mini project_daniel situngkir 3

Upload: daniel-situngkir

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    1/64

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk intervensi

    kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.

    Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama. Dengan

    melakukan imunisasi terhadap seorang anak atau balita, tidak hanya memberikan

     perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya karena terjadi

    tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk,

    2008.

    Imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai

     penyakit, sehingga bayi dan anak tumbuh dalam keadaan sehat (!idayat, 2008. "emberian

    imunisasi merupakan tindakan pen#egahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit infeksi

    tertentu seperti tetanus, batuk rejan (pertusis, #ampak (measles, polio dan tuber#oluse. atau

    seandainya terkenapun, tidak memberikan akibat yang fatal bagi tubuh (Rukiyah $ %ulianti,

    20&0.

    "ada tahun &') #akupan imunisasi baru men#apai *+ dan setelah dilaksanakannya

    imunisasi global yang disebeut dengan  Extended Program on Immunization ("I #akupan

    terus meningkat (Ranuh dkk, 2008. -anpa imunisasi kirakira / dari &00 kelahiran anak akan

    meninggal karena penyakit #ampak, sebanyak 2 dari &00 kelahiran anak akan meninggal

    karena batuk rejan, satu dari &00 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus, dan

    dari setiap 200.00 anak, satu akan menderita penyakit polio ("roveraati $ 1ndhini, 20&0.

    Dari tahun &', World Health Organization (!3 mulai menetapkan program

    imunisasi sebagai upaya global dengan  Expanded Program on Immunization ("I, yang

    diresolusikan oleh World Health Assembly (!1. Ini menempatkan "I sebagai komponen penting pelayanan kesehatan. "ada tahun &'8& mulai dilakukan imunisasi polio, tahun &'82

    imunisasi #ampak, dan tahun &'' imunisasi hepatitis mulai dilaksanakan. "ada akhir tahun

    &'88 diperkirakan baha #akupan imunisasi di Indonesia #ukup tinggi dibandingkan

     beberapa 4egara berkembang lainnya ("roveraati $ 1ndhini, 20&0.

    Di Indonesia, #akupan bayi di imunisasi pada tahun 200' menunjukkan baha dari

     jumlah sasaran ).8*&.')2 jia bayi, #akupan imunisasi !epatitis 5 (!5 usia 3 bulan atau

    kurang dari hari (6*,+, imunisasi 5a#illus 7elmette uerin (57 ('0,/+, imunisasi

    "olio & (',+, imunisasi Difteri, "ertusis dan -etanus 9!epatitis 5 (D"-9!5 & ('6,&+,

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    2/64

    2

    imunisasi "olio 2 ('),2+, imunisasi D"-9!5 2 ('/,0+, imunisasi "olio / ('2,8+,

    imunisasi D"-9!5 / ('&,8+, imunisasi "olio ) (8','+, dan imunisasi 7ampak (8',2+.

    Dari data tersebut #akupan yang paling rendah yaitu pada imunisasi #ampak (8'+ (5uletin

    data surveilans "D/I $ imunisasi, 200'.

    7akupan imunisasi pada bayi di provinsi :umatera ;tara pada tahun 200'

    menunjukkan baha dari jumlah sasaran bayi sebanyak /2/.8)6 jia, #akupan imunisasi

    (!5 usia 0 bulan atau kurang dari hari ()8,*+, imunisasi 57 (68,/+, imunisasi "olio &

    ('&,2+, imunisai D"-9!5 & (88,)+ , imunisasi "olio 2 (86,'+, imunisasi D"-9!5 2

    (8*,6+, imunisasi "olio / (8*,0+, imunisasi D"-9!5 / (82,'+, imunisasi "olio )

    (82,0+, dan imunisasi #ampak (8&,6+. -erlihat baha #akupan imunisasi yang paling

    rendah yaitu imunisasi hepatitis 5 (!5 usia 3 bulan atau kurang dari hari dan imunisasi

    57 (68,/+, dimana target #akupan untuk setiap imunisasi adalah &00+ (5uletin data

    surveilans "D/I $ imunisasi "rovinsi :umut, 200'.

    Data di Desa "egagan

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    3/64

    3

    masih rendah, salah satu penyebabnya adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi yang masih

    kurang.

    5erdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

    tentang tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi.

    1.2 Tujuan Umum

    &.2.&. >engidentifikasi pengetahuan, :ikap, dan "erilaku ibu terhadap kelengkapan imunisasi

    dasar pada anak di Desa 1ek ?ung, @e#amatan Dolok :anggul. .

    1.3 Tujuan Khusus

    &./.& >engidentifikasi pengetahuan, :ikap, dan "erilaku ibu terhadap kelengkapan imunisasi

    dasar pada anak di Desa 1ek ?ung, @e#amatan Dolok :anggul. .&./.2 >engidentifikasi kelengkapan imunisasi dasar pada balita di Desa 1ek ?ung,

    @e#amatan Dolok :anggul.

    1. !an"aat

    1..1 Bag# Puskesmas

    &. >engetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kesadaran ibu untuk membaa balita

    imunisasi di @e#amatan Dolok :anggul.

    2. >embantu menentukan dan melakukan intervensi untuk meningkatkan angka imunisasi di

    @e#amatan Dolok :anggul.

    /. Dapat meningkatkan angka #akupan imunisasi.

    ). >eningkatkan pengetahuan mengenai imunisasi untuk balita.

    *. >eningkatkan komunikasi antara "uskesmas dan masyarakat di @e#amatan Dolok 

    :anggul.

    1..2 Bag# !as$arakat

    &. >eningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi balita di @e#amatan :anggul.

    2. >engatasi masalah yang dihadapi ibu saat membaa balita imunisasi

    /. >eningkatkan komunikasi antara "uskesmas dengan masyarakat di @e#amatan :anggul.

    1..3 Bag# Pen%#%#kan

    &. :ebagai sarana pendidikan, melatih #ara berpikir analitik sistemik dalam menyelesaikan

    suatu masalah yang ada di komunitas

    2. >enambah pengalaman dalam bersosialisasi dalam masyarakat

    /. >eningkatkan aasan pengetahuan mengenai imunisasi balita

    BAB II

    TIN&AUAN PU'TAKA

    2.1. Imun#sas#

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    4/64

    4

    2.1.1. De"#n#s# Imun#sas#

    Imunisasi bersal dari kata imun. @ebal atau resisten. 1nak diimunisasi, berarti

    diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. 1nak kebal atau resisten terhadap suatu

     penyakit. -etapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain (4otoatmodjo, 200/.

    Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan

    memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat Aat anti untuk men#egah terhadap

     penyakit tertentu. :edangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk 

    merangsang pembentukan Aat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan

    (misalnya vaksin 57, D"-, dan 7ampak dan melalui mulut (misalnya vaksin polio

    (!idayat, 2008.

    Imunisasi adalah suatu #ara untuk meningkatkan kekebalan seseorang se#ara aktif 

    terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi

     penyakit (Ranuh dkk, 2008.

    2.1.2. Tujuan Imun#sas#

    -ujuan dalam pemberian imunisasi, antara lain B

    &. >en#egah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit

    tertentu di dunia.

    2. >elindungi dan men#egah penyakitpenyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi

    dan anak.

    /. >enurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi ke#a#atan akibat

     penyakit tertentu.

    ). >enurunkan morbiditas, mortalitas dan #a#at serta bila mungkin didapat eradikasi sesuatu

     penyakit dari suatu daerah atau negeri.

    *. >engurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan

     bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. 5eberapa penyakit yang dapat dihindaridengan imunisasi yaitu seperti #ampak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis 5,

    gondongan, #a#ar air, -57, dan lain sebagainya.

    6. >en#egah terjadinya penyakit tetentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit pada

    sekelompok masyarakat (populasi atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari

    dunia seperti pada imunisasi #a#ar (>aryunani, 20&0.

    2.1.3. !an"aat #mun#sas#

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    5/64

    5

    >anfaat imunisasi bagi anak dapat men#egah penyakit #a#at dan kematian, sedangkan

    manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan ke#emasan dan men#egah biaya

     pengobatan yang tinggi bila anak sakit. 5ayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar 

    lengkap akan terlindungi dari beberapa penyakit berbahaya dan akan men#egah penularan ke

    adik dan kakak dan temanteman disekitarnya. Dan manfaat untuk 4egara adalah untuk 

    memperbaiki tingkat kesehatan, men#iptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk 

    melanjutkan pembangunan 4egara ("roveraati $ 1ndhini, 20&0.

    2.1.. !a(am)ma(am Imun#sas#

    Imunitas atau kekebalan, dibagi dalam dua hal, yaitu aktif dan pasif. 1ktif adalah bila

    tubuh anak ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas, sedangkan pasif adalah apabila

    tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja.

    &. Imunisasi aktif

    Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau ra#un kuman yang sudah dilemahkan

    atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri.

    7ontonya B imunisasi polio atau #ampak. Imunisasi aktif ini dilakukan dengan vaksin yang

    mengandung B

    @umankuman mati (misalnya B vaksin #holera C typhoid 9 typhus abdomi nalis C 

     paratyphus 157, vaksin vertusis batuk rejan.

    @umankuman hidup diperlemah (misalnya B vaksin 57 terhadap tuberkulosis.

    =irusvirus hidup diperlemah (misalnya B bibit #a#ar, vaksin poliomyelitis

    -ooid (E toksin E ra#un dari pada kuman yang dinetralisasiB tooid difteri, tooid tetanus.

    =aksin diberikan dengan #ara disuntikkan atau peroral melalui mulut. maka pada

     pemberin vaksin tersebut tubuh akan membuat AatAat anti terhadap penyakit yang

     bersangkutan, oleh karena itu dinamakan imunisasi aktif, kadar AatAat dapat diukur dengan

     pemeriksaan darah, dan oleh sebab itu menjadi imun (kebal terhadap penyakit tersebut."emberian vaksin akan merangsang tubuh membentuk antibodi. ;ntuk itu dalam imunisasi

    aktif terdapat empat ma#am kandungan yang terdapat dalam setiap vaksinnya, antara lain B

    1ntigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai Aat atau mikroba guna

    terjadinya sema#am infeksi buatan, yang dapat berupa poli sakarida, tooid, atau virus yang

    dilemahkan atau bakteriyang dimatikan.

    a. "elarut dapat berupa air steril atau berupa #airan kultur jaringan.

     b. "reservatif, stabiliser, dan antibiotik yang berguna untuk men#egah tumbuhnya mikroba

    sekaligus untuk stabilisasi antigen.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    6/64

    6

    #. 1djuvans yang terdiri atas garam aluminium yang berfungsi untuk imunogenitas antigen.

    2. Imunisasi "asif

    Imunisasi pasif merupakan pemberian Aat (imunoglobulin, yaitu suatu Aat yang

    dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang

    yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang

    terinfeksi (!idayat, 2008.

    2.1.* &a%+al Imun#sas#

    "emberian imunisasi pada bayi, tepat pada aktunya merupakan faktor yang sangat

     penting untuk kesehatan bayi. >elakukan imunisasi pada bayi merupakan bagian tanggung

     jaab orang tua terhadap anaknya. Imunisasi dapat diberikan ketika ada kegiatan posyandu, pemeriksaan kesehatan pada petugas kesehatan atau pekan imunisasi.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    7/64

    7

    ambar &.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    8/64

    8

    In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap

    tuberkulosis.

    Kntra #n%#kas#

    1danya penyakit kulit yang berat9menahun sepertiB eksin, furunkulosis dan sebagainya.

    >ereka yang sedang menderita -57.

    4eaks# sesu%ah #mun#sas# B-

    &. Reaksi normal lokal

    2 minggu B indurasi, eritema kemudian menjadi pustula

    / ) minggu B pustula pe#ah menjadi ulkus (tidak perlu pengobatan

    8 &2 minggu B ulkus menjadi s#ar diameter / mm

    2. Reaksi pada kelenjar 

    • >erupakan respon selular pertahanan tubuh

    • @adang terjadi di kelenjar ailla dan supraklavikula

    • -imbul 2 6 bulan sesudah imunisasi

    • @elenjar berkonsistensi padat, tidak nyeri, demam (

    Gambar 2 :

    Vaksin BCG &

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    9/64

    9

    • 1kan menge#il & / bulan kemudian tanpa pengobatan

    Km5l#kas#

    &. 1bses ditempat suntikan

    • 1bses bersifat tenang (#old abses sehingga tidak perlu terapi

    • 1bses matang aspirasi

    2. ?imfadenitis :upurativa

    • 3leh karena suntikan subkutan atau dosis tinggi

    • -erjadi 2 6 bulan sesudah imunisasi

    • 5ila telah matang di aspirasi

    • -erapi tuberkulostatika memper#epat penge#ilan

    Reaksi pada yang pernah tertular -57

    @o#h phenomenReaksi lokal 57 berjalan #epat (2 / hari sesudah imunisasi,) 6

    minggu timbul s#ar.

    Imunisasi bayi F 2 bulan, dilakukan tes -uberkulin (>antouB

    H ;ntuk menunjukkan apakah pernah kontak dengan kuman -57

    H >enyuntikkan 0,& ml ""D didaerah fleor lengan baah se#ara intrakutan

    H "emba#aan dilakukan setelah )8 2 jam penyuntikan

    H Diukur besarnya diameter indurasi ditempat suntikan

    H * mm B 4egatif  

    H 6 ' mm B >eragukan

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    10/64

    10

    H F &0 mm B "ositif  

    H -est >antou ( B Imunisasi

    (J B "emeriksaan -57

    H >eragukan B ;lang 2 minggu

    Imunisasi 57 diberikan pada umur sebelum 2 bulan. "ada dasarnya untuk men#apai

    #akupan yang lebih luas, pedoman Depkes perihal imunisasi 57, pada umur 0l2 bulan,

    tetap disetujui.

    Dosis untuk bayi kurang dari & tahun adalah 0,0* ml dan untuk anak 0,&0 ml,

    diberikan se#ara intrakutan di daerah insersio  #$deltoidus kanan. !3 tetap

    menganjurkan pemberian vaksin 57 di insersio #$deltoidus kanan dan tidak di tempat

    lain (bokong. paha, penyuntikan se#ara intradermal di daerah deltoid lebih mudah

    dilakukan (tidak tepat lemak subkutis yang tebal, ulkus yang terbentuk tidak membantu

    struktur otot setempat (dibandingkan pemberian di daerah gluteal lateral atau paha

    anterior, dan sebagai tanda baku untuk keperluan diagnosis apabiKa diperlukan.

    =aksin 57 ulang tidak dianjurkan oleh karena menfaatnya diragukan mengingat (&

    efektivitas perlindungan hanya )0+, (2 sekitar 0+ kasus -uberkulosis berat

    (meningitis ternyata mempunyai parut 57, dan (/ kasus deasa dengan 5-1 (bakteri

    tahan asam positif di Indonesia #ukup tinggi (2//6+ alaupun mereka telah mendapat

    57 pada masa kanak kanak. :aat ini sedang dikembangkan vaksin 57 baru yang

    lebih efektif.

    =aksin 57 merupakan vaksin hidup, mereka tidak diberikan pada pasien

    munokompromais (leukemia, dalam pengobatan steroid jangka panjang, atau pada infeksi

    !I=.

    1pabila 57 diberikan pada umur lebih dari / bulan, sebaiknya dilakukan uji

    tuberkulin terlebih dahulu.

    2. He5at#t#s B

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    11/64

    11

    "rogram vaksin hepatitis 5 (hep5 segera setelah lahir perlu lebih digalakkan, mengingat

    vaksinasi ini merupakan upaya yang sangat efektif untuk memutuskan rantai transmisi

    maternal dari ibu kepada bayinya.

    D#skr#5s#

    =aksin hepatitis 5 adalah vaksin virus yang telah diinaktivasikan dan bersifat non%

    in&ecious'  berasal dari !bs1 yang dihasilkan dalam sel ragi (!ansenula polymorpha

    menggunakan teknologi D41 rekombinan.

    -ambar Kemasan 6ak#n He5at#t#s B

    In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis 5.

    Kntra #n%#kas#

    Gambar 3 : Kemasan Vakin Hepatitis B

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    12/64

    12

    !ipersensitif terhadap komponen vaksi. :ama halnya seperti vaksinvaksin lain, vaksin

    ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat

    E"ek 'am5#ng

    Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembekakan disekitar tempat penyuntikan.

    Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

    &a%+al #mun#sas# he5at#t#s B

    • Imunisasi hepatitis 5 diberikan sedini mungkin setelah lahir, mengingat paling

    tidak /,'+ ibu hamil merupakan pengidap hepatitis dengan resiko transmisi maternal

    kurang lebih sebesar )*+.

    • !epatitis 52 diberikan dengan interval & bulan dari hep 5& (saat bayi

     berumur & bulan. ;ntuk mendapatkan respons imun optimal interval hep52 dan hep5/

    minimal 2 bulan, terbaik * bulan. >aka hep5/ diberikan 2* bulan setelah hep52 yaitu

     pada umur /6 bulan.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    13/64

    13

    • -elah dilakukan suatu penelitian multisenter di -hailand dan -aian terhadap

    anak dari ibu pengidap hepatitis 5 yang telah memperoleh imunisasi dasar / pada masa

     bayi. "ada umur * tahun, sejumlah '0,+ diantaranya masih memiliki titer antibodi anti

    !5s yang protektif (titer anti !5sF&0ug9ml. >engingat pola epidemiologi hepatitis 5 diIndonesia mirip dengan pola epidemiologi di -hailand, maka dapat disimpulkan baha

    imunisasi ulang (booster  pada usia * tahun tidak diperlukan. Idealnya, pada usia ini

    dilakukan pemeriksaan anti !5s.

    • 1pabila sampai dengan usia * tahun anak belum pernah memperoleh

    imunisasi hepatitis 5, maka se#epatnya diberikan (catch%up accination.

     

    ;langan imunisasi hepatitis 5 dapat dipertimbangkan pada umur &0&2 tahun. apabila

    titer pen#egahan ter#apai (catch%upimmunization*$

    3. DT+P %an DTaP

    D#skr#5s#

    =aksin jerap D"- ( +i&teriPertusis ,etanus adalah vaksin yang terdiri dari tooid difteri

    dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi.

    In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan se#ara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

    ara 5ember#an %an %s#s

      Gambar 5 : Vaksin DPT

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    14/64

    14

    • :ebelum digunakan vaksin harus diko#ok terlebih dahulu agar 

    suspensi menjadi homogen.

    • Disuntikkan se#ara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,* ml sebanyak / dosis.

    • Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya

    diberikan dengan interval paling #epat ) minggu (& bulan.

    Kntra #n%#kas#

    ejalagejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala serius

    keabnormalan pada saraf merupakan kontraindikasi pertusis. 1nak yang mengalami gejala

    gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan

    untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan D-.

    E"ek 'am5#ng

    ejalagejala yang bersifat sementara sepertiB lemas, demam, kemerahan, pada tempat

     penyuntikan. @adangkadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi, iritabilitas, dan

    meran#au yang biasanya terjadi 2) jam setelah imunisasi.

    &a%+al Imun#sas#

    • Imunisasi D-" dan D-a" dasar diberikan / kali sejak umur 2 bulan (D-"

    atau D-a" tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu dengan interval )6 minggu,

    D-" atau D-a"& diberikan pada umur 2 bulan, D-" atau D-a"2 pada umur / bulan

    dan D-" atau D-a"/ pada umur ) bulan. ;langan selanjutnya (D-" atau D-a")

    diberikan satu tahun setelah D-" atau D-a"/ yaitu pada umur &82) bulan dan D-"

    atau D-a"* pada saat masuk sekolah umur * tahun.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    15/64

    15

    6aks#nas# ulangan

    • "ada booster   umur * tahun dianjurkan tetap diberikan vaksin dengan

    komponen partusis (D-" atau D-a", mengingat kejadian pertusis pada deasa muda

     penularan pada bayi dan anak.

    • :ejak tahun &''8, D-* diberikan pada kegiatan imunisasi di sekolah.

    ;langan D-6 diberikan pada usia &2 tahun, mengingat masih dijumpai kasus difteria

     pada umur lebih dari &0 tahun.

    • :ebaiknya ulangan D-6 pada umur &2 tahun diberikan d - (adult dose, tetapi

    di Indonesia d- tidak ada di pasaran.

    Ds#s 6aks#nas# DTP

     

    D-" atau D-a" atau D- adalah 0,* ml, intramuskular, baik untuk imunisasi

    dasar maupun ulangan.

    . Tetanus

    D#skr#5s#

    =aksin jerap -- (,etanus,o-soid  adalah vaksin yang mengandung tooid tetanus yang

    telah dimurnikan dan teradsorbsi kedalam / mg9ml aluminium fosfat. -himerosal 0,& mg9ml

    digunakan sebagai pengaet. :atu dosis 0,* ml vaksin mengandung potensi sedikitnya )0 I;.

    Dipergunakan untuk men#egah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi

    ;: (anita ;sia :ubur atau ibu hamil, juga untuk pen#egahan tetanus pada ibu bayi.

    Gambar 6 : Vaksin TT

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    16/64

    16

    In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.

    ara 5ember#an %an %s#s

    • :ebelum digunakan vaksin harus diko#ok terlebih

    dahulu agar suspensi menjadi homogen.

    • ;ntuk men#egah tetanus9tetanus neonatal terdiri dari 2

    dosis primer yang disuntikkan se#ara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis

     pemberian 0,* ml dengan interval ) minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6

     bulan berikutnya. ;ntuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada anita usia

    subur, maka dianjurkan diberikan * dosis. Dosis keempat dan kelima diberikan dengan

    interval minimal & tahun setelah pemberian dosis ketiga dan keempat. Imunisasi -- dapat

    diberikan se#ara aman selama masa kehamilan bahkan pada periode trimester pertama.

    Kntra #n%#kas#

    ejalagejala berat karena dosis pertama --.

    E"ek 'am5#ng

    fek samping jarang terjadi dan bersifat ringan. ejalagejala seperti lemas, dan

    kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadangkadang gejala demam.

    &a%+al Imun#sas#

    &.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    17/64

    17

    saat anita usia subur telah mendapat perlindungan untuk beyi yang akan dilahirkan

    terhadap bahaya tetanus neonatorum.

    "erlindungan tersebut dapat diperoleh dengan #ara sebagai berikutB

    i. Imunisasi D-" atau D-a" pada bayi / kali (/ dosis akan memberikan imunitas

    selama &/ tahun. Dari / dosis toksoid tetanus pada bayi tersebut, diperkirakan

    setara dengan 2 dosis toksoid pada anak yang lebih besar atau deasa.

    ii. ;langan D-" pada umur &82) bulan (D-" ) akan memperpanjang imunitas *

    tahun yaitu sampai dengan umur 6 tahun, pada umur deasa dihitung setara

    dengan / dosis toksoid.

    iii. Dosis toksoid tetanus kelima (D-"9D- * bila diberikan pada usia masuk sekolah

    akan memperpanjang imunitas &0 tahun lagi yaitu pada sampai umur deasa

    dihitung setara * dosis toksoid.

    iv. ;paya -4 dengan target sasaran -- * kali juga dilakukan pada anak sekolah.

    /. Dosis vaksin D-" dan -- diberikan dengan dosis 0,* ml se#ara intrmaskular.

    *. Pl#

    Deskr#5s#

    =aksin 3ral "olio hidup adalah =aksin "olio -rivalent yang terdiri dari suspensi virus

     poliomyelitis tipe &,2 dan / ( strain .abin yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan

     jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.

      -ambar 8 IP6Gambar 7 : OPV

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    18/64

    18

      In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis.

    ara 5ember#an %an %s#s

    • Diberikan se#ara oral (melalui mulut, & dosis adalah 2

    (dua tetes sebanyak ) kali (dosis pemberian, dengan interval setiap dosis minimal )

    minggu.

    • :etiap membuka vial baru harus menggunakan penetes

    (dopper yang baru.

    Kntra #n%#kas#

    "ada individu yang menderita Limmune de&iciencyM tidak ada efek yang berbahaya

    yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. 4amun jika ada

    keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah

    sembuh.

    E"ek 'am5#ng

    "ada umumnya tidak terdapat efek samping. fek samping berupa paralis yang

    disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi.

    "ada saat ini telah beredar di Indonesia I"= ( Inactiated Polio "accine disamping

    3"= (Oral Polio "accine yang telah kita kenal selama ini. =aksin I"= berisi antigen

     polio (polio &,2, dan / yang telah mati, sedangkan 3"= berisi virus polio hidup. @edua

    vaksin polio tersebut dapat dipakai se#ara bergantian. =aksin I"= dapat diberikan pada

    anak sehat, maupun yang menderita imunokompromais. Dapat pula diberikan dalam

    aktu bersamaan dengan vaksin D-".

    &a%+al

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    19/64

    19

    i. "olio3 diberikan saat bayi lahir, karena Indonesia merupakan daerah endemik polio

    maka sesuai pedoman program imunisasi nasional untuk mendapatkan #akupan

    imunisasi yang lebih tinggi diperlukan tambahan imunisasi polio yang diberikan

    setelah lahir. >engingat 3"= berisi virus polio hidup maka dianjurkan diberikan saat

     bayi meninggalkan rumah sakit9 rumah bersalin agar tidak men#emari bayi lain karena

    virus polio vaksin dapat diekskresi melalui tinja. ;ntuk keperluan ini , I"= dapat

    menjadi alternatif.

    ii. ;ntuk imunisasi dasar polio (polio 2,/,), interval diantaranya tidak kurang dari )

    minggu.

    iii. Dosis 3"=, 2 tetes peroral sedangkan I"= dalam kemasan 0,* ml, intramuskular.

    iv. =aksin polio ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi polio), selanjutnya saat

    masuk sekolah (*6 tahun.

    9. am5ak 

    D#skr#5s#

    =aksin #ampak merupakan vaksin virus yang dilemahkan. :etiap dosis (0,* ml

    mengandung tidak kurang dari &000 in&ectie unit irus strain 71> 0 dan tidak lebih dari

    &00 m#g residu kanamy#in dan /0 m#g residu erythromy#in.

    Gambar : Vaksin

    Campak 

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    20/64

    20

    In%#kas#

    ;ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit #ampak.

    ara 5ember#an %an %s#s

    • :ebelum disuntikkan vaksin #ampak terlebih dahulu

    harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi * ml #airan

     pelarut.

    • Dosis pemberian 0,* ml disuntikkan se#ara subkutan

     pada lengan kiri atas, pada usia '&& bulan. Dan ulangan (booster  pada usia 6 tahun

    (kelas & :D setelah catch%up campaign #ampak pada anak :ekolah Dasar kelas & C 6.

    Kntra #n%#kas#

    Individu yang mengidap penyakit  Immune de&iciency atau individu yang didugamenderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.

    E"ek 'am5#ng

    !ingga &*+ pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama / hari

    yang dapat terjadi 8 C &2 hari setelah vaksinasi.

    =aksin #ampak dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,* ml se#ara subkutan, pada

    umur ' bulan.

    !asil penelitian litbangkes Depkes 2000, didapatkan baha titer antibodi #ampak 

     pada anak usia sekolah &0&2 tahun hanya tinggal *0+ diantaranya yang masih

    mempunyai antibodi #ampak diatas ambang pen#egahan. :edangkan 28,/+ diantara

    kelompok usia * tahun pernah menderita #ampak alaupun sudah diimunisasi saat bayi.

    5erdasarkan hal tersebut dianjurkan pemberian imunisasi #ampak ulang pada saat masuk 

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    21/64

    21

    sekolah dasar (*6 tahun. 4amun apabila telah mendapat vaksinasi >>R pada usia &*

    &8 bulan, ulangan #ampak umur * tidak diperlukan.

    2.1.*.2. I!UNI'A'I ,AN- DIAN&U4KAN

    Imunisasi yang dianjurkan kepada bayi9anak namun belum masuk ke dalam program

    imunisasi nasional adalah >>R, !ib, tifoid, hepatitis 1, varisela dan influenAa.

    :. !!4  

    -ambar 1; 6aks#n !!4 

    6#rus (am5ak '(h+ar

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    22/64

    22

    Imunodepresi, alergi telur, hamil, pas#a imunoglobulin, transfusi darah (tunda 6 C &2

    minggu, alergi neomisin, kanamisin.

    &. =aksin >>R diberikan pada umur &*&8 bulan dengan dosis satu kali 0,* ml, se#ara

    subkutan.

    2. >>R diberikan minimal & bulan sebelum atau setelah penyuntikan imunisasi lainnya.

    /. 1pabila seorang anak telah mendapat imunisasi >>R pada umur &2&8 bulan imunisasi

    #ampak2 pada umur *6 tahun tidak perlu diberikan.

    ;langan diberikan pada umur &0&2 tahun atau &2&8 tahun. 

    8.  Haemophilus Influenza t#5e b /H#b0

     

    -ambar 11. 6aks#n H#b

    -erdapat dua jenis vaksin !ib konjugasi yang beredar di Indonesia yaituB

    "R"- dan "R"3>" ( P/P outer membrane protein complex

    &a%+al #mun#sas#

    a. =aksinasi "R"- diberikan pada umur 2,) dan 6 bulan.

     b. =aksin "R"3>" diberikan pada umur 2 dan ) bulan, dosis ketiga (6 bulan tidak 

    diperlukan.

    #. =aksin !ib dapat diberikan se#ara bersamaan dengan D-" atau D-a" dalam bentuk 

    vaksinasi kombinasi.

    Ds#s

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    23/64

    23

    a. :atu dosis vaksin !ib berisi 0,* ml, diberikan se#ara intramuskular.

     b. -ersedia vaksin kombinasi D-"9!ib atau D-a"9!ib (vaksin kombinasi berisi vaksin

    "R"- dalam kemasan Pre&illed syringe 0,* ml.

    Ulangan

    a. =aksin !ib baik "R"- ataupun "R"3>" pada umur &8 bulan

     b. 1pabila anak datang pada umur &* tahun, !ib hanya diberikan & kali.

     

    =. Deman T#"#%

     

    -ambar 12 6aks#n Demam T#"#%

    Di Indonesia tersedia 2 jenis vaksin yaitu vaksin suntik (polisakarida dan oral. =aksin

    capsular "i polysaccharide diberikan intramuskular atau subkutan pada umur lebih dari 2

    tahun, ulangan di lakukan setiap / tahun. 

    -ifoid oral diberikan pada umur lebih dari 6 tahun, dikemas dalam / dosis dengan interval

    selang sehari (hari &,/, dan *. Imunisasi ulangan dilakukan setiap /* tahun. =aksin oral pada umumnya diperlukan untuk turis yang akan berkunjung ke daerah endemis tifoid. 

    1;. He5at#t#s A

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    24/64

    24

     

    -ambar 13 6aks#n He5at#t#s A

    =aksin hepatitis 1 diberikan pada daerah yang kurang terpajan (under exposure.

    &a%+al #mun#sas#

    • =aksin hep 1 diberikan pada umur lebih dari 2 tahun.

    • =aksin kombinasi hep59hep1 tidak diberikan pada bayi kurang dari

    &2 bulan. >aka vaksin kombinasi diindikasikan pada anak umur lebih dari &2 bulan,

    terutama untuk catch%up immunization yaitu mengejar imunisasi hep5 sebelumnya atau

    vaksin hep5 yang tidak lengkap.

    Ds#s 5ember#an

    Dosis 20 ; diberikan dua kali dengan interval 6 bulan, intramuskular di daerah deltoid.

    @ombinasi hep59hep1 (berisi hep5 &0 mgr dan hep1 20 dalam kemasan  pre&illed 

     syringe 0,* ml intramuskular.

    11. 6ar#sela

    -ambar 1 6aks#n 6ar#sela

    @esepakatan :atgas Imunisasi ID1I

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    25/64

    25

    • fektif vaksin tidak diragukan lagi, namun #akupan imunisasi tinggi

    oleh karena harganya masih mahal sehingga belum terjangkau oleh semua lapisan

    masyarakat, maka imunisasi rutin belum dapat terlaksana.

    • "ada #akupan yang rendah, dapat mengubah epidemiologi penyakit

    dari masa anak ke deasa (pubertas, sehingga akibatnya angka kejadian varisela orang

    deasa akan meningkat dibandingkan anak.

    • Diketahui baha dampak penyakit varisela pada orang deasa lebih

     berat daripada anak, apalagi terjadi pada masa kehamilan dapat mengakibatkan bayi

    menderita sindrom varisela konginetal dengan angka yang tinggi.

    • 5erdasarkan pertimbangan tersebut, maka imunisasi varisela

    diberikan pada anak yang lebih besar, namun kurang dari &/ tahun.

    &a%+al #mun#sas#

    • ;ntuk menghindarkan perubahan penyakit tersebut, pada saat ini

    imunisasi varisela direkomendasikan pada umur &0&2 tahun yang belum terpajan.

    ;ntuk anak yang mengalami kontak dengan pasien varisela,vaksinasi dapat men#egah apabila diberikan dalam kurun 2 jam setelah kontak.

    Ds#s

    Dosis 0,* ml, subkutan, satu kali. ;ntuk umur lebih dari &/ tahun atau deasa, diberikan

    2 kali dengan jarak )8 minggu. 

    12. 6aks#n kmb#nas#

     

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    26/64

    26

    -ambar 1* DPaT > H#b -ambar 19 DP+T > H#b

    / Infanrix-Hib ®?Tetract-Hib ®0

    Tetra(t)H#b kombinasi D"-J!ib

    In"anr#@)H#b kombinasi D"a-J!ib

    D"-9D"a- B dalam vial

    !ib dalam "O: ( pre&illed syringe

    :ebelum disuntikkan, di#ampur dengan menyedot D"-9D"a- ke dalam

    Kntra #n%#kas#

    :ama dengan komponen masingmasing vaksin.1?2;

    13. 6aks#n Pneumkkus

    -ambar 1: 6aks#n Pneumkkus

      >en#egah I"D (Inasie Pneumococcus +iseases*

    :eptikemia 9 bakteremia

    "neumonia

     >eningitis

    >en#egah 4on I"D B

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    27/64

    27

    3titis media

    :inusitis

    @onjugasi antigen dengan protein difteria

      , cell dependent à  cell memory (0*

     kekebalan bertahan lama

    &a%+al  B 2, ), 6, &2 &* bulan.

    2.1.9. 'tatus Imun#sas#

    :esuai dengan program organisasi kesehatan dunia !3 (5adan @esehatan Dunia,

     pemerintah meajibkan lima jenis imunisasi bagi anakanak, yang disebut "rogram

    "engembangan Imunisasi (""I, dalam pemberian imunisasi kondisi bayi atau anak harus

    dalam keadaan sehat. Imunisasi diberikan dengan memasukkan virus, bakteri, atau bagian

    dari bakteri kedalam tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan. ;ntuk 

    membentuk kekebalan yang tinggi, anak harus dalam kondisi fit. 1nak yang sedang sakit,

    misalnya diare atau demam berdarah, badannya sedang memerangi penyakit jika dimasukkan

    kuman atau virus lain dalam imunisasi maka tubuhnya akan bekerja sangat berat, sehingga

    kekebalan yang terbentuk tidak tinggi

    5ayi dikatakan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap jika bayi atau anak telah

    mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap meliputi imunisasi 57 ( Bacillus !elmette

    Guerin, imunisasi D"- (di&teri' pertusis' tetanus, imunisasi polio, imunisasi #ampak, dan

    imunisasi hepatitis 5 (Ranuh dkk, 2008.

    2.1.: Pengetahuan #bu terha%a5 status #mun#sas# anak"engetahuan merupakan faktor pen#etus yang kuat untuk mendorong seseorang

     berperilaku. @etidaktahuan ibu terhadap imunisasi disebabkan karena minimnya informasi

    tentang imunisasi pada anak(1li, 2002. !asil penelitian 1yubi (200', menyatakan semakin

    tinggi pengetahuan ibu mengenai imunisasi, semakin tinggi peluang anak untuk memperoleh

    imunisasi lengkap.

    "eningkatan #akupan imunisasi melalui pendidikan orang tua telah menjadi strategi

     populer di berbagai negara. :trategi ini berasumsi baha anakanak tidak akan diimunisasi

    se#ara benar disebabkan orang tua tidak mendapat penjelasan yang baik atau karena memiliki

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    28/64

    28

    sikap yang buruk tentang imunisasi. "rogram imunisasi dapat berhasil jika ada usaha yang

    sungguhsungguh dan berkesinambungan pada orang orang yang memiliki pengetahuan dan

    komitmen yang tinggi terhadap imunisasi.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    29/64

    29

     pemberian ke) setelah umur ) tahun, maka pemberian ke* tidak 

     perlu lagi

    "olio oral 5ila terlambat, jangan mengulang pemberian dari aal tetapi

    lanjutkan dan lengkapi imunisasi seperti jadal, tidak perduli berapapun jarak aktu9interval keterlambatan dari pemberian

    sebelumnya.

    7ampak ;mur antara '&2 bulan, berikan kapan saja saat bertemu

    ;mur anak & tahun9lebih, berikan >>R 

    >>R 5ila sampai dengan umur &2 bulan belum dapat vaksin #ampak,

    >>R bisa diberikan kapan saja setelah berumur & tahun

    !epatitis

    5

    5ila terlambat, jangan mengulang pemberian dari aal, tetapi

    lanjutkan dan lengakapi imunisasi seperti jadal, tidak peduli

     berapapun jarak9interval dan pemberian sebelumnya. 1nak dan

    remaja yang belum pernah imunisasi hepatitis 5 pada masa bayi,

     bisa mendapatkan serial imunisasi hepatitis 5 kapan saja saat

     berkunjung.

    !ib Us#a saat #n#

    (bulan

    6 C &&

    &2 C &)

    &2 C &)

    4#+a$at #mun#sas#

    & dosis

    2 dosis sebelum umur &2

     bulan

    & dosis sebelum umur &2

     bulan

    4ekmen%as#

    #mun#sas#

    & umur 6&& bulan

    ;langan & setelah 2

     bulan

    1tau &2&* bulan

    5erikan & dosis

    5erikan 2 dosis

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    30/64

    30

    &* C *'

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    31/64

    31

    kesehatan baik itu untuk tindakan pen#egahan atau pengobatan penyakit, namun hanya

    sedikit penelitian yang se#ara khusus men#ari hubungan antara pengetahuan orang tua

    dengan imunisasi anak.

    7akupan imunisasi yang rendah merupakan persoalan yang kompleks. 5ukan hanya

    karena faktor biaya, karena ternyata vaksin gratis ternyata juga tidak menjadi jaminan

     bagi suksesnya imunisasi. "ada hasil penelitian 5e#her (&''* yang dikutip oleh

    >uhammad (200/ mendapatkan baha ibuCibu yang yang anaknya jarang terserang

     penyakit adalah mereka yang lebih sering memanfaatkan saranasarana kesehatan

     pen#egahan. >ereka mengaku baha dengan memiliki keper#ayaan yang tinggi terhadap

    sarana pen#egahan dan melakukan usaha pen#egahan yang teratur, anak mereka dapat

    terhindar dari sakit.

    1. aktr ,ang !em5engaruh# Imun#sas# Anak 

    >enurut :ulistyoati (200*, adapun faktor yang berperan dalam model untuk 

    memprediksi #akupan imunisasi dasar lengkap yaitu tingkat pendidikan ibu, dan status

    kerja ibu.

    10 Pengetahuan

    "engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

     penginderaan terhadap suatu objek tertentu. "enginderaan terjadi melalui pan#aindra

    manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, pen#iuman, rasa, dan raba. :ebagian

     besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

    "engetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

    membentuk tindakan seseorang (oert behaior*$ "engetahuan yang ter#akup dalam

    domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (ffendy dan !ayati, 200* yaituB

    a -ahu ( 1no2*

    Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

    termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall*

    terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

    yang telah diterima. 3leh sebab itu LtahuM ini merupakan tingkat pengetahuan

    yang paling rendah. ;ntuk mengukur apakah orang tahu atau tidak tentang apa

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    32/64

    32

    yang dipelajari antara lain dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

    menyatakan dan sebagainya

    b* >emahami (!omprehension*

    >emahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan se#ara benar tentang

    obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut se#ara benar.

    3rang yang telah paham terhadap obyek harus dapat menjelaskan, menyebutkan

    #ontoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang

    dipelajari.

    c* 1plikasi ( Application*

    Diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada

    situasi atau kondisi riil (sebenarnya. 1plikasi disini dapat diartikan sebagai

     penggunaan hukumhukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya pada konsep

    atau situasi lain.

    d* 1nalisis (analisys*

    1nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek 

    kedalam komponenkomponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

    tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. 1nalisis ini dapat dilihat dari

     penggunaan penggunaan katakata kerja, dapat menggambarkan, dan sebagainya.

    e* :intesis (.ynthesis*

    :intesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagianbagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dari

    formulasiformulasi yang ada. >isalnya dapat menyusun, meren#anakan,

    meringkas dan sebagainya terhadap suatu rumusanrumusan yang telah ada.

     &* valuasi (Ealuation*

    valuasi ini berkaitan dengan kemampuanuntuk melakukan justifikasi atau

     penilaian terhadap suatu materi atau obyek. "enilaianpenilaian itu berdasarkan

    kriteriakriteria yang ditentukan sendiri atau yang telah ada.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    33/64

    33

    "engukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan aan#ara atau angket yang

    menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian. @edalaman

     pengetahuan yang ingin kita ketahui disesuaikan dengan tingkattingkat dalam kaasan

    kognitif (4otoadmodjo, 200/

    "engetahuan ibu tentang manfaat dan #ara pemberian imunisasi berhubungan

    dengan tingkat pendidikan ibu. alaupun demikian didapatkan hasil yang #ukup

    mengejutkan baha sebagian ibu dengan tingkat pendidikan sarjana tidak mengetahui

     penyakit apa yang dapat di#egah oleh masingmasing jenis imunisasi yang diberikan

    kepada mereka (!anum, "., et al$' 200*.

    20 Per#laku

    "engertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jia untuk berpendapat, berfikir,

     bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai ma#am aspek, baik 

    fisik maupun non fisik. "erilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang

    terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam

     bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit, dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan

    konkrit, sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau

    tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup (:oekidjo 4otoatmodjo, &'8B&. Oaktor

    faktor yang >empengaruhi "erilaku

    >enurut 4otoatmodjo (200*, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku

    seseorang dalam bidang kesehatan yaituB

    a ?atar 5elakang

    ?atar belakang yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam bidang kesehatan

    dibedakan atasB pendidikan, pekerjaan, penghasilan, normanorma yang dimiliki dan

    nilainilai yang ada pada dirinya, serta keadaan sosial budaya yang berlaku.

     b @eper#ayaan dan @esiapan >ental

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    34/64

    34

    "erilaku seseorang dalam bidang kesehatan dipengaruhi oleh keper#ayaan orang tersebut

    terhadap kesehatan serta kesiapan mental yang dipunyai. @eper#ayaan tersebut setidak

    tidaknya menjadi manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang didapat, hambatan yang

    diterima serta keper#ayaan baha dirinya dapat diserang penyakit.

    # :arana

    -ersedia atau tidaknya sarana yang dimanfaatkan adalah hal yang penting dalam

    mun#ulnya perilaku seseorang di bidang kesehatan, betapapun positifnya latar belakang,

    keper#ayaannya dan kesiapan mental yang dimiliki tetapi jika sarana kesehatan tidak 

    tersedia tentu perilaku kesehatan tidak akan mun#ul.

    d Oaktor "en#etus

    Dalam bidang kesehatan peranan faktor pen#etus #ukup besar untuk memun#ulkan

     perilaku kesehatan yang diinginkan. :eringkali dijumpai seseorang baru berperilaku

    kesehatan tertentu bila sudah ada masalah kesehatan sebagai pen#etus, seperti penyakit

    kulit.

    e "erubahan "erilaku

    "erubahan perilaku berarti individu mulai menerapkan sesuatu yang baru (inovasi, lain

    daripada yang sebelumnya.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    35/64

    35

    A. KE4AN-KA KN'EP

    2.1.11. Pen$#m5anan %an Trans5rtas# 6aks#n:e#ara umum vaksin terdiri dari vaksin hidup dan vaksin mati yang mempunyai

    ketahanan dan stabilitas yang berbeda terhadap perbedaan suhu. :yaratsyarat penyimpanan

    dan transportasi vaksin harus diperhatikan untuk menjamin potensinya ketika diberikan

    kepada seorang anak.

    a. Rantai vaksin

    1dalah rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin dengan menggunakan

     berbagai peralatan sesuai prosedur untuk menjamin kualitas vaksin sejak dari pabrik sampai

    diberikan kepada pasien. Rantai vaksin terdiri dari proses penyimpanan vaksin di kamar 

    dingin atau kamar beku, di lemari pendingin, di dalam alat pembaa vaksin, pentingnya alat

    alat untuk mengukur dan mempertahankan suhu. Dampak perubahan suhu pada vaksin hidup

    dan mati berbeda. ;ntuk itu harus diketahui suhu optimum untuk setiap vaksin sesuai

     petunjuk penyimpanan dari pabrik masingmasing.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    36/64

    36

     

     b. :uhu optimum untuk vaksin hidup

    :e#ara umum semua vaksin sebaiknya disimpan pada suhu J2P7 sampai dengan J8N7,

    diatas suhu J8N7 vaksin hidup akan #epat mati, vaksin polio hanya bertahan dua hari, vaksin

    57 dan #ampak yang belum dilarutkan mati dalam tujuh hari. =aksin hidup potensinya

    masih tetap baik pada suhu kurang dari 2N7 sampai dengan beku. =aksin oral polio yang

     belum dibuka lebih bertahan lama (2 tahun bila disimpan pada suhu 2*N7 sampai dengan

    &*N7, namun hanya bertahan enam bulan pada suhu J2P7 sampai dengan J8N7. =aksin 57

    dan #ampak berbeda, alaupun disimpan pada suhu 2*N7 sampai dengan &*N7, umur 

    vaksin tidak lebih lama dari suhu J2P7 sampai dengan J8N7, yaitu 57 tetap satu tahun dan

    #ampak tetap dua tahun. 3leh karena itu vaksin 57 dan #ampak yang belum dilarutkan

    tidak perlu disimpan di suhu 2*N7 sampai dengan &*N7 atau didalam &reezer$

     

    #. :uhu optimum

    untuk vaksin mati =aksin mati (inaktif sebaiknya disimpan dalam suhu J2P7 sampai

    dengan J8N7 juga, pada suhu dibaah J2N7 (beku vaksin mati (inaktif akan #epat rusak.5ila beku dalam suhu 0.*N7 vaksin hepatitis 5 dan D"-!epatitis 5 (kombo akan rusak 

    dalam Q jam, tetapi dalam suhu diatas 8N7 vaksin hepatitis 5 bias bertahan sampai tiga puluh

    hari, D"-hepatitis 5 kombinasi sampai empat belas hari. Dibekukan dalam suhu *N7

    sampai dengan &0N7 vaksin D"-, D- dan -- akan rusak dalam &,* sampai dengan dua jam,

    tetapi bisa bertahan sampai empat belas hari dalam suhu di atas 8N7.

    d. @amar dingin dan kamar beku

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    37/64

    37

    @amar dingin (cold room dan kamar beku ( &reeze room umumya berada dipabrik,

    distributor pusat, Dinas @esehatan "rovinsi, berupa ruang yang besar dengan kapasitas *&00

    m, untuk menyimpan vaksin dalam jumlah yang besar. :uhu dingin berkisar J2P7 sampai

    dengan J8N7, terutama untuk menyimpan vaksinvaksin yang tidak boleh beku. :uhu kamar 

     beku berkisar antara 2*N7 sampai dengan &*N7, untuk menyimpan vaksin yang boleh beku,

    terutama vaksin polio. @amar dingin dan kamar beku harus beroperasi terus menerus,

    menggunakan dua alat pendingin yang bekerja bergantian. 1liran listrik tidak boleh terputus

    sehingga harus dihubungkan dengan pembangkit listrik yang se#ara otomatis akan berfungsi

     bila listrik mati. :uhu ruangan harus dikontrol setiap hari dari data suhu yang ter#atat se#ara

    otomatis. "intu tidak boleh sering dibuka tutup.

    -ambar 18 l% 4m an% ree

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    38/64

    38

    /, untuk memantau apakah suhunya pernah men#apai di baah 0 derajat. :ebaiknya pintu

    lemari es hanya dibuka dua kali sehari, yaitu ketika mengambil vaksin dan mengmbalikan

    sisa vaksin, sambil men#atat suhu lemari es.

    ?emari es dengan pintu membuka ke atas lebih dianjurkan untuk penyimpanan vaksin.

    @aretkaret pintu harus diperiksa kerapatannya, untuk menghindari keluarnya udara dingin.

    5ila pada dinding lemari es telah terdapat bunga es, atau di  &reezer telah men#apai tebal 2/

    #m harus segera dilakukan pen#airan (de&rost . :ebelum melakukan pen#airan, pindahkan

    vaksin ke cool box atau lemari es yang lain. 7abut kontak listrik lemari es, biarkan pintu

    lemari es dan &reezer terbuka selama 2) jam, kemudian dibersihkan. :etelah bersih, pasang

    kembali kontak listerik, tunggu sampai suhu stabil. :etelah suhu lemari sedikitnya men#apai

    J8N7 dan suhu &reezer &*N7, masukkan vaksin sesuai tempatnya.

    -ambar 1= Lemar# Es

    f. :usunan vaksin di dalam lemari es

    @arena vaksin hidup dan vaksin inaktif mempunyai daya tahan berbeda terhadap suhu

    dingin, maka kita harus mengenali bagian yang paling dingin dari lemari es. ?etakkan vaksin

    hidup dekat dengan bagian yang paling dingin, sedangkan vaksin mati jauh dari bagian yang

     paling dingin. Di antara kotakkotak vaksin beri jarak selebar jari tangan (sekitar 2 #m agar 

    udara dingin bias menyebar merata ke semua kotak vaksin.

    5agian paling baah tidak untuk menyimpan vaksin tetapi khusus untuk meletakkan cool 

     pac-' untuk mempertahankan suhu bila listerik mati. "elarut vaksin jangan disimpan di dalam

    lemari es atau &reezer' karena akan mengurangi ruang untuk vaksin, dan akan pe#ah bila beku.

    "enetes (dropper  vaksin polio juga tidak boleh di letakkan di lemari es atau  &reezer karena

    akan menjadi rapuh, mudah pe#ah. -idak boleh menyimpan makanan, minuman, obatobatan

    atau bendabenda lain di dalam lemari es vaksin, karena mengganggu stabilitas suhu karena

    sering di buka.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    39/64

    39

    -ambar 2; 'usunan 6aks#n

    g. ?emari es dengan pintu membuka ke depan

    5agian yang paling dingin lemari es ini adalah di bagian paling atas ( &reezer . Di dalam

     &reezer disimpan cold pac-' sedangkan rak tepat di baah &reezer untuk meletakkan vaksin

    vaksin hidup, karena tidak mati pada suhu rendah. Rak yang lebih jauh dari  &reezer (rak ke 2

    dan / untuk meletakkan vaksinvaksin mati (inaktif, agar tidak terlalu dekat  &reezer' untuk 

    menghindari rusak karena beku. -hermometer Dial atau >uller diletakkan pada rak ke2,

     &reeze 2atch atau &reeze tag pada rak ke /.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    40/64

    40

      -ambar 21 Lemar# Es %engan 5#ntu membuka %# %e5an

    h. ?emari es dengan pintu membuka ke atas

    5agian yang paling dingin dalam lemari es ini adalah bagian tengah ( eaporator  yang

    membujur dari depan ke belakang. 3leh karena itu vaksin hidup diletakkan di kanankiri

     bagian yang paling dingin (eaporator . =aksin mati diletakkan dipinggir, jauh dari

    evaporator. 5eri jarak antara kotakkotak vaksin selebar jari tangan (sekitar 2 #m. ?etakkan

    termometer Dial atau >uller atau &reeze 2atch3&reeze tag dekat vaksin mati.

    -ambar 22 Lemar# Es %engan 5#ntu membuka ke atas

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    41/64

    41

    i. adah pembaa vaksin

    ;ntuk membaa vaksin dalam jumlah sedikit dan jarak tidak terlalu jauh dapat

    menggunakan cold  bo (kotak dingin atau accine carrier (termos. !old box  berukuran

    lebih besar, dengan ukuran )00 liter, dengan penyekat suhu dari poliuretan, selain untuk 

    transportasi dapat pula untuk menyimpan vaksin sementara. ;ntuk mempertahankan suhu

    vaksin di dalam kotak dingin atau termos dimasukkan cold pac- atau cool pac-$

    -ambar 23 a%ah 5emba+a 7aks#n

     j. !old pac- dan cool pac-

    !old pac- berisi air yang dibekukan dalam suhu &*N7 sampai dengan 2*N7 selama 2)

     jam, biasanya di dalam adah plastik berarna putih. !ool pac-  berisi air dingin (tidak 

     bekuyang didinginkan dalam suhu J2P7 sampai dengan J8N7 selama 2) jam, biasanya di

    dalam adah plastik berarna merah atau biru. !old pac- (beku dimasukkan ke dalam

    termos untuk mempertahankan suhu vaksin ketika membaa vaksin hidup sedangkan cool 

     pac- (#air untuk membaa vaksin hidup dan vaksin mati (inaktif.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    42/64

    42

    -ambar 2 l% Pa(k an% l Pa(k 

    k. >enilai kualitas vaksin

    =aksin hidup akan mati pada suhu di atas batas tertentu, dan vaksin mati akan rusak di

     baah suhu tertentu.

    &. @ualitas rantai vaksin dan tanggal kadaluarsa

    ;ntuk mempertahankan kualitas vaksin maka penyimpanan dan transportasi vaksin harus

    memenuhi syarat rantai vaksin yang baik, antara lain B disimpan di dalam lemari es atau

     &reezer dalam suhu tertentu, transportasi vaksin di dalam kotak dingin atau termos yang

    tertutup rapat, tidak terendam air, terlindung dari sinar matahari langsung, belum meleati

    tanggal kadaluarsa, indikator suhu berupa ==> (accine ial monitor  atau &reeze 2atch3tag 

     belum melampaui batas suhu tertentu.

    2. ==> (accine ial monitor 

    ;ntuk menilai apakah vaksin sudah pernah terpapar suhu di atas batas yang dibolehkan,dengan membandingkan arna kotak segi empat dengan arna lingkaran di sekitarnya. 5ila

    arna kotak segi empat lebih muda daripada lingkaran dan sekitarnya (disebut kondisi ==>

    1 atau 5 maka vaksin belum terpapar suhu di atas batas yang diperkenankan. =aksin dengan

    kondisi ==> 5 harus segera dipergunakan. 5ila arna kotak segi empat sama atau lebih

    gelap daripada lingkaran dan sekitarnya (disebut kondisi ==> 7 atau D maka vaksin sudah

    terpapar suhu di atas batas yang diperkenankan, tidak boleh diberikan pada pasien.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    43/64

    43

    -ambar 2* Vaksin Vial Monitor 

    4$ 5reeze 2atch dan &reeze tag

    1lat ini untuk mengetahui apakah vaksin pernah terpapar suhu dibaah 0P7. 5ila dalam

     &reeze 2atch terdapat arna biru yang melebar ke sekitarnya atau dalam &reeze tag ada tanda

    silang (S, bearti vaksin pernah terpapar suhu di baah 0P7 yang dapat merusak vaksin mati.

    =aksinvaksin tersebut tidak boleh diberikan kepada pasien.

    -ambar 29 ree

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    44/64

    44

    =aksin toksoid, rekombinan dan polisakarida umumnya berarna putih jernih sedikit

     berkabut. 5ila menggumpal atau banyak endapan berarti sudah pernah beku, tidak boleh

    digunakan karena sudah rusak. ;ntuk meyakinkan dapat dilakukan uji ko#ok seperti dibaah

    ini. 5ila vaksin setelah diko#ok tetap menggumpal atau mengendap maka vaksin tidak boleh

    digunakan karena sudah rusak.

    *. "emilihan vaksin

    =aksin yang harus segera dipergunakan adalah B vaksin yang belum dibuka tetapi telah

    dibaa ke lapangan, sisa vaksin telah dibuka (dipergunakan, vaksin dengan ==> 5, vaksin

    dengan tanggal kadaluarsa sudah dekat (O3 E Early Expire 5irst Out , vaksin yang sudah

    lama tersimpan dikeluarkan segera (OIO3 E 5irst In 5irst Out .

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    45/64

    45

    BAB III

    !ETDE PENELITIAN

    3.1 Desa#n stu%#

    >etode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah intervensi melalui penyuluhan

    kepada para ibu di "osyandu ibu dan anak di "oskesdes 1ek ?ung @e#amatan Dolok 

    :anggul. Dengan melakukan penyuluhan diharapkan para ibu dapat lebih memahami

    mengenai imunisasi dan membaa anakanaknya ke posyandu9"oskesdes untuk melengkapi

    imunisasinya.

    3.2 !et%e Pengum5ulan Data

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk 

    mendapatkan informasi dan data dari responden. 1da tiga bagian kuesioner yang digunakan

    dalam penelitian ini yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan kepustakaan. 5agian pertama

    kuesioner yaitu data demografi yang diisi oleh responden. @uesioner demografi berisi tentang B

    usia, jenis kelamin, suku bangsa, tingkat pendidikan, pekerjaan,riayat keluarga.

    5agian kedua adalah kuesioner pengetahuan tentang imunisasi dasar, terdiri dari 20

     pernyataan dengan menggunakan skala ordinal yang menjaab benar diberi skor &, salah diberi

    skor 0. enurut 1rikunto (2006, yaitu B

    H 5aik, bila jaaban responden benar 6&00+ dari total nilai angket pengetahuan.

    H 7ukup, bila jaaban responden benar 60*+ dari total nilai angket pengetahuan.

    H @urang, bila jaaban responden benar 60+ dari total nilai angket pengetahuan.

    3.3 Pelaksanaan Pengum5ulan Data

    "ertamatama disiapkan tema penyuluhan yang hendak dilakukan, lalu sesuai dengan

     jadal "osyandu Ibu 1nak, maka dilakukan kunjungan ke dusun yang dituju. @emudian

    dilakukan kegiatan "osyandu Ibu 1nak berupa pendaftaran, penimbangan berat badan,

     pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan setelah itu dilakukan penyuluhan.

    :ebelum dilakukan penyuluhan, para ibu dikumpulkan lalu diberikan kuesioner yang

     berisikan pertanyaan seputar pengetahuan tentang imunisasi dasar. ?alu kuesioner 

    dikumpulkan.

    :etelah itu dilakukan penyuluhan tentang imunisasi dasar, dan para ibu diperbolehkan

    untuk berkonsultasi ataupun bertanya apabila ada hal yang dirasa kurang jelas. @emudian

    setelah itu dibagikan kembali kuesioner mengenai imunisasi dasar untuk menilai tingkat

     pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan.

    3. Anal#s#s Data

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    46/64

    46

    Data dikumpulkan pada formulir yang telah disediakan dan dikumpulkan dalam satu

    tabel induk, kemudian diolah dengan komputer dengan langkah sebagai berikutB

    1. Data yang telah dikumpulkan disunting dan terhadapnya dilakukan coding .

    2. :etelah dicoding  data kemudian dimasukkan ke dalam :":: versi &2.

    /. >elakukan analisis data se#ara deskriptif dengan menggunakan menu &re6uency.

    3.* Presentas# Data

    Data yang diperoleh dipresentasikan dengan menggunakan tabel dan grafik.

    3.9 Pela5ran Data

    Data yang sudah diolah dan dianalisis disusun dalam bentuk makalah diagnosis

    komunitas. :atu rangkap makalah akan diberikan kepada puskesmas.

    BAB I6

    HA'IL

    .1 Pr"#l Kmun#tas Umum

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    47/64

    47

    "uskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

    merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

    masyarakat di ilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. "uskesmas mempunyai

    eenang dan tanggung jaab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam ilayah

    kerjanya. Oungsi "uskesmas adalah menggerakkan pembangunan beraasan

    kesehatan, memberdayakan kesehatan dan memberdayakan keluarga serta memberikan

     pelayanan tingkat pertama.

    "uskesmas :aitnihuta telah melaksanakan upaya kesehatan ajib yaituB

    &. ;paya "romosi @esehatan

    2. ;paya @esehatan ?ingkungan

    /. ;paya @esehatan Ibu dan 1nak :erta @eluarga 5eren#ana

    ). ;paya "erbaikan iAi >asyarakat

    *. ;paya "en#egahan dan "emberantasan "enyakit >enular 

    6. ;paya "engobatan

    . ;paya "en#atatan dan "elaporan

    :erta upaya kesehatan pengembangan yaituB

    &. ;paya @esehatan :ekolah (;@:

    2. ;paya @esehatan igi dan >ulut

    /. ;paya 5"

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    48/64

    48

    Desa :aitnihuta mempunyai jumlah penduduk 2/)/ jia dengan perin#ian jumlah

    lakilaki &0'* jia, perempuan &&2) jia, dan terdiri dari */& @@.

    . 'umber Da$a Kesehatan $ang a%a

    Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan, perlu dilibatkan peran

    serta masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan tersebut.

    5erbagai upaya dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya

    masyarakat. baik itu penggalangan dana, pemanfaatan sumber daya manusia,

     pemanfaatan sumber daya alam termasuk teknologi tepat guna dalam bidang kesehatan.

    ;paya kesehatan bersumber daya masyarakat (;@5> adalah kegiatan "osyandu ("os

    "elayanan -erpadu, "oskesdes ("os @esehatan Desa dan Desa :iaga.

    .* 'arana Pela$anan Kesehatan $ang a%a

    "uskesmas :aitnihuta adalah puskesmas raat jalan atau non peraatan.

    "uskesmas :aitnihuta merupakan peningkatan dari puskesmas pembantu, yang menjadi

    induk. "uskesmas :aitnihuta membaahi & "uskesmas pembantu yang beralokasi di

    Desa "akkat, dan membaahi 8 "oskesdes.

    .9. Data Has#l Inter7ens#

    "ada penelitian ini dilakukan terhadapa 20 responden yang merupkan akil dari ibu

     bayi di Desa 1ek ?ung, ke#amatan Dolok :anggul, @abupaten !umbang !asundutan.

    "enelitian dilakukan dengan #ara penyebaran kuesioner dan aan#ara terhadap 20

    responden, adapun informasi yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa pendidikan dan

     pekerjaan dari responden dan informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku pada ibu

     bayi tentang imunisasi pada anak.

    5erikut ini merupakan distribusi responden berdasarkan pendidikan yang ditunjukkan

     pada tabel ).&.

    Tabel .1. D#str#bus# 4es5n%en Ber%asarkan Pen%#%#kan

    Pen%#%#kan N C

    -amat :D 0 0

    -amat :>" ) 20,0

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    49/64

    49

    -amat :>19:>@ &/ 6*,0

    -amat Diploma & *,0

    -amat :arjana 2 &0.0

    Ttal 20 &00,00

    -abel ).& menjelaskan mengenai distribusi responden berdasarkan pendidikan.

    Responden yang mempunyai riayat yang tamat :D tidak ada, tamat :>" ) orang (20,0+,

    tamat :>19:>@ sebanyak &/ orang (6*,00+, tamat Diploma sebanyak & orang (*,0+,

    tamat :arjana 2 orang (&0,0+. Responden dengan tingkat pendidikan :>19:>@ paling

    dominan (6*,00+ dan yang paling sedikit adalah diploma..

    Oaktor pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan responden terhadap pentingnya

    imunisasi, sehingga akan mempengaruhi respon ibu dalam memberikan imunisasi yang

    lengkap terhadap anaknya.

    Data yang kedua adalah distribusi responden berdasarkan pekerjaan yang dapat dilihat

     pada tabel ).2 berikut ini.

    Tabel .2 D#str#bus# 4es5n%en Ber%asarkan Pekerjaan

     Pekerjaan N C

    "etani & 8*,00

    Ibu Rumah -angga & *,00

    uru 2 &0,00

    :asta 0 0

    Ttal 20 &00.0

    -abel ).2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan pekerjaan. Responden dengan

     pekerjaan petani sebanyak & orang (8*+, ibu rumah tangga sebanyak & orang (*+, guru

    sebanyak 2 orang (&0+, sasta tidak ada (0+. Responden dengan jenis pekerjaan paling

    dominan adalah ibu petani dengan presentasi 8*+, sedangkan responden dengan jenis

     pekerjaan paling sedikit adalah ibu rumah tangga saja.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    50/64

    50

    Data yang ketiga adalah distribusi responden berdasarkan umur responden yang dapat

    dilihat pada tabel )./ berikut ini.

    Tabel .3 D#str#bus# Umur 4es5n%en

    ;mur Ibu N C

    T 20 tahun 2 &0

    20/0 tahun &2 60

    G /0 tahun 6 /0

    Ttal 20 &00.0

    -abel )./ menunjukkan distribusi umur ibu balita yang digunakan sebagai responden,

    dimana ibu yang berumur T 20 tahun sebanyak &0 +, ibu yang berumur G /0 tahun sebanyak 

    /0 + dan yang paling dominan pada responden adalah ibu yang berumur 20/0 tahun

    sebanyak 60 +.

    Data yang keempat adalah distribusi responden berdasarkan pengetahuan responden

    sebelum penyuluhan ("reIntervensi yang dapat dilihat pada tabel )./ berikut ini.

    Tabel . Pengetahuan 4es5n%en Tentang Imun#sas# /Pre)Inter7ens#0

    -ingkat "engetahuan 4 +

    5aik 

    7ukup

    &*

    )

    *

    20

    @urang & *

    -otal 20 &00.0

    -abel ).) menunjukkan pengetahuan responden tentang pentingnya imunisasi (pre

    intervensi. Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang imunisasi

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    51/64

    51

    sebanyak &* orang dengan presentasi *+. Responden yang mempunyai pengetahuan yang

    #ukup baik tentang imunisasi sebanyak ) orang dengan prosentase 20 +. Responden yang

    mempunyai pengetahuan yang kurang sebanyak & orang dengan prosentase sebanyak *+.

    !asil pengambilan data ini didapatkan baha responden lebih banyak yang mempunyai

    tingkat pengetahuan yang baik tentang imunisasi.

    5erikut ini adalah tabel mengenai hasil tentang sikap ibu anak dalam mengimunisasikan

    anak yang dilakukan responden.

    Tabel .* &umlah res5n%en tentang s#ka5 #bu mengena# #mun#sas# 5a%a anak 

    /5re)#nter7ens#0

    "erilaku 4 +

    5aik 20 &00

    5uruk 0 0

    -otal 20 &00

    Dari hasil responden tentang perilaku ibu anak dalam menerapkan program imunisasi

    kebanyakan dari responden sudah berperilaku baik mau membaa anak ke posyandu dan

    mengimunisasikan anaknya dengan jumlah responden yang perilaku baik sebesar &00 +.

    5erikut ini adalah tabel mengenai hasil tentang perilaku ibu anak dalam

    mengimunisasikan anak yang dilakukan responden.

    Tabel .9 &umlah res5n%en tentang 5er#laku #mun#sas# 5a%a anak /5re)#nter7ens#0

    "erilaku 4 +

    5aik & 8*

    7ukup / &*

    5uruk 0 0

    -otal 20 &00

    Dari hasil responden tentang perilaku ibu anak dalam menerapkan program imunisasi

    kebanyakan dari responden sudah berperilaku baik mau membaa anak ke posyandu dan

    mengimunisasikan anaknya dengan jumlah responden yang perilaku baik sebesar 8* +.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    52/64

    52

    @emudian setelah dilakukan intervensi pada responden, yaitu berupa penyuluhan,

     pembagian leaflet, dan tanyajaab kepada responden tentang imunisasi didapatkan data

     peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam mengimunisasikan anak. 5erikut ini

    adalah tabel tingkat pengetahuan responden tentang imunisasi (postintervensi.

    Tabel .: Pengetahuan 4es5n%en Tentang Imun#sas# /Pst)Inter7ens#0

    -ingkat "engetahuan 4 +

    5aik 

    7ukup

    20

    0

    &00,0

    0

    @urang 0 0

    -otal 20 &00.0

    -abel ). menunjukkan pengetahuan responden tentang pentingnya imunisasi (post

    intervensi. Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang imunisasi

    sebanyak 20 orang dengan prosentase &00+. !asil pengambilan data ini didapatkan baha

    terjadi peningkatan pengetahuan responden, sangat baik tentang imunisasi dibandingkan

    sebelum dilakukan intervensi.

    5erikut ini adalah tabel mengenai hasil tentang perilaku ibu bayi dan ibu hamil dalam

    mengimunisasikan anak yang dilakukan responden (postintervensi.

    Tabel .8 &umlah res5n%en tentang s#ka5 #bu menegena# #mun#sas# 5a%a anak 

    /5st)#nter7ens#0

    "erilaku 4 +

    5aik 20 '*,0

    5uruk 2 *,0

    -otal )0 &00

    Dari hasil responden tentang sikap ibu anak dalam menerapkan program imunisasi

    setelah dilakukan intervensi menunjukkan sikap yang baik.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    53/64

    53

    5erikut ini adalah tabel mengenai hasil tentang perilaku ibu bayi dan ibu hamil dalam

    mengimunisasikan anak yang dilakukan responden (postintervensi.

    Tabel .= &umlah res5n%en tentang 5er#laku #bu mengena# #mun#sas# 5a%a anak 

    /5st)#nter7ens#0

    "erilaku 4 +

    5aik 20 '*,0

    5uruk 2 *,0

    -otal )0 &00

    Dari hasil responden tentang perilaku ibu anak dalam menerapkan program imunisasi

    setelah dilakukan intervensi menunjukkan sikap yang baik.

     3utput dari mini proyek ini adalah meningkatnya jumlah balita yang diimunisasi di

    Desa 1ek ?ung yang merupakan ilayah kerja "uskesmas :aitnihuta.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    54/64

    54

    BAB 6

    PE!BAHA'AN

    "ada mini pro)ect   ini, peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang

     peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita terhadap "rogram imunisasi di Desa

    1ek ?ung, ke#amatan Dolok sanggul sehingga ter#ipta peningkatan pengetahuan, sikap dan

     perilaku masyarakat terhadap imunisasi. "enilaian terhadap perilaku tidak mudah dilakukan

    karena membutuhkan penelitian yang sifatnya berkelanjutan. "erilaku merupakan bentuk 

    suatu hal yang bukan hanya dari pengetahuan saja, melainkan banyak hal seperti adat,

    kebiasaan, pola pikir, pengalaman dan lainlain. :edangkan pengetahuan itu sendiri

    merupakan hal yang dapat dipelajari dan dimodifikasi.

    !asil penelitian ini diperoleh dari data yang berupa kuesioner tentang tingkat

     pengetahuan ibu. "eneliti menggunakan metode ini karena tingkat pengetahuan merupakan

    salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. -ingkat

     pengetahuan tentang imunisasi pada ibu di masyarakat merupakan salah satu tolak ukur untuk 

    mengetahui bagaimana ibu menyadari pentingnya imunisasi pada anak, selain itu tingkat

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    55/64

    55

     pengetahuan juga dapat mengetahui respon dari suatu keluarga dalam memberikan imunisasi

     pada anak.

    "rosedur penelitian ini adalah ibuibu di posyandu yang memiliki anak balita dibagikan

    kuesioner untuk dijaab kemuadian hasil jaaban di skoring untuk dikategorikan ke dalam

    tingkat pengetahuan. 5agi ibu yang tidak dapat memba#a maka pengisian kuesioner dipandu

    oleh dokter intersip atau petugas yang bersangkutan.

    5erdasarkan data hasil penelitian sebelum dilakukan intervensi menunjukkan nilai yang

     baik dari pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai program imunisasi di desa 1ek ?ung.

    !anya saja sikap dan perilaku ibu balita yang masih harus ditingkatkan dalam menyikapi

     program imunisasi, mengingat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita nilainya harus

    sangat baik. !al ini dikarenakan masih dimungkinkannya anak menderita penyakit meskipun

    sudah diimunisasi.

    @egiatan intervensi yang dilakukan selama penelitian adalah edukasi setiap posyandu,

    menyebar leaflet, melatih kader posyandu, dan melakukan penyuluhan. -entu saja hal ini

    tidak mungkin dilakukan sekali atau dua kali. :etelah dilakukan intervensi pada responden,

    yaitu berupa penyuluhan, pembagian leaflet, dan tanyajaab kepada responden tentang

    imunisasi didapatkan baha terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam

    mengimunisasikan anak. "ersentase responden post intervensi yang mempunyai tingkat

     pengetahuan yang baik tentang imunisasi meningkat menjadi &00+, begitu juga jumlah

    responden menyikapi program imunisasi meningkat menjadi &00+, :edangkan jumlah

    responden yang perilaku baik meningkat menjadi sebesar &00 +. !asil pengambilan data ini

    didapatkan baha terjadi peningkatan pengetahuan yang baik tentang imunisasi

    dibandingkan sebelum dilakukan intervensi, alaupun hanya sebanyak 20 responden.

    @ondisi tersebut karena dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kendalakendala yang

    dialami saat proses mini proyek berlangsung. @endala tersebut antara lain B

    &. "erbedaan bahasa dan budaya

    5ahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan

    sesuatu. @eterbatasan dalam penggunaan bahasa daerah membuat penelitian ini

     berjalan kurang maksimal karena sebagian besar orang lebih menguasai bahasa daerah

    mereka dibandingkan bahasa Indonesia.

    2. @eterbatasan tim

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    56/64

    56

    @arena terbatasnya tim mini proyek, maka penelitian tidak dapat dilakukan se#ara

    #epat. !al ini tentu saja berpengaruh dalam keberhasilan mini proyek.

    /. @eterbatasan aktu penelitian

    aktu penelitian kurang ideal karena out#ome yang diinginkan adalah desa ;7I.

    !asil yang diperoleh seharusnya dihitung selama satu tahun. >aka harus dilakukan

    se#ara berkesinambungan.

    ). @eengganan masyarakat dalam mengikuti program

    1danya masyarakat yang masih enggan mengikuti posyandu karena lebih memilih

    melakukan kegiatan di rumah seperti memasak, berjualan dan lainlain. @arena

     beberapa posyandu kurang mendapatkan perhatian dari arga setempat, maka

    kegiatan mini proyek pun agak sulit didapatkan.

    BAB 6I

    KE'I!PULAN DAN 'A4AN

    9.1 Kes#m5ulan

    • "engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

     penginderaan terhadap suatu objek tertentu. "enginderaan terjadi melalui pan#aindra

    manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, pen#iuman, rasa dan raba.

    "engetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam

    membentuk tindakan seseorang. "erilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

    langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

    • 7akupan imunisasi dasar lengkap di desa 1ek lung sudah baik, hal ini dikarenakan

     pihak puskesmas, poskesdes, maupun para kader posyandu yang selalu giat mengajak 

    ibuibu balita untuk mengikuti program imunisasi di desa 1ek lung, ke#amatan Dolok 

    sanggul

    • 5erdasarkan distribusi frekuensi kuesioner pre C test, dapat dilihat baha mayoritas

     pengetahuan responden tentang imunisasi adalah sudah baik yaitu sebanyak &* orang

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    57/64

    57

    (*+, kemudian hanya ) orang (20+ berpengetahuan #ukup dan ada satu orang

     berpengetahuan kurang (*+. !al ini menunjukkan responden mendapat #ukup

    informasi mengenai imunisasi dari berbagai sumber di sekitarnya, seperti paramedis

    dan media informasi lainnya

    • :etelah dilakukan intervensi terlihat terjadi peningkatan baik dari segi pengetahuan,

    sikap dan perilaku mengenai program imunisasi dasar lengkap di desa 1ek lung,

    ke#amatan Dolok sanggul. Dapat diambil kesimpulan baha tingkat pengetahuan

    responden setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan.

    • "eserta posyandu ibu anak ternyata antusias dengan kegiatan penyuluhan dan diskusi

    yang dilakukan, hal ini tampak dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi

    tanya jaab berlangsung.

    9.2 'aran

    • @epada Dinas @esehatan @abupaten !umbang !asundutan, agar semakin

    memperhatikan kondisi kesehatan balita di ilayah kerjanya, dan meran#ang berbagai

     program untuk kesehatan balita yang berguna.

    • @epada pihak "uskesmas :aitnihuta, agar semakin rutin melaksanakan kegiatan

    "osyandu ibu anak disertai dengan kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai berbagai

     penyakit balita ataupun ibu hamil lainnya.

    • @epada pihak "uskesdes 1ek ?ung agar aktif menginformasikan kegiatankegiatan

     posyandu lainnya kepada masyarakat sekitar agar semakin banyak yang hadir dan

    mengikuti kegiatan posyandu.

    • @epada pihak yang selanjutnya akan melakukan kegiatan penelitian mengenai

    imunisasi, disarankan agar turut menilai sikap dan perilaku peserta mengenai

    imunisasi.

    • @epada pihak masyarakat agar selalu semangat mengikuti program imunisasi dasar 

    lengkap baik itu di posyandu, poskesdes, maupun puskesmas hal ini demi

    meningkatkan kesehatan anakanak demi terujudnya anak yang sehat.

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    58/64

    58

    DATA4 PU'TAKA

    1rikunto, :uharsini. (2006. Prosedur Penelitian .uatu Pende-atan Pra-ti-'

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    59/64

    59

     4otoadmodjo, :oekidjo. (20&0.  #etodologi Penelitian 1esehatan' . 1. (2002. #etoda .tatisti-a$ disi 6. 5andung B "-. -arsito 5andung.

    "uskesmas :ayurmatinggi. (20&0. 9aporan ,ahunan Hasil Imunisasi Bayi' :ayurmatinggi.

    httpB99.depkes.go.id9inde.php9berita9infoumumkesehatan9buletin surveilanspd/idan

    imunisasi.html (data surveilands dibuka tanggal 2 maret 20&&

    >etaati, "olmaria (20&0"engetahuan Ibu -entang Imunisasi "ada 5alita Di @linik 5ersalin

     4urhalma -embunghttpB99repository.usu.a#.id9bitstream9&2/)*68'9&'&29*91bstra#t.pdf 

    >aryani, Ike (200' Oaktorfaktor yang mempengaruhi ketidak petuhan ibu terhadap

     pelaksanaan Imunisasi pada balita di desa 5lumbang @e#amatan -aangmangu @abupaten

    @arang 1nyar httpB99etd.eprints.ums.a#.id9))88

    1li, >uhammad (2002 "engetahuan, :ikap dan perilaku Ibu bekerja dan tidak bekerja

    tentang imunisasi

    httpB99repository.usu.a#.id9bitstream9&2/)*68'9&'&29*91bstra#t.pdf 

     

    http://www.depkes.go.id/index.php/berita/info-umum-kesehatan/buletin%20surveilans-pd3i-dan-imunisasi.htmlhttp://www.depkes.go.id/index.php/berita/info-umum-kesehatan/buletin%20surveilans-pd3i-dan-imunisasi.htmlhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19172/5/Abstract.pdfhttp://etd.eprints.ums.ac.id/4488http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19172/5/Abstract.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19172/5/Abstract.pdfhttp://etd.eprints.ums.ac.id/4488http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19172/5/Abstract.pdfhttp://www.depkes.go.id/index.php/berita/info-umum-kesehatan/buletin%20surveilans-pd3i-dan-imunisasi.htmlhttp://www.depkes.go.id/index.php/berita/info-umum-kesehatan/buletin%20surveilans-pd3i-dan-imunisasi.html

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    60/64

    60

    KUE'INE4 PENELITIAN

    >4I4@1-@14 "4-1!;14, :I@1", D14 "RI?1@; >1:%1R1@1-

    -4-14 @?4@1"14 I>;4I:1:I D1:1R ?4@1" DI D:1 1@ ?;4

    ";:@:>1: :1I-4I!;-1

    Data Responden B

     4ama responden (3rangtua B

     4ama anak B

    ;sia anak B

    1lamat B

    "ekerjaan B

    "endidikan terakhir B

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    61/64

    61

    "engetahuan Responden

    &. 1pa manfaat imunisasi pada anak anda U

    a. ;paya pengobatan terhadap penyakit infeksi

     b. ;paya pen#egahan terhadap penyakit tertentu

    #. ;paya untuk meningkatkan berat badan anak 

    d. ;paya meningkatkan giAi pada anak 

    e. -idak tahu

    2. "enyakit apa yang dapat di#egah dengan imunisasi U

    a. Diare

     b. Demam berdarah

    #. 7ampak 

    d. Infeksi telinga

    e. -idak tahu

    /. 5erapa jenis imunisasi dasar lengkap yang didapat di posyandu U

    a. *

     b. /

    #.

    d. )

    e. -idak tahu

    ). 5erikut ini salah satu yang termasuk #ara pemberian imunisasi U

    a. Diteteskan ke mulut

     b. Diteteskan ke telinga

    #. Disuntikkan ke pembuluh darah

    d. Disuntikkan di betis

    e. -idak tahu

    *. @apan seharusnya anak anda pertama kali di imunisasi U

    a. ;sia 2 tahun

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    62/64

    62

     b. ;sia sekolah

    #. :ejak sakit

    d. :ejak lahir 

    e. -idak tahu

    6. Imunisasi apakah yang pemberiannya diteteskan melalui mulut U

    a. 57

     b. "olio

    #. !epatitis 5

    d. D"-

    e. -idak tahu

    . "enyakit apakah yang dapat di#egah dengan pemberian imunisasi 57 U

    a. "olio

     b. !epatitis 5

    #. -57

    d. 7ampak 

    e. -idak tahu

    8. 5erapa kali imunisasi "olio diberikan U

    a. 2

     b. /

    #. )

    d. &

    e. -idak tahu

    '. @apan imunisasi #ampak mulai diberikan U

    a. :ejak lahir 

     b. ;sia sekolah

    #. ;sia ' bulan

    d. ;sia & tahun

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    63/64

    63

    e. -idak tahu

    &0. 1pakah imunisasi yang sudah terleatkan dapat diberikan U

    a. -idak bisa

     b. -idak mungkin

    #. 5isa

    d. 5isa, asalkan anaknya sudah sekolah

    e. -idak tahu

    :ikap Responden

    &&. 1pakah ibu setuju dengan adanya program imunisasi dasar lengkapU

    a. :etuju

     b. -idak setuju

    &2. 1pakah ibu setuju apabila anak anda diimunisasi U

    a. :etuju

     b. -idak setuju

    &/. 1pakah ibu setuju baha imunisasi itu sangat penting untuk kesehatan anak U

    a. :etuju

     b. -idak setuju

    &). 1pakah ibu setuju baha manfaat imunisasi yang didapat jauh lebih besar

    dibandingkan kerugiannya (efek samping U

    a. :etuju

     b. -idak setuju

    &*. 1pakah ibu setuju kalau imunisasi "olio dapat men#egah penyakit polio U

    a. :etuju

     b. -idak setuju

  • 8/17/2019 Mini Project_daniel Situngkir 3

    64/64

    "erilaku Responden

    &6. 1pakah anak ibu sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkapU

    a. :udah

     b. 5elum

    5ila belum, berikan alasannya...

    &. "ada umur berapa anak ibu mendapat imunisasi 57 U

    a. :egera setelah lahir 

     b. :ebelum berumur 2 bulan

    #. :etelah berumur 2 bulan

    d. :etelah terkena penyakit -57

    e. -idak mendapatkan imunisasi 57

    &8. 1pakah ibu tetap membaa anak ibu untuk di imunisasi apabila anak ibu sedang diare

    U

    a. -etap

     b. -idak 

    #. >enunda

    5erikan alasannya...

    &'. 5agaiman tindakan ibu pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi U

    a. >engajak orangtuanya agar anaknya diimunisasi

     b. !anya menyarankan

    #. -idak berbuat apaapa

    20. 1pakah ibu masih tetap membaa imunisasi (booster* anak ibu setelah anak ibu

    sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap U

    a. Iya

    b -id k