paritta mangala

44
Paritta Maïgala PARITTA MAðGALA 1. NAMAKâRA GâTHâ Arahaÿ Sammà Sambuddho Bhagavà, Buddhaÿ Bhagavantaÿ abhivàdemi. (namaskàra) Svàkkhàto Bhagavatà Dhammo, Dhammaÿ namassàmi. (namaskàra) Supañipanno Bhagavato sàvakasaïgho, Saïghaÿ namàmi. (namaskàra) DOA SUJUD Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, Yang telah mencapai penerangan sempurna; aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagavà. (bersujud) Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagavà; aku bersujud di hadapan Dhamma. (bersujud) Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak sempurna; aku bersujud di hadapan Saïgha. (bersujud) 1

Upload: tjung-teck-sag

Post on 12-Jun-2015

543 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

PARITTA MAðGALA

1. NAMAKâRA GâTHâ

Arahaÿ Sammà Sambuddho Bhagavà,Buddhaÿ Bhagavantaÿ abhivàdemi.

(namaskàra)

Svàkkhàto Bhagavatà Dhammo,Dhammaÿ namassàmi.

(namaskàra)

Supañipanno Bhagavato sàvakasaïgho,Saïghaÿ namàmi.

(namaskàra)

DOA SUJUD

Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, Yang telah mencapai penerangan sempurna; aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagavà.

(bersujud)

Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Bhagavà; aku bersujud di hadapan Dhamma.

(bersujud)

Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak sempurna; aku bersujud di hadapan Saïgha.

(bersujud)

*) Sikap dalam namaskara : 1. lutut, 2. ujung jari-jari kaki, 3. dahi, 4. siku, 5. telapak tangan, menyentuh lantai.

2. PERSEMBAHAN PUJA

1

Page 2: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

LILIN

Ghana sarappadittena. Dipena tamadhamsina Tiloka-dipaÿ Sambuhddaÿ. Pujayami tamonudaÿ

Dengan penerangan ini, yang memancarkan cahaya Gemerlapan, menghapus kegelapan menjadi terang Ku menuju kepada Mu, Sang Maha Tahu, Sang Penebus Triloka, Penghapus ketidaktahuan

AIR

Adhivasetu no Bhante, Paniyaÿ parikappitaÿ, Bhojanaÿ parikappitaÿ, Khajjakaÿ parikappitaÿ, Bhesajjaÿ parikappitaÿ, Phalaÿ parikappitaÿ, Anukampaÿ upadaya, Patiganhatu muttamaÿ.

Duhai Bhante Junjungan kami, sudilah kiranya menerima persembahan air, makanan, manisan, obat-obatan, dan buah-buahan ini. Persembahan bakti yang dihaturkan dengan segala kerendahan, berdasarkan belas dan kasih Mu, yang dipancarkan kepada kami.

DUPA

Gandha Sambhara yuttena, Dhupena’haÿ Sugandhina,Pujaye pujaneyyam taÿ, Puja Bhajana Muttamaÿ.

Dengan dupa ini, yang harumnya semerbak, terdiri dari perpaduan wangi-wangian khusus, Ku bersujud kepada Sang Bhagava, mewujudkan sembah-bakti kepada yang patut disujudi

BUNGA

Vanna gandha gunopetaÿ, Etaÿ kusuma santatiÿ, Pujayami munidassa, Siripada saroruhe.

Pujemi Buddhaÿ kusumena’nena, Pu¤¤ena metena ca hotu mokkhaÿ, Pupphaÿ melayati yatha idaÿ me, Kayo tatha yati vinasabhavaÿ.

Sekumpulan bunga yang segar coraknya,Sedap, harum dan serba terpilih, Ku persembahkan bunga-bunga ini di kaki Sang GuruYang bentuknya bagaikan Seroja Suci.

Dengan persembahan bunga-bunga iniKepada Sang Buddha ku bersujudSemoga dengan bakti ini tercapailah kebebasan Sama halnya bunga-bungan ini yang pasti akan layu,Demikian pula tubuhku yang sebenarnya menuju kelapukan

CETIYA

Vandami cetiyam sabbaÿ, Sabba thanesu patitthitaÿ, Saririka dhatu mahabhodiÿ, Buddha rupaÿ sakalaÿ sada, Bodhisatta rupaÿ sakalaÿ sada.

Saya menghormati setiap Cetiya/Altar, di tempat mana saja beradanya, saya menghormati relik-relik Maha Bodhi, dan semua perwujudan Sang Buddha yang dimuliakan, semua bentuk perwujudan Bodhisatta yang dimuliakan.

2

Page 3: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

POHON BODHI

Yassa mule nisinno’va, Sabbarivijayaÿ aka, Patto sabbannutaÿ Sattha. Vande tam Bodhipadapaÿ.

Ime ete Maha Bodhi, Lokanathena pujita. Aham’pi te namassami, Bodhiraja namathu ‘te.

Duduk, merenung di bawah pohon Bodhi, Sang Guru menundukkan semua musuhnya (avijja), dan dicapailah kesadaran mutlak. Kepada Pohon Bodhi yang keramat ini aku bersujud

Pohon Bodhi, pohon kesadaran agung itu, sangatlah dihormati oleh Sang Guru Jagad. Kepadamu ‘ku pun ikut serta menjunjung tinggi. Duhai, Pohon Bodhi keramat, semoga pemujaan, selalu diberikan padamu

3. âRâDHANâ DEVATâ

Samantàcakkavàlesu atràgacchantu devatà, sad-dhammaÿ muniràjassa suõantu saggamokkhadaÿ. Sagge kàme ca råpe girisikharatate cantalikkhe vimàne, dãpe raññhe ca gàme taruvanagahane gehavàtthumhi khette. Bhummà càyantu devà jalathala visame yakkhagandhabbanàga, tiññhantà santike yaÿ munivaravacanaÿ sàdhàvo me sunaõtu.

Dhammassavanakàlo ayam bhadantàDhammassavanakàlo ayam bhadantà Dhammassavanakàlo ayam bhadantàCatatan : Bila membaca paritta di vihàra, maka tiga baris terakhir diganti dengan :

Buddhadassanakàlo ayam bhadantàDhammassavanakàlo ayam bhadantà Saïghapayiråpasanakàlo ayam bhadantà

PERMOHONAN KEPADA PARA DEVA

Semoga semua dewa di alam semesta hadir di sini, mendengarkan Dhamma nan agung dari Sang Bijaksana, yang membimbing ke Surga dan ke Kebebasan. Di alam Surga dan di alam Brahma, di puncak-puncak gunung, di angkasa raya, di pulau-pulau, di desa-desa dan kota, di hutan belukar, di sekeliling rumah dan ladang. Semoga dewa bumi mendekat melalui air, darat ataupun angkasa, bersama-sama dengan yakkha, gandhaba dan naga. Dan semoga di mana pun mereka berada, mereka dapat mendengarkan sabda Sang Bijaksana, seperti berikut:

Sekarang tiba saatnya mendengarkan DhammaSekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma

Catatan : Bila membaca paritta di vihàra, maka tiga baris terakhir diganti dengan :

Sekarang tiba saatnya melihat Sang BuddhaSekarang tiba saatnya mendengarkan DhammaSekarang tiba saatnya menghormat Sang Saïgha

4. PUBBABHâGANAMAKâRA

Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Buddhasa Bhagavato pubbabhàganamakàraÿ karoma se.Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada Sang Buddha, Sang Bhagavà

3

Page 4: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Bersama-sama :Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammà

Sambuddhassa(tiga kali)

PENGHORMATAN AWALTerpujilah Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, Yang telah mencapai Penerangan Sempurna. (tiga kali)

5. TISARAöA

Buddhaÿ saraõaÿ gacchàmi Dhammaÿ saraõaÿ gacchàmiSaïghaÿ saraõaÿ gacchàmi

Dutiyampi Buddhaÿ saraõaÿ gacchàmi Dutiyampi Dhammaÿ saraõaÿ gacchàmiDutiyampi Saïghaÿ saraõaÿ gacchàmi

Tatiyampi Buddhaÿ saraõaÿ gacchàmi Tatiyampi Dhammaÿ saraõaÿ gacchàmiTatiyampi Saïghaÿ saraõaÿ gacchàmi

TIGA PERLINDUNGAN

Aku berlindung kepada BuddhaAku berlindung kepada DhammaAku berlindung kepada Saïgha

Untuk kedua kalinya aku berlindung kepada BuddhaUntuk kedua kalinya aku berlindung kepada DhammaUntuk kedua kalinya aku berlindung kepada SaïghaUntuk ketiga kalinya aku berlindung kepada BuddhaUntuk ketiga kalinya aku berlindung kepada DhammaUntuk ketiga kalinya aku berlindung kepada Saïgha

6. NAMAKâRASIDDHI GâTHâ

Yo cakkhumà mohamalàpakaóóhoSàmaÿ va Buddho sugato vimuttoMàrassa pàsà vinimocayantoPàpesi khemaÿ janataÿ vineyyaÿBåddhaÿ varantaÿ sirasà namàmiLokassa nàtha¤ca vinàyaka¤caTantejasà te jayasiddhi hotuSabbantaràyà ca vinàsamentu.

Dhammo dhajo yo viya tassa satthuDassesi lokassa visuddhimaggaÿNiyyàniko Dhammadharassa dhàrãSàtàvaho santikaro suciõõoDhammaÿ varantaÿ sirasà namàmiMohappadàlaÿ upasatadàhaÿTantejasà te jayasiddhi hotuSabbantaràyà ca vinàsamentu.

Saddhammasenà sugatànugo yoLokassa pàpåpakilesajetàSanto sayaÿ santiniyojako caSvàkkhàtadhammaÿ viditaÿ karotiSaïghaÿ varantaÿ sirasà namàmiBuddhànubuddhaÿ samasãladiññhiÿTantejasà te jayasiddhi hotu Sabbantaràyà ca vinàsamentu.SYAIR PENGHORMATAN

Penglihat yang telah melenyapkan kebodohanDialah Sang Buddha, Sang Sugata, yang telah bebas

4

Page 5: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Ia telah bebas dari jeratan Mara si jahatIa membimbing orang banyak ke KeselamatanAku bersujud kepada Buddha nan MuliaPelindung dan Pemimpin dunia.Berkat kekuatan ini semoga anda mendapat kejayaanDan semua bahaya lenyap adanya.

Dhamma bagaikan bendera Sang GuruMenunjukkan jalan kesucian pada duniamenyelamatkan para pelaksana DhammaBila dilaksanakan dengan baik mengarah ke Kebahagiaan dan kedamaianAku bersujud kepada Dhamma nan MuliaPelenyap kebodohan, penakluk kobaran api nafsu.Berkat kekuatan ini semoga anda mendapat kejayaan Dan semua bahaya lenyap adanya.

Dhamma Duta pengikut Sang SugataPenakluk kejahatan dan noda dalam dunia iniMereka mendapat ketenangan, kedamaian, dan tanpa ikatanSetelah mereka mengetahui Dhamma yang sempurna dibabarkanAku bersujud kepada Saïgha nan MuliaYang mencapai kesempurnaan dengan Sãla dan ajaran Sang BuddhaBerkat kekuatan ini semoga anda mendapat kejayaanDan semua bahaya lenyap adanya.7. SACCAKIRIYA GâTHâ

Natthi me saraõaÿ a¤¤aÿBuddho me saraõaÿ varaÿEtena saccavajjenaSotthi me/te hotu sabbadà

Natthi me saraõaÿ a¤¤aÿDhammo me saraõaÿ varaÿEtena saccavajjenaSotthi me/te hotu sabbadà

Natthi me saraõaÿ a¤¤aÿSaïgho me saraõaÿ varaÿEtena saccavajjenaSotthi me/te hotu sabbadà

PERNYATAAN KEBENARAN

Tiada perlindung lain bagiku, Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku.Berkat kesungguhan pernyataan ini, semoga aku/anda selamat sejahtera.

Tiada perlindung lain bagiku, Dhamma-lah sesungguhnya pelindungku.Berkat kesungguhan pernyataan ini, semoga aku/anda selamat sejahtera.

Tiada perlindung lain bagiku, Saïgha-lah sesungguhnya pelindungku.Berkat kesungguhan pernyataan ini, semoga aku/anda selamat sejahtera.

8. MAHâKâRUöIKONâTHOTIâDIGâTHâ

Mahàkàruõiko nàtho Atthàya sabbàpaõinaÿPåretvà pàramã sabbà Patto sambodhimuttamaÿEtena saccavajjena Mà hontu sabbupaddavà

Mahàkàruõiko nàtho Hitàya sabbàpaõinaÿPåretvà pàramã sabbà Patto sambodhimuttamaÿ

5

Page 6: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Etena saccavajjena Mà hontu sabbupaddavà

Mahàkàruõiko nàtho Sukhàya sabbàpaõinaÿPåretvà pàramã sabbà Patto sambodhimuttamaÿEtena saccavajjena Mà hontu sabbupaddavà

SYAIR TENTANG SANG MAHA WELAS ASIH

Sang Pelindung yang maha welas asih, untuk kepentingan semua makhlukTelah menyempurnakan semua kebajikan, mencapai kesucian atas usaha-Nya sendiriBerkat kebenaran ucapan ini, semoga semua musibah lenyap adanya.

Sang Pelindung yang maha welas asih, untuk kesejahteraan semua makhlukTelah menyempurnakan semua kebajikan, mencapai kesucian atas usaha-Nya sendiriBerkat kebenaran ucapan ini, semoga semua musibah lenyap adanya.

Sang Pelindung yang maha welas asih, untuk kebahagiaan semua makhlukTelah menyempurnakan semua kebajikan, mencapai kesucian atas usaha-Nya sendiriBerkat kebenaran ucapan ini, semoga semua musibah lenyap adanya.

9. NAMOKâRAòòHAKA GâTHâ

Namo arahato sammà sambuddhassa mahesino Namo uttamadhammassa svàkkhàtasseva tenidhaNamo mahàsaïghassàpi visuddhasãladiññhino

Namo omàtyàraddhassa ratanattayassa sàdhukaÿNamo omakàtãtassa tassa vatthuttayassapiNamo kàrappabhàvena vigacchantu upaddavàNamo kàranubhàvena suvatthi hotu sabbadàNamo kàrassa tejena vidhimhi homi tejavà

NAMOKâRAòòHAKA GâTHâ

Terpujilah Pertapa Agung yang terbebas dari kekotoran batin, yang mencapai penerangan sempurna Terpujilah Kebenaran nan Mulia yang telah dibabarkan dengan sempurnaTerpujilah Pasamuan Para Arya nan Agung yang bertindak dan berpandangan murniTerpujilah Tiga Permata, yang mulia berkahnya dengan “aum”Terpujilah pada Tiga Permata yang tanpa kejahatanDengan kekuatan sujudku ini, semoga semua gangguan lenyap.Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semuanya sejahtera.Dengan sujudku yang terakhir ini, semoga saya sukses adanya.

10. MAðGALA SUTTA

Evamme suttaÿ. Ekaÿ samayaÿ Bhagavà Sàvatthiyaÿ viharati Jetavane Anàthapiõóikassa àràme. Atha kho a¤¤atàrà devatà abhikkantàya rattiyà, abhikkantavaõõà kevalakappaÿ Jetavanaÿ obhàsetva, yena Bhagavà, Tenupasaïkami; upasaï-kamitvà Bhagavantaÿ abhivàdetvà ekamantaÿ aññhàsi. Ekamantaÿ ñhità kho sà devatà Bhagavantaÿ gàthàya ajjhabhàsi:

6

Page 7: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Bahå devà manussà ca Maïgalàni acintayuÿ âkaïkhamànà sotthànaÿBråhi maïgalamuttamaÿ

Asevanà ca bàlànaÿ Paõóitàna¤ca sevanàPujà ca pujaniyànaÿEtammaïgalamuttamaÿ.

Pañirupadesavàso ca Pubbe ca katapu¤¤atàAttasamàpaõidhi ca Etammaïgalamuttamaÿ.

Bàhusacca¤ca sippa¤ca Vinayo ca susikkhito Subhàsità ca yà vàcà Etammaïgalamuttamaÿ.

Màtà pitu upaññhànaÿPuttadàrassaca saïgahoAnàkulà ca kammantà Etammaïgalamuttamaÿ.Dàna¤ca Dhammacariyà ca ¥àtakàna¤ca saïgahoAnavajjàni kammàni Etammaïgalamuttamaÿ.

ârati viratã pàpà Majjapànà ca sa¤¤amoApamàdo ca dhammesu Etammaïgalamuttamaÿ.

Gàravo ca nivàto caSantuññhã ca kata¤¤utàKàlena Dhammassavanaÿ

Etammaïgalamuttamaÿ.

Khanti ca sovaccassatà Samaõàna¤ca dassanaÿKàlena Dhammasàkacchà Etammaïgalamuttamaÿ.

Tapo ca brahmacariya¤caAriyasaccàna dassanaÿNibbànasacchikiyà caEtammaïgalamuttamaÿ.

Phuññhassa lokadhammehiCittaÿ yassa na kampatiAsokaÿ virajaÿ khemaÿEtammaïgalamuttamaÿ.

Etàdisàni katvànaSabbatthamaparàjitàSabbattha sotthiÿ gacchanti Tantesaÿ maïgalamuttaman’ti. KHOTBAH TENTANG BERKAH UTAMA

Demikianlah telah kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavà menetap di dekat Savatthi di hutan Jeta di Vihara Anàthapindika. Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta. Menghampiri Sang Bhagavà dan menghormat Beliau, lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagavà dalam syair ini:

Banyak dewa dan manusia, berselisih paham tentang berkahyang diharap membawa keselamatan, terangkanlah, apakah berkah utama itu?

7

Page 8: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

“Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana, bergaul dengan mereka yang bijaksanaMenghormat kepada mereka yang patut dihormat, itulah berkah utama.

Hidup di tempat yang sesuai, berkat jasa-jasa dalam kehidupan yang lampau,Menuntun diri ke arah yang benar, itulah berkah utama.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan, terlatih baik dalam tata susila,Ramah tamah dalam ucapan, itulah berkah utama.

Membantu ayah dan ibu, menyokong anak dan istri,Bekerja bebas dari pertentangan,itulah berkah utama.

Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma, menolong sanak keluarga,Bekerja tanpa cela, itulah berkah utama.

Menjauhi, tak melakukan kejahatan, menghindari minuman keras,Tekun melaksanakan Dhamma, itulah berkah utama.

Selalu hormat dan rendah hati, merasa puas dan berterima kasih,Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai, itulah berkah utama.

Sabar, rendah hati bila diperingatkan, mengunjungi para pertapa, Membahas dhamma pada saat yang sesuai, itulah berkah utama.

Bersemangat menjalankan hidup suci, menembus empat kebenaran mulia,Serta mencapai Nibbàna, itulah berkah utama.

Meski digoda oleh hal-hal duniawi, namun batin tak tergoyahkanTiada susah, tanpa noda, penuh damai, itulah berkah utama.

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu, manusia tak terkalahkan di manapun juga,Serta berjalan aman kemanapun juga, itulah berkah utama.”

11. RATANA SUTTA

Yànãdha bhåtàni samàgatàniBhummàni và yàniva antalikkheSabbe va bhåtà sumanà bhavantuAthopi sàkkaccà suõantu bhàsitaÿ.

Tasmà hi bhåtà nisàmetha sabbe Mettaÿ karotha mànusiyà pajàyaDivà ca ratto ca haranti ye baliÿTasmà hi ne rakkhatha appamattà.

Yaïki¤ci vittaÿ idhà và huraÿ và

8

Page 9: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Saggesu và yaÿ ratanaÿ paõãtaÿNa no samaÿ atthi tathàgatenaIdampi Buddhe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Khayaÿ viràgaÿ amataÿ paõãtaÿ Yadajjhagà Sakyamunã samàhitoNa tena dhammena samatthi ki¤ciIdampi Dhamme ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Yambuddhaseññho parivaõõayi suciÿSamàdhi mànantarika¤¤amàhuSamàdhinà tena samo na vijjatiIdampi Dhamme ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.Ye puggalà aññhasataÿ pasatthàCattàri etàni yugàni hontiTe dakkhiõeyyà sugatassa sàvakàEtesu dinnàni mahapphalàni Idampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Ye suppayuttà manasà daëhenaNikkàmino GotamasàsanamhiTe pattipattà amataÿ vigayhaLaddhà mudhà nibbutiÿ bhu¤jamànàIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Yathindhakhãlo pathaviÿ sito siyàCatubbhi vàtebhi asampakampiyoTathåpamaÿ sappurisaÿ vadàmiYo ariyasaccàni avecca passatiIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Ye ariyasaccàni vibhavàyantiGambhãrapa¤¤ena sudesitàniKi¤càpi te honti bhusappamattàNa te bhavaÿ aññhamamàdiyantiIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Sahàvassa dassanasampadàyaTayassu dhammà jahità bhavantiSakkàyadiññhi vicikicchita¤caSãlabbhataÿ vàpi yadatthi ki¤ciCatåhapàyehi ca vippamutto Cha càbhiñhànàni abhabbo kàtuÿIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.Ki¤càpi so kammaÿ karoti pàpakaÿKàyena vàcàyuda cetasà vàAbhabbo so tassa pañicchadàyaAbhabbatà diññhapadassa vuttàIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Vanappagumbe yathà phussitaggeGimhànamàse pañhamasmiÿ gimheTathåpamaÿ Dhammavaraÿ adesayiNibbànagàmiÿ paramaÿ hitàyaIdampi Buddhe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Varo vara¤¤å varado varàharoAnuttaro Dhammavaraÿ adesayiIdampi Buddhe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Khãõaÿ puràõaÿ navaÿ natthi sambhavaÿVirattacittàyatike bhavasmiÿTe khãõabãjà aviruëhichandà

9

Page 10: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Nibbanti dhãrà yathàyampadãpoIdampi Saïghe ratanaÿ paõãtaÿEtena saccena suvatthi hotu.

Yànãdha bhåtàni samàgatàniBhummàni và yàniva antalikkheTathàgataÿ devamanussapåjitaÿBuddhaÿ namassàma suvatthi hotu.

Yànãdha bhåtàni samàgatàniBhummàni và yàniva antalikkheTathàgataÿ devamanussapåjitaÿDhammaÿ namassàma suvatthi hotu.

Yànãdha bhåtàni samàgatàniBhummàni và yàniva antalikkheTathàgataÿ devamanussapåjitaÿSaïghaÿ namassàma suvatthi hotu.

URAIAN TENTANG MUSTIKA

Makhluk apapun juga yang berkumpul di siniBaik yang dari dunia, maupun yang dari ruang angkasa,Semoga semuanya berbahagiaPerhatikanlah apa yang disabdakan.

Maka itu, duhai para makhluk, perhatikanlahPerlakukanlah umat manusia dengan cinta kasihLindungilah mereka dengan tekun, sebagaimana merekaMempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam.

Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam-alam lain,Atau mustika tak ternilai apa pun juga di alam-alam surga,Satupun tiada yang menyamai sang Tathàgata.Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai ini.Berkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Pemusnahan nafsu, bebas dari nafsu, bebas dari kematian, kemuliaan, Itulah yang telah dicapai oleh Sang SakyamuniDengan Samadhi benar, tiada apa pun yang dapat menyamainyaSesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Samadhi benar yang dipuji oleh Sang BuddhaYakni pemusatan pikiran secara total tanpa hentiTiada apa pun yang dapat menyamai konsentrasi ini Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Delapan makhluk suci yang dipuji oleh para bijaksanaYakni Empat Pasang Makhluk Suci.Siswa-siswa Sang Sugata ini patut untuk diberi persembahanApa yang dipersembahkan kepada mereka, menghasilkan pahala besarSesungguhnya, dalam Saïgha

10

Page 11: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Mereka itu, yang terbebas dari nafsu, telah melaksanakan dengan tekad teguh Ajaran Sang Buddha GotamaTelah mencapai apa yang harus dicapaiMereka telah mencapai tujuan akhir yakni bebas dari kematianMereka menikmati ketentraman yang tak ternilaiSesungguhnya, dalam Saïgha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan. Bagaikan sebuah menara pintu kota yang kokoh kuatTak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru,Demikianlah diibaratkan para bijaksana yang telah menembusEmpat Kebenaran Mulia dengan sempurna,Sesungguhnya, dalam Saïgha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Mereka yang telah menembus Empat Kebenaran MuliaYang bibabarkan dengan jelas oleh Sang Bijaksana,Sekali pun terkena godaan, mereka tidak akan lahir lagi sampai delapan kaliSesungguhnya, dalam Saïgha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Tiga belenggu dipatahkan oleh yang memiliki Pandangan Benar, yakni:

Kepercayaan yang salah tentang adanya diri, keragu-raguan dan kepercayaan tahyul, bahwa upacara sembahyang dapat membebaskan manusia dari penderitaanIa telah bebas dari empat alam yang menyedihkanSerta tidak lagi melakukan enam macam kejahatan beratSesungguhnya, dalam Saïgha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Perbuatan salah apa pun yang dilakukan oleh tubuh, ucapan maupun pikiran, Ia tak dapat menyembunyikannyaKarena perbuatan demikian tak mungkin dilakukan oleh orang yang telah melihat NibbànaSesungguhnya, dalam Saïgha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Bagaikan pohon dalam hutan yang berbunga pada awal musim panasDemikian Agungnya Dhamma yang dibabarkan TathàgataYang membimbing untuk mencapai NibbànaSesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Yang tiada Bandingnya, Yang Maha Tahu, Sang Pembimbing Yang TerbaikSang Pembawa Yang terbaik telah membabarkan Dhamma

11

Page 12: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan.

Yang lampau telah musnah, tiada penjelmaan baruPikiran mereka telah bebas dari kelahiran kembaliNafsu keinginan telah terhenti bagaikan lampu yang telah padamDemikian itulah Para Makhluk Suci yang BijaksanaSesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai iniBerkat kebenaran ini, semoga kita memperoleh kebahagiaan. Makhluk apa pun yang berada di sini Baik dari dunia ini maupun dari angkasaSang Tathàgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusiaMarilah bersama-sama menghormat kepada Sang BuddhaSemoga kita mendapat kebahagiaan.

Makhluk apa pun yang berada di sini Baik dari dunia ini maupun dari angkasaSang Tathàgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusiaMarilah bersama-sama menghormat kepada Sang DhammaSemoga kita mendapat kebahagiaan.

Makhluk apa pun yang berada di sini Baik dari dunia ini maupun dari angkasaSang Tathàgata, yang dipuja oleh para dewa dan manusiaMarilah bersama-sama menghormat kepada Sang Saïgha

Semoga kita mendapat kebahagiaan.

12. KARAöäYAMETTA SUTTA

Karaõãyamatthakusalenayantaÿ santaÿ padaÿ abhisamecca,Sakko ujå ca suhujå casuvaco cassa mudu anatimànã,

Santussako ca subharo caappakicco ca sallahukavutti,Santindriyo ca nipako caappagabbho kulesu ananugiddho,

Na ca khuddaÿ samàcare ki¤ciyena vi¤¤å pare upavadeyyuÿ,Sukhino và khemino hontusabbe sattà bhavantu sukhitattà,Ye keci pànabhåtatthitasà và thàvarà và anavasesà,Dãghà và ye mahantà và majjhimà rassakà anukathålà,

Diññhà và ye ca adiññhàye ca dåre vasanti avidåre,Bhåtà và sambhavesã vàsabbe sattà bhavantu sukhitattà,

Na paro paraÿ nikubbethanàtima¤¤etha katthaci naÿ ka¤ci,Byàrosanà pañãghasa¤¤ànतama¤¤assa dukkhamiccheyya,

Màtà yathà niyaÿ puttaÿ àyusà ekaputtamanurakkhe,

12

Page 13: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Evampi sabbabhåtesumànasambhàvaye aparimàõaÿ,

Metta¤ca sabbalokasmiÿmànasambhàvaye aparimàõaÿ,Uddhaÿ adho ca tiriya¤caasambhàdhaÿ averaÿ asapattaÿ,

Tiññha¤caraÿ nisinno và sayàno và yàvatassa vigatamiddho,Etaÿ satiÿ adhiññheyyabrahmametaÿ vihàraÿ idhamàhu,

Diññhi¤ca anupagamma sãlavà dassanena sampanno,Kàmesu vineyya gedhaÿna hi jàtu gabbhaseyyaÿ punaretãti.SUTTA TENTANG KASIH SAYANG YANG HARUS DIKEMBANGKAN

Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebajikan, Untuk mencapai ketenangan.Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur; rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah dilayani; tiada sibuk, sederhana hidupnya, Tenang inderanya, berhati-hati; tahu malu, tak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil,yang dapat dicela oleh Para Bijaksana,Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,

Semoga semua makhluk berbahagia.

Makhluk hidup apa pun juga, yang lemah dan kuat tanpa kecuali,Yang panjang atau besar; yang sedang, pendek, kecil atau gemuk.

Yang tampak atau tak tampak, yang jauh atau pun dekat,Yang terlahir atau yang akan lahir, semoga semua makhluk berbahagia.

Jangan menipu orang lain, atau menghina siapa saja,Jangan karena marah dan benci, mengharap orang lain celaka.Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya, melindungi anaknya yang tunggal,Demikianlah terhadap semua makhluk, Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.

Kasih sayangnya ke segenap alam semesta, dipancarkannya pikiran itu tanpa batas,Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling; tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.

Selagi berdiri, berjalan atau duduk; atau berbaring, selagi tiada lelap,Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,yang dikatakan: Berdiam dalam batin yang luhur.

Tiada berpegang pada pandangan salah (tentang atta/aku), dengan sila dan pengelihatan yang sempurna,Hingga bersih dari nafsu indera,, ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.

13

Page 14: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

13. KHANDHA PARITTA

Viråpakkhehi me mettaÿ Mettaÿ eràpathehi meChabyàputtehi me mettaÿ Mettaÿ kaõhàgotamakehi caApàdakehi me mettaÿ Mettaÿ dipàdakehi meCatuppadehi me mettaÿ Mettaÿ bahuppadehi me

Mà maÿ apàdako hiÿsi Mà maÿ hiÿsi dipàdakoMà maÿ catuppado hiÿsi Mà maÿ hiÿsi bahuppadoSabbe sattà sabbe pànà Sabbe bhåtà ca kevalàSabbe bhadràni passantu Mà ki¤ci pàpamàgamà.Appamàõo Buddho,appamàõo Dhammo,appamàõo Saïgho.

Pamànavantàni siriÿsapàni, ahi vicchikà satapadã uõõànàbhi, sarabhå måsikà. Katà me rakkhà, katà me parittà, pañikkamantu bhåtàni, sohaÿ namo Bhagavato, namo sattannaÿ sammà sambuddhànaÿ.

PARITTA PERLINDUNGAN DARI ULAR, DLL

Cinta kasihku kepada ular-ular suku Virupakkha (kobra),Cinta kasihku kepada ular-ular suku Erapatha (python),Cinta kasihku kepada ular-ular suku Chabyaputta (viper)Cinta kasihku kepada ular-ular suku Kanhagotamaka (ular hitam).

Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk tanpa kaki,Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki dua, Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki empat,Cinta kasihku kepada makhluk-makhluk berkaki banyak.

Semoga kami tidak mendapat susah dari makhluk-makhluk tanpa kaki, Juga tidak dari makhluk-makhluk berkaki dua, Semoga makhluk-makhluk berkaki empat tidak menyusah-kan kami, Semoga makhluk-makhluk berkaki banyak tidak menyusahkan kami.

Semoga semua makhluk dan semua yang bernafas,Semua makhluk halus tanpa kecuali, Semoga semuanya memperoleh kebahagiaanSemoga mereka tidak menyusahkan aku.Tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Buddha, tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Dhamma, tak terhingga adalah kebijaksanaan Sang Saïgha.

Terbebaslah makhluk-makhluk melata, seperti ular-ular, ketongging-ketongging, lipan, laba-laba dan tikus-tikus. Telah kami panjatkan doa perlindungan, telah kami panjatkan paritta-paritta suci, silakan makhluk-makhluk pergi dengan damai, terpujilah Sang Bhagavà,Terpujilah Tujuh Sammà Sambuddha.

14. MORA PARITTA

Udetaya¤cakkhumà ekaràjàHarissavaõõo pañhavippabhàsoTaÿ taÿ namassàmi

14

Page 15: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

harissavaõõaÿ pañhavippabhàsaÿTayajja guttà viharemu divasaÿ.Ye bràhmaÿà vedagu sabbadhammeTe me namo te ca maÿ pàlayantuNamatthu Buddhànaÿ, namatthu bodhiyàNamo vimuttànaÿ namo vimuttiyà Imaÿ so parittaÿ katvà moro carati esanà.

Apetaya¤cakkhumà ekaràjàHarissavaõõo pañhavippabhàsoTaÿ taÿ namassàmi harissavaõõaÿ pañhavippabhàsaÿTayajja guttà viharemu rattiÿ.Ye bràhmaÿà vedagu sabbadhammeTe me namo te ca maÿ pàlayantuNamatthu Buddhànaÿ, namatthu bodhiyàNamo vimuttànaÿ namo vimuttiyà Imaÿ so parittaÿ katvà moro vàsamakappayãti.PERLINDUNGAN BURUNG MERAK

Terlihat muncullah Beliau “Sang Raja Yang Maha Mengetahui”Pancaran sinarnya keemasan, Sang Penyinar bumi.Aku menghormat kepada Penyinar cahaya keemasan bagi bumi!Berilah perlindungan kepadaku sepanjang hari yang akan kulewati ini.Kepada Para Brahmana selaku pelaksana kebenaran, Kepada mereka itulah kusampaikan pujiku dan kumohon perlindungan,Terpujilah Para Bijaksana, terpujilah Penerang Agung,Terpujilah Mereka yang telah bebas, terpujilah kebebasanSang Burung Merak, setelah memberikan perlindungan-nya, berkelana untuk mencari makanan.

Beliau “Sang Raja Yang Maha Mengetahui” mengundurkan diriPancaran sinarnya keemasan, Sang Penyinar bumi.Aku menghormat kepada Penyinar cahaya keemasan bagi bumi!Berilah perlindungan kepadaku sepanjang malam yang akan kulewati ini.Kepada Para Brahmana selaku pelaksana kebenaran, Kepada mereka itulah kusampaikan pujiku dan kumohon perlindungan,Terpujilah Para Bijaksana, terpujilah Penerang Agung,Terpujilah Mereka yang telah bebas, terpujilah kebebasanSang Burung Merak, setelah memberikan perlindungan-nya, masuk ke peraduannya.15. VAòòAKA PARITTA

Atthi loke sãlaguõo saccaÿ soceyyanuddayàTena saccena kàhàmi saccakiriyamanuttaraÿ.âvajjitvà Dhammabalaÿ saritvà pubbake jineSaccabalamavassàya saccakiriyamakàsahaÿ.Santi pakkhà apattanà santi pàdà ava¤canàMàtà pità ca nikkhantà jàtaveda pañikkama.Saha sacce kate mayhaÿ

mahàpajjalito sikkhãVajjesi soëasa karãsani udakaÿ patvà yathà sikkhãSaccena me samo natthi esà me saccapàramãti.

MEMBEBASKAN DIRI DARI KETAKUTAN

Dalam dunia ini terdapatlah berkah SãlaKebenaran, kesucian, dan kasih sayang.

15

Page 16: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Berdasarkan pada kebenaran ini Saya akan berusaha sungguh-sungguh dengan tekad suciMemperaktekan perbuatan tertinggi dari kebenaran.Dengan merenungkan kekuatan Dhamma,Dan mengingat ”Para Penakluk” yang lampau, Berdasarkan pada kekuatan kebenaran iniSaya melakukan tindakan suci ini.Inilah sayap-sayap yang tidak dapat terbang,Inilah kaki-kaki yang tidak dapat berjalan.Dan ayah serta ibu telah pergiApi Jataveda: Kembali!Perbuatan ini saya lakukan berdasarkan kebenaranKobaran jilatan api yang ganasSeluas enambelas kubik are terhentiBagaikan api yang tersiram airKarena kebenaran yang tak dapat kubandingkanInilah Kebenaran Kebajikanku.16. PARâBHAVA SUTTA

Evamme suttaÿ. Ekaÿ samayaÿ Bhagavà Sàvatthiyaÿ viharati Jetavane Anàthapiõóikassa, àràme. Atha kho a¤¤atarà devatà abhikkhantàya rattiyà, abhikkantavaõõa kevalakappaÿ Jetavanaÿ obhàsetvà yena Bhagavà, tenupasaïkami upasaïkamitvà Bhagavantaÿ abhivàdetvà ekamantaÿ aññhàsi. Ekamantaÿ ñithà kho sà devatà. Bhagavantaÿ gàthàya ajjhabhàsi:1. “Paràbhavantaÿ purisaÿ mayaÿ pucchàma

Gotamaÿ Bhagavantaÿ putthuÿ àgamma: kiÿ parabhavato mukhaÿ.”

2. “Suvijàno bhavaÿ hoti suvijàno paràbhavo: dhammakàmo bhavaÿ hoti dhammadessã paràbhavo.”

3. “Iti hetaÿ vijànàma, pathamo so paràbhavo; dutiyaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

4. “Asantassa piyà honti, sante na kurute piyaÿ asataÿ dhammaÿ roceti, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

5. “Iti hetaÿ vijànàma, dutiyo so paràbhavo: tatiyaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

6. “Niddàsãli sabhàsãli anutthàtà ca yo naro alaso kodhapa¤¤àno, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

7. “Iti hetaÿ vijànàma, tatiyo so paràbhavo catutthaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

8. “Yo màtaraÿ và pitaraÿ và jinnakaÿ gatayobbanaÿ pahu santo na bharati, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

9. “Iti hetaÿ vijànàma, catuttho so paràbhavo: pa¤camaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

10. “Yo bràhmanaÿ và samanaÿ và a¤¤am vapi vanibbakaÿ musàvàdena va¤ceti, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

11. “Iti hetaÿ vijànàma, pa¤camo so paràbhavo: chattamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

12. “Pahutavitto puriso sahira¤¤o sabhojano eko bhu¤jati sàdåni, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

13. “Iti hetaÿ vijànàma, chattamo so paràbhavo: sattamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

16

Page 17: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

14. “Jàtitthaddho dhanatthaddho gottatthaddho ca yo naro saÿ ¤atiÿ atima¤¤eti, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

15. “Iti hetaÿ vijànàma sattamo so paràbhavo: aññhamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

16. “Ittihidhutto suràdhutto akkadhutto ca yo naro laddhaÿ laddhaÿ vinàseti, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

17. “Iti hetaÿ vijànàma, aññhamo so paràbhavo navamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

18. “Sehi dàrehi asantuttho vesiyàsu padissati dissati paradàresu, taÿ parabhàvato mukhaÿ.”

19. “Iti hetaÿ vijànàma, navamo so paràbhavo, dasamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

20. “Atitayobbano poso àneti timbarutthaniÿ tassà issà na supati, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

21. “Iti hetaÿ vijànàma, dasamo so paràbhavo; ekadasamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

22. “Itthisondiÿ vikiraniÿ purisaÿ vapi tàdisaÿ issariyasmiÿ thàpeti, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

23. “Iti hetaÿ vijànàma, ekadasamo so paràbhavo; dvàdasamaÿ Bhagavà bråhi: kiÿ paràbhavato mukhaÿ.”

24. “Appabhogo mahàtanho khattiye jayate kule so dha rajjaÿ patthayati, taÿ paràbhavato mukhaÿ.”

25. “Ete paràbhave loke paõóito samavekkhiya ariyo dassanasampanno sa lokaÿ bhajate sivanti.”

SUTTA TENTANG SEBAB-SEBAB KEMEROSOTAN BATIN

Demikianlah yang kudengar, Pada suatu ketika Sang Bhagavà bersemayam di hutan Jeta dekat Sàvatthi, di taman milik Anàthapindika. Ketika mendekati fajar, datanglah seorang dewa dengan cahayanya yang cemerlang hingga menerangi sekitar hutan Jeta. Setelah sampai di hadapan Sang Bhagavà, beliau bersujud, lalu berdiri di samping Sang Bhagavà. Dan sambil masih tetap berdiri, dewa itu menyampaikan pertanyaan sebagai berikut:1. Mohonlah kiranya kami diberi petunjuk, ya Sang

Gotama Yang Mulia, tentang orang-orang yang menempuh jalan kemerosotan batin. Mohon diuraikan, ya Sang Bhagavà, apa yang menyebabkan timbulnya kemerosotan batin itu.

2. Orang-orang yang jaya adalah mudah diketahui, orang-orang yang menempuh jalan kemerosotan pun mudah diketahui;Barang siapa mencintai Dhamma, dia jaya; barang siapa membenci Dhamma, dia di dalam kemerosotan batin.

3. Tahulah kami bahwa hal demikian itulah sebab pertama yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kedua yang menyebabkan kemerosotan batin.

4. Di antara orang-orang yang berkelakuan buruk ia disayangi, dengan orang-orang yang berkelakuan baik ia tidak suka bergaul; Yang disukai adalah cara-cara yang dilakukan oleh si buruk, itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

5. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kedua yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal ketiga yang menyebabkan kemerosotan batin.

17

Page 18: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

6. Orang-orang yang gemar tidur, gemar pergaulan yang memboroskan, dan malas, mudah dihinggapi kemarahan, semangatnya tidak hidup; itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

7. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab ketiga yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal keempat yang menyebabkan kemerosotan batin.

8. Barang siapa yang berada di dalam keadaan jaya, namun tidak mau memberikan sokongan kepada ibu dan ayahnya yang justru telah lemah dan tua; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

9. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab keempat yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kelima yang menyebabkan kemerosotan batin.

10. Barang siapa menipu atau berdusta, baik terhadap seorang brahmana maupun seorang pertapa, atau terhadap para rahib dan lain-lainnya, Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

11. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kelima yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal keenam yang menyebabkan kemerosotan batin.

12. Seseorang yang kejayaannya berlimpah-limpah, memiliki banyak emas dan makanan, namun memakai kekayaannya itu untuk diri sendiri (tidak pernah berbuat amal), Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

13. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab keenam yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang

Bhagavà, hal ketujuh yang menyebabkan kemerosotan batin.

14. Orang yang suka menyombongkan keturunan kastanya, menyombongkan kekayaan dan kesukuannya, bahkan merendahkan sanak keluarganya sendiri; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

15. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab ketujuh yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kedelapan yang menyebabkan kemerosotan batin.

16. Barang siapa menyerahkan dirinya kepada wanita rendah, minuman keras, perjudian, dan menghamburkan apa yang telah diperolehnya, Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

17. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kedelapan yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kesembilan yang menyebabkan kemerosotan batin.

18. Barang siapa yang tidak puas dengan istri sendiri dan berhubungan dengan wanita lacur, kerapkali terlihat bersama-sama istri orang lain; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

19. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kesembilan yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kesepuluh yang menyebabkan kemerosotan batin.

20. Barang siapa yang sudah lewat usia mudanya, lalu memperisterikan seorang wanita remaja, namun isteri itu selalu dicemburui dan selalu ia jaga; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

18

Page 19: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

21. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kesepuluh yang menjadikan kemerosotan batin. Mohonlah diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal kesebelas yang menyebabkan kemerosotan batin.

22. Barang siapa memberikan kekuasaan melewati batas, baik kepada seorang wanita maupun pria yang kedua-duanya adalah pemboros; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

23. Tahulah kami sekarang bahwa hal demikian itulah sebab kesebelas yang menjadikan kemerosotan batin. Mohon diuraikan selanjutnya, ya Sang Bhagavà, hal keduabelas yang menyebabkan kemerosotan batin.

24. Barang siapa yang lahir dalam keluarga kasta Ksatria, adapun keadaannya tidak mempunyai cukup kekuatan, namun mempunyai nafsu demikian besar menginginkan sebuah kerajaan; Itulah sebab yang menjadikan kemerosotan batin.

25. Kemerosotan batin di dunia yang disebabkan oleh semuanya itu,

Apabila dimengerti dan dilaksanakan para pandita berdasarkan kesunyataan, maka beliau akan memiliki kebijaksanaan ariya, dan memperoleh karunia di alam bahagia

17. JINAPA¥JARA

1. Jayasanagatà vãrà, jetvà Màraÿ savàhiniÿCatu saccàmatarasaÿ, ye pivimsu Naràsabhà

2. Tanhankaràdayo Buddhà atthavisati nàyakàSabbe patitthità mayhaÿ <tuyhaÿ>, matthake te munissarà

3. Sire patiññhità Buddhà, Dhammo ca mama <tava> locane

Saïgho patiññhito mayhaÿ <tuyhaÿ>, ure sabbagunàkaro

4. Hadaye Anuruddho ca, Sàriputto ca dakkhineKonda¤¤o piññhibhàgasmiÿ, Moggallàno’si vàmake

5. Dakkhiõe savane mayhaÿ <tuyhaÿ>, àhuÿ ânanda RàhulàKassapo ca Mahànàmo, ubhosuÿ vàma sotàke

6. Kesante piññhibhagasmiÿ, suriyo’va pabhaïkaroNisinno sirisampanno, Sobhito munipuïgavo

7. Kumàra Kassapo nàma, mahesã citra vàdakoSo mayhaÿ (tuyhaÿ) vadane niccaÿ, patiññhàsi guõàkaro

8. Punno Aïgulimàlo ca, Upàlã Nanda. Sãvalã Therà pa¤ca.Ime jàtà lalàte tilakà mama <tava>

9. Sesàsãti mahàtherà vijità jinasàvakàjalantà sãla. tejena, anga mangesu santhità

10. Ratanaÿ purato àsi, dakkhine MettasuttakaÿDhajaggaÿ pacchato àsi, vàme Angulimàlakaÿ

11. Khandhamora paritta¤ ca, âtànàñiya suttakaÿâkàsacchadanaÿ àsi, sesà pàkàrasa¤¤ità

12. Jinànàbala. Saÿyutte, DhammapàkàralankateVasato me <te> catukiccena, sadà Sambuddha-pa¤jare

13. Vàtapittàdi sa¤jàtà, bàhirajjhattupaddavàAsesà vilayaÿ yantu, anantaguõa tejesà

14. Jinapa¤jara majjhaññhaÿ, viharantaÿ mahãtaleSadà pàlentu maÿ sabbe, te mahà purisàsabhà

19

Page 20: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

15. Icceva maccantakato surakkhoJinànubhàvena jitupaddavoBuddhànubhàvena hatàri. SaïghoCaràmi <caràsi> saddhammanubhàva pàlito

16. Icceva maccantakato surakkhoJinànubhàvena jitupaddavoDhammànubhàvena hatàri. SaïghoCaràmi <caràsi> saddhammanubhàva pàlito

17. Icceva maccantakato surakkhoJinànubhàvena jitupaddavoSanghànubhàvena hatàri. SanghoCaràmi <caràsi> saddhammanubhàva pàlito

18. Saddhammapàkàra parikkhito 'smi <'si>Atthàriyà atthadisàsu hontiEtthantare attha nàthà bhavantiUddhaÿ vitànaÿ 'va Jinà ñhità me <te>

19. Bhindanto Màrasenaÿ mama <tava> sirasi ñhito Bhodi, màruyhaSatthà Moggallàno'si vàme vasati bhuja tañe dakkhine Sàriputto, Dhammo majjhe urasmiÿ viharati bhavato mokkhato mora yonimSampatto Bhodisatto carana.yuga.gato bhànu lokeka nàtho

20. Sabbàvamaïgala muppadava dunnimittaÿSabbãtiroga gahadosa masesanindàSabbantaràyabhaya dussupinaÿ akantaÿBuddhànubhàva pavarena payàtu nasaÿ

21. Sabbàvamangala muppadava dunnimittaÿSabbãtiroga gahadosa masesanindàSabbantaràyabhaya dussupinaÿ akantaÿDhammànubhàva pavarena payàtu nasaÿ

22. Sabbàvamangala muppadava dunnimittaÿSabbãtiroga gahadosa masesanindà

Sabbantaràyabhaya dussupinaÿ akantaÿSaïghànubhàva pavarena payàtu nasaÿ

PERLINDUNGAN SANG PENAKLUK

1. Duduk di singgasana kemenangan, Para Pahlawan ini, Banteng-banteng di antara manusia setelah menundukkan Mara si Jahat beserta bala tentaranyaminum rasa keabadian dari Empat Kebenaran Mulia.

2. Keduapuluh delapan Pemimpin, Buddha Tanhankara dan yang lainnya, Pemimpin Para Pertapa Suci, semua beristirahat di kepalaku <mu>.

3. Para Buddha beristirahat di kepala, dan dhamma di mataku <mu>, dan Sangha, ladang semua kebajikan beristirahat di dadaku <mu>.

4. Dan Arahat Anuruddha, mulia dalam kesucian, beristirahat di hati, Dan Sariputta di kanan, Kondanna di punggung, dan Moggallana di kiri.

5. Di telinga kananku <mu> berdiam Arahat Ananda dan Rahula, Arahat Kassapa dan Mahanama keduanya di telinga kiri.

6. Di punggung, di ujung rambut, bersinar laksana matahari, Duduk dalam kemuliaannya, Sobhita, Banteng Mulia Para Pertapa.

7. Yang Telah Melihat (kesunyataan), para pembabar yang mengagumkan,bernama Kumara Kassapa, ladang semua kebajikan, Beliau beristirahat di mulutku <mu>.

8. Arahat Punna, Angulimala, Upali, Nanda dan Sivali, kelima Thera ini muncul, laksana tanda suci di dahiku <mu>.

20

Page 21: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

9. Kedelapan Thera yang lain, siswa-siswa gemilang dari Buddha Sang Penakluk, Bersinar dalam kemuliaan kebajikan moralnya, Beristirahat di berbagai bagian tubuh.

10. Ajaran Permata (Ratana Sutta) berada di depan, Ajaran Cinta Kasih (Metta Sutta) berada di kanan, di belakang adalah perlindungan Dhajagga (Panji-panji Sang Buddha), dan Perlindungan Angulimala berada di sebelah kiri.

11. Dan perlindungan (paritta) Khandha serta Burung Merak (Mora), Khotbah Atanatiya, laksana naungan surgawi, Dan paritta yang lain laksana tembok pelindung.

12. Dicurahi dengan kekuatan Buddha Sang Penakluk, dilindungi dengan dinding Dhamma, berdiamlah aku <anda> di istana Buddha Yang Tercerahi, melaksanakan empat tugas yaitu Empat Kebenaran Mulia.

13. Dengan kekuatan yang tak terbatas dari Para Suci itu,Semoga semua rintangan dari luar maupun dari dalam diri, Yang disebabkan oleh angin, cairan empedu, dan sebagainya, Semuanya disingkirkan.

14. Semoga semua Manusia Agung itu, yang Mulia dan Bersemangat, Selalu melindungi aku <anda> yang berdiam di bumi yang besar ini, Di tengah-tengah Istana Sang Penakluk.

15. Dengan tepat dan cermat perlindungan (paritta) ini dibuat, Melenyapkan semua rintangan dengan kebajikan Sang Penakluk, Memusnahkan timbunan azab, yaitu kekotoran batin, dengan kekuatan kebajikan Sang Buddha.

16. Dengan tepat dan cermat perlindungan ini dibuat, Melenyapkan semua rintangan dengan kebajikan Sang Penakluk, Memusnahkan timbunan azab, yaitu kekotoran batin, dengan kekuatan kebajikan Dhamma.

17. Dengan tepat dan cermat perlindungan (paritta) ini dibuat, Melenyapkan semua rintangan dengan kebajikan Sang Penakluk, Memusnahkan timbunan azab, yaitu kekotoran batin, dengan kekuatan kebajikan Sangha.

18. Dikelilinglah aku <anda> dengan benteng Ajaran Sejati Yang Tertinggi, Kedelapan Orang Suci di kedelapan penjuru (timur: Kondanna, tenggara: Revata, selatan/kanan: Sariputta, barat daya: Upali, barat: Ananda, barat laut: Gavampati, utara: Moggallana, dan timur laut: Rahula).Kedelapan Yang Mulia untuk perlindungan berada di sini, Para Buddha yang merupakan Para Penakluk berdiri di atasku <mu> laksana payung.

19. Sang Guru, setelah bertapa di bawah pohon Bodhi, dan menghancurkan Mara Si Jahat beserta bala tentaranya, berdiri di atas kepalaku <mu>. Arahat Moggallana berada di bahu kiri, Sariputta di bahu kanan, Dhamma berada di tengah, di dada. Sang Bodhisattva, yang memperoleh kelahiran sebagai burung merak, yang memperlakukan dirinya pada sepasang (kaki) demi mencapai pembebasan, bercahaya laksana Cahaya Dunia.

20. Semoga seluruh kemalangan, kesulitan dan tanda-tanda jelek, pelbagai bencana, penyakit, pengaruh jahat, kegagalan, dan ancaman bahaya;Semua bahaya, ketakutan, impian-impian buruk, yang tidak dikehendaki, dilenyapkan berkat kekuatan mulia Sang Buddha.

21. Semoga seluruh kemalangan, kesulitan dan tanda-tanda jelek, pelbagai bencana, penyakit, pengaruh jahat, kegagalan, dan ancaman bahaya;Semua bahaya, ketakutan, impian-impian buruk, yang tidak dikehendaki, dilenyapkan berkat kekuatan mulia Sang Dhamma.

21

Page 22: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

22. Semoga seluruh kemalangan, kesulitan dan tanda-tanda jelek, pelbagai bencana, penyakit, pengaruh jahat, kegagalan, dan ancaman bahaya;Semua bahaya, ketakutan, impian-impian buruk, yang tidak dikehendaki, dilenyapkan berkat kekuatan mulia Sang Saïgha.

18. CHATTAMâNAVAKA VIMâNA GâTHâ

Yo vadataÿ pavaro manujesuSakyamunã Bhagavà katakiccoPàragato balaviriya samaïgiTaÿ Sugataÿ Saraõatta mupemi

Ràgaviràga maneja masokaÿDhamma masaïkhata mappañikålaÿMadhuramimaÿ paguõaÿ suvibhattaÿDhammamimaÿ Saraõatta mupemiYattha ca dinna mahapphalamàhuCatusu sucãsu purisayugesuAññha ca puggala dhammadasà teSaïghamimaÿ Saraõatta mupemi

SYAIR TENTANG ISTANA SURGAWI PEMUDA CHATTA

Guru Teragung di antara umat manusia, yakni Sakyamuni Sang Bhagavà, Yang telah menyelesaikan tugasNya mencapai Pantai Seberang, berkat semangat dan keuletan; Kepada Sang Sugata inilah aku berlindung.

Bebas dari semua nafsu, tiada pamrih, bebas dari dukkha, yakni Dhamma Yang Mulia nan

membahagiakan tanpa terbatas; memberikan kenikmatan, keampuhan, dapat dianalisa secara mendalam; Kepada Dhamma Yang Mulia inilah aku berlindung.

Dikatakan bahwa pemberian apapun yang menghasilkan buah pahala besar, yakni persembahan kepada Empat Pasang berupa Delapan Para suci; Manusia-manusia luhur itulah yang mewujudkan Wadah Kesunyataan Dhamma (Saïgha); Kepada Saïgha Yang Mulia inilah aku berlindung.

19. VISUDDHI

Kàyena vàcà cittena, pamàdena mayà kataÿAccayaÿ khama me bhante, bhåripa¤¤a tathàgata.

Accayaÿ me kataÿ Buddha, yaÿ taÿ àvikaromi teAnàvataÿ asallãnaÿ, suddhaÿ bhavatu me manaÿ.

Kàyena vàcà cittena, yaÿ parena kataÿ aghaÿKhamàmi dàni taÿ sabbaÿ, Sammàsambuddhà sammukhà.

So haÿ khamàmi nidukkhà, khemino viharantu tePårentu mamasaïkappà, mettàya karuõàya ca.

Kàyena vàcà cittena, yaÿ kataÿ sukataÿ mayàAnumodàyami a¤¤esaÿ, Sammàsambuddhà sammukkhà.

Modàmi nata citto haÿ, pu¤¤ena sukatena me

22

Page 23: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Tatheva pàõino sabbe, adhigacchantu taÿ sukhaÿ.

PENYUCIAN DIRI

Jika melalui tubuh, perkataan atau pikiran, Aku dengan ceroboh telah berbuat salah,Semoga aku diampuni, O Tathagata Sang Bijaksana.

Dengan mengakui kesalahanku, terbuka dan tak disembunyikan,Di hadapan Sang Buddha Yang Maha Bijaksana,Semoga pikiranku dapat selalu suci murni. Jika melalui tubuh, perkataan atau pikiran,Orang lain telah berbuat salah terhadapku,Aku memaafkan mereka sekarang,Di hadapan Sang Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna.

Melalui kesiap-siagaanku untuk selalu memaafkan,Semoga mereka selamat dan terbebas dari kesedihan,Dan semoga pikiranku selalu dipenuhi dengan cinta dan kasih.Jika melalui tubuh, perkataan atau pikiran,Aku telah berbuat baik terhadap orang lain,Dengan senang hati aku berbagi kebajikanku dengan makhluk lain,Di hadapan Sang Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna.

Dengan pikiran yang terbebas dari kesombongan, ku berbahagia di dalam perbuatan bajikku,Dan mengharapkan agar semua makhluk di manapun jugaDapat ikut menikmati kebahagiaanku.

20. TIRATANâNUSARANAPâTHA

BUDDHâNUSSATI

Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Buddhànussatinayaÿ karoma se.Marilah kita merenungkan sifat-sifat mulia Buddha.

Bersama-sama :Taÿ kho pana Bhagavantaÿ evaÿ kalyàõo kittisaddo abbhuggato, itipi so Bhagavà Arahaÿ Sammà-sambuddho, Vijjàcaraõasampanno Sugato lokavidå, Anuttaro Purisadammasàrathi Satthà deva-manussànaÿ Buddho Bhagavàti.

PERENUNGAN TERHADAP SIFAT-SIFAT MULIA BUDDHA

Cerita nan luhur tentang kebajikan Yang Teragung telah menyebar, seperti berikut: Ia sesungguhnya yang teragung, terbebas dari kekotoran batin, telah mencapai penerangan sempurna atas usaha-Nya sendiri, sempurna pengetahuan serta tindak-tanduknya, sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal Segenap Alam, Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru para dewa dan manusia, Yang Sadar (Bangun), Yang Patut dimuliakan.

BUDDHâBHIGäTIM

Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Buddhàbhigãtiÿ karoma se.Marilah kita memuji kebenaran Buddha.

Bersama-sama :Buddhavàrahantavaratàdiguõàbhiyutto,Suddhàbhi¤ànakaruõàhi samagàtatto,

23

Page 24: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Bodhesi yo sujanataÿ kamalaÿ va såro,Vandàmahaÿ tamaranaÿ sirasà jinendaÿ.

Buddho yo sabbapàniõaÿ Saraõaÿ khemamuttamaÿPañhamànussatiññhànaÿ Vandàmi taÿ sirenahaÿBuddhassàhasmi dàso va Buddho me sàmikisaroBuddho dukkhassa ghàtà ca Vidhàtà ca hitassa me.Budhassàhaÿ niyyàdemi Sarãra¤jivita¤cidaÿVandantohaÿ carissàmi Buddhasseva subodhitaÿ.Natthi me saranaÿ a¤¤aÿ Buddho me saranaÿ varaÿEtena saccavajjena Vaóóheyyaÿ satthu sàsaneBuddhàÿ me vandamànena Yaÿ pu¤¤aÿ pasutaÿ idhaSabbepi antaràyà me Màhesuÿ tassa tejasà.

Kàyena vàcàya va cetasà và,Buddhe kukammaÿ pakataÿ mayà yaÿ,Buddho pañigganhatu accayantaÿ,Kàlantare saÿvarituÿ va Buddhe.MEMUJI KEBENARAN BUDDHA

Di dalam Buddha bergabung nilai-nilai nan luhur seperti ‘Arahat’, kesucian, pengetahuan agung dan belas kasih, bergabung dengan selaras. Ia seperti mentari dengan teratai, menyadarkan mereka yang bijak. Ku menghormat dengan menundukkan kepala kepada penakluk agung, yang damai.

Sang Buddha adalah tempat berlindung yang terbaik bagi semua makhluk, Tempat berlindung yang paling aman, Pertama-tama mengingat dengan cara demikian,

Padanya dengan menundukkan kepala aku menghormat, Saya adalah pelayan Sang Buddha, Sang Buddha adalah penguasaku yang agung,Sang Buddha adalah pelenyap dukkhā,dan yang membawakanku kebahagiaan. Kepada Sang Buddha aku mengabdiRangka fisik ini dan hidupkuAkan ku ikuti dengan tulusPencerahan Sang Buddha nan muliaTiada perlindungan lain bagiku,Sang Buddha sesungguhnya adalah pelindungkuDengan kebenaran pernyataan ini,Semoga aku tumbuh dalam jalan Sang Guru.Dengan menghormat Sang Buddha,Kebajikan apapun juga datang ke sini,oleh kekuatan penghormatan ini,Bagiku, semoga tiada lagi bahaya yang muncul.

Oleh tindakan, kata-kata dan pikiranPerbuatan buruk apapun yang telah ku lakukan kepada Buddha,Semoga Sang Buddha memaafkan semua kesalahankudan semoga di masa mendatang lebih berhati-hati terhadap Sang Buddha.

DHAMMâNUSSATI Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Dhammànussatinayaÿ karoma se.Marilah kita merenungkah sifat-sifat mulia Dhamma.

Bersama-sama :Svàkkhàto Bhagavatà Dhammo, Sandiññhiko akàliko ehipassiko, Opanayiko paccattaÿ veditabbo vinnuhãti.

24

.. .

Page 25: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

PERENUNGAN TERHADAP SIFAT-SIFAT MULIA DHAMMA

Kebenaran telah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavà; berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan; menuntun ke dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

DHAMMâBHIGäTIÑ

Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Dhammàbhigãtiÿ karoma se.Marilah kita memuji kebenaran Dhamma.

Bersama-sama :Svàkkhàtatàdiguõayogavasena seyyoYo maggapàkaparriyattivimokkhabhedoDhammo kulokapatanà tadadhàridhàrãVandàmahaÿ tamaharaÿ varadhammamettaÿ.

Dhammo yo sabbapàõinaÿ Saraõaÿ khemamuttamaÿDutiyànussatiññhànaÿ Vandàmi taÿ sirenahaÿDhammassàhasmi dàso va Dhammo me sàmikisaroDhammo dukkhassa ghàtà ca Vidhàtà ca hitassa me.Dhammassàhaÿ niyyàdemi Sarãra¤jivita¤cidaÿVandantohaÿ carissàmi Dhammassevasudhammataÿ.Natthi me saranaÿ a¤¤aÿ Dhammo me saranaÿ varaÿEtena saccavajjena Vaóóheyyaÿ satthu sàsaneDhammaÿ me vandamànena Yaÿ pu¤¤aÿ pasutaÿ idha

Sabbepi antaràyà me Màhesuÿ tassa tejasà.

Kàyena vàcàya va cetasà và, Dhamme kukammaÿ pakataÿ mayà yaÿ, Dhammo patigganhatu accayantaÿ,Kàlantare saÿvarituÿ va Dhamme.

Baik sungguh memiliki nilai-nilai seperti yang sungguh dalam. Ia dibedakan atas jalan dan hasil, pengetahuan dan pembebasan. Dhamma melindungi ia yang mempraktekkan Dhamma. Supaya tidak jatuh ke dalam dunia kegelapan. Ku junjung tinggi Dhamma yang sejati itu, pelenyap kegelapan.

Dhamma adalah tempat berlindung yang terbaik bagi semua makhluk,Tempat berlindung yang paling aman,Mengingat untuk kedua kalinya, Padanya dengan menundukkan kepala aku menghormat,Saya adalah pelayan Dhamma,Dhamma adalah penguasaku yang agung,Dhamma adalah pelenyap dukkhà,dan membawakan kebahagiaan padaku.Kepada Dhamma aku mengabdiRangka fisik ini dan hidupkuAkan ku ikuti dengan tulusHakekat Dhamma yang sungguh baik.Tiada perlindungan lain bagiku,Dhamma sesungguhnya adalah pelindungkuDengan kebenaran pernyataan ini,Semoga aku tumbuh dalam jalan Sang Guru.Dengan menjunjung tinggi Dhamma,Kebajikan apapun juga datang ke sini,oleh kekuatan penghormatan ini,Bagiku, semoga tiada lagi bahaya yang muncul.

25

. ..

.

.

Page 26: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Oleh tindakan, kata-kata dan pikiranPerbuatan buruk apapun yang telah ku lakukan kepada Dhamma,Semoga Dhamma memaafkan semua kesalahankuan semoga di masa mendatang lebih berhati-hati mengenai Dhamma.

SAðGHâNUSSATI Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Saïghànussatinayaÿ karoma se.Marilah kita merenungkah sifat-sifat mulia Saïgha.

Bersama-sama :Supañipanno Bhagavato sàvakasaïgho, Ujupañipanno Bhagavato sàvakasaïgho, ¥àyapañipanno Bhagavato sàvakasaïgho, Sàmicipañipanno Bhagavato sàvakasaïgho. Yadidaÿ: cattàri purisayugàni aññapurisa puggalà, Esa Bhagavato sàvakasaïgho, àhuneyyo pàhuneyyo dakkhiõeyyo a¤jalikaraõiyyo. Anuttaraÿ pu¤¤a-kkhettaÿ lokassàti.

PERENUNGAN TERHADAP SIFAT-SIFAT MULIA SAðGHA

Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak baik Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak lurus Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak benar Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak patut. Yaitu: empat pasang makhluk, terdiri delapan jenis makhluk suci. Itulah Saïgha siswa Sang Bhagavà; Patut menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan

serta penghormatan. Lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di dunia.

SAðGHâBHIGäTIÑ

Pemimpin Kebaktian :Handa mayaÿ Saïghàbhigãtiÿ karoma se.Marilah kita memuji kebenaran Saïgha.

Bersama-sama :Saddhammajo supañipattiguõàdiyutto,Yoññhabbidho aryapuggalasanghaseññho,SãlàdidhammapavaràsayakàyacittoVandàmahaÿ tamariyàna gaõaÿ susuddhaÿ.

Saïgho yo sabbapàniõaÿ Saraõaÿ khemamuttamaÿTatiyànussatiññhànaÿ Vandàmi taÿ sirenahaÿSaïghassàhasmi dàso va Saïgho me sàmikisaroSaïgho dukkhassa ghàtà ca Vidhàtà ca hitassa me.Saïghassàhaÿ niyyàdemi Sarãra¤jivita¤cidaÿVandantohaÿ carissàmi Sanghassopañipannataÿ.Natthi me saranaÿ a¤¤aÿ Saïgho me saranaÿ varaÿEtena saccavajjena Vaóóheyyaÿ satthu sàsaneSaïghaÿ me vandamànena Yaÿ pu¤¤aÿ pasutaÿ idhaSabbepi antaràyà me Màhesuÿ tassa tejasà.

Kàyena vàcàya va cetasà và,Saïghe kukammaÿ pakataÿ mayà yaÿ,

26

.

.

Page 27: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Sangho pañiggaõhatu accayantaÿ,Kàlantare saÿvarituÿ va Saïghe.

MEMUJI KEBENARAN SANGHA

Lahir dari Dhamma, Saïgha yang padanya bergabung nilai-nilai seperti ‘telah berlatih dengan baik’Terbentuk dari kumpulan delapan makhluk luhurYang terkendali tindakan dan pikiran-NyaOleh moral luhur dan nilai-nilai lain.Ku hormati kumpulan makhluk luhur yang sempurna kesucian-Nya.

Saïgha adalah tempat berlindung yang terbaik bagi semua makhluk,Tempat berlindung yang paling aman,Mengingat untuk ketiga kalinya, Padanya dengan menundukkan kepala aku menghormat,Saya adalah pelayan Saïgha,Saïgha adalah penguasaku yang agung,Saïgha adalah pelenyap dukkhà,dan membawakan kebahagiaan padaku.Kepada Sangha aku mengabdiRangka fisik ini dan hidupkuAkan ku ikuti dengan tulusLatihan yang baik dari Saïgha.Tiada perlindungan lain bagiku, Saïgha sesungguhnya adalah pelindungkuDengan kebenaran pernyataan ini, semoga aku tumbuh dalam jalan Sang Guru.Dengan menjunjung tinggi Saïgha, kebajikan apapun juga datang ke sini,oleh kekuatan penghormatan ini, Bagiku, semoga tiada lagi bahaya yang muncul.

Oleh tindakan, kata-kata dan pikiranPerbuatan buruk apapun yang telah ku lakukan kepada Saïgha,Semoga Saïgha memaafkan semua kesalahankudan semoga di masa mendatang lebih berhati-hati terhadap Saïgha.

21. AòâNâTIYA PARITTA

Vipassissa namatthu cakkhumantassa sirãmatoSikkhissapi namatthu sabbabhåtànukampino.Vessabhussa namatthu Nahàtakassa tapassinoNamatthu Kakusandhassa màrasenappamaddino.Konàgamanassa namatthu bràhmaõassa vusãmatoKassapassa namatthu vippamuttassa sabbadhi.Aïgãrasassa namatthu Sakyaputtassa sirãmatoYo imaÿ Dhammamadesesi sabbadukkhàpanådanaÿ.Ye càpi nibbutà loke yathàbhåtaÿ vipassisuÿTe janà apisuõà mahantà vãtasàradà.Hitaÿ devamanussànaÿ yaÿ namassanti GotamaÿVijjàcaraõasampannaÿ mahantaÿ vitasàradaÿ.Vijjàcaraõasampannaÿ Buddhaÿ vandàma Gotamanti.

PERLINDUNGAN TUJUH BUDDHA

Terpujilah Vipassi, yang memiliki Pengelihatan dan Keagungan.Terpujilah Sikkhi, yang bersimpati terhadap semua makhluk.Terpujilah Vessabhu, pertapa yang telah melenyapkan semua noda.Terpujilah Kakusandha, penakluk Mara beserta balatentaranya.Terpujilah Konagamana, bràhmana yang telah mencapai kesempurnaan.Terpujilah Kassapa,

27

9

Page 28: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

yang terbebas dari segala ketahayulanTerpujilah Aïgirassa, putra Sakya nan Agung,Yang mengajarkan Ajaran Sejati ini, untuk melenyapkan semua dukkhà.Mereka semua mencapai Nibbàna dalam duniaSetelah melihat dengan jelas sebagaimana adanya.Mereka, orang-orang yang ramah, Manusia-manusia besar yang telah matang dalam kebijaksanaanTerpujilah Gotama, yang memberikan manfaat bagi dewa dan manusiaYang sempurna pengetahuan dan tindak-tanduknya,yang perkasa dalam kebijaksanaan.Kepada Buddha Gotama yang sempurna pengetahuan dan tindak-tanduknya kami menghormat.

22. AðGULIMâLA PARITTA

Yatohaÿ bhagini ariyàya jàtiyà jàtoNàbhijànàmi sa¤ciccaPàõaÿ jãvità voropetàTena saccena sotthi teHotu sotthi gabbhasa.

PERLINDUNGAN DARI YANG ARYA AðGULIMALA

Saudari, sejak dilahirkan sebagai seorang Ariya.Aku tidak ingat dengan sengaja pernah membunuh satu makhluk hidup apa pun. Dengan pernyataan yang benar ini, semoga anda selamatSemoga bayi dalam kandungan anda selamat.

23. BOJJHAðGA PARITTA

Bojjhaïgo satisaïkhàto Dhammànaÿ vicayo tathàViriyampãtipassaddhi bojjhaïga ca tathàpare.Samàdhupekkhabojjhaïgà satte te sabbadassinàMuninà sammadakkhàtà bhàvità bahulãkatà.Saÿvattanti abhi¤¤àya Nibbànàya ca BodhiyàEtena saccavajjena sotthi te hotu sabbadà.Ekasmiÿ samaye nàtho Moggallàna¤ca KassapaÿGilàne dukkhite disvà bojjhaïge satta desayi.Te ca taÿ abhinanditvà rogà mucciÿsu taïkhaõeEtena saccavajjena sotthi te hotu sabbadà.Ekadà dhammaràjàpi gela¤¤enàbhipãëitoCundattherena ta¤¤eva bhaõàpetvàna sàdaraÿ.Sammoditvà ca àbàdhà tamhà vuññhàsi ñhànasoEtena saccavajjena sotthi te hotu sabbadà.Pahãnà te ca àbàdhà tiõõannampi mahesinaÿMaggàhatakilesàva

pattànuppattidhammataÿ.Etena saccavajjena sotthi te hotu sabbadà.

PERLINDUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR KESADARAN AGUNG

28

Page 29: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Faktor-faktor untuk mencapai Kesadaran Agung adalah Sati (perhatian murni), Dhammavicàya (penyelidikan terhadap Dhamma), Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Passaddhi (ketenangan), Faktor lainnya adalah Samadhi (konsentrasi) dan Upekkha (keseimbangan).Ketujuh faktor ini telah diajarkan dengan jelas oleh Sang Mahà Muni.Bila dikembangkan dan selalu dilatih akan menghasilkan kemampuan batin, Penerangan Sempurna dan Nibbàna.Berkat kebenaran pernyataan ini Semoga anda selamat sejahtera.

Pada suatu ketika Sang Pelindung Melihat Yang Ariya Moggallàna dan Yang Ariya Kassapa sakit demamBeliau mengulangi ketujuh faktor Kesadaran Agung,Karena mereka merasa gembiraDan seketika itu mereka sembuh. Berkat kebenaran pernyataan ini Semoga anda selamat sejahtera.

Suatu ketika sang Dhammaraja sendiri sakit demamYang Ariya Cunda Thera (diminta) mengulangi sutta ini dengan khidmatKarena merasa gembiraMaka seketika sembuhlah Sang Bhagavà.Berkat kebenaran pernyataan ini Semoga anda selamat sejahtera.Penyakit telah disembuhkanDari ketiga pertapa Agung tersebutSeperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batinTercapailah sesuai dengan kebenaran Dhamma. Berkat kebenaran pernyataan ini Semoga anda selamat sejahtera.

24. ABHAYA PARITTA

Yandunnimittaÿ avamaïgala¤caYo càmanàpo sakuõassa saddoPàpaggaho dussupinaÿ akantaÿBuddhànubhàvena vinàsamentu

Yandunnimittaÿ avamaïgala¤caYo càmanàpo sakuõassa saddoPàpaggaho dussupinaÿ akantaÿDhammànubhàvena vinàsamentu

Yandunnimittaÿ avamaïgala¤caYo càmanàpo sakuõassa saddoPàpaggaho dussupinaÿ akantaÿSaïghànubhàvena vinàsamentu

MENJAUHKAN MARA BAHAYA

Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun jugaDan suara-suara burung yang tidak menyenangkanMimpi buruk yang tidak dikehendakiBerkat kekuatan Sang Buddha, lenyap adanya.

Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun jugaDan suara-suara burung yang tidak menyenangkanMimpi buruk yang tidak dikehendakiBerkat kekuatan Sang Dhamma, lenyap adanya.

Tanda-tanda jelek dan tidak menyenangkan apapun jugaDan suara-suara burung yang tidak menyenangkanMimpi buruk yang tidak dikehendakiBerkat kekuatan Sang Saïgha, lenyap adanya.

29

Page 30: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

25. DHAJAGA PARITTA

Ara¤¤e rukkhamåle và Su¤¤àgàreva bhikkhavoAnussaretha sambuddhaÿ Bhayaÿ tumhàka no siyàNo ce Buddhaÿ sareyyàtha Lokajeññhaÿ naràsabhaÿAtha Dhammaÿ sareyyàtha Niyyànikaÿ sudesitaÿNo ce Dhammaÿ sareyyàtha Niyyànikaÿ sudesitaÿAtha Saïghaÿ sareyyàtha Pu¤¤akkhettaÿ anuttaraÿEvaÿ Buddhaÿ sarantànaÿ Dhammaÿ Saïgha¤ca bhikkhavoBhayaÿ và chambhitattaÿ và Lomahaÿso na hessatãti.

PARITTA TENTANG INGATAN PADA TIRATANA

Sewaktu dalam hutan, atau di bawah pohon, Atau di tempat yang sunyi, O para siswaIngatlah pada Sang Buddha, Segala ketakutan takkan ada.

Jika tak ingat pada Sang Buddha, Guru Jagad, Pembimbing dewa dan manusia, ingatlah pada DhammaYang menuntun kita ke Pembebasan, Yang telah diajarkan dengan jelas.

Jika tidak ingat pada Dhamma, Yang menuntun kita ke PembebasanYang telah diajarkan dengan jelas, ingatlah pada Saïgha, Lapangan pembuat jasa yang tak ada bandingnya.

Jika engkau mengingat pada Sang Buddha, Dhamma dan Saïgha, O para siswa, ketakutan atau kekuatiranMengkirik atau bulu badan berdiri, Tak akan ada lagi.

26. DUKKHAPPATTâDIGâTHâ

Dukkhappattà ca niddukkhà Bhayappattà ca nibbhayàSokappattà ca nissokà Hontu sabbepi pàõinoEttàvatà ca amhehi Sambhataÿ pu¤¤asampadaÿSabbe devànumodantu SabbasampattisiddhiyàDànaÿ dadantu saddhàya Sãlaÿ rakkhantu sabbadà Bhavanàbhiratà hontu Gacchantu DevatàgatàSabbe Buddha balappattà Paccekàna¤ca yaÿ balaÿArahantàna¤ca tejena Rakkhaÿ bandhàmi sabbaso

SYAIR APABILA MENGALAMI PENDERITAAN

Bila mengalami penderitaan, semoga penderitaan lenyapBila mengalami ketakutan, semoga ketakutan lenyapBila mengalami pahit getir, semoga pahit getir lenyapSemoga semua makhluk demikian adanya.

Semoga simpanan jasa-jasa kebajikan, Yang telah kita timbunMembawa kegembiraan bagi para dewa, Untuk tercapainya segala kebahagiaan dan kesejahteraan.

30

Page 31: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Dengan keyakinan hendaknya dana diberikan, Hendaknya sila selalu dilaksanakanTekun melatih Samàdhi, Agar terlahir di alam dewa (surga).Dengan kekuatan para Buddha, Beserta Para Pacceka Buddha dan Para Arahat seluruhnya, Semoga memperoleh perlindungan.

27. JAYA MAðGALA GâTHâ

Bàhum sahassa mabinimmita sàyudhataÿGirimekhalaÿ udita ghora sasena màraÿDànàdi dhamma vidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Màràtireka mabhiyujjhita sabbarattiÿGorampanàlavaka makkhamathaddha yakkhaÿKhantã sudhanta vidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Nàlàgiriÿ gajavaraÿ atimata bhåtaÿDàvaggi cakka masanãva sudàrunantaÿMettambuseka vidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Ukkhitta khagga matihattha sudàruõantaÿDhàvantiyo janapathaÿ gulimàla vantaÿIddhãbhisaïkhatamano jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Katvàna kaññhamudaraÿ iva gabbhinãyàCi¤càya duññha vacanaÿ janakàya majjheSantena somavidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Saccaÿ vihàya matisaccaka vàdaketuÿVàdàbhiropitamanaÿ atiandhabhåtaÿ

Pa¤¤àpadãpa jalito jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàniNando pananda Bhujagaÿ vibudhaÿ mahiddiÿPuttena thera bhujagena damàpayantoIddhåpadesa vidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Duggàhadiññhi bhujagena Sudaññha hatthaÿBrahmaÿ vusiddhi jutimiddhi bakàbhidhànaÿ¥àõàgadena vidhinà jitavà munindoTaÿ tejasà bhavatu te jayamaïgalàni

Etàpi Buddha jayamaïgala aññhagàthàYo vàcano dinadine sarate matandiHitvàna nekavividhàni cupaddavànãMokkhaÿ sukhaÿ adhigameyya naro sapa¤¤o.

SYAIR TENTANG KEMENANGAN SEJATI

Dengan seribu tangan, yang masing-masing memegang senjataDengan menunggang Gajah Girimekhala, Mara bersama pasukannya meraung menakutkan.Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan DhammadànaDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Lebih dari Mara yang membuat onar sepanjang malam adalah Yakkha Àlavaka yang menakutkan, bengis dan congkakRaja Para Bijaksana menaklukkannya, menjinakkan dengan kesabaranDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

31

Page 32: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Nàlàgiri gajah mulia menjadi sangat gilaSangat kejam bagaikan hutan terbakar, bagai senjata roda atau halilintar.Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan percikan air cinta kasihDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Sangat kejam, dengan pedang terhunus dalam tangan yang kokoh kuatAïgulimala berlari mengejar sepanjang jalan tiga yojana dengan berkalungkan untaian jariRaja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kemampuan pikiran sakti yang mengagumkanDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Setelah membuat perutnya gendut seperti wanita hamil dengan mengikatkan sepotong kayuCi¤cà memfitnah di tengah-tengah banyak orangRaja Para Bijaksana menaklukkannya dengan sikap kesatria dan kedamaianDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Saccaka, yang biasa berkata menyimpang dari kebenaranDengan pikiran buta, mengembangkan teorinya bagaikan benderaRaja Para Bijaksana menaklukkannya dengan terangnya pelita kebijaksanaanDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Nandopananda naga berpengertian salah memiliki kekuatan besar Putra Sang Buddha yang terkemuka (Moggallana Thera) sebagai naga pergi untuk menjinakkannyaRaja Para Bijaksana menaklukkannya dengan kekuatan saktiDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Bagaikan ular yang melilit pada lengan, demikian pandangan salah yang dimiliki oleh BakàDewa Brahma yang memiliki sinar dan kekuatanRaja Para Bijaksana menaklukkannya dengan obat pengetahuanDengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sejati.

Inilah delapan syair kemenangan sejati Sang BuddhaYang seharusnya dibaca dan direnungkan setiap hari tanpa ada rasa malasHingga mampu mengatasi berbagai macam rintanganOrang Bijaksana dapat mencapai Pembebasan dan Kebahagiaan.

28. JAYA PARITTA

Jayanto bodhiyà måle Sakyànaÿ nandivaóóhanoEvaÿ tvaÿ vijayo hohi Jayassu jayamaïgaleAparàjitapallaïke Sãse pañhavipokkhareAbhiseke sabbabuddhànaÿ Aggappatto pamodatiSuõakkhataÿ sumaïgalaÿ Supabhataÿ suhuññhitaÿSukhaõo sumuhutto ca Suyiññhaÿ brahmacàrisuPadakkhiõaÿ kàyakammaÿ

32

Page 33: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Vàcàkammaÿ padakkhiõaÿPadakkhiõaÿ manokammaÿ Paõidhã te padakkhiõàPadakkhiõàni katvàna Labhantatthe padakkhiõe

PERLINDUNGAN DARI KEMENANGAN

Kemenangan di bawah pohon Bodhi, Menambah kegembiraan kaum SakyaMaka semoga kemenangan menjadi milikmu, Dan semoga engkau memperoleh kejayaan.

Dalam kedudukan yang tak terkalahkan, Di atas tempat suci nan muliaTelah disucikan oleh Para Buddha, Ia bergembira dengan pencapaian yang termulia.Bintang kebahagiaan, berkah keuntungan; kebahagiaan,pengorbanan yang menguntungkanSaat yang baik, detik-detik yang membahagiakan, manakala berdana dengan ikhlas kepada orang yang menempuh kehidupan suci.

Bila perbuatan benar, bila perkataan benar dan bila pikiran benar, maka benar pula cita-citanya.Setelah melaksanakan kebenaran ini, maka ia mencapai tujuan dengan kebenaran.

29. SO ATTHALADDHO

So atthaladdho sukhito Viruëho Buddhasàsane Arogo sukhito hohi Saha sabbehi ¤àtibhi

Sà atthaladdhà sukhità Viruëhà Buddhasàsane

Arogà sukhità hotha Saha sabbehi ¤àtibhi

Te atthaladdhà sukhità Viruëhà BuddhasàsaneArogo sukhità hontu Saha sabbehi ¤àtibhi

SEMOGA IA MEMPEROLEH REZEKI

Semoga dia (pria) memperoleh rejeki dan kabahagiaanSerta mandapat kemajuan dalam Ajaran BuddhaSemoga ia beserta sanak keluarganyaSehat dan berbahagia hendaknya

Semoga dia (wanita) memperoleh rejeki dan kabahagiaanSerta mandapat kemajuan dalam Ajaran BuddhaSemoga ia beserta sanak keluarganyaSehat dan berbahagia hendaknya

Semoga mereka memperoleh rejeki dan kabahagiaanSerta mandapat kemajuan dalam Ajaran BuddhaSemoga ia beserta sanak keluarganyaSehat dan berbahagia hendaknya

30. SAKKATVA TIRATANA PARITTA

Sakkatvà Buddharatanaÿ Osathaÿ uttamaÿ varaÿHitaÿ devamanussànaÿ Buddhatejena sotthinàNassantupaddavà sabbe Dukkhà våpasamentu teSakkatvà Dhammaratanaÿ

Osathaÿ uttamaÿ varaÿPariëàhupasamanaÿ Dhammatejena sotthinàNassantupaddavà sabbe Bhayà våpasamentu teSakkatvà Saïgharatanaÿ Osathaÿ uttamaÿ varaÿâhuneyyaÿ pàhuneyyaÿ Saïghatejena sotthinà

33

Page 34: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Nassantupaddavà sabbe Rogà våpasamentu tePARITTA BERSUJUD KEPADA TIRATANA

Bersujud pada Permata Buddha, sesungguhnya jalan yang terbaikMembawa kesejahteraan bagi dewa dan manusia, berkat kekuatan Sang BuddhaSemoga semua terlindung, dan lenyap semua dukkha.

Bersujud pada Permata Dhamma, sesungguhnya jalan yang terbaikMemadamkan nafsu indera, berkat kekuatan Sang DhammaSemoga semua terlindung, dan lenyap semua dukkhà.

Bersujud pada Permata Saïgha, sesungguhnya jalan yang terbaikPatut menerima pemberian dan pelayanan, berkat kekuatan Sang SaïghaSemoga semua terlindung, dan lenyap semua dukkha.

31. MAHâ JAYA MAðGALA GâTHâ

Yaïki¤ci ratanaÿ loke Vijjati vividhà puthuRatanaÿ Buddhasamaÿ natthiTasmà sotthã bhavantu te

Yaïki¤ci ratanaÿ loke Vijjati vividhà puthuRatanaÿ Dhammasamaÿ natthiTasmà sotthã bhavantu te

Yaïki¤ci ratanaÿ loke Vijjati vividhà puthuRatanaÿ Saïghasamaÿ natthiTasmà sotthã bhavantu te

SYAIR BERKAH KEJAYAAN TERMULIA

Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya iniTiada satu pun yang dapat menyamai Permata Buddha, semoga anda sejahtera.

Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya iniTiada satu pun yang dapat menyamai Permata Dhamma, semoga anda sejahtera.

Permata apa pun yang terdapat dalam jagat raya iniTiada satu pun yang dapat menyamai Permata Saïgha, semoga anda sejahtera.

32. SABBAROGA

Sabbaroga vinimuttoSabbasantàpavajjitoSabbaveramatikkantonibbuto ca tuvaÿ bhava

SEMOGA TERBEBAS DARI SEMUA PENYAKIT

Semoga terbebas dari semua penyakit, semoga semua duka-cita lenyapTerbebas dari permusuhan, dan semoga anda mencapai pembebasan.

33. PACCEKABUDDHA ANUMODANâ GâTHâ

Yathà vàrivahà pårà paripårenti sàgaraÿEvameva ito dinnaÿ petànaÿ upakappati.

34

Page 35: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Icchitaÿ patthitaÿ mayhaÿ <tumhaÿ> khippameva samijjhatu

Sabbe pårentu saïkappà cando paõõaraso yathà maõi jotiraso yathà.

SYAIR PACCEKA BUDDHA UNTUK MENYATAKAN TERIMA KASIH

Laksana sungai-sungai, yang melimpah airnya, memenuhi samudera Demikian pula dengan yang diberikan di sini akan memberikan manfaat kepada para arwah yang menderita.

Apapun yang aku <anda> harapkan, semoga dapat segera terwujud!Semoga semua cita-citaku<mu> akan tercapai,Ibarat aku <anda> memiliki permata pemenuh semua keinginan.

34. SABBITIYO

Sabbãtiyo vivajjantu Sabbarogo vinassatuMà te bhavatvantaràyo Sukhã dãghàyuko bhavaAbhivàdanasãlissa Niccaÿ vuóóhàpacàyinoCattàro dhammà vaddhanti âyu vaõõo sukhaÿ balaÿ

SEMOGA TERHINDAR DARI MARA BAHAYA

Semoga terhindar dari semua duka-cita, semoga terbebas dari semua penyakitSemoga terlepas dari semua mara bahaya, semoga anda berumur panjang dan bahagiaIa yang saleh dan selalu menghormat kepada yang lebih tua,

Semoga ia memperoleh berkah: umur panjang, kecantikan/kegantengan, kebahagiaan dan kekuatan.

35. AGGAPASADASUTTA GâTHâ

Aggato ve pasannànaÿ Aggaÿ dhammaÿ vijànataÿAgge Buddhe pasannànaÿ Dakkhiõeyye anuttare

Agge Dhamme pasannànaÿ Viràgåpasame sukheAgge Saïghe pasannànaÿ Pu¤¤akkhette anuttare

Aggasmiÿ dànaÿ dadataÿ aggaÿ pu¤¤aÿpavaóóhatiAggaÿ àyu ca vaõõo ca Yaso kitti sukhaÿ balaÿ

Aggassa dàtà medhàvã AggadhammasamàhitoDevabhåto manusso và Aggappatto pamodatãti.

SYAIR TENTANG KEYAKINAN YANG AGUNG

Bagi mereka yang berkeyakinan adalah sungguh muliaDhamma agung yang diketahui adalah:Berkeyakinan pada Buddha nan agungPantas diberi persembahan dan tiada bandingnya.

Berkeyakinan pada Dhamma nan agungTanpa nafsu, tenang dan penuh bahagiaBerkeyakinan pada saïgha nan agung

35

Page 36: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Ladang tempat menanam jasa yang tiada bandingannya.Setelah memberikan dana nan muliaMaka jasa kebajikan bertambahPanjang umur, bertambah cantik/tampanTerhormat, mashur, kuat dan bahagia.

Orang bijaksana memberi dengan kemampuannyaMencapai Dhamma nan tertinggiSetelah meninggal terlahir sebagai dewa atau manusiaMendapat kegembiraan yang amat besar.

36. CULLA MAðGALA CAKKAVâLA

SabbabuddhànubhàvenaSabbadhammànubhàvenaSabbasaïghànubhàvenaBuddharatanaÿDhammaratanaÿSaïgharatanaÿTiõõaÿ ratananànaÿânubhàvenaCaturàsãtisahassa DhammakkhandhànubhàvenaPiñakatayànubhàvenaJinasàvakànubhàvenaSabbe te rogà Sabbe te bhayàSabbe te antaràyà Sabbe te upaddavàSabbe te dunnimita Sabbe te avamaïgala vinassantuÂyuvaóóhako DhanavaóóhakoSirivaóóhako YasavaóóhakoBalavaóóhako VaõõavaóóhakoSukhavaóóhako Hotu sabbadà

Dukkharogabhayà verà Sokà sattu cupaddavàAnekà antaràyàpi Vinassantu ca tejasàJayasiddhi dhanaÿ làbhaÿ Sotthi bhagyaÿ sukhaÿ balaÿSiri àyu ca vaõõo ca Bhogaÿ vuóóhã ca yasavàSatavassa ca àyå ca Jãvasiddhã bhavantu teBhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbabuddhànubhàvena Sadà sotthã bhavantu teBhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbadhammànubhàvena Sadà sotthã bhavantu teBhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbasaïghànubhàvena Sadà sotthã bhavantu te

CAKRAWALA JASA YANG KECIL

Dengan kekuatan semua BuddhaDengan kekuatan semua DhammaDengan kekuatan semua SaïghaBuddha permata muliaDhamma permata muliaSaïgha permata muliaTiga Permata muliaDengan kekuatannya;Dengan kekuatan 84.000 pokok DhammaDengan kekuatan TipitakaDengan kekuatan siswa-siswa Sang PenaklukSemoga semua penyakit, semua mara bahayaSemua rintangan, semua bencanaSemua tanda-tanda jelek, semua tanda-tanda tidak menyenangkanMenjadi lenyap adanya.

36

Page 37: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Semoga usia, kekayaanKemakmuran, kemashuranKekuatan, kecantikan, kebahagiaan, selalu bertambah.

Semoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan; kesedihan, malapetaka, bencana dan kesukaranSerta segala macam rintangan, semua lenyap dengan kekuatan ini.

Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan; keselamatan, kemujuran, keba-hagiaan, kekuatan; kemakmuran, panjang usia, kecantikan / ketampanan; kesejahteraan dan kemashuran, semoga bertambah dan panjang usia seratus tahun, Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda.

Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Buddha, semoga sejahtera ada pada anda. Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Dhamma, semoga sejahtera ada pada anda.Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Saïgha, semoga sejahtera ada pada anda.

37. RATANATTAYâNUBHAVâDIGâTHâ

RatanattayànubhàvenaRatanattayatejasàDukkharogabhayà veràSokà sattu cupaddavàAnekà antaràyàpi

Vinassantu asesato

Jayasiddhi dhanaÿ làbhaÿSotthi bhagyaÿ sukhaÿ balaÿSiri àyu ca vaõõo cabhogaÿ vuóóhã ca yasavàSatavassa ca àyå caJãvasiddhã bhavantu te

Bhavatu sabbamaïgalaÿRakkhantu sabbadevatàSabbabuddhànubhàvenaSadà sotthã bhavantu te

Bhavatu sabbamaïgalaÿRakkhantu sabbadevatàSabbadhammànubhàvenaSadà sotthã bhavantu te

Bhavatu sabbamaïgalaÿRakkhantu sabbadevatàSabbasaïghànubhàvenaSadà sotthã bhavantu te

SYAIR TENTANG KUASA TIRATANA

Berkat kekuatan sang TiratanaBerkat keampuhan Sang TiratanaSemoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan Kesedihan, malapetaka, bencana dan kesukaranSerta segala macam rintangan Semua lenyap tanpa sisa.Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntunganKeselamatan, kemujuran, kebahagiaan, kekuatanKemakmuran, panjang usia, kecantikan/ketampananKesejahteraan dan kemashuran, semoga bertambah

37

Page 38: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Dan panjang usia seratus tahunSemoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda.

Semoga semua berkah ada pada andaSemoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua BuddhaSemoga sejahtera ada pada anda.

Semoga semua berkah ada pada andaSemoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua DhammaSemoga sejahtera ada pada anda.

Semoga semua berkah ada pada andaSemoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua SaïghaSemoga sejahtera ada pada anda.

38. SUMAðGALA GâTHâ I

Hotu sabbaÿ sumaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbabuddhànubhàvena Sotthã hontu nirantaraÿHotu sabbaÿ sumaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbadhammànubhàvena Sotthã hontu nirantaraÿHotu sabbaÿ sumaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbasaïghànubhàvena Sotthã hontu nirantaraÿ

SYAIR TENTANG BERKAH (I)

Semoga segala berkah menjadi kenyataan, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Buddha, semoga anda selalu sejahtera. Semoga segala berkah menjadi kenyataan, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Dhamma, semoga anda selalu sejahtera.

Semoga segala berkah menjadi kenyataan, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Saïgha, semoga anda selalu sejahtera.

39. SUMAðGALA GâTHâ II

Bhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbabuddhànubhàvena Sadà sotthã bhavantu teBhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbadhammànubhàvena Sadà sotthã bhavantu teBhavatu sabbamaïgalaÿ Rakkhantu sabbadevatàSabbasaïghànubhàvena Sadà sotthã bhavantu te

SYAIR TENTANG BERKAH (II)

38

Page 39: Paritta Mangala

Paritta Maïgala

Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Buddha, semoga sejahtera ada pada anda. Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Dhamma, semoga sejahtera ada pada anda.

Semoga semua berkah ada pada anda, semoga para dewa melindungi andaDengan kekuatan semua Saïgha, semoga sejahtera ada pada anda.

40. PATTIDANA

Pu¤¤assidàni katassa Yàna¤¤i katàni meTesa¤ca bhagino hontu SattànantàppamàõakàYe piyà guõavantà ca Mayhaÿ màtapitadayoDiññhà me càpyaditthà vàA¤¤e majjhattaverinoSattà tiññhanti lokasmiÿ Te bhummà catuyonikàPa¤cekacatuvokàrà Saÿsaranta bhavàbhave¥àtaÿ ye pattidànamme Anumodantu te sayaÿYe cimaÿ nappajànanti Deva tesaÿ nivedayuÿMayà dinnànapu¤¤ànaÿ AnumodanahetunàSabbe satta sadà hontu Averà sukhajãvinoKhemappada¤ca pappontu Tesàsà sijjhataÿ subhà

PENYALURAN TIMBUNAN JASA

Semoga jasa-jasa yang kuperbuat, kini atau diwaktu lainDiterima oleh semua makhluk di sini, tak terbatas, tak ternilai;

Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur,

seperti ayah dan ibuYang terlihat dan tak terlihat, yang bersikap netral atau bermusuhan;

Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta, Di tiga alam, empat jenis kelahiranTerdiri dari lima, satu, atau empat bagian,Mengembara di alam-alam besar atau kecil;

Semoga dengan persembahan jasaku ini, setelah mengetahui mereka bergembira,Dan kepada mereka yang tidak mengetahui, semoga para dewa memberitakannya;Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini, yang membawa kegembiraan,Semoga semua makhluk selamanya; hidup bahagia, bebas dari kebenciaan,Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian, semoga cita-cita luhur mereka tercapai.

39