nilai nilai historis candi terbesar hindu buddha di indonesia
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan Judul
CANDI TERBESAR HINDU - BUDDHA di INDONESIA merupakan
candi-candi peninggalan kerajaan Mataram kuno.
Candi-candi tersebut adalah :
1. Candi Prambanan (Candi terbesar Hindu)
2. Candi Borobudur (Candi terbesar Buddha)
Kami melaksanakan tugas dari Guru kami di sekolah dengan latar
belakang pemilihan judul sebagai berikut :
1. Nilai historis yang dimiliki Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
2. Perlunya mengetahui budaya yang ada di Candi Prambanan
dan Candi Borobudur.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
1
1.2Batasan Pengertian Judul
Penyusun mengemukakan beberapa pengertian yang terdapat pada judul
antara lain sebagai berikut :
1. Candi
2. Terbesar
3. Hindu
4. Buddha
5. di Indonesia
1.2.1. Candi
Dalam kamus Balai Pustaka : Candi berarti bangunan yang dibuat dari batu
sebagai tempat pemujaan; penyimpanan abu jenazah raja-raja atau pendeta –
pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dahulu; kuburan; kuil Hindu.
Dengan pengertian diatas maka makna Candi adalah tempat
pemujaan,penyimpanan abu jenazah raja-raja atau pendeta atau sebagai kuil.
1.2.2. Terbesar
Dalam kamus Balai Pustaka : Ter- merupakan awalan yang mempunyai
arti yaitu paling. Besar berarti ukuran dalam bentuk, kuantitas dan
kehebatan.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang dimaksud terbesar adalah bentuk
atau ukuran suatu bangunan yang paling besar.
1.2.3. Hindu
Dalam kamus Balai Pustaka : Hindu merupakan salah satu nama agama di
dunia yang berasal dari negara India.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang dimaksud Hindu adalah agama
yang berasal dari negara India.
1.2.4. Buddha
Dalam kamus Balai Pustaka : Buddha merupakan salah satu nama agama
di dunia yang diajarkan oleh Sidharta Gautama yang merupakan seseorang
yang telah mencapai kesempurnaan Budhisme.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka Buddha adalah nama agama
yang diajarkan oleh Sidharta Gautama.
1.2.5. Di Indonesia
Dalam kamus Balai Pustaka : Di- merupakan kata perangkai pernyataan
tempat. Dan berdasarkan atlas persada Dunia, Indonesia adalah negara yang
berada dikawasan wilayah Asia Tenggara (2004;53)
Indonesia adalah nama suatu negara yang terdapat di Asia Tenggara.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
2
1.3 Tujuan Yang Dicapai
Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas dari Ibu Guru yang dilaksanakan oleh Siswa.
2. Mengetahui sejarah berdirinya, tokoh dan fungsi Candi Prambanan dan Candi
Borobudur.
3. Usaha menggali peristiwa dan budaya maya silam dalam mengungkap sejarah
Candi Prambanan dan Candi Borobudur, sehingga dapat membawa kebesaran
dan kejayaan bangsa Indonesia di dunia Internasional.
4. Membangkitkan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
5. Menggugah hati nurani pembaca untuk mengetahui adanya nilai-nilai budaya
yang ada di Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di
Indonesia, meliputi :
1. Hubungan historis antara agama Buddha dengan Candi Borobudur.
2. Hubungan historis antara agama Hindu dengan Candi Prambanan.
3. Fungsi dari Candi Borbudur diantaranya adalah untuk pemujaan
bagi
pemeluk agama Buddha.
4. Fungsi dari Candi Prambanan diantaranya adalah sebagai makam
bagi raja-
raja kerajaan Hindu.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
3
1.5 Hipotesis
Ada beberapa pendapat dari beberapa tokoh tentang pengertian dari
hipotesis.Diantaranya adalah
Sru Adji Surjadi yang menjelaskan dalam bukunya ”Metodologi Penilitian
”yaitu Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau proposisi sensitif tentang hubungan dua
variabel atau lebih (1976:3).
Disamping pernyataan diatas Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah, dia akan ditolak jika
salah dan akan diterima jika fakta membenarkan (1976:63).
Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, maka dapat penulis jelaskan
bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara yang bisa benar dan bisa salah
bergantung dari fakta-fakta yang ada.
Menurut Koentjoroningrat dalm bukunya ”Metodologi Penilitian
Masyarakat” mengatakan bahwa terdapat 3 fungsi hipotesis yaitu :
b. Memberikan pengertian yang tegas.
c. Membantu dalam penentan arah yang harus ditempuh dalam pembatasan
ruang lingkup dengan memilih pokok-poko fakta yang harus menjadi
perhatian.
d. Menghindarkan suatu penelitian yang tidak ter-arah dan tidak bertujuan dan
pengumpulan data yang tidak ada hubungannya dengan masalah.
Dengan penjelasan diatas, maka hipotesis dari karya ilmiah yang kami
tulis adalah
a. Candi Prambanan merupakan candi terbesar peninggalan agama Hindu di
Indonesia.
b. Candi Borobudur merupakan candi terbesar peninggalan agama Buddha di
Indonesia
Nilai-nilai Historis Candi terbesar
Hindu-Buddha di Indonesia4
1.6 Metode Yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil penilitian yang rasional dan mendekati
kebenaran fakta sejarah sesuai dengan peristiwa masa lalu yang benar, makalah ini
diangkat dengan menggunakan metode :
1. Buku-buku (sejarah)
Mencari dan membaca buku yang sesuai dengan judul yaitu Candi terbesar Hindu-
Buddha di Indonesia.
2. Internet
Mencari sumber-sumber data di-internet.
3. Foto
Dalam mengungkap nilai-nilai historis Candi Prambanan dan Candi Bororbudur, juga
menggunakan foto sebagai sumber data untuk menarik kesimpulan.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
5
BAB II
PERMASALAHAN
Berdasarkan tugas karya ilmiah yang telah dikerjakan oleh kelompok
“Birul” Siswa SMPN 1 Banyuwangi dengan mengambil judul Nilai-nilai Historis Candi
terbsar Hindu-Buddha di Indonesia.
Perlu pendukung dan sumber yang kuat seperti tertulis maupun kebendaan
untuk dijadikan bahan pengkajian.
Dalam upaya mengkaji sejarah Candi Prambanan dan Candi
Borobudur,penyusun mengangkat permasalahan sebagai berikut :
1. Letak fisik Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
2. Keadaan Fisik Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
3. Sejarah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
4. Perkembangan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
6
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Letak Candi Borobudur dan Candi Prambanan
3.1.1. Letak
Gambar 3.1. Peta letak Candi Borobudur dan Candi Prambanan
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
7
a.Letak Candi Borobudur
Borobudur
Informasi BangunanLokasi dekat Magelang, Jawa TengahKota Indonesia
Koordinat7°36′29″S 110°12′00″E / -7.608 , 110.20 Koordinat : 7°36′29″S 110°12′00″E / -7.608 , 110.20
Arsitek GunadharmaPenyelesaian 800 TM
Jenis stupa and candi
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 824 Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Candi Borobudur dibangun di kaki Pegunungan Menoreh. Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
8
b.Letak Candi Prambanan
Candi PrambananWarisan Duni a UNESCO
Negara Indonesia
Tipe BudayaKriteria i, ivReferensi 642
Wilayah† Asia-Pasifik
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 1991 (Sesi ke-15)
* Nama resmi dalam Daftar Warisan Dunia.
† Menurut klasifikasi resmi UNESCO.
Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang atau Candi Prambanan yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
9
3.2 Keadaan fisik Candi Borobudur dan Candi Prambanan
a. Keadaan fisik Candi Borobudur
Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Terletak pada tingkat ke 1-3. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Terletak pada tingkat ke 4-6. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Terletak pada tingkat ke 7-10. Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu. Borobudur tidak memiliki
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
10
ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala.
Relief
Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana. Ada pula relief-relief cerita jātaka.
Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur disetiap tingkatnya, mulainya disebelah kiri dan berakhir disebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.
Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan langkan candi , adalah sbb :
Bagan ReliefTingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura
Kaki candi asli ----- Karmawibhangga 160 piguraTingkat I - dinding a. Latitawistara 120 pigura------- - ----- b. jataka/awadana 120 pigura------- - langkan a. jataka/awadana 372 pigura------- - ----- b. jataka/awadana 128 piguraTingkat II - dinding Gandawyuha 128 pigura-------- - langkan jataka/awadana 100 piguraTingkat III - dinding Gandawyuha 88 pigura-------- - langkan Gandawyuha 88 piguraTingkat IV - dinding Gandawyuha 84 pigura-------- - langkan Gandawyuha 72 pigura-------- Jumlah -------- 1460 pigura
Secara runtutan , maka cerita pada relief candi secara ringkat bermakna sebagai berikut :
Karmawibhangga
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
11
Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut, menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri ( serial ), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke 27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum" ,sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.
Jataka dan Awadana
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari mahluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa / perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju keringkat ke buddha an.
Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
Gandawyuha
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke 2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
12
pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
b.keadaan fisik Candi Prambanan
CANDI PRAMBANAN merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47 meter. Candi yang utama (trisakti) yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Arca Hangsa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Lembu Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Arca Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta).
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
13
Gambar. Salah satu dari Trisakti
Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma dipahatkan relief cerita Ramayana , sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari arah timur belok ke kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.
Candi Prambanan dikenal kembai saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902 baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma.
Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan diresmikan 1987. Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut / patok.
Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty) Sanjaya pada abad ke-9. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter. Agama Hindu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Loro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit di sebelah selatan kompleks candi Prambanan.
Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat cansi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
14
Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi parung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu malam.
Candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki satu buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.
Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah ( di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa.
Patung Batara Gana (Ganesa) di Prambanan
Patung angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua dewa itu kini telah dipugar.
Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.
Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sedut.
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
15
PETA SUSUNAN CANDI PRAMBANAN
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
16
3.3 Sejarah Candi Borobudur dan Candi Prambanan
a. Sejarah Candi Borobudur
Nama Borobudur
Banyak penafsiran yang berusaha menjelaskan nama candi ini.
Beberapa Penafsiran Nama Borobudur Nama Borobudur dapat ditafsirkan oleh para ahli dilihat dari literatur-literatur yang ada, diantaranya dari:1. Kitab Negara Kertagama Naskah dari tahun 1365 Masehi yaitu kitab Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca, menyebutkan kata “Budur” untuk sebuah bangunan Agama Budha dari aliran Wajardha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain adalah Candi Borobudur.
2. Sir Thomas Stamford Raffles Budur merupakan bentuk lain dari “Budo” yang arti kuno. Tetapi bila dikaitkan dengan Borobudur berarti “Boro jaman kuno”, Budha, dengan demikian Borobudur berarti sang Budha yang Agung, bias juga Kerana “Bhara” yang artinya banyak, maka Borobudur dapat juga berarti “Budha yang banyak”.
3. PerbatjarakaBoro berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berarti “Biara Budur”.
4. De Casparis Bhumi Sambhara Budhara adalah Borobudur, hal ini dapatditerangkan sebagai akibat dari gejala umum dalam bahasa sehari-hari untuk menyingkat serta menyederhanakan ucapan.
5. Drs. Soedirman Borobudur berasal dari dua kata yaitu “Bara” dan “Budur”. Bara berasal dari bahasa Sansekerta “Vihara” yang berarti kompleks candid an “Budur” dalam bahasa Bali beduhur yang artinya di atas. Jadi Borobudur berarti asrama atau vihara dan kelompok candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad
Penemuan Kembali Candi Borobudur
Pada abad ke 18 Borobudur pernah disebut dalam salah satu kronik Jawa, Babad Tanah Jawi. Pernah juga disebut dalam naskah lain yang menceritakan seorang Pangeran Yogya yang mengunjungi gugusan seribu patung di Borobudur. Terus pada tahun 1814 di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles mengadakan penyelidikan, kemudian dilanjutkan oleh H. C Cornelius seorang perwira zeni pada tahun 1915 dan dilanjutkan oleh
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
17
Residen Kedu C. L Hartman sampai kelihatan stupa induknya kemudian pada tahun 1885 Ijzerman mengadakan penyelidikan dan mendapatkan bahwa dibelakang batur kaki candi adalagi kaki candi yang lain yang ternyata dihiasi dengan pahatan-pahatan relief. Pada pahatan-pahatan tersebut menggambarkan teks karmawibangga yaitu teks Budhis yang melukiskan hal-hal yang baik dan buruk, masalah hokum sebab dan akibat bagi perbuatan manusia.
b. Sejarah Candi Prambanan
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.Candi ini merupakan peninggalan sejarah yang bernilai budaya tinggi. Bangunan ini merupakan bangunan suci agama Syiwa.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
18
3.4 Perkembangan Candi Borobudur dan Candi Prambanan
a. Perkembangan Candi Borobudur
Tahapan pembangunan Borobudur
Tahap pertama
Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.
Tahap kedua
Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
Tahap ketiga
Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.
Tahap keempat
Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.
Penemuan dan pemugaran Borobudur
Foto pertama Borobudur dari tahun 1873. Bendera Belanda tampak pada stupa utama candi.
1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
1900 - Pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
19
1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran besar-besaran yang pertama kali dan dipimpin oleh Van Erp dan dilaksanakan selama 4 tahun dengan biaya sekitar 100.000 gulden dan sepuluhnya digunakan untuk pemotretan. Van ERP melakukan kegiatan diantaranya memperbaiki system drainase, saluran-saluran poada bukit dan pembuatan canggal untuk mengarahkan aliran air hujan.
1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
1963 - pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
1968 - pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
1971 - pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai
negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
21 Januari 1985 - Terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali.
1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
20
b. Perkembangan Candi Prambanan
Renovasi
Pada tahun 1733 Masehi, candi ini ditemukan oleh C.A Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian pada tahun 1855 Masehi Izerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang sungai Opak. Pada 1902-1903 Van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993 [1].
Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.
Sekarang, candi ini adalah sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
21
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian, dan pengamatan, maka dapat kami ambil kesimpulan
sebagai berikut:
Candi terbesar peninggalan agama Buddha di Indonesia adalah Candi
Borobudur. Candi Borobudur juga merupakan Candi Buddha terbesar se- Asia
Tenggara.
Candi terbesar peninggalan agama Hindu di Indonesia adalah Candi
Prambanan. Candi Prambanan juga merupakan Candi Hindu terbesar se- Asia
Tenggara.
Candi Borobudur terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi
adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di
sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi Prambanan terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur
Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di
perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi
antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi Borobudur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Bagian Kaki yang disebut Kamadhatu (unsur tak berwujud)yang berada pada tingkat ke 1-3.
2. Bagian Badan yang disebut Ruphadatu (unsur wujud)yang berada pada tingkat ke 4-6.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
22
3. Bagian Atap yang disebut Aruphadatu (unsur nafsu)yang berada pada tingkat ke 7-10.
Candi Prambanan mempunyai 3 Candi utama (trisakti) yaitu
1. Candi Syiwa (tengah) yang terdapat Lembu Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Syiwa (Dewa Perusak).
2. Candi Brahma (utara) yang terdapat Arca Hangsa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga).
3. Candi Wisnu (selatan) yang terdapat Arca Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta).
4.2 Saran-saran
4.2.1. Sebagai generasi penerus bangsa, kebudayaan Indonesia yang kita miliki
haruslah kita ikut bertanggung jawab atas kelestariannya.
4.2.2. Akulturasi budaya dapat kita terima asal masih sesuai dengan budaya
bangsa kita, yaitu adat ketimuran sesuai dengan Pancasila.
4.2.3. Selalu mengadakan motivasi setiap gerak dan langkah juga dengan modal
pengalaman sejarah masa lampau tetapi menggunakan masa lampau untuk
mengatur masa sekarang dan masa yang akan datang.
4.2.4 Manakala pemabaca dan pemerhati menginginkan lebih jauh mengenai
keberadaan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, maka kami sarankan
dan kami himbau untuk membaca sumber-sumber yang lain yang relevan
dengan hal diatas.
4.3 Penutup
Dengan selesainya penulisan makalah ini maka dengan penuh rasa syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk bimbingan dan ridho-Nya, kesulitan dan
hambatan dapat teratasi sehingga dapat berhasil.
Kita menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini, yang telah kami susun sangat
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
23
sederhan dan kuran sempurna maka dengan tulus dan penuh kerendahan hati kami
senantiasa mengharapkan kritik yang bermanfaat dan bersifat membangun dari semua
pihak
Akhirnya kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyusun makalah
ini, kami sampaikan terima kasih semoga semua kebaikan diterima sebagai amal ibadah,
teriring suatu harapan semoga karya ini bermanfaat bagi kita.
AMIEN.
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
24
DAFTAR PUSTAKA
Larisa. 2002. The Magnifecent of BOROBUDUR. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Sumaryana. 1994. Sejarah SD 1 Kelas 4. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara
Hasan, Yusmar, Amrin. 1998. Ilmu Pengetahuan Sosial 2.
Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Ananda,Hanif. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Alumni
2004. Atlas Indonesia dan Dunia. Surabaya: Media Raya
2008. Borobudur. Internet:Wikipedia
2008. Borobudur Candi terbesar di abad ke-9. Internet: yogyes.com
2008. Candi Prambanan. Internet: Wikipedia
2008. Candi Hindu tercantik di Dunia. Internet: yogyes.com
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
25
Nilai-nilai Historis Candi terbesar Hindu-Buddha di Indonesia
26