modul kesper finish.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
1/28
Modul Kesehatan Perbatasan
EVALUASI SOSIALISASI PENTINGNYA VAKSIN MEINGITIS PADA
CALON JAMAAH UMROH DI BANDARA SULTAN SYARIF QASIM II
PEKANBARU
Disusun oleh:
DELFI ANGGRAINI
DINI MAYRISDAYANI
JOS ARNO S
KEPANITERAAN KLINIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
BAGIAN IKM-IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
2/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Lata B!"a#a$%
Meningitis merupakan salah satu pokok persoalan dalam bidang traveller
disease. Angka kejadian penyakit ini bervariasi di seluruh dunia dan prevalensi
tertinggi terdapat di Afrika. Indonesia bukan merupakan salah satu negara
endemis untuk penyakit meningitis, tetapi dengan jumlah jamaah umroh yang
cukup tinggi maka risiko seseorang terpapar oleh Neisseria meningitidis atau
menjadi carrier meningkat dengan prevalensi 5!"#.! $enyakit meningitis dapat
ditularkan baik secara droplet ataupun dengan kontak langsung. %al ini
menyebabkan para jamaah umroh secara khusus mempunyai risiko terjangkitnya
penyakit meningitis, karena saat melakukan ibadah mereka berada dalam suatu
kondisi yang sangat amat padat dan untuk jangka &aktu yang cukup panjang,
dimana bakteri dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain.'
Menurut (rganisasi )esehatan Dunia *+%(, lebih kurang 5!"# dari
orangorang yang terjangkit penyakit meningokokus akan meninggal dunia. -anpa
pengobatan, tingkat kematian dari penyakit meningokokus akan meningkat
sebesar "/"#.! 0aksinasi meningitis berperan dalam melindungi diri dalam
penularan penyakit meningitis, oleh karena itu vaksinasi meningitis sangat
penting dilakukan sebelum melakukan umroh.'
)antor )esehatan $elabuhan merupakan 1nit $elaksana -eknis *1$- di
lingkungan Departemen )esehatan yang berada di ba&ah dan bertanggung ja&ab
kepada Direktur 2enderal $engendalian $enyakit dan $enyehatan 3ingkungan * D2
$$43. )antor )esehatan $elabuhan *))$ $ekanbaru merupakan ))$ kelas II
yang memiliki seksi yaitu seksi pengendalian karantina dan surveilans
epidemiologi *)ar dan 67, seksi pengendalian risiko lingkungan *$83 dan
upaya kesehatan lintas &ilayah *1)3+.9
6eksi 1)3+ mempunyai beberapa tugas salah satunya adalah vaksinasi
dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional. $elayanan vaksinasi
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
3/28
internasional meliputi vaksinasi meningitis , yellow fever, kolera dan influena.
0aksinasi meningitis merupakan hal yang &ajib dilakukan pada orangorang yang
ingin melakukan umroh.5
;erdasarkan data statistik calon jamaah umroh $- Angkasa $ura II
;andara 6ultan 6yarif
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
4/28
5 Diperolehnya beberapa solusi dan alternatif pemecahan masalah
untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya vaksin meningitis
pada calon jamaah umroh di ;andara 6ultan 6yarif
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
5/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 M!$($%(t()
2.1.1 D!*($()(
Meningitis adalah radang pada meningen *membran yang melapisi otak
dan medula spinalis dan disebabkan oleh virus, bakteri, atau organorgan jamur.
Meningitis merupakan infeksi akut dari meningen, biasanya ditimbulkan oleh
salah satu dari mikroorganisme pneumokokus, meningokokus, stafilokokus,
sreptokokus, haemophilus influena dan bahan aseptis *virus.=,
2.1.2 E+(,!("%(
$enularan meningitis kerap terjadi, termasuk dalam pelaksanaan ibadah haji. Daerah
>sabuk meningitis? di Afrika terbentang dari 6enegal di barat ke 7thiopia di timur.
Daerah ini ditinggali kurang lebih "" juta manusia. $ada tahun !//= terjadi &abah meningitis di
mana '5".""" orang menderita penyakit ini dengan '5.""" meninggal dunia. Dalam
pelaksanaan ibadah haji, pada tahun '""" lalu, sebanyak !9 orang jamaah haji Indonesia
tertular penyakit ini.6ebanyak = orang dari !9 penderita meningitis tersebut meninggal di Arab
6audidengan penyebab kematian meningitis meningokokus serogrup !5. Angka tersebut
bertambah pada tahun '""! menjadi !@ penderita dan enam di antaranya meninggal di Arab
6audi.=,@
2.1./ Et("%(
Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu
a. ;akteri : Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae
*pneumokokus, eisseria meningitis *meningokokus, 6treptococus
haemolyticuss, 6taphylococcus aureus, %aemophilus influenae,
7scherichia coli, )lebsiella pneumoniae dan $eudomonas aeruginosa.
. $enyebab lainnya : 3ues,-oBoplasma gondii dan 8icketsia.=@
2.1. Pat%!$!)()
Manusia merupakan reservoir alami untuk meningokokus. 6epuluh persen
total jumlah penduduk de&asa merupakan carierr sehingga mereka tidak
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
6/28
menunjukkan gejala. $enyakit ini dapat disebarkan secara droplet ataupun dengan
kontak langsung.
;akteri yang menginvasi tersebar ke bagian otak mele&ati pembuluh
darah setelah berlakunya proses kolonisasi akibat infeksi di traktus respiratorius
bagian atas. Mikroorganisme menginvasi ke jaringan selaput otak hanya apabila
telah memasuki ruang subaraknoid. 6elain dari adanya invasi bakteri, virus, jamur
maupun protooa, point d’entry masuknya kuman juga bisa melalui trauma tajam,
prosedur operasi, dan abses otak yang pecah, penyebab lainnya adalah adanya
rhinorhea, otorhea pada fraktur basis cranii yang memungkinkan kontaknya
cairan cerebrospinal dengan lingkungan luar. 8espons inflamasi di piamater,
arachnoid, cairan serebrospinal dan ventrikel akan menyebabkan eksudat yang
terbentuk menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal sehingga
menimbulkan gejalagejala neurologis.,@
2.1. P!$ata"a#)a$aa$
2ika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai
meningitis,maka pemberian antibiotik secara Infus *intravenous adalah langkah
yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari risiko
komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis
bakteri yang ditemukan.
1ntuk profilaksis dapat diberikan rifampisin 'B sehari selama ' hari. Dosis
orang de&asa =""mgCdosis, bayi di atas ! tahun !"mgCkg;;, anak umur kurang
dari ! bulan 5mgCkg ;;. 1ntuk orang de&asa juaga dapat diberikan eftriaBone
'5"mg IM dosis tunggal, atau iprofloBasin 5""mg per oral dosis tunggal.
$engobatan 6pesifik pada meningitis meningokokus dengan memberikan
$enisilin parenteral atau ampisilin dan kloramfenikol juga efektif. $asien dengan
infeksi meningokokus harus diberi rifampisin sebelum dipulangkan apabila
sebelumnya tidak mendapat generasi ketiga cephalosporin atau ciprofloBacin.@
2.1.3 P!$4!%a5a$
$encegahan meningitis meningokokus dapat dicapai dengan baik
immunoprofilaksis atau kemoprofilaksis. 8ifampisin, kuinolon, dan ceftriaBone
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
7/28
adalah antimikroba yang digunakan untuk membasmi meningokokus dari
nasofaring./
a. I&$+*("a#)()
$enyakit invasif terjadi hanya pada pasien tanpa antibodi bakterisidal atau
opsonizing tertentu dan oleh karena itu, dapat dicegah dengan menginduksi
antibodi dengan vaksinasi. 0aksin pertama untuk pencegahan penyakit
meningokokus dikembangkan pada !/!'. 6cherp dan 8ake *!/5
mengidentifikasi materi capsular dari meningococcus sebagai suatu
polysaccharide. amun, kerja nyata pada vaksin meningokokus dimulai hanya
setelah munculnya perla&anan terhadap sulfonamid dan penisilin. $ada tahun
!/=", vaksin polisakarida berdasarkan pada kelompok A dan adalah kapsul
yang dikembangkan. Dari lima serotipe umum bertanggung ja&ab untuk E /"#
dari penyakit meningokokus, vaksin yang tersedia untuk kelompok A, , F dan
+!5. $olisakarida grup menghasilkan respon immun yang lebih rendah
dibandingkan dengan polisakarida grup A, dan mempunyai efek immunogenik
yang amat rendah pada anak diba&ah usia ' tahun. Immunoprofilaksis terhadap
infeksi meningococcus menggunakan vaksin polisakarida Guadrivalent *seregrup
A, , F dan + !5. $ada infant, hanya komponen vaksin meningococcus grup A
yang menghasilkan protektif antibodi.
0aksinasi hanya direkomendasikan untuk individu dengan risiko tinggi,
termasuk pengunjung negara dengan penyakit hiperendemik atau epidemik, pada
keadaan ledakan yang disebabkan oleh serogrup yang terdapat dalam vaksin,
orangorang dalam barak militer, dan orangorang dengan risiko tinggi berupa
defisiensi komponen terminal komplemen serta individu yang telah mengalamisplenectomy. $ada negara berkembang, penyebab infeksi meningococcus adalah
dari serogrup ;. )apsul polisakarida dari organisme ini mempunyai
immunogenisitas yang sangat rendah, sebab anti; polisakarida antibodi tidak
bersifat bakterisidal di dalam komplemen manusia. 1ntuk meningkatkan
immunogenisitas dari polisakaridal serogrup ;, telah dikembangkan suatu
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
8/28
polisakarida protein conjugate vaksin yang serupa dengan conjugate vaksin
haemophilus influenae type ;.,!"
6aat ini terdapat macam conjugate vaksin yaitu:
a. %b(, dimana protein carrier berasal dari non toksigenik mutan dari toksin
diphteria yang berikatan dengan rantai pendek oligosaccharidaC( dari
polyribosylribitolphospateC$8$ kasul polisakarida haemophilus influenae
tipe ;.
b. $8$(M$, conjugate vaksin yang berisi outer membrane proteins dari .
MeningitidisC(M$, yang berikatan dengan rantai $8$ polimer.
c. $8$D, berisi toksoid diphteria yang berikatan dengan rantai sedang $8$ polimer.,!"
;erdasarkan rekomendasi dari Immunization Practice dvisory !ommittee
*!//! dan !ommittee on Infectious "isease of the merican cademy of
Pediatrics *!//!, penggunaan vaksin tersebut adalah sabagai berikut:
a. 6eluruh bayi di imunisasi %ib conjugate vaksin *%b( atau $8$(M$,
dimulai pada usia ' bulan. $emberian dari vaksin dimulai sat = minggu.
$emberian imunisasi dapat bersamaan dengan jad&al imunisasi lain seperti
D$-, $olio dan MM8. 0aksin diberikan secara intramuskular pada tempat
yang berbeda dengan menggunakan syringe yang berbeda.
b. ;ila menggunakan %b(, pada infant usia '= bulan diberikan dosis
dengan selang paling sedikit ' bulan. Infant usia !! bulan diberikan ' dosis
dengan selang paling sedikit ' bulan sebelum mencapai usia !5 bulan. ;ooster
diberikan saat usia !5 bulan paling sedikit ' bulan setelah dosis terakhir. ;ila
menggunakan $8$(M$, pada infant usia '= bulan diberikan ' dosis degan
selang ' bulan, dan booster diberikan saat berusia !' bulan. Anak usia !!
bulan diberikan ' dosis dengan selang ' bulan, sedangkan anak usia !'!9
bulan diberikan single dose, pada kedua kelompok tersebut booster diberikan
saat usia !5 bulan, paling sedikit ' bulan setelah dosis terakhir. $ada
kelompok usia de&asa diberikan single dose secara subkutan. 0aksinasi ini
memberikan perlindungan terhadap penyakit sebesar /"#, tetapi tidak cukup
potent untuk mengurangi kasus carrier .
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
9/28
. K!+*("a#)()
6ecara umum, kemoprofilaksis tidak dianjurkan selama &abah karena
beberapa sumber paparan dan risiko paparan berkepanjangan. Masalah logistik
dan biaya tinggi juga membuat alternatif praktis. )emoprofilaksis dapat
dipertimbangkan untuk orang yang mempunyai kontak dekat dengan pasien dalam
situasi endemik. iprofloBacin 5"" mg dalam dosis tunggal mungkin adalah
pilihan termudah pada orang de&asa. Anakanak bisa menerima baik suntikan IM
tunggal ceftriaBone atau 9 dosis oral rifampisin selama dua hari, sesuai dengan
berat badan. Antimikroba yang biasa digunakan untuk kemoprofilaksis adalah
rifampisin, siprofloksasin, ceftriaBone, minocycline, dan spiramisin.
)etika rifampisin oral *9 dosis dalam ' d dibandingkan dengan dosis
tunggal ceftriaBone IM untuk profilaksis, tindak lanjut budaya menunjukkan
bah&a seftriakson secara signifikan lebih efektif. eftriaBone dapat memberikan
alternatif yang efektif untuk rifampisin untuk profilaksis pada orang yang
mempunyai kontak dekat dengan pasien dengan meningitis meningokokus.
)loramfenikol oil mungkin obat pilihan di daerah dengan fasilitas kesehatan
terbatas, karena dosis tunggal dari bentuk long#acting telah terbukti efektif.!"
2.2 S!#)( U+a6a K!)!5ata$ L($ta) 7("a6a5
)antor )esehatan $elabuhan *))$ merupakan masalah salah satu 1nit
$elaksana -eknis Dinas *1$-D di 3ingkungan Departemen )esehatan yang
berada di ba&ah dan bertanggung ja&ab kepada Direktur 2enderal $engendalian
$enyakit dan $enyehatan 3ingkungan *D2 $$ dan $3. (rganisasi dan tata kerja
))$ diatur dalam $ermenkes 8I o.5=CMenkesC$78CI0C'""@.!!
)antor )esehatan $elabuhan $ekanbaru merupakan ))$ kelas II yang
memiliki tiga seksi, yaitu seksi pengendalian karantina dan surveilans
epidemiologi *)ar dan 67, seksi pengendalian risiko lingkungan *$83 dan seksi
upaya kesehatan lintas &ilayah *1)3+. Adapun tujuh &ilayah kerja diantara
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
10/28
$elabuhan 1dara ;andara 66< II, $elabuhan )ampung Dalam, $elabuhan 6ungai
Duku, $elabuhan 6elat $anjang, $elabuhan ;uatan, 6iak dan $elabuhan ;uton.!!,!'
Hungsi ))$ dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
$asal ' $eraturan Menteri )esehatan 8epublik Indonesia omor 5= -ahun '""@
tentang -ugas $okok )antor )esehatan $elabuhan, )antor )esehatan $elabuhan
menyelenggarakan !5 fungsi, salah satunya adalah pelaksanaan pelayanan
kesehatan.!'
2.2.1 K!%(ata$ S!#)( U+a6a K!)!5ata$ ,a$ L($ta) 7("a6a5 8UKL79
;eberapa )egiatan 6eksi 1paya )esehatan dan 3intas +ilayah *1)3+ adalah
sebagai berikut:!
!. $elayanan )esehatan Dasar
- $emeriksaan )esehatan
- $engobatan
- 8ujukan
'. $enga&asan )esehatan Matra pada 6ituasi )husus
$enga&asan kesehatan matra pada situasi khusus termasuk didalamnya
adalah posko kesehatan dalam masa mudik lebaran, natal, dan tahun baru.
. $engujian )esehatan ahkoda, Anak ;uah )apal, dan $enjamah Makanan
1ntuk mengetahui perkembangan status kesehatan nahkoda, A;) kapal
dan penjamah makanan, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Medical !hec$ %p *M1 yang dilakukan berupa:
- $emeriksaan fisik dan tandatanda vital
- $emeriksaan &lectrocardiograph *7
- $emeriksaan radiologi
- $emeriksaan laboratorium
- $emeriksaan kemampuan pendengaran *Audiometri
9. 0aksinasi dan $enerbitan International !ertificate of 'accination *I0
)antor )esehatan $elabuhan memberikan pelayanan 0aksinasi dan juga
penerbitan International !ertificate of 'accination *I0 sebagai bukti
telah dilakukan vaksinasi.
5. 6osialisasi 0aksin, I0 2amaah %aji dan 1mrah
6asaran sosialisasi vaksin dan I0 bagi jamaah umrah adalah agent
perjalanan yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah umrah. $emerintah
pusat berkoordinasi dengan pemerintah kota maupun daerah melalui dinas
kesehatan memiliki ke&ajiban untuk memberikan perlindungan kesehatan
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
11/28
kepada calon jemaah haji berupa vaksinasi, berdasarkan ketentuan
1ndang1ndang nomor 9 tahun !/@9 tentang &abah penyakit menular,
1ndang 1ndang nomor ! tahun '""@ tentang penyelenggaraan ibadah
haji dan )eputusan Menteri )esehatan nomor 99'CM7)76C6)C0IC'""/
tentang $edoman $enyelenggaraan )esehatan %aji.
=. $enga&asan $engangkutan (rang 6akit
Dalam hal ini )antor )esehatan $elabuhan melakukan pemeriksaan fisik
dan administrasi untuk kemudian diberikan iin angkut orang sakit untuk
melakukan perjalanan dengan pesa&at udara atau kapal.
6yarat teknis pemberangkatan orang sakit:
--idak menderita penyakit karantinaCmenular tertentu
- -idak ada kontra indikasi dalam penerbanganCpelayaran
- Ada pendamping *dokter, pera&at, bidan, atau tenaga lainnya
6yarat administrasi pemberangkatan orang sakit:
- Memiliki surat keterangan dokterCdinas kesehatan setempat
- Identitas jelas diri penumpang dan pendamping
. $enga&asan $engangkutan 2enaah
Dokumen kesehatan &ajib:
-6urat keterangan dari rumah sakitCDinas )esehatan setempat
menyatakan sebab kematian bukan karena penyakit menular.
- 6urat keterangan penga&etan jenaah dengan formalin.
- 6urat keterangan dari crematorium *untuk abu mayat.
- 6urat keterangan pemetian memenuhi persyaratan untuk alat angkut.
- 6urat rekomendasi kepolisian.
6yarat -eknis:
- 2enaah disuntik dengan formalin
- 2enaah dimasukkan dalam peti logam *timah, seng, dsb, alasnya
ditutup dengan absorbent yang tebalnya J5 cm.
- $eti logam ditutup rapat, dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya
J cm. $eti kayu dipaku dengan skrup dengan jarak J'" cm dan
diperkuat dengan banban logam.
@. $ega&asan obatobatan dan perlengkapan $) )apal
/. 6krining )esehatan $enyakit -idak Menularl
!". $elayanan kesehatan %aji
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
12/28
$elayanan kesehatan haji yang dilakukan berupa pemeriksaan kesehatan
dan pengobatas serta pelayanan rujukan saat keberangkatan dan kepulangan
dengan jamaah hajiCumrah dengan tujuan:
- Deteksi adanya penyakit karantina dan penyakit menular potensial
&abah serta penyakit yang termasuk dalam Public (ealth &mergency
of International !oncern *$%7I.
- Deteksi adanya penyakit yang menjadi faktor risiko dalam perjalanan
ibadah haji.
- Memberikan pelayanan kesehatan jamaah hajiCumrah untuk berobat
dan mendapatkan pelayanan rujukan dalam rangka meningkatkanstatus kesehatan jamaah hajiCumrah.
- 6ebagai deteksi dini terhadap penyakit tidak menular dilakukan
pemeriksaan kesehatan kepada pega&ai di instansi &ilayah pelabuhan
dan bandara.
$emeriksaan yang dilakukan berupa:
$emeriksaan fisik dan tandatanda vital
$emeriksaan kepadatan tulang
$emerikaan Indeks Massa -ubuh
$emeriksaan kapasitas paru *spirometer
$emeriksaan laboratorium darah dan urin
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
13/28
BAB III
EVALUASI SOSIALISASI PENTINGNYA VAKSIN MEINGITIS PADA
CALON JEMAAH UMRAH DI BANDARA SULTAN SYARIF QASIM II
PEKANBARU
/.1 P"a$
/.1.1 D!)#(+)( K!a,aa$
;andar udara 6ultan 6yarif
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
14/28
melaksanakan penga&asan dan atau pemeriksaan kesehatan jamaah haji dan
umroh sesuai standar.
/.1.2 I,!$t(*(#a)( Ma)a"a5
$roses identifikasi masalah didapatkan melalui :
!. +a&ancara dengan )epala 6eksi $83 ))$ )elas II $ekanbaru
'. +a&ancara dengan calon jamaah umroh di $oliklinik ))$ )elas II
$ekanbaru.
;erikut adalah beberapa masalah yang berhasil diidentifikasi pada seksi 1)3+
))$ )elas II $ekanbaru :
o. Aspek yang dinilai Masalah &vidence based
!. 6osialisasi pelayanan
kesehatan tentang
vaksinasi meningitis
pada calon jamaah
umroh
6osialisasi pelayanan
kesehatan tentang
vaksinasi meningitis pada
calon jamaah umroh
sudah lama tidak
dilakukan
)eterbatasan kemampuan
travel agent dalam
memberikan penyuluhan
tentang vaksinasi
meningitis kepada calon
jamaah haji dan umroh
dikarenakan kurangnya
koordinasi antara travel
agent dengan pihak ))$.
)urangnya pengetahuan
tentang alur pelayanan
vaksinasi meningitis
+a&ancara pada " 2anuari
'"! dengan :
a. )epala 6eksi $83 :
6osialisasi dengan calon
jamaah umroh pernah
dilakukan, namun
jarang.
b. )epala koordinator
poliklinik ))$ di ;66<
II :
6osialisasi yang
dilakukan kurang
optimal karena masih
banyak calon jamaah
haji dan umroh yang
tidak mengetahui
pentingnya vaksinasi
meningitis.
c. Manejer travel agent :
6osialisasi yang bekerja
sama dengan ))$ II
$ekanbaru pernah
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
15/28
dilakukan, namun
jarangd. alon jamaah umroh :
%anya sedikit yang
mengetahui pentingnya
vaksinasi meningitis.
(bservasi pada tanggal "
2anuari '"! :
-idak ditemukan media
sosialisasi mengenai pemeriksaan ini di ;66< II
$ekanbaru.
/.1./ P!$!$t&a$ +((ta) a)a"a5
;erdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu prioritas
masalah dengan metode skoring yang menggunakan pertimbangan 9 aspek yaitu:
!. 1rgensiCkepentingan
nilai ! tidak penting
nilai ' penting
nilai sangat penting
'. 6olusi
nilai ! tidak mudah
nilai ' mudah
nilai sangat mudah
. )emampuan merubah
nilai ! tidak mudah
nilai ' mudah
nilai sangat mudah
9. ;iaya
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
16/28
nilai ! tinggi
nilai ' sedang
nilai rendah
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi yang akan menjadi prioritas
masalah. $enentuan prioritas masalah dapat dilihat pada tabel .' berikut ini :
Ta!" /.2 P!$!$t&a$ +((ta) a)a"a5
A)+!# Ma)a"a5 U%!$)( S"&)( K!a+&a$
!&a5
B(a6a Tta" Ra$#
6osialisasi
pelayanan
kesehatan tentang
vaksinasi
meningitis pada
calon jamaah haji
dan umroh sudah
lama tidak
dilakukan.
' ' ' ' != II
)eterbatasan
kemampuan
travel agent
dalam
memberikan
penyuluhan
tentang vaksinasi
meningitis
kepada calon
jamaah haji dan
umroh
dikarenakan
' ' ' '9 I
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
17/28
kurangnya
koordinasi antaratravel agent
dengan pihak
))$.
)urangnya
pengetahuan
tentang alur
pelayanan
vaksinasi
meningitis
' ' ! ' @ III
/.1. A$a"()() +!$6!a a)a"a5
6etelah ditetapkan prioritas masalah, berdasarkan metode Delphi di atas
dilakukan analisis penyebab masalah dari berbagai masalah, yaitu dapat dilihat di
tabel .' berikut:
Ta!" /./ A$a"()() +!$6!a a)a"a5
Masalah $enyebab timbulnya masalah &vidence )ased
)eterbatasan kemampuan
travel agent dalam
memberikan penyuluhan
tentang vaksinasi meningitis
kepada calon jamaah haji dan
umroh dikarenakan
kurangnya koordinasi antara
travel agent dengan pihak
))$.
Man
• -erbatasnya jumlah
petugas kesehatan yang
melaksanakan sosialisasi
tentang pentingnya
vaksinasi meningitis bagi
calon jamaah haji dan
umroh sehingga tidak
setiap travel agent
mendapatkan kesempatan
untuk mendapat sosialisasi
+a&ancara pada tanggal "
2anuari '"! dengan kepala
seksi $83:
2umlah petugas poliklinik
))$ )elas II $ekanbaru
hanya 5 orang, terdiri dari !
orang dokter, ' orang
pera&at, dan ! orang bidan
yang dibagi menjadi ' shift*
2umlah yang terbatas
membuat sulitnya koordinasi
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
18/28
dari pihak ))$ kelas II
$ekanbaru.
Metode
• -idak adanya jad&al tetap
untuk mensosialisasikan
tentang vaksinasi
meningitis.
antara petugas yang melayani
calon jamaah haji dan umrohuntuk melakukan sosialisasi
pelayanan kesehatan tentang
vaksinasi meningitis di travel
agent yang ada di $ekanbaru.
+a&ancara pada tanggal "
2anuari '"! dengan kepala
seksi $83 ))$ di ;66
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
19/28
Material:
)urang efektifnya media
sosialisasi tentang sosialisasi
pelayanan kesehatan tentang
vaksinasi meningitis
Market:
-erbatasnya pengetahuan calon
jemaah umroh tentang
pentingnya sosialisasi pelayanan
kesehatan tentang vaksinasi
meningitis
-idak ditemukan media
informasi sosialisasi tentang pentingnya vaksin meningitis
pada calon jamaah haji dan
umroh di beberapa travel
agent.
+a&ancara pada tanggal "
2anuari '"! dengan calon
jamaah haji dan umrah:
2amaah haji dan umroh hanya
mengetahui sebagian
informasi mengenai vaksinasi
meningitis, informasi yang
diperoleh berasal dari ?mulut
ke mulut? sehingga informasi
yang diperoleh tidak optimal.
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
20/28
Di ba&ah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan
menggunakan fish bone Ishika&a.
A"t!$at(* +!!4a5a$ a)a"a5
6elanjutnya setelah analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi
dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat pada tabel .. berikut
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
21/28
D!*($()( +!a)($a"
;erikut ini adalah definisi operasional dari beberapa istilah yang
digunakan dalam sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi meningitis pada calon
jemaah umrah di ))$ kelas II $ekanbaru.
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
22/28
!. Merekomendasikan kepada )epala 6eksi 1)3+ agar memberdayakan
petugas tenaga kesehatan dari poliklinik ))$ untuk melaksanakan
sosialisasi pelayanan kesehatan tentang pentingnya vaksinasi meningitis
bagi calon jamaah umroh dan menetapkan jad&al untuk dilakukan
sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi meningitis pada calon jamaah
umroh adalah dokter muda yang membuat surat rekomendasi kepada
)epala 6eksi 1)3+ supaya sosialisasi pelayanan kesehatan tentang
pentingnya vaksinasi meningitis disampaikan langsung kepada calon
jamaah umroh minimal ' kali setahun.
'. Menyediakan leaflet dan poster mengenai sosialisasi tentang pentingnya
vaksinasi meningitis pada calon jemaah umrah di ))$ kelas II $ekanbaru
adalah dokter muda menyediakan leaflet dan poster sebagai media
sosialisasi pelayanan kesehatan tentang pentingnya vaksinasi meningitis
dan diserahkan kepada )epala 6eksi dan petugas poliklinik 1)3+ ))$ II
$ekanbaru.
. Melakukan penyuluhan dan memberikan leaflet mengenai sosialisasi
pelayanan kesehatan tentang pentingnya vaksinasi meningitis bagi calon
jamaah umroh di ))$ kelas II $ekanbaru adalah dokter muda melakukan
penyuluhan dan memberikan leaflet mengenai sosialisasi pelayanan
kesehatan tentang pentingnya vaksinasi meningitis kepada calon jamaah
umroh.
9. -ravel agent haji dan umroh adalah travel agent yang bekerja sama dengan
pihak )antor )esehatan $elabuhan di $ekanbaru. 2umlah travel agent
yang berda di $ekanbaru adalah !" dan yang menjadi sampel adalah 5
travel agent.
DAFTAR PUSTAKA
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
23/28
!. %ealth conditions for travellers to 6audi Arabia $ilgrimage to Mecca
*%ajj. Diakses dari http:CC&&&.&ho.intCcsrCdonC!//@K"!K"/aCenC tanggal
9 januari '"!
2. 0aksin meningitis. Diakses dari
http:CC&&&.kkpcilacap.byethost.comCindeBpilihhalid'.html tanggal 9
2anuari '"!
. )ementerian )esehatan 8epublik Indonesia. )eputusan Menteri
)esehatan 8I o: =!'CM7)76C6)C0C'"!". )ementrian )esehatan 8I:
2akarta. '"!"
9. 6arumpaet M. $eraturan Menteri )esehatan 8I o.
5=CM7)76C$78CI0C '""@ tentang organisasi dan tata kerja kantor
kesehatan pelabuhan ))$ kelas I Medan. Diakses dari:
http:CC&&&.scribd.comCdocC!9= !"!"C$ermenkes5=-tgoorganisasi
Dan-ata)erja)kp Ldiunduh tanggal 9 2anuari '"!
5. -ugas pokok )antor )esehatan $elabuhan. Diakses dari
http:CCpbbsibolga.files.&ordpress.comC'""@C"'Cdalammengemban
tugasnyakkpmelaksanakan!fungs.pdf tanggal 9 januari '"!
=. Meningitis. Diakses dari
http:CC&&&.state.nj.usChealthCcdCdocumentsCfaGCmeningitisKfaG.pdf pada
tanggal 9 januari '"!"!"=
. Meningitis. Diakses dari
http:CC&&&.mass.govCeohhsCdocsCdphCcdcCfactsheetsCmeningitis.pdf pada
tanggal 9 januari '"!"!"=
@. 3aboratory method for diagnosis of meningitis. D. !//@. Diakses dari
http:CC&&&.cdc.govCncidodCdbmdCdiseaseinfoCfilesCmenigitisKmanual.pdf
pada tanggal 9 januari '"!/. ondim HAA et.al. meningococcal meningitis. '"!'. Lited '"!' 2anuari
"9. Available from : Lited '"!' Dec "/. Available from :
http:CCemedicine.medscape.comCarticleC/=5=
!". 2apardi I. meningitis meningococcus. Diakses "9 2anuari '"!. Diunduh
dari: http:CClibrary.usu.ac.idCdo&nloadCfkCbedahiskandar#'"japardi'.pdf
!!. $rofil )antor )esehatan $elabuhan $ekanbaru. '""/.
http://www.who.int/csr/don/1998_01_09a/en/http://www.kkpcilacap.byethost3.com/index-pilih-hal-id-23.html%20tanggal%204%20Januari%202013http://www.kkpcilacap.byethost3.com/index-pilih-hal-id-23.html%20tanggal%204%20Januari%202013http://pbbsibolga.files.wordpress.com/2008/02/dalam-mengemban-tugasnya-kkp-melaksanakan-13-fungs.pdf%20%20tanggal%204%20januari%202013http://pbbsibolga.files.wordpress.com/2008/02/dalam-mengemban-tugasnya-kkp-melaksanakan-13-fungs.pdf%20%20tanggal%204%20januari%202013http://www.state.nj.us/health/cd/documents/faq/meningitis_faq.pdfhttp://www.state.nj.us/health/cd/documents/faq/meningitis_faq.pdfhttp://www.mass.gov/eohhs/docs/dph/cdc/factsheets/meningitis.pdfhttp://www.mass.gov/eohhs/docs/dph/cdc/factsheets/meningitis.pdfhttp://www.cdc.gov/ncidod/dbmd/diseaseinfo/files/menigitis_manual.pdfhttp://www.kkpcilacap.byethost3.com/index-pilih-hal-id-23.html%20tanggal%204%20Januari%202013http://www.kkpcilacap.byethost3.com/index-pilih-hal-id-23.html%20tanggal%204%20Januari%202013http://pbbsibolga.files.wordpress.com/2008/02/dalam-mengemban-tugasnya-kkp-melaksanakan-13-fungs.pdf%20%20tanggal%204%20januari%202013http://pbbsibolga.files.wordpress.com/2008/02/dalam-mengemban-tugasnya-kkp-melaksanakan-13-fungs.pdf%20%20tanggal%204%20januari%202013http://www.state.nj.us/health/cd/documents/faq/meningitis_faq.pdfhttp://www.mass.gov/eohhs/docs/dph/cdc/factsheets/meningitis.pdfhttp://www.cdc.gov/ncidod/dbmd/diseaseinfo/files/menigitis_manual.pdfhttp://www.who.int/csr/don/1998_01_09a/en/
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
24/28
!'. Ditjen $$ 4 $3. pedoman kantor kesehatan pelabuhan. 2akarta. Depkes
8I. '""=.
!. Anonym. 6eksi 1)3+. )kpontianak.or.id. $ontianak. '""@. Diakses dari
)kpontianak.or.id. Ldiunduh "9 2anuari '"!
3ampiran !
PANDUAN 7A7ANCARA
P!:a:a$4aa ; D#t! &,a IKM-IKK ,&" K!)P!
Sa)aa$ ; #!+a"a )!#)( UKL7 KKP II PKU
T!+at ; KKP #!"a) II PKU
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
25/28
7a#t& ; /0 !$(t
P!ta$6aa$
!. Apa saja program kerja 1)3+N
'. ;agaimana jalannya kegiatanCpelaksanaan program kerja tersebutN
. Apa saja kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan tersebutN
9. Apa penyebab munculnya kendala kendala tersebutN
5. ;agaimana pelaksanaan pemberian vaksin pada calon jamaah umroh di
bandara 66< II $)1N
=. ;agaimana sosialisasi tentang pentingnya vaksin meningitis pada calon
jamaah umroh di bandara 66< II $)1N. Apa saja kendala yang dihadapi dalam mensosialisasikan tentang
pentingnya vaksin meningitis pada calon jamaah umroh di bandara 66< II
$)1N
@. Apa penyebab munculnya kendalakendala tersebutN
3ampiran '
PANDUAN 7A7ANCARA
P!:a:a$4aa ; D#t! &,a IKM-IKK ,&" K!)P!
Sa)aa$ ; #,($at P"(#"($(# BSSQ II PKU
T!+at ; P"(#"($(# BSSQ II PKU
7a#t& ; /0 !$(t
P!ta$6aa$
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
26/28
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
27/28
!. Apakah anda mengetahui tentang pentingnya vaksin meningitis pada calon
jamaah umrohN
'. Darimana anda mengetahui tentang pentingnya vaksin meningitis pada
calon jamaah umrohN *jika calon jamaah mengetahui ja&aban pertanyaan
no !
. Apakah anda mengetahui alur pelayanan vaksin meningitis pada calon
jamaah umrohN
3ampiran 9
6urat 8ekomendasi
$ekanbaru, 2anuari '"!
$erihal : $enyampaian rekomendasi
3ampiran : ! rangkap makalah kelompok
)epada Fth. )epala 6eksi 1)3+ ))$ II $ekanbaru
di
$ekanbaru
-
8/17/2019 modul kesper finish.docx
28/28
Dengan hormat,
;erdasarkan identifikasi masalah yang kami lakukan menyangkut
pelaksanaan upaya kesehatan &ilayah, ditemukan beberapa permasalahan.
Diantaranya adalah belum optimalnya sosialisasi pelayanan tentang vaksinasi
meningitis pada calon jamaah umroh di ))$ )elas II $ekanbaru.
6ehubungan dengan itu, kami bermaksud menyampaikan rekomendasi
sebagai alternative pemecahan masalah. 8ekomendasi tersebut antara lain adalah:
a. Mempertimbangkan supaya tenaga kesehatan yang bertugas melakukan
sosialisasi pelayanan kesehatan khususnya tentang vaksinasi meningitis
bagi calon jamaah umroh di ))$ )elas II $ekanbaru.
b. Mempertimbangkan supaya menentukan jad&al tetap mengenai sosialisasi
pelayanan kesehatan khususnya tentang vaksinasi meningitis bagi calon
jamaah umroh di ))$ )elas II $ekanbaru minimal ' kali dalam setahun.
Demikianlah surat rekomendasi ini dibuat. Atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih.
%ormat kami,
Dokter Muda
I)MI)) H) 18