paper polimer pengantar material teknik
TRANSCRIPT
1 | P a g e
TUGAS PAPER PENGANTAR MATERIAL TEKNIK 2011 Komponen Ban dalam Kendaraan Otomotif
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M. Soedarsono DEA
Disusun oleh:
NUR AINI ( 1206217553)
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut saya ucapkan, selain hamdalah untuk mewujudkan rasa syukur saya
kepada Allah SWT yang te lah melimpahkan se luruh nikmat-Nya sehingga saya dapa t
menye lesa ikan paper dengan judul Ban pada Komponen otomotif ini tepat wak tu
S ho la wa t se r ta sa la m se la lu te rc u ra h kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membawa cahaya kebenaran kepada kita umatnya.
Da lam pembuatan Paper ini, saya mendapa tkan banyak dukungan dan bantuan
dar i banyak p ihak. Ucapan ter ima kas ih t idak hentinya saya ber ikan kepada p ihak –
pihak yangtelah membantusaya,diantaranya:
1. Orang tua saya, ayah dan ibu saya tidak hentinya memberikan pemaklumannya atas semua
kegiatan saya yang sangat menyita waktu.
2. Prof.Dr.Ir Johny Wahyudi M. Soedarsono DEA, selaku dosen pengajar yang dengan sabar
membimbing saya dan memicu saya untuk belajar banyak dengan membuat tugas paper ini.
3. Teman – teman saya yang te lah mensupport dan meminjamkan sarana kepada
sayadalam penyelesaian Paper ini.
Akhirnya saya hanya b isa berha rap aga r Paper saya dapa t bermanfaa t dan
memberikansumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.
Depok, 15 Desember 2012
Penulis
3 | P a g e
Abstrak
Saat ini teknologi material, khususnya karet sudah sangat maju. Material karet digunakan
dihampir semua bidang, seperti manufaktur, telekomunikasi, rumah tangga, transportasi dan lain
sebagainya, dalam bidang transportasi penggunaan material karet sebagian besar digunakan untuk
pembuatan ban, ban merupakan penopang dan alat yang digunakan agar kendaraan dapa t bekerja
dengan maksimal.
Bahan karet yang digunakan pada ban harus mempunyai spesifikasi tertentu misal ketahanan
terhadap keausan yang tinggi, tidak berubah bentuk pada temperatur tinggi, ketahanan terhadap
pengaruh ozon yang tinggi, ketahanan terhadap sinar matahari dan lain sebagainya.
Industry ban meruopakan salah satu industry yang berkembang di Indonesia hal ini dibuktikan
karena produksi ban semakin meningkat sejalan dengan hal itu keberadaan ban-ban bekas yang
sudah tidak terpakai tentu menjadi masalah sendiri untuk ditangani.
Ban sendiri adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari
kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara
kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Ban juga merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan
diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam
dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran
serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap
udara.
Kata kunci: kegunaan ban, proses daur ulang ban terbaru, sifat ban, proses pembuatan ban
4 | P a g e
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………....ii
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………….iii
Abstrak dan kata kunci……………………………………………………………………………………..iv
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan dan manfaat penulisan…………………………………………………………………………1
Pembahasan
2.1 Sejarah ban…………………………………………………………………………………………....2
2.2 Sifat-sifat ban…………………………………………………………………………………………2
2.3 Struktur dan konstruksi ban……………………………………………………………………………3
2.4 Keunggulan karakteristik ban radial atas dan bias……………………………………………………….3
2.5 Keunggulan ban radial tubeless dengan ban radial tubetype……………………………………………..4
2.6 Kegunaan ban………………………………………………………………………………………...4
2.7 Proses pembuatan ban………………………………………………………………………………....6
2.7.2 Bahan baku ban……………………………………………………………………………....6
2.7.2 Proses pembuatan ban…………………………………………………………………………...7
2.8 Cara mendaur ulang ban……………………………………………………………………………...12
Kesimpulan dan saran
3.1Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..15
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………...15
Referensi……………………………………………………………………………………………………16
5 | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban merupakan bagian penting dari
kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara
kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagai salah
satu komponen penting pada kendaraan, ban berfungsi sebagai pengendali arah kendaraan, sebagai
penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya, sebagai penerus tenaga dari mesin,
dan sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor (anonim1, 2010).
Ban juga merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan
diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam
dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran
serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap
udara.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk melengkapi nilai mata kuliah pengantar material teknik
2. Mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai ban dalam otomotif
Dit injau da r i manfaa t tulisan ini secara teo r it is, maka has il penulisan ini
diha rapkandapat digunakan bagi pengembangan ilmu metalurgi dan material, fisika terapan,
danilmu otomotif yang leb ih
6 | P a g e
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH BAN
Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet.
Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi.
Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan
karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan
karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh
Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898
ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang
dia pinjam dari salah seorang iparnya.
Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban
hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan
perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William
Erskine Bartlett menemukan ban luar.
2.2 SIFAT-SIFAT BAN
Karena sifat karet yang mudah dibentuk, dapat direnggangkan, kenyal, dan lentur.
Seandainya ban mobilmu terbuat dari kayu, kamu pasti tidak akan merasa nyaman saat
mengendarainya.
Sifat-sifat karet :
1). Kuat, lentur dan elastis,
2). Tidak tahan api (meleleh jika dipanaskan),
3). Bersifat isolator,
4). Tidak tembus air.
Karet bersifat kuat dan lentur. Karet juga bersifat elastis. Artinya, karet dapat ditarik
memanjang dan jika dilepaskan akan kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, karet
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya membuat ban, alas sepatu, dan pemb ungkus
7 | P a g e
kabel. Meskipun karet bersifat kuat dan lentur, tetapi tidak tahan api. Ingatlah, jangan sampai
peralatan di rumahmu yang terbuat dari karet terkena api! Karet yang terkena api akan meleleh.
2.3 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BAN
1. Ban Radial
Konstruksi ban radial terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara tegak lurus
dengan garis tengah ban.
2. Ban Bias
Konstruksi ban bias terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara bersilang dengan
arah diagonal antara satu dengan yang lain.
2.4 KEUNGGULAN KARAKTERISTIK BAN RADIAL ATAS BAN BIAS
Kecepatan
Speed rating ban radial secara umum lebih tinggi dari ban bias.
Daya Tempuh
Radial speed rating is generally higher than that of bias
Daya Kemudi
Ban radial mempunyai cengkeraman dan kestabilan lebih tinggi baik di jalan lurus maupun
ditikungan.
Konsumsi Bahan Bakar
Dengan Konstruksi radial, ban radial mempunyai tahanan meluncur (Rolling Resistance) yang kecil
dibandingkan ban bias, sehingga terjadi penghematan bahan bakar, karena pelepasan energi yang
kecil
Penampilan
Ban radial lebih menarik dari segi gaya, rancangan dind ing dan telapak ban dibandingkan dengan
ban bias.
8 | P a g e
2.5 KEUNGGULAN BAN RADIAL TUBELESS DENGAN BAN RADIAL TUBETYPE
Pada umumnnya ban radial mempunyai konstruksi tubeless (tidak menggunakan ban dalam).
Ban tubeless adalah ban yang tidak memerlukan ban dalam dan sebagai penggantinya ban tersebut
dilapisi dengan lapisan inner liner dari bahan karet yang kedap udara.
Keunggulan ban tubeless adalah :
• Lebih ringan dibanding ban tubetype
• Lebih aman pada saat ban terkena benda tajam (paku).
• Resiko terhadap ban meledak akibat panas karena gesekan tidak ada
Ban Tubeless:
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan
sekitar tahun 1990
2.6 KEGUNAAN BAN
Kegunaan Utama Ban
1. Menahan beban
Dalam hal menahan beban yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban
berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
2. Meredam guncangan
Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal
sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik
daripada ban tipe bias.
3. Meneruskan tenaga dari mesin
Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini
berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern
atau kembangan dari ban.
4. Meneruskan fungsi kemudi
Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan
kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
9 | P a g e
Ban juga memiliki kegunaan memikul beban kendaraan dan meredam kejutan-kejutan yang
ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan.
Ban pneumatic (diisi angin) tersusun dari empat bagian utama yaitu : Carcass, Tread, Breaker dan
Bead.
· Carcass
Carcass ada didalam ban. Fungsinya menahan berat, goncangan, tumbukan dan tekanan
angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cords. Karet yang melapisi cord tidak hanya
melindungi dari kerusakan luar, tetapi juga mencegah gesekan antara cords.
· Tread
Tread adalah kulit luar ban, berfungsi untuk melindungi carcass dari keausan dan lain- lain
kerusakan. Bagian dimana tread-tread berhubungan langsung dengan jalan disebut crown. Bagian
disamping ban disebut side wall dan daerah pertemuan dengan tread disebut shoulder. Permukaan
crown mempunyai bermacam-macam patern. Alur-alur yang dibuat pada permukaan ban disebut
Groove atau non skid. Shoulder dinamakan juga Butters dan merupakan bagian yang menyangga
crown. Daerah ini mempunyai konsentrasi karet yang paling tebal dan disini dibuat juga alur
(groove) untuk mengeluarkan panas.
· Breaker
Ditempatkan diantara treads dan carcass berfungsi sebagai peredam goncangan. Sebagai
tambahan, untuk mencegah pemisahan dan untuk mengurangi perubahan elastisitas, selembar karet
disisipkan antara carcass dan breaker yang berfungsi sebagai bantalan.
· Bead
Bead digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung cord, menjamin
pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek). Kawat bead terbuat dari baja dengan kadar karbon
tinggi. Bagian ujung yang berhubungan dengan pelek dan lebih dekat dengan pusat ban dinamakan
Bead Toe. Flipper membungkus bead wire dan didalamnya terisi beaf filler, karet keras berbentuk
segitiga (Apex rubber). Bead filler membantu flipper agar bias bercampur dengan baik di dalam
ban. Bagian yang berhubungan dengan flens dari pelek dinamakan Bead Hell. Bagian dari bead
dilapisi oleh semacam ply cord (yang sudah dilapisi karet), dinamakan chafer.
10 | P a g e
2.7 PROSES PEMBUATAN BAN
2.7.1 Bahan baku pembuatan ban
a) Karet alam atau polyisoprene merupakan bahan dasar yang berfungsi sebagai elastromer dalam
pembuatan ban.
b) Styrene-butadiene co-polymer (SBR) merupakan karet sintetis yang sering digunakan sebagai
bahan pengganti karet alam karena harganya yang lebih murah.
c) Polybutadiene digunakan dengan dikombinasikan dengan karet lainnya karena property low heat-
buildupnya.
d) Karet halobutyl digunakan untuk campuran ban dalam, karena permeabilitas udaranya yang
rendah. Atom-atom halogen menyediakan ikatan dengan campuran kerangka yang sebagian besar
adalah karet alam. Bromobutyl Lebih superior dibandingkan chlorobutyl, tetapi lebih mahal.
e) Karbon hitam, memiliki jumlah persentase terbesar di dalam campuran karet. Bahan ini
memberikan penguatan dan ketahanan terhadap abrasi.
f) Silica, digunakan bersama dengan karbon hitam pada ban berperforma tinggi, sebagai penguatan
low heat build up.
g) Sulfur membentuk ikatan silang dengan molekul karet pada proses vulkanisasi.
h) Pemercepat vukanisasi, merupakan senyawa organic kompleks yang mempercepat vulkanisasi.
i) Activator, membantu vulkanisasi terutama zinc oxide.
j) Antioxidants dan antiozonants mencegah retaknya dinding samping akibat cahaya mata hari dan
ozon.
k) Bahan tekstil, memperkuat kerangka pada ban
11 | P a g e
Gambaran umum proses Manufacturing Ban ( PT. Bridgestone Tire Indonesia )
Tire Flow Process
2.7.2 Proses Pembuatan Ban
1. Mixing / Banbury
Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire
Manufacturing menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan
kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic
Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap
awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic
Rubberdengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan
pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada
12 | P a g e
saat material tersebut masuk kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang
berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound.
Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan
diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.
2. Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan
extruding hingga terbentuk profil. Hasil akhir dari tahapan ini adalah side
wall, tread dan filler. Side wall merupakan salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban,
lapisan karet pembungkus carcass darishoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk
fashion jika dihias denganwhite ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya
tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan radial.
Screw Mc. Extruder dalam perawatan
3. Calender
13 | P a g e
Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply.
Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesinCalender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon)
juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses
pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven
dengan suhu 160°C agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon,
dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.
4. Bead
Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu melapisi
kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire sudah
berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.
5. Cutting
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir dari proses ini
biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester,
Nylon, dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin
Calender yang kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi
90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan
beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon
dan compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi
sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel
belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance.
6. Building
14 | P a g e
Building Mc.
Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi yang telah
dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang
telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi
satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut denganGreen Tire (GT).
Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan istilah 1st
stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap
kedua atau 2nd stage dengan menambahkan steel belt, cap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini
dilakukan dengan menggunakan mesin yang dioperasikan oleh satu operator di masing – masing
tahap.Green Tire ( G
7. Curing
Curing Mc.
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari
proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari
beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT
harus diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai
diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses paintingChem Trend yaitu
15 | P a g e
pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di
bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing
operator untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau
vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh
persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan
dari bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah
tekanan steamyang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur
sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam
cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai prosescuring selesai secara
keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah
jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan
(Finishing).
8. Finishing / quality control
Inspection
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja
tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga
dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas,
berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk
memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualit
9. Wrapping/Packaging
16 | P a g e
Wrapping Tire
Wrapping Mc.
Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan OK, setiap ban
dibungkus seluruh permukaannya dengan lilitan plastik secara mekanis
2.8 Cara Mendaur Ulang Ban
Proses daur ulang ban sangat penting untuk pengurangan limbah, menjaga kebersihan
lingkungan, dan juga memerangi perubahan iklim.
Ban merupakan sumber limbah yang sangat umum, dan semakin dipermasalahkan sebagai
penyebab kerusakan lingkungan. Salah satu isu utama terletak pada daya tahan ban. Ban bisa jadi
sangat sulit dihancurkan untuk didaur-ulang, pada banyak kasus, yang terjadi adalah bertambahnya
tumpukan ban di lahan buangan rongsokan atau di lokasi lainnya.
17 | P a g e
Dengan sekitar sebuah ban per orang yang dibuang setiap tahunnya, kita dapat melihat
bahwa isu pembuangan ban sangatlah penting. Banyak ban yang dibuang begitu saja di lokasi
pembuangan dan penimbunan, ban yang menimbulkan banyak risiko bagi lingkungan dan kesehatan
manusia.
Tidak banyak terobosan berarti pada proses daur ulang ban. Teknologi yang berhubungan
dengan daur ulang ban telah ada selama lebih dari 100 tahun. Ketika mesin masticator diciptakan
oleh Thomas Hancock sekitar tahun 1820, yang memungkinkan pihak industri mampu
menghancurkan produk berbasis karet yang sudah tua.
Ketika proses shredding (penghancuran) itu selesai, potongan-potongan karet kemudian bisa
ditumbuk bersama-sama dalam bentuk blok yang lebih besar untuk diangkut dan digunakan untuk
membuatan produk baru. Bahkan, karena mulai tingginya harga karet di sekitar tahun 1910 dan
selama bertahun-tahun setelahnya, sekitar 50% dari semua produk karet merupakan produk daur
ulang.
Masalah utama mengenai pembuangan dan penimbunan ban disebabkan oleh tingkat racun yang
dapat bocor ke dalam tanah saat kondisi lembab. Masalah ini juga terjadi di lokasi pembuangan
umum, dan merupakan perhatian utama bagi lingkungan.
Dengan hampir setiap jenis ban bisa didaur ulang, seharusnya tidak ada alasan untuk
membuang dan menimbun ban sehingga dapat merusak lingkungan. Ban yang tidak dapat didaur
ulang saat ini hanyalah ban pada industri yang jauh lebih besar, yang ser ing ditemukan pada truk-
truk besar. Dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai bagaimana cara kita untuk
mendaur ulang produk ini, proses daur ulang ban akan menjadi hal yang lebih umum pada beberapa
tahun mendatang. Namun saat ini dilansir dari liputan 6.com terdapat teknologi baru dalam
pengolahan ban bekas
18 | P a g e
Proses daur ulang ban bekas, Queensland.
Ban bekas kendaraan memang kerap berakhir di tempat pembuangan sampah dan
menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Setiap tahunnya di seluruh dunia lebih dari satu
miliar ban kendaraan dibuang. Ini dilakukan karena orang lebih memilih membuangnya begitu saja,
sedangkan biaya mendaur ulang ban bekas seringkali lebih tinggi daripada nilai karet yang
dihasilkan dari daur ulang ban itu. Permasalahan lingkungan ini membuat para ahli lingkungan
kerap dipusingkan dengan permasalahan yang disebabkan oleh ban bekas yang materialnya tidak
mudah terurai.
Seorang peneliti dari Queensland, Australia, baru-baru ini, menemukan cara mudah mendaur
ulang ban-ban tersebut. Penemuan John Dobyze ini adalah hasil penelitian selama bertahun-tahun.
Cara pendaurulangan ban dari Queensland ini tidak saja akrab dengan lingkungan tetapi juga
menguntungkan secara ekonomi.
Menurut Dobyze, caranya adalah setelah dilepas dari rangka bajanya, ban-ban itu direndam
di dalam minyak hingga karetnya melunak. Dengan cara awal ini, orang tidak akan mengalami
kesulitan memisahkan karet dari kandungan logam dan serat di dalamnya. Selanjutnya, sebuah oven
microwaveraksasa digunakan untuk memanaskan karet tadi. Tahap ini membuat karbon dan sekitar
tiga liter minyak terekstraksi dari setiap ban.
Dalam penemuannya, Dobyze menghabiskan tiga juta dolar Australia untuk membangun
proyek perintis di Gold Coast. Dia memperkirakan operasi skala besar ini nantinya memakan biaya
20 juta dolar Australia. Kendati demikian, dengan memakan biaya besar tersebut sang penemu ini
yakin inovasinya di bidang teknologi ini akan menghasilkan uang.
19 | P a g e
Menurut Dobyze, dari setiap ban ini nantinya akan dapat dihasilkan keuntungan tiga dolar
Australia. Dobyze berpendapat, penemuannya mendapat penghargaan Eureka Award dari Museum
Australia. Saat ini, dia sedang memasarkan teknologi ciptaannya ke seluruh negara. Sejauh ini,
Dobyze mengaku telah menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan Korea untuk
menjalankan proyek daur ulang ban bekas di Negeri Ginseng tersebut
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban merupakan bagian penting dari
kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara
kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Selain itu
terdapat 9 tahap dalam proses pembuatan ban antara lain mixing/banbury, extruding, calendar, bead.
Cutting, building,curing, finishing/quality control, dan wrapping/packging. Saat ini telah ditemukan
teknogi untuk mendaur ulang ban bekas sehingga masalah sampahbna bekas dapat teratasi.
3.2 Saran
Ditengah kemajuan perkembangan teknologi material, Ban yang selama ini merupakan
komponen penting dalam industry otomotif mendapat perhatian khusus. Karena seperti diketahui
benda berbahan dasar polimer biasanya memerlukan waktu ribuan tahun untuk terurai. Sehingga
dimasa depan perlu diciptakannya ban berdasar polimer ataupun berbahab yang lain namun tetap
bersahabat dengan lingkungan.
20 | P a g e
REFERENSI
Sofyan T,Bondan.2010. Pengantar material teknik. Depok: Salemba teknika
http://www.liputan6.com/
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/
http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/bagaimana-proses-pembuatan-ban-mobil.html
http://xtop-gear.com/general/ban-tyre/