model bimbingan kelompok melalui kegiatan hizbul...

58
i MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL WATHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA SLB MUHAMMADIYAH PURWOREJO Oleh: Slamet S.Pd NIM:1420411023 TESIS KONSENTRASI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: vanque

Post on 02-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

i

MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL

WATHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA SLB

MUHAMMADIYAH PURWOREJO

Oleh:

Slamet S.Pd

NIM:1420411023

TESIS

KONSENTRASI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Slamet S.Pd

NIM : 1420411023

Jenjang : Magister

Program Studi : Pendidikan Islam

Konsentrasi : Bimbingan Konseling Islam

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sumbernya.

Page 3: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

iii

Page 4: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

iv

Page 5: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

v

Page 6: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

vi

ABSTRAK

Slamet,S.Pd: Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul

Wathan Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SLB Muhammadiyah

Purworejo.Tesis.Yogyakarta:Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan : 1) Bagaimanakah upaya

Guru BK dalam meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah

Purworejo; 2) Hasil apa yang dicapai Guru BK dalam meningkatkan kemandirian

siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung dan

penghambat terhadap peningkatan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah

Purworejo

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan

disiplin ilmu pendidikan.Sumber datanya adalah Kepala Sekolah,Wakil Kepala

Sekolah dan Pembina Hizbul Wathan.Metode pengumpulan data dengan

menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data dengan

menggunakan analysis interactive models dari Miles dan Hubberman.

Hasil penelitian menyimpulkan : 1) Implementasi Pembelajaran nilai nilai

kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan meliputi: a) Visi pengembangan

pembelajaran nilai nilai kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan dapat

dicermati dari pemikiran serta ide pengelola lembaga persyarikatan yaitu dengan

mengembangkan Undang Undang Pandu Hizbul Wathan yang dijabarkan dalam

ilahiyah dan insaniyah. b) Bentuk bentuk pembelajaran nilai nilai kemandirian

dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan : upacara pembukaan dan doa bersama,

menyanyikan lagu islami serta sholat Asyar berjamaah. Sedang untuk nilai

ilahiyah meliputi doa bersama, salat berjamaah, Tadarus Al-Quran, Tazkiyah.

Pembelajaran nilai insaniyah yaitu Bakti sosial, reboisasi, pembersihan lokasi

perkemahan dan kuliah subuh. 2) Implementasi praktis pembelajaran nilai nilai

kemandirian meliputi: a) implementasi dalam ekstrakurikuler Hizbul Wathan

mencakup: perencanaan dengan menyusun jadwal latihan, pelaksanaanya pada

hari Kamis, selepas kegiatan belajar mengajar. Tepatnya pada pukul 14.00-15.00

WIB dan evaluasi dengan wawancara (lisan) dan observasi, b) implementasi

dalam program kegiatan , mencakup perencanaan dengan musyawarah membahas

sasaran dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan mengacu jadwal yang

dibuat serta pembagian tugas panitia maupun Pembina Hizbul Wathan dan

evaluasi dilakukan dengan diskusi untuk menilai kegiatan berhasil atau tidak .

Page 7: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia

yang telah dilimpahkan Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang

berjudul “Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hisbul Wathon Untuk

Meningkatkan Kemandirian Di SLB Muhammadiyah Purworejo” dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-

dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan

dorongan selama penulisan Tesis ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Islam Negeri Yogyakarta atas segala

kebijaksanaan, perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi.

2. Dr. Sumedi M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu

mengarahkan, membimbing, dan membere dorongan, masukan sampai Tesis

ini terselesaikan.

3. Kepala Sekolah SLB Muhammadiyah Purworejo yang telah memberi ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Ibu Bapak dan Istri tercinta, terima

5. kasih atas do’a, pengorbanan, dan dorongan yang kalian berikan dengan tulus

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis.

6. Rekan-rekan mahasiswa program Pasca Sarjana Bimbingan Konseling Islami

Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta Angkatan 2014.

7. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Tesis ini yang tidak dapat

penulis sebut satu persatu.

Semoga kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat

ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja

yang membaca

Purworejo, 12 Maret 2016

SLAMET S.Pd

Page 8: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

viii

Selayang Pandang Tentang

SLB Muhammadiyah Purworejo

SLB Muhammadiyah Purworejo berdiri dan mendapat ijin operasional dari Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1987 dengan surat

nomor : 425.1/0004156. Namun sebelum menjadi SLB Muhammadiyah awalnya

bernama MILB Muhammadiyah Purworejo yang beralamat di Panti Asuhan

Yatim Muhammadiyah Purworejo yang beralamat di Jl. Plaosan V/382 .B

Purworejo.

Awalnya ada beberapa anak tuna netra yang ditampung di PAY Muhammadiyah

Purworejo dan didampingi 2 orang guru tuna netra dari Departemen Agama.

Anak-anak tersebut sebagian besar kegiatannya adalah belajar tentang agama

Islam saja (mengaji). Kemudian dari sistim panti ditingkatkan kebentuk

pendidikan formal dengan nama Madrasah Luar Biasa Muhammadiyah (MILB)

Purworejo. Dengan berkembangnya jumlah siswa dan bertambahnya guru-guru

yang berlatar belakang pendidikan khusus, maka diusulkan menjadi SLB

Muhammadiyah Purworejo, karena di Departemen Agama tidak ada petunjuk

teknisnya tentang pendidikan luara biasa .

Dengan terbitnya surat izin pendirian dari pemerintah dan mengingat situasi dan

kondisi yang kurang menunjang, maka pada tahun 1996 SLB Muhammadiyah

Purworejo berpindah tempat menempati lokasi yang baru di Jl. Yudodipuran no. 1

Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo hingga

sekarang. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan serta kebutuhan, maka

yang semula sekolah hanya melayani khusus anak tuna netra lalu dikembangkan

untuk melayani juga anak tuna rungu, tuna grahita, maupun tuna daksa. Jenjang

pendidikan yang ada saat ini mulai dari TKLB, SDLB, dan SMPLB, bahkan

SMALB dengan jumlah siswa 80 diasuh oleh 19 tenaga pendidik yang mayoritas

sudah berpendidikan S1.

Alhamdulillah gedung sekolah yang semula berupa rumah tinggal, kini sudah

berubah bentuk menjadi gedung sekolah yang cukup memadai. Hal ini tentu atas

Izin Alloh SWT, bantuan pemerintah, dukungan orang tua murid, serta do’a kita

semua. Tidak hanya itu saja sarana penunjang KBM juga semakin bertambah

yang tentu akan mengoptimalkan potensi warga SLB Muhammadiyah Purworejo.

Semoga kedepan semakin berkembang. Amin.

Purworejo, 17 Maret 2016

Page 9: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………… i

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………… ii

PENGESAHAN DIREKTUR………………………………………… iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI……………………………………. iv

NOTA DINAS PEMBIMBING……………………………………….. v

ABSTRAK…………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………….. ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 5

C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………… 6

D.Kajian Pustaka….. ……………………………………………….. 7

E.Kerangka Teori………. …………………………………………. 8

F.Metodologi Penelitian……………………………………………. 18

G.Sistematika Pembahasan…………………………………………. 24

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Kelompok……………………………………… 30

1. Pengertian Bimbingan Kelompok………………..……… 30

Page 10: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

x

2. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Kelompok…………… 34

B. Kemandirian……………………………………………… 47

1. Pengertian Kemandirian……………………………… 48

2. Ciri-Ciri Kemandirian…………………………………….. 51

3. Upaya Pengembangan Kemandirian………………………54

C. Hizbul Wathan…………………………………………………55

1. Sejarah Singkat Hizbul Wathan……………………………55

2. Idealitas Kader Muhammadiyah………………………… 62

3. Idealitas Kader Bangsa…………………………………….66

D. Anak Berkebutuhan Khusus………………………………… 69

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus………………… 70

E. Model Bimbingan Kelompok Hisbul Wathon……………… 72

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN………………………… 86

A. Letak Geografis Sekolah………………………………………86

B. Sejarah Berdirinya Sekolah……………………………………87

C. Visi, Misi Sekolah………………………………………… 87

D. Keadaan Guru, Pembina HW, Siswa dan Karyawan……… 89

E. Sarana dan Prasarana Sekolah…………………………… 92

F. Prestasi Siswa…………………………………………… 94

G.. Kegiatan Hisbul Wathon………………………………… 96

H. Klasifikasi Program Hizbul Wathan…………………… 98

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN………………………. 99

A. Implementasi Model Bimbingan Kelompok ………….. 99

Page 11: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

xi

1. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Hizbul

Wathan……………................................... 99

2. Bentuk- bentuk Pembelajaran Kemandirian dalam Hisbul

Wathon…………………………….. 108

B.Implementasi Praktis Model Bimbingan Kelompok ………… 122

1.Implementasi dalam Kegiatan Hisbul Wathon………….. 123

a.Perencanaan Pembelajaran Nilai-Nilai Kemandirian…. 124

b.Pelaksanaan Pembelajaran Nilai-nilai Kemandirian…. 125

c. Evaluasi Pembelajaran Nilai-Nilai Kemandirian……. 129

2.Implementasi dalam Program Kegiatan Hizbul Wathan.. 130

a.Perencanaan Program……………………………….. 131

b.Pelaksanaan Program Kegiatan…………………….. 132

c.Evaluasi Program Kegiatan………………………… 134

C.Faktor Pendukung dan Penghambat Kemandirian dalam kegiatan Hizbul

Wathan ……………………………………………… 136

1. Faktor Pendukung…………………………………… 136

2. Faktor Penghambat…………………………………. 138

BAB V PENUTUP…………………………………………………….. 146

A. Kesimpulan………………………………………………. 146

B. Saran……………………………………………………… 149

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................150

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh kemajuan zaman yang terjadi saat ini membawa masyarakat

Indonesia melupakan pendidikan karakter. Padahal, pendidikan karakter

merupakan suatu pondasi bangsa yang sa ngat penting dan perlu ditanam kan

sejak dini kepada anak anak. Seba gai contoh, Indonesia dikenal sebagai

bangsa yang ramah tamah dan memiliki etika sopan santun yang tinggi tetapi

sekarang kita sering disuguhi kabar te ntang etika sopan santun siswa yang

kurang terhadap orang tua dan guru. Permasalahan tersebut mencerminkan

lunturnya nilai-nilai karakter.

Karakter merupakan aspek yang penti ng untuk kesuksesan individu di m asa

depan dan m erupakan titian ilm u pengetahuan dan ketrampilan. Karakter

bukan sekadar penampilan lahiriah, melainkan mengungkapkan secara implisit

hal-hal yang tersem bunyi. Dalam pendidi kan karakter terd apat nilai-nilai

karakter yang dikem bangkan. Adapun 20 nilai karakter tersebut menurut

Kemendiknas (2010: 15-19) adalah nilai re ligius; jujur; bertanggung jawab;

bergaya hidup sehat; disiplin; kerja kera s; percaya diri; berjiwa wirau saha;

berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif; mandiri; ingin tahu; cinta ilmu; sadar

akan hak dan kewajiban diri dan orang la in; patuh pada aturan aturan sosial

menghargai karya dan prestasi orang lain; santun, dem okratis; ekologis,

nasionalis, menghargai keberagaman.

;

1

Page 13: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

2  

Pendidikan karakter ini sesuai de ngan tujuan pendidikan nasional,

yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan m embentuk watak serta

peradaban bangsa yang berm artabat dalam rangka m encerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkem bangnya potensi peserta didik agar m enjadi

manusia yang berim an dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilm u, cakap, kreatif, mandiri, dan m enjadi warga

negara yang dem okratis serta be rtanggungjawab. Adapun tujuan dari

pendidikan karakter itu sendiri adalah untuk m eningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidika n di sekolah yang m engarah pada

pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh,

terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.

Kenyataan di lapangan berdasarka n informasi dari guru bim bingan

konseling dan guru kelas di SLB Muha mmadiyah Purworejo, siswa belum

sepenuhnya memiliki nilai kem andirian, khususnya siswa SDLB kelas

IV,V,VI dan SMPLB kelas VII,VIII, IX yang berjumlah 63 orang. H al ini

dapat dilihat dari permasalahan yang nampak di kelas diantaranya adalah

adalah 27,7% siswa tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, 41,6% siswa

minta diarahkan guru secara terus m enerus dalam kegiatan belajar, 13,8%

siswa membutuhkan dukungan dari ora ng lain yang berlebihan dalam

menyelesaikan masalah sendiri, 55,5% tidak mampu belajar mandiri, 27,7%

siswa melaksanakan kegiatan harus at as perintah orang lain, 41,6% siswa

Page 14: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

3  

sering menyontek pekerjaan tem an saat ada tugas m aupun saat ulangan

berlangsung, apabila ada pekerjaan rumah sering tidak m engerjakannya,

69,4% siswa menggunakan waktu belajar di sekolah untuk berm ain saat ada

jam kosong, 50% siswa tidak m emiliki tanggungjawab dalam melaksanakan

tugas, dan 27,7% siswa selalu ingi n cepat-cepat m engakhiri kegiatan

belajarnya. Fenomena di atas menggambarkan bahwa nilai kemandirian dalam

diri siswa belum tampak. Data riil yang kedua dim ana situasi kehidupan

dewasa ini sudah m enunjukkan sikap masyarakat khususnya rem aja yang

mengarah pada rendahnya kemandirian.

Berdasarkan berita dari Kom pas, (Senin 16 April 2012), m enyatakan

bahwa pada hari pertam a Ujian Nasi onal SMA, SMK, dan sederajat sudah

diwarnai aksi curang yang dilakukan oleh peserta ujian. Peserta SMA 1

Ulaweng di Kabupaten Bone, Sulawesi Se latan terlihat berbagi jawaban dan

saling berdiskusi di tengah ketenangan UN mata pelajaran Bahasa Indonesia..

Diakses dari (http://ciricara.com/2012/04/16/hari-pertama-ujian-nasional-2012

sejumlah-siswa-melakukan-praktek-curang/.)

(Harian Kompas, Jumat 2 November 2012) yang menuliskan bahwa

pada hari tersebut Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, merazia

sejumlah pelajar bolos sekolah di ka wasan Lapangan Syekh Yusuf Discovery

Sungguminasa. Dalam razia tersebut, petugas Satpol PP menemukan sejumlah

siswa SMP maupun SMA yang nongkrong di lapangan Syekh Yusuf saat jam

pelajaran sekolah. Problem remaja di atas sem akin menunjukkan sikap

kemandirian yang rendah, serta meresahkan jika dikaitkan dengan situasi masa

Page 15: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

4  

depan remaja yang m enjadi cikal bakal kem ajuan bangsa. Apabila keadaan

yang seperti ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berpengaruh

terhadap prestasi siswa disekolah.

Bimbingan dan konseling m erupakan salah satu kom ponen sekolah

dan mengemban tugas pendidikan kara kter. Pelaksanaan bim bingan dan

konseling tidak bisa lepas dari fungsi dan tujuan pendidikan. Pelaksanaan

bimbingan dan konseling sekolah d ilakukan oleh konselor sekolah UU

SISDIKNAS, (2003:1). Melalui laya nan bimbingan dan konseling yang

dilakukan konselor dapat membantu siswa mencapai individu yang memiliki

nilai kemandirian. Layanan bim bingan dan konseling yang dilakukan di

sekolah meliputi layanan orientasi, informasi, penguasaan konten,

penempatan, penyaluran, bi mbingan kelompok, konseling kelompok,

konsultasi, dan layanan mediasi. Dalam memberikan layanan ada yang bersifat

pribadi, klasikal, dan kelompok. Kondisi nilai kemandirian siswa yang ada di

sekolah pada umumnya bervariasi, ada siswa yang memiliki nilai kemandirian

sangat tinggi dan ada pula yang mem iliki nilai kemandirian rendah.Layanan

bimbingan kelompok dapat diasumsikan tepat dalam membantu meningkatkan

nilai kemandirian siswa. Bim bingan kelompok menjadi media dalam upaya

membimbing individu yang bertuj uan untuk m engembangkan perasaan

berfikir, persepsi, wawasan, dan si kap terarah kepada tingkah laku yang

diinginkan dengan m emanfaatkan dinamika kelompok dalam hal ini adalah

kepanduan Hizbul Wathan. Melalui kepanduan Hizbul W athan siswa

mendapat berbagi inform asi tentang sikap mandiri dan belajar berinteraksi

Page 16: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

5  

dengan anggota kelom pok yang m empunyai pengetahuan, pengalam an,

gagasan tentang sikap mandiri yang berbeda-beda.Subyek penelitian ini adalah

siswa SD kelas IV,V,VI dan SMP kelas VII,VIII,IX SLB Muhammadiyah

Purworejo yang m enjadi anggota kepa nduan Hizbul W athan Tahun ajaran

2014/2015 yang berjumlah 63 orang.

Berkembangnya wawasan, perasaan, berfikir, dan berpersepsi dari

siswa dalam kegiatan layanan bim bingan kelompok akan m endorong siswa

untuk dapat m enyelesaikan masalahnya, mampu mengarahkan dirinya,

memiliki pandangan hidup sendiri, m ampu mengatur kehidupannya sendiri,

serta berani m enanggung segala akib at dari tindakan yang dilakukannya,

dengan kata lain siswa dapat m engembangkan nilai kem andirian serta

mungkin sekali nilai kem andirian siswa akan m eningkat. Melihat fenomena

diatas maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dan peneliti

mengambil judul “Model Bim bingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul

Wathan Untuk Meningkatkan Kem andirian Siswa SLB Muhamm adiyah

Purworejo”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti m engambil rumusan m asalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah upaya Guru BK dalam meningkatkan kemandirian siswa di

SLB Muhammadiyah Purworejo?

2. Hasil apa yang dicapai Guru BK da lam meningkatkan kemandirian siswa

di SLB Muhammadiyah Purworejo?

Page 17: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

6  

3. Apa faktor pendukung dan penghambat terhadap peningkatan kemandirian

siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, m aka

tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

a. Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan upaya-upaya Guru BK dalam

meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo?.

b. Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan hasil yang dicapai Guru BK

dalam meningkatkan kemandirian siswa di SLB Muhammadiyah

Purworejo.

c. Untuk mendiskripsikan dan m enjelaskan faktor pendukung dan

penghambat terhadap peningkatan kem andirian siswa di SLB

Muhammadiyah Purworejo.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat m enunjukkan bahwa konseling

yang di lakukan oleh Guru BK di SLB Muhammadiyah Purworejo

dapat membentuk kemandirian siswa.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat berguna sebagai m asukan dalam

menentukan kebijakan lebih la njut bagi SLB Muha mmadiyah

Page 18: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

7  

mengenai peranan Guru BK dalam membantu siswa m embentuk

kemandirian yang baik.

D. Kajian Pustaka

Untuk mengembangkan penelitian ini, terlebih dahulu diperlakukan

mengkaji hasil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya. Hal ini dim aksudkan untuk m enguatkan dan m emetakan arah

penelitian yang akan dilakukan ke depan. Aktivitas ini diperlukan untuk

memperkaya peneliti dalam membekali diri untuk m elakukan penelitian.

Beberapa hasil penelitian yang berkaita n dengan tema penelitian yang akan

dilakukan sebagai berikut.

Penelitian dilakukan oleh Ratna (2 010) yang berupa Skripsi, dengan

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemandirian siswa dapat ditingkatkan

melalui layanan inform asi karir. Hubungan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah karakt er mandiri siswa dapat ditingkatkan

melalui salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling.

Penelitian lain dilakuk an oleh Nurc haili (2010) yang berupa jurnal

pendidikan, hasil penelitiannya bahwa karakter merupakan perilaku (behavior)

sehingga untuk diinternalisasi oleh siswa maka harus diteladankan oleh guru.

Berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu karakter

siswa khususnya karakter m andiri dapat ditingkatkan melalui berbagai cara.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan layanan bimbingan kelompok

untuk meningkatkan karakter mandiri. Penelitian selanjutnya yang berkaitan

Page 19: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

8  

dengan judul tesis oleh Pethit Ar yo Wibisono (2014) berupa Skripsi,

menunjukkan bahwa dalam pembentukan karakter m elalui ekstrakurikuler

Hizbul Wathan, pembina menjadikan contoh yang baik atau suri tauladan bagi

peserta didiknya. Pem bina Hizbul Wathan mempunyai metode, strategi dan

materi dalam kegiataan ekstrakurikule r Hizbul Wathan. Penelitian terdahulu

yang tercantum di atas m engenai karakter kemandirian dan bi mbingan

kelompok serta Hizbul Wathan dapat disimpulkan bahwa karakter mandiri

dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok, serta bimbingan kelompok

dapat digunakan untuk m enangani permasalahan yang berhubungan dengan

pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang

menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif, yaitu karakter

mandiri. Dimana hal ini berkaitan de ngan asumsi bahwa karakter mandiri

merupakan sikap yang m ampu berdiri sendiri. Pengembangan sikap mandiri

tersebut, didapatkan melalui berbagai informasi dan contoh nyata yang

berkaitan dengan karakter mandiri dalam layanan bimbingan kelompok Hizbul

Wathan.

E. Kerangka Teoritik

1. Model Bimbingan Kelompok

Dalam bimbingan dan konseling ada bebe rapa layanan.Salah satu layanan yang

ada dalam bim bingan dan konseling ad alah layanan bim bingan kelompok.

Prayitno dan Amti (2004: 309) m enyatakan bahwa “bimbingan kelompok adalah

layanan bimbingan yang diberikan da lam suasana kelom pok”. Kegiatan

bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalam nya terdapat dinamika

Page 20: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

9  

kelompok. “bimbingan kelompok adalah su atu kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan m emanfaatkan dinamika kelompok”. Seperti yang

dijelaskan oleh Prayitno (1995: 178) Bimbingan kelompok m emungkinkan

individu secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai

bahan dari nara sum ber dan membahas secara bersama-sama topik tertentu yang

berguna untuk menunjang pemahaman dalam kehidupannya sehari-hari dan untuk

perkembangan dirinya secara o ptimal. “bimbingan kelom pok di sekolah

merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka

menyusun rencana dan keputusan yang tepat”. Menurut W ibowo (2005: 17)

bimbingan kelompok sebagai “suatu ke giatan kelompok dimana pimpinan

kelompok menyediakan informasi-informasi dan m engarahkan diskusi agar

anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk m embantu anggota-anggota

kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama”. Senada dengan pendapat di

atas, Sukardi dan Kusm awati (2008: 78) m endefinisikan bahwa “layanan

bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan siswa (konseli) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

memperoleh berbagai bahan dari na rasumber tertentu (teru tama guru

pembimbing/konselor) dan m embahas secara bersama-sama pokok bahasan

(topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dalam kehidupannya

sehari hari dan untuk perkem bangan dirinya baik sebagai individu m aupun

sebagai pelajar, dan untuk pertimba ngan dalam pengambilan keputusan atau

tindakan tertentu”.

Page 21: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

10  

Berdasarkan uraian di atas da pat disimpulkan bahwa bimbingan

kelompok adalah upaya pem berian bantuan dan inform asi kepada

sejumlah individu, yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan

memanfaatkan dinamika kelompok, untuk mencapai tujuan tertentu yang

dapat menunjang pemahaman dan perkem bangan diri individu dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui layanan bim bingan kelompok tersebut

diharapkan individu tersebut m ampu menyusun rencana, m embuat

keputusan yang tepat, serta untu k memperbaiki dan m engembangkan

pemahaman terhadap diri sendiri , orang lain dan lingkungan dalam

menunjang terbentuknya perilaku yang lebih efektif.

2. Kemandirian

Setiap individu cenderung m engharapkan potensi dirinya dapat

berkembang secara optimal kearah yang lebih baik. Hal ini dapat diperoleh

individu dengan memiliki jiwa m andiri. Pembahasan mengenai

kemandirian diawali dengan pengertian mandiri, ciri-ciri mandiri, faktor-

faktor yang m empengaruhi kemandirian, dan upaya pengem bangan

kemandirian siswa.

2.1. Pengertian Kemandirian

Steinberg (Nandang Budi man, 2006: 83-84) m enyatakan bahwa istilah

kemandirian berasal dari kata independence yang berarti kem erdekaan atau

kebebasan. Secara kon septual, independence mengacu pada kapasitas individu

untuk memperlakukan diri sendiri. Konsep independence menjelaskan bahwa

anak yang sudah m encapainya mampu menjalankan atau m elakukan sendiri

Page 22: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

11  

aktivitas hidup terlepas dari pengaruh kontrol orang lain. De smita (2011: 185)

menyatakan bahwa ke mandirian adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu

mengambil keputusan dan inisiatif dala m mengatasi masalah yang dihadapi.

Kemandirian juga disertai dengan rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukan..

Dalam buku lain, dijelaskan karakter adalah merupakan struktur antropologis

manusia, di sanalah manusia menghayati kebebasan dan menghayati keterbatasan

dirinya (Koesoema : 2010).

Berdasarkan beberapa defi nisi di atas dapat dikatakan bahwa ,

mandiri adalah suatu keadaan yang mampu mengarahkan diri dengan segala

daya kemampuan diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain yang

terwujud dalam tindakan nyata untuk me nghasilkan sesuatu dala m

pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini berarti bahwa ora ng yang

berperilaku mandiri mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri apa

yang dilakukan, mene ntukan dalam memilih kemungkinan-kemungkinan

dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah- masalah

yang dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain. Ke mandirian

dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai cara bersikap, berfikir, dan

berperilaku individu secara nyata yang menunjukkan suatu kondisi mampu

mengarahkan diri dengan segala kemampuan yang dim iliki, tidak

bergantung kepada orang lain dala m hal a papun, dan bertanggung jawab

atas apa yang dilakukannya.

Page 23: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

12  

2.2 Ciri-Ciri Kemandirian

Gea (2003: 195) m engatakan bahwa individu dikatakan m andiri

apabila memiliki lima ciri sebagai berikut: 1) percaya diri, 2) m ampu

bekerja sendiri, 3) m enguasai keahlian dan keteram pilan yang sesuai

dengan kerjanya, 4) menghargai waktu, dan 5) tanggung jawab.

Kelima ciri-ciri individu mandiri tersebut, dapat dijelaskan ol eh penulis sebagai

berikut: 1) percaya diri, adalah m eyakini pada kem ampuan dan penilaian diri

sendiri dalam melakukan tugas dan m emilih pendekatan yang efektif, 2) m ampu

bekerja sendiri, adalah usaha sekuat tenaga yang dilakukan secara mandiri untuk

menghasilkan sesuatu yang membanggakan atas kesungguhan dan keahlian yang

dimilikinya. 3) m enguasai keahlian dan keteram pilan yang sesuai dengan

kerjanya, adalah m empunyai keterampilan sesuai dengan potensi yang sangat

diharapkan pada lingkungan kerjanya. 4) menghargai waktu, adalah kemampuan

mengatur jadwal sehari-hari yang diprioritaskan dalam kegiatan yang bermanfaat

secara efesien, dan 5) tanggung jawab, ad alah segala sesuatu y ang harus

dijalankan atau dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan sesuatu yang sudah

menjadi pilihannya atau dengan kata lain, tanggung jawab m erupakan sebuah

amanat atau tugas dari seseorang yang dipercayakan untuk menjaganya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Desmita (2009: 185-186) mengemukakan

orang yang mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri

2. mampu mengambil keputusan dan inisistif untuk mengatasi masalah

yang dihadapi

Page 24: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

13  

3. memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya

4. bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya

Sedangkan Familia (2006: 45) berpendapat an ak yang m andiri memiliki

ciri khas sebagai berikut: “…m empunyai kecenderungan m emecahkan masalah

daripada berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat masalah, tidak taku t

mengambil resiko karena sudah m empertimbangkan baik buruknya, percaya

terhadap penilaian diri sendiri sehingga tidak sedikit-sedi kit bertanya atau

meminta bantuan, mempunyai kontrol yang lebih baik terhadap hidupnya”.

Jas (2010: 36) m engatakan orang yang m emiliki karakter kem andirian terlihat

dalam sikap antara lain sebagai berikut:

1. Saat harus m elakukan sesuatu tidak terlalu banyak mem inta pertimbangan

orang lain

2. Ketika harus mengambil resiko terhadap sesuatu tidak terlalu banyak berfikir

3. Tidak terlalu banyak ragu-ragu dan mengetahui resiko yang akan dihadapi

4. Mengetahui konsekuensi yang akan m uncul dan m engetahui manfaat dari

pekerjaan yang akan diambilnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya, maka ciri-

ciri karakter mandiri dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Percaya diri

2. Mampu bekerja sendiri

3. Menghargai waktu

4. Bertanggung jawab

5. Memiliki hasrat bersaing untuk maju

Page 25: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

14  

6. Mampu mengambil keputusan

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Sebagai hasil dari proses belaja r pencapaian karakter m andiri

dipengaruhi oleh banyak faktor, Ali dan Asrori (2005: 118-119)

mengemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kemandirian

remaja, yaitu:

2.3.1 Gen atau keturunan orang tua

Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali

menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun faktor

keturunan ini m asih menjadi perdebatan karena ada yang

berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat kem andirian orang

tuanya itu menurun kepada anaknya, melainkan sifat orang tuanya

muncul berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya.

2.3.2 Pola asuh orang tua

Cara orang tua m engasuh atau m endidik anak akan

mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya. Orang

tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata ”jangan”

kepada anak tanpa disertai denga n penjelasan yang rasional akan

menghambat perkembangan kemandirian anak.

Sebaliknya, orang tua yang m enciptakan suasana am an dalam

interaksi keluarganya akan dapat m endorong kelancaran

perkembangan anak. D emikian juga, orang tua yang cenderung

sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan lainnya

Page 26: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

15  

juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan

kemandirian anak.

2.3.3 Sistem pendidikan di sekolah

Sistem pendidikan di sekolah adalah sistem pendidikan

yang ada di sekolah tempat anak dididik dalam lingkungan formal.

Proses pendidikan di sekolah yang tidak m engembangkan

demokratisasi pendidikan dan cenderung m enekankan indoktrinasi

tanpa argumentasi akan m enghambat perkembangan kemandirian

siswa. Sebaliknya, proses pendid ikan di sekolah yang lebih

menekankan pentingnya penghargaan terhadap anak dan

penciptaan kompetensi positif akan memperlancar perkembangan

kemandirian belajar.

2.3.4 Sistem kehidupan di masyarakat

Sistem kehidupan m asyarakat yang m enekankan

lingkungan masyarakat yang am an, menghargai ekspresi potensi

remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak berlaku hierarkis

akan merangsang dan m endorong perkembangan kemandirian

remaja. Nilai Kem andirian sebagai salah satu tujuan pendidikan,

maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang m empengaruhinya.

Menurut Basri (2004: 53) ada fa ktor lain yang m empengaruhi

kemandirian seseorang yaitu faktor di dalam dirinya sendiri (faktor

endogen) dan faktor yang terdapat di luar dirinya (factor eksogen).

Page 27: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

16  

Faktor endogen m erupakan semua keadaan yang bersum ber dari

dalam dirinya, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya

sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang m elekat pada

diri individu. Misalnya bakat, potensi intelektual dan potensi

pertumbuhan tubuhnya. Faktor eksogen adalah semua keadaan atau

pengaruh yang berasal dari luar di rinya. Faktor eksogen ini sering

disebut dengan faktor lingkungan keluarga dan m asyarakat.

Misalnya pola pendidikan dalam keluarga, sikap orang tua terhadap

anak, lingkungan social ekonomi.

Dari beberapa faktor-faktor yang m empengaruhi perkembangan

nilai kemandirian siswa di atas dapat disimpulkan bahwa, faktor

gen atau keturunan, pola asuh orang tua, sistem pendidikan

disekolah dan sistem kehidupan di masyarakat ikut mempengaruhi

perkembangan nilai kem andirian siswa. Selain itu ju ga ada

beberapa faktor lain yaitu faktor dari dalam diri individu maupun

dari luar diri individu. Siswa dapat berperilaku mandiri tidak dapat

lepas dari factor factor ya ng mempengaruhi perkembangan

kemandiriannya.

3. Model Bimbingan Kelompok Hizbul Wathan Untuk m eningkatkan

Kemandirian Siswa

Dalam meningkatkan nilai kemandirian siswa, peneliti menggunakan

salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling, yaitu Kepanduan Hizbul

Page 28: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

17  

Wathan (Kwarpus Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, AD / ART) Domain

kerja Hizbul W athan dalam konteks pembinaan Kader Muhamm adiyah dan

Bangsa adalah kom itmennya dalam membangun akhlaq dan m oral serta

karakter segenap lapisan generasi, khususnya gene rasi muda.Komitmen ini

diwujudkan dengan aktivitas-aktivitas baik kaderisasi formal maupun kegiatan

lainnya yang menekankan pada aktivitas yang menyenangkan. Dalam hal ini

Hizbul Wathan berpendapat bahwa proses pendidik an itu tidak selam anya

adalah sesuatu yang m enjadikan peserta didik tersiksa dan penuh beban.(PP

Muhammadiyah: 2009) Tapi sebaliknya, peserta didik bisa menikmati proses

pendidikan itu dengan menyenangkan (learning by doing/playing).

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan ART Hizbul Wathan Pasal 33

ayat (1) dan (2) m emiliki tiga prinsip dasar dalam penyelenggaraannya,

yaitu pengamalan aqidah Islam iah; pembentukan dan pem binaan akhlak

mulia menurut ajaran Islam ; dan pengam alan Kode Kehorm atan Pandu.

Prinsip dasar pertam a dan kedua menunjukkan bahwa Hizbul W athan

bergerak dalam pembinaan generasi muda m uslim yang berakhlak m ulia

berdasarkan ajaran Is lam. Sedangkan dalam hal pengam alan Kode

Kehormatan Pandu, Kode Kehorm atan Pandu merupakan jiwa, semangat,

dan keterikatan sebagai Pandu, baik dalam kehidupan pribadi m aupun

bermasyarakat, yang terdiri atas Janji dan Undang-Undang Hizbul

Wathan. Kode kehormatan juga merupakan landasan pembinaan anggota

untuk mencapai maksud dan tujuan Hizbul Wathan.

Page 29: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

18  

Janji Pandu diucapkan secara s ukarela oleh calon anggota ketika

dilantik menjadi anggota dan m erupakan komitmen awal untuk

mengikatkan diri dalam m enetapi dan menepati janji tersebut. Sedangkan

Undang-Undang Pandu m erupakan ketentuan m oral untuk dijadikan

kebiasaan diri dalam bersikap dan berperilaku sebagai warga masyarakat

yang berakhlaq mulia.

Dari penjabaran tersebut, maka layanan bimbingan kelompok berupa

kepanduan Hisbul Wat hon dapat digunakan untuk meni ngkatkan nilai

kemandirian siswa. Asumsinya mel alui Hizbul W athan dapat mengajari

siswa untuk belajar mandiri m engemukakan pendapat, keterbukaan,

hubungan yang hangat, serta partisipas i dan keterlibatan siswa dala m

kelompok. Hal ter sebut merupakan upa ya untuk mengembangkan

kemandirian siswa. Dari uraian tersebut maka nampak jelas bahwa layanan

bimbingan kelompok melalui kegiatan Hisbul Wathon da pat dipergunakan

untuk membantu meningkatkan nilai kemandirian siswa.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian tesis ini jenis penelitian yang diguna kan adalah

penelitian kualitatif dengan tipe deskri ptis-analisis. Moleong m engatakan

bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang dapat menghasilkan

data deskripstif bai k dalam bentuk dokumentasi tertulis atau ungkapa n

pernyataan lisan dari pa ra pelaku se rta prilaku atau aktivita s yang dapa t

Page 30: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

19  

diamati.( Lexy Moleong : 2014 ) Penggunaan jenis penel itian kualitatif

ditujukan untuk mengetahui fakta-fakta dan fenomena sosial dari perspektif

pelaku yang menjadi partisipan. Yang dimaksud partisipan adalah ora ng

yang digali informasinya baik m elalaui wawancara, obeservasi, dimintai

data maupun pendapat berdasarkan persepsi yang dibangun oleh yang

bersangkutan. ( Nana Syaodih Sukmadinata: 2007. 94).

Peneliti dalam hal ini akan m enyajikan hasil penelitian berupa

temuan dan gagasan ditinjau dari pers pesktif ilmu pendidikan integratif

tersebut.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB Muhammadiyah Purworejo yang

berlokasi di Jalan Yudodipuran 1 Kelurahan Sindurjan Kecam atan

Purworejo Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah.

Adapun waktu penelitian selam a delapan bulan, dari bulan Maret

2015 sampai dengan bulan November 2015.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ia lah data-data yang mencakup pelaku,

aktivitas dan seting tempat dan waktu. Pelaku tersebut kemudian dijadikan

responden penelitian yang dipilih berd asarkan relevansinya dengan konteks

dan rumusan masalah serta tujuan penelitian (Arikunto: 1991: 82)

Dari responden yang telah di pilih tersebut, peneliti akan

mendapatkan data-data primer dan data-data sekunder yang diperlukan

dalam penelitian ini. Data prim er diperoleh dan digali langsung dari

Page 31: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

20  

subyek penelitian. Data yang tidak diperoleh langsung tetepi erat

hubungannnya dengan konteks penelitian ini akan dijadikan data sekunder

yang mendukung data primer.

Untuk sumber-sumber data prim er dalam kesempatan peneliti

menentukan kepala sekolah, guru kelas, pegawai tata usaha, dan pegawai

sarana dan prasarana. S umber data sekunder adalah orang-orang selain

yang disebutkan diatas yang berkom peten untuk memberikan pengayaan

informasi yang mendukung data primer.

4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen peneltian adalah m edia alat yang yang digunakan untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhka n dalam kegitan penelitain. Untuk

penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Itulah

sebabnya peneliti harus divalidasi kesi apan dirinya untuk terjun ke lapangan

(Sugiona : 2009). Sebagai upaya m emperoleh data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini, peneliti m enentukan beberapa teknik pengum pulan data yang

relevan dengan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan penelitian

sebagai berikut:

a. Teknik Observasi

Teknik observasi merupakan cara atau tekni k penyelidikan

dengan cara mengamati dan me mperhatikan dengan seksama terhadap

subyek penelitian baik pelaku, perist iswa atau fenomena yang terjadi.

Observasi ini dapat dise derhanakan sebagai aktivitas pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan secara si stematis tentang fakta-fakta dan

Page 32: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

21  

peristiwa yang terjadi. Kegiatan ini dilakukan denga n pedoman yang

jelas sehingga data yang dikoleksi sesuai dengan kebutuhan penelitian

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mendapatkan

data tentang gam baran umum sekolah mulai dari letak geografis,

kondisi sosial dan lingkungan yang di bangun didalamnya baik berupa

aktivitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan hubungan-

nya dengan kegiatan pem belajaran utamanya pembelajaran sains.

Dalam kegiatan observasi ini dipero leh data fisik dan nonfisik. Data

fisik dapat berupa bangunan dan sa ran serta prasaran sedengkan data

non fisik bisa berupa inform asi, gagasan dan fakta interaksi yang

terjadi di lingkungan internal sekolah tersebut.

b. Teknik Wawancara

Wawacara merupakan cara atau me tode untuk memperoleh data

atau informasi yang sesuai untuk ke pentingan penelitian dengan cara

melakukan tanya jawab sam bil bertatap muka antara pewancara dangan

informan yang diwawancarai( Suharsimi Arikunto: 1998 :73)

Secara umum, dalam teknik wawancara terdap at dua jenis yang bais a

digunakan peneliti: yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. Untuk kepentingan peng umpulan data dalam penelitian ini,

wawacara tak terstruktur dipilih sebagai salah salah teknik pengumpulan

data. Dalam wawancara tak ters truktur peneliti tidak pe rlu meyiapkan

instrumen pedoman wawancara penelitian secara sitematis dan mendetail,

Page 33: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

22  

tetapi cukup m enyiapkan garis-garis besar perm asalahan yang hendak

digali dari sumber informasi ( Sugiona: 233)

Wawancara dalam penelitian in i dilakukan untuk m engumpulkan

data yang berkaitan dengan pola- pola pembelajaran karakter

kemandirian dengan pendekatan kelompok melalui kepanduan Hizbul

Wathan. Peneliti akan m ewancarai guru/pembimbing Hizbul W athan

yang mengampu kegiatan tersebut. Selain itu, peneliti juga akan

melakukan wawancara terhadap kepala sekolah untuk m endapat

infomasi tentang kebijakan yang melandasi kepanduan Hizbul Wathan

di sekolah tersebut.

c. Teknik Dokumentasi

Dokumen adalah arsip yang berisi catatan peristiwa yang telah

terjadi atau sudah berlalu. Dokume n ini dapat berwujud tulisan ata gambar

dan karya-karya besear yang dihasil kan oleh sesorang. Contoh dokume n

yang berwjud tulisan adalah catat an harian, sejarah kehi dupan, cerita

tertulis, biografi, da n peraturan kebijakan. Contoh dokumen berbe ntuk

gambar seperti foto dan sketsa. Se dangkan contoh dokumen berupa hasil

karya adalah gambar dan film ( Sugiono: 2004 : 326).

Dokumentasi yang dimaksud da lam peneltitian ini adalah catatan

harian guru bidang sai ns, peraturan kebijakan kepala s ekolah dan

material lain yang mendukung.

d. Metode Analisis Data

Page 34: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

23  

Data yang telah dihimpun oleh peneliti menggunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi dimasukkan ke dalam tabulasi

data lapangan. Tabulasi data la pangan tersebut m emuat segala

informasi yang diem ukan peneliti m elalui pengamatan atau didapat

dari informan m elalui wawancara dan dokumnentasi. Tabulasi data

lapangan ini juga m emuat interpretasi peneliti terhadap inf ormasi-

inforamsi yang diproleh dari sumber yang absah. Data-data yang telah

dihimpun dalam tabulasi data has il penelitian kem udian dinalisis

secara mendalam menggunakan perspetif krangka teo ri yang

digunakan sebagai dasar penelitian.

Model analisis data yang digunaka n dalam peneliitain ini adalah

adalah analisis interaktif (interctive model) yang dikemukakan oleh

Milles Huberman yang m enyatakan terdapat tiga komponen analisis

data meliputi: reduksi data (data reduction), penyeajian data (data

display) dan penarikan kesim pulan (data conclution) .( Michael

huberman dan Mattew B Milles: 1984:32.)

a. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi data-data

yang dianggap penting dan m engeleminasi data yang dianggap tidak

perlu. Dalam kegiatan ini, penting sekali dilakukan gategorisasi dalam

bentuk simbol atau penandaan tertentu untuk m emudahkan

pembacaan.

Page 35: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

24  

b. Penyajian Data

Data yang telah disortir dim asukkan kedalam dispay data

sesuai klasifikasinya. P enyajiana data ini bisa dilakukan dengan

cara membuat tabel, grafik atau pitogram. Dengan penyajian data

ini, peneliti dapat m engorganisasikan dan m enghubungkan data-

data tersebut sehingga lebih mudah dipahami

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya adalah penari kan kesimpulan dan verif ikasi.

Untuk kesimpulan awal sifatnya se mentara tidak permanen. Kesimpulan

ini akan m engalami perubahan ke tika tidak ditem ukan bukti-bukti

pendukung. Jika kesim pulan tersebut didukung bukti-bukti yang kuat,

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan, kesimpulan tersebut

bernilai kredibel (Sugiona: 339).

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran yang detail dan menyeluruh serta agar

mudah dipahami, sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut:

Bab Pertama, adalah Pendahuluan. Bab ini menguraikan beberapa hal

pokok mengenai Latar Belakang Masala h, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian

dan Sistematika Pembahasan.

Bab Kedua, adalah landasan teori. Bab ini m emaparkan Model

Bimbingan Kelompok yang meliputi : teori-teori yang melandasi judul tesis.

Page 36: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

25  

yang terdiri dari teori tentang kemandi rian, teori bimbingan kelompok dan

pengembangan nilai kemandirian siswa melalui layanan bimbingan kelompok

Hizbul Wathan.

Bab Ketiga, adalah memaparkan diskripsi lokasi penelitian yang akan

memberikan gambaran dan profil tempat penelitian yang meliputi letak geografis

sekolah, sejarah berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan sekolah, keadaan guru,

siswa, Pembina Hizbul Wathan, dan karyawan, sarana dan prasarana sekolah,

prestasi sekolah, kegiatan organisasai sekolah, dan program kegiatan Hizbul

Wathan.

Bab keempat, merupakan bab yang m emaparkan analisis hasil

penelitian yang m eliputi implementasi teoritis bimbingan kelompok melalui

kegiatan Hisbul Wathon di SLB Muha mmadiyah Purworejo yang mencakup

visi pengembangan kemandirian dalam kepanduan hisbul wathon. Bab ini juga

berisi analisis im plementasi praktis bimbingan kelompok untuk melatih

kemandirian melalui kepanduan Hizbul Wathan di SL B Muhammadiyah

Purworejo. Implementasi bimbingan kelompok Hizbul W athan dalam

ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan program kegiatan Hizbul Wathan. Bab ini

diakhiri dengan analisis faktor pendukung dan penghambat pe mbelajaran

bimbingan kelompok melalui Hizbul W athan di SLB m uhammadiyah

Purworejo.

Bab kelima penutup merupakan bagian akhir dari keseluruhan

pembahasan penelitian ini, yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 37: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

146

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan telaah tentan g nilai-nilai Kem andirian dan

melakukan penelitian tentang im plementasi pembelajaran nilai-nilai

Kemandirian dalam kegiatan Hizbul Wathan di SLB Muha mmadiyah

Purworejo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Visi pengembangan pembelajaran nila i-nilai Kemandirian dalam kegiatan

Hizbul Wathan di SLB Muhamm adiyah Purworejo dapat dicerm ati dari

mindset serta ide p engelola lembaga (pimpinan dan guru) dalam

mengembangkan pembelajaran niali-nilai Kemandirian. Pengelola sekolah

telah memiliki visi pengembangan pembelajaran nilai-nilai Kemandirian.

Hal ini terbukti bahwa SLB M uhammadiyah Purworejo m empunyai

program pembelajaran nilai-nilai Ke mandirian dalam kegiatan Hizbul

Wathan dengan mengembangkan materi Undang Undang Hizbul W athan.

Visi pengembangan pem belajaran nilai-nilai Kemandirian juga d apat

dilihat dari visi dan misi sekolah. Visi dan m isi sekolah telah

mencerminkan adanya pengembangan p embelajaran nilai-nilai

Kemandirian yang merupakan res pon perkembangan zaman, karena

peserta didik membutuhkan keterlibatan secara langsung dalam cara,

kondisi dan peristiwa pembelajaran, khususnya nilai-nilai Kemandirian.

Bentuk-bentuk pembelajaran nilai-nilai Kemandirian dalam kegiatan

ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SLB Muhammadiyah Purworejo m eliputi:

 

Page 38: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

147

pembukaan. Upacara digunakan untuk m emberikan motivasi peserta d idik dan

berdoa bersama dilanjutkan PBB. Setelah itu, menyanyi lagu dalam nafas islam

(nasyid), pemberian materi nilai-nilai Kemandirian. Kegiatan ini ditutup dengan

salat ashar berjam aah. Sedangkan bent uk-bentuk pembelajaran nilai-nilai

Kemandirian dalam program kegiatan HW m encakup nilai ilahiyyah, m eliputi

berdoa bersama dalam setiap upacara, salat berjamaah, mujahadah dan istigasah,

tadarus al-Quran serta spiritual building training (SBT) dan salat tahajud. Nilai

insaniyyah meliputi bakti sosial, reboi sasi,perkemahan, membersihkan lokasi

kegiatan dan kuliah subuh.

2. Implementasi pembelajaran nilai-nilai Kemandirian dalam kegiatan

ekstrakurikuler HW di SLB Muha mmadiyah Purworejo m eliputi:

perencanaan dengan menyusun jadwal kegiatan ekstrakurikuler HW.

Perencanaan digunakan untuk mengatur persiapan dan pelaksaan kegiatan,

berkoordinasi dan pem bagian tugas pembina HW. Pelaksaan kegiatan

setiap hari Ka mis mulai pukul 14.00- 15.00 WIB. Pelaksanaan di m ulai

dengan upacara pembukaan, kegiatan pembelajaran nilai-nilai kemandirian

dilaksanakan per sem ester dengan ujian S KU bidang kem andirian.

Evaluasi tersebut dilakukan dengan wawancara (lisan) dan observasi, yaitu

mengamati sikap dan m emantau peserta didik dalam kegiatan praktik

kemandirian. Adapun i mplementasi dalam program kegiatan HW

mencakup perencanaan program kegiatan HW dengan musyawarah yang

melibatkan KaKobilah, W akaKobilah dan pem bina HW membahas

program kerja, sasaran dan tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan

 

Page 39: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

148

3. Faktor pendukung pembelajaran nilai- nilai Kemandirian dalam kegiatan

HW di SLB Muhammadiyah Purworejo adalah: SDM yang berkom peten,

seratus persen beragama Islam dan berpendidikan tinggi (sarjana), sarana

dan prasarana yang membantu proses pembelajaran nilai-nilai

Kemandirian, kurikulum SLB Muhammadiyah Purworejo yang diarahkan

pada pengkondisian pembelajaran Islam i di lingkungan sekolah. Adapun

yang menjadi faktor pengham bat adalah dana yang m inim, budaya

eksternal sudah m erasuk pada jiwa peserta didik, adanya pem bina HW

yang berlatar belakang pendidikan umum yang masih minim penghayatan

agamanya yang berdampak pada pers epsi yang berbeda di lapangan,

kurangnya waktu pembelajaran dalam kegiatan HW serta latar belakang

peserta didik yang tidak sa ma yang membutuhkan perhatian yang lebih

dari pihak sekolah.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka berikut ini akan diutarakan

beberapa pemikiran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

SLB Muhammadiyah Purworejo dalam pelaksaan pembelajaran nilai-nilai

Kemandirian, yaitu:

1. Sebaiknya dibentuk tim khusus pengem bangan pembelajaran nilai-nilai

Kemandirian dalam kegiatan HW yang secara khusus membuat kurikulum

berbasis Islam yang dapat dijadikan acuan, rujukan dan landasan dalam

membimbing, membina, melatih dan m endidik peserta didik m elalui

Page 40: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

149

kegiatan kepanduan, sehingga nilai- nilai Kemandirian menjadi pondasi

penyelenggaraan pendidikan dan seluruh kegiatan di SLB Muhammadiyah

Purworejo.

2. Upaya untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait, khususnya

kerja sama dengan orang tua pesert a didik agar m elakukan pengamatan

kepada putra dan putrinya di ru mah dan di lingkungannya sebagai

masukan bagi sekolah dalam melakukan evaluasi.

3. Hisbul Wathon mempunyai prospek dan sangat diharapkan oleh

masyarakat, apabila system pengembangan pembelajarannya telah

terbentuk dan pembina HW tetap mempunyai komitmen yang kuat akan

pentingnya moral dan nilai-nilai keag amaan bagi bekal peserta didik di

masa yang akan datang dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari di lingkungan masyarakat.

 

Page 41: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

150

DAFTAR PUSTAKA Agus Irawan Sensus. (2005). Keterampilan Dasar Layanan Bimbingan dan

Konseling bagi guru SLB. Bandung: P3G Tertulis. Agus Wibowo (2012) . Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Ali dan Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. Yogyakarta

: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi, MetodePenelitian Kualitatif, Jakarta: Grafindo Persada,

1991. Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Media Group, 2007. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung:PT.Remaja . Harian Kompas, Jum at 2 Novem ber 2012. Satpol PP merazia sejumlah pelajar

bolos sekolah di kawasan Lapangan Syekh Yusuf Discovery Sungguminasa.Gowa

Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.

http://goeroendeso.feles.wordpress.com/2011/09/ Panduanpendidikan-

karakter-di-smp-pdf.(akses10/2/12).

Diakses dari (http://ciricara.com/2012/04/16/ hari –pertama –ujian –nasional 2012 sejumlah-siswa-melakukan-praktek-curang/.)

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Doni Koesoema A. (2010). Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo. E.Mulyasa KurikulumTingkat Satuan Pendidikan;Suatu Panduan Praktis,cet ke-4

(Bandung ;PT .Remaja Rosdakarya,2007) Fauzi, Implementasi Pembelajaran Nilai-Nilai Islam DalamKegiatan Pramuka

Di MTs Negeri Kedu Temanggung, Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,2009

Forrest, Stephen Paul dan Peters on, tim o., It' s Called Andragogy, Jurnal

Academy of Management Learning & Education, 2006, Vol. 5, No. 1. 113

 

Page 42: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

151

Gazda, George M. 1984 . Group Counseling A developmental Approach. Third Edition. Toronto : Allyn And Bacon, Inc.

Gea, Antonius Atosakhi, dkk. 2003. Character Building 1 Relasi dengan Diri Sendiri (edisi revisi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ginting, Abdorrachman, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:

Humaniora, 2010. Harian Kompas, hari Senin tanggal 16 April 2012 Huberman, Michael dan Mille,s Mattew B, Analisis Data Kuantitatif, terj, Jakarta:

UI Pres, 1984. Kalidjernih, Freddy Kirana. (2010). “ Situasionisme: Refleksi untuk Pendidikan

Karakter diIndonesia”, disampaikan dalam Se minar Aktualisasi Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Program Studi PKn SPs UPI, 15 November 2010.

Kementerian Pendidikan Nasional.(2010). Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Ketrampilan Kepramukaan.(2015), Upacara dalam gerakan pramuka Siaga dan

Penggalang. Semarang: ISBN Koesoema, Doni, 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global.Jakarta Munir, Abdullah, 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani

. Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. (2006). Anggaran Dasar dan

Anggaran RumahTangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Mahmuddin. (2009). Melatih Kemandirian Anak Melalui Perkemahan. Diakses

dari http://mahmuddin. Wordpress .com /2009 /08 /14 / m elatih kemandirian anak-melalui perkemahan/ pada tanggal 15 Juli 2014 pukul 12.14 WIB.

Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

2014. Nandang Budiman. (2006). Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar.

Jakarta: DIKTI. Nurchaili. 2010. ‘Membentuk Kerakter Siswa Melalui Keteladanan Guru’. Dalam

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 16 Edisi Khusus III. Hal. 233

 

Page 43: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

152

Pethit Aryo Wibisono (2014) berupa Skripsi Pedoman Penyelenggaraan, Perkemahan Besar Pandu Pengenal, Penghela dan

Penuntun. (2008). Yogyakarta: Kwarpus Hizbul Wathan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2009). Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa:

Agenda Indonesia ke Depan. Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta : Rineka Cipta Prayitno dan Erman Amti.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (dasar dan profil). Jakarta: Ghalia Indonesia

Prosedur Pnelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Pujiastuti, Pratiwi, Mem bangun Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui

Pembelajaran Sains, dalam Pendidikan Untuk Pencerahan dan Kemandirian bangsa, Yogyakarta: FIB UNY, 2013.

Rahman S Hibana, Bimbingan Konseling Pola 17, Yogyakarta;UCY Prees,2003 Ratna, Yuyun Tri. 2010. Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa dalam memilih

karier melalui layanan Informasi Karier di Kelas X2 SMA Negeri 1 Sirampog Brebes Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.

Salam, Burhanudin, Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik), Jakarta:

Rineka Cipta, 2011. Syamsu Yusuf. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Sudjana, H.D., Strategi Pembelajaran, Bandung: Falah Production, 2000. Sugiono, Metode Penelitian Kunatitafi, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2009. Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2014.

 

Page 44: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

153

Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Remaja

Rosdakarya, 2007. Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-undang. 2003. sistem pendidikan nasional Tahun 2003 pasal

1,DEPDIKBUD Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang:

UNNES Press. Kwartir Pusat Gerakan Ke panduan Hizbul Wathan, Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Pers.2006), hlm. 32

Pimpinan Pusat Muhammadiyah,2009. Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa:

Agenda Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah), hlm. 33

Drs. H.M. Arifin, M.Ed., Pokok-Pokok Pikirantentang Bimbingan dan

Penyuluhan Agama,Jakarta: Bulan Bintang, 1979,hlm. 18. Dra.Hibana S. Rahman, M.Pd.,Bimbingan & Konseling Pola 17,Yogyakarta:UCY

Press, 2003,hlm. 66 Robert L.Gibson dan Ma rianne H. Mitchell., Bimbingan dan

Konseling,Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR,2010,hlm. 278 Kwartir Pusat Gerakan Ke panduan Hizbul Wathan, Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Pers.2006)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa: Agenda

Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pim pinan Pusat Muhammadiyah. 2009)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Revitalisasi Visi dan Karakter Bangsa: Agenda

Indonesia ke Depan, ( Yogyakarta: Pim pinan Pusat Muhammadiyah. 2009)Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Pimpinan PTM dan jambore Nasional Penuntun Gera kan Kepanduan Hizbul W athan, tanggal 23 Agustus 2014, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto,hlm. 12

 

Page 45: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

154

Prof. Dr.HM. Amin Rais, Kader Muhammadiyah,Yogyakarta:PP Muhammadiyah, 1995

Berita Resmi Muhammadiyah.,Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad

Muhammadiyah, Yogyakarta :PP Muh, 2010.hlm 117. Departemen Pendidikan Nasional: Standar isi ,Standar Kompetensi lulusan Dan

Panduan Penyusunan KTSP,Jakarta,2006,hlm 42. Dokumentasi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) SLB Muhammadiyah

Purworejo2007/2008 Kwartir Nasional,Petunjuk Penyelenggaraan Pendidikan Agama(Jakarta:Kwarnas

Gerakan Pramuka,1980),hlm 17 Zakiah Darajat,Ilmu Jiwa Agama,cet.ke-17,Jakarta:Bulan Bintang,2005 hlm 120

 

Page 46: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

PEDOMAN OBSERVASI DAN DOKUMENTASI

“Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hisbul Wathon Untuk

Meningkatkan Kemandirian Di SLB Muhammadiyah Purworejo”

A. Pedoman Observasi

a. Keadaan fisik

a) Situasi lingkungan SLB Muhammadiyah Purworejo.

b) Ruang kelas dan fasilitas kelas.

c) Sarana dan prasarana yang menunjang penanaman nilai kemandirian.

b. Kegiatan guru dalam menanamkan kemandirian.

a) Aktifitas kegiatan guru dalam penanaman nilai kemandirian.

b) Cara penyampaian guru dalam penanaman nilai-nilai kemandirian Pada

siswa.

B. Pedoman Dokumentasi

a. Sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo

b. Visi dan Misi SLB Muhammadiyah Purworejo

c. Keadaan guru SLB Muhammadiyah Purworejo

d. Keadaansiswa SLB Muhammadiyah Purworejo

e. Keadaan sarana dan prasarana ibadah di SLB Muhammadiyah Purworejo

g. Foto-foto kegiatan keagamaan

Page 47: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

PEDOMAN INTERVIEW

A. Responden Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?

2. Bagaimana keadaan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan

penanaman nilai-nilai keagamaan pada siswa tuna grahita ringan di SLB

Muhammadiyah Purworejo?

3. Apa yang melatar belakangi berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?

4. Apa yang menjadi dasar dan tujuan SLB Muhammadiyah Purworejo?

5. Apa saja prestasi yang pernah diraih SLB Muhammadiyah Purworejo?

B. Responden Guru PAI

1. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

di SLB Muhammadiyah Purworejo?

2. Apa usaha yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai PAI di SLB

Muhammadiyah Purworejo?

3. Bagaimana proses monitoring dan pengawasan dalam proses

pembelajaran di SLB Muhammadiyah Purworejo?

4. Metode apa yang sering Bapak gunakan dalam penanaman nilai-nilai PAI

pada siswa tuna grahita ringan?

5. Dari beberapa metode yang telah Bapak gunakan, metode mana yang

paling mengena pada siswa tuna grahita ringan?

6. Sejauh ini apakah metode tersebut sudah benar-benar mengena pada siswa

tuna grahita ringan?

7. Apakah siswa-siswa Bapak tertarikdengan matode yang Bapak gunakan

dalam penanaman nilai-nilai Pendidikaan Agama Islam yang diajarkan ?

8. Apakah siswa-siswa anda memahami tentang penanaman nilai-nilai PAI

yang Bapak ajarkan ?

9. Apakah siswa Bapak melaksanakan pesan agama yang disampaikan

melalui metode tersebut?

10. Apakah dalam melaksanakan metode yang sudah digunakan sesuai dengan

perencanaan program yang telah disusun?

Page 48: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

11. Apakah Bapak melihat ada potensi agama pada siswa tuna grahita ringan

meskipun dengan segala keterbatasannya?

12. Bagaimana perasaan Bapak tentang tanggung jawab sebagai guru PAI

yang mempunyai andil besar terhadap terbentuknya nilai-nilai perilaku

Islam pada siswa-siswa tuna grahita ringan di SLB Muhammadiyah ini?

13. Selain metode tentu Bapak memiliki pendekatan-pendekatan yang

digunakan dalam melaksana kanpenanaman nilai-nilai PAI bagisiswa

14. Metodeapa yang digunakan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan

agama Islam pada siswa tuna grahita ringan di SLB Muhammadiyah

Purworejoini ?

15. Selain metode tentu Bapak memiliki pendekatan-pendekatan yang

digunakan dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai PAI bagi siswa tuna

grahita ringan. Bisakah Bapak menjelaskannya kepada kami?

Page 49: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

STRUKTUR ORGANISASI

SLB MUHAMMADIYAH PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. KepalaSekolah : Sukirman, S. Pd.

2. BendaharaSekolah : 1. DraTriWahyuningsih

2. Dra. Riyanti

3. BagianAdministrasi : UmuSetya P, S. Pd.

4. BagianKurikulumdanPengajaran : Nurwidayati, S. Pd.

5. BagianKesiswaan : Slamet, S. Pd.

6. BagianInventarisSaranadanPrasarana :NurKhasanah

7. BagianPerpustakaan : Suci R, S. Pd.

8. KoordinatorJurusan A : Sugiyanto

9. KoordinatorJurusan B : Sutejo, S. Pd.

Page 50: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

PEDOMAN INTERVIEW

A. Responden Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?

2. Bagaimana keadaan sarana prasarana yang dapat menunjang kegiatan

penanaman nilai-nilai keagamaan pada siswa tuna grahita ringan di SLB

Muhammadiyah Purworejo?

3. Apa yang melatar belakangi berdirinya SLB Muhammadiyah Purworejo?

4. Apa yang menjadi dasar dan tujuan SLB Muhammadiyah Purworejo?

5. Apa saja prestasi yang pernah diraih SLB Muhammadiyah Purworejo?

B. Responden Guru PAI

1. Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

di SLB Muhammadiyah Purworejo?

2. Apa usaha yang dilakukan dalam penanaman nilai-nilai PAI di SLB

Muhammadiyah Purworejo?

3. Bagaimana proses monitoring dan pengawasan dalam proses

pembelajaran di SLB Muhammadiyah Purworejo?

4. Metode apa yang sering Bapak gunakan dalam penanaman nilai-nilai PAI

pada siswa tuna grahita ringan?

5. Dari beberapa metode yang telah Bapak gunakan, metode mana yang

paling mengena pada siswa tuna grahita ringan?

6. Sejauh ini apakah metode tersebut sudah benar-benar mengena pada siswa

tuna grahita ringan?

7. Apakah siswa-siswa Bapak tertarikdengan matode yang Bapak gunakan

dalam penanaman nilai-nilai Pendidikaan Agama Islam yang diajarkan ?

8. Apakah siswa-siswa anda memahami tentang penanaman nilai-nilai PAI

yang Bapak ajarkan ?

9. Apakah siswa Bapak melaksanakan pesan agama yang disampaikan

melalui metode tersebut?

10. Apakah dalam melaksanakan metode yang sudah digunakan sesuai dengan

perencanaan program yang telah disusun?

Page 51: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

Dokumentasi

Gedung SLB Muhammadiyah PWR

WawancaradenganBapakSukirman, S.Pd (KepalaSekolah SLB Muh PWR)

WawancaradenganIbuNurwidayatiS.Pd (WakaKurikulum SLB MuhPwr)

Page 52: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

KegiatanKepanduan

Page 53: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

Sarana dan Prasarana

Page 54: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung
Page 55: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung
Page 56: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama :SLAMET,S.Pd

Tempat dan Tanggal Lahir :Yogyakarta,25 September 1968

NIP :196809251992031005

Pangkat/Golongan :Pembina/Iva

Jabatan :Guru

Alamat Rumah :Rt01/ Rw 03 Jl.Balai Desa No 11 Kelurahan

Sindurjan Kecamatan Purworejo Kabupaten

Purworejo JawaTengah

Alamat Kantor :SLB Muhammadiyah Jl.Yudodipuran 1

Sindurjan Purworejo (0275) 321571

Alamat e-mail :[email protected]

Nama Ayah :Tugiman Harjoprayitno

Nama Ibu :Ngatemi(Alm)

Nama Istri :Nurwidayati,S.Pd

Nama Anak :

-Anisa Ayustina

-Muhammad Taufik Bahy Tsani

-Almira Aulia Ikbar

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. Taman Kanak Kanak” Dharma Bakti”,lulus tahun1970

b. Sekolah Dasar Negeri Krendetan, lulus tahun 1976

c. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Purworejo,lulus tahun 1983

d. Sekolah Pendidikan Guru Negeri Purworejo,lulus tahun 1986

e. S G P L B Negeri Yogyakarta lulus tahun 1988

f. S1 Universitas PGRI Yogyakarta,lulus tahun 2004

g. S2 Universitas Islam Negeri Yogyakarta,lulus tahun 2016(Program

Studi Pendidikan Konsentrasi Bimbingan Konseling)

2. Pendidikan Non Formal

a. Penataran Manajemen Kepala Sekolah dan Pembina PLB

Angkatan IV Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2002

b. Kursus Orientasi Lengkap KWARCAB Purworejo Jawa Tengah

tahun 1985

c. Penataran Guru UKS Dinas Kesehatan Kab Purworejo tahun 1986

d. Pelatihan Pengajaran Bahasa Indonesiadan Pengajaran Bina

Persepsi Bunyi dan Irama FEDERASI NASIONAL

KESEJAHTERAAN TUNARUNGU INDONESIA (FNKTRI) Oleh

Page 57: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

Yayasan Santi Rama bekerjasama dengan Inverso Baglivo Foundation

dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud tahun1996

e. Bintek Orientsi dan Mobilitas bagi Guru SLB Jawa Tengah Di

Semarang tahun2005

f. Peserta Seminar Nasional “Upaya Meningkatkan Kompetensi

Pendidik dan Sertifikasinya Melalui Perencanaan dan Pelaksanaan

Pembelajaran Tahun 2008

g. Ketua Manasik Haji For Kids di Lapangan SMA 1 Purworejo Tahun

2008

h. BintekBina Diri Propinsi Jawa Tengah di semarang tahun 2006

i. Perkemahan Pramuka Luar Biasa Daerah Tingkat Jawa Tengah di

Semarang tahun 2010

j. Workshop/advokasi kurikulum SLB Edisi 2006 di LPMP Srondol

Jawa Tengah tahun 2007 dan 2008

k. Kursus Jaya Melati I Kwarwil Hizbul Wathan Jateng di Pituruh

Purworejo tahun 2011

l. Peserta Bintek Tata Upacara Bendera SLB Tk.Propinsi Jateng di

Semarang 2012

m. Coaching Clinic Unified 5 a Side Football & Bocce Program Kim

Samuel 2004 JawaTengah tahun 2014

n. Seminar Internasional “Dakwah Annual Conference” diYogyakarta

Indonesia tahun 2015

o. KMD Angkatan I Tingkat Propinsi di Buper Karanggeneng

Semarang Jateng tahun 2015

p. Seminar :Prospek Pendidikan Inklusi di Indonesia oleh Program

Pendidikan Khusus Jurusan IP-FKIP UNS Tahun 2008

q. User Education oleh Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tahun 2014

C. Riwayat Pekerjaan

a.Guru pada Sekolah Luar Biasa Angkasa Halim Perdana Kusuma

Jakarta Timur dari tahun 1988 sampai dengan 1994

b.Guru pada Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian A LebakBulus Jakarta

dari tahun 1995 sampai dengan 1998

c.Guru pada Sekolah Luar Biasa Muhammadiyah Purworejo dari tahun

1999 sampai dengan sekarang

d.Nara Sumber Penyusunan KTSP Tahun 2007

e.Penyusun Kisi Kisi dan Soal Ujian Nasional Th.2007/2008

f.Tutor pada Pesantren Kilat Romadlon Masjid Tahun 2007

g.Ketua Talk Show “Mendidik Buah Hati Dengan Kebeningan

Hati”Tahun 2008

h.Pengurus Komite Sekolah SDIT Salsabila Purworejo Tahun 2010

sampai 2015

i.Wakil Kepala Sekolah (Waka) Bagian Kesiswaan dari tahun 2012

sampai sekarang

j.Dosen pada Sekolah Tinggi Pendidikan Islam “STPI BINA INSAN

MULIA Yogyakarta dari tahun 2014 sampai dengan sekarang

Page 58: MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI KEGIATAN HIZBUL …digilib.uin-suka.ac.id/20527/2/1420411023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · siswa di SLB Muhammadiyah Purworejo; 3) Apa faktor pendukung

D. Prestasi/ Penghargaan

1. Juara 1 (satu) Guru Berdedikasi tahun 2007 Tingkat Kabupaten

2. Juara 1 (satu) Guru Berdedikasi tahun 2008 Tingkat Kabupaten

3. Finalis Guru Berdedikasi Tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008

4. Peserta Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat

Nasional oleh Depdikbud tahun 2007

E. Pengalaman Organisasi

1. Anggota PGRI dari Tahun 1988 sampai Sekarang

2. Anggota Koperasi Pegawai Negeri „KOMPAK “dari tahun 1999

sampai Sekarang

3. Pengurus Rt/Rw dari Tahun 2005 sampai Sekarang

4.Pengurus Cabang Muhammadiyah Periode 2008 s/d 2012 dan Periode

2012/2016

5. Pengurus Kwartir Daerah (KWARDA) Hizbul Wathan Periode 2012-

2017

6. Takmir Masjid Al-Istikhomah dari Tahun 2012-Sekarang

F. Karya Ilmiah

1. Studi Tentang Permainan Sepak Bola Pada Klas DIII di SLB C

Latihan SGPLB Negeri Yogyakarta,Karya Tulis,SGPLB Negeri

Yogyakarta,1988

2. Efektivitas Komunikasi Keluarga Hubungannya Dengan Prestasi

Belajar Siswa SLB Muhammadiyah Purworejo,Skripsi, UPY,2004

3. Pengaruh Permainan Kartu Huruf Terhadap Peningkatan Membaca

Pada Anak Tuna Grahita Ringan di SLB Muhammadiyah Purworejo

Tahun Pelajaran 2006/2007,Karya Tulis Ilmiah,2007

4. Model Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Hizbul Wathan

Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SLB Muhammadiyah

Purworejo,Tesis,UIN Sunan Kalijaga,2016