabel penelitian

selama periode penelitian

9 BUS

4. Bank Umum Syariah yang tidak mengalami

kerugian selama periode penelitian

6 BUS

Jumlah data sampel yang diobservasi 7 Tahun x 6 BUS = 42

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

56

Berikut adalah 6 Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam

penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.3

Sampel penelitian

No. Nama Bank Kode

1. Bank BRI Syariah BRIS

2. Bank Muamalat Indonesia BMI

3. Bank BNI Syariah BNIS

4. BCA Syariah BCAS

5. Bank Syariah Mandiri BSM

6. Bank Syariah Bukopin

BSB

Sumber: Data diolah

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan media Website khususnya pada bagian

laporan keuangan dari masing-masing Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2012-2018 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Waktu penelitian pada karya ilmiah ini berada pada rentang waktu Juni

sampai dengan Oktober 2018

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Menurut Wijaya (2013) data sekunder adalah data yang diperoleh

dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap pakai sedangkan menurut

Sugiyono (2011) data sekunder adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, dimana untuk mendapatkan data

penelitian tersebut harus melalui orang lain atau mencarinya melalui

dokumen.

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

57

Adapun sumber data penelitian ini adalah Laporan Statistik Perbankan

yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh masing-masing Bank Umum

Syariah

D. Teknik Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel.

Menurut Basuki dan Prawoto (2016) data panel adalah data yang

menggabungkan data runtut waktu (TimeSeries) dan data silang (Cross

Section). Penelitian ini menggunakan data tahunan 6 Bank Umum Syariah

tahun 2012-2018. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

teknik studi pustaka (library research) dengan menggunakan berbagai

literatur rujukan seperti buku, jurnal, artikel dan sumber informasi lain yang

sesuai dengan penelitian. Dikarenakan buku referensi atau literature

terkadang tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa dikarenakan

ilmu selalu berkembang, oleh karena itu penulis juga menggunakan teknik

Internet Research. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik

dokumentasi (Fielad Research) dimana seluruh data sekunder yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan langsung dari website Otoritas

Jasa Keuangn dan masing-masing Bank Umum Syariah.

E. Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2015)

1) Variabel Endogen

a) Pembiayaan Murabahah (X1)

Menurut Ascarya (2015), murabahah adalah suatu bentuk jual

beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang,

meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk

memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin)

yang diinginkan.

Pembiayaan murabahah yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah total pembiayaan murabahah yang disalurkan bank syariah

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

58

yang dilihat dari neraca masing-masing bank syariah yaitu akun

piutang murabahah (Zaim Nur Afif, 2014). Total pembiayaan

murabahah diukur dengan logaritma natural dari nilai pembiayaan

murabahah pada akhir tiap tahun. Penggunaan logaritma natural

bertujuan agar hasilnya tidak menimbulkan bias, mengingat besarnya

nilai pembiayaan murabahah antar bank syariah yang berbeda-beda.

Selain itu penggunaan logaritma natural juga dimaksudkan agar data

total pembiayaan murabahah dapat terdistribusi normal dan memiliki

standar eror koefisien regresi minimal (Theresia dan tendelilin,

2007) dalam (Mulianti,2010).

b) Pembiayaan Mudharabah (X2)

Secara teknis al-mudharabah adalah akad kerjasama usaha

antara dua pihak dimana pihak pertama (shohibul maal)

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola usaha tersebut (Muhammad, 2005). Sedangkan

menurut Ascarya, (2015) mudharabah atau penanaman modal

adalah penyerahan modal kepada orang yang berniaga sehingga

ia mendapatkan persentase keuntungan.

Pembiayaan mudharabah yang dimaksud sama dengan

pembiayaan murabahah yaitu total pembiayaan mudharabah yang

disalurkan bank syariah yang tertera pada laporan neraca yaitu

dengan akun pembiayaan bagi hasil mudharabah (Yeni, et al,2016).

dan yang diukur dengan logaritma natural seperti yang dijelaskan

diatas.

2) Variabel Eksogen

a) Laba Bersih (Y)

Menurut Harahap (2009), laba adalah kelebihan penghasilan

diatas biaya selama satu periode akuntansi.Sementara pengertian

laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah

selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Menurut Warren (2005),

laba bersih atau keuntungan bersih yakni (net income atau net

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

59

profit) merupakan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang

terjadi.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa laba bersih

adalah kelebihan pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya yang

dikeluarkan perusahaan dan pajak. Dalam penelitian ini, laba bersih

yang digunakan adalah akun laba bersih setelah pajak yang

terpampang di laporan laba rugi bank syariah.

b) Return On Equity (Z)

Adapun yang digunakan dalam pengukutan profitabilitas

adalah salah satunya Return On Equity yang merupakan indikator

untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal

yang tersedia untuk mendapatkan keuntungan tersisih. Semakin

tinggi rasio ini semakin baik perusahaan dalam menghasilkan

profitabilitas, jadi informasi ROE yang mengidentifikasi tingkat

kemampuan perusahaan menggunakan modalnya untuk memperoleh

pendapatan bersih, akan di respon oleh investor, baik secara positif

maupun negative. (Harahap, 2015)

Return On Equity adalah ukuran yang lebih penting karena

merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka (Arifin, 2006).

Pengunaan ROE sebagai variabel lebih dikarenakan sampai saat ini

bank syariah menggunakan ROE untuk menentukan tingkat bagi

hasil pada masa yang akan datang.

Adapun variabel ROE pada penelitian ini menggunakan akun

ROE pada laporan rasio keuangan bank syariah yang diperoleh

menggunakan rumus yang ada pada surat edaran Bank Indonesia

Nomor 13/4/DPNP/2011 yaitu:

ROE =

x 100%

Tabel 3.4 dibawah ini merupakan tabel operasional variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

60

Tabel 3.4

Operasioanl Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi

Variabel

Pengukuran

Variabel Sumber

Jenis

Data

1.

Pembiayaan

Murabahah

(X1)

bentuk jual

beli ketika

penjual

menyatakan

biaya

perolehan

barang, , dan

tingkat

keuntungan

(margin)

yang

diinginkan

Total Pembiayaan

Murabahah bank

syariah dalam

tahun tertentu

Zaim Nur Afif

(2014) Nominal

2.

Pembiayaan

Mudharabah

(X2)

akad

kerjasama

usaha antara

dua pihak

dimana pihak

pertama

menyediakan

seluruh

(100%)

modal,

sedangkan

pihak

lainnya

menjadi

pengelola

usaha

tersebut

Total Pembiayaan

Murabahah bank

syariah dalam

tahun tertentu

Yeni Susi Rahayu,

et al (2016) Nominal

3. Laba Bersih

(Y)

kelebihan

pendapatan

setelah

dikurangi

biaya-biaya

yang

dikeluarkan

perusahaan

dan pajak

Laba Bersih =

Pendapatan –

Beban - Pajak

Lampiran Surat

Edaran OJK

Nomor

18/SEOJK.03/2015

Nominal

4. Return On

Equity (Z)

tingkat

kemampuan

perusahaan

menggunakan

modalnya

ROE =

x

100%

Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor

13/4/DPNP/2011

Rasio

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

61

Sumber: Data diolah

F. Teknik Pengolahan Data

Menurut tujuan awal penelitian, maka untuk menganalisis data

penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan metode analisis jalur

(path analysis) dengan bantuan program Eviews 9.5 yang akan melihat

bagaimana pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara variabel

Endogen dan Variabel Eksogen.

1. Uji Stasioneritas Data

Uji Stasioneritas merupakan suatu proses stochastic yaitu

sekumpulan variabel random yang tersusun dalam waktu. Suatu proses

stochastic dikatakan stasioner jika nilai rata-rata (mean) dan varian

(variance) adalah konstan sepanjang waktu. Jika data runtun waktu

stasioner, maka nilai mean, variance dan autovariance tetap sama

sehingga tidak terpengaruh oleh waktu (time variant) (Ghozali, 2013).

Stasioneritas suatu data sangat penting dalam penggunaan analisis

data yang berbentuk time series. Jika data time series tidak stasioner,

maka tidak mempunyai mean yang dipengaruhi waktu (time varying

mean) atau variance yang diperngaruhi waktu (time varying variance).

Stasioneritas dalam runtut waktu sangat penting karena jika tidak

stasioner, hanya dapat mempelajari perilakunya hanya pada periode

waktu pengamatan. Akibatnya tidak mungkin membuat generalisasi

untuk periode waktu yang lain. Jika hal ini terjadi maka tujuan

peramalan dengan data time series tidak stasioner menjadi tidak bernilai

(Ghozali, 2013)

Terdapat beberapa uji stasioneritas data dalam program Eviews

yaitu: Analisis grafik, Uji Autocorrelation function, dan uji akar unit

(unit root test) (Ghozali,2013). Uji stasioner yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji akar unit (unit root test) dengan menggunakan

untuk

memperoleh

pendapatan

bersih

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

62

metode Augmented Dickey Fuller (ADF). Hipotesis dapat dibentuk

sebagai berikut:

H0 = Data Tidak Stasioner

H1 = Data Stasioner

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima yang berarti data tidak

stasioner

Probabilitas < 0.05 maka H1 diterima yang berarti data stasioner

Menurut Ghozali (2013) jika data tidak stasioner maka dapat dinaikkan

ke diferensiasi tingkat 1 dan tingkat 2.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian guna mengetahui apakah model

regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan representative. Ada empat uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu: Uji Normalitas, Uji

Multikolinieritas, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi.

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai residual

mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka

hasil uji statistic menjadi tidak valid khususnya untuk ukuran sampel

kecil (Ghazali dan Ratmono, 2013).

Pada penelitian ini tidak menggunakan Uji Normalitas karena

menurut Basuki dan Prawoto (2016) uji normalitas bukan merupakan

syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator) dan beberapa pendapat

tidak mengharuskan syarat ini sebagai sesuatu yang wajib dipenuhi.

b) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier

antar variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya gejala

multikolinieritas dengan cara melihat nilai correlation matrix lebih

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

63

besar dari 0.9 maka data dalam penelitian ini terjadi

multikolinieritas. Dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = tidak terjadi multikolinieritas

H1 = terjadi multikolinieritas

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

r < 0.9 maka H0 diterima (tidak terjadi multikolinieritas)

r > 0.9 maka H1 diterima (terjadi multikolinieritas)

c) Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah variansi dari eror

bersifat tetap / konstan (homokedastik) atau berubah-ubah

(heterokedastik) (Dedi Rosadi,2012). Dalam penelitian ini tidak

menggunakan uji heterokedastisitas karena menurut Basuki dan

Prawoto (2019) heterokedastisitas biasanya terjadi pada data cross

section, dimana data panel lebih dekat ke ciri data cross section

dibandingkan time series

d) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali dan Ratmono (2013) uji autokorelasi

bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear

ada korelasi antar keseluruhan pengganggu (residual) pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Dalam penelitian ini tidak menggunakan uji autokorelasi

karena menurut Basuki dan Prawoto (2016) autokorelasi hanya

terjadi pada data time series. Pengujian autokorelasi pada data yang

tidak bersifat times series (cross section atau panel) akan sia-sia

semata atau tidaklah berarti.

3. Pengujian Model Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis

berganda dengan data panel. Menurut Ghozali (2013) data panel

merupakan penelitian yang menggabungkan antara cross section (data

silang) dengan time series (runtun waktu). Secara umum terdapat 3

pendekatan model data panel, yaitu:

a) Model Common Effect

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

64

Regresi data panel dengan menggunakan metode common

effect adalah asumsi yang menganggap bahwa intersep dan slope

selalu tetap baik antar waktu maupun antar individu. Setiap individu

(n) yang diregresi untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dengan variabel-variabel independennya akan memberikan

nilai intersep maupun slope yang sama besarnya. Begitu pula dengan

waktu (t), nilai intersep dan slope dalam persamaan regresi yang

menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan variabel-

variabel independennya adalah sama untuk setiap waktu. Hal ini

dikarenakan dasar yang digunakan dalam regresi data panel ini

menggambarkan pengaruh individu dan waktu pada model yang

dibentuknya (Sriyana, 2014). Model ini merupakan model paling

sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya karena hanya

mengkombinasikan data time series dan cross section.

b) Model Fixed Effect

Model ini merupakan cara memasukkan “individualitas” setiap

perusahaan atau setiap unit cross section adalah dengan membuat

intersep bervariasi untuk setiap perusahaan tetapi masih tetap

berasumsi bahwa koefisien slope konstan untuk setiap perusahaan

(Ghozali,2013)

Model ini menggunakan teknik variabel dummy untuk

menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep

bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial dan insentif.

Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini

sering juga disebut dengan teknik Least Square Dummy Variable

(LSDV).

c) Model Random Effect

Model ini tidak seperti pada model Fixed Effect, model ini

diasmsikan bahwa perbedaan intersep dan konstanta disebabkan oleh

residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode

waktu yang terjadi secara random (Sriyana, 2014)

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

65

Model Random Effect mengestimasi data panel yang variabel

residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar subjek.

Model ini digunakan untuk mengatasi kelemahan model Fixed

Effectyang menggunakan variabel dummy. Metode analisis data

panel dengan model ini harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah

cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian.

Selanjutnya, penentuan model data panel terbaik antara ketida model

tersebutdilakukan dengan dua teknik estimasi model regresi data panel,

yaitu sebagai berikut:

a) Uji Chow

Uji Chow ini dilakukan untuk menentukan model pendekatan

yang akan digunakan antar Common Effect dan Fixed Effect dengan

melihat nilai probabilitasnya. Adapun hipotesis yang digunakan

dalam uji ini adalah (Sriyana,2014):

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Probabilitas < 0.05 maka H1 diterima

Jika H0 diterima, maka model regresi data panel yang tepat untuk

digunakan adalah Common Effect Model. Namun jika H1 diterima

maka model regresi data panel yang terpilih adalah Fixed Effect

Model dan harus diuji kembali untuk memilih apakah model yang

tepat antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model.

b) Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan model pendekatan

yang terbaik anatar Fixed Effect Model dan Random Effect Model.

Dengan hipotesis yang digunakan sebagai berikut (Sriyana, 2014):

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

66

Probabilitas < 0.05 maka H1 diterima

Jika H0 diterima, maka model regresi data panel yang tepat untuk

digunakan adalah Random Effect Model. Dan jika H1 diterima maka

model regresi data panel yang terpilih adalah Fixed Effect Model.

4. Metode Analisis Jalur (Path Analysis)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur

(Path Analysis). Menurut Eddy Roflin (2009) model jalur merupakan

suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara,

dan terikat. Pola hubungan ditunjukkan dengan anak panah. Anak panah

tunggal menunjukan pengaruh sebab akibat antara variabel eksogen atau

perantara dengan satu variabel terikat atau lebih. Anak panah juga

menghubungkan kesalahan (variabel residu) dengan semua variabel

endogen masing-masing. Anak panah ganda menunjukan korelasi antara

pasangan variabel eksogen.

Koefisien jalur adalah koefisien regresi standar atau disebut „beta‟

yang menunjukan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas terhadap

variabel terikat dalam suatu model jalur tertentu. Koefisien jalur adalah

koefisien yang tidak mempunyai satuan, oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa makin besar koefisien jalur maka makin besar

pengaruh yang diberikan variabel itu. Koefisien jalur diperoleh melalui

program Eviews 9.5.

Dalam penelitian ini terdapat dua persamaan jalur atau sub-

struktur, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1

Substruktur-1

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Pembiayaan

Mudharabah (X2)

Laba Bersih

(Y)

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

67

Gambar 3.2

Substruktur-2

5. Koefisien Determinasi dan Koefisien Residu

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Secara umum koefisien

determinasi untuk data silang (Cross Section) relative rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtut waktu (Time Series) biasanya mempunyai nilai

koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali dan Ratmono, 2013).

Namun, koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model

akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang dimasukan tersebut tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan., Adjusted R Square (R2adj).

koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien

tersebut telah dikoreksi determinasi yang memasukkan jumlah variabel

dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien

determinasi yang disesuaikan maka nilai keofesien determinasi yang

disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya oenambahan variabel

baru dalam model. (Suliyanto, 2011).

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Pembiayaan

Mudharabah (X2) ROE (Z)

Laba Bersih (Y)

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

68

Sedangkan koefisien residu Ɛyx adalah besarnya pengaruh variabel

lain di luar model yang tidak ikut diamati. Rumus koefisien residu

adalah sebagai berikut:

Ɛyx = √

6. Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial dan Simultan

a) Uji t

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali,

2013). Uji statistic t dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai

probabilitas t-statistic. Hipotesis yang dibentuk dalam uji t ini adalah

sebagai berikut:

H0 = Secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan variabel

eksogen terhadap variabel endogen

Ha = Secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan variabel

eksogen terhadap variabel endogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

thitung < ttabel atau Sig > 0.05 maka H0 diterima

thitung > ttabel atau Sig < 0.05 maka Ha diterima

b) Uji F

Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2013). Uji statistic F yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dilihat dari nilai probabilitas F-statistic. Hipotesis yang

dibentuk dalam uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 = Secara simultan tidak terdapat pengaruh signifikan variabel

eksogen terhadap variabel endogen

Ha = Secara simultan tidak terdapat pengaruh signifikan variabel

eksogen terhadap variabel endogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Fhitung < Ftabel atau Sig > 0.05 maka H0 diterima

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

69

Fhitung > Ftabel atau Sig < 0.05 maka Ha diterima

7. Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung

Pengaruh langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terjadi tanpa melalui variabel endogen

lainnya. Besarnya pengaruh langsung suatu variabel eksogen terhadap

variabel endogen adalah perkalian nilai koefisien jalur variabel eksogen

terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur variabel eksogen

terhadap variabel endogen.

Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lainnya

yang terdapat dalam satu model kausal yang sedang di analisis. Besarnya

pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel

endogen yaitu perkalian nilai koefisien jalur variabel eksogen terhadap

variabel endogen yang dilaluinya. Pengaruh total adalah jumlah dari

pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

70

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui

suratnya No. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17

November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah islam. (www.brisyariah.co.id).

2. Bank Syariah Bukopin

PT. Bank Syariah Bukopin sebagai bank yang beroperasi dengan

prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT. Bank Bukopin,

Tbk., diakuisisinya PT. Bank Persyarikatan Indonesia oleh PT. Bank

Bukopin yang berlangsung secara bertahap dari 2005 hingga 2008.

(www.syariahbukopin.co.id)

3. BNI Syariah

Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT. Bank BNI Syariah. Dan didalam corporate plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan

akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). (www.bnisyariah.co.id)

4. Bank Muamalat Indonesia

Didirikan pada 1 November 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan

operasinya pada 1 Mei 1992.

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

71

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, pendirian

Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari

komitmen pembelian saham perseroan senilai Rp 84 Miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian perseroan. Selanjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam

modal senilai Rp. 106 Miliar. (www.bankmuamalat.co.id)

5. BCA Syariah

Tumbuh pesatnya perkembangan perbankan syariah dalam

beberapa tahun akhir menunjukan minat masyarakat mengenai ekonomi

syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan

layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi no. 72 tanggal 12 Juni

2009, Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisis PT. Bank Utama

Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank

BCASyariah. (www.bcasyariah.co.id)

6. Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk dipanggung politik

nasional, telah menimbulkan beragam dampak negative yang sangat

hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali

dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industry perbankan nasional

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitulisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

(www.syariahmandiri.co.id)

B. Analaisis Data Deskriptif

Pada bagian ini akan digambarkan ataupun dideskripsikan dari data

masing-masing variabel yang menampilkan karakteristik dari sampel yang

digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan data pada penelitian ini

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

72

menggunakan software Microsoft excel 2010 dan Eviews 9.5 untuk

mengolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti

yaitu terdiri dari variabel eksogen: Pembiayaan murabahah dan Pembiayaan

mudharabah. Variabel intervening: Laba Bersih. Sedangkan variabel

endogen: Return On Equity (ROE)

1) Pembiayaan Murabahah

Data yang digunakan dalam variabel pembiayaan murabahah ini yaitu

data yang tertera pada akun piutang murabahah di laporan neraca annual

report masing-masing bank syariah.

Tabel 4.1

Tabel Deskriptif Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah

Pembiayaan Murabahah (dalam jutaan rupiah)

BUS 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

BRIS 6966407 8849045 7858575 8780350 10500533 10457017 10070876

BNIS 7098660 7969128 11292122 13218300 14821164 16177550 17694190

BMI 18908769 19366212 20172146 17314492 17477000 19746000 15632000

BSB 1784352 2133910 2202580 2224645 2268908 1629024 1462523

BCAS 546759 597422 948034 1428091 1495010 1557673 1679410

BSM 50987269 52157147 50343501 34807005 36198341 36233737 38355135

Mean 14382036 12843283.71 15469493 12962147 13793493 14300167 14149022

Min 546759 597422 948034 1428091 1495010 1557673 1679410

Max 50987269 52157147 50343501 34807005 36198341 36233737 38355135

Sumber: Annual Report BUS Data diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.1, variabel pembiayaan murabahah 6

bank syariah selama periode 2012-2018 yang menunjukan nilai

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

73

minimum sebesar 546 miliar rupiah yang terdapat pada Bank BCA

Syariah di tahun 2012 dan nilai maximum sebesar 52 triliyun rupiah

yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri di tahun 2013. Rata-rata

pembiayaan murabahah menunjukkan bahwa nilai nya diatas 12 triliyun

rupiah dan masih menjadi produk yang mendominasi dalam kegiatan

penyaluran dana pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2) Pembiayaan Mudharabah

Data yang digunakan dalam variabel pembiayaan mudharabah ini

yaitu data yang tertera pada akun pembiayaan bagi hasil mudharabah di

laporan neraca annual report masing-masing bank syariah.

Tabel 4.2

Tabel Deskriptif Pembiayaan Mudharabah Bank Umum Syariah

Pembiayaan Murabahah (dalam jutaan rupiah)

Bus 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

BRIS 859252 936688 876311 1106566 1271485 840974 475300

BNIS 705678 709218 1016696 1258682 1181607 870110 933550

BMI 2239840 2170219 1723618 1052718 829000 737000 438000

BSB 194266 222108 264504 401915 340450 172789 104227

BCAS 189049 201866 188351 198422 342362 223322 238056

BSM 53462 97489 182580 2834182 3085615 21702 3226605

Mean 706924.5 722931.3 708676.7 1142081 1175086.5 477650 902289.7

Min 53462 97489 182580 1984422 340450 21702 104227

Max 2239840 2170219 1723618 2834182 3085615 223322 3226605

Sumber:Annual Report Data diolah

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

74

Berdasarkan hasil tabel 4.2, variabel pembiayaan 6 bank syariah

selama periode 2012-2018 yang menunjukan nilai minimum sebesar 21

miliar rupiah yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri di tahun 2017

dan nilai maximum sebesar 3.2 triliyun rupiah yang terdapat pada Bank

Syariah Mandiri di tahun 2018. Rata-rata pembiayaan mudharabah

menunjukkan nilai diatas 700 miliar rupiah kecuali pada tahun 2017

yang hanya mencapai 477 miliar rupiah. Angka tersebut menunjukan

bahwa pada tahun 2017 bank umum syariah tidak banyak melakukan

penyaluran dana pada produk pembiayaan mudharabah. Dan nilai rata-

rata tersebut masih jauh dibawah nilai rata-rata pembiayaan murabahah.

3) Laba Bersih

Data yang digunakan dalam variabel Laba Bersih ini yaitu data

yang tertera pada akun Laba Bersih setelah pajak di laporan Laba Rugi

annual report masing-masing bank syariah.

Tabel 4.3

Tabel Deskriptif Laba Bersih Bank Umum Syariah

Laba Bersih (dalam jutaan rupiah)

Bus 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

BRIS 11654 129564 6577 122637 170209 101091 96609

BNIS 101892 177462 163251 229000 277000 307000 416000

BMI 389410 165144 57173 74000 81000 26000 46000

BSB 17297 19547 8661 27778 32710 110514 177878

BCAS 12456 13801 12949 23436 36816 47900 58400

BSM 698748 651000 72000 289576 325414 365166 605213

Mean 205242.8 192753 53435.2 127737.8 153858.2 159611.8 233350

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

75

Laba Bersih (dalam jutaan rupiah)

Min 12456 13801 8661 23436 32710 26000 46000

Max 698748 651000 163251 289576 325414 365166 605213

Sumber:Anuual Report Data diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.3, variabel Laba Bersih 6 bank syariah

selama periode 2012-2018 yang menunjukan nilai minimum sebesar 8

miliar rupiah yang terdapat pada Bank Syariah Bukopin di tahun 2014

dan nilai maximum sebesar 698 miliar rupiah yang terdapat pada Bank

Syariah Mandiri di tahun 2012. Rata-rata perolehan laba bersih

menunjukkan bahwa nilai nya diatas 100 miliar rupiah kecuali pada

tahun 2014 yang hanya mencapai 53 miliar rupiah. Pencapaian laba

bersih tersebut merupakan hasil dari kegiatan operasional bank syariah

dikurangi biaya operasional serta pajak selama periode tersebut.

4) Return On Equity (ROE)

Data yang digunakan dalam variabel Return On Equity (ROE) ini

yaitu data yang tertera pada Akun ROE di laporan Rasio Keuangan

annual report masing-masing bank syariah.

Tabel 4.4

Tabel Deskriptif Return On Equity (ROE) Bank Umum Syariah

Laba Bersih (dalam presentase)

Bus 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

BRIS 7.81 10.2 0.44 6.33 7.4 4.1 2.49

BNIS 10.18 11.73 10.83 11.39 11.94 11.42 10.53

BMI 29.16 11.41 2.2 2.78 3 0.87 1.16

BSB 7.32 7.63 2.39 5.35 5.15 0.2 0.26

BCAS 2.8 4.3 2.9 3.1 3.5 4.3 5

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

76

Laba Bersih (dalam presentase)

BSM 25.05 15.34 1.49 5.92 5.81 5.72 8.21

Mean 13.72 10.10 3.37 5.81 6.13 4.43 4.6

Min 2.8 4.3 0.44 2.78 3 0.2 0.26

Max 29.16 15.34 10.83 11.39 11.94 11.42 10.53

Sumber: Annual Report Data diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.4 diatas, variabel Return On Equity

(ROE) 6 bank syariah selama periode 2012-2018 yang menunjukan nilai

minimum sebesar 0.2% yang terdapat pada Bank Syariah Bukopin di

tahun 2017 dan nilai maximum sebesar 29.16% yang terdapat pada Bank

Muamalat Indonesia di tahun 2012. Melihat rata-rata tingkat ROE

menunjukkan bahwa ROE Bank Umum Syariah di Indonesia kurang

efisien, karena masih terdapat nilai dibawah 8% yang sudah termasuk

kriteria kurang baik yaitu pada tahun 2014-2018. Artinya semakin kecil

keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut semakin kecil pula posisi

bank dari segi penggunaan modal.

C. Hail Uji Instrumen Penelitian

1) Hasil Uji Stasioneritas Data

Langkah awal sebelum mengestimasi model terlebih dahulu

dilakukan uji stasioneritas data terlebih dahulu pada masing-masing

variabel yang ada dalam model. Untuk mendeteksi stasioneritas data

Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, Laba Bersih dan

Return On Equity (ROE) dilakukan dengan menggunakan Augmented

Dickey Fuller (ADF) test.

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

77

Tabel 4.5

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF)

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Level 1st Difference

Probabilitas Keterangan Probabilitas Keterangan

ROE 0.0005 Stasioner 0.0000 Stasioner

Laba Bersih 0.0253 Stasioner 0.0000 Stasioner

Murabahah 0.2819 Tidak Stasioner 0.0000 Stasioner

Mudharabah 0.0008 Stasioner 0.0000 Stasioner

Sumber: Output Eviews 9.4 (data diolah)

Data dikatakan stasioner jika probabilitasnya < 0.05. Dari tabel 4.5

diatas, pada tahap level terdapat variabel yang tidak stasioner yaitu

variabel Pembiayaan Murabahah dengan nilai uji ADF sebesar 0.2819 >

0.05. karena tidak stasioner maka dilakukan ke tahap selanjutnya yaitu

tahap first difference terhadap data tersebut. Dari hasil pada tahap first

difference menunjukkan variabel Pembiayaan Mudharabah sebesar 0.000

< 0.05 yang dapat diartikan bahwa variabel tersebut sudah dikatakan

stasioner. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel pada tingkat

first difference bersifat stasioner.

2) Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikolinearitas

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas Sub-Struktur 1

MURABAHAH MUDHARABAH

MURABAHAH 1.000000 0.367391

MUDHARABAH 0.367391 1.000000

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

78

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas Sub-Struktur 2

MURABAHAH MUDHARABAH LABABERSIH

MURABAHAH 1.000000 0.367391 0.696209

MUDHARABAH 0.367391 1.000000 0.206030

LABABERSIH 0.696209 0.206030 1.000000

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

Berdasarkan kedua tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

pengujian terhadap nilai koefisien diatas, masing-masing variabel

mempunya nilai koefisien < 0.9, maka dapat disimpulkan bahwa model

tidak mengalami multikolinearitas.

3) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur 1

Uji Chow digunakan untuk memilih salah satu model pada regresi

data panel, yaitu antar common effect model dengan Fixed Effect Model.

Hipotesis yang dibentuk berdasarkan hasil uji chow sebagai berikut: H0=

Common Effect Model sedangkan H1= Fixed Effect Model.

Tabel 4.12

Hasil Uji Chow Sub-Struktur 1

Redundant Fixed Effects Tests Equation: SUBSTRUKTUR1

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.864411 (5,34) 0.1267 Cross-section Chi-square 10.176655 5 0.0704

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

Hasil uji chow menunjukan probabilitas cross-section Chi-Square

test 0.0704 > 0.05, sehingga H0 diterima dan Common Effect Model

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

79

adalah model yang tepat untuk Sub-Struktur 1. Dan tidak perlu

dilakukan uji selanjutnya yaitu uji hausman.

Tabel 4.13

Hasil Common Effect Model Sub-Struktur 1

Dependent Variable: LOGLB Method: Panel Least Squares Date: 09/13/19 Time: 01:45 Sample: 2012 2018 Periods included: 7 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

MURABAHAH 0.062504 0.011059 5.651924 0.0000 MUDHARABAH -0.004764 0.012863 -0.370404 0.7131

C 1.492990 0.193897 7.699928 0.0000

R-squared 0.475165 Mean dependent var 2.419671 Adjusted R-squared 0.448250 S.D. dependent var 0.115829 S.E. of regression 0.086037 Akaike info criterion -1.999320 Sum squared resid 0.288695 Schwarz criterion -1.875201 Log likelihood 44.98573 Hannan-Quinn criter. -1.953826 F-statistic 17.65453 Durbin-Watson stat 1.370115 Prob(F-statistic) 0.000003

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

dari hasil output pada tabel 4.13 didapatkan model persamaan

regresi sebagai berikut:

LBit = 1.492990 + 0.062504MRit – 0.004764MDit + Ɛit

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 1.492990 menunjukan bahwa jika variable

independen (Murabahah dan Mudharabah) pada observasi ke i dan

periode ke t adalah nol, maka nilai Laba Bersih adalah sebesar

1.492990

b. Koefisien regresi Murabahah sebesar 0.062504 menyatakan bahwa

jika nilai Murabahah pada observasi ke i dan pada periode t naik

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

80

sebesar 1, maka nilai Laba Bersih naik sebesar 0.062504 pada

observasi i dan periode ke t.

c. Koefisien regresi Mudharabah sebesar -0.004764 menyatakan bahwa

jika nilai Mudharabah pada observasi ke i dan pada periode t naik

sebesar 1, maka nilai Laba Bersih turun sebesar -0.004764 pada

observasi i dan periode ke t.

4) Menguji dan Memaknai Sub-Struktur 1

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Path

Analysis dengan regresi berganda model Common Effect sebagaimana

telah dilakukan dalam pemilihan model terbaik sebelumnya, yaitu

dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji t, uji F dan analisis jalur.

a) Analisis Sub-Struktur 1

Persamaan Sub-Struktur 1 adalah Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ρyƐ1

Gambar 4.1

Sub-Struktur 1

Persamaan sub-struktur 1 menggambarkan pengaruh X1 dan X2

terhadap Y. berikut nilai koefisien jalur yang diperoleh:

Tabel 4.14

Koefisien Jalur untuk persamaan Sub-Struktur 1

Hubungan Koef.

Jalur thitung Sig Fhitung Sig R

2 R

2adj dari ke

X1

y

0.0625 5.6519 0.0000

17.6545 0.0000 0.4752 0.4483

X2 -0.0048 -0.3704 0.7131

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Pembiayaan

Mudharabah (X2)

Laba Bersih

(Y)

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

81

b) Koefisien Jalur persamaan Sub-Struktur 1

ρx1y X1 = 0.0625

ρx2y X2 = -0.0048

jadi persamaan jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = ρx1y X1 + ρx2y X2 + ρyƐ1

Y = 0.0625X1 – 0.0048X2 + 0.7244Ɛ1

Angka koefisien residu sebesar 0.7244 di dapat dari √ =

√ = 0.7244

c) Koefisien Determinasi

Adjust R Square atau koefisien determinasi yang telah

disesuaikan merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap

variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi

semakin tinggi pula kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variasi perubahan pada variabel tergantungnya, nilai Adjust R Square

sebesar 0.4483. artinya, pengaruh pembiayaan murabahah dan

pembiayaan mudharabah terhadap laba bersih sebesar 44.83%

sedangkan sisanya 55.17% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

d) Uji t

1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Bersih

Pada model koefisien didapat nilai t-statistic murabahah

sebesar 5.6519 yang menunjukan bahwa arah koefisien positif,

sedangkan probabilitas murabahah sebesar 0.0000 < 0.05

menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh

signifikan terhadap Laba Bersih.

2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih

Pada model koefisien didapat nilai t-statistic mudharabah

sebesar -0.3704 yang menunjukan bahwa arah koefisien negatif,

sedangkan probabilitas mudharabah sebesar 0.7131 > 0.05

menyebabkan H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

82

disimpulkan bahwa Pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh

signifikan terhadap Laba Bersih.

e) Uji F

Bersasarkan hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai signifikan

probabilitas F-statistic sebesar 0.0000 < 0.05 sehingga H0 ditolak

dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara

simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

murabahah dan pembiayaan mudharabah terhadap laba bersih.

Gambar 4.2

Model Jalur Path Struktur 1

0.7244Ɛ1

0.0625

-0.0048

5) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Sub-Struktur 2

Uji Chow digunakan untuk memilih salah satu model pada regresi

data panel, yaitu antar common effect model dengan Fixed Effect Model.

Hipotesis yang dibentuk berdasarkan hasil uji chow sebagai berikut: H0=

Common Effect Model sedangkan H1= Fixed Effect Model.

Tabel 4.15

Hasil Uji Chow Sub-Struktur 2

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: SUBSTRUKTUR2

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.572665 (5,27) 0.2014

Cross-section Chi-square 9.201549 5 0.1013

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

Laba Bersih

(Y)

Pembiayaan

Mudharabah (X2)

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

83

Hasil uji chow menunjukan probabilitas cross-section Chi-Square

test 0.2014 > 0.05, sehingga H0 diterima dan Common Effect Model

adalah model yang tepat untuk Sub-Struktur 2. Dan tidak perlu

dilakukan uji selanjutnya yaitu uji hausman.

Tabel 4.16

Hasil Common Effect Model Sub-Struktur 2

Dependent Variable: LOGROE Method: Panel Least Squares Date: 09/13/19 Time: 01:47 Sample: 2012 2018 Periods included: 7 Cross-sections included: 6 Total panel (unbalanced) observations: 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LABABERSIH 0.466076 0.116958 3.984984 0.0004 MURABAHAH -0.303717 0.119149 -2.549045 0.0158

MUDHARABAH 0.031113 0.073267 0.424659 0.6739 C -0.429441 1.149753 -0.373507 0.7112

R-squared 0.368671 Mean dependent var 0.483797 Adjusted R-squared 0.309484 S.D. dependent var 0.558383 S.E. of regression 0.464002 Akaike info criterion 1.406582 Sum squared resid 6.889519 Schwarz criterion 1.582528 Log likelihood -21.31847 Hannan-Quinn criter. 1.467992 F-statistic 6.228901 Durbin-Watson stat 0.364391 Prob(F-statistic) 0.001872

Sumber: Output Eviews 9.5 (data diolah)

dari hasil output diatas didapatkan model persamaan regresi sebagai

berikut:

ROEit = -0.429441 – 0.303717MRit + 0.031113MDit + 0.466076LBit + Ɛit

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar -0.429441 menunjukan bahwa jika variable

independen (Murabahah, Mudharabah dan Laba Bersih) pada

observasi ke i dan period ke t adalah nol, maka nilai ROE adalah

sebesar -0.429441

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

84

b. Koefisien regresi Murabahah sebesar -0.303717 menyatakan bahwa

jika nilai Murabahah pada observasi ke i dan pada periode t naik

sebesar 1, maka nilai ROE turun sebesar -0.303717 pada observasi i

dan periode ke t.

c. Koefisien regresi Mudharabah sebesar 0.031113 menyatakan bahwa

jika nilai Mudharabah pada observasi ke i dan pada periode t naik

sebesar 1, maka nilai ROE naik sebesar 0.308805 pada observasi i

dan periode ke t.

d. Koefisien regresi Laba Bersih sebesar 0.466076 menyatakan bahwa

jika nilai NPF pada observasi ke i dan pada periode t naik sebesar 1,

maka nilai ROE naik sebesar 0.466076 pada observasi i dan periode

ke t.

6) Menguji dan Memaknai Sub-Struktur 2

a) Analisis Sub-Struktur 2

Persamaan Sub-Struktur 2 adalah Y = ρx1z X1 + ρx2z X2 + ρyz Y +

ρzƐ2

Gambar 4.3

Sub-Struktur 2

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Pembiayaan

Mudharabah (X2) ROE (Z)

Laba Bersih (Y)

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

85

Tabel 4.17

Koefisien Jalur untuk persamaan Sub-Struktur 1

Hubungan Koef.

Jalur thitung Sig Fhitung Sig R

2 R

2adj

dari ke

X1

Z

-0.3037 -2.5490 0.0158

6.2289 0.0018 0.3687 0.3095 X2 0.0311 0.4247 0.6739

y 0.4294 3.9849 0.0004

b) Koefisien jalur persamaan Sub-Struktur 2

ρx1z X1 = -0.3037

ρx2z X2 = 0.0311

ρyzY = 0.4294

jadi persamaan jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = ρx1z X1 + ρx2z X2 + ρyz Y + ρzƐ2

Y = -0.3037X1 + 0.0311X2 + 0.4294Y + 0.7945Ɛ2

Angka koefisien residu sebesar 0.7945 di dapat dari √ =

√ = 0.7945

c) Koefisien Determinasi

Adjust R Square atau koefisien determinasi yang telah

disesuaikan merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap

variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasi

semakin tinggi pula kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variasi perubahan pada variabel tergantungnya, nilai Adjust R Square

sebesar 0.3095. artinya, pengaruh pembiayaan murabahah,

pembiayaan mudharabah dan laba bersih terhadap ROE sebesar

30.95% sedangkan sisanya 69.05% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

d) Uji t

1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROE

Pada model koefisien didapat nilai t-statistic murabahah

sebesar -2.5490 yang menunjukan bahwa arah koefisien negatif,

sedangkan probabilitas murabahah sebesar 0.0158 < 0.05

menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

86

disimpulkan bahwa Pembiayaan Murabahah berpengaruh

signifikan terhadap ROE.

2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap ROE

Pada model koefisien didapat nilai t-statistic mudharabah

sebesar 0.4247 yang menunjukan bahwa arah koefisien positif,

sedangkan probabilitas mudharabah sebesar 0.6739 > 0.05

menyebabkan H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE.

3. Pengaruh Laba Bersih terhadap ROE

Pada model koefisien didapat nilai t-statistic laba bersih

sebesar 3.9849 yang menunjukan bahwa arah koefisien positif,

sedangkan probabilitas laba bersih sebesar 0.0004 < 0.05

menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa laba bersih berpengaruh signifikan terhadap

ROE.

e. Uji F

Bersasarkan hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai signifikan

probabilitas F-statistic sebesar 0.0018 < 0.05 sehingga H0 ditolak

dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara

simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

murabahah, pembiayaan mudharabah dan laba bersih terhadap ROE.

Gambar 4.4

Model Jalur Path Struktur 2

-0.3037

0.7945Ɛ2

0.0311

0.4294

Pembiayaan

Murabahah (X1)

Pembiayaan

Mudharabah (X2) ROE (Z)

Laba Bersih (Y)

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

87

7) Perhitungan Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung

Berdasarkan hasil dari sub-struktur 1 dan 2 maka dapat

digambarkan secara keseluruhan yang menggambarkan hubungan antar

variabel X1,X2, Y terhadap Z sebagai berikut:

Gambar 4.5

Diagram Jalur Persamaan Sub-Struktur 1 dan 2

0.7244Ɛ1 0.7945Ɛ2

-0.3037

0.0625

0.4294

-0.0048

0.0311

Berikut adalah perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen.

Tabel 4.18

Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh total dan pengaruh

simultan X1 dan X2 terhadap Y dan Z

Pengaruh

Variabel

Koef.

Jalur

Pengaruh

Total

Langsung Tidak Langsung

X1 Y 0.0625 0.0039 - 0.0039

X2 Y -0.0048 - - -

X1 Z -0.3037 0.0922 0.0268 0.1190

X2 Z 0.0311 - - -

Pembiayaan

Murabahah

(X1)

Pembiayaan

Mudharabah

(X2)

Laba Bersih

(Y)

ROE

(Z)

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

88

Y Z 0.4294 0.1844 - 0.1844

Ɛ1 0.7244

Ɛ2 0.7945

a. Pengaruh Langsung

Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Bersih

X1 Y = 0.06252= 0.00390625 = 0.39%

Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROE

X1 Z = -0.30372 = 0.09223369 = 9.22%

Pengaruh Laba Bersih terhadap ROE

Y Z = 0.42942

= 0.18438436 = 18.44%

b. Pengaruh Tidak Langsung

Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROE melalui Laba

Bersih

X1 Y Z = 0.0625 x 0.4294= 0.0268 = 2.68%

Dari perhitungan langsung dan perhitungan tidak langsung diatas

dapat diketahui bahwa pengaruh langsung pembiayaan murabahah

terhadap laba bersih sebesar 0.39%, pengaruh langsung pembiayaan

murabahah terhadap ROE sebesar 9.22% dan pengaruh langsung Laba

Bersih terhadap ROE sebesar 18.44%. sedangkan pengaruh tidak

langsung pembiayaan murabahah terhadap ROE melalui laba bersih

sebesar 2.68%

D. Pembahasan

1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Bersih

Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap

laba bersih dengan tingkat signifikansi 0.0000 < 0.05 sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. pengaruh signifikan menunjukan bahwa

pembiayaan murabahah yang disalurkan memiliki peranan yang

signifikan terhadap perolehan laba bersih pada Bank Umum Syariah.

Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian Zaim Nur Afif (2014) dan

Novi Fadhila (2015) yang mengatakan bahwa pembiayaan murabahah

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Laba bersih.

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa jika pembiayaan

murabahah meningkat maka laba bersih yang diperoleh juga akan

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

89

meningkat, karena pembiayaan murabahah merupakan salah satu

komponen penyusun asset terbesar pada perbankan syariah yang nyaris

tanpa resiko. Pengelolaan pembiayaan murabahah akan menghasilkan

pendpatan berupa margin/mark up. Dengan diperolehnya mark up

tersebut, maka akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh bank

syariah.

Dengan demikian, pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap

laba bersih yang artinya bahwa besar kecilnya kegiatan operasional

penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan murabahah dalam satu

periode maka akan berpengaruh secara langsung terhadap besar kecilnya

laba bersih yang diperoleh Bank Umum Syariah di Indonesia pada

periode tersebut dikarenakan produk pembiayaan murabahah

merupakan produk penyaluran dana yang paling diminati dan

mendominasi di perbankan syariah.

2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih

Pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap

laba bersih dengan tingkat signifikansi 0.7131 > 0.05 sehingga H0

diterima dan Ha ditolak. hasil ini menunjukan bahwa pembiyaan

mudharabah yang disalurkan tidak memiliki peranan yang signifikan

terhapa perolehan laba bersih Bank Umum Syariah.

Hasil penelitian in juga sejalan dengan penelitian Novi Fadhila

(2015) dan Muklis (2015) yang menyebutkan bahwa pembiayaan

mudharabah tidak berpengaruh terhadap laba bersih.

Muklis (2015 menyatakan bahwa hasil penelitian diatas didasarkan

pada: Pertama, bagi hasil pada pembiayaan mudharabah yang diberikan

bank kenyataannya bersifat naik turun. Kedua, umumnya pihak bank

enggan memberikan pembiayaan mudharabah resikonya yang cukup

besar, mengingat pembiayaan tersebut berbagi resiko (Risk Sharing)

antara pihak bank dengan pengelola usaha. Ketiga, kurang minatnya

masyarakat karena agunan atau jaminan yang didapat bank relatif besar.

Keempat, peningkatan pembiayaan mudharabah tidak terlalu besar.

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

90

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

mudharabah tidak berpengaruh terhadap laba bersih yang artinya

besaran pembiayaan mudharabah dalam suatu periode tidak secara

langsung memberikan penurunan terhadap perolehan laba bersih Bank

Umum Syariah di Indonesia pada periode tersebut. Kurangnya

penawaran yang dilakukan oleh bank syariah terhadap pembiayaan

mudharabah ini dikarenakan terdapat risiko yang ditanggung oleh bank

dapat menjadikan besaran pembiayaan mudharabah pada Bank Umum

Syariah sangatlah minim dibanding dengan pembiayaan jual beli dengan

akad murabahah.

3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Mudharabah

terhadap Laba Bersih

Pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah secara

bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap laba bersih dengan

tingkat signifikansi 0.0000 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Besarnya kontribusi Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan

Mudharabah secara langsung terhadap laba bersih sebesar 44.83% dan

sisanya 55.17% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Novi Fahila (2015) yang

mengatakan bahwa secara bersama pembiayaan murabahah dan

mudharabah memiliki pengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Pelaksanaan pembiayaan yang meliputi realisasi mudharabah dan

murabahah secara umum memiliki hubungan terhadap laba bersih bank

umum syariah.. Tidak hanya ditentukan oleh realisasi pembiayaan

namun laba bersih juga dapat diperoleh melalui pos-pos income yang

lain, seperti administrasi tabungan, administrasi ATM dan transaksi

antar bank.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin baik atau tinggi

Pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah yang disalurkan

maka semakin besar tingkat laba bersih yang diperoleh pada Bank

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

91

Umum Syariah. Bank yang memperoleh laba bersih yang tinggi dapat

meningkatkan kinerja bank tersebut.

4. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Equity

(ROE)

Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan negatif terhadap

Return On Equity (ROE) dengan tingkat signifikansi 0.0158 < 0.05

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Pengaruh signifikan menunjukan

bahwa pembiayaan murabahah yang disalurkan memiliki peranan yang

signifikan terhadap peningkatan Profitabilitas (ROE) pada Bank Umum

Syariah.

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi Wulan Sari dan

Mohamad Yusak Anshori (2017) yang menyatakan bahwa variabel

murabahah memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap ROE

dikarenakan pendapatan yang diterima bank syariah dari pembiayaan

murabahah berupa margin keuntungan yang didalamnya juga termasuk

harga jual. Dalam sistem pembayarannya, nasabah dapat melakukan

pelunasan langsung setelah menerima barang, atau nasabah dapat

melakukan pembayaran secara bertahap. Dalam kenyataannya nasabah

akan membayar hutangnya dengan cara angsuran.

Dalam pembayaran secara bertahap melalui angsuran, bank syariah

dapat menaikkan margin keuntungan. Dengan kata lain semakin lama

jangka waktu pembayaran, margin yang ditetapkan oleh bank syariah

akan semakin besar, namun keuntungan diterima secara bertahap. Jika

pelunasan dipercepat maka pendapatan yang diterima bank syariah

kurang maksimal sehingga akan berdampak pada profitabilitas (ROE).

Faktor lain yang menyebabkan profitabilitas turun adalah adanya risiko

gagal bayar oleh nasabah. Semakin besar akad murabahah yang

disalurkan, risiko gagal bayar juga semakin tinggi.

Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa meningkatnya

pembiayaan murabahah akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas

(ROE) jika bank syariah menaikan margin keuntungannya. Tetapi

meningkatnya pembiayaan murabahah juga dapat berdampak negatif

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

92

atau dengan kata lain dapat menurukan tingkat profitabilitas apabila

nasabah tidak dapat melunasi / gagal bayar.

5. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Return On Equity

(ROE)

Pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap

Return On Equity (ROE) dengan tingkat signifikansi 0.6739 > 0.05

sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. hasil ini menunjukan bahwa

pembiayaan mudharabah yang disalurkan tidak memiliki peranan yang

signifikan terhadap peningkatan Profitabilitas (ROE) Bank Umum

Syariah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dy Ilham Satria dan

Haryati Saputri (2016) yang mengatakan bahwa pembiayaan

mudharabah tidak berpengaruh terhadap ROE. Seperti hal nya

pembiayaan mudharabah yang tidak berpengaruh dengan laba bersih

diatas, pertimbangan dari penyaluran pembiayaan mudharabah yang

dilakukan oleh bank syariah karena banyaknya resiko membuat

lemahnya peranan pembiayaan mudharabah terhadap kinerja keuangan

bank syariah.

Dengan demikian, kesimpulan khusus penelitian ini pembiayaan

mudharabah tidak berpengaruh terhadap ROE yang artinya besaran

pembiayaan mudharabah dalam suatu periode tidak secara langsung

memberikan penurunan / peningkatan ROE Bank Umum Syariah di

Indonesia pada periode tersebut. Kurangnya penawaran yang dilakukan

oleh bank syariah terhadap pembiayaan mudharabah ini dikarenakan

terdapat risiko yang ditanggung oleh bank dapat menjadikan besaran

pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah sangatlah minim

peranannya dalam meningkatkan profitabilitas bank umum syariah.

6. Pengaruh Laba Bersih terhadap Return On Equity (ROE)

Laba Bersih berpengaruh signifikan positif terhadap Return On

Equity (ROE) dengan tingkat signifikansi 0.0004 < 0.05 sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. Pengaruh signifikan menunjukan bahwa laba

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

93

bersih yang diperoleh memiliki dampak yang signifikan terhadap

peningkatan Profitabilitas (ROE) pada Bank Umum Syariah.

Sesuai teori yang dijelaskan oleh oleh Haq (2015) yang

mengatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam

memperoleh laba, maka salah satu indikator pencapaian kinerja bank

yang baik juga harus memperhatikan laba bersih yang diperoleh. Karena

salah satu tujuan didirikannya suatu Bank Umum Syariah adalah untuk

memperoleh laba atau profit. Laba merupakan pengembalian modal yang

diperoleh perusahaan dari hasil investasi yang dibuat dari suatu periode

fiskal. Laba yang dihasilkan dapat mencerminkan efektifitas operasional

perusahaan dalam menjalankan kinerjanya.

Menurut teori yang dijelaskan Kasmir (2014) yang mengatakan

bahwa Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba

bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin

baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula

sebaliknya.

Dengan demikian penelitian ini dapat menunjukan bahwa terdapat

pengaruh Laba Bersih terhadap Profitabilitas yang artinya dalam

pencapaian kinerja bank syariah yang baik dapat diukur dengan tingkat

Return On Equity (ROE) yaitu dengan mengukur besarnya laba bersih

setelah pajak dengan modal sendiri. Dengan kata lain dalam penelitian

ini menunjukan bahwa apabila perolehan laba bersih mengalami

peningkatan atau penurunan maka akan berdampak secara langsung

terhadap pertumbuhan Profitabilitas (ROE).

7. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan

Laba Bersih terhadap Return On Equity (ROE)

Pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah dan Laba Bersih

secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On

Equity (ROE) dengan tingkat signifikansi 0.0018 < 0.05 sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. Besarnya kontribusi Pembiayaan Murabahah,

Pembiayaan Mudharabah dan Laba Bersih secara langsung terhadap

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

94

Return On Equity (ROE) sebesar 30.95% dan sisanya 69.05%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Ferdian Arie Bowo (2013),

Russely Inti Dwi Permata,dkk (2014), Purnama Putra (2018) dan

beberapa peneliti lainnya yang dimana hasil penelitian-penelitian

tersebut menjelaskan bahwa Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan

Mudharabah dan Laba Bersih berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan

Bank Syariah.

Penelitian ini dapat menjelaskan bahwa semakin baik atau tinggi

penyaluran pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah serta

perolehan laba bersih bank syariah maka semakin baik pula Return On

Equity (ROE) yang diperoleh oleh bank syariah. Return On Equity

(ROE) sangat penting bagi bank, karena digunakan untuk mengukur

efektifitas bank dalam meperoleh keuntungan dengan memanfaatkan

modal yang dimilikinya. Selain itu, profitabilitas bank syariah tidak

hanya berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang

saham, tetapi juga berpengaruh terhadap bagi hasil yang diberikan

kepada nasabah penyimpan dana. Maka bank syariah perlu

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas

bank syariah tersebut.

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

95

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pembiayaan

Murabahah, Pembiayaan Mudharabah terhadap laba bersih serta

implikasinya terhadap Profitabilitas (ROE) Bank Umum Syariah selama

periode 2012-2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

6 BUS yang mewakili kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan

oleh penulis. Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan dan telah

diolah melalui metode analisis jalur (Path Analysis) dengan program

Eviews 9,5 dan Microsoft Excel 2010, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh secara langsung antar beberapa variabel dalam

penelitian ini. Pertama, terdapat pengaruh secara langsung antara

variabel pembiayaan Murabahah (X1) terhadap variabel laba bersih

(Y) sebesar 0.39%. Kedua, terdapat pengaruh secara langsung antara

variabel pembiayaan Murabahah (X1) terhadap variabel Return On

Equity (ROE) (Z) sebesar 9.22%. Ketiga, terdapat pengaruh secara

langsung antara variabel Laba Bersih (Y) terhadap variabel Return On

Equity (ROE) (Z) sebesar 18.44%

2. Terdapat pengaruh secara tidak langsung dalam penelitian ini yaitu

antara variabel pembiayaan Murabahah (X1) terhadap variabel Return

On Equity (ROE) (Z) melalui variabel Laba Bersih (Y) sebesar 2.68%.

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis menyarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan regulasi tentang

Profitabilitas Bank Syariah serta dapat berperan sebagai pengontrol

dan mengawasi pertumbuhan dan perkembangan kinerja keuangan

bank syariah agar terus meningkat.

2. Bagi Bank Umum Syariah untuk lebih menyadari bahwa produk

identik yang banyak ditawarkan pada bank syariah seharusnya adalah

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

96

produk yang lebih bersifat produktif yaitu produk Profit and Loss

Sharing atau produk kerjasama dengan sistem bagi hasil seperti

Pembiayaan Mudharabah, Bukan hanya memperbanyak produk yang

bersifat konsumtif seperti produk jual beli dalam bentuk Pembiayaan

Murabahah. Dan juga Bank Umum Syariah diharapkan mampu

mengoptimalkan Return On Equity (ROE) dalam menghasilkan laba

bersih.

3. Bagi Peneliti selanjutnya agar lebih banyak menambah literature yang

relevan dengan topik penelitian, memperbanyak objek penelitian

seperti seluruh Perbankan Syariah. Selain itu menambahkan beberapa

variabel yang memungkinkan dapat mempengaruhi profitabilitas Bank

Umum Syariah kedepannya seperti pembiayaan Mudharabah, Ijarah,

Istishna dan Non Performing Financing (NPF) sehingga dapat

memberikan hasil penelitian yang lebih akurat.

Page 113: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

97

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdullah, Faisal. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi

Pertama.Malang: Universitas Muhammadiyah.

Ali, Masyhud. 2006. Manajemen Resiko: Strategi Perbankan dan Dunia

Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Antonio, Syafi‟i.2018. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik cetakan ke dua

puluh Sembilan. Jakarta:Gema Insani.

Ascarya dan Yumanita. 2005. Bank Syariah. Jakarta: PPSK Bank Indonesi.

Ascarya.2011. Akad dan Produk Bank Syariah.Jakarta: Rajawali Pers.

Bank Indonesia.2003.Bank Sentral Republik Indonesia.Jakarta: PPSK.

Baltagi, Badi H. 2005. Econometric Analysis of Panel Data. 3RD

ed. John

Wiley & Sosn Ltd, Chichester.

Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. 2016. Analisis Regresi Dalam Penelitian

Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi,

Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Ghozali,Imam. 2013.Analisis Multivariat dan ekonometrik: Teori, Konsep dan

Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Page 114: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

98

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard

(pendekatan teori, kasus dan riset bisnis). Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, Sofyan S. Wiroso dan Muhammad Yusuf. 2005. Akuntansi

Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE- Usakti.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.

Jakarta.:Raja Grafindo.

Hery .2017. Balanced Scorecard For Busines.Jakarta.:PT. Grasindo

Idroes, Ferry N. 2011.Manajemen Resiko Perbankan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitan Sosial. Jakarta: Erlangga.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI)., Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan

(LSPP). 2014. Mengelola Kualitas Layanan Perbankan: Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah.Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Irham, Fahmi. 2011. Analisis Lapora Keuangan. Lampulo:ALFABETA

Ismail. 2016. Perbankan Syariah Cetakan ke 4.Jakarta: Prenada Media

Group.

Is, Muhammad Sadi. 2015. Konsep Hukum Perbankan Syariah. Malang:Setara

Press

Jumingan. 2017.Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Keenam. Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Karim, Adiwarman A. 2007. Bank Islam “Analisis Fiqih dan Keuangan”.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Karim, Adiwarman A. 2013. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 115: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

99

Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam “Analisis Fiqih dan Keuangan”.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenda

Media Group.

Kasmir.2011.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 11. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kasmir.2014. Analisis Laporan Keuanganedisi satu cetakan ketujuh. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2015. Manajemen Perbankan edisi revisi.Jakarta: Rajawali Pers.

K. Umam. 2011. Legislasi Fikih Ekonomi dan Penerapannya dalam Produk

Perbankan Syariah Di Indonesia, Yogyakarta: BPFE.

Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salemba Empat.

Manurung, Irfan dan Juliandi. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Medan:

UMSU Press.

Martono. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan lain.Yogyakarta: Ekonisia.

Muhammad. 2014. Manajemen Keuangan Syariah. Jakarta: UPP STIM

YKPN.

Munawir,S. 2012.Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta:Liberty

Nurhayati dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah Di Indonesia Edisi 4.

Jakarta: Salemba Empat

Rodono, Ahmad dan Ali Herni. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Saeed, Absullah. 2008. Bank Islam dan Bunga: Studi Kritis dan interpretasi

kontemporer tentang riba dan bunga. Yohyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 116: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

100

Sanusi,Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sarwono, Jonathan. 2012/ Path Analysis Untuk Riset Skripsi, Tesis dan

Disertasi. Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudarsono, Heri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,. Yogyakarta:

Ekonosia FE UII,

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono.2015. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syamsudin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan

Keputusan) Edisi Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep Teknik dan Aplikasi.

Yogyakarta: UPP STM YPKN.

Widjajanta dan Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi.

Bandung: Citra Praya.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan

Eviews Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Wiroso. 2015. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank

Syariah. Jakarta.: PT. Grasindo.

Page 117: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

101

Yaya Rizal, Martawireja dan Abdurrahim. 2014. Akuntansi Perbankan

Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Zulfikar dan Budiantara. 2014. Manajemen Riset Dengan Pendekatan

Komputasi Statistika.Yogyakarta: Deepublish.

B. Penelitian/Jurnal

Abusharbeh, Mohammed T. 2014. Credit Risks and Profitability of Islamic

Banks: Evidence from Indonesia. World Review Of Business

Research: Vol. 4, No. 3, October 2014.

Afif, Zaim Nur. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba

Melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank

Umum Syariah di Indonesia Periode 2009-2013.KESTT: Vol. 1,

No. 8, Agustus 2014.

Almanaseer, Dr. Sufian Radwan dan Dr. Zaher Abdelfattah. 2016. The Impact

Of Fianancing Revenues Of The Banks on Their Profitability: An

Empirical Studyon Local Jordanian Islamic Banks.European

Journal Of Business and Management: Vol. 8, No. 1.

Alzoubi, Tariq. 2017. Profitability of Islamic Financing Tools.Banking and

Finance Review.

Arie Bowo, Ferdian. 2013-2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah

Terhadap Profitabilitas. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis: Vol.

1, No. 1.

Emha, Muhammad Busthomi.2014. Analisis Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah, dan Ijarah terhadap Kemampuan

Labaan Bank Muamalat di Indoneisa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya: Vol. 3, No. 1.

Page 118: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

102

Fadhila, Novi. 2015. Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah

Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri. Jurnal Riset Akuntansi dan

Bisnis: Vol. 15, No. 1, Maret 2015.

Fatmawati, Ima, et al. 2016. Pengaruh Pembiayaan Murabahah,

Mudharabah, Musyarakah, dan Ijarah terhadap Laba Bersih Bank

Umum Syariah di Indonesia.Artikel Ilmiah Mahasiswa Universitas

Jember.

Fitriyani, Ana, et al. 2019. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah

dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah terdaftar di Bank Indonesia Tahun 2014-

2017. Jurnal Widya Ganeswara: Vol. 28, No. 1. ISSN. 0853-0521.

Harisadono, Sutrisni dan Nurul Fauziah. 2013. Pengaruh Pembiayaan

Musyarakah dan Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih

pada Bank Umum Syariah. Islaminomic Jurnal: Vol. 4, No. 3,

ISSN: 2087-9202.

Haq, Rr Nadia Arini. 2015. Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Perbanas Review: Vol. 1, No.

1, November 2015.

Husein, Arif Rachman & Fatin Fadhilah Hasib. 2016. Tingkat Kesehatan

Bank:Analisa Perbandingan Pendekatan CAMELS dan RGEC

(Sudi Pada Bank Umum Syariah Tahun Periode 2012-2014).

Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 3 No.2.

Imama, Lely Shofa. 2014. Konsep dan implementasi Murabahah pada produk

pembiayaan Bank Syariah. Jurnal Iqtishadia: Vol 1, No. 2,

Desember 2014.

Mardhiyah, Risma Ifatul. 2016. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah

dan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas (Return On

Page 119: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

103

Equity) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Artikel Ilmiah

Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya.

Muklis dan Siti Fauziah. 2015. Mudharabah, Murabahah dan Musyarakah

pengaruhnya terhadap Laba Bersih BUS di Indonesia. Jurnal

Islaminimic: Vol. 6, No. 2, Agustus 2015.

Permata, Russely Inti Dwi et al. Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah

dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On

Equity) (Studi Pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia Periode 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB):

Vol. 12, No. 1, Juli 2014.

Putra, Purnama. 2018. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,

Murabahah, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas 4 Bank Umum

Syariah Periode 2013-2016. Jurnal Organisasi dan manajemen:

Vol. 14, No. 2, September 2018.

Prasetyo, Whedy. 2011. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil, Prinsip Jual Beli

dan Prinsip Sewa Terhadap Falah Laba. Jurnal Keuangan dan

Perbankan: Vol. 15, No. 3, September 2011.

Qomar, Moh. Nurul. 2018. Mudharabah sebagai produk pembiayaan

Perbankan Syariah. MALIA (Journal Of Islamic Banking and

Finance: Vol. 2, No. 2, ISSN 2654-8577.

Rahayu, Yeni Susi, et al. 2016. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil

Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas (studi pada

Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2014). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Vol. 33,

No. 1, April 2016.

Riyadi, Slamet dan Agung Yulianti. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,

Pembiayaan Jual Beli, Financing ti Deposit Ratio (FDR) dan Non

Page 120: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

104

Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal: Vol. 3, No. 4.

Rianti, Febby Angga dan Elmanizar. 2019. IPengaruh Piutang Murabahah,

Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap

profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Pajak, Akintansi, Sistem

Informasi, dan Auditing: Vol. 1, No. 1, Juni 2019.

Rokhmah, Laila dan Euis Komariah. 2017. Pembiayaan Mudharabah dan

Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Jurnal Ilmiah MBiA: Vol. 16, No. 1, April 2017.

Said Muhammad dan Ali Herni . 2016. An Analysis on the Factors

Affecting Profitability Level of Sharia Banking in Indonesia.

Banks and Banks System Journal Scope International

Satria, Dy Ilham dan Haryati Saputri. 2016. Pengaruh Pendapatan

Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Return On

Equity PT. Bank Syariah Mandiri.Jurnal Visioner & Strategis: Vol.

5, No. 2, September 2016.

Wulan Sari, Dewi dan Mohamad Yusak Anshori. 2017. Pengaruh

Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah

terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah Di Indonesia

Periode Maret 2015 – Agustus 2016). Accounting and

Management Journal: Vol. 1, No. 1, July 2017.

C. Website

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

www.syraiahmandiri.co.id

www.bankmuamalat.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

Page 121: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

105

www.bcasyariah.co.id

D. Laporan

Statistik Perbankan Syariah Tahun 2012-2018

Page 122: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

106

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

TAHUN BANK LABABERSIH ROE MURABAHAH MUDHARABAH

2012 BRIS 11654 7.81 6966407 859252

2013 BRIS 129564 10.2 8849045 936688

2014 BRIS 6577 0.44 7858575 876311

2015 BRIS 122637 6.33 8780350 1106566

2016 BRIS 170209 7.4 10500533 1271485

2017 BRIS 101091 4.1 10457017 840974

2018 BRIS 96609 2.49 10070876 475300

2012 BSB 17297 7.32 1784352 194266

2013 BSB 19547 7.63 2133910 222108

2014 BSB 8661 2.39 2202580 264504

2015 BSB 27778 5.35 2224645 401915

2016 BSB 32710 -13.74 2268908 340450

2017 BSB 110514 0.2 1629024 172789

2018 BSB 177878 0.26 1462523 104227

2012 BNIS 101892 10.18 7098660 705678

2013 BNIS 177462 11.73 7969128 709218

2014 BNIS 163251 10.83 11292122 1016696

2015 BNIS 229000 11.39 13218300 1258682

2016 BNIS 277000 11.94 14821164 1181607

2017 BNIS 307000 11.42 16177550 870110

Page 123: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

107

2018 BNIS 416000 10.53 17694190 933550

2012 BMI 389410 29.16 18908769 2239840

2013 BMI 165144 11.41 19366212 2170219

2014 BMI 57173 2.2 20172146 1723618

2015 BMI 74000 2.78 17314492 1052718

2016 BMI 81000 3 17477000 829000

2017 BMI 26000 0.87 19746000 737000

2018 BMI 46000 1.16 15632000 438000

2012 BCAS 12456 2.8 546759 189049

2013 BCAS 13801 4.3 597422 201866

2014 BCAS 12949 2.9 948034 188351

2015 BCAS 23436 3.1 1428091 198422

2016 BCAS 36816 3.5 1495010 342362

2017 BCAS 47900 4.3 1557673 223322

2018 BCAS 58400 5 1679410 236056

2012 BSM 698748 25.05 50987269 53462

2013 BSM 651000 15.34 52157147 97489

2014 BSM 72000 -0.94 50343501 182580

2015 BSM 289576 5.92 34807005 2834182

2016 BSM 325414 5.81 36198341 3085615

2017 BSM 365166 5.72 36233737 21702

2018 BSM 605213 8.21 38355135 3226605

Page 124: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

108

Lampiran 2: Uji Stasioneritas data Tahap Level

1) Laba Bersih

Null Hypothesis: LOGLB has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.230008 0.0253

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGLB)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:02

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGLB(-1) -0.417284 0.129190 -3.230008 0.0025

C 1.016554 0.312404 3.253976 0.0024

R-squared 0.211053 Mean dependent var 0.008584

Adjusted R-squared 0.190823 S.D. dependent var 0.103641

S.E. of regression 0.093230 Akaike info criterion -1.859949

Sum squared resid 0.338980 Schwarz criterion -1.776360

Log likelihood 40.12894 Hannan-Quinn criter. -1.829510

F-statistic 10.43295 Durbin-Watson stat 2.155998

Prob(F-statistic) 0.002515

Page 125: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

109

2) ROE

Null Hypothesis: LOGROE has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.720451 0.0004

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGROE)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:05

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGROE(-1) -0.727685 0.154156 -4.720451 0.0000

C 0.370462 0.112619 3.289508 0.0021

R-squared 0.363605 Mean dependent var 0.000586

Adjusted R-squared 0.347287 S.D. dependent var 0.641111

S.E. of regression 0.517958 Akaike info criterion 1.569704

Sum squared resid 10.46293 Schwarz criterion 1.653293

Log likelihood -30.17894 Hannan-Quinn criter. 1.600143

F-statistic 22.28266 Durbin-Watson stat 2.054914

Prob(F-statistic) 0.000030

Page 126: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

110

3) Murabahah

Null Hypothesis: LOGMR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.009294 0.2819

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGMR)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:04

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGMR(-1) -0.204964 0.102008 -2.009294 0.0515

C 0.567342 0.281238 2.017305 0.0506

R-squared 0.093808 Mean dependent var 0.002507

Adjusted R-squared 0.070573 S.D. dependent var 0.055991

S.E. of regression 0.053979 Akaike info criterion -2.952876

Sum squared resid 0.113637 Schwarz criterion -2.869287

Log likelihood 62.53395 Hannan-Quinn criter. -2.922437

F-statistic 4.037261 Durbin-Watson stat 1.750674

Prob(F-statistic) 0.051463

Page 127: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

111

4) Mudharabah

Null Hypothesis: LOGMD has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.516911 0.0008

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGMD)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:03

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGMD(-1) -0.714338 0.158147 -4.516911 0.0001

C 1.836241 0.406252 4.519957 0.0001

R-squared 0.343462 Mean dependent var 0.002254

Adjusted R-squared 0.326627 S.D. dependent var 0.105509

S.E. of regression 0.086580 Akaike info criterion -2.007944

Sum squared resid 0.292348 Schwarz criterion -1.924355

Log likelihood 43.16284 Hannan-Quinn criter. -1.977505

F-statistic 20.40248 Durbin-Watson stat 1.906070

Prob(F-statistic) 0.000057

Page 128: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

112

Lampiran 2: Uji Stasioneritas data Tahap 1ST

Difference

1) Laba Bersih

Null Hypothesis: D(LOGLB) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.26833 0.0000

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGLB,2)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:03

Sample (adjusted): 3 42

Included observations: 40 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(LOGLB(-1)) -1.410817 0.137395 -10.26833 0.0000

C 0.006294 0.014265 0.441192 0.6616

R-squared 0.735078 Mean dependent var -0.004756

Adjusted R-squared 0.728107 S.D. dependent var 0.172530

S.E. of regression 0.089963 Akaike info criterion -1.930130

Sum squared resid 0.307547 Schwarz criterion -1.845686

Log likelihood 40.60260 Hannan-Quinn criter. -1.899597

F-statistic 105.4386 Durbin-Watson stat 1.605556

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 129: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

113

2) ROE

Null Hypothesis: D(LOGROE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.915431 0.0000

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGROE,2)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:06

Sample (adjusted): 4 42

Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(LOGROE(-1)) -2.030669 0.256546 -7.915431 0.0000

D(LOGROE(-1),2) 0.417803 0.151556 2.756749 0.0091

C -0.008788 0.088662 -0.099114 0.9216

R-squared 0.765156 Mean dependent var 0.004723

Adjusted R-squared 0.752109 S.D. dependent var 1.111939

S.E. of regression 0.553619 Akaike info criterion 1.729125

Sum squared resid 11.03380 Schwarz criterion 1.857091

Log likelihood -30.71793 Hannan-Quinn criter. 1.775038

F-statistic 58.64667 Durbin-Watson stat 2.205217

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 130: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

114

3) Murabahah

Null Hypothesis: D(LOGMR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.998636 0.0000

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGMR,2)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:04

Sample (adjusted): 3 42

Included observations: 40 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(LOGMR(-1)) -0.972103 0.162054 -5.998636 0.0000

C 0.002124 0.009083 0.233816 0.8164

R-squared 0.486373 Mean dependent var -0.000295

Adjusted R-squared 0.472856 S.D. dependent var 0.079040

S.E. of regression 0.057386 Akaike info criterion -2.829309

Sum squared resid 0.125142 Schwarz criterion -2.744865

Log likelihood 58.58619 Hannan-Quinn criter. -2.798777

F-statistic 35.98363 Durbin-Watson stat 1.992941

Prob(F-statistic) 0.000001

Page 131: PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PEMBIAYAAN …

115

4) Mudharabah

Null Hypothesis: D(LOGMD) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.785712 0.0000

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LOGMD,2)

Method: Least Squares

Date: 09/13/19 Time: 04:03

Sample (adjusted): 4 42

Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(LOGMD(-1)) -2.155514 0.317655 -6.785712 0.0000

D(LOGMD(-1),2) 0.618239 0.272331 2.270170 0.0293

C -0.000657 0.015042 -0.043658 0.9654

R-squared 0.695910 Mean dependent var 0.010537

Adjusted R-squared 0.679016 S.D. dependent var 0.164856

S.E. of regression 0.093400 Akaike info criterion -1.830050

Sum squared resid 0.314047 Schwarz criterion -1.702084

Log likelihood 38.68598 Hannan-Quinn criter. -1.784137

F-statistic 41.19296 Durbin-Watson stat 1.940059

Prob(F-statistic) 0.000000