monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan … · 06 tantangan dampak k3 03...
TRANSCRIPT
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES
Jajang Ruswana, SKM
HP 081221947650
Disampaikan pada :
Pelatihan Limbah Medis FasyankesHotel Harris Tebet Jakarta,
20 September 2019
Peserta mampu
melakukan pemantauan,
evaluasi dan pelaporan
pengelolaan limbah
medis
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu :
1. Melakukan pemantauan pengelolaan limbah
medis
2. Melakukan evaluasi hasil pemantauan
pengelolaan limbah medis
3. Melakukan pelaporan hasil pemantauan dan
evaluasi pengelolaan limbah medis berbasis web
Tujuan Pembelajaran Khusus
Monev dan Pelaporan LimbahMedis Penting?
TANTANGAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PUSKESMAS
1.Per UU-LH semakin ketat2.Tuntutan Hukum 3.Konflik Sosial 4.Kinerja dan Citra
Manajemen PKM5.Akreditasi PKM6.Dampak K3 “PKM di tuntut mampu
menyiapkan sistem
monev dan pelaporan
yang
lengkap, akurat dan up
date3 ”
Tantangan Regulasi/ Per-uu
01
4
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pasal 103Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikitRp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
Undang-Undang No. 32 tahun 2009tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 59
• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 WAJIB melakukanpengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiripengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihaklain.
• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Pelanggaran
Dalam Pengelolaan
Limbah B3
Pidana Penjara Denda
Min Maks Min Maks
Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin
(Pasal 102)
1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
Tidak melakukan pengelolaan limbah
B3 (Pasal 103)
1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
Pejabat berwenang tdk
melakukan pengawasan
(Pasal 112)
- 1 thn - 500 jt
Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar
Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar
Ketentuan Pidana Dalam Pengelolaan Limbah B3(UU No. 32/2009)
Regulasi PUSKESMAS
PMK No. 75 Tahun 2014 tentang PUSKESMASHalaman Lampiran: Persyaratan Lokasi Puskesmas
Tantangan Kasus HukumAkibat Kegagalan Penanganan Limbah Fasyankes?
02
TANTANGAN KASUS HUKUMakibat Kegagalan Penanganan limbah Fasyankes ?
8
Kasus Hukum Illegal dumping Limbah Medis
Tantangan Konflik Sosial03
Bagaimana Fasyankes mampu melaksanakan dan memelihara hubungan
sosial (CSR) dengan masyarakat sekitar – terkait kegiatan/ kinerja kebersihan
Fasyankes ...??
15
TantanganKinerja Dan Manajemen RS
04
16
UKP
Tantangan Akreditasi05
1155
Elemen Penilaian
01
02LIMBAH PADAT KECELAKAAN/ TERTUSUK BENDATAJAM
06 Tantangan Dampak K3
03
MEDIS
- MO Pathogen
- Bahan Kimia/B3
Risiko K3(Potensi Penyakit Menular
Pada Petugas Limbah B3)
TERPAPAR MO PATHOGEN LANGSUNG
PENURUNAN KUALITAS UDARA
RUANGAN (INDOOR QUALITY)
KompetensiAhli Kesling Fasyankes
Sistem Teknologi
ManajemenKemampuan :
Monev dan Pelaporan
Pengelolaan Limbah
Medis19
Bagaimanakah wajah manajemen Limbah Medis di Fasyankes Saya...??
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes@2019
Working
Data
is
Data Limbah
InformasiKeputusan
dan RTL
Pengelolaan Limbah Medis/B3 RS .. Mengapa
membutuhkan kemampuan
manajemen (Monev dan Pelaporan)?
TANTANGAN KESLING RS
SAAT INI
Pemantauan
Evaluasi
Pelaporan
23
Pengertian
Monitoring adalah sistem pengawasan yang dilakukan secara periodik
terhadap berbagai aspek kegiatan pengelolaan limbah medis guna mengetahui kondisi
pelaksanaan dan hasil kerja guna mengetahui secara dini berbagai masalah yang
dihadapi agar efesien dan efektif dalam pengambilan langkah pemecahannya
Evaluasi adalah kegiatan pengukuran terhadap kinerja pengelolaan limbah
medis untuk mengetahui pentaatan terhadap peraturan perundangan tentang
pengelolaan limbah medis/B3 RS
Pelaporan adalah kegiatan penyusunan hasil monitoring dan hasil evaluasi
untuk memberikan informasi terkait dengan pengelolaan limbah dan rekomendasi
tindak lanjutnya
Tujuan Evaluasi
1. Untuk mengetahui kinerja pentaatan prosedur, data kegiatan dan
penggunaan sumber daya dalam pengelolaan limbah medis
Fasyankes
2. Menganalisis efektifitas dan efisiensi pelaksanaan teknis, dan
administratif dalam pengelolaan limbah medis Fasyankes
Tujuan Pelaporan1. Untuk mengetahui pentaatan pelaksanaan pengelolaan terhadap prosedur
tetap
2. Untuk mengetahui data keluaran (output) kegiatan pengelolaan limbah
medis di Fasyankes
3. Untuk mengetahui penggunaan sumber daya pengelolaan limbah medis di
Fasyankes
4. Untuk mengetahui kinerja operasional dan pemeliharaan fasilitas
pengelolaan limbah medis
Klasifikasi
Monitoring
Evaluasi
Pelaporan
1. Bersifat MandatoryHarus dilakukan Fasyankes ,
menggambarkan pada tingkat
pentaatan
2. Bersifat Optional/
VoluntaryDapat dilaksanakan Fasyankes untuk
kepentingan pencapaian indicator
kinerja program pengelolaan limbah
medis/B3 internal
Kategori Aspek Monitoring :
1. Sistem :• SVi30, kandungan DO, pH, Sisa Klor dll (Swapantau)
• Kualitas air limbah (inlet dan outlet)
2. Teknis :• Kegiatan sampling (Uji laboratorium) dan pencatatan debit
• Cek fungsi (blower, pompa, panel, piping dll)
• Penggunaan sumber daya (listrik, air bersih, desinfektan, olie, bahan seeding
dll)• Cek kondisi lapangan (sumbatan sampah, sedimen, vektor dll)
3. Administrasi:• Laporan (internal dan eksternal)
• Izin IPAL ( baru/ perpanjangan)
Jenis Monitoring :1. Monitoring bersifat
mandatory/ regulasi :
MonitoringMetode :1. Mencatat/ Inspeksi Kesehatan
Lingkungan
2. Mengukur angka dengan alat
3. Analisis Laboratorium
4. Wawancara
5. dll
• Air limbah (Kualitas dan debit)
• Emisi gas buang (kualitas)
• Limbah B3 (Volume dan Cakupan
penanganan)
2. Monitoring Voluntary/
Optional :• Kehandalan fasilitas pengelolaan
• Kepadatan vector penyakit
• Kualitas Lingkungan kerja
• Penggunaan Sumber daya (
• Kasus K3
Monitoring pengelolaan limbah medis
Pokok Bahasan
1. Titik kritis pemantauan2. Parameter pemantauan3. Instrumen pemantauan
TITIK KRITIS PEMANTAUAN
• LIMBAH MEDIS (PADAT)
Data yang bisa diperoleh dalam tahapan pengelolaan : (1). Tahap minimisasi, (2). Tahap pengemasan, (3).Pewadahan, pengangkutan, (4). Tahap penampungan sementara, (5). Tahap pengolahan dengan Autoklaf dan (6). Tahap perlakuan paska pengolahan.
• LIMBAH CAIR
Tahap Penyaluran dan Tahap Pengolahan
PARAMETER PEMANTAUAN
• LIMBAH MEDIS PADAT • Kesesuaian pemilahan berdasarkan jenis limbah medis dan jenis limbah infeksius
• Tingkat ketepatan pembuangan limbah medis pada tong sampah/tempat sampah berdasarkan jenis limbah medis dan limbah infeksius di ruangan sumber
• Jumlah limbah medis yang dihasilkan (Kg/bulan)
• Jumlah limbah infeksius yang siap di reuse/recycling (Kg/bulan)• Satuan timbulan limbah medis dan limbah infeksius (Kg/TT/hari)
• Jumlah kantong plastik sampah yang digunakan (kg/bulan) atau (lembar/bulan)
• Jumlah safety box limbah spuit/benda tajam yang digunakan (kg/bulan)
• Suhu proses otoklaf (oC)
• Waktu tinggal /proses limbah (menit)• Tekanan otoklaf (bar)
• Hasil uji laboratorium mikrobiologi limbah medis sebelum dan setelah proses pengolahan otoklaf, limbah cair pasca proses otoklaf
• Dan lain-lain
PARAMETER PEMANTAUAN
• LIMBAH MEDIS CAIR
Parameter pemeriksaan limbah cairyang wajib adalah pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak, Mikrobiologi, Debit (m3/hari)
METODA
• Untuk melaksanakan kegiatan monitoring, maka metode yang digunakan untuk memperoleh data baik primer maupun sekunder adalah :
• Metode monitoring data primer :
• Pengukuran dengan alat ukur / instrumen
• Uji laboratorium
• Pencatatan kondisi, kasus penanganan limbah medis
• Metode monitoring data sekunder :
• Pengumpulan data laporan aspek-aspek terkait
• Studi pustaka/referensi/laporan kajian
INSTRUMEN PEMANTAUAN
• Instrumen pemantauan dibedakan menjadi instrumenpemantauan internal dan instrumen pemantauan eksternal.
• Instrumen pemantauan eksternal merupakan instrumenpemantauan yang hasilnya akan digunakan sebagai laporankepada pihak lain di luar fasyankes. Instrumen pemantauaneksternal sebaiknya tidak jauh berbeda dengan instrumenpemantauan internal.
• Dalam pelaksanaan pemantauan, instrumen berupa perangkat peralatan pemeriksaan seperti kertas lakmus, termometer, dan sebagainya diper-lukan untuk pemantauan yang nantinya akan dimasukkan ke dalam formulir
Acuan : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/ 2016
Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Ketentuan pasal
4 (3) ;
Jenis – Jenis Instrumen
Instrumen Berupa Formulir• Instrumen pemantauan internal :
• Formulir Swapantau Air Limbah• Formulir Neraca Limbah Medis• Formulir Log Book Limbah Medis
• Instrumen pemantauan eksternal :• Formulir Pengisian Dokumen 3 Bulanan• Formulir Pengisian Laporan
Implementasi UKL – UPL (RKL – RPL) 6 bulanan
FORMULIR SWAPANTAU IPAL
Contoh Formulir Swapantau IPAL
FORMULIR LOG BOOK LB3- Mencatat timbulan
limbah medis setiap hari dari setiap ruangan penghasil.
- Pencatatan dilakukan sebelum limbah masuk ke TPS dan
- Hasil pencatatan ini digunakan untuk crosscheck data neraca limbah medis.
FORMULIR NERACA LB3Neraca limbah medis digunakan untuk mencatat limbah medis yang dihasilkan setiap bulan dan diserahkan atau dimusnahkan
Instrumen Berupa Peralatan
format laporan eksternal 6 Bulanan:Lampirkan seluruh dokumen instrumen internal
Disesuaikan dengan Kebijakan Dinas LH Kab/Kota
Tugas 1
MengidentifikasiAspek-aspek
Yang Perlu di Monitor
Dalam Pengelolaan Limbah Cair Medis
dan Limbah Medis Padat
Aspek-aspek Yang Perlu di MonitorDalam Pengelolaan Limbah Cair Medis
NO ASPEK YANG PERLU DI MONITOR KATEGORI SIFAT METODE
A Sistem Penyaluran Sistem/Teknis/Administrasi Mandatory/Voluntary Observasi/Pengukuran/Pemeriksaan
Lab
1 .....................
2 .....................
3 .....................
B Sistem Pengolahan
1 .....................
2 .....................
3 .....................
Aspek-aspek Yang Perlu di MonitorDalam Pengelolaan Limbah Medis Padat
NO ASPEK YANG PERLU DI MONITOR KATEGORI SIFAT METODE
A. PENGURANGAN Sistem/Teknis/Administrasi Mandatory/Voluntary Observasi/Pengukuran/Pemeriksaan
Lab
1 ….......................
2 …......................
B PEWADAHAN
1 …........................
2 …........................
Aspek Monitoring Sistem Penyaluran Air Limbah
KW/WC/
WASHATAFEL,
SPOOELHOK
PRE-
TREATMENT
LaundryRuangan/
musholla Dapur
PRE-
TREATMENT
TPS/Insinerator Safety Shower
Sedimen, Sampah Lemak/minyak,
Sedimen, Sampah
41
BAK
KONTROL
BAK
KONTROLBAK
KONTROL
BAK
KONTROL
BAK
KONTROL
BAK
ENGUMPUL
Aliran (Sedimen
dan Sampah)
VektorFungsi Pompa
Sedimen dan Sampah), Vektor
Debit (M3/Hari)
Kualitas Inlet Kualitas Outlet :
IPAL
Perizinan
Aspek Monitoring Sistem Pengolahan Air LImbah
42
Utilitas :- Fungsi Mesin Blower- Fungsi Pompa- Fungsi Panel listrik- Fungsi mesin klorinasi- Fungsi difuser, air lift pump, piping dll
- Uji laboratorium- Swapantau
Bahan :- Desinfektan- Nutrient- Mikroorganisme
- pH- Disolved Oxygen- Suspenden Volume Index
(SVI30)
- Return & Waste Sludge- Tekanan Air Flow Blower
Ketentuan Teknis :- Titik /tempatsampling- Titik koordinat- Alat ukur debit- SPO- Sistem tanggapdarura
- Listrik- Air bersih- Sparepart- Olie
Kinerja Sistem IPAL :
Aspek Yang Di Monitor Limbah Medis Padat
FARMASI
RAJAL/RANAP
IGD/OK
PENGURANGANLABORATORIUM
LAUNDRY DLL
PEMILAHAN PEWADAHAN
PENGUMPULANResidu Insinerasi
75
: Sistem Penyaluran
: Sistem Pengolahan
PENGANGKUTANPENYIMPANAN
(SEMENTARA)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE
PENGOLAHAN PIHAK III
- OFSITE
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) – ONSITE
Aspek Yang Di Monitor Limbah Medis Padat• Log Book LB3 dari TPS ke Insinerator
• Neraca Limbah B3 dari TPS ke Insinerator
• Uji Emisi insinerator
• Perizinan Mesin Pengolah
• Laporan per triwulan ke KLHK/Dinas lh
PENYIMPANAN
(SEMENTARA)• Jenis Limbah
• Volume Limbah B3
• Perizinan TPS LB3PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) – OFSITE
• Log Book LB3 dari TPS ke pihak III
• Neraca Limbah B3 dari TPS ke pihakIII
• Manifest LB3 KLHK
• Legalitas Pihak III (Masa berlaku)
• Log Book LB3 dari Unit kerja ke TPS
• Neraca Limbah B3 dari Unit kerja ke TPS
• Manifest LB3 lokal dari Unit ke TPS
• Vol LB3 di Daur Ulang
• Vol. Bahan Bakar
terpakai
• Listrik terpakai
• Shuku Ruangbakar
insinerator
• Vol residu
Evaluasi Hasil Pemantauan pengelolaan limbah medis
Pokok Bahasan
A. Evaluasi Ketaatan terhadap peraturan baku mutu lingkungan
B. Evaluasi kecenderunganC. Rekomendasi hasil evaluasi terhadap perbaikan
pengelolaan limbah medis fasyankes
Evaluasi adalah kegiatan pengukuran terhadap kinerja pengelolaan limbah medis untuk mengetahui pentaatan terhadap peraturan perundangan tentang pengelolaan limbah medis/B3 RS
• Evaluasi Kecenderungan adalah evaluasi untuk melihat kecenderungan (trend) perubahan kualitas lingkungan dalam suatu rentang ruang dan waktu tertentu guna cepat dilakukan tindakan dini (early warning) apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan penanganan limbah medis di fasyankes.
• Evaluasi Tingkat Kritis adalah membandingkan antara kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan fasyankes dengan baku mutu atau standar yang berlaku.
• Evaluasi Penaatan adalah evaluasi terhadap tingkat kepatuhan dari fasyankes untuk memenuhi berbagai ketentuan yang terdapat dalam dokumen RKL – RPL.
JENIS EVALUASI
A. Evaluasi Ketaatan Terhadap Peraturan Baku Mutu Lingkungan
• Pemeriksaan Sampel Harian
- Untuk mengetahui kondisi IPAL saat ini
- sebagai salah satu cara antisipasi / pencegahan sebelum IPAL mengalami masalah.
- Sampel yang diambil adalah dari outlet air limbah. Adapun parameter yang diperiksa dalam pemeriksaan harian adalah debit, pH, dan suhu.
- Tulis hasil yang ada pada lembaran swapantau yang sudah dibuat
Acuan : PermenLHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/
2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Ketentuan pasal 4 (3) ;
• Pemeriksaan Sampel Bulanan
• Sampel bulanan yang diperiksa berupa parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi. Adapun parameternya adalah :
• Fisik : Debit Air
• Kimia : pH, TSS, COD, BOD, Minyak & Lemak, Amoniak
• Mikrobiologi : Total Koliform
• Jenis sampel yang diambil :
• Sampel Inlet dan Outlet air limbah
• Alat ukur debit air limbah
• Pengambilan sampel : Teknik Sampling Kimia, Biologi
B. Evaluasi Kecenderungan
1. Evaluasi Limbah Medis Padat
Untuk mengevaluasi penyeleng-garaan pengelolaan limbah medis, maka metode evaluasi yang digunakan adalah:
- Membandingkan pelaksanaan di lapangan dengan standar prosedur operasional (SPO) yang ditetapkan.
- Membandingkan pelaksanaan di lapangan dengan baku mutu
- Membandingkan pelaksanaan di lapangan dengan spesifikasi dan manual/prosedur kerja.
- Membandingkan pelaksanaan di lapangan dengan variabel lain terkait (Bed,BOR dll)
2. Evaluasi Limbah Cair
• Analisa Hasil Pemantauan Pengelolaan Limbah Cair
• Kesesuaian dengan baku mutu.
• Kesesuaian kapasitas dengan jumlah air limbah yang dihasilkan.
• Gambaran Hasil uji swapantau dan uji bulanan.
• Fungsi dan kondisi IPAL secara umum.
• Dan lain-lain
C. Rekomendasi Hasil Evaluasi Terhadap Perbaikan Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes
• Identifikasi penaatan Fasyankes terhadap peraturan lingkungan hidup seperti standar-standar terkait limbah cair.
• Evaluasi kinerja pengelolaan dan pemantauan limbah medis sebagai upaya perbaikan secara menerus (continual improvement),
• Mengetahui kecenderungan pengelolaan dan pemantauan limbah medis fasyankes, sehingga memudahkan instansi luar yang melakukan pengendalian dampak lingkungan dalam penyelesaian permasalahan limbah medis dan perencanaan pengelolaan limbah medis dalam skala yang lebih besar,
• Mengetahui kinerja pengelolaan limbah medis oleh fasyankes untuk program penilaian peringkat kinerja pengelolaan lingkungan.
• Dokumentasi. Sebelum dilakukan dokumentasi, maka data-data hasil monitoring yang dihasilkan disajikan dalam bentuk :
• Narasi (singkat, padat dan jelas)
• Tabel
• Grafik
• Foto-foto dll
Pelaporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan
Limbah Medis Berbasis Web
Pelaporan adalah kegiatan penyusunan hasil monitoring dan hasil evaluasi untuk memberikan informasi terkait dengan
pengelolaan limbah dan rekomendasi tindak lanjutnya
35
Pelaporan
Laporan internal :Unit Kesling melaporkan kepada Pimpinan PKM
Laporan Eksternal :Pimpinan PKM melaporkan kinerja limbah B3/medis
kepada :
o KLHK RI
o Kepala Dinas LH, BLHD/BLH Setempat
o Kepala Dinas Kesehatan setempat
Pelaporan Internal
- Ditujukan kepada pimpinan Fasyankes
- memberikan informasi tentang kinerja pelaksanaan pengelolaan limbah medis, dengan harapan dapat memberikan pertimbangan bagi pimpinan untuk menentukan tindakan / action atau kebijakan lebih lanjut.
- Pelaporan ini dilakukan minimal setiap 4 kali / tahun.
Pelaporan Eksternal
Laporan eksternal hasil kegiatan pengelolaan limbah medis di Fasyankes disusun guna memenuhi kewajiban dan ketentuanterkait instansi pemerintah
JENIS LAPORAN EKSTERNAL LIMBAH B3
1. Laporan secara offline dilakukan dengan menggunakan surat resmi dan dokumen yang sudah dicetak. Adapun laporan eksternal secara offline yang wajib dipenuhi dan dilaporkan ke instansi pemerintah adalah :
• Laporan rutin, yang ditujukan kepada KLH, Dinas LH/BPLHD, Dinas Kesehatan per 3 bulan
• Laporan Implementasi RKL RPL / UKL-UPL Fasyankes per 6 bulan
2. Laporan secara online dilakukan secara elektronik dengan menggunakan website atau aplikasi tertentu dan terhubung dengan internet. Antara lain:
a) Sistem Informasi Pelaporan Elektronik Lingkungan Hidup (SIMPEL)
b) Manifes Elektronik Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (FESTRONIK)
c) E – Monev Pengelolaan Limbah Medis
Terima Kasih