model pembelajaran kooperatif · tulis laporan investigasi kelompok 6. presentasikan hasil...
TRANSCRIPT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PRADISKA NAWANG ANGGARA1113023049
FADILLA AMELIA1113023023
NURDIANA1113023047
RENI NOVALIA1113023053
DITA APRIANI1113023013
TPS
Think Pair Share adalah suatu metodepembelajaran kooperatifyangmemberi siswa waktu untukberfikir dan merespon serta salingmembantu satu sama lain.
Pembelajaran kooperatif tipe TPS memilikiprosedur secara eksplisit yaitu memberikan siswalebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab, dansaling membantu satu sama lain, sertamengaktifkan siswa dalam proses diskusi, sehingga diharapkan siswa dapat saling bekerjasama dalam satu kelompok dan dapat membentukkarakter siswa terutama dalam disiplin dantanggung jawab terhadap tugas-tugas yang menjadi bagiannya
Karakteristik Think Pair Share
Think (berfikir secara individual)
Pada tahap Think, guru mengajukan suatupertanyaan atau masalah yang dikaitkandengan pelajaran, dan siswa diminta untukberpikir secara mandiri mengenaipertanyaan atau masalah yang diajukan.
Pair (berpasangan dengan teman sebangku)
Langkah kedua adalah guru meminta para siswa untuk
berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang
telah dipikirkan
Share (berbagi jawaban dengan pasanganlain atau seluruh kelas)
Pada langkah akhir ini, guru memintapasangan-pasangan tersebut untuk berbagiatau bekerjasama dengan kelas secarakeseluruhan mengenai apa yang telahmereka bicarakan
Syntaks Model Pembelajaran Kooperatiftipe Think Pair Share
Fase atau Tahapan Perilaku guru
Fase 1 :
Memberikan orientasi kepadapeserta didik
-Guru menjelaskan aturan main dan batasan waktu untuk tiap
kegiatan, memotivasi siswaterlibat pada aktivitaspemecahan masalah
- Guru menjelaskankompetensi yang harusdicapai oleh siswa
Fase 2:
Think (berfikir secaraindividu)
- Guru menggalipengetahuan awal siswamelalui kegiatan demonstrasi
- Guru memberikan LembarKerja Siswa (LKS) kepadaseluruh siswa
- Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu
Fase 3
• Pair (berpasangan dengan teman sebangku)
• - Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya
• - Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawabantugas yang telah dikerjakan
Fase 4
• Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain)
• - Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagipendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipanduoleh guru
Fase 5• Penghargaan
• - Siswa dinilai secara individu dan kelompok
Kelebihan TPS (Think-Pair-Share)
Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok
Memungkinkan siswa untuk merumuskan danmengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materiyang diajarkan
Siswa akan terlatih menerapkan konsep
Hasil belajar lebih mendalam
Meningkatkan kebaikan budi
Memperbaiki kehadiran
kelemahan TPS (Think-Pair-Share)
Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dariberbagai aktivitas.
Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaanruangan kelas.
Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
Lebih sedikit ide yang muncul.
Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
Menggantungkan pada pasangan.
Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saatpembentukan
Materi kimia yang cocokTipe ini akan cocok apabila digunakan pada materi kimiamengenai menghitung, uraian, postulat dan proses pada materikimia sebagai barikut :
Menjelaskan struktur atom
Persamaan mengenai Hukum Dasar Kimia
Penyetaraan oksidasi-reduksi
Proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyakbumi
Turunan senyawa hidrokarbon
Menghitung jumlah pasangan elektron disekitar kulit luar atom pusat
Prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Menjelasakan kesetimbangan kimia
Menjelaskan system koloid
Cara memberikan penghargaan
Yaitu dengan cara memberikan nilai atau skor
bagi kelompok yang dapat mengerti dengan
baik dan dapat bekerja kelompok secara baik.
Tipe ini lebih memberikna pengahargaan
kepada kelomok daripada individu.
Cara Pengelompokkan
Pada model ini siswa dikelompokan secaraberpasangan, dapat berpasangan antara satusiswa dengan satu siswa, satu siswa dengandua siswa, atau dua siswa dengan dua siswa, yang mengakibatkan terjadinya stimulus dan respon diantara siswa tersebut.
TSTS
Metode two stay two stray (dua tinggal
dua tamu) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang
memberikan kesempatan kepada
kelompok membagikan hasil dan
informasi kepada kelompok lain
Hal ini dilakukan karena banyak kegiatanbelajar mengajar yang diwarnai dengankegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerjasendiri dan tidak diperbolehkan melihatpekerjaan siswa yang lain. Padahal dalamkenyataan hidup di luar sekolah, kehidupandan kerja manusia saling bergantung satusama lainnya.
Ciri TSTS
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatifuntuk menuntaskan materi belajarnya.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memilikikemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.
Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu
Tahapan TSTS
• Guru membuat silabus dan sistempenilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagisiswa menjadi beberapa kelompokdengan masing-masing anggota 4 siswadan setiap anggota kelompok harusheterogen
1. persiapan
• guru menyampaikan indikatorpembelajaran, mengenal danmenjelaskan materi sesuai denganrencana pembelajaran yang telah dibuat.
2. Presentasi
guru
• Menggunakan LKS, lalu 2 dari 4 anggota dari masing-masingkelompok meninggalkankelompoknya dan bertamu kekelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalamkelompok bertugas menyampaikanhasil kerja dan informasi mereka ketamu.
3. Kegiatan
kelompok
• salah satu kelompok mempresentasikanhasil diskusi kelompoknya untukdikomunikasikan atau didiskusikandengan kelompok lainnya. .
4. Formalitas
• siswa diberi kuis yang berisipertanyaan-pertanyaan dari hasilpembelajaran dengan model TSTS, yang selanjutnya dilanjutkandengan pemberian penghargaankepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
5. Evaluasi
dan pengharg
aan
kelebihan TSTS antara lain: Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan. Belajar siswa lebih bermakna. Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa, dan Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk
menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkanmasalah
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakankreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan temansekelompoknya
Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadapteman
Meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kelemahan Metode Two Stay Two Stray
Membutuhkan waktu yang lama Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, terutama
yang tidak terbiasa belajar kelompok akan merasa asing dan sulituntuk bekerjasama.
Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dantenaga)
Seperti kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannyadiskusi, sehingga siswa yang kurang pandai memilikikesempatan yang sedikit untuk mengeluarkan pendapatnya.
Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Untuk mengatasi kekurangan dalam model pembelajaran TSTS
ini, maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulumempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajaryang heterogen
Pembentukan kelompok TSTS
Haruslah Heterogen ditunjau dari berbagai aspek:
1. Gender/jenis kelamin
2. Kemampuan akademis
3. Kemampuan sosialis
4. Kemampuan ekonomi
5. Suku
6. Budaya
7. Agama
Model TSTS pada pembelajaran kimia
Topik aplikasi reaksi reduksi oksidasi(redoks) dalam mata pelajaran kimia di SMA kelas X merupakan materi yang membuthkan penguasaann konsep dasar yang kuat tentang reaksi redoks.
Dalam pembelajaran TSTS dapat dilakukan pemerataan tugas bagi setiap siswa dalam mempelajari konsep reaksi reodoks . Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari konsep secara individu untuk dapat dibagi kepada teman-teman sekelompoknya sehingga diharapkan tujuan kelompok untuk keberhasilan belajar dapat tercapai secara optimal.
Selain materi reakii redoks, Model pembelajara TSTS dapat pula diterapkan untuk pembelajran materi perkembangan tabel periodik unsur, sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit, laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, teori asam basa dan koloid.
Pengertian GI Eggen & Kauchak
Group investigation adalah strategi belajar kooperatifyeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untukmelakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metodeGI mempunyai fokus utama untuk melakukaninvestigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.
Tujuan Model GImembantu siswa untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik secara sistematis dananalitik.
Pemahaman secara mendalam terhadap suatutopik yang dilakukan melaui investigasi.
melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatifdalam memecahkan suatu masalah.
Langkah-langkah GI Sharan (Supandi, 2005: 6) mengemukakaan langkah-
langkah pembelajaran pada model pemelajaran GI sebagai berikut.
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugaskelompok yang harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untukmemanggil materi tugas secara kooperatif dalamkelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaassecara kooperatif dalam kelompoknya.
Lanjutan………….5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang
diwakili ketua kelompok atau salah satuanggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
6. Kelompok lain dapat memberikantanggapan terhadap hasil pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat(klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep danmemberikan kesimpulan.
8. Evaluasi.
Kerangka pembelajaran GI
Kelebihan GI
Secara pribadi
• Bekerja secara bebas
• Memberi semangat untuk berinisiatif dan aktif
• Percaya diri
• Belajar menangani masalah
Secara Sosial
• Belajar kerja sama
• Belajar berkominikasi
• Belajar berpendapat
• Belajar berpasrtisipasi dalam memberikan keputusan
Secara akademik
• Terlatih mempertanggung jawabkan jawaban yang diberikan
• Bekerja sistematis
• Mengecek jawaban yang dibuat
• Berpikir strategis untuk menyimpulkan suatu permsalahan
Kekurangan GI
Sedikitnya materi yang tersampaikan padasatu kali pertemuanasan dari pengalamanyang dialami sendiri
Diskusi kelompok biasanya berjalan kurangefektif
Siswa yang tidak tuntas memahami materiprasyarat akan mengalami kesulitan saatmenggunakan model ini
Lanjutan…………….
Sulitnya memberikan penilaian secarapersonal
Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran GI, model pembelajaran GI cocok untuk diterapkan pada suatu topikyang menuntut siswa untuk memahamisuatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri
Penerapan GI dalam pembelajaran kimiaLEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1
A. Materi
Hidrokarbon
B. Kompetensi
Siswa mampu mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
Siswa mampu menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa
C. Kegiatan(investigasi kelompok)
1. Duduk dan berkumpul dengan teman kelompok masing-masing
2. Sediakan literatur dan sumber-sumber informasi yang lain
3. Tetntukan peran anggota kelompok masing-masing
4. Diskusikanlah topik kelompok dengan cara mencari literatur yang sesuai
5. Tulis laporan investigasi kelompok
6. Presentasikan hasil investigasi kelompok di depan kelas
D. Topik investigasi kelompok yang terpilih
Identifikasi atom C, H, dan O
Kekhasan atom karbon
Ikatan atom karbon(ikatan tunggal dan rangkap, Atom C primer, atom C sekunder , atom C tersier, atom C kuarter)
Alkana
Alkena
Alkuna
Reaksi senyawa karbon
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2
A. Materi
Minyak bumi
B. Kompetensi
1. Siswa mampu menjelaskan pengolahan dari minyak bumi
2. Siswa mampu menjelakan macam-macam bahan bakar minyak bumi dalam
kehidupan sehari-hari
3. Siswa mampu mengaplikasikan upaya pencegah dampak pembakaran dari bahan
bakar
C. Kegiatan(investigasi kelompok)
1. Duduk dan berkumpul dengan teman kelompok masing-masing
2. Sediakan literatur dan sumber-sumber informasi yang lain
3. Tetntukan peran anggota kelompok masing-masing
4. Diskusikanlah topik kelompok dengan cara mencari literatur yang sesuai
5. Tulis laporan investigasi kelompok
6. Presentasikan hasil investigasi kelompok di depan kelas
D. Topik investigasi kelompok yang terpilih
Minyak bumi
Fraksi minyak bumi
Dasar dan teknik pemisahan fraksi minyak bumi
Mutu bensin
Dampak pembakaran bahan bakar
Upaya pencegah dampak pembakaran bahan bakar
Cara pemberian penghargaanA. Menghitung Skor Individu
Skor kuis perkembanga
n
Lebih 10 poin di bawah skor awal 0 poin
10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal 10 Poin
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 poin
Lebih dari 1o poin di atas skor awal 30 poin
Nilai sempurna tanpa mempehatikan skor awal 30 poin
Sumber: Devi Yuliana,FKIP-Pendidikan ekonomi,Skripsi, UKSW 2011
Pemberian Hadiah
Setelah pemberian skor kelompok, guru memberikan hadiah/penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan kategorinya
Tipe Pembelajaran dengan Metode Cooperative Learning Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil (4 – 6 orang), heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997)
Kelebihan
Dapat menambah kepercayaan siswa akan kemampuan berpikir kritis.
Setiap siswa akan memiliki tanggung jawab akan tugasnya.
Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
Dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal yang positif.
Waktu pelajaran lebih efisien dan efektif.
Dapat berlatih berkomunikasi dengan baik.
Kelemahan Prinsip utama pembelajaran ini adalah “Peerteaching” yaitu
pembelajaran oleh teman sendiri.
Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman
Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.
Awal pembelajaran ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bias berjalan dengan baik.
Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (> 40 siswa) sangat sulit.
Materi Kimia yang Cocok
Perkembangan teori atom, mulai dari teori Dalton sampai dengan teori atom modern
Hukum Dasar Kimia (Hukum Lavoisier,Hukum Proust,Hukum Dalton,Hukum gay Lussac,Hukum Avogadro)
Konsep oksidasi-reduksi
Proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Lanjutan....
Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika
Teori jumlah pasangan elektron disekitar kulit luar atom pusat dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
Teori tumbukan (tabrakan)
Prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Bentuk Penghargaan
memberikan skor yang lebih ataupun sempurna kepada kelompok yang benar-benar dapat bekerja sama kepada anggota kelompoknya secara baik dan kepada anggota kelompok yang dapat memahami dan menjelaskan materi yang diberikan ketika ia menggali informasi tentang materi tersebut dalam kelompok ahli
Cara Pengelompokan
Setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal
Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli
Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli
skema pembelajaran jigsaw
Keterangan :Baris I dan III : Kelompok AsalBaris II : Kelompok Ahli
Tipe Pembelajaran dengan Metode Cooperative Learning Student
Team Achievement Division (STAD)
Merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
1. Meningkatkan kecakapan individu
2. Meningkatkan kecakapan kelompok
3. Meningkatkan komitmen
4. Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya
5. Tidak bersifat kompetitif
6. Tidak memiliki rasa dendam
7. Meningkatkan motivasi belajar dan rasa toleransi serta saling membantu dan mendukung dalam memecahkan masalah.
1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendahmenjadi kurang
2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah padakekecewaan karena peran anggota yang pandailebih dominan.
Salah satu materi kimia yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Metode pembelajaran kooperatif efektif digunakan pada pokok bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit yang memerlukan pemahaman konsep.
a. Menghitung skor individu
b. Menghitung skor kelompok
c. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok.
2. Penyajian Materi Pelajaran
3. Kegiatan kelompok.
4. Evaluasi.
5. Penghargaan individu dan kelompok
6. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok.
a. Menentukan Ranking
b. Menentukan tiga kelompok kedalam kelas
c. Menentukan skor awal
d. Pengaturan tempat duduk
e. Kerja kelompok
NHT (Number Heads Together) merupakan kegiatan belajar kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. NHT adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa .
- Setiap siswa menjadi siap semua.
- Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Materi kimia yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together) adalah kelarutan dan hasil kali kelarutanyang sebagian besar terdiri dari perhitungan dan menuntut untuk banyak berlatih menyelesaikan soal-soal secara bersama sehingga perlu adanya suatu sistem pembelajaran yang berusaha mengaktifkan seluruh siswa.
Cara Pemberian Penghargaan
Pemberian penghargaan diberikan berdasarkanperolehan skor rata-rata yang dikatagorikan menjadikelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukanpemberian penghargaan terhadap kelompok adalahsebagai berikut (Isjoni, 2007:53) :
Kelompok dengan skor rata-rata antara 10 ≤ 15 sebagaikelompok Good Team (kelompok baik)
Kelompok dengan skor rata-rata antara 15 ≤ 20 sebagaikelompok Great Team (kelompok hebat)
Kelompok dengan skor rata-rata antara 20 ≤ 25 sebagaikelompok Super team (kelompok super)
Kelompok dengan skor rata-rata 25 ke atas sebagaikelompok Super Great Team (kelompok super hebat)
Cara Pengelompokan
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, untuktiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen. Setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda. Berpikir bersama (Heads Together.
Berikut langkah-langkah pengelompokan yang dilakukan oleh guru :
Langkah 1, penomoran (numbering): guru membagi parasiswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi merekanomor, sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memilikinomor yang berbeda,
Langkah 2, pengajuan pertanyaan: guru mengajukansuatu pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapatbervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifatumum,
Langkah 3, berpikir bersama (Head Together): para siswaberpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkanbahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut,
Langkah 4, pemberian jawaban: guru menyebutkan suatunomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomoryang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawabanuntuk seluruh kelas (Ibrahim et all, 2000: 28).
Model pembelajaran kooperatiftipe TGT
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatifyang menempatkan siswa dalam kelompok –kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamindan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikanmateri, dan siswa bekerja dalam kelompok merekamasing – masing.
Menurut Kurniasari (2006), model pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran kooperatif denganmembentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelasyang terdiri atas 3-5 siswa yang heterogen, baik dalamhal akademik, jenis kelamin, ras, maupun etnis. Intidari model ini adalah adanya game dan turnamenakademik.
Kelebihan Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT
Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas lebihmenonjol dalam pembelajaran,tetapi siswa yang berkemampuan lebih rendah juga ikut aktif danmempunyai peranan yang penting dalam kelompokanya.
Dengan model pembelajaran ini membuat rasa kebersaandan saling menghargai sesame anggota kelompoknya.
Dalam model pembelajaran ini membuat siswa kebihbersemangat dalam mengikuti pelajaran,karena dalampembelajaran ini guru menjanjikan sebuah penghargaanpada siswa atau kelompok terbaik.
Dalam pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebihsenang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatanpermainan beruoa turnamen dalam model ini
Kelemahan Model PembelajaranKooperatif Tipe TGT
Dalam model pembelajaran ini,harus menggunakanwaktu yang sangat lama
Gurumenggunakan model pembelajaran ini guru harus pandai memilih materi pelajaran yang cocokuntuk model ini
Guru harus mempersiapkan model ini dengan baiksebelum diterapkan
Materi Kimia Yang Cocok
Materi Kimia yang cocok untuk diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah materi tentangteori asam basa, jenis-jenis koloid, tatanama senyawaanorganik dan organik sederhana, tatanama senyawahidrokarbon, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeserankesetimbangan, pengertian reduksi dan oksidasi; struktur, cara penulisan, tatanama, kegunaan dan sifat senyawakarbon; struktur, cara penulisan, tatanama, kegunaan dansifat benzena dan turunannya; struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul; sertamateri tentang struktur, tatanama, penggolongan, sifatdan kegunaan lemak.
Cara Pemberian Penghargaan
Penghargaan diberikan kepada kelompok. Langkahpertama sebelum memberikan penghargaankelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukandengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh olehmasing – masing anggota kelompok dibagi dengandibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut
Cara Pengelompokan
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, untuktiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen. Sehingga dapat melatih siswa untukmenerima perbedaan, baik itu ras, keragaman budaya, gender, sosial-ekonomi, agama, suku dan lain-lain.
ARIGATOGOZAIMASU