minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ......jakarta. judul skripsi, minat belajar siswa...

98
MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA (Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mencapai Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Yeti Budiyarti 106013000325 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mencapai

Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Yeti Budiyarti

106013000325

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

LEMBAR PENGESAHAN

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Mencapai

Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Yeti Budiyarti 106013000325

Di bawah Bimbingan

Pembimbing

Dra. Mahmudah Fitriyah, Z.A., M.Pd. 19640212 199703 2 001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

ABSTRAK Yeti Budiyarti; 106013000325: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011.

Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting di lingkungan sekolah. Karena, pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang harus diujikan dalam Ujian Nasional. Selaian itu, bahasa Indonesia pun dapat mencirikan suatu bangsa dan negara. Banyak masyarakat terutama siswa yang meremehkan dan memudahkan pelajaran bahasa Indonesia. Namun, dilihat dari hasil Ujian Nasional mata pelajaran bahasa Indonesia yang mendapatkan nilai paling rendah dari mata pelajaran yang lainnya. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi. Agar siswa tidak meremehkan dan memudahkan setiap mata pelajaran terutama mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul tentang “Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Sekolah yang penulis pilih untuk penelitian untuk judul skripsi tersebut adalah SMA PGRI 56 Ciputat.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data, siswa tersebut tidak adanya perasaan senang, ketertarikan, semangat, dan dorongan dari guru maupun orang tua. Di dalam dunia pendidikan minat itu sangat diperlukan, karena minat itu merupakan suatu sikap atau dorongan yang dilakukan secara terus menerus agar tercapai segala sesuatu yang diinginkan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sebagai seorang pendidik harus selalu memberikan motivasi kepada setiap siswa agar siswa tersebut mempunyai minat yang tinggi di dalam dunia pendidikan. Karena, dengan adanya minat yang tinggi siswa akan termotivasi terhadap sesuatu yang ingin dicapainya. Tidak hanya seorang pendidik yang ikut berperan tetapi juga orang tua dan masyarakat agar membantu anak-anaknya mempunyai minat yang tinggi untuk mecapai sesuatu yang diinginkannya.

Page 4: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya dan

karuniaNya kepda penulis, akhirnya buah dari perjuangan dengan penuh

kesabaran selesai sudah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW, yang telah melakukan revolusi dari

nalar jahili dan mengantarkan kita kepada nalar islami yang diridhoi Allah SWT.

Skripsi yang berjudul “MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA” adalah disusun untuk

memenuhi syarat-syarat mencapai gelar sarjan strata satu (S1) Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, sebagai salah satu

tugas akademis di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak sedikit

kesulitan dan aral melintang yang menghambat penulis, namun berkat do’a,

kesungguhan hati, kerja keras, dan bantuan berbagai pihak, baik dorongan,

bimbingan, saran maupun bantuan lain yang turut mendukung dalam penyelesaian

skripsi ini.

Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

mesmbantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan, ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya

penulis sapaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya yang

tulus ikhlas kepada penulis sebagai bekal untuk menyosong masa depan.

2. Bapak Drs. E. Kusnadi, selaku Penasehat Akademik Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada

penulis dalam menysun skripsi.

3. Ibu Muhmudah Fitriyah, ZA, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan yang

Page 5: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

memberikan semangat dan dorongan selama penulis melaksanakan bimbingan

skripsi .

4. Bapak Drs. Asep Setiadi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat.

5. Ibu Dra. Ecin Kuraesin, selaku Guru Bahasa Indonesia SMA PGRI 56 Ciputat

yang telah meluangkan waktunya untuk bersedia diwawancarai untuk

memberikan semangat dan dorongan untuk skripsi ini.

6. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Jakarta, yang telah memberikan

kemudahan bagi penulis dalam memperoleh informasi.

7. Kedua orang tua penulis, atas segala bentuk kasih sayangnya yang telah

memberikan moril dan meteril kepada ananda. Semoga Allah selalu

melimpahkan rahmat-Nya. Kakakku yang paling baik dan ku sayangi, serta

kedua adikku yang cantik-cantik terima kasih atas semuanya.

8. Seluruh Teman-teman Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2006, yang telah memberikan masukan dan motivasi selama

melaksanakan skripsi ini.

9. Teman-Teman kost penulis yang telah memberikan masukan dan motivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, 4 Februari 2011 Penulis

Page 6: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Pembahasan Masalah ...................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan Masalah .............................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

F. .. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7

BAB II ACUAN TEORETIS

A. Hakikat Minat Belajar .................................................................... 8

B. Hakikat Belajar .............................................................................. 20

C. Hakikat Bahasa Indonesia ............................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ........................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 39

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 39

E. Instrumen penelitian ........................................................................ 41

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 41

Page 7: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

BAB VI HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 43

B. Hasil Analisis Data ......................................................................... 50

C. Pembahasan .................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 63

B. Saran .............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Angket tentang Minat Belajar Ssiwa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............................................................... 40

Tabel 2 Skor item Alternatif Jawaban Positif dan Negatif ......................... 41 Tabel 3 Kurikulum SMA PGRI 56 Ciputat ................................................ 45 Tabel 4 Keadaan Tenaga Pengajar SMA PGRI 56 Ciputat ......................... 46 Tabel 5 Keadaan Staf TU SMA PGRI 56 Ciputat ..................................... 48 Tabel 6 Keadaan Penjaga Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat ......................... 48 Tabel 7 Keadaan Siswa SMA PGRI 56 Ciputat .......................................... 49 Tabel 8 Sarana dan Prasarana SMA PGRI 56 Ciputat Menurut

Kondisinya ........................................................................................ 49 Tabel 9 Siswa Senang Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia sampai akhir

Pelajaran ....................................................................................... 50 Tabel 10 Siswa Berusaha Menjawab Pertanyaan yang Diberikan oleh Guru

baik dan benar ............................................................................... 50 Tabel 11 Siswa Tetap Hadir Di sekolah, ketika Guru Bahasa Indonesia

Berhalangan Hadir ........................................................................ 50 Tabel 12 Siswa Mengerjakan Tugas atau PR dengan Mencontek Hasil

pekerjaan Teman ........................................................................... 52 Tabel 13 Ketika Siswa Diberi Tugas atau PR dengan Sungguh-sungguh

Saya Mengerjakannya ................................................................... 52 Tabel 14 Sebelum Pelajaran Bahasa Indonesia Dimulai, Siswa

Mempersiapkan Buku Bahasa Indonesia ....................................... 53 Tabel 15 Siswa Mengkaji Ulang Pelajaran Bahasa Indonesia Di rumah ....... 53

Page 9: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

Tabel 16 Siswa Sungguh-sungguh Memperhatikan Pelajaran Bhaasa Indonesia yang telah Dijelaskan .................................................... 54

Tabel 17 Siswa Menjawab Pertanyaan yang Diberikan oleh Gurunya .......... 54 Tabel 18 Siswa Mengungkapkan Pendapat saat Diskusi Pelajaran Bahasa

Indonesia Berlangsung .................................................................. 55 Tabel 19 Ketika ada Tugas atau PR, Siswa Berusaha Mengerjakannya

sampai Tuntas ............................................................................... 55 Tabel 20 Siswa Membaca Buku yang Berkaitan tentang Bahasa Indonesia .. 55 Tabel 21 Siswa Mencatat Materi Bhasa Indonesia yang telah Dijelaskan

oleh Guru dengan Teliti................................................................. 56 Tabel 22 Ketika Diberi Tugas atau PR, Siswa Mengerjakannya Sendiri ....... 56 Tabel 23 Siswa Belajar Bahasa Indonesia saat ada Waktu Luang ................. 57 Tabel 24 Ketika Guru Memberi Kesempatan untuk Mengungkapkan

Pendapat, Siswa Memanfaatkan Kesempatan itu ........................... 57 Tabel 25 Ketika ada Materi Bahasa Indonesia yang tidak Siswa Mengerti,

Siswa Berusaha Mempelajari dengan Teliti ................................... 58 Tabel 26 Siswa Membaca Buku Pelajaran Bahasa Indonesia terlebih

dahulu sebelum Pelajaran Dimulai ................................................ 58 Tabel 27 Siswa Berusaha untuk Memahami Materi Bahasa Indonesia ......... 59 Tabel 28 Siswa Senang Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia ................... 59

Page 10: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket

Lampiran 2 : Data Minat Belajar Siswa

Lampiran 3 : Lembar Wawancara dengan Siswa

Lampiran 4 : Lembar Wawancara dengan Guru

Lampiran 5 : Hasil Wawancara dengan Siswa

Lampiran 6 : Hasil Wawancara dengan Siswa

Lampiran 7 : Hasil Wawancara dengan Siswa

Lampiran 8 : Hasil Wawancara dengan Guru

Lampiran 9 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 : Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 11 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 : Surat Pernyataan Keterangan

Page 11: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
Page 12: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa,

karena dengan pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam

pengembangan sumber daya manusia maupun pada pengelolaan sumber daya

alam. Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen

diantaranya komponen yang pertama yaitu input, yang terdiri dari peserta didik

dan guru sebagai pendidik, komponen yang kedua adalah proses yang dipengaruhi

oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, komponen yang ketiga hasil, yaitu

dampak dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan didukung oleh

proses.

Fungsi pendidikan adalah membimbing siswa ke arah suatu tujuan yang

dinilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah suatu usaha yang berhasil membawa

semua anak didik kepada tujuan tersebut.

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi

untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan

martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional

yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya merupakan upaya

berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak. Salah satu

wujud upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah melalui beragam

pembaharuan pembelajaran, karena peningkatan kualitas tidak dapat dilepaskan

dari dampak pertumbuhan paradigma baru dalam dunia pendidikan yang

Page 13: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

2

mempersyaratkan penyelenggaraan pendidikan agar berpotensi untuk

menciptakan keunggulan daya pikir, nalar, kekuatan moral dan etika akademik

bangsa.

Masyarakat Indonesia pun dianjurkan oleh pemerintah untuk menempuh

pendidikan yang sudah ditentukan oleh pemerintah maksimal selama 12 tahun.

Dengan menempuh pendidikan maksimal selama 12 tahun, maka masyarakat akan

dijamin oleh pemerintah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Masyarakat

pun tidak hanya menempuh pendidikan selama 12 tahun saja, tetapi bisa

menempuh ke perguruan tinggi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang

lebih baik dan menjadi orang yang sukses di dunia pendidikan.

Masyarakat dapat meraih semua pendidikan itu sesuai dengan kemauan

dan tingkat kemampuan yang ada pada diri masing-masing. Maka, masyarakat

terutama siswa harus menanamkan minat yang tinggi pada dirinya masing-

masing. Menanamkan minat pada diri masing-masing dapat membuat seseorang

terdorong untuk meraih sesuatu yang diinginkan tersebut. Selain itu, dengan

adanya minat masyarakat pun tidak akan mengalami kesulitan untuk memilih

sesuatu yang menjadi pilihan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Oleh karena itu, untuk menghadapi kesulitan siswa dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia mulai diatasi dengan memberikan perintah kepada siswa agar

lebih rajin lagi dalam membaca. Apabila, para siswa sedang menghadapi UAN

(Ujian Akhir Nasional) pelajaran bahasa mengadakan Pemantapan Materi (PM)

yang diadakan dari sekolah ataupun dari guru bahasa Indonesia sendiri. Meskipun,

kegiatan tersebut sudah diadakan masih ada saja siswa yang tidak lulus dalam

mata pelajaran bahasa Indonesia. Maka, pelajaran bahasa Indonesia masih belum

mengalami peningkatan.

Dari rendahnya hasil belajar dapat disimpulkan bahwa suatu keberhasilan suatu pendidikan di samping dipengaruhi oleh belajar siswa, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di dalamnya. Jika proses pendidikan dilihat dari analisis sistem, maka siswa dapat dipandang sebagai masukan mentah (raw input). Sedangkan guru, buku, gedung, kurikulum, lingkungan, dan sarana pendidikan lainnya sebagai masukan

Page 14: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

3

instrumen (instrumental input). Dengan demikian, buku ajar merupakan komponen penting dalam proses belajar mengajar. 1

Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku di mana perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik. Faktor-faktor penting yang

sangat erat hubungan dengan proses belajar ialah kematangan, penyesuaian diri

(adaptasi), menghafal atau mengingat, pengertian, berpikir, dan latihan.

Setiap siswa menginginkan bahwa dirinya dapat berprestasi dengan baik

atau dengan kata lain bahwa hasil belajarnya dapat tercapai secara maksimal.

Akan tetapi, untuk mewujudkan itu semua tidak mudah karena ada beberapa

faktor-faktor untuk mencapai itu semua. Belajar bukanlah usaha ringan,

melainkan suatu usaha yang rajin, tekun, dan terus menerus yang semuanya itu

memerlukan suatu usaha dan energi. Setiap siswa mempunyai kebiasaan belajar

sendiri-sendiri.

Masalah belajar menggambarkan kualitas pendidikan di negara kita secara

umum belajar di sekolah relatif sedikit, contohnya masih banyak sekolah yang

masih kurang fasilitas sarana dan prasarana. Faktor di sekolah dan dedikasi guru

terhadap hasil belajar anak, lingkungan keluarga, dan dorongan orang tua

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Akan tetapi,

yang lebih penting ialah faktor yang dari dalam diri siswa itu sendiri yakni

dorongan kuat yang disertai dengan adanya perasaan, kemauan keras, serta

keinginan untuk meningkatkan hasil belajar, maka kita sering mengenalnya

dengan istilah minat.

Secara psikologi, minat itu sangat berpengaruh sekali dalam diri seorang

siswa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh siswa itu sendiri. Dengan

adanya, minat yang kuat seseorang atau siswa akan mempunyai semangat yang

kuat pula agar segala yang diinginkannya dapat terwujud. Oleh karena itu, penulis

dapat menyimpulkan bahwa minat itu adalah suatu sikap atau perasaan senang

terhadap sesuatu yang diinginkannya. Jika, seseorang atau siswa mempunyai

perasaan senang terhadap sesuatu dan seseorang atau siswa tersebut akan berusaha

1 B.P. Sitepu. Penilaian Buku Sekolah. Analisis Pendidikan Kimia. Depdikbud. h. 106

Page 15: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

4

secara terus menerus untuk mendapatkannya dan tidak akan menyerah sebelum

siswa itu memperoleh apa yang diinginkannya.

Kegiatan belajar di sekolah apabila seorang siswa atau murid mempunyai

minat belajar yang kuat terhadap salah satu mata pelajaran, contohnya minat

belajar terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Maka, siswa itu pun akan terus

menerus untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan perasaan yang

senang dan siswa pun akan mendapatkan nilai yang baik juga.

Minat bisa timbul, karena adanya dorongan yang kuat dari diri sendiri.

Selain itu, minat timbul bukan hanya dari diri sendiri tetapi harus ada dukungan

atau dorongan yang kuat pula dari keluarga dan lingkungan sosial atau

masyarakat. Agar orang tersebut akan mempunyai semangat untuk meraih sesuatu

yang diinginkannya dengan usaha yang semangat pula.

Dalam kegiatan belajar minat itu berperan sebagai kekuatan yang akan

mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat dalam belajar akan terus

tekun belajar, berbeda dengan siswa yang hanya menerima pelajaran yang hanya

tergerak untuk mau belajar tanpa ada minat yang ada dalam dirinya, maka untuk

terus tekun belajar tidak ada. Karena, tidak adanya dorongan minat dalam dirinya.

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu bagian displin ilmu

yang terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait. Komponen tersebut

adalah objek dari keterampilan bahasa, yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan

menulis yang sangat luas dan selalu berkembang dari waktu ke waktu yang

memberikan konsekuensi pada manusia. Pendidikan bahasa Indonesia lebih

menekan pada empat keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menyimak,

berbicara, dan menulis yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan berbahasa agar mereka mampu mempelajari dan memahami konsep-

konsep bahasa Indonesia dari lingkungan sekitarnya.

Page 16: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

5

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa minat merupakan suatu

kecenderungan perasaan seseorang yang senang terhadap sesuatu, maka apabila

seorang siswa tekun belajar nilainya akan memuaskan. Demikian pula, minat

siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Apabila siswa mempunyai minat

belajar terhadap pelajaran bahasa Indonesia, maka siswa pun akan tekun

mempelajari mata pelajaran tersebut yang akhirnya prestasi akan tercapai dengan

memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Laporan

Skripsi dengan judul, yaitu: “Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat”.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis merasa perlu membatasi masalah yang akan

dibahas agar arah yang hendak dicapai lebih jelas. Permasalahan dalam penelitian

ini dibatasi pada minat belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

C. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat belajar siswa?

3. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor minat belajar terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia?

Page 17: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

6

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini berdasarkan tujuan yang telah dikemukan di atas,

maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat:

1. Untuk orang tua sebagai bahan acuan dalam memberikan arahan kepada

anaknya agar anaknya terus berminat dalam belajar.

2. Untuk pihak sekolah diharapkan mampu memperbaiki saran dan prasarana

dalam menunjang proses pembelajaran, sehingga akan timbul minat dalam

diri siswa untuk terus belajar.

3. Untuk guru dapat dijadikan refleksi bahwa dalam memberikan

pembelajaran bukan hanya sebatas memberikan materi penting saja dan

guru juga harus menjadi suri tauladan agar siswa tetap minat dalam

belajarnya.

4. Untuk siswa dapat lebih meningkatkan minat belajarnya terutama

pembelajaran bahasa Indonesia. Maka, melalui faktor-faktor minat belajar

siswa akan mudah memahami materi, meningkatkan keaktifan siswa, dan

memberikan dorongan belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 18: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

7

F. Tinjauan Pustaka

Minat merupakan suatu sikap yang sangat diperlukan oleh seseorang

untuk menginginkan sesuatu, karena minat seseorang terhadap sesuatu masih

perlu ditingkatkan. Untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa, penulis

membuat sesuatu pernyataan kepada responden. Namun, ada beberapa sumber

yang menjadi pegangan penulis dalam melakukan penelitian ini. Pertama penulis

melihat skripsi Hilang, STKIP-PI YASPI Makasar tahun 2002 , Jurusan

Pendidikan Biologi dengan judul skripsi “Minat Belajar Siswa terhadap Mata

Pelajaran Biologi” yang membedakan dengan skripsi penulis adalah sampel

dalam penelitian ini pada siswa kelas II SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten

Pangkep sebanyak 2 kelas. Perumusan masalah dalam skripsi Hilang tidak

dicantumkan seberapa besar faktor-faktor tersebut. Hasil penelitian ini

menunjukkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi sedang dengan

nilai rata-rata skor minat sebesat 115,48 dari skor 150 tertinggi yang dicapai. Dan

kedua, penulis melihata skripsi Syifa Sakinah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jurusan Pendidikan Agama Islam dengan judul skripsi “Pengaruh Sistem

Pendidikan Sekolah Gratis terhadap Minat Belajar Siswa SMP Utama Krukut

Depok" yang membedakan dengan skripsi penulis adalah metode pneleitian yang

digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian korelasional. Penelitian ini

ditujukan untuk mengetahui pengaruh antara sistem pendidikan sekolah gratis

terhadap minat belajar siswa. Data analisis dengan menggunakan koefisien

korelasi product moment. Dari hasil data perhitungan, menunjukkan bahwa

korelasi positif d yang signifikan antara sistem pendidikan sekolah terhadap minat

belajar siswa tersebut adalah kuat atau tinggi.

Penulis sendiri membicarakan skripsi dengan judul “Minat Belajar

Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” berdasarkan semangat,

perasaan senang, ketertarikan, motivasi, dan dorongan guru maupun orang tua.

Dengan melihat perbedaan-perbedaan minat belajar siswa yang diteliti akan

menambah pengetahuan penulis dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu,

diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih

luas dan sempurna.

Page 19: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

8

D. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori, terdiri dari tiga sub, yaitu hakikat minat belajar yang

meliputi: pengertian minat, faktor-faktor yang mempengaruhi minat,

macam-macam minat dan fungsi minat dalam belajar, pengukuran minat,

dan metode pengukuran minat. Hakikat belajar yang meliputi: pengertian

belajar, ciri-ciri belajar, jenis-jenis belajar, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar. Hakikat bahasa Indonesia yang meliputi:

pengertian bahasa, fungsi bahasa Indonesia, tujuan dan manfaat

kemahiran bahasa, ragam bahasa, dan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

BAB III Metode Penelitian, terdiri dari waktu dan tempat pelaksanaan, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik

analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian dan

hasil analisis data.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Page 20: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

9

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Hakikat Minat Belajar

1. Pengertian Minat

Setiap individu mempunyai kecenderungan funamental untuk berhubungan

dengan sesuatu yang berada dalam lingkungan. Apabila sesuatu itu memberikan

kesenangan kepada dirinya, kemudian ia akan berminat terhadap sesuatu itu.

Minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu, karena sesuai dengan

kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan

berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk mempelajarinya.

Secara bahasa, minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu

aktivitas, pelajaran atau objek itu berharga atau berarti bagi individu.2 Sedangkan

menurut istilah, di bawah ini peneliti mengemukan beberapa pendapat ahli

psikologi mengenai pengertian minat di atas,

Menurut H.C. Whiterington minat adalah kesadaran seseorang bahwa

bahwa suatu objek, seseorang suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut

dengan dirinya.3 Minat itu akan timbul, jika suatu objek yang dihadapi sesorang

bagi kebutuhan hidupnya.

Pendapat lain dikemukan oleh W.S. Winkel bahwa minat diartikan sebagai

kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi

atau pokok bahasa tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu. 4Jadi

menurut pendapatnya, kecenderungan dan kesadaran subjek yang sudah menetap

dalam dirinya akan menyebabkan timbulnya minat dan merasa senang

mempelajari materi yang telah berikan.

2 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) Cet. 1,

h. 255. 3 H.C. Whiterington, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h. 124. 4 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gransindo, 1996), Cet 4, h. 188.

9

Page 21: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

10

Selanjutnya, Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah suatu

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus

menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang,

karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu.

Orang yang berminat terhadap sesuatu berarti ia sikapnya senang terhadap sesuatu

itu. Siswa yang berminat terhadap pelajaran akan tampak terus tekun belajar.

Crow and Crow sebagaimana dikutip Abd. Rachman Abror, mengatakan

bahwa minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong

cenderungan atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa

pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata

lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan.

Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi

(kehendak). Unsur kognisi, yaitu minat didahului pengalaman dan informasi

mengenal objek yang dituju oleh minat tersebut.5

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya.

Minat (interest) menurut psikologi adalah kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat erat kaitannya

dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu

terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu

berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat

pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang

memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

5 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,

1993), Cet 4, h. 112.

Page 22: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

11

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.

Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam

mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan ke

sesuatu yang telah menarik lainnya, seperti minat pada pelajaran bahasa

Indonesia.6

Menurut Bimo Walgito, minat adalah suatu perhatian yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan

mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut dengan apa yang menjadi

perhatiannya. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk

melalukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.7

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang

menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-

aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif anak

terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas

disertai dengan rasa menguasai individu secara mendalam untuk tekan melakukan

suatu aktivitas.

Aspek minat terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif

berupa konsep positif terhada suatu objek dan berpusat pada manfaat dari objek

tersebut. Aspek afektif nampak dalam rasa suka atau tidak senang dan kepuasaan

pribadi terhadap objek tersebut.8

Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan

tertentu. Minat juga diartikan suatu moment dari kecenderungan yang terarah

secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang

menarik perhatian dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan

kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.

6 http://creasoft.files.world press.com/2008/04/2/minat.Ditulis oleh: Gunarso. 7 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1998), Cet 2, h:175. 8 Soejanto Sandjaja, Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak

Ditinjau Dari Pendidikan Stress Lingkungan, Jurnal, h. 2—3

Page 23: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

12

Skinner (1997) mengemukan bahwa minat selalu berhubungan dengan

objek yang menarik individu, dan objek yang menarik adalah yang dirasakan

menyenangkan. Apabila seseorang mempunyai minat terhadap suatu objek, maka

minat tersebut akan mendorong seseorang untuk berhubungan lebih dekat dengan

objek tersebut, yaitu dengan melakukan aktivitas lebih aktif dan positif demi

mencapai sesuatu yang diminatinya.

Chaplin (dalam Hastuti, 1993) memberikan definisi minat sebagai suatu

pernyataan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu

berharga atau tidak berharga bagi individu. Minat juga merupakan sikap yang

berlangsung selektif terhadap objek minatnya. Selain itu, menurut Chaplin minat

adalah suatu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku seseorang menuju

satu arah atau sasaran tertentu.

Di dalam minat itu sendiri terkandung unsur kognitif, emosi, atau afektif

dan kemauan atau konatif untuk mencari sesuatu objek tertentu (Law, 1992).

Eysenck dan Arnold (dalam Indarto, 1993) menyatakan minat merupakan

kecenderungan berperilaku yang pada setiap individu berbeda intensitasnya,

karena minat dipengaruhi oleh kebutuhan atau kepentingan individu akan suatu

objek minat itu. Semakin individu membutuhkan atau tertarik terhadap objek

minat tersebut, maka besar pula minatnya.

Drever (1982) meninjau minat berdasarkan fungsi dan strukturnya. Secara

fungsional minat merupakan suatu jenis pengalaman perasaan yang dianggap

bermanfaat dan diasosiasikan dengan perhatian pada suatu objek tertentu.

Sementara secara struktural minat merupakan suatu elemen dalam diri individu

baik bawaan maupun yang diperoleh lewat proses belajar, yang menyebabkan

seseorang merasa mendapatkan manfaat terhadap suatu objek tertentu atau merasa

yang berhubungan dengan objek tertentu atau terhadap suatu pengetahuan

tertentu.9

Jadi, dari beberapa teori di atas, penulis mencoba untuk memakai

pernyataan seorang yang bernama Alisuf Sabri karena beliau menyatakan bahwa

minat itu muncul akibatnya adanya kecenderungan dan mengingat terhadap

9 http://bintangbangsaku.org/2008/06/21/minat. Ditulis oleh Bintang Bangsa.

Page 24: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

13

sesuatu secara terus menerus. Minat pun berkaitan erat dengan adanya perasaan

senang terhadap sesuatu. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai perasaan

senang terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan mempunyai minat untuk

memperoleh sesuatu itu dengan usahanya agar keinginannya dapat tercapai.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat sebagai salah satu pendorong dalam proses belajar tidak muncul

dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang menimbulkan minat siswa

terhadap beberapa mata pelajaran yang diajarkan oleh para guru bidang studi.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Minat dapat timbul dari situasi belajar. Minat akan timbul dari suatu yang

telah diketahui, dan kita bisa mengetahui sesuatu itu melalui belajar. Karena

itu, semakin banyak belajar, semakin luas pula bidang minatnya.10

Situasi belajar dan pengajaran yang menarik harus memperhatikan dan

mempertimbangkan minat pribadi siswa. Mereka diberi kesempatan untuk

dapat giat sendiri, dan bebas berpartisipasi secara aktif selama proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Mereka diberi kebebasan untuk

mencari sendiri, berargumen, dan mencoba untuk memecahkan masalah

sendiri, dan guru berperan sebagai pembimbing.

b. Minat dapat juga dipupuk melalui belajar. Dengan bertambahnya

pengetahuan, minat akan timbul dan bahkan menggiatkan untuk mengenali

dan mempelajarinya. Minat juga erat hubungannya dengan dorongan, motif

dan respon emasional.

c. Pengalaman juga merupakan faktor penting dalam pembentukkan minat.

Karena dari pengalaman, dapat diketahui bahwa setiap pekerjaan

memerlukan usaha untuk menyelesaikannya. Minat yang timbul

berlandaskan kesanggupan dalam bidang tertentu akan mendorong ke usaha

yang lebih produktif. Ditambah dengan pengalaman dan pengetahuan, akan

mencapai sukses dalam batas-batas kemampuan yang dimiliki. Minat siswa

10 Singgih D. Gunarsa, Ny. Y. Singgih Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: PT BPK.

Gunung Mulia, 2003), Cet 4, h. 6—8.

Page 25: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

14

akan bertambah jika ia dapat melihat dan mengalami bahwa dengan bantuan

yang dipelajari itu ia akan mencapai tujuan tertentu.

d. Bahan pelajaran. Bahan pelajaran dapat mempengaruhi minat siswa, siswa

tidak akan belajar sebaik-baiknya apabila dari bahan pelajaran tersebut tidak

ada daya tarik baginya, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.

Pelajaran yang menarik siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan

olehnya.11

e. Pelajaran dan sikap guru. Pelajaran akan menjadi menarik bagi siswa, jika

mereka dapat melihat dan mengetahui adanya hubungan antarpelajaran

dengan kehidupan yang nyata yang ada di sekitarnya. Sikap guru yang

diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar memegang peranan penting

dalam membangkitkan minat dan perhatian siswa. Guru yang tidak disukai

murid akan sukar merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa.12

f. Cita-cita, suatu dorongan yang besar pengaruhnya dalam belajar. Cita-cita

merupakan pusat dari bermacam-macam kebutuhan, yang biasanya

kebutuhan-kebutuhan itu disentralisasikan pada cita-cita itu, sehingga

dorongan tersebut mampu memobilisasikan energi psikis untuk belajar. 13Yang kemudian akan menimbulkan minat belajar yang tinggi. Bagi siswa

yang memiliki cita-cita, maka minat belajarnya akan lebih daripada minat

siswa yang lain yang tidak mempunyai cita-cita. Ia akan terdorong terus

untuk belajar guna mencapai cita-citanya tersebut.

g. Motivasi

Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baika yang

bersifat internal maupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon yang

11 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010) Cet 4, h. 57. 12 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terjemah: Bergman Sitorus,

(Bandung:CV Remadja Karya, 1987), h. 78. 13 Sumardi Suryakarta, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995),

Cet 7, h. 254.

Page 26: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

15

mengatakan minat merupakan perpaduan antara keinginan yang dapat

berkembang jika ada motivasi.14

Seorang siswa akan memperdalam ilmu pengetahuan tentang bahasa

Indonesia, tentu akan terarah minatnya untuk membaca buku-buku tentang

bahasa Indonesia, mendiskusikannya, dan sebagainya.

h. Keluarga

Orang tua adalah orang terdekat dalam keluarga. Oleh karena itu, keluarga

sangat besar pengaruhnya dalam menentukan minat seorang siswa terhadap

pelajaran. Sebagaimana yang disinyalir, Abdul Rachman Abror bahwa

“Tidak semua siswa memulai studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada

yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut, karena

pengaruh dari gurunya, teman sekitar dan orang tuanya”.

Namun, secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang bersumber dari dalam diri (faktor

internal) maupun yang berasal dari luar (faktor eksternal). Faktor internal

meliputi niat, rajin, motivasi, dan perhatian. Faktor eksternal meliputi keluarga,

guru dan fasilitas sekolah, teman sepergaulan, media massa. Penjelasan secara

rinci sebagai berikut:

a. Faktor Internal:

1) Niat, niat merupakan titik sentral yang pokok dari segala bentuk

perbuatan seseorang.

2) Rajin dan kesungguhan dalam belajar seseorang akan memperoleh

sesuatu yang dikehendaki dengan cara maksimal dalam menuntut ilmu

tentunya dibutuhkan kesungguhan belajar yang matang dan ketekunan

yang intensif pada diri orang tersebut.

3) Motivasi, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

minat seseorang karena adanya dorongan yang timbul dalam dir

seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.

14 D.P. Tampubolon, Mengembangkan Minat Membaca pada Anak (Bandung: Angkasa,

1993), Cet 11, h. 41.

Page 27: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

16

4) Perhatian, minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat

merupakan sebab akibat dari perhatian, karena perhatian itu

merupakan pengarahan tenaga jiwa yang ditujukan kepada suatu

obyek yang akan menimbulkan perasaan suka.

5) Sikap terhadap guru dan pelajaran, sikap positif dan perasaan senang

terhadap guru dan pelajaran tertentu akan membangkitkan dan

mengembangkan minat siswa, sebaliknya sikap memandang mata

pelajaran terlalu sulit atau mudah akan memperlemah minat belajar

siswa.15

b. Faktor Eksternal:

1) Keluarga, adanya perhatian dukungan dan bimbingan dari keluarga

khususnya orang tua akan memberikan motivasi yang sangat baik,

bagi perkembangan minat anak.

2) Guru dan fasilitas sekolah, faktor guru merupakan faktor yang penting

pada proses belajar mengajar, cara guru menyajikan pelajaran di kelas

dan penguasaan materi pelajaran yang tidak membuat siswa malas,

akan mempengaruhi minat belajar siswa. Demikian pula sarana dan

fasilitas yang kurang mendukung seperti buku pelajaran, ruang kelas,

laboratorium yang tidak lengkap dapat mempengaruhi minat siswa

begitu juga sebaliknya.

3) Teman sepergaulan, sesuai dengan masa perkembangan siswa yang

senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan kelompok

yang diminati, teman pergaulan yang ada di sekelilingnya

berpengaruh terhadap minat belajar anak. Sebaliknya bila teman

bergaulnya tidak ada yang bersekolah atau malas sekolah maka minat

belajar anak akan berkurang atau malas.

4) Media massa, kemajuan teknologi seperti, VCD, Telepon, HP,

Televisi dan media cetak lainnya seperti buku bacaan, majalah, dan

surat kabar, semuanya itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

15 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2003), h. 265—268.

Page 28: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

17

Jika siswa menggunakan media tersebut untuk membantu proses

belajar mengajar maka akan berkembang, tetapi bila waktu belajarnya

dipakai untuk menonton TV atau digunakan untuk yang lain yang

tidak semestinya tentunya akan berdampak negatif.

3. Macam-Macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain berdasarkan

timbulnya minat dan berdasarkan arah minatnya.

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Minat Primitif

Minat primitf adalah minatbyang timbul karena kebutuhan biologis atau

jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan enak

atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan seks.

b. Minat sosial

Minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat

ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya, minat

belajar individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan

akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi,

sehingga hal ini dapat menimbulkan minat individu untuk belajar dan

berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini

mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya.

2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Minat intrinsik

Minat intrinsik adalah minat yang berlangsung berhubungan dengan

aktivitas sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar. Misalnya,

seseorang melakukan kegiatan belajar, karena memang pada ilmu

pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin

mendapatkan pujian atau penghargaan.

b. Minat ekstrinsik

Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir

dari kegiatan tersebut, apabila tujuan sudah tercapai ada kemungkinan

Page 29: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

18

minat tersebut hilang. Misalnya, seorang yang belajar dengan tujuan agar

menjadi juara kelas.16

4. Fungsi Minat dalam Belajar

Dalam proses belajar minat merupakan salah satu faktor psikologis yang

penting dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam

belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya, tanpa minat seseorang akan melakukan tidak akan mungkin

melakukan sesuatu. Misalnya, seseorang anak menaruh minat terhadap bidang

studi bahasa Indonesia, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak

tentang bahasa terutama Bahasa Indonesia.

Fungsi minat besar sekali terhadap kegiatan belajar, karena minat

mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan. Seseorang

akan memetik hasil belajarnya ketika ia berminat terhadap sesuatu yang ia pelajari

dan dengan sendirinya ia akan menunjukkan keaktifan dalam mengikuti pelajaran.

Sebagaimana yang dikatakan oleh William James (1980) melihat bahwa “minat

siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa”. 17Minat merupakan faktor pendorong bagi anak didik dalam melaksanakan

usahanyauntuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Dengan demikian, jelas

terlihat bahwa minat sangat penting dalam pendidikan karena merupakan sumber

usaha anak didik. 18

Minat mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Minat akan

mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan dilakukan. Minat juga

akan mengarahkan seseorang terhadap apa yang disenangi dan dikerjakannya. 19Dengan demikian, kewajiban sekolah dan para guru untuk menyediakan

lingkungan yang dapat merangsang minat siswa terhadap proses belajar mengajar.

16 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2003), h. 265—268. 17 Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), Cet

20, h. 27. s18 Wayan Nurkarcana, Sumartaman, Evaluasi Pendidikan , (Surabaya: Usaha Nasional,

1983), Cet 4, h. 225. 19 Ibid, h. 29.

Page 30: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

19

Guru harus pintar-pintar menarik minat siswa agar kegiatan belajar mengajar

memuaskan.

Dengan adanya minat proses belajar mengajar akan berjalan lancar dan

tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Karena minat

sangat penting peranannya dalam pendidikan, maka yang harus mempunyai minat

bukan hanya siswa, melainkan guru yang harus mempunyai minat untuk

mengajar. Karena, kesiapan keduanya merupakan penunjang keberhasilan

kegiatan belajar mengajar.

5. Pengukuran Minat

Ada beberapa alasan bagi seorang guru perlu mengadakan pengukuran

terhadap minat anak-anak. Antara lain adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan minat anak-anak. Setiap guru mempunyai kewajiban

untuk meningkatkan minat anak-anak. Minat merupakan komponen yang

penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidkan dan dalam

pengajaran khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil

di dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Memelihara minat yang baru timbul.

Apabila anak-anak menunjukkan minat yang kecil, maka merupakan tugas

bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru masuk ke

suatu sekolah mungkin belum begitu banyak menaruh minat terhadap

aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam hal ini, guru wajib memperkenalkan

kepada anak-anak aktivitas tersebut.

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik. Oleh karena

itu, sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk

hidup di dalam masyarakat. Maka, sekolah harus mengembangkan aspek-

aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam

keadaan tertentu anak-anak sering menaruh minat terhadap hal-hal yang

tidak baik yang terdapat di luar sekolah di dalam masyarakat yang jauh

dari ideal. Dalam kedaan demikian sekolah melalui guru-guru hendaknya

memberantas minat anak-anak yang tertuju kepada hak-hal yang tidak

Page 31: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

20

baik, dengan adanya metode positif yang mengalihkan minat tersebut ke

dalam hal-hal yang baik.

d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang

lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya. Walaupun minat bukan

merupakan indikasi yang pasti, tentang sukses tidaknya anak dalam

pendidikan yang akan datang atau dalam jabatan.20

6. Metode Pengukuran Minat

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengadakan

pengukuran minat. Di bawah ini akan diuraikan metode-metode pengukuran

tersebut.

a. Observasi

Pengukuran minat dengan metode observasi mempunyai keuntungan

karena dapat mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang wajar dan

tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik

dalam kelas maupun di luar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat

dilakukan selama observasi berlangsung.

b. Interview

Interview baik dipergunakan untuk mengukur minat anak-anak, sebab

biasanya anak-naka gemar memperbincangkan hobinya dan aktivitas lain

yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview ini biasanya lebih baik

dilakukan dalam situasi yang baik tidak formal (inforrnal approach),

sehingga percakapan akan dapat berlangsung lebij baik. Misalnya dalam

percakapan sehari-hari di luar jam pelajaran, dengan mengadakan

kunjungan rumah dan sebagainya. Guru dapat memperoleh informasi

tentang minat anak-anak dengan menanyakan kegiatan-kegiatan apa yang

dilakukan oleh anak setelah pulang sekolah.

20 Wayan Nurkarcana, Sumartaman, Evaluasi Pendidikan , (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet 4, h. 225-229.

Page 32: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

21

c. Kuesioner

Dengan mempergunakan kuesioner guru dapat melakukan pengukuran

terhadap sejumlah anak sekaligus. Dengan demikian, apabila

dibandingkan dengan interview dan observasi, kuesioner ini jauh lebih

efisien dalm penggunaan waktu. Isi pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner pada prinsipnya tidak berbeda dengan isi pertanyaan dengan

interview. Jadi, dalam kuesioner guru dapat menanyakan tentang kegiatan

kegiatan yang dilakukan anak di luar sekolah.

d. Inventori

Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran atau

penilaian yang sejenis dengan kuesioner, yaitu sama-sama merupakan

daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaannya ialah dalam kuesioner

responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang terhadap

sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi

jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek (√), mengisi nomor atau

tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang singkat terhadap

sejumlah pertanyaan yang lengkap. 21

B. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar secara etimologis, belajar memiliki arti “berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu”.22 Usaha untuk mencapai kepandaian dan ilmu tersebut

merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilimu

atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga, dengan belajar

manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki

tentang sesuatu.

21 Wayan Nurkarcana, Sumartaman, Evaluasi Pendidikan , (Surabaya: Usaha Nasional,

1983), Cet 4, h. 225-229. 22 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media Group, 2007), h. 13.

Page 33: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

22

Belajar merupsksn salah bentuk perilaku yang amat pentingbagi kalangan

hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan

lingkungannya. Dengan adanya proses belajar inilah manusia bertahan hidup

(survived).

Belajar secara sederhana dikatakan sebagi proses perubahan belum mampu

menjadi sudah mamapu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang

terjadi itu harus secara relative bersifat mentap (permanen) dan tidak hanya terjadi

pada perilaku yang saat ininampak (immediate bebavior) tetapi juga pada perilaku

yang mungkin terjadi di masa mendatang (pitensia behavior). Hal ini yang perlu

diperhatikan ialah bahwa perubahan-perubahan tersebut terjadi karena

pengalaman.23

Crobach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a

result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh

perubahan tingkah lau sebagai hasil dari pengalaman.

Howard L. Kingkey mengatakan bahwa learning is the process by which

behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or

training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan

atau diubah melalui pratek atau latihan.

Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulakn

bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif, dan psikomotor.24

Menurut Hilgrad dan Bower Belajar adalah:

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disesbabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tertentu itu, di mana perubahan tingkah l;aku itu tidak

23 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Total Grafika, 2002), h. 105. 24 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008),h. 13.

Page 34: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

23

dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya, kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).25

Thursan Hakim menyatakan dalam bukunya belajar secara efektif:

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahana tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkahlaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya.26

Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi.

Menurut Soekamto dan Winataputra menyatakan:

Belajar merupakan proses yang menyeba kan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara alamiah, kedewasaan , atau keadaan organisasi yang bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau gabungan dari semuanya.27

Dan dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya.

Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri adapun dengan orang lain

itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu

dapat berhasil dengan baik.

Menurut definisi beberapa tokoh di atas, maka dapat disimpulkan

pengertian belajar adalah proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

25 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h.

84. 26 Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2007), h. 5. 27 Soekarno dan Winataputra dalam Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan

Pembelajaran, (Yogyakarta: Global Pustaka Ilmu, 2002), h.14.

Page 35: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

24

Ciri-ciri belajar menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni adalah:

1. Belajar ditandai dengan adanya tingkah laku (Change Bahavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dan tidak tahu menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahu ada tidaknya hasil belajar.

2. Perubahan tingkah laku relatif permanent. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diatasi pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut bersifat potensial.

4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.28 Dengan belajar, seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh karena dengan adanya belajar seseorang dari yang tidak mengerti

menjadi mengerti serta ditambanh pengalaman-pengalaman yang dapat dijadikan

pelajaran untuk masa yang akan datang.

Dan ciri-ciri belajar menurut Edi Suardi adalah sebagai berikut:

1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.

2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain utnuk mencapai tujuan yang telah ditettapkan.

3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.

4. Ditandai dengan aktifitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

5. Dalam kegiatan belajar mengajar sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif.

6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan displin. Displin dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.

28 Baharrudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar…h. 15.

Page 36: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

25

7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalakan.

Dalam belajar mengajar guru harus bisa mengatur dan memanfaatkan

waktu secara efesien agar materi yang disampaikan dalam belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar sehingga sesuai dengan tujuan pengajaran. Dalam kegiatan

belajar mengajar seseorang guru dituntut harus mengendalikan kelas agar dapat

menarik minat siswa dalam belajar. Jika, pengajaran lanacar otomatis siswa akan

mengalami perubahan tingkah laku.

Jadi, minat belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

mengingat secara terusmenerus terhadap sesuatu (orang, benda, atau kegiatan)

yang disertai dengan kegiatan untuk mengetahui dan mempelajarinya serta

membuktikan dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang sifatnya menetap.

2. Ciri-Ciri Belajar

Jika hakikat belajara merupakan perubahan tingkah laku, maka ada beberapa

perubahan tertentu yang termasuk ke dalam ciri-ciri belajat sebagai berikut:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Perubahan ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya, ia menyadari bahwa

pengetahuannya bertamabah, kecakapannya bertambah, dan kebiasaannya

bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajarnya berikutnya. Misalnya, jika seseorang

anak belaja menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa

menulis menjadi dapa menulis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Page 37: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

26

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik baik dari sebelumnya.

Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin

banyak perubahan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang

bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya,

melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah

laku karena proses perubahan kematangan yang terjadi dengan sendirinya

karena dorongan dari dalam.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya beberapa

saat saja, seperti berkeringat, mengeluarkan air mata, menangis dan

sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian

belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat mentap atau

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap. Misalnya, kecapakan seorang anakdalam memainkan

pianosetelah belajar tidak hilang, melainkan akan terus menerus dimiliki

bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar

disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah

menetapkan apa yang mungkindapat dicapai dengan belajar mengetik, atau

tingkat kecakapan mana yang dicapainya.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui sesuatu proses belajat

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan

sebagainya. Misalnya, jika seseorang belajar naik sepeda, maka perubahan

yang paling tampak adalah keterampilan naik sepeda itu. 29

29 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008),h. 15.

Page 38: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

27

Berdasarkan penjelasan tentang ciri-ciri belajar di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa ciri-ciri belajar itu disebabkan karena adanya proses belajar

yang dapat merubah tingkah laku individu masing-masing. Proses belajar pun

dapat merubah individu menjadi seseorang yang lebih mengetahui dan

mempunyai keterampilan yang sangat berguna. Dengan belajar pun seseorang

akan menambah pengetahuan yang belum tahu menjadi pengetahuan yang sudah

tahu.

3. Jenis-Jenis Belajar

Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang

memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek

materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah lakuk

yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia

pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-

macam. Oleh karena itu, belajar pun mempunyai jenis-jenisnya sebagai berikut:

a. Belajar Abstrak

Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak.

Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan

masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari yang abstrak

diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atau prinsip,

konsep, dan generalisasi.

b. Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan

motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot

atau neuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasaui

keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan

intensif dan teratur sangat diperlukan.

c. Belajar Sosial

Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah masalah

dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah

untuk menguasai pemahamn dan kecakapan dalam memecahkan masalah

Page 39: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

28

sosial seperti keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan

masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.30

d. Belajar Pemecahan Masalah

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan

metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan

teliti. Tujuannya adalah untuk memperolh kemampuan dan kecakapan

kognitif untuk memcahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.

Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip-

prinsip, dan generalisasi serta insight (tilikan akal) sangat diperlukan.

e. Belajar Rasional

Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir

secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya adalah

untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip

dan konsep-konsep. Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar

pemecahan masalah. Dengan belajar rasional, siswa diharapkan memiliki

kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan memcahkan

masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis,

dan sistematis (Reber, 1988).

f. Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru

atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan,

selain menggunakan perintah, suri telanda dan pengalaman khusus, juga

menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh

sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan

positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstaul).

g. Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan (judgment) arti

penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh

dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skills) yang dalam

30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2008), h. 122

Page 40: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

29

hal ini kemampuan mengenai secara tepat terhadap nilai objek tertentu

misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan sebagainya.

h. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan (studi) adalah belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Studi ini

juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk

menguasai materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi dan

eksperimen (Reber, 1988). Tujuan belajar pengetahuan adalah agar siswa

memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap

pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiata

khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat

laboratirium dan penelitian lapangan.31

Berdasarkan jenis-jenis belajar yang telah dijelaskan di atas, penulis

berpendapat bahwa sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran. Dapat

melakukan salah satu kegiatan belajar di atas atau melakukan semua kegiatan

belajar tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada dalam diri masing-

masing. Maka, penulis pun dapat menyatakan bahwa semua jenis-jenis belajar

yang telah dijelaskan di atas semua sangat penting dan dapat dijalankan sesuai

dengan tingkat kemampuan yang ada di dalam diri masing-masing.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

31 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Rosdakarya, 2008), h. 122

Page 41: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

30

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran meteri-materi pelajaran.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap

ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksteranal) umpamanya,

biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak

mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal)

dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan

memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar.

a. Faktor Internal Siswa

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu:

1.) aspek pisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2.) aspek psikologis (yang

bersifat rohaniah).

1. Aspek Psikologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai

pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak

berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar,

siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang

bergizi.

2. Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.

Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya

dipandang lebih esensial itu sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan atau

inteligensi siswa, 2) sikap siswa, 3) bakat siswa, 4) minat siswa, dan 5)

motivasi siswa.

Page 42: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

31

a. Inteligensi Siswa

Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyelesaikan diri

dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). Jadi,

inteligensi yang sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,

melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.

b. Sikap Siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response

tendency) dengan cara relative tetap terhadap objek orang, barang,

dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

c. Bakat Siswa

Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988). Dengan demikian,

sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakatdalam arti berpotensi

untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan

kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip

dengan inteligensi. Itulah sebabny seorang anak yang berinteligensi

sangat cerdas (superior) atau cerdas luar biasa (very superior)

disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat.

d. Minat Siswa

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Menurut Reber (1988), minat tidak termasuk istilah populer dalam

psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-

faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan,

motivasi, dan kebutuhan.

e. Motivasi Siswa

Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik

manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat

Page 43: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

32

sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya

(energizer) untuk bertingkah secara terarah (Gleitman, 1986;

Reber, 1988).

Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal

dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakuakn

tindakan belajar. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang

datang baru luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajar.

b. Faktor Eksternal Siswa

Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua

macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

1. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,

dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar

seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku

yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin

khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi,

dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa .

2. Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menetukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menujang efektivitas dan efensiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini seperangkat langkah

Page 44: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

33

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah

atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991).32

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa dalam belajar semua faktor-faktor belajar sangat penting

baik dari faktor internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Apabila dalam

kegiatan belajar baik di sekolah ataupun di rumah tidak ada salah satu faktor

belajar yang mendukung atau mendorong. Maka, kegiatan belajar tidak akan

berjalan dengan baik.

C. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa

Harimurti memberikan batasan bahasa sebagai sistem lambang arbitrer

yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasikan diri. Batasan ini merupakan batasan yang lazim diungkapkan,

baik oleh para ilmuwan bahasa maupun para ilmuwan yang lainnya.

Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian

“bahasa” ke dalam tiga batasan, yaitu: 1) sistem lambang bunyi berartikulasi

(yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer, pen)

dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan

perasaan dan pikiran; 2) perkataan-perkataan yang di pakai oleh suatu bangsa

(suku bangsa, daerah, negara, dan sebagainya); 3) percakapan (perkataan) yang

baik, sopan santun, dan tingkah laku yang baik.

Dua ilmuwan Barat, Bloch dan Trager, mendefinisikan bahasa sebagai

suatu “sistem simbol-simbol bunyi yang arbriter yang dipergunakan oleh suatu

kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi (Language is a system of

arbitrer vocal symbol by means of which a social group cooperates).

Senada dengan Bloch dan Trager, Joseph Bram mengatakan bahwa

bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer

32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya,

2008), h. 122.

Page 45: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

34

yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul

satu sama lain (a language is a structured system of arbritary vocal symbol by

means of which member of a social group interact).

Ronald Wardhaugh, seorang Linguis Barat, dalam Introduction to

Linguistics memberikan definisi sebagai berikut: “bahasa adalah suatu sistem

simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang digunakan untuk komunikasi manusia (a

system of arbritary vocal symbol used of human communications).33

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh

dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi.

Kaidah aturan, dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan

tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik,

penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan

oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama, dan

identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan

adalah bahasa sekunder. Arbitrer, yaitu tidak adanya hubungan antara lambang

bunyi dengan bendanya.

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan

tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang

dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-

kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan

bicara atau target komunikasi.

Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara

bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih

digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki

bahasa sendiri. 34

Dari beberapa pengertian tentang bahasa, penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai oleh

33 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, (Bandung: Rosdakarya, 2006), hal 21. 34 http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-

bahasa-indonesia

Page 46: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

35

sekelompok masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Bahasa juga

digunakan untuk mengetahui ciri bahasa yang dipakai oleh masyarakat yang ada

di Indonesia. Dengan adanya bahasa, masyarakat dapat berkomunikasi sesuai

dengan bahasa yang dimilkinya dan segala permaslahan dapat dipecahkan dengan

adanya alat komunikasi atau bahasa.

2. Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum, fungsi bahasa ada tiga, yaitu alat komunikasi, alat

ekspresi, dan alat berpikir. Ketika seseorang menggunakan bahasa, ada sesuatu

yang ingin disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut bisa ditransformasi

dua arah arah seperti pada dialog, dan ada juga disamapaikan searah seperti pada

pidato. Ekspresi seseorang ketika menyatakan senang atau susah paling lengkap

dinyatakan dengan bahasa, tidak dapat hanya tersenyum atau menangis. Ekspresi

yang menggunakan bahasa tubuh tidaklah lengkap. Dalam fungsinya sebagai alat

berpikir, bahasa selalu dipakai baik secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa

sebagai alat berpikir adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan hasil

penelitian, bahasa dalam buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam sminar,

dana lain-lain.

Secara khusus, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi

antaranggota masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai

lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam. Hal ini, sesuai

dengan prinsip sosiologis yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup

seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan

orang lain. Mereka pun berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat

mereka berada, seperti antaranggota keluarga, antarmasyarakat, antarteman

sejawat, antarilmuwan, dan sebagainya.35

Bahasa menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur

lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu

kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu menyesuaikan dirinya

35 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:

FITK PRESS, 2010), hal 2

Page 47: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

36

dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa juga

melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan,

kemauan bahkan dan melambangkan tingkah laku seseorang.

Kedudukan bahasa mempunyai dua kedudukan, yaitu kedudukan

sebagai bahasa nasional dan kedudukan sebagai bahasa negara. Bahasa nasional

mulai berlaku sejak tanggal 28 Oktober 1928 yang biasa diperingati Hari Sumpah

Pemuda. Bahasa negara mulai berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 dengan

adanya Pancasila dan UUD 1945 pasal 36 yang isinya tentang bahasa Indonesia.

3. Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Melihat dari fungsi bahasa di atas, terutama fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi, maka maksud utamanya adalah berusaha untuk memberikan dasar-

dasar kepada masyarakat untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik

menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan agat mereka mendengar atau

diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang dimasudkan. Untuk langkah

awal, bahasa yang harus dipergunakan ialah bahasa yang paling umum dipakai

dan tidak menyalahi norma-norma umum yang berlaku.

Jadi, seseorang yang jarang atau belum mahir bahasa akan mengalami

kesulitan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain.

Begitu pula, dengan bahasa yang dipergunakan. Jika bahasa yang digunakan tidak

umum berlaku, sukar memperoleh komunikasi yang lancar. Semua ini dapat

menimbulkan kesalahpahaman.

Latihan kemahiran berbahasa dimasudkan untuk mengembangkan

potensi pribadi yang ada. Dengan latihan-latihan yang intensif, kita akan

memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya piker yang intensif,

menguasai struktur bahasa dan kosakata secara meyakinkan, menggunakan suara

dan artikulasi bahasa yang tepat, menggunakan isyarat dan air muka sesuai

dengan suasana dan isi pembicaraan. Dengan demikian, kemahiran bahasa akan

Page 48: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

37

mendatangkan keuntungan bagi masyarakat bila dipergunakan sebagai alat

komunikasi yang baik terhadap sesame masyarakat.36

Bila sudah memperoleh kemahiran berbahasa, secara tidak langsung

kita memperoleh beberapa macam kemampuan lainnya. Kemampuan tersebut

muncul sendirinya pada tahap seseorang betul-betul mahir berbahasa, seperti:

a. Lebih mengenal diri sendiri;

b. Lebih dalam memahami orang lain;

c. Belajar mengamati dunia sekitar kita lebih cermat;

d. Mengembangkan suatu proses berpikir yang jelas dan teratur.37

Di samping itu, pemakai bahasa tidak hanya mencapai kemahirannya,

tetapi juga hanya memiliki moral dan akhlak yang tinggi karena sejarah telah

memperlihatkan bahwa seseorang yang memiliki kemahiran berbahasa yang

tinggi berpotensi menghancurkan umat manusia dan kebudayaannya. Hal ini,

termasuk kemahiran berbahasa.

4. Ragam Bahasa

Ragam bahasa secara garis besarnya terbagi atas ragam bahasa lisan dan

ragam bahasa tulis. Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam

bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafal atau pengucapan, intonasi,

kosakata (baku dan tidak baku), dan penyusunan kalimat yang agak longgar (baku

dan tidak baku). Ragam bahasa lisan menghendaki orang kedua atau teman

berbicara. Ragam ini sangat terikat dengan situasi, kondisi, ruang, dan waktu.

Beberapa contoh ragam lisan:

1. Fotokopi ijazah harus diregalisir dulu oleh Dekan.

2. Karena hari hujan, motornya nabrak trotoar di tepi jalan.

3. Mereka sedang bikin proposal penelitian.

4. Saya sudah kasih tau tentang hal itu.

36 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:

FITK PRESS, 2010), hal 2 37 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia,

(Jakarta: FITK PRESS, 2010), hal 2.

Page 49: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

38

5. Rina sedang masak nasi.

Ragam bahasa tulis sangat terikat dengan tanda baca dan pemakaian kata baku.

Kadang-kadang orang yang tidak biasa memakai bahasa tulis akan

merasa sangat berat dan sulit ketika sedang mengarang. Oleh sebab itu, bagi

mahasiswa, pembelajaran bahasa Indonesia lebih ditekankan kepada bahasa tulis.

Hal ini sangat berhubungan dengan perkuliahan yang menuntut mahasiswa untuk

dapat menulis karya ilmiah berupa makalah atau skripsi.

Di samping ragam bahasa, dikenal pula adanya laras bahasa. Laras ini

dipengaruhi oleh temapat bahasa tersebut digunakan. Hal ini akan muncul bahasa

selaras. Ada kosakata laras bahasa biologi, misalnya: kawin. Ada juga kosakata

laras bahasa hokum, misalnya: nikah. Apa beda sudut dengan pojok? Kata sudut

adalah kosakata laras bahasa geometrid dan pojok adalah kosakata laras bahasa

umum, misalnya: Garis itu membentuk sudut 90 derajat tidak tepat Garis iru

membentuk pojok 90 derajat. Laras bahasa agama digunakan dalam komunikasi

keagaman. Demikian pula laras-laras yang disesuaikan dengan profesi atau strata

sosial.38

Ragam bahasa juga bisa dibedakan, berdasarkan penutur atau

pembicara (pemakainya) yaitu :

1. Ragam regional (dialek)

Varian bahasa yang disebabkan adanya perbedaan daerah.

Contoh : dialek Jakarta, dialek Batak dan sebagainya.

2. Ragam pribadi (idiolek)

Varian bahasa yang disebabkan adanya kebiasaan atau cara berbahasa yang

khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri khas kebahasaan seseorang.

3. Ragam sosial (sosiolek)

Varian bahasa yang disebabkan adanya perbedaan kelompok sosial tertentu

dalam masyarakat. Seperti, kelompok cendekiawan, pengusaha, pegawai,

remaja, orang tua, dan sebagainya.

38 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia,

(Jakarta: FITK PRESS, 2010), hal 2.

Page 50: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

39

4. Ragam temporal

Varian bahasa yang dipakai dalam kurun waktu tertentu. Seperti bahasa yang

dipakai dalam tahun 1945 Djakarta tetapi zaman sekarang sudah menjadi

Jakarta

.

5. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Di atas sudah dinyatakan bahwa adanya bahasa sesuai dengan kebutuhan.

Kebutuhan tersebut melahirkan ragam bahasa. Ragam bahasa baku digunakan di

forum ilmiah. Demsikian pula, ragam tidak baku digunakan di forum tidak resmi.

Ragam bahasa anak muda digunakan di forum anak muda. Ragam bahasa pasar

digunakan di pasar. Berbicara dengan orang yang rendah pendidikannya, kita

harus menggunakan kosakata yang sederhana. Para ulama menggunakan bahasa

agama dalam berkomunikasi dengan umatnya.

Semua ragam itu tidak dapat ditukar. Jika ditampilkan dengan pakaian,

ragam bahasa adalah jenis pakaian yang selalu disesuaikan dengan

peruntukannya. Pakaian renang tentu tidak baik dipakai pada forum pesta.

Demikian pula sebaliknya. Pakaian senam tidak sesuai digunakan pada forum

resmi misalnya rapat atau sebaliknya. Demikian pula dengan bahasa, jika ditukar

penggunaan bahasa menjadi tidak baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa

yang baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal

ini biasanya berhubungan dengan nilai rasa. Seseorang bisa saja menguasai

bahasa lisan secara fasih, namun sulit menguasai bahasa tulis dengan baik karena

berbeda ragamnya. Orang yang menguasai bahasa Indonesia ragam lisan belum

tentu dapat menggunakan ragam tulis dengan baik.

Page 51: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

40

Adapun bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah

yang ada. Bahasa yang benar harus menggunakan tatabahasa, sistem ejaan,

artikulasi, dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa.39

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang mengikuti

kaidah bahasa yang sudah ditetapkan seperti EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa

yang baik dan benar harus sesuai dengan kondisi dan situasi di mana seseorang

melakukan komunikasi.

39 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia,

(Jakarta: FITK PRESS, 2010), hal 2.

Page 52: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melalui pendekatan kualitatif.

Pendekatan ini dilakukan pada metode analisis deskriptif.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada selama 6 bulan atau 1 semester, dan

bertempat di SMA PGRI 56 Ciputat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA SMA

PGRI 56 Ciputat, sedangkan sampel dalam penelitian ini yang diambil adalah

kelas XI IPA Bahasa Indonesia yang berjumlah 31 siswa diambil secara random.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk

mengumpulkan data sesuai dengan permasalahan yang sudah tentu. Adapun

teknik pengumpulan data tersebut adalah berupa:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melakukan pengamatan

langsung atau tidak langsung di lapangan. Dalam penelitian ini, penulis

melakukan observasi dengan datang langsung dan menanyakan minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA PGRI 56

Ciputat.

2. Angket

Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk

kumpulan pernyataan. Penyebaran angket yang penulis lakuakn adalah

kepada siswa kelas XI IPA SMA PGRI 56 Ciputat yang penulis jadikan

41

Page 53: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

42

sampel dalam penelitian ini dan sampel diambil sesuai dengan banyaknya

siswa, yaitu 31 siswa.

3. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam

suatu penelitian kualitatif. Dalam teknik ini, penulis melakukan

wawancara langsung dengan pihak terkait serta mengetahui terhadap

permasalahan yang sedang dibahas dalam kegiatan belajar khususnya

dalam minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di

SMA PGRI 56 Ciputat.

Berikut ini terdapat kisi-kisi angket tentang minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia.

Table 1 Kisi-kisi Angket tentang Minat Belajar Siswa terhadap

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

No Indikator Banyak

Butir

Item

1 Perasaan senang terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia

5 3,6,8,15,18

2 Ketertarikan terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia

5 4,5,7,12,14

3 Perhatian guru 6 2,10,11,13,16,17

4 Semangat siswa dalam mengikuti

mata pelajaran bahasa Indonesia

3 1,19,20

Page 54: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

43

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan-

pernyataan yang dibentuk berupa angket, yang kemudian diberikan kepada objek

penelitian, yaitu siswa-siswi yang peneliti pilih dan menjadi sampel dalam

penelitian.

Selain angket di atas, peneliti juga menggunakan instrument wawancara

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru bahasa Indonesia untuk

mendapatkan informasi yang akurat tentang penelitian mata pelajaran bahasa

Indonesia.

F. Teknik Analisis Data

Setelah angket tentang minat belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia terkumpul dengan lengkap. Tahap berikutnya adalah penulis

menganalisis data tentang minat belajar siswa bahasa Indoesia, dilakukan dengan

menggunakan bentuk skoring, untuk menentukan skoring semua pernyataan setiap

itemnya dengan bobot nilai setiap jawaban sebagai berikut:

Tabel 2 Skor Item Alternatif Jawaban Positif dan Negatif

No Alternatif Jawaban Nilai

Positif (+) Negatif (-)

1 Ya 5 4

2 Tidak 4 5

Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa, didapat dengan cara

sebagai berikut:

1. Menjumlahkan semua skor dari tiap-tiap responden

2. Perolehan data dari angket dipresentasikan dengan rumus sebagai berikut:

Page 55: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

44

P = F x 100%

N

Keterangan:

P : Angka Persentase

F : Frekuensi (jumlah jawaban responden)

N : Number of Case (banyaknya individu)

Page 56: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab IV ini akan dijabarkan tentang hasil penelitian yang terkait

dengan gambaran umum SMA PGRI 56 Ciputat dan hasil analisis data.

A. Gambaran Umum SMA PGRI 56 Ciputat

1. Sejarah dan Perkembangan SMA PGRI 56 Ciputat

SMA PGRI 56 Ciputat berlokasi di jalan Pendidikan No. 30 Tangerang

Selatan 15411. Tidak jauh dari Pasar Ciputat Tangerang Selatan. Dilihat dari

lokasi keberadaan SMA PGRI 56 Ciputat cukup strategis dan mudah dijangkau

baik dari Pamulang, Parung, Ciputat, dan Serpong dan mempunyai luas tanah

kurang lebih 1440 M². Sekolah itu pun bergabung dengan SMP PGRI Ciputat.

SMA PGRI 56 Ciputat pun dapat sukses sampai sekarang ini, karena ditangani

oleh Kepala Sekolah yang bernama Drs. Asep Setiadi, M.Pd. Jumlah tenaga

pendidik di SMA PGRI 56 Ciputat sangat berkualitas, karena mempunyai jumlah

tenaga pendidik yang cukup banyak yaitu 24 tenaga pendidik yang PNS 4

pendidik dan Non PNS 20 pendidik.

Tahun Pelajaran 2009/2010 SMA PGRI 56 Ciputat mempunyai nilai rata-

rata UN yang cukup memuaskan baik di jurusan IPA dan jurusan IPS. Dengan

nilai rata-rata UN Tahun Pelajaran 2009/2010 sebagai berikut:

Program IPA

Bahasa Indonesia : 6,68

Bahasa Inggris : 8,51

Matematika : 6,78

Fisika : 7,68

Biologi : 8,44

Kimia : 8,06

45

Page 57: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

46

Program IPS

Bahasa Indonesia : 6,27

Bahasa Inggris : 8,65

Matematika : 8,39

Ekonomi : 8,37

Sosiologi : 7,37

Geografi : 6,62

Tahun 2009/2010 mempunyai data Pendaftaran Siswa Baru (PSB) beserta

jumlah siswanya, maka data dan jumlah siswa tersebut adalah data siswa yang

mendaftar siswa laki-laki 40 dan siswa perempuan 30. Sedangkan siswa yang

diterima di SMA PGRI 56 Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah siswa laki-laki 31

dan siswa perempuan 29.

Jumlah siswa untuk SMA PGRI 56 Ciputat ada tiga kelas, yaitu jumlah

siswa untuk kelas X 59 siswa yang terdiri dari 31 siswa laki-laki dan 28 siswa

perempuan. Kelas XI 68 siswa yang terdiri dari 33 siswa laki-laki dan 35 siswa

perempuan. Sedangkan kelas XII 92 siswa yang terdiri dari 52 siswa laki-laki dan

40 siswa perempuan. Maka, jumlah seluruh siswa PGRI 56 Ciputat Tahun

Pelajaran 2009/2010 adalah 219 siswa baik siswa laki-laki maupun siswa

perempuan.

VISI DAN MISI SMA PGRI 56 Ciputat:

Visi: Menjadikan SMA PGRI 56 Ciputat sebagai pusat pengembangan

pendidikan, kebanggaan masyarakat yang menghasilkan kader-kader bangsa

berkualitas yang unggul dalam IPTEK dan IMTAQ.

Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan umum yang bersifat nasional

2. Menghasilakn tamatan yang kompeten, terampil dan bermutu

3. Menghasilkan tamatan yang berguna bagi dirinya, bangsa dan Negara

4. Menjadikan lembaga pendidikan kebangsaan masyarakat Ciputat dan

sekitarnya

5. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi kepada pengembangan

potensi siswa dalam membentuk manusia seutuhnya.

Page 58: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

47

2. Kurikulum

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah harus mempunyai pedoman

dan pegangan di dalam belajar, khususnya bagi seorang pendidik atau guru.

Sehubungan dengan hal tersebut dan berdasarkan pendidikan nasional yang

berlakukan sekarang ini, garis-garis besar pedoman pengajar dan pedoman

pelaksanaan di dalam kurikulum.

Oleh karena itu, kurikulum di SMA PGRI 56 Ciputat, yaitu kurikulum

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah disempurnakan atau

suplemen dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3 Kurikulum SMA PGRI 56 Ciputat

No Mata Pelajaran Jam

Kelas

1

Kelas

2

Kelas

3

1 Pendidikan Agama 2 2 2

2 Pendidikan kewarnegaraan 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 6 6 6

4 Bahasa Inggris 6 6 6

5 Matematika 6 6 6

6 Fisika 2 1 2

7 Biologi 2 1 2

8 Kimia 2 1 2

9 Sejarah 2 2 3

10 Geografi 2 2 3

11 Ekonomi 2 1 2

Page 59: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

48

12 Sosiologi 2 1 2

13 Seni Budaya 2 2 4

14 Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan

2 2 4

15 Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

2 2 4

16 Pengembangan Diri 2 2 4

3. Keadaan Tenaga Pengajar, Staf TU, dan Penjaga Sekolah

Tenaga pengajar di SMA PGRI 56 Ciputat berjumlah 29 seorang pendidik,

yaitu terdiri dari 20 pendidik laki-laki dan 9 pendidik perempuan. Untuk staf TU

berjumlah 4 tenaga terdiri dari 3 tenaga tata usaha tetap dan tidak tetap. Dan

penjaga sekolah berjumlah 3 tenaga.

a. Tenaga Pengajar

Tabel 4 Keadaan Tenaga Pengajar SMA PGRI 56 Ciputat

No Nama Jenis

Kelamin

Pendidikan Bidang Studi

1 Drs. Asep Setiadi, M.Pd L S2 Fisika

2 Novia Roza, M.Pd P S2 Bahasa Inggris

3 Siti Aisyah, M.Pd P S2 Ekonomi

4 Dra. Ulfiani Rahmah P S1 Biologi

5 Drs.Tatang Gunawan L S1 Matematika

6 Junaedi, S.Pd. M.M L S1 Ekonomi

Page 60: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

49

7 Dra. Ecin Kuraesin P S1 Bahasa Indonesia

8 H. Hasan HB, M.Pd L S2 Sosiologi

9 Drs. Sidup Usman L S1 Bahasa Indonesia

10 Tatang Setiawan, S.Pd L S1 Matematika

11 M. Zaenudin, S.E L S1 Penjaskes

12 Dra. Tienefia Agus P S1 Fisika, Kimia

13 Tatan ZM, S.Ag., M.Pd L S2 Agama, PSPJD,

Matematika

14 Buyung Tarmizi, S.Pd L S1 Sejarah

15 Abdul Rohim, S.Pd L S1 Fisika, Al-Qur’an

16 Yunita Nurhidayati,

S.Hum

P S1 Sosiologi

17 Cucu Purnama Alam A,

S.Pd

P S1 Seni Budaya

18 Heru Sutanto, S.Pd L S1 Geografi

19 Budiyanto, S.Pd L S1 Sejarah/PKN

20 Yusep K. Sukma, S.E L S1 Komputer/TIK

21 Drs. Hartono, S.Pd L S1 Fisika

22 Evend Afriansyah L - TIK

23 Duduh Durachman L - PSPJ PGRI

24 Titin Kurniani P - -

Page 61: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

50

25 Nia Kurniasih, S.Pd P S1 -

26 Kusnandar, A.Md L - -

27 M.H. Tamrin P S1 Matematika

28 Eka Rostika Sari, S.Pd P S1 Matematika

29 Agus Suhandi, S.Pd. I L S1 Agama Islam

30 Agus Purwanto L - Piket

31 Tugimin L - Pesuruh

32 Lili L - Pesuruh

Tabel 5 Keadaan Staf TU SMA PGRI 56 Ciputat

No Tenaga Tata Usaha Jumlah Staf TU

1 Tata Usaha Tetap 3 orang

2 Tata Usaha Tidak Tetap 1 orang

Jumlah 4 orang

Page 62: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

51

Tabel 6 Keadaan Penjaga Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat

No Tenaga Penjaga Jumlah

1 Satpam 3 orang

Jumlah 3 orang

b. Siswa

Jumlah siswa SMA PGRI 56 Ciputat adalah sebanyak 219 siswa.

Yang terdiri dari kelas X sebanyak 59 siswa, kelas XI sebanyak 68 siswa,

dan kelas XII sebanyak 92 siswa. Untuk memperjelas pernyataan di atas,

maka dilihat tabel di bawah ini:

Table 7 Keadaan Siswa SMA PGRI 56 Ciputat Menurut Jenis Kelamin

No Kelas Jenis kelamin Jumlah

L P

1 Kelas X 31 28 59

2 Kelas XI 33 35 68

3 Kelas XII 52 40 92

Jumalah 116 103 219

5. Sarana dan Prasarana

Bangunan atau keadaan sarana dan prasarana SMA PGRI 56 Ciputat

Tabel 8 Sarana dan Prasarana SMA PGRI 56 Ciputat Menurut Kondisinya

No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi

A Administrasi

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik

2 Ruang Guru 1 Ruang Baik

3 Ruang Pelayanan Administrasi 1 Ruang Baik

B Kegiatan Belajar

1 Ruang Kelas 10 Ruang Baik

Page 63: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

52

2 Ruang Lab. Fisika/Kimia/Biologi 1 Ruang Baik

3 Ruang Lab. Bahasa 1 Ruang Baik

4 Ruang Praktek Komputer 1 Ruang Baik

C Penunjang Pendidikan

1 Ruang Perpustakaan 1 Ruang Baik

2 Ruang Ibadah 1 Ruang Baik

D Penunjang Lainnya Baik

1 Ruang Toilet 4 Ruang Baik

2 Ruang Gudang 1 Ruang Baik

B. Hasil Analisis Data

1. Observasi

Tahap observasi dilakukan pada pengamatan langsung di SMA PGRI

56 Ciputat kelas XI yakni saat kegiatan belajar mengajar. Pengamatan ini

dilakukan oleh penulis, penulis mengamati siswa ataupun guru pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah kegiatan belajar mengajar di kelas

selesai, kemudian penulis mewawancarai langsung kepada guru mata

pelajaran bahasa Indonesia tentang minat belajar siswa terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia di kelas. Berdasarkan hasil observasi yang

terlampir, penulis menyimpulkan bahwa untuk kelas XI di SMA PGRI 56

Ciputat dipilih berdasarkan tingkat kemampuan dan minat siswa. Bagi siswa

untuk mata pelajaran bahasa Indonesia sangat memahaminya. Tetapi, ada juga

siswa yang masih sulit untuk memahami mata pelajaran bahasa Indonesia dan

kurangnya fasilitas sarana dan prasarana. Oleh karena itu, tingkat minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat

masih perlu ditingkatkan lagi dengan memberikan motivasi dan melengkapi

sarana dan prasarana

Page 64: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

53

2. Angket

Data yang telah dikumpulkan, di analisis dengan tujuan dapat menarik

kesimpulan dengan baik. Pengolahan data yang masuk, ditempuh dengan cara

menstabulasikan, menganalisa, dan menafsirkan tiap-tiap data dari masing-

masing responden atau individu.

Setelah diperoleh data dari hasil angket, kemudian data tersebut

diolah dalam bentuk tabel deskriptif persentase dengan menggunakan rumus:

P = F x 100%

N

Keterangan:

P : Angka Persentase

F : Frekuensi (jumlah jawaban responden)

N : Number of Case (banyaknya individu)

Adapun sejumlah pernyataan yang penulis berikan kepada para

responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

Table 9 Siswa Semangat Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia

sampai akhir Pelajaran Alternatif Jawaban F %

Ya 10 32.2

Tidak 21 67,7

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa setiap siswa tidak

semangat dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai akhir pelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa yang menjawab

32.2% siswa mengatakan semangat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia

sampai akhir pelajaran. Sedangkan yang menjawab 67,7% siswa mengatakan

tidak semangat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai akhir pelajaran.

Page 65: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

54

Tabel 10

Siswa Berusaha Menjawab Pertanyaan yang Diberikan oleh Guru Baik dan Benar

Alternatif Jawaban F %

Ya 11 35,5

Tidak 20 64,5

Jawaban 31 100

Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak berusaha

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru baik dan benar. Hal ini dapat

dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 35,5% siswa berusaha

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar.

Sedangkan sebanyak 64,5% siswa tidak berusaha menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru baik dan benar.

Table 11 Siswa Tetap Hadir Di sekolah, ketika Guru Bahasa Indonesia

Berhalangan Hadir Alternatif Jawaban F %

Ya 28 90,3

Tidak 3 9,7

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tetap hadir di

sekolah, ketika guru bahasa Indonesia berhalangan hadir. Hal ini dapat dilihat

dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 90,7% siswa tetap hadir di

sekolah, ketika guru bahasa Indonesia berhalangan hadir. Sedangkan 9,7%

siswa tidak hadir di sekolah, ketika guru bahasa Indonesia berhalangan hadir.

Page 66: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

55

Table 12 Siswa Mengerjakan Tugas atau PR dengan Mencontek Hasil

Pekerjaan Teman Alternatif Jawaban F %

Ya 22 70,9

Tidak 9 29

Jawaban 31 100

Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa setiap mengerjakan

tugas atau PR dengan mencontek hasil pekerjaan teman. Hal ini dapat dilihat

dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 70,9% setiap siswa ada tugas

atau PR dengan mencontek hasil pekerjaan teman. Sedangkan sebanyak 29%

siswa mengerjakan sendiri setiap ada tugas atau PR.

Tabel 13 Ketika Siswa Diberi Tugas atau PR dengan Sungguh-Sungguh

Saya Mengerjakannya Alternatif Jawaban F %

Ya 15 48,3

Tidak 16 51,6

Jawaban 31 100

Pada tabel di atas, bahwa menunjukkan siswa tidak susngguh-sungguh

mengerjakan setiap mengerjakan tugas atau PR pada mata pelajaran bahasa

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak

48,3% siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas atau PR.

Sedangkan sebanyak 51,6% siswa tidak sungguh-sungguh mengerjakan setiap

ada tugas atau PR.

Page 67: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

56

Tabel 14 Sebelum Pelajaran Bahasa Indonesia Dimulai, Siswa Mempersiapkan

Buku Bahasa Indonesia Terlebih Dahulu. Alternatif Jawaban F %

Ya 10 32,2

Tidak 21 67,7

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa sebelum

pelajaran bahasa Indonesia dimulai, siswa tidak mempersiapkan buku bahasa

Indonesia terlebih dahulu. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas,

bahwa sebanyak 32,2% siswa sebelum pelajaran bahasa Indonesia dimulai,

siswa mempersiapkan buku bahasa Indonesia terlebih dahulu. Sedangkan

sebnayak 67,7% siswa sebelum pelajaran bahasa Indonesia dimulai, siswa

tidak mempersiapkan buku bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Tabel 15 Siswa Mengkaji Ulang Pelajaran Bahasa Indonesia Di rumah

Alternatif Jawaban F %

Ya 3 9,6

Tidak 28 90,3

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak pernah

mengkaji ulang pelajaran bahasa Indonesia di rumah. Hal ini dapat dilihat dari

hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 9,6% siswa mengkaji ulang pelajaran

bahasa Indonesia di rumah. Sedangkan sebanyak 90,3% siswa tidak mengkaji

ulang pelajaran bahasa Indonesia di rumah.

Page 68: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

57

Tabel 16 Siswa Sungguh-Sungguh Memperhatikan Pelajaran Bahasa Indonesia

yang telah Dijelaskan Alternatif Jawaban F %

Ya 11 35.5

Tidak 20 64,5

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak sungguh-

sungguh memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia yang telah dijelaskan. Hal

ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 35,5% siswa

dengan sungguh-sungguh memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia yang

telah dijelaskan. Sedangkan sebanyak 64,5% siswa tidak sungguh-sungguh

memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia yang telah dijelaskan.

Tabel 17 Siswa Menjawab Pertanyaan yang Diberikan oleh Gurunya

Alternatif Jawaban F %

Ya 23 74,2

Tidak 8 25,8

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa menjawab setiap

ada pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Hal ini dapat terlihat dari hasil

persentase di atas, bahwa sebnayak 74,2% siswa menjawab seriap ada

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan sebanyak 25,8% siswa tidak

menjawab setiap ada pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.

Page 69: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

58

Tabel 18 Siswa Mengungkapkan Pendapat saat Diskusi Pelajaran Bahasa Indonesia

Berlangsung Alternatif Jawaban F %

Ya 10 32,2

Tidak 21 67,7

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bashwa siswa tidak

mengungkapkan pendapat saat diskusi pelajaran bahasa Indonesia

berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa

sebanyak 32,2% siswa mengungkapkan pendapat saat diskusi berlangsung.

Sedangkan sebanyak 67,7% siswa tidak mengungkapkan pendapat saat diskusi

berlangsung.

Tabel 19 Ketika ada Tugas atau PR, Siswa Berusaha Mengerjakannya sampai Tuntas

Alternatif Jawaban F %

Ya 13 42

Tidak 18 58

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atasa, menunjukkan bahwa siswa tidak

mengerjakan tugas atau PR sampai tuntas. Hal ini dapat dilihat dari hasil

persentase di atas, bahwa sebanyak 42% siswa mengerjakan tugas atau PR

bahasa Indonesia sampai tuntas. Sedangkan sebanyak 58% siswa tidak

mengerjakan tugas atau PR bahasa Indonesia sampai tuntas.

Page 70: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

59

Tabel 20 Siswa Membaca Buku yang Berkaitan tentang Bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban F %

Ya 7 22,6

Tidak 24 77,4

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak membaca

buku yang berkaitan tentang pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat

dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 22,6% siswa membaca buku

yang berkaitan tentang pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan sebanyak

77,4% siswa tidak membaca buku yang berkaitan tentang pelajaran bahasa

Indonesia.

Tabel 21

Siswa Mencatat Materi Bahasa Indonesia yang telah Dijelaskan oleh Guru dengan Teliti

Alternatif Jawaban F %

Ya 12 38,7

Tidak 19 61,3

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak mencatat

materi bahasa Indonesia yang telah dijelaskan oleh guru dengan teliti. Hal ini

dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 38,7% siswa

mencatat materi bahasa Indonesia yang telah dijelaskan oleh guru dengan

teliti. Sedangkan sebanyak 61,3% siswa tidak mencatat materi bahasa

Indonesia yang telah dijelaskan oleh guru dengan teliti.

Page 71: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

60

Tabel 22 Ketika Diberi Tugas atau PR, Siswa Mengerjakannya Sendiri

Alternatif Jawaban F %

Ya 5 16,1

Tidak 26 83,8

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak

mengerjakan sendiri setiap ada tugas atau PR bahasa Indonesia. Hal ini dapat

dilihat dari hasil peresentase di atasa, bahwa sebanyak 16,1% siswa

mengerjakan sendiri setiap ada tugas atau PR bahasa Indonesia. Sedangkan

sebanyak 83,8% siswa tidak mengerjakan sendiri setiap ada tugas atau PR

bahasa Indonesia.

Tabel 23 Siswa Belajar Bahasa Indonesia saat ada Waktu Luang

Alternatif Jawaban F %

Ya - -

Tidak 31 100

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa kebanyakan dari siswa

tidak ada yang belajar bahasa Indonesia saat ada waktu luang. Hal ini dapat

dilihat dari hasil persentase di atas, sebanyak 100% siswa tidak ada yang

membaca buku bahasa Indonesia saat ada waktu luang.

Page 72: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

61

Tabel 24 Ketika Guru Memberi Kesempatan untuk Mengungkapkan

Pendapat, Siswa Memanfaatkan Kesempatan itu Alternatif Jawaban F %

Ya 15 48,4

Tidak 16 51,6

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak

memanfaatkan kesempatan apabila diberikan kesempatan untuk

mengungkapakn pendapat. Hai ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas,

bahwa sebanyak 48,4% siswa memanfaatkan kesempatan itu apabila diberikan

keempatan untuk mengungkapkan pendapat. Sedangkan sebanyak 51,6%

siswa tidak memanfaatkan kesempatan apabila diberikan kesempatan untuk

mengungkapkan pendapat dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 25 Ketika ada Materi Bahasa Indonesia yang tidak Siswa Mengerti,

Siswa Berusah Mempelajarinya dengan Teliti Alternatif Jawaban F %

Ya 9 29

Tidak 22 70,9

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak ada materi

bahasa Indonesia yang tidak dimengerti, maka siswa tidak mempelajarinya

dengan teliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa

sebanyak 29% siswa mempelajarinya dengan teliti apabila ada materi bahasa

Indonesia yang tidak dimengerti. Sedangkan sebanyak 70,9% siswa tidak

mempelajarinya dengan teliti apabila ada materi bahasa Indonesia yang tidak

mengerti.

Page 73: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

62

Tabel 26 Siswa Membaca Buku Pelajaran Bahasa Indonesia terlebih dahulu

sebelum Pelajaran Dimulai Alternatif Jawaban F %

Ya 1 3,2

Tidak 30 96,8

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak membaca

buku pelajaran bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.

Hal ini dapat dilihat dari hasil persentanse di atas, bahwa sebanyak 3,2% siswa

mau membaca buku pelajaran bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum

pelajaran dimulai. Sedangkan sebanyak 96,8% siswa tidak membaca buku

pelajaran bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum pelajarana dimulai.

Tabel 27 Siswa Berusaha untuk Memahami Materi Bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban F %

Ya 13 42

Tidak 18 58

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak berusaha

untuk memahami materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat

dilihat dari hasil persentase di atas, bahwa sebanyak 42% siswa berusaha

untuk memahami materi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan

sebanyak 58% siswa tidak mau berusaha untuk memahami materi dalam

pelajaran bahasa Indonesia.

Page 74: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

63

Tabel 28 Siswa Senang Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban F %

Ya 14 45,2

Tidak 17 54,8

Jawaban 31 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa tidak senang

mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil

persentase di atas, bahwa sebanyak 45,2% siswa senang mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia. Sedangkan sebanyak 54,8% siswa tidak senang mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia.

3. Wawancara

Tahap wawancara dilakukan pada sebagian siswa kelas XI IPA di

SMA PGRI 56 Ciputat. Teknik wawancara ini dilakukan dengan mengacak

nama siswa yang penulis peroleh dari absen siswa. Penulis hanya

mewawancarai 3 siswa saja dari 31 siswa kelas XI. Penulis mewawancarai 3

siswa itu mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa

Indonesia khususnya di SMA PGRI 56 Ciputat. Berdasarkan hasil wawancara

yang terlampir, penulis menyimpulkan bahwa minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan.

C. Pembahasan

1. Berdasarkan data di atas dapat diketahui, bahwa tingkat minat belajar

siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat

masih perlu mendapatkan perhatian lagi baik dari guru (pendidik) dan

lingkungan sekitarnya. Tingkat minat belajar siswa terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat dapat dilihat dari

analisis data penulis berupa angket.

Page 75: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

64

Berdasarkan dilihat dari data angket di atas, bahwa minat belajar

siswa terhadap Bahasa Indonesia masih perlu diperhatikan lagi di SMA

PGRI 56 Ciputat. Dimana hal ini terlihat dari indikator minat siswa dalam

perhatian guru, ketertarikan, dan perasaan senang terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi agar siswa lebih berminat

dalam belajar bahasa Indonesia.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa di SMA PGRI 56

Ciputat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu kurangnya

motivasi, kurangnya rasa senang terhadap mata pelajaran bahasa

Indonesia, tidak adanya semangat dalam setiap mengikuti mata pelajaran

bahasa Indonesia. Dan siswa pun tidak mempunyai niat untuk belajar

bahasa Indonesia, contohnya tidak usaha untuk siswa membaca buku yang

berkaitan dengan pelajaran bahasa Indonesia.

Selain, faktor-faktor di atas ada pula faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa di SMA PGRI 56 Ciputat yang mmasih

kurang, yaitu kurangnya dorongan dari guru, orang tua, teman, dan

fasilitas sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran dalam kegiatan

belajar mengajar. Dorongan guru, orang tua, teman, dan sarana prasarana

apabila tersebut cukup terpenuhi akan menimbulkan adanya minat yang

dimiliki oleh para siswa.

Dorongan seorang pendidik yang dapat menimbulkan minat

siswanya adalah dengan memberika strategi dan metode yang menarik di

dalam kegiatan belajar mengajat dan harus selalu memberikan motivasi

dan semangat pada setiap siswanya, khususnya dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia. Karena, mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan

mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Maka, pendidik pun

harus memberikan keyakinan bahwa dengan mempelajari bahasa

Indonesia siswa dapat mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dorongan dari orang tua pun sangat diperlukan bagi siswa untuk

menimbulkan minat belajar siswa. Agar minat terhadap anaknya sudah

mulai timbul, maka sebagai orang tua harus memberikan perhatian kepada

Page 76: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

65

setiap anaknya tentang belajar di sekolah dan melihat tingkat nilai yang

dimiliki oleh kemampuan anakanya. Orang tua pun jangan suka memarahi

anaknya, jika anaknya tersebut mendapat nilai yang tidak memuaskan.

Tetapi, sebagai orang tua harus memberikan motivasi dan semangat pada

anaknya masing-masing.

Selain, dorongan dari pendidik dan orang tua yang dapat

menimbulkan minat belajar siswa. Tetapi, ada juga dorongan dari seorang

teman yang dapat menciptakan minat belajarnya. Seorang teman juga

peran seperti orang tua dan pendidk yang memberikan motivasi dan

semangat positif kepada temannya untuk meraih dan mencapai sesuatu

yang diinginkan oleh temannya sendiri.

3. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu rasa semangat siswa

dalam mengikuti palajaran bahasa Indonesia hanya 32,2% dan 67,7%

siswa itu tidak ada rasa semangat dalam mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia. Rasa senang untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia hanya

45,2% sedangkan 54,8% siswa tidak senang terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia, hal itu dapat dilihat dari tabel 9 dan tabel 27.

Siswa SMA PGRI 56 pun kurang memiliki minat terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia, contohnya seperti tabel 20 di mana siswa

hanya sebanyak 22,6% siswa membaca buku yang berkaitan tentang

bahasa Indonesia sedangkan sebanyak 77,4% siswa tidak ada minat untuk

membaca buku yang berkaitan tentang pelajaran bahasa Indonesia. Tabel

19 siswa pun ketika ada tugas atau PR bahasa Indonesia tidak ada niat

untuk mengerjakan sampai tuntas, hal ini dapat dilihat dari hasil

persentasenya. Sebanyak 58% siswa tidak mengerjakan sampai tuntas

sedangkan 42% siswa baru mengerjakannya sampai tuntas. Hal ini terbukti

bahwa niat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia masih

berkurang.

Sarana dan prasarana di SMA PGRI 56 Ciputat juga masih

kurang, seperti Lab.Bahasa yang masih belum mendukung kegiatan belajar

Page 77: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

66

mengajar. Maka, minat belajar siswa pun msih berkurang karena tidak di

dukung oleh fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini penulis

dapat dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia di SMA PGRI

56 Ciputat.

Dorongan atau perhatian guru pun sangat berpengaruh untuk

minat belajar siswa. Tabel 16 sebanyak 64,5% siswa tidak memperhatikan

guru ketika menjelaskan pelajaran sedanga\kan hanya 35,5% siswa

memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran. Maka, guru harus lebih

dorongan kepada siswanya agar siswanya mau memeperhatikan. Dorongan

dari orang tua dapat dilihat dari tabel 15 sebanyak 90,3% siswa tidak

mempelajari kembali mata pelajaran bahasa Indonesia di rumah.

Sedangkan hanya 9,6% siswa mempelajari kembali mata pelajaran bahasa

Indonesia di rumah. Sangat rendah sekali dorongan atau perhatian orang

tua terhadap anaknya.

Page 78: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

67

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan kajian teoretis dan penelitian mengenai tingkat minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka bab ini penulis mengemukakan

beberapa kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas XI

SMA PGRI 56 Ciputat, dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA PGRI

56 Ciputat mempunyai masih perlu mendapatkan perhatian dan perlu di

tingkatkan lagi. Karena, mata pelajaran bahasa Indonesia sangat dibutuhkan

dan sangat mendukung siswa untuk lulus atau tidak dalam ujian nasional.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia di SMA PGRI 56 Ciputat, yaitu perlunya rasa senang

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, motivasi atau dorongan dari guru,

orang tua, dan teman, serta minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa

Indonesia. Maka, pihak sekolah, orang tua, dan peran masyarakat harus

mendukung semua faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa agar

siswa tersebut mencapai sesuatu yang diinginkannya.

3. Semua faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa sangatlah

berpengaruh untuk meningkatkan minat belajar siswa baik sekolah maupun di

lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor tersebut haruslah mencapai 100% agar

siswa lebih minat lagi untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya.

67

Page 79: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

68

B. Saran

Mengacu pada penelitian yang menyatakan bahwa minat merupakan

faktor yang penting dalam pembelajaran siswa, penulis memberikan beberapa

saran:

1. Hendaknya kepada kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat bekerja sama dengan

para guru-guru agar mengadakan program untuk menimbulkan minat belajar

siswa khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Karena mata pelajaran

bahasa Indoensia merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian

Nasional (UAN).

2. Hendaknya guru-guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia

memberikan faktor-faktor minat belajar siswa lebih ditingkatkan lagi. Karena,

faktor-faktor minat belajar siswa sangat dibutuhkan oleh siswa itu sendiri agar

siswa tersebut dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkannya.

3. Hendaknya semua faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa sangat

berpengaruh terhadap setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran bahasa

Indonesia. Dan setiap guru harus mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-

faktor tersebut untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dengan mengetahui

itu semua, maka akan menjadi tolak ukur bagi setiap guru untuk selalu

meningkatkan minat yang ada pada diri siswa masing-masing.

Page 80: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

69

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, Cet 4. 1993.

Ahmad, Asep Hidayat. Filsafat Bahasa. Bandung: Rosdakarya. 2006.

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. 2007.

Chaplin J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 1. 2004.

Djamarah, Bahri Syaiful. Psikologi Belajari. Jakarta: Rineka Cipta, Cet 2. 2008.

Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama. 2007.

Gunarsa, Singgih D, Ny. Y. Singgih Gunarsa, Psikologi Perawatan. Jakarta: PT BPK. Gunung Mulia, Cet 4. 2003.

Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Displin Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK PRESS. 2010.

Irwanto. Psikologi Umum. Jakarta: PT Total Grafika. 2002.

Nurkarcana, Wayan, Sumartaman. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, Cet 4. 1986.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, Cet 2. 1998.

Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. ke-2. 1996.

Sandjaja, Soejanto. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Anak Ditinjau Dari Pendidikan Stress Lingkungan. Jurnal.

Shaleh, Abdul, Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana. 2003.

Sitepu, B.P. Penilaian Buku Sekolah. Analisis Pendidikan Kimia. Depdikbud. tt.

69

Page 81: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

70

Singer, Kurt. Membina Hasrat Belajar di Sekolah Terjemah: Bergman Sitorus, Bandung: CV Remadja Karya. 1987.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet 4. 2010.

Soekarno dan Winataputra dalam Baharuddin dan Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Global Pustaka Ilmu. 2002.

Suryakarta, Sumardi, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet 7. 1995.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya. 2008.

Tampubolon, D.P. Mengembangkan Minat Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa, Cet 11. 1993.

Uzer, Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet 20. 1997.

Whiterington, H.C. Psikologi Pendidikan. Bandung: Aksara Baru. 1978. Bukan Terjemahan.

Winkel W.S. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gransindo, Cet 4. 1996. Bukan Terjemahan.

http://creasoft.files.world press.com/2008/04/2/minat.Ditulis oleh: Gunarso. 02 April 2008.

http://bintangbangsaku.org/2008/06/21/minat. Ditulis oleh Bintang Bangsa. 21 Juni 2008.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia. 16 Maret 2008.

Page 82: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

71

Lampiran I

Angket Untuk Siswa

1. Identitas Respondens Inisial : Kelas :

2. Petunjuk a. Berilah tanda silang (×) pada salah satu jawaban yang kamu anggap dengan

keadaan sebenarnya. b. Jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai raport atau nilai

pelajaran kamu di sekolah. c. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi angket ini.

1. Siswa semangat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sampai akhir pelajaran a. Ya b. Tidak

2. Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar a. Ya b. Tidak

3. Siswa tetap hadir di sekolah ketika guru bahasa Indonesia berhalangan hadir a. Ya b. Tidak

4. Siswa mengerjakan tugas atau PR dengan mencontek hasil pekerjaan teman a. Ya b. Tidak

5. Ketika siswa diberi tugas atau PR dengan sungguh-sungguh saya mengerjakannya a. Ya b. Tidak

6. Sebelum pelajaran bahasa Indonesia dimulai, siswa mempersiapkan buku bahasa Indonesia terlebih dahulu a. Ya b. Tidak

7. Siswa mengkaji ulang pelajaran bahasa Indonesia di rumah a. Ya b. Tidak

8. Siswa sungguh-sungguh memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia yang telah dijelaskan a. Ya b. Tidak

9. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya a. Ya b. Tidak

10. Siswa mengungkapkan pendapat saat diskusi pelajaran bahasa Indonesia berlangsung

Page 83: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

72

a. Ya b. Tidak

11. Ketika ada tugas atau PR, siswa berusaha mengerjakannya sampai tuntas a. Ya b. Tidak

12. Siswa membaca buku yang berkaitan tentang pelajaran bahasa Indonesia a. Ya b. Tidak

13. Siswa mencatat materi bahasa Indonesia yang telah dijelaskan oleh guru dengan teliti a. Ya b. Tidak

14. Ketika diberi tugas atau PR, siswa mengerjakannya sendiri a. Ya b. Tidak

15. Siswa belajar bahasa Indonesia saat ada waktu luang a. Ya b. Tidak

16. Ketika guru memberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat siswa memanfaatkan kesempatan itu a. Ya b. Tidak

17. Ketika ada materi bahasa Indonesia yang tidak siswa mengerti, siswa mencoba mempelajarinya dengan teliti a. Ya b. Tidak

18. Siswa membaca buku pelajaran bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai a. Ya b. Tidak

19. Siswa berusaha untuk memahami materi bahasa Indonesia a. Ya b. Tidak

20. Siswa senang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia a. Ya b. Tidak

Page 84: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

1

Lampiran 2

Data Minat Belajar Bahasa Indonesia

No Nama No. Item Minat Belajar Bahasa Indonesia Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 87

2 A2 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 87

3 A3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 88

4 A4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 85

5 A5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 88

6 A6 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 89

7 A7 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 90

8 A8 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 88

9 A9 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 90

10 A10 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 87

11 A11 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 88

Page 85: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

2

12 A12 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85

13 A13 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 88

14 A14 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 88

15 A15 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 86

16 A16 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 88

17 A17 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 87

18 A18 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 86

19 A19 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 89

20 A20 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 88

21 A21 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 88

22 A22 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 87

23 A23 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 88

24 A24 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 89

25 A25 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 88

26 A26 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 89

Page 86: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

3

27 A27 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 85

28 A28 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 89

29 A29 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 90

30 A30 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

31 A31 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 85

Jumlah 2627

Page 87: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

1

Lampiran 3

Lembar Wawancara dengan Siswa

Wawancara pada observasi untuk siswa kelas XI yang dipilih secara acak.

1. Apakah yang kamu sukai dalam pelajaran bahasa Indonesia ? Alasannya!

2. Menurut kamu materi bahasa Indonesia seperti apa,yang kamu sukai?

3. Bagaimana proses belajar bahasa Indonesia di kelas kamu?

4. Bagaimana minat kamu dalam belajar bahasa Indonesia?

5. Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat kamu

menyukai bahasa Indonesia?

Page 88: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

2

Lampiran 4

Lembar Wawancara Dengan Guru

Wawancara pada kegiatan observasi untuk Guru Bahasa Indonesia.

1. Apakah pembagian kelas XI ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa?

2. Strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang biasa ibu

lakukan?

3. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas XI ini terhadap pelajaran

Bahasa Indonesia?

4. Kendala atau kesulitan apa saja yang dihadapi siswa proses KBM

berlangsung terutama pelajaran bahasa Indonesia?

Page 89: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

3

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa:

Nama : Dwi Ratningsih

Tempat : SMA PGRI 56 Ciputat

Tanggal : 18 Januari 2011

Tanya : “Assalamu’alaikum wr. wb.”

Jawab : “Walaikumsalam wr. wb.”

Tanya : “Siapakah namamu?”

Jawab : “Dwi Ratnaningsih.”

Tanya : “Kenapa? Kamu memilih sekolah di SMA PGRI 56 Ciputat.”

Jawab : “Karena, saya telat dalam pendaftaran untuk sekolah di negeri. Waktu itu

saya masih di kampong bukan di Jakarta.

Tanya : “Di sekolah SMA PGRI 56, kamu ambil jurursan apa?”

Jawab : “Saya sekarang kelas XI IPA. Dan mengambil jurusan IPA.”

Tanya : “Apakah yang kamu sukai dalam pelajaran bahasa Indonesia?

Alasannya!”

Jawab : “Bahasa Indonesia pencakupannya luas dan materi yang dipelajari dalam

mata pelajaran bahasa Indonesia juga luas, seperti membaca, menyimak,

menulis, dan berbicara. Karena, bahasa Indonesia pencakupannya luas.”

Tanya : “Menurut kamu materi bahasa Indonesia seperti apa, yang kamu sukai?”

Page 90: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

4

Jawab : “Materi bahasa Indonesia semua saya suka, seperti drama, membuat puisi,

dan wawancara. Tetapi, dalam materi bahasa Indonesia ada juga materi

yang tidak saya suka seperti diskusi. Karena, setiap materi diskusi saya

tidak mencatat dan tidak mendengar penjelasan guru setiap materi

diskusi. Selain itu, saya juga tidak memperhatikan guru ketika

menjelaskan materi tentang diskusi.”

Tanya : “Bagaimana proses belajar bahasa Indonesia di kelas kamu?”

Jawab : “Proses belajar bahasa Indonesia di kelas saya cukup kondusif. Murid-

murid yang lain juga tidak terlalu bandel dan gurunya pun enak dalam

menyampaikan materi. Jika, salah satu murid yang tidak mengerti maka

guru pun mengulangi penjelasan materi yang tidak dimengerti.”.

Tanya : “Bagaimana minat kamu dalam belajar bahasa Indonesia?”

Jawab : “Minat saya, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tidak terlalu suka.

Karena, ketika belajar bahasa Indonesia sudah dimulai menurut saya

enak-enak saja. Saya, suka terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

karena ditunjang dengan gurunya yang enak dalam menyampaikan

materinya. Orang tua pun tidak mendorong saya, bila saya suka

pelajaran bahasa Indonesia. Tetapi, orang tua menyerahkan sepenuhnya

terhadap saya.”

Tanya : “Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai bahasa Indoensia?”

Jawab : “Menyimak, karena dalam mata pelajaran bahasa Indoensia seperti

menyimak dapat membuat saya berimajinasi sendiri. Contoh, ketika ada

meteri drama kita semua harus menyimak drama. Karena, menyimak

sebuah drama drama kita dapat atau bisa ikut berperan dalam drama

tersebut.”

Page 91: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

5

Pewawancara Narasumber

(Yeti Budiyarti) (Dwi Ratningsih)

Page 92: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

6

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa:

Nama : Ayu Destika

Tempat : SMA PGRI 56 Ciputat

Tanggal : 18 Januari 2011

Tanya : “Assalamu’alaikum wr. wrb.”

Jawab : “Walaikumsalam wr. wrb.”

Tanya : “Nama kamu siapa?”

Jawab : “Ayu Desvika.”

Tanya : “Kenapa? Kamu memilih sekolah di SMA PGRI 56 Ciputat.”

Jawab : “Karena, dengan sekolah di SMA PGRI 56 Ciputat saya ingin bertujuan

untuk berprestasi yang baiak dan bisa membanggakan kedua orang tua

saya.”

Tanya ; “Kamu ambil jurusan apa? Alasannya!”

Jawab : “Saya, ambil jurusan IPA sekarang sudah kelas XI. Karena, jurusan IPS

guru-gurunya jarang masuk. Terus anak-anaknya juga tidak displin,

karena suka tauran, tidak mengerjakan PR di rumah dan lain-lain.”

Tanya : “Apakah yang kamu sukai dalam pelajaran bahasa Indonesia?

Alasannya!”

Jawab : “Saya, menyukai materi diskusi dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Karena, dapat melatih kita berbicara di depan umum. Dengan, sering kita

membaca di depan umum dapat membuat kita lebih jadi percaya diri.”

Page 93: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

7

Tanya : “Menurut kamu materi bahasa Indonesia seperti apa, yang kamu sukai?”

Jawab : “Saya tidak menyukai materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tetapi, saya lebih suka praktek dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Contohnya praktek dalam materi wawancara. Saya, suka dengan adanya

praktek wawancara karena dapat melatih kita untuk berhadapan dengan

orang lain.”

Tanya : “Bagaimana proses belajar bahasa Indonesia di kelas kamu?”

Jawab : “Proses belajar di kelas saya mencatat, membaca, mengisi soal-soal, dan

member nilai pada masing-masing tugas. Saya, tidak terlalu suka cara

metode guru saya dalam menyampaikan materi kurang jelas. Karena,

ketika guru saya menjelaskan materi apabila salah satu murid tidak

mengerti. Maka, guru saya hanya menjelaskan saja dan penjelasan

tersebut tidak dijelaskan secara menyeluruh. Kemudian, ketika guru saya

menjelaskan ada murid yang tidak memperhatikan. Guru saya hanya

diam saja tidaj berusaha untuk menegurnya.”

Tanya : “Bagaimana minat kamu dalam belajar bahasa Indonesia?”

Jawab : “Saya, senang terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia seperti membuat

naskah drama, membuat puisi, membuat karya tulis. Karena, dengan

adanya kegiatan tersebut dapat mendorong saya untuk menjadi pemain

drama dan penulis yang baik. Guru saya pun mendorong saya untuk

lebih giat dan berusaha terus agar yang saya inginkan dapat tercapai.

Dengan adanya, dorongan guru saya maka saya senang terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan minat saya.”

Tanya : “Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai bahasa Indoensia?”

Page 94: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

8

Jawab :“Saya menyukai pelajaran bahasa Indonesia, karena dapat

mengekspresikan diri saya. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

juga kita bisa membuat naskah drama, membuat novel, membuat puisi

dan membuat karya tulis. Pelajaran bahasa Indonesia juga kita bisa

mengetahui bahasa Indoensia yang baik dan bahasa Indonesia yang

tidak baik.”

Pewawancara Narasumber

(Yeti Budiyarti) (Ayu Destika)

Page 95: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

9

Lampiran 7

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa:

Nama : Hanafi Hidayat

Tempat : SMA PGRI 56 Ciputat

Tanggal : 18 Januari 2011

Tanya : “Assalamu’alaikum wr. wrb.”

Jawab : “Walaikumsalam wr. wrb.”

Tanya : “Nama kamu siapa?”

Jawab : “Ayu Desvika.”

Tanya : “Kenapa? Kamu memilih sekolah di SMA PGRI 56 Ciputat.”

Jawab : “Karena, ingin menambah pengalaman dan pengetahuan lebih banyak

lagi.”

Tanya : “Kenapa, kamu mengambil jurusan IPA?”

Jawab : “Karena, jurusan IPA kita bisa mengetahui alam semesta.”

Tanya : “Apakah yang kamu sukai dalam pelajaran bahasa Indonesia?”

Jawab : “Saya menyukai materi karya tulis, pantun, puisi, dan drama dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia.”

Tanya : “Menurut kamu materi bahasa Indonesia seperti apa, yang kamu sukai?”

Jawab : “Seperti menghafal, dan menjelaskan itu menjadi prioritas dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia. Seperti keterampilan yang terdapat dalam

materi bahasa Indonesia, yaitu membaca, menyimak, menulis, dan

Page 96: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

10

berbicara. Semua keterampilan berbahasa tersebut memang harus

dipelajari semua dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.”

Tanya : “Bagaimana proses belajar bahasa Indonesia di kelas kamu?”

Jawab : “Kurang menyenangkan, terutama pada anak-anak putra yang tidak suka

dan menganggap gampang atau terlalu meremehkan pelajaran bahasa

Indonesia. Oleh karena itu, minat belajar siswa terhadap mata peljaran

bahasa Indonesia kurang diminati.”

Tanya : “Bagaimana minat kamu dalam belajar bahasa Indonesia?”

Jawab : “Minat saya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia tidak terlalu.

Karena, sya selalu menganggap gampang dan meremehkan dalam setiap

mata pelajarannya.”

Tanya : “Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai bahasa Indonesia?”

Jawab : “Saya, suka mata pelajaran bahasa Indonesia ketika mengeluarkan

pendapat. Karena, pendapat-pendapat yang dikeluarkan cukup bagus.”

Pewawancara Narasumber

(Yeti Budiyarti) (Hanafi Hidayat)

Page 97: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

11

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan guru:

Nama : Dra. Ecin Kuraesih

Tempat : SMA PGRI 56 Ciputat

Tanggal : 1 Februari 2011

Tanya : “Apakah pembagian kelas XI ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa?”

Jawab : “Pembagian kelas XI bukan berdasarkan tingkat kemampuan, tetapi

berdasarkan nilai, minat siswa itu sendiri, dan ada juga dari persetujuan

orang tua siswa.

Tanya : “Strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang biasa

ibu lakukan?”

Jawab : “tidak ada strategi khusus dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tetapi ada

metode yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia yaitu ceramah,

diskusi, praktek, dan penugasan itulah yang saya lakukan selama

pelajaran berlangsung.”

Tanya : “Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas XI ini terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia?”

Jawab : “Tingkat kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia cukup

bagus dan sangat memahaminya. Tetapi, masih ada materi bahasa

Indonesia yang masih siswa butuhkan penjelasan dari gurunya.”

Tanya : “Kendala atau kesulitan apa saja yang dihadapi siswa dalam proses KBM

berlangsung terutama pelajaran bahasa Indonesia?”

Page 98: MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN ......Jakarta. Judul Skripsi, Minat Belajar Siswa terhadap Mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

12

Jawab : ”Kendala yang dihadapi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah

kurangnya alat untuk melengkapi pembelajaran seperti LCD dan Lab.

Bahasa yang belum bisa digunakan. Dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia juga masih ada yang belum diminati oleh siswa seperti materi

drama, puisi, dan membaca novel. Karena pada saat saya menerangkan

siswa tidak serius atau tidak memperhatikan saya ketika menjelaskan.”

Pewawancara Narasumber

(Yeti Budiyarti) (Dra. Ecin Kuraesih)