paparan anestetik inhalasi.pptx
DESCRIPTION
paparan anastesi inhalasi UPHTRANSCRIPT
ANESTETIK INHALASI
Obat-obat anestesia yang berupa gas atau cairan mudah menguap yang diberikan melalui pernafasan pasien.
Anestetik inhalasi Cairan mudah menguap
Gas
Derivat halogen hidrokarbon: Halotan, Triklor-etilen, dan Kloroform.
N2O
Derivat eter: Enfluran, Isofluran, Desfluran, Sevofluran
Siklopropana
Mekanisme Kerja
• Belum jelas
• Ambilan alveolus gas/ uap anestetik inhalasi
ditentukan oleh sifat fisiknya:
– Ambilan alveolus.
– Difusi gas dari paru ke darah.
– Distribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya
• Zat tidak larut makin cepat induksi & pemulihan
ANESTETIK INHALASI
• MAC (Minimum Alveolar Concentration) kadar minimal zat tersebut
dalam alveolus pada tekanan 1 atm yang diperlukan untuk mencegah
gerakan pada 50% pasien yang dilakukan insisi standar.
• Makin tinggi MAC, maka makin rendah potensi zat anestesi tersebut.
• Konsentrasi uap anestetik dalam alveoli selama induksi ditentukan oleh
:
– Konsentrasi inspirasi
– Ventilasi Alveolar
– Koefisien darah/ gas
– Curah Jantung atau aliran darah paru
– Hubungan Ventilasi-perfusi
HALOTANSIFAT FISIK & KIMIAWI
• Nama lain: Fluotan
• 2,bromo-2-khloro-1,1,1-trifluoroetan
• Cairan yang tidak berwarna, tidak mudah terbakar,
baunya enak dan tak merangsang jalan napas.
• Halotan harus disimpan dalam botol gelap supaya tidak
rusak oleh cahaya dan diawetkan oleh timol 0,01%.
ANESTETIK INHALASI
HALOTANEFEK FARMAKOLOGI
• SSP: vasodilatasi serebral aliran darah serebral TIK ≠ kraniotomi
• Kardiovaskular: depresi otot jantung, relaksasi otot polos hipotensi,
bradikardia. Kombinasi dg adrenalin disritmia.
• Respirasi : depresi pusat pernapasan pola napas cepat dan dangkal
• Ginjal : aliran darah ke ginjal, laju filtrasi glomerulus dan diuresis.
• Hepar : aliran darah pada lobulus hepar. Kontroversial “ hepatitis post-
halothane”
• Uterus : Pada SC dibatasi 1 vol% relaksasi uterus
• Suhu tubuh : suhu sentral tubuh tetapi suhu permukaan tubuh menggigil
ANESTETIK INHALASI
HALOTAN
PENGGUNAAN KLINIK
• Komponen hipnotik dalam pemeliharaan anestesia
umum, analgetik ringan dan relaksasi otot ringan.
• Pada bayi dan anak-anak yang tidak kooperatif,
halotan digunakan untuk induksi bersama-sama
dengan N2O secara inhalasi.
ANESTETIK INHALASI
HALOTANDOSIS
• Induksi: pada udara inspirasi2-3 vol% bersama-sama N2O
• Pemeliharaan: pola napas spontan 1- 2 vol%, pola napas
kendali 0,5-1 vol%.
KONTRAINDIKASI
• Pasien dg gg. Fx liver, gg. Irama jantung
• kraniotomi
ANESTETIK INHALASI
HALOTANANESTETIK INHALASI
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
Induksi cepat dan lancar Batas keamanan sempit
Tidak meledak Analgesia dan relaksasinya kurang sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain
Tidak iritatif thdp mukosa jalan nafas Hipotensi
Pemulihannya relatif cepat Gg. Irama jantung
Tidak menimbulkan mual muntah Hepatotoksik
Menggigil pasca-anestesia
ENFLURANSIFAT FISIK & KIMIAWI• Nama lain: Etran, aliran
• 2 kloro-1,1,2-trifluoroethyl eter
• MAC 1.63- 1.70%.
• Bentuk cair, tidak berwarna, tidak iritatif, berbau agak
harum, tidak eksplosif.
• Lebih stabil dibandingkan dengan halotan dan induksinya
lebih cepat dibandingkan dengan halotan.
ANESTETIK INHALASI
ENFLURANEFEK FARMAKOLOGI
• SSP: dosis dan hipokapnia “twitching” ≠ riw. epilepsi
• Kardiovaskular: efek sama dg halotan; kepekaan otot jantung dg katekolamin dg
dihambatkonsentrasi pd plasma . Kombinasi dg adrenalin 3x lebih aman dr halotan.
• Respirasi : depresi pusat pernapasan lebih kuat dari halotan, tetapi tidak menimbulkan
iritasi pada mukosa jalan nafas sehingga batuk, laringospasme dan peningkatan sekresi
kelenjar jalan nafas tidak terjadi
• Ginjal : aliran darah ke ginjal, laju filtrasi glomerulus dan diuresis.
• Hepar : adanya gg. Hepar yang reversibel setelah pemakaian enfluran
• Uterus: depresi tonus otot uterus, namun respon uterus terhadap oksitosin tetap baik
selama dosis enfluran rendah
ANESTETIK INHALASI
ENFLURAN
PENGGUNAAN KLINIK
• Komponen hipnotik dalam pemeliharaan anestesia
umum, analgetik ringan dan relaksasi otot ringan.
• Pada bayi dan anak-anak yang tidak kooperatif,
halotan digunakan untuk induksi bersama-sama
dengan N2O secara inhalasi.
ANESTETIK INHALASI
ENFLURAN
DOSIS
• Induksi: pada udara inspirasi2-3 vol% bersama-sama
N2O
• Pemeliharaan: pola napas spontan 1- 2 vol%, pola
napas kendali 0,5-1 vol%.
KONTRAINDIKASI
Pasien dg gg. Fx liver ataupun ginjal
ANESTETIK INHALASI
ENFLURANANESTETIK INHALASI
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
Induksi cepat dan lancar Batas keamanan sempit
Tidak meledak Analgesia dan relaksasinya kurang sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain
Tidak iritatif thdp mukosa jalan nafas Hipotensi
Pemulihannya lebih cepat dari halotan
tidak menimbulkan mual muntah
Tidak menimbulkan menggigil pasca-anestesia
N2OSIFAT FISIK & KIMIAWI
• Nama lain: Gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen
monoksida
• N2O diperoleh dengan memanasikan amonium nitrat pada suhu
240oC dan akan terurai menjadi N2O dan H2O
• Gas yang tidak bewarna, berbau manis, tidak bersifat iritasi, tidak
mudah terbakar
• Zat ini dikemas dalam bentuk cair dalam silinder warna biru 9000L
atau 1800L dengan tekanan 50 atm.
ANESTETIK INHALASI
N2OEFEK FARMAKOLOGI
• SSP: aliran darah serebral & volume darah serebral TIK ringan; konsumsi
O2 d otak
• Kardiovaskular: ≠perubahan laju jantung dan curah jantung TD stabil
• Respirasi : minimal; ≠iritasi epitel paru boleh diberikan pd pasien asma
• GIT : mual-muntah post-operatif
• Ginjal : -
• Hepar : -
• Uterus: kontraksi tidak berpengaruh
• Otot rangka: ≠relaksasi otot rangka perlu pelumpuh otot
ANESTETIK INHALASI
N2OPENGGUNAAN KLINIK
• Harus disertai O2 minimal 25%.
• Gas ini bersifat anestetik lemah, tetapi analgesinya kuat
• Biasanya dikombinasi
• Pada akhir anestesia setelah N2O dihentikanpengenceran O2
hipoksia difusi.
• Untuk menghindari terjadinya hipoksia difusi, berikan O2 100%
selama 5-10 menit.
ANESTETIK INHALASI
N2O
KONTRAINDIKASI
Pasien yang memiliki riwayat emboli arteri
maupun vena, pneumothoraks, obstruksi
abdomen akut dengan distensi usus,
pneumosefalus, kista pulmoner yang berisi
udara, dan tandur membran timpani
ANESTETIK INHALASI
Pendahuluan
• Isofluran, desfluran dan sevofluran– Turunan eter– Golongan obat anastesi modern
• Efek anastesi dipengaruhi oleh 3 hal:– Kelarutan dalam darah– Aliran darah alveolar– Perbedaan tekanan parsial antara gas di alveoli
dan darah vena.• Di eliminasi sebagian besar oleh paru-paru
Isofluran
• 1-kloro-2,2,2-trifluoroetil difluorometil• Induksi dan fase penyembuhan > halotan
• Sebagai rumatan pada dosis 1-2%• Induksi pada dosis 3% dlm O2, bau harum
Efek Pada Organ
• Sistem Kardiovaskular– Curah jantung dan Tek. Darah – Vasodilatasi pada Art. Koroner– Obat pilihan pada px dgn PJK– Dpt timbul rangsang simpatis Takikardia
• Sistem Pernafasan– volume tidal dan laju napas– Mengiritasi jalan napas
Efek Pada Organ
• Sistem saraf dan Otot rangka– Aliran darah ke otak lewat vasodilatasi– Konsumsi O2 otak Pilihan pada bedah otak– Relaksasi otot rangka & lurik Sectio Caesaria ✖
• Traktus GI, Liver dan Ginjal– Tidak ada efek pada GI dan Liver– Laju filtrasi glomerulal dan aliran darah ginjal
Desfluran
• 1-fluoro-2,2,2-trifluorometil ether• Cepat menguap, diberikan lewat alat khusus
• Efek sangat cepat < 5 menit terjadi induksi• Dipakai pada tindakan di poli klinik
Efek Pada Organ
• Sistem Kardiovaskular– Curah jantung dan Tek. Darah – Rangsangan simpatis Takikardia
• Sistem Pernafasan– volume tidal dan laju napas– Iritan kuat terhadap jalan napas– Batuk, spasme laring, sekresi mukosa berlebih
Efek Pada Organ
• Sistem saraf dan Otot rangka– Aliran darah ke otak lewat vasodilatasi– Relaksasi otot rangka dan pelumpuh otot
• Traktus GI, Liver dan Ginjal– Tidak ada efek pada GI, Liver dan Ginjal
Sevofluran
• Fluorometil 2,2,2-trifluoro-1-[trifluorometil]etil ether• Tidak berwarna, jernih, mudah menguap
• Induksi sangat cepat, iritasi jalan napas• Metabolisme o/ hepar dan rusak o/ kapur soda
Efek Pada Organ
• Sistem Kardiovaskular– Curah jantung dan Tek. Darah – Takikardia ✖– Baik pada pasien dgn iskemik miokard
• Sistem Pernafasan– volume tidal dan laju napas– Tidak mengiritasi jalan napas pilihan pada
pediatrik
Efek Pada Organ
• Sistem saraf dan Otot rangka– Aliran darah ke otak lewat vasodilatasi– Tidak sekuat isofluran / desfluran– Delirium pasca anastesi pada anak-anak– Relaksasi otot rangka
• Traktus GI, Liver dan Ginjal– Tidak ada efek pada GI dan Liver– Toksik terhadap renal pada beberapa kasus