model keperawatan menurut virginia henderson
DESCRIPTION
Teori Model keperawatan menurut virginiaTRANSCRIPT
MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON
DAFTAR ISIKata PengantarBAB IPENDAHULUANBAB IIPEMBAHASANA. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson B. Model Keperawatan Virginia Henderson C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan 1. Manusia 2. Lingkungan 3. Sehat dan Sakit 4. Keperawatan D. Konsep Utama Teori Henderson E. Hubungan perawat-pasien-dokter F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Teori Keperawatan Virginia Henderson”.
Makalah ini berisikan informasi tentang definisi keperawatan menurut Virginia
Henderson” atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Virginia Henderson, serta
konsep utama teori Henderson.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang definisi
keperawatan menurut Virginia Henderson.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan,
atau pengetahuan untuk itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit atau
sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau
kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis,
sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia
Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan
Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk
praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar
kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik
yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta
agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya
terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
B. Model Keperawatan Virginia Henderson
1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika
Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan
C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus
berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu
(sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga
dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam
peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu
individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia
tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.
D. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal
dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan
resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
E. Hubungan perawat-pasien-dokter
1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
a. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
b. Perawat sebagai helper (penolong).
c. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa yang pasien
kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan
fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat
membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan
kemandirian adalah yang relatif.
2. Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan,
yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara
untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan
langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien,
yang semula bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien
beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji,
merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data
tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis
tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut
Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-
dengan atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana perawatan
sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau
sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan
dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang
diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang
budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Tarakhir,
perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai
empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar
pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang
teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup
jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh
sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia
baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di
cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori
sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi
dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang
perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas
banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik keperawatan,
pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan
untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Beliau lahir pada tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Beliau memulai karir keperawatan di Army School of Nursing psds tahun 1918.
Pada tahun 1960-an, Beliau membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah, apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi yang lain dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya.
Pertanyaan ini merupakan hal penting sampai tahun 1950-an, sebab perawat lebih sering hanya melakukan instruksi dokter. Virgina Henderson merupakan orang pertama yang mencari fungsi unik dari keperawatan.
Pada saat menulis pada tahun 1960-an, Beliau dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari praktek keperawatan pada masa itu. Hal tersebut meliputi :
1. Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit.2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.3. Fakta bahwa mempertahankan kontak oribadi dengan pasien merupakanhal yang tidak mungkin
dilakukan pada masa itu.4. Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat
diberbagai bidang layanan kesehatan
Virginia Henderson diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an. Oleh karena diarahkan lebih pada aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien.
Kontribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
'Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.'
B. TUJUAN
Tujuan penulisan adalah :
1. Mengetahui karakteristik teori dalam teori Virginia Henderson2. Mengetahui model teori Virginia Henderson.3. Mengetahui aplikasi model system Virginia Henderson dalm pemberian asuhan Keperawatan.
BAB II
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON
A. KONSEP UTAMA DAN TEORI VIRGINIA HENDERSON
Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul 'The Principles and Practice of Nursing', ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu dari piagam WHO.
Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien.
14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :
1. Bernafas dengan normal2. Makan dan minum cukup.3. Pembuangan eliminassi tubuh.4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.5. Tidur dan istirahat.6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat.11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang
normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia
Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh :
1. Usia2. Kondisi emosional (mood & temperamen)3. Latar belakang sosial dan budaya.4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik,
kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut :
1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.
Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut : 1. Fungsi unik dari perawat2. Upaya pasien kearah kemandirian3. Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia4. Perencanaan yang akan diberikan.
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter.
B. ASUMSI - ASUMSI PADA TEORI VIRGINIA HENDERSON
Keperawatan (nursing)
1. Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit.2. Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis.3. Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah dari dokter, tetapi mendukung program program
dokter.4. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari segi atau sosial.5. Perawat harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia.6. Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat tercover semua oleh fungsi
perawat.
Pasien / person (pasien)
1. Pasien harus mampu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.2. Perasaan dan tubuh pasien adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan.3. Pasien harus dibantu agar dapat mandiri.4. Pasien dan keluaraga adalah satu kesatuan.5. Kebutuhan pasien harus dapat terpenuhi dengan ke-14 komponen dari keperwatan.
Kesehatan (health)
1. Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan.2. Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia.3. Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan.
4. Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.5. Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan.
Lingkungan (environment)
1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan.
2. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan.3. Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan.4. Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan
konstruksi bangunan dan penempatan alat.5. Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah
kecacatan6. Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.
C. THEORETICAL ASSERTIONS
Hubungan Perawat dengan Pasien
Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai ketidaktergantungan.
Hubungan tersebut meliputi :
1. Perawat sebagai pengganti pasien (substitute)Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang diakibatkan oleh karena kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan kurangnya pengetahuan. Henderson mengungkapkan hal ini statmennya bahwa 'Perawat, kesadaran bagi ketidaksadaran, kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi, mata bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang bisu, dan sebagainya.'
2. Perawat sebagai pembantu pasien (helper)Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan kemandiriannya. Henderson mengatakan 'Kemandirian adalah suatu hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan'.
3. Perawat sebagai teman pasien (partner)Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan rencana keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga dimodifikasi sesuai kondisi, usia, temperamen, emosi, status sosial, kebudayaan, dan kapasitas intelektual pasien.Perawat juga harus dapat mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan. Henderson percaya 'Perawat yang tahu reaksi fisiologis dan patologis dari perubahan temperature, pencahayaan, tekanan gas, bau, kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan mengorganisasikan lingkungan dan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada,'Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl tujuan penting dari
perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit.
Hubungan perawat dengan dokter
Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik, berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti perintah dokter. Suatu pertanyaan 'Mengapa dokter selalu memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?'. Bahkan perawat mampu membantu pasien ketika dokter tidak ada. Henderson juga menyatakan bahwa perawat ataupun dokter sangat melebihi batas.
Perawat sebagai anggota Team Kesehatan
Perawat bekerja saling bergantung pada tenaga kesehatan yang lain. Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu menjalankan seluruh program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa diantara team kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien. Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendiri- sendiri.
D. APLIKASI MODEL VIRGINIA HENDERSON DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji adalah :
1. Core/intiData diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit.
2. 14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien meliputi: 1. Pernafasan2. Kebutuhan makan dan minum3. Eliminassi4. Posisioning5. Kebutuhan tidur dan istirahat6. Kebutuhan dalam berpakaian7. Cara mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan8. Kebersihan tubuh9. Kondisi lingkungan10. Komunikasi11. Ibadah dan keyakinan12. Pekerjaan sehari-hari13. Kebutuhan bermain dan rekreasi14. Kebutuhan belajar dan menggunakan fasilitas keseahatan
Perawat mengkaji ke-14 komponen dasar, komponen pertama dinilai secara penuh kemudian menuju pada komponen selanjutnya. Untuk mengkaji data dari ke-14 komponen ini, perawat
membutuhkan pengetahuan dari apa yang normal dalam kesehatan, juga pengetahuan tentang apa-apa yang menyebabkan sakit.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa dirumuskan berdasarkan dari analisis data dari ke-14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien.
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan melibatkan pembuatan rencana agar sesuai dengan keb individu, memperbaharui jika diperlukan, dan menjamin bahwa ini sesuai dengan yang ditentukan dokter.sebuah rencana yang baik mengintregasikan pekerjaan dari semua yang ada dalam tim kesehatan.
4. Implementasi
Perawat membantu pasien melaksanakan aktifitas untuk memelihara kesehatan, untuk menyembuhkan dari sakit, atau untuk membantu dalam kematian yang tenang. bersifat individu, tergantung pada prinsip fisiologis, umum, latar belakang budaya, keseimbangan fisik dan intelektual.
5. Evaluasi
Menurut Henderson, perawat akan melakukan evaluasi berdasar pada tingkatan dimana pasien dapat mandiri.
E. MANFAAT TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA PRAKTEK KEPERAWATAN
1. Teori Virginia Henderson memberikan pernyatan tentang profesi perawat yang unik, terlepas dari profesi kedokteran, sehingga perawat dapat menentukan rencana keperwatannya dengan mandiri tanpa menunggu instruksi dari dokter.
2. Melengkapi model konseptual keperawatan yang telah ada.
F. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI VIRGINIA HENDERSON
Kekuatan
1. Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat.
2. Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
3. Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
4. Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
Kelemahan
1. Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien.
2. Teori kurang pragmatis.
BAB III
PENUTUP
Dalam bukunya, The Nature of Nuresing : A Definition and its Implication for Practice, Research, and Education', Henderson telah mendesain tiga fase kurikulum yaitu :
1. Fase pertama, penekanan pada kebutuhan pokok pasien, rencana keperawatan, fungsi unik keperawatan dalam membantu melakukan aktifitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan pasien.
2. Fase kedua, membantu pasien memenuhi kebutuhannya selama adanya gangguan fungsi tubuh atau patologis yang membutuhkan modifikasi rencana keperawatan.
Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Teori Virginia Henderson tentang model konsep keperawatan dalam buku 'The Principles and Practice of Nursing' merupakan sebuah sumber yang luar biasa yang bisa digunakan oleh mahasiswa maupun perawat yang sudah berpraktek.
Kelly menyatakan 'Jika saja hanya ada satu buku keperawatan yang bisa diselamatkan ketika bom jatuh, PPN adalah buku itu.
Model Keperawatan Virginia Henderson sangat mempengaruhi perkembangan proses keperawatan didunia ini dengan ke-14 komponen dasar kebutuhan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek Keoerawatan: pendekatan Integral pada asuhan pasien, EGC, Jakarta 2006
2. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit Salemba Medika.3. Potter & Perry. 1999 'Fundamental Keperawatan', Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Teori Model Konsep Keperawatan Virginia HendersonPosted on 2 Desember 2014 by novitakusumaa
Model Konsep Keperawatan Virginia HendersonA. Definisi Keperawatan Menurut Virginia HendersonVirginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip keseimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan untuk itu (tugas perawat). Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dengan meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
B. Model Keperawatan Menurut Virginia HendersonVirginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja?. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:a) Authoritarian dan struktur hierarki di rumahsakitb) Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.c) Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu.d) Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an. Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empatbelas tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi empatbelas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi.2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin.Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu, Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :a) Rumahsakit Umumb) Rumahsakit Jiwac) Institusi untuk penderita cacat mentald) Rumah perawatane) Perawatan di rumahJadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumahsakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode eskematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :a. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.b. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukanc. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
C. Hubungan Model Keperawatan dengan Paradigma Keperawatan
a. ManusiaIndividu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dan emosional.
b. LingkunganHenderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
c. Sehat dan sakitSehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu (pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
d. KeperawatanFungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson menjelaskan lebih lanjut.
D. Konsep Utama Teori Virginia Henderson
A. MANUSIA.Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Ke-14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:1. Bernafas secara normal.2. Makan dan minum dengan cukup.3. Membuang kotoran tubuh.4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.5. Tidur dan istirahat.6. Memilih pakaian yang sesuai.7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau pendapat.11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1 – 9 termasuk komponen kebutuhan biologis. Poin 10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan psikologis. Poin 11 termasuk kebutuhan spiritual. Sedangkan poin 12 dan 13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).
B. KEPERAWATANMenurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu untuk membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawat berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 kebutuhan dasar manusia). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosio.
C. KESEHATANSehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
D. LINGKUNGANAda beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat dengan klien terbagi menjadi tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien.2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (substitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan atau kemauan pasien yang berkurang. Dalam hubungan antara perawat dan pasien ini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper), untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya.kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama menerusakan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat dan dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu melaksanakan perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga kerja lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien tetap harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.
E. Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut Henderson
a. Fungsi unik perawat.b. Upaya pasien ke arah kemandirian.c. Asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia.d. Perencanaan yang akan diberikan
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain menjadi lebih mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent)dengan mengkaji, merencanakan, mengimplemetasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penangana perawatan dasar.Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14 komponen diatas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunaka metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut menghasilkan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson,dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencan perawatan sesuai kebutuhan individu termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna membantunya meninggal dalam keadaan damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangkan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat megevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
G. Hubungan Perawat-pasien-dokterDalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dank lien. Menurut Henderson ( dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :
1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.
2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia yang tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan factor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status social atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang memperbolehkan dokter memberi perintah kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehinnga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.
H. Tujuan Keperawatan Menurut HendersonDari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Henderson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan makhluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, sosial dan spiritual yang mempunyai 14 kebutuhan. Menurut Henderson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandirian. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan, kemauan dan pengetahuan.