palinologi dan paleobotani

3
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERYNAMA : UMI AKOYAMA NIM : 03071181320007. KELAS : INDRALAYA Mata Kuliah/Kode : Paleobotani dan Palinologi Jumlah Beban Studi : 3 SKS Pertemuan ke- : Tanggal : 3 Desmber 2015 Pokok Bahasan : Palinologi Pengajar : Dr. Budhi Kuswan Susilo, ST, MT.. MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUAN PALEBOTANI DAN PALINOLOGI Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, spora, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen. Palinologi berasal dari bahasa yunani paluno yang berarti 'memercikan' dan pale yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam Bahasa Latin pollen) (Hyde dan Williams, 1944). Dalam Geologi, analisa yang paling sering digunakan adalah analisa Polen dan Spora. Polen adalah serbuk berwarna kuning, dihasilkan dari bunga (Angiospermae dan Gymnospermae) Sedangkan Spora adalah serbuk yang dihasilkan oleh Pteridophyta dan tumbuhan tingkat rendah (ganggang, jamur,lumut, dsb). Polen digunakan untuk mempelajari hidrokarbon dan lingkungan pengendapan. Sedangkan Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian Paleobotani meliputi aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi dunia tumbuhan. ANALISIS POLEN Polen dibahas dan dipelajari secara terpisah dalam ilmu palinologi. Namun kedudukan dan manfaatnya dalam aplikasi paleontologi sama pentingnya dibandingkan dengan mikrofosil yang lain. Syarat analisis palinologi adalah identifikasi yang tepat dan benar tentang fosil polen dan spora. Analisis polen merupakan metode paling penting dalam rekonstruksi flora, vegetasi, dan lingkungan masa lampau karena : 1. Sifat polen yang sangat awet atau tahan terhadap kerusakan akibat proses diagenesis 2. Polen dihasilka dalam jumlah yang sangat banyak.

Upload: jonathan-sims

Post on 15-Feb-2016

245 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pengertian palinologi dan keguanannya dalam geologi

TRANSCRIPT

Page 1: palinologi dan paleobotani

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY”

NAMA : UMI AKOYAMANIM : 03071181320007.KELAS : INDRALAYA

Mata Kuliah/Kode : Paleobotani dan PalinologiJumlah Beban Studi : 3 SKSPertemuan ke- :Tanggal : 3 Desmber 2015Pokok Bahasan : PalinologiPengajar : Dr. Budhi Kuswan Susilo, ST, MT..

MATERI KULIAH DAN PENDALAMAN PENGETAHUANPALEBOTANI DAN PALINOLOGI Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, spora, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen. Palinologi berasal dari bahasa yunani paluno yang berarti 'memercikan' dan pale yang berarti 'debu' (sehingga mirip dengan kata dalam Bahasa Latin pollen) (Hyde dan Williams, 1944). Dalam Geologi, analisa yang paling sering digunakan adalah analisa Polen dan Spora. Polen adalah serbuk berwarna kuning, dihasilkan dari bunga (Angiospermae dan Gymnospermae) Sedangkan Spora adalah serbuk yang dihasilkan oleh Pteridophyta dan tumbuhan tingkat rendah (ganggang, jamur,lumut, dsb). Polen digunakan untuk mempelajari hidrokarbon dan lingkungan pengendapan. Sedangkan Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian Paleobotani meliputi aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi dunia tumbuhan.

ANALISIS POLEN Polen dibahas dan dipelajari secara terpisah dalam ilmu palinologi. Namun kedudukan dan manfaatnya dalam aplikasi paleontologi sama pentingnya dibandingkan dengan mikrofosil yang lain. Syarat analisis palinologi adalah identifikasi yang tepat dan benar tentang fosil polen dan spora. Analisis polen merupakan metode paling penting dalam rekonstruksi flora, vegetasi, dan lingkungan masa lampau karena :

1. Sifat polen yang sangat awet atau tahan terhadap kerusakan akibat proses diagenesis

2. Polen dihasilka dalam jumlah yang sangat banyak.

Page 2: palinologi dan paleobotani

“STUDENT CENTER LEARNING – INQUIRY AND DISCOVERY ”

3. Polen dapat tersebar secara luas dan lebih merata4. Polen dapat diperoleh dalam sedimen dengan jumlah yang lebih banyak

sehingga memungkinkan untuk diuji secara statistik .Syarat analisis palinologi adalah identifikasi yang tepat dan benar tentang fosil

polen dan spora. Analisis palinologi harus selalu mendasarkan pada studi taksonomi, struktur morfologi, produksi, deposisi dan pengawetan struktur polen.

Skluptur (sclupture)Skluptur adalah variasi morfologi dari permukaan struktur dinding, berupa hiasan-hiasan yang dapat diamati pada dinding luar pollen.

Apertur (aperture)Apertur adalah suatu area yang tipis pada eksin yang berhubungan dengan perkecambahan polen. Apertur merupakan salah satu karakter polen yang sangat penting, yaitu evolusi apertura sangat berguna dalam menentukan perjalanan evolusi tumbuhan berbiji. Ada dua macam apertur pollen yaitu:

1. Colpus berbentuk celah memanjang dimana ratio panjang & lebar> 2. Pollen dengan apertur berbentuk colpus disebut colpate.

2. Pori (pore) berbentuk lubang bulat atau sedikit eliptis. Pollen dengan apertur berbentuk pori disebut porate.

3. Pollen yang mempunyai colpus dan pori disebut colporate (Gambar 1)

Pada spora, aperture disebut laesurae. Yang terdiri dari dua bentuk yaitu: 1. monolete2. terilete

Gambar 1 Bentuk Apertur Polen

Page 3: palinologi dan paleobotani

APLIKASI PALINOLOGI DAN PALEOBOTANI:

1. Melacak sejarah kelompok dan jenis (spesies) tumbuhan2. Melacak sejarah komunitas tumbuhan dan habitatnya3. Menentukan umur relatif batuan atau sedimen4. Memperlajari sejarah iklim5. Mempelajari pengaruh manusia terhadap lingkungan6. Mempelajari kandungan serbuk sari di udara dan pengaruhnya terhadap

kesehatan manusia.7. Menentukan kandungan serbuk sari dalam madu (melisopalinologi)8. Membantu memecahkan kasus kriminologi

Palinologi digunakan pada banyak aplikasi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang lain seperti geokronologi, biostratigrafi, paleoekologi dan perubahan iklim. Pada biostratigrafi sendiri palinologi digunakan untuk penentuan umur batuan sedimen, penentuan iklim dan lingkungan pengendapan bersama foraminifera dan nanofosil secara umum. Dalam Arkeologi, mempelajari dalam suatu daerah, apakah yang ada atau apa yang tumbuh dalam suatu wilayah tersebut.Di bidang kriminologi pun studi ini telah dibuktikan dapat merekonstruksi tumbuh-tumbuhan yang diperlukan dalam ilmu forensik. Berguna dalam Paleobotani, yakni menentukan tumbuhan pada masa lampau. Sedangkan dalam kriminalogi, berguna dalam pencarian pembunuh dengan mempelajari polen yang tertransport.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. http://www.scribd.com/doc/177168627/Aplikasi-paleontologi#scribd

Christiyoda, S. 2010. Paleobotani. http:// christiyoda. blogspot. co.id /2010/ 10/ paleontologi. html.

Nida, Erika. 2015. Palinologi. http://dokumen.tips/documents/palinologi-erik-nida.html