neuro sk 3
TRANSCRIPT
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 1/47
1. Memahami dan Menjelaskan Penghantaran fisiologi nyeri
Pusat spesifik nyeri
Nociceptor diaktivasi oleh stimulus yang berpotensi untuk merusak sel jaringan.
Kerusakan jaringan tersebut dapat disebabkan oleh stimulasi mekanis yang kuat,
temperatur yang ekstrim, kekurangan oksigen, dan paparan oleh zat kimia. (Barry, 200!"el#sel jaringan yang rusak tersebut dapat pula mengeluarkan substansi yang mampu
membuka channel ion pada membran nociceptor, seperti $
• %rotease
&nzim pengurai protein ini dapat mengurai peptida kininogen yang berada di e'tra
selular sehingga terbentuklah bradikinin. Bradikinin ini kemudian akan terikat dengan
molekul reseptor spesiik untuk mengaktivasi konduksi ion pada nociceptor.
• )*%
)*% dapat berikatan langsung dengan ATP Gated Ion Channel sehingga terjadi
depolarisasi pada nociceptor.
• K +
%eningkatan K + e'traselular berperan langsung pada depolarisasi membran neuronal.
(%rice, 200!
-enis Nociceptor
*ransportasi stimulus nyeri terjadi pada ujung sara bebas (N&!, yaitu serat / tanpa
myelin (unmyelinated C Fiber ! dan serat ) myelin tipis Nociceptor terbagi menjadi
empat jenis, yaitu $
a. Polymodal Nociceptor $ merespon terhadap stimulus mekanis, suhu, dan kimia.
b. Mechanical Nociceptor $ hanya merespon terhadap tekanan yang kuat.
c. Thermal Nociceptor $ hanya merespon terhadap suhu panas atau dingin.
d. Chemical Nociceptor $ merespon terhadap histamin dan zat kimia lainnya.
"erat / terkecil (kecepatan konduksi 10. m3s! merespon selekti terhadap histamin dan
mempersepsikan rasa gatal.
4yperalgesia
Nociceptor biasanya hanya merespon saat terjadi stimulus yang cukup kuat untuk merusak jaringan. 4iperalgesia adalah keadaan dimana kulit, sendi, atau otot yang sudah
terluka menjadi sangat sensiti terhadap stimulus. "ebagai contoh, pada kulit yang sehat,
rasa sentuhan tidak terasa sakit, namun pada kulit yang melepuh rangsang tersebut terasa
sakit.
4iperalgesia dapat berupa penurunan ambang nyeri, peningkatan intensitas stimulus
nyeri, atau nyeri spontan. 4iperalgesia juga dibedakan menjadi dua, yaitu$
a. %rimer $ hanya terjadi pada daerah jaringan yang terluka.
b. "ekunder $ jaringan yang berada di sekitar jaringan yang terluka juga ikut menjadi
sensiti.
Beberapa zat kimia yang berperan dalam hiperalgesia$
1
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 2/47
• Bradikinin
"elain menghasilkan rasa nyeri, bradikinin juga menstimulasi perubahan intracellular
yang berlangsung lama, sehingga channel ion nociceptor menjadi lebih sensiti.
• %rostaglandin
%rostaglandin tidak menyebabkan nyeri, melainkan meningkatkan sensitivitas
nociceptor lain.
• "ubstance %
5erupakan substansi yang dihasilkan oleh nociceptor sendiri. )ktivasi salah satu
cabang a'on nociceptor dapat menyebabkan sekresi substance % di cabang a'on
lainnya. "ubstance % menyebabkan vasodilatasi dan pelepasan histamin oleh sel mast,
sehingga dapat juga menyebabkan hiperalgesia sekunder.
)eren %rimer dan 5ekanisme "pinal
*erdapat dua jenis persepsi nyeri, yaitu $
a. First pain $ cepat dan tajam, diaktivasi oleh serat ) b. Secon pain $ nyeri yang mengikuti irst pain dan berlangsung lama, diaktivasi serat /
Perhubungan spinalis axon nociceptif
Neurotransmitter nyeri diduga adalah glutamat, namun neuron#neuron juga
mengandung substance % pada a'on terminalis. *ransmisi sinaps yang diperantarai oleh
substance % dibutuhkan untuk menghasilkan rasa nyeri. (Barry, 200!
Nyeri Alih !eferred Pain"
5erupakan enomena dimana aktivasi nociceptor organ dalam (viseral! dipersepsikan
sebagai sensasi luar (cutaneus!. 6isebabkan karena a'on nociceptor dari organ dalam
memiliki rute yang sama dengan nociceptor kutan dalam memasuki corda spinalis,
sehingga terjadilah pencampuran inormasi dari kedua input tersebut.
-alur Nyeri )scendens
7. "pinothalamic %ath8ay9normasi suhu dan nyeri disampaikan dari corda spinalis ke orak melalui jalur
spinothalamic.
2
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 3/47
• )'on dari neuron ordo 99 langsung menyeberang dan menyusuri tractus spinothalamicus.
• "erat spinothalamicus berjalan dari corda spinalis kemudian mele8ati medulla, pons, dan
midbrain tanpa bersinaps sampai mereka mencapai thalamus.
• %ada akhirnya, setelah mele8ati batang otak, a'on spinothalamicus berada bersebelahan
dengan lemniscus medialis, namun kedua a'on tersebut tetap terpisah satu sama lain.
9normasi sentuhan berjalan secara ipsilateral, sedangkan nyeri berjalan contralateral.
2. *rigeminal %ath8ay
9normasi suhu dan nyeri yang berasal dari muka dan kepala berjalan melalui jalur ini,
yang mirip dengan spinothalamic path8ay.
• "erat nervus trigeminal bersinaps pada neuran orde kedua di nucleus trigeminal spinalis
pada batang otak.
• )'on tersebut kemudian naik ke thalamus di lemniscus trigeminal.
"ensasi nyeri dan sentuhan sama#sama berakhir di thalamus (Nucleus :% dan
intralaminar! tetapi menempati daerah yang berbeda. Kemudian inormasi darithalamus tersebut diteruskan ke berbagai daerah pada corte' cerebral.
;egulasi Nyeri
a. ;egulasi )eren
Nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas nociceptor dapat dikurangi dengan aktivitas
mechanoreceptor ("erat )<! secara bersamaan. 9nilah mengapa rasa nyeri pada memar
akan berkurang apabila kita lakukan gerakan memijat.
Gate Theory of Pain
=*idak ada konlik stimulus
6apat dilihat pada gambar ini, bah8a stimulus yang diba8a oleh serat / berjalan dengan
lancar (tidak ada hambatan apapun! dan akan sampai pada projection neuron, yang
kemudian akan diteruskan ke otak, menyebabkan sensasi nyeri maksimal.
#Terdapat $onfli$ stimulus. "timulus nyeri diba8a oleh serat / menuju projection neuron.
6i saat yang sama, stimulus sentuhan (stimulus tidak nyeri! diba8a oleh serat )< menuju
projection neuron dan interneuron inhibitorik.
)ktivasi interneuron inhibitorik tersebut akan menghambat projection neuron, sehingga
tidak ada stimulus yang diteruskan ke otak sehingga mengurangi sensasi nyeri yang ada.
3
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 4/47
Namun tidak semua interneuron inhibitorik dapat diaktikan, sehingga masih terdapat
sensasi nyeri yang diteruskan ke otak. (Barry, 200!
;egulasi 6escendens
&mosi yang kuat atau stres pada seseorang dapat mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri. *elah diketahui bah8a terdapat bagian dari otak yang berperan dalam supresi
nyeri. "alah satunya adalah zona#zona neuron di midbrain, seperti periventricular dan
peria%ueductal gray matter PAG"&
5ekanismenya adalah sebagai berikut $
• %)> menerima input emosional dari struktur#struktur otak.
• Neuron#neuron di %)> mengirimkan a'on menuju daerah pada medulla, yaitu raphe
nuclei, yang kemudian akan mengeluarkan neurotransmitter serotonin.• Kemudian neuron medulla tersebut akan memproyeksikan a'on ke cornu posterior
corda spinalis, dimana a'on yang memba8a serotonin tersebut akan menekan
aktivitas nociceptor.
9ntensitas Nyeri
>ambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran
intensitas nyeri sangat subjekti dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas
yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang
berbeda. %engukuran nyeri dengan pendekatan objekti yang paling mungkin adalah
menggunakan respon isiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran
dengan metode ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri
("her8ood, 200?!. 5enurut smeltzer, "./ bare B.> (2002! adalah sebagai berikut $
1) skala intensitas nyeri deskritif
2) Skala identitas nyeri numerik
3) Skala analog visual
4
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 5/47
4) Skala nyeri menurut bourbanis
eterangan
0 $ *idak nyeri7#@ $ Nyeri ringan (secara obyekti pasien dapat berkomunikasi dengan baik!.
?# $ Nyeri sedang (secara obyekti pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik!.
#A $ Nyeri berat (secara obyekti pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi naas panjang dan distraksi!.
70 $ Nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul!.
"kala deskriti merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih
obyekti. "kala pendeskripsi verbal ('erbal (escriptor Scale) :6"! merupakan sebuahgaris yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang
sama di sepanjang garis. %endeskripsi ini diurutkan dari tida$ terasa nyeriC sampai
nyeri yang tida$ tertahan$anC. Kinisi menunjukkan pasien skala tersebut dan meminta
pasien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Klinisi juga menanyakan
seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak
menyakitkan. )lat :6" ini memungkinkan pasien memilih sebuah kategori untuk
mendeskripsikan nyeri. (%rice, 200!
"kala penilaian numerik ( Numerical rating scales, N;"! lebih digunakan sebagai
pengganti alat pendeskripsi kata. 6alam hal ini, pasien menilai nyeri dengan menggunakan
skala 0#70. "kala paling eekti digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dansetelah intervensi terapeutik. )pabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka
direkomendasikan patokan 70 cm.
"kala analog visual ('isual analog scale) :)"! tidak melebel subdivisi. :)" adalah
suatu garis lurus, yang me8akili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi
verbal pada setiap ujungnya. "kala ini memberi klien kebebasan penuh untuk
mengidentiikasi keparahan nyeri. :)" dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri
yang lebih sensiti karena klien dapat mengidentiikasi setiap titik pada rangkaian dari
pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka.
aktor yang mempengaruhi nyeri$ usia, jenis kelamin, budaya, makna nyeri, perhatian,
ansietas, pengalaman masa lalu, pola adaptasi, support keluarga dan social.
5
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 6/47
a. 5enjelaskan mekanisme penghantaran nyeri
;asa nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan, yang dicetuskan oleh suatu
kerusakan jaringan , yang akan memnyebabkan individu untuk bereaksi memindahkan
stimulus nyeri.
;asa nyari dapat dibagi atas
• ;asa nyeri cepat
o ;asa nyeri tertusuk, tajam, akut, dan tersetrum
• ;asa nyeri lambat
o ;asa nyeri terbakar lambat, pegal, berdenyut, mual dan kronik. ;asa
nyeri ini umumnya dikaitkan dengan kerusakan jaringan.
;eseptor nyeri
;eseptor nyeri merupakan ujung sara bebas, terdapat tiga jenis stimulasi yang dapatmerangsanganya yaitu rangsang mekanis, suhu dan kimia8i. %ada umumnya rasa nyeri
cepat diakibatkan mekanik dan suhu, sedangkan rasa lambat diakibatkan stimulan kimia
;eseptor nyeri memiliki sedikit sekali kemampuan untuk beradaptasi , dan bahkan
pada beberapa keadaan dapat terjadi peningkatan intesitas rasa nyeri yang disebut
hiperalgesia . intensitas rasa nyeri juga berhubungan erat dengan derajat kerusakan
jaringan. )da beberapa stimulus terkait kerusakan jaringan (bukan secara langsung,
dapat timbul sebagai adanya kerusakan jaringan! yang dapat menyebabkan nyeri
• Bradikinin dari jaringan rusak yang memnyebabkan pelepasan enzim
proteolitik dan menyerang langsung ujung sara dengan membuat sara lebih
permeabel terhadap ion#ion
• )sam laktat yang terakumulasi sebagai akibat dari iskemia
)papun bentuknya, pada nantinya hal tersebut akan menyebabkan perubahan
permeabilitas neurong sehingga dapat terjadi suatu potensial aksi dengan perpindahan
ion#ion yang timbul.
!aras spesifik nyeri
• *raktus spinotalamikus Dateralis
o )'on dari neiron orde pertama (ganglion spinalis! memasuki ujung cornu posterius
substantia grissea medulla spinalis dan segera bercabang menjadi serabut yang naik
dan yang turun
o "esudah memasuiki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk tractus
posterolateral (lissaueri! , serabut ini segera bersinapsis dengan neuron orde kedua
yang terletak pada kelompok sel substantia gelatinosa cornu posterius
o )'on dari neuron orde kedua berjalan menyilang garis tengah pada comissura anterior
substantia grissea dam substantia alba kemudian naik keatas pada sisi kontra lateral
sebagai anterius. "e8aktu berjalan keatas, serabut sara baru terus bertambah sesuai
dengan banyaknya segmen medulla spinalis, demikian rupa sehingga pada bagian atas
cervical terdapat "erabut sra yang datang dari sacral terletak posterolateral
6
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 7/47
"erabut sara yang datang dari cervical terletak anteromedial (serebut sara yang
menghantarkan rasa sakit terletak didepan yang menghantarkan sensasi suhu!
o %ada 5edulla oblongata tractus tersebut terletak pada dataran lateral antara nucleus
olivarius inerius dengan nucleus tractus spinalis N.*rigeminus. disini ia bergabung
dengan
*ractus spinothalamicus anterius *ractus spinotectalis
Eang kemudian gabungan dari ketiganya disebut lemniscus spinalis
o %ada pons kemudian naik keatas dibagian belakang pons
o %ada mesencephalon kemudian lemniscus medialis berjalan pada tegmentum ,
lateralis dari lemniscus medialis
o %ada diencephalon serabut sara dari tractus spinothalamicus lateralis akan bersinapsis
dengan neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari keolompok ventral
thalamus (bagian dari nucleus lateralis thalamus!, dimana disini akan terjadi penilaian
kasar sensasi sakit dan suhu dan reaksi emosi mulai timbul.
o )'on dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior capsula interna dancorona radiata untuk berakhi pada gyrus postcentralis (brodmann @ 2 7! . dari sini
inormasi rasa sakit dan suhu akan diteruskan ke area motorik dan area asosiasi di
corte' lobus parietalis.
o /orte' cerevri gyrus psotcentralis berungsi untuk menasirkan suhu dan sakit
sehingga akan muncul kesadaran terkait sensasi tersbut.
o %embagian secara isiologis
"e8aktu memasuki medulla spinalis , sinyal rasa nyeriA mele8ati dua jalur ke otak
yaitu$
*raktus neospinotalamikus
• *raktus neospinotalamisu bergungsi utnuk menyalurkan nyeri secara cepat.
*erutama terdiri atas serabut )#6elta yang tyerutama dilalui oleh rasa nyeri
mekanik dan nyeri suhu akut. "erabut perier jalur ini berakhir pada lamina 9
kornu dorsalis. 6an dari sini akan merangsang neuron orde dua dari tractus
neospinotalamicus. Neuron ini akan mengirimkan sinyal ke serabut panjang
yang terletak di dekat sisi lain medulla spinalis dalam komisura anterior dan
selanjutnya berbelok naik ke otak dalam kolumna anterolateralis.
• 4anya sebagian kecil saja serabut neopinotalamikus berakhir di daerah
retikularis batang otak, sisaya mele8ati batang otak dan langsung berakir di
kompleks ventrobasal thalami.
• Nyeri cepat dapat dilokalisasi dengan mudah di dalam tubuh
• Neurotransmiter ) delta umumnya adalah glutamat *raktus paleospinotalamikus
• -alur ini beungsi untuk menjalarkan nyeri lambat#kronik , sebagian serabutnya
adalah tipe /, sebagian kecil )#delta. 6alam jaras ini, serabut#serabut perier
berakhri pada lamina 99 dan 99 kornu dorsalis yang secara bersama#sama disebut
substansi gelatinosa, serabut / terletak lebih lateral dari )#delta. "etelah itu
akan berlanjut ke lamina : dan neuron#neuronnya merangsang akson#akson
panjang (yang juga menjadi penghantar nyeri cepat! yang mula#mula mele8ati
komisura anterior ke sisi berla8anan dari medulla spinalis ,kemudian naik ke
otak melalui jaras anterolateral
• Neotransmiter nya adalah glutamat dan "ubstansi %, substansi % bersiat lebihlambat dari >lutamat yang memungkinkan glutamat untuk sampai terlebih
dahulu. Eang menjelaskan suatu enomena rasa sakit gandaC
7
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 8/47
• -aras paleospinotalamikus berakhir kebanyakan di
o 5ucleus retikularis medula, pons dan mesensealon
o )rea tektal mesensealon sampai kolukulus usperior dan inerior
o 6aerah periakuaduktus substansia grisea yang mengelilingi aFuaductus sylvii
• Kemampuan lokalisasi rasa nyeri pada jalur lambat sangatlah buruk dan
kebanyakan hanya dapat dilokalisasi di bagian tubuh yang luas
• ormasio retikularis berungsi untuk menimbulkan persepsio nyeri yang
disadari
2. Memahami dan menjelaskan nyeri kepala
2.1 "efinisi #yeri epala
Nyeri kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan kepala yang berasal
dari struktur sensiti terhadap rasa sakit ( sumber $ Neurology and neurosurgery illustrated Kenneth!.
)pabila nyeri kepala melibatkan struktur#struktur di daerah inratentorium, nyeri tersebut dari
daerah oksipitalis kepala dan leher oleh akar sara cervical atas. Nyeri supratentorium
dirasakan di bagian anterior kepala (daerah oksipital, temporalis, dan parietalis! dan terutama
diperantai oleh nervus trigeminus. (Ko8alak, 2077!
2.2 $pidemiologi #yeri epala
%revalensi migren adalah 7G,2H diantaranya 8anita dan ,H pria, dengan 2@H rumah
tangga memiliki paling sedikit 7 anggotanya yang mengidap migren. "ebelum usia 72 tahun
migren lebih sering terjadi pada anak laki#laki, namun setelah pubertas migren sering
dijumpai pada perempuan dengan rasio 2$7.
%ada nyeri kepala cluster lebih sering pada laki#laki (G0H s3d A0H!. 6alam sebuah studi,
nyeri kepala cluster memiliki insidensi 732 kali dibandingkan dengan nyeri migren. A0H
keluhan nyeri kepala bersiat vaskuler, timbul karena kontraksi otot atau kombinasi
keduanyaI 70H yang lain terjadi karena gangguan intracranial, sistemik ataupun psikologis.
>aya hidup, kondisi penyakit, jenis kelamin, umur, pemberian histamin atau nitrogliserin
sublingual dan aktor genetik berpengaruh terjadinya nyeri kepala. (Kenneth, 200?!
aktor resiko terjadinya sakit kepala adalah gaya hidup, kondisi penyakit, jenis kelamin,
umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan aktor genetik. %revalensi sakit
kepala di J") menunjukkan 7 dari orang (7,?H! atau ? juta orang menderita sakitkepala kronik dan 20 juta dari ? juta tersebut merupakan 8anita. H dari jumlah di atas
adalah tipe tension headache yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan
bekerja sebanyak 2, H. 5enurut 94", migren sering terjadi pada pria dengan usia 72 tahun
sedangkan pada 8anita, migren sering terjadi pada usia besar dari 72 tahun. 94" juga
mengemukakan cluster headaache G0 A0 H terjadi pada pria dan prevalensi sakit kepala
akan meningkat setelah umur 7 tahun.
2.3 Menjelaskan $tiologi #yeri epala
Nyeri kepala dapat dibagi kepada tiga kelompok berdasarkan onsetnya iaitu nyeri kepalaakut, subakut dan kronik. Nyeri kepala akut ini biasanya disebabkan oleh subarachnoid
haemorrhage, penyakit#penyakit serebrovaskular, meningitis atau encephalitis dan juga
8
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 9/47
ocular disease& "elain itu, nyeri kepala ini juga bisa timbul disebabkan kejang, lumbar
punksi dan karena hipertensi ensealopati.
Bagi nyeri kepala subakut, nyerinya biasa timbul karena giant cell arteritis, massa
intrakranial, neuralgia trigeminal, neuralgia glossoaringeal dan hipertensi.
Nyeri kronik timbul karena migren, nyeri kepala klaster, nyeri kepala tipe#tegang )
cer*ical spine disease) sinusitis dan dental disease. (>reenberg, 2002!.6alam buku (isease of the Ner*ous System, dinyatakan bah8a nyeri kepala juga
disebabkan oleh penyakit pada tulang kranium, neuritis dan neuralgia, irritasi meningeal,
lesi di intracranial, trauma dan penurunan tekanan intracranial. "elain itu cough headache
dan psychogenic headache juga dapat menimbulkan nyeri kepala (Brain, dan Lalton, -.N.,
7AA!. Nyeri kepala sering menyertai M")(+bstructi*e Sleep Apnea!I dibandingkan dengan
gangguan tidur yang lain, sealgia lebih sering terjadi pada gangguan tidur M"). (>aharu,
5., %rasadja, )., 200A!.
"ebagian besar nyeri kepala terjadi karena tegangan (kontraksi otot! dapat disebabkan
oleh$
• "tres emosional, kelelahan, menstruasi, rangsangan dari lingkungan (bunyi berisik,
kerumunan banyak orang, cahaya yang terang!.
• Keadaan lain yang dapat menjadi penyebab$ glaukoma, inlamasi pada mata atau mukosa
nasal atau sinus paranasal, penyakit pada kulit kepala, gigi, arteri ekstrakranial,
pemakaian obat#obat vasodilator (nitrat, alkohol dan histamin!, penyakit sistemik,
hipertensi, peningkatan tekanan intracranial, trauma3tumor kepala, perdarahan, abses atau
aneurisma intrakranial.(%rice, 200!
2.4 Menjelaskan lasifikasi #yeri epala
Klasiikasi nyeri kepala menurut International ,eadache Society (49"! membagi nyerikepala menjadi dua kategori utama.
Nyeri Kepala %rimer
a. 5igren
b. *ension type 4eadache
c. Nyeri kepala cluster dan sealalgia trigeminal#otonomik yang lain
d. Nyeri kepala primer lainnya
Nyeri Kepala "ekunder
a. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan3atau leher
b. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler kranial atau servikal
c. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskuler intrakraniald. Nyeri kepala yang berkaitan dengan substansi atau 8ithdra8al nya
e. Nyeri kepala yang berkaitan dengan ineksi
. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan homeostasis
g. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelainan kranium,
leher,mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur acial atau kranial
lainnya.
h. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik
i. Neuralgia kranial, sentral atau nyeri acial primer dan nyeri kepala lainnya
j. Neuralgia kranial clan penyebab sentral nyeri acial
k. Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, sentral atau nyeri acial primer
%. Migren
9
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 10/47
"efinisi Migren
5enurut International ,eadache Society (94"!, migren adalah nyeri kepala dengan
serangan nyeri yang berlansung ? 2 jam. Nyeri biasanya unilateral, siatnya
berdenyut, intensitas nyerinya sedang samapai berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan
dapat disertai mual muntah, otoobia dan onoobia.
$tiologi dan &aktor 'esiko Migren
&tiologi migren adalah sebagai berikut $ (7! perubahan hormon (,7H!, penurunan
konsentrasi esterogen dan progesteron pada ase luteal siklus menstruasi, (2! makanan
(2,AH!, vasodilator (histamin seperti pada anggur merah, natrium nitrat!,
vasokonstriktor (tiramin seperti pada keju, coklat, kaein!, zat tambahan pada makanan
(5">!, (@! stress (A,H!, (?! rangsangan sensorik seperti sinar yang terang
menyilaukan(@G,7H! dan bau yang menyengat baik menyenangkan maupun tidak
menyenangkan, (! aktor isik seperti aktiitas isik yang berlebihan (aktiitas seksual!
dan perubahan pola tidur, (! perubahan lingkungan (@,2H!, (! alkohol (@,GH!, (!
merokok (@,H!. aktor resiko migren adalah adanya ri8ayat migren dalam keluarga,
8anita, dan usia muda.
$pidemiologi Migren
5igren terjadi hampir pada @0 juta penduduk )merika "erikat dan H diantaranya
adalah 8anita. 5igren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 70
?0 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia 0 tahun. 5igren tanpa aura
lebih sering diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi A $ 7.
lasifikasi Migren
5igren dapat diklasiikasikan menjadi migren dengan aura, tanpa aura, dan migren
kronik (transformed !. 5igren dengan aura adalah migren dengan satu atau lebih aura
reversibel yang mengindikasikan disungsi serebral korteks dan atau tanpa disungsi
batang otak, paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur angsur lebih dari ?
menit, aura tidak bertahan lebih dari 0 menit, dan sakit kepala mengikuti aura dalam
interval bebas 8aktu tidak mencapai 0 menit. 5igren tanpa aura adalah migren tanpa
disertai aura klasik, biasanya bilateral dan terkena pada periorbital. 5igren kronik adalah
migren episodik yang tampilan klinisnya dapat berubah berbulan# bulan sampai
bertahun# tahun dan berkembang menjadi sindrom nyeri kepala kronik dengan nyeri
setiap hari.
Patofisiologi Migren
*erdapat berbagai teori yang menjelaskan terjadinya migren. *eori vaskular, adanyagangguan vasospasme menyebabkan pembuluh darah otak berkonstriksi sehingga terjadi
hipoperusi otak yang dimulai pada korteks visual dan menyebar ke depan. %enyebaran
rontal berlanjuta dan menyebabkan ase nyeri kepala dimulai. *eori cortical spread
depression) dimana pada orang migrain nilai ambang sara menurun sehingga mudah
terjadi eksitasi neuron lalu berlaku short-lasting .a*e depolari/ation oleh pottasium-
liberating depression (penurunan pelepasan kalium! sehingga menyebabkan terjadinya
periode depresi neuron yang memanjang. "elanjutnya, akan terjadi penyebaran depresi
yang akan menekan aktivitas neuron ketika mele8ati korteks serebri.
*eori Neovaskular (trigemino*ascular !, adanya vasodilatasi akibat aktivitas NM" dan
produksi NM akan merangsang ujung sara trigeminus pada pembuluh darah sehinggamelepaskan />;% (calcitonin gene related !. />;% akan berikatan pada reseptornya di
sel mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediator inlamasi sehingga
10
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 11/47
menimbulkan inlamasi neuron. />;% juga bekerja pada arteri serebral dan otot polos
yang akan mengakibatkan peningkatan aliran darah. "elain itu, />;% akan bekerja pada
post 0unctional site second order neuron yang bertindak sebagai transmisi impuls nyeri.
"iagnosa Migren
)namnesa ri8ayat penyakit dan ditegakkan apabila terdapat tanda tanda khas migren.Kriteria diagnostik 94" untuk migren dengan aura mensyaratkan bah8a harus terdapat
paling tidak tiga dari empat karakteristik berikut $ (7! migren dengan satu atau lebih aura
reversibel yang mengindikasikan disungsi serebral korteks dan atau tanpa disungsi
batang otak, (2! paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur angsur lebih dari ?
menit, (@! aura tidak bertahan lebih dari 0 menit, (?! sakit kepala mengikuti aura dalam
interval bebas 8aktu tidak mencapai 0 menit
Kriteria diagnostik 94" untuk migren tanpa aura mensyaratkan bah8a harus terdapat
paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi kriteria
berikut $ (a! berlangsung ? 2 jam, (b! paling sedikit memenuhi dua dari $ (7! unilateral
, (2! sensasi berdenyut, (@! intensitas sedang berat, (?! diperburuk oleh aktiitas, (@! bisaterjadi mual muntah, otoobia dan onoobia.
Pemeriksaan Penunjang Migren
%emeriksaan untuk menyingkirkan penyakit lain ( jika ada indikasi! adalah pencitraan
( /* scan dan 5;9! dan punksi lumbal.
"iferensial diagnosa Migren
6ierensial diagnosa migren adalah malormasi arteriovenus, aneurisma serebri,
glioblastoma, ensealitis, meningitis, meningioma, sindrom lupus eritematosus,
poliarteritis nodosa, dan cluster headache.
(erapi Migren
*ujuan terapi migren adalah membantu penyesuaian psikologis dan isiologis, mencegah
berlanjutnya dilatasi ekstrakranial, menghambat aksi media humoral ( misalnya serotonin
dan histamin!, dan mencegah vasokonstriksi arteri intrakranial untuk memperbaiki aliran
darah otak.
*erapi tahap akut adalah ergotamin tatrat, secara subkutan atau 95 diberikan sebanyak
0,2 0, mg. 6osis tidak boleh mele8ati 7mg32? jam. "ecara oral atau sublingual dapat
diberikan 2 mg segera setelah nyeri timbul. 6osis tidak boleh mele8ati 70 mg3minggu.
6osis untuk pemberian nasal adalah 0, mg (sekali semprot!. 6osis tidak boleh mele8ati2 mg (? semprotan!. Kontraindikasi adalah sepsis, penyakit pembuluh darah,
tromboebilitis, 8anita haid, hamil atau sedang menggunakan pil anti hamil. %ada 8anita
hamil, haid atau sedang menggunakan pil anti hamil berikan pethidin 0 mg 95. %ada
penderita penyakit jantung iskemik gunakan pizotien @ sampai kali 0, mg sehari.
"elain ergotamin juga bisa obat obat lain (lihat tabel !. *erapi proilaksis
menggunakan metilgliserid malead, siproheptidin hidroklorida, pizotien, dan
propanolol. "elain menggunakan obat obatan, migren dapat diatasi dengan
menghindari aktor penyebab, manajemen lingkungan, memperkirakan siklus menstruasi,
yoga, meditasi, dan hipnotis.
omplikasi Migren
11
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 12/47
Komplikasi 5igren adalah rebound headache) nyeri kepala yang disebabkan oleh
penggunaan obat obatan analgesia seperti aspirin, asetaminoen, dll yang berlebihan.
Penegahan Migren
%encegahan migren adalah dengan mencegah kelelahan isik, tidur cukup, mengatasi
hipertensi, menggunakan kacamata hitam untuk menghindari cahaya matahari,
mengurangi makanan (seperti keju, coklat, alkohol, dll.!, makan teratur, dan menghindaristress.
*. (ension (ype +eadahe
"efinisi (ension (ype +eadahe ,((+)
5erupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat kontraksi terus menerus otot# otot
kepala dan tengkuk ( 5.splenius kapitis, 5.temporalis, 5.maseter,
5.sternokleidomastoid, 5.trapezius, 5.servikalis posterior, dan 5.levator skapula!.
$tiologi dan &aktor 'esiko (ension (ype +eadahe ,((+)
&tiologi dan aktor ;esiko Tension Type ,eadache (**4! adalah stress, depresi, bekerjadalam posisi yang menetap dalam 8aktu lama, kelelahan mata, kontraksi otot yang
berlebihan, berkurangnya aliran darah, dan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti
dopamin, serotonin, noerpinerin, dan enkephalin.
$pidemiologi (ension (ype +eadahe ,((+)
**4 terjadi G H sepanjang hidup dimana Tension Type ,eadache episodik terjadi @ H
dan Tension Type ,eadache kronik terjadi @ H. Tension Type ,eadache episodik lebih
banyak mengenai pasien 8anita yaitu sebesar 7H sedangkan pada pria sebanyak H.
Biasanya mengenai umur 20 ?0 tahun.
lasifikasi (ension (ype +eadahe ,((+)
Klasiikasi **4 adalah Tension Type ,eadache episodik dan dan Tension Type
,eadache kronik. Tension Type ,eadache episodik, apabila rekuensi serangan tidak
mencapai 7 hari setiap bulan. Tension Type ,eadache episodik (&**4! dapat
berlangsung selama @0 menit hari. Tension Type ,eadache kronik (/**4! apabila
rekuensi serangan lebih dari 7 hari setiap bulan dan berlangsung lebih dari bulan.
Patofisiologi (ension (ype +eadahe ,((+)
%atoisiologi **4 masih belum jelas diketahui. %ada beberapa literatur dan hasil
penelitian disebutkan beberapa keadaan yang berhubungan dengan terjadinya **4
sebagai berikut $ (7! disungsi sistem sara pusat yang lebih berperan daripada sistemsara perier dimana disungsi sistem sara perier lebih mengarah pada &**4 sedangkan
disungsi sistem sara pusat mengarah kepada /**4, (2! disungsi sara perier meliputi
kontraksi otot yang involunter dan permanen tanpa disertai iskemia otot, (@! transmisi
nyeri **4 melalui nukleus trigeminoservikalis pars kaudalis yang akan mensensitasi
second order neuron pada nukleus trigeminal dan kornu dorsalis ( aktivasi molekul NM!
sehingga meningkatkan input nosisepti pada jaringan perikranial dan mioasial lalu akan
terjadi regulasi mekanisme perier yang akan meningkatkan aktivitas otot perikranial.
4al ini akan meningkatkan pelepasan neurotransmitter pada jaringan mioasial, (?!
hiperlesibilitas neuron sentral nosisepti pada nukleus trigeminal, talamus, dan korteks
serebri yang diikuti hipesensitiitas supraspinal (limbik! terhadap nosisepti. Nilai
ambang deteksi nyeri ( tekanan, elektrik, dan termal! akan menurun di sealik danekstrasealik. "elain itu, terdapat juga penurunan supraspinal decending pain inhibit
acti*ity, (! kelainan ungsi ilter nyeri di batang otak sehingga menyebabkan kesalahan
12
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 13/47
interpretasi ino pada otak yang diartikan sebagai nyeri, (! terdapat hubungan jalur
serotonergik dan monoaminergik pada batang otak dan hipotalamus dengan terjadinya
**4. 6eisiensi kadar serotonin dan noradrenalin di otak, dan juga abnormal serotonin
platelet, penurunan beta endorin di /" dan penekanan eksterosepti pada otot temporal
dan maseter, (! aktor psikogenik ( stres mental! dan keadaan non#physiological motor
stress pada **4 sehingga melepaskan zat iritati yang akan menstimulasi perier danaktivasi struktur persepsi nyeri supraspinal lalu modulasi nyeri sentral. 6epresi dan
ansietas akan meningkatkan rekuensi **4 dengan mempertahankan sensitisasi sentral
pada jalur transmisi nyeri, (G! aktiasi NM" ( Nitric M'ide "ynthetase! dan NM pada
kornu dorsalis.
%ada kasus dijumpai adanya stress yang memicu sakit kepala. )da beberapa teori yang
menjelaskan hal tersebut yaitu (7! adanya stress isik (kelelahan! akan menyebabkan
pernaasan hiperventilasi sehingga kadar /M2 dalam darah menurun yang akan
mengganggu keseimbangan asam basa dalam darah. 4al ini akan menyebabkan
terjadinya alkalosis yang selanjutnya akan mengakibatkan ion kalsium masuk ke dalam
sel dan menimbulkan kontraksi otot yang berlebihan sehingga terjadilah nyeri kepala. (2!stress mengaktiasi sara simpatis sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah otak
selanjutnya akan mengaktiasi nosiseptor lalu aktiasi aeren gamma trigeminus yang
akan menghasilkan neuropeptida (substansi %!. Neuropeptida ini akan merangsang
ganglion trigeminus (pons!. (@! stress dapat dibagi menjadi @ tahap yaitu alarm reaction,
stage of resistance, dan stage of exhausted& Alarm reaction dimana stress menyebabkan
vasokontriksi perier yang akan mengakibatkan kekurangan asupan oksigen lalu
terjadilah metabolisme anaerob. 5etabolisme anaerob akan mengakibatkan penumpukan
asam laktat sehingga merangsang pengeluaran bradikinin dan enzim proteolitik yang
selanjutnya akan menstimulasi jaras nyeri. Stage of resistance dimana sumber energi
yang digunakan berasal dari glikogen yang akan merangsang peningkatan aldosteron,
dimana aldosteron akan menjaga simpanan ion kalium. Stage of exhausted dimana
sumber energi yang digunakan berasal dari protein dan aldosteron pun menurun sehingga
terjadi deplesi K+. 6eplesi ion ini akan menyebabkan disungsi sara.
"iagnosa (ension (ype +eadahe ,((+)
Tension Type ,eadache harus memenuhi syarat yaitu sekurang kurangnya dua dari
berikut ini $ (7! adanya sensasi tertekan3terjepit, (2! intensitas ringan sedang, (@! lokasi
bilateral, (?! tidak diperburuk aktivitas. "elain itu, tidak dijumpai mual muntah, tidak ada
salah satu dari otoobia dan onoobia.
>ejala klinis dapat berupa nyeri ringan# sedang berat, tumpul seperti ditekan ataudiikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah kulit kepala, oksipital,
dan belakang leher, terjadi spontan, memburuk oleh stress, insomnia, kelelahan kronis,
iritabilitas, gangguan konsentrasi, kadang vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian
leher, rahang serta temporomandibular.
%emeriksaan %enunjang *ension *ype 4eadache (**4!$ *idak ada uji spesiik untuk
mendiagnosis **4 dan pada saat dilakukan pemeriksaa neurologik tidak ditemukan
kelainan apapun. **4 biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, /* scan
kepala maupun 5;9.
"iferensial "iagnosa (ension (ype +eadahe ,((+)6ierensial 6iagnosa dari **4 adalah sakit kepala pada spondilo#artrosis deormans,
sakit kepala pasca trauma kapitis, sakit kepala pasca punksi lumbal, migren klasik,
13
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 14/47
migren komplikata, cluster headache, sakit kepala pada arteritis temporalis, sakit kepala
pada desakan intrakranial, sakit kepala pada penyakit kardiovasikular, dan sakit kepala
pada anemia.
(erapi (ension (ype +eadahe ,((+)
;elaksasi selalu dapat menyembuhkan **4. %asien harus dibimbing untuk mengetahuiarti dari relaksasi yang mana dapat termasuk bed rest , massage, dan3 atau latihan
biofeedbac$ . %engobatan armakologi adalah simpel analgesia dan3atau mucles relaxants.
9buproen dan napro'en sodium merupakan obat yang eekti untuk kebanyakan orang.
-ika pengobatan simpel analgesia (asetaminoen, aspirin, ibuproen, dll.! gagal maka
dapat ditambah butalbital dan kaein ( dalam bentuk kombinasi seperti iorinal! yang
akan menambah eektiitas pengobatan.
Prognosis dan omplikasi (ension (ype +eadahe ,((+)
**4 pada kondisi dapat menyebabkan nyeri yang menyakitkan tetapi tidak
membahayakan.Nyeri ini dapat sembuh dengan pera8atan ataupun dengan
menyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya jika penyebab **4 berupa pengaruh psikis. Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa analgesia. **h
biasanya mudah diobati sendiri. %rogonis penyakit ini baik, dan dengan penatalaksanaan
yang baik maka O A0 H pasien dapat disembuhkan.
Komplikasi **4 adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang disebabkan oleh
penggunaan obat obatan analgesia seperti aspirin, asetaminoen, dll yang berlebihan.
Penegahan (ension (ype +eadahe ,((+)
%encegahan **4 adalah dengan mencegah terjadinya stress dengan olahraga teratur,
istirahat yang cukup, relaksasi otot (massage, yoga, stretching !, meditasi, dan
biofeedbac$ . -ika penyebabnya adalah kecemasan atau depresi maka dapat dilakukan
beha*ioral therapy& "elain itu, **4 dapat dicegah dengan mengganti bantal atau
mengubah posisi tidur dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
-. -luster +eadahe
"efinisi -luster +eadahe
/luster headache adalah suatu sindrom idiopatik yang terdiri dari serangan yang jelas
dan berulang dari suatu nyeri periorbital unilateral yang mendadak dan parah.
Patofisiologi -luster +eadahe
%atoisiologi dari cluster headache belum sepenuhnya dimengerti. %eriodisitasnyadikaitkan dengan pengaruh hormon pada hipotalamus (terutama nukleus
suprachiasmatik!. Baru#baru ini neuroimaging ungsional dengan positron emision
tomograi (%&*! dan pencitraan anatomis dengan morometri vo'el#base telah
mengidentiikasikan bagian posterior dari substansia grisea dari hipotalamus sebagai area
kunci dasar kerusakan pada cluster headache.
Nyeri pada cluster headache diperkirakan dihasilkan pada tingkat kompleks perikarotid
atau sinus kavernosus. 6aerah ini menerima impuls simpatis dan parasimpatis dari
batang otak, mungkin memperantarai terjadinya enomena otonom pada saat serangan.
%eranan pasti dari aktor#aktor imunologis dan vasoregulator, sebagaimana pengaruh
hipoksemia dan hipokapnia pada cluster headache masih kontroversial.Penyebab -luster +eadahe
14
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 15/47
%enyebab cluster headache masih belum diketahui. /luster headache sepertinya tidak
berkaitan dengan penyakit lainnya pada otak.
Berdasarkan jangka 8aktu periode cluster dan periode remisi, international headache
society telah mengklasiikasikan cluster headache menjadi dua tipe $
7. &pisodik, dalam bentuk ini cluster headache terjadi setiap hari selama satu minggusampai satu tahun diikuti oleh remisi tanpa nyeri yang berlangsung beberapa minggu
sampai beberapa tahun sebelum berkembangnya periode cluster selanjutnya.
2. Kronik, dalam bentuk ini cluster headache terjadi setiap hari selama lebih dari satu
tahun dengan tidak ada remisi atau dengan periode tanpa nyeri berlangsung kurang
dari dua minggu.
"ekitar 70 sampai 20 H orang dengan cluster headache mempunyai tipe kronik. /luster
headache kronik dapat berkembang setelah suatu periode serangan episodik atau dapat
berkembang secara spontan tanpa di dahului oleh ri8ayat sakit kepala sebelumnya.
Beberapa orang mengalami ase episodik dan kronik secara bergantian.
%ara peneliti memusatkan pada mekanisme yang berbeda untuk menjelaskan karakter
utama dari cluster headache. 5ungkin terdapat ri8ayat keluarga dengan cluster headache
pada penderita, yang berarti ada kemungkinan aktor genetik yang terlibat. Beberapa
aktor dapat bekerja sama menyebabkan cluster headache.
Pemiu -luster +eadahe $ *idak seperti migraine dan sakit kepala tipe tension, cluster
headache umumnya tidak berkaitan dengan pemicu seperti makanan, perubahan
hormonal atau stress. Namun pada beberapa orang dengan cluster headache adalah
merupakan peminum berat dan perokok berat. "etelah periode cluster dimulai, konsumsi
alkohol dapat memicu sakit kepala yang sangat parah dalam beberapa menit. Jntuk
alasan ini banyak orang dengan cluster headache menjauhkan diri dari alkohol selama
periode cluster. %emicu lainnya adalah penggunaan obat#obatan seperti nitrogliserin,
yang digunakan pada pasien dengan penyakit jantung.
%ermulaan periode cluster seringkali setelah terganggunya pola tidur yang normal,
seperti pada saat liburan atau ketika memulai pekerjaan baru atau jam kerja yang baru.
Beberapa orang dengan cluster headache juga mengalami apnea pada saat tidur, suatu
kondisi dimana terjadinya kolaps sementara pada dinding tenggorokan sehingga
menyumbat jalan naas berulang kali pada saat tidur.
•Peningkatan Sensitivitas dari !alur Saraf
Nyeri yang sangat pada cluster headache berpusat di belakang atau di sekitar mata, di
suatu daerah yang dipersarai oleh nervus trigeminus, suatu jalur nyeri utama.
;angsangan pada sara ini menghasilkan reaksi abnormal dari arteri yang menyuplai
darah ke kepala. %embuluh darah itu akan berdilatasi dan menyebabkan nyeri.
Beberapa gejala dari cluster headache seperti mata berair, hidung tersumbat dan atau
berair, serta kelopak mata yang sulit diangkat melibatkan sistem sara otonom. "ara
yang merupakan bagian dari sistem ini membentuk suatu jalur pada dasar otak.
Ketika sara trigeminus di aktivasi, menyebabkan nyeri pada mata, sistem sara
otonom juga diaktivasi dengan apa yang disebut releks trigeminal otonom. %ara
peneliti percaya bah8a masih ada proses yang belum diketahui yang melibatkan
peradangan atau aktivitas pembuluh darah abnormal pada daerah ini yang mungkinterlibat menyebabkan sakit kepala.
15
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 16/47
• &ungsi %bnormal dari +ipotalamus
"erangan cluster biasanya terjadi dengan pengaturan seperti jam 2? jam sehari.
"iklus periode cluster seringkali mengikuti pola musim dalam satu tahun. %ola ini
menunjukkan bah8a jam biologis tubuh ikut terlibat. %ada manusia jam biologis
terletak pada hipotalamus yang berada jauh di dalam otak. 6ari banyak ungsi
hipotalamus, bagian ini mengontrol siklus tidur bangun dan irama internal lainnya.Kelainan hipotalamus mungkin dapat menjelaskan adanya pengaturan 8aktu dan
siklus pada cluster headache. %enelitian telah menemukan peningkatan aktivitas di
dalam hipotalamus selama terjadinya cluster headache. %eningkatan aktivitas ini
tidak ditemukan pada orang#orang dengan sakit kepala lainnya seperti migraine.
%enelitian juga menemukan bah8a orang#orang yang mempunyai tingkat hormon
tertentu yang abnormal, termasuk melatonin dan testoteron, kadar hormon tersebut
meningkat pada periode cluster. %erubahan hormon#hormon tersebut dipercayai
karena ada masalah pada hipotalamus. %eneliti lainnya menemukan bah8a orang#
orang dengan cluster headache mempunyai hipotalamus yang lebih besar daripada
mereka yang tidak memiliki cluster headache. Namun masih belum diketahui
mengapa bisa terjadi kelainan#kelainan semacam itu.
(anda dan ejala -luster +eadahe
/luster headache menyerang dengan cepat, biasanya tanpa peringatan. 6alam hitungan
menit nyeri yang sangat menyiksa berkembang. ;asa nyeri tersebut biasanya
berkembang pada sisi kepala yang sama pada periode cluster, dan terkadang sakit kepala
menetap pada sisi tersebut seumur hidup pasien. -arang sekali rasa nyeri berpindah ke
sisi lain kepala pada periode cluster selanjutnya. -auh lebih jarang lagi rasa nyeri
berpindah#pindah setiap kali terjadi serangan.
;asa nyeri pada cluster headache seringkali digambarkan sebagai suatu nyeri yang tajam,menusuk, atau seperti terbakar. Mrang#orang dengan kondisi ini mengatakan bah8a rasa
sakitnya seperti suatu alat pengorek yang panas ditusukkan pada mata atau seperti mata
di dorong keluar dari tempatnya.
*anda dan gejala lainnya yang mungkin bersamaan dengan cluster headache antara lain $
a. Dubang hidung tersumbat atau berair pada sisi kepala yang terserang.
b. Kemerahan pada muka.
c. Bengkak di sekitar mata pada sisi 8ajah yang terkena.
d. Jkuran pupil mengecil.
e. Kelopak mata sulit untuk dibuka.
*anda dan gejala tersebut hanya terjadi selama masa serangan. Namun demikina pada
beberapa orang kelopak mata yang sulit ditutup dan mengecilnya ukuran pupil tetap ada
lama setelah periode serangan. Beberapa gejala#gejala seperti migraine termasuk mual,
otoobia dan onoobia, serta aura dapat terjadi pada cluster headache.
arakteristik Periode -luster
"uatu periode cluster umumnya berlangsung antara 2 sampai 72 minggu. %eriode cluster
kronik dapat berlanjut lebih dari satu tahun. *anggal permulaan dan jangka 8aktu dari
tiap#tiap periode cluster seringkali dengan sangat mengagumkan konsisten dari 8aktu ke
8aktu. Jntuk kebanyakan orang, periode cluster dapat terjadi musiman, sperti tiap kali
musim semi atau tiap kali musim gugur. )dalah biasa untuk cluster bermula segerasetelah salah satu titik balik matahari. "eiring dengan 8aktu periode cluster dapat
menjadi lebih sering, lebih sulit untuk diramalkan, dan lebih lama.
16
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 17/47
"elama periode cluster, sakit kepala biasanya terjadi tiap hari, terkadang beberapa kali
sehari. "uatu serangan tunggal rata#rata berlangsung ? sampai A0 menit. "erangan
terjadi pada 8aktu yang sama dalam tiap 2? jam. "erangan pada malam hari lebih sering
daripada siang hari, seringkali berlangsung A0 menit sampai @ jam setelah tertidur. Laktu
tersering terjadinya serangan adalah antara jam satu sampai jam dua pagi, antara jam satusampai jam tiga siang dan sekitar jam sembilan malam.
/luster headache dapat menakutkan penderita serta orang#orang di sekitarnya. "erangan
yang sangat membuat lemah sepertinya tak tertahankan. Namun nyerinya seringkali
hilang mendadak sebagaimana ia di mulai, dengan intensitas yang menurun secara cepat.
"etelah serangan, kebanyakan orang bebas sepenuhnya dari rasa sakit namun mengalami
kelelahan. Kesembuhan sementara selama periode cluster dapat berlangsung beberapa
jam sampai sehari penuh sebelum serangan selanjutnya.
"iagnosis -luster +eadahe
/luster headache mempunyai ciri khas tipe nyeri dan pola serangan. "uatu diagnosistergantung kepada gambaran dari serangan, termasuk nyeri, lokasi dan keparahan sakit
kepala, dan gejala#gejala lainnya yang terkait. rekuensi dan lama 8aktu terjadinya sakit
kepala juga merupakan aktor yang penting.
Keterlibatan enomena otonom yang jelas adalah sangat penting pada cluster headache.
*anda#tanda tersebut diantaranya adalah rinorea dan hidung tersumbat ipsilateral,
lakrimasi, hiperemi pada konjungtiva, diaoresis pada 8ajah, edema pada palpebra dan
sindrom 4orner parsial atau komplit, takikardia juga sering ditemukan.
%emeriksaan neurologis dapat membantu untuk mendeteksi tanda#tanda dari cluster
headache. *erkadang pupil terlihat lebih kecil atau palpebra terjatuh bahkan diantara
serangan.
/luster headache adalah suatu diagnosis klinis, pada kasus#kasus yang jarang lesi
struktural dapat menyerupai gejala#gejala dari cluster headache, menegaskan perlunya
pemeriksaan neuroimaging. Jji yang dilakukan adalah /*# "can dan 5;9.
"iagnosis *anding -luster +eadahe
• )nisocoria
• )typical acial %ain
• Basilar )rtery *hrombosis
• Brainstem >liomas
• /avernous "inus "yndromes
• /hronic %aro'ysmal 4emicrania
• /raniopharyngioma
• 4eadache$ %ediatric %erspective
• 9ntracranial 4emorrhage
• 5igraine 4eadache
• 5igraine :ariants
• %ituitary *umors
• %ostherpetic Neuralgia
• "ubarachnoid 4emorrhage• *emporomandibular -oint "yndrome
• *olosa#4unt "yndrome
17
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 18/47
• *rigeminal Neuralgia
(erapi -luster +eadahe
*idak ada terapi untuk menyembuhkan cluster headache. *ujuan dari pengobatan adalah
menolong menurunkan keparahan nyeri dan memperpendek jangka 8aktu serangan.
Mbat#obat yang digunakan untuk cluster headache dapat dibagi menjadi obat#obatsimtomatik dan proilaktik. Mbta#obat simtomatik bertujuan untuk menghentikan atau
mengurangi rasa nyeri setelah terjadi serangan cluster headache, sedangkan obat#obat
proilaktik digunakan untuk mengurangi rekuensi dan intensitas eksaserbasi sakit
kepala.
Karena sakit kepala tipe ini meningkat dengan cepat pengobatan simtomatik harus
mempunyai siat bekerja dengan cepat dan dapat diberikan segera, biasanya
menggunakan injeksi atau inhaler daripada tablet per oral.
%engobatan simtomatik termasuk $
7. Mksigen. 5enghirup oksigen 700 H melalui sungkup 8ajah dengan kapasitas
liter3menit memberikan kesembuhan yang baik pada 0 sampai A0 H orang#orang
yang menggunakannya. *erkadang jumlah yang lebih besar dapat lebih eekti.
&ek dari penggunaannya relati aman, tidak mahal, dan eeknya dapat dirasakan
setelah sekitar 7 menit. Kerugian utama dari penggunaan oksdigen ini adalah
pasien harus memba8a#ba8a tabung oksigen dan pengaturnya, membuat
pengobatan dengan cara ini menjadi tidak nyaman dan tidak dapat di akses setiap
8aktu. *erkadang oksigen mungkin hanya menunda daripada menghentikan
serangan dan rasa sakit tersebut akan kembali.
2. "umatriptan. Mbat injeksi sumatriptan yang biasa digunakan untuk mengobati
migraine, juga eekti digunakan pada cluster headache. Beberapa orang
diuntungkan dengan penggunaan sumatriptan dalam bentuk nasal spray namun penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk menentukan keeektiannya.
@. &rgotamin. )lkaloid ergot ini menyebabkan vasokontriksi pada otot#otot polos di
pembuluh darah otak. *ersedia dalam bentuk injeksi dan inhaler, penggunaan intra
vena bekerja lebih cepat daripada inhaler dosis harus dibatasi untuk mencegah
terjadinya eek samping terutama mual, serta hati#hati pada penderita dengan
ri8ayat hipertensi.
?. Mbat#obat anestesi lokal. )nestesi lokal menstabilkan membran sara sehingga sel
sara menjadi kurang permeabel terhadap ion#ion. 4al ini mencegah pembentukan
dan penghantaran impuls sara, sehingga menyebabkan eek anestesi lokal.
Didokain intra nasal dapat digunakan secara eekti pada serangan cluster
headache. Namun harus berhati#hati jika digunakan pada pasien#pasien denganhipoksia, depresi pernaasan, atau bradikardi.
Mbat#obat proilaksis $
7. )nti konvulsan. %enggunaan anti konvulsan sebagai proilaksis pada cluster
headache telah dibuktikan pada beberapa penelitian yang terbatas. 5ekanisme
kerja obat#obat ini untuk mencegah cluster headache masih belum jelas, mungkin
bekerja dengan mengatur sensitisasi di pusat nyeri.
2. Kortikosteroid. Mbat#obat kortikosteroid sangat eekti menghilangkan siklus
cluster headache dan mencegah rekurensi segera. %rednison dosis tinggi diberikan
selama beberapa hari selanjutnya diturunkan perlahan. 5ekanisme kerja
kortikosteroid pada cluster headache masih belum diketahui.
Pembedahan
18
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 19/47
%embedahan di rekomendasikan pada orang#orang dengan cluster headache kronik yang
tidak merespon dengan baik dengan pengobatan atau pada orang#orang yang memiliki
kontraindikasi pada obat#obatan yang digunakan. "eseorang yang akan mengalami
pembedahan hanyalah yang mengalami serangan pada satu sisi kepal saja karena operasi
ini hanya bisa dilakukan satu kali. Mrang#orang yang mengalami serangan berpindah#
pindah dari satu sisi ke sisi yang lain mempunyai resiko kegagalan operasi.
)da beberapa tipe pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengobati cluster headache.
%rosedur yang dilakukan adalah merusak jalur sara yang bertanggungja8ab terhadap
nyeri.
Blok sara invasi ataupun prosedur bedah sara non#invasi (contohnya radio rekuensi
pericutaneus, gangliorhizolisis trigeminal, rhizotomi! telah terbukti berhasil mengobati
cluster headache. Namun demikian terjadi eek samping berupa diastesia pada 8ajah,
kehilangan sensoris pada kornea dan anestesia dolorosa.
%embedahan dengan menggunakan sinar gamma sekarang lebih sering digunakan karenakurang invasi. 5etode baru dan menjanjikan adalah penanaman elektroda perangsang
dengan menggunakan penunjuk jalan stereostatik di bagian inerior hipotalamus.
%enelitian menunjukkan bah8a perangsangan hipotalamus pada pasien dengan cluster
headache yang parah memberikan kesembuhan yang komplit dan tidak ada eek samping
yang signiikan.
Penegahan -luster +eadahe
Karena penyebab dari cluster headache masih belum diketahui dengan pasti kita belum
bisa mencegah terjadinya serangan pertama. Namun kita dapat mencegah sakit kepala
ulangan yang lebih berat. %enggunaan obat#obat preventi jangka panjang lebih
menguntungkan dari yang jangka pendek. Mbat#obat preventi jangka panjang antara lain
adalah penghambat kanal kalsium dan kanal karbonat. "edangakan yang jangka pendek
termasuk diantaranya adalah kortikosteroid, ergotamin dan obat#obat anestesi lokal.
5enghindari alkohol dan nikotin dan aktor resiko lainnya dapat membantu mengurangi
terjadinya serangan.
Prognosis -luster +eadahe
• G0 H pasien dengan cluster headache berulang cenderung untuk mengalami
serangan berulang.
• /luster headache tipe episodik dapat berubah menjadi tipe kronik pada ?
sampai7@ H penderita.• ;emisi spontan dan bertahan lama terjadi pada 72 H penderita, terutama pada
cluster headache tipe episodik.
• Jmumnya cluster headache adalah masalah seumur hidup.
• Mnset lanjut dari gangguan ini teruama pada pria dengan ri8ayat cluster headache
tipe episodik mempunyai prognosa lebih buruk.
2./ Menjelaskan Patofisiologi #yeri epala
%ada nyeri kepala, sensitisasi terdapat di nosiseptor meningeal dan neuron trigeminal sentral.
enomena pengurangan nilai ambang dari kulit dan kutaneous allodynia didapat pada
penderita yang mendapat serangan migren dan nyeri kepala kronik lain yang disangkakansebagai releksi pemberatan respons dari neuron trigeminal sentral.
19
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 20/47
9nnervasi sensoris sensoris pembuluh darah intrakranial sebahagian besar berasal dari
ganglion terminal dan di dalam serabut sensoris tersebut mengandung neuropeptida dimana
jumlah dan peranannya yang paling besar adalah />;% (Calcitonin Gene !elated Peptide!,
kemudian diikuti oleh "%substance P !, NK)(Neurokinin )!, pituitary adenylate cyclase
acti*ating peptide (%)/)%!, nitric oxide (NM!, molekul prostaglandin &2 (%>&2!,
bradikinin, serotonin (#*4! dan edenosin triphosphat ()*%!, mengaktivasi ataumensensitisasi nosiseptor. Khusus untuk nyeri kepala klaster dan chronic paroxysmal
headache ada lagi pelepasan :9%(*asoacti*e intestine peptide! yang berperanan dalam
timbulnya gejala nasal congestion dan rhinorrhea.
Mar$er pain sensing ner*es lain yang berperan dalam proses nyeri adalah opiod dynorphin,
sensory neuron-specific sodium channel , purinergic reseptors (%2P@!, isolectin B? (9B?!,
neuropeptide E, galanin dan artemin reseptor.
"istem ascending dan descending pain path.ay yang berperan dalam transmisi dan modulasi
nyeri terletak dibatang otak. Batang otak memainkan peranan yang paling penting sebagai
pemba8a impuls nosisepti dan juga sebagai modulator impuls tersebut. 5odulasi transmisi
sensoris sebagian besar berpusat di batang otak (misalnya peria%uaductal grey matter) locus
coeruleus) nucleus raphe magnus dan ormation reticularis!, ia mengatur integrasi nyeri,emosi dan respons otonomik yang melibatkan respons konvergensi kerja dari korteks
somatosensorik, hipotalamus, anterior cyngulate cortex dan struktur system limbik yang
lainnya. 6engan demikian batang otak disebut juga sebagai generator dan modulator sealgia.
"timuli electrod, atau deposisi zat besi erum yang berlebihan pada peria%uaduct grey (%)>!
matter pada midbrain dapat mencetuskan timbulnya nyeri kepala seperti migren. %ada
penelitian 5;9 ( Magnetic !esonance Imaging ! terhadap keterlibatan batang otak pada
penderita migren, /64 (Chronic (aily ,eadahe! dan sampel kontrol yang non sealgi,
didapat bukti adanya peninggian deposisi erum di %)> pada penderita migren dan /64
dibandingkan dengan control.
%atoisiologi /64 belum diketahui dengan jelas. %ada /64 justru yang paling berperan
adalah proses sensitisasi sentral. Keterlibatan aktivasi reseptor N56) ( N- metal-(-Aspertat !,
produksi NM dan supersensitivitas akan menaikan produksi neuropeptide sensoris yang
bertahan lama. Kenaikan nitrit likuor serebrospinal ternyata bersamaan dengan kenaikan
kadar c>5% (cytoplasmic Guanosine Mono phosphate! di likuor.
;eseptor opiod dido8nregulasi oleh penggunaan konsumsi opiod analgetik yang cenderung
menaik setiap harinya. %ada saat serangan akut migren, terjadi disregulasi dari sistem opiod
endogen, akan tetapi dengan adanya analgesic o*erused maka terjadi desensitisasi yang
berperan dalam perubahan dari migren menjadi /46. )danya inlamasi steril pada nyeri
kepala ditandai dengan pelepasan kaskade zat substansi dari perbagai sel. 5akroag
melepaskan sitokin 9D7 ( Interleu$in 1!, 9D dan *N (Tumor Necroti/ing Factor ! dan N>
Ner*e Gro.th Factor !. 5ast sel melepasi3mengasingkan metabolit histamin, serotonin, prostaglandin dan asam arachidonik dengan kemampuan melakukan sensitisasi terminal sel
sara. %ada saat proses inlamasi, terjadi proses upregulasi beberapa reseptor dan peptida
("jahrir, 200?!.
Beberapa mekanisme umum yang berpengaruh memicu nyeri kepala$
• %eregangan atau pergeseran pembuluh darah$ intrakranium atau ekstrakranium.
• *raksi pembuluh darah.
• %eregangan periosteum (nyeri local!.
• 6egenerasi spina cervicalis atas disertai kompresi pada akar nervus cervicalis (misalnya,
arthritis vertebra cervicalis!.• 6eisiensi enkealin (peptide otak mirip opiate, bahan akti endorphin!.
20
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 21/47
"istem sara simpatis pada dasarnya bertanggung ja8ab atas pengendalian neural
pembuluh darah cranium dan ekstrakranium. Nyeri kepala dapat memancar dari struktur yang
peka terhadap rasa nyeri seperti kulit, kulit kepala, otot, arteri dan venaI nervus kranialis :.
:99, 9P dan PI atau nervus kranialis 7, 2, dan @.
&mpat ase nyeri kepala$
7. Normal. )rteri serebri dan arteri temporalis dipersarai secara ekstrakranialI arteri dalam
parenkim otak tidak dipersarai.
2. :asokontriksi (aura!. :asokontriksi lokal neurogenik yang berkaitan dengan stres pada
arteri serebri yang dipersarai akan mengurangi aliran darah ke dalam otak (iskemia lokal!.
"ecara sistematis, prostaglandin tromboksan akan meningkatkan agregasi trombosit dan
pelepasan serotonin, suatu vasokontriktor yang poten, serta mungkin pula zat adikti lain.
@. 6ilatasi arteri parenkim. %embuluh darah parenkim otak yang tidak dipersarai akan
berdilatasi sebagai reaksi terhadap keadaan asidosis dan anoksia (iskemia!. %eningkatan
aliran darah, kenaikan tekanan internal dan peningkatan pulsasi pembuluh darah
menyebabkan aliran darah melintas pembuluh darah yang pada keadaan normal untuk memberikan nutrisi.
?. :asodilatasi. 5ekanisme kompensasi menimbulkan vasodilatasi pada arteri yang
dipersarai sehingga terjadi nyeri kepala. )gregasi trombosit dalam peredaran darah
sistemik berkurang dan penurunan kadar serotonin menyebabkan vasodilatasi.
(Ko8alak, 2077!
21
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 22/47
2.0 Menjelaskan Manifestasi klinis #yeri epala
ase 9 $ Prodromal # "ebanyak 0H pasien mengalami ase prodromal ini yang
berkembang pelan#pelan selama 2? jam sebelum serangan.
>ejala$ kepala terasa ringan , tidak enak, iritabel, memburuk bila makan makanan tertentu
seperti makanan manis, mengunyah terlalu kuat, sulit3malas berbicara.
ase 99 $ %ura
>angguan penglihatan yang paling sering dikeluhkan pasien. Khas pasien melihat seperti
melihat kilatan lampu blits (photopsia! atau melihat garis zig zag disekitar mata dan
hilangnya sebagian penglihatan pada satu atau kedua mata (scintillating scotoma!.
>ejala sensoris yang timbul berupa rasa kesemutan atau tusukan jarum pada lengan,
dysphasia.
ase ini berlangsung antara 0 menit. "ebanyak G0H serangan migraine tidak disertai
aura.
ase 999 $ +eadahe # Nyeri kepala yang timbul terasa berdenyut dan berat. Biasanya hanya
pada salah satu sisi kepal tetapi dapat juga pada kedua sisi. "ering disertai mual muntah
tidak tahan cahaya (photoobia! atau suara (phonoobia!. Nyeri kepala sering memburuk
saat bergerak dan pasien lebih senang istrahat ditempat yang gelap dan ini sering berakhir
antara 2 2 jam.
ase 9: $ Postdromal # "aat ini nyeri kepala mulai mereda dan akan berakhir dalam 8aktu
2? jam, pada ase ini pasien akan merasakan lelah, nyeri pada ototnya kadang kadang
euphoria. "etelah nyeri kepala hilang
22
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 23/47
(ipe (anda dan ejala
Migrain tanpa aura ( migrain biasa)
6urasi ? sampai 2 jam apabila tidak
diobati
>ejala prodromal yang meliputi rasa lelah,
nausea, vomitus, dan ketidakseimbangan
cairan yang mendahului serangan sakit
kepala."ensitive terhadap cahaya dan bunyi berisik.
Nyeri tipe sakit kepala (rasa pegal atau nyeri
berdenyut yang bias unilateral atau bilateral!.
Migrain dengan aura (klasik)
Biasanya terjadi pada kepribadian
kompulsi.
>ejala prodromal yang meliputi gangguan
penglihatan seperti penampakan garis zig zag
dan cahaya yang terang, gangguan sensorik
(kesemutan pada 8ajah, bibir serta tangan!,
gangguan motorik.
"akit kepala yang periodik dan rekuren. Migrain hemiplegik dan oftalmoplegik
Biasanya terjadi pada de8asa muda Nyeri unilateral
Kelumpuhan otot ekstraokuler (N. cranial 999!
dan psitosis.
5igrain hemiplegic terdapat gangguan
neurologi (hemiparesis, hemiplagia! yang
dapat bertahan meskipun sakit kepala sudah
mereda.
Migrain arteri basilaris
*erjadi pada 8anita muda periode haid >ejala prodromal yang meliputi gangguan
penglihatan parsial dengan keluhan vertigo,
ataksia, tinnitus, kesemutan jari#jari tangan
serta kaki.
Nyeri kepala yang berupa nyeri berdenyut di
daerah oksipital dan vomitus.
(Ko8alak, 2077!
Membedakan #yeri epala
!enis atau Penyebab -iri has Pemeriksaan
"iagnostik
etegangan otot "akit kepala sering, nyeri hilang timbul,
tidak terlalu berat dan dirasakan di
kepala bagian depan dan belakang atau
kekakuan menyeluruh.
%emeriksaan untuk
menyingkirkan
penyakit isik serta
penilaian actor psikis
dan kepribadian.
Migraine Nyeri dimulai di dalam di sekitar mataatau pelipis, menyebar ke satu atau
-ika diagnosisnyamasih meragukan dan
23
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 24/47
kedua sisi kepala, biasanya mengenai
seluruh kepala, berdenyut dan disertai
dengan hilangnya nasu makan, mual
dan muntah.
sakit kepala baru
terjadi, dilakukan /*
"can atau 5;9 atau
diberikan obat migraine
untuk melihat eeknya.
#yeri kepala luster "erangannya singkat (7jam!, dirasakan
disatu sisi kepala, serangan terjadi
secara periodic, menyerang pria yang
disertai dengan pembengkakan mata,
hidung meler dan mata berari pada sisi
yang sama dengan nyeri.
Mbat migraine
diberikan untuk melihat
eeknya (sumatriptan,
metisergid3obat
vasokonstriktor,
kortikosteroid,
indometasin! atau
menghirup M2.
+ipertensi Nyerinya berdenyut dan dirasakan
dikepala bagian belakang atau dipuncak
kepala.
)nalisa kimia darah
dan pemeriksaan ginajl.
elainan mata
,iritis glauoma)
Nyeri dirasakan di kepala bagian depan
atau di dalam dan di seluruh mata,
bersiat sedang sampai berat dan
seringkali memburuk jika mata dalam
keadaan lelah.
%emeriksaan mata
elainan sinus Nyeri bersiat akut atau subakut,dirasakan di kepala bagian depan,
bersiat tumpul atau berat, biasanya
memburuk di pagi hari, membaik di
siang hari dan memburuk dalam
keadaan dingin atau lembab.
;ontgen sinus
(umor otak Nyeri hilang timbul, ringan sampai
berat, dirasakan di satu titik atau
diseluruh kepala. Kelemahan di salah
satu sisi tubuh semakin meningkat,
kejang, gangguan penglihatan,
kemampuan berbicara hilang, muntah
dan perubahan mental.
5;9 atau /* "can
nfeksi otak Nyeri hilang timbul, ringan sampai
berat, dirasakan disatu titik atau
diseluruh kepala. "ebelumnya penderita
pernah mengalami ineksi telinga, sinus
atau paru#paru, penyakit jantung
rematik atau jantung ba8aan.
5;9 atau /* "can
24
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 25/47
Meningitis Nyeri baru dirasakan, menetap, berat
dan dirasakan di seluruh kepala serta
menjalar ke leher. "akit disertai demam,
muntah dan sebelumnya mengalami
nyeri tenggorokan atau ineksi pernaasan dan leher ditekuk.
%emeriksaan darah,
pungsi lumbal.
+ematoma subdural Nyeri hilang timbul atau terus#menerus,
ringan sampai berat, bisa dirasakan di
satu titik atau diseluruh kepala,
menjalar ke leher. Biasanya sebelumnya
telah terjadi cedera pada penderita yang
disertai penurunan kesadaran.
5;9 atau /* "can
Perdarahan
subarahnoid
Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat
dan menetap, kadang dirasakan di
dalam dan di sekitar mata, kelopak mata
turun.
5;9 atau /* "can, jika
hasilnya (#! maka
dilakukan pungsi
lumbal.
Sifilis tuberulosis
riptoous
kanker
Nyeri bersiat tumpul sampai berat dan
dirasakan diseluruh kepala atau di
puncak kepala, menderita demam meski
tidak terlalu tinggi dan terdapat ri8ayat
siilis, tuberculosis, kriptokosis,
sarkoidosis atau kanker pada pasien.
%ungsi lumbal
2. Menjelaskan "iagnosis dan "iagnosis *anding #yeri epala
)manmesis
%ertanyaan umum pada anamnesa keluhan nyeri kepala$
7. )pakah nyeri kepala itu merupakan nyeri kepala biasaCQ
9stilah biasaC disini berarti nyeri kepala yang terjadi kadang#kadang tanpa sebab yang
jelas dan lazim diderita banyak orang. Namun kemungkinan adanya gangguan
biokimia8i dibalik nyeri tersebut juga tidak dapat disingkirkan.
2. )pakah pasien pernah mengalami gangguan cedera kepala yang terjadi segera,
beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelum timbulnya nyeri kepala untuk
pertama kaliQ
Nyeri kepala semacam ini bisa merupakan suatu gejala sisa setelah seseorang
mengalami kontusio cerebri atau perdarahan subdural.
@. )pakah disertai gejala demamQ
-ika ya, penyebabnya harus dipikirkan. %ada penyakit#penyakit ineksi tertentu,
terutama demam tioid dan ineksi yang disebabkan oleh arbovirus, nyeri kepala dapat
dirasakan sangat hebat sehingga menutupi keluhan demamnya.
?. Bagaimana pasien menjelaskan nyeri kepala (lokasi, rekuensi, 8aktu, durasi, kualitas,
aktor pemicu, aktor pereda!Q
25
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 26/47
. )pakah nyeri kepala timbul tersendiri atau disertai kelainan lain (mual, muntah, pusing,
otoobia, penglihatan kabur!Q
(%rice, 200!
%ertanyaan diagnostik spesiik$
7. )pakah nyeri kepala menggangu kehidupan andaQ
2. )pakah ada perubahan pola nyeri kepala selama bulan terakhirQ@. "eberapa sering anda mengalami nyeri kepala tipe apapunQ
?. "eberapa sering anda menggunakan obat untuk mengatasi nyeri kepalaQ
Kriteria diagnostik 5igrain *anpa )ura
• "ekurang#kurangnya terjadi serangan.
• "erangan nyeri kepala berlangsung selama ?#2 jam (tidak diobati atau tidak berhasil
diobati!.
• Nyeri kepala mempunyai sedikitnya 2 diantara karakteristik berikut$
7. Dokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut@. 9ntensitas nyeri sedang atau berat
?. Keadaan bertambah berat oleh aktiitas isik atau pasien menghindari aktivitas isik
rutin (seperti berjalan atau naik tangga!.
• "elama nyeri kepala disertai salah satu diba8ah ini$
7. Nausea dan atau muntah
2. otoobia dan onoobia.
• *idak berkaitan dengan kelainan yang lain.
Kriteria diagnostik 5igrain dengan )ura
• "ekurang#kurangnya terjadi 2 serangan.
• 5inimal memenuhi @ dari ? kriteria berikut ini $
7. "atu atau lebih gejala aura yang reversibel yang mengindikasikan gejala okal kortikal
atau disungsi batang otak.
2. 5inimal gejala aura muncul secara gradual dalam 8aktu O ? menit.
@. >ejala aura tidak berlangsung dalam 8aktu O 0 menit.
?. "akit kepala yang diikuti dengan aura disertai interval 0 menit.
• *idak dijumpai adanya kelainan organik.
Kriteria diagnostik *ension type headache
• 5inimal ada 70 serangan nyeri kepala dengan rekuensi 1 7 '3bulan atau 1 7G0
'3tahun.
•
Nyeri kepala berlangsung dari @0 menit hari.• 5inimal ada 2 kriteria nyeri sebagai berikut $
7. ;asa seperti ditekan3berat di kepala (non pulsating, tidak berdenyut!.
26
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 27/47
2. 9ntensitas nyeri ringan sedang.
@. Dokasi bilateral.
?.
?.
?.
?.?.
?.
?.
?.
?.
?.
?.
?.
?.
?.
?.?.
?.
?.
*idak teragregasi oleh aktiitas isik.
• *idak dijumpai nausea, vomitus, photophobia, phonophobia jarang dijumpai.
1) Pemeriksaan penunjang
Daboratorium darah ,D&6
Dumbal punksi
&lektroensealograi
/* "can kepala , 5;9
(ension (ype +eadahe ,((+)
*ension *ype 4eadache harus memenuhi syarat yaitu sekurang R kurangnya
dua dari berikut ini $ (7! adanya sensasi tertekan3terjepit, (2! intensitas ringan R
sedang, (@! lokasi bilateral, (?! tidak diperburuk aktivitas. "elain itu, tidak dijumpai
mual muntah, tidak ada salah satu dari otoobia dan onoobia.
>ejala klinis dapat berupa nyeri ringan# sedang R berat, tumpul seperti
ditekan atau diikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah kulit
kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan, memburuk oleh stress,
insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas, gangguan konsentrasi, kadang vertigo, danrasa tidak nyaman pada bagian leher, rahang serta temporomandibular.
%emeriksaan %enunjang *ension *ype 4eadache (**4! *idak ada uji spesiik
untuk mendiagnosis **4 dan pada saat dilakukan pemeriksaa neurologik tidak
ditemukan kelainan apapun. **4 biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah,
rontgen, /* scan kepala maupun 5;9.
Migren
)namnesa ri8ayat penyakit dan ditegakkan apabila terdapat tanda R tanda
khas migren. Kriteria diagnostik 94" untuk migren dengan aura mensyaratkan bah8a
harus terdapat paling tidak tiga dari empat karakteristik berikut $ (7! migren dengan
satu atau lebih aura reversibel yang mengindikasikan disungsi serebral korteks danatau tanpa disungsi batang otak, (2! paling tidak ada satu aura yang terbentuk
27
>ejala *ension
4eadache
/luster
4eadache
5igren *umor
Mtak
>ender %;$DKS7,?$7 DK$%;S$7 %;$DKS$7 QQQ
Jsia "emua usia "emua usia 20#0 tahun 20#?0
tahun
Kronis3)kut )kut dan
Kronis
)kut dan
Kronis
)kut Kronis
Dokasi Nyeri Deher, rahang 5ata, sisi
8ajah
"isi sebelah
atau semua sisi
"eluruh
kepala,
memberat
Laktu *imbul Nyeri %agi hari "etiap 8aktu %agi hari %agi hari
5untah 5 5
5ual 5 5
"akit Kepala saat
mengedan, B)B,
batuk
5
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 28/47
berangsur R angsur lebih dari ? menit, (@! aura tidak bertahan lebih dari 0 menit, (?!
sakit kepala mengikuti aura dalam interval bebas 8aktu tidak mencapai 0 menit
Kriteria diagnostik 94" untuk migren tanpa aura mensyaratkan bah8a harus
terdapat paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi
kriteria berikut $ (a! berlangsung ? R 2 jam, (b! paling sedikit memenuhi dua dari $
(7! unilateral , (2! sensasi berdenyut, (@! intensitas sedang berat, (?! diperburuk olehaktiitas, (@! bisa terjadi mual muntah, otoobia dan onoobia.
%emeriksaan %enunjang 5igren %emeriksaan untuk menyingkirkan penyakit
lain ( jika ada indikasi! adalah pencitraan ( /* scan dan 5;9! dan punksi lumbal.
Sakit epala -luster
*idak seperti migraine, nyeri kepala cluster selalu unilateral dan biasanya
terjadi pada region yang sama secara berulang#ulang. Nyeri kepala ini umumnya
terjadi pada malam hari, membangunkan pasien dari tidur, terjadi tiap hari, seringkali
terjadi lebih dari sekali dalam satu hari. Nyeri kepala ini bermulai sebagai sensasi
terbakar (burning sensastion! pada aspek lateral dari hidung atau sebagai sensasitekanan pada mata. 9njeksi konjunctiva dan lakrimasi ipsilateral, kongesti nasal,
ptosis, photophobia, sindrom 4orner, bahkan ditemukan pula pasien dengan gejala
gastrointestinal
"iagnosis *anding
2.6 Menjelaskan penatalaksanaan nyeri kepala
Nyeri kepala dapat diobati dengan preparat asetilsalisilat dan jika nyeri kepala sangat
berat dapat diberikan preparat ergot (ergotamin atau dihidroergotamin!. Bila perlu dapat
diberikan intravena dengan dosis 7 mg dihidroergotaminmetan sulat atau ergotamin 0, mg.
%reparat /aergot ( mengandung kaein 700 mg dan 7 mg ergotamin! diberikan 2 tablet pada
saat timbul serangan dan diulangi T jam berikutnya.
%ada pasien yang terlalu sering mengalami serangan dapat diberikan preparat
Bellergal (ergot 0, mgI atropin 0,@ mgI dan enobarbital 7mg! diberikan 2 @ kali sehari
selama beberapa minggu. Bagi mereka yang rerakter dapat ditambahkan pemberian )/*4
(?0 u3hari! atau prednison (7mg3Kg BB3hari! selama @ ? minggu.
%reparat penyekat beta,seperti propanolol dan timolol dilaporkan dapat mencegah
timbulnya serangan migren karena mempunyai eek mencegah vasodilatasi kranial. *etapi
penyekat beta lainnya seperti pindolol, praktolol, dan aprenolol tidak mempunyai eek
teraupetik untuk migren, sehingga mekanisme kerjanya disangka bukan semata mata
penyekat beta saja. %reparat yang eekti adalah penyekat beta yang tidak memiliki eek 9") (
Intrinsic Sympathomimetic Acti*ity!.
Cluster headache umunya membaik dengan pemberian preparat ergot. Jntuk varian
Cluster headache umumnya membaik dengan indometasin. Tension type headache dapat
28
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 29/47
diterapi dengan analgesik dan3atau terapi biofeedbac$ yang dapat digunakan sebagai
pencegahan timbulnya serangan.
*erapi preventi yang bertujuan untuk menurunkan rekuensi, keparahan, dan durasi
sakit kepala. *erapi ini diresepkan kepada pasien yang menderita ? hari atau lebih serangan
dalam sebulan atau jika pengobatan di atas tidak eekti. *erapi ini harus digunakan setiap
hari. *erapi preventi tersebut adalah pemberian beta bloker, boto', kalsium channel blokers,
dopamine reupta$e inhibitors, "";9s, serotonin atau dopamin spesiik, dan */).
(ata 7aksana untuk nyeri kepala tipe tegang
a. *erapi
o Non armakologis
• *erapi perilakuU Konseling
U *erapi perilaku
U *erapi manajemen stress
U Datihan relaksasi
U Bioeedback.
• 9ntervensi medis
U Blokade sara occipital
U 9ce packs
U %anas
o armakologis
• *erapi armakologis yang ada adalah N")96 berupa
U )cetaminophen
U )spirin
U 9buproen
U Napro'en
U Ketoproen
U Ketorolac
Mbat#obat ini tidak boleh dikonsumsi melebihi A hari karena akan menyebabkan timbulnya
komplikasi berupa progresi ke tipe kronik.
• Kegagalan terapi dengan Mver the counter medicine menandakan perlunya obat
preskripsi
• 6apat juga ditambahakan butalbital dan codeine pada regimen N")96
• *erapi proilaksis dapat diberikan pada pasien yang bertipe kronik dengan serangan
lebih dari dua kali dalam satu minggu dengan durasi selama @#? jam.
• *ricyclic )nti 6epressant dapat diberikan pada pasien untuk mencegah terjadinya
suatu depresi.
%erlu diingat bah8a dengan adanya resiko substance abuse, maka terapi hanya digunakan
untuk membantu pasien#pasien yang mengalami kesulitan dengan hanya menggunakan behavioural therapy, bukan sebagai suatu lini pertama.
29
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 30/47
(abel 8bat profilaksis Migren
!enis 8bat "osis $fek Samping ontraindikasi
9blokers
)tenolol
5etaprolol
Nadolol
%ropanolol
0#70mg3hr
700#200 mg3hr
20#70 mg3hr
?0#2?0 mg3hr
atigue, bronchospasm,
bradikardi, hipotensi,
depresi, congestive heart
ailure, impotensi,
gangguan tidur.
%asien asma, 65,
peny.
vaskuler perier,
heart block, ibu
hamil.
-alium hannel
blokers
lunarizine
:erapamil
#70 mg3hr
2?0#@20 mg3hr
atigue, depresi,
bradikardi, hipotensi,konstipasi, nausea,
edema.
ibu hamil,
hipertensi, aritmia.
Serotonin
reeptor
antagonists
5ethysergide 2 mg
(ma'Gmg3hr!
!etroperitoneal)cardiac
and
pulmonary fibrosis
hipertensi,
kehamilan,
trombolebitis.
%izotyline
(pizotien!
0. mg (ma' @#
mg3hr!
2eight gain) Fatigue&
(riyli
analgesis
)mitriptiline
Nortriptiline
70#70 mg
70#70 mg
5ulut kering, konstipasi,
.eight gain) dro.siness)
reduced sei/ure
threshold) cardio*ascular
effects&
kelainan liver,
ginjal, paru,
jantung,
glaukoma,
hipertensi.
%ntiepileptik
6ivalproe'
"odium
valproate
:alproic acid
00#700 mg3d
00#700 mg3d
00#700 mg3d
Nausea, tremor, .eight
gain)
alopecia) increased li*er
en/yme le*els&>abapentin A00#7G00
mg3hr (ma'
2?00!
(i//ines) fati%ue) ataxia)
nausea) tremor&
(Kenneth, 200?!
2.: Menjelaskan omplikasi #yeri epala
Komplikasi **4 adalah rebound headache yaitu nyeri kepala yang disebabkan oleh
penggunaan obat # obatan analgesia seperti aspirin, asetaminoen, dllyang berlebihan. *ension
type headache episodik dapat berkembang menjadi tipe kronik, dan depresi akibat gejalanya
dapat terjadi sebagai suatu komplikasi pada pasien. Komplikasi 5igren adalah rebound
30
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 31/47
headache, nyeri kepala yang disebabkan oleh penggunaan obat#obatan analgesia seperti
aspirin, asetaminoen, dll yang berlebihan.
2.1; Menjelaskan Prognosis #yeri epala
%rognosis nyeri kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk
pada keadaan $ (7! sakit kepala yang tiba#tiba dan timbul kekakuan di leher, (2! sakit kepaladengan demam dan kehilangan kesadaran, (@! sakit kepala setelah terkena trauma mekanik
pada kepala, (?! sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga, (! sakit kepala yang
menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami serangan, (! sakit kepala
yang rekuren pada anak.
2.11 Menjelaskan Penegahan #yeri epala
%encegahan nyeri kepala adalah dengan mengubah pola hidup dengan cara mengatur pola
tidur yang sama setiap hari, berolahraga secara rutin, makan makanan sehat dan teratur,
kurangi stress, menghindari pemicu nyeri kepala yang telah diketahui. (%rice, 200!
3. Memahami dan Menjelaskan #yeri Somatoform
3.1 Menjelaskan "efinisi Somatoform
>angguan somatoorm adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala isik
(sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing! di mana tidak dapat ditemukan penjelasan
medis yang adekuat. >ejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk menyebabkan
penderitaan emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan pasien
untuk berungsi di dalam peranan sosial atau pekerjaan. "uatu diagnosis gangguan
somatoorm mencerminkan penilaian klinisi bah8a aktor psikologis adalah suatu
penyumbang besar untuk onset, keparahan, dan durasi gejala. >angguan somatoorm adalah
tidak disebabkan oleh pura#pura yang disadari atau gangguan buatan (%ardamean &, 200!.>ambaran yang penting dari gangguan somatoorm adalah adanya gejala isik, dimana
tidak ada kelainan organik atau mekanisme isiologik. 6an untuk hal tersebut terdapat bukti
positi atau perkiraan yang kuat bah8a gejala tersebut terkait dengan adanya aktor
psikologis atau konlik. Karena gejala tak spesiik dari beberapa sistem organ dapat terjadi
pada penderita an'ietas maupun penderita somatoform disorder , diagnosis an'ietas sering
disalahdiagnosiskan menjadi somatoform disorder , begitu pula sebaliknya. )danya
somatoform disorder , tidak menyebabkan diagnosis an'ietas menjadi hilang. %ada 6"5#9:
ada ? kategori penting dari somatoform disorder , yaitu hipokhondriasis, gangguan
somatisasi, gangguan konversi dan gangguan nyeri somatoorm (9skandar E, 200A!.
%ada gangguan ini sering kali terlihat adanya perilaku mencari perhatian (histrionik!,
terutama pada pasien yang kesal karena tidak berhasil membujuk dokternya untuk
menerima bah8a keluhannya memang penyakit isik dan bah8a perlu adanya pemeriksaan
isik yang lebih lanjut. (%%6>- 999, 7AA@!.
3.2 Menjelaskan $tiologi Somatoform
• >angguan "omatisasi $ "ubstitusi instiktual yang direpresi, pengajaran parental,
kondisi rumah tidak stabil, penyiksaan isik, penurunan metabolisme lobus rontalis
dan hemiser nondominan, genetika, regulasi abnormal sitokin.
• >angguan Konversi $ ;epresi konlik intrapsikis ba8ah sadar dan konversi
kecemasan ke dalam suatu gejala psikis, hipometabolisme hemiser dominan,
hipermetabolisme hemiser nondominan, gangguan komunikasi hemiserik.
31
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 32/47
• 4ipokondriasis $ 5isinterpretasi gejala#gejala tubuh, model belajar sosial, varian
gangguan depresi dan kecemasan, harapan agresi dan permusuhan terhadap orang
lain.
• >angguan 6ismorik *ubuh $ 5elibatkan metabolisme serotonin, pengaruh kultural
dan sosial.• >angguan Nyeri $ &kspresi simbolik intrapsikis melalui tubuh (aleksitimia!, perilaku
sakit, manipulasi untuk mendapat keuntungan hubungan interpersonal, melibatkan
serotonin, deisiensi endorin.*erdapat aktor psikososial berupa konlik psikologis di
ba8ah sadar yang mempunyai tujuan tertentu. %ada beberapa kasus ditemukan aktor
genetik dalam transmisi gangguan ini. "elain itu, dihubungkan pula dengan adanya
penurunan metabolism (hipometabolisme! suatu zat tertentu di lobus rontalis dan
hemiser non dominan
"ecara garis besar, aktor#aktor penyebab dikelompokkan sebagai berikut (Nevid dkk, 200!$
a.aktor#aktor Biologis aktor ini berhubungan dengan kemungkinan pengaruh genetis
(biasanya pada gangguan somatisasi!.
b.aktor Dingkungan "osial "osialisasi terhadap 8anita pada peran yang lebih bergantung,
seperti peran sakitC yang dapat diekspresikan dalam bentuk gangguan somatoorm.
c.aktor %erilaku. %ada aktor perilaku ini, penyebab ganda yang terlibat adalah$
*erbebas dari tanggung ja8ab yang biasa atau lari atau menghindar dari situasi yang tidak
nyaman atau menyebabkan kecemasan (keuntungan sekunder!.
)danya perhatian untuk menampilkan peran sakitC
%erilaku kompulsi yang diasosiasikan dengan hipokondriasis atau gangguan dismorik
tubuh dapat secara sebagian membebaskan kecemasan yang diasosiasikan dengan
keterpakuan pada kekha8atiran akan kesehatan atau kerusakan isik yang dipersepsikan.
d.aktor &mosi dan Kogniti %ada aktor penyebab yang berhubungan dengan emosi dan
kogniti, penyebab ganda yang terlibat adalah sebagai berikut$
"alah interpretasi dari perubahan tubuh atau simtom isik sebagai tanda dari adanya penyakit
serius (hipokondriasis!.
6alam teori reudian tradisional, energi psikis yang terpotong dari impulsimpuls yang tidak
dapat diterima dikonversikan ke dalam simtom isik (gangguan konversi!.
5enyalahkan kinerja buruk dari kesehatan yang menurun mungkin merupakan suatu strategi
sel#handicaping (hipokondriasis!.
&aktor 'esiko angguan Somatoform
• ;i8ayat orangtua
•
%ola asuh dalam keluarga yang salah• Lanita lebih banyak menderita
• 5emiliki kepribadian yang mudah cemas
32
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 33/47
• Mrang yang tertutup
• )lkoholism
• %enyalahgunaan obat
3.3 Menjelaskan $pidemiologi #yeri Somatoform
angguan Somatisasi
# Lanita $ pria S 70 $7, bermula pada masa remaja atau de8asa muda
# ;asio tertinggi usia 20# @0 tahun
# %asien dengan ri8ayat keluarga pernah menderita gangguan somatoorm (berisiko 70#20
kali lebih besar dibanding yang tidak ada ri8ayat!
angguan Somatoform (ak (erini
Bervariasi, di J") 70H#72H terjadi pada usia de8asa dan 20 H menyerang 8anita.
angguan +ipokondrik
Biasanya terjadi pada usia de8asa, rasio antara 8anita dan pria sama
angguan #yeri Somatoform Menetap
*erjadi pada semua tingkatan usia, di J") 70#7H pasien datang dengan keluhan nyeri
punggung.
angguan onvensi
*erjadi pada 77#00 per 700.000 penduduk. Biasanya terjadi pada usia anak#anak (akhir!
hingga de8asa (a8al!. -arang terjadi sebelum usia 70 tahun dan setelah @ tahun
angguan "ismorfik (ubuh
5uncul kebanyakan pada 8anita, biasanya dimulai pada akhir masa remaja, dan biasanya
berkaitan dengan depresi, obia sosial, gangguan kepribadian (%hillips V 5c&lroy, 2000I
:eale et al.,7AA dalam 6avidson, Neale, Kring, 200?!.
3.4 Menjelaskan lasifikasi #yeri Somatoform
)da gangguan somatoorm yang spesiik adalah$
a. >angguan somatisasi ditandai oleh banyak keluhan isik yang mengenai banyak
sistem organ. b. >angguan konversi ditandai oleh satu atau dua keluhan neurologis.
c. 4ipokondriasis ditandai oleh okus gejala yang lebih ringan dan pada kepercayaan
pasien bah8a ia menderita penyakit tertentu.
d. >angguan dismorik tubuh ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang
berlebih#lebihan bah8a suatu bagian tubuh mengalami cacat.
e. >angguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata#mata berhubungan dengan
aktor psikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh aktor psikologis.
6"5#9: juga memiliki dua kategori diagnostik residual untuk gangguan somatoorm$
a. 3ndiferrentiated somatoform, termasuk gangguan somatoorm, yang tidak
digolongkan salah satu diatas, yang ada selama enam bulan atau lebih.
33
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 34/47
b. Not other.ise specified NM"!, gangguan somatoorm yang tidak ditentukan adalah
kategori untuk gejala somatoorm yang tidak memenuhi diagnosis gangguan
somatoorm yang sebelumnya disebutkan.
3./ Menjelaskan Manifestasi linis #yeri Somatoform
5aniestasi klinis gangguan ini adalah adanya keluhan#keluhan gejala isik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali#kali terbukti
hasilnya negati dan juga telah dijelaskan dokternya bah8a tidak ada kelainan yang
mendasari keluhannya (Kapita "elekta, 2007!. Beberapa orang biasanya mengeluhkan
masalah dalam bernaas atau menelan, atau ada yang menekan di dalam tenggorokanC.
5asalah#masalah seperti ini dapat mereleksikan aktivitas yang berlebihan dari cabang
simpatis sistem sara otonomik, yang dapat dihubungkan dengan kecemasan. Kadang kala,
sejumlah simtom muncul dalam bentuk yang lebih tidak biasa, seperti kelumpuhanC pada
tangan atau kaki yang tidak konsisten dengan kerja sistem sara. 6alam kasus#kasus lain, juga
dapat ditemukan maniestasi di mana seseorang berokus pada keyakinan bah8a mereka
menderita penyakit yang serius, namun tidak ada bukti abnormalitas isik yang dapat
ditemukan (Nevid, dkk, 200!.
%ada gangguan ini sering kali terlihat adanya perilaku mencari perhatian (histrionik!,
terutama pada pasien yang kesal karena tidak berhasil membujuk dokternya untuk menerima
bah8a keluhannya memang penyakit isik dan bah8a perlu adanya pemeriksaan isik yang
lebih lanjut (%%6>- 999, 7AA@!. 6alam kasus#kasus lain, orang berokus pada keyakinan
bah8a mereka menderita penyakit serius, namun tidak ada bukti abnormalitas isik yang
dapat ditemukan.
>ambaran keluhan gejala somatoorm $
Neuropsikiatri$
Wkedua bagian dari otak saya tidak dapat berungsi dengan baikC I
W saya tidak dapat menyebutkan benda di sekitar rumah ketika ditanyaC
Kardiopulmonal$
W jantung saya terasa berdebar debarX. "aya kira saya akan matiC
>astrointestinal$
Wsaya pernah dira8at karena sakit maag dan kandung empedu dan belum ada dokter yang
dapat menyembuhkannyaC
>enitourinaria$
Wsaya mengalami kesulitan dalam mengontrol B)K, sudah dilakukan pemeriksaan namun
tidak di temukan apa#apaC
5usculoskeletal
Wsaya telah belajar untuk hidup dalam kelemahan dan kelelahan sepanjang 8aktuC
"ensoris$
W pandangan saya kabur seperti berkabut, tetapi dokter mengatakan
34
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 35/47
kacamata tidak akan membantuC
Beberapa tipe utama dari gangguan somatoorm adalah gangguan konversi,
hipokondriasis, gangguan dismorik tubuh, dan gangguan somatisasi.
>angguan somatisasi
7. )danya beberapa keluhan isik (multiple symptom! yang berulang, dimana ketika
diperiksa secara isik3medis, tidak ditemukan adanya kelainan tetapi ia tetap kontinyu
memeriksakan diri. >angguan tidak muncul karena penggunaan obat. Keluhan yang
umumnya, misalnya sakit kepala, sakit perut, sakit dada, mestruasi tidak teratur, dll
2. %asien menunjukkan keluhan dengan cara histrionik, berlebihan, seakan
tersiksa3merana.
@. Berulang memeriksa diri ke dokter, kadang menggunakan berbagai obat, dira8at di
;" bahkan dilakukan operasi.
?. "ering ditemukan masalah perilaku atau hubungan personal seperti kesulitan dalam
pernikahan.
>angguan konversi
7. Kondisi dimana panca indera atau otot#otot tidak berungsi 8alaupun secara
isiologis, pada sistem sara atau organ#organ tubuh tersebut tidak terdapat
gangguan3kelainan.
2. "ecara isiologis, orang normal dapat mengalami sebagian atau kelumpuhan total
pada tangan, lengan, atau gangguan koordinasi, kulit rasanya gatal atau seperti
ditusuk#tusuk, ketidak pekaan terhadap nyeri atau hilangnya kemampuan untuk
merasakan sensasi (anastesi!, kelumpuhan, kebutaan, tidak dapat mendengar, tidak
dapat membau, suara hanya berbisik, dll.
@. Biasanya muncul tiba#tiba dalam keadaan stres, adanya usaha individu untuk
menghindari beberapa aktivitas atau tanggungja8ab.?. Konsep reud $ energi dari insting yang di repres berbalik menyerang dan
menghambat ungsi saluran sensorimotor.
. Kecemasan dan konlik psikologik diyakini diubah dalam bentuk simptom isik.
4ipokondriasis
7. 5eyakini3ketakutan atau pikiran yang berlebihan dan menetap bah8a dirinya
memiliki suatu penyakit isik yang serius
2. )danya reaksi isik yang berlebihan terhadap sensasi isik3tubuh (salah interpretasi
terhadap gejala isik yang dialaminya!, misalnya otot kaku, pusing3sakit kepala,
berdebar#debar, kelelahan.
@. 5elakukan banyak tes lab, menggunakan banyak obat, memeriksakan diri ke banyak dokter atau ;"
?. Keyakinan ini terus berlanjut, tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dokter,
8alaupun hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya penyakit dan sudah
diyakinkan.
. Keyakinan ini menyebabkan adanya distress atau hambatan dalam ungsi sosial,
pekerjaan atau aspek penting lainnya.
>angguan dimorik tubuh
7. Keyakinan akan adanya masalah dengan penampilan atau melebih#lebihkan
kekurangan dalam hal penampilan (misalnya $ keriput di 8ajah, bentuk atau ukuran
tubuh!
35
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 36/47
2. Keyakinan3perhatian berlebihan ini meyebabkan stress, menghabiskan banyak 8aktu,
menjadi mal#adaptive atau menimbulkan hambatan dalam ungsi sosial, pekerjaan
atau aspek penting lainnya (menghindar3tidak mau bertemu orang lain, keluar sekolah
atau pekerjaan!, juga menyebabkan dirinya sering harus konsultasi untuk operasi
plastik
@. Bagian tubuh yang diperhatikan sering bervariasi, kadang dipengaruhi budaya.
>angguan nyeri
7. >angguan dimana individu mengeluhkan adanya rasa nyeri yang sangat dan
berkepanjangan, namun tidak dapat dijelaskan secara medis (bahkan setelah
pemeriksaan yang intensi!
2. ;asa nyeri ini bersiat subyekti, tidak dapat dijelaskan, bersiat kronis, muncul di
satu atau beberapa bagian tubuh.
@. ;asa nyeri ini menyebabkan stress atau hambatan dalam ungsi sosial, pekerjaan dan
aspek penting lainnya.
?. aktor#aktor psikologis sering memainkan peranan penting dalam memunculkan,
memperburuk rasa nyeri.
3.0 Menjelaskan "iagnosis dan "iagnosis banding #yeri Somatoform
angguan Somatisasi
(%%6>-#999!
Jntuk gangguan somatisasi, diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut$
• )danya banyak keluhan#keluhan isik yang bermacam#macam yang tidak dapat
dijelaskan atas dasar adanya kelainan isik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun
• *idak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bah8a tidak ada
kelainan isik yang dapat menjelaskan keluhan#keluhannya.
• *erdapat disabilitas dalam ungsinya di masyarakat dan keluarga, yang berkaitan
dengan siat keluhan#keluhannya dan dampak dari perilakunya.
(6"5#9:!
• Keluhan isik dimulai sebelum usia @0 tahun, terjadi selama periode beberapa tahun
• *iap kriteria berikut ini harus ditemukan,
# ? gejala nyeri$ sekurangnya empat tempat atau ungsi yang berlainan (misalnya
kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi,
selama hubungan seksual, atau selama miksi!
# 2 gejala gastrointestinal$ sekurangnya dua gejala selain nyeri (misalnya mual,kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap
beberapa jenis makanan!
# 7 gejala seksual$ sekurangnya satu gejala selain dari nyeri (misalnya indierensi
seksual, disungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan
menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan!.
# 7 gejala pseudoneurologis$ sekurangnya satu gejala atau deisit yang mengarahkan
pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gangguan koordinasi atau
keseimbangan, paralisis, sulit menelan, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi
atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejangI gejala disosiati seperti
amnesiaI atau hilangnya kesadaran selain pingsan!.
• "alah satu (7! atau (2!$
36
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 37/47
# "etelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat
dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau eek
langsung dan suatu zat (misalnya eek cedera, medikasi, obat, atau alkohol!
# -ika terdapat kondisi medis umum, keluhan isik atau gangguan sosial atau
pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan dari ri8ayat
penyakit, pemeriksaan isik, atau temuan laboratorium.• >ejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat#buat (seperti gangguan buatan atau
pura#pura!.
-ontoh Penulisan "iagnosis multiaksial<
)ksis 9$ >angguan somatoorm, somatisasi
)ksis 99$ tidak ada diagnosis aksis 99
)ksis 999$ tidak ada diagnosis aksis 999
)ksis 9:$ masalah dengan keluarga
)ksis :$ >) "cale 7#0$ gejala sedang, disabilitas sedang
angguan Somatoform (ak (erini
(%%6>-#999!
riteria "iagnostik untuk angguan Somatoform yang tak terperini
• Keluhan#keluhan isik bersiat multipel, bervariasi dan menetap, akan tetapi gambaran
klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi
• Kemungkinan ada ataupun tidak aktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi
tidak boleh ada penyebab isik dari keluhan#keluhannya.
)tau
# "atu atau lebih keluhan isik (misalnya kelelahan, hilangnya nasu makan, keluhan
gastrointestinal atau saluran kemih!
# "alah satu (7! atau (2!U "etelah pemeriksaan yang tepat, gejala tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh
kondisi medis umum yang diketahui atau oleh eek langsung dari suatu zat
(misalnya eek cedera, medikasi, obat, atau alkohol!
U -ika terdapat kondisi medis umum yang berhubungan, keluhan isik atau gangguan
sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan
menurut ri8ayat penyakit, pemeriksaan isik, atau temuan laboratorium.
# >ejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
ungsi sosial, pekerjaan, atau ungsi penting lainnya. 6urasi gangguan sekurangnya
enam bulan.
# >angguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya
gangguan somatoorm, disungsi seksual, gangguan mood, gangguan kecemasan,gangguan tidur, atau gangguan psikotik!.
# >ejala tidak ditimbulkan dengan sengaja atau dibuat#buat (seperti pada gangguan
buatan atau berpura#pura!
-ontoh Penulisan "iagnosis multiaksial
)ksis 9$ >angguan somatoorm *ak *erperinci
)ksis 99$ tidak ada diagnosis aksis 99
)ksis 999$ tidak ada diagnosis aksis 999
)ksis 9:$
)ksis :$ >) "cale 7#0
angguan +ipokondrik
(%%6>-#999!
37
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 38/47
riteria "iagnostik untuk +ipokondriasis
Jntuk diagnosis pasti gangguan hipokondrik, kedua hal ini harus ada$
• Keyakinan yang menetap adanya sekurang#kurangnya satu penyakit isik yang serius
yang melandasi keluhan#keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang#ulang tidak
menunjang adanya alasan isik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang
menetap kemungkinan deormitas atau perubahan bentuk penampakan isiknya (tidak sampai 8aham!
• *idak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bah8a
tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas isik yang melandasi keluhan#keluhannya
-iriiri diagnostik dari hipokondriasis<
# %erokupasi (keterpakuan! dengan ketakutan menderita, ide bah8a ia menderita suatu
penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejala#gejala
tubuh.
# %erokupasi menetap 8alaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat.
# *idak disertai dengan 8aham dan tidak terbatas pada kekha8atiran tentang penampilan
(seperti pada gangguan dismorik tubuh!.
# %reokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
dalam ungsi sosial, pekerjaan, atau ungsi penting lain. Dama gangguan sekurangnya
bulan.
# %reokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum,
gangguan obsesi#kompulsi, gangguan panik, gangguan depresi berat, cemas
perpisahan, atau gangguan somatoorm lain.
-ontoh Penulisan "iagnosis multiaksial
)ksis 9$ >angguan somatoorm, hipokondriasis
)ksis 99$ tidak ada diagnosis aksis 99
)ksis 999$ tidak ada diagnosis aksis 999)ksis 9:$
)ksis :$ >) "cale 7#0 gejala sedang, disabilitas sedang
"isfungsi 8tonomik Somatoform
(%%6>-#999!
Kriteria diagnostik yang diperlukan $
# )da gejala bangkitan otonomik seperti palpitasi, berkeringat, tremor, muka panas, yang
siatnya menetap dan mengganggu
# >ejala subjekti tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (tidak khas!# %reokupasi dengan penderitaan mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius
yang menimpanya, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan maupun penjelasan
dari dokter
# *idak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur3ungsi dari
sistem3organ yang dimaksud
# Kriteria ke , ditambahkan $
.?.@0 S -antung dan "istem Kardiovaskular
.?.@7 S "aluran %encernaan Bagian )tas
.?.@2 S "aluran %encernaan Bagian Ba8ah
.?.@@ S "istem %ernapasan
.?.@? S "istem >enito#Jrinaria.?.@G S "istem atau Mrgan Dainnya
38
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 39/47
angguan nyeri somatoform menetap
(%%6>-#999!
riteria "iagnostik untuk angguan #yeri
# Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis# Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
ungsi sosial, pekerjaan, atau ungsi penting lain.
# aktor psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset, kemarahan,
eksaserbasi atau bertahannya nyeri.
# >ejala atau deisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat#buat (seperti pada
gangguan buatan atau berpura#pura!.
# Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau
gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.
-ontoh Penulisan "iagnosis Multiaksial
)ksis 9$ gangguan somatoorm, nyeri menetap)ksis 99$ tidak ada diagnosis aksis 99
)ksis 999$ tidak ada
)ksis 9:$
)ksis :$ >) "cale 7#0 gejala sedang, disabilitas sedang
angguan Somatoform 7ainnya
(%%6>-#999!
• %ada gangguan ini keluhan#keluhannya tidak melalui system sara otonom, dan terbatas
secara spesiik pada bagian tubuh atau system tertentu. 9ni sangat berbeda dengangangguan somatisasi dan gangguan somatoorm tak terinci yang menunjukan keluah
yang banyak dan berganti#ganti
• *idak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringan
angguan onvensi
(6"5#9:!
riteria diagnostik untuk angguan onversi
/iri#ciri diagnostik dari gangguan konversi adalah sebagai berikut$
• %aling tidak terdapat satu simptom atau deisit yang melibatkan ungsi motorik volunternya atau ungsi sensoris yang menunjukkan adanya gangguan isik.
• aktor psikologis dinilai berhubungan dengan gangguan tersebut karena onset atau
kambuhnya simptom isik terkait dengan munculnya
• Mrang tersebut tidak dengan sengaja menciptakan simptom isik tersebut atau berpura#
pura memilikinya dengan tujuan tertentu.
• "imptom tidak dapat dijelaskan sebagai suatu ritual budaya atau pola respon, juga tidak
dapat dijelaskan dengan gangguan isik apa pun melalui landasan pengujian yang tepat.
• "imptom menyebabkan distres emosional yang berarti, hendaya dalam satu atau lebih
area ungsi, seperti ungsi sosial atau pekerjaan, atau cukup untuk menjamin perhatian
medis.
39
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 40/47
"imptom tidak terbatas pada keluhan nyeri atau masalah pada ungsi seksual, juga tidak
dapat disebabkan oleh gangguan mental lain. )kan tetapi, beberapa orang dengan
gangguan konversi menunjukkan ketidakpedulian yang mengejutkan terhadap
simptom#simptom yang muncul, suatu enomena yang diistilahkan sebagai la belle
indierence (ketidakpedulian yang indahC!
angguan "ismorfik (ubuh
(6"5#9:!
riteria "iagnostik untuk angguan "ismorfik (ubuh
# %reokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. -ika ditemukan sedikit anomali
tubuh, kekha8atiran orang tersebut menjadi berlebihan.
# %reokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
ungsi sosial, pekerjaan, atau ungsi penting lainnya.
# %reokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya,
ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anore'ia nervosa!
3. Menjelaskan Penatalaksanaan #yeri Somatoform
/ase report dan spekulasi klinis saat ini menjadi sumber inormasi penting dalam membantu
orang#orang yang mengalami gangguan ini. %ada analisa kasus, bukanlah ide yang baik untuk
meyakinkan mereka yang mengalami gangguan ini bah8a gejala conversion yang mereka
alami berhubungan dengan aktor psikologis. %engetahuan klinis lebih menyajikan
pendekatan yang lembut dan suporti dengan memberikan re8ard bagi kemajuan dalam
proses pengobatan meeka ("imon dalam 6avidson, Neale, Kring, 200?!. %ara terapis
behaviorist lebih menyarankan pada mereka yang mengalami gangguan somatoorm,
beragam teknik yang dimaksudkan agar mereka menghilangkan gejala#gejala dari gangguantersebut.
Terapi untuk Somatization Disorder
%ara ahli kogniti dan behavioral meyakini bah8a tingginya tingkat kecemasan yang
diasosiasikan dengan somatization disorder dipicu oleh situasi khusus. )kan tetapi semakin
banyak pengobatan yang dibutuhkan, bagi orang yang sakitC sekian lama maka akan tumbuh
kebiasaan akan ketergantungan untuk menghindari tantangan hidup sehari#hari daripada
menghadapi tantangan tersebut sebagai orang de8asa. 6alam pendekatan yang lebih umum
mengenai somatization disorder, dokter hendaknya tidak meremehkan validitas dari keluhan
isik, tetapi perlu diminimalisir penggunaan tes#tes diagnosis dan obat#obatan,mempertahankan hubungan dengan mereka terlepas dari apakah mereka mengeluh tentang
penyakitnya atau tidak.
Terapi untuk Hypochondriasis
"ecara umum, pendekatan cognitive#behavioral terbukti eekti dalam mengurangi
hypochondriasis (e.g. Bach, 2000I eranandez, ;odriguezVernandez, 2007, dalam
6avidson, Neale, Kring, 200?!. %enelitian menujukkan bah8a penderita hypochondriasis
memperlihatkan bias kogniti dalam melihat ancaman ketika berkaitan dengan isu kesehatan
("meets et al., dalam 6avidson, Neale, Kring, 200?!. /ognitive#behavioral therapy dapat
bertujuan untuk mengubah pemikiran pesimistis. "elain itu, pengobatan juga hendaknya
dikaitkan dengan strategi yang mengalihkan penderita gangguan ini dari gejala#gejala tubuh
dan meyakinkan mereka untuk mencari kepastian medis bah8a mereka tidak sakit (e.g.
40
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 41/47
"alkovskisVLar8ick, 7AGI:isser V Bouman, 7AA2ILar8ickV"alkovskis, 2007 dalam
6avidson, Neale, Kring, 200?!.
Terapi untuk Pain Disorder
%engobatan yang eekti cenderung memiliki hal#hal berikut$
• 5emvalidasikan bah8a rasa nyeri itu adalah nyata dan bukan hanya ada dalam
pikiran penderita.• ;ela'ation training
• 5emberi re8ard kepada mereka yang berperilaku tidak seperti orang yang mengalami
rasa nyeri
"ecara umum disarankan untuk mengubah okus perhatian dari apa yang tidak dapat
dilakukan oleh penderita akibat rasa nyeri yang dialaminya, tetapi mengajari penderita
bagaimana caranya menghadapi stress, mendorong untuk mengerjakan aktivitas yang lebih
baik, dan meningkatkan kontrol diri, terlepas dari keterbatasan isik atau ketidaknyamanan
yang penderita rasakan.
Penanganan Gangguan Somatoform secara umum%endekatan behavioral untuk menangani gangguan konversi dan somtoorm lainnya
menekankan pada menghilangkan sumber dari reinforcement sekunder (keuntungan
sekunder! yang dapat dihubungkan dalam keluhan#keluhan isik. *erapis beha*ioral dapat
bekerja secara lebih langsung dengan si penderita gangguan somatoorm, membantu orang
tersebut belajar dalam menangani stress atau kecemasan dengan cara yang lebih adapti.
%ntipsikosis
Antipsi$oti$a) juga disebut neuroleptika atau major tranFuillizers, adalah obat#obat yangdapat menekan ungsi#ungsi psikis tertentu tanpa mempengaruhi ungsi#ungsi umum,
seperti berpikir dan kelakuan normal. Mbat#obat ini dapat meredakan emosi dan agresi, dan
dapat pula menghilangkan atau mengurangi gangguan ji8a, seperti impian dan pikiran
khayali (halusinasi! serta menormalkan perilaku yang tidak normal. Mleh karena itu,
antipsikotika terutama digunakan pada psikosis, penyakit ji8a hebat tanpa keinsaan sakit
pada pasien, misalnya penyakit schizorenia (YgilaY! dan psikosis mania#depresi.
Neurolepti$ bermanaat pada terapi psikosis akut maupun kronik. Kegunaannya pada
psikoneurosis dan penyakit psikosomatik belum jelas. /iri terpenting obat neuroleptik ialah $
• Bereek antipsikosis, yaitu berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas dan labilitas
emosional pada pasien psikosis. &ek ini tidak berhubungan langsung dengan eek sedatiI
• 6osis besar tidak menyebabkan koma yang dalam ataupun anestesiaI
• 6apat menimbulkan gejala ekstrapiramidal yang reversibel atau ireversibelI dan
• *idak ada kecenderungan untuk menimbulkan ketergantungan psikik dan isik.
olongan obat antipsikosis
). )ntipsikosis tipikal$ klorpromazin dan derivat enotiazin
);5)KM69N)59K. &ek armakologiknya meliputi eek pada$
−
"usunan "ara %usat $ menimbulkan eek sedasi yang disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangsang dari lingkungan. /%Z menimbulkan eek
menenangkan pada he8an buas. "emua derivat enotoazin mempengaruhi
41
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 42/47
ganglia basal, sehingga menimbulkan gejala parkinsonisme (eek ekstra
piramidal!.
− Neurologik $ > gejala sindrom neurologik yang karakteristik dari obat ini. ? di
antaranya biasa terjadi se8aktu obat diminum, yaitu distonia akut, akatisia,
parkinsonisme dan sindrom neuroleptic malignantI yang terakhir jarang
terjadi. 2 sindrom yang lain terjadi setelah pengobatan berbulan#bulan sampai bertahun#tahun, berupa tremor perioral (jarang! dan diskenia tardi!.
− Mtot rangka
);5)KMK9N&*9K
B. )ntipsikosis tipikal lainnya
• 4aloperidol
5erupakan golongan butiroenon.
);5)KM69N)59K. %ada orang normal, eek haloperidol mirip dengan
enotiazin piperazin. %ada ""%, haloperidol menenangkan dan menyebabkan
tidur pada orang yang mengalami eksitasi, sedangkan eek haloperidol pada
&&> adalah menyerupai /%Z yakni memperlambat dan menghambat jumlahgelombang teta.
• 6ibenzoksazepin
/. )ntipsikosis atipikal
• Klozapin
• ;isperidon
• Mlanzapin
• [uetiapin
• Ziprasidon
Mekanisme kerja obat
"emua psikoarmaka bersiat lipoil dan mudah masuk ke dalam //" (cairan cerebrospinal!,
dan obat#obat ini melakukan kegiatannya secara langsung terhadap sara otak. 5ekanisme
kerjanya pada tara biokimia8i belum diketahui dengan pasti, tetapi ada petunjuk kuat bah8a
mekanisme ini berhubungan erat dengan kadar neurotransmitter di otak atau antar#
keseimbangannya.
)ntipsikosis menghambat (agak! kuat reseptor dopamin (62! di sistem limbis otak dan di
samping itu juga menghambat reseptor 6736?, \7 (dan \2!#adrenerg, serotonin, muskarin,
dan histamin. )kan tetapi, pada pasien yang kebal bagi obat#obat klasik telah ditemukan pula
blokade tuntas dari reseptor 62 tersebut. ;iset baru mengenai otak telah menunjukkan bah8a blokade#62 saja tidak selalu cukup untuk menanggulangi schizorenia secara eekti. Jntuk
ini, neurohormon lainnya, seperti serotonin (4*2!, glutamat, dan >)B) (gamma#butyric
acid!, perlu dipengaruhi.
5ulai kerjanya blokade#62 cepat, begitu pula eeknya pada keadaan gelisah. "ebaliknya,
kerjanya terhadap gejala psikose lain, seperti 8aham, halusinasi, dan gangguan pikiran baru
nyata setelah beberapa minggu. 5ungkin eek lambat ini (masa latensi! disebabkan sistem
reseptor#dopamin menjadi kurang peka.
ndikasi
). 9ndikasi psikiatrik
42
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 43/47
• )ntipsikotis. Mbat#obat ini digunakan untuk gangguan ji8a dengan gejala
psikotis, seperti schizorenia, mania, dan depresi psikotis.
• obat#obat ini digunakan untuk menangani gangguan perilaku serius pada
pasien demensia dan dengan handikap rohani, juga untuk keadaan gelisah akut
(e'citatio! dan penyakit lata (p. >illes de la *ourette!.
• )n'iolitis, yaitu mampu meniadakan rasa bimbang, takut, kegelisahan, dan
agresi yang hebat. Mleh karena itu, adakalanya obat ini digunakan dalam dosis
rendah sebagai minor tranFuillizer pada kasus#kasus besar, di mana
benzodiazepin kurang eekti, misalnya pimozida dan thioridazin. Berhubung
eek sampingnya, penggunaan antipsikotika dalam dosis rendah sebagai
an'iolitika tidak dianjurkan.
B. 9ndikasi non#psikiatrik
• )ntiemetis berdasarkan hambatan neurotransmisi dari /*Z (/hemo *rigger
Zone! ke pusat muntah dengan jalan blokade reseptor dopamin, Karena siat
inilah, obat ini sering digunakan untuk mela8an mual dan muntah yang hebat,
seperti pada terapi sitostatikaI sedangkan pada mabuk#jalan tidak eekti. Mbatdengan daya antiemetis kuat adalah proklorperazin dan thietilperazin. Mbat
lain dengan daya antimual yang baik dalam dosis rendah adalah klorpromazin,
perenazin, trilupromazin, luenazin, haloperidol (dan metoklopramida!.
• )nalgetis. Beberapa antipsikotika memiliki khasiat analgetis kuat, antara lain
levomepromazin, haloperidol, dan droperidol (*halamonal!. *etapi obat ini
jarang digunakan sebagai obat antinyeri, kecuali droperidol. Mbat lainnya
dapat memperkuat eek analgetika dengan jalan meningkatkan ambang#nyeri,
misalnya klorpromazin.
• Klorpromazin dan haloperidol adakalanya juga digunakan pada sedu3cegukan
(hiccup! yang tidak berhenti berhari#hari dan gangguan keseimbangan bila
obat lain tidak ampuh.Pemilihan Sediaan
43
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 44/47
$fek samping
44
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 45/47
&ek samping obat anti#psikosis dapat berupa $
7. "edasi dan inhibisi psikomotor O rasa mengantuk, ke8aspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kogniti menurun!.
2. >angguan otonomik O hipotensi, antikolinergik3parasimpatolitik, mulut kering,
kesulitan miksi dan deekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intraokuler
meninggi, gangguan irama jantung.
45
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 46/47
@. >angguan ekstrapiramidal (&%"! O distonia akut, akathisia, sindrom parkinson
(tremor, bradikardi, rigiditas!.
?. >angguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia!, gangguan metabolik (jaundice!,
gangguan hematologik (agranulocytosis!, biasanya pada pemakaian jangka lama.
&ek samping yang irreversible adalah tardi*e dys$inesia, yaitu gerakan berulang involunter
pada lidah, 8ajah, mulut3rahang, dan anggota gerak, dimana pada 8aktu tidur gejala ini
menghilang. Biasanya gejala ini timbul pada pemakaian jangka panjang dan pada usia lanjut.
&ek samping ini tidak berkaitan dengan dosis obat anti#psikotik (non dose related!.
Bila terjadi gejala#gejala tersebut, obat anti#psikosis perlahan#lahan dihentikan, bisa dicoba
pemberian obat !eserpine 2,mg3h. Mbat pengganti anti#psikosis yang paling baik adalah
Clo/apine 0#700mg3h.
%enggunaan obat anti#psikosis jangka panjang harus dilakukan pemeriksaan laboratorium $
darah rutin, urine lengkap, ungsi hati, ungsi ginjal. 9ni dilakukan untuk mendeteksi dini perubahan akibat eek samping obat. Mbat anti#psikosis hampir tidak pernah menimbulkan
kematian sebagai akibat overdosis atau untuk bunuh diri.
3.6 Menjelaskan omplikasi #yeri Somatoform
7. Kehidupan yang bergantung pada orang lain
2. "uicide.
3.: Menjelaskan Penegahan #yeri Somatoform
%ertama, mulai berolah raga dengan baik dan teratur serta menjaga pola makan dengan
asupan gizi yang seimbang. 4al ini berguna untuk menjaga metabolism tubuh. "ehingga
menjadi prima.
Kedua, )pabila gangguan serangan cemas akan rasa sakit menyerang, katakan pada diri anda
stop, lalu lakukan relaksi dengan cara mengatur aliran naas anda.
Ketiga, Dakukan lah medical check up 7 tahun 7 kali, secara rutin. 6engan harapan dapat
mengetahui kondisi isikyang sebenarnya (membuat anda tenang!, dan melakukan langkah pencegahan jika ditemukan penyakit dalam diri.
"el talk *ubuh saya sehat, dan saya baik#baik sajaC. (katakan pada diri anda, setiap hari saat
anda bercermin setiap saat, dan katakan juga indahnya hari ini, saya bersyukur karena tuhan
masih mengijinkan saya menikmati setiap karuniaNyaC
3.1; Menjelaskan Prognosis #yeri Somatoform
%rognosis pada gangguan somatoorm sangat bervariasi, tergantung umur pasien dan siatgangguannya (kronik atau episodik!. Jmumnya, gangguan somatoorm prognosisnya baik,
dapatditangani secara sempurna. "angat sedikit sekali yang mengalami eksarsebasi, dapat
46
7/25/2019 neuro sk 3
http://slidepdf.com/reader/full/neuro-sk-3 47/47
bervariasidari mild#severe dan kronis. %engobatan yang lebih a8al dan menjadikan prognosis
menjadilebih baik. "ecara independen tidak meningkatkan risiko kematian. Kematian lebih
disebabkankarena upaya bunuh diri. (Kaplan, 7AAA!
4. Memahami dan menjelaskan keluarga sakkinahma=addah=arrahmah
Sakinah ma=addah =arahmah.
Kata SakinahC. "akinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat
penting. *anpanya, tiada ma8addah dan 8arahmah. "akinah itu meliputi kejujuran, pondasi
iman dan taF8a kepada )llah "L*.
6alam )l [ur]an pun dikatakan bah8a suatu saat, akan banyak orang yang saling berkasih
sayang di dunia, tetapi di akhirat kelak mereka akan bermusuhan, menyalahkan dan saling
melempar tanggung ja8ab. Kecuali orang#orang yang berkasih sayang dilandasi dengan cinta
kepada )llah "L*. Kata adalah ma=addah. 5a8addah itu berupa kasih sayang. "etiapmahluk )llah kiranya diberikan siat ini, mulai dari he8an sampai manusia. 6alam konteks
pernikahan, contoh ma8addah itu berupa kejutanC suami untuk istrinya, begitu pun
sebaliknya. 5isalnya suatu 8aktu si suami bangun pagi#pagi sekali, membereskan rumah,
menyiapkan sarapan untuk anak#anaknya. 6an ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan
kejutan yang luar biasa.
Kata terakhir adalah =arahmah. Larahmah ini hubungannya dengan ke8ajiban. Ke8ajiban
seorang suami menakahi istri dan anak#anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang
baik. Ke8ajiban seorang istri untuk mena]ati suaminya. 9ntinya 8arahmah ini kaitannya
dengan segala ke8ajiban.