modul
TRANSCRIPT
-
5/25/2018 Modul
1/4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Gembala sidang adalah seorang manusia biasa yang sama seperti manusia
lainnya. Namun yang membedakan gembala sidang adalah dia dapat menjadi
pemberi solusi untuk masalah yang dihadapi banyak orang. Seseorang yang
terpanggil menjadi gembala sidang harulah membekali dirinya dengan pengetahuan
baik umum maupun khusus serta di dukung kepribadian yang baik.
Pengetahuan khusus tentang pengetahuan Alkitab itu sendiri. Teologi dan
pemahaman dari gembala sidang tersebut harus jelas dan tegas. Jangan harap aka
nada jemaat yang bertumbuh pengetahuan ALkitabnya jika gembalanya saja tidak
mempunyai pemahaman yang bagus. Sebagai seorang Gembala Sidang yang baik
seharusnya dipersiapkan segala aspek yang mendukung dalam pelayanan.
Gembala Sidang yang mempunyai teologi yang bagus dan mempunyai dasar yang
kuat dalam pemahaman Alkitab maka domba-dombanya akan juga mendapat
makanan yang baik pula. Pemahaman yang baik ini bertujuan untuk dapat menjadi
pengajar yang baik untuk para jemaat. Mengajar adalah kegiatan yang umum
dilakukan semua pendeta. Perlu dipahami hal ini disebabkan, jika seorang gembala
tidak dapat menjadi pengajar yang baik maka jemaat pun tidak mendapat
pengajaran berdasarkan Alkitab.
Pelayanan penggembalaan dari mengajar tetap yang utama. Iman Kristen
membutuhkan informasi yang dapat memberikan pengertian tentang perkembangan
iman. Dasar dari iman Kristen adalah sebuah cerita; orang Kristen perlu tahu paling
tidak beberapa bagian dari cerita itu untuk menjadi dewasa di dalama kehidupan
-
5/25/2018 Modul
2/4
Kristen. Kekristenan adalah cara hidup. Mengenali rambu-rambu di sepanjang jalan
dan belajar menanggapinya adalah tugas pendidikan Kristen. Pendidikan adalah
bagian integral dari proses perkembangan identitas Kristen.
Disebabkan pelayanan mengajar adalah bagian penting dalam kehidupan
Gembala Sidang, sehingga tidak dapat dihiraukan begitu saja. Tidak banyak
memang orang yang dapat mempelajari Alkitab secara adil tanpa pembedaan dalam
penelaahannya. Biasanya terbawa dokrin yang dianut sebuah gereja atau
denominasi. Seorang Gembala Sidang yang mengaja Alkitab dalam kehidupan
sehari-hari jemaat dibutuhkan kearifan untuk mengajar doktrin Gereja yang dianut
dan pemahaman yang benar menurut Alkitab. Mengajar merupakan proses
pembimbingan jemaat. Gembala Sidang yang mengajar adalah orang yang bekerja
terus menerus sampai ia berhenti atau sudah pensiun. Seperti yang Yesus sendiri
teladankan ketika Ia masih di dunia ini, ia mengajar banyak orang. Bukan hanya
murid-murid-Nya saja tetapi semua orang yang Ia temui. Pengajaran yang terkenal
dari Yesus ketika Ia menyampaikan pengajaran-Nya di atas bukit.
Pendeta bukan hanya menjadi seorang pelayan atau orang yang berbicara
tentang Alkitab dari mimbar kemimbar atau rumah kerumah, namun pendeta
memiliki ruang lingkup penugasan yang lebih dari pada itu. Pendeta adalah seorang
pemimpin sekaligus guru bagi jemaatnya. Ia harus mampu untuk melayani sekaligus
memimpin dan mengajar jemaatnya mengenai kebenaran Firman Tuhan, perilaku
yang benar, cara bersikap, berpikir dan berkata-kata. Pendeta juga harus menjadi
teladan bagi banyak orang, tak peduli berapapun usia sang pendeta, masih muda
ataukah ia sudah tua, yang jelas ia harus bisa menjadi teladan, bersikap dewasa,
mampu berpikir secara matang, dan memiliki akhlak moral serta budi pekerti yang
baik. Mungkin hal ini kedengarannya sangat menuntut dan sepertinya berat, namun
-
5/25/2018 Modul
3/4
sekali lagi yang harus diingat oleh seorang pendeta bahwa ia adalah seorang
pemimpin, seorang guru, seorang sahabat, dan seorang gembala untuk jemaat-
jemaatnya.
Berdasarkan alasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat suatu judul
PERANAN GEMBALA SIDANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN DI GEREJA ANUGRAH INJIL PALANGKA RAYA.
1.2. PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah Upaya Gembala Sidang Ningkatkan Kualitas Pelayanan Di
Gereja Anugrah Injil Palangka Raya.
2. Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Antara Lain apa sajakah yang harus
di perhatikan GEMBALA sidang.
-
5/25/2018 Modul
4/4
KESIMPULAN
Kecerdasan Intra Pribadi (Intrapersonal) adalah kecerdasan dalam diri sendiri,
hal ini diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang
akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat
rencana dan mengarahkan orang lain.
Pendeta bukan saja bisa dipengaruhi oleh orang disekitarnya, namun ia juga
harus bisa untuk mempengaruhi orang yang ada disekitarnya. Oleh karena itulah, ia
harus menjadi teladan bagi orang disekitarnya, sehingga ia bisa membawa
pengaruh dirinya yang baik dan menularkannya bagi orang lain.
Ia harus memiliki kecerdasan spiritualitas, artinya ia harus benar-benar mantap
dalam relasi atau hubungan pribadinya dengan Tuhan. Hal ini penting dan wajib
utnuk dimiliki oleh karena pendeta merupakan pemimpin rohani jemaat dan ia
menuntun atau membentuk spiritulitas jemaatnya, sehingga sebelum ia melakukan
itu, ia harus terlebih dahulu memiliki spiritual yang baik. Pendeta sebagai motivator
jemaat akan membawa perubahan bagi jemaat dan dalam kehidupan warga jemaat.
Kata atau kalimat yang diucapkan, baik dalam pembelajaran atau dalam interaksi
sehari-hari, memiliki dampak dan pengaruh yang besar bagi warga jemaat. Sebab
kata-kata yang diucapkan tersebut memiliki energi, kekuatan dan kuasa yang kuat
untuk membuat seseorang tergerak hatinya.