modul 1 ptlf - lab perancangan tata letak dan fasilitas telkom university

Upload: hahahahahahah

Post on 16-Feb-2018

717 views

Category:

Documents


94 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    1/27

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    2/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 1

    TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM PFT

    TAHUN AKADEMIK 2014/2015

    Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum

    1. Praktikan wajib memenuhi seluruh kelengkapan praktikum yaitu:

    Kartu Praktikum

    Setiap kelompok wajib mencetak kartu praktikum menggunakan

    kertas concord.

    Wajib dilengkapi dengan data praktikan, foto dan cap laboratorium.

    Apabila kartu praktikum hilang, praktikan dapat mencetak ulang kartu

    praktikum maksimal 1 kali serta meminta cap laboratorium.

    Konsekuensi lebih lanjut berlaku apabila penggantian kartu lebih dari

    1 kali.

    2. Asisten berhak memberikan sanksi kepada praktikan yang tidak melengkapi

    persyaratan yang telah ditentukan.

    3. Praktikan wajib menjaga sopan, santun dalam bertutur kata dan berperilaku

    baik sesama praktikan maupun kepada asisten.

    4. Ketidakhadiran

    a. Tidak mengikuti praktikum maksimal 2 modul, maka praktikan berhak

    mengikuti praktikum susulan (jadwal pelaksanaan akan menyusul).

    Apabila praktikan tidak mengikuti praktikum susulan dengan alasan yang

    tidak dapat dipertanggungjawabkan maka berhak mengulang keseluruhan

    praktikum di tahun berikutnya.

    b.

    Jika praktikan berhalangan hadir dikarenakan sakit, maka diwajibkan

    menyerahkan surat keterangan dokter maksimal dua hari setelah

    praktikum.

    5. Setiap praktikan wajib mengembalikkan fasilitas, perlengkapan dan/atau

    peralatan praktikum yang digunakan dan dipinjam pada saat praktikum dan

    tidak diperkenankan membawa barang-barang tersebut keluar dari ruangan

    Laboratorium PFT.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    3/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 2

    6. Penjadwalan

    a. Registrasi

    Input Jadwal dilaksanakan satu kali oleh perwakilan anggota tiap

    kelompok dan dilakukan secara online melalui Web resmi

    laboratorium.

    Jadwal shift praktikum berlaku hingga Praktikum Perancangan Tata

    Letak dan Fasilitas berakhir.

    Jadwal shift praktikum yang dipilih sesuai dengan kelas masing-

    masing kelompok.

    Apabila ada kelompok yang tidak input jadwal pada waktu yang telah

    ditentukan, maka asisten laboratorium berhak menentukan jadwal

    praktikum dari kelompok tersebut.

    b.

    Tukar jadwal

    Praktikan dapat melakukan tukar jadwal praktikum dengan alasan

    yang dipertanggungjawabkan paling lambat satu hari (24jam) sebelum

    praktikum dilaksanakan.

    Dilakukan dengan mengisi form tukar jadwal dalam kelompok (bukan

    individu)

    7. Praktikum

    a. Praktikum Perancangan Tata Letak dan Fasilitas tahun akademik

    2014/2015 terdiri dari 9 modul meliputi 1 modul penentuan lokasi, 7

    modul tata letak manufaktur, dan 1 modul integrasi.

    b.

    Praktikan wajib hadir tepat waktu saat pelaksanaan praktikum. Setiap

    keterlambatan mendapat konsekuensi :

    Keterlambatan 1-10 menit, boleh mengikuti praktikum tetapi tidak ada

    tambahan waktu untuk pengerjaan tes awal.

    Keterlambatan 10-30 menit, boleh mengikuti praktikum, tetapi nilai

    Tes Awal = 0.

    Keterlambatan > 30 menit, tidak diizinkan mengikuti praktikum.

    c. Alat komunikasi dinyalakan dalam mode silentatau dimatikan.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    4/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 3

    8. Prosedur Praktikum Susulan

    a. Praktikum susulan maksimal 1 modul dari 4 modul pertama dan 1 modul

    dari 5 modul terakhir, lebih dari dua modul dinyatakan tidak lulus.

    b.

    Jadwal susulan dilaksanakan seminggu sebelum UTS dan seminggu

    sebelum UAS.

    c.

    Aturan lainnya sama dengan aturan pelaksanaan praktikum.

    9. Pakaian

    a. Praktikan pria diwajibkan mengenakan seragam rapi dan sopan berupa

    kemeja putih dan celana bahan warna biru gelap dan wajib dimasukkan

    serta memakai sepatu (tidak boleh memakai celana jeans & jaket).

    b. Praktikan wanita diwajibkan mengenakan seragam rapi dan sopan berupa

    kemeja putih dan rok bahan warna biru gelap atau hitam dan memakai

    sepatu (tidak boleh memakai celana jeans & jaket).

    c. Pemakaian seragam disesuaikan dengan peraturan seragam yang telah

    ditetapkan oleh Universitas Telkom.

    10.Segala pengumuman yang berkaitan dengan Praktikum Perancangan Tata

    Letak dan Fasilitas 2014/2015 hanya dapat dilihat di mading atau web

    Laboratorium PFT.

    11.Laboratorium PFT tidak mentolerir segala bentuk kecurangan. Apabila

    praktikan terbukti berbuat curang, maka nilai praktikum PTLF 2014/2015

    dipastikan untuk mendapat nilai E.

    12.Kepentingan mahasiswa secara resmi dapat dilayani oleh Laboratorium PFT

    pada jam kerja sampai dengan pukul 07.00 - 19.00 WLPFT (Waktu

    Laboratorium PFT).

    13.Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini ditentukan kemudian.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    5/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 4

    Penilaian Praktikum

    1. Konten Tiap Modul

    MODUL TES AWAL PRAKTIKUM TES AKHIR PROGRESS REPORT

    I 10% 25% 30% 35%

    II 20% 15% 25% 40%

    III 20% 25% 30% 25%

    IV 15% 20% 15% 50%

    V 10% 25% 25% 40%

    VI 20% 25% 20% 35%

    VII 15% 30% 20% 35%

    VIII 15% 20% 20% 45%

    IX - 40% - 60%

    2.

    Progress Report

    a.

    Progress report dikumpulkan kepada asisten Lab PFT dalam waktu 3 x 24

    jam setelah jadwal praktikum.

    b.

    Keterlambatan pengumpulan progress report dikenakan sanksi sebagai

    berikut :

    Terlambat 1 - 15 menit : Nilai progress report dipotong 25%

    Terlambat 1530 menit : Nilai progress report dipotong 50%

    Terlambat 3060 menit : Nilai progress report dipotong 75%

    Terlambat > 60 menit : Nilai progress report dipotong 100%

    c. Wajib mengumpulkan kartu praktikum lengkap 1 kelompok dan lembar

    asistensi paling lambat H-1 praktikum modul selanjutnya.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    6/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 5

    d. Asistensi progress report dilakukan maksimal H-6 jam waktu

    pengumpulan.

    e.

    Apabila tidak mengumpulkanProgress Reportatau ada kelengkapan yang

    kurang dalam pengumpulan, maka dianggap tidak mengumpulkan

    Progress Report.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    7/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 6

    PENGANTAR TATA LETAK FASILITAS

    Perencanaan tata letak (layout) secara umum banyak dibahas dalam beberapa

    literatur antara lain pada facilities planning (perencanaan fasilitas). Facilities

    planning adalah berkaitan dengan desain, tata letak (layout), lokasi, dan

    akomodasi orang, mesin, dan kegiatan dari sistem atau manufaktur/jasa yang

    menyangkut lingkungan atau tempat yang bersifat fisik.

    Sumber:Facilities Planning, Tompkins

    Berikut merupakan sistematika dalam perencanaan fasilitas :

    1.

    Define and Redefine The ObjectivePada tahapan ini menentukan tujuan dari perencanaan fasilitas. Apakah akan

    membuat rancangan fasilitas baru atau mendesaign ulang rancangan yang

    sudah ada.

    2.

    Specify the Primary and Support Activity

    Menspesifikasikan mana aktifitas primer untuk mencapai tujuan dan

    menspesifikasikan aktifitas sekunder yang mendukung aktifitas primer.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    8/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 7

    3. Determine The Interrelationship

    Menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas, apabila suatu departemen

    memiliki keterkaitan yang sangat erat, maka posisinya bisa didekatnya agar

    aliran operasinya lebih efisien.

    4. Determine The Space Requirement

    Menentukan kebutuhan ruang berdasarkan peralatan, pekerja, dan bahan

    material.

    5. Generate Facility Plan

    Perancangan fasilitas alternatif meliputi rancangan tata letak alternatif,

    rancangan struktural dan rancangan sistem pemindahan material (material

    handling).

    6. Evaluate Alternative Facility Plan

    Menelusuri dampak penggunaan alternatif tersebut, memvisualisasikan

    interaksi dan urutkan berdasarkan manfaat.

    7.

    Select Facility Plan

    Memilih rancangan fasilitas yang paling memiliki sedikit backtracking serta

    biaya penyusutan yang paling rendah.

    8.

    Implement Facility Plan

    Mengimplementasikan rancangan tata letak fasilitas yang telah dirancang.

    9. Maintain and Adapt

    Keseluruhan dari rencana fasilitas harus dimodifikasi secara serasi. Rencana

    fasilitas merupakan refleksi dari penghematan energi atau perbaikan dari

    peralatan penanganan bahan menjadi lebih berguna.

    Tata letak fasilitas (facility Layout) adalah susunan mesin, proses, departemen,

    tempat kerja, area penyimpanan, gang dan fasilitas umum yang ada. Sedangkan

    tata letak (layout) adalah susunan departemen, tempat kerja, dan peralatan, dengan

    perhatian utama pada gerakan kerja (pelanggan atau material) melalui sistem: tata

    letak tetap (fixed-position layouts), tata letak proses (process layouts), tata letak

    produk (product layouts), atau tata letak kombinasi (combination layouts).

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    9/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 8

    Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar

    untuk membuat kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Secara umum tujuan dan

    manfaat dari adanya perancangan tata letak fasilitas adalah sebagai berikut :

    1.

    Mengurangi investasi peralatan.

    Perancangan tata letak akan memberi manfaat untuk menurunkan investasi

    dalam peralatan. Penyusunan mesin-mesin dan fasilitas pabrik, dan

    departemen yang tepat, serta pemilihan metode yang cermat, sedikit banyak

    akan dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang diperlukan.

    Sebagai contoh adalah bila dua atau lebih komponen berbeda, dalam proses

    pembuatannya memerlukan mesin yang sama, maka sebaiknya proses

    pembuatan tersebut dapat dilewatkan pada mesin yang sama.2. Penggunaan ruang lebih efektif.

    Manfaat lain dari perncangan tata letak adalah penggunaan ruang yang lebih

    efektif. Penggunaan ruang akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik

    lainnya disusun atau diatur sedemikian rupa sehingga jarak antar mesin-mesin

    atau fasilitas pabrik tersebut dapat seminimal mungkin tanpa mengurangi

    keleluasaan gerak para pekerja. Dengan jarak minimal maka akan menghemat

    area yang digunakan. Penghematan area berarti juga penghematan biaya,

    karena setiap meter persegi luas lantai akan memberi beban biaya.

    3. Menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik.

    Adanya perancangan tata letak yang baik akan menjaga perputaran barang

    setengah jadi menjadi lebih baik. Suatu proses produksi dapat dikatakan

    lancar jika bahan melewati proses dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini

    dapat terjadi jika suatu proses produksi dapat terhindar dari adanya

    penumpukan barang setengah jadi. Suatu aliran produksi sedapat mungkin

    melalui proses dimana penyimpanan barang setengah jadi diturunkan

    mendekati titik nol.

    4. Menjaga fleksibilitas susunan mesin dan peralatan.

    Ada kalanya suatu pabrik melakukan perbaikan atau penambahan fasilitas

    atau bangunan baru. Untuk itu perancangan tata letak harus dapat menjamin

    atau menjaga fleksibilitas dari susunan mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas

    pabrik dari kemungkinan tersebut. perbaikan atau penambahan fasilitas atau

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    10/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 9

    bangunan baru tidak serta merta akan mengubah atau mengganti seluruh

    susunan yang telah ada.

    5.

    Memberi kemudahan, keamanan dan kenyaman bagi karyawan.

    Untuk maemberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi para

    karyawan, maka yang perlu diperhatikan dalam proses perancangan tata letak

    adalah bagaimana mengatur lingkungan kerja seperti pencahayaan atau

    penerangan, sirkulasi udara, temperatur, pembuangan limbah dan sebagainya.

    Penempatan mesin-mesin dan peralatan lainnya harus dilakukan dengan

    memperhatikan keselamatan dari para karyawan.

    6. Meminimumkan material handling.

    Perancangan tata letak tidak dapat dipisahkan dengan masalah penangananbahan. Setiap proses produksi tidak bisa dihindari adanya gerakan

    perpindahan bahan. Gerakan perpindahan bahan ini akan memberikan beban

    biaya yang tidak sedikit. Lebih-lebih jika proses pergerakan perpindahan

    bahan ini tidak menganut asas efektivitas, misalkan suatu proses operasi yang

    satu dengan yang lain yang berurutan jaraknya relatif jauh. Hal ini akan

    membutukan waktu tambahan sehingga total waktu pengerjaan suatu produk

    akan menjadi lebih lama. Demikian pula biaya dalam perpindahan material

    ini juga akan semakin besar.

    7. Memperlancar proses produksi.

    Proses manufaktur akan menjadi lebih mudah jika telah dilakukan

    perancangan tata letak. Dengan menggunakan beberapa metode atau tipe-tipe

    tata letak yang sesuai, proses produksi akan berjalan sesuai dengan aliran

    proses yang telah digariskan.

    8. Meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.

    Tata letak yang ada pada pabrik sangat besar pengaruhnya terhadap

    produktivitas tenaga kerja. Departemen yang disusun berdasarkan aliran

    produksi yang tepat, dengan peralatan pemindah bahan yang lebih modern

    seperti conveyor, crane, hoist, dan peralatan modern lainnya akan

    mengurangi waktu dan tenaga yang digunakan para pekerja dalam melakukan

    pergerakan. Efektivitas pemakaian tenaga kerja dengan sendirinya akan lebih

    meningkat.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    11/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 10

    Dalam mendesain tata letak pabrik, berdasarkan literatur ada beberapa algoritma

    yang dapat digunakan dalam mengatur letak tiap departemen, algoritma tersebut

    terdiri dari algoritma konstruksi dan algoritma perbaikan. Berikut merupakan

    penjelasan dari kedua algoritma tersebut beserta contohnya :

    Algoritma Konstruksi

    Algoritma konstruksi terdiri dari penyeleksian dan penempatan fasilitas atau

    departemen secara berturut-turut sehingga diperoleh suatu tata letak yang

    baik. Algoritma ini digunakan untuk mengembangkan tata letak yang baru

    atau awal. Maksud dari algoritma dengan metode ini bekerja dari keadaan

    belum adanya susunan tata letak dan membentuk susunan tata letak dengan

    cara menempatkan departemen-departemen yang disediakan sehingga

    terbentuk susunan yang baik.

    o CORELAP

    CORELAP (Computerized Relationship Layout Technique) merupakan

    suatu algoritma konstruksi yang menentukan penyusunan tata letak,

    prinsip kerjanya menggunakan hasil perhitungan Total Closeness Rating

    (TCR) dari setiap departemen. TCR merupakan jumlah dari nilai-nilai

    numerik yang menyatakan hubungan kedekatan antar departemen.

    Hubungan tersebut ditunjukkan melalui huruf-huruf yang masing-masing

    telah diberi bobot.

    Adapun bobot kedekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

    A = 6 (Mutlak harus didekatkan)

    B = 5 (Sangat penting didekatkan)

    I = 4 (Penting didekatkan)

    O = 3 (Dapat didekatkan)U = 2 (Tidak penting didekatkan)

    X = 1 (Dihindari untuk didekatkan)

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    12/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 11

    o ALDEP

    Algoritma ALDEP (Automated Layout Design Program) termasuk dalam

    metode konstruksi dengan data yang digunakan adalah data kualitatif.

    Algoritma ini pertama kali dikembangkan oleh Seehof dan Evans pada

    tahun 1967. Pengembangan berikutnya dilakukan oleh perusahaan di IBM.

    Prinsip kerja ALDEP berdasarkan prefensif hubungan aktivitas seperti

    algoritma CORELAP. Perbedaan dasar dengan CORELAP terletak pada

    jumlah AAD yang dihasilkan. CORELAP menghasilkan satu AAD

    terbaik, sedangkan ALDEP menghasilkan beberapa kemungkinan AAD

    yang evaluasinya diserahkan kepada perancang. ALDEP menggunakan

    nilai pada setiap bentuk tingkat hubungan dalam bentuk angka. Nilai-nilai

    tersebut adalah:

    A = 64 (Mutlak harus didekatkan)

    B = 16 (Sangat penting didekatkan)

    I = 4 (Penting didekatkan)

    O = 1 (Dapat didekatkan)

    U = 0 (Tidak penting didekatkan)

    X = -1024 (Dihindari untuk didekatkan)

    Nilai untuk alternatif yang dihasilkan diperoleh dengan menjumlahkan

    nilai-nilai departemen yang saling berdampingan. ALDEP dapat melayani

    sampai 63 departemen atau aktivitas, dapat juga diterapkan dalam

    bangunan tiga lantai dengan mempertimbangkan lokasi-lokasi yang sudah

    diterapkan terlebih dahulu seperti lorong, tangga dan lain sebagainya.

    o PLANET

    PLANET (Plant Layout Analysis and Evaluation Technique) pada

    awalnya merupakan pengembangan model oleh J.M. Devis terhadap riset

    yang dilakukan oleh A.J. Gani pada tahun 1965 di Institut Teknologi

    Georgia yang berjudul Evaluation of Alternative Material Handling Flow,

    kemudian oleh K.M. Kleim model yang telah dikembangkan tersebut

    dibuat program komputrnya. PLANET dalam pembentukan tata letak

    mempunyai kelebihan karena mampu untuk menerima tiga jenis input data

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    13/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 12

    dan mempunyai tiga metode seleksi departemen yang akan ditempatkan.

    Ketiga jenis input ini adalah:

    a.Extended part list

    b.From to chart

    c.Penalty chart

    Selain input tersebut, PLANET juga membutuhkan prioritas penempatan

    untuk setiap departemen. Prioritas tertinggi adalah 1 dan prioritas terendah

    adalah 9. Metode seleksi yang digunakan dalam memilih departemen yang

    akan ditempatkan dalam tata letak yaitu metode seleksi A, B, C.

    Algoritma PerbaikanAlgoritma dengan metode perbaikan (Improvement Method) digunakan untuk

    mengalokasikan kembali tata letak fasilitas dari suatu susunan yang sudah ada

    dengan cara melakukan pertukaran lokasi departemen yang sudah ada. Selain

    dapat digunakan untuk re-allocation, algoritma perbaikan juga dapat

    digunakan untuk merencanakan tata letak. Perencanaan tata letak dengan

    algoritma perbaikan dilakukan dengan cara membuat tata letak awal,

    kemudian dilakukan pertukaran tata letak sampai diperoleh hasil akhir.

    o COFAD

    Algoritma COFAD (Computerized Facilities Design) pada dasarnya

    merupakan modifikasi dari CRAFT yang mempertimbangkan ongkos dari

    setiap alternatif penggunaan berbagai peralatan penanganan material yang

    sesuai agar diperoleh ongkos sekecil mungkin. Data masukan yang

    dibutuhkan COFAD adalah sebagai berikut:

    1. Alternatif-alternatif peralatan material handling.

    2. Ongkos operasi masing-masing alternatif.

    3. From To Chart untuk masing-masing peralatan material handling.

    4. Tata letak awal (sekarang).

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    14/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 13

    o CRAFT

    Sejak tahun 1983 teknik CRAFT (Computerized Relative Allocation of

    Facilities Techniques) bertujuan untuk meminimumkan biaya perpindahan

    material, dimana biaya perpindahan material didefenisikan sebagai aliran

    produk, jarak dan biaya unit pengangkutan. CRAFT awalnya

    dipresentasikan oleh Armour dan Bufa. CRAFT merupakan contoh

    program tipe teknik Heuristic yang berdasarkan pada interpretasi

    Quadratic Assignment dari program proses layout, yaitu mempunyai

    kriteria dasar yang digunakan meminimumkan biaya perpindahan

    material, dimana biaya ini digambarkan sebagai fungsi linier dari jarak

    perpindahan. Fungsi tujuan dari CRAFT adalah:

    F = max/min ij Cij Wij Dij ......................... (2.4)

    Dimana:

    Cij = Ongkos aliran antar departemen

    Wij = Frekuensi aliran antar departemen

    Dij = Jarak antar departemen

    CRAFT memerlukan input yang berupa biaya perpindahan material. Input

    biaya perpindahan berupa biaya per satuan perpindahan per satuan jarak

    (ongkos material handling per satuan jarak/OMH per satuan jarak). Asumsi-

    asumsi biaya perpindahan material adalah sebagai berikut:

    1. Biaya perpindahan tidak tergantung (bebas) terhadap utilisasi peralatan.

    2. Biaya perpindahan adalah linier terhadap panjang perpindahan.

    3. algoritma CRAFT melakukan pertukaran dua atau tiga departemen

    sekaligus. Untuk setiap pertukaran, CRAFT menghitung ongkos

    transportasinya. Pertukaran yang menghasilkan ongkos terbesar akan dipilih

    atau dicetak dalam tata letak. Prosedur ini berlanjut sampai tidak ada lagi

    pertukaran lokasi yang menghasilkan ongkos lebih kecil dari ongkos tata

    letak saat ini. CRAFT hanya dapat melayani pertukaran sampai 40

    departemen.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    15/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 14

    CRAFT merupakan sebuah program perbaikan. Program ini mencari

    perancangan optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara

    bertahap. CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan

    lokasi departemen. Perubahan antar departemen diharapkan dapat

    mengurangi biaya perpindahan material. Selanjutnya CRAFT membuat

    pertimbangan pertukaran departemen untuk tata letak yang baru, dan ini

    dilakukan secara berulang-ulang sampai menghasilkan tata letak yang terbaik

    dengan mempertimbangkan biaya perpindahan material.

    Input yang diperlukan untuk algoritma CRAFT (Francis R., L., and White J.,

    A.) adalah:

    o Tata letak awal

    o Data aliran (frekuensi perpindahan)

    o Data biaya (OMH per satuan jarak)

    o Jumlah departemen yang tidak berubah (fixed)

    Perhitungan jarak antar mesin i dan mesin j dengan dua titik pusat yang

    berbeda adalah:

    Mesin imesin j = [XiXj] + [YiYj] .......................... (2.5)

    CRAFT untuk selanjutnya mempertimbangkan perubahan antar departemen

    yang luasnya sama atau mempunyai sebuah batas dekat untuk mengurangi

    biaya transportasi. Tipe pertukaran dapat terjadi seperti berikut (Francis R.,

    L., and White J., A.) :

    a) Pair-Wise Interchanges (Pertukaran 2 departemen).

    b) Three-Way Interchanges (Pertukaran 3 departemen).

    c) Pair Wise Allowed by Three Way Interchanges (Pertukaran 2 departemen

    dilanjutkan dengan pertukaran 3 departemen).

    d) The best of Pair Wise or Three Way Interchanges (Pemilihan yang terbaik

    antara pertukaran 2 departemen dan 3 departemen).

    CRAFT membangun sebuah tata letak akhir dengan perbaikan bagian dari

    tata letak awal melalui beberapa iterasi sampai pada layout terakhir, dan tata

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    16/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 15

    letak akhir ini diperoleh tergantung pada tata letak awal. Departemen dummy

    adalah departemen yang tidak mempunyai aliran terhadap departemen lain

    tetapi meliputi sebuah area spesifik. Departemen dummy antara lain dapat

    digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

    Mengisi bangunan yang bersifat umum atau tidak beraturan.

    Menggambarkan area yang tetap di dalam fasilitas dimana departemen

    tidak dapat dialokasikan, yaitu tangga elevator, ruang istirahat, tempat

    alat-alatservice dan lain-lain.

    Menyatakan ruang ekstra dalam fasilitas.

    Membantu dalam mengevaluasi lokasi gang dalam tata letak.

    Ketika departemen dummy digunakan untuk menyatakan sebuah departemen

    tidak berubah-ubah posisinya maka lokasi departemen harus dibuat tetap.

    Keuntungan lain, CRAFT mengizinkan pengguna untuk menetapkan lokasi

    beberapa departemen (dummy atau departemen lainnya). CRAFT mampu

    untuk menyesuaikan departemen nonrectangular (tidak berbentuk kotak) atau

    departemen yang tidak beraturan ditempatkan dimanapun yang diinginkan.

    Kriteria penukaran data inti pada CRAFT adalah:

    1.

    Kriteria pertukaran

    Departemen yang menjadi kandidat untuk pertukaran dua atau tiga

    departemen harus memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut ini:

    Departemen harus memiliki perbatasan yang sama.

    Departemen harus memiliki ukuran atau area yang sama.

    Departemen harus memiliki kedua perbatasan yang sama pada ketiga

    departemen.

    2. Data input (masukan)

    Data masukan yang dibutuhkan oleh CRAFT yaitu :

    Tata letak awal

    Data aliran material (From to chart)

    Data ongkos perpindahan (Move cost chart)

    Jumlah dan lokasi dari departemen yang tetap atau tidak ikut

    dipertukarkan.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    17/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 16

    MODUL I

    DETERMINING FACILITY LOCATION

    PRACTICUM OBJECTIVES

    1. Practican is able to understand the related aspects to the determining the

    location of a facility/factory.

    2. Practican is able to understand the selection of alternative plan locations

    using qualitative and quantitative methods.

    3.

    Practican is able to analyze and select the optimal alternative location for

    center placement facility.

    PRACTICUM TOOL

    1. Microsoft Excel

    THEORETICAL BASIC

    The factory is a place where people, machines, materials, energy, money,

    information, and natural resources are managed together in a production system to

    produce a product or service effectively, efficiently, and safely. And the layout of

    the plant or facility layout can be defined as a procedure for setting the plant

    facilities to support the production process (Wignjosoebroto, 1996).

    In planning the layout of the facility / factory there are two subjects, namely

    Facilities Location and Facilities Design that includes Layout Design, Material

    Handling Design, and System Facilities Design.

    Figure 1.1 hierarchy of facilities planning

    (source: Wingjoesoebroto, 2011)

    FacilityPlanning

    FacilitiesLocation

    FacilitiesDesign

    Layout

    Design

    MaterialHandlingDesign

    SystemFacilitiesDesign

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    18/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 17

    I. Determining Facilities Location

    I.1 Location Strategy

    There are Several reasons in determining plant location :

    Expansion

    Decentralization

    Economic factors (market change, availability of labor, etc)

    There are two main steps to be taken in the process of determining the location of

    a factory, that is regional or territorial selections in general and the selection basedon the size of the population and in particular land.

    Alternative classification of regional selection or territorial selections in general

    and the selection based on the size of population and land in particular, such as:

    a. City location

    Availabilty of skilled labor

    The production process is highly depends on the facilities that are

    generally only found in a big city such as electricity, gas and other

    Ease to communicate with suplliers

    Transportaion and communications easily obtained

    b.

    Sub urban location

    Availabilty of semi-skilled labor

    Avoid higher taxes

    Labors could live near the plant location

    Plan for the plant expansion will be easy to make

    Less enviromental problems

    c. Country location

    Availability of extensive land

    Lowest tax can be obtained

    There are many unskilled labors

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    19/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 18

    Easy to get lower wages

    Appropriate for the harmful manufacturing process

    I.2 Ideal locationThe ideal location is a position or place of an industry or a company that is able to

    deliver a low total production cost and able to provide the maximum benefit. A

    good location can be characterized by :

    Good infrastructure, such as roads, electricity, water, and security.

    Close to the supplier.

    Low distribution costs.

    Proximity to the customers to provide customers satisfaction.

    I.3 Determinants of location

    1. Availability of labor (Including attitude, age, distribution, expertise, and

    cost).

    Production factor labor is the significant factor for determining the

    location. Each production process requires skilled labors, not only seen

    from the availability of labor but also the quality and kinds of labor should

    be considered. The number of labors must be adapted to the needs.

    2. The distance to the location of raw materials and suppliers.

    This is intended in order to save transportation costs. Another

    considerations if perishable goods supplied and the quantity of production

    is very large.

    3. Company Operational Productivity.

    Productivity level can be measured by the production equipment

    performances. Related to the determination of location strategy. Therefore,

    many companies consider the level of labors productivity and production

    equipment at several alternative locations considered.

    4. Distance to market.

    Center of facility locations should be placed close to the market to

    simplify fulfill the demand and minimize the cost of distribution.

    5. The Enviromental Regulation.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    20/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 19

    Government policy to private property , zoning, pollution, labor stability,

    leadership patterns, and culture.

    6. Location Cost: land, expansion, parking.

    There are two kinds of location cost. First, tangible cost . These costs

    include: public services, labor, rent, taxes, depreciation, and other

    expenses. The second one is intangible cost, include : education quality,

    attitude labor, living cost.

    7. Availability of transportation (land, sea, and air).

    This factor is also an important factor because raw material will be arrived

    and finish goods will be sent. Neglected of transportation problems will

    cause difficult production (eg: due to delays in the delivery of raw

    materials) and delays in the distribution of products to the market.

    8. Quality of Life

    Community is an important factor in determining business location. In

    addition to provide the benefit, the company also cause disadvantages to

    the community. Therefore, communitys acceptance becomes important.

    9. Foreign Exchange (exchange rate and exchange rate stability)

    The more stable exchange rate in that area, the better to build a facility

    because it can minimize the risk of losses when the exchange rate

    fluctuates.

    10.Government Regulation.

    Government has been decided for the residential and industrial areas. Thus

    the company can not build facility in the residential area. Including

    permittion to build a facility, maximum building height, waste disposal,

    and others.11.Proximity to competitors

    Presence of competitors, including the factors to be considered because it

    is linked to the amount of demand according to the marketing and the

    services used or facilities of the company.

    Mistakes in determining facility location:

    1. Lack of analyze/considerations of relevans factor

    2. Too much subjective influence of management

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    21/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 20

    3. Saturation of an area.

    4. Availability of the land

    I.4 Alternative methods in determining facility location

    In determining the location of the plant, there are two methods are used,

    qualitative method and quantitative methods. For qualitative methods, in this

    module are using the ranking procedure, while quantitative methods using center

    of gravity (COG) and coverage center method.

    I.4.1 Quantitative methods

    I.4.1.1 Center of Gravity (CoG)

    The center of gravity method is a mathematical technique that used to find thebest location for a distribution point to minimize the costs of distribution.

    Step-by-step of CoG :

    a. Put the total demand within each grid region

    b. Calculate the total demand of each row and column and then count the

    squares (d ^ 2) then multiply by the coordinates ((d ^ 2) * x) and ((d ^ 2) *

    Y)

    c. Define theX and Y coordinates

    =( )

    ( )

    =( )

    ( )

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    22/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 21

    Table 1. 1 center of gravity

    (source: excel practicum pft laboratory)

    A B C D E F G H I J K L

    Koord 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 d d^2 d^2 x Y

    7 16 23 20 15 0 0 0 0 0 0 0 0 74 5476 38332

    6 11 21 37 27 13 0 0 12 0 0 0 0 121 14641 87846

    5 10 20 13 38 26 24 18 21 21 20 13 9 233 54289 271445

    4 0 9 14 23 27 21 21 18 17 14 0 0 164 26896 107584

    3 0 0 0 18 23 16 15 20 25 10 12 11 150 22500 67500

    2 0 0 0 0 0 0 0 20 15 26 16 13 90 8100 16200

    1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 100 100

    d 37 73 84 121 89 61 54 91 78 70 41 43 842 132002 589007

    d^2 1369 5329 7056 14641 7921 3721 2916 8281 6084 4900 1681 1849 65748

    d^2 x X 1369 10658 21168 58564 39605 22326 20412 66248 54756 49000 18491 22188 384785

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    23/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 22

    Remarks:

    d = number of demand of each row and column

    d ^ 2 = square of the sum of each row and column demand

    d ^ 2 x X = demand multiplied by the square of the number of

    coordinates X

    d ^2 x Y = demand multiplied by the square of the number of

    coordinates Y

    Based on table 1.1, the next step is to calculate the X and Y coordinates using the

    formula of COG method that mentioned earlier, and the results is:

    = (

    )( )

    =384785

    65748

    = 5,85

    =( )

    ( )

    =589007

    132002

    = 4,46

    Based on the results, the alternative of central location is at coordinates (5,85;

    4,46). These coordinates include cells E4, E5, F4, F5. Based on the grid, those

    alternatives are located at coordinates :

    1.

    CoG = (5,4)

    2. CoG = (5,5)

    3. CoG= (6,4)

    4. CoG= (6,5)

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    24/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 23

    I.4.1.2 Coverage Center

    Step-by-step of coverage center :

    a.

    Put the total demand within each grid region

    b. Calculate the total demand of each row and column, then also count the

    cumulative so that the cumulative number of horizontal equals to the

    cumulative number of vertical

    c. Determine the demand center from the cumulative demand according to

    the median

    Table 1. 2 coverage center

    (source:excel practicum pft laboratory)

    =

    2

    =842

    2

    = 421

    I.5 Qualitative Method (Ranking Procedure)

    This method is subjective, usually applied to problems that are difficult to

    quantify.

    Step-by-step of ranking procedure1. Identify the relevance factors for site selection process, for example:

    Availability of land

    Proximity to supplier

    The price of land

    Salaries of employees in the area

    Transportation costs

    A B C D E F G H I J K L

    Koord 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 d d kum

    7 16 23 20 15 0 0 0 0 0 0 0 0 74 842

    6 11 21 37 27 13 0 0 12 0 0 0 0 121 768

    5 10 20 13 38 26 24 18 21 21 20 13 9 233 647

    4 0 9 14 23 27 21 21 18 17 14 0 0 164 414

    3 0 0 0 18 23 16 15 20 25 10 12 11 150 250

    2 0 0 0 0 0 0 0 20 15 26 16 13 90 100

    1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10

    d 37 73 84 121 89 61 54 91 78 70 41 43 842

    d kum 37 110 194 315 404 465 519 610 688 758 799 842

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    25/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 24

    2. Define the related data of relevance factors of each location to be

    compared

    Example :

    Table 1. 3 factors consideration of ranking procedure

    (source:excel practicum pft laboratory)

    FaktorNama Wilayah

    Tegal Ciamis Banyumas Brebes Kuningan

    Harga Tanah (/m2) Rp374.000 Rp125.000 Rp500.000 Rp250.000 Rp90.000

    Jarak dengan

    Supplier (Km) 262 317 230 264 341Jarak dengan

    Distributor (Km) 314 344 137 305 261

    Kepadatan

    Penduduk 1400588 1511942 1480575 1751460 1045691

    UMR Rp1.000.000 Rp1.040.928 Rp1.000.000 Rp1.000.000 Rp1.002.000

    3. Determine the weight of each factor, and then multiply the value of each

    factor

    Example :

    Table 1. 4 weight of each factor

    (source: excel practicum pft laboratory)

    4. Determine the number of multiplication results at point 3, and select area

    or location that have the greatest points.

    Faktor Wt Norm Wtd Norm Wtd Norm Wtd Norm Wtd Norm Wtd

    Harga Tanah 0,3 2,41 0,7 7,20 2,2 1,80 0,5 3,60 1,1 10,00 3,0

    Jarak dengan Supplier 0,25 8,78 2,2 7,26 1,8 10,00 2,5 8,71 2,2 6,74 1,7

    Jarak dengan Distributor (Km) 0,2 4,36 0,9 3,98 0,8 10,00 2,0 4,49 0,9 5,25 1,0

    Kepadatan Penduduk 0,15 8,00 1,2 8,63 1,3 8,45 1,3 10,00 1,5 5,97 0,9

    UMR 0,1 10,00 1,0 9,61 1,0 10,00 1,0 10,00 1,0 9,98 1,0

    6,0 7,0 7,3 6,7 7,6

    Banyumas Brebes Kuningan

    Jumlah

    Tegal Ciamis

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    26/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 25

    REFFERENCE

    1. Wignjosoebroto, Ir. Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.

    Surabaya : Guna Widya. Edisi ketiga

    2. PFT Laboratory. 2013.Modul Praktikum Perancangan Fasilitas

    Telekomunikasi. Bandung.

  • 7/23/2019 Modul 1 PTLF - Lab Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Telkom University

    27/27

    MODUL PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

    2014/2015 26