moral vs sosbud
TRANSCRIPT
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
• Moral adalah nilai-nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan disekolah-sekolah, dan manusia harus memiliki moral jika ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah produk dari budaya dan
agama. Setiap budaya memiliki
standar moral yang berbeda-beda
sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku dan telah terbangun sejak
lama.
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya
hidup, yang didukung tidak saja oleh makhluk hidup
(biotik), tetapi juga benda mati (abiotik), dan berlangsung
dalam dinamikanya seluruh komponen kehidupan itu.
Makin banyak hal yang anda lihat tentang gejala
adanya hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa
hidup itu sesuatu yang rumit.
Sosial-budaya adalah segala hal yang diciptakan
oleh manusia dengan pemikiran dan budi
nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat atau
lebih singkatnya manusia membuat sesuatu
berdasar budi (akal) dan pikirannya
diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau
“homo sapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya
yang mempunyai peran masing-masing dalam
menunjang sistem kehidupan.
Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian
dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok
membentuk budaya.
Kelompok
evolusionis
pengikut Darwin
menyatakan bahwa
manusia berasal
dari kera yang
berevolusi selama
ratusan ribu tahun.
Teori penciptaan
menyatakan
bahwa manusia
itu diciptakan
oleh Allah.
wujud suatu rangkaian tindakan & aktivitas
manusia yang berpolakan sistem, ide-
ide/gagasan, nilai/norma serta karya konkret
dalam bentuk perilaku, fisik & bahasa yang
diciptakan manusia dengan pemikiran & budi
nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat.
Hubungan antara moral dan kehidupan sosial
budaya yaitu, seseorang bisa berinteraksi dengan
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya dengan
menghargai norma dan budaya. Apabila yang
dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku dimasyarakat tersebut dan dapat diterima
serta menyenangkan lingkungan masyarakat budaya
tersebut, maka orang itu dinilai memiliki moral yang
baik, begitu juga sebaliknya.