mixed batubara dengan cangkang sawit
DESCRIPTION
show articleTRANSCRIPT
-
`
CoFiring Batubara dengan limbah Biomassa
Batubara saat ini banyak digunakan di unit pembangkit listrik, pembangkit kukus, dan tanur pada
pabrik-pabrik. Penggunaan batubara di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat karena dikeluarkan
nya Perpres No. 5 tahun 2006 yang menyatakan bahwa konsumsi batubara akan terus ditingkatkan
hingga tahun 2025. Akan tetapi pembangkitan energi menggunakan batubara memiliki suatu kendala,
yaitu pembakaran batubara menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab utama
pemanasan global yang sedang marak diperdebatkan dan juga sulfur (klorin) pada pembakaran batubara
akan menyebabkan korosi pada alat-alat pembakar. Oleh karena itu, penggunaan batubara dimasa depan
sebaiknya dikurangi dan diganti dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu cara yang potensial untuk mengurangi konsumsi batubara sekaligus mengurangi emisi gas
rumah kaca dari pembakaran batubara adalah co-firing batubara dengan limbah biomassa.
Biomassa cangkang sawit
Dari sekian banyak jenis biomassa yang dimanfaatkan / dikaji, terlihat bahwa pembakaran cangkang
sawit baik sebagai primary fuel maupun sebagai co-fuel dalam pembakaran batubara belum banyak
dilaporkan disatu sisi. Sementara disisi lain pemanfaatan cangkang sawit sebagai bahan bakar boiler
sudah banyak dilakukan di pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit. Yang sangat disayangkan, hanya
sedikit sekali data ilmiah karakteristik pembakaran cangkang sawit yang terpublikasi terutama di
Indonesia karena praktisi di pabrik sawit tidak pernah berpikir untuk mempublikasikan pengalaman
mereka.
Batubara VS cangkang sawit
Salah satu alasan cangkang sawit menjadi kandidat yang bagus untuk co-firing dengan batubara adalah
karena keduanya merupakan bahan bakar padat. Sebab itu, peralatan pembakaran yang didesain untuk
batubara selayaknya juga bisa dipergunakan untuk biomassa cangkang sawit. Hanya saja, batu bara
dengan cangkang sawit tidaklah sama persis dan harus dipahami diantara
-
`
keduanya bila ingin mendapatkan co-firing yang efektif.
Pertama, komposisi kimia batubara berbeda dengan biomassa (table 2). Hampir keseluruhan biomassa
mempunyai kandungan hydrogen dan oksigen lebih tinggi, serta lebih sedikit kadar karbon daripada
batubara. Dan oleh karenanya biomassa cenderung menghasilkan energi yg lebih rendah dibanding batubara sekitar dua pertiga dalam satuan massa. Disisi lain tingginya kadar volatile matter yang
terdapat pada biomassa menyebabkan cangkang sawit (biomassa) lebih mudah terbakar daripada
batubara dalam proses pengapian (table 1) dan menghasilkan bottom ash jauh lebih sedikit.
Semua tergambar dalam tabel dibawah ini :
-
`
-
`
-
`
Sehubungan dengan materi diatas, kami Mitra Usaha telah berpengalaman dalam mensuplai
cangkang kelapa sawit ke beberapa kota besar di Indonesia dan mempunyai pengalaman loading PKS
ini dalam bentuk curah maupun kemasan karung pada container. Berikut spek dari cangkang sawit kami
Total moisture : 15 - 20% (tergantung dari cuaca dan iklim)
Ash content : 1.60 %
Volatile Matter : 40.59 %
Impurities content : 9.26 %
Nett caloric value : 4500-5000 Kcal/ Kg
Untuk informasi dan ketersediaan supply mohon kiranya menghubungi kami
Terima kasih