modifikasi tembikar tanah liat dengan fotokatalis tio
TRANSCRIPT
14 PROSIDING
Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2017
MODIFIKASI TEMBIKAR TANAH LIAT DENGAN FOTOKATALIS TiO2
UNTUK MENURUNKAN KADAR POLUTAN ORGANIK AIR GAMBUT
Kasman Ediputra, Hermansyah Aziz, Emriadi dan Admin Alif
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas - Padang
ABSTRACT
Has been made modifications Clay pottery commonly used as a container of water for
household needs. The pottery acts as a top-cut photocatalyst reactor so that the surface
area of the sample will be more readily exposed to UV, wherein the inner side of the
Pottery is coated with TiO2 sol gel method of split coating technique. TiO2 paste is
prepared by dissolving 5 gr of TiO2 (anatase) powder in 20 mL of ethanol. The paste is
stirred with a magnetic stirrer for 30 minutes at a rotational speed of 300 rpm for a
homogeneous solution. Prepared TiO2 paste is placed on the inner side of the Pottery by
split coating the TiO2 paste and flattened with a spatula, this layer is made up to 3 layers.
After the coating process, the pottery is allowed to dry in the open air. Then Titania coated
pottery is ready for dehydrolysis at 400 ° C for 10 minutes for the organic material to
evaporate. The results of crystal structure testing with x-ray diffractometer (XRD) showed
that more coatings were done causing the crystal quality of TiO2 thin films would be
increase. In addition, more coatings are done causing the crystal size of the TiO2 thin film
to increase. The results of test COD and BOD values, showed photocatalyst reactor from
clay pottery modification can reduce the content of BOD by 4.45mg / l and COD by 27.20
mg / l. The organic substance and the acidity level of the peat water samples appear to be
reduced is indicated by PH 5.7.
Keywords: Photocatalyst, Split Coating, Organic Pollutants.
PENDAHULUAN
Polusi air permukaan dan air tanah merupakan masalah serius pada masyarakat
daerah industry, karena itu sangat penting untuk mengembangkan proses untuk
membersihkan aquatik yang tercemar, serta menyediakan air bersih untuk fasilitas
industri. Detoksifikasi fotokatalitik, menggunakan titanium dioksida, yang merupakan
metode yang menjanjikan untuk tujuan ini. Photocatalysis heterogen baru-baru ini muncul
sebagai metode yang efisien untuk memurnikan air. Hal ini dapat dianggap sebagai salah
satu teknologi oksidasi baru yang canggih untuk pemurnian air ( Farid Madjene, 2013).
Reaksi oksidasi fotokatalitik memiliki potensi yang besar dengan mineral senyawa
organik menjadi karbon dioksida, uap air dan zat anorganik oleh cahaya matahari menuju
konseo " teknologi bersih dan pemurnian hijau " untuk pemurnian udara dan air yang
tercemar ( Farid Madjene, 2013).
Fenomena fotokatalitik pada permukaan TiO2 dapat diaplikasikan untuk
mendegradasi senyawa organic yang selanjutnya dapat digunakan untuk menguraikan
berbagai senyawa organic yang mengandung cincin aromatis yang berbahaya yang
merupakan hasil buangan industri menjadi senyawa yang tidak berbahaya seperti air dan
karbondioksida (Darwin Yunus Nasution, 2006).
Jika semikonduktor TiO2 (anatase atau rutile) menyerap cahaya UV dengan
panjang gelombang l = 380 nm akan terbentuk pasangan elektron dan lubang positif pada
permukaan semikonduktor tersebut, yang dapat menginisiasi reaksi redoks bahan kimia
yang kontak dengan semikonduktor tersebut. Telah dilaporkan bahwa dalam media air
sistem tersebut mampu menghasilkan radikal hidroksil (·OH). Radikal hidroksil adalah
ISBN 978-602-51349-0-6
15 PROSIDING
Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2017
spesi pengoksidasi kuat, pada pH= 1 mempunyai beda potensial oksidasi sebesar 2,8 Volt
relatif terhadap elektroda hidrogen. Dengan potensial sebesar itu hampir kebanyakan
senyawa organik di dalam air dapat dioksidasi(Darwin Yunus Nasution, 2006).
Tembikar tanah liat pada umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai wadah
penampung air, atau juga digunakan sebagai tempat cadanganan kebutuhan air. Tembikar
ukurannya lebih kecil dari tempayan, namun fungsi dan kegunaanya bisa dianggap sama.
Pada penelitian ini, peneliti memanfaatkan tembikar sebagai wadah atau reaktor
untuk reaksi fotokatalitik untuk penjernihan air gambut, dikarenakan tembikar mudah
didapat, harga ekonomis dan pada proses kalsinasi untuk penghilangan komponen organik,
yaitu dengan pemanasan hingga temperature 400OC termbikar tidak akan rusak. Kemudian
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari tembikar akan lebih efisien.
METODE PENELITIAN
Bahan Yang Dipakai Dalam Penelitian adalah TiO2, Etanol pekat, Air Gambut
(Sampel), Ampelas, alat-alat Gelas laboratorium, stirrer magnetic, Neraca analitis, Oven,
XRD. PHmeter.
a. Pembuatan Reaktor
Tembikar dipotong pada bagian Lehernya agar luas permuakaan yang didapat lebih
luas dan penyinaran dengan UV lebih banyak. Sisi bagian dalam tembikar yang sudah
dipotong dihaluskan dengan menggunakan ampelas dan dicuci hingga bersih dan
dikeringkan. Ditimbang bubuk TiO2 sebanyak 1 gram kemudian ditambahkan 4 ml
etanol dan diaduk dengan stirrer magnetic selama 30 menit dengan kecepatan 300 rpm
agar homogen. TiO2 yang sudah berbentuk pasta dilapiskan ke permukaan sisi dalam
tembikar, dan diratakan dengan spatula. Sesudah proses pelapisan, Tembikar yang
telah terlapisi TiO2 dibiarkan mengering di udara terbuka. Lalu siap untuk dehidrolisis
pada suhu 400°C selama 10 menit agar material organiknya menguap.
b. Pemurnian Sampel (air Gambut)
Ditempatkan 50 ml air sampel (Gambut) kedalam wadah Tembikar yang sudah
dilapisi Pasta TiO2 (batch reaktor fotokimia). Disinari dengan sinar matahari dengan
variasi penyinaran waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 jam di 11,00-13,00 selama 5 hari dengan
intensitas cahaya dari 204,800 lux.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa fase TiO2
TiO2 dikarakterisasi menggunakan XRD. Sinar-X yang digunakan berasal dari Cu
dengan panjang gelombang 0,15406 nm dan dari sudut 20°-80°. Dari hasil karakterisasi ini
dapat dilihat fase kristalnya. Penentuan fase yang terjadi pada serbuk TiO2 tersebut
dilakukan dengan membandingkan puncak-puncak pada hasil karakterisasi, dapat diketahui
bahwa TiO2 dominan mengandung fase anatase.
ISBN 978-602-51349-0-6
16 PROSIDING
Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2017
Gambar.1 Karakterisasi TiO2 dengan XRD
Analisa air Gambut
Sinar UV dengan Panjang gelombang di bawah 400 nm, dimana elektron akan
tereksitasi dari pita valensi melintasi celah pita ke arah pita konduksi, menghasilkan lubang
pada pita valensi dan elektron pada pita konduksi. Lubang TiO2 di pita valensi bereaksi
dengan molekul air atau ion OH- dan menghasilkan radikal hidroksil (OH•) yang kuat
senyawa pengoksidasi. Radikal hidroksil akan menguraikan polutan organik seperti asam
humat dalam cairan menjadi gas yang kemudian menguap atau menjadi zat lain yang tidak
berbahaya.
Pengukuran spektrum penyerapan air gambut bertujuan untuk menentukan
ketahanan lapisan TiO2 dengan penyinaran terus menerus setiap 2 jam dengan penggunaan
pengulangan sebanyak 4x. Penyinaran dilakukan pada rentang pukul 11.00-13.00 untuk 4
hari. Penyinaran dilakukan dengan mengganti sampel (air gambut) setiap 2 jam, dan
mengukur absorbansi masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan TiO2
lapisan terhadap degradasi air. Pengukuran air gambut sebelum pemurnian diperoleh
sebagai 4,75. Hasil ini menunjukkan bahwa air mengandung beberapa senyawa organik
seperti asam humat, asam fulvat, dan humin. Setelah penyinaran dengan sinar matahari dan
lapisan Tembikar dengan TiO2 menunjukkan peningkatan pH. Hal ini dapat dilihat dari
kurva Gambar 2.
Gambar.2 Hubungan Waktu penyinaran dengan PH air Gambut
Dari kurva pada Gambar 2, tampak bahwa kenaikan pH selama penyinaran air
gambut dengan pemanfaatan sinar matahari. Setelah 10 jam terpapar peningkatan pH
0
2
4
6
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PH
waktu Penyinaran ( jam)
Hubungan PH dengan waktu penyinaran
ISBN 978-602-51349-0-6
17 PROSIDING
Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2017
menjadi 5,44; Masing masing 6,65 dan 6,68 dan hingga 6.57. Ini karena semakin lama air
gambut dipenyinaran dengan sinar matahari, akan ada reaksi oksidasi yang dipicu oleh
adanya bahan fotokatalis TiO2 dalam reaksi mengakibatkan penurunan kandungan polutan
organik seperti asam humat dan dapat meningkatkan kualitas air. Dimana, semakin banyak
radikal OH yang terbentuk sehingga terjadi reduksi asam humat meningkatkan pH.
Hasil pengujian nilai COD dan BOD menunjukkan bahwa reaktor fotokatalis dari
modifikasi tembikar tanah liat dapat mereduksi kandungan dari BOD sebesar 4,45mg/l dan
COD sebesar 27,20 mg/l. Zat organik dan tingkat keasaman dari sampel air gambutpun
terlihat berkurang ditandai dengan PH 6,57.
KESIMPULAN
Tembikar Tanah Liat yang telah dimodifikasi dan dilapisi TiO2 dapat dijadikan sebagai
reactor fotokatalitik dalam proses pemurnian air, seperti dengan menaikkan PH air gambut
dari 4,75 hingga 6,57. Sehingga dapat dikalkulasikan sekitar 50,45% komponen asam
dalam air gambut dapat dihilangkan. Kemudian pemakaian reaktor fotokatalitik secara
berulang-ulang akan mengurangi kestabilan reaksi dari TiO2.
DAFTAR PUSTAKA
Ami pataya,S; Lobo Gareso,P; Juarlin,E. Characterization of a Layer of Titanium Dioxide
(TiO2) that is groun Using Spin Coating Method on a Glass Substrate. Physics
Department, Faculty of Mathematics and Natural Science, Hasanuddin
University.2016
Aziz, H.; Admin, A; Ririn,A; Lidya,T; Wahyuni,A; Munaf, E. Biomaterials supported with
titania as photocatalyst in peat water. Journal of Chemical and Pharmaceutical
Research, 2015:192-197
Aziz, H.; Admin, A.; Syukri; Safni; Olly, N.T.: Pengantar Fotokimia, Sukabina Press,
Padang, 2013.
Bergamasco, R; silva F; Arakawa, F; Yamaguchi,M; Miranda Reis,M.H; Tavares C.J;
Amorim, M.T; Granhen Tavares,C.R. Drinking water treatment in a gravimetric
flow system with tio2 coated membranes. Chemical Engineering Journal 174
(2011) 102– 109
Collet, R; Ribault, S, Use of ATP Bioluminescence for Rapid Detection and Enumeration
of Contaminants. The Milliflex Rapid Microbiology Detection and Enumeration
System. Merck. 2010.
Fajar. Uji Porositas Stoneware Sukabumi dengan Campuran Serbuk Gergaji Kayu Sengon.
Studio Keramik PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. 2016
Fujishima,A; N.Rao,T; A.Tryk,D. Titanium dioxide photocatalysis. Journal of
Photochemistry and Photobiology C: Photochemistry Reviews 1 (2000) 1–21
Madjene, F; Aoujit, Igout, S; Lebik,H; Boutra,B. a review: titanium dioxide Fotokatalis
for water treatment. Transnational Journal of Science and Technology, TJST. 2013
(34-39)
Nakata, K; Fujishima, A.. Titanium dioxide Fotokatalis. Journal of Photochemistry and
Photobiology C: Photochemistry Reviews 13 (2012) 169– 189
Tathe, A; Godhke, M; Pratima nikalje, A. A brief review: biomaterials and their
apllication. Pharmaceutical. International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences. 2010: 19-23.
Pori, P; Vilcnik, A.Structural studies of TiO2/wood coatings prepared by hydrothermal
deposition of rutile particles from TiCl4 aqueous solutions on spruce (Picea Abies)
wood. 2016:1-40.
ISBN 978-602-51349-0-6
18 PROSIDING
Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING) 2017
Tri Sanyoto, N; Trikasjono, T; Damar. Studi pendahuluan pembuatan fotoreaktor. Badan
Tenaga Nuklir Nasioanal. 2013.
Nasution, D,Y. Pengaruh waktu irradiasi dan laju alir terhadap degradasi fotokatalitik
larutan asam benzoat dengan titanium dioksida (tio2) sebagai katalis. Jurnal Sains
Kimia Vol 10, No.1, 2006: 27–30
Pan,S; Kudo,M. Recognition of Wood Porosity Based on Direction Insensitive Feature
Sets. Transactions on Machine Learning and Data Mining. ibai-publishing. 2012:
45-62
Gusfiyesi, A. Alif, H. Aziz, S. Arief, E. Munaf. J. 2014. Pharm. Biol. Chem Science.
Handbook Of Selected Indonesian Wood Species. 286/04 rev. 1 effecient wood processing
technologies in indonesia” 2008
Behera,S; Ghanty,S; Ahmad,F; santra,S; Benerjee,S. UV-Visible Spectrophotometric
Method Development and Validation of Assay of Paracetamol Tablet Formulation.
J Anal Bioanal Techniques 2012, 3:6
Hoffmann et al. Environmental Applications of Semiconductor Fotokatalis. W. M. Keck
Laboratories, California lnsfifute of Technology, Pasadena, California.1995.
Irianto. Kinetika Penurunan Warna & Zat Organik Air Gambut Menggunakan Tanah
Lempung Gambut Dengan Sistem Batch. Penelitian Puslitbang Pemukiman bekerja
sama dengan PAU ITB.1998
Kusnaedi. Mengolah Air gambut dan air kotor untuk air minum. Penebar swadaya.
Jakarta. 2006.
ISBN 978-602-51349-0-6