oleh: 11160700000165 fakultas psikologi universitas...

50
PENGARUH SELF ESTEEM DAN PARENTAL MEDIATION TERHADAP ADIKSI INTERNET PADA ANAK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Rismawati 11160700000165 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH SELF ESTEEM DAN PARENTAL MEDIATION

TERHADAP ADIKSI INTERNET PADA ANAK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Rismawati

11160700000165

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

i

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Teruslah melakukan kebaikan sekecil apapun, sebab kebaikan

itu yang akan memberikan kebaikan juga pada dirimu.

Skripsi ini bukan diselesaikan hanya dari pikiran manusia, tapi

Allah yang menjadikan skripsi ini selesai, maka teruslah meminta

padaNya.

Skripsi ini dipersembahkan untuk orangtua, keluarga, guru, dan

sahabat penulis.

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Juli 2020

C) Rismawati

D) Pengaruh Self Esteem dan Parental Mediation terhadap Adiksi Internet pada

Anak

E) xiv + 84 halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self esteem (home self

esteem, peer self esteem, school self esteem) dan parental mediation

(restrictive, active mediation of child’s internet use, active mediation of child’s

internet safety, technical restrictive, monitoring) terhadap adiksi internet pada

Anak.

Sampel berjumlah 205 orang (96 orang anak laki-laki dan 205 anak perempuan)

berusia 10-12 tahun, sekolah dasar. Pengambilan sample didapatkan dengan

teknik non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Peneliti

mengadaptasi dan memodifikasi instrumen pengumpulan data Griffiths (2005)

yang dikembangkan oleh Lemmens (2009), Hare Self Esteem yang

dikembangkan oleh Bruce R. Hare (dalam Corcoran & Fischer, 2000: 550-552),

Parental Mediation Scale yang disusun oleh Livingstone and Helsper (2008),

yang dikembangkan oleh (Dürager & Sonck, 2014). Uji Validitas terlebih

dahulu dilakukan dengan metode analisis berganda menggunakan Software

Lisrel. Kemudian dilakukan metode analisis berganda untuk menguji pengaruh

tersebut dengan bantuan Software SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

self esteem dan parental mediation, serta jenis kelamin terhadap Adiksi Internet

pada Anak. Secara rinci, dimensi seperti peer self esteem dan home self esteem

memberi pengaruh signifikan bagi adiksi internet. Sementara dimensi lain

seperti school self esteem, restrictive, active mediation of child’s internet use,

active mediation of child’s internet safety, technical restrictive, monitoring, dan

jenis kelamin tidak memberikan dampak signifikan terhadap adiksi internet.

Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian ini dapat di kaji kembali dan

dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut

faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingginya home self esteem

dan peer self esteem.

G) Bahan Bacaan: 63; Jurnal: 52 +Ebook: 3 + Skripsi: 3+ Artikel: 3 Modul: 2

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology Islamic State University of Syarif Hidayatullah Jakarta

B) July, 2020

C) Rismawati

D) Effect of Self Esteem and Parental Mediation towards Internet Addiction for

Children

E) xiv + 84 + Appendix

F) This study aims to determine the influence of self-esteem (home self-esteem,

peer self-esteem, school self-esteem) and parental mediation (restrictive, active

mediation of child’s internet use, active mediation of child’s internet safety,

technical restrictive, monitoring) towards Internet Addiction for Children.

Through the sample of 205 children (96 boys and 109 girls) aged from 10 to 12

years of elementary school. Sampling was obtained by a non-probability

sampling technique and using a purposive sampling type. Researcher adapting

and modifying Griffith's data collection instruments by Lemmens (2009), Hare

Self Esteem by Bruce R. Hare (Corcoran & Fischer, 2000: 550 -552), Parental

Mediation Scale by Livingstone and Helsper (2008) by (Dürager & Sonck,

2014). The validity test is done first with the CFA method using Lisrel

software. Then a multiple regression analysis-methods are used to test the effect

by using SPSS software.

The analysis results of this study indicate that there is a significant influence on

self-esteem, parental mediation, and gender toward Internet Addiction for

Children. In detail, dimensions such as peer self-esteem and home self-esteem

have a significant effect on internet addiction. while other dimensions such as

school self-esteem, restrictive, active mediation of children internet use, active

mediation of child are internet safety, technical restrictive, monitoring, and

gender do not have a significant impact on internet addiction.

The researchers hope, the results of this study can be reviewed and developed

in subsequent studies by further investigating what factors can influence high

home self-esteem and peer self-esteem as well.

G) References: 63; Journal: 52 + Ebook: 3 + Thesis: 3+ Articles: 3 Modules: 2

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Self Esteem dan Parental Mediation terhadap Adiksi Internet

pad Anak”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

saw., beserta sahabat, keluarga, dan pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta beserta jajaranya.

2. Ibu Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan arahan selama proses perkuliahan.

3. Ibu Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi, Psikolog., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan waktu, saran, kritik, serta dukungan kepada penulis selama ini.

4. Bpk. Dr. Rachmat Mulyono, M.Si, Psikolog dan Ibu Dr. Rena Latifa, M.Psi.,

Psikolog., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan selama

penulisan skripsi ini.

viii

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan ilmu dan membantu selama proses perkuliahan.

6. Kepala dan dewan guru SDI Al Azhar 15 Pamulang yang telah mengizinkan penulis

melakukan pengambilan data.

7. Seluruh responden penelitian yang bersedia meluangkan waktunya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Orangtua penulis, Bapak Asmawih Bin Rasim dan Mama Sa’anah yang tidak pernah

putus memberikan dukungan, memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang yang tak

terhitung jumlahnya, juga atas doa yang tidak pernah terhenti. Semoga Allah SWT

menganugerahkan Surga sebagai sebaik-baik balasan. Juga kepada kakak penulis

Asmariah, Sabenih, Maulana, Aminah Nurmina, Apriani, serta adik penulis

Muhammad Rangga yang memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Fika, Numi, Aiva, Adel, yang selama ini menjadi teman yang menemani penulis dari

awal perkuliahan hingga saat ini. Terimakasih sedalam-dalamnya penulis ucapkan.

10. Fitri dan Arif yang telah banyak membantu peneliti dalam skripsi ini, peneliti

mengucapkan banyak terimakasih sedalam-dalamnya.

11. Keluarga LDK Syahid Psikologi Ka Lilih, Ka Hana, Ka Adzillah, Ka Devy, Ka

Zahra, Mba Izzah, Choi, Ka Tiwi, Deli, Windy, Nacin, Euit, Hurin, Icha, Varas, Ilfa,

Taufik, Farid, Fikri, Ka haidar yang menjadi bagian kehidupan dakwah kampus

ix

penulis, serta telah memberikan dukungan kepada penulis dalam perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT mudahkan segala urusan kita semua.

12. Teman-teman angkatan 2016 khususnya Kelas E 2016, LDK Syahid 23, PSU 23,

Forkat Al-Araf LDK Syahid Psikologi, Adik-adik Al-Isra, Al-Muzammil, dan Al-

Qomar Psikologi yang telah menjadi bagian dalam kehidupan perkuliahan penulis.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan,

bantuan, doa, dan semangat yang telah diberikan untuk membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan,

maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai perbaikan. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Ciputat, 27 Juli 2020

Penulis

xiv

xv

xvi

xvii

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN B Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN C Hasil Uji Validitas

LAMPIRAN D Hasil Analisis Data

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman yang semakin canggih, teknologi digital telah menjadi

bagian dari sendi-sendi kehidupan. Kini dalam segala aktivitas kehidupan selalu

dibarengi dengan kecanggihan teknologi. Dimulai dari kebutuhan mengakses

informasi, pembelian barang-barang pada toko online, menonton hiburan, hingga

kebutuhan pangan sudah bisa terpenuhi dari aplikasi bersebab kecanggihan teknologi

sekarang ini.

Salah satu kecanggihan teknologi ini adalah hadirnya koneksi internet.

Dikarenakan harga handphone yang murah dan penjualan paket data yang sudah

menjamur atau bahkan wireless fidelity (wifi) sudah bisa banyak tersedia di tempat-

tempat umum seperti warnet bahkan cafe-cafe atau tempat makan juga sudah banyak

tersedia layanan wifi gratis, hal ini menjadi sebuah jembatan setiap orang untuk bisa

dengan mudah terkoneksi dengan internet. Pada tujuan utamanya, internet itu sendiri

adalah sebuah perangkat yang awalnya dirancang untuk menciptakan akses jaringan

pada organisasi penelitian dan pendidikan (Erawan, 2014). Sebab pada dasarnya

internet digunakan untuk mencari data ataupun informasi dalam bidang Pendidikan

maupun keilmuan bukan sebagai alat dalam bermain atau digunakan sebagai hiburan.

Dari hasil suvey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet

Indonesia APJII; BPS (dalam Wardani, 2019) lebih dari setengah penduduk di

2

Indonesia menggunakan internet, survey terbaru yang dilakukan pada tahun 2018

sebanyak 171,17 juta jiwa dari 264,16 juta jiwa total populasi penduduk Indonesia,

apabila di persenkan maka mencapai 64,8 % persen. Mengalami kenaikan sebanyak

10,12 % dari tahun sebelumnya yang mencapai 54,68 %. Kontribusi pengguna internet

dari seluruh pulau di Indonesia adalah pulau jawa terbanyak dengan data 55,7 %

penyumbangnya. Berdasarkan umur penetrasi pengguna internet yaitu usia 15-19 tahun

telah menggunakan internet terbanyak dengan penetrasi 91 %, usia 10-14 tahun 66,2

%. Alasan utama mereka dalam menggunakan internet adalah berkomunikasi lewat

pesan yaitu sebanyak 24, 7%, bermain sosial media sebanyak 18,9 % dan mencari

informasi terkait pekerjaan sebanyak 11,5 %, adapun alasan kedua mereka

menggunakan internet adalah mengisi waktu luang dengan prosentase 15,2 %. Namun

pada realisasinya kebanyakan masyarakat Indonesia tidak sama dengan tujuan

utamanya, justru penggunaan internet terbanyak digunakan untuk konten hiburan yaitu

menonton film/video sebanyak 45,3 %, lalu 17,1 % bermain game. Penggunaan sosial

media juga merupakan hal utama yang ada dalam aktivitas internet, sebanyak 50,7 %

pengguna bermain facebook, 17,8 % bermain Instagram dan 15,1 % bermain youtube.

Berdasarkan survey APJII (2018) kebanyakan perangkat yang digunakan untuk

berselancar dengan internet adalah smartphone atau handphone yaitu sebanyak 93,9 %

setiap harinya, lalu disusul oleh laptop sebanyak 17,2 %, lalu komputer desktop

digunakan sebanyak 9,6 % dan yang paling sedikit adalah pengguna tablet yaitu

sebanyak 5,2 %. Dalam surveynya APJII juga mengatakan 55,9 % pernah mengalami

3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Adiksi Internet

2.1.1 Definisi Adiksi Internet

Adiksi internet menurut DSM-5 adalah pola permainan internet yang berlebihan dan

berkepanjangan yang menghasilkan beberapa gejala kognitif dan perilaku, termasuk

kehilangan kontrol bermain internet, toleransi, dan gejala penarikan, sejalan dengan

gangguan narkoba. Mereka biasanya mencurahkan 8-10 jam atau lebih per hari untuk

bermain internet dan setidaknya 30 jam per minggu. Dengan beberapa gejala yaitu, (1)

individu selalu memikirkan internet, (2) gejala penarikan saat internet diambil, (3) Toleransi,

(4) upaya yang gagal untuk mengontrol dalam bermain internet, (5) kehilangan minat pada

hobi dan hiburan sebelumnya sebagai akibat dari bermain internet, (6) terus menggunakan

internet secara berlebihan meskipun memiliki pengetahuan tentang masalah psikososial, (7)

berbohong pada keluarg, terapis, atau orang lain mengenai durasi penggunaan internet, (8)

bermain internet untuk melarikan diri atau menghilangkan suasana hati yang negative, (9)

telah membahayakan atau kehilangan hubungan, pekerjaan, atau kesempatan pendidikan

atau karier yang signifikan karena banyak bermain internet (American Psychiatric

Association, 2013).

Adiksi internet memiliki banyak istilah lain seperti ketergantungan internet,

penggunaan internet yang bermasalah, atau penggunaan internet secara patologis (Davis,

2001). Adiksi internet dapat disebut sebagai Phatological Internet Use (PIU), merupakan

4

ketidak mampuan individu untuk mengontrol penggunaan internetnya, yang dapat

menyebabkan terjadinya masalah psikologis, sosial dan pekerjaan pada kehidupan individu

tersebut (Young & Rogers, 1998).

Adiksi internet digambarkan sebagai gangguan kontrol impuls yang tidak

melibatkan penggunaan zat adiktif yang memabukkan dan sangat mirip dengan judi

patologis. Secara umum perilaku adiktif adalah rumit, dalam pengertian terakhir adiksi

dibatasi untuk penggunaan obat dan konsumsi alkohol, baru-baru ini sejumlah perilaku

dipandang berpotensi kecanduan seperti olahraga, seks, perjudian, video game, dan

menggunakan internet (Terry et al., 2004).

Kendal (dalam Aydin & Sari, 2011) mendefinisikan adiksi internet sebagai suatu

jenis adiksi psikologikal yang menampilkan kebutuhan untuk aktif di internet.

Widyanto & Griffiths (2006) menekankan bahwa adiksi internet adalah technologi

addiction, dimana hal ini merupakan behavior addiction yang melibatkan hubungan

antara manusia dan komputer.

Penggunaan internet yang diluar kewajaran mungkin tidak menjadi masalah dalam

banyak kasus tetapi bukti studi kasus yang terbatas menunjukkan bahwa untuk beberapa

orang, penggunaan internet yang diluar batas kewajaran adalah kecanduan yang nyata dan

butuh penanganan yang khusus. Griffiths (2005) menganggap adiksi internet sejenis

kecanduan gadget (seperti hal nya komputer), dan bagian dari adiksi perilaku (seperti perjudian

yang berlebihan)

Berdasarkan ciri-ciri menurut (Beard, K. W., & Wolf, 2011), seseorang dinyatakan

5

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi usia 10 – 12 tahun sekolah dasar di Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan kriteria aktif menggunakan internet dan

berusia 10–12 tahun. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 205 orang.

3.1.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling yang berarti peluang anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel yang tidak

diketahui. Jenis non probability sampling yang digunakan yaitu purposive sampling,

siapapun yang secara kebetulan bertemu bisa digunakan sebagai sampel, jika orang yang

kebetulan ditemui itu memenuhi kriteria dengan populasi dan sampel penelitian ini yaitu

anak-anak dengan usia 10–12 tahun. Maka dari itu, kriteria sampel penelitian ini yaitu anak-

anak dengan usia 10–12 tahun dan aktif menggunakan internet.

3. 2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Dependent Variable (DV) dan

Independent variable (IV). Berikut akan diuraikan Dependent Variable dan

Independent variable dalam penelitian.:

a. Independent variable (IV) : Self Esteem, Parental Mediation dan Faktor

6

Demografi. Ada 3 dimensi Self Esteem yaitu Peer Self Esteem, Home

Self Esteem, School Self Esteem Parental Mediation. Parental

Mediation terdiri dari 5 jenis yaitu Restrictive, Active mediation of

child’s internet use, Active mediation of child’s internet safety,

Technical Restrictive, Monitoring. Faktor demografi yang digunakan

yaitu jenis kelamin.

b. Dependent Variable (DV): Adiksi Internet. Adiksi internet memiliki 6

dimensi yaitu salience, mood modification, tolerance, withdrawal,

conflict, dan relapse.

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional ini memberikan informasi- informasi yang diperlukan untuk mengukur

variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang

akan diteliti sebagai berikut:

a. Adiksi Internet

Adiksi internet adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yang ditandai

dengan ketidak mampuan individu untuk menggunakan waktu dalam menggunakan

internet, dan merasa dunia maya lebih menarik daripada kehidupan dalam dunia nyata.

Adiksi internet terdiri dari enam dimensi yang dikemukkan oleh Griffiths (2005) yaitu (1)

Salience menunjukkan keadaan dimana penggunaan internet menjadi kegiatan yang

paling penting dalam kehidupan dan cenderung untuk menguasai pikiran, perasaan,

dan perilaku; (2) Mood modification menunjukkan perubahan emosi setelah

7

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh jumlah subjek penelitian

sebanyak 225 responden siswa sekolah dasar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi. Dari 225 kuesioner yang disebarkan kepada 225 sampel terdapat

20 kuesioner yang tidak memenuhi kriteria, sehingga sampel akhir yang digunakan

sebanyak 205 sampel yang seluruhnya merupakan anak dengan usia 10 – 12 tahun

serta aktif menggunakan internet.

Gambaran subjek penelitian akan digambarkan pada table 4.1

Tabel 4. 1

Gambaran Subjek Penelitian

Demografi Responden N =205 N (%)

Usia 10 Tahun 90 (43.9%)

11 Tahun 74 (36.1%)

12 Tahun 41 (20%)

Jenis Kelamin Laki-laki 96 (46.8%)

Perempuan 109 (53.2%)

Durasi Penggunaan

Internet

1 – 3 Jam/hari 109 (53.2%)

4 – 6 Jam/hari 64 (31.2%)

7 – 9 Jam/hari 20 (9.8%)

> 9 Jam/hari 12 (5.9%)

Tempat Tinggal Bersama Ayah dan/ Ibu 201 (98%)

Bersama Saudara dekat 4 (2%)

Berdasarkan table 4.1 diketahui mengenai gambaran usia subjek penelitian

bahwa mayoritas responden berada pada usia 10 tahun dengan responden berjumlah

8

90 (43.9%). Kemudian usia 11 tahun sejumlah 74 (36.1%) responden dan usia 12

tahun sejumlah 41 (20%) responden.

Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa jumlah responden perempuan memiliki

persentase sebesar 53.2 % atau sebanyak 109 orang, sedangkan jumlah responden

laki-laki memiliki persentase sebesar 46.8% atau sebanyak 96 orang. Responden

penelitian ini terbanyak adalah anak perempuan dengan jumlah 109 orang (53.2%).

Responden memiliki durasi penggunaan internet yang berbeda-beda per

harinya. Peneliti membaginya ke dalam 4 kategori, yaitu 1 – 3 Jam/hari, 4 – 6

Jam/hari, 7 – 9 Jam/hari, dan > 9 Jam/hari. Responden yang menggunakan internet

1 – 3 jam/hari sebanyak 109 (53.2%), 4 -6 Jam/hari sebanyak 64 (31.2%), 7 – 9

Jam/hari sebanyak 20 (9.8%), dan > 9 Jam/hari sebanyak 12 (5.9%).

Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa mayoritas anak-anak tinggal bersama

orangtuanya atau bersama Ayah dan/Ibu yaitu sebanyak 201 anak (98%), dan anak

yang tinggal bersama saudara dekatnya sejumlah 4 anak (2%).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan t-score. Data mentah penelitian

yang didapatkan atau raw score diubah menjadi t-score bertujuan untuk

menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Pada z-score masih terdapat

bilangan yang bermuatan negative, untuk menghilangkan bilangan negative, maka

z-score diubah menjadi t-score yang semuanya menjadi bilangan positif. Z-score

9

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor ini terdapat pengaruh yang signifikan dari

self esteem dan parental mediation terhadap adiksi internet, sedangkan hipotesis nol

yang berisi bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan self esteem dan parental

mediation terhadap adiksi internet di tolak. Berdasarkan proporsi varian seluruhnya,

adiksi internet dipengaruhi oleh variabel independent sebesar 13.3%.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi masing-masing

koefisien regresi terdapat pengaruh yang signifikan peer self esteem dan home self

esteem terhadap adiksi internet. Variabel lain pengaruhnya tidak signifikan, yaitu

school self estee, restrictive, active mediation of child’s internet use, active mediation

of child’s internet safety, technical restrictive, monitoring dan jenis kelamin terhadap

adiksi internet. Berdasarkan proporsi varian masing-masing variabel independent,

dapat disimpulkan bahwa terdapat dua variabel yang memberikan sumbangan secara

signifikan, yaitu home self esteem dan restrictive.

Berdasarkan kategorisasi adiksi internet, persentase adiksi internet pada kategori

rendah, sedang dan tinggi, yakni 16.6% untuk kategori rendah, 66.8% untuk kategori

sedang, dan 16.6% untuk kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat adiksi

internet pada anak cenderung sedang.

5.2 Diskusi

Berdasarkan hipotesis mayor, ditujukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

10

antara self esteem dan parental mediation terhadap adiksi internet. Berdasarkan hasil

uji hipotesis minor terdapat pengaruh yang signifikan peer self esteem dan home self

esteem terhadap adiksi internet. Variabel lain pengaruhnya tidak signifikan, yaitu

school self estee, restrictive, active mediation of child’s internet use, active mediation

of child’s internet safety, technical restrictive, monitoring dan jenis kelamin terhadap

adiksi internet.

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa peer self esteem berpengaruh secara

signifikan terhadap adiksi internet. Peer self esteem nampaknya memainkan peran

penting dalam hubungan sosial anak. Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang

mengatakan bahwa tingkat harga diri sosial yang dipengaruhi oleh kualitas hubungan

teman sebaya signifikan sebagai predictor adiksi internet (Aydin & Sari, 2011).

Penelitian lain juga mengatakan bahwa anak perempuan tampaknya sudah hidup dalam

budaya di mana teman sebaya dan media mentransmisikan hal yang ideal menurut

penglihatannya, secara negatif mempengaruhi perkembangan citra tubuh dan harga diri

(Dohnt & Tiggemann, 2006). Dalam penelitian ini tidak di dukung dengan penelitian

lain yang mengatakan peer self esteem berpengaruh secara negative terhadap adiksi

internet, namun pada penelitian ini peer self esteem berpengaruh namun kearah positif.

Artinya, individu yang memiliki peer self esteem yang tinggi kelak akan

mempengaruhi kecenderungan anak pada perilaku adiksi internet yang tinggi. Hal ini

bisa saja berbeda disebabkan karena adanya bias pada anak berupa rentang perhatian

anak-anak, kemampuan membaca, dan motivasi Johnson, 2007b (dalam Johnson,

2010)

11

DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental

disorders (5th ed.). Washington, DC: Author.

APJII. (2019). Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018.

Apjii, 51. www.apjii.or.id

Astini, N. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat

Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Lempuhyang Lembaga

Penjamin Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura, 11(2), 9.

Ayas, T., & Horzum, M. B. (2007). Relation Between Depression, Loneliness, Self-

Esteem and Internet Addiction. Education, 133(3), 283–291.

http://www.researchgate.net/publication/237020506_Relation_between_depressi

on_loneliness_self-esteem_and_internet_addiction/file/72e7e51af190fd7fcb.pdf

Aydin, B., & Sari, S. V. (2011). Internet addiction among adolescents: The role of self-

esteem. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15, 3500–3505.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.04.325

Azizah, L. N., M, N. O., Susanti, W., & Putri, P. (2017). Modul Pelatihan Parenting

Di Era Digital. 1–54.

Baumeister, R. F., Campbell, J. D., Krueger, J. I., & Vohs, K. D. (2003). Does High

Self-Esteem Cause Better Performance, Interpersonal Success, Happiness, or

Healthier Lifestyles? Psychological Science in the Public Interest, 4(1), 1–44.

https://doi.org/10.1111/1529-1006.01431

Beard, K. W., & Wolf, E. . (2011). Modification in the Proposes Diagnostic Criteria

for Internet Addiction. Cyber Psychology and Behavior, 4(3), 377–383.

Bianchi, A., & Phillips, J. G. (2005). Psychological predictors of problem mobile phone

use. Cyberpsychology and Behavior, 8(1), 39–51.

https://doi.org/10.1089/cpb.2005.8.39

Caplan, S. E. (2005). A Social Skill Account of Problematic Internet Use. Journal of

Communication, 721–736. https://academic.oup.com/joc/article-

abstract/55/4/721/4103034

Chandrima, R. M., Kircaburun, K., Kabir, H., Riaz, B. K., Kuss, D. J., Griffiths, M. D.,

& Mamun, M. A. (2020). Adolescent problematic internet use and parental

mediation: A Bangladeshi structured interview study. Addictive Behaviors

Reports, 12. https://doi.org/10.1016/j.abrep.2020.100288

Chng, G. S., Li, D., Liau, A. K., & Khoo, A. (2015). Moderating effects of the family

environment for parental mediation and pathological internet use in youths.

12

Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 18(1), 30–36.

https://doi.org/10.1089/cyber.2014.0368

Chou, C., Condron, L., & Belland, J. C. (2005). A review of the research on Internet

addiction. Educational Psychology Review, 17(4), 363–388.

https://doi.org/10.1007/s10648-005-8138-1

Corcoran, K. & Fischer, J. (2000). Measure of Clinical Practice. The Free Press.

Dai, Q. (2016). Gender, Grade and Personality Differences in Internet Addiction and

Positive Psychological Health among Chinese College Students. Primary Health

Care Open Access, 06(04). https://doi.org/10.4172/2167-1079.1000248

Davis, R. A. (2001). Cognitive-behavioral model of pathological Internet use.

Computers in Human Behavior, 17(2), 187–195. https://doi.org/10.1016/S0747-

5632(00)00041-8

Dohnt, H., & Tiggemann, M. (2006). The contribution of peer and media influences to

the development of body satisfaction and self-esteem in young girls: A

prospective study. Developmental Psychology, 42(5), 929–936.

https://doi.org/10.1037/0012-1649.42.5.929

Duerager, A., & Livingstone, S. (2012). How can parents support children’s internet

safety? EU Kids Online, 1–6. http://eprints.lse.ac.uk/42872/

Dürager, A., & Sonck, N. (2014). Testing the reliability of scales on parental internet

mediation. EU Kids Online. eukidsonline.net

Eastin, M. S., Greenberg, B. S., & Hosfchire, L. (2006). Parenting the Internet. Journal

of Communication, 56(3), 486–504. https://doi.org/10.1111/j.1460-

2466.2006.00297.x

Erawan, L. (2014). Sejarah Internet Indonesia/e-banking. Sejarah Internet, 1–23.

https://id.wikibooks.org/w/index.php?title=Sejarah_Internet_Indonesia/e-

banking&action=info

Greenberg, J. L., Lewis, S. E., & Dodd, D. K. (1999). Brief Report Overlapping

Addictions and Self-Esteem Among College Men and Women. Addictive

Behaviors, 24(4), 565–571. https://ac.els-cdn.com/S030646039800080X/1-s2.0-

S030646039800080X-main.pdf?_tid=18305483-ee1b-4a5d-bbcd-

886e21ed3f90&acdnat=1540472013_61355de1b43dc2c2793ed7cec00be3fc

Griffiths, M. (2005). A “components” model of addiction within a biopsychosocial

framework. Journal of Substance Use, 10(4), 191–197.

https://doi.org/10.1080/14659890500114359

Hakim, A. . (2018). Penanganan Problematic Internet Use (PIU) Pada Anak Usia Pre-

13

Adolescent Dengan Metode Peer Tutorial. Universitas Negeri Malang.

Johnson, G. M. (2010). Young children’s Internet use at home and school: Patterns and

profiles. Journal of Early Childhood Research, 8(3), 282–293.

https://doi.org/10.1177/1476718X10379783

Kalmus, V., Blinka, L., & Ólafsson, K. (2015). Does it matter what mama says:

Evaluating the role of parental mediation in european adolescents’ excessive

internet use. Children and Society, 29(2), 122–133.

https://doi.org/10.1111/chso.12020

Katadata.co.id. (2019). Tingkat Ketercanduan Internet di Indonesia Nomor Lima di

Dunia. 2019.

Kim, J., Larose, R., & Peng, W. (2009). Loneliness as the cause and the effect of

problematic internet use: The relationship between internet use and psychological

well-being. Cyberpsychology and Behavior, 12(4), 451–455.

https://doi.org/10.1089/cpb.2008.0327

Lemmens, J. S., Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2009). Development and validation of

a game addiction scale for adolescents. Media Psychology, 12(1), 77–95.

https://doi.org/10.1080/15213260802669458

Leung, L. (2004). Net-generation attributes and seductive properties of the internet as

predictors of online activities and internet addiction. Cyberpsychology and

Behavior, 7(3), 333–348. https://doi.org/10.1089/1094931041291303

Livingstone, S. (2011). Internet, children and youth. The Handbook of Internet Studies,

348–368.

Livingstone, S., & Helsper, E. J. (2008). Parental mediation of children’s internet use.

Journal of Broadcasting and Electronic Media, 52(4), 581–599.

https://doi.org/10.1080/08838150802437396

Livingstone, S., Mascheroni, G., Dreier, M., Chaudron, S., & Lagae, K. (2015). How

parents of young children manage digital devices at home: The role of income ,

education and parental style. EU Kids Online, September, 3–25.

https://doi.org/10.1136/bjophthalmol-2011-300110

Milani, L., Osualdella, D., & Di Blasio, P. (2009). Interpersonal relationships, coping

strategies and problematic internet use in adolescence: An Italian study. Annual

Review of CyberTherapy and Telemedicine, 7(1), 69–71.

https://doi.org/10.3389/conf.neuro.14.2009.06.068

Moazedian, A., Taqavi, S.A., Hosseini Almadani, M.A., Mohammadyfar, M.A.,

Sabetimani, M. (2014). Parenting style and internet addiction. Journal of Life

14

Science and Biomedicine, 4(1), 9–14.

Murk, C. J. (2006). Self-Esteem Research, Theroy, and Practice. Toward a Positive

Psychology of Self-Esteem. Springer Publishing Company.

Nathanson, A. I. (1999). Identifying and explaining the relationship between parental

mediation and children’s aggression. Communication Research, 26(2), 124–143.

https://doi.org/10.1177/009365099026002002

Navarona, A. I. (2016). Hubungan antara Praktek Unsafe Action dalam penggunaan

gadget dengan Keluhan Subyektif gangguan kesehatan mata pada Murid Sekolah

Dasar Islam Tunas Harapan Tahun 2016 [Universitas Dian Nuswantoro].

http://eprints.dinus.ac.id/19078/

Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos. Feldman, R. D. (2007). Human Development

Data - Human Development Reports (11th ed.). McGraw-Hill.

http://hdr.undp.org/en/data

Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi

Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,

1(1), 1. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.26

Prambayu, I. (2018). Pengaruh gaya pengasuhan, keterampilan sosial, dan kesepian

terhadap kecenderungan adiksi internet pada remaja. Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Society and the

Adolescent Self-Image, 1–326. https://doi.org/10.1177/003803856900300250

Samarein, Z. A., Far, N. S., Yekleh, M., Tahmasebi, S., Ramezani, Y. V., & Sandi, L.

(2013). Relationship between Personality Traits and Internet Addiction of

Students at Kharazmi University. International Journal of Psychology and

Behavioral Research., 2(1), 10–17.

Santrock, J. W. (2010). Life span development Edition 13. McGraw-Hill.

Sativa, R. L. (2017, November 5). Berapa Lama Waktu yang Ideal untuk Menggunakan

Gadget? Detikinet. https://inet.detik.com/cyberlife/d-3398914/berapalama-

waktu-ideal-gunakan-gadget

Servidio, R., Gentile, A., & Boca, S. (2018). The mediational role of coping strategies

in the relationship between self-esteem and risk of internet addiction. Europe’s

Journal of Psychology, 14(1), 176–187. https://doi.org/10.5964/ejop.v14i1.1449

Shoemaker, A. L. (1980). Construct validity of area specific self-esteem: The Hare

Self-Esteem Scale. Educational and Psychological Measurement, 40(2), 495–

501. https://doi.org/10.1177/001316448004000231

15

Stieger, S., & Burger, C. (2010). Implicit and explicit self-esteem in the context of

internet addiction. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 13(6),

681–688. https://doi.org/10.1089/cyber.2009.0426

Tafarodi, R. W., & Jr, W. B. S. (2001). Two-dimensional self-esteem : theory and

measurement. 31.

Terry, A., Szabo, A., & Griffiths, M. (2004). The exercise addiction inventory: A new

brief screening tool. Addiction Research and Theory, 12(5), 489–499.

https://doi.org/10.1080/16066350310001637363

Tuasikal, R. (2019, November 5). Kecanduan Games, 200-an Anak Jawa Barat Dirawat

di RSJ. Voa Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/kecanduan-games-200-

an-anak-jawa-barat-dirawat-di-rsj/5130693.html

Umar, J. (2012). Bahan ajar uji validitas konstruk dengan analisis faktor konfirmatorik.

Tidak Dipublikasikan.

Wardani, A. S. (2019, November 5). Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Sentuh

Angka 171 Juta. Liputan6.Com.

https://www.liputan6.com/tekno/read/3967287/jumlah-pengguna-internet-di-

indonesia-sentuh-angka-171-juta

Widyanto, L., & Griffiths, M. (1998). Internet Addiction : Does It Really Exist ? (

Revisited ). Young, 127–149.

http://www.academia.edu/780572/Griffiths_M.D._1998_._Internet_addiction_D

oes_it_really_exist_In_J._Gackenbach_Ed._Psychology_and_the_Internet_Intra

personal_Interpersonal_and_Transpersonal_Applications._pp._61-

75._New_York_Academic_Press

Widyanto, L., & Griffiths, M. (2006). “Internet addiction”: A critical review.

International Journal of Mental Health and Addiction, 4(1), 31–51.

https://doi.org/10.1007/s11469-006-9009-9

Widyanto, L., Griffiths, M., Brunsden, V., & McMurran, M. (2004). The psychometric

properties of the internet related problem scale: A pilot study. International

Journal of Mental Health and Addiction, 6(2), 205–213.

https://doi.org/10.1007/s11469-007-9120-6

Wirawan, Jerome. (2019). Anak kecanduan game online: 'Memegang pisau' dan

'memukul wajah ibu', dirawat di rumah sakit jiwa. BBC Indonesia.

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50655956

Wita, M. M. N. A., Khasanah, A. N., & Rahayu, M. S. (2018). Tipe Parental Mediation

dan Adiksi Internet Siswa Kelas V SD X Bandung. Psympathic : Jurnal Ilmiah

Psikologi, 5(2), 221–230. https://doi.org/10.15575/psy.v5i2.3310

16

Wong, Xi Yu & Gan, Shi Yi & Chong, H. J. (2016). The relationship between

loneliness, life satisfaction and internet addiction among young adults. Universiti

Tunku Abdul Rahman.

Young, K. S. (2004). Internet addiction: A New Clinical Phenomenon and Its

Consequences. American Behavioral Scientist, 48(4), 402–415.

https://doi.org/10.1177/0002764204270278

Young, Kimberly S. (1996). Psychology of computer use: XL. Addictive use of the

Internet - A case that breaks the stereotype. Psychological Reports, 79(3 PART

1), 899–902. https://doi.org/10.2466/pr0.1996.79.3.899

Young, Kimberly S., & Rogers, R. C. (1998). The relationship between depression and

internet addiction. Cyberpsychology and Behavior, 1(1), 25–28.

https://doi.org/10.1089/cpb.1998.1.25

91

LAMPIRAN A. Surat Izin Penelitian

18

LAMPIRAN B. Kuesioner Penelitian

Kuesioner

Assalamu’alaikum Wr Wb

Saya Rismawati mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta semester akhir. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian untuk penyusunan tugas akhir perkuliahan (skripsi).

Saya membutuhkan bantuan Kamu untuk menjadi responden dalam

penelitian saya dengan cara mengisi kuesioner. Tidak ada jawaban yang benar

atau salah. Data diri dan hasil kuesioner ini hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih kepada Kamu karena kesediaan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salam Hormat,

Peneliti

DATA RESPONDEN

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin : L / P (Coret yang tidak perlu)

4. Asal Sekolah :

Beri tanda checklist ( ) untuk jawaban yang Anda pilih dibawah ini sesuai

dengan diri Anda. 5. Saat ini kamu kelas berapa?

4 SD

5 SD

6 SD

6. Tinggal bersama

Ayah dan/ Ibu

Saudara Dekat

19

7. Perangkat yang biasa digunakan untuk menggunakan internet (Coret yang

tidak perlu)

Handphone/ Smartphone

Ipad / Tablet

Komputer / Laptop / Netbook

Lainnya (………………..)

8. Tempat biasa menggunakan internet

Rumah

Sekolah

Warung Internet (Warnet)

Lainnya (……………….)

9. Lama waktu yang dihabiskan untuk menggunakan internet dalam sehari

1 – 3 Jam/hari

4 – 6 Jam/hari

6 – 9 Jam/hari

> 9 Jam/hari

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta memilih pernyataan yang

sesuai dengan diri Anda. Berilah tanda checklist (Ö) pada jawaban yang Anda

pilih dari keempat pilihan jawaban yang tersedia pada tiap-tiap pernyataan, yaitu:

STS : Apabila Kamu Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

TS : Apabila Kamu Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

S : Apabila Kamu Setuju dengan pernyataan tersebut

SS : Apabila Kamu Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut

Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan,

seluruh jawab adalah benar selama itu sesuai dengan diri Kamu.

CONTOH PENGISIAN

Ketika jawaban Kamu SANGAT TIDAK SETUJU DAN SETUJU

No Pernyataan STS TS S SS

20

1 Saya selalu memikirkan internet setiap saat

2 Saya menghabiskan banyak waktu luang untuk

berinternet

Skala 1

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya selalu memikirkan internet setiap saat

2 Saya menghabiskan banyak waktu luang untuk

berinternet

3 Saya merasa bahwa saya cenderung kecanduan internet

4 Saya menghabiskan waktu online lebih lama dari yang di

rencanakan

5 Saya menambah waktu saya ketika menggunakan internet

6 Saya pernah tidak dapat berhenti ketika sedang

menggunakan internet

7 Saya menggunakan internet untuk melupakan masalah di

kehidupan nyata

8 Saya menggunakan internet untuk menghilangkan stress

9 Saya menggunakan internet untuk membuat saya merasa lebih baik

10 Saya tidak dapat mengurangi waktu dalam menggunakan

internet

11 Orang lain pernah gagal ketika mencoba mengurangi waktu kamu berinternet

12 Saya pernah gagal ketika mencoba mengurangi waktu

menggunakan internet

13 Saya merasa kacau/murung ketika tidak dapat

menggunakan internet

14 Saya marah ketika tidak dapat menggunakan internet

15 Saya menjadi stress ketika tidak dapat menggunakan

internet

16 Saya bertengkar dengan orang lain (contoh: orangtua,

teman) karena waktu saya, saya habiskan menggunakan

21

internet

17 Saya nyuekin orang lain (contoh: orangtua, teman) ketika saya menggunakan internet?

18 Saya berbohong tentang berapa lama waktu yang saya

habiskan ketika menggunakan internet

Skala 2

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya punya banyak teman seperti teman saya yang lain

2 Saya tidak seterkenal teman saya yang lain

3 Saya melakukan hal yang saya suka seperti teman saya

4 Teman sebaya saya sering memilih saya

5 Teman saya berfikir saya orang yang menyenangkan

6 Saya seringkali jadi pendiam karena saya berbeda dari

yang lain

7 Teman saya seringkali berharap mereka seperti saya

8 Saya berharap saya menjadi orang yang berbeda agar

mendapatkan banyak teman

9 Saat pemilihan ketua kelompok, saya yang di pilih.

10 Ketika ada hal buruk terjadi, saya bukan orang yang

dimintai pertolongan

11 Orangtua saya bangga sama saya

12 Tidak ada orang yang memperhatikan saya di rumah

13 Orangtua saya berfikir saya anak yang mandiri

14 Orangtua saya berusaha memahami saya

15 Orangtua terlalu berharap dari saya

22

16 Saya anak yang berharga bagi orangtua saya

17 Orangtua saya percaya saya akan menjadi orang yang sukses

18 Saya seringkali berharap saya di lahirkan di tengah

keluarga lain

19 Guru saya terlalu berharap dari saya

20 Saya melakukan hal yang sama seperti teman saya

lainnya

21 Saya seringkali merasa tidak berharga di sekolah

22 Saya selalu bangga dengan rapor saya

23 Guru saya seringkali terlihat senang dengan tugas saya

24 Sebagian besar guru saya tidak memahami saya.

25 Di kelas saya adalah orang penting

26 Walau saya sudah belajar keras, saya tidak akan juara di

kelas

27 Saya merasa sangat beruntung memiliki guru-guru seperti

sekarang.

Skala 3

No Pernyataan STS TS S SS

1 Orangtua membatasi saya menggunakan whatsapp

2 Orangtua bertanya apa yang saya lakukan saat

menggunakan internet

3 Orangtua membantu saya ketika saya kesulitan saat

menggunakan internet

4 Orangtua menyaring aplikasi mana yang boleh saya

download

5 Orangtua memeriksa aplikasi yang sudah saya download

23

6 Orangtua membatasi saya Menonton video di internet

7 Orangtua duduk mendampingi saya menggunakan

internet

8 Orangtua menjelaskan alasan adanya aplikasi yang baik

dan buruk

9 Orangtua mengecek apa saja yang saya cari dari aplikasi

10 Orangtua memeriksa pesan pada media sosial saya

11 Orangtua membatasi saya memiliki sosial media

12 Orangtua mendukung saya untuk belajar banyak hal

menggunakan internet

13 Orangtua memberikan saran dalam menggunakan internet

yang aman

14 Orangtua membatasi waktu saya dalam menggunakan

internet

15 Orangtua memeriksa profil dan isi grup-grup di sosial

media saya

16 Orangtua membatasi saya mengirim informasi pribadi

saya pada orang lain di internet

17 Orangtua melakukan kegiatan bersama saya dengan menggukan internet

18 Orangtua membantu ketika ada hal yang mengganggu

saat menggunakan internet

19 Orangtua memiliki alat untuk mencegah adanya perusak

pada internet

20 Orangtua memeriksa semua kontak dan teman-teman saya

di media sosial

24

LAMPIRAN C. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas adiksi internet

UJI VALIDITAS KONSTRUK ADIKSI INTERNET DA NI=18 NO=205 MA=PM LA ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM11

ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14 ITEM_15 ITEM_16 ITEM_17 ITEM_18 PM SY FI=AI.COR MO NX=18 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK ADIKSI FR TD 8 7 TD 5 4 TD 18 17 TD 12 11 TD 2 1 TD 9 8 TD 17 16 TD 18 16 TD 14 13 TD 16 5 TD 9 7

TD 12 3 TD 10 1 TD 5 2 TD 4 2 TD 9 2 TD 11 5 TD 10 4 TD 10 8 TD 7 1 TD 15 14 TD 15 13 TD 16

15 TD 13 6 TD 13 11 TD 9 3 TD 11 8 TD 10 5 TD 14 5 TD 18 14 TD 17 14 TD 16 14 TD 13 2 TD 11

10 TD 12 5 TD 12 10 TD 18 1 TD 18 15 TD 18 4 TD 7 2 TD 9 6 TD 8 6 TD 18 9 TD 18 11 TD 14 3

TD 13 3 TD 6 3 TD 14 7 TD 10 7 TD 8 1 TD 11 1 TD 13 1 PD OU TV SS MI

25

Hasil uji validitas peer self esteem

UJI VALIDITAS KONSTRUK PEER SELF ETEEM DA NI=10 NO=205 MA=PM LA ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 PM SY FI=PSE.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK PEER FR TD 9 7 TD 7 4 TD 10 2 TD 6 4 TD 4 2 TD 5 3 TD 10 8 TD 9 8 TD 3 1 TD 8 7 PD OU TV SS MI

26

Hasil uji validitas home self esteem

UJI VALIDITAS KONSTRUK HOME SELF ETEEM DA NI=8 NO=205 MA=PM LA ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14 ITEM_15 ITEM_16 ITEM_17 ITEM_18

PM SY FI=HSE.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK HOME FR TD 3 2 TD 8 7 TD 3 1 TD 5 2 TD 8 2 TD 8 5 PD OU TV SS MI

27

Hasil uji validitas school self esteem

UJI VALIDITAS KONSTRUK SCHOOL SELF ETEEM DA NI=9 NO=205 MA=PM LA ITEM_19 ITEM_20 ITEM_21 ITEM_22 ITEM_23 ITEM_24 ITEM_25 ITEM_26 ITEM_27 PM SY FI=SSE.COR MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK SCHOOL FR TD 6 3 TD 7 1 TD 8 3 TD 7 2 TD 6 5 TD 5 1 TD 4 3 TD 2 1 TD 4 2 TD 8 5 PD OU TV SS MI

28

Hasil uji validitas restrictive

UJI VALIDITAS KONSTRUK RESTRICTIVE DA NI=4 NO=205 MA=PM LA ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 PM SY FI=RES.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK RESTRICT FR TD 3 1 PD OU TV SS MI

29

Hasil uji validitas active mediation of child’s internet use

UJI VALIDITAS KONSTRUK ACTIVE MEDIATION OF CHILD'S INTERNET USE DA NI=4 NO=205 MA=PM LA ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 PM SY FI=USE.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK USE FR TD 4 1 PD OU TV SS MI

30

Hasil uji validitas active mediation of child’s internet safety

UJI VALIDITAS KONSTRUK ACTIVE MEDIATION OF CHILD'S INTERNET SAFETY DA NI=4 NO=205 MA=PM LA ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 PM SY FI=SAFETY.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK SAFETY FR TD 4 1 TD 4 2 PD OU TV SS MI

31

Hasil uji validitas technical restrictive

UJI VALIDITAS KONSTRUK TECHNICAL RESTRICTION DA NI=4 NO=205 MA=PM LA ITEM_13 ITEM_14 ITEM_15 ITEM_16 PM SY FI=TR.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK TECHNIC FR TD 3 1 PD OU TV SS MI

32

Hasil uji validitas monitoring

UJI VALIDITAS KONSTRUK MONITORING DA NI=4 NO=205 MA=PM LA ITEM_17 ITEM_18 ITEM_19 ITEM_20 PM SY FI=MON.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK MONITOR FR TD 3 1 TD 4 1 PD OU TV SS MI

33

LAMPIRAN D. Hasil Analisis Data

Deskripsi Statistik

Regresi Berganda

34

35

Regresi Proporsi