partaganing perempuan dalam tradisi gondang … · sabangunan pada masyarakat batak toba: ... 3.3...

148
PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: STUDI KASUS DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN, KECAMATAN PARANGINAN, DESA LUMBAN BARAT SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H RUTH DEBORA MARBUN NIM: 100707033 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Upload: trinhthuan

Post on 06-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: STUDI KASUS DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN, KECAMATAN PARANGINAN, DESA LUMBAN BARAT SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H RUTH DEBORA MARBUN NIM: 100707033

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Page 2: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: STUDI KASUS DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN, KECAMATAN PARANGINAN, DESA LUMBAN BARAT SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H RUTH DEBORA MARBUN NIM: 100707033 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Drs. Mauly Purba M.A.,Ph.D Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D NIP. 1961 0829 1989 031003 NIP. 196512211991031001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang ilmu Etnomusikologi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2014

Page 3: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk

melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin

Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya< Universitas Sumatera Utara,

Medan

Pada Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP

Panitia Ujian: Tanda Tangan

1

2.

3

4.

5.

Page 4: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.

NIP 196512211991031001

Page 5: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 2014

Ruth Debora Marbun Nim 100707033

Page 6: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul: Partaganing Perempuan Dalam Tradisi Gondang Sabangunan Pada Masyarakat Batak Toba: Studi Kasus di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan Paranginan, Desa Lumban Barat. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui alasan partaganing perempuan memilih menjadi seorang musisi yang memainkan taganing dan menjelaskan proses belajarnya, di tengah-tengah dominasi partaganing laki-laki. Hal lainnya yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat di Desa Lumban Barat mengenai partaganing perempuan tersebut.

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dibantu oleh data-data responden yang bersifat kuantitatif, yang diperoleh dari penelitian lapangan. Teori yang digunakan adalah teori perubahan oleh Merriam (1964).

Hasil yang didapatkan adalah, perubahan yang terjadi dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba. Yang dulunya pargonsi adalah laki-laki, namun sekarang sudah hadir pargonsi perempuan. Hal tersebut mendapat tanggapan dari berbagai lapisan masyarakat. Ada yang memberikan tanggapan positif, namun ada juga yang memberi tanggapan negatif. Pembahasan skripsi ini terfokus terhadap keberadaan partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba di Desa Lumban Barat. Partaganing perempuan yang penulis maksud bernama Hari Anita Nainggolan.

Kata kunci: partaganing perempuan, tradisi margondang, pargonsi.

Page 7: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan rahmat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI

MARGONDANG SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA:

STUDI KASUS DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN,

KECAMATAN PARANGINAN, DESA LUMBAN BARAT. Skripsi ini

merupakan hasil serta perjuangan dari ilmu yang telah penulis dapatkan selama

menjalani kuliah di Departeman Etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara kurang

lebih lima tahun ini. Terwujudnya skripsi ini juga tidak terlepas dari doa serta

dukungan dari orang-orang yang penulis kasihi, yaitu;

Kepada kedua orang tua yang sangat-sangat penulis sayangi yaitu Pdt.

Mangapoi Marbun M.Th dan Pdt. Lina Nainggolan. Saya mengucapkan terimakasih

banyak atas doa yang senantiasa kalian panjatkan, dan untuk kesabaran serta

dukungan baik moril maupun materil. Kasih kalian tiada batasnya yang membuat

saya tetap sabar dalam menghadapi semua masalah yang ada.

Kepada saudara saya, Pdp. Yabes Yafet Marbun M.Th dan Natanael Marbun

S.Kom, saya mengucapkan banyak terimakasih buat perhatian kalian yang begitu

besar selama ini yang selalu mendoakan, memberi semangat dan juga mendukung

saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada teman-teman yang saya sayangi, Deby, Ayu, Riska, Kezia, dan

Miduk, terimakasih buat kalian. Kalian adalah teman terbaik yang selalu mendukung

saya dalam penyelesaian skripsi ini. Dan begitu juga kepada yang saya sayangi dan

Page 8: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

kasihi Ranto Sitompul Amd, yang selalu memotivasi saya hingga bisa menyelesaikan

skripsi ini. Saya ucapkan terimakasih atas doa, dukungan, kesabaran, motivasi kalian

semua. Dan buat semua teman-teman Etnomusikologi lainnya senang rasanya

mengenal kalian semua dan terima kasih teman-teman buat semangat yang selalu

diberikan kepada saya untuk tetap sabar dan berjuang menyelesaikan skripsi ini.

Kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Etnomusikologi Universitas

Sumatera Utara Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D dan Ibu Dra.

Heristina Dewi, M. Pd, saya mengucapkan banyak terimakasih untuk perhatian dan

bantuannya selama menjalani proses penulisan skripsi saya hingga selesai.

Kepada Pembimbing I Bapak Prof. Mauly Purba M.A.,Ph.D, dan

Pembimbing II saya Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D, saya

mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingan yang telah Bapak berikan selama

proses penulisan skripsi saya ini sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan.

Kepada Seluruh Dosen Departemen Etnomusikologi yaitu Bapak Drs. Torang

Naiborhu M.Hum selaku Dosen akademik, Drs. Bapak Kumalo Tarigan M.A, Ibu

Dra. Rita Hutajulu M.A, Bapak Drs. Bebas Sembiring M.Si, Bapak Drs. Irwansyah

Harahap M.A, Bapak Drs. Fadlin M.A, Bapak Drs. Dermawan Purba M.Si, Ibu

Arifni Netriroza STT, dan Ibu Dra. Frida Deliana Harahap M.Si, serta seluruh Dosen

lainnya saya mengucapkan banyak trimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama

menduduki bangku perkuliahan di Departemen Etnomusikologi.

Kepada staf/tata usaha di Departemen Etnomusikolgi Ibu Adri saya

mengucapkan terimakasih untuk kerjasama dan bantuannya selama ini.

Dan kepada informan serta narasumber saya Hari Anita Nainggolan, Alister

Nainggolan, Marcius Sitohang, Tiurma Nainggolan, saya ucapkan terimakasih

banyak atas bantuan dan informasi yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih

Page 9: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

juga karena bapak dan ibu selalu sabar dalam membantu saya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

Hormat saya,

Ruth Debora Marbun

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. ABSTRAK ...........................................................................................

Page 10: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR TABEL .............................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1.2 Pokok Permasalahan ......................................................................... 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian ………………………………………… 1.3.2 Manfaat Penelitian ………………………………………...

1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep ……………………………………………………. 1.4.2 Teori …………….…………………………………………

1.5 Metode Penelitian …………………………………………………... 1.5.1 Studi Kepustakaan ………………………………………… 1.5.2 Penelitian Lapangan (Observasi) …………………………

1.5.2.1 Wawancara ……………………………………… 1.5.2.1 Perekaman Di Lapangan ………………………..

1.5.3 Kerja Laboratorium ……………………………………….. 1.6 Lokasi Penelitian ………………………………………………….... BAB II ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT DESA LUMBAN BARAT,

KECAMATAN PARANGINAN, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

2.1 Lokasi Penelitian …………………………………………............. 2.2 Masyarakat Batak Toba di Desa Lumban Barat …………….......

2.2.1 Mata Pencaharian …………………………………....... 2.2.2 Sistem Bahasa ……………………………………........ 2.2.3 Sistem Kepercayaan ………………………………....... 2.2.4 Sistem Kekerabatan

2.2.4.1 Dalihan Na Tolu…………………………....... 2.2.4.2 Kedudukan Perempuan dalam

Kebudayaan Batak Toba ………………........ 2.2.4.3 Hula-hula (Tulang/Paman)………………......

2.2.5 Kesenian …………………………………………......... 2.2.5.1 Seni Musik ………………………………....... 2.2.5.2 Seni Sastra ………………………………....... 2.2.5.3 Seni Tari ……………………………….......… 2.2.5.4 Seni Bangunan dan Ukir-ukiran ……….........

2.2.5.5 Seni Kerajinan Tangan (Ulos) …………..

BAB III TRADISI MARGONDANG SABANGUNAN

3.1 Pengertian Gondang ………………………………………………... 3.2 Margondang ………………………………………………………… 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

3.3.1 Sarune Bolon ……………………………………………..

Page 11: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

3.3.2 Taganing …………………………………………………. 3.3.3 Gordang …………………………………………………. 3.3.4 Odap …………………………………………………….. 3.3.5 Ogung …………………………………………………… 3.3.6 Hesek …………………………………………………….

3.4 Peran Musikal Instrumen dalam Ansambel Gondang Sabangunan …………………………………..

3.4.1 Peran Taganing Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ………………………..

3.5 Reportoar …………………………………………………………. 3.6 Adat ……………………………………………………………….

3.6.1 Adat dalam Konsep Kepercayaan Masa Pra-Kristen: Hasipelebeguon …………………….

3.6.2 Adat Batak Toba Pada Masa Sekarang ………………… 3.7 Pargonsi …………………………………………………………. 3.8 Marguru (proses belajar taganing) ………………………………. BAB IV HARI ANITA NAINGGOLAN SEBAGAI PARTAGANING PEREMPUAN 4.1 Biografi Singkat Hari Anita Nainggolan …………………………

4.1.1 Masa kecil ……………………………………………… 4.1.2 Pendidikan ……………………………………………… 4.1.3 Latar Belakang Keluarga ……………………………….

4.2 Hari Anita Nainggolan Sebagai Partaganing Perempuan ………. 4.2.1 Awal Perkenalan Hari Anita Nainggolan

dengan Alat Musik Taganing …………………………. 4.2.2 Proses Perjalanan Hari Anita Nainggolan

Sebagai Partaganing Perempuan ……………………... 4.2.3 Eksistensi Hari Anita Nainggolan

Sebagai Partaganing Perempuan ……………………… 4.3 Alasan Hari Anita Nainggolan Menjadi

Seorang Partaganing Perempuan ……………………………… 4.3.1 Faktor Talenta ………………………………………... 4.3.2 Faktor Keturunan ……………………………………. 4.3.3 Faktor Ekonomi ……………………………………...

4.4 Wawancara dengan Hari Anita Nainggolan ………………….. 4.4.1 Wawancara Verbatim ………………………………..

BAB V TANGGAPAN TERHADAP HADIRNYA PARTAGANING PEREMPUAN

5.1 Partaganing Perempuan ……………………………………….. 5.2 Berbagai Tanggapan Terhadap Kehadiran

Partaganing Perempuan ……………………………………….. 5.2.1 Tanggapan Orang Tua ………………………………. 5.2.2 Tanggapan Suami ……………………………………

Page 12: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

5.2.3 Tanggapan Masyarakat ……………………………… 5.2.4 Tanggapan Musisi Tradisi Batak Toba ……………..

5.3 Kuesioner …………………………………………………….. 5.3.1 Pertanyaan Kuesioner ………………………………. 5.3.2 Hasil Jawaban Kuesioner …………………………… 5.3.3 Penjelasan Kuesioner ……………………………….

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan …………………………………………………… 6.2 Saran ………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA ................................................................. DAFTAR INFORMAN ............................................................ LAMPIRAN ..............................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dalihan Na Tolu Gambar 4.1 Hari Anita Nainggolan 1 Gambar 4.2 Hari Anita Nainggolan 2

Page 13: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Laporan Kependudukan Kecamatan Paranginan Tahun 2014 Tabel 3.1 Pengertian Kata Gondang Pada Masyarakat Batak Toba Tabel 3.2 Peran Musikal Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

Page 14: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui skripsi ini, penulis akan membahas tradisi margondang1 pada

masyarakat Batak Toba. Tradisi margondang tersebut melibatkan permainan dan

penyajian seperangkat ansambel musik yang dimainkan sesuai dengan aturan

penggunaannya. Ansambel yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu ansambel

gondang sabangunan dan gondang hasapi.2 Kedua ansambel ini dimainkan dalam

upacara adat Batak Toba baik upacara sukacita maupun upacara dukacita.

Ansambel gondang sabangunan biasanya menggunakan alat-alat musik: sarune

(shawm idiophone) sebagai pembawa melodi, ogung (suspended gongs) yang

terdiri dari 4 buah yaitu dari yang besar ke yang kecil adalah: oloan, ihutan,

panggora, dan doal, fungsi musikalnya adalah membawa siklus metrik dan

memainkan ritmik. Kemudian ada pula alat musik hesek (bisa berupa dua keping

logam atau botol yang dipukul dengan logam) sebagai pembawa ketukan dasar.3 Di

antara kedua ansambel yang terdapat dalam tradisi tersebut, salah satu alat musik

yang menjadi fokus penelitian penulis yaitu taganing yang terdapat dalam

ansambel gondang sabangunan.

Taganing terdiri dari lima anak ni taganing dan ditambah satu gordang.

Taganing ini berbentuk tabung melengkung (barrel) dan terkadang berbentuk

1Margondang adalah aktifitas musikal yang digunakan dalam upacara adat dan ritual di masyarakat Batak Toba. Margondang berfungsi sebagai pembuat musik yang memainkan komposisi gondang untuk mengiringi tari-tarian (tortor) Batak Toba pada setiap upacara-upacara yang berkaitan dengan religi maupun adat yang sedang berlangsung.

2Dalam kebudayaan etnis Batak Toba ada dua jenis perangkat musik tradisional. Perangkat musik yang pertama yaitu gondang sabangunan dan perangkat musik yang kedua yaitu gondang hasapi. Perangkat musik tradisional tersebut secara umum disebut sebagai uning-uningan. Ansambel Gondang Hasapi terdiri dari masing-masing satu buah sarune etek, sulim, garantung, dan dua buah hasapi yang disebut dengan hasapi ende (fungsi musikalnya adalah sebagai pembawa melodi) dan hasapi doal, yang fungsi musikalnya adalah membawakan fungtuasi ritme dan melodi (wawancara dengan Marsius Sitohang).

3Wawancara dengan Marsius Sitohang. Medan, tanggal 20 Maret 2014

Page 15: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

2

tabung lurus (cylindrical). Adapun nama dari masing-masing gendang tersebut dari

yang terkecil sampai yang terbesar yaitu: ting-ting, paidua ting-ting, painonga,

paidua odap, dan odap-odap. Kelima gendang tersebut disusun dan digantung pada

sebuah alat penyangga. Alat musik taganing ini diklasifikasikan ke dalam alat

musik single-headed braced drum (Sitohang, 2009). Alat musik ini juga

menghasilkan nada, dan dihubungkan dengan melodi. Oleh karena itu, alat musik

taganing4 selalu digolongkan kepada drum chimes (gendang yang menghasilkan

nada dan membawa melodi).5 Sebutan untuk pemain taganing yaitu partaganing.

Dalam konteks budaya Batak Toba, partaganing ini sangat dihormati

kedudukannya. Ia disebut dengan Debata Guru Na Humumndul. Peran sosial dan

budayanya sangat tinggi, sebagai “penjelmaan” dari dewa.

Semua pemain musik gondang sabangunan disebut pargonci. Dalam tradisi

margondang, pargonsi semuanya adalah laki-laki. Ini merupakan adat ni gondang.6

Adat ni gondang artinya adat yang berlaku pada tradisi gondang. Purba

menjelaskan bahwa adat ni gondang adalah aturan-aturan yang berhubungan

dengan norma-norma tradisi memainkan gondang. Aturan-aturan tersebutlah yang

mengatur permainan dan penyajian gondang.

4Taganing mempunyai peranan ganda dalam sebuah komposisi gondang. Peranan tersebut antara

lain, pada saat penyajian komposisi gondang, alat musik taganing tersebut dapat memainkan ritmis dan dapat juga memainkan melodi. Dalam setiap pertunjukan gondang sabangunan, yang memainkan melodi tidak hanya sarune saja, namun bersama-sama dengan taganing. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep yang terdapat pada masyarakat Batak Toba, nada masing-masing gendang pada taganing mengacu pada nada yang terdapat pada sarune bolon.

5Dalam memainkan alat musik taganing ini, proses penyajiannya adalah dengan menggunakan palu-palu (stik pemukul). Jumlah pemain dalam memainkan alat musik taganing terdiri dari dua orang dan tugas dari masing-masing pemain pun berbeda-beda. Pemain pertama dipanggil dengan sebutan panggordangi5 memainkan gendang yang ukurannya terbesar yaitu gordang dan dimainkan oleh satu orang pemain. Dalam komposisi musik, gordang berperan sebagai instrumen ritmis. Sementara lima gendang lainnya yang disebut anak ni taganing berperan sebagai instrumen melodi. Lima gendang yang disebut dengan anak ni taganing tersebut dimainkan oleh satu orang

6Purba menjelaskan bahwa adat adalah rangkaian atau tatanan norma-norma sosial dan religius yang mengatur kehidupan sosial, hubungan manusia dengan leluhurnya, hubungan vertikal kepada Pencipta, serta pelaksanaan upacara-upacara ritual keagamaan.

Page 16: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

3

Dewasa ini, perkembangan sosial budaya di Indonesia sangat cepat

pergerakannya. Adapun di antara faktor-faktor pemicunya adalah pesatnya

perkembangan teknologi informasi, proses globalisasi, keterbukaan di era

demokratisasi, pembentukan perekonomian yang berdasar kepada kepentingan

sejumlah negara, perkembangan pendidikan, dan aspek-aspek lainnya.

Perkembangan yang terjadi saat ini, menimbulkan banyak dampak terhadap

kehidupan dan pergaulan sosial bagi masyarakat. Dampak yang ditimbulkan ada

yang bersifat positif dan juga bersifat negatif. Disadari sepenuhnya bahwa

perkembangan yang terjadi merupakan pengaruh dari berbagai faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain seperti kemajuan pendidikan, komunikasi yang sudah luas,

internet, dan jejaring sosial. Perkembangan tersebut juga terjadi pada kebudayaan

masyarakat Batak Toba7 di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Faktor-faktor dan

dampak perkembangan kebudayaan tersebut mempengaruhi sikap dan cara berpikir

masyarakat Batak Toba.

Pada masa sekarang ini, pemahaman dan pelaksanaan suku Batak Toba

tentang adat-istiadatnya sendiri semakin lama semakin tidak mengenal identitasnya

dan pelaksanaannya pun sudah banyak yang menyimpang dari Ruhut Ni Adat.8

Kalau diperhatikan dengan seksama, pelaksanaan adat di zaman sekarang ini

kelihatannya sudah beragam dan sudah jarang mengikuti aturan adat.9 Akibat dari

kondisi adat yang sudah demikian, maka generasi penerus tidak mengetahui

pelaksanaan adat yang sebenarnya. Selain daripada itu, generasi penerus tidak

7Apabila kata Batak Toba muncul dalam penulisan skripsi ini, yang penulis maksud yaitu Batak Toba

yang berada di Sumatera Utara, khususnya di daerah penelitian penulis yaitu di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan Paranginan, Desa Lumban Barat.

8Ruhut Ni Adat artinya aturan adat. 9Adat merupakan warisan dari leluhur yaitu hukum, aturan, dan tata cara yang mengatur hubungan

manusia dengan manusia. Warisan tersebut kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Adat inilah yang menjadi hukum bagi setiap orang dengan memberikan pengetahuan tentang cara kehidupan untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Menurut Batak Toba, adat merupakan pemberian Mula Jadi Na Bolon yang harus dituruti makhluk ciptaannya. Apabila adat diikuti dan dilaksanakan maka orang tersebut akan mendapatkan berkah dan orang yang tidak peduli dengan adat akan mendapat bala.

Page 17: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

4

begitu antusias lagi terhadap adat-istiadatnya sendiri karena mereka menganggap

kegiatan adat istiadat pada masa sekarang ini hanya sebagai simbol dalam

kebudayaannya (Siahaan, 2012:10).

Perkembangan sosial budaya juga terjadi dalam kebudayaan masyarakat di

daerah penelitian penulis. Alister mengatakan bahwa pada saat beliau masih

pemuda sekitar tahun 1960, pekerjaan wanita pada saat itu dikenal hanyalah

sebagai parorot (menjaga anak), mengurus rumah tangga, dan mengerjakan sawah.

Wanita tidak diperkenankan sembarangan melakukan pekerjaan lain selain

mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurusi anak-anaknya dan menjaga

agar rumah tetap teratur.10 Namun, fakta yang penulis temukan di lapangan yaitu

bahwa ternyata ada wanita yang memainkan taganing pada upacara adat Batak

Toba. Hal tersebut tentu merupakan perubahan dalam kebudayaan. Seperti yang

sudah penulis jelaskan di atas, pargonsi semuanya adalah laki-laki, namun fakta di

lapangan ternyata ada wanita yang bekerja sebagai partaganing perempuan.

Ketika penulis melihat fakta tersebut, maka penulis tertarik ingin

mengungkapkan apakah ini adalah sesuatu yang baru. Dengan rasa ketertarikan

tentang hal tersebut, penulis kemudian mencari informasi-informasi yang terkait.

Kemudian penulis berhubungan langsung dan menjumpai seorang musisi

perempuan yang sampai sekarang ini masih aktif dalam kegiatannya sebagai

pemain taganing. Musisi yang penulis maksud bernama Hari Anita Nainggolan.

Hari Anita Nainggolan adalah seorang partaganing perempuan yang berkediaman

di Lumban Barat yang sudah berpengalaman dibidang musik tradisional Batak

Toba. Beliau semenjak kecil sudah mulai mempelajari alat musik taganing yaitu

pada usia ±10 tahun. Hari Anita sudah dikenal masyarakat sebagai partaganing

10Hasil wawancara dengan Alister Nainggolan pada 24 Maret 2014.

Page 18: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

5

perempuan, mulai dari Dolok Sanggul sampai ke berbagai daerah, bahkan beliau

sudah mencapai kariernya sampai ke luar negeri. Beliau bersama grup musiknya

“Lia Gemilang” sangat dikenal oleh masyarakat karena keunikan dari grup musik

tersebut. Dalam kesehariannya, Hari Anita Nainggolan juga bekerja sebagai

Pangula11.

Melihat kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk melihat lebih jauh lagi

bahwasanya apakah kehadiran partaganing perempuan ini merupakan sebuah

pengayaan atau perlawanan terhadap tradisi12. Selain itu, penulis ingin

mengungkapkan apakah seorang partaganing perempuan tersebut memiliki alasan

tertentu mengapa dia memilih menjadi seorang partaganing perempuan. Hal

tersebut akan penulis telusuri lebih jauh lagi untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang dituturkan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang keberadaan partaganing perempuan

dalam tradisi gondang sabangunan dengan memperoleh data dari berbagai

narasumber yang terkait. Oleh karena itu, penelitian ini akan dibuat ke dalam karya

tulis ilmiah dengan judul: Partaganing Perempuan dalam Tradisi Gondang

Sabangunan pada Masyarakat Batak Toba: Studi Kasus di Kabupaten Humbang

Hasundutan, Kecamatan Paranginan, Desa Lumban Barat.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis di

atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah:

11Pangula artinya pekerja diladang atau disawah. Hari Anita bekerja sebagai pangula yang menanam

cabai di daerah Sampean Aek Bottar Dolok Sanggul. 12 Untuk mempersempit daerah penelitian, penulis memfokuskan menanyakan pertanyaan tersebut di

daerah penelitian penulis yaitu di Desa Lumban Barat.

Page 19: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

6

1. Mengapa partaganing perempuan memilih menjadi seorang musisi yang

memainkan taganing dan bagaimana proses belajarnya?

2. Bagaimana tanggapan masyarakat di Desa Lumban Barat mengenai

partaganing perempuan tersebut, apakah sebuah pengayaan atau

perlawanan terhadap tradisi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui alasan informan memilih menjadi seorang musisi

yang memainkan taganing dan menjelaskan proses belajarnya

partaganing perempuan tersebut.

2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat di Desa Lumban Barat

mengenai partaganing perempuan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang keberadaan partaganing perempuan

dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba di Desa

Lumban Barat, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang

Hasundutan.

2. Sebagai salah satu bahan referensi dan acuan bagi peneliti

berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian.

3. Sebagai perbendaharaan dan dokumentasi musik Batak Toba.

Page 20: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

7

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Partaganing dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba berasal dari kata

“par” dan “taganing”. Kata “par” dalam terjemahan bahasa Batak Toba artinya

adalah “orang yang”. Kata “par” tersebut diletakkan pada awalan kata taganing

yang menunjukkan “orang yang memainkan taganing”.

Dalam tulisan ini, apabila penulis menggunakan kata “partaganing

perempuan”, itu adalah untuk mengatakan bahwa taganing tersebut dimainkan oleh

perempuan. Dalam pembahasan ini, partaganing perempuan adalah sesuatu yang

baru dan tidak bisa hanya mengatakan partaganing saja, karena pemahaman

masyarakat secara umum mengartikan bahwa partaganing merupakan orang yang

memainkan taganing dan berjenis kelamin laki-laki. Namun, ketika penulis

menggunakan kata “partaganing” saja, itu menunjukkan partaganing secara umum

yaitu laki-laki.

Ada beberapa partaganing perempuan yang penulis ketahui, tetapi yang

menjadi fokus penulisan ini adalah partaganing perempuan yang terdapat di

Kabupaten Humbang Hasundutan, Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan

yang bernama Hari Anita Nainggolan.

Tradisi dalam bahasa latin disebut dengan tradition yang artinya diteruskan

atau kebiasaan. Dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah

dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok

masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya nilai, norma, dan kearifan

lokal yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena

tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. (Bruno Netll dan Gerald Behague,

Page 21: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

8

1991:4). Dalam pembahasan tulisan ini, tradisi yang dimaksudkan adalah tradisi

Gondang Sabangunan pada masyarakat Batak Toba.

Koentjaraningrat (2002:146-147) menjelaskan masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat yang bersifat

kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat (society

dalam bahasa inggris) adalah sebagai suatu organisme, pada mana bagian-

bagiannya adalah bagian-bagian yang hidup di dalam kesatuan (misalnya: bahasa,

kebudayaan, adat) dengan yang lainnya (Moh Koesnoe, 1979). Masyarakat Batak

Toba merupakan salah satu sub-etnik Batak yang ada di Indonesia di samping

Batak Simalungun, Karo, Pakpak, dan Mandailing. Masyarakat Batak Toba

mempunyai sistem adat istiadat tertentu yang menjadi dasar hidup masyarakat yang

strukturnya didasarkan pada Daliha Na Tolu yaitu “tungku yang berkaki tiga”

disingkat “tungku nan tiga”. Tiga unsur Dalihan Na Tolu yaitu hulahula (pemberi

istri), dongan sabutuha/dongan tubu (kerabat semarga), dan boru (penerima istri).

Ketiganya merupakan suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam setiap kegiatan

adat ataupun ritual masyarakat tersebut. Masyarakat Batak Toba menganut sistem

patrilinear yang mengikuti garis keturunan laki-laki. Oleh karena itu, laki-laki pada

masyarakat Batak Toba mempunyai hak mewarisi harta dari orangtuanya,

sedangkan perempuan hanya bisa menerima hadiah pada waktu pernikahannya

yang disebut dengan pauseang.

Menurut Depdikbud (1997: 2), studi kasus adalah suatu studi atau analisa

yang komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik, bahan dan alat mengenai

gejala atau ciri-ciri karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku

menyimpang baik individu maupun kelompok. Menurut Suryabrata (2003:80),

tujuan studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang

Page 22: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

9

keadaan sekarang dan interaksi lingkungan, individu, kelompok, lembaga, dan

masyarakat. Konsep studi kasus dalam tulisan ini dimaksudkan untuk membuat

pembahasan mengenai partaganing perempuan ini lebih terarah, karena

partaganing perempuan yang penulis maksudkan berada di daerah tertentu yaitu di

Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pengayaan adalah proses,

cara, perbuatan mengayakan, memperkaya, memperbanyak. Kata pengayaan dalam

penulisan ini akan menjelaskan apakah partaganing perempuan dalam tradisi

gondang sabangunan pada masyarakat Batak Toba merupakan sebuah pengayaan

yaitu memperkaya khazanah kebudayaannya. Kata pengayaan ini akan dipakai

untuk menjawab pokok permasalahan yang terdapat dalam tulisan ini.

Sementara itu, kata perlawanan yang berasal dari kata lawan mempunyai

arti menentang dan menyalahi. Dalam tulisan ini, kata perlawanan dipakai untuk

menjelaskan apakah kehadiran partaganing perempuan dalam upacara-upacara

yang menggunakan gondang sabangunan pada masyarakat Batak Toba melawan

atau menentang tradisi dalam kebudayaannya.

1.4.2 Teori

Alan P. Merriam (1964:303) dalam bukunya The Antropology of Music

mengatakan, “Culture change begins with the processes of innovation. Type of

innovation is variation, invention, tentation, dan culture borrowing.” Maksudnya

adalah bahwa perubahan budaya diawali dengan proses inovasi. Jenis dari inovasi

yaitu variasi, penemuan, uji coba (eksperimen), dan meminjam budaya.

Lebih jauh Alan P. Merriam mengemukakan bahwa perubahan kebudayaan

timbul dari dalam dan dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri, hal itu

Page 23: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

10

disebut dengan inovasi. Inovasi tersebut antara lain, membuat variasi dalam budaya

tersebut, melakukan penemuan-penemuan baru dalam budaya, dan menciptakan

budaya baru dengan memasukkan unsur-unsur dari kebudayaan lain. Inovasi

tersebut timbul dari sistem ide dan pikiran manusia itu sendiri.

Demikian juga pada masyarakat Batak Toba, kebudayaan pada masyarakat

tersebut juga mengalami perubahan. Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam

kebudayaan masyarakat Batak Toba timbul dari dalam (masyarakat itu sendiri) dan

dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri. Kehadiran partaganing

perempuan menjadi sebuah perubahan dalam kebudayaan Batak Toba, yang pada

dasarnya selalu menggunakan partaganing laki-laki dalam memainkan taganing

pada tradisi margondang sabangunan, namun pada masa sekarang ini sudah ada

beberapa perempuan yang bergabung dalam pargonci sebagai partaganing

perempuan. Oleh sebab itu, perubahan dalam kebudayaan tersebut dilakukan dan

dialami oleh masyarakat Batak Toba itu sendiri. Yang dilakukannya yaitu berupa

inovasi yang mengacu kepada variasi, penemuan baru, dan eksperimen dari

partaganing perempuan itu sendiri.

Pada dasarnya kebudayaan adalah sesuatu yang dinamis dan bukan stabil

karena kalau kebudayaan itu stabil, kebudayaan tersebut akan stagnasi (terhenti).

Bisa diartikan juga bahwa perubahan adalah nafas dari kebudayaan, yaitu kalau

kebudayaan tidak dinamis maka kebudayaan itu akan mati. Hal itu tidak mungkin

terjadi karena zaman terus berubah, kondisi ekonomi berubah, pola pikir

masyarakat juga berubah. Seperti yang dikemukakan Carol R. Ember (1987:32),

suatu kebudayaan tidaklah pernah bersifat statis, melainkan selalu berubah. Hal ini

berhubungan dengan waktu, bergantinya generasi, serta perubahan dan kemajuan

tingkat pengetahuan masyarakat.

Page 24: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

11

Seorang etnomusikolog yang bernama David Harnish juga mengatakan

bahwa ketika suatu masyarakat itu sudah mengalami perubahan, antara lain:

perubahan orientasi agama, perubahan perekonomian dan juga pendidikan, maka

mereka juga akan menginterpretasikan kembali keseniannya termasuk dalam hal

merubah bagaimana persepsi masyarakat yang kalau dulunya tidak boleh

perempuan, sekarang sudah bisa dan itu adalah bagian dari perubahan.13

Keterlibatan perempuan di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

bukanlah masalah baru. Ada banyak masyarakat-masyarakat yang memberikan

batasan-batasan kepada perempuan. Salah satunya pada masyarakat Batak Toba.

Namun, gerakan feminisme memberikan pencerahan secara tidak langsung bahwa

hal tersebut bisa berpengaruh kepada masyarakat yang memberikan batasan-

batasan kepada perempuan. Sekitar tahun 1960-an, gerakan feminisme berkembang

di negara Barat. Gerakan feminisme ini dikenal sebagai gerakan kaum suffrage (hak

pilih). Ini adalah gerakan yang bertujuan untuk memajukan kaum perempuan, baik

mengenai kondisi kehidupannya maupun status perannya. Teori feminisme menurut

Saparinah Sadli (2010:72) mengemukakan:

… bahwasanya perempuan perlu diterima dan dihargai sebagai sesama manusia yang mempunyai potensi (kemampuan) untuk berkembang; bahwasanya kaum perempuan juga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kondisi lingkungan hidupnya dan sangat mungkin untuk ikut memberikan arah kepada pengembangan sosial, ekonomi, politik, dan pribadi; bahwasanya kaum perempuan juga memiliki berbagai macam kualitas manusia untuk meningkatkan mutu hidup secara umum seperti yang dimiliki kaum pria; serta bahwasanya apabila pengaruh-pengaruh sosio-budaya merugikan perkembangan status dan diri perempuan, itu dapat diubah atau dihilangkan. Pemikiran yang dikemukakan Sadli sudah banyak diterapkan dalam

kehidupan masyarakat. Pemikiran di atas juga dapat dihubungkan terhadap

13Lihat tulisan ini dalam Mauly Purba (2000:26) yang bertajuk “Gereja dan Adat: Kasus Gondang

Sabangunan dan Tortor.”

Page 25: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

12

munculnya partaganing perempuan pada masa sekarang ini. Kalau pada zaman

dulu perempuan Batak Toba mempunyai batasan-batasan, sekarang sudah tidak

berlaku lagi karena ternyata kaum perempuan mempunyai potensi yang berkualitas.

Potensi yang dimiliki dalam pembahasan ini yaitu perempuan juga bisa memainkan

taganing untuk mengembangkan kondisi ekonomi, kebudayaan, dan sosialnya.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif yang besifat

kualitatif. Kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

(Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Dalam melakukan penelitian

terhadap bahan tulisan ini, penulis melakukan beberapa tahapan kerja yang terdiri

dari studi kepustakaan, pengumpulan data di lapangan, dan bimbingan secara

formal ataupun nonformal dengan dosen pembimbing dan kerja laboratorium.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Untuk mendukung informasi yang penulis peroleh tentang partaganing

perempuan, pertama-tama penulis mencari buku-buku yang relevan terhadap

masalah-masalah yang dibahas. Dalam hal ini juga penulis menggunakan referensi

dari internet yang relevan dengan objek yang diteliti. Selain itu juga penulis

menggunakan studi kepustakaan untuk mengumpulkan bahan-bahan berupa teori

yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada kebudayaan dan untuk mencari

metode pengumpulan data di lapangan.

Page 26: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

13

1.5.2 Penelitian Lapangan (Observasi)

Penulis memulai penelitian ini pada bulan Maret 2014, dengan melakukan

observasi yang meliputi peninjauan dan pengamatan lokasi penelitian serta melihat

pertunjukan dari partaganing perempuan secara langsung. Penulis melakukan

penelitian lapangan ke Paranginan tepatnya di Lumban Barat. Ternyata di Lumban

Barat ada seorang partaganing perempuan dan beliau sudah banyak dikenal oleh

masyarakat Dolok Sanggul dan sekitarnya. Partaganing perempuan tersebut

bernama Hari Anita Nainggolan. Penulis juga melihat permainan taganing beliau

pada sebuah upacara adat pernikahan di Jalan Simpang Sipitu Huta 3C Dolok

Sanggul.

Untuk menambah referensi mengenai partaganing perempuan, penulis juga

menemui dan melihat pertujukan dari partaganing perempuan yang berada di

Medan14. Tujuannya adalah untuk melihat lebih luas fenomena yang terjadi di

tempat lainnya. Namun demikian, focus studi kasus ini adalah terhadap

partaganing perempuan Hari Anita Nainggolan.

Adapun dua teknik pengumpulan data yang penulis gunakan di lapangan

yaitu:

1.5.2.1 Wawancara

Setelah penulis melakukan observasi di lapangan, kemudian penulis

menentukan narasumber yang akan menjadi objek wawancara. Terkait dengan

pembahasan mengenai partaganing perempuan, penulis memilih beberapa

narasumber yang akan menjadi objek wawancara yaitu Tiurma Nainggolan dan

Hari Anita Nainggolan (kedua-duanya adalah partaganing perempuan), Marcius

14Partaganing perempuan yang penulis temui bertempat tinggal di Jalan Saudara No 30, Simpang

Limun, Medan, Sumatera Utara. Beliau bernama Tiurma Nainggolan.

Page 27: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

14

Sitohang, Alister Nainggolan, dan beberapa informan lainnya termasuk masyarakat

sekitar yang berada di daerah partaganing perempuan tersebut tinggal.

Penulis melakukan wawancara dengan para narasumber tersebut adalah

untuk memperoleh data yaitu mengenai tanggapan-tanggapan mereka terhadap

munculnya partaganing perempuan dalam tradisi Batak Toba tersebut. Hasil

wawancara tersebut kemudian akan diolah dalam kerja laboratorium. Dalam

melakukan wawancara, beberapa informan mempergunakan bahasa daerah Batak

Toba. Namun, penulis tidak mengalami kesulitan dalam mengerti bahasa Batak

Toba, karena penulis merupakan insider (orang dalam) pada kebudayaan Batak

Toba.

1.5.2.2 Perekaman di Lapangan

Pada pelaksanaan kegiatan penelitian ini, penulis menggunakan satu unit

kamera digital Panasonic yang dipergunakan untuk pengambilan foto dan

perekaman video. Pengambilan foto dan perekaman video pada saat di lapangan

dilakukan untuk mendokumentasikan hal-hal yang penulis anggap penting dalam

penelitian lapangan. Terutama pada saat partaganing perempuan tersebut

memainkan taganing pada upacara adat yang sedang berlangsung, perekaman video

merupakan hal yang sangat penting dalam pengumpulan data dalam penelitian ini.

Untuk merekam wawancara, penulis menggunakan handphone Samsung

GT-B5330. Wawancara yang direkam tersebut akan diolah dalam kerja

laboratorium.

Page 28: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

15

1.5.3 Kerja Laboratorium

Semua data yang diperoleh yaitu hasil wawancara dan hasil pengamatan

kemudian diolah dalam kerja laboratorium dengan pendekatan-pendekatan

etnomusikologis. Namun, sebelum diolah dalam kerja laboratorium, data-data yang

sudah diperoleh oleh penulis terlebih dahulu dipisahkan satu-persatu agar tidak

terjadi masalah dalam pengerjaannya.

1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Desa

Lumban Barat, Kecamatan Paranginan. Daerah ini merupakan daerah tempat

tinggal Hari Anita Nainggolan yang menjadi informan dari penulis.

Page 29: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

16

BAB II

ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT DESA LUMBAN BARAT,

KECAMATAN PARANGINAN, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Pada Bab II ini, saya akan menguraikan gambaran umum bagian dari

wilayah objek penelitian penulis. Gambaran umum tersebut meliputi, lokasi

penelitian, masyarakat Batak Toba di Desa Lumban Barat, mata pencaharian,

sistem bahasa, serta etnografi umum masyarakat Desa Lumban Barat seperti, sistem

kepercayaan, sistem kekerabatan maupun sistem keseniannya. Dan yang lebih

penting yaitu mengenai kedudukan perempuan dalam sistem kekerabatan pada

masyarakat Batak Toba secara umum karena mengingat pembahasan penulis

mengenai partaganing perempuan. Dan aspek-aspek lainnya dalam tulisan ini

menurut penulis juga penting dijelaskan, karena pembahasan mengenai

partaganing perempuan ini juga berhubungan dengan aspek mata pencaharian,

sistem kekerabatan dan sistem keseniannya. Berikut ini akan dijelaskan uraian

tersebut secara umum.

2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam tulisan ini berada di rumah informan penulis yaitu

Hari Anita Nainggolan yang terletak di Desa Lumban Barat, Kecamatan

Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk menemukan daerah ini, harus

melewati Bandara Udara Silangit dan memerlukan waktu ± 30 menit lagi untuk

mendapatkan daerah Desa Lumban Barat.

Page 30: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

17

Adapun letak Kabupaten Humbang Hasundutan secara geografis yaitu

terletak antara 2°1’- 2° 28’ LU, 98°10 - 98°58’ BT. Dan berdasarkan posisi

geografisnya memiliki batas:

Sebelah Utara: Kabupaten Samosir,

Sebelah Timur: Kabupaten Tapanuli Utara,

Sebelah Selatan: Kabupaten Tapanuli Tengah, dan

Sebelah Barat: Kabupaten Pakpak Barat.

Ada 10 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan,

antara lain: Kecamatan Dolok Sanggul, Kecamatan Bakti Raja, Kecamatan Lintong

Nihuta, Kecamatan Pakkat, Kecamatan Paranginan, Kecamatan Parlilitan,

Kecamatan Pollung, Kecamatan Sijama Polang, Kecamatan Tarabintang,

Kecamatan Onan Ganjang. Dan yang menjadi lokasi penelitian penulis yaitu di

Kecamatan Paranginan. Luas Kecamatan Paranginan ± 2.297,20 km2.

Di sebagian daerah Desa Lumban Barat ada yang di sebut dengan Tano

Raja yaitu tanah yang bukan menjadi hak milik masyarakat, tetapi boleh

dipergunakan. Masyarakat desa yang bertempat tinggal di tano raja tersebut hanya

mempunyai hak menempati saja dan tidak boleh menuntut hak untuk memiliki

tanah tersebut. Oleh karena itu, walaupun mereka membangun rumah di tano raja

tersebut, itu tidak bisa dikatakan rumahnya, itu tetap disebut tano raja.

2.2 Masyarakat Toba di Desa Lumban Barat

Masyarakat yang mendiami desa Lumban Barat merupakan mayoritas suku

Batak Toba. Suku-suku lain seperti suku Nias, suku Simalungun hanya sedikit

popolasinya dan mereka hanya sebagai pendatang dalam desa tersebut. Walaupun

Page 31: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

18

ada suku-suku yang lain datang, itu tidak menjadi perbedaan di dalam masyarakat

untuk melakukan segala tindak aktifitas yang ada di masyarakatnya.

Menurut hasil wawancara dengan masyarakat yaitu bapak Siburian, bahwa

masyarakat yang tinggal di desa Lumban Barat ini sangat memegang teguh

kebersamaan dari dulu sampai sekarang seperti gotong-royong. Misalnya apabila

ada masyarakat yang mengalami kemalangan, maka masyarakat yang ada di desa

tersebut langsung membantu untuk pelaksaan upacara seperti membuat peti,

bersama-sama memasak untuk upacara yang berlangsung, dan sebagainya. Hal

tersebut merupakan bagian dari tradisi seperti yang dikemukakan oleh Bruno Netll

dan Gerald Behague, bahwa tradisi mempunyai sebuah nilai, norma, dan kearifan

lokal.

Menurut data yang penulis dapat dari Kantor Kecamatan Paranginan

mengenai Laporan Kependudukan bulan Maret 2014, adapun nama-nama desa dan

jumlah penduduk tiap-tiap desa adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Laporan Kependudukan

No. Nama Desa Laki-laki/L Perempuan/P L+P

1. SIHONONGAN 1.162 1.187 2.349

2. PARANGINAN SELATAN 545 643 1.188

3. LUMBAN BARAT 969 963 1932

4. LUMBAN SIALAMAN 309 341 650

5. LOBUTOLONG 544 542 1.086

6. PEARUNG 436 440 876

7. PARANGINAN UTARA 923 927 1.850

Page 32: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

19

8. SIBORUTOROP 695 701 1.396

9. LUMBAN SIANTURI 283 280 563

10. LABUTOLONG

HABINSARAN

531 577 1.108

11. PEARUNG SILALAHI 398 407 805

JUMLAH 6.795 7.008 13.803

Sumber: Kantor Kecamatan Paranginan, 2014.

Dari tabel di atas, tercatat jumlah penduduk desa Lumban Barat berjumlah

1.932 orang, laki-laki 969 orang dan perempuan 963 orang.

Dalam satu tahun sekali, masyarakat yang berada di Kabupaten Humbang

Hasundutan mengadakan sebuah acara bersama dengan seluruh masyarakatnya

yang disebut dengan Pesta Hasundutan. Pesta tersebut dilakukan adalah untuk

menjalin kekerabatan antar kecamatan dan desa. Menurut hasil wawancara dengan

informan penulis yaitu Hari Anita Nainggolan bahwa, dalam kegiatan Pesta

Hasundutan biasanya pemerintah Kabupaten Hasundutan mengundang partaganing

perempuan beserta grupnya untuk mengisi acara pesta Hasundutan tersebut.

2.2.1 Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat di Lumban Barat dalam memenuhi

kebutuhannya adalah dengan cara bertani, berladang, beternak dan markombat.

Mereka menanam padi di sawah di sekitar desa dan tentunya mereka membuat

sawahnya di dekat perairan agar airnya mengalir langsung ke persawahan. Ada juga

masyarakat yang berkerja di ladang. Mereka menanam cabai, kemenyan, dan sayur-

sayuran. Hasil dari bertani dan berladang sebagian mereka pergunakan untuk

persediaan makanan di rumah mereka dan sebagian dijual pada saat maronan (pasar

setiap hari kamis) di pasar.

Page 33: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

20

Masyarakat Lumban Barat juga sebagaian menanam kopi. Penulis

mengamati sebagian besar mereka menanamnya di pinggiran dekat pasar (jalan

raya). Hasil panen dari tanaman kopi mentah tersebut kemudian dijual ke

penampungan kopi mentah dengan harga yang cukup tinggi.

Selain bertani dan berladang, sebagian masyarakat ada yang markombat.

Markombat merupakan pengambilan kayu dari hutan. Kayu dari hutan yang sudah

dipotong-potong oleh pekerja di hutan, itulah yang dibawa oleh masyarakat. Kayu-

kayu tersebut dibawa dengan cara dijinjing di kepala, dipapah di punggung,

ataupun dipegang dengan tangan diletakkan di dada. Kayu-kayu dari hutan tersebut

dibawa ke rumah masing-masing dan tinggal menunggu toke (agen) yang akan

membeli kayu-kayu mereka. Selain dari pada itu, sebagian kecil masyarakat

Lumban Barat memiliki mata pencaharian tambahan seperti beternak kerbau. Dan

ada juga yang bekerja sebagai pegawai negri dan tukang bangunan.

2.2.2 Sistem Bahasa

Desa Lumban Barat merupakan salah satu daerah di Kabupaten Humbang

Hasundutan yang penduduknya adalah mayoritas suku Batak Toba. Oleh karena itu,

hampir seluruh masyarakat Batak toba menggunakan bahasa Batak Toba sebagai

media komunikasi dalam percakapan formal maupun percakapan dalam kehidupan

sehari-hari. Bahkan tidak ditutup kemungkinan juga suku-suku pendatang dalam

desa tersebut mengerti dan ikut menggunakan bahasa Batak Toba.

Dalam proses penelitian penulis di desa tersebut, penulis melakukan

wawancara dengan para informan juga dengan menggunakan bahasa setempat. Dan

terkadang sesekali penulis menggunakan bahasa Indonesia ketika menjumpai

masyarakat dan pemerintah setempat yang mengerti bahasa Indonesia.

Page 34: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

21

Pada saat wawancara dengan partaganing perempuan Hari Anita

Nainggolan, beliau menggunakan bahasa Batak Toba dan juga bahasa Indonesia

karena beliau mengerti kedua bahasa tersebut. Hal itu memudahkan penulis untuk

berkomunikasi dengan beliau, serta apabila hasil wawancara akan dipindahkan ke

dalam tulisan dalam proses kerja laboratorium, pengerjaanya akan lebih mudah.

2.2.3 Sistem Kepercayaan

Sebagian besar masyarakat Lumban Barat menganut Agama Kristen. Tetapi

ada juga sebagian kecil masyarakat menganut Agama Islam. Sistem kepercayaan

dengan debata mula jadi na bolon15 sudah tidak ditemukan lagi pengikutnya di

desa tersebut, tetapi dulu kepercayaan yang dianut masyarakat batak toba adalah

kepercayaan terhadap mula jadi na bolon yang dipercayai oleh orang batak sebagai

dewa tertinggi mereka yaitu pencipta tiga dunia yaitu: dunia atas (banua ginjang),

dunia tengah (banua tonga), dan dunia bawah (banua toru).

2.2.4 Sistem Kekerabatan

2.2.4.1 Dalihan Na Tolu

Kebudayaan pada masyarakat Batak Toba berakar pada sistem kekerabatan

patrilineal16 dan mengikat anggota-anggotanya dalam hubungan triadik, yang

disebut dalihan na tolu, yaitu hubungan yang berasal dari kelompok kekerabatan

tertentu dalam satu clan (marga). Dalam berhubungan dengan orang lain, orang

15Debata Mula Jadi Na Bolon dipercaya memiliki kekuasaan di atas langit yang menyangkut jiwa dan

roh yaitu: tondi, sahala dan begu. Tondi adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan. Oleh karena itu tondi memberikan nyawa kepada manusia. Tondi didapat sejak seseorang di dalam kandungan. Bila tondi meninggalkan badan seseorang maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka untuk itu diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon (roh jahat) yang menawannya. Sahala adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula. Begu adalah tondi orang telah meninggal yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.

16Patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ayah.

Page 35: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

22

Batak menempatkan dirinya dalam susunan dalihan na tolu tersebut, sehingga

mereka selalu dapat mencari kemungkinan adanya hubungan kekerabatan diantara

sesamanya (martutur, martarombo17).

Dalam terjemahan bahasa Batak Toba, dalihan artinya tungku yang dibuat

dari batu. Na artinya yang. Tolu artinya tiga. Jadi Dalihan Na Tolu artinya tungku

yang tiga tiang. Dalihan dibuat dari batu yang ditata sedemikian rupa sehingga

bentuknya menjadi bulat panjang. Ujungnya yang satu tumpul dan ujungnya yang

lain agak bersegi empat sebagai kaki dalihan, lebih kurang 10 cm yang akan

ditanam dan selebihnya yang mencuat dengan panjang lebih kurang 12 cm.

Ditanamkan berdekatan sedemikian rupa, ditempatkan di dapur yang sudah

disediakan terbuat dari papan empat persegi panjang, berisi tanah yang dikeraskan.

Ketiga dalihan yang ditanam berdekatan tadi berfungsi sebagai tungku tempat alat

masak dijerangkan. Bentuk dalihan harus dibuat sama besar dan ditanam

sedemikian rupa sehingga jaraknya simetris satu sama yang lain, dengan tinggi

yang sama dan harmonis.

Gambar 2.1. Dalihan Na Tolu

17 Martutur ataupun martarombo bisa diartikan sebagai interaksi antar sesama masyarakat Batak

Toba yang gunanya untuk mengetahui hubungan antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga ketika sudah mengetahui hubungan kekerabatan, mereka secara langsung dapat memanggil sebutan yang sesuai dengan hubungan kekerabatan mereka. Misalnya, ito (sebutan antara laki-laki dan perempuan yang satu marga), pariban (sebutan untuk anak laki-laki dari adik perempuannya ayah), dll.

Page 36: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

23

Demikian juga dengan keadaan kekerabatan suku Batak dan pandangan

hidupnya, bahwa dongan sabutuha, hula-hula dan boru masing-masing memiliki

pribadi dan harga diri, tahu akan hak dan kewajiban dalam pelaksanaan tanggung

jawab di kedudukannya pada suatu saat. Setiap hula-hula hendaklah elek marboru,

maksudnya agar hula-hula selalu dalam sikap membujuk sayang terhadap boru,

karena dalam adat Batak, boru lah sebagai penanggung jawab kegiatan. Setiap boru

hendaklah somba marhula-hula, maksudnya ialah agar boru hendaklah bersikap

hormat terhadap hula-hula. Suhut dengan kawan semarganya na marsabutuha

hendaklah bersikap manat mardongan tubu, maksudnya agar sesama semarga

hendaklah bersikap prihatin, was-was dan hati-hati.

Adapun fungsi dalihan na tolu dalam hubungan sosial antar marga ialah

mengatur ketertiban dan jalannya pelaksanaan tutur, menentukan kedudukan hak

dan kewajiban seseorang dan juga sebagai dasar musyawarah dan mufakat bagi

masyarakat Batak Toba. Dimana saja ada masyarakat Batak Toba secara otomatis

berlaku fungsi dalihan na tolu dan selama orang Batak Toba tetap mempertahankan

kesadaran bermarga, selama itupula lah fungsi dalihan na tolu tetap dianggap baik

untuk mengatur tata cara dan tata hidup masyarakatnya. Sistem kekerabatan

memegang peranan penting dalam jalinan hubungan baik antara individu dengan

individu atau individu dengan masyarakat lingkungan sekitarnya.

2.2.4.2 Kedudukan Perempuan dalam Kebudayaan Batak Toba

Peta genealogis dan sejarah orang Batak Toba hanya dapat ditelusuri

melalui garis laki-laki. Anak perempuan dan istri tidak tercatat dalam peta tersebut.

Dalam sistem patrilineal, laki-laki dan perempuan menyandang hak dan kewajiban

yang berbeda terhadap clan (marga) mereka. Laki-laki sejak kecil sudah disadarkan

Page 37: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

24

bahwa mereka harus memiliki pengetahuan mengenai sejarah dan kebudayaan

Batak Toba, dan mereka bertanggung jawab terhadap kelangsungan clan ayahnya.

Bila laki-laki sepanjang hidupnya hanya mengenal clan ayahnya, maka perempuan

mengenal dua clan, yaitu clan ayahnya dan clan suaminya. Kendati demikian

dalam rangka hubungannya dengan kedua clan tersebut, posisi perempuan dalam

kekerabatan adalah ambigu atau tidak jelas, karena meskipun berhubungan dengan

keduanya, tetapi tidak pernah menjadi anggota penuh dari kedua clan tersebut.

Konsep kebudayaan Batak Toba mengenai anak mengacu hanya kepada

laki-laki, dan bukan perempuan. Oleh karena itu, hanya laki-laki yang mempunyai

hak waris tanah, dan perempuan tidak mempunyai hak semacam itu. Perempuan

juga memang dianggap patut untuk meminta sebidang tanah kepada ayah atau

saudara laki-lakinya, tetapi hal tersebut terjadi pada waktu tertentu misalnya ketika

peristiwa yang sangat khusus yaitu perkawinan (pauseang18) atau meminta untuk

anak laki-lakinya (indahan arian19).

Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan Batak Toba merupakan orang

yang mandiri dan pekerja keras. Perempuan Batak mempunyai peran ganda bahwa

selain sebagai ibu rumah tangga, ia juga harus bekerja keras untuk masa depan

keluarganya dan mengabdi kepada masyarakat. Oleh sebab itu, perempuan dalam

kebudayaan Batak Toba juga mempunyai peran untuk mewujudkan hamoraon,

hagabeon, dan hasangapon. Seperti yang dikemukakan oleh Brunette R Wolfman

(1989: 36), bahwa kaum wanita tidak hanya giat melaksanakan banyak tanggung

jawab dan menghayati kehidupan penuh kegiatan, tetapi juga melakukan tugas-

tugas itu demi kepentingan masyarakat. Mereka berasal dari kalangan keluarga

18Akses perempuan kepada tanah secara tradisional adalah melalui pauseang, yaitu pemberian

atau hadiah yang diberikan kepada anak perempuan ketika ia menikah. Hadiah ini dapat diperoleh perempuan karena ia meminta kepada ayahnya atau saudara laki-lakinya, dan disahkan secara adat. Namun karena sifatnya adalah pemberian atau hadiah, maka tidak dianggap sebagai hak waris.

19Meminta hak yang menjadi milik anak laki-lakinya sebagai cucu.

Page 38: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

25

yang menjunjung tinggi norma keutamaan demi anak-anak. Norma dilaksanakan

dengan semboyan “apa saja yang dilakukan, patut diselesaikan dengan baik”.

Istilah sebutan “Boru Raja” dipakai oleh orang Batak Toba untuk

meletakkan posisi seorang perempuan dalam setiap keluarga Batak lebih hormat.

Sebutan “boru raja” adalah sebuah konsep “kehormatan” dan “penghormatan”

untuk perempuan batak yang dimulai sejak ia lahir. “Raja” dalam filosofi Batak,

berarti “yang dihormati”. Istri seorang lelaki batak sering dikatakan sebagai “boru

ni raja” atau “putri si raja”. Boru Raja adalah nilai yang melekat pada diri seorang

perempuan Batak, yang bila mau dijelaskan cukup satu kata saja, yakni

“terhormat”.

2.2.4.3 Hula-hula (Tulang20/ Paman)

Peran dan fungsi tulang pada masyarakat Batak Toba sangat penting

sehingga keberadaan tulang pada ulaon (acara) adat tidak boleh diabaikan atau

disepelekan yang merupakan salah satu unsur dalihan na tolu yakni hula-hula21.

Namun pada masa sekarang keberadaan tulang cenderung tidak begitu

dipentingkan oleh sebahagian orang terlebih setelah berumah tangga/menikah

(marhasohotan) dengan perempuan yang bukan anak perempuan dari tulang

(Hutasoit, 2012:23)

Dalam perkumpulan marga (punguan marga) Batak Toba harus

mengikutsertakan bere22 dalam perkumpulan tersebut sebab boru23 tidaklah berarti

apa-apa bila tidak berketurunan. Arti penting boru terletak pada anak-anaknya

sehingga apabila bere yaitu anak dari boru tidak dimasukkan ke dalam

20Sebutan Tulang pada masyarakat Batak Toba ditujukan kepada saudara laki-laki dari ibu. Bisa juga dipakai untuk panggilan kepada laki-laki Batak yang semarga dengan ibu.

21Hutasoit menjelaskan bahwa hula-hula terdiri dari hula-hula tulang, bona tulang, bonaniari, tulang rorobot, hula-hula namarhaha-maranggi, hula-hula na poso/parsiat, hula-hula simanjungkot.

22Bere artinya anak dari saudara perempuan ayah. 23Boru disebut saudara perempuan ayah.

Page 39: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

26

perkumpulan marga, maka punguan marga tersebut menjadi tidak sesuai dengan

adat.

Ada beberapa peran dan fungsi tulang (hula-hula) dalam setiap tradisi

dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba, antara lain:

1. Paabinghon bere tu tulangna (menggendongkan bere kepada tulangnya)

Ketika anak pertama lahir, maka setelah beberapa bulan kemudian orang tua

si anak membawa makanan (sipanganon na tabo) ke rumah opung baonya

(orangtua dari ibunya) karena baru pertama sekali si bayi tersebut datang ke rumah

opung baonya. Dan setelah sampai di rumah opung baonya maka orangtua si anak

memberikan bayi tersebut kepada tulangnya supaya digendong. Dan biasanya pada

saat itulah tulangnya menggunting rambut berenya. Menggunting rambut

(manimburi) bertujuan agar ubun-ubun si bayi menjadi kuat dan keras yang

bermakna supaya si bayi sehat-sehat dan panjang umur. Dan selanjutnya, tulang

memberikan ulos parompa (kain gendongan) kepada berenya. Tulang juga bisa

menambahkan nama berenya.

Oleh sebab itu, paabinghon bere tu tulangna merupakan salah satu tradisi

Batak Toba yang menggambarkan betapa pentingnya tulang pada masyarakat

Batak Toba. Tetapi pada masa sekarang ini, tradisi tersebut sudah jarang dilakukan

terutama di daerah perkotaan padahal tradisi tersebut merupakan penghormatan

paling pertama dari seorang bere kepada tulangnya.

2. Tulang paborhat lao mangoli (tulang sebagai perantara ketika menikah)

Dalam tradisi ini dilakukan sebuah acara yang disebut dengan manulangi

tulang. Makna dari manulangi tulang adalah meghormati tulang sekaligus meminta

restu untuk melangsungkan perkawinan, baik dengan boru ni tulang (anak

Page 40: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

27

perempuan dari tulang) maupun kepada perempuan lain. Perkawinan anak

perempuan dari tulang dengan anak laki-laki dari namboru24 pada masa-masa

sekarang ini sudah makin jarang, karena pengaruh dari perkembangan zaman.25

3. Tulang pasahat ulos tintin marangkup (tulang memberikan ulos tintin

marangkup).

Ketika seorang bere melangsungkan pesta pernikahan dan masuk kedalam

acara adat, maka tulang memberikan ulos tintin marangkup kepada bere tersebut.

Maknanya yaitu pemberian restu kepada bere atas pernikahan yang sedang

berlangsung.

4. Tulang pasahat saput atau pasahat tujung (tulang memberikan ulos saput

maupun ulos tujung).

Menurut adat Batak Toba, bila bere laki-laki meninggal dunia maka tulang

akan memberikan Ulos Saput, sedangkan bila istri si bere meninggal dunia maka

tulang akan memberikan Ulos Tujung. Pemberian ulos tersebut menunjukkan

bahwa tulang akan memberikan kewajiban adat terakhir kepada bere tersebut.

5. Tulang manampin saring-saring/holi (tulang menampung tulang-belulang)

Peran dan fungsi tulang pada acara adat mangongkal holi/saring-saring26

pada masyarakat Batak Toba merupakan hak dan kewajiban serta keharusan hukum

adat sebab tulang-belulang orangtua laki-laki diangkat tanpa dilihat oleh tulangnya,

maka hal itu disebut mencuri. Karena itu kehadiran tulang untuk manampin saring-

24Saudara perempuan ayah. 25Anak perempuan dari tulang dan anak laki-laki dari namboru disebut dengan pariban.

Keduanya boleh menikah sesuai dengan adat Batak Toba. 26Mangongkal holi/saring-saring merupakan acara adat pada masyarakat Batak Toba yaitu

mengangkat tulang-belulang orangtua, leluhur selanjutnya dimasukkan ke dalam tambak atau tugu. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati jasa-jasa orangtua.

Page 41: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

28

saring/holi pada saat mangomgkal holi merupakan hukum wajib agar prosesi yang

sedang berlangsung tidak disebut mencuri.

2.2.5 Kesenian

Masyarakat Batak juga pecinta seni. Kesenian-kesenian tersebut meliputi

seni musik, seni sastra, seni tari, seni bangunan dan seni kerajinan tangan. Berikut

ini adalah kesenian-kesenian yang terdapat pada masyarakat Batak Toba.

2.2.5.1 Seni Musik

Seni musik dalam masyarakat Batak Toba terdiri dari dua bagian yaitu

musik vocal (ende) dan musik instrumentalia (gondang). Musik instrumen yang

disebut dengan gondang terdiri dari dua ansambel musik, yaitu ansambel gondang

sabangunan dan ansambel gondang hasapi.

Ansambel gondang sabangunan terdiri dari lima buah gendang yang disebut

dengan taganing, satu gordang, satu sarune bolon, empat buah ogung yang terdiri

dari ogung oloan, ogung ihutan, ogung panggora, dan doal. Dan yang paling

penting yaitu hesek sebagai pembawa tempo. Sedangkan ansambel gondang hasapi

terdiri dari satu buah sarune etek, sulim, garantung, dan dua buah hasapi yang

disebut dengan hasapi ende dan hasapi doal.

Musik vokal (ende) tradisional Batak Toba pembagiannya ditentukan oleh

kegunaan dan tujuan lagu tersebut yang dapat dilihat dari liriknya. Ben Pasaribu

(1986:27-28) membuat pembagian terhadap musik vokal tradisional Batak Toba

dalam delapan bagian yaitu:

1. Ende mandideng adalah musik vokal yang berfungsi untuk menidurkan

anak.

Page 42: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

29

2. Ende sipaingot adalah musik vokal yang berisi pesan kepada putrinya yang

akan menikah dinyanyikan pada saat senggang pada hari menjelang

pernikahan tersebut.

3. Ende pargaulan adalah musik vokal yang secara umum merupakan “solo-

chorus” dan dinyanyikan oleh kaum muda mudi dalam waktu senggang

biasanya malam hari.

4. Ende tumba adalah musik vokal yang khususnya dinyanyikan saat pengiring

tarian hiburan (tumba). Penyanyinya sekaligus menari dengan melompat-

lompat dan berpegangan tangan sambil bergerak melingkar. Biasanya ende

tumba ini dilakukan oleh remaja di alaman (halaman kampung) pada malam

terang bulan.

5. Ende sibaran adalah musik vokal sebagai cetusan penderitaan yang

berkepanjangan. Penyanyinya adalah orang yang menderita tersebut, yang

menyanyi ditempat yang sepi.

6. Ende pasu-pasuan adalah musik vokal yang berkenan dengan pemberkatan

berisi lirik-lirik tentang kekuasaan yang abadi dari yang maha kuasa.

Biasanya dinyanyikan oleh orang-orang tua kepada keturunannya.

7. Ende hata adalah musik vokal yang berupa lirik yang diimbuhi ritem yang

disajikan secara “monoton” seperti metric speech. Liriknya berupa rangkain

pantun dengan bentuk aabb yang memiliki jumlah suku kata yang sama.

Biasanya dimainkan oleh kumpulan kanak-kanak yang dipinpin oleh

seorang yang lebih dewasa atau orangtua.

8. Ende andung adalah musik vokal yang bercerita tentang riwayat hidup

seseorang yang telah meninggal dunia yang disajikan pada saat atau setelah

disemayamkan. Dalam ende andung melodinya datang secara spontan

Page 43: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

30

sehingga penyanyinya haruslah 31 penyanyi yang cepat tanggap dan trampil

dalam sastra serta menguasai beberapa motif-motif lagu yang penting untuk

jenis nyanyian ini.

2.2.5.2 Seni Sastra

Sastra batak khususnya cerita rakyat dalam bahasa Toba disebut turi-turi.

Seni sastra ini diungkapkan berupa umpama (pantun). Bentuk dari umpama tersebut

sama dengan pantun melayu yaitu berbaris empat, mengandung sampiran dan

bersajak ab-ab. Pantun batak bermacam-macam jenisnya dan dapat dibedakan

menurut isinya. Ada pantun yang biasa dipergunakan pada pidato-pidato dalam

upacara-upacara hukum adat dan ada pula yang mengenai percintaan antar muda-

mudi.

Tonggo-tonggo adalah ucapan yang disusun secara puitis dan biasanya

diungkapkan pada waktu mengadakan upacara-upacara ritual. Terkadang

kalimatnya panjang dan isi kata-katanya penuh serta mengandung gaya bahasa

yang indah. Pada umumnya jarang orang yang bisa mengucapkan hal tersebut dan

hanya orang-orang tertentulah yang mampu mengucapkannya dengan indah.

Teka-teki yang singkat disebut dalam bahasa batak toba disebut huling-

hulingan. Kalau teka-teki itu memerlukan jawaban dan disampaikan berupa cerita,

maka hal tersebut dinamakan torkan-torkan. Hal ini adalah umpama oleh para

orang tua terhadap anak-anak.

2.2.5.3 Seni Tari

Tor-tor merupakan tarian, namun makna yang paling dalam dari gerakan-

gerakannya menunjukkan bahwa tor-tor sebuah media komunikasi (Mauly Purba,

Page 44: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

31

1953:64). Tor-tor Batak Toba memiliki arti yang mendalam pada gerakannya,

karena dulunya tor-tor digunakan sebagai media komunikasi bagi masyarakat

Batak Toba.

Seni tari (tor-tor) adalah ekspresi gerakan tubuh yang diikuti dengan

gerakan tangan dan diiringi oleh gondang. Tari tor-tor ini dapat dilakukan oleh

perorangan, berpasangan ataupun berkelompok. Tarian perorangan misalnya yang

berhubungan dengan ritus. Tarian seperti ini antara lain tarian tunggal panaluan,

dimana sang dukun menari, berdoa dan sambil memegang tongkat sihir tersebut.

Tarian bersama dalam upacara-upacara adat menurut tradisinya merupakan

tarian yang dilakukan bersama-sama dari masing-masing unsur dalihan natolu dan

semua pelaku tor-tor ini mendukung upacaranya. Biasanya tarian yang melibatkan

ketiga unsur dalihan natolu ini menunjuk seorang pemimpin tor-tor yang akan

mengatur gerakan yang sesuai dan selaras dengan pola gerakan etika di dalam tor-

tor. Di dalam pola gerakan tor-tor Batak Toba ada sebuah gerakan berputar yang

berlawanan dengan jarum jam, hal ini dilakukan apabila orang-orang manortor

(menari) menarikan tor-tor gondang mangaliat di upacara adat.

2.2.5.4 Seni Bangunan dan Ukir-ukiran

Rumah adat tradisional Batak Toba terbuat dari kayu dengan tiang-tiang

yang besar dan kokoh. Atapnya terbuat dari bahan ijuk dan bentuk atapnya adalah

melengkung. Diujung atap bagian depan terdapat tanduk kerbau. Motif ornament

pada rumah adat Batak biasanya diukur. Secara anatomis struktur bangunan rumah

adat Batak toba dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Bagian langit-langit (lambang dunia atas)

2. Bagian dinding/lantai (lambang dunia tengah)

Page 45: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

32

3. Bagian kolom dan tiang-tiang (lambang dunia bawah)

Pada umumnya rumah-rumah adat batak selalu dihiasi dinding depan dan

samping dengan berbagai macam atau ornamen, yang terdiri dari warna merah,

hitam dan putih. Merah melambangkan benua tengah, hitam melambangkan benua

atas dan putih melambangkan benua bawah.

Berdasarkan pola (bentuk) ornamen etnik Batak dapat digolongkan atas

beberapa pola ornamen yaitu :

1. Pola manusia seperti Gorga Adep (payudara susu)

2. Pola hewan seperti Gorga Boraspati (cecak hoda-hoda)

3. Pola khayati seperti Gorga Singa-singa (Ulu Paung dan Jorngom)

4. Pola tumbuh-tumbuhan: Gorga Sitompi (iran-iran dan simeol-meol)

5. Pola geometris, Gorga Dalihan na tolu (sitangan dan simataniari)

6. Pola kosmos atau alam Bintang Maratur (Ombun Marhehe dan ipon-ipon)

Sekarang ini, rumah adat tradisional sudah mulai menuju kepunahan dari

daerah batak. Hal itu disebabkan karena masyarakat tidak lagi menjaga kelestarian

rumah adat tersebut.

2.2.5.5 Seni Kerajinan Tangan (Ulos)

Ulos merupakan kain tenun khas Batak berbentuk selendang. Ulos adalah

salah satu seni tenun yang berasal dari sub-suku Batak yaitu Batak Toba yang

merupakan salah satu bagian dari suku-suku yang ada di provinsi Sumatera Utara

(Radjab,1958). Pada upacara secara umum wanita Batak menggunakan ulos sebagai

penghias bahu/selendang, penutup kepala dan juga sebagai penutup dada, dan

Page 46: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

33

dilengkapi dengan sarung suji. Ulos juga dipakai pada saat manortor27 dalam acara

adat.

Ulos pada mulanya identik dengan jimat, dipercaya mengandung

"kekuatan" yang bersifat religius magis dan dianggap keramat serta memiliki daya

istimewa untuk memberikan perlindungan. Tetapi pada masa sekarang ini ulos

dipergunakan pada waktu upacara, kepercayaan dan adat istiadat serta belakangan

ini bernilai ekonomis (sebagai mata pencaharian).

27Tarian yang menjadi ciri khas orang Batak Toba adalah tari tortor dengan berbagai jenis nama tari untuk berbagai jenis kegiatan yang berbeda-beda. Tortor atau tari menari merupakan salah satu kebudayaan batak yang tertua.

Page 47: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

34

BAB III

TRADISI MARGONDANG SABANGUNAN

Pada Bab III skripsi ini, saya akan menguraikan tentang tardisi margondang

sabangunan pada masyarakat Batak Toba. Dalam tulisan ini, hal-hal yang penulis

uraikan meliputi : adat Batak Toba, alat-alat musik yang digunakan pada tradisi

margondang sabangunan, jenis reportoar yang dipakai pada upacara adat,

pargonsi, dan sebagainya. Hal-hal tersebut menurut penulis penting untuk

dijelaskan, karena penulisan skripsi ini terkait dengan pembahasan mengenai

partaganing perempuan dan adat ni gondang yang sebenarnya.

3.1 Pengertian Gondang

Pengertian gondang pada masyarakat Batak Toba ada beberapa macam

makna yang berbeda-beda. Sebagai contoh, masyarakat Batak Toba yang masih

menganut sistem kepercayaan parmalim, memaknai kata gondang sebagai do’a.

Masyarakat Batak Toba yang lainnya juga memaknai gondang sebagai ansambel

musik, judul komposisi musik, sebuah upacara, dan nama dari instrument. Berikut

ini tabel pengertian gondang pada masyarakat Batak Toba.

Tabel 3.1. Pengertian Kata Gondang Pada Masyarakat Batak Toba

Kata Dalam konteks Contoh Gondang Reportoar atau komposisi

lagu Gondang sibunga jambu.

Gondang Dari suatu kelompok reportoar menurut temponya

Gondang lae-lae (lambat), Gondang didang-didang (sedang),Gondang simonang- monang cepat)

Gondang Suatu upacara Gondang Saem, Gondang mangokkal holi

Gondang Suatu instrumen

Taganing

Page 48: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

35

Gondang Ansambel musik

Gondang hasapi dan gondang sabangunan

Gondang Situasi yang sedang berlanggsung

Gondang Mangaliat dan Gondang Mangulosi

Gondang Penunjuk status, jabatan, kelompok kepada orang yang sedang melakukan kegiatan

Gondang Naposo, Gondang Raja, Gondang ni Hula-hula

Sumber : Sitohang, 2009

3.2 Margondang

Kegiatan dalam menggunakan gondang sabangunan pada upacara adat

disebut margondang.28 Kegiatan ini dilakukan hampir meliputi seluruh aspek

kehidupan masyarakat Batak Toba. Secara umum tujuan margondang ada dua,

yaitu secara vertikal dan secara horinzontal. Secara vertikal untuk penghormatan

kepada pencipta dan penguasa alam, dan secara horizontal untuk penghormatan

kepada sesama manusia secara khusus penghormatan antara unsur-unsur dalihan na

tolu (Simangunsong, 2006). Menurut Panggabean (1991:59-67), kegiatan

margondang menurut tradisi asli masyarakat Batak Toba antara lain:

1. Margondang pesta, adalah seluruh upacara yang menggambarkan

suasana kegembiraan hati, karena memperoleh atau mendapat

sesuatu yang diinginkan dan telah lama dinantikan. Beberapa

upacara yang termasuk ke dalam aktivitas ini, antara lain: Anak

Tubu, Gondang Tunggal, Mangompoi Jabu, Manampe Goar,

Mamestahon Huta, Partangiangan, dan Harajaon.

28Apabila kata gondang digabungkan dengan kata awalan atau akhiran akan memberikan makna yang

berbeda. Seperti kata pargondang, margondang, sagondang, dan digondangi. Untuk itu perlu dipahami bahwa kata gondang berarti sesuatu yang fleksibel, tergantung ke konteks apa digunakan.

Page 49: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

36

2. Margondang Sibaran, adalah upacara yang mengekspresikan

suasana kesedihan, misalnya upacara Margondang Angka Na

Dangol, Papurpur Sapata, dan Mangondasi.

3. Margondang Mamele, adalah upacara yang mempunyai hubungan

dengan kepercayaan asli, ,misalnya upacara Mamele Pangulubalang,

Mamiahi Hoda, Horbo Santi, Horja Turun, Mamele Sombaon,

Mangongkal Holi.

Pendapat tersebut sama halnya seperti yang dikemukakan oleh Hutasoit

(1976:9). Dia menjelaskan:

Dipamasa do gondang i siala: I.Pesta. II.Sibaran. III.Mamele. Ia na masuk tu pesta ima angka las ni roha: 1. Gondang tunggal; 2. Anak tubu; 3. Mamestahon jabu; 4. Manampe goar; 5. Mamestahon huta; 6. Partangiangan; 7. Harajaon. II.[Ian a masuk] sibaran [ima angka las ni roha] : 1. Papurpur sapata; 2. Margondang angka na dangol; 3. Namonding. III.[Ian na masuk] mamele [ima angka na porsea tu haporseaon na jolo]: 1. Mamele simangot; 2. Mangongkal holi; 3. Mamele pangulubalang; 4. Marmiak hoda; 5. Horbo santi. (Biasanya kegiatan margondang dilakukan karena: I. Pesta. II.Kesedihan. III. Menyembah roh. Kegiatan margondang yang digolongkan pesta adalah: 1. Pesta hiburan yang diadakan oleh muda-mudi pada malam hari; 2. Pesta kelahiran anak oleh keluarga yang telah lama menunggunya; 3. Pesta memasuki rumah baru; 4. Pesta pemberian nama baru kepada anak; 5. Pesta peresmian kampung yang baru dibentuk; 6. Pesta syukuran yang berkaitan dengan peningkatan taraf hidup dalam satu keluarga; 7. Pesta pengangkatan raja. II. Kegiatan margondang yang digolongkan sibaran adalah yang berkaitan dengan kesedihan hati: 1. Upacara menebus dosa; 2. Upacara yang diadakan sebagai permohonan untuk lepas dari penderitaan dan kemiskinan; 3. Kematian. III. Kegiatan margondang yang digolongkan mamele adalah upacara yang diadakan berdasarkan kepada kepercayaan dahulu [leluhur]: 1. Upacara memanggil roh leluhur; 2. Upacara penggalian tulang-belulang; 3. Upacara untuk mengelakkan bencana; 4. Upacara untuk mengambil keputusan; 5. Upacara kurban kerbau). Dari penjelasan di atas mengenai margondang dan jenis-jenis margondang,

sudah jelas bahwa dalam setiap kehidupan masyarakat Batak Toba, margondang

Page 50: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

37

tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan Batak Toba. Karena dalam setiap upacara-

upacara yang berhubungan dengan adat Batak Toba, tradisi margondang terkhusus

gondang sabangunan selalu disertakan di dalam pelaksanaan upacara adat.

3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

3.3.1 Sarune Bolon

Sarune bolon adalah jenis alat musik tiup yang berlidah ganda (doeble reed

aerophone), seperti oboe dalam musik Barat. Bolon berasal dari bahasa Batak Toba

yang artinya besar. Jadi, secara keseluruhan arti dari sarune bolon adalah sarune

yang besar. Istilah ini dipakai untuk membedakan sarune bolon dengan sarune

jenis lain, seperti sarune etek yang terdapat dalam ansambel gondang hasapi.

Panjang bagian batang sarune bolon lebih kurang 46,5 cm. pada batang

sarune bolon terdapat lobang-lobang jari berdiameter lebih kurang 0,5 cm. Lubang

nada alat musik ini berjumlah enam buah, lima di antaranya berada di depan dan

satu buah berada di belakang. Pada bagian pangkal batang sarune bolon terdapat

satu bentuk hiasan yang menyerupai jengger ayam yang disebut barimbing.

Sarune terbagi atas beberapa bagian-bagian lain yang terpisah yaitu, anak ni

sarune atau ipit-ipit berfungsi sebagai reed; situngkoi atau tolonan (tiup kayu)

untuk tempat reed pada bagian atas badan sarune; untam-untam atau ambong-

ambong (piring kecil) berfungsi untuk penahan bibir pemain; sopsopan terbuat dari

ujung tanduk kerbau atau kayu berbentuk pipa kecil yang berfungsi sebagai

pembatas antara ipit-ipit dan ambong-ambong; angar-angar/sangar-sangar/daurna

berfungsi memperbesar volume suara dan dapat diasingkan dari bagian batang.

Teknik memainkan alat musik sarune bolon dilakukan dengan teknik

marsiulak hosa atau circular breathing (nafas tak terputus). Teknik ini dilakukan

Page 51: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

38

supaya melodi sarune tidak terputus atau berhenti sampai gondang selesai

dimainkan.

3.3.2 Taganing

Taganing adalah seperangkat alat musik gendang yang terdiri dari lima

buah gendang. Kelima gendang tersebut berbentuk melengkung (barrel) atau

tabung lurus (cylindrical), dan disusun dalam satu baris pada sebuah rak kayu,

disusun mulai dari yang terkecil (kiri) sampai gendang yang terbesar (kanan).

Kelima gendang tersebut memiliki nama masing-masing, yakni: ting-ting atau anak

ni taganing merupakan gendang paling kecil; paidua ting-ting (gendang kedua);

painonga (gendang ketiga); paidua odap (gendang keempat); dan gendang terbesar

disebut odap-odap.

Taganing terbuat dari kayu, dan kayu yang digunakan dapat berbeda seperti

hau ni pinasa (Artocaprus integra), hau ingul (Cedrella toona), dan hau joring

(Phite colobium) (Purba 1998:157). Penutup permukaan atas taganing yang dipukul

ada yang terbuat dari kulit kerbau, kulit kambing, maupun kulit lembu. Sedangkan

rotan digunakan sebagai pengikat taganing (piuan), pegangan (tangan) taganing,

dan ikatan bagian tengah badan yang berbentuk cincin atau lingkaran. Di samping

itu terdapat juga pasak kayu (solang-solang) pada posisi bawah taganing yang

berfungsi untuk mengencangkan atau mengedurkan permukaan kulit taganing.

Taganing dimainkan oleh satu orang pemain dengan menggunakan dua alat

pemukul kayu yang disebut dengan palu-palu. Orang yang memainkan alat musik

taganing ini disebut dengan partaganing.

Untuk menghasilkan nada yang benar, taganing dilaras dengan mengatur

hubungan bunyi dari masing-masing gendang yang disebut manganingning. Laras

Page 52: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

39

keseluruhan gendang taganing idealnya mengacu pada nada yang terdapat pada

sarune bolon. Nada gendang terkecil (ting-ting) mengacu pada nada tertinggi dari

sarune bolon (nada kelima) dan gendang terbesar (odap-odap) mengacu pada nada

terendah (nada pertama). Namun, terkadang untuk mendapatkan laras ideal

semacam ini, kelihatannya relatif sulit karena seringkali membran/kulit taganing

tidak mampu untuk mencapai nada yang lebih tinggi sesuai dengan nada-nada yang

terdapat pada sarune bolon. Gendang yang paling kecil (ting-ting) merupakan dasar

perhitungan interval di antara lima gendang tersebut. Oleh sebab itu, hal itu disebut

marguru tu anakna do taganing yang artinya taganing berguru kepada anaknya.

Ada empat teknik memukul gendang dalam permainan taganing, antara

lain:

a. Memukulkan stik tepat pada bagian tengah gendang

b. Memukulkan stik pada pinggiran gendang

c. Memukulkan stik pada tengah gendang dan menghentikannya seketika

dengan cara menekan permukaan gendang dengan ujung stik, dan

d. Menekan permukaan gendang dengan ujung jari tangan kiri.

Keempat teknik memainkan taganing ini berkaitan dengan pola-pola

permainan yang ada, diantaranya:

(1) Mangarapat, dimana stik yang dipegang oleh tangan kanan dan kiri

dipukulkan pada permukaan gendang secara bergantian. Teknik ini

umumnya muncul pada saat permainan taganing secara keseluruhan

mengikuti pola-pola melodi sarune bolon. Teknik ini dimainkan

dengan tempo cepat;

(2) Didang-didang, dimana stik pada tangan kiri menirukan pola siklus

ogung dan stik pada tangan kanan memainkan pola-pola melodi

Page 53: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

40

sarune bolon. Teknik ini dimainkan dengan cara teknik pukulan pada

pinggiran gendang oleh stik pada tangan kiri sebagai ketukan dasar

dan stik pada tangan kanan memainkan melodi;

(3) Mangodap-odapi, dimana stik pada tangan kiri menirukan pola siklus

ogung dan stik pada tangan kanan hanya memberikan aksentuasi

ritmis di antara melodi sarune bolon. Teknik pukulan stik ini

mengahasilkan bunyi kedap.

3.3.3 Gordang

Gordang adalah gendang besar yang mempunyai bentuk yang sama dengan

taganing, akan tetapi ukurannya lebih besar. Gordang digantung berdekatan dengan

taganing yang bernada paling rendah yaitu odap-odap di sisi paling kanan.

Gordang tidak dilaras seperti halnya taganing, alat musik ini tidak mengacu pada

nada-nada tertentu. Proses pembuatan gordang sama dengan pembuatan taganing

dan bahannya juga sama.

Pada ansambel gondang sabangunan, gordang berfungsi sebagai gondang

bas dan dimainkan oleh satu orang pemain. Orang yang memainkan gordang

disebut panggordangi. Posisi pemain gordang bersebelahan dengan pemain

taganing, tepatnya di sebelah kanan pemain taganing. Gordang dimainkan dengan

menggunakan dua buah stik pemukul, sama dengan cara memainkan taganing. Alat

musik ini pada umumnya dipukul pada bagian permukaan kulit yang menghadap ke

pemain. Namun, kadangkala juga disertai pukulan pada pinggiran kayu dari alat

musik tersebut.

Page 54: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

41

3.3.4 Odap

Odap adalah gendang berbentuk barel ataupun silinder yang terdiri dari dua

muka kulit. Walaupun memiliki dua muka kulit, ketika dimainkan hanya satu muka

kulit yang dipukul. Sama seperti taganing dan gordang, odap juga digantung dan

diletakkan di antara gordang dan odap-odap (gendang kelima dari taganing) pada

set taganing. Odap juga dimainkan dengan cara dipukul hanya pada satu sisi

mukanya oleh pemain taganing. Namun, odap tidak dilaras mengacu pada nada

tertentu.

Pada masa sekarang ini, alat musik odap sudah tidak digunakan lagi dalam

ansambel gondang sabangunan. Fungsi odap sekarang dapat digantikan dengan

taganing maupun gordang. Sebenarnya alasan mengapa odap tidak dipergunakan

lagi belum diketahui jelas. Namun menurut kepercayaan tradisional, odap

digunakan untuk memanggil roh-roh nenek moyang. Oleh sebab itu, masyarakat

Batak Toba Kristen Protestan tidak memakai alat musik odap tersebut.

Kelompok yang biasa menggunakan odap dalam ansambel gondang

sabangunan adalah penganut kepercayaan tradisional parmalim29 yang terdapat di

Huta Tinggi, Laguboti.

3.3.5 Ogung

Ogung merupakan seperangkat alat musik gong berpencu yang terdiri dari

empat buah gong yaitu, ogung oloan, ogung ihutan, ogung panggora dan ogung

doal. Ogung oloan dan ihutan memiliki ukuran diameter yang sama yakni:

diameter permukaan luar (sisi yang berpencu) adalah 45 cm dan diameter bagian

29Ugamo Malim atau sering disebut dengan parmalim, sebagai aliran kepercayaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa (yang mereka sebut dengan Mula Jadi Na Bolon), terdaftar pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor I.136/F.3/N.1.1/1980 yang berpusat di Hutatinggi Laguboti, Toba Samosir.

Page 55: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

42

belakang adalah 41 cm. Sedangkan doal dan panggora diameter permukaan luarnya

41 cm dan diameter bagian belakngnya 38 cm.

Ogung dipukul dengan menggunakan pemukul kayu yang dibalut dengan

bahan karet atau dibungkus dengan kain, dan masing-masing ogung dimainkan oleh

satu orang. Namun, kadang-kadang ogung oloan dan ihutan dimainkan oleh satu

orang. Pemain ogung oloan disebut pangoloi, pemain ogung ihutan disebut

pangihuti, pemain ogung panggora disebut pamggorai, dan pemain ogung doal

disebut pandoali.

Dalam memainkan keempat ogung ini memiliki tiga cara yang berbeda.

Ogung oloan dan ogung ihutan digantung pada satu rak kayu secara tegak, dan

ketika ogung dimainkan ogung tidak dipegang untuk menghasilkan bunyi yang

bergaung. Ogung panggora dapat digantung atau diletakkan di atas paha pemain,

dan dalam memainkannya ogung panggora dipukul oleh satu tangan, sementara

tangan lainnya memegang badan alat musik yang bertujuan untuk menghentikan

gema dari gong. Sementara itu, ogung doal dimainkan dengan cara dipukul oleh

satu tangan sambil dikepitkan ke dada pemain oleh tangan lainnya. Teknik ini

dipakai untuk menghasilkan gaung lebih pendek dan “bulat”.

3.3.6 Hesek

Hesek adalah alat pukul idiofon yang dibuat dari perunggu tetapi ada juga

yang menggunakan besi atau botol bir kosong. Jika hesek yang digunakan terbuat

dari perunggu atau besi biasanya pemukulnya adalah sepotong besi, tetapi jika

menggunakan botol bir kosong biasanya alat pemukulnya adalah sepotong kayu

atau alat dapur sendok/garpu. Alat musik hesek ini dimainkan oleh satu orang

pemain, dan pemainnya disebut panghesehi.

Page 56: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

43

3.4 Peran Musikal Instrumen Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

Dalam struktur musikalnya, melodi-melodi gondang dibagi atas dua

kategori, yaitu struktur melodi bersifat motifik artinya dibentuk oleh pola-pola

melodi/motif-motif kecil dengan improvisasi atau variasi sederhana dan melodi

bersifat fixed artinya melodi tetap dan baku. Melodi-melodi tersebut berasal dari

bunyi beberapa alat musik yang terdapat pada ansambel gondang sabangunan. 30

Peran musikal alat musik gondang sabangunan dapat dibagi tiga bagian,

yaitu pembawa melodi, pembawa ritem repetitif-konstan, dan pembawa ritem

repetitif-variatif. Di bawah ini adalah tabel pembagian ‘peran musikal alat musik

dalam gondang sabangunan’.

Tabel 3.2 Peran Musikal Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

Nama Alat Musik dan Peran Musikal dalam Ansambel

Gondang Sabangunan

Pembawa melodi Pembawa ritem

repetitif-konstan31

Pembawa ritem

repetitif-variatif32

- Sarune bolon

- Taganing

- Gordang

- Ogung oloan

- Ogung ihutan

- Ogung panggora

- Taganing

- Gordang

- Odap

30Kebanyakan lagu gondang memiliki frasa lagu pembuka dan penutup yang dimainkan oleh sarune.

Frasa lagu pembuka sebenarnya selalu sama dalam setiap lagu gondang. Namun, dalam prakteknya, kadangkala pemain sarune mengurangi beberapa beat/ketukan dan frasa lagu pembuka dengan alasan waktu yang diberikan untuk memainkan satu lagu tidak cukup. Misalnya dalam pelaksanaan upacara adat, seringkali komposisi lagu gondang tidak dimainkan secara utuh untuk mempersingkat waktu penyelesaian upacara.

31Ritem repetitif-konstan maksudnya adalah ritem yang dimainkan bersifat baku dan terus-menerus diulang-ulang.

32 Ritem repetitif-variatif maksudnya adalah ritem yang dimainkan bervariasi dan tidak baku.

Page 57: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

44

- Ogung doal

- Hesek

Pada tabel di atas dijelaskan bahwa instrumen dalam ansambel gondang

sabangunan mempunyai peran musikal masing-masing,di antaranya: (1). Sarune

bolon berperanan sebagai pembawa melodi, sebagai penentu gondang/lagu yang

dimainkan, mengawali dan mengakhiri gondang. (2). Taganing berperanan sebagai

pembawa melodi atau dapat juga berperanan sebagai pembawa ritme (bervariasi),

megawali tempo lagu. (3). Gordang berperanan sebagai pembawa melodi,

memberikan aksentuasi pada permainan taganing atau berfungsi sebagai “bas

drum”. (4). Ogung berperanan sebagai penentu siklus metrikal lagu. (5). Hesek

berperanan sebagai pemegang ketukan dasar dan tempo lagu.

3.4.1 Peran Taganing Dalam Ansambel Gondang Sabangunan

Ketika upacara adat berlangsung, sebelum memulai melodi reportoar,

taganing akan memainkan introduce (mangarak-araki). Begitu pula pada saat

mengakhiri reportoar dalam akhir lagu, permainan taganing akan memberikan

tanda bahwa reportoar tersebut akan berakhir, yaitu dengan memainkan pola ritme

tertentu. Selain itu, taganing juga mempunyai peran sebagai pemberi isyarat pada

saat pamitta (peminta) gondang meminta kepada pargonsi untuk memainkan

gondang dan begitu pula saat mengakhiri satu umpasa (pantun/nasihat) oleh

pamitta gondang. Sebagai contoh, ketika pamitta gondang meminta kepada

pargonsi dengan kata-kata sebagai berikut “amang panggual pargonsi nami” yang

artinya “bapak pemain musik kami”, maka setelah mengucapkan kata-kata tersebut,

partaganing akan memainkan pola ritem tertentu sebagai isyarat menjawab dari

Page 58: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

45

pargonsi.33 Selain daripada menjawab pamitta gondang yang meminta gondang.

Taganing juga memainkan pola ritem tertentu untuk menjawab sebuah umpasa

yang diucapkan oleh pamitta gondang. Sebagai contoh dalam umpasa berikut ini:

Sahat-sahat ni solu ma Sai sahat ma tu bontean Leleng hita mangolu Sai sahat ma hu panggabean

Yang artinya secara harafiah: Berlayarlah sampan Sampailah ke dermaga Semoga kita berumur panjang Hingga kita mencapai kejayaan

Setelah umpasa tersebut diucapkan, taganing akan memainkan pola ritem

yang berarti memberi isyarat bahwa pargonsi menyetujui umpasa tersebut. Oleh

sebab itu, peran taganing bukan hanya sekedar memainkan reportoar saja, tetapi

juga sebagai penjawab umpasa yang ditanya oleh pamitta. 34

Pada masa sekarang, alat musik taganing tidak hanya digunakan untuk

keperluan upacara adat Batak Toba saja, tetapi juga sudah digunakan untuk acara-

acara pengesahan lembaga maupun peresmian suatu perusahaan. Sebagai contoh,

pada tanggal 27 maret 2014 yang lalu, Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak

Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Bandara Kuala Namu (KNIA). Beliau

meresmikan Bandara tersebut ditandai dengan pemukulan Taganing. (Sumber:

Harian Sinar Indonesia Baru, Jumat 28 Maret 2014, Medan).

33Peran taganing dalam ansambel gondang sabangunan juga merupakan sebagai pemberi aba-aba (dirigen). Hal tersebut terlihat pada saat memulai dan mengakhiri satu reportoar, taganinglah yang pertama sekali memainkan pola ritemnya, yang kemudian diikuti oleh alat musik yang lain.

34 Sama halnya seperti yang dikemukakan oleh Hari Anita Nainggolan, penjelasannya mengenai saat berlangsungnya upacara, beliau juga memainkan hal yang sama yaitu menjawab pamitta ketika meminta gondang dan menjawab umpasa-umpasa. Lihat halaman ??????

Page 59: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

46

3.5 Reportoar

Simangunsong (2006:23) mengatakan bahwa, judul gondang sangat banyak

didapati dalam reportoar gondang (jumlah yang belum pasti diketahui). Di antara

reportoar yang banyak itu, di daerah A dan B, misalnya, terdapat judul reportoar

yang berbeda tetapi melodinya sama, atau sebaliknya, melodinya berbeda tapi

judulnya sama. Dalam hal ini, sudah tentu tidak ada yang salah atau benar. Hal ini

dapat terjadi karena transmisi budaya musik Batak Toba disampaikan secara oral

(oral tradition).35

Ada 127 judul lagu gondang Batak Toba menurut Gultom (1990:57).

Namun, dalam pelaksanaan upacara, misalnya dalam upacara adat, ada beberapa

judul reportoar gondang yang biasa dimainkan pada masa sekarang ini. Judul

reportoar gondang tersebut antara lain:

1. Gondang Alu-alu (doa memohon izin). Gondang Alu-alu mempunyai arti

gondang untuk memberitahu, misalnya kepada Tuhan, seseorang, ataupun

sekelompok orang. Oleh karena itu, Gondang Alu-alu merupakan kelompok

reportoar yang terdiri dari beberapa judul gondang, misalnya:

a. Gondang Alu-alu tu Amanta Debata (gondang ‘doa’ memohon

kebenaran daripada Tuhan);

b. Gondang Alu-alu tu Ompunta Debata na tumompa hita dohot tano on

(gondang ‘doa’ memohon kebenaran daripada Tuhan yang mencipta

manusia dan bumi);

7Tradisi budaya yang hidup di setiap komunitas pada umumnya diwariskan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui media lisan dari “mulut ke telinga.” Oleh karena sifat pewarisannya, tradisi budaya seperti itu disebut juga tradisi lisan. Tradisi budaya itu mungkin dalam bentuk proses aktivitas, proses penciptaan kebudayaan atau proses berkomuniksi. Dengan demikian, tradisi lisan adalah kegiatan budaya tradisional suatu komunitas yang diwariskan secara turun-temurun dengan media lisan dari satu generasi ke generasi lain baik tradisi itu berupa susunan kata-kata lisan (verbal) maupun tradisi lain yang bukan lisan (non-verbal). (Robert Sibarani, 2013:277).

Page 60: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

47

c. Gondang Alu-alu Sahala ni angka Amanta Raja (gondang memohon

restu daripada ‘wibawa’ para raja);

d. Gondang Alu-alu tu sude na Liat na Lolo (gondang memohon restu

kepada semua yang hadir);

e. Gondang Alu-alu tu Inanta Parsonduk Bolon (doa memohon restu

daripada para isteri yang bijak);

f. Gondang Alu-alu tu Sahala ni si Tuan na Torop (doa memohon restu

daripada ‘wibawa’ semua para jemputan);

g. Gondang Alu-alu tu Ompunta Mulajadi Na Bolon (gondang

memberitahu kepada Pencipta Alam Semesta);

h. Gondang Alu-alu tu Hasahatanna i (gondang yang bermakna

memberitahu kepada Ompunta Mulajadi Na Bolon dan para leluhur).

2. Gondang Mula-mula (gondang permulaan).

3. Gondang Somba (gondang menyembah). Gondang Somba terdiri dari beberapa

judul reportoar, yaitu:

a. Gondang Somba tu Debata (gondang untuk menyembah kepada sang

Pencipta);

b. Gondang Somba tu Angka Raja Na Ro (gondang untuk menyembah

raja-raja yang datang ke upacara adat);

c. Gondang Somba tu Si Tuan Na Torop (gondang untuk menyembah

para undangan)

4. Gondang Sampur Marmeme Sampur Marorot (doa memohon diberi anak).

5. Gondang Sibane-bane (doa memohon kedamaian).

6. Gondang Marnini Marnono (doa memohon diberi cucu-cicit).

7. Gondang Sitorop Maribur (doa memohon mempunyai banyak keturunan).

Page 61: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

48

8. Gondang Saur Matua (doa memohon diberkati sampai tua).

9. Gondang Simonang-monang (doa memohon kemenangan).

10. Gondang Didang-didang (doa memohon sukacita).

11. Gondang Saudara (doa memohon kemakmuran).

12. Gondang Embas-embas (menunjukkan kegembiraan hati).

13. Gondang Sampe-sampe (menyampaikan berkat [antara hula-hula dan boru]).

14. Gondang Mangaliat atau Gondang Liat-liat (gondang untuk manortor

berkeliling atau berputar).

15. Gondang Sitio-tio (memohon dengan yakin).

16. Gondang Hasahatan (doa pengharapan bahwa semua permohonan akan

terkabul).

3.6 Adat

Adat adalah rangkaian atau tatanan norma-norma sosial dan religius yang

mengatur kehidupan sosial, hubungan manusia dengan leluhurnya, hubungan

vertikal kepada Pencipta, serta pelaksanaan upacara-upacara ritual keagamaan

(Mauly Purba, 2000). Adat merupakan warisan dari leluhur yang harus dilanjutkan

oleh generasi berikutnya, yang merupakan pedoman kepada masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan sehari-hari. Di dalam adat terdapat unsur hukum, aturan,

dan tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan manusia.

Menurut Batak Toba, adat merupakan pemberian Mula Jadi Na Bolon yang

harus dituruti mahluk ciptaannya. Dan inilah yang menjadi hukum bagi setiap

orang memberikan pengetahuan tentang tata cara kehidupan untuk membedakan

yang baik dan yang buruk.

Page 62: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

49

Adat juga merupakan kebiasaan (hasomalan) yaitu aturan-aturan yang

dibiasakan mulai dari leluhur atau pencipta. Dengan kata lain yaitu kebiasaan

disuatu tempat atau yang terdapat pada suatu kelompok marga yang berasal dari

orang tua dan diwariskan secara turun temurun, merupakan pesan tentang aturan

dan hukum yang tidak boleh dilupakan atau diabaikan. Hukum adat merupakan

pemberian yang berasal dari Mula Jadi Nabolon sebagai suatu perintah yang harus

dituruti. Hukum adat juga bermula dari kebiasaan adat yang dilaksanakan oleh

kelompok masyarakat. Oleh karena itu tertanam suatu kepercayaan pada

masyarakat Batak Toba terhadap adat. Apabila adat diikuti dan dilaksanakan maka

orang tersebut akan mendapatkan berkah dan orang yang tidak peduli dengan adat

akan mendapat bala.

3.6.1 Adat Dalam Konsep Kepercayaan Masa Pra-Kristen: Hasipelebeguon36

Menurut Tampubolon37, adat adalah norma atau hukum yang diturunkan

oleh Mula Jadi Na Bolon yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.

Bagi Tampubolon, adat tidak dapat diubah, tetapi harus dipatuhi (Tampubolon

1964, dalam Schreiner 1994:114-115). Dalam kehidupan sehari-hari pada masa pra-

Kristen, adat diwujudkan dalam banyak bentuk dan praktek.38 Beberapa contoh

misalnya: mamele (pemujaan roh nenek moyang), pesta bius (upacara kurban oleh

36Kepercayaan pra-Kristen dikenal dengan sebutan Hasipeleneguan. Hasipelebeguan adalah istilah

kolektif yang merangkum keseluruhan praktek dan sifat agama suku bangsa Batak Toba (Pardede 1987:238). Yang termasuk dalam hasipeleneguan adalah kepercayaan pada dewa dalam mitologi orang Batak Toba, pada roh nenek moyang dan kekuatan supranatural yang mendiami tempat-tempat sakral (Vergouwen 1986:79). Dalam praktek hasipeleneguan dikenal apa yang namanya tondi (secara harafiah berarti ‘roh’ atau ‘jiwa’) yang dimliki manusia hidup, manusia yang sudah meninggal, tumbuh-tumbuhan dan hewan (Vorgouwen 1986; Sinaga 1981:103).

37 Tampubolon adalah pemimpin organisasi spiritual Batak Toba. Organisasi tersebut dikenal dengan nama ‘Siraja Batak’ yang didirikan pada tahun 1950-an (Schreiner 1994:96-97).

38 Praktek hasipelebeguon ini adalah dalam bentuk penyembahan berhala. Berhala itu juga boleh begu, roh orang mati, arwah yang dianggap dapat bertinggal di tempat angker, gunung, lembah, sungai dan rumah. Semua kuasa-kuasa ini dibujuk, disembah, diberi makanan atau persembahan tonggo atau mantra-mantra (Sianipar, 1989).

Page 63: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

50

komunitas desa)39, dan mangongkal holi (upacara penggalian tengkorak). Praktek

ini diwariskan secara oral dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai bagian

dari adat (Aritonang 1988:49, dalam Mauly Purba, 2000). Praktek adat seperti ini

tentu saja sangat bertolak belakang dengan ajaran Kristen. Oleh sebab itu para

misionaris Kristen dan orang Batak Kristen menyebut hal tersebut dengan

hasipelebeguan (Pardede 1987:237-239, dalam Mauly Purba, 2000).

Praktek hasipelebeguan pada masyarakat Batak Toba juga berkaitan dengan

tradisi penyajian gondang sabangunan dan tor-tor40. Aspek lain yang

mengindikasikan bahwa tradisi gondang sabangunan dan tor-tor berkaitan erat

dengan hasipelebeguan atau penyembah roh nenek moyang adalah dari status sosial

yang diberikan kepada musisi gondang (pargonci), yang penempatannya

disejajarkan dengan para dewa.

Dalam pelaksanaan adat kepercayaan hasipelebeguon, fungsi gondang

sabangunan bukan semata-mata hanya mengiringi tor-tor, tetapi juga sebagai

media untuk menyampaikan permohonan kepada Mulajadi Nabolon41. Hal ini dapat

dilihat dalam teknis penyajian gondang sabangunan dalam suatu upacara pemujaan

seperti contoh, acara asean taon,42 mamele, mandudu. Tahap yang pertama sekali

39 Bius adalah wilayah kekuasaan dan pemerintahan yang meliputi sejumlah kampung, dan dipimpin

oleh parbaringin. Parbaringin atau porbaringin merupakan sebutan kepada para pendeta tradisional penyelenggara upacara-upacara bius. Mereka terikat pada kewajiban “hidup suci” dan jadi teladan: tidak boleh berutang dan mengutangi, harus berkelakuan pantas di depan umum, menjauhi magis, tidak membaca mantra atau jampi-jampi, tidak berperan dalam pesta marga.

40Tortor adalah tarian seromial yang disajikan dengan musik gondang. Walaupun secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakanya menunjukkan tortor adalah sebuh media komunikasi, dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara. Tortor dan musik gondang ibarat koin yang tidak bisa dipisahkan (Purba 2004: 64).

41Secara fungsional Mulajadi Nabolon terbagi tiga yang disebut tri tunggal sebagai wujud kuasa Mulajadi Nabolon, yaitu : Batara Guru, Ompu Tuan Soripada dan Ompu Tuan Mangalabulan. Batara Guru merupakan dewa yang memberikan kepintaran, tempat bertanya dan pemberi talenta. Ompu tuan soripada merupakan sebagai dewa yang memberi mata pencaharian, kekayaan, kejayaan dan kesusahan bagi manusia. Sedangkan Tuan Sori Mangaraja adalah dewa yang memberikan ilmu kedukunan, kesaktian, kekuatan dan ilmu keberanian (Tobing 1956:46-55).

42Asean taon adalah acara sakral tahunan untuk memohon hujan datang, yang ditujukan kepada Mula Jadi Na Bolon. Hal itu dilaksanakan supaya tanam-tanaman menjadi subur dan menhasilkan panen yang baik.

Page 64: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

51

mereka lakukan adalah manjujur gondang43 yaitu dengan memainkan serangkaian

reportoar yang ditujukan kepada Mulajadi Nabolon dan dewa-dewa pada suatu

upacara adat. Begitu juga halnya dengan judul komposisi gondang seperti gondang

Mulajadi, gondang Batara Guru, gondang habonaran. Judul komposisi gondang

tersebut merupakan reportoar-reportoar yang sering disajikan pada acara adat.

Dengan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ansambel gondang

sabangunan sangat erat kaitannya dengan hasipelebeguon.44

3.6.2 Adat Batak Toba Pada Masa Sekarang

Sejak masuknya agama Kristen ke Tanah Batak di paruh kedua abad ke-19,

kehidupan sosial dan religius masyarakat Batak Toba banyak mengalami

perubahan. Ternyata misi mengKristenkan yang dilakukan oleh misionaris tersebut

berdampak negatif terhadap adat pra-Kristen dan kelangsungan kebudayaan

musikal orang Batak Toba. Salah satu dampak sesudah sebagian orang Batak Toba

menganut agama Kristen adalah berubahnya pemahaman mereka tentang tradisi

gondang sabangunan, tortor dan adat. Hingga saat ini, tradisi gondang

sabangunan, tor-tor dan juga adat mengalami proses penyesuaian. Proses

penyesuaiannya tersebut yaitu cara penyajian gondang sabangunan dan tor-tor

dalam konteks upacara adat.

43Manjujur gondang adalah memohonan kepada Mulajadi Na Bolon dan dewa-dewa supaya

melindungi acara dan menjauhkan dari maksud jahat. 44Setelah masyarakat Batak Toba berkembang dan penduduknya semakin bertambah, banyak raja-raja

penguasa daerah Batak Toba pada tahun 1880-an membentuk organisasi agama suku yang merupakan perwujudan aliran kepercayaan purba yaitu: 1. Si Raja Batak, merupakan aliran yang meyakini leluhur orang Batak bertempat di daerah Samosir. 2. Parmalim atau aliran yang dipakai Sisingamangaraja XII meneruskan sikap hamalimon (sifat kesucian). 3. Parbaringin adalah organisasi bius yang mengatur tata kehidupan masyarakat Batak Toba dalam acara asen taon. Tujuan di bentuk organisasi agama suku ini untuk menyatukan orang Batak menentang masuknya agama wahyu seperti agama kristen yang dibawakan oleh misionaris ke Tanah Batak. Pada prinsipnya aliran kepercayaan ini juga berlandasan kepada Ompu Mulajadi Nabolon yang di akui sebagai Pencipta (Situmorang, 1993b:98-120).

Page 65: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

52

Walaupun adat sudah mengalami proses penyesuaian45, namun adat masih

tetap bertahan dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba dan sangat dihormati

oleh masyarakat Batak Toba hingga saat ini. Apabila pada adat pesta perkawinan,

panortor46 meminta dimainkan judul ataupun reportoar lagu rohani dan lagu rakyat,

maka pargonci dengan senang hati memainkannya. Selain itu, pelaksanaan adat

sudah bisa dilakukan secara efektif dan sedapat mungkin dilakukan dengan

singkat.47 Itulah beberapa contoh penyesuaian yang dilakukan pada pelaksanaan

adat masa kini.

Sikap orang Batak Toba terhadap adat pada masa sekarang ini sudah

bervariasi. Bagi sebagian orang, penyajian gondang sabangunan dan tor-tor

digunakan hanya dalam konteks hiburan, misalnya pada pesta-pesta gereja Batak

Protestan. Dan pada pelaksanaan upacara adat, sebagian orang Batak Toba ada

yang tidak percaya lagi bahwa ada kekuatan magis pada adat tersebut; sebagian

adapula yang tidak tahu pasti bagaimana adat harus dilakukan; dan sebagian ada

yang sekedar ikut-ikutan. Untuk sebagian orang, adat bukanlah bersifat statis,

melainkan dinamis dan berubah-ubah. Sementara itu, sebagian lain, ada yang tidak

menginginkan adanya perubahan adat dan terus mengikuti adat yang lama (yang

mengikuti hasipelebeguan).

3.7 Pargonsi

Pemain musik dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba

disebut dengan pargonsi. Pargonsi dalam tradisi margondang tersebut mendapat

45Proses penyesuaian yang dimaksud adalah pada pelaksanaan adat, sebagian masyarakat Batak Toba

sudah tidak mempercayai adanya kekuatan-kekuatan dari nenek moyang dan leluhur Batak Toba. Pelaksanaan adat yang sekarang ini adalah untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi Batak Toba.

46Panortor artinya orang yang melakukan tortor (menari). 47Walaupun pelaksanaan adat secara efektif terkadang kelihatan seperti diburu waktu, namun

demikian, tujuan utama dalam tortor sudah terlaksana yaitu ’meminta dan memberi berkat/restu’ antara hula-hula dan boru.

Page 66: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

53

status dan peran yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan masyarakatnya

menempatkan status para pemusik pada posisi yang dihormati. Pada masyarakat

Batak Toba, sikap hormat selalu ditujukan kepada pargonsi ketika dalam

margondang karena memiliki keahlian menyangkut keterampilan bermain musik

dan mengerti ruhut-ruhut ni adat (sendi-sendi peradatan). Menurut kepercayaan

masyarakat Batak Toba khususnya kepercayaan Pra-Kristen, saat upacara adat

berlangsung, musisi gondang (pargonci) dianggap sama statusnya dengan para

dewa. Menurut kepercayaan Pra-Kristen, musisi gondang dapat meneruskan

permohonan partisipan upacara kepada dewa-dewa dan kekuatan supranatural

melalui musik yang mereka mainkan (Simon 1993:82).

Posisi yang mereka tempatkan sejajar dengan dewa antara lain, parsarune

(pemain sarune) diberi sebutan Bataraguru Manguntar dan partaganing diberi

sebutan Bataraguru Humundul. Sebutan tersebut terlihat pada saat berlangsungnya

sebuah upacara adat. Sebelum musik gondang dimainkan, kata-kata yang biasanya

diucapkan sebagai berikut:

Amang panggual pargonsi nami, Bataraguru Humundul, Bataraguru Manguntar, na sinungkun botari na nialapan arian, parindahan na suksuk, parlompan na tabo, parlualuhon na tingkos, partarias na malo, ndang dope hu dok nunga iboto ho. Bahen hamu ma gondang…

Maksud dari kalimat tersebut yaitu, “bapak para pemusik yang terhormat,

Bataraguru Humundul, Bataraguru Manguntar, yang ditanya pada waktu sore dan

yang dijemput pada waktu siang, orang yang menikmati makanan yang lezat, orang

yang menikmati lauk-pauk yang nikmat, penyampai pesan yang jujur, pemikir yang

cerdas, tak perlu sesuatu apa yang akan aku pinta, engkau telah mengetahui.

Mainkanlah gendang.” Dari kata-kata yang disampaikan tersebut, dapat dilihat

Page 67: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

54

penghormatan yang diberikan kepada pemusik, khususnya untuk parsarune dan

partaganing.

Pada pelaksanaan upacara adat, pargonsi juga mempunyai tempat khusus

yang disediakan oleh pelaksana upacara. Jika pelaksana upacara (hasuhuton) di

kampung masih mempunyai ruma atau sopo48, maka pargonsi diberi tempat di

bonggar-bonggar ni ruma atau panca-panca ni sopo (bagian atas dari rumah

tradisional Batak Toba yang nampaknya sudah dirancang khusus untuk tempat

pargonsi). Namun, jika pelaksana upacara tidak mempunyai ruma atau sopo, maka

pargonsi diberi tempat di pentas yang tingginya kira-kira 1 meter di halaman

rumah. Pada pentas tersebutlah pargonsi menyusun alat-alat musik gondang

sabangunan sesuai dengan posisi masing-masing alat-alat musiknya.49

Dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba, orang yang

memainkan ansambel gondang sabangunan merupakan kaum laki-laki. Dalam

setiap tradisi margondang sabangunan ini, kaum laki-lakilah yang memegang

peranan sebagai pembawa musik dalam upacara-upacara adat yang menyertakan

gondang sabangunan. Hal tersebut dikarenakan pada zaman dulu dipercaya bahwa

pargonsi sejajar dengan para dewa. Oleh sebab itu, menurut suku Batak Toba,

kaum perempuan bukan bagian dari pargonsi, melainkan hanya kaum laki-laki saja.

Dari hal-hal yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pargonsi memiliki kedudukan istimewa dalam suatu acara adat Batak Toba. Hal

tersebut dapat kita lihat dalam penyambutan dan pemberlakukan yang dilakukan

masyarakat Batak Toba ketika mengadakan pesta yang melibatkan gondang. Akan

tetapi, dalam kehidupan sehari-hari pargonsi tetap akan sama seperti masyarakat

48Rumah tradisional Batak Toba 49Upacara pesta adat biasanya dilaksanakan satu hari saja (ulaon sadari) tetapi ada juga tiga hari dan

dahulu ada sampai tujuh hari. Jika pesta adat itu dilaksanakan selama tiga hari (biasanya untuk upacara mangongkal holi), pargonci akan datang ke tempat upacara satu hari sebelum jumpa mata ni pesta (pada hari yang sudah ditentukan untuk pelaksanaan upacara adat).

Page 68: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

55

biasanya. Keistimewaan pargonsi terjadi pada saat bermain musik dalam suatu

acara.

3.8 Marguru (Proses Belajar Taganing)

Proses belajar taganing pada zaman dahulu atau yang disebut dengan

marguru (berguru) harus dilewati oleh seorang partaganing. Yang berpotensi dan

layak menjadi guru adalah seorang pargonsi yang sudah ahli bermain musik dan

paham akan segala ruhut-ruhut ni adat. Seorang guru tersebut biasanya mempunyai

ilmu kesaktian.

Ketika akan memulai proses latihan dan memainkan musik, biasanya

dilakukan terlebih dahulu acara alamat sai matondang50 untuk para murid. Menurut

P Sihotang (dalam Sitohang, 2009), selama proses marguru, murid harus tinggal di

rumah sang guru. Ketika pada malam hari, barulah proses marguru dimulai karena

pada siang hari murid disuruh bekerja ke sawah atau ke ladang sang guru. Seorang

murid tidak bisa menolak permintaan guru selama proses marguru. Apabila guru

meminta muridnya untuk memijat (mandampol) dirinya, maka pada proses memijat

tersebut guru marturi-turian51 dan mengajarkan ruhut-ruhut ni adat (sendi-sendi

adat) dan menceritakan pengalamannya.

Ada beberapa tahap yang diajarkan oleh guru. Pertama, mengenali karakter

suara taganing; kedua, memegang stick (palu-palu); ketiga, teknik memainkan;

keempat, melatih kecepatan tangan kiri dan tangan kanan (marsiadui). Setelah itu

murid diajarkan memainkan reportoar dasar dengan teknik menganak-anaki.

50Alamat sari matondang adalah membuat acara dengan menyajikan sasajen berupa jenis makanan

seperti ayam panggang , ikan, buah, dan jenis makanan tradisional yang didoakan kepada Mula Jadi Nabolon. Setelah itu murid disuruh mencicipi duluan dengan memilih jenis makanan. Dari hasil pilihan makanan yang dipilih murid bisa diketahui guru bagaimana nantinya proses berguru? Dan bagaimana nantinya hasil berguru oleh murid?

51 Marturi-turian adalah bercerita tentang cerita rayat

Page 69: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

56

Apabila murid sudah bisa memainkan reportoar, sang guru pun ikut serta dengan

memainkan sarune.

Ketika sang guru mendapat tawaran untuk margonsi di suatu acara adat,

sang guru tersebut selalu mengikutsertakan murid dalam memainkan musik. Pada

saat itu murid masih memainkan instrument musik yang berperan sebagai pembawa

tempo yaitu hesek dan ogung. Setelah guru merasa kemampuan muridnya sudah

bisa menguasai instrument yang dimainkan, tahap berikutnya murid diberi peran

memainkan gordang. Dalam proses marguru tersebut, sang murid akan bisa

memainkan satu-persatu instrument dalam ansambel gondang sabangunan dengan

bertahap.

Walaupun sang murid sudah sering mengikuti sang guru bermain musik,

tetapi proses marguru tetap berlanjut. Proses tersebut membutuhkan kurang lebih

mencapai 3-5 tahun. Selanjutnya, ketika sang murid sudah bisa menguasai beberapa

reportoar gondang, sesekali murid akan disuruh menggantikan partaganing tetapi

masih tetap diawasi oleh sang guru.

Penjelasan di atas berbeda dengan pendapat G Sitohang dan J Sitanggang

(dalam Sitohang, 2009), menurut mereka tidak semua pargonsi melewati dan

mengalami marguru. Ada beberapa pargonsi yang mendapat sahala dari Batara

Guru yang disebut dengan talenta. Sistem yang digunakan dalam belajar

martaganing adalah mata guru roha sisean52 yang artinya secara harafiah, “mata

melihat, hati yang menemani,” bisa diartikan: melihat, menghapalkan dan

mempraktikkan.

52Sama halnya seperti hasil wawancara dengan Hari Anita Nainggolan dan Alister Nainggolan.

Mereka mengetahui bermain taganing karena dari talenta mereka.

Page 70: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

57

Hari Anita Nainggolan53 mengatakan bahwa beliau juga tidak pernah

mengalami hal marguru. Beliau kerap sekali menonton permainan musik di pesta-

pesta adat yang menggunakan ansambel gondang sabangunan. Niatnya pun muncul

ketika beliau melihat bahwa bermain musik tradisi terutama taganing sangat

menarik dan membuat hatinya semakin ingin mempelajari alat musik taganing

tersebut. Akan tetapi, pada saat itu tidak ada yang mau mengajari beliau, sehingga

beliau hanya melihat dan mengikuti gerakan-gerakan permainan partaganing

tersebut. Sampai akhirnya, beberapa gerakan bisa beliau ikuti, walaupun masih jauh

dari teknik permainan yang sesungguhnya. Walaupun beliau tidak mengikuti proses

marguru, sampai sekarang beliau sudah mahir dalam bermain taganing. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang pemain taganing tidaklah

harus dengan berguru.

53Beliau seorang partaganing perempuan.

Page 71: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

58

BAB IV

HARI ANITA NAINGGOLAN SEBAGAI

PARTAGANING PEREMPUAN

Dalam Bab IV ini, penulis memuat tulisan yang menguraikan tentang

keberadaan perempuan yang merupakan penghasil dan penanggung jawab untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

perempuan mengambil peran yang sebenarnya dikerjakan oleh para lelaki ataupun

suami. Namun, penghasilan yang dihasilkan oleh suami belum cukup untuk

memenuhi kebutuhan keluarga yang sangat banyak. Kebutuhan-kebutuhan yang

sangat banyak itu antara lain, kebutuhan pokok yaitu makanan dan minuman,

kebutuhan pakaian, pembayaran uang sekolah, dan banyak lagi yang harus

dipenuhi. Oleh karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, maka perempuan

bekerja untuk mendapat penghasilan yang dapat dipergunakan dalam mencukupi

kebutuhan rumah tangganya. Hal ini terkhusus terjadi pada perempuan suku Batak

Toba.

Penulis melihat bahwa ada perempuan-perempuan suku Batak Toba yang

bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka bekerja sebagai

pargonsi dalam upacara adat Batak Toba. Hal tersebutlah yang menjadi

pembahasan dalam tulisan ini yaitu mengenai proses belajar, alasan mereka

memilih sebagai pargonci yaitu partaganing perempuan, dan berbagai hal yang

berkaitan dengan pembahasan tulisan ini.

Page 72: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

59

4.1 Biografi Singkat Hari Anita Nainggolan

Sebelum membicarakan Hari Anita Nainggolan sebagai partaganing

perempuan, penulis akan menjelaskan biografinya terlebih dahulu. Uraian ini

dianggap perlu karena mengingat proses perjalanan hidup beliau tentu

mempengaruhinya dalam menjadi seorang partaganing perempuan dalam tradisi

Batak Toba.

4.1.1 Masa kecil

Hari Anita Nainggolan lahir pada tanggal 10 Februari 1975 di Samosir

tepatnya di daerah Batuguru dari pasangan Alister Nainggolan54 dan Erlina

54Alister Nainggolan merupakan pemain Opera Batak Serindo pimpinan almarhum Tilhang Oberlin

Gultom. Beliau bergabung ke Serindo pada tahun 1965. Di Serindo, Alister pertama kali menjadi pelakon parbaringin, pendeta ritual agama Batak dalam lakon cerita Sisingamangaraja. Alister bertahan di Serindo sampai tahun 1970. Dan empat tahun kemudian beliau mendirikan grup Tiurma Opera bersama Erliana boru Silaban, sang istri yang juga pemain dan penyanyi di Serindo. Nama Tiurma Opera sendiri diadopsi dari anak ketiga mereka yang bernama Tiurma. Dengan grup itulah Alister melakukan pentas Opera Batak secara keliling dengan banyak kesulitannya. Sebagai tauke Opera Batak, Alister harus mampu memimpin dan menggaji 40-an pemainnya. Sementara izin, hasil, dan pungutan atas semua pertunjukan yang dilakukan sering tidak seimbang dengan kebutuhan utama para pemain. Akhirnya tahun 1984 Grup Tiurma Opera juga terpaksa dibubarkan, ditambah karena desakan media hiburan terbaru seperti televisi dan film.

Setelah selang beberapa waktu, beliau kembali membawa musik tradisional Batak ke berbagai tempat di Tapanuli dengan nama Nainggolan Bersaudara. Di Sidikalang (Dairi) pada tahun 1994 empat orang anaknya tampil dengan masing-masing kemampuan memainkan alat musik. Tamrin, si anak sulung menjadi pemain hasapi, Lamtiar menjadi penyanyi bersama ibu, dan dua anak putri lainnya memainkan taganing dan odap. Dalam berbagai kesempatan putri-putri Alister yang bermain taganing menjadi perhatian khusus dan daya tarik penampilan Nainggolan Bersaudara.

Pada tahun 1994, Alister juga diajak sebuah grup kesenian dari Medan untuk penampilan ke Seicie, Jepang. Dan mulai dari perjalanan karirnya, Alister Nainggolan masih sering di undang untuk mengisi pertunjukan di dalam negri maupun luar negeri. Beliau juga sering mengiringi upacara-upacara adat di berbagai daerah.

Tahun 2002 Opera Batak mulai dibangkitkan kembali. Sosok Alister sebagai pemain Opera Batak muncul ketika pentas rekonstruksi lakon Guru Saman di dua tempat (kampus Universitas Sumatera Utara dan Taman Budaya Sumatera Utara). Alister kebetulan mendapat pelakon Jakobus, pemilik kedai tuak yang lugu dan sangat lucu. Gaya bermain musiknya juga tidak kalah menarik dari seorang pemain yang lebih dikenal oleh publik selama ini.

Beliau muncul dan terlibat di beberapa episode dalam program Opera Batak Metropolitan di TVRI Medan tahun 2004, gaya bermain Alister semakin mendongkrak popularitasnya dengan nama pemeranan Fort de Kock. Nama pemeranan itu sengaja diformat Ben Pasaribu sebagai penggagas program yang inovatif dan pemuat teks-teks terbaru bersama Thompson Hs. Program di TVRI tidak berlanjut. Sehingga Alister minta dilibatkan dalam pentas Grup Opera Silindung (GOS), sebuah grup percontohan yang mengawali kebangkitan kembali Opera Batak di Tarutung atas dukungan Pemkab Taput waktu itu. Sejak pentas keliling GOS pada Januari 2005, semangat Alister bermain Opera Batak menggebu kembali. Dengan sikap terbukanya berbagai pengetahuan dan teknik permainan diberikan kepada pemain-pemain muda di GOS. Alister juga tidak sungkan-sungkan menawarkan istri dan anak-anaknya untuk terlibat setiap diajak pementasan. Dedikasi dan loyalitas untuk menyalurkan pengetahuannya kepada orang muda selalu ditunjukkan Alister setiap dipanggil untuk pementasan Opera Batak.

Pada tahun 2007, Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) mengajukan agar beliau menerima Tunjangan Maestro dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. (Sumber: Google/Alister nainggolan)

Page 73: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

60

Silaban55. Beliau merupakan anak keempat dari delapan orang bersaudara, yang

terdiri dari empat orang laki-laki dan empat orang perempuan.56 Sebagian besar

saudara kandung dari Hari Anita Nainggolan merupakan pemain musik tradisional

juga, dan sebagian lagi ada yang tidak.57

Hari Anita Nainggolan menghabiskan masa kecilnya di Medan, karena pada

waktu itu orang tua dari Hari Anita Nainggolan yang berprofesi sebagai musisi

Batak Toba dan pemain opera Batak selalu berpindah-pindah tempat tinggal.

Apabila pertunjukan Opera Batak pindah ke daerah lain, maka mereka wajib juga

ikut ke daerah tersebut bersama dengan anggota Opera Batak lainnya. Dan pada

masa itu, Opera Batak membuat pertunjukan di Medan yaitu tepat pada saat Hari

Anita Nainggolan masih menginjak masa kecilnya.

Hari Anita Nainggolan pada masa kecilnya adalah seorang pemalu dan tidak

percaya diri. Menurut hasil wawancara dengan beliau, apabila ada tamu yang

mengunjungi rumah mereka, beliau mengunci kamar dan tidak mau keluar sampai

tamu tersebut pulang, itu karena beliau sangat pemalu. Tetapi seiring berjalannya

waktu, beliau sedikit demi sedikit bisa menghilangkan rasa malu tersebut.

4.1.2 Pendidikan

Hari Anita Nainggolan menjalani masa sekolah hanya selama lima tahun.

Beliau tidak melanjutkan sekolahnya karena beliau pada saat itu tidak ingin lagi

bersekolah. Pada waktu masa sekolah, beliau kerap sekali tidak masuk sekolah dan

malah pergi bermain dengan teman-temannya. Sewaktu-waktu, beliau menonton

suatu acara adat di pesta adat Batak Toba selagi teman-temannya bersekolah.

Beliau sangat senang melihat-lihat para pemain musik tradisional Batak Toba

55Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 14. Baris 674-676 56Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 13. Baris 638-640 57Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 13. Baris 641-673

Page 74: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

61

memainkan instrument gondang.58 Sampai-sampai beliau tidak ingin lagi

bersekolah dan ingin mempelajari alat musik terkhusus taganing.59

Dahulu anak-anak tidak diijinkan bermain musik, dan harus bersekolah.

Tetapi berbeda dengan Hari Anita Nainggolan, beliau mengambil keputusan untuk

tidak bersekolah lagi. Beliau lebih tertarik untuk memainkan musik tradisi dan

ingin lebih memperdalam permainannya. Tanpa sepengetahuan orang tuanya,

beliau pun mempelajari sendiri alat musik taganing tersebut dengan melihat-lihat

cara permainan partaganing yang ada di suatu pesta adat.

Suatu ketika, Kepala Sekolah memberitahukan kepada orang tua, bahwa

beliau jarang masuk sekolah. Kemudian beliau ditanyakan oleh orang tuanya

apakah beliau masih ingin bersekolah atau memilih jalan yang lain. Beliau

kemudian memberitahukan kepada orang tuanya bahwa pilihannya adalah tetap

tidak ingin bersekolah dan ingin bermain musik saja mengikuti profesi kedua orang

tuanya.

4.1.3 Latar Belakang Keluarga

Hari Anita Nainggolan menikah pada tahun 1999 dengan Rahimmuddin

Hutagalung. Mereka pertama sekali bertemu di Sibolga. Suami beliau bekerja

sebagai supir pada saat itu, sedangkan Hari Anita bekerja sebagai partaganing

perempuan sambil bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik kayu.60

Setelah Hari Anita Nainggolan menikah, beliau sempat berhenti bermain

taganing selama tiga tahun, karena pada saat itu anak-anaknya masih kecil dan

58Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6/9/18. Baris 186-191 59Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6/9/18. Baris 174-177 60Pada saat itu, orang tua beliau bekerja sebagai pelatih dan mengajar musik tradisi di Taman Budaya.

Dan ketika mereka satu keluarga bermain musik di Taman Budaya, ada seorang pengusaha dari Sibolga menonton pertunjukan mereka. Pengusaha tersebut melihat bahwa permainan mereka bagus. Kemudian pengusaha tersebut menawarkan kepada orang tuanya untuk bekerja sebagai pengawas di Sibolga dan saudara-saudara beserta beliau juga disarankan bekerja di situ. Oleh sebab itu, mereka pindah ke Sibolga.

Page 75: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

62

belum bisa dibiarkan sendiri di rumah selagi suaminya bekerja. Oleh sebab itu,

beliau berhenti sebagai partaganing permepuan selama beberapa waktu.

Pasangan Hari Anita Nainggolan dan Rahimmuddin Hutagalung tersebut

dikaruniai empat orang anak, yang terdiri dari satu orang anak laki-laki dan tiga

orang anak perempuan. Anak yang pertama diberi nama Hotania Hutagalung, yang

kedua bernama Riandi Hutagalung, yang ketiga bernama Marshanda Hutagalung,

dan yang keempat bernama Sri Handayani Hutagalung.61 Keseluruhan anak dari

Hari Anita Nainggolan dan Rahimmuddin Hutagalung tersebut mendukung penuh

pekerjaan dari Hari Anita Nainggolan sebagai partaganing perempuan. Anak

pertama mereka Hotania Hutagalung mempunyai hobby menari terutama Tari

Cawan. Tetapi Hari Anita berpesan, selesaikan sekolah dahulu kemudian boleh

melanjutkan keinginan sebagai penari.62

Setelah anak-anak beliau sudah bersekolah dan mandiri, beliau kemudian

melanjutkan pekerjaannya sebagai partaganing perempuan dan pindah ke Dolok

Sanggul beserta keluarganya. Suami beliau bekerja sebagai petani di Desa Sampean

Aek Bottar, Dolok Sanggul. Ketika Hari Anita Nainggolan tidak ada panggilan

untuk bermain taganing, beliau membantu suaminya untuk berladang. Akan tetapi,

sebelum bekerja sebagai petani, Hari Anita Nainggolan dan suaminya bekerja

sebagai parkombat yaitu mengambil kayu dari hutan kemudian menjualnya kepada

toke (pengusaha) kayu yang ada di Dolok Sanggul.63 Dan selang beberapa tahun,

mereka beserta keluarganya pindah ke Desa Lumban Barat sampai saat ini.

4.2 Hari Anita Nainggolan Sebagai Partaganing Perempuan

61Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 15. Baris 678-685. 62Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 15. Baris 843-848. 63 Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 4. Baris 83-89, baris 96-98, dan baris 104.

Page 76: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

63

Sebagai seorang partaganing perempuan, Hari Anita Nainggolan tentunya

mempunyai proses dalam mempelajari dan menggeluti hal tersebut. Prosesnya tentu

melewati waktu yang cukup panjang, mulai dari proses mengenal, ketertarikan,

mempelajari, melatih diri, hingga pada saat berkarya. Berikut ini penulis akan

menguraikan tentang bagaimana proses-proses yang telah dilewati oleh beliau.

4.2.1 Awal Perkenalan Hari Anita Nainggolan Dengan Alat Musik Taganing

Awal perkenalan Hari Anita Nainggolan dengan musik tradisional Batak

Toba adalah dimulai dari sejak masa kanak-kanak. Ketika pada saat itu, Hari Anita

Nainggolan berumur 10 tahun dan masih kelas lima Sekolah Dasar.64 Keinginan

Hari Anita Nainggolan untuk bersekolah pada waktu itu sudah tidak ada lagi. Mulai

pada saat itu, beliau sering pergi ke pesta-pesta adat bersama teman-temannya yang

lain untuk melihat pesta adat yang sedang berlangsung. Di situ dia melihat bahwa

orang yang bermain alat musik gondang tersebut sangat menarik kelihatannya.

Disitulah awal ketertarikan Hari Anita Nainggolan terhadap alat musik taganing.

Karena orang tua beliau tidak mau mengajarinya untuk bermain taganing,

beliau bertekad untuk mempelajarinya sendiri, karena anak-anak pada saat itu tidak

diperbolehkan bermain musik. Anak-anak berkewajiban menyelesaikan sekolah

terlebih dahulu pada saat itu. Walaupun tidak ada yang mengajari Hari Anita

Nainggolan untuk bermain taganing, beliau memegang prinsip “mata guru roha si

sean, uhut parohaon”65, yaitu walaupun beliau belajar sendiri, asalkan giat

memperhatikan dengan tekun dan mempelajarinya dengan serius pasti akan bisa.

Oleh karena itu, beliau sering mencuri kesempatan untuk mempelajari alat musik

taganing berdasarkan apa yang dilihatnya. Kesempatan tersebut sering ia peroleh

64Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 3. Baris 63-65. 65Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6/9/18. Baris 162-164

Page 77: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

64

ketika menonton pesta adat. Beliau menirukan cara permainan partaganing tersebut

dan beliau sengaja berdiri di dekat partaganing tersebut untuk melihat lebih dekat

cara permainannya.

Orang tua beliau sangat marah ketika mengetahui bahwa beliau jarang

bersekolah. Tetapi pada akhirnya, diambil keputusan bahwa beliau berhenti

sekolah. Mulai saat itu, beliaupun dibimbing oleh orang tuanya yang pada saat itu

masih aktif sebagai pemain musik tradisional. Hari Anita Nainggolan kemudian di

ajari bagaimana cara bermain taganing yang benar walaupun dia sudah sedikit

mengetahui teknik bermain taganing dari apa yang dilihatnya selama ini.

4.2.2 Proses Perjalanan Hari Anita Nainggolan Sebagai Partaganing

Perempuan

Dalam perjalanan Hari Anita Nainggolan sebagai partaganing perempuan,

beliau tidak langsung terjun bermain pada acara adat. Beliau masih mengikuti

proses belajar dengan orang tuanya. Selama dua tahun Hari Anita Nainggolan

beserta saudara-saudaranya dibawa oleh orang tuanya keliling kampung untuk

melakukan pertujukan kecil yaitu dengan mengamen. Biasanya mereka melakukan

pertunjukan tersebut pada saat ada “layar tancap.”66 Hal tersebut dilakukan oleh

orang tuanya adalah untuk melatih setiap mental anak-anaknya untuk bisa siap

terjun ke pesta adat sesungguhnya.

Menurut wawancara dengan Hari Anita Nainggolan, sebelum beliau

bermain musik dalam pesta-pesta adat yang sesungguhnya, beliau juga sering

diajak oleh Alister Nainggolan (ayah) berkeliling kampung sambil membawakan

66Dahulu belum ada yang memiliki televisi di kampung, yang ada hanyalah “layar tancap” dan

masyarakat beramai-ramai untuk menonton.

Page 78: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

65

lagu-lagu Batak. Biasanya mereka melakukan pertunjukan sederhana di lapo tuak67

di kampung yang mereka kunjungi.68

Salah satu tradisi yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Batak

Toba adalah kebiasaan minum tuak. Dahulu di Tapanuli Utara penggunaan tuak

selain digunakan untuk upacara adat, juga digunakan oleh wanita yang baru

melahirkan. Tradisi minum tuak ini biasanya dilakukan oleh sebagian kaum laki-

laki dewasa di lapo tuak.69 Biasanya ketika para bapak-bapak berkumpul di lapo

tuak tersebut, mereka akan bernyanyi lagu-lagu pop Batak sambil diiringi gitar.

Kebiasaan yang dilakukan masyarakat Batak Toba tersebut membuat Alister

Nainggolan mengambil kesempatan untuk membuat pertunjukan sederhana di lapo

tuak tersebut. Sambil menghibur para pengunjung lapo tuak, disitulah Hari Anita

Nainggolan mendalami cara dan teknik bermain taganing. Keberanian dan

kepercayaan dirinya juga muncul dari setiap pengalaman-pengalaman yang dilewati

oleh beliau.

4.2.3 Eksistensi Hari Anita Nainggolan Sebagai Partaganing Perempuan

Selama menjadi partaganing perempuan, Hari Anita Nainggolan sudah

melewati berbagai pengalaman-pengalaman. Pengalaman-pengalamannya tersebut

diperoleh berkat orang tuanya Alister Nainggolan yang selalu mendukung beliau.

67Tuak adalah sejenis minuman beralkohol yang terbuat dari hasil fermentasi dari nira, beras, atau

bahan minuman/buah yang mengandung gula. Sedangkan lapo dari bahasa Batak artinya kedai. Biasanya di lapo tuak, kaum bapak-bapak minum tuak sambil bermain catur ataupun kartu.

68Wawancara pada tanggal 25 maret 2014. 69Shigehiro (1997: 50) menyimpulkan bahwa: Istilah lapo dipakai biasanya hanya di kota-kota yang

di luar Tapanuli Utara. Di kampung halaman di tapanuli utara kata lapo jarang dipakai, kata yang sering dipakai di situ adalah kata kedai dari bahasa Indonesia. Mungkin karena di kota-kota di perantauan kata lapo dari bahasa Batak Toba perlu digunakan dengan sengaja untuk menentukan kedai yang diusahakan oleh orang Batak Toba.

Lapo tuak merupakan suatu tempat laki-laki berkumpul setelah menyelasaikan pekerjaannya di sore hari. Mereka yang berkumpul tidak hanya dari etnis Batak Toba, tetapi juga etnis seperti Nias, Cina, dan Minang. Ditempat ini biasanya mereka berbincang-bincang, bermain kartu, bercatur, dan menonton televisi, sambil minum tuak. Dalam keadaan hampir mabuk mereka memainkan lagu pop Batak dengan alat musik tradisional yang ada seperti gitar, suling, hasapi, dan taganing dan lainya

Page 79: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

66

Apabila ada pekerjaan bermain musik ke luar negeri, Alister Nainggolan (Ayah)

selalu mengikutsertakan beliau dalam perjalanan tersebut. Negara-negara seperti

Jepang, Jerman, Cina, dan negara-negara lainnya pun sudah pernah mereka jalani.

Hari Anita Nainggolan juga sempat ikut dalam Opera Batak bersama Alister

Nainggolan sebagai penyanyi dan parodap70. Hari Anita Nainggolan juga kerap

sekali diundang oleh sekolah-sekolah untuk mengajari para murid untuk bermain

taganing. Hari Anita Nainggolan biasanya mengajarkan teknik bermain dan

beberapa reportoar gondang sabangunan dalam pelajaran kesenian di sekolah-

sekolah.71

Dalam event-event seperti Pesta Hasundutan yang diadakan oleh

pemerintah dan seluruh masyarakat, Hari Anita Nainggolan dan ayahnya selalu

diundang untuk mengisi acara dalam acara besar tersebut.72 Keramah-tamahan

mereka selalu dipandang baik oleh masyarakat dan pemerintah yang ada di

Kecamatan Humbang Hasundutan.73

Pada saat ini, grup musik yang diikuti Hari Anita Nainggolan adalah ‘Lia

Gemilang’, yang diketuai oleh Jhonson Sihite. Beliau bergabung ke dalam grup

musik tersebut pada tahun 2009. Grup musik tersebut cukup banyak diminati oleh

masyarakat yang ingin mengadakan pesta adat, karena mengingat bahwa yang

mengiringi acara tersebut adalah orang yang telah berpengalaman seperti Hari

Anita Nainggolan dan ayahnya.

70Dalam pameran Opera Batak, parodap berfungsi sebagai pembawa ritem taganing apabila pemeran

dalam opera Batak mengucapkan skenario-skenario. 71Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 2/8/15. Baris 902 72Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 2/8/15. Baris 918-922 73Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 6/7/8/9. Baris 484-489.

Page 80: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

67

4.3 Alasan Hari Anita Nainggolan Menjadi Seorang Partaganing

Perempuan

Dari hasil wawancara dengan Hari Anita Nainggolan, penulis mendapat

penjelasan dari beliau mengenai alasan menjadi seorang partaganing perempuan.

Hasil tersebut menjelaskan ada tiga faktor yang membuat beliau masih tetap eksis

dalam menjalani pekerjaan tersebut. Berikut ini adalah alasan beliau memilih

menjadi seorang partaganing perempuan.

4.3.1 Faktor Talenta

Menurut Hari Anita Nainggolan, dia menekuni pekerjaan sebagai

partaganing perempuan adalah karena sebuah talenta yang diberikan Tuhan pada

dirinya, sehingga dia mau tidak mau harus menuangkan talenta tersebut, karena

talenta itu adalah anugrah dari Tuhan.74

Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas tadi, bahwa Hari Anita

Nainggolan tidak mendapat pengetahuan dari siapapun mengenai bermain taganing,

walaupun setelah beberapa waktu kemudianlah baru orang tuanya membimbing dia

mengenai teknik lanjutan bermain taganing.

Dia mengatakan bahwa, talenta harus dikembangkan. Talenta tersebut pasti

berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Talenta beliau sebagai partaganing

perempuan membuat beliau semakin percaya diri bahwa setiap manusia

mempunyai kelebihan masing-masing.75

74Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6. Baris 117-118. 75Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6. Baris 117-131.

Page 81: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

68

4.3.2 Faktor Keturunan

Hari Anita Nainggolan merupakan anak dari keluarga musisi tradisional

Batak Toba. Dari hubungan tersebut, Hari Anita Nainggolan sebagai anak tentu

banyak belajar dari kedua orang tuanya mengenai musik tradisi Batak Toba.

Apalagi ayahnya yang seorang maestro berpengalaman di dunia musik tradisi, Hari

Anita Nainggolan pasti mengikuti cara hidup sebagai keluarga musisi.

Saudara-saudara kandung dari Hari Anita Nainggolan juga mengikuti jejak

ayah mereka sebagai seorang musisi. Ada yang sebagai parsulim, partaganing,

penyanyi, bahkan salah satu saudara Hari Anita Nainggolan yang bernama Ais

Nainggolan76 sudah pernah mengikuti ajang pencarian bakat KDI (Kontes Dangdut

Indonesia).77 Oleh karena itu, Hari Anita Nainggolan senang menjalani

kehidupannya sebagai seorang partaganing perempuan dan mendapat dukungan

dari keluarga.

4.3.3 Faktor Ekonomi

Dengan pekerjaan suami yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga, Hari Anita Nainggolan sebagai seorang istri tidak segan-segan untuk

membantu suaminya mencari nafkah. Suami beliau juga mendukung pekerjaan Hari

Anita Nainggolan sebagai partaganing perempuan untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga mereka. Menurut Hari Anita Nainggolan, pekerjaan yang sekarang

digelutinya tersebut sangat membantu keluarga. Hal tersebut dikarenakan bukan

hanya penghasilan pokok saja yang ia dapatkan, melainkan saweran-saweran yang

diberikan oleh masyarakat yang merasa senang dengan pertunjukan permainan

76Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 13. Baris 659-673 77Walaupun Ais Nainggolan tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi Batak Toba, namun Ais

Nainggolan mahir dalam bernyanyi. Dan beliau belajar banyak dari kedua orang tuanya.

Page 82: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

69

taganingnya. Hal itu membuat beliau betah untuk melakukan pekerjaan sebagai

partaganing perempuan78.

4.4 Wawancara dengan Hari Anita Nainggolan

Penulis melakukan wawancara dengan Hari Anita Nainggolan dalam dua

kesempatan, wawancara yang pertama dilakukan pada tanggal 25 Maret 2014 dan

yang kedua pada tanggal 21 Juli 2014. Pada saat wawancara yang pertama, Hari

Anita Nainggolan mengajak saya pergi ke ladang beliau yang terletak agak jauh

dari belakang rumahnya untuk melakukan wawancara.79 Informan mengajak

penulis ke ladangnya dengan alasan membuat suasana lebih nyaman untuk

wawancara. Suami informan juga turut ikut ke ladang mendampingi kami berdua

sambil memanen cabai.

Namun, sebelum penulis menuju rumah informan, penulis pertama sekali

mengunjungi Alister Nainggolan yang merupakan ayah kandung dari informan

sendiri. Penulis ditemani oleh Alister Nainggolan dan istrinya menuju ke rumah

informan yang terletak agak jauh dari rumah mereka. Setibanya di rumah Hari

Anita Nainggolan, kami berbincang-bincang sejenak dan kemudian meminta diberi

waktu untuk melakukan wawancara dengan informan secara pribadi.

Kemudian wawancara yang kedua pada tanggal 21 Juli 2014 dilakukan di

kediaman informan.80 Wawancara ini dilakukan untuk memperjelas wawancara

yang pertama. Dan pada wawancara ini, beberapa pertanyaan yang berhubungan

78Lihat tabel “Responder 1/Verbatim 1. Kode pertanyaan: 4/6/12. Baris 270-298 79Pada saat wawancara yang pertama, Hari Anita masih bertempat tinggal di Kabupaten Humbang

Hasundutan, Desa Sampean Aek Bottar, Kecamatan Dolok Sanggul. Kemudian pada bulan Juni beliau pindah ke Kabupaten Humbang Hasundutan, Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal beliau yang lama.

80Pada bulan Juni 2014, Hari Anita Nainggolan dan keluarganya beserta kedua orangtuanya pindah ke desa Lumban Barat. Di situ penulis menjumpai informan dan melakukan wawancara yang ke dua pada bulan Juli 2014.

Page 83: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

70

dengan pembahasan mengenai sepak terjang informan selama karirnya di dunia

musik tradisi sebagai partaganing perempuan juga di sertakan.

Gambar 4.1 Hari Anita Nainggolan 1

Keterangan: Penulis (kiri) bersama dengan Hari Anita Nainggolan (kanan). Dokumentasi pada saat wawancara pertama tanggal 25 Maret 2014.

Page 84: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

71

Gambar 4.2 Hari Anita Nainggolan 2

Keterangan: Rahimmuddin Hutagalung, Suami informan (kiri), Hari Anita Nainggolan (tengah), penulis (kanan).

Hasil wawancara dengan Hari Anita Nainggolan disusun dalam tabel

wawancara verbatim pada lembar lampiran Responden 1 dan Verbatim 1.

4.4.1 Wawancara Verbatim

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa, "Verbatim" is a word used either as an

adverb, adjective or noun, meaning copied "word for word", yang artinya

“verbatim adalah kata yang digunakan baik sebagai kata keterangan, kata sifat atau

kata benda, yang berarti disalin kata demi kata. Dalam penulisan hasil wawancara

ini, penulis menggunakan metode wawancara verbatim, yang mana setiap kalimat

yang diucapkan oleh informan akan dipindahkan ke dalam tabel wawancara, baik

kata yang tidak baku maupun yang baku. Oleh sebab itu penulis terlebih dahulu

melakukan wawancara dan merekam setiap kata demi kata.

Page 85: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

72

Tabel wawancara di bawah ini adalah hasil wawancara penulis dengan

informan bernama Hari Anita Nainggolan yang merupakan seorang yang berprofesi

sebagai partaganing perempuan. Wawancara berlangsung selama tiga puluh empat

menit empat puluh tiga detik (34:43).

Hasil wawancara mempunyai kesimpulan bahwa Hari Anita Nainggolan

sebagai partaganing perempuan mendapat dukungan dari berbagai kalangan

masyarakat. Bukan hanya dalam masyarakat, keluarga dan anak-anaknya juga

mendukung beliau terhadap profesinya sebagai partaganing perempuan. Walaupun

beliau pada dasarnya tidak mendapat pengetahuan apa-apa tentang taganing, namun

beliau memegang prinsip, “mata guru roha si sean, uhut parohaon”. Beliau hanya

melihat permainan pemain taganing kemudian mempelajarinya.

Page 86: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

73

BAB V

TANGGAPAN TERHADAP HADIRNYA

PARTAGANING PEREMPUAN

Pada Bab V ini, penulis akan menguraikan tentang tanggapan masyarakat

terhadap hadirnya partaganing perempuan dalam tradisi margondang sabangunan

pada masyarakat Batak Toba. Selain daripada tanggapan masyarakat, penulis juga

menyertakan tanggapan dari musisi Batak Toba, suami dan orang tua dari

partaganing perempuan itu sendiri. Penulis menganggap pembahasan ini penting

karena mengingat bahwa partaganing perempuan merupakan fenomena yang baru

muncul dalam tradisi Batak Toba, yang dulunya hanya partaganing laki-laki yang

berperan, sekarang sudah hadir partaganing perempuan dalam tradisi tersebut.

Dengan adanya tanggapan tersebut, kemudian akan diketahui tanggapan apa saja

yang diberikan oleh narasumber-narasumber baik tanggapan positif maupun

negatif. Dalam menguraikan wawancara, penulis juga menggunakan tabel

wawancara verbatim81.

5.1 Partaganing Perempuan

Kehadiran partaganing perempuan merupakan fenomena baru dalam tradisi

Batak Toba. Masyarakat Batak Toba belum banyak mengetahui adanya

partaganing perempuan dalam tradisi margondang. Walaupun demikian, sebagian

masyarakat sudah mengetahui adanya keberadaan partaganing perempuan tersebut.

Masyarakat yang sudah mengetahui kehadiran partaganing perempuan tersebut

81Lihat pada Bab IV mengenai dialog Verbatim.

Page 87: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

74

sebagian besar adalah masyarakat sekitar yang berada di daerah tempat

partaganing perempuan tersebut tinggal, dan apabila ada yang mengetahui

keberadaannya di luar daerah adalah karena partaganing perempuan tersebut

pernah berkunjung dan memainkan taganing di daerah lain. Sebagian masyarakat

yang lain mengetahui keberadaan partaganing perempuan tersebut adalah dari

informasi masyarakat yang satu kepada masyarakat yang lainnya.

Pada BAB III skripsi ini sudah dijelaskan bahwa dalam tradisi margondang

pada masyarakat Batak Toba, orang yang memainkan ansambel gondang

sabangunan merupakan kaum laki-laki. Tetapi setelah perkembangan zaman, tidak

hanya kaum laki-laki saja yang menjadi pemusik tradisi, melainkan kaum

perempuan juga sudah ada yang berperan sebagai pemusik tradisi.

Pada pembahasan dalam skripsi ini, penulis menemukan beberapa

partaganing perempuan yang masih aktif dalam pekerjaannya. Namun yang

menjadi fokus penulis adalah partaganing perempuan yang bernama Hari Anita

Nainggolan yang bertempat tinggal di Kabupaten Humbang Hasundutan,

Kecamatan Paranginan, Desa Lumban Barat. Oleh sebab itu, penulis akan

menguraikan tentang tanggapan berbagai sumber mengenai kehadiran partaganing

perempuan tersebut terutama di daerah tempat partaganing perempuan tersebut

tinggal.

5.2 Berbagai Tanggapan Terhadap Kehadiran Partaganing Perempuan

Fenomena yang terjadi dalam tradisi margondang sabangunan pada

masyarakat Batak Toba mendapat tanggapan-tanggapan dari berbagai lapisan

masyarakat. Tanggapan-tanggapan yang diberikan ada yang bersifat negatif dan ada

juga yang positif. Tanggapan yang bersifat positif tentunya mendukung atas

Page 88: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

75

kehadiran partaganing perempuan tersebut. Tanggapan positif tersebut juga

memberikan pengertian bahwa fenomena tersebut merupakan sebuah pengayaan

terhadap tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba. Namun demikian, ada

pula yang memberikan tanggapan yang negatif terhadap kehadiran partaganing

perempuan tersebut. Sebagian masyarakat menganggap bahwa hal tersebut tidak

sesuai dengan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat Batak

Toba. Tanggapan negatif tersebut memberikan pengertian bahwa kehadiran

partaganing perempuan dalam tradisi margondang sabangunan tidak dapat

dikatakan pengayaan melainkan perlawanan terhadap tradisi Batak Toba yang

sudah ada sejak zaman dahulu.

Berikut adalah tanggapan-tanggapan dari berbagai sumber mengenai

munculnya partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada masyarakat

Batak Toba di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan Paranginan, Desa

Lumban Barat.

5.2.1 Tanggapan Orang Tua

Penulis melakukan wawancara terhadap Alister Nainggolan yang

merupakan ayah dari Hari Anita Nainggolan. Wawancara dengan Orang Tua dari

partaganing perempuan tersebut dilakukan pada tanggal 24 Maret 2014.

Wawancara dilakukan pada saat beliau sedang bekerja di suatu pesta adat marga

Marbun di Jalan Simpang Sipitu Huta, Dolok Sanggul. Wawancara juga dilakukan

dikediaman beliau yang terletak di desa Sampean Aek Bottar. Wawancara tersebut

berisi tentang tanggapan beliau terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh Hari Anita

Nainggolan sebagai partaganing perempuan. Penulis ingin menanyakan apakah

beliau setuju akan hal tersebut.

Page 89: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

76

Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa orang tua dari partaganing

perempuan tersebut akhirnya menyetujui akan pekerjaan yang digeluti oleh

anaknya82. Seperti yang dikutip dalam wawancara,

Tapi sekarang yakkk terimakasih jugaa….menjadi bakat dia kan? Sampe boi ibana tu luar negeri binoan. Heheehe…(tertawa) Nga di allang ibana hepeng ni luar, heheggh ido attong. Hehehe….(tertawa). (Wawancara: Alister Nainggolan) [“Tapi sekarang saya mengucap syukur. Itu sudah menjadi bakat dia. Sampai bisa dia ke luar negeri dibawa. Sudah dirasakannya uang luar. Seperti itulah.]

Walaupun sejak kecil anaknya dilarang untuk memainkan taganing,83

namun setelah melihat kemampuan anaknya tersebut maka orang tua berbalik

menjadi setuju akan pekerjaan anakanya sebagai partaganing perempuan. Bahkan

beliau bangga terhadap anaknya tersebut karena sudah bisa mengembangkan

pengalaman bermain taganing sampai ke luar negeri84. Sama halnya seperti hasil

wawancara dengan Hari Anita, pada waktu Hari Anita masih kecil, orang tua sangat

melarang beliau untuk mempelajari taganing. Alasannya karena perempuan dilarang

mempelajari alat musik pada saat itu.85 Namun, setelah orang tua melihat

kemampuan anaknya memainkan taganing, maka akhirnya orang tuapun

menyetujuinya. Orang tua setuju akan kemauan Hari Anita dengan memberikan

syarat yaitu agar jangan ada penyesalan dikemudian hari karena sekolah Hari Anita

terputus pada saat itu.86

82Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 2/3/6/7. Baris 12-19. 83Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 2. Baris 1-4 84Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 2/3/6/7. Baris 12-19. 85Lihat pada tabel “Responden 1/ Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5/6/9 . Baris 151-153. 86Lihat pada tabel “Responden 1/ Verbatim 1. Kode pertanyaan: 5,6,9,18. Baris 207-2016

Page 90: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

77

Menurut Alister, kemampuan anaknya bermain taganing itu merupakan

faktor keturunan87. Kemampuan Alister bermain musik mengalir kepada anaknya,

sehingga anaknya mampu mengembangkan talenta sampai saat ini.

Dalam hasil wawancara dengan Alister, Alister juga menjelaskan tentang

proses beliau menjadi seorang musisi. Pada saat beliau masih kelas 2 SMA, orang

tua beliau meninggal sehingga Alister putus sekolah. Setelah itu beliau pergi

merantau ke daerah lain untuk mencari pekerjaan dan pengalaman. Sampai pada

suatu saat beliau menemukan kesenian Opera Batak dan kemudian bergabung

menjadi anggota dalam grup kesenian tersebut. Di situlah beliau mengembangkan

talenta sebagai pemain musik sekaligus mempelajari drama. Beliau mempelajari

satu-persatu instrument Batak Toba mulai dari sulim, garantung, taganing, dan lain-

lain sebagainya. Setelah beberapa tahun kemudian, beliau mencari pengalaman ke

Medan dan bergabung dengan grup kesenian di Taman budaya. Pada saat itu yang

menjadi teman beliau adalah Marcius Sitohang. Mereka berdua melewati

pengalaman-pengalaman dalam dunia kesenian, bahkan pengalaman mereka sampai

ke luar negeri.88

Tidak jarang orang mengunjungi beliau untuk berbagi pengalaman-

pengalaman tentang musik tradisi Batak Toba. Menurut hasil wawancara dengan

Alister, sebelum penulis menjumpai beliau, juga ada seorang yang menjumpai

beliau untuk menanyakan tentang perbedaan gondang sabangunan dan gondang

hasapi.89

87Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 5/7. Baris 26-28. 88Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 1/6. Baris 153-281. 89Lihat pada tabel “Responden 2/ Verbatim 2. Kode pertanyaan: 4. Baris 55-69.

Page 91: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

78

Jadi, kesimpulannya adalah orang tua dari Hari Anita Nainggolan

menyetujui akan pekerjaan anaknya sebagai partaganing perempuan bahkan orang

tua sangat bangga akan prestasi anaknya tersebut.

5.2.2 Tanggapan Suami

Penulis menjumpai suami90 partaganing perempuan tersebut di

kediamannya yaitu di Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan, Kabupaten

Humbang Hasundutan, pada tanggal 21 Juli 2014.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa suami dari partaganing

perempuan tersebut sangat menyetujui akan pekerjaan dari istrinya tersebut91.

Seperti pada kutipan verbatim,

“Ya…kalau saya sebagai suami….setuju-setuju ajanya…”.

(wawancara: Rahimmuddin)

Selain menambah perekonomian untuk mencukupi kebutuhan keluarga92,

beliau juga berpendapat bahwa pekerjaan dari istrinya tersebut adalah memperkaya

tradisi Batak Toba93, yaitu yang dulunya tidak ada partaganing perempuan,

sekarang sudah berkembang menjadi ada.

Beliau juga berpendapat bahwa setiap pekerjaan pasti ada tantangan yang

dihadapi. Begitu juga dengan pekerjaan dari istrinya sebagai partaganing

perempuan, suami istri ini kerap sekali mendapat tantangan berupa sindiran-

sindiran masyarakat yang tidak menyetujui terhadap pekerjaan istrinya. Namun

demikian, menurut beliau tidak perlu menganggapi hal negatif dari orang lain

tentang pekerjaan istrinya sebagai partaganing perempuan. Yang terpenting adalah

90Suami dari partaganing perempuan tersebut bernama Rahimmuddin Hutagalung. 91Lihat pada tabel “Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 1/2. Baris 1-4. 92Lihat pada tabel “Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 1/7. Baris 9-11. 93Lihat pada tabel “Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 1/8. Baris 17.

Page 92: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

79

keluarganya bisa bahagia, istrinya juga dapat melanjutkan pekerjaannya dengan

tenang tanpa mendengarkan sindiran dari orang lain.94

Walaupun banyak hambatan yang dilewati oleh beliau dan istrinya, beliau

tetap setia mendampingi istrinya kemanapun. Apabila istrinya hendak pergi bekerja

ke pesta adat, beliaupun menjemput dan mengantar istrinya tersebut walaupun alat

transportasi yang mereka pergunakan tidak memadai untuk perjalanan jauh95.

5.2.3 Tanggapan Masyarakat

Pengakuan dan pendapat masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembahasan

tulisan ini. Oleh sebab itu, penulis menganggap penting untuk melakukan

wawancara terhadap masyarakat sekitar. Wawancara yang dilakukan adalah untuk

menjawab setiap pokok permasalahan yang terdapat dalam tulisan ini. Penulis ingin

memperoleh data-data mengenai pendapat masyarakat terhadap kehadiran

partaganing perempuan di tengah-tengah masyarakat dan penulis ingin

menanyakan apakah kehadiran partaganing perempuan dalam tradisi margondang

Batak Toba merupakan suatu pengayaan terhadap tradisi Batak Toba.

Penulis melakukan wawancara dengan masyarakat yang berada di Dolok

Sanggul. Penulis singgah di salah satu Rumah Makan yang ada di Dolok Sanggul

yang bernama Rumah Makan Bengkalis96. Biasanya masyarakat-masyarakat yang

ingin meminum teh, kopi, maupun ingin makan, selalu memilih rumah makan

tersebut untuk tempat mereka saling bercerita satu sama lain.

94Lihat pada tabel “Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 9/10. Baris 84-86 95Lihat pada tabel “Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 9. Baris 24-29, dan pada tabel

“Responden 3/ Verbatim 3. Kode pertanyaan: 4/5. Baris 40-44. 96Rumah Makan Bengkalis merupakan rumah makan yang sering dikunjungi oleh Alister Nainggolan

dan Hari Anita Nainggolan sebelum berangkat ke suatu acara adat. Rumah makan tersebut terletak di daerah Dolok Sanggul. Tidak heran kalau masyarakat sekitar sudah sangat mengenal mereka sebagai pemain musik tradisi. Penulis mengambil kesempatan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat yang ada di Rumah Makan tersebut.

Page 93: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

80

Pada kesempatan itu, penulis mengambil waktu untuk melakukan

wawancara dengan para masyarakat yang biasa duduk-duduk dan saling bercerita di

situ. Wawancara dilakukan pada tanggal 23 Maret 2014. Penulis melakukan

wawancara dengan masyarakat tersebut sambil menunggu Alister Nainggolan dan

Hari Anita Nainggolan menjemput saya. Penulis berencana untuk mengikuti sebuah

pesta adat yang terletak di Jalan Simpang Sipitu Huta 3c bersama dengan Alister

Nainggolan dan Hari Anita Nainggolan. Penulis ingin melihat acara adat secara

langsung.

Ada empat kesimpulan yang penulis uraikan dari hasil wawancara dengan

masyarakat. Pertama, bahwasanya masyarakat sudah mengetahui tentang

keberadaan partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada masyarakat

Batak Toba di Dolok Sanggul. Masyarakat mengetahui keberadaan tersebut adalah

karena partaganing perempuan tersebut sudah sering diundang untuk mengisi acara

di pesta adat sehingga sudah tidak asing lagi bahwa di daerah mereka ada seorang

partaganing perempuan97. Masyarakat tersebut mengatakan bahwa kalau Alister

Nainggolan (nama orang tua dari partaganing perempuan tersebut) yang diundang

sebagai pemusik dalam suatu acara adat, maka beliau menyertakan anaknya (Hari

Anita Nainggolan) sebagai partaganing.98 Oleh sebab itu, masyarakat di daerah

tersebut sudah mengetahui keberadaan Hari Anita Nainggolan sebagai partaganing

perempuan. Kemudian yang kedua, menurut masyarakat yang penulis wawancarai,

setiap manusia mempunyai talenta. Jadi, apabila sudah kemauan dirinya sendiri

untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan talentaya tersebut, maka mau

97Lihat pada tabel “Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 1. Baris 23-26. Dan Lihat pada tabel

“Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 1. Baris 33-34. 98Lihat pada tabel “Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 2. Baris 39-40.

Page 94: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

81

ataupun tidak mau harus dikerjakan99. Ketiga, menurut masyarakat, partaganing

perempuan tersebut dapat memposisikan dirinya dimanapun, baik itu dalam

lingkungan masyarakat maupun lingkungan pekerjaannya sebagai partaganing.

Masyarakat tersebut mengatakan, “Boi di sama on ibana,hira bawa pe boi, boru-

boru pe boi…”. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat menganggap bahwa

partaganing perempuan tersebut bersifat profesional dalam pekerjaannya.100

Kemudian yang keempat, bahwasanya masyarakat sudah mengetahui perjalanan

karir dari partaganing perempuan tersebut beserta orang tuanya. Hal tersebut dapat

diperhatikan dari wawancara, masyarakat mengetahui bahwa mereka sudah sampai

ke luar negeri untuk memperkenalkan kebudayaan Batak Toba.101

5.2.4 Tanggapan Musisi Tradisi Batak Toba

Dengan kehadiran partaganing perempuan dalam tradisi margondang

sabangunan pada masyarakat Batak Toba di Desa Lumban Barat, tentunya

mendapat berbagai pendapat dari lapisan masyarakat. Begitu juga dengan pemain

musik tradisi Batak Toba, musisi tradisi Batak Toba juga memberi tanggapan

mengenai kehadiran partaganing perempuan tersebut.

Untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan skripsi ini, penulis

menjumpai musisi tradisional Batak Toba. Musisi tradisional Batak Toba yang

penulis temui adalah Marcius Sitohang. Beliau merupakan musisi yang sudah

berpengalaman dibidang musik tradisi Batak Toba. Beliau juga seorang dosen

pengajar musik tradisi di Universitas Sumatera Utara, tepatnya di Jurusan

Etnomusikologi.

99Lihat pada tabel “Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 4. Baris 75-84 100Lihat pada tabel “Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 4. Baris 93-96 101Lihat pada tabel “Responden 4/ Verbatim 4. Kode pertanyaan: 3/ 4. Baris 119-121, 125-127, 145-

146, 155-157.

Page 95: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

82

Penulis mengambil kesempatan untuk mewawancarai Marcius Sitohang

pada saat beliau mengajar mata kuliah praktek di gedung Etnomusikologi.

Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Maret 2014. Wawancara tersebut dilakukan

untuk menjawab pokok permasalahan dalam skripsi ini. Penulis ingin menanyakan

bagaimana tanggapan beliau terhadap kehadiran partaganing perempuan dalam

tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba dan apakah hal tersebut

menyalahi dan tidak sesuai dengan tradisi margondang.

Sitohang mengenal dengan jelas Hari Anita Nainggolan sebagai

partaganing perempuan.102. Sitohang memberikan pendapat bahwa perempuan

yang memainkan taganing di pesta adat, itu tidak bisa dikatakan martaganing.103

Sebutan untuk partaganing tidak bisa ditujukan kepada pemain taganing tersebut.104

Alasannya yaitu dalam memainkan taganing, pemain tersebut tidak memainkan

melodi taganing, bahkan beliau menambahkan ada atau tidak adanya taganing

tersebut tidak menjadi masalah.105 Menurut beliau, taganing pada masa sekarang ini

hanya sebagai pengganti drum yaitu membuat tempo.106 Sitohang juga berpendapat

bahwa permainan taganing sekarang adalah sebagai pelengkap yaitu mengisi

kekosongan pada musik tersebut.107

Menurut Sitohang, sejak dulu pargonsi itu adalah laki-laki, karena pada saat

itu tempat yang diberikan kepada pargonsi berada di bagian atas. Jadi, tidak

mungkin perempuan yang dipakai sebagai pargonsi.108 Jadi, menurut Sitohang,

apabila terdapat permainan yang menyertakan perempuan, itu hanya pertunjukan.109

102Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 1. Baris 20. 103Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 4. Baris 70-72. 104Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 6. Baris 79-80. 105Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 3. Baris 81-85. 106Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 3. Baris 175-177. 107Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 3. Baris 194-197. 108Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 4/5. Baris 262-276. 109Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 4. Baris 284-288.

Page 96: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

83

Namun menurut Sitohang, kalau memang itu sudah menjadi pekerjaannya

sebagai partaganing perempuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, itu tidak

menjadi masalah.110 Namun itu tetap disebut sebagai pertunjukan.111

5.3 Kuesioner

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat secara umum terhadap munculnya

partaganing perempuan dalam tradisi margondang Batak Toba, penulis membuat

sistem kuesioner112 yang di dalammya terdapat sepuluh pertanyaan yang akan

dijawab oleh masyarakat yang penulis pilih untuk menjawabnya.

5.3.1 Pertanyaan Kuesiner

Berikut ini adalah kuesioner yang penulis ajukan kepada masyarakat untuk

dijawab.

1. Apakah Anda merupakan orang yang peduli terhadap adat istiadat Batak Toba? a. Saya sangat peduli b. Tidak peduli

2. Apakah Anda mengetahui bahwa ada partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak Toba? a. Ya, saya mengetahui b. Ya, saya mengetahui dan mengenal partaganing perempuan tersebut c. Tidak mengetahui

3. Apa tanggapan Anda mengenai munculnya partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada kebudayaan masyarakat Batak Toba? a. Menurut saya, munculnya partaganing perempuan tersebut adalah

sebuah pengayaan dalam tradisi margondang pada kebudayaan masyarakat batak Toba.

b. Menurut saya, munculnya partaganing perempuan tersebut tidak sesuai dalam tradisi margondang pada kebudayaan masyarakat batak Toba.

4. Pada saat upacara adat berlangsung, ternyata mengundang partaganing perempuan yang main taganing. Apakah Anda setuju? a. Ya, saya setuju

110Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 5. Baris 291-298. 111Lihat pada tabel “Responden 5/ Verbatim 5. Kode pertanyaan: 4. Baris 284-288. 112Kuesioner adalah instrument penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh

keterangan dari sejumlah responden (sumber).

Page 97: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

84

b. Tidak setuju 5. Apakah Anda menganggap bahwa partaganing perempuan menambah suatu

khazanah kebudayaan Batak Toba? a. Ya. Menurut saya, munculnya partaganing perempuan tersebut sudah

menambah khazanah kebudayaan Batak Toba. Dan hal tersebut merupakan hal yang unik.

b. Tidak. Menurut saya, munculnya partaganing perempuan tersebut malah menyalahi tradisi yang selama ini sudah dibangun dari zaman nenek moyang Batak Toba.

6. Setujukah Anda apabila suatu saat nanti partaganing perempuan akan menyaingi kemampuan partaganing laki-laki? a. Ya, saya setuju b. Tidak setuju c. Saya tidak memihak siapapun. Itu sesuai kemampuan masing-masing.

7. Apakah Anda setuju bahwa partaganing perempuan tersebut menggeluti pekerjaan itu adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya? a. Saya setuju b. Tidak setuju

8. Apakah menurut Anda perlu dikembangkan pemain musik perempuan di dalam suatu kebudayaan khususnya di kebudayaan Batak Toba? a. Perlu b. Tidak perlu

9. Jika Anda sudah pernah melihat permainan partaganing perempuan, apakah Anda menikmati permainannya, sehingga Anda berpikir bahwa partaganing perempuan mampu menyaingi kemampuan partaganing laki-laki? a. Ya, saya menikmati permainannya tersebut dan menambah semangat b. Tidak menikmati permainannya

10. Apakah suatu saat nanti, jika Anda melaksanakan pesta adat, Anda tertarik mengundang partaganing perempuan dalam pesta adat Anda? a. Saya tertarik mengundangnya b. Tidak tertarik

Penulis membagikan lembaran kuesioner yang terdiri dari sepuluh

pertanyaan di atas kepada sepuluh orang masyarakat yang berada di daerah fokus

penelitian. Beberapa masyarakat membutuhkan bantuan untuk mengisi kuesioner

karena beberapa alasan tertentu.

Page 98: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

85

5.3.2 Hasil Jawaban Kuesioner

Penulis mendapatkan hasil jawaban dari kuesioner sebagai berikut:

Pertanyaan Pilihan jawaban “a” Pilihan jawaban “b”

Nomor 1 10 orang -

Nomor 3 9 orang 1 orang

Nomor 4 9 orang 1 orang

Nomor 5 9 orang 1 orang

Nomor 7 8 orang 2 orang

Nomor 8 9 orang 1 orang

Nomor 9 9 orang 1 orang

Nomor 10 9 orang 1 orang

Pertanyaan Pilihan jawaban

“a”

Pilihan jawaban

“b”

Pilihan jawaban

“c”

Nomor 2 2 orang 8 orang -

Nomor 6 1 orang 1 orang 8 orang

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

- Pertanyaan nomor 1 mengenai keperdulian masyarakat terhadap adat istiadat

Batak Toba mendapat hasil: jawaban pilihan “a” berjumlah 10 orang, dan tidak

ada yang menjawab pilihan jawaban “b”.

- Pertanyaan nomor 2 mengenai apakah partaganing perempuan sudah diketahui

masyarakat keberadaannya. Pertanyaan tersebut mendapat hasil: jawaban

pilihan “a” berjumlah 2 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 8 orang, dan

tidak ada yang menjawab pilihan jawaban “c”.

Page 99: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

86

- Pertanyaan nomor 3 mengenai tanggapan masyarakat terhadap munculnya

partaganing perempuan dalam tradisi margondang mendapat hasil: jawaban

pilihan “a” berjumlah 9 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang.

- Pertanyaan nomor 4 mengenai pendapat masyarakat apabila partaganing

perempuan diundang dalam sebuah upacara adat mendapat hasil: jawaban

pilihan “a” berjumlah 9 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang.

- Pertanyaan nomor 5 mengenai apa anggapan masyarakat terhadap partaganing

perempuan yaitu apakah menambah khazanah kebudayaan, mendapat hasil:

jawaban pilihan “a” berjumlah 9 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang.

- Pertanyaan nomor 6 mengenai kesetujuan masyarakat apabila partaganing

perempuan dapat menyaingi kemampuan partaganing laki-laki mendapat hasil:

jawaban pilihan “a” berjumlah 1 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang,

dan jawaban pilihan “c” berjumlah 8 orang

- Pertanyaan nomor 7 mengenai tanggapan masyarakat apakah partaganing

perempuan tersebut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya mendapat

hasil: jawaban pilihan “a” berjumlah 8 orang, dan jawaban pilihan “b”

berjumlah 2 orang.

- Pertanyaan nomor 8 mengenai tanggapan masyarakat apakah perlu

dikembangkan pemain musik perempuan dalam kebudayaan Batak Toba

mendapat hasil: jawaban pilihan “a” berjumlah 9 orang, dan jawaban pilihan

“b” berjumlah 1 orang.

- Pertanyaan nomor 9 mengenai tanggapan masyarakat terhadap permainan

partaganing perempuan mendapat hasil: jawaban pilihan “a” berjumlah 9

orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang.

Page 100: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

87

- Pertanyaan nomor 10 mengenai kebersediaan masyarakat mengundang

partaganing perempuan tersebut dalam upacara adat mendapat hasil: jawaban

pilihan “a” berjumlah 9 orang, jawaban pilihan “b” berjumlah 1 orang.

5.3.3 Penjelasan Kuesioner

Dari hasil jawaban kuesioner di atas, dapat diketahui beberapa fakta, yaitu:

1. Faktanya, sepuluh dari sepuluh orang menjawab bahwa mereka merupakan

orang peduli terhadap adat istiadat Batak Toba.

2. Delapan dari sepuluh orang mengenal dan mengetahui bahwa ada

partaganing perempuan dalam tradisi margondang pada masyarakat Batak

Toba. Selebihnya, dua dari sepuluh orang menjawab hanya mengetahui dan

tidak mengenal partaganing perempuan tersebut.

3. Sembilan dari sepuluh orang berpendapat bahwa kehadiran partaganing

perempuan tersebut adalah sebuah pengayaan dalam tradisi margondang

pada masyarakat Batak Toba. Kemudian satu dari sepuluh orang menjawab

hal tersebut tidak sesuai dengan tradisi margondang pada masyarakat Batak

Toba.

4. Sembilan dari sepuluh orang menyetujui kalau dalam suatu pesta adat

terdapat partaganing perempuan. Selebihnya, satu dari sepuluh orang tidak

menyetujui hal tersebut.

5. Sembilan dari sepuluh orang menganggap bahwa kehadiran partaganing

perempuan menambah khazanah kebudayaan Batak Toba.

6. Delapan dari sepuluh orang menjawab netral dan tidak memihak siapapun

karena setiap orang mempunyai kemampuan masing-masing. Kemudian

satu dari sepuluh menjawab setuju dan sisanya satu orang lagi menjawab

Page 101: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

88

tidak setuju kalau suatu saat nanti partaganing perempuan akan menyaingi

kemampuan partaganing laki-laki.

7. Delapan dari sepuluh orang menjawab setuju bahwa partaganing

perempuan tersebut menggeluti pekerjaan tersebut adalah untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya. Selebihnya, dua dari sepuluh orang menjawab tidak

setuju.

8. Sembilan dari sepuluh orang menjawab perlu dikembangkan pemain musik

perempuan dalam suatu kebudayaan. Kemudian satu menjawab tidak perlu.

9. Faktanya, sembilan dari sepuluh orang menikmati permainan dari

partaganing perempuan tersebut. Dan satu orang lagi tidak menikmati

permainan taganing tersebut.

10. Sembilan dari sepuluh orang tertarik ingin mengundang partaganing

perempuan tersebut dalam pesta adat mereka.

Page 102: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

89

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya

maka beberapa kesimpulan yang didapat oleh penulis adalah sebagai berikut.

Tradisi margondang merupakan tradisi pada masyarakat Batak Toba yang

melibatkan permainan dan penyajian seperangkat ansambel musik, baik itu

ansambel gondang sabangunan maupun gondang hasapi. Dalam tradisi

margondang tersebut terdapat aturan-aturan memainkan yang disebut dengan adat

ni gondang. Adat ni gondang tersebut menyebutkan bahwa semua pemain musik

(pargonsi) seharusnya adalah laki-laki. Namun, pada masa sekarang sudah terjadi

perubahan dalam tradisi tersebut, yang mana sekarang pargonsi sudah tidak hanya

laki-laki saja melainkan perempuan juga sudah ikut serta dalam margondang

tersebut.

Hari Anita Nainggolan merupakan salah satu perempuan yang menjadi

seorang partaganing perempuan sampai saat ini. Hingga saat ini, beliau bergabung

dalam grup musik tradisional yang bernama “Lia Gemilang” bersama dengan

ayahnya, Alister Nainggolan. Grup musik “Lia Gemilang” tersebut cukup diminati

oleh masyarakat yang ingin mengadakan pesta adat, karena mengingat bahwa yang

mengiringi acara tersebut adalah orang yang berpengalaman seperti Hari Anita

Nainggola dan Alister Nainggolan.

Penulis menyimpulkan bahwa Hari Anita Nainggolan menggeluti pekerjaan

tersebut karena tiga faktor. Pertama, faktor keturunan, Hari Anita Nainggolan lahir

dari keluarga musisi, yang mana ayahnya adalah pemusik Batak Toba juga dulunya

pemeran dalam Opera Batak dan ibunya juga anggota Opera Batak. Oleh karena

Page 103: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

90

itu, semangat mengembangkan tradisi ada dalam dirinya. Kemudian yang kedua,

faktor talenta, menurut beliau talenta tersebut diberikan Tuhan kepadanya sehingga

harus dikembangkan. Ketiga, faktor ekonomi, untuk membantu keluarganya

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keempat, karena faktor perubahan budaya secara

global, masyarakat Batak Toba dapat menerima kehadiran partaganing perempuan

di tengah-tengah partaganing laki-laki.

Dari hasil penelitian skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa kehadiran

partaganing perempuan tersebut merupakan sebuah pengayaan dalam tradisi

margondang khususnya di Desa Lumban Barat. Alasannya yaitu karena masyarakat

yang ada di Desa Lumban Barat menerima keberadaan partaganing perempuan

tersebut. Bentuk penerimaannya adalah dengan mau mengundang beliau beserta

grup musik “Lia Gemilang” dalam pesta adat yang masyarakat adakan.

Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis dapat mengatakan bahwa

walaupun telah terjadi perubahan pada tradisi margondang di Desa Lumban Barat

yang dulunya pargonsi adalah laki-laki dan sekarang ada perempuan, namun tradisi

margondang tersebut tetap berjalan dengan semestinya. Kehadiran partaganing

perempuan tidak mengganggu terhadap keberlangsungan adat di Desa tersebut.

6.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat tulisan ini.

Untuk itu, penulis berharap bagi para peneliti selanjutnya untuk semakin

menyempurnakannya.

Bagi para peneliti selanjutnya, penulis juga berharap supaya mengkaji

teknik permainan yang dimainkan oleh partaganing perempuan. Karena skripsi

Page 104: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

91

yang membahas tentang hal tersebut belum pernah ada dalam skripsi

Etnomusikologi.

Penulis juga berharap para pelaku budaya dan para akademisi agar kiranya

tetap peduli terhadap kebudayaan musik tradisional Batak Toba dengan sosialisasi

yang dilakukan terhadap generasi-generasi muda. Selanjutnya sebagai masyarakat

Batak Toba kiranya menghargai kebudayaan milik sendiri serta melestarikannya.

Page 105: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

92

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, M.Pd, Dr dan Suwandi, M.Si, Dr. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Rineka Cipta. Emmi Simangunsong, M.A, Dra. 2006. Musikologi Batak. Medan: Universitas

HKBP Nomensen Hutajulu, Rithaony dan Irwansyah Harahap. 2005. Gondang Batak. Pusat

Pendidikan dan Seni Tradisional, Universitas Pendidikan Indonesia (P4SPI UPI).

Irianto, Sulistyowati. 2003. Perempuan di antara Berbagai Pilihan Hukum: Studi

Mengenai Strategi Perempuan Batak Toba Untuk Mendapatkan Akses Kepada Harta Waris Melalui Proses Penyelesaian Sengketa. Jakarta : Buku Obor.

Koesnoe, Moh. 1979. Catatan-catatan Terhadap Hukum Adat Dewasa Ini.. Jakarta:

Airlangga University Press Merriam, Alan P. 1964. The Antrhopology of Music. Chichago: Nortwestern

University. Merriam, Alan P. 1995. “Beberapa Definisi tentang Musicology Comparatif dan

Etnomusikologi: Sebuah Pandangan Historis-Teoritis” dalam R. Supanggah (editor) Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Megauli Aritonang. 2014. ‘Peranan Perempuan Dalam Gereja’, dalam Hum Gultom

(peny.). Suara GKPI Sarana Komunikasi dan Pembinaan Gerejawi Edisi Juni. Hal 17-18.

Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free

Press of Glencoe. Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Purba, Mauly. 2000. “Gereja dan Adat: Kasus Gondang Sabangunan dan Tortor,”

dalam Indonesian Jurnal of Social and Cultural Antropology Thn XXIV No 62. hal 25-41.

Rajamarpodang G, D.J. 1992. Dalihan Na Tolu dan Prinsip Dasar Nilai Budaya

Batak. Medan: CV. Armanda. Siahaan, Binsar Muller. 2012. Parrambuan Adat Batak Dalihan na Tolu/ Kondisi

Adat Batak di Masa Kini. Medan: PT. Hasli Jaya. Soelaeman, M.Mumandar. 2000. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Page 106: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

93

Sadli, Saparinah. 2010. Berbeda Tetapi Setara: Pemikiran Tentang Kajian

Perempuan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Simangunsong, Jimmy. 2014. “Patriaki? No! Feminis? Yes!.” dalam Hum Gultom

(peny). Suara GKPI Sarana Komunikasi dan Pembinaan Gerejawi Edisi Juni. Hal 19-23.

Sibarani, Robert. 2013. Pendekatan Antropolinguistik dalam Menggali Kearifan

Lokal Sebagai Identitas Bangsa. Medan: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Takari Muhammad, Heristina Dewi, Fadlin, et al. 2008. Masyarakat Kesenian di

Indonesia. Medan: Penerbit Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Thomson Hutasoit. 2012. Solusi Adat Batak Toba. Medan. Wolfman, Brunette R. 1989. Peran Kaum Wanita. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

DAFTAR WEB

(http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/artikel/opini-kita-lain-lain/1321-perempuan-dan-kesetaraan-gender) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30335/5/Chapter%20I.pdf file:///C:/Users/USER/Downloads/gender%20browsing/KEDUDUKAN%20PEREMPUAN%20DI%20DALAM%20ADAT%20BATAK%20TOBA.htm

Page 107: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

94

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Hari Anita nainggolan

Umur : 39 Tahun

Alamat :Desa Lumban Barat, Humbang Hasundutan

Pekerjaan : Pemain taganing dan petani

2. Nama : Tiurma Nainggolan

Umur : 41 Tahun

Alamat :JL. Saudara No.30. Simpang Limun. Medan

Pekerjaan : Pemain Taganing

3. Nama : Marcius Sitohang

Umur : 61 tahun

Alamat : JL. Martoba II

Pekerjaan : Dosen pengajar dan musisi Batak Toba

4. Nama : Alister Nainggolan

Umur : 72 Tahun

Alamat :Lumban Barat, Humbang Hasundutan

PEKERJAAN : Musisi Batak Toba

5. Nama : Rahimmuddin Hutagalung

Umur : 31 tahun

Alamat : Lumban Barat, Humbang Hasundutan

Page 108: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

95

RESPONDEN I No. Data Pribadi Keterangan 1. Nama Hari Anita Nainggolan 2. Usia 39 tahun 3. Jenis Kelamin Perempuan 4. Agama Islam 5. Alamat Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan,

Kabupaten Humbang Hasundutan. 6. Pekerjaan Pemusik Batak Toba sebagai partaganing

perempuan 7. Status Menikah 8. Asal Samosir 9. Nama orang tua Alister Nainggolan 10. Pekerjaan orang tua Erlina Silaban VERBATIM 1

No Data Keterangan 1. Tanggal wawancara 21 Juli 2014 2. Lokasi Kediaman Responden 3. Waktu wawancara 10.00-10.35 4. Judul Rekaman Audio Suara 021

Page 109: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

96

Baris Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Mmm…Apa nama grup yang menaungi…tante bekerja… sebagai partaganing?

Oh, grupnya….“Gia Gemilang”.

Informan hingga saat ini bekerja dengan grup musik “Lia Gemilang”

1

Ooo…yang nama ketuanya…yang punya “Lia Gemilang”?

Jhonson Sihiteee..pengusahanya itu Jhonson sihite lah…

Informan bermaksud untuk memberitahukan nama pemimpin dalam grup “Lia Gemilang” yang bernama Jhonson Sihite

1

Mmm…biasanya dimana aja gitu…mmm…tante memainkan taganing,,,daerah-daerahnya!

Oh, kalau daerahnya itu gak bisa kita sebut satu-persatu, karena banyak…tempat-tempatnya itu… Mau di pelosokan, mau di kota.

Informan sudah banyak mengunjungi beberapa tempat untuk bermain taganing. Mulai dari kota sampai ke pelosokan desa.

2

Karena udah hampir semua yah yang undang?

Iya, hampir Humbang Hasundutan, uda hampir semua itu.

Ternyata sudah hampir seluruh Humbang Hasundutan pernah mengundang beliau bermain taganing.

Penulis ingin memastikan apakah sudah hampir semua dijalani oleh informan sebagai partaganing perempuan. Namun, apakah memang benar, atau hanya sebagian ?

2

Mengenal yah…? Mengenal tante, main musik, main taganinglah.

Masyarakat sudah mengenal Hari Anita Nainggolan sebagai partaganing perempuan.

2

Mmm..Dari umur berapa

Kalau aku hari itu masih 18 tahunlah ke atas. Tapi….

Informan memulai

3

Page 110: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

97

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

tante..mmm…terjun dalam dunia musik tradisi?

kalau yang uda biasa lapangan 19 ke ataslah.

pekerjaannya sebagai partaganing perempuan yaitu pada saat usianya 18 tahun, dan pada usia yang ke 19 tahun, beliau semakin lebih aktif lagi dalam pekerjaannya bersama ayahnya.

Tapi belajarnya dari 10- 11 tahun ya?

Iyah, masih anak kecillah itu, SD lah itu. Menaungi itu belajar-belajar.

Pada waktu masih ber-Sekolah Dasar, beliau mempelajari bermain alat musik taganing.

3

Trus, mmm…emang pekerjaan pokok tante ini… memang jadi pemusik kan?

Iyalah, jadi pemusiklah. Pekerjaan informan adalah sebagai pemusik tradisi Batak Toba

4

Sebelum ini, apakah tante pernah bertani?

Iyalah, bertanilah kalau gak ada musik… waktu di Dolok Sanggul, ya kita berladanglah tanam-tanaman. Tanam buah, cabe. Ya kek gitulah, bertanilah awak bilang.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, apabila tidak ada panggilan untuk bermain musik, beliau bekerja di ladang.

4

Tapi sempat juga markombat itu kan?

Sempat. Sebelum kita dikenal orang, waktu kita baru pindah ke Dolok Sanggul, kita belum diketahui orang sebagai pemain musik. Ya ambil kayu dari hutanlah.

Sebelum informan dikenal masyarakat sebagai pemusik tradisional, informan sebelumya bekerja di hutan untuk mengambil kayu untuk dijual guna mencukupi kebutuhan keluarganya.

Penulis menanyakan hal tersebut karena sebagian besar masyarakat di Desa itu bekerja sebagai Parkombat

4

Pas tinggal di Sampean Aek Bottar?

Iyah, waktu di situ. Hampir dua tahunlah tante mengalami.

Informan sudah hampir dua tahun bekerja

4

Page 111: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

98

99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148

mengambil kayu dari hutan sebelum menjadi seorang pemain musik.

Dengan uda (suami)? Iyah. Ya dengan suamilah. Informan bersama suaminya bekerja sebagai parkombat.

4

Mmm… Apakah tante menekuni pekerjaan ini dari diri tante sendiri…dan kemauan sendiri?

Ya kemauanku sendirilah. Informan memang ingin bermain musik. Kemauannya tersebut berasal dari dirinya sendiri dan tanpa paksaan.

5

Karena talenta gitu? Talenta yang dikasih Tuhan itu, ya kita asah dulu. Lagipula kan itu batangan untuk keluarga kita juga. Bisa mencukupi untuk keluarga kita. Karena itupun pekerjaan yang halal dan baik juga sama masyarakat. Bisa kita bedakan yang mana yang gak bagus, yang mana yang gak bagus. Ini karna bagus. Masyarakat-pun merasa senang, kita juga senang melakukan pekerjaan.

Informan berpendapat bahwa talenta yang diberikan oleh Tuhan kepada beliau sangat berguna bagi keluarga dan masyarakat. Beliau mengatakan bahwa pekerjaannya tersebut tidak bersifat negatif melainkan bersifat positif bagi keluarga dan masyarakat. Dari pekerjaannya tersebut, beliau dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.

5/6

Berarti dari diri sendiri?

Dari diri sendirilah. Dan diri kita sendiri duluan. Kalau memang hati kita senang, ya kita kerjakan. Kalau kita gak senang, ngapain kita kerjain. Ini kerja kita yang paling

Beliau senang menekuni pekerjaan ini karena pada dasarnya beliau menekuninya dari diri sendiri

5/6

Page 112: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

99

149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198

senang ya kita kerjain. dan tanpa paksaan.

Yang mengajari tante kemaren itu…waktu kecil itu, orangtua?

Sebenarnya bukan pernah diajarin. Karena dilarang waktu dulu. Perempuan gak dikasih itu. Dilarang itu.

Ternyata beliau tidak pernah diajari oleh ayahnya sebab perempuan tidak diijinkan bermain musik pada waktu itu.

Orang tua informan adalah seorang musisi tradisional Batak Toba.

5/6/9

Ooo..Berarti bukan orangtua. Apakah dari luar yang mengajari?

Dari luar pun tidak. Dari diri kita sendiri. Kita melihat, makanya ada pepatah mengatakan “mata guru roha si sean, uhut parohaon”. Karena kuperhatikan kek gitu kerja orang bapak ini. Sekolah kian aku…jadi gak ada mau sekolah. Karena ku tengok, bagus juga ya…pekerjaan ini… Jadi bapak kita sama mama, ditanya kita bagus-bagus. Kau mau sekolah apa enggak. Jadi akupun gak ada otak-otak ku mau sekolah. Uda mau keseni kesenian aku. Jadi, ya, “kalo tau kau, dari mana kau bisa pake itu? Gak pernah kau pake.” Itulah dulu pertanyaan orangtua kita kan?. Bisa aku (sambil berteriak)…..kubilang. Karena gak pernah orang itu, gak pernah lihat aku main musik. Karena aku berondok-berondok di luaran sana. Ada musik di sana pesta sana, pigi aku lari kesitu sama kakakku yang di Medan. Udah gitu…dicoba bapaklah. “Coba lah dulu ini. Kalau memang betul kau main musik, gak mau lagi kau sekolah, cobakkan ini”, katanya. Ya datanglah

Dari penjelasan beliau tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa: - Informan

belajar bermain musik tidak diajarin orang tuanya dan tidak diajarin siapapun. Beliau belajar secara melihat saja dari orang-orang yang sedang bermain musik di upacara adat maupun pesta adat.

- Orang tua informan sangat ingin informan bersekolah terlebih dahulu, tapi karena tekad beliau yang kuat untuk bermain taganing, orang tua tidak bisa memaksakan.

- Setelah orang tua mengetahui bahwa informan bisa memainkan beberapa reportoar, merekapun

Apakah memang benar-benar tidak ada yang mengajari?

5/6/9/18

Page 113: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

100

199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248

opungmu…dibikinnyalah gondang ini. Waktu itu masih dua yang bisa ku pake, antara dua dan tigalah itu. Ditengok orang itu aku bisa kan. “Loh, dari mana dia tahu, bukannya diajarin, kok bisa gitu, yaudah kalo gitu, gak ada lagi kau mau sekolah, udalah… Tapi janganlah ada penyesalanmu nanti belakangan hari. Kalau bagian seninya itu memang bisa itu belakangan, sekolah utamakan”. Itu kiannya pesan opungmu samaku. Tp karena bandalku….. gak ku akui aku orang baik, aku memang bangsa orang bandal, uda kawinnya aku uda tobat (tertawa). Uda tobat aku kan,,,(tertawa). Uda gitu, jadi latihan, latihan, latihan, latihan sama opung. Kalo hari itu sempat kami ngamen, menguji mental. Kan kalo bagian kesenian, mental paling utama.

kemudian membimbing beliau.

- Informan pernah mengamen untuk menguji mental dalam bermain musik.

Iyah. Kalau kuat mental kita, dimanapun kita berjalan lancar. Jadi kita diuji opung inilah di lapangan terbuka kek gitu. Marende i gitu, nyanyi sambil main musik, mental kita kuat. Uda gitu, uda bangkit-bangkitlah sampe uda dewasalah. Dewasalah kita kan, sampe dipanggil gubernur si Rajaenal waktu dulu…sampe pigi ke Jakarta, sampe ke luar negri, sampe sekarang lagi, uda berumah tangga tante, uda punya anak ampat, suamipun disetujui pekerjaanku, gak ada gak

Penulis menarik kesimpulan bahwa: - Mental yang

kuat sangat diperlukan untuk menjalankan suatu pekerjaan

- Setelah informan tekun mempelajari bermain taganing, setelah dewasa beliau sudah banyak melewati pengalaman-

2/4/8

Page 114: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

101

249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298

setuju, setuju. Suamiku paling utama, karena nikahpun aku sama dia, kalau memang gak setuju kian, gak mungkin kan panjang. Ini…karena setujunya suami tante, sampe sekarangpun…kutekunilah pekerjaanku ini dengan ikhlas, dengan hati yang senang. Senang di hatiku dan membanggakan diriku sendiri. Sampe ke luar negri, bisa kita ditampilkan di sana membawakan tradisi kita. Itukan uda suatu kebanggaan…untuk kita kan….??

pengalaman sampai ke luar negeri untuk membawa tradisi Batak Toba

- Beliau bangga sudah membawa tradisi Batak Toba sampai ke luar negeri.

- Suami beliau sangat setuju akan pekerjaan beliau sebagai partaganing perempuan.

- Informan sangat menekuni pekerjaannya

Iyah. Trus, faktor-faktor apa saja yang membuat tante memilih menjadi partaganing perempuan? Apakah…mmm pertama kan talenta memang. Ada faktor yang lain? Misalnya untuk ekonomi gitu? Iyah, ekonomi?

Ekonomilah. Ini sekarang sangat membantu, bukan lagi membantu, SANGAT (penekanan kata).

Selain dari faktor talenta, faktor ekonomi juga membuat informan memilih menjadi seorang partaganing perempuan.

6

Sangat membantu ya? Apakah karena penghasilannya lebih atau gimana?

Iyah, lebih dari desa-desa. Agak lumayanlah sikit…penghasilannya dari saweran-saweran itu, tambahan. Agak mendukunglah untuk kehidupan kita seharri-harri. Janganlah dulu tahunan. Sehari-harilah dulu kita pikirkan kan?. Tahun depan belum tentu tahu kita kek mana nanti. Minggu inilah dulu, hari ini dulu, kek mana kita, selamatnya kita bisa makan? Tapi kita syukuri sama Tuhan.

Penulis menarik kesimpulan bahwa: - Penghasilan dari beliau dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Dan menurut beliau, penghasilannya tersebut lebih dari penghasilan sebagaian dari masyarakat

Apakah penghasilan yang responden dapatkan memang melebihi penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat lain yang tinggal didaerah tersebut. Hal tersebut

4/ 6/12

Page 115: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

102

299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348

desa. - Informan selalu mengucap syukur kepada Tuhan

belum bisa dibuktikan.

Ada faktor yang lain tante?

Kalo faktor yang lain, apalah yang mau kubilang ya…

Informan masih memikirkan faktor lainnya.

6

Alasan gitu, alasan menjadi seorang musisi.

Ya faktornya itulahhh. Itu ajalah faktornya…

Setelah informan berpikir lama, faktor yang dimaksud hanya yang disebutkan sebelumnya saja.

6

Oh, berarti faktornya yang pertama karena talenta, yang kedua ekonomi.

Ekonomi, itulah faktornya. Karena talenta sama ekonomi kan mendukung. Dua-duanya itu saling mengisi.

Menurut informan talenta dan ekonomi saling mendukung.

6

Kemudian, mmm…

Menurut tante itu…apakah salah dalam tradisi Batak Toba, perempuan bermain taganing?

Waktu dulu salah. Pada waktu dulu, salah kalau perempuan bermain taganing.

Jawaban yang diberikan tidak spesifik. Kata “dulu” tidak mewakili jawaban. Kira-kira pada waktu kapan?

7

Waktu dulu salah? Kenapa?

Iyah. Waktu dulu salah. Jadi perempuan itu tidak dibolehkan mengetahui banyak bagian tradisi. Hanya bagian orang itu dulu katanyaa “hanya nyanyi sama tarian”. Tapi kalo untuk tradisi itu main musik, gak diperbolehkan perempuan.

Pada waktu dulu, perempuan hanya boleh melakukan nyanyian dan tarian dalam tradisi Batak Toba. Tetapi kalau bermain musik tidak diperbolehkan.

7

Sama sekali? Sama sekali tidak diperbolehkan. Baru sekarang kita meningkatkan.

Sama sekali tidak diperbolehkan perempuan bermain taganing. tetapi pada masa sekarang sudah meningkat dan

7

Page 116: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

103

349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398

diperbolehkan. Karena perkembangan zaman ya...uhmmm

Iyah, zaman yang menentukan sekarang. Uda sebagian pekerjaan laki-laki itu, uda bisa kita perempuan mengerjakannya. Sebagian itu ada yang gak di…tunjukkan pekerjaan itu, didiamkan. Ada juga yang seperti tante, uda tau semua orang, uda kenallah samaku.

Menurut informan, pada masa sekarang pekerjaan laki-laki sudah boleh dikerjakan kaum perempuan. Tetapi ada yang tidak mau menujukkan keahliannya tersebut. Berbeda dengan informan, beliau malah menunjukkan kemampuannya bermain taganing.

7

Di Dolok Sanggul ini uda pada kenallah ya?

Uda. Uda klen tanya pun nanti, “tau rumahnya kalau boru Nainggolan parmusik itu?”. Trus, “oh, si borneng na martaganing i do?”, katanya “Oh, disan do jabu ni i”. Nah begitu. Uda tau orang itu, siapapun ditanya. Lain kalo orang tua yang uda pikun. Itu nanti bulak-balik nanti, “Oh iseee?” Gitu-gitu nanti kan? (tertawa)

Informan mengatakan bahwa kebanyakan orang sudah mengenal beliau sebagai partaganing perempuan. Bahkan tempat tinggal beliau sudah banyak yang mengetahuinya.

7

Apakah tante bangga sudah melestarikan tradisi margondang Batak Toba ini?

Yaah banggallah. Kita sebagai apa namanya? Eehmm…suku Batak, bisa kita bawakkan alat kita. Itu kan sangat membanggakan. Hanya belum ada peningkatan kita untuk selanjutnya... Tapi kalau mau butuh bantuan ntah sementara, uda kita diijinkan. Uda diperbolehkan. Kita memang belum pande, bukan kubilang aku pande dalam tradisi.

Beliau bangga sudah melestarikan tradisi Batak Toba, dan beliau berharap tradisi meningkat. Beliau mengatakan bahwa beliau sudah diijinkan untuk membantu meningkatkan tradisi Batak Toba ini.

5/8

Untuk melestarikanlah Cuma melestarikan aku ya. Informan juga 8

Page 117: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

104

399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448

ya? Tapi kalo untuk ngajar-ngajarin untuk sekolah, siapa yang membutuhkan, Kepala Sekolah itu, sebagian kita kasih pengetahuan kita itu siapa yang mau manggil. “Coba dulu bu, ajarin dulu anak-anak kita di sekolah mau main taganing”, katanya. Ya kita kasih pukulannya. Ya kalo uda tamat orang itu, ya cukup. Itu kan sebagai penghargaan juga sama kita kalo kita dipanggil. Kalo gak dipanggil, ya kek ginilah, diam aja di rumah tunggu ada pesta.

direkomendasikan untuk mengajari anak-anak sekolah untuk bermain taganing. Ketika tidak ada jadwal apapun dalam kesehariaannya, beliau tinggal menunggu panggilan untuk mengisi acara pesta adat.

Iyah yah.. (tertawa) Heheheh (tertawa), itulah attong. Tunggu ada pesta, (tertawa)

- 8

Mmm.. Apa tanggapan orang tua…ketika tante memutuskan ingin menekuni perkerjaan ini? Setuju aja gitu?

Ya apalah dibilang orangtua itu. Mau dilarang, nanti takutnya rittik…anaknya, jadi lari. Kan zaman dulu memang tidak dibolehkan. Itu juga yang dulu yang dijaga orangtua. Tapi sekarang orangtua kita itu uda merasa bangga, karena anaknya semua bisa tampil bukan hanya di daerah dan kota, luar negri uda dijalani. Itu satu kebanggaan sama orangtua kita. Biarpun anaknya itu gak ada yang tamatan, gada yang SH, Sitaba Hau nya semua anaknya itu, hehehe, tapi bisa dipijak negara orang lain. Itu satu uda kebanggaan orangtua kita dan kita juga belum tentu…yang banyak uangnya, belum tentu bisa menjalani itu. Tapi karena dikasih Tuhan rejeki,

Orang tua informan sudah tidak melarang beliau lagi akan pekerjaannya. Bahkan orang tua menjadi sangat bangga karena beliau sudah sampai ke luar negeri untuk membawa tradisi. Informan juga mengatakan bahwa keramahan yang paling utama dalam dunia kesenian agar orang senang kepada kita.

6/7/8/ 9

Page 118: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

105

449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498

disembunyikan gak sekolah kita, tapi talenta kita itu ditunjukkan dan pengetahuan kita juga. Paling utama keramahan do attong. Keramahan kita itu bagaimana? Biarpun kita pandai, kalau kita ngomong sama orang sombong, belum tentu kita dipanggilnya. Tapi karena kita ditengok keluarga opungmu semua, kayak tante, tantemu yang di Medan, sama tulang(mu yang di porsea, semualah keluarga opung, bangsa ramah sama siapapun. Ngomongnya bagus, gak terlalu. Memang kuat suara kami itu seperti “petir”…

Hahahahah….(tertawa)

Guarrr guarrrrrr guarrrrrr. Gitu kan suaranya. Tapi itu aja dari mulut, tapi di dalam, haaaaa. Siapa yang ngunjungi rumah kami, kami anggap seperti keluarga kami sendiri. Gak ada kami pikirkan, “ah jolma na lain de i”. Dang adong roha name songoni. Seperti uda kami sendiri itu. Kami hargai semua orang yang datang menghargai kita. Karena keramah-tamahan kita itulah, kita jadi dihargai pemerintahlah opungmu ini kan. Anak-anaknya juga diakui. I do daba inang…

Orang Batak identik dengan suara yang keras. Namun, hati mereka berbeda. Begitu juga dengan keluarga informan, mereka menganggap orang yang berkunjung ke rumah mereka adalah keluarga sendiri. Keramah-tamahan mereka membuahkan hasil, yaitu pemerintah mempercayakan mereka untuk menerima penghargaan sebagai musisi.

Trus… Apakah ada sindiran dari orang gitu? Bagaimana tante menyikapi sindiran

Ada juga sindiran yang positif, ada juga yang sensitif, eh negatif. Ada yang bilang, “dang maila

Informan sering mendapat kritikan yang positif dan

4/5/6/7/8/ 10

Page 119: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

106

499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548

tersebut? ho?, gak malu kau kek gitu kau main musik di lapangan terbuka kek gitu, joget-joget kau, nyanyi-nyanyi”. Itu kalau orang yang gak tau kesenian. Tapi sebagian orangtua, ibu-ibu yang lain, kalo bapak-bapak itu merasa bangga. “Bah, sedangkan aku laki-laki gak bisa makeknya itu, masa ini perempuan…bisa dipegangnya ini. Bah, jago nai karejo on mu on da ito”. Ada juga kek gitu sama awak. Mamak-mamak pun, “akupun merasa banggalah kalo bisalah, ajarilah dulu aku bah, biar bisa aku kek kau itu, biar jangan mangula aku. Capek aku ke ramba sana. Ini stedi-stedi, cantik-cantik awak, bisa di pesta, semua orang kenal. Kalo yang di sawah ini, sama keluarga aja yang kenal. Kalo kau, uda semua orang yang kenal. Haaa itulah apanya. Sebagian ada yang bilang, “gak malu kau nanti sampe tua kau kek gitu?”. “Iyah, sampe mau putus nafasku, gak persoalanku itu. Kalo memang dikasih Tuhannya talentaku ini mau pekerjaanku, mencukupi untuk keluargaku, ngapain aku malu. Bukan mencuri aku”, kubilanglah.

negatif. Tetapi informan memegang prinsip bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu adalah halal dan berguna untuk keluarganya.

Apa sebutan untuk tante ketika bermain taganing, apakah amang?, amang pargonsi?

(tertawa) ini ada juga (tertawa). Jadi ketawa aku ingat itu (tertawa). Karena bagian lapangan ini kan, jadi bingung orang itu manggil. Kan “amang panggual pargonci”, inikan jadi aku yang menyerrrah.

Dalam pesta adat, informan tetap dipanggil dengan sebutan amang walaupun dia perempuan.

Apakah sebutan amang untuk perempuan masuk akal?

8/11

Page 120: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

107

549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599

Jadi aku bilang aja sama orang itu,“udalah, kalo di lokasi ini, aku bapak-bapak”, (tertawa) kubilang sama orang itu. Di lokasi kerjaanku ini aku bapak-bapak, gak mungkin klen bilang “inang”. Itu gak bagus.

Karena tradisinya amang ya…

Tradisinya amang. Tapi karena disini lapangan terbuka, gak usah panggil aku inang. Anggap aja aku laki-laki di tempat ini. (tertawa)

Walaupun perempuan, beliau tetap dipanggil amang untuk menghormati adat.

8/11

Harus profesional yah?

Iyah, proposional. Cowok ajalah, kubilang kek gitu sama orang itu. Memang orang itu memanggil mau marpilitan, “di hamu amang panggual pargonci dohot hamu inang panggual pargonci”. Jadi di dabel dua-lah, gak dabel satu dia. Jadi ikut dihargai amangnya dulu, baru inang. Haaa… itu sering di lapangan kek gitu. Jadi kek manalah manggilnya kubilang. Bapak…mama…. Kubilang mama.. bapak…. Jadi aku sendiri yang kasih tau sama orang itu kan, biar jangan bertuuppurr orang itu. “Udah, bilang ajalah, kalo bagian lapangan, samakan ajalah Bapak semua panggil”, kubilang. “Amang panggual pargonci parindahan na susuk, parlopa na tabo”. Gitulah kubilang sama orang itu. “Gabe amang…gabe amang….”, gitulah aku attong bilang sama orang itu ya kan?. I do attong daba inang….

Sering dalam pesta, informan disebut sebagai inang, tetapi beliau bersikap profesional. Beliau tetap ingin disebut sebagai amang saja.

4/10/11

Berapa penghasilan Kalo pesta memang gak Gaji pokok 12

Page 121: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

108

590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639

yang tante dapatkan sekali tampil?

terlalu banyak, gak terlalu sikit. Ya kalo perharilah kita attong kerjanya, Rp.200.000 lah itu. Kalo ada saweran, mauliate. Ada juganya, lebihlah itu. Tapi gak menentu setiap hari. Kan itu rejeki juganya itu kalo saweran itu, gak menentu itu. Yang menentu yah 200lah satu hari.

perhari yang informan dapatkan yaitu Rp.200.000.

Uhmm… Kalo gak ada saweran, ya yang 200 ribu inilah kita bikin uang rokok uda mu. Karna berjaga-jaga dia satu harian penuh, mengkawan-kawani awak. Mengawal, satpam yang tak bergaji, kek yang dibilangnya itu, aha ma di dok na, petugas na so margaji. Ya beli rokoknya. Tapi kalo ada saweran, yang 200 ini ya cukup kita bawa ke rumah. Kita cukup-cukupkan, bukan cukup namanya itu. Zaman sekarang, mana cukup 200, mau beli beras aja sekarang uda berapa ratus ribu. Lain lagi ini, lain lagi itu, lain lagi sekolah. Tapi kan, sikitpun itu kalo memang Tuhan berkati, cukup semua. Bukan karena banyak pencaharianku itu, gak aman kita. Sikitpun itu pencarian kita itu, cukup dibikin, damai keluarga. Gak ada yang ribut-ribut kan?

Suami informan turut menemani informan ketika sedang bekerja di pesta. Oleh karena itu, apabila ada saweran yang didapatkan, itulah yang diberikan untuk membeli rokok suaminya. Informan mengatakan Tuhan pasti mencukupkan semua.

12

Iyah… Itu yang paling utama. Yang terutama bagi informan adalah membahagiakan keluarganya dan berserah pada Tuhan.

12

Berapa orang bersaudara keluarga

Dari keluargaku? Empat kami cewek, empat kami

Ada 8 bersaudara.

13

Page 122: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

109

640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689

tante? cowok. Semua pemusik? Pemain musik semuanya.

Tapi yang sering dibawa ke lapangan hanya aku sama tantemu yang di Medan, sama tulangmu yang di Porsea. Dan di Sampean Aek Bottar. Tapi kalo seperti tantemu yang di Medan dan tantemu yang adekku, kalo ada acara entah membawakkan drama, barulah orang itu ikut. Ikutlah itu drama, ikutlah itu tarian, ikutlah itu nyanyi. Kalau musik, hanya kami aja. Orang uda biasa ke lapangan, pesta-pesta.

Semua saudara dari informan adalah pemusik. Tetapi sebagian ada yang sebagai penari dan penyanyi.

13

Jadi tulang yang satu lagi, yang Ais nainggolan itu, bagian nyanyi?

Iyah, itu bagian nyanyi. Itu KDI. Bukan tradisi itu. Dia pedangdut itu. Dia serba bisa memang. Tapi kalo musik gak tau. Sama sekali dia nol, sama musik. Tapi kalo vocal bisa. Lagu-lagu batak dia janggal. Biasanya dia di kota sana, dangdut ajalah, pop, sama lagu bahasa inggris. Lagu-lagu kita masa-masa opera itu mana tau dia itu. Tapi ngerti dia. Bilangnya itu aja dia janggal.

Adik informan yang benama Ais Nainggolan pernah menjadi kontestan KDI. Berbeda dari saudara-saudara yang lain, Ais Nainggolan tidak mengikuti jejak keluarganya. Beliau lebih memilih lagu dangdut daripada musik tradisi.

13

Siapa nama ayah dan ibu?

Nama bapakku Alister Nainggolan. Nama mamak Erliana boru Silaban.

Kedua orang tua beliau sama-sama pemeran Opera Batak.

14

Berapa jumlah anak tante?

Anakku ampat. Satu laki-laki, tiga perempuan.

Anaknya ada 4 orang.

15

Paling besar? Paling besar si Hotania Hutagalung namanya. Paling kecil Sri Handayani. Nomor dua, Riandi Hutagalung. Nomor tiga, Marshanda Hutagalung.

- 15

Apa nama alamat tempat tinggal tante sekarang?

Lumban Barat, Paranginan, Humbang Hasundutan

Responden menjelaskan alamat beliau.

16

Apakah ini masih Iyalah inikan nama Informan 16

Page 123: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

110

690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739

daerah Dolok Sanggul?

kampung ini, seperti Sampean lah kan, Sampean Aek Bottar, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Ini nama kampung ini Lumban Barat, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Itulah namanya ini.

menjelaskan alamatnya yang sekarang dengan mencontohkan alamatnya yang lama.

Ada partaganing laki-laki yang tante kenal?

Uda pindah dia, hari itu ada kukenal. Uda di Jakarta dia sekarang.

Ada yang dikenal tetapi sudah di Jakarta

Responden tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

17

Mahir juga? Gak pala. Hanya sekedar aja.

Hanya sekedar. Batasan “sekedar” tidak ada.

17

Berapa jumlah pola taganing yang tante ketahui?

Sebenarnya gak ada nama polanya. Ikut irama aja.

Menurut responden, dia memainkan taganing hanya dengan mengikuti irama.

Apakah benar hanya mengikuti pola saja?

18

Ikut irama aja, ohh….. Iyah, ikut irama aja. Karena pola itu beda-beda.

Responden mengatakan pola taganing berbeda-beda

Apa perbedaannya?

18

Jadi kalau misalnya lagu cepat?

Ya temponya cepat. Kalo lambat dia, lambat temponya. Hanya sama kita tempo.

Menurut informan, pemainlah yang mengatur tempo. Kalau tempo lambat, maka memainkan tempo lambat, dan begitu sebaliknya.

18

Ada berapa macam yang sering tante mainkan?

Sesuai dengan lagulah, apa lagunya. Biasanya satu irama dia, tapi kalo memang cepat dia satu irama. Kalo gendang ini, itukan ada yang yang paling besar, berturut-turut suaranya itu kan? Kalau memukulnya ini kita, kalau memang cepat dia, kita cepatkan iramanya. Ini kita

Pola yang digunakan sesuai dengan tempo lagu.

Maksud dari pertanyaan pewawancara adalah berapa macam pola.

18

Page 124: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

111

740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 789 790

yang atur. Yang paling banyak bergerak itu tangan kiri?

Kiri, sebagian kanan. Tapi kalo gondang batak, dari kiri semua. Makanya dibilang “marsiajar tu anak na”.

Dalam gondang, tangan kiri yang sering dipergunakan.

18/19

Anak ni taganing? Anak na do attong mambuan tempo, bukan sama mamaknya. Anaknya yang terus berjalan. Bukan kita yang marsiajar sama mamak kita, ini jadi anaknya yang mengajari mamaknya kalo tradisi. Kalo kita orang batak memang gondang bolon memang anaknya berjalan. Kidalpun dia itu, uda berkelebihanlah itu. Kalo yang sebenarnya dikhususkan tempo dulu dari anaknya baru ke inangnya yang bagus.

Anak ni taganing (anak taganing) yang membawa tempo dalam permainan taganing.

18/19

Bagaimana posisi tangan ketika bermain taganing?

Pergelangan tangan sama lengan harus jalan dia. Jadi seperti olahraga dia. Kalau hanya pergelangan tangan saja yang jalan, satu jam bermain taganing itu sudah sangat terasa capeknya. Ikuti iramalah attong. Pemukulnya itu pun bukan asal-asal kuat kali dibuat. Harus kita dengar juga, jangan salah tempo kita kan sama yang lain? Kita ikuti juga mana pembawaan lagunya, itu kita ikuti. Uda tau kita persetengahan lagunya, kita jalankan dia, biar tarik nafas attong.

Menurut informan, dalam memainkan taganing harus menggunakan pergelangan tangan dan lengan supaya tidak merasa cepat lelah. Dalam memainkannya juga harus mengikuti irama lagu.

19

Ada isitilah manggora, coba tante jelaskan!

Manganaki goarni attong, manggora do goar ni i. Wajib itu attong. Kalo orang gak mau manggora pun bisa diam, tapi sebenarnya kalo memakai itu gak bagus diam. Jadi kalo menyahut “eee ma tutu”. Taganing pun sambil

Manggora atau menyahut dalam permainan taganing dilakukan dengan cara memainkan ritem taganing dengan bunyi “gu

20

Page 125: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

112

791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840

berjalan juga. Jadi kalo ada yang memanggil “di hamu amang panggual pargonci”, “gu danggg danngg gu dangg dangg (bunyi taganing)”, bukan kita ngomong, taganing yang menyahut. “Alani hami na marsomba hula-hula na ma hami, jai di baen hamu ma amang pargonci”, “gudanggg danngg gu dangg dangg (bunyi taganing)”, “music nami somba-somba”. Trus langsung masuklah sulim kan, gudaangg dangg gu danggg dangg. Bukan kita yang ngomong, tapi kalo uda pertengahan dia jalan musiknya itu.

danggg danngg gu dangg dangg”. Arti dari bunyi taganing itu merupakan untuk menjawab perkataan dari orang yang menyuruh memainkan musik.

Tahun berapa berdiri grup “Lia Gemilang” ?

Orang itu uda lama. Tapi kita datang ke sini dan baru bergabung. Duluan aku bergabung kesitu dari opungmu. Tahun 2009. Pernah juga berhenti waktu aku sakit, istirahatlah dulu. Waktu keluargaku masih di sibolga gak main musik aku hari itu. Uda pindah orang opung ke medan lagi kan, uda mu lah yang bekerja di tangkahan ikan. Mertuaku pun di sibolga.

Informan bergabung di “Lia Gemilang tahun 2009”

1

Ada niat tante untuk mengajari anak-anak tante bermain taganing?

Ada juga niat, tapi karena takut nanti kayak aku. Makanya kalo orang itu tempo sekolah, mau dimintanya,”mak ikutlah aku, ikut-ikut nengok mamak”, “enggak, enggak boleh”. Nanti jadi kek akulah nanti. “usahakan sekolahmu dulu. Kalo itu nanti belakangan bisa. Kalo sudah memang ada sekolahmu, kalo memang kesitu jalurmu besok, udah mudah kau mencari

Penulis menarik beberapa kesimpulan dari keterangan informan tersebut, antara lain: - Beliau berniat

untuk mengajari anak-anaknya bermain musik, tetapi setelah menyelesaikan sekolahnya masing-masing.

15 2/8/ 15

Page 126: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

113

841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890

informasi sama mamakmu. Sekolahmu utamakan.” Tapi kalo si cewek yang paling besar, itu tarian. Itu uda hobby kali dia nari sama tari cawan itu. Uda sampe heppot opungnya dibuat. Kalo yang paling kecil itu maunya manager. Kalau anak itu, kita mauin dulu kemauannya kemana, bukannya awak larang orang itu main musik. Kalau anakku yang laki-laki nomor dua itu bawaannya pemalu, tapi bagian-bagian bengkel, bagian-bagian handphone, tv tu ibana ma suruon. Rusak tv kita, uda tau dia sikit-sikit bagusinnya. Kan kita tau bidang-bidangnya itu dimana kan? Yang nomor tiga ini bagian kantor ma inna. Bank keuangan ma inna ibana. “Sai sahat ma da Tuhan”, aku berdoa sama Tuhan. “Sanggup do au Tuhan, timbo-timbo hian do hu bege akka cita-cita ni gelengkon, pasahat ma da Tuhan, semogalah Tuhan”…. (sambil berdoa) Kek mana pun di kerjaan, sakitpun badanku, mau mampus aku, demi adek-adekmu ini, ku semangatkannya badanku. Kek mana biar sekolah. Itu kubilang sama adek-adekmu ini, “jangan kalian makan uang sekolah yah. Kalo bisa klen tingkatan dari mamaklah. Jangan lagi seperti mamak.” Aku gara-gara gak adanya tamatanku, makanya gak diterima di kantor bupati. Gak mungkinlah aku

- Dengan melihat tingginya cita-cita anak-anaknya, beliau rela bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.

- Dalam setiap pesta Hasundutan, beliau kerap sekali diundang untuk mengisi acara.

Page 127: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

114

891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940

panyapu dibikin di situ kan? Dihargai juga awak. Karna kita sudah dihargai pemerintah, masa kita dibikin gitu manapui. Padahal aha ma ila ita di si kan? Apanya rupanya? Halalnya itu kan? Tapi orang itu dijaga etikat kita itu, dijaga orang itu juga. Nama baik kita dijaga juga. Masa orang guru, la sampe hati ma hamu poang, uda biasa ke luar kota, uda biasa ke luar negri, masa klian bawa kek gitu kerjanya. Padahal gak tau yang membilang ini, Alana panapu ibana dang nang so adong do sikkola na. hehehe… kan i do nuaeng? Jadi jangan sampe kek gitu, yauda awakpun pasrahlah kan. Kalo adapun nanti panggilan-panggilan kek gitu, kayak mau pesta Hasundutan sebentar lagi tanggal 28 juli 2014 nanti, pasti ada acara untuk kami itu nanti.

Dipanggil orang tante? Acara Humbang Hasundutan?

Iyah 2

Oh, acara Hasundutan. Iyah. Biasanya dipanggil kita. Tapi gak tau lah tahun ini, karena yang kita latih itu sudah selesai. Uda siap semua, siap pake. Bukannya langsung pande orang itu. Tapi udalah satu dua kek itu bisa dijalankan.

Biasanya informan beserta teman-temannya diundang untuk pesta Hasundutan.

2

Tanggal 28 yah? Iyah 28 bulan ini. Hari apa itu?

Pestanya tanggal 28.

2

8 hari lagi. Senin. Kerja juga kami disitu. Main musik juga kami.

2

Minggu ini gadak tante main musik?

Minggu ini ya hari sabtulah tanggal dua puluh anam. Di dolok sanggulnya itu.

Jadwal responden sangat padat.

2

Page 128: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

115

941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955

26, 28, 30, tanggal 1 Mau kurekam kian lagi.

Masi lamalah inang. Uda lewat hari itu. Yang minggu di atasnya itunya kami gak berhenti-berhenti. Dalam satu minggu itu ampat kali kami kerja. Waduh, uda mikirkan pindah lagi, mikirkan itu lagi, korseletlah aku.

Responden bingung membagi-bagikan waktunya.

2

Oke, terimakasih ya tante sudah mau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan dari saya.

Iyah inang, sama-sama inang

Mengakhiri wawancara.

RESPONDEN II No. Data Pribadi Keterangan 1. Nama Alister Nainggolan 2. Usia 72 tahun 3. Jenis Kelamin Laki-laki 4. Agama Kristen 5. Alamat Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan,

Kabupaten Humbang Hasundutan. 6. Pekerjaan Pemusik Batak Toba 7. Status Menikah VERBATIM 2

No Data Keterangan 1. Tanggal wawancara 24 Maret 2014 2. Lokasi Pesta adat Marga Marbun di Jalan Simpang

Sipitu Huta, Dolok Sanggul. 3. Waktu wawancara 10.00 WIB. 4. Judul Rekaman Audio Alister 01 (mulai pada menit ke 1.13) dan

Alister 02

Page 129: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

116

Baris Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Yang ngajarin tante itu main taganing…opung?

Gak pala, ditengok-tengok sajalah itu. Dulu kularangnya orang itu supaya jangan dipelajari.

Alister Nainggolan menjawab bahwa bukan beliau yang mengajari Hari Anita Nainggolan. Dahulu beliau malah melarang supaya tidak dipelajari.

Apakah benar sama sekali tidak diajari?

2

Iyah, sudah diceritakan tante itu,, heheheheh

Tapi sekarang yakkk terimakasih jugaa….menjadi bakat dia kan? Sampe boi ibana tu luar negeri binoan. Heheehe…(tertawa) Nga di allang ibana hepeng ni luar, heheggh ido attong. Hehehe…. (tertawa)

Setelah Alister melihat hasilnya bahwa anaknya sudah menemukan bakatnya, beliau mengucap syukur karena dia bangga bahwa anaknya sudah ke luar negeri untuk memperkenalkan tradisi Batak Toba.

2/3/6/7

Tu Jepang ate? Hehehek…(tertawa) malo-malo do halakkon sude. Turun karoa sian au..

Menurut Alister, bakat dan talenta anaknya mengalir dari jiwa pemusiknya. Alister merupakan pemeran Opera Batak dan juga musisi Batak sampai sekarang ini. Menurut beliau, anak-anaknya mengikuti jejak beliau sebagai pemusik.

Kalau kepandaian anak-anaknya turun dari beliau, berarti anak-anaknya pernah diajari oleh beliau. Pendapat tersebut berbeda dari baris 1-4 di kolom respon di atas.

5/7

Keturunan!? Ehm … Ternyata memang sudah faktor keturunan.

Lihat pada Bab IV mengenai faktor yang menjadi

5

Page 130: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

117

48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97

alasan Hari Anita Nainggolan menjadi seorang partaganing perempuan.

Oooh.. Baru mulak dope akka par Jogja sian ni attong…. Tong imana kan, mambuat aha imana..hmm.. istilahnyaaa.. apa perbedaan gondang bolon dengan tradisi musik ringan itu. Misalnya, kuterangkan : Gondang Sabangunan itu namanya bukan sembarang dipasang. Yang memang sudah pesta tertentu, besar. Makanya dikeluarkan… Jadi, kalau pesta ringan kek gini, itulah sama garantung kulintang itu kan..

Sebelum penulis menjumpai Alister, ternyata dari Yogyakarta pernah menanyakan tentang tradisi Batak Toba kepada beliau.

Tidak diragukan lagi bahwa Alister dan Hari Anita Nainggolan sudah dikenal orang sebagai musisi tradisi.

4

Garantung dipake nanti pung?

Gakk.. sehubungan……bisa juga dipake sama kecapi gini, tapi..apa, mmm… nengok daerahnya. Gak bisa digaji pemain. Jadi kita kalau nanti main sampai jam anam nanti sore, kalau digaji seratus lima puluh mana bisa lagi. Harus dua dua ratus lima puluh pun begitu kan? Biar bisa ada beli minyak, beli beras sikit ke rumah. Jadi kami korting, main tiga kami, biar agak ringan toke membayar kami. Jadi, istilahnyaa… biarpun pesta dimana, tetap pembayarannya itu tetap penuh. Rugi labanya ya toke lah itu. Memang sudah begitu komitmen. Rugi,laba, sama dialah itu. Kalau sama kami sudah tepattt.. Tepat habis forman baen teruss, seginii..segini,..seginii… Ini, apa… komitmen perusahaan ini atau musik ini…lain kubuattt dari musik

Biasanya dalam grup musik yang diikuti oleh Alister hanya memakai tiga instrument saja, yaitu keyboard, sulim dan taganing. Hal tersebut dikarenakan pengahasilan yang didapatkan mereka hanya cukup untuk beberapa tiga pemain saja dan selebihnya utnuk bagian pengusaha.

Apakah selalu bertiga saja? Atau pernahkah lebih dari tiga orang yang bermain dalam grup musik tersebut?

4/6

Page 131: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

118

98 99

100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147

lain. Musik lain 800 ribu masih dimakan lagi. Kami gak bisaa… Kalo kibot aja, gak ikut apa-apa semua, kibot aja, kibot tunggal…sajuta pitu ratus kami.

Satu tim??? Iyah, satu tim. Main tiga.. - Lumayanlahh… Aaa…iyalaah…

Jadi sudah bisa gaji dua setengah satu orang kan..?

Upah yang didapatkan adalah Rp.250.000 setiap pemain.

6

Iyalah… Lebihnya itu sama sama toke sama uang beli miaknya. Jadi, walaupun peruntungan ke atas, yaa….berlapis. Istilahnya, untung dia yaaa..gak jadi persoalan. Tapi kita tetap dibayar… Sehubungan…peraturan inipun, orang yang buat. Jadi, ditengoknya permainan opung seperti ini yaa…terserah sama bapaklah katanya. Pokoknya ini usaha saya, saya serahkan sama bapak, katanya (toke)…Sama aku diserahkan ini.

Yang menjadi hak pemain harus diberikan dan selebihnya pengusahalah yang mengatur. Biasanya pengusahalah yang menjadi saluran kemana tujuan mereka akan bermain dan mengatur penyediaan alat-alat musik dan keperluan lainnya.

6

Mungkin karna opung uda berpengalaman yahh…

Yaa iya… Jadi, kalau memang opung nanti dipanggil ke Jakarta mungkin kuambil nanti kursi ini dulu sementara sebelum pulang aku. Begitu.. Jadi, ,tetap bertanggung jawab kita. Jadi…pengusaha pun jadi sorrrr lh… Ga ditinggalkan, ditinggalkan, tetap ada pengganti, kan begitu? Jadi, pertanggungjawaban itu tetap penuh. Humbahas nanti, pesta ulang tahun humbahas nanti, mana orang lain. Opungnya disanaa… Akunya membuat SMA-SMA itu festival…gondang kasapi, aku jurinya. Ada kawanku dua lagi marga Simanulang satu, Manalu satu.

Alister mengatakan bahwa dia sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya. Walaupun dia pergi ke luar kota, dia akan mengatur siapa pemain musik yang akan menggantikan beliau dalam grup musik mereka. Dalam pesta ulang tahun Humbahas, beliau kerap sekali diundang untuk mengisi acara dan menjadi juri

6

Page 132: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

119

148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197

Guru itu dua-dua, guru.. Kalo dalam seniman, masih belajar orang itu samaku. Bagaimana cara-cara seniman itu.

dalam festival.

Opung dapat dari mana sih ini? Atau ada yang ngajari-ngajari kian?

Enggak, manaaa… memang sudah jadi talenta samaku. Jadi dulu kan…masi diperdalamlah ke USU dulu.. sama si Marcius. Itu kiannya kawanku.

Talenta Alister adalah bermain musik.

1/6

Oo… tulang Marcius, dosenku di USU nya itu…

Haa… Marsius Sitohang. Di Martoba rumahnya kan? Martoba dekat Kodam sana. Martoba I. Itulah kawanku dulu ke Jerman…Beijing… Itulah kawanku dulu. Sesudah berpisah kami, dia tinggal, ga naik kesana, akulah sekarang. Dia dosen yang diangkat oleh apaa…mmm diangkat budaya sama USU, dosen… Kan ada sejarahnya tempo hari di apa ituu,,mmm…disurat kabarrr, “seorang dosen luar biasa yang terkenal Marcius. Yang tidak perna menginjak sekolah, tapi bisa jadi dosen luar biasa di USU”. Kan ada itu ceritanyaaa… Seorang pemain tukang becak, kan ituu… Jadi kalo opung, yaa masih ada sekolahnya dulu.. tapi ga tamat…SMA kelas 2 aku waktu itu dulu…. Trus meninggallah bapakku kan…? Jadi setoplah aku. Haa…jadii merantolah aku. Meranto-meranto kek gitulah, ke daerah-daerah orang lain kann.. Itulah ituu… Yaa jumpalah sama kesenian-kesenian. Dulu kan ada opera..si Tilhang namanya, opera Batak. Jadi, kita tonton.

Marcius Sitohang merupakan teman beliau. Mereka bersama-sama berangkat ke luar negeri untuk memperkenalkan tradisi Batak Toba. Responden mengatakan bahwa pada saat menginjak kelas 2 SMA, beliau putus sekolah karena ayahnya meninggal pada saat itu sehingga sekolahnyapun berhenti. Setelah itu responden merantau hingga menemukan kesenian Opera Batak. Disitulah responden mempelajari cara berdialog hingga belajar memainkan berbagai alat musik. Setelah beberapa lama kemudian, responden merantau ke Medan dan bergabung dengan

“Mata Guru,Roha Sisean”, ungkapan tersebut sama seperti tulisan di BAB III tentang margondang dan sama juga seperti hasil yang wawancara dengan Hari Anita Nainggolan.

1/4/6

Page 133: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

120

198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247

Lagipula sempat masuk opung ke sana. Masuk opung ke sanaa..memang dengan modal… Istilahnyaaa bukan modal yang sudah adaa.. Nahhhh istilahnya…, “Mata Guru , Roha Sisean”. Sambil belajar pikirku kan? Masuk aku kira-kira tiga tahunnya.. Nah…dari situlah pengetahuan itu semua dapat opung. Bisa opung menyanyi…bisa opung membawa dialog cerita… bisa opung bermain garantung, bisa main kecapi, bisa tataganing, bisa seruling, yaaa kek gitu. Nahh, itulahh. Jadiii dari itu, istilahnya sudah bisa begitu, yaa mandirilah ke Medan. Ada penerimaan-penerimaan orang seniman di Taman Budaya Jalan Perintis dalam Tembung itu kan?

kesenian di Taman Budaya.

Iyah, dekat sekolahku

duluuu…

Haa..iyahh Taman Budaya kan begitu? Jadi, masuklah kami situ. Diangkatlah kami. Kalo ada memang pesta-pesta di wisma-wisma maupun di museum. Ada kian bapak angkat kami di situ yang bernama Marpaung. Itulah sebagai kepala kesenian dulu di Budaya. Jadi dialah yang membagi kerja kami sama si Marcius. “Besok kalian main di pesta begini-begini…sana kalian main…minta duit nanti sehabis permainan sekian ratusss..”. Jadi begitu-begitulah….. Makin diperdalam, makin diperdalam, makin kompak sama USU, dibikinlah proposal tuk ke luar negeri, kan begitu… Sesudah dikirim surat ke luar negri, proposal, mau..mmm..kesenian…mmm

Setelah menjadi seniman di Taman Budaya, karir Alister Nainggolan semakin meningkat. Beliau kerap sekali mengisi acara pesta adat di wisma maupun di museum. Dan sampai suatu ketika proposal yang mereka ajukan untuk berangkat ke luar negeri diterima. Dari situlah mereka kemudian sering berangkat ke luar negeri untuk memperkenalkan tradisi Batak

6

Page 134: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

121

248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281

…dari Indonesia ke luar negeri memperkenalkan seruling dengan tradisi ringan dari Indonesia. Yaa….datanglah surat balasan dari sana, Mmm “bolehh…, tapi kami harus survei dulu ke sana, bagaimana cara permainannya”. Datanglah orang peneliti dari luar negri kan..? ditengoknya kami main di Taman Budaya. “Oh…tahun begini kalian berangkat ke sana”. Dulu berangkat ke Jeepang dulu, begitu. Tapi…sebelum berangkat ke Jepang, harus dimainkan dulu di Jakarta. Di Jakarta kami main di Marzuki Tim, di Marzuki. Nah….yang besar itu….di situ kami main, diperagakan. Di situ memang festival waktu itu. Bapak kami juara I di situ. Jadi, memang sudah ada kian perjanjian, “barangsiapa nanti juara I, dia nanti dikirim ke Jepang”. Pas juga sama kami juara I itu. Dikirimlah kami ke Jepang. Sesudah dikirim ke Jepang, pulang dari sana, nahh, terusss mendesaklah ke luar negeri. Beijing, Amerika, begitu.. berapa Negara.

Toba bersama teman-temannya.

RESPONDEN III

No Data Pribadi Keterangan 1. Nama Rahimmuddin Hutagalung 2. Usia 31 tahun 3. Jenis Kelamin Laki-laki 4. Agama Islam 5. Alamat Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan,

Kabupaten Humbang Hasundutan 6. Pekerjaan Petani 7. Status Menikah 8. Asal Sibolga

Page 135: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

122

VERBATIM 3

No Data Keterangan 1. Tanggal wawancara 21 Juli 2014 2. Tempat Kediaman Responden 3. Waktu wawancara 12.46-12.48 4. Judul Rekaman Audio Rahimmuddin 01

Baris Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Mmm…Bagaimana tanggapan uda tentang….pekerjaan tante sebagai partaganing perempuan. Apakah uda setuju, gitu. Mmm..mendukung??

Ya…kalau saya sebagai suami….setuju-setuju ajanya…

Dari jawaban beliau, dapat disimpulkan bahwa beliau sangat setuju dengan pekerjaan istrinya sebagai partaganing perempuan.

1/2

Uhm…itu menambah perekonomian?

Iyah, menambah perekonomian.. ya..itu aja…

Dengan istrinya bekerja sebagai partaganing perempuan, perekonomian mereka pun meningkat dan bisa mencukupi sebagian kebutuhan keluarga.

Apakah kata “ya, itu ajaa” ingin menjawab bahwa hanya menambah perekonomian?

1/7

Tradisi juga? Iyah, tradisi…. Menurut responden, pekerjaan tersebut selain dari menambah perekonomian mereka, juga untuk mengembangkan tradisi.

Ternyata selain menambah perekomian, juga untuk mengembang-kan tradisi.

1/8

Trus, hambatan-hambatan nya ada gak uda?

Hambatannya banyak…. Lantaran di kampung-kampung kek mana mau dibilang … Pestanya di kampung-kampungnya…

Maksud dari penjelasan responden yaitu hambatan yang dilewati beliau beserta istrinya banyak. Diantaranya, pesta sering diadakan di pelosok kampung, sehingga jalur perjalanan mereka sering teramat jauh. Mencapai tujuannya juga terkadang sulit mengingat bahwa mereka hanya menggunakan sepeda

9

Page 136: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

123

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87

motor sebagai transportasi mereka.

Jadi, uda yang temani gitu?

Iyah, sellagiii saya suaminya, aku yang antar-antar. Antar, jemput, pulang dulu.

Responder (suami) yang mengantar dan menjemput istrinya ketika sedang bekerja. Dan apabila selesai di antar, beliau pulang ke rumah untuk bekerja. Kemudian setelah istrinya selesai bekerja pada malam hari, beliau pun menjemput kembali istrinya tersebut.

Apakah pada waktu bekerja di luar kota juga seperti itu?

4/5

Oh, berarti..gada apa yah. Mm..gimana? Mmm… gak setuju yah, bukan gak setuju yah..

Setuju!!!! Responden mendukung istrinya.

Maksud dari pewawancara yaitu “apakah responder setuju akan pekerjaan istrinya tersebut?”

2/8

Alasannya? Alasannya kan, gak mungkinlah contohnya… kalo perempuan mau,,, istilahnya. Mau bagian kesenian kan?? Suami harus…menyetujui… gitu….

Responden memberikan pilihan kepada istrinya dan mengijinkan kemauan istrinya.

3/5

Mmm…jadi setuju yah… Uda selama berapa tahun? Uda bertahun-tahun yah?

Uda bertahun-tahun, udaaa… hampir 15 tahunlah.

Sudah hampir 15 tahun. Maksud dari pewawancara yaitu: sudah berapa tahun istrinya menggeluti pekerjaannya tersebut?”

6

Setelah menikah juga gitu?

Iyah,setelah menikahlah… sebelum menikah uda main juga.

Hari Anita Nainggolan sudah menjalani pekerjaannya sebagai partaganing perempuan sebelum dan sesudah menikah.

6

Jadi intinya, uda setuju yah….?

Setuju aku… Beliau benar-benar setuju.

2

Kalau misalnyaaa… ada sindiran-sindiran gitu?

Yaa… anggap aja angin lalu ajalah….

Narasumber tidak melihat pendapat negatif dari orang lain. Yang terpenting adalah

9/10

Page 137: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

124

88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

keluarganya bisa bahagia, istrinya juga dapat melanjutkan pekerjaannya dengan tenang tanpa mendengarkan sindiran dari orang lain.

Namanya uda pekerjaan ya??

Iyah…namanya uda pekerjaan.

10

Makasih ya uda buat waktunya.

Iyah…

RESPONDEN IV

No Data Responder 1. Masyarakat 1 (M1) 2. Masyarakat 2 (M2) 3. Masyarakat 3 (M3) 4. Masyarakat 4 (M4) 5. Masyarakat 5 (M5)

VERBATIM 4

No Data Keterangan 1. Tanggal wawancara 24 Maret 2014 2. Tempat Rumah Makan Bengkalis, Dolok Sanggul

(Nama Pemilik: J.Lumbangaol/br Nainggolan) 3. Waktu wawancara 8.00-8.10 4. Judul Rekaman Audio Masyarakat 01

Baris Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode 1 2 3

(M1) Sian dia do hamu? Responden menanyakan dari mana penulis berasal.

Page 138: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

125

4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Sian medan do hami tulang

(M1) Naeng aha i? Responden menanyakan tujuan penulis datang ke daerah mereka.

Naeng jumpa siapa? Fordekot. Parmusik. Ditanda tulang doi?

(M1) Ise? Responden masih bingung siapa yang penulis maksudkan.

1

Marga Naiggolan… (M2) Si Nainggolan? Oohh.. par Sampean de i..

Setelah penulis memberitahu bahwa yang dimaksudkan adalah marga Nainggolan, kemudian responden mengenali.

1

Sampean di arah aha do i?

(M1) Aek Bottar. Aek Bottar nama i.

Ketika penulis menanyakan daerah Sampean di arah mana, kemudian responden memberitahukan bahwa Sampean berada di Aek Bottar

1

Iyah, Sampean Aek Bottar. Na adong boru na aha…?

(M1) Olo, parende-rende i... Parende, parende-rendei. Na dia do? Ai dua boru, tolu!

Responden mengenal orang yang penulis maksud adalah sebagai “penyanyi”. Kemudian responden memastikan siapa orang yang penulis maksud, karena ada tiga anak dari marga Nainggolan tersebut

Apakah responden (masyarakat) hanya mengenal Hari Anita Nainggolan sebagai “penyanyi”?

1

Olo, di Medan adong. Na di son i..??

(M1) Na di son adong, na tu si Hutagalung i….

Responden sudah mengerti siapa yang penulis maksud, yaitu dengan menyebutkan marga dari suami Hari Anita Nainggolan.

1

Torus do dohot i martaganing?

(M1) Molo imana di jou musik na.. ba dohot ma.

Kalau Alister dipanggil sebagai pemain musiknya, pastilah Hari Anita Nainggolan ikut. Kata ‘imana’ yang dimaksud narasumber ialah untuk menunjukkan Alister Nainggolan. Kemudian kata ‘musik na’ dalam pengertian yang dimaksudkan narasumber yaitu “pemain musiknya”.

2

Page 139: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

126

54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99

100 101 102 103

I do? (M1) Olo… Responder membenarkan

Ohh… halaki sude parmusik?

(M1) Parmusik do halaki sudeee….

Maksudnya adalah keluarga Alister Nainggolan semua pemusik

Apakah memang benar keluarga Alister Nainggolan semua pemusik?

3

Molo menurut ni halak tulang,,,beha do pendapat ni halak tulang…molo songoni boru-boru,,, lao tu pesta… marmusik songoni…?

(M1) Ise? Responder menanyakan ulang siapa yang penulis maksudkan, sebab suasana di pinggir pasar yang ramai mengganggu interaksi antar penulis dan narasumber.

4

Boru na i… (M1) Haaa.. Responder masih ingin pertanyaan yang lebih jelas.

4

Martaganingg… boru ni alister nainggolan. Beha do perrasaan ni halak tulang mamereng songoni?

(M1) Saunari attong… , songon on do daba… Na tu si do kemauan ni imana, karejo. Artinaaa… ba ni terpaksa ma di ulaon dabaa.. Bah molo imana, na malo do martaganing attong. Marende pe malo do.

Narasumber berpendapat bahwa kalau kenyataannya hal tersebut sudah menjadi pekerjaan pokoknya sebagai partaganing perempuan, tentu harus dikerjakan. Lagipula partaganing perempuan tesebut pandai memainkan taganing dan bisa juga menyanyi.

4

Oooh… dang holan martaganing berarti,, dohot parende do?

(M1) Olo… Responder berpendapat bahwa tidak hanya bermain taganing yang dilakukan oleh Hari Anita, tetapi bernyanyi juga.

4

Oh… (M1) Boi di sama on ibana,,, hira bawa pe boiii.., boru-boru pe boi…

Masyarakat ternyata mengetahui bahwa Hari Anita Nainggolan bekerja secara propesional. Beliau bisa mengkondisikan keberadaannya di tengah masyarakat dan pekerjaannya. Kalau dalam pekerjaannya, tentunya beliau harus

4

Page 140: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

127

104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153

bermain taganing layaknya seperti laki-laki bermain taganing, namun dalam lingkungan masyarakat dan keluarga, beliau adalah seorang perempuan, ibu, dan istri.

Oh,, iya yah.. (M2) Malo do tong ibana marende…

Responder M2 mengulang informasi yang sudah dijelaskan oleh Responder 1, bahwa Hari Anita juga bisa bernyanyi.

4

(M1) Molo masalah opera na dihataon, boi ma i…

Hari Anita Naingolan juga pernah mengikuti grup Opera Batak, dan ternyata masyarakat juga sudah mengetahui hal tersebut.

4

(M3) Memang na martaganing, na maloan i….., marende pe jago.

Responder M3 mengulang informasi yang sudah dijelaskan oleh Responder M1 dan M2. Masyarakat sangat mengenal dan mengetahui bahwa Hari Anita mahir dalam memainkan taganing.

4

(M4) Amanta i do pelatih na i sude i….

Yang dimaksud narasumber ialah Alister Nainggolan.

3

Orang tua na akke…? (M3) Pelatih Jakarta pe di jou do i….

Alister Nainggolan juga pernah di panggil menjadi pelatih di Jakarta.

3

Ooooh.. (M1) Di Bandung. Ido…adong do aha na i…mmm..di jabu na i dibaen. Tu Bolladda pe nga lao i…. Adong do,, bereng ma annon di jabu ne i annon foto-foto na. jago do i….

Di Bandung Alister Nainggolan juga pernah menjadi pelatih. Kemudian, beliau juga sudah ke Belanda memperkenalkan tradisi Batak Toba. Dirumah beliau banyak sekali foto-foto pengalaman beliau ketika menjalankan profesi sebagai pemusik

3

Page 141: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

128

154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176

tradisional. (M2) Nai bulan piga do

nuaeng? Taon i?? Sian Australi…

Ketika narasumber ingin menjelaskan mengenai ketika Alister baru pulang dari Autralia, narasumber tersebut sepertinya lupa.

Australi yang dimaksud oleh responden adalah Australia

(M5) Istilahnya, nga mar SK do imana,,bapa i….

Alister Nainggolan sudah mempunyai Surat Keputusan Kerja dari pemerintah sebagai pemusik.

Oohh,, berarti memang nga diakui ate?

(M1) Olooo… se Indonesia attong bapa nai atong… Pelatih de i… Mar SK do i… Resmi do i… Bupati maresmihon budaya na i… Nga dibaen disi palangkatna…

Di depan rumah Alister sudah dibuat gelar/kedudukan alister sebagai pemusik.

Lihat daftar gambar yang memuat gambar pelangkat Alister Nainggolan.

3

RESPONDEN V

No Data Pribadi Keterangan 1. Nama Marcius Sitohang 2. Usia 61 tahun 3. Jenis Kelamin Laki-laki 4. Agama Kristen Protestan 5. Alamat Jalan Sisingamangaraja KM 10, Martoba

Tj. Morawa 6. Pekerjaan Pemusik Batak Toba 7. Status Menikah

VERBATIM 5

No Data Keterangan 1. Tanggal wawancara 20 Maret 2014 2. Lokasi Kampus Etnomusikologi, Universitas Sumatera

Utara 3. Waktu wawancara 9.50-10.10 4. Judul Rekaman Audio Tulang Marcius 01

Page 142: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

129

Baris Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

Ada yang mau ku tanya sama tulang, gak papa ya?

Gak papa, apa? Lama? Responden setuju untuk diwawancarai.

Pada saat penulis ingin wawancara, ketepatan saat itu responden ingin mengajar praktek musik Batak Toba di kampus Etnomusikologi USU. Oleh sebab itu, responden menanyakan apakah lama?

Gak ah, cuman berapa pertanyaannya. Masih praktek tulang?

Bisanya itu. Uda kita kasih, lepaskanlah.

Responden sudah mengajari mahasiswanya sebelumnya, dan menurutnya tidak masalah kalau sebentar saja ditinggal.

(tertawa kecil) Gini tulang, tentang partaganing. Kenal tulang sama boru Nainggolan partaganing itu?

Kenal… Responden mengenal partaganing boru Nainggolan

1

Pernah tulang main sama dia?

Sama siapa? Anaknya siapanya itu, hmmm…(berusaha mengingat)

Penulis menanyakan apakah responden pernah bermain musik bersama partaganing yang penulis maksud. Responden berusaha mengingat yang penulis maksudkan.

Pertanyaan belum sempat dijawab responden.

Opung Fordekot!?

Ya, opung Fordekot. Fordekotpun na kami yang bikin, aku.

Menurut responden, nama Fordekot pertama sekali dibuat oleh responden sendiri.

Apakah benar yang membuat nama tersebut adalah responden sendiri?

Nama aslinya itu?

Gak…. Nama…

Itu bukan nama asli dari ayah partaganing perempuan tesebut.

Panggilan? Sesudah TVRI kubuat. Sandiwara di TVRI itu.

Nama Fordekot dibuat pada saat acara Opera Batak ditampilkan di TVRI.

Oh, pernah ke TVRI ikut opung

Nanti tengoklah jam anam.

Jam 6 sore ditampilkan Opera Batak di TVRI.

Page 143: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

130

50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99

itu? Ikut di situ dia? Asal jam anam Responden mengulangi

jawaban sebelumnya agar informasinya lebih jelas.

TVRI ya… Tapi, rekaman kami dulu, kelaporannya.

Maksudnya yaitu acara yang akan ditampilkan di TVRI jam 6 sore tersebut adalah rekaman yang sudah lama

Oh, diulangi? TVRI nya… TVRI berinisiatif menampilkan ulang rekaman tersebut.

Siaran ulang..? Iyah, siaran ulang. Responden membenarkan.

Ooohh… Ini tulang, kan biasanya kan yang main taganing itu kan cowok ya kan?

Iyah… Responden membenarkan dan ingin mendengar pertanyaan selanjutnya.

4

Nah, ini ka nada cewek boru Nainggolan itu, adeknya juga ada kan? Jadi, kek mana tanggapan tulang tentang kek gitu? Salah itu tulang?

Kalo aku bilang, kalo di adat, itu kan bukan martaganing namanya.

Menurut responden, kalau perempuan yang memainkan taganing di pesta adat, itu tidak bisa dikatakan martaganing.

Kalau bukan martaganing, jadi apa namanya?

4

Parmusik? Pargondang?

Itu dibilang bukan partaganing.

Itu tidak bisa disebut partaganing

6

Jadi? Caranya martaganing bukan melodi. Bukan. Ada taganing itu, ada tak ada gak jadi masalah sebenarnya.

Responden mengatakan cara martaganing yang dimainkan oleh partaganing tersebut tidak memainkan melodi. Responden menambahkan, ada atau tidak adanya taganing tersebut tidak menjadi masalah.

Kalau tidak jadi masalah, berarti boleh tidak menyertakan taganing dalam margondang?

3

Ooh… Biar tau. Karna itu sebagai pengganti drum, pengganti beat, pengganti tempo. Itu….kalo aku bilang. Karna itu bukan main taganing namanya. Itu main gendang itu, bukan melodi taganing.

Menurut responden, permainan yang dimainkan oleh partaganing tersebut hanya pengganti tempo saja. Partaganing tersebut tidak menyertakan melodi taganing dalam

3/6

Page 144: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

131

100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149

permainan. Dia yang mainkan melodi taganing?

Itulah. Karena dia seperti ini, “tag dang ta dang dang”(sambil memperagakan). Itu aja, sampe dua jam. Bukan gini, bukan melodi, “tigi digi dugu dugu daga daga”,(sambil memperagakan yang benar). Jadi dia bukan partaganing di atas.

Responden memperagakan permainan yang benar dan yang salah. Bukan soal lamanya permainan, tetapi teknik yang benarlah yang terpenting.

4

Jadi, pargondang?

Bukan. Misalnya partaganing itu memang partaganing namanya, tapi bukan bisa ke adat. Maksudnya, adat semua yang dibawanya itu, tapi kalo sekarang ini kan?, bukan adat lagi sekarang. Poco-poco, anak medan, bukan adat lagi kan? Nah, itulah yang diiringi. Mana ada lagi diiringi dia uning-uningan. Kalo uning-uningan diiringi dia, di situ sarune, di situ hasapi, di situ garantung, mana ada!!!

Menurut responden, adat sekarang sudah mengalami perubahan terutama pada lagu yang dipergunakan. Seharusnya partaganing tersebut mengiringi uning-uningan dan bukan lagu seperti poco-poco dan anak medan.

Jadi, lagu yang seperti apa yang seharusnya digunakan?

6

Gak ada memang…

Makanya… Diiringi dia keyboard.

Keyboardlah yang diiringi oleh partaganing sekarang.

Sama brass. Sama brass. Akupun gak tau bikin namanya itu apa. Nah itu….

Responden bingung membuat panggilan untuk partaganing yang dia maksud

Apakah memang ada panggilan khusus untuk partaganing yang mengiringi keyboard?

6

Keyboard, ansambel?

Kalo masalah tempo katanya, uda adanya apa? Apa namanya? Kita lah yang berpikir. Kalo aku yang bilang “pelengkap”. Karena cinta manusia itu, dan cinta kita itu melihat taganing, dan perempuan, wahhh!!

Menurut responden, nama yang sesuai yaitu “pelengkap”. Masyarakat menganggap hal tersebut luar biasa karena masyarakat cinta akan musik tradisi Batak Toba dan jarang menemukan pemain taganing perempuan

6

Page 145: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

132

150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199

Luar biasa katanya! Kalo katanya yah.

Ansambel, seperti ansambel ya tulang?

Iya!! Apa kita bikin ini, perkusi!! Kaleng-kaleng, cik cik cik (memperagakan) Cuma itu aja. Datang botol, cik cik cik(memperagakan) Datang lagi apa, burg burg (memperagakan). Dia bukan pemain melodi, bukan dia rel.

Menurut beliau, taganing harus sebagai rel, yaitu pembawa melodi.

6

Berarti taganing ini sebagai rel dia? Sebagai melodi juga?

Kalau di adat itu, di pesta saur matua, yang saur matua atau pesta gereja, apa sgala macam. Dulu, dulu yah itu “melodi”. Sama sarune dengan melodi. Sarune bolon. Yang dua itu melodi, yang lainnya itu,”pong..pak pak, pongg”.

Dahulu, pada saat acara saur matua maupun pesta gereja, yang membawakan melodi antara lain, taganing dan sarune bolon.

2

Terus-meneruslah itu yah?

Tapi, kalo gak ada itu gak bagus. Kan gitu? Jadi kalo taganing ini, kalo masa sekarang, itu sebagai pengganti drum.

Menurut responden, taganing dan sarune sangat penting sebagai pembawa melodi, namun alat musik lainnya juga sangat penting untuk pembawa ritem. Semua alat musik tersebut sama pentingnya.

3

Pengganti drum ya?

Aku bukan kusalahkan ya.

Responden tidak menyalahkan partaganing tersebut.

5

Tanggapan tulang aja kan?

Haa, iya. Kalo itu sama saya adalah pengganti drum. Bukan dia pemain taganing. apalah kita buat namanya itu?

Menurut responden, taganing yang dimainkan sekarang adalah sebagai pengganti drum, bukan pemain taganing. responden masih mencari tahu apa panggilan yang sesuai dengan yang beliau maksudkan.

5/6

Pengisi? Mengisi kekosongan yang ada di musik itu. Pelengkap. Itulah namanya pelengkap. Bagusnya itu, bagus. Bisa kita makan kalo

Responden mengatakan hal tersebut merupakan “pelengkap” yang mengisi kekosongan pada musik tersebut.

3

Page 146: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

133

200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249

gak ada “Ajinamoto”. Tapi kalo dibikin “Ajinamoto” tambah gimana? Enak?

Responden memberi ilustrasi tentang “Ajinamoto”(penyedap rasa makanan).

Enak (tertawa) Tanpa Ajinamotopun dulu orang makannya. Tetapi sesudah dibuat Ajinamoto, apa?

Dahulu, tanpa Ajinamotopun masyarakat bisa makan.

Makin enak? Iya?

Makin enak, tapi apa? Uda jadi hancurrr. Uda tinggal tradisi yang lama, karna gaya uda lain. Jadi kalo aku yang bilang, disitu gak pala terbilang kalo aku pemain. Itu sebagai pelengkap, karna kenapa? Kalo main, di uning-uningan uda ada ini “tak tung tak, tak tung tak”(memperagakan). Melodi uda, ada hasapi, uda ada sulim, uda ada sarune. Haa…itu..

Menurut responden, kalau Ajinamoto ditambahkan ke makanan, maka rasanya enak tapi hanya sebagai pelengkap saja. Tanpa ajinamotopun, makanan sudah terasa enak. Sama halnya seperti dalam musik tradisi, sebenarnya sudah ada hasapi, sulim dan sarune sebagai pembawa melodi, namun bisa dikatakan taganing hanyalah sebagai pelengkap.

Apakah benar sekarang taganing hanyalah sebagai pelengkap?

Jadi, margondang itu apa sih sebenarnya tulang?

Gondang Sabangunan Menurut responden, margondang adalah gondang sabangunan.

Pewawancara sebenarnya ingin menanyakan apa arti margondang. Namun, responden menjawab pasangan dari kata margondang yaitu sabangunan.

2

Gondang Sabangunan margondang?

Margondang Responden mebenarkan. Jawaban tersebut tidak sesuai dengan isi pertanyaan pewawancara.

2

Ooh.. Berarti dalam gondang sabangunan itu ada apa aja?

Sarune Bolon, gong ampat (oloan, ihutan, doal, panggora), baru hesek pemberi tempo. Nah, itu dia…

Yang terdapat dalam gondang sabangunan yaitu sarune bolon, gong yang terdiri dari empat buah (oloan, ihutan, doal, panggora), dan hesek.

7

Baru taganing? Haa.. karena dia taganing itu dua

Responden mengatakan pemain taganing ada dua

3

Page 147: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

134

250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299

pemainnya. Yang main sebagai pengganti bass gordangnya (sambil peragakan bunyi). Jadi, yang di anaknya ini melodi (memperagakan bunyi). Datanglah drumnya (memperagakan). Itulah sebagai pengganti bass.

orang, yang satu untuk memaminkan gordang, yang satu lagi memainkan anak ni taganing

Ooh, pantas dia suaranya enak.

Iya, betul. Responden setuju.

Kan ada istilah kan? “dang ulaon boru-boru songoni” kan?

Memang. Karna gini, dulu…”amang panggual pargonci”. Amang. Bukan dibilang “inang”. Kenapa? Kucontohkan sama kau (sambil mencontohkan). Gak mungkin perempuan naik ke atas pakek rok. Kan di atas pargonci, mana ada di bawah. Masuklah inang-inang di atas, di bawah ada penari, gak mungkinlah!!!

Menurut responden, sejak dulu pargonsi itu adalah laki-laki, karena pada saat itu tempat yang diberikan kepada pargonsi berada di bagian atas. Jadi, tidak mungkin perempuan yang dipakai sebagai pargonsi.

Kondisi sekarang sudah berbeda. Tempat untuk pargonsi sudah tidak berada di atas . Apakah masih tidak diijinkan perempuan untuk bermain musik tradisi?

4/5

Hmm.. (mengangguk)

Mana ada celana panjang dulu. Coba bayangkan. Makanya gak pernah dibikin inang-inang. Tapi kalo pertunjukan, bisalaaah

Pada saat itu, belum ada pakaian celana panjang untuk perempuan. Oleh sebab itu, kalaupun perempuan yang bermain taganing, itu hanya di pertunjukan

4

Hmm.. (mengangguk)

Jadi kalo aku bilang musik-musik sekarang, itu sebagai pertunjukannya itu. Itulah..

Jadi, menurut responden, apabila terdapat permainan yang menyertakan perempuan, itu hanya pertunjukan.

4

Gak asli dia yah tulang yah?

Itu dia! Permainan sekarang sudah tidak asli lagi

Tapi, uda jadi pekerjaannya itu!

Memang itulah sekarang, uda pekerjaannyalah. Aku bukan bilang salah itu, bukan. Bagaimana dia cari hidupnya sekarang ini? Demi uang sekarang dikerjakan.

Namun, responden menjelaskan lagi, dia tidak menyalahkan hal tersebut karena hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

5

Cuma itu ajanya Bukan kusalahkan yah. Responden tidak 4

Page 148: PARTAGANING PEREMPUAN DALAM TRADISI GONDANG … · SABANGUNAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA: ... 3.3 Alat Musik Dalam Ansambel Gondang Sabangunan ... penyajian seperangkat ansambel musik

135

300 301 302 303 304 305 306 307 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339

yang mau kutanya, apa pendapat tulang kan kalau masalah ini.

Bilang bagus. Karna jarang sekarang ini perempuan bermain taganing. itu makanya dibilang orang bagus. Bisa kuhitung sekarang pemain taganing yang kukenal, boru Simamora,

menyalahkan perubahan yang sudah terjadi sekarang ini. Responden membenarkan kalau partaganing perempuan sekarang ini sudah jarang dan permainannya juga bagus.

Yang di Jakarta? Hmm.. boru Tohang, boru Nainggolan, boru Silalahi. Lantaran gak kita munculkan. Tapi, bawa masing-masing gaya, bikin komposisi masing-masing. Jadi itulah istilahnya, bukan pemain gondang, “Parodap”

Setiap partaganing perempuan yang responden kenal, masing-masing mereka mempunyai gaya dan komposisi masing-masing. Responden menyebutkan istilah “parodap” untuk setiap partaganing perempuan.

Apakah kata “parodap” yang disebutkan responden, diketahui oleh partaganing perempuan tersebut, atau hanya responden saja yang mengetahuinya? Sedangkan masyarakat mengenal pemain taganing itu adalah “partaganing”

Parodap? Oh, itu namanya sekarang?

Hmm..itulah parodap. Itulah namanya “odap opera”. Jadi, waktu opera dibawa seperti itu, tidak ada dimana-mana.

Responden mengatakan istilah parodap hanya dapat ditemukan dalam opera batak

Ternyata sebutan tersebut hanya berlaku pada opera batak

Cuma di opera itu pertama kali yah?

Iya. Itulah, nyanyi orang (nyanyi dan memperagakan sahutan dari odap). Itulah tempo itu.

Odap berfungsi untuk menyahut penyanyi.

Oh, gitu ya. Makasih buat waktunya tulang

Iya. -