model bimbingan kelompok melalui kegiatan hizbul...
TRANSCRIPT
![Page 1: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/1.jpg)
i
MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL
WATHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA SLB
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Oleh:
Slamet S.Pd
NIM:1420411023
TESIS
KONSENTRASI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
![Page 2: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Slamet S.Pd
NIM : 1420411023
Jenjang : Magister
Program Studi : Pendidikan Islam
Konsentrasi : Bimbingan Konseling Islam
Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya.
![Page 3: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
![Page 4: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
![Page 5: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/5.jpg)
v
![Page 6: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
ABSTRAK
Slamet,S.Pd: Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul
Wathan Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SLB Muhammadiyah
Purworejo.Tesis.Yogyakarta:Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan : 1) Bagaimanakah upaya
Guru BK dalam meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah
Purworejo; 2) Hasil apa yang dicapai Guru BK dalam meningkatkan kemandirian
siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung dan
penghambat terhadap peningkatan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah
Purworejo
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan
disiplin ilmu pendidikan.Sumber datanya adalah Kepala Sekolah,Wakil Kepala
Sekolah dan Pembina Hizbul Wathan.Metode pengumpulan data dengan
menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data dengan
menggunakan analysis interactive models dari Miles dan Hubberman.
Hasil penelitian menyimpulkan : 1) Implementasi Pembelajaran nilai nilai
kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan meliputi: a) Visi pengembangan
pembelajaran nilai nilai kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan dapat
dicermati dari pemikiran serta ide pengelola lembaga persyarikatan yaitu dengan
mengembangkan Undang Undang Pandu Hizbul Wathan yang dijabarkan dalam
ilahiyah dan insaniyah. b) Bentuk bentuk pembelajaran nilai nilai kemandirian
dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan : upacara pembukaan dan doa bersama,
menyanyikan lagu islami serta sholat Asyar berjamaah. Sedang untuk nilai
ilahiyah meliputi doa bersama, salat berjamaah, Tadarus Al-Quran, Tazkiyah.
Pembelajaran nilai insaniyah yaitu Bakti sosial, reboisasi, pembersihan lokasi
perkemahan dan kuliah subuh. 2) Implementasi praktis pembelajaran nilai nilai
kemandirian meliputi: a) implementasi dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan
mencakup: perencanaan dengan menyusun jadwal latihan, pelaksanaanya pada
hari Kamis, selepas kegiatan belajar mengajar. Tepatnya pada pukul 14.00-15.00
WIB dan evaluasi dengan wawancara (lisan) dan observasi, b) implementasi
dalam program kegiatan , mencakup perencanaan dengan musyawarah membahas
sasaran dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan mengacu jadwal yang
dibuat serta pembagian tugas panitia maupun Pembina Hizbul Wathan dan
evaluasi dilakukan dengan diskusi untuk menilai kegiatan berhasil atau tidak .
![Page 7: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang
berjudul “Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hisbul Wathon Untuk
Meningkatkan Kemandirian Di SLB Muhammadiyah Purworejo” dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-
dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan
dorongan selama penulisan Tesis ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Islam Negeri Yogyakarta atas segala
kebijaksanaan, perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi.
2. Dr. Sumedi M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu
mengarahkan, membimbing, dan membere dorongan, masukan sampai Tesis
ini terselesaikan.
3. Kepala Sekolah SLB Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Bapak dan Istri tercinta, terima
5. kasih atas do’a, pengorbanan, dan dorongan yang kalian berikan dengan tulus
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis.
6. Rekan-rekan mahasiswa program Pasca Sarjana Bimbingan Konseling Islami
Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta Angkatan 2014.
7. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Tesis ini yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu.
Semoga kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja
yang membaca
Purworejo, 12 Maret 2016
SLAMET S.Pd
![Page 8: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
Selayang Pandang Tentang
SLB Muhammadiyah Purworejo
SLB Muhammadiyah Purworejo berdiri dan mendapat ijin operasional dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1987 dengan surat
nomor : 425.1/0004156. Namun sebelum menjadi SLB Muhammadiyah awalnya
bernama MILB Muhammadiyah Purworejo yang beralamat di Panti Asuhan
Yatim Muhammadiyah Purworejo yang beralamat di Jl. Plaosan V/382 .B
Purworejo.
Awalnya ada beberapa anak tuna netra yang ditampung di PAY Muhammadiyah
Purworejo dan didampingi 2 orang guru tuna netra dari Departemen Agama.
Anak-anak tersebut sebagian besar kegiatannya adalah belajar tentang agama
Islam saja (mengaji). Kemudian dari sistim panti ditingkatkan kebentuk
pendidikan formal dengan nama Madrasah Luar Biasa Muhammadiyah (MILB)
Purworejo. Dengan berkembangnya jumlah siswa dan bertambahnya guru-guru
yang berlatar belakang pendidikan khusus, maka diusulkan menjadi SLB
Muhammadiyah Purworejo, karena di Departemen Agama tidak ada petunjuk
teknisnya tentang pendidikan luara biasa .
Dengan terbitnya surat izin pendirian dari pemerintah dan mengingat situasi dan
kondisi yang kurang menunjang, maka pada tahun 1996 SLB Muhammadiyah
Purworejo berpindah tempat menempati lokasi yang baru di Jl. Yudodipuran no. 1
Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo hingga
sekarang. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan serta kebutuhan, maka
yang semula sekolah hanya melayani khusus anak tuna netra lalu dikembangkan
untuk melayani juga anak tuna rungu, tuna grahita, maupun tuna daksa. Jenjang
pendidikan yang ada saat ini mulai dari TKLB, SDLB, dan SMPLB, bahkan
SMALB dengan jumlah siswa 80 diasuh oleh 19 tenaga pendidik yang mayoritas
sudah berpendidikan S1.
Alhamdulillah gedung sekolah yang semula berupa rumah tinggal, kini sudah
berubah bentuk menjadi gedung sekolah yang cukup memadai. Hal ini tentu atas
Izin Alloh SWT, bantuan pemerintah, dukungan orang tua murid, serta do’a kita
semua. Tidak hanya itu saja sarana penunjang KBM juga semakin bertambah
yang tentu akan mengoptimalkan potensi warga SLB Muhammadiyah Purworejo.
Semoga kedepan semakin berkembang. Amin.
Purworejo, 17 Maret 2016
![Page 9: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………… ii
PENGESAHAN DIREKTUR………………………………………… iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI……………………………………. iv
NOTA DINAS PEMBIMBING……………………………………….. v
ABSTRAK…………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 5
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………… 6
D.Kajian Pustaka….. ……………………………………………….. 7
E.Kerangka Teori………. …………………………………………. 8
F.Metodologi Penelitian……………………………………………. 18
G.Sistematika Pembahasan…………………………………………. 24
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Kelompok……………………………………… 30
1. Pengertian Bimbingan Kelompok………………..……… 30
![Page 10: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/10.jpg)
x
2. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Kelompok…………… 34
B. Kemandirian……………………………………………… 47
1. Pengertian Kemandirian……………………………… 48
2. Ciri-Ciri Kemandirian…………………………………….. 51
3. Upaya Pengembangan Kemandirian………………………54
C. Hizbul Wathan…………………………………………………55
1. Sejarah Singkat Hizbul Wathan……………………………55
2. Idealitas Kader Muhammadiyah………………………… 62
3. Idealitas Kader Bangsa…………………………………….66
D. Anak Berkebutuhan Khusus………………………………… 69
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus………………… 70
E. Model Bimbingan Kelompok Hisbul Wathon……………… 72
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN………………………… 86
A. Letak Geografis Sekolah………………………………………86
B. Sejarah Berdirinya Sekolah……………………………………87
C. Visi, Misi Sekolah………………………………………… 87
D. Keadaan Guru, Pembina HW, Siswa dan Karyawan……… 89
E. Sarana dan Prasarana Sekolah…………………………… 92
F. Prestasi Siswa…………………………………………… 94
G.. Kegiatan Hisbul Wathon………………………………… 96
H. Klasifikasi Program Hizbul Wathan…………………… 98
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN………………………. 99
A. Implementasi Model Bimbingan Kelompok ………….. 99
![Page 11: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
1. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Hizbul
Wathan……………................................... 99
2. Bentuk- bentuk Pembelajaran Kemandirian dalam Hisbul
Wathon…………………………….. 108
B.Implementasi Praktis Model Bimbingan Kelompok ………… 122
1.Implementasi dalam Kegiatan Hisbul Wathon………….. 123
a.Perencanaan Pembelajaran Nilai-Nilai Kemandirian…. 124
b.Pelaksanaan Pembelajaran Nilai-nilai Kemandirian…. 125
c. Evaluasi Pembelajaran Nilai-Nilai Kemandirian……. 129
2.Implementasi dalam Program Kegiatan Hizbul Wathan.. 130
a.Perencanaan Program……………………………….. 131
b.Pelaksanaan Program Kegiatan…………………….. 132
c.Evaluasi Program Kegiatan………………………… 134
C.Faktor Pendukung dan Penghambat Kemandirian dalam kegiatan Hizbul
Wathan ……………………………………………… 136
1. Faktor Pendukung…………………………………… 136
2. Faktor Penghambat…………………………………. 138
BAB V PENUTUP…………………………………………………….. 146
A. Kesimpulan………………………………………………. 146
B. Saran……………………………………………………… 149
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................150
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
![Page 12: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengaruh kemajuan zaman yang terjadi saat ini membawa masyarakat
Indonesia melupakan pendidikan karakter. Padahal, pendidikan karakter
merupakan suatu pondasi bangsa yang sa ngat penting dan perlu ditanam kan
sejak dini kepada anak anak. Seba gai contoh, Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang ramah tamah dan memiliki etika sopan santun yang tinggi tetapi
sekarang kita sering disuguhi kabar te ntang etika sopan santun siswa yang
kurang terhadap orang tua dan guru. Permasalahan tersebut mencerminkan
lunturnya nilai-nilai karakter.
Karakter merupakan aspek yang penti ng untuk kesuksesan individu di m asa
depan dan m erupakan titian ilm u pengetahuan dan ketrampilan. Karakter
bukan sekadar penampilan lahiriah, melainkan mengungkapkan secara implisit
hal-hal yang tersem bunyi. Dalam pendidi kan karakter terd apat nilai-nilai
karakter yang dikem bangkan. Adapun 20 nilai karakter tersebut menurut
Kemendiknas (2010: 15-19) adalah nilai re ligius; jujur; bertanggung jawab;
bergaya hidup sehat; disiplin; kerja kera s; percaya diri; berjiwa wirau saha;
berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif; mandiri; ingin tahu; cinta ilmu; sadar
akan hak dan kewajiban diri dan orang la in; patuh pada aturan aturan sosial
menghargai karya dan prestasi orang lain; santun, dem okratis; ekologis,
nasionalis, menghargai keberagaman.
;
1
![Page 13: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/13.jpg)
2
Pendidikan karakter ini sesuai de ngan tujuan pendidikan nasional,
yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan m embentuk watak serta
peradaban bangsa yang berm artabat dalam rangka m encerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkem bangnya potensi peserta didik agar m enjadi
manusia yang berim an dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilm u, cakap, kreatif, mandiri, dan m enjadi warga
negara yang dem okratis serta be rtanggungjawab. Adapun tujuan dari
pendidikan karakter itu sendiri adalah untuk m eningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidika n di sekolah yang m engarah pada
pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.
Kenyataan di lapangan berdasarka n informasi dari guru bim bingan
konseling dan guru kelas di SLB Muha mmadiyah Purworejo, siswa belum
sepenuhnya memiliki nilai kem andirian, khususnya siswa SDLB kelas
IV,V,VI dan SMPLB kelas VII,VIII, IX yang berjumlah 63 orang. H al ini
dapat dilihat dari permasalahan yang nampak di kelas diantaranya adalah
adalah 27,7% siswa tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, 41,6% siswa
minta diarahkan guru secara terus m enerus dalam kegiatan belajar, 13,8%
siswa membutuhkan dukungan dari ora ng lain yang berlebihan dalam
menyelesaikan masalah sendiri, 55,5% tidak mampu belajar mandiri, 27,7%
siswa melaksanakan kegiatan harus at as perintah orang lain, 41,6% siswa
![Page 14: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/14.jpg)
3
sering menyontek pekerjaan tem an saat ada tugas m aupun saat ulangan
berlangsung, apabila ada pekerjaan rumah sering tidak m engerjakannya,
69,4% siswa menggunakan waktu belajar di sekolah untuk berm ain saat ada
jam kosong, 50% siswa tidak m emiliki tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas, dan 27,7% siswa selalu ingi n cepat-cepat m engakhiri kegiatan
belajarnya. Fenomena di atas menggambarkan bahwa nilai kemandirian dalam
diri siswa belum tampak. Data riil yang kedua dim ana situasi kehidupan
dewasa ini sudah m enunjukkan sikap masyarakat khususnya rem aja yang
mengarah pada rendahnya kemandirian.
Berdasarkan berita dari Kom pas, (Senin 16 April 2012), m enyatakan
bahwa pada hari pertam a Ujian Nasi onal SMA, SMK, dan sederajat sudah
diwarnai aksi curang yang dilakukan oleh peserta ujian. Peserta SMA 1
Ulaweng di Kabupaten Bone, Sulawesi Se latan terlihat berbagi jawaban dan
saling berdiskusi di tengah ketenangan UN mata pelajaran Bahasa Indonesia..
Diakses dari (http://ciricara.com/2012/04/16/hari-pertama-ujian-nasional-2012
sejumlah-siswa-melakukan-praktek-curang/.)
(Harian Kompas, Jumat 2 November 2012) yang menuliskan bahwa
pada hari tersebut Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, merazia
sejumlah pelajar bolos sekolah di ka wasan Lapangan Syekh Yusuf Discovery
Sungguminasa. Dalam razia tersebut, petugas Satpol PP menemukan sejumlah
siswa SMP maupun SMA yang nongkrong di lapangan Syekh Yusuf saat jam
pelajaran sekolah. Problem remaja di atas sem akin menunjukkan sikap
kemandirian yang rendah, serta meresahkan jika dikaitkan dengan situasi masa
![Page 15: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/15.jpg)
4
depan remaja yang m enjadi cikal bakal kem ajuan bangsa. Apabila keadaan
yang seperti ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berpengaruh
terhadap prestasi siswa disekolah.
Bimbingan dan konseling m erupakan salah satu kom ponen sekolah
dan mengemban tugas pendidikan kara kter. Pelaksanaan bim bingan dan
konseling tidak bisa lepas dari fungsi dan tujuan pendidikan. Pelaksanaan
bimbingan dan konseling sekolah d ilakukan oleh konselor sekolah UU
SISDIKNAS, (2003:1). Melalui laya nan bimbingan dan konseling yang
dilakukan konselor dapat membantu siswa mencapai individu yang memiliki
nilai kemandirian. Layanan bim bingan dan konseling yang dilakukan di
sekolah meliputi layanan orientasi, informasi, penguasaan konten,
penempatan, penyaluran, bi mbingan kelompok, konseling kelompok,
konsultasi, dan layanan mediasi. Dalam memberikan layanan ada yang bersifat
pribadi, klasikal, dan kelompok. Kondisi nilai kemandirian siswa yang ada di
sekolah pada umumnya bervariasi, ada siswa yang memiliki nilai kemandirian
sangat tinggi dan ada pula yang mem iliki nilai kemandirian rendah.Layanan
bimbingan kelompok dapat diasumsikan tepat dalam membantu meningkatkan
nilai kemandirian siswa. Bim bingan kelompok menjadi media dalam upaya
membimbing individu yang bertuj uan untuk m engembangkan perasaan
berfikir, persepsi, wawasan, dan si kap terarah kepada tingkah laku yang
diinginkan dengan m emanfaatkan dinamika kelompok dalam hal ini adalah
kepanduan Hizbul Wathan. Melalui kepanduan Hizbul W athan siswa
mendapat berbagi inform asi tentang sikap mandiri dan belajar berinteraksi
![Page 16: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/16.jpg)
5
dengan anggota kelom pok yang m empunyai pengetahuan, pengalam an,
gagasan tentang sikap mandiri yang berbeda-beda.Subyek penelitian ini adalah
siswa SD kelas IV,V,VI dan SMP kelas VII,VIII,IX SLB Muhammadiyah
Purworejo yang m enjadi anggota kepa nduan Hizbul W athan Tahun ajaran
2014/2015 yang berjumlah 63 orang.
Berkembangnya wawasan, perasaan, berfikir, dan berpersepsi dari
siswa dalam kegiatan layanan bim bingan kelompok akan m endorong siswa
untuk dapat m enyelesaikan masalahnya, mampu mengarahkan dirinya,
memiliki pandangan hidup sendiri, m ampu mengatur kehidupannya sendiri,
serta berani m enanggung segala akib at dari tindakan yang dilakukannya,
dengan kata lain siswa dapat m engembangkan nilai kem andirian serta
mungkin sekali nilai kem andirian siswa akan m eningkat. Melihat fenomena
diatas maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dan peneliti
mengambil judul “Model Bim bingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul
Wathan Untuk Meningkatkan Kem andirian Siswa SLB Muhamm adiyah
Purworejo”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti m engambil rumusan m asalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah upaya Guru BK dalam meningkatkan kemandirian siswa di
SLB Muhammadiyah Purworejo?
2. Hasil apa yang dicapai Guru BK da lam meningkatkan kemandirian siswa
di SLB Muhammadiyah Purworejo?
![Page 17: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/17.jpg)
6
3. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap peningkatan kemandirian
siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, m aka
tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
a. Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan upaya-upaya Guru BK dalam
meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo?.
b. Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan hasil yang dicapai Guru BK
dalam meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah
Purworejo.
c. Untuk mendiskripsikan dan m enjelaskan faktor pendukung dan
penghambat terhadap peningkatan kem andirian siswa di SLB
Muhammadiyah Purworejo.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat m enunjukkan bahwa konseling
yang di lakukan oleh Guru BK di SLB Muhammadiyah Purworejo
dapat membentuk kemandirian siswa.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai m asukan dalam
menentukan kebijakan lebih la njut bagi SLB Muha mmadiyah
![Page 18: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/18.jpg)
7
mengenai peranan Guru BK dalam membantu siswa m embentuk
kemandirian yang baik.
D. Kajian Pustaka
Untuk mengembangkan penelitian ini, terlebih dahulu diperlakukan
mengkaji hasil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya. Hal ini dim aksudkan untuk m enguatkan dan m emetakan arah
penelitian yang akan dilakukan ke depan. Aktivitas ini diperlukan untuk
memperkaya peneliti dalam membekali diri untuk m elakukan penelitian.
Beberapa hasil penelitian yang berkaita n dengan tema penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut.
Penelitian dilakukan oleh Ratna (2 010) yang berupa Skripsi, dengan
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemandirian siswa dapat ditingkatkan
melalui layanan inform asi karir. Hubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah karakt er mandiri siswa dapat ditingkatkan
melalui salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling.
Penelitian lain dilakuk an oleh Nurc haili (2010) yang berupa jurnal
pendidikan, hasil penelitiannya bahwa karakter merupakan perilaku (behavior)
sehingga untuk diinternalisasi oleh siswa maka harus diteladankan oleh guru.
Berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu karakter
siswa khususnya karakter m andiri dapat ditingkatkan melalui berbagai cara.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan layanan bimbingan kelompok
untuk meningkatkan karakter mandiri. Penelitian selanjutnya yang berkaitan
![Page 19: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/19.jpg)
8
dengan judul tesis oleh Pethit Ar yo Wibisono (2014) berupa Skripsi,
menunjukkan bahwa dalam pembentukan karakter m elalui ekstrakurikuler
Hizbul Wathan, pembina menjadikan contoh yang baik atau suri tauladan bagi
peserta didiknya. Pem bina Hizbul Wathan mempunyai metode, strategi dan
materi dalam kegiataan ekstrakurikule r Hizbul Wathan. Penelitian terdahulu
yang tercantum di atas m engenai karakter kemandirian dan bi mbingan
kelompok serta Hizbul Wathan dapat disimpulkan bahwa karakter mandiri
dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok, serta bimbingan kelompok
dapat digunakan untuk m enangani permasalahan yang berhubungan dengan
pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif, yaitu karakter
mandiri. Dimana hal ini berkaitan de ngan asumsi bahwa karakter mandiri
merupakan sikap yang m ampu berdiri sendiri. Pengembangan sikap mandiri
tersebut, didapatkan melalui berbagai informasi dan contoh nyata yang
berkaitan dengan karakter mandiri dalam layanan bimbingan kelompok Hizbul
Wathan.
E. Kerangka Teoritik
1. Model Bimbingan Kelompok
Dalam bimbingan dan konseling ada bebe rapa layanan.Salah satu layanan yang
ada dalam bim bingan dan konseling ad alah layanan bim bingan kelompok.
Prayitno dan Amti (2004: 309) m enyatakan bahwa “bimbingan kelompok adalah
layanan bimbingan yang diberikan da lam suasana kelom pok”. Kegiatan
bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalam nya terdapat dinamika
![Page 20: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/20.jpg)
9
kelompok. “bimbingan kelompok adalah su atu kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan m emanfaatkan dinamika kelompok”. Seperti yang
dijelaskan oleh Prayitno (1995: 178) Bimbingan kelompok m emungkinkan
individu secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai
bahan dari nara sum ber dan membahas secara bersama-sama topik tertentu yang
berguna untuk menunjang pemahaman dalam kehidupannya sehari-hari dan untuk
perkembangan dirinya secara o ptimal. “bimbingan kelom pok di sekolah
merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka
menyusun rencana dan keputusan yang tepat”. Menurut W ibowo (2005: 17)
bimbingan kelompok sebagai “suatu ke giatan kelompok dimana pimpinan
kelompok menyediakan informasi-informasi dan m engarahkan diskusi agar
anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk m embantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama”. Senada dengan pendapat di
atas, Sukardi dan Kusm awati (2008: 78) m endefinisikan bahwa “layanan
bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan siswa (konseli) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari na rasumber tertentu (teru tama guru
pembimbing/konselor) dan m embahas secara bersama-sama pokok bahasan
(topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dalam kehidupannya
sehari hari dan untuk perkem bangan dirinya baik sebagai individu m aupun
sebagai pelajar, dan untuk pertimba ngan dalam pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu”.
![Page 21: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/21.jpg)
10
Berdasarkan uraian di atas da pat disimpulkan bahwa bimbingan
kelompok adalah upaya pem berian bantuan dan inform asi kepada
sejumlah individu, yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan
memanfaatkan dinamika kelompok, untuk mencapai tujuan tertentu yang
dapat menunjang pemahaman dan perkem bangan diri individu dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui layanan bim bingan kelompok tersebut
diharapkan individu tersebut m ampu menyusun rencana, m embuat
keputusan yang tepat, serta untu k memperbaiki dan m engembangkan
pemahaman terhadap diri sendiri , orang lain dan lingkungan dalam
menunjang terbentuknya perilaku yang lebih efektif.
2. Kemandirian
Setiap individu cenderung m engharapkan potensi dirinya dapat
berkembang secara optimal kearah yang lebih baik. Hal ini dapat diperoleh
individu dengan memiliki jiwa m andiri. Pembahasan mengenai
kemandirian diawali dengan pengertian mandiri, ciri-ciri mandiri, faktor-
faktor yang m empengaruhi kemandirian, dan upaya pengem bangan
kemandirian siswa.
2.1. Pengertian Kemandirian
Steinberg (Nandang Budi man, 2006: 83-84) m enyatakan bahwa istilah
kemandirian berasal dari kata independence yang berarti kem erdekaan atau
kebebasan. Secara kon septual, independence mengacu pada kapasitas individu
untuk memperlakukan diri sendiri. Konsep independence menjelaskan bahwa
anak yang sudah m encapainya mampu menjalankan atau m elakukan sendiri
![Page 22: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/22.jpg)
11
aktivitas hidup terlepas dari pengaruh kontrol orang lain. De smita (2011: 185)
menyatakan bahwa ke mandirian adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu
mengambil keputusan dan inisiatif dala m mengatasi masalah yang dihadapi.
Kemandirian juga disertai dengan rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukan..
Dalam buku lain, dijelaskan karakter adalah merupakan struktur antropologis
manusia, di sanalah manusia menghayati kebebasan dan menghayati keterbatasan
dirinya (Koesoema : 2010).
Berdasarkan beberapa defi nisi di atas dapat dikatakan bahwa ,
mandiri adalah suatu keadaan yang mampu mengarahkan diri dengan segala
daya kemampuan diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain yang
terwujud dalam tindakan nyata untuk me nghasilkan sesuatu dala m
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini berarti bahwa ora ng yang
berperilaku mandiri mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri apa
yang dilakukan, mene ntukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan
dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah- masalah
yang dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain. Ke mandirian
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai cara bersikap, berfikir, dan
berperilaku individu secara nyata yang menunjukkan suatu kondisi mampu
mengarahkan diri dengan segala kemampuan yang dim iliki, tidak
bergantung kepada orang lain dala m hal a papun, dan bertanggung jawab
atas apa yang dilakukannya.
![Page 23: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/23.jpg)
12
2.2 Ciri-Ciri Kemandirian
Gea (2003: 195) m engatakan bahwa individu dikatakan m andiri
apabila memiliki lima ciri sebagai berikut: 1) percaya diri, 2) m ampu
bekerja sendiri, 3) m enguasai keahlian dan keteram pilan yang sesuai
dengan kerjanya, 4) menghargai waktu, dan 5) tanggung jawab.
Kelima ciri-ciri individu mandiri tersebut, dapat dijelaskan ol eh penulis sebagai
berikut: 1) percaya diri, adalah m eyakini pada kem ampuan dan penilaian diri
sendiri dalam melakukan tugas dan m emilih pendekatan yang efektif, 2) m ampu
bekerja sendiri, adalah usaha sekuat tenaga yang dilakukan secara mandiri untuk
menghasilkan sesuatu yang membanggakan atas kesungguhan dan keahlian yang
dimilikinya. 3) m enguasai keahlian dan keteram pilan yang sesuai dengan
kerjanya, adalah m empunyai keterampilan sesuai dengan potensi yang sangat
diharapkan pada lingkungan kerjanya. 4) menghargai waktu, adalah kemampuan
mengatur jadwal sehari-hari yang diprioritaskan dalam kegiatan yang bermanfaat
secara efesien, dan 5) tanggung jawab, ad alah segala sesuatu y ang harus
dijalankan atau dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan sesuatu yang sudah
menjadi pilihannya atau dengan kata lain, tanggung jawab m erupakan sebuah
amanat atau tugas dari seseorang yang dipercayakan untuk menjaganya.
Sejalan dengan pendapat di atas, Desmita (2009: 185-186) mengemukakan
orang yang mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri
2. mampu mengambil keputusan dan inisistif untuk mengatasi masalah
yang dihadapi
![Page 24: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/24.jpg)
13
3. memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya
4. bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
Sedangkan Familia (2006: 45) berpendapat an ak yang m andiri memiliki
ciri khas sebagai berikut: “…m empunyai kecenderungan m emecahkan masalah
daripada berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat masalah, tidak taku t
mengambil resiko karena sudah m empertimbangkan baik buruknya, percaya
terhadap penilaian diri sendiri sehingga tidak sedikit-sedi kit bertanya atau
meminta bantuan, mempunyai kontrol yang lebih baik terhadap hidupnya”.
Jas (2010: 36) m engatakan orang yang m emiliki karakter kem andirian terlihat
dalam sikap antara lain sebagai berikut:
1. Saat harus m elakukan sesuatu tidak terlalu banyak mem inta pertimbangan
orang lain
2. Ketika harus mengambil resiko terhadap sesuatu tidak terlalu banyak berfikir
3. Tidak terlalu banyak ragu-ragu dan mengetahui resiko yang akan dihadapi
4. Mengetahui konsekuensi yang akan m uncul dan m engetahui manfaat dari
pekerjaan yang akan diambilnya.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya, maka ciri-
ciri karakter mandiri dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Percaya diri
2. Mampu bekerja sendiri
3. Menghargai waktu
4. Bertanggung jawab
5. Memiliki hasrat bersaing untuk maju
![Page 25: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/25.jpg)
14
6. Mampu mengambil keputusan
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Sebagai hasil dari proses belaja r pencapaian karakter m andiri
dipengaruhi oleh banyak faktor, Ali dan Asrori (2005: 118-119)
mengemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kemandirian
remaja, yaitu:
2.3.1 Gen atau keturunan orang tua
Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun faktor
keturunan ini m asih menjadi perdebatan karena ada yang
berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat kem andirian orang
tuanya itu menurun kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya
muncul berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya.
2.3.2 Pola asuh orang tua
Cara orang tua m engasuh atau m endidik anak akan
mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya. Orang
tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata ”jangan”
kepada anak tanpa disertai denga n penjelasan yang rasional akan
menghambat perkembangan kemandirian anak.
Sebaliknya, orang tua yang m enciptakan suasana am an dalam
interaksi keluarganya akan dapat m endorong kelancaran
perkembangan anak. D emikian juga, orang tua yang cenderung
sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan lainnya
![Page 26: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/26.jpg)
15
juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan
kemandirian anak.
2.3.3 Sistem pendidikan di sekolah
Sistem pendidikan di sekolah adalah sistem pendidikan
yang ada di sekolah tempat anak dididik dalam lingkungan formal.
Proses pendidikan di sekolah yang tidak m engembangkan
demokratisasi pendidikan dan cenderung m enekankan indoktrinasi
tanpa argumentasi akan m enghambat perkembangan kemandirian
siswa. Sebaliknya, proses pendid ikan di sekolah yang lebih
menekankan pentingnya penghargaan terhadap anak dan
penciptaan kompetensi positif akan memperlancar perkembangan
kemandirian belajar.
2.3.4 Sistem kehidupan di masyarakat
Sistem kehidupan m asyarakat yang m enekankan
lingkungan masyarakat yang am an, menghargai ekspresi potensi
remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak berlaku hierarkis
akan merangsang dan m endorong perkembangan kemandirian
remaja. Nilai Kem andirian sebagai salah satu tujuan pendidikan,
maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang m empengaruhinya.
Menurut Basri (2004: 53) ada fa ktor lain yang m empengaruhi
kemandirian seseorang yaitu faktor di dalam dirinya sendiri (faktor
endogen) dan faktor yang terdapat di luar dirinya (factor eksogen).
![Page 27: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/27.jpg)
16
Faktor endogen m erupakan semua keadaan yang bersum ber dari
dalam dirinya, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya
sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang m elekat pada
diri individu. Misalnya bakat, potensi intelektual dan potensi
pertumbuhan tubuhnya. Faktor eksogen adalah semua keadaan atau
pengaruh yang berasal dari luar di rinya. Faktor eksogen ini sering
disebut dengan faktor lingkungan keluarga dan m asyarakat.
Misalnya pola pendidikan dalam keluarga, sikap orang tua terhadap
anak, lingkungan social ekonomi.
Dari beberapa faktor-faktor yang m empengaruhi perkembangan
nilai kemandirian siswa di atas dapat disimpulkan bahwa, faktor
gen atau keturunan, pola asuh orang tua, sistem pendidikan
disekolah dan sistem kehidupan di masyarakat ikut mempengaruhi
perkembangan nilai kem andirian siswa. Selain itu ju ga ada
beberapa faktor lain yaitu faktor dari dalam diri individu maupun
dari luar diri individu. Siswa dapat berperilaku mandiri tidak dapat
lepas dari factor factor ya ng mempengaruhi perkembangan
kemandiriannya.
3. Model Bimbingan Kelompok Hizbul Wathan Untuk m eningkatkan
Kemandirian Siswa
Dalam meningkatkan nilai kemandirian siswa, peneliti menggunakan
salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling, yaitu Kepanduan Hizbul
![Page 28: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/28.jpg)
17
Wathan (Kwarpus Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, AD / ART) Domain
kerja Hizbul W athan dalam konteks pembinaan Kader Muhamm adiyah dan
Bangsa adalah kom itmennya dalam membangun akhlaq dan m oral serta
karakter segenap lapisan generasi, khususnya gene rasi muda.Komitmen ini
diwujudkan dengan aktivitas-aktivitas baik kaderisasi formal maupun kegiatan
lainnya yang menekankan pada aktivitas yang menyenangkan. Dalam hal ini
Hizbul Wathan berpendapat bahwa proses pendidik an itu tidak selam anya
adalah sesuatu yang m enjadikan peserta didik tersiksa dan penuh beban.(PP
Muhammadiyah: 2009) Tapi sebaliknya, peserta didik bisa menikmati proses
pendidikan itu dengan menyenangkan (learning by doing/playing).
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ART Hizbul Wathan Pasal 33
ayat (1) dan (2) m emiliki tiga prinsip dasar dalam penyelenggaraannya,
yaitu pengamalan aqidah Islam iah; pembentukan dan pem binaan akhlak
mulia menurut ajaran Islam ; dan pengam alan Kode Kehorm atan Pandu.
Prinsip dasar pertam a dan kedua menunjukkan bahwa Hizbul W athan
bergerak dalam pembinaan generasi muda m uslim yang berakhlak m ulia
berdasarkan ajaran Is lam. Sedangkan dalam hal pengam alan Kode
Kehormatan Pandu, Kode Kehorm atan Pandu merupakan jiwa, semangat,
dan keterikatan sebagai Pandu, baik dalam kehidupan pribadi m aupun
bermasyarakat, yang terdiri atas Janji dan Undang-Undang Hizbul
Wathan. Kode kehormatan juga merupakan landasan pembinaan anggota
untuk mencapai maksud dan tujuan Hizbul Wathan.
![Page 29: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/29.jpg)
18
Janji Pandu diucapkan secara s ukarela oleh calon anggota ketika
dilantik menjadi anggota dan m erupakan komitmen awal untuk
mengikatkan diri dalam m enetapi dan menepati janji tersebut. Sedangkan
Undang-Undang Pandu m erupakan ketentuan m oral untuk dijadikan
kebiasaan diri dalam bersikap dan berperilaku sebagai warga masyarakat
yang berakhlaq mulia.
Dari penjabaran tersebut, maka layanan bimbingan kelompok berupa
kepanduan Hisbul Wat hon dapat digunakan untuk meni ngkatkan nilai
kemandirian siswa. Asumsinya mel alui Hizbul W athan dapat mengajari
siswa untuk belajar mandiri m engemukakan pendapat, keterbukaan,
hubungan yang hangat, serta partisipas i dan keterlibatan siswa dala m
kelompok. Hal ter sebut merupakan upa ya untuk mengembangkan
kemandirian siswa. Dari uraian tersebut maka nampak jelas bahwa layanan
bimbingan kelompok melalui kegiatan Hisbul Wathon da pat dipergunakan
untuk membantu meningkatkan nilai kemandirian siswa.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian tesis ini jenis penelitian yang diguna kan adalah
penelitian kualitatif dengan tipe deskri ptis-analisis. Moleong m engatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang dapat menghasilkan
data deskripstif bai k dalam bentuk dokumentasi tertulis atau ungkapa n
pernyataan lisan dari pa ra pelaku se rta prilaku atau aktivita s yang dapa t
![Page 30: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/30.jpg)
19
diamati.( Lexy Moleong : 2014 ) Penggunaan jenis penel itian kualitatif
ditujukan untuk mengetahui fakta-fakta dan fenomena sosial dari perspektif
pelaku yang menjadi partisipan. Yang dimaksud partisipan adalah ora ng
yang digali informasinya baik m elalaui wawancara, obeservasi, dimintai
data maupun pendapat berdasarkan persepsi yang dibangun oleh yang
bersangkutan. ( Nana Syaodih Sukmadinata: 2007. 94).
Peneliti dalam hal ini akan m enyajikan hasil penelitian berupa
temuan dan gagasan ditinjau dari pers pesktif ilmu pendidikan integratif
tersebut.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB Muhammadiyah Purworejo yang
berlokasi di Jalan Yudodipuran 1 Kelurahan Sindurjan Kecam atan
Purworejo Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah.
Adapun waktu penelitian selam a delapan bulan, dari bulan Maret
2015 sampai dengan bulan November 2015.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini ia lah data-data yang mencakup pelaku,
aktivitas dan seting tempat dan waktu. Pelaku tersebut kemudian dijadikan
responden penelitian yang dipilih berd asarkan relevansinya dengan konteks
dan rumusan masalah serta tujuan penelitian (Arikunto: 1991: 82)
Dari responden yang telah di pilih tersebut, peneliti akan
mendapatkan data-data primer dan data-data sekunder yang diperlukan
dalam penelitian ini. Data prim er diperoleh dan digali langsung dari
![Page 31: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/31.jpg)
20
subyek penelitian. Data yang tidak diperoleh langsung tetepi erat
hubungannnya dengan konteks penelitian ini akan dijadikan data sekunder
yang mendukung data primer.
Untuk sumber-sumber data prim er dalam kesempatan peneliti
menentukan kepala sekolah, guru kelas, pegawai tata usaha, dan pegawai
sarana dan prasarana. S umber data sekunder adalah orang-orang selain
yang disebutkan diatas yang berkom peten untuk memberikan pengayaan
informasi yang mendukung data primer.
4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen peneltian adalah m edia alat yang yang digunakan untuk
mendapatkan data-data yang dibutuhka n dalam kegitan penelitain. Untuk
penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Itulah
sebabnya peneliti harus divalidasi kesi apan dirinya untuk terjun ke lapangan
(Sugiona : 2009). Sebagai upaya m emperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, peneliti m enentukan beberapa teknik pengum pulan data yang
relevan dengan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan penelitian
sebagai berikut:
a. Teknik Observasi
Teknik observasi merupakan cara atau tekni k penyelidikan
dengan cara mengamati dan me mperhatikan dengan seksama terhadap
subyek penelitian baik pelaku, perist iswa atau fenomena yang terjadi.
Observasi ini dapat dise derhanakan sebagai aktivitas pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan secara si stematis tentang fakta-fakta dan
![Page 32: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/32.jpg)
21
peristiwa yang terjadi. Kegiatan ini dilakukan denga n pedoman yang
jelas sehingga data yang dikoleksi sesuai dengan kebutuhan penelitian
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mendapatkan
data tentang gam baran umum sekolah mulai dari letak geografis,
kondisi sosial dan lingkungan yang di bangun didalamnya baik berupa
aktivitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan hubungan-
nya dengan kegiatan pem belajaran utamanya pembelajaran sains.
Dalam kegiatan observasi ini dipero leh data fisik dan nonfisik. Data
fisik dapat berupa bangunan dan sa ran serta prasaran sedengkan data
non fisik bisa berupa inform asi, gagasan dan fakta interaksi yang
terjadi di lingkungan internal sekolah tersebut.
b. Teknik Wawancara
Wawacara merupakan cara atau me tode untuk memperoleh data
atau informasi yang sesuai untuk ke pentingan penelitian dengan cara
melakukan tanya jawab sam bil bertatap muka antara pewancara dangan
informan yang diwawancarai( Suharsimi Arikunto: 1998 :73)
Secara umum, dalam teknik wawancara terdap at dua jenis yang bais a
digunakan peneliti: yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Untuk kepentingan peng umpulan data dalam penelitian ini,
wawacara tak terstruktur dipilih sebagai salah salah teknik pengumpulan
data. Dalam wawancara tak ters truktur peneliti tidak pe rlu meyiapkan
instrumen pedoman wawancara penelitian secara sitematis dan mendetail,
![Page 33: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/33.jpg)
22
tetapi cukup m enyiapkan garis-garis besar perm asalahan yang hendak
digali dari sumber informasi ( Sugiona: 233)
Wawancara dalam penelitian in i dilakukan untuk m engumpulkan
data yang berkaitan dengan pola- pola pembelajaran karakter
kemandirian dengan pendekatan kelompok melalui kepanduan Hizbul
Wathan. Peneliti akan m ewancarai guru/pembimbing Hizbul W athan
yang mengampu kegiatan tersebut. Selain itu, peneliti juga akan
melakukan wawancara terhadap kepala sekolah untuk m endapat
infomasi tentang kebijakan yang melandasi kepanduan Hizbul Wathan
di sekolah tersebut.
c. Teknik Dokumentasi
Dokumen adalah arsip yang berisi catatan peristiwa yang telah
terjadi atau sudah berlalu. Dokume n ini dapat berwujud tulisan ata gambar
dan karya-karya besear yang dihasil kan oleh sesorang. Contoh dokume n
yang berwjud tulisan adalah catat an harian, sejarah kehi dupan, cerita
tertulis, biografi, da n peraturan kebijakan. Contoh dokumen berbe ntuk
gambar seperti foto dan sketsa. Se dangkan contoh dokumen berupa hasil
karya adalah gambar dan film ( Sugiono: 2004 : 326).
Dokumentasi yang dimaksud da lam peneltitian ini adalah catatan
harian guru bidang sai ns, peraturan kebijakan kepala s ekolah dan
material lain yang mendukung.
d. Metode Analisis Data
![Page 34: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/34.jpg)
23
Data yang telah dihimpun oleh peneliti menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi dimasukkan ke dalam tabulasi
data lapangan. Tabulasi data la pangan tersebut m emuat segala
informasi yang diem ukan peneliti m elalui pengamatan atau didapat
dari informan m elalui wawancara dan dokumnentasi. Tabulasi data
lapangan ini juga m emuat interpretasi peneliti terhadap inf ormasi-
inforamsi yang diproleh dari sumber yang absah. Data-data yang telah
dihimpun dalam tabulasi data has il penelitian kem udian dinalisis
secara mendalam menggunakan perspetif krangka teo ri yang
digunakan sebagai dasar penelitian.
Model analisis data yang digunaka n dalam peneliitain ini adalah
adalah analisis interaktif (interctive model) yang dikemukakan oleh
Milles Huberman yang m enyatakan terdapat tiga komponen analisis
data meliputi: reduksi data (data reduction), penyeajian data (data
display) dan penarikan kesim pulan (data conclution) .( Michael
huberman dan Mattew B Milles: 1984:32.)
a. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi data-data
yang dianggap penting dan m engeleminasi data yang dianggap tidak
perlu. Dalam kegiatan ini, penting sekali dilakukan gategorisasi dalam
bentuk simbol atau penandaan tertentu untuk m emudahkan
pembacaan.
![Page 35: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/35.jpg)
24
b. Penyajian Data
Data yang telah disortir dim asukkan kedalam dispay data
sesuai klasifikasinya. P enyajiana data ini bisa dilakukan dengan
cara membuat tabel, grafik atau pitogram. Dengan penyajian data
ini, peneliti dapat m engorganisasikan dan m enghubungkan data-
data tersebut sehingga lebih mudah dipahami
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah selanjutnya adalah penari kan kesimpulan dan verif ikasi.
Untuk kesimpulan awal sifatnya se mentara tidak permanen. Kesimpulan
ini akan m engalami perubahan ke tika tidak ditem ukan bukti-bukti
pendukung. Jika kesim pulan tersebut didukung bukti-bukti yang kuat,
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan, kesimpulan tersebut
bernilai kredibel (Sugiona: 339).
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang detail dan menyeluruh serta agar
mudah dipahami, sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut:
Bab Pertama, adalah Pendahuluan. Bab ini menguraikan beberapa hal
pokok mengenai Latar Belakang Masala h, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian
dan Sistematika Pembahasan.
Bab Kedua, adalah landasan teori. Bab ini m emaparkan Model
Bimbingan Kelompok yang meliputi : teori-teori yang melandasi judul tesis.
![Page 36: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/36.jpg)
25
yang terdiri dari teori tentang kemandi rian, teori bimbingan kelompok dan
pengembangan nilai kemandirian siswa melalui layanan bimbingan kelompok
Hizbul Wathan.
Bab Ketiga, adalah memaparkan diskripsi lokasi penelitian yang akan
memberikan gambaran dan profil tempat penelitian yang meliputi letak geografis
sekolah, sejarah berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan sekolah, keadaan guru,
siswa, Pembina Hizbul Wathan, dan karyawan, sarana dan prasarana sekolah,
prestasi sekolah, kegiatan organisasai sekolah, dan program kegiatan Hizbul
Wathan.
Bab keempat, merupakan bab yang m emaparkan analisis hasil
penelitian yang m eliputi implementasi teoritis bimbingan kelompok melalui
kegiatan Hisbul Wathon di SLB Muha mmadiyah Purworejo yang mencakup
visi pengembangan kemandirian dalam kepanduan hisbul wathon. Bab ini juga
berisi analisis im plementasi praktis bimbingan kelompok untuk melatih
kemandirian melalui kepanduan Hizbul Wathan di SL B Muhammadiyah
Purworejo. Implementasi bimbingan kelompok Hizbul W athan dalam
ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan program kegiatan Hizbul Wathan. Bab ini
diakhiri dengan analisis faktor pendukung dan penghambat pe mbelajaran
bimbingan kelompok melalui Hizbul W athan di SLB m uhammadiyah
Purworejo.
Bab kelima penutup merupakan bagian akhir dari keseluruhan
pembahasan penelitian ini, yang meliputi kesimpulan dan saran.
![Page 37: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/37.jpg)
146
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan telaah tentan g nilai-nilai Kem andirian dan
melakukan penelitian tentang im plementasi pembelajaran nilai-nilai
Kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan di SLB Muha mmadiyah
Purworejo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Visi pengembangan pembelajaran nila i-nilai Kemandirian dalam kegiatan
Hizbul Wathan di SLB Muhamm adiyah Purworejo dapat dicerm ati dari
mindset serta ide p engelola lembaga (pimpinan dan guru) dalam
mengembangkan pembelajaran niali-nilai Kemandirian. Pengelola sekolah
telah memiliki visi pengembangan pembelajaran nilai-nilai Kemandirian.
Hal ini terbukti bahwa SLB M uhammadiyah Purworejo m empunyai
program pembelajaran nilai-nilai Ke mandirian dalam kegiatan Hizbul
Wathan dengan mengembangkan materi Undang Undang Hizbul W athan.
Visi pengembangan pem belajaran nilai-nilai Kemandirian juga d apat
dilihat dari visi dan misi sekolah. Visi dan m isi sekolah telah
mencerminkan adanya pengembangan p embelajaran nilai-nilai
Kemandirian yang merupakan res pon perkembangan zaman, karena
peserta didik membutuhkan keterlibatan secara langsung dalam cara,
kondisi dan peristiwa pembelajaran, khususnya nilai-nilai Kemandirian.
Bentuk-bentuk pembelajaran nilai-nilai Kemandirian dalam kegiatan
ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SLB Muhammadiyah Purworejo m eliputi:
![Page 38: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/38.jpg)
147
pembukaan. Upacara digunakan untuk m emberikan motivasi peserta d idik dan
berdoa bersama dilanjutkan PBB. Setelah itu, menyanyi lagu dalam nafas islam
(nasyid), pemberian materi nilai-nilai Kemandirian. Kegiatan ini ditutup dengan
salat ashar berjam aah. Sedangkan bent uk-bentuk pembelajaran nilai-nilai
Kemandirian dalam program kegiatan HW m encakup nilai ilahiyyah, m eliputi
berdoa bersama dalam setiap upacara, salat berjamaah, mujahadah dan istigasah,
tadarus al-Quran serta spiritual building training (SBT) dan salat tahajud. Nilai
insaniyyah meliputi bakti sosial, reboi sasi,perkemahan, membersihkan lokasi
kegiatan dan kuliah subuh.
2. Implementasi pembelajaran nilai-nilai Kemandirian dalam kegiatan
ekstrakurikuler HW di SLB Muha mmadiyah Purworejo m eliputi:
perencanaan dengan menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler HW.
Perencanaan digunakan untuk mengatur persiapan dan pelaksaan kegiatan,
berkoordinasi dan pem bagian tugas pembina HW. Pelaksaan kegiatan
setiap hari Ka mis mulai pukul 14.00- 15.00 WIB. Pelaksanaan di m ulai
dengan upacara pembukaan, kegiatan pembelajaran nilai-nilai kemandirian
dilaksanakan per sem ester dengan ujian S KU bidang kem andirian.
Evaluasi tersebut dilakukan dengan wawancara (lisan) dan observasi, yaitu
mengamati sikap dan m emantau peserta didik dalam kegiatan praktik
kemandirian. Adapun i mplementasi dalam program kegiatan HW
mencakup perencanaan program kegiatan HW dengan musyawarah yang
melibatkan KaKobilah, W akaKobilah dan pem bina HW membahas
program kerja, sasaran dan tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan
![Page 39: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/39.jpg)
148
3. Faktor pendukung pembelajaran nilai- nilai Kemandirian dalam kegiatan
HW di SLB Muhammadiyah Purworejo adalah: SDM yang berkom peten,
seratus persen beragama Islam dan berpendidikan tinggi (sarjana), sarana
dan prasarana yang membantu proses pembelajaran nilai-nilai
Kemandirian, kurikulum SLB Muhammadiyah Purworejo yang diarahkan
pada pengkondisian pembelajaran Islam i di lingkungan sekolah. Adapun
yang menjadi faktor pengham bat adalah dana yang m inim, budaya
eksternal sudah m erasuk pada jiwa peserta didik, adanya pem bina HW
yang berlatar belakang pendidikan umum yang masih minim penghayatan
agamanya yang berdampak pada pers epsi yang berbeda di lapangan,
kurangnya waktu pembelajaran dalam kegiatan HW serta latar belakang
peserta didik yang tidak sa ma yang membutuhkan perhatian yang lebih
dari pihak sekolah.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka berikut ini akan diutarakan
beberapa pemikiran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
SLB Muhammadiyah Purworejo dalam pelaksaan pembelajaran nilai-nilai
Kemandirian, yaitu:
1. Sebaiknya dibentuk tim khusus pengem bangan pembelajaran nilai-nilai
Kemandirian dalam kegiatan HW yang secara khusus membuat kurikulum
berbasis Islam yang dapat dijadikan acuan, rujukan dan landasan dalam
membimbing, membina, melatih dan m endidik peserta didik m elalui
![Page 40: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/40.jpg)
149
kegiatan kepanduan, sehingga nilai- nilai Kemandirian menjadi pondasi
penyelenggaraan pendidikan dan seluruh kegiatan di SLB Muhammadiyah
Purworejo.
2. Upaya untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait, khususnya
kerja sama dengan orang tua pesert a didik agar m elakukan pengamatan
kepada putra dan putrinya di ru mah dan di lingkungannya sebagai
masukan bagi sekolah dalam melakukan evaluasi.
3. Hisbul Wathon mempunyai prospek dan sangat diharapkan oleh
masyarakat, apabila system pengembangan pembelajarannya telah
terbentuk dan pembina HW tetap mempunyai komitmen yang kuat akan
pentingnya moral dan nilai-nilai keag amaan bagi bekal peserta didik di
masa yang akan datang dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungan masyarakat.
![Page 41: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/41.jpg)
150
DAFTAR PUSTAKA Agus Irawan Sensus. (2005). Keterampilan Dasar Layanan Bimbingan dan
Konseling bagi guru SLB. Bandung: P3G Tertulis. Agus Wibowo (2012) . Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter
Bangsa Berperadaban Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Ali dan Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. Yogyakarta
: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi, MetodePenelitian Kualitatif, Jakarta: Grafindo Persada,
1991. Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Media Group, 2007. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung:PT.Remaja . Harian Kompas, Jum at 2 Novem ber 2012. Satpol PP merazia sejumlah pelajar
bolos sekolah di kawasan Lapangan Syekh Yusuf Discovery Sungguminasa.Gowa
Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.
http://goeroendeso.feles.wordpress.com/2011/09/ Panduanpendidikan-
karakter-di-smp-pdf.(akses10/2/12).
Diakses dari (http://ciricara.com/2012/04/16/ hari –pertama –ujian –nasional 2012 sejumlah-siswa-melakukan-praktek-curang/.)
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Doni Koesoema A. (2010). Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo. E.Mulyasa KurikulumTingkat Satuan Pendidikan;Suatu Panduan Praktis,cet ke-4
(Bandung ;PT .Remaja Rosdakarya,2007) Fauzi, Implementasi Pembelajaran Nilai-Nilai Islam DalamKegiatan Pramuka
Di MTs Negeri Kedu Temanggung, Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,2009
Forrest, Stephen Paul dan Peters on, tim o., It' s Called Andragogy, Jurnal
Academy of Management Learning & Education, 2006, Vol. 5, No. 1. 113
![Page 42: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/42.jpg)
151
Gazda, George M. 1984 . Group Counseling A developmental Approach. Third Edition. Toronto : Allyn And Bacon, Inc.
Gea, Antonius Atosakhi, dkk. 2003. Character Building 1 Relasi dengan Diri Sendiri (edisi revisi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ginting, Abdorrachman, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
Humaniora, 2010. Harian Kompas, hari Senin tanggal 16 April 2012 Huberman, Michael dan Mille,s Mattew B, Analisis Data Kuantitatif, terj, Jakarta:
UI Pres, 1984. Kalidjernih, Freddy Kirana. (2010). “ Situasionisme: Refleksi untuk Pendidikan
Karakter diIndonesia”, disampaikan dalam Se minar Aktualisasi Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Program Studi PKn SPs UPI, 15 November 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional.(2010). Rencana Induk Pengembangan
Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Ketrampilan Kepramukaan.(2015), Upacara dalam gerakan pramuka Siaga dan
Penggalang. Semarang: ISBN Koesoema, Doni, 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global.Jakarta Munir, Abdullah, 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani
. Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. (2006). Anggaran Dasar dan
Anggaran RumahTangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Mahmuddin. (2009). Melatih Kemandirian Anak Melalui Perkemahan. Diakses
dari http://mahmuddin. Wordpress .com /2009 /08 /14 / m elatih kemandirian anak-melalui perkemahan/ pada tanggal 15 Juli 2014 pukul 12.14 WIB.
Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
2014. Nandang Budiman. (2006). Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar.
Jakarta: DIKTI. Nurchaili. 2010. ‘Membentuk Kerakter Siswa Melalui Keteladanan Guru’. Dalam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 16 Edisi Khusus III. Hal. 233
![Page 43: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/43.jpg)
152
Pethit Aryo Wibisono (2014) berupa Skripsi Pedoman Penyelenggaraan, Perkemahan Besar Pandu Pengenal, Penghela dan
Penuntun. (2008). Yogyakarta: Kwarpus Hizbul Wathan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2009). Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa:
Agenda Indonesia ke Depan. Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta : Rineka Cipta Prayitno dan Erman Amti.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (dasar dan profil). Jakarta: Ghalia Indonesia
Prosedur Pnelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Pujiastuti, Pratiwi, Mem bangun Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pembelajaran Sains, dalam Pendidikan Untuk Pencerahan dan Kemandirian bangsa, Yogyakarta: FIB UNY, 2013.
Rahman S Hibana, Bimbingan Konseling Pola 17, Yogyakarta;UCY Prees,2003 Ratna, Yuyun Tri. 2010. Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa dalam memilih
karier melalui layanan Informasi Karier di Kelas X2 SMA Negeri 1 Sirampog Brebes Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.
Salam, Burhanudin, Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik), Jakarta:
Rineka Cipta, 2011. Syamsu Yusuf. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Sudjana, H.D., Strategi Pembelajaran, Bandung: Falah Production, 2000. Sugiono, Metode Penelitian Kunatitafi, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2009. Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2014.
![Page 44: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/44.jpg)
153
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2007. Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-undang. 2003. sistem pendidikan nasional Tahun 2003 pasal
1,DEPDIKBUD Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang:
UNNES Press. Kwartir Pusat Gerakan Ke panduan Hizbul Wathan, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Pers.2006), hlm. 32
Pimpinan Pusat Muhammadiyah,2009. Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa:
Agenda Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah), hlm. 33
Drs. H.M. Arifin, M.Ed., Pokok-Pokok Pikirantentang Bimbingan dan
Penyuluhan Agama,Jakarta: Bulan Bintang, 1979,hlm. 18. Dra.Hibana S. Rahman, M.Pd.,Bimbingan & Konseling Pola 17,Yogyakarta:UCY
Press, 2003,hlm. 66 Robert L.Gibson dan Ma rianne H. Mitchell., Bimbingan dan
Konseling,Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR,2010,hlm. 278 Kwartir Pusat Gerakan Ke panduan Hizbul Wathan, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Pers.2006)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa: Agenda
Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pim pinan Pusat Muhammadiyah. 2009)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa: Agenda
Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pim pinan Pusat Muhammadiyah. 2009)Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Pimpinan PTM dan jambore Nasional Penuntun Gera kan Kepanduan Hizbul W athan, tanggal 23 Agustus 2014, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto,hlm. 12
![Page 45: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/45.jpg)
154
Prof. Dr.HM. Amin Rais, Kader Muhammadiyah,Yogyakarta:PP Muhammadiyah, 1995
Berita Resmi Muhammadiyah.,Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad
Muhammadiyah, Yogyakarta :PP Muh, 2010.hlm 117. Departemen Pendidikan Nasional: Standar isi ,Standar Kompetensi lulusan Dan
Panduan Penyusunan KTSP,Jakarta,2006,hlm 42. Dokumentasi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) SLB Muhammadiyah
Purworejo2007/2008 Kwartir Nasional,Petunjuk Penyelenggaraan Pendidikan Agama(Jakarta:Kwarnas
Gerakan Pramuka,1980),hlm 17 Zakiah Darajat,Ilmu Jiwa Agama,cet.ke-17,Jakarta:Bulan Bintang,2005 hlm 120
![Page 46: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/46.jpg)
PEDOMAN OBSERVASI DAN DOKUMENTASI
“Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hisbul Wathon Untuk
Meningkatkan Kemandirian Di SLB Muhammadiyah Purworejo”
A. Pedoman Observasi
a. Keadaan fisik
a) Situasi lingkungan SLB Muhammadiyah Purworejo.
b) Ruang kelas dan fasilitas kelas.
c) Sarana dan prasarana yang menunjang penanaman nilai kemandirian.
b. Kegiatan guru dalam menanamkan kemandirian.
a) Aktifitas kegiatan guru dalam penanaman nilai kemandirian.
b) Cara penyampaian guru dalam penanaman nilai-nilai kemandirian Pada
siswa.
B. Pedoman Dokumentasi
a. Sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo
b. Visi dan Misi SLB Muhammadiyah Purworejo
c. Keadaan guru SLB Muhammadiyah Purworejo
d. Keadaansiswa SLB Muhammadiyah Purworejo
e. Keadaan sarana dan prasarana ibadah di SLB Muhammadiyah Purworejo
g. Foto-foto kegiatan keagamaan
![Page 47: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/47.jpg)
PEDOMAN INTERVIEW
A. Responden Kepala Sekolah
1. Bagaimana sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?
2. Bagaimana keadaan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan
penanaman nilai-nilai keagamaan pada siswa tuna grahita ringan di SLB
Muhammadiyah Purworejo?
3. Apa yang melatar belakangi berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?
4. Apa yang menjadi dasar dan tujuan SLB Muhammadiyah Purworejo?
5. Apa saja prestasi yang pernah diraih SLB Muhammadiyah Purworejo?
B. Responden Guru PAI
1. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam
di SLB Muhammadiyah Purworejo?
2. Apa usaha yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai PAI di SLB
Muhammadiyah Purworejo?
3. Bagaimana proses monitoring dan pengawasan dalam proses
pembelajaran di SLB Muhammadiyah Purworejo?
4. Metode apa yang sering Bapak gunakan dalam penanaman nilai-nilai PAI
pada siswa tuna grahita ringan?
5. Dari beberapa metode yang telah Bapak gunakan, metode mana yang
paling mengena pada siswa tuna grahita ringan?
6. Sejauh ini apakah metode tersebut sudah benar-benar mengena pada siswa
tuna grahita ringan?
7. Apakah siswa-siswa Bapak tertarikdengan matode yang Bapak gunakan
dalam penanaman nilai-nilai Pendidikaan Agama Islam yang diajarkan ?
8. Apakah siswa-siswa anda memahami tentang penanaman nilai-nilai PAI
yang Bapak ajarkan ?
9. Apakah siswa Bapak melaksanakan pesan agama yang disampaikan
melalui metode tersebut?
10. Apakah dalam melaksanakan metode yang sudah digunakan sesuai dengan
perencanaan program yang telah disusun?
![Page 48: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/48.jpg)
11. Apakah Bapak melihat ada potensi agama pada siswa tuna grahita ringan
meskipun dengan segala keterbatasannya?
12. Bagaimana perasaan Bapak tentang tanggung jawab sebagai guru PAI
yang mempunyai andil besar terhadap terbentuknya nilai-nilai perilaku
Islam pada siswa-siswa tuna grahita ringan di SLB Muhammadiyah ini?
13. Selain metode tentu Bapak memiliki pendekatan-pendekatan yang
digunakan dalam melaksana kanpenanaman nilai-nilai PAI bagisiswa
14. Metodeapa yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan
agama Islam pada siswa tuna grahita ringan di SLB Muhammadiyah
Purworejoini ?
15. Selain metode tentu Bapak memiliki pendekatan-pendekatan yang
digunakan dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai PAI bagi siswa tuna
grahita ringan. Bisakah Bapak menjelaskannya kepada kami?
![Page 49: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/49.jpg)
STRUKTUR ORGANISASI
SLB MUHAMMADIYAH PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. KepalaSekolah : Sukirman, S. Pd.
2. BendaharaSekolah : 1. DraTriWahyuningsih
2. Dra. Riyanti
3. BagianAdministrasi : UmuSetya P, S. Pd.
4. BagianKurikulumdanPengajaran : Nurwidayati, S. Pd.
5. BagianKesiswaan : Slamet, S. Pd.
6. BagianInventarisSaranadanPrasarana :NurKhasanah
7. BagianPerpustakaan : Suci R, S. Pd.
8. KoordinatorJurusan A : Sugiyanto
9. KoordinatorJurusan B : Sutejo, S. Pd.
![Page 50: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/50.jpg)
PEDOMAN INTERVIEW
A. Responden Kepala Sekolah
1. Bagaimana sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?
2. Bagaimana keadaan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan
penanaman nilai-nilai keagamaan pada siswa tuna grahita ringan di SLB
Muhammadiyah Purworejo?
3. Apa yang melatar belakangi berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?
4. Apa yang menjadi dasar dan tujuan SLB Muhammadiyah Purworejo?
5. Apa saja prestasi yang pernah diraih SLB Muhammadiyah Purworejo?
B. Responden Guru PAI
1. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam
di SLB Muhammadiyah Purworejo?
2. Apa usaha yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai PAI di SLB
Muhammadiyah Purworejo?
3. Bagaimana proses monitoring dan pengawasan dalam proses
pembelajaran di SLB Muhammadiyah Purworejo?
4. Metode apa yang sering Bapak gunakan dalam penanaman nilai-nilai PAI
pada siswa tuna grahita ringan?
5. Dari beberapa metode yang telah Bapak gunakan, metode mana yang
paling mengena pada siswa tuna grahita ringan?
6. Sejauh ini apakah metode tersebut sudah benar-benar mengena pada siswa
tuna grahita ringan?
7. Apakah siswa-siswa Bapak tertarikdengan matode yang Bapak gunakan
dalam penanaman nilai-nilai Pendidikaan Agama Islam yang diajarkan ?
8. Apakah siswa-siswa anda memahami tentang penanaman nilai-nilai PAI
yang Bapak ajarkan ?
9. Apakah siswa Bapak melaksanakan pesan agama yang disampaikan
melalui metode tersebut?
10. Apakah dalam melaksanakan metode yang sudah digunakan sesuai dengan
perencanaan program yang telah disusun?
![Page 51: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/51.jpg)
Dokumentasi
Gedung SLB Muhammadiyah PWR
WawancaradenganBapakSukirman, S.Pd (KepalaSekolah SLB Muh PWR)
WawancaradenganIbuNurwidayatiS.Pd (WakaKurikulum SLB MuhPwr)
![Page 52: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/52.jpg)
KegiatanKepanduan
![Page 53: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/53.jpg)
Sarana dan Prasarana
![Page 54: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/54.jpg)
![Page 55: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/55.jpg)
![Page 56: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/56.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama :SLAMET,S.Pd
Tempat dan Tanggal Lahir :Yogyakarta,25 September 1968
NIP :196809251992031005
Pangkat/Golongan :Pembina/Iva
Jabatan :Guru
Alamat Rumah :Rt01/ Rw 03 Jl.Balai Desa No 11 Kelurahan
Sindurjan Kecamatan Purworejo Kabupaten
Purworejo JawaTengah
Alamat Kantor :SLB Muhammadiyah Jl.Yudodipuran 1
Sindurjan Purworejo (0275) 321571
Alamat e-mail :[email protected]
Nama Ayah :Tugiman Harjoprayitno
Nama Ibu :Ngatemi(Alm)
Nama Istri :Nurwidayati,S.Pd
Nama Anak :
-Anisa Ayustina
-Muhammad Taufik Bahy Tsani
-Almira Aulia Ikbar
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. Taman Kanak Kanak” Dharma Bakti”,lulus tahun1970
b. Sekolah Dasar Negeri Krendetan, lulus tahun 1976
c. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Purworejo,lulus tahun 1983
d. Sekolah Pendidikan Guru Negeri Purworejo,lulus tahun 1986
e. S G P L B Negeri Yogyakarta lulus tahun 1988
f. S1 Universitas PGRI Yogyakarta,lulus tahun 2004
g. S2 Universitas Islam Negeri Yogyakarta,lulus tahun 2016(Program
Studi Pendidikan Konsentrasi Bimbingan Konseling)
2. Pendidikan Non Formal
a. Penataran Manajemen Kepala Sekolah dan Pembina PLB
Angkatan IV Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2002
b. Kursus Orientasi Lengkap KWARCAB Purworejo Jawa Tengah
tahun 1985
c. Penataran Guru UKS Dinas Kesehatan Kab Purworejo tahun 1986
d. Pelatihan Pengajaran Bahasa Indonesiadan Pengajaran Bina
Persepsi Bunyi dan Irama FEDERASI NASIONAL
KESEJAHTERAAN TUNARUNGU INDONESIA (FNKTRI) Oleh
![Page 57: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/57.jpg)
Yayasan Santi Rama bekerjasama dengan Inverso Baglivo Foundation
dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud tahun1996
e. Bintek Orientsi dan Mobilitas bagi Guru SLB Jawa Tengah Di
Semarang tahun2005
f. Peserta Seminar Nasional “Upaya Meningkatkan Kompetensi
Pendidik dan Sertifikasinya Melalui Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran Tahun 2008
g. Ketua Manasik Haji For Kids di Lapangan SMA 1 Purworejo Tahun
2008
h. BintekBina Diri Propinsi Jawa Tengah di semarang tahun 2006
i. Perkemahan Pramuka Luar Biasa Daerah Tingkat Jawa Tengah di
Semarang tahun 2010
j. Workshop/advokasi kurikulum SLB Edisi 2006 di LPMP Srondol
Jawa Tengah tahun 2007 dan 2008
k. Kursus Jaya Melati I Kwarwil Hizbul Wathan Jateng di Pituruh
Purworejo tahun 2011
l. Peserta Bintek Tata Upacara Bendera SLB Tk.Propinsi Jateng di
Semarang 2012
m. Coaching Clinic Unified 5 a Side Football & Bocce Program Kim
Samuel 2004 JawaTengah tahun 2014
n. Seminar Internasional “Dakwah Annual Conference” diYogyakarta
Indonesia tahun 2015
o. KMD Angkatan I Tingkat Propinsi di Buper Karanggeneng
Semarang Jateng tahun 2015
p. Seminar :Prospek Pendidikan Inklusi di Indonesia oleh Program
Pendidikan Khusus Jurusan IP-FKIP UNS Tahun 2008
q. User Education oleh Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tahun 2014
C. Riwayat Pekerjaan
a.Guru pada Sekolah Luar Biasa Angkasa Halim Perdana Kusuma
Jakarta Timur dari tahun 1988 sampai dengan 1994
b.Guru pada Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian A LebakBulus Jakarta
dari tahun 1995 sampai dengan 1998
c.Guru pada Sekolah Luar Biasa Muhammadiyah Purworejo dari tahun
1999 sampai dengan sekarang
d.Nara Sumber Penyusunan KTSP Tahun 2007
e.Penyusun Kisi Kisi dan Soal Ujian Nasional Th.2007/2008
f.Tutor pada Pesantren Kilat Romadlon Masjid Tahun 2007
g.Ketua Talk Show “Mendidik Buah Hati Dengan Kebeningan
Hati”Tahun 2008
h.Pengurus Komite Sekolah SDIT Salsabila Purworejo Tahun 2010
sampai 2015
i.Wakil Kepala Sekolah (Waka) Bagian Kesiswaan dari tahun 2012
sampai sekarang
j.Dosen pada Sekolah Tinggi Pendidikan Islam “STPI BINA INSAN
MULIA Yogyakarta dari tahun 2014 sampai dengan sekarang
![Page 58: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung](https://reader038.vdocuments.net/reader038/viewer/2022102620/5c79e80b09d3f2bd0e8bddbc/html5/thumbnails/58.jpg)
D. Prestasi/ Penghargaan
1. Juara 1 (satu) Guru Berdedikasi tahun 2007 Tingkat Kabupaten
2. Juara 1 (satu) Guru Berdedikasi tahun 2008 Tingkat Kabupaten
3. Finalis Guru Berdedikasi Tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008
4. Peserta Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat
Nasional oleh Depdikbud tahun 2007
E. Pengalaman Organisasi
1. Anggota PGRI dari Tahun 1988 sampai Sekarang
2. Anggota Koperasi Pegawai Negeri „KOMPAK “dari tahun 1999
sampai Sekarang
3. Pengurus Rt/Rw dari Tahun 2005 sampai Sekarang
4.Pengurus Cabang Muhammadiyah Periode 2008 s/d 2012 dan Periode
2012/2016
5. Pengurus Kwartir Daerah (KWARDA) Hizbul Wathan Periode 2012-
2017
6. Takmir Masjid Al-Istikhomah dari Tahun 2012-Sekarang
F. Karya Ilmiah
1. Studi Tentang Permainan Sepak Bola Pada Klas DIII di SLB C
Latihan SGPLB Negeri Yogyakarta,Karya Tulis,SGPLB Negeri
Yogyakarta,1988
2. Efektivitas Komunikasi Keluarga Hubungannya Dengan Prestasi
Belajar Siswa SLB Muhammadiyah Purworejo,Skripsi, UPY,2004
3. Pengaruh Permainan Kartu Huruf Terhadap Peningkatan Membaca
Pada Anak Tuna Grahita Ringan di SLB Muhammadiyah Purworejo
Tahun Pelajaran 2006/2007,Karya Tulis Ilmiah,2007
4. Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul Wathan
Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SLB Muhammadiyah
Purworejo,Tesis,UIN Sunan Kalijaga,2016