paper ( sumber dana usaha)
DESCRIPTION
kewirausahaanTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang
cukup untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau
perusahaan harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan dengan berbagai
cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya pengembangan suatu usaha di
perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu adalah
strategi pembiayaan.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan
kursus ketrampilan berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja
meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan keyakinan
bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang bantuan juga
diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha tertentu
seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau untuk
bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
Permasalahan utama yang meruntuhkan niat seseorang untuk berwirausaha
adalah permasalahan modal (dana). Orang-orang yang tidak memmpunyai link
(jaringan) yang baik akan sulit untuk mendapatkan modal (pinjaman) bagi usaha
yang dipikirkannya, namun dengan mengetahui peluang mana saja yang dapat
memberikan modal usaha, analisis kebutuhan modalnya serta menguasai
penganggarannya maka jalan utama untuk membuka sebuah usaha akan terbuka.
1.2 Tujuan
Adapun tujaun dari paper ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sumber-sumber pendanaan usaha?
2. Untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan?
3. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan
usaha?
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dukungan keuangan?
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Modal
Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahaan serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka factor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi.
Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak akan
berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan
berbagai rupa aspek. Dalam hubungan inipun perlu disayangkan bahwa hingga
kini di antara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat “communis opinio”
tentang apa yang disebut modal, sehingga karena begitu banyaknya pendapat-
pendapat mengenai pengertian modal yang kadang-kadang bertentangan satu
dengan lainnya, hal ini akan dapat membingungkan kita (Riyanto 2010).
Dalam hubungan ini dikemukakan beberapa pengertian modal menurut
beberapa penulis. Modal merupakan hak yang dimiliki perusahaan, komponen
modal yang terdiri dari: modal setor, agio saham, laba ditahan, adangan laba, dan
lainnya. Schwiedland (dalam Riyanto 2010) memberikan pengertian modal
dalam artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk
uang (geldkapital) atupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin,
barang-barang dagangan, dan lain sebagainya.
2.2 Sumber-Sumber Penawaran Modal
Menurut Riyanto (2010) dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan sumber penawaran modal dibagi menjadi dua :
1. Sumber-sumber penawaran modal menurut asalnya
2. Sumber- sumber penawaran modal menurut cara terjadinya
Dalam sumber-sumber penawaran modal menurut asalnya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Sumber internal (Internal Sources)
2
Sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah “keuntungan yang ditahan” laba ditahan (retained net
profit) dan penyusutan (depreciations).
a) Depresiasi
Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari
depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada
metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sementara sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti
aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai
perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat pergantian tersebut.
Selama waktu itu depresiasi merupakan sumber penawaran modal di
dalam perusahaan itu sendiri. Makin besar jumlah depresiasi berarti
makin besar sumber internal dari dana yang dihasilkan di dalam
perusahaan yang bersangkutan.
b) Laba ditahan
Besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau laba ditahan,
selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode
tertentu, juga tergantung kepada “dividend policy” dan “ plowing back
policy” yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun
laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena
perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba
tersebut dibagikan sebagai dividen, maka bagian laba yang dijadikan
cadangan kecil, yang ini berarti bahwa sumber intern yang berasal dari
cadangan adalah kecil jumlahnya.
2. Sumber eksternal (External Sources)
Sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Dana
yang berasal dari sumber eksternal berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta
atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari
parakreditur merupakan utang bagi perusahaan dan modal yang berasal dari pada
kreditur tersebut ialah apa yang disebut modal asing atau modal pinjaman. Modal
yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan
3
merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan, dan dana ini
dalam perusahaan akan menjadi modal sendiri.
Dalam sumber-sumber penawaran modal menurut cara terjadinya dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1) Tabungan
Tabungan ialah pendapatan yang tidak dikonsumir. Suatu perusahaan
dikatakan mengadakan tabungan apabila perusahaan menyisihkan
sebagian dari keuntungan yang diperolehnya untuk pembentukan cadang
an yang bertujuan antara lain untuk memperkuat basis finansial atau untuk
membelanjai expansi dikemudian hari. Memperkuat basis finansial
misalnya dengan mengadakan investasi dalam “earning assets”. Untuk
mengahadapi perluasan perusahaan dikemudian hari perlu dibentuk
cadangan. Dengan demikian maka tabungan ini merupakan sumber
internal bagi perusahaan.
2) Penciptaan atau kreasi uang atau kredit oleh bank
Sebagai sumber kedua dari penawaran modal adalah penciptaan atau
kreasi uang atau kredit oleh bank. Yang dapat menciptakan uang itu tidak
hanya bank sirkulasi tetapi juga bank-bank dagang yang menciptakan uang
giral.
3) Intensifikasi penggunaan uang
Cara ini dapat dilakukan oleh bank dengan meminjamkan kembali uang-
uang yang dipercayakan atau disimpan oleh masyarakat di bank.
Perusahaan-perusahaan produksipun dapat mengintensifkan penggunaan
uang yang sementara menganggur misalnya dengan meminjamkan
kepada perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan atau untuk
digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk memperluas usaha-
usahanya.
2.3. Jenis - Jenis Modal
Riyanto (2010) membagi jenis-jenis modal menjadi dua, yaitu:
1. Modal asing atau hutang
4
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan
modal tersebut merupakan utang yang padasaatnya harus dibayar kembali.
Menurut waktu pemakaiannya, modal asing atau utang dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a) Modal asing atau utang jangka pendek
Modal utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari
kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat
menyelenggara kan usahanya
b) Modal asing atau utang jangka menengah
Modal utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau
umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.
Kebutuhan membelanjai usaha dengan jenis kredit ini dirasakan karena
adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek
di satu pihak dan juga sukar untuk dipenuhi dengan kredit jangka
panjang dilain pihak.
c) Modal asing atau utang jangka panjang
Modal utang jangka panjang adalah utang yang jangka adalah panjang,
umumnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini pada
umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi)
atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan
yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu
lamanya. Modal sendiri menurut Riyanto (2010) terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu
perseroan terbatas. Bagi perusahaan, yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama
hidupnya. Meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah
5
merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang
saham dapat menjual sahamnya.
b) Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu
yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Tidak semua cadangan
termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk
dalam modal sendiri ialah:
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian
dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila
penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah
cadangan sebagaimana diuraikan di atas. Apabila perusahaan belum mempunyai
tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan
tersebut merupakan keuntungan yang ditahan.
3. Alasan Penggunaan Modal Pinjaman
Dengan menerapkan kebijakan leverage, perusahaan memutuskan untuk
mengikutsertakan modal pinjaman dengan disertai kewajiban membayar beban
yang bersifat tetap di dalam struktur modal perusahaan sebagai jaminan penarikan
modal pinjaman dari kreditur, karena tidak satupun dari pihak kreditur yang
bersedia memberikan pinjaman tanpa adanya jaminan keamanan dan pembayaran
kembali dana yang berasal dari para pemegang saham.
Dengan menggunakan modal pinjaman dalam membelanjai aktivitas
usahanya, berarti membuka kesempatan bagi manajemen perusahaan untuk
memaksimalkan kemakmuran para pemilik atau pemegang saham, tercermin pada
meningkatnya return on equity. Proporsi modal pinjaman ini tidak selalu
memberikan jaminan meningkatnya keuntungan atau laba. Untuk melihat
apakah dengan menerapkan kebijakan financial leverage itu memberikan
keuntungan atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan tingkat bunga
atau modal pinjaman dengan tingkat pengembalian yang diperoleh perusahaan.
(Kasmis 2010)
Dalam hal ini terdapat tiga kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu :
6
1. Rate of return lebih besar daripada tingkat bunga, berarti terdapat
keuntungan bagi pemegang saham yang merupakan selisih antara rate
of return yang dicapai dengan tingkat bunga. Keadaan ini disebut
favourable leverage
2. Rate of return sama dengan tingkat bunga, berarti pendapatan bagi
para pemegang saham sama dengan bunga yang harus dibayarkan.
Keadaan ini tidak disarankan untuk menarik modal pinjaman kecuali ada
pertimbangan lain.
3. Rate of return lebih kecil daripada tingkat bunga. Keadaan ini
menunjukkan bahwa perusahaan menderita kerugian akibat digunakannya
modal pinjaman dan kondisi ini disebut unfavourable leverage.
Dengan memperbesar leverage, maka hal ini akan berarti bahwa tingkat
ketidakpastian dari return yang akan diperoleh akan semakin tinggi, tetapi pada
saat yang sama hasil tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang akan
diperoleh. Besarnya leverage ini bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya atau dari satu periode ke periode lainnya dalam satu
perusahaan, tetapi yang jelas semakin tinggi leverage maka akan semakin tinggi
pula risiko yang dihadapi serta semakin besar return atau penghasilan yang
diharapkan. Risiko yang dimaksud adalah ketidakpastian dalam hubungannya
dengan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban tetapnya.
Adapun alasan mengapa perusahaan menggunakan modal pinjaman
menurut Sugiarto (2009) adalah :
1. Penggunaan utang tidak akan memengaruhi kekuasaan (voice share) dari
pemilik perusahaan sejauh perusahaan tidak menyalahi kontrak terhadap
kewajiban perusahaan (pemberi utang bias menerima voting privileges
hanya jika perusahaan menyalahi kontrak terhadap kewajiban).
2. Pembayaran utang kepada kreditur dapat mengurangi pajak penghasilan
perusahaan.
3. Kebijakan utang perusahaan juga dikaitkan dengan upaya
pengurangan masalah keagenan. Manajen dianggap tidak selalu bertindak
sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
4. Proporsi Penggunaan Modal Pinjaman
7
Setiap perusahaan yang menerapkan kebijakan modal pinjaman harus
benar-benar memperhatikan imbangan risiko dan hasil dari kebijakan
tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya efek negatif dari penggunaan modal
pinjaman, yaitu meningkatnya cost of capital dan risiko keuangan. Oleh karena
itu, proporsi atau perbandingan antara modal pinjaman dan modal sendiri
merupakan yang paling penting dalam menentukan profitabilitas dari penggunaan
finansial tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi
simpan pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang
ditawarkan oleh bank – bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber-sumber dana
yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut:
1) Dana Pribadi
Dana pribadi berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang-
barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah
merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga.
Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
2) Dana Dari Sistem Gadai
Dana dari sistem gadai ini dapet diperoleh dengan menggadaikan barang
maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-formal, misalkan
rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana,
keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga
jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
3) Pinjaman Kepada Lembaga Non-Formal
8
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok
pertemanan ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun
jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.
4) Bermitra atau Berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali
usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga
bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong
murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan
tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses
mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk
keperluan dana yang sangat mendesak.
5) Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai
program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat
murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6) Pinjaman Ke Lembaga Non-Bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau
BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya
relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan.
Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka
waktu pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang
ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus
menjadi anggota terlebih dahulu.
7) Pinjaman Ke Bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar
adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila
dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.
8) Pasar Modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal.
Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi
9
salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang
harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan
surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan
laporan keuangan setiap periode.
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni:
1) Pembiayaan Jangka Pendek
Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari yang wajib dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun
seperti dari sumber internal, factoring (anjak piutang), trade credit,
commercial paper, commercial banks, uang teman, uang keluarga, dan lain
sebagainya.
2) Pembiayaan Jangka Panjang
Pembiayaan jangka panjang adalah uang atau dana yang didapat
perusahaan untuk berbagai keperluan jangka panjang perusahaan dari
kreditor, investor, pemilik perusahaan yang dananya dapat dikembalikan
dalam tempo waktu lebih dari setahun seperti dari laba ditahan (retained
earnings), pembiayaan dari utang (debt financing) dan equity financing
(pembiayaan dari ekuitas).
Mendanai Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan dalam
perusahaan anda Setiap perusahaan membutuhkan uang untuk modal investasi dan
menyediakan modal kerja. Sebagian orang mempunyai cukup uang yang
ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang lain tidak mempunyai
uang sama sekali dan berharap dapat meminjam semuanya. Ada orang yang tahu
caranya untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat hati-hati dan
bersedia meminjamkan uang sesedikit mungkin dan berharap bunga yang
menarik. Uang dari sumber lain mempunyai biaya yang lain pula sebagian
mencerminkan risiko yang berbeda. (Halimah, 2015)
3.2 Sumber-sumber Dana Perusahaan
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang
cukup untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau
perusahaan harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan dengan berbagai
cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya pengembangan suatu usaha di
10
perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu adalah
strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok besar sumber pendanaan : Dana
internal : merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan (cash flow
internal: seperti laba dan akumulasi penyusutan) atau pun berasal dari penjualan
aset usaha dan atau aset pribadi.
1) Dana investor
Dama investor merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang tertarik
berinvestasi pada bisnis atau usaha yang sedang dan atau akan dijalankan.
Dana investor dapat berupa pinjaman perusahaan, investasi langsung,
kerjasama investasi, atau pun pembelian saham.
2) Dana Suplier
Dana Suplier merupakan sumber dana yang tidak secara langsung terlihat
sebagai fisik uang, namun sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo
pembayaran yang lebih panjang. Sumber dana suplier biasanya terjadi jika
sudah terdapat kepercayaan yang besar kepada kunsumennya.
3) Dana Lembaga Keuangan
Dana lembaga keuangan yang di maksud dapat berupa Bank, atau pun
lembaga-lembaga pembiayaan lainnya.
Dana internal memiliki konsekwensi atau risk rendah karena pengeluaran
dana tidak memiliki dapak kewajiban baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan
maupun manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk bilamana suplier
menerapkan bunga progresive terhadap tempo yang kita peroleh, risk ini akan
berdampak pada beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan
memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki pola yang pasti baik itu
mengenai syarat, dan imbal hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak
mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya berpengaruh pada
pengelolaan keuangan saja. Dana investor cenderung memiliki risk medium
sampai tinggi, karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang pasti, juga
cenderung mempengaruhi keputusan manajemen. (Fitriani, 2012)
11
Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang dapat di ukur manfaat
dan resikonya, bagi perusahaan yang memiliki sumber dana internal kuat dapat
memilih opsi penyediaan dana internal. Namun untuk tetap menjaga kesehatan
cash flow usaha, sumber dana dapat di pertimbangkan yang berasal dari eksternal,
baik itu Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung memiliki kekuatan yang
lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi pilihan yang terbaik. Bank menjadi
resiko bilamana usaha atau bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana
dan strategi bisnis.
3.3. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan Usaha
Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal usaha agar tidak terjebak
hutang besar yang bisa mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :
Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana
Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan tingkat suku bunga pinjaman
Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali
Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal atau dana
Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah keuangan suatu usaha agar
proses pencicilan untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang telah di
tentukan
Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara pelaku usaha
dengan investor
Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan
Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan sebagai
modal dasar untuk memulai suatu usaha
3.4. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan
Tedapat tiga sumber dana untuk setiap perusahaan-penyertaan modal
pinjaman (hutang) dan laba yang ditahan. Kebanyakan perusahaan meng
gantungkan pada pinjaman dari bank. Sebagai pemberi pinjaman komersial, bank
sangat mengharapkan hasil dari suatu investasi dan tidak menginginkan
kehilangan uang dari para pemodalnya karena kebangkrutan perusahaan yang
dipinjami uang. Bank sangat tanggap terhadap kebutuhan perusahaan kecil, tetapi
ada saatnya mereka menganggap risiko yang tinggi untuk meminjamkan uangnya.
Hal ini biasanya disebabkan karena perusahaan itu didirikan oleh seseorang yang
12
mempunyai sedikit pengalaman berusaha dan tidak mempunyai banyak uang
untuk ditanamkan dalam perusahan, dan karena agunan yang tidak mencukupi.
Perusahaan kecil seringkali membutuhkan sumber bantuan keuangan
untuk dapat mengembangkan usahanya. Bantuan keuangan beserta saran-saran
tersedia dari berbagai sumber terutama didaerah yang tingkat penganggurannya
tinggi. Dana dapat datang dari pemerintah dan dari organisasi lainnya. Banyak
perusahaan PT memberi bantuan kerja sama dalam bentuk pinjaman atau hibah.
Bank pasti akan memberikan bantuan keuangan pada perusahaan kecil yang
menerima bantuan dari sumber-sumber ini.
Jaringan dukungan keuangan untuk perusahaan kecil. Setiap pengusaha
yang sedang memulai atau mengembangkan usahanya dan membutuhkan
dukungan keuangan harus menyiapkan suatu rencana usaha yang komprehensif
yang dengan jelas menguraikan keadaan keuangannya. Konsultan dapat
membantu menyiapkan rencana ini dan juga menunjukkan organisasi apa saja
yang dapat memberikan saran dan pelatihan. Konsultan yang berpengalaman
meng-etahui cara terbaik untuk menyiapkan dokumen pendukung yang cocok
untuk usaha kecil dan memberi bimbingan untuk mengajukan permohonan
dukungan keuangan itu. Adanya dukungan keuangan dari suatu organisasi akan
meyakinkan organisasi lainnya untuk memberikan dukungan juga. Banyak
sumber dukungan keuangan tetapi anda harus waspada mengenai persyaratannya.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan
kursus ketrampilan berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja
meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan keyakinan
bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang bantuan juga
diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha tertentu
seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau untuk
bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
1) Pinjaman
Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi pengembangan ekonomi. Syarat
dan kondisinya bisa tergantung pada daerah tempat usaha anda. Bunga
pinjaman ini biasanya tetap besarnya untuk jangka waktu pinjaman atau
13
lebih rendah dari bunga pinjaman bank pada umumnya. Agunan yang
diminta biasanya juga lebih rendah daripada yang diminta bank. Jangka
waktu pengembalian pinjaman bisa luwes (fleksibel) dan biasanya ada
tenggang waktu penangguhan pengembalian pinjaman. Pinjaman ini
mengharuskan adanya pengawasan oleh pemberi pinjaman dan diberikan
dukungan saran menjalankan usaha. Pinjaman ini hanya diberikan pada
usaha yang biasanya tidak bisa mendapatkan hutang dari bank.
2) Hibah
Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk memulai usaha baru,
terutama untuk pembelian peralatan usaha. Hibah dianggap sebagai
pendapatan usaha yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi, dan
meningkatkan laba dan pendapatan yang ditahan.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada paper ini adalah sebagai berikut :
1. Sumber-sumber penawaran modal menurut asalnya dapat di bagi menjadi
dua, yaitu sumber modal secara internal (Internal Sources) dan eksternal
(External Sources)
2. Jenis- jenis modal usaha ada dua yaitu modal saing dan modal sendiri
3. Terdapat tiga kelompok besar sumber pendanaan yaitu : dana investor,
dana suplier dan dana lembaga keuangan
4. Dukungan keuangan perusahaan biasanya didapat dari bank, namun pihak
bank tidak selalu memberikan pinjaman karena beberapa masalah seperti
bangkrutnya perusahaan yang meminjam.
5. Dalam pendanaan usaha ada beberapa hal yang harus di perhatikan
sehingga tidak mengalami kebrangkrutan dalam usahanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, 2012. Sumber- sumber dana untuk usaha. http : //fitriani 01 09 91. blogspot.
co. id/2012/12. kewirausahaan.html. Diakses pada tanggal 20 November 2015
Halimah. 2015. Sumber modal usaha. http:// halimahkhoirun. blogspot. Com /2015
/03/ kewirausahaan sumber modal usaha. html. Diakses pada tanggal 20 November 2015
Kasmir, 2010. Sumber Dana Peruahaan (Modal Pinjaman). Jurnal ilmu Mana-jemen. 2 (1) : 5-7
Riyanto, 2010. Sumber Pendanaan Usaha. Jurnal kewirausahaan. 3(2) : 17- 24.
Sugiarto, 2009. Sumber-sumber pendanaan Usaha (modal pinjaman). Jurnal kewirausahaan. 2(1) : 12-15
Schwiedland, 2010. Sumber-sumber dana (bentuk modal). Jurnal kewirausahaan. 2(1) : 8-10
15